Manajemen Perawatan Kapal A.
Manajemen
Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu sistem dalem mencapai tujuan organisasi yang didalamnya terdapat fungsi-fungsi yang berkaitan satu sama lain. Manajemen tidak hanya ditujukan untuk mengidentifikasi, menganalisa tujuan- tujuan yang harus dicapai, tetapi juga untuk mengkombinasikan sumber daya secara efektif dan efisien. Banyak pengertian manajemen yang yang diberikan oleh para ahli diantaranya diantaranya adalah ilmu dan seni menurut Malayu S.P. Hasibuan (!! " #$ mendefinisikan manajemen sebagai berikut " %Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur p roses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu& Sedangkan manajemen menurut 'H elson dan )ey *iang *ie dalam buku +gus Sabardi (!! " $, manajemen adalah sebagai ilmu dan seni. Manajemen dapat dinyatakan sebagai ilmu, karena manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang sistematis dan telah diterima sebagai kebenaran-kebenaran yang uniersal. Sebagai ilmu, manajemen memiliki asas-asas seperi ilmu-ilmu lain, yang disebut %asas-asas manajemen atau “principles of management”. +sas-asas management”. +sas-asas manajemen ini seperti asas-asas ilmu sosial lainnya, tidak berlaku dalil-dalil seperti ilmu pasti tetapi berlaku dengan ceteris paribus. Sedangkan menurut Sondang P.Siagian P.Siagian (!! " $, manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka p encapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Berdasarkan pengertian-pengertian manajemen di atas, atas, dapat diambil kesimpulan pengertian manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/penga0asan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia manusia dan sumber daya lainnya. Sarana Manajemen Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan menurut M. Manullang (!! 1 $ adalah " a.
Men, yaitu manusia/tenaga kerja manusia baik pimpinan maupun pelaksana.
b.
Money, yaitu uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
c.
Methods, yaitu cara/system yang digunakan.
d.
Matrials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan.
e.
Markets, yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa yang dihasilkan.
f.
Machines, yaitu mesin sebagai pembantu manusia.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. 'imbul 'imbul pertanyaan tentang apa yang diatur, apa tujuan diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya. Menurut M. Manullang (!! " 2$ yaitu " a.
3ang 3a ng diatur adalah semua unsur manajemen yaitu 2 M.
b.
'ujuannya 'uj uannya diatur diatur adalah adalah agar 2 M lebih berdaya guna guna dan berhasil guna dalam dalam me0ujudkan me0ujudkan tujuan.
c. Harus diatur supaya 2 M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dalam menunjang ter0ujudnya tujuan organisasi. d. 3ang 3a ng mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu manajer puncak, manajer madya dan superisor. B.
Penerapan Manajemen Rencana Perawatan Kapal
Pengertian Rencana Perawatan Kapal Pengertian Pera0atan Pera0atan menurut Situmorang (!!! (!!! " 4$ adalah " &Memelihara kapal agar selalu selalu dalam keadaan yang siap operasional dan dapat memenuhi jad0al pelayaran kapal yang telah ditentukan tepat pada 0aktunya& Selanjutnya menurut Prijo Prijo Soebandono (!!2 " 5$ adalah " &6abungan dari suatu kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga atau mengembalikan suatu suatu peralatan menjadi menjadi seperti sediakala pada kondisi yang baik untuk d apat dipergunakan kembali& *ebih lanjut pengertian pera0atan pera0atan menurut 7aryanto (!!2 " 5$ adalah" &Suatu &Suatu usaha kegiatan untuk mera0at suatu materil atau mesin agar supaya materil atau mesin itu dapat dipakai secara produktif dan mempunyai umur yang lama& Sehingga dapat disimpulkan bah0a tujuan dari kegiatan pera0atan dan perbaikan kapal adalah kegiatan yang dilkukan secara terus menerus a tau berkesinambungan terhadap peralatan dan perlengkapan agar kapal selalu dalam keadaan laik laut dan siap operasi. Mengenai hal ini 8.9.Habibie (!!! " :$ menjelaskan adanya lima pertimbangan dasar dalam menyelenggarakan kegiatan pera0atan, yaitu " a.
;e0ajiban pemilik kapal yang berkaitan dengan keselamatan dan kelaiklautan kapal.
b. Menjaga modal dengan memperpanjang usia kapal atau meningkatkan nilai jual kapal bekasnya nanti. c.
Menjaga penampilan kapal sebagai sarana pengangkut muatan.
d.
Memelihara efisiensi dengan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran operasi.
e.
Memperhatikan lingkungan.
Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pera0atan kapal adalah "
a.
;urangnya koordinasi antara pihak kapal dengan pihak perusahaan.
c. =ute operasi kapal yang acak ('ramper$ dan merupakan pelayaran jarak pendek serta seringnya terjadi perubahan pelabuhan tujuan kapal (7eiasi$ yang menyulitkan pelaksanaan dari jad0al per0atan kapal yang telah disusun. d.
Masih adanya kesulitan mendapatkan suku cadang peralatan kapal.
e. ;etrampilan dan pengetahuan a0ak kapal yang terbatas serta sulitnya mendapatkan a0ak kapal yang berpengalaman. f.
Posisi kapal yang jauh dari fasilitas repair.
7alam operasinya 'B. +dhiguna Bahari yang saat itu di >harter oleh ?ndah ;iat (Sinar Mas 6roup$ yang berada di Pera0ang, =iau untuk memba0a ;ayu dari pelabuhan muat di Sungai ;ampar dan Sungai Bukit Batu ;epulauan =iau serta dari sungai ?ndra giri Hilir,untuk selanjutnya diba0ah ke tempat pengolahan ;ayu menjadi kertas di pelabuhan ?ndahkiat Pera0ang yang berada Sungai Siak,sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan 0aktu yang tepat dalam melaksanakan pera0atan dan perbaikan sesuai dengan PMS yang telah disusun sebelumnya. Hal ini mengingat jad0al operasi kapal 'B. +dhiguna Bahari yang sangat padat karena tingginya permintaan akan kebutuhan dari Pengolahan ;ayu tersebut dan banyaknya kapal-kapal charter ?ndahkiat lain yang sudah )ff Hire (Habis kontrak$, adanya kapal charter yang mengalami kerusakan sehingga tidak dapat beroperasi serta kurangnya armada yang ada untuk angkutan laut yang disiapkan oleh perusahaan pelayaran indonesia tentang pengakutan kayu sementara Meningkatnya permintaan ekspor untuk ;ertas.7isisi lain kegiatan pera0atan atau pemeliharaan adalah merupakan kegiatan pencegahan atau mengantisipasi kerusakan dari peralatan kapal yang ada. 'ujuan Pemeliharaan menurut 6una0an 7anuasmoro (!!"4$ adalah" &@aktor penting dalam mempertahankan kehandalan fasilitas-fasilitas yang diperlukan masyarakat modern, tetapi hanya sedikit bidang-bidang yang mampu berperan begitu dominan seperti dalam dunia pelayaran&. *ebih lanjut menurut '.Hani Handoko (!!!"#2$ tujuan pemeliharaan adalah " &Antuk memelihara reabilitas sistem pengoperasian pada tingkat yang dapat d iterima dan tetap memaksimumkan laba dan meminimumkan biaya&. 7ari kedua pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bah0a tujuan pera0atan adalah untuk mempertahankan kondisi dan menjaga agar tingkat kemerosotan serendah mungkin dan ini menjadi tujuan utama setiap tindak pera0atan dilakukan. Antuk menjamin keselamatan dan kelancaran operasional kapal diperlukan langkah-langkah dasar dalam pelaksanaan pera0atan yang merupakan siklus yang berkesinambungan, yang cenderung lebih menekankan analisis dan perencanaan dengan memperhitungkan berbagai hambatan operasional kapal. Sedangkan perbaikan itu sendiri menurut 7aryanto (!!2 " 5$ adalah "%Suatu tindakan penyembuhan yang dilakukan terhadap alat-alat yang mengalami kemacetan atau kerusakan, dengan tindakan ini diharapkan alat dapat beroperasi kembali&. Selanjutnya Situmorang (!!! " #2$ mengungkapkan bah0a "%;egiatan dalam membetulkan segala jenis peralatan yang rusak untuk dapat dikembalikan fungsinya seperti semula dan dapat dipergunakan seperti semula&.
*ebih lanjut 8.9 Habibie (!! " $ mengemukakan " %Suatu kegiatan dalam rangka memperbaiki alat alat atau fasilitasfasilitas yang rusak sehingga peralatan atau fasilitas tersebut diatas dapat berfungsi kembali seperti sedia kala&. 7ari keterangan-keterangan diatas, penulis menyimpulkan bah0a Pera0atan dan perbaikan adalah kegiatan untuk mera0at peralatan atau fasilitas yang mengalami kerusakan supaya kegiatan operasi dapat berjalan kembali sesuai dengan yang direncanakan. 7an hal tersebut akan berjalan dengan lebih baik dan berhasil guna jika sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu (Plan Maintenance System C PMS$. Tujuan dan Jenis perawatan Setiap Perusahaan tentunya telah merumuskan dan menetapkan suatu rencana pera0atan (PMS$ sesuai tuntutan dalam ?SM >ode elemen #!, dan mereka dapat dipastikan mempunyai tujuan menekan resiko kerusakan kapal-kapalnya, kelancaran operasional kapal-kapalnya dan pada akhirnya mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin bagi perusahaan tersebut. Berikut ini penulis uraikan beberapa tujuan kegiatan pera0atan menurut S)S (!!2"$, yaitu " a. Antuk memperoleh pengoperasiDan kapal yang teratur dan lancar serta meningkatkan keselamatan anak buah kapal dan perlengkapannya. b. Antuk membantu para per0ira kapal dalam merencanakan dan menata kegiatan dengan lebih baik yang berarti meningkatkan kemampuan kapal dan membantu mereka mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh manajer operasi. c.
Memelihara peralatan dalam rangka untuk mencapai target voyage yang telah ditentukan.
d.
Antuk meminimumkan 0aktu nganggur (down time$ dari kemungkinan terjadi kerusakan.
e. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh sebaik mungkin dengan total biaya serendah mungkin. f. Memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal yang menyangkut pera0atan dapat dilaksanakan secara teliti sehingga dapat mengendalikan biaya pera0atan secara efisien. g.
Sebagai informasi umpan balik yang akurat bagi kantor pusat dalam meningkatkan pelayanan.
Menurut 8ohanees + Bessie (!#!$, sesudah berlakunya International Safety Management Code (?SM >ode$. a.
Pera0atan 'erencana (Planned Maintenance System$
Pera0atan 'erencana (PMS$ adalah sistem pera0atan yang dilakukan terhadap pesa0at-pesa0at permesinan dan peralatan lainnya di kapal secara terencana dan bersinambungan, menurut petunjuk Makernya masing-masing untuk menghindari terjadinya kerusakan (breakdown) yang dapat menghambat kelancaran beroperasinya kapal. Pada saat diadakan pemeriksaan oleh Port State Control fficer ketika kapal tiba di pelabuhan manapun pelaksanaan PMS menjadi bahagian dari program pemeriksaan. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka de0asa ini telah digunakan system perencanan dan pencatatan pera0atan di (>omputer. +da dua cara sistem pencatatan di !omp"ter yakni "
#$
>ara pencatatan biasa.
7aftar rencana pera0atan komponen-komponen mesin dan peralatan lainnya di kapal dimasukkan di ;omputer, agar dipakai sebagat referensi pera0atan PMS. 'iap kali selesai mengadakan pera0atan atau perbaikan maka dicatat di ;omputer, sehingga bilamana diperlukan maka dapat dtbaca atau diceta $
>ara diprogram terlebih dulu di ;omputer
7aftar rencana pera0atan komponen-komponen mesin dan peralatan lainnya di kapal diprogram di ;omputer sehingga jika diadakan pera0atan, lalu dicatat di ;omputer, maka otomatis ;omputer akan mengingatkan kapan pera0atan berikutnya akan dilakukan lagi, 8ad0al pera0atannya dilakukan berdasarkan dua cara" a$ Berdasarkan 0aktu kalender (Calender base$ misalnya mingguan/#eakly (<$, bulanan/Mont$ly (M$ atau tahunan/%eariy (3$. b$ Berdasarkan 8am kerja (&"nning 'o"rs$ yakni pera0atan dilakukan jika jam kerja mesin sudah mencapai 0aktu yang ditentukan. +pabila diadakan pera0atan sesuai jad0al pera0atannya berdasarkan Calender base atau &"nning 'o"rs kemudian dicatat di ;omputer, maka otomatis ;omputer akan memberitahukan tanggal pera0atan b erikutnya. 8ika belum dikerjakan maka ;omputer secara otomatis memberikan catatan EdueE(sudah tiba 0aktu pera0atan$ pada kornponen tersebut. Penggolongan pesa0at-pesa0at permesinan dan peralatan kapal untuk dapat diprogram di ;omputer" #$
Prop"lsion untuk Main ngine (Mesin penggerak utama$
$
"*iliary ngine untuk +iesel ,enerator
$
"*iliary Systems untuk Pesa0at Bantu
4$
-oiler and Steam untuk ;etel Bantu
$
Cargo 'andling untuk derik muatan
2$
+eck Mac$inery untuk pesa0at permesinan di 7ek
:$
lectric Instalation untuk ?nstalasi *istrik kapal
F$
"tomationlnstr"mention untuk sistem otomat
5$
'"ll untuk bangunan kapal
#!$
+ccommodation untuk ruangan akomodasi kapal
##$
Steering untuk Mesin kemudi
#$
Comm"nication untuk peralatan komunikasi
#$
/avigation 0"ipment untuk pesa0at/peralatan naigasi
#4$
Safety 0"ipment untuk pesa0at-pesa0at keselamatan
#$
M+=P)* untuk pesa0at-pesa0at yang menyangkut polusi
b. Pera0atan untuk menghadapi Internal*ternal a"dit . 7engan berlakunya ?SM >ode maka pera0atan pesa0at-pesa0at permesinan di0ajibkan untuk menghadapi ?nternal/9Gternal audit. 1iap type dan +#1 kapal ada perbedaan. -agi kapal2kapal il 1ankers3 Combination Carriers3 S$"ttle 1ankers3 C$emical 1ankers dan ,as Carriers perlu diketahui bah0a pera0atan dan Safety c$eck list 0ajib yang dikeluarkan oleh il Companies International Marine 4or"m ()>?M@$ mengenai S$ip Inspection &eport (S?=9$ Program. 7isamping itu ketentuan C$emical +istrib"tion Instit"te (>7?$ untuk >hemical 'anker dan ketentuan lain untuk *P6 dan *6 'anker serta International Safety ,"ide for il 1anker and 1erminals (?S6)''$. 7ari tahun ketahun ada perubahan atau tambahan sehingga pengetahuan untuk pera0atan dan persiapan menghadapi Internal*ternal audit perlu diupdate dengan adanya edisr terbaru. Selain kapal-kapal ,eneral Cargo dan Passenger, penulis pernah bertugas di kapal-kapal il 1anker3 C$emical 1anker dan *P6 'anker sehingga penulis mengetahui betul pelaksanaan pera0atan dan persiapan untuk menghadapi Internal*ternal inspection dan pemeriksaan oleh Port State Control fficer ;apal curah, kapal penumpang dan lainnya juga terdapat ketentuan-ketentuan tersendiri. c. Pera0atan untuk menghadapi pemeriksaan oleh Per0ira Pemeriksa dari Port State Control (Port State Conrol fficerPSC) Secara berkala Port State Control fficer (PSC $ akan memeriksa kapal di pelabuhan egara manapun kapal berada. Pemeriksaan meliputi sertifikat kapal, keselamatan pengoperasian kapal, pencegahan terjadinya polusi dan penga0akan kapal. d. Pera0atan dan perbaikan sesuai dengan Contin"o"s Mac$inery S"rvey (>MS$ yang dikeluarkan cleh Biro ;lasifikasi dimana kapal diregistrasikan (sesuai bendera kapal$. ;etentuan Biro ;lasifikasi menghamskan agar minimum #/ dari komponen pesa0at permesinan dan perlengkapan kapal yang termasuk dalam daftar >SM harus dioerhaul untuk pera0atan dan pemeriksaan oleh Sureyor dari Biro ;lasifikasi dimana kapal diregtstrasi. e.
Pera0atan dan perbaikan saat kapal naik 7ok
Beberapa perusahan Pelayaran menghendaki supaya +B; melakukan pera0atan terhadap komponen PMS yang sudah tiba 0aktunya dira0at/ diperbaiki menjelang kapal naik 7ok untuk menghemat biaya 7ok. 8ika kebetulan komponen tersebut termasuk dalam daftar >MS dari Biro ;lasifikasi kapal, maka ;;M bisa melakukan Confirmatory s"rvey tanpa kehadiran Sureyor ;lasisfikasi kapal. Selanjutnya ;;M membuat laporan ver$a"l dilampiri hasil pengukuran yang diperlukan dan foto pera0atan lalu dikirim ke kantor Pusat agar d iteruskan ke Sureyor ;lass untuk diendors. amun beberapa perusahan mengambil kebijakan sebaiknya PMS dan >MS dilakukan saat kapal berada di 7ok, ditambah pula dengan pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam 7ocking surey dan pekerjaan -pekerjaan lain. 'entunya hal ini menyangkut biaya dan 0aktu 7ok a kan tetapi bagi perusahan Pelayaran besar terutama yang kapal-kapalnya dicharter, biasanya punya cukup dana untuk biaya 7ok. f.
-reakdown Maintenance
7engan berlakunya ?SM >ode dimana diutamakan pengoperasian kapal-secara aman dan pemeriksaan rutin oleh Port State >onrol )fficer dipelabuhan manapun kapal berada, maka system pera0atan ini tidak sesuai lagi. Hal ini dikarenakan PMS, >MS, &"tine Safety C$eck 5ist dan ?ain-lain selalu mendapat perhatian Port State Control fficer ketika memeriksa kapal di pelabuhan manapun kapal berada.
Planned Maintenance System (PMS$ yang dicatat cara biasa di ;omputer kapal. Program PMS dibuat oleh kantor Pusat lalu dikirim ke kapal. Pihak kapal memasukkan data PMS yang diterima ke ;omputer kapal Setiap kali pihak kapal melaksanakan pera0atan dan perbaikan maka dicatat di ;omputer karena pada saat diadakan pemeriksaan apakah oleh petugas Internal a"dit*ternal a"dit3 S"rveyor Class3 Per0ira pemeriksa dari Port State Control atau pihak-pihak lain yang ber0enang maka dapat dijadikan bukti. Pencatatan dilakukan secara manual. ;omponen-komponen dalam daftar PMS yang akan dira0at dapat dilihat pada lampiran +ppendiG # berupa copy kedalam 4las$ disc pada saat pembelian Buku Conto$3 dijelaskan beberapa komponen dari daftar PMS misainya sebagai berikut" (masukkan 4las$ disc di ;omputer lalu baca ;omponen tersebut diba0ah ini$" !!# 5"brication il6 +rop test " Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan jika di kapal ada alat khusus untuk itu. +pabila tidak ada maka ambil sampel *ub )il setiap !!! jam kerja (lihat !$ lalu kirim ke ;antor Pusat, yang nantinya akan diteruskan ke *aboratorium untuk dianalisa. !!" *$a"st gas 1"rboc$arger6 #as$ cleaning . 7ilakukan tiap !! jam kerja, saat dalam pelayaran, putaran M9 (Main ngine) 4"ll speed. Prosedur membersihkannya supaya ikuti petunjuk Maker. !! s/d !#! " 7ilakukan trap #!!! jam kerja. Biasanya ruang udara bilas dibersihkan lebih dulu kemudian diadakan pemeriksaan. Pemeriksaan piston ring, tekanlah piton ring dengan obeng (-$, apakah bergerak. 8ika tidak maka piston ring macet (sticking $ karena celahnya dengan alur (ring groove) piston crown tertutup kotoran. Scaenging air receier (ruang udara bilas$" dibersihkan tiap #!!! jam kerja. Pekerjaan ini ada kaitannya dengan !! s/s !#! !## s/d !#: " 4"el In7ection 8alve (In7ector $ dilakukan tiap #!! jam kerja. Biasanya pekerjaan ini dilakukan secara bergilir, misainya bulan ini cabut ?njector dari satu atau dua cylinder lalu bulan berikutnya dua lagi, begitutah seterusnya. 'ahapan test In7ector (4"el In7ection 8alve$" #$ $
'est tekanan kerja, ( press"re test /-#!I$ dari petunjuk Maker 'est penyemprotan (atomi9ing test $, apakah semua lubang noJel menyemprot secara baik.
$ 'est turunnya tekanan setelah penyemprotanjika cepat turun berarti katup jarum belum baik sehingga perlu diskir lagi atau diganti. 4$ 'est jumlah tetesan, tank terus-menerus sepuluh kali lalu lihat berapa tetesan, jika banyak berarti noJel perlu diskir lagi atau diganti. Semua pekerjaan pera0atan sudah ada dalam buku petunjuk Maker sehingga bisa dibaca atau berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama mengoperasikan Mesin ?nduk, +iesel ,enerat or, Pesa0at Bantu dan peralatan kapal lainnya. 7aftar PMS di lampiran +ppendiG # mencakup Mesin ?nduk (M9$, +iesel ,enerator o. #, dan serta Pesa0at Bantu kapal. 'inggal menyesuaikannya dengan keadaan di kapal, yang tentunya tidak sama persis dengan pesa0at permesinan yang ada. Pera0atan dan perbaikan mesin sesuai dengan ketentuan Biro ;lasifikasi kapal
Biro ;lasifikasi dari kapal tersebut, secara berkala menginformasikan pada kantor pusat Perusahan Pelayaran mengenai sertifikat mana yang priu diperpanjang atau ganti baru dan komponen apa saja yang harus dioerhaul untuk surey ;lass (>lassification Surey$. ;ecuali bagi kapal-kapal berbendera 8epang, Biro ;lasifikasi mengharuskan agar tiap tahun #/ dari Anit permesinan dan peralayan tertentu yang dipasang di kapal, harus dioerhaul untuk surei ;lass. S"rvei !lass dapat dilakukan oleh ;epala ;amar Mesin (;;M$, asalkan ia memenuhi ketentuan yang berlaku. Surei oleh ;;M merupakan >onfirmatory Surey yang nantinya akan disyahkan oleh Sureyor ;las jika laporan tertulis lengkap dengan foto-fotonya untuk bukti telah dipelajari dan memenuhi syarat. 8ad0al oerhaul untuk surei ;lass (Periodical S"rvey $ 8ika oerhaul komponen tertentu untuk PMS berdekatan 0aktunya dengan oerhaul untuk >MS, maka untuk menghemat 0aktu dan biaya, S"rveyor Class diberitahu agar melakukan pemeriksaan >MS atas komponen yang dioerhaul untuk PMS. Periodical Surey terdiri dari" #$
nn"al S"rvey (Surei tahunan$
$
+ocking S"rvey (Surei saat kapal naik 7okK
$
Intermediate S"rvey (Surei pada masa pertengahan dari Special Surey$
4$
-oiler S"rvey (Surei ;etel Aap$
$
Special s"rvey (Surei yang diadakan dalam 0aktu interal lima tahunan$
2$ Propeller S$aft and Stern 1"be S$aft S"rvey (Surei poros baling-baling dan tabung poros baling-baling$ Hubungan antara program PMS dan program >MS PMS dilakukan berdasarkan jam kerja komponen mesin dan peralatan lainnya sesuai petunjuk Maker sedangkan pera0atan >MS hanya menyangkut komponen-komponen tertentu dari mesin dan peralatan kapal atau sertifikat kapal tertentu saja sesuai dengan peraturan Biro ;lasifikasi kapal. amun seperti telah diutarakan di atas bah0a dapat dilakukan bersamaan jika jad0al oerhaul untuk PMS berdekatan dengan program >MS. ;;M menyiapkan segala sesuatunya untuk pelaksanaan PMS sambil menyarankan ke ;antor Pusat agar 0aktunya diatur jika diperlukan sureyor ;las. ?. Confirmatory S"rvey ole$ C$ief ngineer ;;M yang melakukan >onfirmatory surey untuk komponen permesinan tertentu, harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh Biro ;lasifikasi kapal antara lain sebagai berikut" #$ la harus mempunyai ijaJah tertinggi yakni +''-? dan sekurang-kurangnya sudah satu tahun pernah bertugas sebagai >hief 9ngineer di kapal yang sistem pendorong utamanya sama dengan yang akan disurey. $ *aporan surei hanya berlaku untuk jangka 0aktu tertentu (biasanya bulan$ dengan menggunakan @orm laporan oerhaul khusus yang disediakan oleh BiroE ;lasifikasi yang be rsangkutan, dilengkapi dengan lampiran foto oerhaul yang ada tanggainya serta keterangan lain jika diperlukan.
$ 'idak diijinkan melakukan >onfirmatory surey melampaui !I dari daftar komponen >MS untuk Motor ?nduk dan juga tidak melampaui !I dari daftar komponen pesa0at permesinan lainnya yang masuk dalam daftar >MS 4$ ;omponen-komponen >MS yang tidak diperbolehkan untuk >onfirmatory Surey adalah " >rankshaft, >rank bearings, >rank bolts dan >rankshaft driing gear. $ Bilamana >onfirmatory surey dilakukan pada saat oerhaul Main 9ngine dan 7iesel 6enerator maka laporannya dilampih juga hasil pengukuran >rankshaft deflection. Pengesahan atas Confirmatory S"rvey oleh Sureyor Biro ;lasifikasi. *aporan >onfirmatory Surey oleh ;;M yang dikirim melalui kantor pusat akan ditindaklanjuti oleh Biro ;lasifikasi kapal. Sureyor akan memeriksa kemudian mengesahkannya, jika semua memenuhi persyaratan. Pengukuran Cranks$aft deflection saat kapal duduk di blok dukung 7ok. #$ ;apal yang sedang duduk pada blok-blok dukung 7ok, hasil pengukuran akan berbeda dengan kalau kapal sedang mengapung di air karena bending momen akan menimbulkan hogging atau saging. )leh sebab itu untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat, haruslah dilakukan saat turun 7ok. $
Saat yang tepat jika mengukur Cranks$aft deflection adalah "
Pengukuran pada saat kapal kosong (tidak ada muatan$ Pengukuran pada saat kapal ada muatan (lebih tepatnya muatan penuh (f"ll loaded $ sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai pembanding Pera0atan dan Perbaikan saat kapal naik 7ok. Menjelang kapal akan naik 7ok maka rencana pera0atan dan perbaikan (+ocking &epair 5ist $ serta permintaan suku cadang dan material lainnya untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan di 7ok diajukan ke kantor pusat. a.
+ocking &epair 5ist
+ocking &epair 5ist tersebut harus secara jelas diperinci untuk tiap pekerjaan. Misalnya jika pekerjaan itu menyangkut melepaskan railing atau benda-benda lain disekitarnya atau memerlukan staging karena berada ditempat yang lebih tinggi maka pada kolom keterangan supaya disebutkan. ;hususnya bag$ 7epartemen Mesin, menyangkut pekerjaan -pekerjaan yang berhubungan dengan " #$
Planned Maintenance System (PMS$.
;omponen - komponen yang akan tiba 0aktunya untuk pera0atan, biasanya dikerjakan menjelang kapal naik 7ok agar menghemat 0aktu di 7ok. $
Contin"o"s Mac$inery S"rvey (>MS$.
Pekerjaan yang menyangkut >MS disesuaikan dengan jad0al, biasanya paling tidak #/ dari seluruh komponen >MS, diover$a"l untuk disurei oleh Sureyor dari Biro ;lasifikasi yang bersangkutan. ;adang- kadang sebelum kapal naik 7ok, beberapa komponen mesin untuk >MS, lebih dulu dioerhaul oleh +B; lalu disurei oleh ;;M sebagai Confirmatory S"rvey , kemudian disiapkan laporannya yang nantinya disyahkan oleh Sureyor Biro ;lasifikasi yang bersangkutan.
$
Special S"rvey .
+pabila saat naik 7ok adalah 7ok tahun kelima (Special S"rvey o.l$ atau kelipatannya (Special S"rvey o., atau o. dan seterusnya$, maka sisa pekerjaan untuk >MS yang belum dilakukan (berupa tunggakan$ harus diselesaikan. Pada saat Special Surey, biasanya Sureyor ;las memeriksa Suku cadang 0ajib (Comp"lsory Spare parts$ apakah cukup dan layak pakai. Begitu juga Suku cadang 0ajib yang harus ada tanda pengenal ?M) sesuai dengan ketentuan M+=P)* +nneG L?. :)
+ocking S"rvey.
;)
-oiler S"rvey.
2$
Pemeriksaan umum (,eneral Inspection$.
Pera0atan dan perbaikan yang berhubungan dengan +ocking S"rvey . #$ ;apal dinaikkan di atas 7ok kemudian diadakan pembersihan lambung kapal, pera0atan/pemeriksaan rantai jangkar, pembersihan bak rantai jangkar dan bahagian - bahagian lainnya $
Pemeriksaan dan pengukuran ketebalan plat - plat lunas, lambung dan 7ek ;apal.
$ +lur las sambungan plat lambung kapal diperiksa dan jika ada yang menipis karena korosi maka diadakan pengelasan 4$ ;lep - klep isap air laut dan klep - klep pembuangan pada lambung kapal dioerhaul, dibersihkan, diskir (lapping $ dan disiapkan untuk disurei. $ Baling-baling dilepas/dibersihkan dan diperbaiki bila ada daun baling - baling yang rusak atau bengkok. 2$ Speling (clearance$ antara poros baling - baling dengan tabung poros baling -baling diukur dengan menggunakan Poker ,a"ge lalu dicatat. Hal yang sama dilakukan untuk poros kemudi bahagian atas (neck b"s$$ dan bahagian ba0ah (bottom pintle$. :$
6anti baru
F$ Strip lunas (-ilge keel $ kanan/kiri diperiksa, jika ada bahagian yang rusak atau melengkungsupaya diperbaiki. 5$ 'anki dasar rangkap, tanki bahan bakar dan tanki minyak lumas serta S"mp 1ank Mesin ?nduk dibersihkan untuk disurei sesuai daftar pemeriksaan periodic #!$ *ambung kapal dicat dengan cat anti korosi (anti corrosion paint $ dan menjelang turun 7ok, dicat dengan cat anti tritip/lumut (anti fo"ling paint $. Pera0atan dan perbaikan yang berhubungan dengan Special S"rvey . Pera0atan dan perbaikan yang berhubungan dengan Special S"rvey antara lain " #$ Baling-baling dilepas kemudian poros antara dan poros baling-baling dilepas untuk dibersihkan, diperiksa kemudian diperbaiki jika terjadi kerusakan. Pemeriksaan poros tersebut tidak han ya secara
isual tapi menggunakan =ltrasonic test untuk mengetahui apakah terjadi keretakan pada bahagian dalam dari poros antara dan poros baling-baling. $
Blok dorong (Mitc$el block $ dan segmen-segmennya (1$r"st pads$ dilepas untuk pemeriksaan.
$ Pengukuran lengkungan poros engkol (Cranks$aft deflection$ 7iesel Penggersk Atama sebelum kapal naik 7ok untuk mengetahui metal duduk (Main bearing $ mana yang rendah karena mungkin telah terjadi keausan berlebihan dari lapisan Babbitnya, atau karena factor lain. 4$ ver$a"l komponen-komponen CMS yang akan/sudah 0aktunya untuk disurei oleh Sureyor dari Biro ;lasifikasi yang bersangkutan. $
'ydra"lic #inc$ untuk 7erek muat (Cargo #inc$$ disiapkan untuk tes beban angkat.
2$ Megger test semua motor listrik, ,enerator , Panel listrik utama (Main Switc$board $ dan panel listrik darurat (mergency Switc$board $ :$
Surey poros baling-baling (Propeller s$aft s"rvey $
F$
Pengecekan suku cadang 0ajib (Comp"lsory Spare Parts$
Pekerjaan yang berhubungan dengan pemasangan peralatan baru. #$
Perubahan atau Pemasangan alat-alat baru
;adang-kadang sesuai dengan rekomendasi saat kapal diaudit atau karena adanya ketentuan baru maka perlu dipasang alat-alat baru pada saat 7ocking, maka perlu diperhatikan sertifikat dari alat-alat baru tersebut berikut pemasangannya dan pengesahan dari Sureyor jika diperlukan. $
Suku cadang dan tool-kit alat-alat baru
8ika alat-alat baru tersebut terdapat juga suku cadang / tool kit spesialnya maka dibuatkan daftar baru tambahan pada daftar Suku cadang kapal sehingga pada laporan Suku cadang kapal periode berikutnya, diikut sertakan. $ Penambahan gambar pada data kapal 8ika menyangkut penataan pipa di ;amar Mesin atau 7ek maka ditambahkan pada penataan pipa yang sudah ada. Setelah itu ditandatangani oleh Sureyor ;las, jika di0ajrbkan sesuai ketentuan yangberlaku. Menurut 8usak (!!:"45$, dimana strategi pera0atan yang dilakukan dalam suatu perusahaan terdiri atas " Strategi Pera0atan ;apal adalah merupakan faktor tunggal yang terpenting untuk dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat modern dan memainkan peranan yang dominan dalam dunia pelayaran. ;egagalan sebuah kapal dalam melayani konsumennya, karena kapal tersebut tidak dira0at dengan baik, akan berakibat kerugian yang sangat besar dan dapat menjatuhkan performan unit kapal itu. ;ita juga mengetahui bah0a biaya pera0atan sangat mahal dan hal ini merupakan godaan terhadap setiap orang untuk Emenunda pera0atanE sampai 0aktunya terjadi EkerusakanE yang dapat berakibat Ehilangnya / tidak mencukupinyaE biaya pera0atan yang disimpan tersebut.
Melalui Strategi pera0atan yang benar, kita dapat mengendalikan atau memperlambat tingkat kemerosotan kapal, semakin kapal bertambah tua semakin perlu memperhatikan beberapa pertimbangan yang mendasar, antara lain" #$
;e0ajiban-ke0ajiban pemiiik kapal yang berkaitan dengan keselamatan dan kelayak laut kapal.
$ Menjaga modal dengan cara memperpanjang umur ekonomis suatu kapal dan menaikkan nilai kapal. $ Menjaga penampilan kapal sebagai suatu sarana pengangkut muatan dengan meningkatkan kemampuan dan efisiensi. 4$ Memelihara efisiensi dengan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran biaya operasi, termasuk biaya pera0atan. $
Pengaruh-pengaruh lingkungan terhadap anak buah kapal serta kemampuannya.
2$
Pola pelayaran, liner3 tramper , dalam negeri, luar negeri.
:$
'ersedianya suku cadang, dan sistem pengadaan logistik.
F$
;ondisi-kondisi kapal spot c$arter3 time c$arter3 bareboat c$arter .
Sumber " 8usak (!#!$ PILIHAN STRAT!I PRA"ATAN #AN PRBAIKAN KAPAL #. P9=+<+'+ ?S?79'?+* P9=*A M9397?+;+ ;+P+S?'+S B9=*9B?H A'A; M9+MPA6 ;9=AS+;+ 3+6 ;=?'?S 7+ M+H+* . P=99L9'?L9 M+?'+9>9 S9B9*AM ;9=AS+;+ '9*+H 7? =+<+' B9=7+S+=;+ H+S?* P9=;?=++ +'+A >&=//I/, '=&S>> . P9=+<+'+ P9=?)7?; M9S;?PA M9S? '?7+; =AS+;,'9'+P 7?*+;A;+ P9=+<+'+ B9=7+S+=;+ >&=//I/, '=&S>>
#. P9=+<+'+ B9=9>++. 7?=+<+' S9>+=+ '9=+'A=,;9=AS+;+ 8+=+6 '9=8+7?,B?+3+ *9B?H 9@?S?9 8+=+6 >44 'I& ?> . C&&C1I8 MI/1//C ;9=AS+;+ ;9>?* A'A; M96H?7+=;+ ;9=AS+;+ 3+6 *9B?H B9S+= 7+ B?+3+ B9S+= . P9M+'+A+ ;)7?S? P9=B+?;+ 7?*+;A;+ S9SA+? H+S?* ?SP9;S? ;)7?S? P+7+ S++' ?'A >P&4SI/5 P&4&M/C>>
P9=9>+++ B9=*9B?H+ N" I ?S?79'?* FI B9=9>++ #! I ;)=9;'?@ “&"nning 'o"rs3n 1ime” ;erusakan semuanya dapat di pantau dan di perkirakan.asalkan tetap melaksanakan sesuai “Man"al Instr"ction -ook> Biaya cukup besar,tetapi dapat diperhitungkan dengan =encana +nggaran 'ahun per tahun.
P9=9>+++ S9>A;AP3+ 1 ! I ?S?79'?* 2!I 7?=9>++;+ ! I ;)=9;'?@ %Condition and Inspection& ;erusakan terjadi seirama dengan keahlian ?>ProfesionalismeOOpara pelaku dikapal dan dikantor dalam memahami pera0atan Biaya yang timbul dapat menghemat !I dibandingkan tidak ada perencanaan.
'?7+; +7+ P9=9>+++" F I ?S?79'?* # I B9=9>++ ! I ;)=9;'?@ %-reak +own &epair & ;erusakan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa dapat di pantau oleh para pelaku baik yang ada dikapal ataupun yang ada dikantor darat.
Biaya a0al seperti penghematan tetapi akhirnya akan timbul biaya yang sangat besar
Sumber " 8usak (!#!$ Pilihan pertama untuk menentukan suatu strategi pera0atan adalah antara - ESistem Pera0atan ?nsidentil atau Sistem Pera0atan BerencanaE Menurut 8usak 8h (!!"4F$ Pera0atan ?nsidentil (-reakdown &epair) artinya kita membiarkan mesin bekerja terus-menerus sampai rusak (+own time)3 baru kemudiar, dilaksanakan pera0atan dan perbaikan. 8ika kita ingin menghemat biaya pera0atan dengan cara ini, maka suatu saat kita akan mengeluarkan biaya yangjauh sangat besar untuk mempertahankan kapal tidak keluar dari operasi (down timedelay) yaitu dengan terjadinya perbaikan besar (over$a"l) dan 0aktu kerusakan kapal yang sulit diprediksi (Corrective Maintenance). 7alam prakteknya pera0atan insidetil ini tidak dapat menekan biaya pera0atan bahkan sering terjadi pembengkakan anggaran biaya perbaikan (1otal maintenance cost). Menurut 8usak 8h (!!"45$ Strategi pera0atan insidentil dalam teorinya tidak disarankan namun dalam kenyataannya sering terjadi di kapal, karena be rbagai alasan antara lain" #$ ;ronologi pera0atan tidak dicatat secara sistematis, sehingga tidak terdapat kesinambungan dalam kegiatan pera0atan selanjutnya. $ 'idak mengacu Standar pera0atan dan perbaikan kapal (PMS$ sesuai dengan Manual ?nstruction Book. $ 'idak adanya kepedulian/kepekaan para penga0as terhadap ketidak-teraturan pelaksanaan pekerjaan pera0atan. 4$ 'idak adanya bukti-bukti terjadinya kerusakan-kerusakan, kekuranan sebelumnya, kapal menganggur (delaydown time) dan keruian-kerugian lainnya. $ 'idak tersedianya suku cadang yang cukup untuk setiap pesa0at/mesin sehingga menghambat 0aktu operasi kapal pada saat menunggu pengadaan suku cadang tersebut. 2$ akhoda dan +nak buah kapal yang tidak berk0alitas dan tidak professional dibidangnya. Menurut 8usak 8h (!!"!$ Pera0atan Berencana artinya kita sudah menentukan dan mempercayakan kepada seluruh Prosedur Pera0atan yang dibuat oleh EM+;9=E melaiui Manual ?nstruction Book, untuk diiaksanakan dengan benar, tepat 0aktu dan berapapun biaya pera0atan (Maintenance Cost) yang akan dikeluarkan tidak menjadi masalah, demi mempertahankan )perasi kapal tetap lancar tanpa pernah menganggur (deiaid) dan memperkecil / mencegah kerusakan-kerusakan yang terjadi (5ife time).
Pera0atan Berencana akan terlaksana dengan baik apabila : (tujuh$ item yang tidak diiaksanakan oleh Pera0atan ?nsidentil, dapat dipenuhi dengan benardan penuh rasa tanggung-ja0ab oleh personelpersonel yang terkait. Beberapa keuntungan-keuntungan Pera0atan Berencana yang diiaksanakan dengan benar dan baik, antara lain1 #$ Memperpanjang 0aktu-kerja (life time) unit pesa0at/mesin dan mempertahankan nilai penyusutan pada kapal. $ ;ondisi material pada pesa0at/mesin dapat dipantau setiap saat oleh setiap penga0as atau personel di darat, hanya dengan melihat pelaporan administrasi pera0atan. $ 7engan tersedianya suku cadang yang cukup, maka pada saat ada pera0atan dan perbaikan tidak kehilangan 0aktu operasi (down time). :) )perasi kapal lancar dengan memberikan rasa aman dan tenang-pikiran kepada semua personel ;apal dan manajemen 7arat bah0a semua permesinan bekeija secara optimal, normal dan terkontrol dengan benar. $
Pera0atan Pencegahan (Prevention Maintenance)
Pengertian Pencegahan lebih baik dari pada menunggu kerusakan yang lebih berat, adalah merupakan suatu pernahaman yang harus b enar-benar tertanam pada setiap orang yang bertanggung-ja0ab atas suatu pera0atan. Pera0atan Pencegahan adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan pera0atan berencana yang bertujuan untuk " a$ Mernantau perkembangan yang terjadi pada hasil pekerjan pera0atan secara terus menerus sampai batas nilai-nilai yang diijinkan. b$
Menemukan kerusakan dalam tahap yang lebih dini, sehingga masih
ada kesempatan untuk merencanakan pelaksanaan 0aktu p era0atan. c$ Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan, yang dapat mengakibatkan terhentinya operasi kapal.
d$ Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat menelusuri jalannya kerusakan terhadap niiai keselamatan dan nilai ekonomis kapal. Antuk maksud tersebut di atas, maka setiap pesa0at / mesin di a tas kapal perlu diadakan pera0atan pencegahan, sehingga setiap tanda-tanda yang akan menimbulkan kerusakan dapat lebih a0al di atasi, diperbaiki. @)
Pera0atan 7an Perbaikan (&epair A Maintenance)
Pera0atan dan Perbaikah adalah bagian dari pelaksanaan p ekerjaan pera0atan berencana yang bertujuan untuk " a$
Memperbaiki setiap kerusakan yang terpantau, 0alaupun belum 0aktunya dilaksanakan perbaikan.
b$
Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan yang lebih besar,
c$ Suatu tugas yang perlu dilakukan agar dapat mempertahankan kondisi permesinan terhadap nilai keselamatan dan ekonomis kapal, d$ Persiapan-persiapan yang matang, meliputi semua peralatan, semua suku cadang yang ada dan siapa yang akan memperbaikinya dan 0aktu kapan akan dilaksanakannya perbaikan tersebut. Pertimbangan membuat =encana Pera0atan dan Perbaikan mesin " a$
'ahun pembuatan mesin dan kondisi mesin sudah berapa lama 8am-kerjanya (r"nning $o"rs) Q
b$ ;apan terakhir melakukan B,eneral ver$a"lB pada mesin tersebut dan material/suku cadang apa saja sudah diganti baru Q c$
Berapa lama lagi Mesin (kapal$ akan dipertahankan untuk dioperasikan Q
d$
Bagaimana
e$
Berapa anggaran yang disediakan guna menjalankan PMS tersebut Q
f$
Argensi pera0atan dan perbaikan terhadap tiap-tiap mesin Q
)
Pera0atan Periodik (Period Maintenance).
menjalankan
Sistem
pera0atan
dan
perbaikan sebelumnya Q
Pera0atan Periodik adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan pera0atan pencegahan yang dilakukan secara periodik berdasarkan 0aktu kaiender atau 8am kerja (&"nning 'o"rs) dengan mengacu kepada Man"al Instr"ction -ook , yaitu " a$
Pera0atan yang dilaksanakan secara 0aktu kalender"
Pera0atan secara harian (daily)3 Pera0atan secara mingguan (weekly). Pera0atan secara bulanan (mont$ly)3 Pera0atan secara tiga bulan (0"arterly)3 Pera0atan secara tahunan (yearlyann"al s"rvey) dan Pera0atan secara lima tahunan (special s"rvey) b$
Pera0atan yang dilaksanakan secara 8am kerja"
Pera0atan setiap 4 8am sekali, setiap !! 8am1 setiap #!!! 8am !!! 8am, 4!!! 8am, F!!! 8am, #!!!! 8am, dan seterusnyaR terhitung setelah selesai perbaikan (over$a"l). 7alam kenyataannya Pera0atan periodik ini juga disesuaikan dengan 0aktu keberadaan kapal, dengan pertimbangan tidak mengganggu operasi kapal. Pera0atan periodik merupakan salah satu sistem pera0atan yang banyak dilakukan oleh banyak perusahaan pelayaran yang sudah Emaju/modernE dan dengan tetap mengutamakan optimasi operasi kapal, Pemantauan K%ndisi Mesin (Condition inspection). Pemantauan ;ondisi adatah sistem pera0atan yang diterapkan dimana kondisi kapal diperkirakan (probabilitas) memiiiki tingkat kerusakan yang meningkat dengan cepat, maka penentuan interal pera0atan dibuat sendiri, )leh karena kasus ini jarang terjadi, maka strategi pengembangan pera0atan yang tidak ditentukan oleh 0aktu kaiender dan 0aktu operasi, melainkan menurut pemantauan langsung terhadap mesin dan perlengkapannya. 'ujuan dan pemantauan kondisi adalah untuk menemukan kembali informasi tentang kondisi dan perkembangan mesin dan peralatannya, sehingga tindakan korektif dapat diambil sebelum terjadi kerusakan. Parameter (batasan-batasan$ yang dipergunakan untuk pengamatan dan pengukuran sifatsifat fisik atau kemampuan suatu sistem, adalah dengan maksud " #$
Antuk menga0asi penurunan kemampuan dari penggunaan komponen atau sistem,
$ Antuk menga0asi parameter kritis dari komponen atau sistem yang ditujukan terhadap perubahan yang tiba-tiba, sehingga operasi mesin tidak dapat dilanjutkan. $ Antuk memantau kemampuan suatu komponen atau sistem dengan kondtsi-kondisi yang dapat mengatur parameter operasional dalam meningkatkan keadaan ekonomis. Pengu$uran Terus&Menerus (Continuous Meas"rement). Pengukuran terus-menerus adalah pemantauan kondisi yang dilakukan dengan pengukuran secara terus-menerus dan dicatat dalam kronologi mesin dan perlengkapannya. Penerapan pengukuran terusmenerus dapat disamakan dengan penggunaan" a. Sistem proses alarm, dimana pada nilai-nilai kepada petugas jaga,
tertentu alarm akan berbunyi / memberikan sinyal
b. Sistem proses thermostat, dimana pada nilai-nilai suhu tertentu t$ermostat akan bekerja memerintahkan sistem kerja lainnya. Sistem Pressure s0itch, dimana pada nilai-nilai tekanan tertentu pressure s0itch akan bekerja memerintahkan sistem kerja lainnya a. Sistem proses Pne"matik Control 8alve, dimana pada nilai-niiai tertentu dapat mengatur sesuai Edifferensial E yang dibutuhkannya. b. Sistem proses lectric "tomi9ing , dimana pada nilai-nilai tertentu dapat bekena memerintahkan sistem dengan automatis dan Sistem kombinasi proses kerja peralatan tersebut di atas. Perawatan Terus Menerus 'Continuous Maintenance(.
Pera0atan yang secara berkesinambungan diiakukan dengan komitmen yang selaiu ditepati dan penuh rasa tanggung-ja0ab, dari generasi ke generasi berikutnya. Pera0atan yang sudah terencana dengan baik dan dapat dipantau oleh siapa saja, baik oleh Crew kapal sendiri ataupun oleh Manajemen 7arat. Semua data pera0atan dan perbaikan ditulis, ditanda-tangani oleh yan bertanggung-ja0ab dan disimpan dengan baik didaiam +rsip kapal sehingga kronologi kondisi semua mesin dapat diketahui dengan ielas R Pera0atan rutin adalah bagian dari pera0atan terencana berkala yan mempunyai dasardasar pera0atan sesuai dengan 8am-kerja dan secara berkala dilaksanakan. Amumnya pera0atan rutin dapaR dilaksanakan dengan baik, apabila kapal sudah melakukan PMS dengan benar dan mendapat dukungan +nggaran dari Manajemen 7arat. Perawatan Tida$ Teratur 'Non-Continuous Maintenance). Pera0atan on-rutin adalah pera0atan yang dlaksanakan berdasarkan pemantauan kondisi masingmasing mesin/pesa0at, dimana pada saat mesin/pesa0at menunjukkan tanda-tanda tidak normal, maka segera dilakukan pera0atan 7alam hal mesin/pesa0at dapat bekerja terus-menerus dengan normal atau masih dalam batas kemampuan di atas 2!I normal, maka tidak akan diliakukan pera0atan dan perbaikan, 0alaupun sudah melampaui 8am kerja pera0atan. Pera0atan on-rutin banyak diiakukan pada Perusahaan Pelayaran yang mempunyai +nggaran Eterbatas dan ketatE untuk melakukan sistem pe ra0atan dan perbaikan di kapal, dalam hal ini akhoda dan +nak buah kapal harus bersama-sama memahami kondisi perusahaan itu Pengu$uran Peri%di$ (Period Measurement). Pengukuran Periodik menurut Pemantauan ;ondisi Mesin adalah melakukan Pengukuran secara periodik yang bertujuan memberikan pengamanan yang cukup luas atas terjadinya kerusakan yang terus bertambah, meningkat atau terjadi kemunduran kondisi mesin/peralatannya, dikarenakan tidak adanya suku-cadang atau 0aktu yang sangat mendesak di pelabuhan. Penerapan pengukuran periodik dilakukan pada jangka 0aktu yang lebih singkat, misal" a. Pada saat mesin / perlengkapan mesin sedang bekerja dan mengalamai kerusakan atau kemunduran kondisi yang cukup serius. b. Pada saat melakukan &"nning test Mesin, setelah selesai perbaikan (over$a"l) dan perlu dipantau dengan seksama secara periodik dengan alat ukur. Sebagai contoh " Pada saat pemasangan baru Poros 9ngkol Mesin (Crank S$aft)3 perlu dilakukan pengamatan BatigmentB pada poros engkol (crank s$aft) dengan melakukan pengambilan Crank deflection secara periodik untuk mendapatkan pemantauan kondis semua komponen didalam =uang engkol, yaitu " a.
;elurusan poros engkol (crank s$aft aigment $,
b.
Semua kondisi bantalan duduk (main bearing)3
c.
Semua kondisi semua metal-jalan (crank pin bearing)3
d.
Semua baut-baut metal (main bearing A crank bearing -olts A /"ts)
e.
Semua bagian yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Pengukuran Periodik ini dilakukan setiap mesin r"nning kemudian dijalankan lagi, #! menit, 2! menit, dan seterusnya. +pabila dalam pengukuran periodik ini sudah dianggap hasiinya normal, maka selanjutnya pengukuran dilakukan sesuai Pera0atan Periodik dengan mengacu ;epada Man"al instr"ction -ook. ;ondisi pekerjaan yang baru selesai di EoerhaulE perlu dipantau seluruh kondisinya untuk memastikan bah0a mesin tersebut sudah dapat kembali bekerja normal. Hal ini sangat penting, apabila terjadi kelainan pada salah-satu komponen (bearing metal) dapat segera di atasi, jangan sampai berakibat E@atalE dan pekerjaan kembali ke B
a. ;ondisi semua permesinan dan material di atas kapal, Eapakah masih layak dipertahankan dalam 0aktu tertentu Q E, pertanyaan ini sangat penting untuk menentukan bah0a kapal akan dioperasikan sampai berapa lama ?agi dan berapa biaya yang akan dianggarkan untuk mengoperasikan kapal tersebut. b. Sistem pera0atan yang sedang dijalankan di atas kapal, Eapakah dapat dikontrol oleh manajemen kantor pusat Q E, pertanyaan ini sangat penting mengingat biaya pera0atan, perbaikan dan pengadaan suku-cadang sangat besar dan perlu perkiraan yang mendekati kepastian, 7alam kenyataannya tidak semua kerusakkan-kerusakan di kapal yang dikerjakan oleh Crew , dilaporkan ke Manajemen +rmada Pusat. c. ;ondisi penyimpangan +nggaran dan Biaya operasi kapal yang tidak sesuai hampir banyak dialami oleh perusahaan pelayaran, yang disebabkan Sumber 7aya Manusia berada di +rmada pusat atau dikantor, tidak memiliki disiplin ilmu kelautan dan kepedulian yang tinggi dalam menangani setiap permasalahan di kapal. d. 7alam penyusunan Program pera0atan dan perbaikan kapal yang diajukan oleh Manajemen +rmada, tetapi tidak seluruh +nggaran disetujui oleh Manajemen keuangan. Hal ini terjadi dikarenakan memang Budget tidak cukup tersedia untuk +nggaran tahun berjalan. e. ;ondisi kapal-kapal yang di operasikan1 +pakah perusahaan memulainya dari membeli kapal baru atau kapal bekas Q Hal ini sangat mempengaruhi pelaksanaan Sistem Pera0atan dan Perbaikan ;apal. ;husus pada kapal-kapal bekas, diperlukan banyak pertimbangan tahun pembuatan, kronologi pera0atan dan perbaikan mesin kapal sebelumnya dan lain-lainnya a.
S$ort Maintenance Period.
Periode Pera0atan yang terlalu sering dilakukan, memang baik, peralatan jarang terjadi rusak, tetapi Biaya pera0atan menjadi besar, disamping itu ?nspeksi yang terlalu sering dilakukan akan mengurangi 0aktu kesiapan kapal berlayar (dipakai 0aktu pera0atan dan perbaikan$, dan mempertinggi kesalahan bahaya perakitan kembali. b.
Compromi9ed Maintenance Period.
Period ini, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teori dan pengalaman yang Bprofesionar dari para pelaku pera0atan di atas kapal, periode ini lebih baik daripada S$ort Period c.
5ong Maintenance Period.
Sebaliknya period ini mengandung risiko terjadinya kerusakan-kerusakan yang tinggi, memang pada a0al-pertengahan periode, seakan-akan tidak banyak biaya, akan tetapi setelah terjadi B-reakdown &epairB3 maka Biaya akan sangat membesar, membengkak melebihi yang seharusnya diperbaiki atau dira0at. ISM )%de 'Intenational Safety Management code( ?SM >ode sebagai suatu standar internasional untuk managemen pengoperasian kapal secara aman, pencegahan kecelakaan manusia atau kehilangan ji0a dan mengindari kerusakan lingkungan khususnya terhadap lingkungan maritim serta b iotanya.
7irumuskan dan ditetapkan oleh ?M) sebagai =esolusi o. +.:4# (#F$ pada tanggal 4 oember #55 dan bersifat 0ajib (Mandatory) dengan diberlakukannya Bab ? konensi S)*+S #5:4 pada Mei #554. 7i ?ndonesia sendiri ?SM >ode menjadi 0ajib setelah diratifikasi oleh Pemerintah ?ndonesia dengan dikeluarkannya S; 7?=89 HAB*+ o. P3 2: / # / 2-52 pada tanggal # 8uli #552. 7iharapkan dengan ?SM >ode akan ada suatu keseragaman managemen sebagai standar pengoperasian kapal secara international. ;arenanya dalam ?SM >ode (+s amended in !! elemen #.4$ dinyatakan, bah0a setiap perusahaan pelayaran harus membuat suatu sistem manajemen keselamatan (SMS$ yang didalamnya mencakup hal-hal sebagai berikut " a.
;ebijakan keselamatan dan perlindungan lingkungan.
b. ?nstruksi dan prosedur untuk menjamin pengoperasian kapal yang aman dan perlingdungan lingkungan sesuai dengan peraturan internasional dan nasional yang berlaku. c.
Menentukan tingkat ke0enangan dan jalur komunikasi antara personil didarat dan dikapal.
d.
Prosedur pelaporan dan penyimpangan terhadap persyaratan peraturan ini.
e.
Prosedur untuk persiapan dan penanggulangan keadaan darurat.
f.
Prosedur audit intern dan tinjauan manajemen.
*ebih lanjut pemerintah dimana bendera kapal dikibarkan (@lag state$ akan melakukan audit terhadap perusahaan pelayaran dan kapalnya tersebut terhadap sistem manajemen keselamatan yang telah dibuat dan pelaksanaannya.8ika pada akhirnya ditemukan bah0a prosedur yang ada dan pelaksanaannya dilapangan berjalan baik, oleh pemerintah bendera kapal (@lag State$ akan mengeluarkan suatu sertifikat baik untuk perusahaan pelayaran tersebut yaitu " 7)> (+oc"ment of Compliance$ yaitu suatu dokumen yang diterbitkan kepada suatu perusahaan pelayaran yang memenuhi persyaratan-persyaratan ?SM >ode. b. SM> (Safety Management Certificate$ yaitu suatu dokumen yang diterbitkan kepada suatu kapal yang menunjukkan bah0a perusahaan yang bersangkutan dan manajemen kapal yang beroperasi sesuai dengan sistem manajemen keselamatan (SMS$ yang diakui. ?SM >ode sendiri terdiri dari dari Bab dan #2 elemen, salah satunya adalah elemen #! yang membahas pemeliharaan kapal dan perlengkapannya (PMS$. 7isebutkan dalam elemen #!.# ?SM >ode (?SM code +s +mended in !! elemen #!.#$ bah0a item-item yang harus ada didalam penyusunan prosedur rencana pemeliharaan kapal dan perlengkapannya (PMS$ antara lain" a.
'"ll and S"perstr"ct"re steelwork
b.
Safety3 fire fig$ting and anti poll"tion e0"ipment
c.
/avigation e0"ipment
d.
Steering gear
e.
nc$oring and mooring e0"ipment
f.
Main engine and a"*iliary engine
g.
Pipeline and valve
$.
Cargo loading disc$arging e0"ipment
i.
Innerting system
7.
-ilge and ballast p"mping and separator system
k.
Comm"nication e0"ipment
l.
#aste disposal e0"ipment
m.
4ire3 gas and $eat detection system
8elas sekali bah0a nantinya dengan adanya Plan Maintenance System (PMS$ akan membuat pemeliharaan dan pera0atan terhadap perlengkapan diatas kapal menjadi lebih terarah dan terencana. *ebih jauh dalam elemen yang sama (?SM >ode as +mended in !!, elemen #!$ dinyatakan bah0a &pihak perusahaan harus menunjuk orang dikantor yang melakukan monitoring dan ealuasi hasil pera0atan kapal&. Pelaksanaan dari Plan Maintenance System (PMS$ tersebut dikapal harus senantiasa di monitor untuk mengetahui keadaan riil dilapangan mengenai kemajuan ataupun hambatan yang ditemui, suku cadang yang diperlukan dan pemakainannya (spare parts and consumable$ termasuk daftar perusahaan rekanan yang melaksanakan pera0atan dan supply spare parts. Selanjutnya disebutkan dalam ?SM >ode elemen #! (?SM >ode as +mended in !!, code #!.#$ disebutkan " a. Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk menjamin bah0a kapal dipelihara dengan baik dan untuk menjamin bah0a operasi kapal aman dan bebas polusi. b. Prosedur pemeliharaan kapal tersebut harus memenuhi persyaratan, peraturan, code dan guide lines yang di0ajibkan. c.
Personil yang melaksanakan pemeliharaan kapal sudah ditetapkan.
d. Manajemen darat bertanggungja0ab untuk melakukan kajian terhadap pemeliharaan kapal untuk menjamin bah0a sistem tersebut efektif . 7alam membuat rencana pemeliharaan kapal (PMS$ maka harus mempertimbangkan hal-hal berikut " a.
Peraturan dari negara bendera (@lag State$
b.
Peraturan dari Biro ;lasifikasi kapal.
c.
=i0ayat pemeliharaan sebelumnya.
d.
;ondisi kapal saat ini.
e.
Amur kapal.
f.
Syarat operasi kapal yang mempengaruhi life time peralatan.
g.
6uide lines dari industri maritime internasional.
h.
Maker / manufactures.
Sedangkan ?tem-item yang harus ada dalam menyusun prosedur pemeliharaan sesuai ?SM >ode (?SM >ode as +mended in !!, code #!.$ disebutkan " a.
?nspeksi pera0atan dilakukan pada interal yang sesuai.
b.
Pelaporan kerusakan yang ditemukan pada saat pemeliharaan.
c.
Melakukan perbaikan yang diperlukan.
d.
Menjaga record pemeliharaan.
Sehingga jelas sekali arahan atau guide line yang dijabarkan dalam ?SM >ode mengenai pea0atan dan perbaikan kapal adalah sangat detil dan rinci dan dapat diterapkan pada setiap perusahaan pelayaran dan kapal-kapalnya. ).
*perasi%nal Kapal
Pengertian Manajemen )perasional menurut =ichard *. 7raft (!!2"#2$ adalah"%Manajemen )perasioanal adalah bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang dan jasa, serta menggunakan alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi&. Pengertian Manajemen )perasioanal menurut 7rs. Pangestu Subagyo (!!!"$ adalah" %Manajemen )perasional adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi a tau operasi agar dapat dilakukan secara efisien&. Pengertian Manajemen )perasional menurut '. 'ani Handoko (#55:"F$ adalah" %Manajemen )perasional adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang diba0akan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian, dan penga0asan system-sistem produksi&.