BAB I SKENARIO 2
Seorang anak laki-laki, berusia 26 bulan dengan berat badan 6,2 kg dan tinggi badan 78 cm, dibawa ibunya ke dokter karena tidak mau makan. Ibunya mengatakan mengatakan bahwa setiap setiap kali diberi makan ia muntah, sering menangis dan badan lemas. Menurut ibunya berat badan anaknya terlalu kurus, tidak sesuai dengan teman sebayanya dan ibunya arang membawa anaknya ke !"S#$%&'.
BAB II KATA KUNCI
( 2 * + 6
$nak $nak laki laki-l -laki aki berus berusia ia 26 bula bulan n )idak ma mau ma makan Muntah Sering mena enangis gis adan lemah erat badan kur kuru us
BAB III
MINIMAL PROBLEM
( 2 * +
$pa yang menyebabkan muntah agaimana teradinya muntah tersebut $pa diagnosa dari penyakit yang diderita anak tersebut agaimana pengobatan dan penatalaksanaanya
BAB IV PEMBAHASAN
1
Batasan &alam pembahasan makalah kami, kami membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan
keluhan utama serta geala penyerta lainnya yang dialami oleh pasien tersebut. 4.2
Anatomi/ Histoloi/ !isioloi/ Pato"isioloi/ Patom#$anism# 1.
%#"inisi M&nta'
Muntah adalah suatu geala/simptom, bukan penyakit. 0eala ini berupa keluarnya isi lambung 1dan usus melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan re3lek protekti3 tubuh karena dapat ber3ungsi melawan toksin yang tidak sengaa tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. 2.
Etioloi t#()a*in+a m&nta'
Muntah dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain4 (
Saluran pencernaan •
0astritis 1peradangan dari dinding lambung, biasanya oleh 5irus
•
0astroenteritis
•
Stenosis pilorus 1pada bayi, ini biasanya menyebabkan muntah proyektil sangat kuat dan merupakan indikasi untuk operasi mendesak
•
"bstruksi usus
•
)erlalu banyak
•
$kut abdomen dan / atau peritonitis
•
Ileus
•
$lergi makanan
1sering
dalam
hubungannya
dengan gatal-gatal atau
pembengkakan •
olesistitis, pankreatitis, usus buntu, hepatitis
•
eracunan makanan
•
!ada anak-anak, dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap protein susu sapi 1Susu alergi atau intoleransi laktosa
2 Sensori Sistem dan "tak !enyebab dalam sistem sensorik •
0erakan4 motion sickness 1yang disebabkan oleh o5erstimulation dari labirin kanal-kanal telinga
•
Mni9re penyakit
!enyebab di otak •
0egar
•
:erebral hemorrhage
•
Migrain
•
)umor otak, yang dapat menyebabkan kerusakan kemoreseptor
•
Intrakranial inak hipertensi dan hidrose3alus
0angguan metabolik 1ini mungkin mengganggu baik perut dan bagian-bagian otak yang mengkoordinasikan muntah •
;ypercalcemia 1kadar kalsium tinggi
•
'remia 1penumpukan urea, biasanya karena gagal ginal
•
$drenal insu3isiensi
•
;ipoglikemia
•
;iperglikemia
ehamilan •
;iperemesis, Morning sickness
alkohol 1sedang sakit saat sedang mabuk atau sedang sakit pagi berikutnya, menderita setelah e3ek, yaitu, mabuk tersebut.
•
opioid
•
selecti5e serotonin reuptake inhibitor
•
banyak obat kemoterapi
•
beberapa entheogens 1seperti peyote atau ayahuasca
!enyakit •
•
%orwalk 5irus =lu abi
* Miscellanea Sel3-induced • •
0angguan makan 1anoreksia ner5osa atau bulimia ner5osa
•
'ntuk menghilangkan suatu racun tertelan 1beberapa racun tidak boleh dimuntahkan karena mereka mungkin lebih beracun ketika dihirup atau disedot, karena lebih baik untuk meminta bantuan sebelum menginduksi muntah
•
eberapa orang yang terlibat dalam pesta minuman keras akan menyebabkan muntah dalam rangka untuk memberikan ruang dalam perut mereka untuk konsumsi alkohol lebih lanut.
•
Setelah operasi 1mual dan muntah pasca operasi
•
Menyenangkan pemandangan, bau atau pikiran 1seperti materi membusuk, muntah orang lain, memikirkan muntah, dll
•
>kstrim nyeri, seperti sakit kepala yang intens atau in3ark miokard 1serangan antung
•
ekerasan emosi
•
Muntah siklik sindrom 1kondisi buruk-dipahami dengan serangan muntah
•
&osis tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu re3leks muntah di korban
•
ekerasan cocok batuk, cegukan, atau asma
•
0ugup
•
Melakukan akti5itas 3isik 1seperti berenang segera setelah makan.
•
&ipukul keras di perut.
•
elelahan 1melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama kemudian.
•
,
Pato"isioloi m&nta' ( %ausea 1mual Merupakan sensasi psikis akibat rangsangan pada organ 5iseral, labirinth dan
emosi. )idak selalu berlanut dengan retching dan ekspulsi. eadaan ini ditandai dengan keinginan untuk muntah yang dirasakan di tenggorokan atau perut, seringkali disertai dengan geala hipersali5asi, pucat, berkeringat, takikardia dan anoreksia. Selama periode nausea, teradi penurunan tonus kur5atura mayor, korpus dan 3undus. $ntrum dan duodenum berkontraksi berulang-ulang, sedangkan bulbus duodeni relaksasi sehingga teradi re3luks cairan duodenum ke dalam lambung. !ada 3ase nausea ini belum teradi peristaltik akti3. Muntah yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial dan obstruksi saluran 2
gastrointestinal tidak didahului oleh 3ase nausea.
dan lambung, 3undus dilatasi sedangkan
antrum dan pilorus
berkontraksi. S3ingter eso3agus bawah membuka, tetapi s3ingter eso3agus atas masih menutup menyebabkan chyme masuk ke dalam eso3agus. !ada akhir 3ase retching teradi relaksasi otot dinding perut dan lambung sehingga chyme yang tadinya sudah masuk ke dalam eso3agus kembali ke lambung. =ase ini dapat berlangsung beberapa siklus. * >kspulsi $pabila retching mencapai puncaknya dan didukung oleh kontraksi otot abdomen dan dia3ragma, akan berlanut menadi muntah, ika tekanan tersebut dapat mengatasi mekanisme anti re3luks dari ?>S 1lower esophageal sphincter. !ada 3ase ekspulsi ini pilorus dan antrum berkontraksi sedangkan 3undus dan eso3agus relaksasi serta mulut terbuka. !ada 3ase ini uga teradi perubahan tekanan intratorakal
dan
intraabdominal
serta
kontraksi
dari
dia3ragma.
!ada episode ekspulsi tunggal teradi tekanan negati3 intratorakal dan tekanan positi3 intraabdominal, dan dalam waktu bersamaan teradi kontraksi yang cepat dari dia3ragma yang menekan 3undus sehingga teradi re3luks isi lambung ke dalam eso3agus. ila ekspulsi sudah teradi, tekanan intratorakal kembali positi3 dan dia3ragma kembali ke posisi normal. ,
-#nis)#nis #n+a$it +an 0#('&0&nan @enis penyakit yang berhubungan menurut kelompok kami adalah ( washiorkor 2 Marasmus * 0abungan antara washiorkor dan Marasmus
4
P#m#(i$saan ANAMNESA - Identitas !asien 4 %ama 4 $n. M. $li Musa @enis kelamin 4 ?aki-laki 'mur 4 26 bulan
-
$lamat
4 @ln. anir terus no. 2*, &esa ;uan adai, ecamatan Muara
eluhan 'tama
Sungai, abupaten atu ali 4 Muntah 4 - Muntahmya 2 hari - Setiap kali makan muntah dan badannya lemas - adannya tidak panas - )idak mencret dan tidak batuk pilek
-
4 - erat ayi ?ahir
-
4 )idak ada yang seperti ini 4 - )idak suka makan - Minum susu mau - Aaksinasi tidak lengkap - @arang ke posyandu - Makanan tambahan diberikan seak umur * bulan - Sebelum makan arang cuci tangan
VITAL SIN
erat adan
4 6,2 kg
)inggi adan 4 78 cm %adi
4 B6 C/menit
Suhu
4 *6,6o:
eadaan umum 4 :engeng
(
PEMERIKSAAN !ISIK epala-?eher 4 $/I/:/& 1-/-/-/-
ktremitas 4 &orsum pedis edema D akral dingin
P#m#(i$saan #n&n)an !emeriksaan darah lengkap
2 * + 6
!ro3il protein !ro3il lemak !engukuran MI 1ody Mass Indeks
BAB V HIPOTESIS A3AL %I!!ERENTIAL %IANOSIS5
erdasarkan kasus diatas, kelompok kami telah menentukan beberapa penyakit yang berhubungan dengan permasalahan tersebut, yaitu4 ( 2 *
Marasmus washiorkor 0abungan antara washiorkor dan Marasmus
BAB VI ANALISIS %ARI %I!!ERENTIAL %IANOSIS 1
MARASMUS %E!INISI MARASMUS Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat
kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama teradi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. Marasmus adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan makanan tidak cukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis yang menekankan satu ayau lebih tanda de3isiensi protein dan kalori. ETIOLOI !enyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat teradi karena
4 diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang hubungan dengan orangtua-anak terganggu,karena kelainan metabolik, atau mal3ormasi kongenital. Marasmus dapat teradi pada segala umur, akan tetapi yang sering diumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup $SI dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus uga dapat teradi akibat berbagai penyakit lain seperti in3eksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau antung, malabsorpsi, gangguan metabolik, penyakit ginal menahun dan uga gangguan pada sara3 pusat. PATO!ISIOLOI
urang kalori protein akan teradi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. &alam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. emampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal
yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat 1glukosa dapat dipakai oleh seluruh aringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 2 am sudah dapat teradi kekurangan. $kibatnya katabolisme protein teradi setelah beberapa am dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah adi karbohidrat di hepar dan ginal. Selama puasa aringan lemak dipecah menadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. "tot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini beralan menahun. )ubuh akan mempertahankan diri angan sampai memecah protein lagi seteah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.
MANI!ESTASI KLINIK
!ada mulanya ada kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan berat badan sampai berakibat kurus,dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang dari bantalan pipi, muka bayi dapat tetap tampak relati3 normal selama beberaba waktu sebelum menadi menyusut dan berkeriput. $bdomen dapat kembung dan datar. )eradi atropi otot dengan akibat hipotoni. Suhu biasanya normal, nadi mungkin melambat, mula-mula bayi mungkin rewel, tetapi kemudian lesu dan na3su makan hilang. ayi biasanya konstipasi, tetapi dapat muncul apa yang disebut diare tipe kelaparan, dengan buang air besar sering, tina berisi mukus dan sedikit. Selain itu mani3estasi marasmus adalah sebagai berikut 4 (. adan kurus kering tampak seperti orangtua 2. ?ethargi *. Irritable +. ulit keriput 1turgor kulit elek . 'bun-ubun cekung pada bayi 6. @aingan subkutan hilang 7. Malaise 8. elaparan B. $patis
PEMERIKSAAN !ISIK
( 2
Mengukur ) dan Menghitung indeks massa tubuh, yaitu berat badan 1dalam kilogram dibagi dengan
*
tinggi badan 1dalam meter Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang 1lipatan trisep ditarik menauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan angka lengkung 1kaliper. ?emak dibawah kulit banyaknya adalah EF dari lemak tubuh. ?ipatan lemak normal sekitar (,2 cm pada
+
laki-laki dan sekitar 2, cm pada wanita. Status giGi uga dapat diperoleh dengan mengukur lingkar lengan atas untuk memperkirakan umlah otot rangka dalam tubuh 1lean body massa, massa tubuh yang tidak berlemak.
PENCEAHAN
)indakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan baik bila penyebab diketahui.'saha-usaha tersebut memerlukan sarana dan prasarana kesehatan yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan giGi. (. !emberian air susu ibu 1$SI sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang paling baik untuk bayi. 2. &itambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergiGi pada umur 6 tahun ke atas. *. !encegahan penyakit in3eksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan. +. !emberian imunisasi. . Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap. 6. !enyuluhan/pendidikan giGi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan usaha pencegahan angka panang. 7. !emantauan 1sur5eillance yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang giGi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan PENOBATAN
)uuan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein serta mencegah kekambuhan.!enderita marasmus tanpa komplikasi dapat berobat alan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baikD sedangkan penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di rumah sakit.
!enatalaksanaan penderita yang dirawat di
K3ASHIORKOR %E!INISI washiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh de3isiensi
protein yang berat, bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. washiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenal sebagai Malnutrisi >nergi !rotein 1M>!. washiorkor ditandai dengan kelambatan pertumbuhan, perubahan warna kulit dan pigmentasi rambut, buncit, anemia dan peradangan pada kulit. !enderita biasanya mengalami perubahan warna kulit yang menggelap dan menebal di beberapa tempat, seperti tungkai dan punggung. Sering pula disertai pengelupasan kulit dan meninggalkan bekas berwarna merah muda dengan permukaan yang kasar. ETIOLOI !enyebab teradinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang
berlangsung kronis. =aktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain 4 (
!ola makan !rotein dan asam amino adalah Gat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang. Meskipun intake mengandung kalori yang cukup tidak semua makanan
mengandung asam amino yang memadai. &e3isiensi protein dapat teradi pada bayi dengan $SI dari ibu yang 5egetarian dan pada masa peralihan $SI ke makanan pengganti 1dimana pada negara miskin dan berkembang makanan pengganti lebih bersi3at tinggi Gat tepung dan rendah protein. 2 urangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak. * =aktor sosial ;idup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, keadaan sosial politik yang tidak stabil ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu +
dan sudah berlangsung turun-temurun. =aktor ekonomi emiskinan keluarga sehingga kebutuhan keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi. =aktor in3eksi dan penyakit lain )elah lama diketahui adanya interaksi sinergis antara M>! dan in3eksi. In3eksi deraat apapun dapat memperburuk keadaan giGi dan sebaliknya. !enyakit yang dapat menurunkan protein tubuh diantaranya diare kronik, malabsorbsi protein, sindroma ne3rotik, in3eksi menahun, luka bakar, dan penyakit hati. PATO!ISIOLOI !ada kwashiorkor yang klasik teradi edema dan perlemakan hati disebabkan
gangguan metabolik dan perubahan sel. elainan ini merupakan geala yang menyolok. !ara penderita de3isiensi protein, tidak teradi katabolisme aringan yang berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhhi oleh umlah kalori yang cukup dalam dietnya. %amun, kekurangan protein dalam dietnya akan menimbulkan kekurangan berbagai asam amino essensial yang dibutuhkan untuk sintesis. "leh karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang umlahnya sudah kurang akan disalurkan ke otot. erkurangnya asam amino dalam serum merupakan penyebab kurangnya pembentukan albumin hepar. #ang berakibat timbulnya edema. E-ALA KLINIS ( !ertumbuhan terganggu, dan ) kurang dibandingkan dengan yang sehat. 2 >dema, umumnya di seluruh tubuh terutama pada kaki 1dorsum pedis. * Haah membulat dan sembab. + "tot-otot mengecil, lebih nyata apabila diperiksa pada posisi berdiri dan duduk. !erubahan status mental 4 cengeng, rewel kadang apatis. 6 0eala gastrointestinal seperti anoreksia dan diare. 7
8
ulit kering dengan menunukan garis-garis kulit yang mendalam dan lebar, teradi
persisikan dan hiperpigmentasi. B )eradi pembesaran hati, hati yang teraba umumya kenyal, permukaannya licin dan taam. (E !andangan mata anak nampak sayu. PEMERIKSAAN !ISIK ( $namnesa 4 adanya gangguan sistem gastrointestinal dan )anda tanda anemia 2 Inspeksi 4 )erlihat adanya perubahan mental terganggu, terdapat edema terutama pada
bagian punggung, muka, kaki dan perut, adanya atro3i otot, adanya perubahan rambut 1berwarna kemerahan dan mudah rontok, adanya perubahan pigmentasi kulit !alpasi 4 !embesaran hati
*
,. a0&nan K6as'io($o( *an Ma(asm&s %E!INISI Marasmis washiorkor adalah suatu sindrom malnutrisi protein kalori di mana
ditemukan geala-geala marasmus dan uga terdapat geala-geala kwashiorkor. @adi, marasmus kwashiorkor merupakan sindrom perpaduan dari marasmus dan kwashiorkor. ETIOLOI $nak/bayi yang menderita marasmic-kwashiorkor mempunyai geala 1sindroma
gabungan kedua hal di atas. Seorang bayi yang menderita marasmus lalu berlanut menadi kwashiorkor atau sebaliknya tergantung dari makanan/giGinya dan seauh mana cadangan energi dari lemak dan protein akan berkurang/habis terpakai. $pabila masukan energi kurang dan cadangan lemak terpakai, bayi/anak akan menadi marasmus. Sebaliknya bila cadangan protein dipakai untuk energi, geala kwashiorkor akan menyertai. ;al ini dapat teradi pada anak yang dietnya hanya mengandung karbohidrat saa seperti beras, agung atau singkong yang kurang akan protein. E-ALA KLINIS !ada gabungan wahiorkor dan Marasmus ditemukan geala-geala marasmus
dan uga terdapat geala-geala kwashiorkor, antara lain sebagai berikut 4 ( !ertumbuhan terganggu, berat badan dan tinggi badan kurang dibandingkan dengan 2
yang sehat. !ada sebagian penderita terdapat edema baik ringan dan berat, terdapat geala gastrointestinal seperti anoreksia dan diare.
* +
persisikan dan hiperpigmentasi. )eradi pembesaran hati, hati yang teraba umumya kenyal, permukaannya licin dan 6 7
taam. $nemia ringan selalu ditemukan pada penderita. elainan kimia darah yang selalu ditemukan ialah kadar albumin serum yang
rendah, disamping kadar globulin yang normal atau sedikit meninggi. 8 !erubahan psikis, anak menadi cengeng dan cerewet. B ;ipotoni akibat atro3i otot (E !erut buncit (( adang-kadang terdapat edema ringan pada tungkai (2 'ung tangan dan kaki terasa dingin dan tampak sianosis
PEMERIKSAAN !ISIK ( $namnesa 4 adanya gangguan sistem gastrointestinal dan )anda tanda anemia 2 Inspeksi 4 )erlihat adanya perubahan mental terganggu, terdapat edema terutama
pada bagian punggung, muka, kaki dan perut, adanya atro3i otot, adanya perubahan * +
rambut 1berwarna kemerahan dan mudah rontok, adanya perubahan pigmentasi kulit !alpasi 4 !embesaran hati Mengukur tinggi badan dan berat badan Menghitung indeks massa tubuh, yaitu berat badan 1dalam kilogram dibagi dengan
6
) 1dalam meter Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang 1lipatan trisep ditarik menauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan angka lengkung 1kaliper. ?emak dibawah kulit banyaknya adalah EF dari lemak tubuh. ?ipatan lemak normal sekitar (,2 cm
pada laki-laki dan sekitar 2, cm pada wanita. 7 Status giGi uga dapat diperoleh dengan mengukur lingkar lengan atas untuk memperkirakan umlah otot rangka dalam tubuh 1lean body massa, massa tubuh yang tidak berlemak.
BAB VII HIPOTESIS AKHIR %IANOSIS5
&iagnosis akhir dari kelompok kami yaitu pasien tersebut mengalami gabungan antara kwashiorkor dan marasmus.
BAB VIII MEKANISME %IANOSIS Anamnesa VITAL SIGN Pemeriksaan penunjang Keluhan Utama : Berat Badan: &'2 k# Muntah Tin##i Badan: () cm RPS : *adi: +& ,menit - Muntahmya 2 hari Suhu :/&'&$0 - Setiap kali makan muntah dan badannya lemas Keadaan umum : 0en#en# - Badannya tidak panas - Tidak mencret dan tidak batuk pilek PEMERIKSAAN FISIK RPD: Kepala-eher : A10D !----" - Berat Bayi ahir Rendah !BBR" Rambut: Serin# r$nt$k - Serin# muntah Th$raks: - 0$r: dbn - Satu min##u yan# lalu mencret - Pulm$: dbn RPK: Abd$men: dbn Tidak ada yan# seperti ini ktremitas: D$rsum pedis edema 3 akral din#in RPs$s : - Tidak suka makan - Minum susu mau - %aksinasi tidak len#kap
Pemeriksaan darah len#kap Pr$4l pr$tein Pr$4l lemak Pen#ukuran BM1 !B$dy Mass 1ndek R$nt#ent : densitas tulan#' keada Bi$psi kulit dan analisis penarikan
Di6erential Dia#n$sis Marasmus K7ashi$rk$r 8abun#an antara K7ashi$rk$r dan Marasmus
Dia#n$sis
BAB I7 STRATEI MEN8ELESAIKAN MASALAH
9.1P#natala$sanaan 9.1.1Non !a(ma$olois
Memberikan anak makanan yang bergiGi agar setiap kebutuhan nutrisi yang di
butuhkan tubuh akan terpenuhi. Menaga kebersihan lingkungan dan tubuh. Sebelum makan, di biasakan untuk
mencuci tangan. 9.1.2!a(ma$olois "bat ila pada saat kunungan ke puskesmas anak dalam keadaan sakit, maka oleh • •
tenaga kesehatan anak diperiksa dan diberikan obat Aitamin $ dosis tinggi diberikan pada anak giGi buruk dengan dosis sesuai umur
pada saat pertama kali ditemukan Makanan untuk !emulihan 0iGi Makanan untuk pemulihan giGi dapat berupa makanan lokal atau pabrikan. @enis pemberian ada * pilihan4 makanan therapeutic atau giGi siap sai, =(EE atau • makanan •
lokal dengan densitas energi yg
sama
terutama
dari lemak
1minyak/santan/margarin !emberian enis Makanan untuk pemulihan giGi disesuaikan masa pemulihan 1rehabilitasi 4 ( ( minggu pertama pemberian = (EE.
2
Minggu berikutnya umlah dan 3rekuensi =(EE dikurangi seiring dengan
penambahan makanan keluarga. * )enaga kesehatan memberikan makanan untuk pemulihan giGi kepada orangtua anak giGi buruk pada setiap kunungan sesuai kebutuhan hingga kunungan berikutnya. 9.2
P(insi Tin*a$an M#*is
&engan terapi adekuat penderita M>!/! dapat ditolong untuk mencapai berat badan yang cukup perlu waktu 2-* bulan. %amun pekembangan IJ akan mengalami retardasi menetap, terutama ika M>!/ ! teradi seak usia K 2 tahun 1masih teradi proses proli3erasi, mielinisasi dan migrasi sel otak. A. P(insi *asa( #no0atan (&tin Ma(asm&s K6as'io$o( 1: lan$a' &tama5; +ait& <
(
!enanganan hipoglikemi
2
!enanganan hipotermi
*
!enanganan dehidrasi
+
oreksi gangguan keseimbangan elektrolit
!engobatan in3eksi
6
!emberian makanan
7
=asilitasi tumbuh kear
8
oreksi de3isiensi nutrisi mikro
B
Melakukan stimulasi sensorik dan perbaikan mental
(E !erencanaan tindak lanut setelah sembuh
B. P#no0atan #n+a$it #n+#(ta
&e3isiensi 5itamin $
&ermatosis
!arasit/cacing
)uberkulosis
C. K#aalan #no0atan
egagalan pengobatan tercermin pada angka kematian dan kenaikan berat badan tidak adekuat pada 3ase rehabilitasi
%. P#n*#(ita &lan s#0#l&m (#'a0ilitasi t&ntas
&irumah harus diberi makanan tinggi energi 1(E kal/kg/hari dan tinggi protein 1+-6 gr/g/hari.
eri anak makanan yang sesuai 1energi atau protein dengan porsi paling sedikit kali sehari
Makanan selingan diantara makanan utama
Suplementasi 5itamin dan mineral/elektrolit
)eruskan $SI.
E. Tin*a$an a*a $#a6atan
Syok 9 cairan intra5ena :airan intra5ena 4 &ekstrosa F 4 %a:l E,B F 1(4( atau larutan 5aluasi setelah ( am.
BAB 7 PRONOSIS %AN KOMPLIKASI 1
Ca(a P#n+amaian P(onosis K#a*a Pasi#n/ K#l&a(a Pasi#n Memberitahukan pada pasien dan keluarganya tentang penyakit, penyebab dan
penanganan gabungan antara kwasiokhor dan marasmus serta memberikan nasihat untuk membantu di dalam penyembuhan penyakitnya. 2
Tan*a Unt&$ M#(&)&$ Pasi#n @ika prognosis ke depannya tidak baik dan terdapat komplikasi yang lebih berat,
dengan sarana dan prasarana yang tidak memadai, maka dokter harus meruuk pasien secepatnya ke spesialis atau ke rumah sakit dengan instlasi yang lebih memadai. 1:.,
P#(an Pasi#n/ $#l&a(a Unt&$ P#n+#m0&'an 1:.,.1 P#(an Pasi#n
-
Mengikuti nasehat maupun arahan serta tindakan yang dilakukan dokter Melaksanakan terapi dan pengobatan yang telah yang diberikan oleh dokter
secara baik dan teratur 1:.,.2 P#(an K#l&a(a - Memoti5asi pasien agar melakukan anuran dokter dengan baik dan teratur - Memantau kondisi pasien - Selalu beri perhatian pada pasien 1:.4
P#n=#a'an P#n+a$it
Menimbang begitu pentingnya menaga kondisi giGi balita untuk pertumbuhan dan kecerdasannya, maka sudah seharusnya para orang tua memperhatikan hal-hal yang dapat mencegah teradinya kondisi giGi buruk pada anak. erikut adalah beberapa cara untuk mencegah teradinya giGi buruk pada anak4
(
Memberikan $SI eksklusi3 1hanya $SI sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping $SI yang sesuai dengan tingkatan umur.
2
$nak diberikan makanan yang ber5ariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, 5itamin dan mineralnya. !erbandingan komposisinya4 untuk lemak minimal (EF dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein (2F dan sisanya karbohidrat.
*
+
@ika anak dirawat di rumah sakit karena giGinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan enis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.
@ika anak telah menderita karena kekurangan giGi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. erikan pula suplemen mineral dan 5itamin penting lainnya. !enanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. !ada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. %amun, biasanya akan meninggalkan sisa geala kelainan 3isik yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
'ntuk mencukupi kebutuhan giGi yang baik pada anak memang dibutuhkan usaha keras dari orang tua dengan memberikan makanan yang terbaik kepada mereka.
%A!TAR PUSTAKA
L$nak
dengan
Marasmus-kwashiorkor. http4//teguhsubianto.blogspot.com/2EEB/E7/asuhan-
keperawatan-anak-marasmus.html. diakses 28 oktober 2E(2 LMarasmus. http4//mardiaelisa.blogspot.com/2E(2/E*/mardia-elisa.html diakses 28 oktober 2E(2 LMuntah.
http4//sectiocada5eris.wordpress.com/artikel-kedokteran/muntah-komplikasi-dan-
penanganannya/html. diakses 27 oktober 2E(2 Lwashiorkor. http4//medica3arma.blogspot.com/2EE8/E*/kwashiorkor.html. diakses 2* oktober 2E(2 Lkwashiorkor-Marasmus.http4//myaluGG.wordpress.com/2E((/E2/22/marasmus-kwashiorkor /html. diakses 26 otober 2E(2 L!ato3isiologi washiorkor. http4//www.scribd.com/doc/68+87E/6/!ato3isiologi-washiorkor . diakses 2 Ektober 2E(2 L!atomekanisme muntah http4//www.news-medical.net/health/Aomiting-:auses-1Indonesian. aspC. diakses 2* oktober 2E(2. L!enatalaksanaan
Muntah
http4//sectiocada5eris.wordpress.com/artikel-kedokteran/muntah-
komplikasi-dan-penanganannya/html. diakses 2* oktober 2E(2