BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Untuk melihat dan mempelajari sikap produsen dalam menawarkan barang bara ng yang
diproduksi dipro duksinya. nya.
Salah Sala h satu
faktor fa ktor
yang
mempengaru mempe ngaruhi hi
penawaran penaw aran adala adalah h biaya produ produksi. ksi. Fa Faktor ktor ini adal adalah ah fa faktor ktor yang sang sangat at penting penti ng dalam da lam menen menentukan tukan penaw penawaran aran.. Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan me mena nawar warkan kan bar baran angn gnya ya di diper perluk lukan an an anali alisis sis kea keatas tas be berba rbaga gaii asp aspek ek kegiatan memproduksinya. memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-fa fakto r-faktor ktor prod produksi uksi akan digu digunak nakan an unt untuk uk men mengah gahsilka silkan n bara barang ng yan yang g akan dip diprodu roduksik ksikan. an. Sesu Sesudah dah itu perl perlu u pula dilihat biay biayaa prod produks uksii unt untuk uk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana bagai mana seor seorang ang pengus pengusaha aha akan memban membandingk dingkan an hasi hasill penju penjualan alan produksinya produ ksinya
dengan denga n
biaya
produksi produk si
yang
dikeluarka dikel uarkannya, nnya,
untuk
menentuk mene ntukan an ting tingkat kat prod produksi uksi yan yang g akan mem memberik berikan an keu keuntun ntungan gan yan yang g maksimum kepadanya. Produk Produksi si merup merupakan akan hasil hasil akhir akhir dari dari proses proses atau aktivi aktivitas tas ekonom ekonomii dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan masukan untuk menghasilkan menghasilkan output. output. ubungan ubungan teknis teknis antara input dan output tesebut dalam bentuk persamaan, tabel atau grafik merupakan fungsi produksi !Salvatore, "##$% "$&', (adi, fungsi f ungsi produksi adalah suatu persamaan persa maan yang menunjukan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu !Ferguson dan )ould, "#&*% "$+'. Fungsi produksi menetapkan bahwa suatu output yang lebih tinggi tanpa menggu menggunak nakan an input input yang yang lebih lebih banya banyak, k, dan suatu suatu perusa perusahaa haan n tidak tidak bisa bisa menggunakan lebih sedikit input tanpa mengurangi tingkat outputnya. Pada umum umumny nyaa terda terdapa patt dua dua bata batasan san yang ang umum umum,, yaitu aitu haru haruss uku ukup p singk singkat at sehingga pengusaha tidak sanggup mengubah tingkatan input tetapnya, dan
"
ukup singkat sehingga bentuk fungsi produksi tidak diubah melalui perbaikan teknologi. erdasarkan definisi diatas maka fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dengan output. Pada jaman klasik, biaya produksi hanya dihitung berdasarkan pengeluaran tenaga te naga kerja saja karena mereka belum peraya per aya pada mesinisasi, sehingga dapat dimaklumi apabila teori arl /ark memprediksikan bahwa suatu saat nanti akan terjadi ekploitasi antar manusia yang akan meny menyeba ebabk bkan an anu anurn rny ya kapi kapita talis lisme me.. 0etapi tapi rupa rupany nyaa arl arl /ar1 /ar1 kelir keliru u mengan mengansum sumsika sikan n bahwa bahwa ternya ternyata ta produk produksi si dapat dapat mening meningkat kat tidak tidak hanya hanya dengan dengan penamb penambaha ahan n jumlah jumlah tenaga tenaga kerja kerja namun namun dapat dapat melalu melaluii mesini mesinisasi sasi.. Denan Denan demiki demikian, an, input input produk produksi si tidak tidak hanya hanya human human resour resoures es melain melainkan kan apital apital resour resoures es !modal !modal', ', natura naturall resour resoures es !tanah' !tanah' dan manage managerial rial skill skill !(oesron,2++3'. /eskip /eskipun un produk produksi si dalam dalam penger pengertian tian seara seara umum umum melipu meliputi ti semua semua aktivitas untuk meniptakan barang dan jasa, tetapi dalam konsep produksi disini disini hanya hanya akan akan dibiar dibiaraka akan n pada pada masalah masalah barang barang.. arena arena dalam dalam kasus kasus barang ini masalahya akan menjadi lebih sederhana, faktor-faktor produksi yang digunakan dapat ditunjuk seara jelas dan produk yang diasilkan juga dapa dapatt diid diiden enti tifi fisir sir deng dengan an muda mudah h baik baik kual kualit itas as maup maupun un kuan kuanti titas tasny nyaa !Sudarman,4ri, "#5#'.
B. Rumusan Rumusan Masalah Masalah ". agaimana agaimana fungsi fungsi produksi produksi satu input input variable6 variable6 2. agaimana agaimana fungsi fungsi produksi produksi satu output output dua input6 input6 3. agaimana agaimana fungsi fungsi produksi produksi satu output output dua input6 input6 $. agaimana agaimana fungsi produk produksi si dua output output dan satu input6 input6 *. 4pa ontoh ontoh kasus kasus mengenai mengenai teori teori produksi6 produksi6 7. agaimana agaimana ara mengatas mengatasii kasus teori teori produksi6 produksi6
C. Tu Tujuan juan ". /enjelaskan /enjelaskan fungsi fungsi produksi produksi satu input input variable. variable. 2. /enjelaskan /enjelaskan fungsi fungsi produksi produksi satu outpu outputt dua input.
2
ukup singkat sehingga bentuk fungsi produksi tidak diubah melalui perbaikan teknologi. erdasarkan definisi diatas maka fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dengan output. Pada jaman klasik, biaya produksi hanya dihitung berdasarkan pengeluaran tenaga te naga kerja saja karena mereka belum peraya per aya pada mesinisasi, sehingga dapat dimaklumi apabila teori arl /ark memprediksikan bahwa suatu saat nanti akan terjadi ekploitasi antar manusia yang akan meny menyeba ebabk bkan an anu anurn rny ya kapi kapita talis lisme me.. 0etapi tapi rupa rupany nyaa arl arl /ar1 /ar1 kelir keliru u mengan mengansum sumsika sikan n bahwa bahwa ternya ternyata ta produk produksi si dapat dapat mening meningkat kat tidak tidak hanya hanya dengan dengan penamb penambaha ahan n jumlah jumlah tenaga tenaga kerja kerja namun namun dapat dapat melalu melaluii mesini mesinisasi sasi.. Denan Denan demiki demikian, an, input input produk produksi si tidak tidak hanya hanya human human resour resoures es melain melainkan kan apital apital resour resoures es !modal !modal', ', natura naturall resour resoures es !tanah' !tanah' dan manage managerial rial skill skill !(oesron,2++3'. /eskip /eskipun un produk produksi si dalam dalam penger pengertian tian seara seara umum umum melipu meliputi ti semua semua aktivitas untuk meniptakan barang dan jasa, tetapi dalam konsep produksi disini disini hanya hanya akan akan dibiar dibiaraka akan n pada pada masalah masalah barang barang.. arena arena dalam dalam kasus kasus barang ini masalahya akan menjadi lebih sederhana, faktor-faktor produksi yang digunakan dapat ditunjuk seara jelas dan produk yang diasilkan juga dapa dapatt diid diiden enti tifi fisir sir deng dengan an muda mudah h baik baik kual kualit itas as maup maupun un kuan kuanti titas tasny nyaa !Sudarman,4ri, "#5#'.
B. Rumusan Rumusan Masalah Masalah ". agaimana agaimana fungsi fungsi produksi produksi satu input input variable6 variable6 2. agaimana agaimana fungsi fungsi produksi produksi satu output output dua input6 input6 3. agaimana agaimana fungsi fungsi produksi produksi satu output output dua input6 input6 $. agaimana agaimana fungsi produk produksi si dua output output dan satu input6 input6 *. 4pa ontoh ontoh kasus kasus mengenai mengenai teori teori produksi6 produksi6 7. agaimana agaimana ara mengatas mengatasii kasus teori teori produksi6 produksi6
C. Tu Tujuan juan ". /enjelaskan /enjelaskan fungsi fungsi produksi produksi satu input input variable. variable. 2. /enjelaskan /enjelaskan fungsi fungsi produksi produksi satu outpu outputt dua input.
2
3. /enjelaskan /enjelaskan fungsi fungsi produksi produksi dua output output dan satu input. input. $. /eneritakan /eneritakan permasalaha permasalahan n dalam proses produksi produksi yang terjadi terjadi pada suatu perusahaan. *. /enjelaskan /enjelaskan ara mengatasi mengatasi kasus kasus yang terjadi pada pada suatu perusahaan perusahaan..
D. Manfaa Manfaatt /emaha /emahami mi teori teori produk produksi si dalam dalam input input maupun maupun output output yang yang saling saling
berhubungan dan memeahkan permasalahan
yang ada dalam suatu
perusahaan yang berhubungan dengan dengan fator produksi.
3
BAB II ISI
A. Pengertan !ungs Pr"#uks Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi
dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. ubungan teknis antara input dan output tesebut dalam bentuk persamaan, tabel atau grafik merupakan fungsi produksi !Salvatore, "##$% "$& dalam (oesron,2++3', (adi, fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu !Ferguson dan )ould, "#&*% "$+ dalam (oesron,2++3'. Fungsi produksi menetapkan bahwa suatu output yang lebih tinggi tanpa menggunakan input yang lebih banyak, dan suatu perusahaan tidak bisa menggunakan lebih sedikit input tanpa mengurangi tingkat outputnya. Pada umumnya terdapat dua batasan yang umum, yaitu harus ukup singkat sehingga pengusaha tidak sanggup mengubah tingkatan input tetapnya, dan ukup singkat sehingga bentuk fungsi produksi tidak diubah melalui perbaikan teknologi. erdasarkan definisi diatas maka fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dengan output. Pada jaman klasik, biaya produksi hanya dihitung berdasarkan pengeluaran tenaga kerja saja karena mereka belum peraya pada mesinisasi, sehingga dapat dimaklumi apabila teori arl /ar1 memprediksikan bahwa suatu saat nanti akan terjadi ekploitasi antar manusia yang akan menyebabkan anurnya kapitalisme. 0etapi rupanya arl /ar1 keliru mengansumsikan bahwa ternyata produksi dapat meningkat tidak hanya dengan penambahan jumlah tenaga kerja namun dapat melalui mesinisasi. Denan demikian, input produksi tidak hanya human resources melainkan capital resources !modal', natural resources !tanah' dan managerial skill.
$
ubungan antara jumlah output !8' dengan sejumlah input yang digunakan dalam proses produksi !9",92,93:..,9n' seara matematis dapat ditulis sebagai berikut % 8; f !9",92,93:..,9n' eterangan % 8 ; output 9 ; input iholson,"##*%3"2 dalam (oesron,2++3'. /eskipun produksi dalam pengertian seara umum meliputi semua aktivitas untuk meniptakan barang dan jasa, tetapi dalam konsep produksi disini hanya akan dibiarakan pada masalah barang. arena dalam kasus barang ini masalahya akan menjadi lebih sederhana, faktor-faktor produksi yang digunakan dapat ditunjuk seara jelas dan produk yang diasilkan juga dapat diidentifisir dengan mudah baik kualitas maupun kuantitasnya !Sudarman,4ri, "#5#'
*
B. !ungs Pr"#uks Satu In$ut %ara&el
ubungan antara 4P= dan /P= dapat dikaitkan dengan elastisitas produksi. ?lastisitas produksi !?p'% persentase perubahan output sebagai akibat dari persentase perubahan input !Soekartawi, "##+%35 dalam (oesron, 2++3 ' ?p ;
@ perubahan output @ perubahan input
Seara matematis dapat diformulasikan menjadi% dQ ?p ;
Q dL L
atau dapat ditulis ?p ;
dQ
dQ L . dL Q
" Disederhanakan menjadi% ?p ; dL Q L arena 4P= ;
Q L
dan /P= ;
.
dQ dL
maka ?p ;
4P /P
Dengan persamaan di atas, terdapat tiga keadaan yang dapat dijelaskan, yakni% ". 4P= A /P=, maka ?p mempunyai nilai B " !inelastis' 2. 4P= B /P=, maka ?p mempunyai nilai A " !elastis' 3. 4P= ; /P=, maka ?p mempunyai nilai ; " !unitary' /isalnya diketahui data pada suatu proses produksi dalam suatu perusahaan sebagai berikut% N" Tanah T' TPL APL MPL " 3 " "+ "+ 2 3 2 2$ "2 "$ 3 3 3 3# "3 "* $ 3 $ *2 "3 "3 * 3 * 7" "2,2 # 7 3 7 77 "" " & 3 & 77 #,$ + 5 3 5 7$ 5 -2 Ta&el (.) Hubungan Teknis Jumlah Penggunaan Input Tenaga Kerja dengan
Output, ementara Input Tanah !ianggap Tetap 4pabila data tersebut di buat gambarnya maka akan tampak seperti *am&ar (.).
7
*am&ar (.) "ungsi Produksi atu Input #ariabel
ubungan antara 4P=,/P=, dan
elastisitas
produksi !?p' dapat
diperlihatkan dalam bentuk grafik $.". 0ahapan-tahapan dalam grafik sebagai berikut% ". 0ahapan < dimulai dari tenaga kerja !=';+ sampai /P= ; 4P=, atau dari = ; + sampai 4P= maksimum. >ilai ?p A " !elastis'. 2. 0ahapan
<<
dimulai
dari
/P=;4P= atau
4P= maksimum
sampai
/P=;+./enunjukkan nilai ?p B " !inelastis', namun saat /P= ; 4P= maka ?p ; ". 3. 0ahapan <<< dimulai dari /P=;+ atau /P = negatif. /enunjukkan nilai ?p negatif. 0ahapan yang ideal bagi perusahaan untuk berproduksi adalah saat /P = ; 4P= yang menunjukkan elastisitas produksi ; ". >amun, tahapan yang rasional, yakni dari 4P= maksimum sampai /P=;+, selebihnya tidak menguntungkan bagi produsen karena dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja
!='
dalam
proses
produksi
justru
akan
menurunkan
output
!Salvatore,"##$%"#$ dalam ', atau pada posisi $arginal Ph%sical Product negatif
akan
terjadi
keenderungan
adanya
disguised
unemplo%ment
!pengangguran tersembunyi'. ertambahnya tenaga kerja tidak menaikkan produktivitas marjinal karena tenaga kerja Cterlalu banyak sehingga akan bekerja Cberebut dan
&
produksi marjinal justru akan turun, kemudian menjadi nol, dan akhirnya negatif !Salvatore, "##$%"$# dalam..'
>o 0anah 0 0PP0 4PP0 /PP0 " 3E5 " 7 2",3 2 3E& " #,$ 22,7 27," 3 3E7 " "" 22 22,$ $ 3E* " "2,2 2+,5 "2 * " "3 "&,3 *,3 7 3E3 " "3 "3 + & 3E2 " "2 5 -2 5 3E" " "+ 3,3 -",3 Ta&el (.( Hubungan Teknis Jumlah Penggunaan Input Tanah dengan Output, ementara Input Tenaga Kerja !ianggap Tetap.
/engapa hanya pada stage << yang ekonomis untuk berproduksi6 Pada tabel $.", baris pertama menjelaskan bahwa dengan menganggap 3 hektar tanah dikerjakan oleh " orang tenaga kerja akan menghasilkan "+ unit produk, sedangkan baris kedua menjelaskan bahwa 3 hektar tanah dikerjakan oleh 2 orang tenaga kerja akan menghasilkan 2$ unit output, dst. Dalam 3 hektar tanah dengan 2 tenaga kerja menghasilkan 2$ unit output berarti 3E2 hektar tanah dengan " orang tenaga kerja akan menghasilkan 2$E2 unit output. egitu pula, apabila 3 hektar tanah dengan 3 orang tenaga kerja menghasilkan 3# unit output, berarti 3E3 hektar tanah dengan " orang tenaga kerja akan menghasilkan 3#E3 unit output. (adi, dengan menganggap tenaga kerja yang tetap, sedangkan tanah yang berubah maka dapat disusun data baru pada Ta&el (.(
5
*am&ar (.(. Hubungan antara Input TK Tetap dengan Input Tanah Tetap
4pabila Data Ta&el (.) dan Ta&el (.( dibuat gambar yang berhubungan satu sama lain, akan diperoleh gambar seperti terlihat pada *am&ar (.(. Pada stage < menggambarkan /P tenaga kerja positif terlihat /P tanah negatif, sedangkan stage <<< terlihat /P tanah positif dan /P 0enaga erja negatif. Pada stage < tidak ekonomis untuk berproduksi karena /P dari salah satu input !tanah' yang digunakan adalah negatif. Pada stage <<< tidak ekonomis untuk berproduksi karena /P tenaga kerja yang negatif. Padahal pada penggunaan input yang menggambarkan /P negatif tidak layak untuk berproduksi
karena
tambahan
input
bukan menaikkan
output justru
menyebabkan penurunan output. esimpulannya, stage yang ekonomis untuk beproduksi hanya pada stage <<.
C. !ungs Pr"#uks Satu +ut$ut Dua In$ut
4pabila dua input yang digunakan dalam proses produksi menjadi variabel semua, maka pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan isoGuant dan isoost.
#
*am&ar (. Iso&uant
".
sehingga kurva isoGuant kontinu, dan yang ingin dituju setiap perusahaan adalah titik 0, namun untuk menapai titik tersebut sangat sulit terlaksana dan tidak akan terapai, karena titik 0 menggambarkan penggunaan input yang demikian banyak sehingga meniptakan output yang tak terhingga !(oesron, 2++3'. /isalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak
"+++
unit.
Untuk
memproduksikan
barang
tersebut
ia
menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat dipertukarkan. Di dalam tabel digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak "+++ unit.
"+
)abungan 4 H D
0enaga erja !unit' " 2 3 7
/odal !unit' 7 3 2 "
*am&ar (. Iso&uant Produksi '((( unit
)abungan 4 menunjukkan bahwa " unit tenaga kerja dan 7 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. )abungan menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal. )abungan H menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Dan gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 7 unit tenaga kerja dan " unit modal. urva <8 dalam gambar di atas dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam tabel. urva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoGuant. Dalam ontoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah "+++ unit. Di samping itu didapati kurva <8", <82, <83, yang terletak di atas kurva <8. etiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2+++ unit, 3+++ unit dan $+++ unit !semakin jauh dari titik + letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan'. /asing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya !Sukirno, 2+"3'.
""
4dapun slope atau kemiringan dari isoGuant dapat diturunkan dari fungsi produksinya, apabila % 8 ; f !, =' /aka slope isoGuant dapat diperoleh sebagai berikut % 0urunan totalnya menjadi %
Sehingga dapat disederhanakan menjadi % d8+ ; d/P I d=/P= apabila d8+ ; + !disepanjang isoGuant yang sama maka d8;+' maka % -
d ; /P= d=
/P
2. $arginal )ate o* Technical ubstitution !/J0S' (adi yang merupakan slpoe dari isoGuant adalah /P =E/P . 4nalisis slope dari isoGuant ini sangat penting karena slope isoGuant menunjukkan bagaimana suatu input bisa digantikan dengan input lain sementara output tetap dijaga konstan. Slope isoGuant ini dikenal dengan istilah /J0S yaitu tingkat dimana tenaga kerja !=' bisa disubtitusikan dengan modal !' sementara output tetap konstan di sepanjang isoGuant. /J0S seara matematis dapat ditulis % /J0S ; d ; /P = d=
/P
Iso&uant dan
*am&ar (.
$)T Dengan
persamaan
diatas, /J0S akan sama dengan nol apabila marginal physial produt "2
sama dengan nol. /isalnya /J0S ; 2 berarti setiap satu unit tenaga kerja !=' dapat diganti dengan 2 unit modal !'. erdasarkan gambar tampak bahwa makin lama sudut yang menyinggung kurva isoGuant semakin keil sehingga nilai /J0S juga akan makin keil. erdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai /J0S ditentukan oleh nilai rasio dan =. Semakin besar nilai rasio dan = akan menunjukkan nilai /J0S yang diperoleh akan semakin besar juga, dan sebaliknya. Di samping itu, rasio dan = akan menunjukkan input yang dominan yang dipergunakan dalam proses produksi. Dengan demikian, semakin besar /J0S akan menunjukkan bahwa proses produksi bersifat padat modal !apital intensive'. Sebaliknya, semakin keil nilai /J0S berarti semakin keil pula rasio dan = sehingga lebih banyak tenaga kerja !=' yang digunakan daripada modal, atau bersifat padat kerja !labor intensive'. +. The elasticit% o* Technical ubstitution 4pabila salah satu input dapat digantikan dengan input yang lain, maka digunakan konsep elastisitas subtitusi. /enurut >iholson ?lastisitas substitusi mengukur perubahan proporsional dari !,=' relatif terhadap perubahan proporsional dari /J0S isokuan. Dengan kata lain, elastisitas substitusi !K' didefinisikan sebagai persentase perubahan rasio untuk modal dan tenaga kerja, dibagi persentase perubahan /arginal Jate of 0ehnial Substitution, seara matematis diformulasikan sebagai berikut % K ; !persentase L !E='' E !persentase L /J0S' K ; !M !E=' /J0S' E !M !/J0S' !E=' !""' 4rena sepanjang isokuan !E=' dan /J0S dianggap bergerak dengan arah yang sama maka nilai K selalu positif. ?lastisitas substitusi ini menggambarkan bagaimana /J0S akan berubah sebagai akibat perubahan proporsi !E='. 4pabila nilai proporsi !E=' berubah menyebabkan perubahan pada /J0S maka substitusi input tidak dapat dilakukan dengan mudah, sebab perubahan pada kombinasi input menyebabkan ratio produktivitas marginal !/P=E/P' juga ikut
"3
berubah. Dengan demikian, apabila nilai elastisitas substitusi ini mempunyai nilai lebih dari satu berarti substitusi antar-input mudah dilakukan karena perubahan rasio dan = relatif tidak akan menyebabkan perubahan pada ratio produktivitas marginal !/P=E/P', dan sebaliknya. Semakin besar nilai elastisitas substitusi maka gambar isoGuant mendekati hiperbola, dan sebaliknya semakin keil elastisitas substitusi, semakin mendekati gambar siku-siku.
*am&ar (. lastisitas ubtitusi
)ambar !a' mengilustrasikan substitusi yang sempurna antara tenaga kerja !=' dan modal !', misalnya dalam industri eletrial wiring tidak dibedakan apakah tembaga yang dipakai ataukah aluminium, sepanjang suatu konduktivitas elektris atau penghantar listrik tetap ada. )ambar !b' adalah bentuk isoGuant yang menjelaskan bahwa tidak ada substitusi antara tenaga kerja !=' dan modal !'. Seperti pembuatan obatobatan hanya akan terproduksi dengan presentase input yang tetap, sehingga pelipatan produk dapat dilakukan dengan pelipatan input. egitu pula, eletrolisis kimiawi dari air, dua atom hidrogen harus digabungkan seara tepat hanya dengan satu atom oksigen untuk memproduksi satu molekul air. )ambar !' yang lebih teruji seara empirik di dalam kenyataan, yakni ada substitusi antara tenaga kerja !=' dan modal !' tetapi tidak sempurna. aitan antara /J0S dan /P adalah apabila salah sa tu dari /P sama dengan nol maka /J0S akan sama dengan nol, yaitu bila penggunaan input terlalu besar sementara input lainnya terlalu sedikit. 4pabila setiap isoGuant ditemukan, maka hubungan tersebut akan mendapatkan garis batas substitusi !ridge line', yang menunjukkan bahwa pada garis batas tersebut besarnya /P sama dengan nol.
"$
*am&ar (. -aris atas ubstitusi
Pada titik 4, , dan H menunjukkan /arginal Physial Produt dari modal sama dengan nol !/P ; +'. Pada kondisi ini apabila input modal ditambah terus maka /P kapital akan negatif, atau produksi akan turun sebagai akibat bertambahnya input modal, sedangkan pada titik , =, dan > menunjukkan /arginal Physial Produt dari tenaga kerja sama dengan nol !/P= ; +'. Pada kondisi ini apabila input tenaga kerja ditambah terus maka /P tenaga kerja akan negatif, atau produksi akan turun sebagai akibat bertambahnya input tenaga kerja. Produsen tidak akan bekerja pada daerah isoGuant yang ber-slope positif, sebab dalam jumlah output yang sama diperlukan tambahan kedua input. (adi, daerah yang ekonomis atau rasional untuk berproduksi hanyalah daerah <<, karena /P dari modal maupun tenaga kerja sama-sama positif, sedangkan di daerah <<< menunjukkan /P tenaga kerja yang negatif dan daerah < menunjukkan /P modal yang negatif. $.
"*
4dapun slope dari isoost dapat diturunkan dari persamaan tersebut % 0H E P 0H E P= 4tau % 0H 1 P= ; P= P 0H
P
*am&ar (.
erdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa semakin dekat dengan titik origin, berarti semakin keil pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh produsen, dan sebaliknya, semakin jauh dari titik origin maka semakin besar pengeluaran produsen !(oesron, 2++3'. Untuk membuat garis biaya sama !isoost' diperlukan data berikut % a. arga faktor-faktor produksi yang digunakan b. (umlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi /isalkan upah tenaga kerja adalah Jp "+.+++ dan biaya modal per unit adalah Jp 2+.+++, sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Jp 5+.+++. )aris 0H dalam gambar menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Jp 5+.+++ apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan di atas. Uang tersebut apabila digunakan untuk memperoleh Cmodal saja akan memperoleh 5+.+++ E 2+.+++ ; $ unit, dan kalau digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 5+.+++ E "+.+++ ; 5 unit. Seterusnya titik 4 pada 0H menunjukkan dana sebanyak Jp 5+.+++ dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan $ pekerja. Dalam gambar ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang lain yaitu 0H ", 0H2, dan 0H 3. )aris-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah
"7
uang yang tersedia adalah Jp "++.+++, Jp "2+.+++ dan Jp "$.+++ !Sukirno, 2+"3'.
*am&ar (. -aris
bia%a sama /isocost0
*. eseimbangan
Produsen eseimbangan
produsen akan digambarkan dengan persinggungan antara isocost dan iso&uant.
Persinggungan
antara
isocost
dan
iso&uant ini
akan
menggambarkan pilihan produsen ! producer1s choice' disebut juga Least 2ost 2ombination /L220, yang menunjukkan kombinasi input terbaik. Pada titik singgung ini, slope isocost sama dengan slope dari iso&uant , berarti !(oesron, 2++3'%
4pabila input produksi hanya tenaga kerja !=' dan modal !' maka P=EP diganti dengan wEr karena harga tenaga kerja !P =' adalah tingkat upah !w', sedangkan harga dari modal !P ' adalah balas jasa atas modal, yakni tingkat bunga !r'. Dengan demikian, persamaan sebelumnya menjadi%
"&
*am&ar (. Keseimbangan Produsen
4tau
eseimbangan produsen yang menggambarkan kombinasi input terbaik tersebut dapat ditunjukan pada *am&ar (.
*am&ar (. Kondisi Kombinasi %ang *isien Han%a atu Input %ang
*sisien
eseimbangan produsen ini bisa saja menghasilkan hanya satu input yang dipergunakan !corner solution'. asus ini ditunjukkan pada *am&ar (. arga pasar dari faktor kedua adalah sedemikian rupa jauh di bawah input
"5
pertama sehingga produsen memutuskan hanya menggunakan input k. Pada kasus solusi pojok seperti digambarkan dalam *am&ar (., maka persamaan $."" tidak berlaku lagi, artinya%
3. 4pantion Path Untuk melihat apakah penggunaan input produksi seara riil sudah optimal atau belum, maka dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek teknis !technical aspect ' dan aspek finansial ! *inancial aspect '. 4spek teknis merupakan tempat kedudukan kombinasi input terbaik yang diinginkan untuk menghasilkan output produksi maksimum yang ditunjukkan oleh kurva iso&uant , sedangkan aspek finansial merupakan tempat kedudukan kombinasi input produksi yang dapat dilakukan perusahaan seperti yang ditentukan oleh ketersediaan anggaran yang dimiliki yang ditunjukkan oleh kurva isocost . 0elah dijelaskan pada bahasan tentang keseimbangan di atas bahwa keseimbangan akan terjadi pada titik singgung antara kurva isocost dan iso&uant . Dengan demikian, pada titik tersebut aspek teknis dan aspek finansial telah terpenuhi. (adi kombinasi input terbaik untuk menghasilkan produk optimal dengan biaya produksi tertentu telah diapai. Dengan kata lain, aspek efisiensi juga telah dipenuhi. ombinasi input yang memenuhi aspek teknis dan aspek finansial tersebut juga dapat ditelusuri melalui kurva 4pantion Path. urva ini menggambarkan kombinasi input yang menghasilkan output maksimal dengan biaya tertentu, atau output tertentu dengan biaya yang rendah apabila perusahaan melakukan ekspansi atau perluasan. (adi, jalur ekspansi !e4pantion
path'
merupakan
jalur
perluasan
yang
menunjukkan
keseimbangan !e&uilibrium o* *irm'. Pada sepanjang garis jalur ekspansi ini akan ditemukan slope garis anggaran !isocost ' sama dengan slope iso&uant . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah%
"#
*am&ar (. 4pantion Path
&. asil 4tas Skala ! )eturns o* cale' Satu hal lagi yang mungkin dapat dijelaskan oleh fungsi produksi yang dapat dibangun, yakni returns o* scale. Dalam jangka panjang semua input adalah variabel, sehingga perubahan pada input akan menyebabkan perubahan pada output. Untuk menjelaskan bagaimana reaksi output apabila input berubah dapat digunakan analisis iso&uant . Pada fungsi produksi yang dinyatakan N ; f!9", 92, 93, 9$', semua input atau faktor digandakan dengan konstanta positif yang sama, yaitu sebesar m di mana m adalah lebih besar dari nol !mA+'. >otasi m menyatakan angka pengganda !multiplier' untuk masing-masing variabel input. (adi, dalam hal ini ada tiga kondisi yang dapat dijelaskan% a. 2onstant )eturns to cale eadaan ini terjadi apabila semua faktor produksi ditambah seara proporsional !misalnya sebesar m kali', maka besarnya output akan bertambah dalam jumlah yang sama dengan tambahan input yang dilakukan. al ini dapat digambarkan seperti *am&ar (.
2+
*am&ar (. 2onstant )eturns to cale !oa ; ab'
4walnya input yang digunakan oleh produsen untuk berproduksi sebanyak 8 output adalah sebesar dan =. 4pabila input ditingkatkan dua kali lipat sehingga menjadi 2 dan 2=, maka output akan naik sebanyak dua kali lipat pula menjadi 28. Pada *am&ar (. ditunjukkan dengan ob adalah dua kali lipat oa, atau oa sama dengan ab. b. Increasing )eturns to cale eadaan ini terjadi apabila semua faktor produksi ditambah seara proporsional !misalnya sebesar m kali', maka besarnya output bertambah dalam jumlah yang lebih besar daripada tambahan jumlah input. eadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut%
*am&ar (. Increasing )eturns to cale !oa B ab'
Seperti penjelasan *am&ar (., awalnya input yang digunakan oleh produsen untuk berproduksi sebanyak 8 output adalah dan =. 4pabila input ditingkatkan dua kali lipat sehingga menjadi 2 dan 2=, maka pada kasus increasing returns o* scale, output naik lebih dari dua kali lipat. al itu ditunjukkan dengan oa lebih keil dari ab !oaBab'. . !ecreasing )eturns to cale
2"
eadaan ini terjadi apabila semua faktor produksi ditambah seara proporsional !misalnya sebesar m kali', maka besarnya output bertambah dalam jumlah yang lebih keil daripada tambahan jumlah input. eadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut%
*am&ar (. !ecreasing )eturns to cale /oa5ab0
/asih sama dengan penjelasan di atas, awalnya input yang digunakan oleh produsen untuk berproduksi sebanyak 8 output adalah sebesar dan =. 4pabila input ditingkatkan dua kali lipat sehingga menjadi 2 dan 2=, maka output akan naik tidak sebesar dua kali lipat !B28'. Pada *am&ar (. ditunjukkan dengan oa lebih besar dari ab !oa A ab'.
5. /aksimalisasi Output Dalam hal ini perusahaan adalah memaksimalisasi output yang tergantung pada suatu kendala biaya. Pengusaha berkeinginan untuk mendapatkan output yang mungkin lebih besar untuk suatu biaya tertentu, sehingga membentuk fungsi% ; f!=,' I Q!0H - P == R P ' Dimana "" +, merupakan sebuah langrange multiplier tidak tentu. Penyelesaian berikutnya adalah turunan parsial dari terhadap =, dan " sama dengan nol%
22
Dengan menyelesaikan persamaan tersebut, maka kondisi
pertama
menetapkan , bahwa ratio dari harganya yaitu /P = dan /P maka harus sama dengan ratio dari harganya P= dan P. #. /inimalisasi iaya Pengusaha
bisa
berkeinginan
untuk
meminimalisasi
biaya
memproduksi untuk tingkat output yang direnanakan. Dalam hal ini biaya diminimalkan tergantung kepada produksi. entuk fungsinya menjadi% ; P== I P I QT8 + R f!=,' Penyelesaiannya sama dengan maksimalisasi output dan turunan parsial dari terhadap =, dan " sama dengan nol%
Dengan menyelesaikan persamaan di atas, maka dapat kita ari berapa input yang
harus
digunakan
untuk
memproduksi
tingkat
output
yang
direnanakan.
D. !ungs Pr"#uks Dua +ut$ut #an Satu In$ut ". urva 0ransformasi Produk 0erdapat kasus yang sederhana yaitu seorang pengusaha menggunakan
sebuah input tunggal untuk memproduksi dua output G " dan G 2. al itu dapat disajikan dalam bentuk fungsi produksi eksplisit sebagai berikut% v ; f !G", G2' Fu ngsi produksi di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti gambar berikut %
23
*am&ar (., "ungsi Produksi !ua Output atu Input
Pada gambar diatas, sumbu datar dan tegak menyatakan tingkat output dari masing produk pertama dan kedua. Sebagai suatu dimensi ketiga untuk menyatakan tingkat penggunaan input tunggal digunakan garis melengkung. 0iap garis melengkung yang ditandai vV, vVV,vVVV, dan vVVVV menyatakan tingkat input spesifik. /isalnya vV, menunjukkan semua kombinasi yang mungkin dari dua output yang bisa diproduksikan dengan penggunaan unit input sebesar vV. arena semakin lebih banyak unit input digunakan, semakin besar output total bisa diproduksikan, maka garis melengkung yang bisa dibuat menjadi vV, vVV,vVVV, vVVVV. )aris melengkung di gambar tersebut disebut kurva transformasi produk. Setiap kurva transformasi produk merupakan tempat kedudukan dari kombinasi yang bisa diperoleh dari suatu jumlah tertentu dari input. Semua kurva transformasi produk miring ke bawah disebabkan karena suatu pertambahan pada output harus diikuti oleh suatu pengurangan pada output kedua.
q2
TR4 TR2 TR1
TR3
2$ q1
(ika p" dan p2 adalah harga penjualan dari dau output, maka penerimaan total peusahaan adalah% 0J ; p"G" I p2G2 *am&ar (.,. /erupakan penyajian grafis dari persamaan diatas untuk berbagai nilai dari G" dan G2. )aris-garis lurus menyatakan tingkat yang berbeda-beda dari penerimaan total. /ereka disebut kurva isorevenue, yang menyatakan tempat kedudukan dari semua kombinasi yang mungkin dari dua output yang menghasilkan penerimaan total yang sama, 0J " B 0J 2 B 0J 3 B 0J $. 3. eseimbangan Produsen !Output Optimal' /enentukan output optimal dari output yang akan diproduksi oleh perusahaan menggunakan input . 0itik singgung antara kurva transformasi produk v dan kurva isore6enue 0J 2 menentukan kombinasi dari output ! dan
' yang memberikan total penerimaan paling tinggi bagi perusahaan
bila v unit input digunakan. ombinasi dari input lainnya pada kurva transformasi produk di gambar $."5 bisa juga diproduksi dengan v unit dari input, tetapi pada titik itu menyatakan tingkat yang lebih rendah dari penerimaan total. 0idak ada kurve pada titik itu menyatakan tingkat yang lebih rendah dari penerimaan total.
0idak
ada
kurva
transformasi
produk
lainnyavyang
perlu
dipertimbangkan, karena tidka akan mewakili suatu input v. oleh karena itu titik singgung !dengan koordina-koordinat G " dan G2 ' merupakan kombinasi output terbaik yang bisa diproduksi dengan menggunakan v unit input.
2*
*am&ar (. Kondisi Output %ang $enggambarkan Kombinasi Terbaik
Pada analisis ini juga bisa terjadi kasus khusus bahwa yang dihasilkan dari penggunaan input hanyalah satu out saja. /isalnya harga wool sedemikian rupa sehingga proses produksi hanya untuk menghasilkan wool saja daripada menghasilkan daging domba. asus yang demikian ini ditunjukkan pada *am&ar (. dimana p" !harga penjualan dari produk pertama' adalah sedemikian rupa sehingga jauh lebih rendah relative terhadap p2 sehingga hanya produk kedua diproduksikan.
*am&ar (. Kondisi Kombinasi Output Terbaik Han%a Output Kedua 7ang
!ihasilkan $. )aris ?kspansi Sama seperti analisis fungsi produksi dua input satu output, jalur ekspansi mengggambarkan solusi terbaik, baik untuk maksimalisasi pendapatan
27
ataupun untuk minimalisasi biaya. (adi, jalur ekspansi ditarik pada setiap titik singgung antara kurva transformasi produk dengan isore6enue. Pada gambar $.2+ kurva ? merupakan kurva e4pantion path untuk dua output satu input. urva tersebut ditarik dari beberapa titik keseimbangan produsen. Dalam hal ini e4pantion path tersebut menggambarkan adanya kenaikan skala usaha yang dilakukan oleh perusahaan dan menggambarkan kenaikan penggunaan input, baik input tenaga kerja !=' maupun modal !'.
*am&ar (. Jalur kspansi
BAB III PERMASALAHAN
2&
Upaya swasembada jagung perlu diprioritaskan mengingat saat ini jagung merupakan salah satu komoditas palawija utama di
tingkat
pendapatan
dan
bertambahnya
jumlah
penduduk,
permintaan akan bahan mak anan bergiWi terus naik, dan berkembangnya industri pengolahaan pangan yang mengolah jagung ke berbagai bentuk olahan menyebabkan
permintaan jagung dalam
negeri terus
meningkat. Untuk
meningkatkan produksi jagung dari setiap lahan, petani dihadapkan pada suatu masalah penggunaan modal dan teknologi yang tepat. Dalam menghadapi kondisi tersebut pilihan kombinasi modal input yang tepat seperti pupuk, benih, dan tenaga kerja akan menjadi dasar dalam melaksanakan pilihan tersebut. Pilihan terhadap kombinasi penggunaan input yang tepat akan mendapatkan hasil yang maksimal, dengan kata lain suatu kombinasi input sejumlah produksi dengan ara yang efisien !Xarsana, 2++&% 2$'. Dalam kenyataannya, pemilihan kombinasi input yang dilakukan petani jagung tidak optimal sehingga berpengaruh terhadap tingakt produksi yang rendah. al ini erat kaitannya dengan keahlian seorang petani dalam menjalankan usaha taninya. Seperti diketahui tingkat pendapatan petani erat kaitanya dengan tingkat produksi, sedangkan tingkat produksi ditentukan oleh keahlian seorang petani dalam mengelola faktorfaktor produksi. /asalah yang dihadapi petani jagung di pedukuhan Sawah adalah tingkat produksi dan produktivitas yang masih rendah. al ini dikarenakan petani jagung di pedukuhan Sawah belum mampu menerapkan kombinasi input yang tepat serta kurangnya penggunaan teknologi budidaya jagung yang baik. ondisi ini berdampak langsung terhadap tingkat pendapatan petani jagung, di mana pendapatan yang diterima masih relatif keil sedangkan biaya yang dibutuhkan sangat besar untuk pemenuhan faktor-faktor produksi seperti pembelian bibit,
25
pupuk, dan upah tenaga kerja. /enurut Daniel !2++$% "#' biaya dibutuhkan setiap saat, sedangkan tidak semua petani terutama petani keil yang mempunyai lahan sempit dapat menyediakan biaya seara tepat, baik seara tepat waktu dan tepat jumlahnya. eadaan ini timbul akibat pola pengeluaran dan penerimaan yang tidak seimbang. Penerimaan hanya diperoleh pada saat musim tanam setelah panen, sedangkan pengeluaran dilakukan setiap hari sesuai kebutuhan sehari-hari. /asalah ini sering menimbulkan resiko yang sangat besar kepada petani, kalau biaya pembelian faktor produksi tidak dapat dipenuhi seara tepat waktu maka jumlah produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Faktor lain yang menjadi masalah dalam usaha tani jagung di pedukuhan Sawah adalah tingkat harga-harga faktor produksi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan terutama harga pupuk buatan !Urea, 0SP, H=' dan pestisida. Disamping itu harga jual jagung yang tidak menentu dari tahun ke tahun dan sering kurang menguntungkan bagi petani. Fluktuasi harga-harga hasil pertanian disebabkan adanya fluktuasi musiman yang merupakan fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan ekonomi pertanian. Dalam bidang-bidang di luar pertanian ada pula jarak waktu antara saat-saat pengeluaran dan penerimaan, walaupun dalam pertanian jarak waktu itu biasanya lebih panjang sehingga menimbulkan persoalan yang lebih gawat !Daniel, 2++$% "#'. /asalah lain yang perlu diermati adalah faktor alam. Daerah yang kekurangan air dan kurang subur seperti )unungkidul, ara dan saat berta nam erat kaitannya dengan musim. Di daerah-daerah seperti ini dipergunakan sistem pertanian yang dikenal dengan nama tumpang sari. Sistem tanam tumpang sari ini adalah satu lahan pertanian ditanami beberapa komoditi pertanian. ondisi ini menimbulkan tanaman yang berada di lahan tersebut akan saling berebut unsur hara yang terkandung dalam tanah, sehingga akan berdampak langsung pada tingkat produksi yang kurang maksimal. erdasarkan hal tersebut, dalam studi ini dioba untuk melihat seberapa besar tingkat pendapatan petani jagung dan faktorfaktor yang mempengaruhi produksi jagung di Pedukuhan Sawah, elurahan /onggol, eamatan Saptosari, abupaten )unungkidul, Daerah
2#
BAB I% S+LUSI
A. Luas Lahan
0anah merupakan faktor kuni dalam usaha pertanian. 0anpa tanah rasanya mustahil usaha tani dapat dilakukan. Pengertian tanah di sini adalah bukan sekedar pada wujud nyata tanah saja, tetapi juga dikandung arti media di mana usaha tani dilakukan !Daniel, 2++$% 2"'. Dari hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien regresi atau elastisitas dari luas lahan adalah sebesar +,""37#&. al ini berarti bila terjadi kenaikkan luas lahan sebesar satu persen !"@' maka akan terjadi kenaikkan produksi jagung sebesar +,""37#&@, Heteris Paribus. Jata-rata luas lahan yang dimiliki dan digarap untuk usaha jagung di pedukuhan Sawah adalah +,2 ha. ondisi ini menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki oleh petani jagung di pedukuhan Sawah masih relatif keil. ertambahnya luas lahan tani jagung di pedukuhan Sawah dapat meningkatkan jumlah produksi jagung, karena semakin banyak luas lahan maka semakin banyak jumlah areal yang ditanami. /enurut Daniel, 2++$% *7, penambahan luas lahan perlu dilakukan karena luas lahan yang sempit kurang efisien. Pada luas lahan yang sempit penerapan teknologi enderung berlebihan, dan menjadikan usaha tani tidak efisien. Petani kurang perhitungan terutama dalam pemberian masukan.
B. Tenaga 'erja 0enaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dalam menentukan
tingkat produksi. 0enaga kerja di sektor pertanian, khususnya pertanian jagung dapat meningkatkan volume produksi jagung. Faktor tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu tenaga kerja anggota keluarga dan tenaga kerja yang bukan anggota keluarga. Dari hasil survei lapangan menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja keluarga lebih banyak digunakan daripada tenaga kerja yang bukan keluarga pada usaha tani jagung di pedukuhan Sawah. >ilai
3+
koefisien regresi atau elastisitas dari tenaga kerja dalam penelitian ini sebesar +,$#&5"3. al ini berarti bila terjadi kenaikkan tenaga kerja sebesar satu persen !"@' maka akan terjadi kenaikkan produksi jagung sebesar +,$#&5"3@, Heteris Paribus. Dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja hanya dapat dilakukan sampai pada titik tertentu. Penambahan jumlah tenaga kerja yang tidak terkendali atau melebihi titik tertentu dapat menurunkan tingkat produksi. al tersebut dijelaskan dengan hukum pertambahan hasil yang menurun !the law of diminishing return'. ukum ini menyatakan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja hanya boleh dilakukan sampai marginal physial produt of labor sama dengan nol. etika marginal physial produt of labor sama dengan nol, penambahan jumlah tenaga kerja akan menyebabkan marginal physial produt of labor menjadi negatif. C. Hu&ungan antara Luas Lahan #an Tenaga 'erja
adalah luas lahan !9"' dan jumlah tenaga kerja !92'. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan hubungan antara input luas lahan dan input tenaga kerja. Dalam jangka pendek input luas lahan dianggap sebagai input tetap dan tenaga kerja dianggap sebagai input variabel. Dalam jangka pendek input tetap !luas lahan' dianggap konstan atau tidak berubah sedangkan input variabel !tenaga kerja' dapat dirubah jumlahnya. Penambahan input tenaga kerja dalam jangka pendek akan berpengaruh terhadap tingkat produksi namun dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja hanya dapat dilakukan sampai pada titik tertentu. Penambahan jumlah tenaga kerja yang tidak terkendali atau melebihi titik tertentu dapat menurunkan tingkat produksi. al tersebut dijelaskan dengan hukum pertambahan hasil yang menurun /the la8 o* diminishing return0. ukum ini menyatakan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja hanya boleh dilakukan sampai marginal physial produt of labor sama dengan nol. etika marginal ph%sical product o* labor sama dengan nol, penambahan jumlah tenaga kerja akan menyebabkan marginal ph%sical product o* labor menjadi negatif. etika marginal ph%sical product o* labor sama dengan nol maka penambahan jumlah tenaga kerja akan menurunkan
3"
tingkat produksi. Oleh karena itu pada kondisi ini, solusi yang bisa diberikan adalah dengan menambahkan jumlah tanah !luas lahan'. etika berbiara mengenai perubahan jumlah luas lahan berarti kita berbiara mengenai jangka panjang. Dalam jangka panjang dikatakan bahwa semua input adalah input variabel.
32
BAB % PENUTUP
A. 'esm$ulan ". Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dengan output 2. ubungan antara 4P= dan /P= dapat dikaitkan dengan elastisitas produksi.
?lastisitas produksi !?p'% persentase perubahan output sebagai akibat dari persentase perubahan input. a. 4P= A /P=, maka ?p mempunyai nilai B " !inelastis' b. 4P= B /P=, maka ?p mempunyai nilai A " !elastis' . 4P= ; /P=, maka ?p mempunyai nilai ; " !unitary' 3. 4pabila dua input yang digunakan dalam proses produksi menjadi variabel semua, maka pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan isoGuant dan isoost. $. fungsi produksi dua output dan satu input terdiri dari kurva transformasi produk, kurva isorevenue, keseimbangan produsen !Output Optimal' dan garis ekspansi yang saling berhubungan. *. /asalah yang dihadapi petani jagung di pedukuhan Sawah adalah tingkat produksi dan produktivitas yang masih rendah. al ini dikarenakan petani jagung di pedukuhan Sawah belum mampu menerapkan kombinasi input yang tepat serta kurangnya penggunaan teknologi budidaya jagung yang baik. ondisi ini berdampak langsung terhadap tingkat pendapatan petani jagung, di mana pendapatan yang diterima masih relatif keil sedangkan biaya yang dibutuhkan sangat besar untuk pemenuhan faktor-faktor produksi. 7. Hara mengatasi kasus yang terjadi di pedukuhan Sawah yaitu dengan ara menambah luas lahan, karena bertambahnya luas lahan tani jagung di pedukuhan Sawah dapat meningkatkan jumlah produksi jagung, karena semakin banyak luas lahan maka semakin banyak jumlah areal yang ditanami. Untuk mengatasi penambahan jumlah tenaga kerja yang tidak terkendali yang dapat menurunkan tingkat produksi, yaitu dengan
33