•
3udit proses %udit Proses merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk menentukan apakah standar keperawatan terapai$ Pemeriksaan dapat bersifat retropektif, onurrent, atau peer re/iew$ Retropektif adalah audit dengan menelaah dokumen pelaksanaan asuhan keperawatan melalui pemeriksaan dokumentasi asuhan keperawatan$ 7onurrent adalah mengobser/asi saat kegiatan keperawatan sedang berlangsung$ Peer re/iew adalah umpan balik sesama anggota tim terhadap pelaksanaan kegiatan$
•
3udit "asil %udit hasil adalah audit produk kera yang dapat berupa kondisi pasien, kondisi SM, dan indikator mutu$
Kondisi pasien dapat berupa keberhasilan pasien dan kepuasan, yaitu •
%udit dokumentasi asuhan keperawatan
•
Sur/ey masalah baru
•
Kepuasan pasien dan keluarga Kondisi SM dapat berupa efektifitas dan efisiensi serta kepuasan, yaitu
•
Kepuasan tenaga kesehatan perawat, dokter
•
Penilaian kinera perawat .ndikator mutu umum yaitu
•
Prosentasi pemakaian tempat tidur (8=R)
•
Rata-rata lama rawat seorang pasien (%E=S)
•
?empat tidur tidak terisi (?=.)
•
%ngka infeksi nasokomial (<.)
•
%ngka dekubitus dan sebagainya$
%. Pilar II /istem Peng"argaan (Compensator* #eward) Manaemen sumber daya manusia diruang model praktik keperawatan professional berfokus pada proses rekruitmen, seleksi kera orientasi,
33
penilaian kinera, staf perawat$proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawatan baru$ 7ompensatory
reward
(kompensasi
penghargaan)
menelaskan
manaemen keperawatan khususnya manaemen sumber daya manusia (SM) keperawatan$ ;okus utama manaemen keperawatan adalah pengelolaan tenaga keperawatan agar dapat produktif sehingga misi dan tuuan organisasi dapat terapai$ Perawat merupakan SM kesehatan yang
mempunyai
kesempatan
paling
banyak
melakukan
praktek
profesionalnya pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit$ Seorang perawat akan mampu memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang profesional apabila perawat tersebut seak awal bekera diberikan program pengembangan staf yang terstruktur$ Metode dalam menyusun tenaga keperawatan seharusnya teratur, sistematis, rasional, yang digunakan untuk menentukan umlah dan enis tenaga keperawatan yang dibutuhkan agar dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai yang diharapkan$ Manaemen SM di ruang MPKP berfokus pada proses rekruitmen, seleksi, kontrak kera, orientasi, penilaian kinera, dan pengembangan staf perawat$ Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawat baru$
&. Pilar III $u+ungan Profesional 3ubungan professional dalam pemberian pelayanan keperawata (tim kesehatan) dalam penerima palayana keperawatan (klien dan keluarga)$ Pada pelaksanaan nya hubungan professional seara interal artinya hubungan yang teradi antara pembentuk pelayanan kesehatan misalnya antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan dan lainD lain$ Sedangkan hubungan professional seara eksternal adalah hubungan antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan$
'. Pilar I6 Manajemen 3su"an Keperawatan
36
Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan mengunakan manaemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu$ Manaemen asuhan keperawat yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan$
0iagnosa Keperawatan Pada Model Praktik Keperawatan iwa Salah satu pilar model praktik keperawatan professional adalah pelayanan keperawatan dengan menggunaakn system pemberian asuhan keperawatan ( patient care delivery system) diruang MPKP$ Sistem pemberian asuhan keperawatan yang nditerapkan di MPKP adalah asuhan keperawatandengan menerapkan proses keperawatan$ 8erdasarkanm sur/ey masalah yang dilakukan dibeberapa rumah sakit iwa ditemukan B diagnosa keperaatan utama, yaitu '$ Resiko prilaku kekerasan Perilaku kekerasan adalah salah satu respon terhadap stressor yang di hadapi oleh seseorang$ respon ini dapat menimbulkan kerugian baik pada sdiri sendairi, orang lain, maupun lingkungan$ !$ Fangguan sensori persepsi halusinasi 3alusinasi adalah salah satu geala gangguan iwa pada indi/idu yang ditandai dengan perubaban sensori persepsi0 merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengeapan, perabaan atau penghiduan$ Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada$ $ .solasi sosial .solasi sosial adalah keaddan ketika seseorang indi/idu mengalami penurunan atau bahkan sam sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya$ Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain$ *$ Fangguan pola pikir waham Gaham adalah suatu keyakinan yang salah yang di pertahankan seara kuat > terus-menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan$
3
+$ Resiko bunuh diri 8unuh diri merupakan tindakan yang seara sadar di lakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya$ #$ efisit keperawatan diri (berpakaian, berhias, kebersihan diri, makan , aktifitas sehari-hari dan eliminasi) efisit keperawatan diri pada pasien gangguan iwa teradi akibat adanya perubahan proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan akti/itas perawatan diri menurun$ B$ Fanggun konsep diri 3arga diri rendah 3arga diri rendah adalah persaan tidak berharga , tidak berarti dan rendah diri yang berkepanangan akibat e/aluasi negati/e terhadap diri sendiri dan kemampuan diri$
0.
Komponen5komponen MPKP ?erdapat * komponen utama dalam model praktek keperawatan professional, yaitu sebagai berikut
'$ Ketenagaan Keperawatan !$ Metoda pemberian asuhan keperawatan $ Proses Keperawatan *$ okumentasi Keperawatan
1. Ketenagaan Keperawatan Menurut ouglas ('15*) dalam suatu pelayanan profesional, umlah tenaga yang diperlukan tergantung pada umlah pasien dan deraat ketergantungan pasien$ Menurut
Eo/eridge
&
7ummings
('11#)
klasifikasi
deraat
ketergantungan pasien dibagi kategori, yaitu a$ Perawatan minimal memerlukan waktu ' D ! am>!* am yang terdiri atas ')
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri$
!)
Makan dan minum dilakukan sendiri
3
) %mbulasi dengan pengawasan *)
=bser/asi tanda-tanda /ital dilakukan setiap shift$
+)
Pengobatan minimal, status psikologis stabil$
#)
Persiapan prosedur memerlukan pengobatan$
b$ Perawatan intermediet memerlukan waktu D * am>!* am yang terdiri atas ') Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu !) =bser/asi tanda-tanda /ital tiap * am ) %mbulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali *) 6oley kateter>intake output diatat +) Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan, memerlukan prosedur $ Perawatan maksimal>total memerlukan waktu + D # am>!* am ') Segala diberikan>dibantu !) Posisi yag diatur, obser/asi tanda-tanda /ital setiap ! am ) Makan memerlukan disorientasi Menurut ouglas ('15*) ada beberapa kriteria umlah perawat yang dibutuhkan perpasien untuk dinas pagi, sore dan malam$ Gaktu
Pagi
Sore
Malam
Minimal
",'B
",'*
",'"
Partial
",!B
",'+
","B
?otal
",#
","
",!"
Klasifikasi
%. Metoda pem+erian asu"an keperawatan Sistem pemberian
asuhan keperawatan
adalah suatu pendekatan
pemberian asuhan keperawatan seara efektif dan efisien kepada seumlah pasien$ Setiap metoda memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing$
30
?erdapat pola yang sering digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan, yaitu penugasan fungsional, penugasan tim , penugasan primer$ a$ Penugasan Keperawatan ;ungsional Sistem penugasan ini berorinetasi pada tugas dinama fungsi keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap perawat pelaksana, misalnya seorang perawat ditugaskan khusus untuk tindakan pemberian obat, perawat yang lain untuk mengganti /erband, penyuntikan, obser/asi tanda-tanda /ital, dan sebagainya$ ?indakan ini didistribusikan berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing perawat pelaksana$ =leh karena itu kepala Ruangan terlebih dahulu mengidentifikasi tingkat kesulitan tindakan tersebut, selanutnya ditetapkan perawat yang akan bertanggung awab mengerakan tindakan yang dimaksudkan$ Setiap perawat pelaksana bertanggung awab langsung kepada kepala Ruangan$ ?idak ada perawat pelaksana yang bertanggung awab penuh untuk asuhan keperawatan pada seorang pasien$ Keuntungan ') Menyelesaikan banyak pekeraaan dalam waktu singkat$ !) ?epat metoda ini bila ruang rawat memiliki keterbatasan>kurang tenaga keperawatan professional$ ) Perawat lebih terampil, karena orientasi pada tindakan langsung dan selalu berulang-ulang dikerakan$
Kerugian a$ Memilah-milah asuhan keperawatan oleh masing-masing perawat$ b$ Menurunkan tanggung gugat dan tanggung awab$ $
3ubungan perawat-pasien sulit terbentuk$
d$ Pelayanan tidak professional$ e$ Pekeraan monoton, kurang tantangan$
+. Penugasan Keperawatan Tim
3+
%dalah suatu bentuk sistem>metoda penugasan pemberian asuhan keperawatan, dimana Kepala Ruangan membagi perawat pelaksana dalam beberapa kelompok atau tim, yang diketuai oleh seorang perawat professional>berpengalaman$ pelaksana
terdiri
dari
Metoda
berbagai
ini
latar
digunaklan belakang
bila
perawat
pendidikan
dan
kemampuannya$ Ketua tim mempunyai tanggung awab untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan asuhan keperawatan dalam tanggung awab kegiatan anggota tim$ ?uuan metoda penugasan keperawatan tim untuk memberikan keperawatan yang berpusat kepada pasien$ Ketua ?im melakukan pengkaian dan menyusun renana keperawatan pada setiap pasien, dan anggota tim bertanggung awab melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan renana asuhan keperawatan yang telah dibuat$ =leh karena kegiatan dilakukan bersama-sama dalam kelompok, maka ketua tim seringkali melakukan pertemuan bersama dengan anggota timnya (konferensi tim) guna membahas keadian-keadian yang dihadapi dalam pemberian asuhan keperawatan$ Keuntungan ') Melibatkan semua anggota tim dalam asuhan keperawatan pasien$ !) %kan
menghasilkan
kualitas
asuhan
keperawatan
yang
dapaty
dipertanggung awabkan$ ) Membutuhkan biaya lebih sedikit>murah, dibanding sistem penugasan lain$ *) Pelayanan yang diperoleh pasien adalah bentuk pelayanan professional$
Kerugian ') apat menimbulkan pragmentasi dalam keperawatan$ !) Sulit untuk menentukan kapan dapat diadakan pertemuan>konferensi, karena anggotanya terbagi-bagi dalam shift$ ) Ketua tim lebih bertanggung awab dan memiliki otoritas, dibandingkan dengan anggota tim$
3*
!. Penugasan Keperawatan Primer Keperawatan primer adalah suatu metoda pemberian asuhan keperawatan dimana perawat perofesional bertanggung awab dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan pasien selama !* am>hari$ ?anggung awab meliputi pengkaian pasien, perenanaan , implementasi, dan e/aluasi asuhan keperawatan dari seak pasien masuk rumah sakit hingga pasien dinyatakan pulang, ini merupakan tugas utama perawat primer yang dibantu oleh perawat asosiet$ Keperawatan primer ini
akan meniptakan
kesepakatan
untuk
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, dimana asuhan keperawatan berorientasi kepada pasien$ Pengkaian dan menyusun renana asuhan keperawatan pasien di bawah tanggung awab perawat primer, dan perawat asosiet yang akan mengimplementasikan renana asuhan keperawatan dalam timdakan keperawatan$
Keuntungan ') =tonomi perawat meningkat, karena moti/asi, tanggung awab dan tanggung gugat meningkat$ !) Menamin kontinuitas asuhan keperawatan$ ) Meningkatnya hubungan antara perawat dan pasien$ *) ?eriptanya kolaborasi yang baik$ +) Membebaskan perawat dari tugas-tugas yang bersifat perbantuan$ #) Metoda ini mendukung pelayanan professional$ B) Penguasaan pasien oleh seorang perawat primer$
Kerugian ') Ruangan tidak memerlukan bahwa semua perawat pelaksana harus perawat professional$ !) 8iaya yang diperlukan banyak$
6=
&. Proses Keperawatan Proses keperawatan merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan perawat dalam menyusun kegiatan asuhan seara bertahap$ Kebutuhan
dan
masalah
pasien
merupakan
titik
sentral
dalam
pengambilan keputusan$ Pendekatan ilmiah yang fragmatis dalam pengambilan keputusan adalah a$ .dentifikasi masalah b$ menyusun alternatif penyelesaikan masalah $
pemilihan ara penyelesaian masalah yang tepat dan melaksanakannya
d$ e/aluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah$
Seluruh langkah pengambilan keputusan ini tertuang pada langkahlangkah proses keperawatan yaitu a$ pengkaian fokus pada keluhan utama dan eksplorasi lebih holisti b$ diagnosis yaitu menetapkan hubungan sebab akibat dari masalah masalah keperawatan $
renana tindakan untuk menyelesaikan masalah
d$ implementasi renana, dan e$ e/aluasi hasil tindakan$
'. 0okumentasi Keperawatan okumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan keperawatan, karena melalui pendokumentasian yang baik, maka informasi mengenai keadaan Kesehatan pasien dapat diketahui seara berkesinambungan$ isamping itu, dokumentasi merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan keperawatan$ Seara lebih spesifik, dokumentasi berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi Kesehatan, sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian, sebagai bahan bukti pertanggung awaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan$
6#
okumen
dibuat
berdasarkan
pemeahan
masalah
pasien$
okumentasi berdasarkan masalah terdiri dari format pengkaian, renana keperawatan, atatan tindakan keperawatan, dan atatan perkembangan pasien$ 8erdasarkan MPKP yang sudah dikembangkan di berbagai rumah sakit, 3offart & Goods ('11#) menyimpulkan bahwa MPKP tediri lima komponen yaitu nilai D nilai professional yang merupakan inti MPKP, hubungan antar professional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan
manaemen
terutama
dalam
perubahan
pengambilan
keputusan serta sistem kompensasi dan penghargaan$ Eima subsistem dalam pengembangan MPKP adalah sebagai berikut a. 7ilai – nilai professional Pada model ini PP dan P% membangun kontrak dengan klien>keluarga, menadi
partner
pelaksanaan
dan
dalam e/aluasi
memberikan renpra$
asuhan
keperawatan$
PP mempunyai
otonomi
Pada dan
akuntabilitas untuk mempertanggungawabkan asuhan yang diberikan termasuk tindakan yang dilakukan oleh P%$ hal ini berarti PP mempunyai tanggung awab membina performa P% agar melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai profesional$
6$
!.
Metode pem+erian asu"an keperawatan Metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah modifikasi keperawatan primer ehingga keputusan tentang renpra ditetapkan oleh PP, PP akan menge/aluasi perkembangan klien setiap hari dan membuat modifikasi pada renpra sesuai kebutuhan klien$
d. Pendekatan manajemen Pada model ini diberlakukan manaemen SM, yaitu ada garis koordinasi yang elas antara PP dan P%$ performa P% dalam satu tim menadi tanggung awab PP$ engan demikian, PP adalah seorang manaer asuhan keperawatan$ Sebagai seorang manaer, PP harus dibekali dengan kemampuan manaemen dan kepemimpinan sehingga PP dapat menadi manaer yang efektif dan pemimpin yang efektif$ e. /istem kompensasi dan pang"argaan. PP dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan untuk asuhan keperawatan
yang
dilakukan
sebagai
asuhan
yang
profesional$
Kompensasi dan penghargaan yang diberikan kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis atau kompensasi dan penghargaan berdasarkan prosedur$
Pelayanan prima keperawatan dikembangkan dalam bentuk model praktek
keperawatan
dikembangkan
oleh
profesional
(MPKP),
Sudarsono
(!""")
yang di
pada Rumah
awalnya Sakit
7iptomangunkusumo dan beberapa rumah sakit umum lain$ Menurut Sudarsono (!"""), MPKP dikembangkan beberapa enis sesuai dengan kondisi sumber daya manusia yang ada yaitu a. Model praktek Keperawatan Profesional III ?enaga perawat yang akan bekera di ruangan ini semua profesional dan ada
yang
sudah
doktor,
sehingga
berdasarkan evidence based $ i ruangan
praktik tersebut
keperawatan uga dilakukan
penelitian keperawatan, khususnya penelitian klinis$
63
+. Model Praktek Keperawatan Profesional II ?enaga perawat yang bekera di ruangan ini mempunyai kemampuan spesialis yang dapat memberikan konsultasi kepada perawat primer$ i ruangan ini digunakan hasil-hasil penelitian keperawatan dan melakukan penelitian keperawatan$ !.
Model Praktek Keperawatan Profesional I Model ini menggunakan komponen utama yaitu ketenagaan, metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan$ Metode yang digunakan pada model ini adalah kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim yang disebut tim primer$
d. Model Praktek Keperawatan Profesional Pemula Model ini menyerupai MPKP ., tetapi baru tahap awal pengembangan yang akan menuu profesional .$ MPKP di #uma" /akit iwa i rumah sakit iwa telah dikembangkan MPKP dengan memodifikasi MPKP yang telah dikembangkan di rumah sakit umum$ 8eberapa modifikasi yang dilakukan meliputi enis yaitu 1. MPKP Transisi MPKP dasar yang tenaga perawatnya masih ada yang berlatar belakang pendidikan SPK, namun Kepala Ruangan dan Ketua ?imnya minimal dari Keperawatan %. MPKP Pemula MPKP dasar yang semua tenaganya minimal Keperawatan$ &. MPKP Profesional dibagi tingkatan yaitu a. MPKP I MPKP dengan tenaga perawat pelaksana minimal keperawatan tetapi Kepala Ruangan (Karu) dan Ketua ?im (Katim) mempunyai pendidikan minimal S' Keperawatan$ +. MPKP II
66
MPKP .ntermediate dengan tenaga minimal Keperawatan dan mayoritas Sarana
MPKP III MPKP %d/ane yang semua tenaga minimal Sarana
MPKP telah diterapkan di berbagai rumah sakit iwa di .ndonesia (8ogor, Eawang, Pakem, Semarang, Magelang, Solo, dan RS@ uren Sawit)$ 8entuk MPKP yang dikembangkan adalah MPKP transisi dan MPKP pemula$ 3asil penerapan menunukkan hasil 8=R meningkat, %E=S menurun, angka lari pasien menurun$ .ni menunukkan bahwa dengan MPKP pelayanan kesehatan iwa yang diberikan bermutu baik$Pada modul ini akan dikembangkan penatalaksanaan kegiatan keperawatan berdasarkan * pilar nilai profesional yaitu management approach, compensatory reward, professional relationshipdan patient care delivery$ Pilar-pilar professional diaplikasikan dalam bentuk akti/itas-akti/itas pelayanan professional yang dipaparkan dalam bentuk * modul$ Modulmodul tersebut adalah '$ Modul .
Manaemen Keperawatan
!$ Modul ..
7ompensatory Reward
$ Modul ...
Professional Relationship
*$ Modul .6
Patient 7are eli/ery
Kegiatan yang ditetapkan pada tiap pilar merupakan kegiatan dasar MPKP
dengan
model
MPKP
pemula$
Kegiatan
tersebut
dapat
dikembangkan ika tenaga keperawatan yang bekera lebih berkualitas atau model MPKP telah meningkat ke bentuk MPKP Profesional$
B3B III
6