BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG BELAKANG
Banyak anak daerah tropis yang tinggal dalam kondisi desa atau perkotaan, menunjukkan pertumbuhan abnormal. Hal ini dari berat badannya pada tahuntahun pertama hidupnya. Enam bulan pertama kehidupannya, pertumbuhannya baik sekali berkat protein, kalori dan vitamin yang cukup dari aliran ASI yang baik dan bersih bersama persediaan yang ada pada bayi. Enam bulan berikutnya pertumbuhan sedang-sedang saja, tetapi ASI tidak mencukupi lagi untuk untuk memasa memasak k protei protein, n, kalori kalori,, dan zat besi. besi. Kadang Kadang perlu perlu penamba penambahan han makana makanan n lain lain yang yang biasan biasanya ya berupa berupa pati pati dan karbohi karbohidra dratt dengan dengan sediki sedikitt protein. Tahu Tahun n kedu keduaa dan dan ket ketiga, iga, per pertum tumbuha buhann nnya ya bur buruk atau atau tidak dak ada ada pertumbuhan, bahkan BB menurun untuk waktu lama karena kurang protein. Kebiasaan makan karbohidrat (makanan berpati, kadang sedikit ASI, ditambah sediki sedikitt protei protein n sepert sepertii susu susu sapi, sapi, daging, daging, ikan, ikan, atau atau polong polong-po -polon longan) gan) dan seringnya terkena infeksi misal (campak, diare, malaria, infeksi paru, cacing usus). Kekurangan protein kalori mungkin terjadi pada setiap saat dari tiga periode tersebut, tetapi pernah ditemukan pada bayi muda yang mendapat ASI deng dengan an sang sangat at memu memuas aska kan. n. Bent Bentuk uk klin klinik ik yang yang pali paling ng seri sering ng,, yait yaitu u kwashiorkor dan merasmus. Dengan latar belakang tersebut, penulis menyelesaikan makalah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KWASHIORKOR DAN MARASMUS, selain itu guna memenuhi tugas KeperawatAn Anak I yang diberikan pembimbing di semester IV ini.
1
2.1 RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH
Dari uraian sebelumnya dapat diambil beberapa pertanyaan masalah, sebagai berikut : 1. Apakah Apakah penger pengertia tian n kwashio kwashiokor kor dan dan merasm merasmus us ? 2. Apa sajakah sajakah etiologi etiologi dari dari kwashio kwashiokor kor dan dan marasmu marasmuss ? 3. Bagaimana Bagaimana pacofis pacofisiolog iologii dari dari kwashioko kwashiokorr dan marasmus marasmus ? 4. Apa tanda tanda dan dan gejala gejala dari dari kwashio kwashiokor kor dan dan marasmu marasmuss ? 5. Sebutkan Sebutkan kompli komplikasi kasi dari kwashiokor kwashiokor dan marasmus marasmus 6. Bagimana Bagimana pemeriks pemeriksaan aan diagnost diagnostik ik kwashioko kwashiokorr dan marasmus marasmus ? 7. Bagaiman Bagaiman penatal penatalaksana aksanaan an kwashio kwashiokor kor dan marasmus marasmus ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Penulis Penulis mempun mempunyai yai dua tujuan tujuan dalam dalam penulis penulisan an makala makalah h ini, ini, yaitu yaitu tujuan tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui lebih lanjut tentan kwashiokor dan marasmus pada anak, penyebab dan penanganannya. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Menget Mengetahu ahuii pengerti pengertian an kwashio kwashiokor kor dan marasm marasmus us 2. Menget Mengetahu ahuii etiolog etiologii Kwashio Kwashiokor kor dan maras marasmus mus 3. Mengetahui Mengetahui patofisiol patofisiologi ogi kwashiokor kwashiokor dan marasmus marasmus 4. Mengetahui Mengetahui tanda dan gejala gejala kwashioko kwashiokorr dan marasmus marasmus 5. Menget Mengetahu ahuii komplika komplikasi si kwashio kwashiokor kor dan marasm marasmus us 6. Mengetahui Mengetahui pemeriksaan pemeriksaan diagnostik diagnostik kwashio kwashiokor kor dan dan marasmus marasmus 7. Mengetahui Mengetahui penatalaksan penatalaksanaan aan kwashiokor kwashiokor dan marasmus marasmus
2
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan makalah ini adalah : 1.4.1 Manfaat Bagi Penulis Dapat Dapat mening meningkat katkan kan pemaha pemahaman man dan pengeta pengetahuan huan penuli penuliss mengen mengenai ai Asuhan Keperawatan Anak dengan kwashiokor dan marasmus. 1.4.2 Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan Dapat Dapat digu diguna nakan kan sebag sebagai ai masu masuka kan n bagi bagi prof profes esii kese keseha hata tan n mela melalu luii program peningkatan gizi anak untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak. 1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Seba Sebaga gaii
pem pemasuk asukan an
dat data
dan dan
mem member berikan kan
sumba umbang ngan an
piki pikira ran n
perkembangan ilmu pengetahuan untuk penulisan makalah berikutnya terutama dibidang keperawatan anak.
3
BAB II ISI
2.1 PENGER PENGERTIA TIAN N
Kura Kurang ng Ener Energi gi Prot Protei ein n (KEP (KEP)) adal adalah ah sese seseor oran ang g yang yang kura kurang ng gizi gizi yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh rendah rendahnya nya konsums konsumsii energi energi dan protei protein n dalam dalam makanan makanan seha sehari ri-h -har arii
dan dan
atau atau
gang ganggu guan an
peny penyak akit it-p -pen enya yaki kitt
tert terten entu tu
(ped (pedom oman an
Penanggulangan KEP dan Perunjuk Pelaksanaan PMT pada Balita, 1997 : 2). Dalam Dalam buku buku Kapita Kapita Selekt Selekta, a, jilid jilid 2, Kurang Kurang Energi Energi Protei Protein n (KEP) (KEP) adalah adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein protein dalam makanan sehari-har sehari-harii sehingga sehingga tidak memenuhi Kebutuhan Gizi (AKG) (KPS, 2000 : 512). a. Klas Klasifi ifika kasi si dan dan isti istilah lah KE KEP P
Tahun
Jenis
Istilah & Klasifikasi
Dasar Diagnosa
KEP
|
Kwas Kwasio iosk skor or,,
an
amofi, cachexia, dsb.
-
Malnutrition :
Antropometrik
-
(over overma mallnut nutrioti iotion on))
= Gomez, 1956
-
(unde underrmal malnut nutriot riotiion) on)
th an
th an
th
50- Ringan - berat
-
ringan/sedang
-
berat (K (K-M-MK)
60- Ringan- protein berat
70- Ringan
mara marasm smus us,, -
Klinik Lab (a (albumin)
Calorie Klinik/lab/antropomets
Malnutriotion ( PCM) :
= scoring system
-
ringan/sedang
MC
-
berat (K (K-M-MK)
jeliffe,1966
Protein
laren,
1967
=
Energy Klinik/lab/antropomet
4
an
- berat
Malnutriotion (PEM) :
= Wellcome Trust Pai
-
ringan/sedang
1970
-
berat (K (K-M-MK)
=
Nomogsam
Mc
Larei 1975
Dikutip dari Ilmu dari Ilmu Gizi Klinis (Pudjiani.S)
b. Klasifi Klasifikasi kasi KEP menurut menurut Gomez, Gomez, 1956 1956
Derajat Malnutriotion Derajat I
BB % terhadap st. BB/U 90-75
Derajat II
75-60
Derajat III Dikutip dari Ilmu dari Ilmu Gizi Klinis (Pudjiani S)
< 60
c. Klasifi Klasifikasi kasi KEP menurut menurut Waterlow Waterlow,, 1973 1973
Derajat Maltrunition Derajat I
BB % terhadap st. BB/CB 80-90
Derajat II
70-80
Derajat III Dikutip dari Ilmu dari Ilmu Gizi Klinis (Pudjiani S)
< 70
d. Klasifikasi Klasifikasi KEP KEP menurut menurut The Wellcome Wellcome Trust Party, 1970
Derajat Maltrunition
BB % terhadap st.BB/U 80 - 60 < 60
Ederma (-)
Undernutriotion Marasmus
Ederma (+)
Kwashiokor
Marasmus-kwashiorkor
Dikutip dari Ilmu dari Ilmu Gizi Klinis (Pudjiani S) Di Indo Indones nesia ia,, klas klasif ifik ikas asii dan dan isti istila lah h yang yang digu diguna nakan kan SSI SSI denga dengan n hasi hasill lokakarya Antro pomerti Gizi, 29-31 Mei 1975
5
1. KEP KEP ring ringan an bila bila berat berat bada badan n menu menuru rutt umur umur (BB/ (BB/U) U) = 80-7 80-70 0 % baku baku median WHO. NCHS dan atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) = 90-80% baku median WHO-NCHS 2. KEP KEP seda sedang ng bila bila bera beratt bada badan n menu menuru rutt umur umur (BB/ (BB/U) U)= = 70-6 70-60 0 % baku baku median WHO-NCHS dan atu berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) = 80-70 % baku median WHO-NCHS 3. KEP berat berat bila bila berat badan badan menur menurut ut umur umur (BB/U) (BB/U) = < 60 % baku medi median an WHO-NCHS dan atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) = <70 % baku median WHO-NCHS
Scoring System menurut Mc Laren, 1967
Gejala Klinik Edema
Skor 3
Dermatosis
2
Edema + dermatosis
6
Hair chance
1
Hepatomegali
1
Serum albumin / total protein < 1,00/<3,25
7
1,00 – 1,49
/ 3,25 – 3,99
6
1,5 – 1,99
/ 4,00 – 4,74
5
4,75 – 2,49
/ 4,75 – 5,49
4
2,50 – 2,99
/ 5,50 – 6,24
3
3,00 – 3,49
/ 6,25 – 6,99
2
3,50 – 3,99
/ 7,00 – 7,74
1
> 4,00 / > 7.75
0
Penilaian : Skor
0-3
→ marasmus
6
→ marasmus-kwashiorkor
Skor
4-8
Skor
9-15 →kwashiokor
Dikutip dari Ilmu dari Ilmu Gizi Klinis (Pudjiani S) KEP berat secara klinis tap 3 tipe yaitu kwashiorkor, marasmus dan marasmikkwashiorkor.
2.2 KWASHIO KWASHIORKO RKOR R I. PENGERTIAN
Kwashiorkor adalah keadaan dimana protein rendah sekali, kalori normal atau atau mening meningkat kat (Ilmu (Ilmu Keseha Kesehatan tan Anak, Anak, 1992:33 1992:334). 4). Dalam Dalam sumber sumber lain lain disebu disebutka tkan n bahwa bahwa kwashi kwashiork orkor or merupak merupakan an bentuk bentuk kekura kekurangan ngan protei protein n kalori yang berat, yang amat sering terjadi pada anak kecil antara umur satu dan tiga tahun (Kesehatan Anak Dr Daerah tropis, 1994 , 50). Menurut buku Asyhan Keperawatan Anak Dalam Kontek Keluarga, 1993 : V, kwashi kwashiork orkor or mempuny mempunyai ai defini definisi si satu satu keadaan keadaan dimana dimana anak anak mender menderita ita hidroprotein. Dengan demikian kwashiorkor jelas menjadi suatu masalah kesehatan yang harus mendapat prioritas penanganan.
II. II. ET ETIO IOLO LOGI GI
a. Mengk Mengkon onsu sums msii maka makana nan n yang yang sanga sangatt sedi sediki kitt meng mengand andun ung g prot protei ein n (terutama protein hewan) b. Kebiasaan memakan makanan berpati terus menerus, kebiasaan memakan sayuran yang mengandung karbohidrat. c. Gangguan penyerapan penyerapan protein protein misalny misalnyaa pada anak diare kronis d. Kehilangan Kehilangan protein protein secara secara tidak tidak normal normal (misal (misal anak anak dengan dengan proteinuri proteinuria) a) e. Infeksi f. Per Perdar darahan ahan heba hebatt
Sebab lain : -
Miskin Miskin (prote (protein in hewani hewani merupak merupakan an makana makanan n maha mahal) l)
7
-
Kurang Kurang penge pengetah tahuan uan,, bahwa bahwa anak anak membu membutuh tuhkan kan makan makanaa berpro berprotei tein n tinggi
-
Penda Pendapa patt yang salah salah tenta tentang ng makan makanan an terte tertent ntu, u, misal misal tidak tidak mau mau memberi anak susu, polong dan sebagainya dengan alasan anak bisa cacingan
-
Kurang Kurangnya nya ASI ASI (Ibu (Ibu mening meninggal gal/ana /anak k disap disapih ih terl terlalu alu muda) muda)
-
Tiba-tiba
menghentikan
ASI
(kebiasaan
mengirim
anak
keneneknya).
III.PATOFISIOLOGI
Kekurangan protein dalam makanan
Asam amino ↓
Produksi albumin oleh hati ↓ Vitamin A ↓ mineral (Fe, Ca, Zn) ↓ Daya tahan tubuh ↓
Defisiensi zat besi
Depigmentasi
Hiproteinemia
Kulit sensitif
Edema
Gangguan penglihatan Anemia
Mudah gatal Cairan berpindah dari
Pandangan menjadi sayu
intravaskuler ke rongga Interstisiel
IV. TANDA DAN DAN GEJALA
A. Sel Selalu alu ada ada Gejala Gejala berikut berikut selalu selalu ada dan seluruhnya seluruhnya membutuhkan membutuhkan diagnosa diagnosa pada anak umur 1 – 3 tahun karena kemungkinan telah mendapat makanan mengandung banyak karbohidrat.
8
-
Kegag Kegagal alan an pertum pertumbu buha han, n, terli terlihat hat adany adanyaa BB renda rendah h kecua kecuali li bila bila oedem muncul.
-
Oedema
-
Otot Otot menyu menyusul sul tetapi tetapi lemak lemak di di bawa bawah h kulit kulit disimp disimpan an
-
Keseng Kesengsar saraan, aan, suka sukarr diukur diukur dengan dengan gejal gejalaa awal anak anak menjad menjadii rewel rewel diikuti dengan perhatian yang kurang.
-
Letarghi
-
Anorexia
B. Bias Biasan anya ya ada ada Satu atau lebih dari tanda-tanda berikut biasanya muncul, tetapi tidak satupun yang betul-betul memerlukan diagnosis : -
Peru Peruba baha han n ramb rambut ut,, warn warnan anya ya lebi lebih h muda muda (cok (cokel elat at,, keme kemera raha han, n, mendekati putih, dsb) lurus, jarang, halus, mudah lepas bila ditarik.
-
Warna arna kuli kulitt lebi ebih muda muda
-
Tinj Tinjaa yang yang ence encer, r, mung mungki kin n dise diseba babk bkan an gang ganggu guan an peny penyer erap apan an makanan, terutama gula.
-
Anemia Anemia yang yang tida tidak k berat, berat, bias biasany anyaa ada kemu kemungki ngkinan nan infe infeksi ksi cacing cacing atau malaria.
C. Kadan Kadangg-ka kada dang ng ada ada Satu Satu atau atau lebih lebih gejala gejala-gej -gejala ala beriku berikutt kadangkadang-kada kadang ng muncul muncul,, tetapi tetapi tidak ada satupun yang memerlukan diagnosis. -
Ruam, Ruam, berca bercak-be k-berca rcak k bersep bersepih. ih. Yakn Yaknii noda noda warna warna gelap gelap pada pada kuli kulit, t, yang bila terkelupas meninggalkan warna kulit yang sangat muda atau bahkan ulkus dibawahnya. Dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh, tapi sering terlihat di belakang tungkai atau panggul.
-
Ulkus Ulkus dan dan retakan retakan.. Tukak Tukak yang yang kecil kecil seri seringka ngkali li muncu muncull teruta terutama ma di daer daerah ah yang yang bany banyak ak mend mendapa apatt teka tekanan nan,, teru teruta tama ma di bela belaka kang ng telinga.
-
Tand Tanda-t a-tan anda da vitam vitamin in,, misa misall luka di sudut sudut mulut mulut,, lidah lidah berwa berwarn rnaa merah terang, karena kekurangan riboflavin.
9
-
Pembesaran hati, tepi epi dar dari hati 4 inci di bawa awah bat batas lidah. Pembesaran ini disebabkan perlemahan hati.
V. KO KOMP MPLI LIKA KASI SI
Diar Diaree infe infeks ksi, i, anemi anemia, a, gangg ganggua uan n tumb tumbuh uh kemba kembang, ng, hipo hipokal kalem emii dan dan hiponatremi.
VI. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hampir Hampir semua semua kasus kasus Kwarsi Kwarsiork orkor, or, memper memperli lihat hatkan kan penurun penurunan an kadar kadar albumin, kolesterol dan glukosa dalam serum. Kadar globulin dapat normal atau meningkat sehingga perbandingan perbandingan albumin albumin dan globulin globulin serum dapat terbalik terbalik yaitu < 1. kadar asam amino esensial dalam plasma relatif relatif rendah daripada asam amino non esensial. Umumnya kadar imunoglobulin serum normal normal,, bahkan bahkan dapat dapat mening meningkat kat.. Meskip Meskipun un kadar kadar IgA serum serum normal normal,, namun kadar IgA sekretori menurun. Uji toleransi glukosa menunjukkan gambaran diabetik, begitu pula terdapat penurunan kadar berbagai enzim serum, seperti amilase, esterase, transa transami minas nasee dan fosfot fosfotase ase alkali alkali,, aktivi aktivitas tas enzim enzim pankrea pankreass dan xanti xanti oksidase berkurang. Pada biopsi hati ditemukan perlamakan ringan sampai berat, fibrosis, nekrosis dan infiltrasi mononuklear. Pada perlemakan berat hampir semua sel hati mengandung vakuol lemak yang besar.
VII. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
-
Diet Diet ting tinggi gi kalo kalori ri dan dan pro prote tein in
-
Pember Pemberia ian n tera terapi pi cai caira ran n dan dan elekt elektro roli litt
-
Penan Penangan ganan an masal masalah ah yang akut, akut, seper seperti ti diare diare yang parah, parah, kegag kegagal alan an ginjal dan syock.
-
Pember Pemberia ian n vita vitami min n teru teruta tama ma vitam vitamin in A, kali kalium um dan magnes magnesiu ium, m, besi besi dan asam folat biasanya dapat memperbaiki anemia yang terjadi
10
-
Infe Infeks ksii haru haruss diob diobat atii
ber bersama samaan an deng dengan an peng pengob obat atan an makan akanan an,,
sedangkan sedangkan pengobatan pengobatan infeksi infeksi parasit, kalau tidak parah dapat ditunda ditunda sampai sampai kesemb kesembuhan uhan mulai mulai berjal berjalan. an. Bila Bila malari malariaa muncul muncul,, berika berikan n pengobatan tiga hari dengan klorokuin per oral (75 mg atau ½ tablet sehari), dia daerah yang sering ditemui infeksi cacing tambnag diobati dengan piperazin.
VIII. VIII.
DIAG DIAGNO NOSA SA KEP KEPER ERAW AWAT ATAN AN YAN YANG G MUNG MUNGKI KIN N MUNC MUNCUL UL
1. Kurang pengetahuan pengetahuan sehubung sehubungan an dengan dengan kurang kurang terpapar terpaparnya nya informas informasii tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi. 2. Resi Resiko ko infek nfeksi si sehu sehubu bung ngan an dneg dnegan an adan adanya ya pema pemasa sang ngan an selan elang g pemberian makanan. 3. Peruba Perubaha han n nutr nutris isii kura kurang ng dari dari kebu kebutu tuha han n tubuh tubuh sehu sehubu bunga ngan n deng dengan an perubahan pola makan.
2.3 MARASMUS I. PENGERTIAN
Marasmus timbul akibat kekurangan energi (kalori) sedangkan kebuthan protein relatif cukup (Ngastiyah, 183). Marasmus adalah suatu bentuk kekurangan kalori dan protein dalam taraf berat, yang biasanya terjadi pada tiga tahun pertama kehidupan (Kesehatan Anak di Daerah Tropis, 1994 : 58). Dalam Ilmu Kesehatan Anak, 1992 : 334. marasmus adalah keadaan dimana dimana kalori kalori rendah rendah sekali sekali,, protei protein n rendah rendah semua semua zat kurang. kurang. Dalam Dalam Kapita Selekta Pediatri, 1991 : 106, marasmus adalah suatu bentuk mal gizi protein energi karena kelaparan.
II. II. ET ETIO IOLO LOGI GI
Pemasukan Pemasukan kalori yang tidak mencukupi, sebagai akibat kekurangan kekurangan dalam susunan makanan, kebiasaan-keb kebiasaan-kebiasaan iasaan makan yang tidak layak,
11
seperti terdapat pada hubungan orang tua – anak yang terganggu atau sebagai akibat kelainan metabolisme atau informasi bawaan
Kegagal Kegagalan an member memberika ikan n makanan makanan tambah tambahan, an, dapat dapat terjad terjadii pada pada anak anak yang hanya hanya mendap mendapat at ASI secara secara berkep berkepanj anjanga angan. n. Setela Setelah h 6 bulan bulan dibutuhkan makananlain sebagai tambahan ASI.
Penyakit infeksi misalnya pada sel pencernaan (misal, cacingan)
Kegagalan menyusui, karena ibu meninggal, pembuangan, pengasingan. Kegagaln menyusui yang sebenarnya (tidak mampu membeli susu dan tidak tahu cara membuat makanan sesuai dosisnya)
Kelaparan karena pengobatan, dapat terjadi karena masa puasa yang terlalu lama pada anak yang menderita diare.
III.PATOFISIOLOGI
Masukan kurang
Cadangan protein menjadi energi
Penghancuran jaringan
Pengambilan lemak berlebih
Protein
-
Berat badan menurun
-
Atro Atropi pi otot otot
-
Bada Badan n tamp tampak ak kuru kuruss
-
Diare
-
Konstipasi
IV. TANDA DAN DAN GEJALA
a. Selalu ada
Gangguan Gangguan perkembangan, perkembangan, yang ditunjukkan ditunjukkan dengan berat badan yang sangat rendah bila dibandingkan anak seusianya.
12
Hilangnya lemak di otot dan bawah kulit, karena makanan kurang mengandung mengandung kalori dan protein. protein. Pada kasus yang berat, maka akan menjadi “seperti orang tua”.
Anak cengeng, rewel dan tidak bergairah
Vena superficialis mencolok
Mata besar dan dalam
Akral dingin
Suhu badan dibawah normal
Danyut nadi lambat
Perut cekung
b. Kadang-kadang ada
Mencret, seringkali karena menderita diare yang infektif
Perubahan rambut seperti pada kwashiorkor, hanya saja biasanya kurang jelas.
Dehidrasi karena diare yang infektif
V. KO KOMP MPLI LIKA KASI SI
Peny Penyak akit it yang yang seri sering ng diju dijump mpai ai adal adalah ah ente enteri rist stis is,,
infe infest stas asii caci cacing ng
tuberkulosis, defisiensi vitamin A.
VI. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pengh Penghan ancu cura ran n jari jaring ngan an pada pada defi defisi sien ensi si kalo kalori ri tida tidak k saja saja memb memban antu tu memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga memungkinkan sintesis glukosa dan metabolit esensial lainnya, lainnya, seperti seperti berbagai asam amino yang normal, normal, sehingga hati masih dapat membentuk cukup albumin.
VII. PENATALAKS PENATALAKSANAAN ANAAN
-
Jika Jika anak anak menyus menyusu, u, terus teruskan kan pembe pemberia rian n ASI dan dan berik berikan an setenga setengah h jam sekali
13
-
Lakukan Lakukan rehid rehidras rasii IV (inf (infus) us) denga dengan n cairan cairan RL RL /gluko /glukosa sa 5 % dan NaCl NaCl,, dengan perbandingan 1 : 1 → Kolaborasi
-
Lakukan Lakukan pemuli pemulihan han ganggua gangguan n kese keseimb imbanga angan n elek elektr troli olitt
-
Lakuk kukan
pen penanggul gulanga ngan
kekur kuranga ngan
zat
gizi mikro. Berikan
tambahan multivitamin, vitamin B Complex dan asam folat 1 mg/hari ( 5 mg pada hari pertama). Bila BB mulai naik berikan zat besi dan vitamin A -
Berika Berikan n makana makanan n yang yang bany banyak ak meng mengandu andung ng ener energi gi dan dan nutr nutrisi isi
Penatalaksanaan
Jangka panjang Berhubungan dengan berbagai kegiatan luas, seperti : 1. Perbai Perbaikan kan penyadia penyadiaan an makanan makanan di suatu suatu negara negara (khususny (khususnyaa makanan makanan protein hewani : susu, ikan, daging dan tumbuhan yang kaya protein seperti kacang-kacangan). 2. Memper Memperbai baiki ki keada keadaan an ekono ekonomi mi nega negara ra 3. Perbik Perbikan an tingkat tingkat pendidik pendidikan, an, sehingga sehingga para para orang tua (khususn (khususnya ya ibu) mengerti pentingnya makanan bergizi bagi anaknya 4. Perbai Perbaikan kan sara sarana na pelay pelayanan anan keseha kesehatan tan
Jangka menengah a. Pendidi Pendidikan kan kesehata kesehatan. n. Dengan mendidik mendidik seluruh seluruh lapisan lapisan masyar masyarakat akat,, khusu khususn snya ya oran orang g tua tua untu untuk k mengg menggun unaka akan n sebai sebaikk-bai baikny knyaa baha bahan n maka makana nan n
yang yang
ters tersed edia ia..
Untu Untuk k
mema memanf nfaa aatk tkan an
fasi fasili lita tass
klin klinik ik
kesej kesejah ahte teraa raan n anak anak yang yang ada, ada, dan dan untuk untuk menan menanam am tana tanama man n yang yang banyak mengandung protein b. Pemberian makanan tambahan untuk bayi. Untuk ini dapat digunakan protein hewani (misalnya DPS, tepung ikan, tepung daging, atau berbagai makanan setempat yang mengandung protein)
14
PENANGGULANGAN KEPERAWATAN SECARA UMUM a. Ke Kegi giat atan an lang langsu sung ng
Yang dimaksud dengan kegiatan langsung adalah kegiatan mengatasi KEP pada balita (anak) dalam jangka pendek yang ditujukan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya terjadinya KEP :
1. Progra Program m makana makanan n tambaha tambahan n (PMT) (PMT) bali balita ta -
PMT balita adalah program intervensi bag bagi balita yan yang menderita menderita KEP, yang ditujukan untuk mencukupi kebuthan zat gizi balita agar meningkat meningkat status gizinya sampai mencapai gizi baik (pita hijau pada KMS balita)
-
PMT PMT bali balita ta untuk untuk KEP ring ringan an dapat dapat dilak dilaksa sana naka kan n oleh oleh ibu balita di rumah, pengasuh balita di rumah ibu asuh, oleh kader terlatih (PKK) di rumah kader /POSYANDU. PMT sedang dan berat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di tempat rujukan (PUSKESMAS, RSUD)
2. Pemeri Pemeriksa ksaan an dan dan Pengo Pengobat batan an Penya Penyakit kit -
Peme Pemeri riks ksaa aan n dan dan pengo pengoba bata tan n dima dimaks ksud udka kan n untuk untuk menget mengetah ahui ui kemungkinan kemungkinan adanya penyakit penyakit penyerta penyerta guna diobati, diobati, sehingga sehingga keperawatan tidak menjadi bertambah parah.
-
Pemeri Pemeriksa ksaan an dan dan pengoba pengobatan tan dila dilakuka kukan n oleh oleh petugas petugas keseha kesehatan tan di PUSKESMAS atau bidan desa.
-
Pemeri Pemeriksa ksaan an dilak dilakuka ukan n untuk untuk menge mengetah tahui ui gejal gejalaa penyak penyakit it yang yang biasa diderita oleh penderita KEP
3. Asuh Asuhan an kep keper eraw awat atan an -
Aske Askep p dima dimaks ksud udka kan n unut unutk k memb member erik ikan an bimb bimbin inga gan n kepa kepada da keluarga balita KEP agar mampu merawat balita KEP sehingga dapat mencapai status gizi baik.
15
-
Aske Askep p dil dilakuk akukan an mel melalui alui kunj kunjun unga gan n rumah umah,, oleh oleh pet petugas ugas PUSKESMAS / bidan desa
-
Dala Dalam m kunj kunjun unga gan n ruma rumah h dise disert rtak akan an peny penyul uluh uhan an kese keseha hata tan n tentang KEP, gizi anak, cara mengolah makanan dan perawatan anak dengan KEP.
4. Paket Paket Pert Pertol olong ongan an Gizi Gizi -
Pemberian zat besi Dosis pencegahan : Usia 6 – 12 bln : ½ sendok takar (2,5 ml)/hari ; selama 60 hari. Usia 12 – 60 bln : 1 sendok takar (5 ml)/hari, selama 60 hari h ari Dosis pengobatan : Usia 6 – 12 bln : 3x½ sendok takar (2,5 ml)/hari, selama 60 hari Usia 12 – 60 bln : 3 x 1 sendok takar (5 ml)/hri, selama 60 hari Satu sendok takar (5 ml) sirup besi mengandung 30 gr zat besi.
-
Pemb Pember eria ian n kaps kapsul ul miny minyak ak beryod beryodiu ium m a. Pember Pemberia ian n minya minyak k kaps kapsul ul bery beryod odiu ium m denga dengan n dosi dosiss tingg tinggii (200 mg yaodium) yaodium) untuk menanggulangi menanggulangi GAKS, yang bisa mengganggu tumbang anak. b. Dosis yang diberikan : Bayi 0 – 1 tahun : 100 mg (1/2 kapsul) Anak balita 1 – 5 tahun : 200 mg (1 kapsul)
b. Ke Kegia giatan tan tidak tidak langs langsung ung
Kegia Kegiata tan n tidak tidak langs langsung ung adal adalah ah kegi kegiat atan an yang yang ditu dituju juak akn n kepad kepadaa penyebab tidak langsung atau mendasar, dengan tujuan menunjang kegiatan langsung. Kegiatan ini merupakan kegiatan jangka panjang yang diharapkan dapat mengatasi masalah KEP lebih tuntas dan lestari. 1. Peny Penyul uluh uhan an gi gizi 2. Usaha peningkatan peningkatan pendapatan pendapatan keluarga keluarga sejaht sejahtera era (UPPKS) (UPPKS) UPPKS merupakan suatu upaya pembangunan keluarga sejahtera dalam rangka penanggulangan kemiskinan berupa pemberdayaan
16
keluarag untuk mengentaskan diri dari keterbelakangan sosial dan ekonominya 3. Pema Pemanf nfaa aata tan n peka pekara ranga ngan n
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEP (MARASMUS DAN KWASHIORKOR)
17
1. PENGKAJIAN IAN
-
Biodata Sering menyerang anak usia 1-3 tahun, bisa laki-laki / perempuan, yang kebanyakan tinggal di daerah miskin
-
Keluhan Ut Utama Anak rewel, cengeng, anorexia, anak kurus tinggal tulang, suhu badan di bawah normal, disertai diare kronik
-
Riwa Riwaya yatt Peny Penyak akit it Seka Sekara rang ng Badan lesu, pandangan mata sayu, tidak bersemangat, tidak mau makan
-
Riwa Riwaya yatt Pen Penya yaki kitt Dah Dahul ulu u Pernah mengalami diare kronik
-
Riwa Riwaya yatt Kese Keseha hata tan n Kelu Keluar arga ga
-
Pola Pola Fung Fungssi Kes Kesehat ehatan an
Status nutrisi : berat badan menurun, anak tampak kurus atau odem, sulit makan.
Kebutuhan tidur dan istirahat : anak terganggu, cengeng, rewel.
Pola eliminasi BAK : volume urine menurun BAB : sering konstipasi, dan diare
-
Koping keluarga rendah
Pemeriksaan Fis Fisik TTV : •
Suhu : di bawah normal
• Nadi : bradikardia •
RR : berkurang
•
TD : berkurang
•
Kepala Kepala dan rambut rambut : Ubun-u Ubun-ubun bun cekung cekung pada bayi, warna warna rambut rambut pirang, tipis dan mudah rontok, muka membulat dan sembab, tulang
18
pipi dan dagu menonjol, mata tampak besar dan dalam, mulut kering dan kotor, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. •
Ekstremitas : Ujung kaki dan tangan terasa dingin, tampak sianosis, otot atrofi, jaringan subkutis tipis dan lembut.
-
Rasa Am Aman da dan Ny Nyaman Anak merasa lemah dan tidak bergairah
-
Interaksi so sosial Anak tidak tertarik untuk bermain dengan teman-temannya
-
Nutrisi Nutirsi anak sangat kurang ditandai anak tampak kurus kering, cengeng, rewel, perut cekung, sering diare.
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Inspeksi Anak tampak kurus kering, rewel, perut cekung, wajah seperti orang tua, kulit keriput, tidak odem. b. Palpasi Denyut nadi dan pernafasan lambat, turgor kulit jelek c. Auskultasi Denyut jantung berkurang, tidak ada pembesaran jantung S1 : S2. Suara nafas tambahan tak ada, terdapat bising usus. d. Perkusi Reflek patela kurang -
Dada Dada dan dan Abdo Abdome men n : adan adanya ya pemb pembes esar aran an hati hati,, peru perutt memb membun unci citt atau atau cekung. Dengan gambaran usus yang jelas, peristaltik meningkat
-
Integu Integumen men : Turgor Turgor kulit kulit jele jelek, k, kulit kulit kerip keriput ut dan bersi bersisik sik ada ada bercak bercak merah merah yang meluas dan berubah hitam terkelupas
-
Gene Geneta tali liaa : dal dalam am bata batass norm normal al..
3. INTERVENSI
19
1. Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan perubahan pola makan Hasil yang diharapkan : -
BB bertambah
-
Beba Bebass dar darii tan tanda da maln malnut utri risi si
-
BB menca ncapai normal
INTERVENSI
RASIONAL
Umum 1. Kaji Kaji stat tatus nutr nutriisi seca secarra Memberikan
kesempatan
kontinu. Perhatikan tingkat meng mengob obse serv rvas asii
untuk
peny penyim impa pang ngan an
dari dari
energi; kondisi kulit, kuku, normal/dasar pasien dan mempengaruhi rambut, ut,
rongga gga
mulut, pilihan intervensi
keinginan untuk makan atau anoreksia 2. Timb Timban ang g berat berat bada badan n seti setiap ap Membuat data dasar membantu dalam hari dan bandingkan dengan memantau keefektifan aturan terapeutik berat
badan
saat dan dan
penerimaan
menya menyada dark rkan an pera perawa watt
ketida ketidakte ktepata patan n
terh terhada adap p
kecende kecenderun rungan gan
dalam dalam
penurunan/penambahan berat badan 3. Duku Dukume ment ntas asiikan kan
masuk asukan an Mengid Mengident entifi ifikas kasii
oral selama 24 jam, riwayat maka makana nan, n,
juml jumlah ah
ketida ketidakse kseimb imbanga angan n
antara perkiraan kebutuhan nutrisi dan
kalo kalori ri masukan aktual
dengan tepat 4. Jami Jamin n pena penamp mpun ungan gan akura akuratt Ketida Ketidakak kakura uratan tan keseim keseimbang bangan an dapat dapat dan
spesimen
untuk meng mengub ubah ah
hasi hasill
tes, tes,
meni menimb mbul ulka kan n
pemeriksaan keseimbangan ketidaktepa ketidaktepatan tan interpres interprestasi tasi status status dan nitrogen
kebutuhan pasien saat ini.
5. Jadw Jadwal alka kan n aktiv aktivit itas as deng dengan an Mengubah
energi/
istirahat. Tingkatkan teknik kebutuhan kalori relaksasi
20
menurunkan
Parenteral 6. Obse Observ rvas asii kete ketepa pata tan n wakt waktu u Keefek Keefektif tifan an dari dari vitami vitamin n IV menuru menurun n “peng enggantu ntungan” an”
dari setelah 24 jam.
larutan
per
perenteral
protokol 7. Pant antau atau atau
gula/aseto eton
gluk glukos osaa
urine Kandungan glukosa tinggi dari larutan
tusuk usuk
jari ari dapat menimbulkan kelelahan pankreas,
perprotokol
meme memerl rluk ukan an
pengg penggun unaan aan
supl suplem emen en
insulin untuk mencegah HHNC Enteral 8. Perta Pertahan hanka kan n poten potensi si sela selang ng Formul Formulaa entera enterall mengand mengandung ung protei protein n pemberian makanan enteral yang yang meng mengham hambat bat sela selang ng pemb pember eria ian n denga dengan n memb membil ilas as denga dengan n makan air hangat, sesuai indikasi
yang
memerlukan
pembuangan/penggantian selang
Transisional 9. Tekankan tran transi sisi si
pentingnya Meskip Meskipun un pasien pasien memili memiliki ki minat minat atau atau pada pada
pemb pember eria ian n has hasrat rat
makan oral dengan tepat
yang yang
sedik edikiit
unt untuk
maka makan, n,
trans transis isii pembe pemberi rian an maka makan n oral oral lebi lebih h disu disuka kaii
meng mengiingat ngat
efek efek
samp sampiing
potensial dari terapi dukungan nutrisi 10. Kaji
reflek
kemampuan menguny mengunyah/ ah/men menela elan, n,
gag, Memerlukan intervensi tambahan misal unutk latihan oleh ahli disfagia (terapi wicara) dan dukungan nutrisi jangka panjang
ketrampilan motor bila pada pemberian makan transisi Kolaborasi 11. Rujuk Rujuk pada pada tim nutrisi/ nutrisi/ahl ahlii Memban Membantu tu dalam dalam identi identifik fikasi asi defisi defisitt diet
nutrien
dan
kebutuhan
terhadap dap
intervensi nutrisi perenteral/enteral
21
12. 12. Tinj Tinjau au ulan ulang g
hasi hasill tes tes Mengukur konsumsi O2 pada laju basal
korime korimetri tri tidak tidak
langsu langsung ng atau
bila ada
metabolik
istirahat
untuk
memban membantu tu memper memperkir kirakan akan kebutuh kebutuhan an kalori /protein
13. 13. Hitu Hitung ng kebu kebutu tuha han n
ener energi gi Memberikan perkiraan kebutuhan kalori
basal dengan menggunakan dan protein formul formulaa berdas berdasark arkan an jenis jenis kelamin,
tinggi,
berat
badan, usia dan perkiraan kebutuhan energi 14. Berika Berikan n obat-oba obat-obatan tan sesuai sesuai Vita Vitami min n laru larutt air air dita ditamb mbah ahka kan n pada pada indi indika kassi
misa misall
prep prepar arat at larut arutan an
multivitamin.
pare parent nter eral al
diberikan
untuk
–
vit vitami amin
def defisiensi nsi
lain ain yang
teridentifikasi 2. Dx : Resiko tinggi terhadap infeksi sehubungan dengan adanya pemasangan selang untuk pemberian makan Hasil yang diharapkan : -
Tidak Tidak meng mengal alam amii dem demam am atau atau mengg menggig igil il
-
Beba Bebass dar darii dra drain inas asee dan dan eri erite tema ma/e /ede dema ma
INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri Parenteral 1. Memp Memper erta taha hank nkan an
Sepsis Sepsis katete kateterr dapat dapat diakib diakibatk atkan an dari dari
lingkungan aseptik optimal entri mikroorgani mikroorganisme sme patogen patogen melalui melalui sela selama ma
pema pemasa sang ngan an
kateter
vena
sentr ntral
dan dan salu salura ran n pema pemasa sanga ngan n kulit kulit atau atau dari dari di kontaminasi
temp tempat at tidu tidurr dan dan sela selama ma manipulasi NPT penggantian botol NPT dan pemberian selang
22
sentuhan
selama
2. Aman Amanka kan n bagi bagian an ekst ekster erna nall Transp Transpula ulasi si katete kateterr masuk/ masuk/kel keluar uar sisi sisi dari dari
kat kateter eter//pemb pember eria ian n pemasangan
dapat
mengakibatkan
selang pada balutan dengan trauma jaringan (lubang) dan potensial plester.
Perhatikan enteri enteri organi organisme sme kecil kecil ke dalam dalam jalur jalur
keutuhan jahitan kulit
kateter.
3. pant pantau au suhu suhu dan dan glu gluko kosa sa
Peni Pening ngka kattan
suhu uhu
toleransi
glukosa
dan dan
kehi kehillanga angan n (glikosuria,
hiperglikemia) adalah indikasi diri dari kemungkinan sepsis akibat kateter. Enteral 4. Pertahankan sist sistem em
menipulasi Kontaminasi
pemb pember eria ian n
sentuhan
pemberi
makan makan perawatan selama pemberian formula
entera enterall minim minimum um dan cuci enteral
terbukti
menyebabkan
tangan tangan sebelu sebelum m membuk membukaa kontaminasi formula. sistem 5. Gant Gantii luban lubang g hidun hidung g untu untuk k Menu Menuru runk nkan an pemasangan pemberian
selang makan
resi resiko ko
trau trauma ma/i /inf nfek eksi si
pada jaringan paranasal, khususnya penting NGT pada trauma/luka bakar wajah.
jangka panjang 6. Berikan hari
perhatian
pada
setiap Sekresi GI yang bocor disekitar selang
pem pemasangan gan gastrotomi/jejunostomi
selang makan per abdomen
menyeba menyebabka bkan n berat
yang
dapat
kerusa kerusakan kan kulit kulit cuku cukup p memerlukan
pelepasan
selang makan. Kolaborasi 7. Secara larutan larutan
aseptik
siapkan Larutan NPT harus disiapkan dibawah
parenteral/ parenteral/formu formula la sinar lampu di bagian farmasi – formula
enteral untuk pemberian
enteral harus dicampur di tempat yang bersih di departemen diet atau farmsi, mesk meskii denga dengan n perta pertamb mbah ahan an form formul ulaa
23
kaleng/modular 8. Beri Berita tahu hu dokte dokterr bila bila terja terjadi di Untuk mengidentifikasi sumber infeksi infeksi. Ikuti protokol untuk dan terapi yang tepat perlu pembuangan mend mendap apat atka kan n
spes spesiimen men jalur NPT dan kultur ujung kateter.
kult kultur ur yang yang tepa tepat, t, misa misall darah
larutan,
ganti
botol/selang sesuai indikasi 9. Beri Berika kan n
ant antibi ibiotik otik sesua esuaii Dapat diberikan dengan profilaktik atau
indikasi
untuk untuk organi organisme sme yang teride teridenti ntifik fikasi asi secara khusus.
3. Dx : Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi Hasil yang diharapkan : -
Klien Klien menge mengerti rti tentan tentang g kondis kondisii atau atau progn prognosi osiss penya penyakit kit
-
Klie Klien n dapa dapatt mem memenu enuhi hi kebut kebutuha uhan n nutr nutris isii
INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri 1.
Kaji
pengetahuan Memberikan
informasi
dimana
klien/orang terdekat tentang pasien/orang
dapat
memilih
status nutrisi. Tinjau ulang berdasarkan siatusi
individu, tentang interaksi antara malnutrisi dan
tand tanda/ a/ge geja jala la harapan
informasi-pengetahuan
maln malnut utri risi si penyakit membantu untuk memenuhi
masa
kebutuhan
datang, kebutuhan terhadap terapi khusus. transisi
pemberian makan 2.
Diskusikan
penggunaan Dapat Dapat mengal mengalami ami ansiet ansietas as mengena mengenaii
dukungan parenteral/enteral
nutrisi keti ketida dakm kmam ampu puan an
untu untuk k
maka makan n
dan dan
tidak memehami nilai nutrisi dari NPT yang yang
24
dibe diberrikan ikan//pem pemberi berian an
makan akan
perselang 3.
Diskusikan
penanganan, Menurunkan
penyimpangan, yang yang
tepat epat
resiko
komplikasi
persiapan metabolik dan infeksi
dari dari
lar larutan utan
nutris nutrisii atau atau makana makanan n yang yang diblender. diblender. Juga diskusikan diskusikan teknik
aseptik
untuk
perawatan sisi pemasangan dan penggunaan balutan 4.
Tinjau
ulang Pema Pemaham haman an pas pasie ien n dan dan
kerja kerjasa sama ma
perawatan/penggunaan alat adalah kunci untuk pemasangan aman pendukung nutrisi
dan pemeliharaan alat akses dukungan nutrisi serta pencegahan komplikasi.
5.
Tinj Tinjau au kewa kewasp spad adaa aan n khus khusus us Meningkatkan keamanan perawatan diri tent tentan ang g
tipe tipe
pemb pember eria ian n dan menurunkan resiko komplikasi.
makan makan misal misal pemeri pemeriksa ksaan an penempatan selang duduk tega tegak k
untu untuk k
pemb pember eria ian n
makan
enteral,
pemeliharaan,
potensi
selang. 6.
Demonstrasikan
Selang dapat diganti dengan rutin atau
pemasangan ulang selang hanya dipasang selama makan. makan gastrik bila tepat 7.
Instruksikan
klien/orang Pemberian
terdekat terdekat untuk pemantauan pemantauan meni mening ngka katk tkan an glukosa bila diindikasikan
makan mobi mobili lita tass
intermiten pasi pasien en
dan dan
memb memban antu tu dala dalam m tarn tarnsi sisi si pada pada pola pola pemberian makan reguler.
8.
Anj Anjurka urkan n setiap
lat latihan/ han/ak akttivi ivitas Pengena Pengenalan lan terhad terhadap ap perubah perubahan an tepat tepat hari
terhadap waktu
25
dalam
kadar
gula
darah
tole tolera rans nsi. i. Jadw Jadwal al perio periode de menurunkan menurunkan resiko resiko reaksi hipoglikemi hipoglikemi istirahat adekuat 9.
Berikan
pasien dengan hiperalimentasi pendidikan Mening Meningkat katkan kan mobili mobilitas tas gaster gaster untuk untuk
kesehatan,
pemberian
a. Bahwa
dise diseba babk bkan an dan dan menc mencega egah h kele kelela lahan han yang yang tidak tidak anak nak
mendapat
kur kurang perlu. makanan Mening Meningkat katkan kan
yang cukup gizi, bukan dan dan asal diberi makan saja b. Jelaskan
susunan
makanan
zat yang
untuk tumbuh kembang anak c. Berikan con contoh bahan han makan makanan an yang yang bergi bergizi zi bagaimana
memilih
ca ra serta
memasaknya
26
pengeta pengetahuan huan
keluar keluarga ga
memb memban antu tu peny penyem embu buha han n
nutrisi.
diperlukan diperlukan dan gunanya
dan
enteral/transisi,
penyakit meningkatkan perasaan sejahtera umum
anak anakny nyaa karena
makan
lewa lewatt