Ini tugas makalah kelompok saya yg hari ini presentasi
Tugas Teori AkuntansiFull description
KRISIS AKUNTANSI DAN MEMBANGUN KEMBALI KEPERCAYAAN PUBLIKFull description
akuntansiFull description
tugasDescripción completa
Telah sekian lama berbagai pendekatan diterapkan untuk merumuskan teori akuntansi. Beberapa dari pendekatan tersebut dikenal sebagai pendekatan “tradisional”, karena pendekatan tersebut dita…Deskripsi lengkap
Kewajiban dalam ilmu Teori Akuntansi
aFull description
a
aDeskripsi lengkap
(Akuntansi Perubahan Harga)Deskripsi lengkap
(Akuntansi Perubahan Harga)
manajemen laba
manajemen labaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Makalah Teori Akuntansi Normative Accounting Accounting Theory – Conceptual Conceptual Framework of Accounting
Oleh Kelompok 2: •
Astr As trid id D. Ra Raha harj rjo o (1 (151 511 1! !1 1" "##
A- /er*anas nstitute %akarta %l. /er*anas0 Karet Kuninan0 etia*udi0 Daerah Khusus *ukota %akarta 12+3
THE ROLE OF A CONCEPTUAL FRAMEWORK
/roses perjalanan pen4usunan on6eptual rame7ork dimulai pada tahun 1+" dan a7al tahun 1++ di 8A0 anada0 8K dan Australia. )amun pada tahun 1+"+0 proses perkem*anan conceptual conceptual framework framework menalami menalami ham*atan dari *er*aai *er*aai 'aktor0 'aktor0 seperti kesulitan kesulitan dalam pem*entuk pem*entukan an fundamental issues 4an *erkaitan denan measurement dan measurement dan jua adan4a inter9ensi politik0 sehina prosesn4a *erjalan denan lam*at. Tetapi Tetapi pada tahun tahun 220 220 terdap terdapat at kemajua kemajuan n 4an 4an pesat pesat di dalam dalam proses proses perkem perkem*an *anan an conceptual framework dikarenakan dikarenakan adan4a adan4a IASBFA IASBFASB Convergence !rogram0 !rogram 0 dimana dimana dalam proram terse*ut di*utuhkan se*uah framework se*uah framework 4an 4an kuat untuk memandu para pem*uat accounting standards dalam standards dalam melaksanakan tuasn4a. tuasn 4a. ehina pada tahun 230 A- dan A- mulai untuk mem*entuk se*uah conceptual framework 4an lenkap dan konsisten. Conc Concep eptu tual al Fram Framew ewor orkk of Acco Accoun unti ting ng *ertujuan untuk mem*uat se*uah teori akun akunta tansi nsi 4an 4an len lenka kap0 p0 kons konsist isten en00 dan dan terst terstru rukt ktur ur.. -eri -eriku kutt ini ini adal adalah ah stru strukt ktur ur dari dari Conceptual Framework 4an 4an diilustrasikan dalam am*ar di*a7ah ini :
2
Conceptual Framework itu sendiri dide'inisikan oleh A- se*aai *erikut : "### a coherent system of interrelated o$%ectives & fundamentals that is e'pected to lead to consistent standards and that prescri$es the nature( function and limits of financial accounting and reporting)# Kata coherent system* dan consistent* men6erminkan *ah7a A- mem*uat framework 4an teoritis dan non+ar$itary0 serta kata ,prescri$es* menunjukkan pendekatan normati' dalam pen4usunann4a. )amun meskipun A- dan A- telah *erusaha untuk men4usun conceptual framework terse*ut0 tidak semua akuntan memiliki pendapat 4an sama terhadap kehadiran conceptual framework ini. -e*erapa akuntan *erpendapat *ah7a mem*uat general theory melalui se*uah conceptual framework tidak diperlukan. Mereka *eralasan *ah7a mereka dapat tetap *ertahan didalam pelaksanaan pro'esi akuntan tanpa se*uah teori 4an se6ara 'ormal terstruktur.
3
/ern4ataan terse*ut meman *enar adan4a0 namun mun6ul *e*erapa masalah terkait praktik didalam akuntansi karena tidak adan4a general theory of accounting 4an terstruktur # alah satun4a adalah0 praktik akuntansi dinilai sanat permissive dan tidak konsisten. Tiap;tiap entitas diper*olehkan untuk memilih metode akuntansin4a sendiri. Misaln4a0 perusahaan A menunakan metode Straight -ine .ethod dalam menhitun depresiasi aset perusahaann4a0 sedankan perusahaan lain dapat saja menunakan metode depresiasi lain seperti /ou$le /eclining .ethod . Maka dari itu0 conceptual framework mem*a7a *e*erapa man'aat dan peran pentin didalam akuntansi0 diantaran4a 4aitu : 1. Financial reporting re0uirements dapat le*ih konsisten dan lois0 oleh karena *erasal dari se*uah konsep 4an jelas0 konsisten0 dan terstruktur. Misaln4a0 kini seluruh entitas diharuskan menunakan fair value dalam penilaian aset;n4a0 tidak lai memakai historical cost aset terse*ut. 2. Adan4a regulations 4an dijelaskan didalam conceptual framework memaksa pihak; pihak 4an *ertanunja7a* harus mem*uat laporan 4an sesuai denan framework . <. /ihak;pihak 4an men4usun financial report dapat le*ih *ertanun ja7a* terhadap apa 4an di*uatn4a0 karena seluruh re0uirements dalam mem*uat financial report telah tertera jelas didalam framework . 3. Meminimalisir resiko dari over+regulation# 5. -aik preparers maupun auditors dapat le*ih memahami financial reporting re0uirements 4an mereka *uat atau periksa. !. /enaturan financial reporting re0uirements dapat le*ih economical 0 karena tiap issues 4an mun6ul tidak perlu diperde*atkan kem*ali dari *er*aai sudut pandan.
OBJECTIVES OF CONCEPTUAL FRAMEWORK
4
Tujuan dari conceptual framework adalah untuk mem*erikan pedoman dalam pen4usunan dan pen4ajian laporan keuanan *ertujuan umum ( general purposes financial statements1# =e*ih lanjut lai0 A- dan A- menjelaskan tujuan utama financial reporting adalah untuk men4ediakan in'ormasi keuanan 4an *eruna kepada users0 *aik itu investor maupun creditor# n'ormasi terse*ut akan dipilih *erdasarkan dasar keunaann4a dalam proses penam*ilan keputusan ekonomi. Tujuan terse*ut dapat ter6apai denan melaporkan in'ormasi 4an *erisi : 1. -eruna dalam penam*ilan keputusan ekonomi. 2. -eruna dalam menilai prospek arus kas. <. -erisi tentan sum*er da4a perusahaan0 klaim terhadap sum*er da4a terse*ut dan peru*ahan 4an ada di dalamn4a. Dalam men4ediakan laporan keuanan 4an *eruna0 seoran akuntan harus memilih in'ormasi mana 4an akan disajikan. Oleh se*a* itu0 pentin untuk mem*anun keranka kualitati' untuk mem*uat in'ormasi menjadi *eruna. A dan A- menjelaskan menenai
0ualitative
characteristics#
-erikut
characteristics dalam akuntansi :
5
adalah
keranka
dari
0ualitative
A->s framework lalu dikem*ankan le*ih lanjut menikuti jejak A-. /ada periode 1+",;20 A- mem*uat seven concept statement 4an men6akup topik;topik *erikut: 1. Tujuan dari pelaporan keuanan oleh perusahaan *isnis dan oranisasi non;pro'it. 2. Karakteristik kualitati' in'ormasi akuntansi 4an *eruna. <. 8nsur;unsur laporan keuanan. 3. Kriteria dalam penakuan dan penukuran unsur;unsur. 5. /enunaan arus kas dan men4ajikan in'ormasi nilai dalam penukuran akuntansi. Keranka terse*ut menjelaskan konsep dasar dari laporan keuanan 4an disusun. ?al terse*ut dijadikan se*aai pedoman A- dalam mem*anun standar akuntansi dan se*aai panduan dalam men4elesaikan masalah akuntansi 4an tidak dijelaskan se6ara lansun oleh A atau R. A- men4atakan *ah7a keranka terse*ut:
Mende'inisikan tujuan dari laporan keuanan.
Menidenti'ikasi karakter kualitati' 4an mem*uat in'ormasi dari laporan keuanan *eruna.
Menidenti'ikasi elemen dasar dari laporan keuanan dan konsep untuk penakuan dan penukuran dari laporan keuanan.
Di dalam A " mens4aratkan *ah7a manajemen harus menunakan keranka terse*ut dalam menem*ankan dan menerapkan aturan akuntansi aar menhasilkan in'ormasi 4an :
Rele9an dalam pem*uatan keputusan ekonomi 4an di*utuhkan oleh users#
6
2elia$le#
ehina dapat disimpulkan *ah7a tujuan utama dari laporan keuanan adalah untuk mem*erikan in'ormasi 4an: 1. -erman'aat dalam mem*uat keputusan kredit dan in9estasi oleh pihak 4an inin memahahi keiatan ekonomi dan *isnis perusahaan. 2. Mem*antu kreditor dan in9estor 4an ada atau potensial0 serta users lain dalam menentukan jumlah0 7aktu dan ketidakpastian cash flow di masa 4an akan datan. <. Menenai sum*er;sum*er ekonomi0 tuntutan terhadap sum*er ekonomi0 dan peru*ahan di dalamn4a.
A- sendiri *ertujuan untuk men6iptakan standar 4an *ersi'at principles+$ased 4an akan mena6u pada conceptual framework untuk le*ih lanjut. Maka0 konten 4an terdapat di dalam conceptual framework akan *ersi'at ide standar 4an menjadi pen4okon penem*anan standar dan mem*antu user untuk meninterpretasikan standar terse*ut. )amun0 A- sendiri memiliki *e*erapa peraturan 4an 6enderun *ersi'at rule+ $ased 0 dan ini *ertentanan denan tujuan a7aln4a. alah s atun4a adalah A <+ ( Financial Instruments3 2ecognition and .easurement #. Menurut hristopher )o*es0 pakar akuntansi dari 8ni9ersit4 o' =ondon0 akan le*ih *aik jika reasons standard menjadi rules+ *ased karena mereka tidak menjadi tidak konsisten denan conceptual frameworks of standard setters# /eru*ahan ini sendiri tentu akan mem*a7a $enefit le*ih *an4ak0 karena dapat memperjelas komunikasi menenai peraturan dan meninkatkan ketelitian tanpa perlu
7
peraturan 4an le*ih detail lai (karena sudah ter6antum di standar#. =e*ih lanjut lai0 )o*es menidenti'ikasi enam 6ontoh peraturan 4an le*ih *ersi'at rules+$ased 0 4akni menenai lease accounting( employee $enefits( financial assets( government grants( su$sidiaries dan e0uity accounting . ?al diatas adalah salah satu 6ontoh perde*atan antara rules+$ased dan principles+ $ased . %ika dilihat dari sei kele*ihan dan kekuranann4a0 keuntunan rules+$ased antara lain dapat meninkatkan kompara*ilitas dan 9eri'ia*ilitas untuk auditor dan regulators. elain itu0 rules+$ased jua mampu menurani kesempatan terjadin4a
earning
management4 7alau mereka memper*olehkan specific restructuring of transaction selama masih dalam koridor peraturan. )amun0 7alau memiliki kele*ihan;kele*ihan seperti 4an dise*utkan diatas0 se*uah studi 4an dilakukan oleh e6urities and $@6hane ommission ($# pada 22 (atas perintah ar*anes;O@le4 A6t# merekomendasikan penunaan principles+$ased 0 namun standar terse*ut 7aji* memiliki karakteristik: a. Didasarkan pada conceptual framework 4an sudah *erkem*an dan diaplikasikan se6ara konsisten. *. Men6antumkan denan jelas o$%ective of standard# 6. Men4ediakan detail 4an 6ukup dan struktur 4an *isa dioperasikan dan *isa diaplikasikan se6ara konsisten. d. Meminimalisir penunaan pene6ualian dari standar. e. Menhindari penunaan percentage of tests ($right lines# 4an mem*olehkan financial engineering untuk men6apai technical compliance denan menhindarkan maksud dari standar itu sendiri. '. ndonesia sendiri menadopsi principal+$ased 0 denan a6uan *esar adalah R dan mem*uat rules+$ased 4an le*ih detail di /AK. Adopsi ini *aru dilakukan di tahun 2120 ketika terjadi peru*ahan a6uan peraturan dari AA/ ke R. In&'r(!$i'n &'r Decisi'n M!)in% !n" T*e Decisi'nT*e'r+ Appr'!c* 8
udah umum diketahui *ah7a data akuntansi diunakan untuk proses decision making atau untuk tujuan e9aluasi di entitas tertentu. ?al ini dia7ali denan 'unsi data akuntansi se*aai 'unsi stewardship Di masa kini0 manajer *ertanun ja7a* terhadap e0uityholders perusahaan. n'ormasi *aaimana manajer tidak melaksanakan tanun ja7a* stewardshipn4a dapat diunakan se*aai *ahan e9aluasi per'orma manajer dan perusahaan itu sendiri. Information for decision making se6ara tidak lansun men6akup le*ih luas dari in'ormasi menenai stewardship. /ertama0 karena penuna dari financial information luas dan men6akup seluruh men4edia sum*er da4a. Kedua0 in'ormasi akuntansi dilihat se*ai input data untuk prediksi model *ai users. Maka0 kita harus memastikan data apakah 4an *enar;*enar di*utuhkan untuk memprediksi per'orma masa depan dan posisin4a. Ketia0 ketika stewardship *er'okus pada kejadian di masa lalu untuk melihat apa saja 4an sudah di6apai0 prediksi *erpatokan pada masa depan. n'ormasi akuntansi untuk pihak eksternal meman *erdasarkan kejadian di masa lalu0 namun masa depan tidak dapat dia*aikan *eitu saja ketika masa depan se6ara teas dijadikan o$%ective of accounting . edankan0 decision;theory sanat *erman'aat untuk mene6ek apakah akuntansi men6apai tujuann4a atau tidak. %ika individual systems dapat men4ediakan in'ormasi 4an *eruna0 maka teori 4an mendasari sistem terse*ut dapat dikateorikan e'ekti'0 atau 9alid.
O-er!ll Acc'#n$in% T*e'r+
THE DECISION THEOR, PROCESS
In"i-i"#!l
Pre"ic$i'n M'"el
Decisi'n M'"el '&
e6ara keseluruhan0 dapat dipahami menapa penem*anan conceptual framework di
le9el
nasional
menjadi
sanat
sulit.
od're4
*erpendapat
*ah7a
dalam
penem*anann4a0 conceptual framework harus le*ih menitik*eratkan pada rasionalisasi 9
penunaan masa kini di*andin rea'irmasi framework di aspek hukum0 sosial dan ekonomi dalam 'unsi akuntansi. elain itu0 conceptual framework masa kini jua aar men6ari le*ih dalam dalam menem*anan constitution+$ased framework untuk akuntansi di*andin 'okus pada konsep pondasi hal;hal sehari;hari. Karena0 hal;hal terse*ut akan le*ih sulit di*uat ketika terjadi per*edaan antarneara. %ones dan BolniCer mem*eri saran aar conceptual framework harus memiliki peran 4an pentin dalam menemukakan persetujuann4a dalam scope( o$%ectives( 0ualitative0 dan measurement characteristics dari akuntansi 4an terpenaruh denan standard setting . Balau demikian0 mereka jua *erarumen menenai kon9erensi denan A- framework 0 *ah7a hal ini akan menurukan inisiasi dan ino9asi dalam penem*anan conceptual framework itu sendiri0 karena neara tidak lai *ekerja se6ara independen. In$ern!$i'n!l De-el'p(en$s. T*e IASB !n" FASB C'ncep$#!l Fr!(e/'r)
/ada Okto*er 230 A- dan A- *ekerja sama untuk menem*ankan conceptual framework . A- men4atakan *ah7a pro%ect terse*ut akan melakukan: a. okus pada peru*ahan dalam environment sejak orginal frameworks pertama kali diisukan0 demikian jua terhadap kelalaian di original frameworks0 denan tujuan untuk dapat men6iptakan framework 4an *erkem*an0 utuh0 dan dapat men6akup frameworks 4an telah ada se6ara e'ekti' dan e'isien *. Mem*erikan prioritas untuk menujukan dan mendiskusikan tiap isu di setiap 'ase 4an memiliki kemunkinan menuntunkan -oards dalam janka pendek 4akni cross+ cutting issues 4an mem*eri dampak tertentu dalam pro%ect mereka0 *aik untuk standar *aru maupun standar 4an sudah dire9isi. ekalius0 tahap dari pro%ect terse*ut akan dilakukan se6ara simultan dan -oards akan menharapkan keuntunan dari terlaksanan4a pro%ect terse*ut 6. Mulan4a0 mempertim*ankan konsep 4an dapat diaplikasikan di private sector $usiness entities. elanjutn4a0 -oards akan *era*un dalam mempertim*ankan aplikasi dari konsep terse*ut ke private sector not+for+profit organi5ations. Representati' dari pu$lic sector standard+setting -oards akan memonitor pro%ects
10
terse*ut0 dan di kasus;kasus tertentu akan mempertim*ankan dampak potensial dari diskusi private sector untuk pu$lic entities.
IASB0FASB CONCEPTUAL FRAMEWORK PROJECT
ase
Topik
A
6$%ective and 7ualitative Characteristics
-
8lements and 2ecognition
.easurement
D
2eporting 8ntity
$
!resentation and /isclosure( including Financial 2eporting Boundaries 9Inactive1
Framework !urpose and Status in :AA! ;ierarchy 9Inactive1
Applica$ility to the Not+for+!rofit Sector 9Inactive1
?
2emaining Issues 9Inactive1
11
En$i$+ -s Pr'prie$'rs*ip Perspec$i-e
-oard merekomendasikan financial report harus di*uat dari perspekti' entitas di*andin perspekti' dari pemilik. ?al ini disetujui *an4ak pihak karena pemilik dan entitas se6ara teas merupakan dua pihak 4an *er*eda. /ihak lain men4atakan ke*eratan karena menanap -oard tidak men4ediakan in'ormasi 4an 6ukup untuk mem*enarkan rekomendasi terse*ut (seperti dalam peraturan proprietorship dan parent company perspectives#. Maka0 perspekti' menenai entitas sudah ter6antum di ase D0 sedankan alternati9e lain menenai pemilik masih didiskusikan. Pri(!r+ User Gr'#p
-oard menujukan primary user group untuk tujuan umum financial reporting adalah untuk pen4edia modal masa kini dan potensial. /en4edia modal men6akup e0uity investors0 lenders( dan pen4edia jasa kredit lain. )amun0 ada jua pihak 4an menkha7atirkan *ah7a *eraamn4a jenis primary group dapat kele7at men4ederhanakan hu*unan antara entitas dan individual users. Responden lain menkha7atirkan 'okus dari primary user group dan e'ekn4a terhadap pihak lain0 seperti saat amal dan corporate governance monitoring group. Decisi'n Uselness !n" S$e/!r"s*ip
-erdasarkan -oards0 tujuan dari financial reporting harus E6ukup luas untuk men6akup semua keputusan 4an di*uat oleh e0uity investors( lenders( dan kreditor lain denan kapasitas mereka se*aai capital providers0 termasuk keputusan alokasi sum*er da4a dan keputusan 4an di*uat untuk menjaa dan mempertini nilai in9estasi merekaF. /endapat ini disetujui *an4ak pihak0 namun jua mendapat sanahan dari pihak;pihak lain karena dikha7atirkan tujuan dari stewardship tidak 6ukup ditekankan0 ketika 'unsi financial statements untuk men4ediakan in'o *ai penuna dan dapat memprediksi masa depan terlalu ditekankan. Menurut Bhittinton0 'unsi stewardship terlalu dikesampinkan. /adahal di neara;neara $ropa0 stewardship adalah kun6i dari corporate governance dan peraturan perusahaan. 1#!li$!$i-e C*!r!c$eris$ics
12
A- Framework men6antukam empat prinsip 0ualitative characteristics( 4akni understa$ility( relevance( relia$ility( dan compara$ility. edankan dalam 8'posure /raft di6antumkan *ah7a 0ualitative characteristics 4an mem*uat in'ormasi menjadi *eruna adalah relevance( faithful representation( compara$ility( verifia$ility( timeliness0 dan understa$ility0 dan pervasive constraints dari financial reporting adalah materiality dan cost . elain itu0 0ualitative characteristics jua di*edakan menjadi 'undamental (relevance( faithful representation# atau enhancing 9compara$ility( verifia$ility( timeliness0 dan understa$ility# terantun *aaimana mereka mem*eri dampak terhadap laporan keuanan. -an4ak pihak 4an men4etujui hal ini0 namun *an4ak jua 4an men4arankan aar understa$ility dan verifia$ility le*ih ditinikan porsin4a0 demikian jua untuk su$stance over form( true and fair view( dan transparency. $D menolak konsep pruedence karena tidak konsisten denan konsep neutrality. Bhittinton sendiri sansi terhadap penhapusan pruedence karena pentinn4a pruedence dalam menahan management opportunism0 A- dan A- harus mem*uat proress dalam conceptual framework karena hal ini 'undamental dalam menem*ankan standar dan menjadi pen4okon dalam upa4a kon9erensi peraturan. elain itu0 -oards jua perlu mem*uat penukuran untuk konsensus dan mendukun o$%ectives of financial reporting dan 0ualitative characteristics of financial information dapat meneluarkan framework chapters 4an dapat diketrima di konstituen.
A CRITI1UE OF CONCEPTUAL FRAMEWORK PROJECTS
Conceptual framework 4an telah ada tern4ata menuai kritik dari *er*aai neara0 Kritik;kritik terse*ut memiliki analisis 4an menjelaskan alasan mereka meneluarkan kritik. /ertama0 conceptual framework harus menunakan pendekatan 4an scientific( sehina 9alidasi framework harus dapat dijelaskan se6ara lois dan empiris. elanjutn4a0 pendekatan se6ara pro'esional 4an *er'okus untuk men4arankan tindakan ter*aik denan melakukan tindakan 4an pro'esional. e*enarn4a0 tujuan pem*uatan conceptual frameworks adalah untuk menja7a* seala pertan4aan;pertan4aan menenai standar akuntansi0 sehina menhindari terulann4a arumen menenai hal 4an sama. elain itu0 conceptual frameworks jua mem*erikan arahan dan keputusan *ai akuntan praktisi dalam menjelaskan in'ormasi 4an rele9an 13
untuk pem*uatan keputusan ekonomi. 8ntuk itu0 persetujuan 4an telah di*uat menenai standar akuntansi seharusn4a dapat meminimalisasi ketidakkonsekuenan dan ketidaksamaan 4an mun6ul dari penilaian;penilaian 4an *er*eda. Dopu6h dan under *erpendapat *ah7a conceptual framework 4an dikeluarkan oleh A- tidak 6ukup mem*antu dalam men4elesaikan isu kontemporer pada measurement dan disclosure# Menurut mereka0 terdapat tia isu 4an masih am*iu: 1. De'inisi lia$ilities masih terlalu umum sehina sulit untuk menentukan posisi de'erred ta@es. 2. Conceptual framework mendukun dua prinsip akuntansi 4an *ertolak *elakan 4aitu full cost dan successful efforts. /ada prinsip successful efforts0 perusahaan diper*olehkan untuk menkapitalisasi han4a *e*an;*e*an 4an *erkaitan denan penemuan lokasi tam*an min4ak dan as alam 4an *erhasil0 jika terjadi penemuan lokasi tam*an 4an tidak terdapat min4ak dan as alam0 maka *e*an terse*ut dikurani lansun terhadap pendapatan pada periode terse*ut. edankan0 untuk full cost 0 semua *e*an 4an *erkaitan denan penemuan lokasi tam*an min4ak dan as alam *aru (tanpa memperhatikan hasiln4a# *oleh dikapitalisasi. <. Tidak men4elesaikan masalah estimasi. On$'l'%ic!l !n" Epis$e('l'%ic!l Ass#(p$i'ns
Tujuan dari pem*entukan conceptual framework adalah untuk menhasilkan laporan keuanan 4an o*jekti' dan tidak *ias. Maksud dari tidak *ias atau netral adalah kualitas in'ormasi 4an menhindari penunan4a menarahkan pada kesimpulan 4an mem*erikan keamanan pada ke*utuhan atau keininan tertentu. olomon menjelaskan ke*e*asan dari *ias se*aai financial map making 0 dimana suatu peta 4an *aik adalah peta 4an dapat menunjukkan seluruh 'akta 4an ada. )amun0 e4era*end se*aai seoran 'ilsu' ilmu *erpendapat *ah7a kejujuran ilmiah tidak lah a*solut0 kejujuran ilmiah han4a menarah pada pern4ataan tentan ken4ataan 4an di*anun0 4aitu pern4ataan 4an di*erikan han4a ketika *ukti sesuai denan penjelasan dan persetujuan menenai metodoloi ilmiah. ?al ini dapat mem*uat teori 4an menjadi dasar suatu framework dipertan4akan0 apakah teori terse*ut netral0 independen0 dan *e*as dari *ias. ehina0 dapat diimplikasikan0 jika realita tidak ada dalam praktik akuntansi0 maka 14
suatu conceptual framework tidak dapat mem*erikan o*jekti9itas 4an men4eluruh dalam menukur realita ekonomi. %ika dihu*unkan denan conceptual framework 4an ada tern4ata *enar adan4a0 *ah7a conceptual framework tidak pernah se6ara resmi diuji ke*enarann4a *erdasarkan *ukti lois dan empiris karena isi dari conceptual framework itu sendiri merupakan opini dari *adan atau indi9idual 4an *erkuasa. ?al ini menarahkan projek conceptual framework pada pendekatan hypothetico+deductive. /endekatan ini mempenaruhi asumsi epistemoloi dan asumsi metodoloi menenai penujian ke*enaran serta tindakan 4an palin serin dilakukan oleh peneliti akuntansi. Circ#l!ri$+ '& Re!s'nin%
Dalam sudut pandan 4an dankal terhadap conceptual framework menindikasikan *ah7a palin tidak akuntan menikuti satu jalur ilmiah0 4aitu menarik kesimpulan dari prinsip dan praktik 4an disamaratakan. )amun0 *an4ak pula neara 4an conceptual framework+n4a ditandai denan adan4a internal circularity0 maksudn4a satu kualitasn4a0 *erantun pada kualitas aspek 4an lain. )amun0 tidak dituliskan diperlukann4a kondisi tertentu untuk men6apai *er*aai kualitas terse*ut. ehina tidak terdapat arahan 4an spesi'ik menenai 6ara pen6apaian kondisi 4an seharusn4a. -erma6am;ma6am keranka konseptual 4an dimiliki neara ditandai oleh adan4a internal circularity# ontohn4a adalah pada information 0ualities pada laporan keuanan 4an *erantun pada kriteria Gualit4 lainn4a. A- framework men6o*a untuk mem*uka atau menjasti'ikasi circularity terse*ut denan merujuk pada keininan dari seoran akuntan 4an memiliki *an4ak penetahuan untuk meninterpretasikan laporan keuanan terse*ut. An Unscien$i&ic Disipline
tamp (1+"1#: "
diantara kelompok penuna ilmu terse*ut denan kepentinan dan tujuan 4an *erma6am; ma6am. Menurutn4a0 hukum merupakan normative discipline 4an penuh denan konsep nilai sarat0 dan akuntansi *erhadapan denan kondisi pasar tidak sempurna dan *ersi'at su*jekti' sesuai denan proses pem*uatan keputusan. edankan 4an dimaksud physical science adalah positive discipline( hal 4an dapat dideskripsikan dan memiliki karakteristik *e*as dari nilai konsep. !ositive accounting adalah penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan se6ara ilmiah ke*enaran pern4ataan atau 'enomena akuntansi seperti apa adan4a ses#!i &!)$!. Teori ini *ertujuan menjelaskan meramalkan0 dan mem*eri ja7a*an atas praktik akuntansi. Di sampin itu0
teori ini
jua meramalkan *er*aai 'enomena
akuntansi dan
menam*arkan *aaimana interaksi antar;9aria*el akuntansi dalam dunia n4ata. Haliditas teori akuntansi positi' dinilai atas dasar kesesuaian teori denan 'akta atau apa 4an n4atan4a terjadi (7hat it is#. edankan normative accounting adalah penjelasan atau penalaran untuk (en2#s$i&i)!si kela4akan suatu perlakuan akuntansi palin sesuai denan tujuan 4an telah ditetapkan0 sehina le*ih menjelaskan praktik;praktik akuntansi 4an seharusn4a *erlaku (it should $e1# /endekatan positive accounting menhasilkan taksonomi akuntansi se*aai sains. edankan pendekatan normative accounting menhasilkan taksonomi akuntansi se*aai art# ?ina saat ini0 positive accounting theory masih dalam proses 4an dapat dijadikan dasar dalam proses pem*entukan akuntansi menjadi sains# P'si$i-e Rese!rc*
Tujuan utama dari di*uatn4a conceptual framework adalah untuk men4ediakan in'ormasi keuanan 4an dapat mem*antu penuna menentukan economic decision. )amun0 sekaran riset pasar meraukan kemampuan data akuntasi 4an dipu*likasikan untuk mempenaruhi hara
saham. -e*erapa teknik akuntansi diunakan untuk
memanipulasi keadaan pasar. Tujuan dari conceptual framework adalah untuk me4akinkan penuna laporan keuanan dapat mendapatkan in'ormasi 4an *eruna untuk proses penam*ilan keputusan. T*e C'ncep$#!l Fr!(e/'r) !s A P'lic+ D'c#(en$
16
e*uah 6ara 4an dapat diunakan untuk melihat conceptual framework menjadi scientific adalah denan mempertim*ankann4a menjadi se*uah policy model .
jiri
mem*edakan normative dan policy model# Normative model di*uat *erdasarkan asumsi pasti menenai tujuan 4an akan di6apai. Meskipun normative model memiliki implikasi0 namun tetap *er*eda denan policy %udgement 4an meli*atkan komitmen terhadap tujuann4a. jiri jua menunkapkan *ah7a dalam akuntansi0 teori dan policy *er6ampur menjadi satu0 tidak seperti ilmu penetahuan lainn4a. Menurut Tinker0 terdapat 6ara lain untuk menesahkan tinkat teoritikal 4aitu denan pendekatan deskripti'. /eskriptive theories adalah usaha untuk menemukan hu*unan 4an se*enarn4a terjadi. /analaran ndukti' *iasan4a dise*ut denan teori deskripti'. /endekatan deskripti' memiliki implikasi untuk menentukan apakan 6on6eptual 'rame7ork merupakan re'leksi dari nilai pro'essional. -u6kle4 memiliki policy model melalui pendekatan konstitusional0 dimana prinsip; prinsip 4an *erlaku *erasal dari ke*enaran0 sama seperti 6ara A- menentukan conceptual framework . /endekatan konstitusional sesuai denan pern4ataan *ah7a akuntansi *erantun pada keper6a4aan di kejadian 4an se*enarn4a. ham*er menunkapkan: "all we have as fundamental or basic is a set of proposition that are more or less ar$itrary established, or which are plain dogmas# There is no body of ideas or knowledge $y reference to which we can judge whether or not the proposition are prefera$le to others( we must simply accept them #)
Kirk *erpendapat *ah7a standard 4an di*uat *erdasarkan consensus adalah *aian dari memepr6a4ai standar 4an merupakan ketentuan dan ter*entuk karena persetujuan. -eliau menem*ankan *ah7a se*uah conceptual framework disajikan untuk kepentinan pu*lik karena merupakan pendekatan konseptual. edankan standard 4an di*uat *erdasarkan consensus tidak diunakan untuk kepentinan pu*lik0 karena merupakan pendekatan politik. ?al ini menjadi masalah karena kepentinan pu*lik di7akili oleh penuna denan ke*utuhan 4an *ertentanan. edankan menurut pendapat Miller0 standard 4an di*uat menurut consensus han4a akan menhasilkan ketidakkonsistenan.
17
Pr'&essi'n!l V!l#es !n" Sel&Preser-!$i'n
!rofessional value merupakan tindakan 4an *erlandaskan idealisme dan le*ih menutamakan kepentinan umum daripada kepentinan
pri*adi0 sedankan self
preservation adalah ke*alikann4a. $'ek dari adan4a professional values ada ter6iptan4a nilai sosial 4an dapat mem*uat kelompok pro'essional *ertanun ja7a* dan men4ediakan seala kepentinan komunitas. er*oth *erpendapat: "of necessity( accountants makes many judgments# And when they do( their decision may differ from those that other accountants would make# But that does not make the decision ar$itrary# Accountant*s freedom is not freedom to decide as they please# Their personal responsi$ility for the decision forces a diligent search for the $est o$taina$le appro'imation of accounting truth ( and that responsi$ility leaves no room for ar$itraries#) Conceptual frameworks tidak *ekerja di dalam ruan sosial dimana terdapat urusan manusia 4an sanat kompleks. =udgement se*aian *esar ada karena terdapat professional value# reen7ood menanap ini merupakan nilai dari resinalitas dimana terdapat komitmen pada o*jekti9itas. Dia jua menam*ahkan itulah 4an men4e*a*kan tidak adan4a hal teoritikal atau teknis 4an dianap tidak tertandini han4a karena hal terse*ut pernah diterima dan dilakukan. Demski merupakan oran 4an palin tidak setuju denan adan4a normative accounting standards( karena *eliau menemukan *ukti matematis dimana tidak ada standar. Konsep terse*ut sesuai denan pendekatan konstitusional dari -u6kle4 4an menunjukkan adan4a monopol+seeking $ehavior dari seoran pro'essional. ?al ini di*uktikan denan semakin meninkatn4a kompleksitas standard konsep 4an ada dan men4e*a*kan pu*lik *erantun pada akuntan dan auditor untuk men4iapkan dan meninterpretasikan isi laporan keuanan. "viewing conceptual framework pro%ect as constituting a strategic manoeuvre to assist in socially constructing the appearance of a coherent differentiated knowledge $ase
for accounting standard( thus legitising standards and the power( authority( and self 18
regulation of the accounting profession( may help in e'plaining why conceptual framework pro%ects are continually undertaken $y the profession#)
CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR AUDITING STANDARD
Teori umum komprehensi' dari penauditan pertama kali diperkenalkan oleh MautC dan hara' pada tahun 1+!1. MautC dan hara' melihat *ah7a menaudit *ukan se*aai su*;di9isi dari akuntansi0 tapi se*aai ilmu 4an *erdiri sendiri jua sikap lois 4an disiplin. ?al ini menarahkan mereka pada kesimpulan *ah7a auditor tidak se6ara natural ter*atasi dalam hal mem'eri'ikasi atau mene6ek in'ormasi akuntansi. MautC dan hara' jua mempertan4akan kompati*ilitas dari pela4anan auditing dan consulting 0 dan merekomendasikan pemisahan untuk kedua tipe pela4anan ini denan tujuan untuk menjaa independensi dari auditor. MautC dan hara' menem*ankan le*ih jauh teori audit melalui A Statement of Basic Auditing Concept (AO-A# 4an dikeluarkan oleh American Accounting Association. AO-A *er'okus pada pro6ess menumpulkan dan mene9aluasi data dan *ukti;*ukti. )amun pada tahun 1+"0 'okus de*at se6ara teoritis *er'okus pada struktur dan 6ara perhitunani dalam hal menumpulkan *ukti dan proses e9aluasi. Kne6ehel menjelaskan ini se*aai pertum*uhan pesat pada praktik audit0 peninkatan teknoloi0 dan ke*utuhan untuk menurani *ia4a pada audit proses. /ada tahun 1++0 Kne6hel menhadapi ham*atan tan tantanan *aru *ai proses 'ormulasi audit0 ham*atan ini men6akup tekanan dari klien pada auditor untuk menurani *ia4a dan mem*erikan nilai 4an le*ih. ?al ini mem*uat praktik audit menjadi le*ih *erantun pada memeriksa sistem kontrol klien dan jua men6ari dan menumpulkan *ukti dari financial statement 4an di*uat sendiri oleh sistem terse*ut0 di*andinkan denan direct testing pada transaksi dan account $alance. ?al ini menurani su$stantive test dan sample si5es0 4an dapat mem*uat adan4a resiko *isnis audit. Resiko *isnis audit adalah suatu *entuk audit 4an mempertim*ankan resiko klien se*aai *aian dari proses audit evidence (1+,#. Audit risk model meminta auditor untuk memperhatikan resiko dari opini audit 4an tidak sepantasn4a se*aai 'unsi dari inherent risk 0 resiko dimana sistem kontrol dari klien tidak dapat men6eah dan mendeteksi
19
kesalahan terse*ut0 dan resiko dimana prosedur audit pun tidak dapat mendeteksi kesalahan terse*ut. ,Internal control – integrated framework* $y the Committee of Sponsoring 6rgani5ation 9C6S61( dikeluarkan pada tahun 1++2. Report ini mem*uat auditor menjadi le*ih sadar dan peduli terhadap hu*unan antara internal control dan penadaan audit itu sendiri. Klien denan internal control 4an *aik dianap le*ih memiliki resiko 4an rendah untuk terjadi fraud dan error( dan hal ini mendukun dalam kemunkinan untuk menurani sum*er data0 *ia4a audit0 dan hara penauditan untuk klien terse*ut. Asal mula ter*entukn4a ,internal control – integrated framework* diprakarsai oleh komisi 4an di*entuk oleh sektor s7asta. ektor s7asta ini mem*entuk ,National Commission on Fraudulent Financial 2eporting* atau dikenal jua denan ,The Treadway Commission* di tahun 1+"5. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association0 4aitu: A/A0 AAA0 $0 A0 MA. Tujuan komisi ini adalah melakukan riset menenai fraud dalam pelaporan keuanan ( fraudulent on financial reporting1 dan mem*uat rekomendasi 4an terkait denann4a untuk perusahaan pu*lik0 auditor independen0 $0 dan institusi pendidikan. Balaupun disponsori oleh 5 professional association0 tapi pada dasarn4a komisi ini *ersi'at independen dan pihak 4an duduk di dalamn4a *erasal dari *eraam kalanan: industri0 akuntan pu*lik0 -ursa $'ek0 dan in9estor. )ama ,Treadway* sendiri *erasal dari nama ketua pertaman4a 4aitu %ames . Tread7a40 %r. Komisi ini meneluarkan report pertaman4a pada tahun 1+",. si dari report terse*ut merekomendasikan
di*uatn4a
report
komprehensi'
tentan
penendalian
internal
9integrated guidance on internal control1( lalu di*entuklah OO0 4an kemudian *ekerjasama denan oopers I =4*rand untuk mem*uat report terse*ut. oopers I =4*rand meneluarkan report itu pada 1++20 denan peru*ahan minor pada 1++30 denan judul ,Internal Control – Integrated Framework*# Report ini *erisi de'inisi umum internal control dan mem*uat framework untuk melakukan penilaian (assessment # dan per*aikan (improvement # a tas internal control . Report ini memiliki keunaan salah satun4a adalah untuk mene9aluasi /A compliance di suatu perusahaan.
20
Resiko *isnis audit menekankan pada an6aman untuk model *isnis klien dari kompleksitas linkunan *isnis dan resiko *isnis 4an menarahkan pada resiko audit. /eru*ahan kun6i konseptual 4an *isnis audit resiko tunjukkan ke auditor adalah perlun4a untuk memikirkan hu*unan kausal dari model *isnis klien dan operasi ke rekenin keuanan0 dan *ukan untuk *erpikir dalam hal kesalahan akuntansi terle*ih dahulu. Resiko auditing *erarti auditor menerima tinkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit. Auditor harus men4adari *ah7a ada ketidakpastian menenai kualitas *ahan *ukti0 kee'ekti'an penendalian internal klien dan ketidak pastian apakah laporan keuanan meman telah disajikan se6ara 7ajar setelah di audit (Ri6hard B.?0 Mi6hael . /eters I %amei ?. /ratt0 1+++#. -erdasarkan sum*er lainn4a0 Risiko audit adalah risiko dimana auditor men4impulkan *ah7a laporan keuanan din4atakan denan 7ajar dan oleh karenan4a dapat dikenakan pendapat 7ajar tanpa pene6ualian0 namun pada ken4ataann4a laporan terse*ut disajikan salah se6ara material. Audit tidak dapat diharapkan untuk menunkapkan semua kesalahan laporan keuanan 4an material. Audit ter*atas pada pemilihan sampel0 dan kesalahan 4an disem*un4ikan denan sanat rapi sulit ditemukan. Karenan4a ada risiko *ah7a audit tidak akan menunkapkan kesalahan 4an materil dalam laporan keuanan. %enis Resiko Audit0 4aitu : 1
Resiko -a7aan ( Inherent 2isk1( 4aitu kerentanan suatu saldo akun atau olonan transaksi terhadap suatu salah saji 4an material. -iasan4a resiko ini telah ada dari a7al dikarenakan si'at *isnis dari entitas 4an *ersankutan.
2
Resiko /enendalian 9Control 2isk1( merupakan resiko 4an *aru akan mun6ul dan terdeteksi pada saat pemeriksaan internal 6ontrol. $ntitas 4an rentan akan 'raud *iasan4a internal 6ontroln4a lemah.
3
Resiko Deteksi 9/etection 2isk10 adalah resiko 4an mun6ul karena auditor tidak mampu menemukan kesalahan dikarenakan kuran menunakan tehnik atau prosedur
CONCEPTUAL FRAMEWORK 3 IFRS 21
R ; Keranka konseptual di*ai menjadi < le9el • irst =e9el J -asi6 o*je6ti9e • e6ond =e9el J Karakteristik keuanan dan 8nsur aporan keuanan • Third =e9el J Re6onition0 measurement0 and dis6losure 6on6epts
Firs$ Le-el
-asi6 o*je6ti9e ; 8ntuk mem*erikan in'ormasi keuanan tentan entitas pelapor 4an *eruna untuk in9estor sekaran dan potensial0 le nders dan kreditur lain dalam penam*ilan keputusan dalam kapasitasn4a pen4edia modal. Sec'n" Le-el
1. Karakteristik kualitati' •
A- menidenti'ikasi karakteristik kualitati' in'ormasi akuntansi untuk mem*edakan in'ormasi 4an le*ih *aik (le*ih *eruna# dan ln'ormasi 4an in'erior (kuran *erman'aat# untuk keperluan pem*uatan keputusan.
•
undamental Gualities: a. Rele9an6e:
/redi6ti9e Halue: mem*antu meramalkan hasil;hasil 4an akan diperoleh di masa;masa 4an akan datan.
ompleteness: men4ajikan semua in'ormasi 4an pentin untuk memenuhi kriteria pen4ajian se6ara 7ajar. 22
•
)eutralit4: in'ormasi laporan keuanan tidak di*uat atas dasar kepentinan salah satu pihak. ree 'rom error: in'ormasi laporan keuanan *e*as dari kesalahan.
$nhan6in Gualities: a. ompara*ilit4: =aporan keuanan harus dapat di*andinkan denan laporan keuanan dari perusahaan lain 4an sejenis atau dapat di*andinkan denan laporan keuanan periode se*elumn4a atau jua serin dise*ut denan 6onsisten64 *. Heri'ia*ilit4: laporan keuanan harus dapat di9eri'ikasi oleh akuntan; akuntan lain denan metode;metode 4an sama0 dapat diuji. 6. Timeliness: laporan keuanan disajikan se6ara tepat 7aktu 4aitu se*elum keputusan akan di*uat. d. 8nderstanda*ilit4: ?arus dapat dipahami oleh oran;oran 4an menerti masalah akuntansi dan *isnis atau oleh oran;oran 4an inin mempelajari dan menanalisa in'ormasi 4an disajikan.
2. 8nsur;unsur laporan keuanan a. Assets: man'aat ekonomi masa datan *. =ia*ilities: penor*anan man'aat ekonomi di masa 4an akan datan 6. $Guit4 and net assets: nilai sisa antara selisih assets dan lia*ilities *. Re9enues: aliran masuk atau perluasan assets 6. $@penses: aliran keluar atau penunaanpenha*isan assets T*ir" Le-el
Re6onition0 measurement0 and dis6losure 6on6ept •
Asumsi Dasar 23
a. $6onomi6 entit4: /erusahaan merupakan entitas ekonomi 4an terpisah dan *er*eda dari pemilikn4a dan unit *isnis lainn4a. *. oin 6on6ern: /erusahaan dianap se*aai entitas 4an memiliki kelansunan hidup 4an *erkelanjutan sehina peren6anaan atas pem*uatan laporan keuanan masa kini dan 4an akan datan dilaksanakan terus; menerus. 6. Monetar4 unit: uan adalah 6ommon denominator *. /eriodi6it4: 8ntuk tujuan laporan keuanan0 se*uah entitas *isnis di*ai ke dalam periode;periode akuntansi. 6. A66rual *asis o' a66ountin: transaksi di6atat dalam periode di mana peristi7a terjadi.
•
/rinsip Dasar a. Measurement
ost ; pen4ajian se6ara 7ajar dari jumlah 4an di*a4arkan untuk *aran 4an diterima.
air 9alue ; jumlah nilai dimana aset dapat ditukarkan antara pihak;pihak 4an *erpenetahuan dan *ersedia dalam arms lenth transa6tion.
lA- telah menam*il lankah 4an mem*erikan perusahaan pilihan untuk menunakan nilai 7ajar se*aai dasar untuk penukuran aset keuanan dan ke7aji*an keuanan.
*. Re9enue re6onition
24
/endapatan harus diakui apa*ila kemunkinan *esar *ah7a man'aat ekonomi masa depan akan menalir ke perusahaan dan penukuran dapat dilakukan se6ara andal. 6. $@pense re6onition /eneluaran atau penunaan aset atau menim*ulkan ke7aji*an (atau kom*inasi dari keduan4a# selama periode se*aai aki*at dari pen4erahan atau produksi *aran dan atau mem*erikan jasa. d. ull dis6losure Mem*erikan in'ormasi 4an pentin dalam jumlah 6ukup 4an dapat mempenaruhi penilaian dan keputusan dari penuna in'ormasi.
•
onstraint a. -ia4a: *ia4a dan pen4ediaan m'ormasi harus mempertim*ankan man'aat 4an dapat ditim*ulkan dari menunakann4a. b.
Materialitas: suatu item dianap material jika dimasukkann4a atau kelalaian memasukkann4a akan mempenaruhi atau menu*ah penilaian dari oran 4an menunakann4a.