BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Keseh sehatan
merupakan
sal salah
satu
fakt aktor
pentin ting
dalam lam
pengembangan sumber daya manusia. Tujuan Tujuan dalam pengembangan kesehatan yang tercantum dalam fungsi kesehatan nasional (SKN) adalah tercapa tercapainy inyaa kemamp kemampuan uan untuk untuk hidup hidup sehat sehat bagi bagi setiap setiap pendud penduduk uk agar agar dapat mewujudkan derajat kesehatan nasional (Sumarmo,!!"). Struma Struma koloid koloid,, difus, difus, nontok nontoksik sik dan nodula nodularr koloid koloid merupa merupakan kan gangguan yang sangat sering dijumpai dan menyerang # $ perempuan dan % $ laki&laki yang berusia antara ' sampai # tahun seperti yang telah dibuktikan oleh suatu penyelidikan di Tecumseh, suatu komunitas di ich ichiga igan. n. *iasa *iasany nyaa tida tidak k ada ada gejal gejala&g a&gej ejala ala lain lain kecu kecuali ali gang ganggu guan an kosmetik, kosmetik, tetapi kadang&kad kadang&kadang ang timbul timbul komplikasi& komplikasi&komp komplikasi. likasi. Struma Struma mungkin membesar secara difus dan atau bernodula. Struma endemic merupakan salah satu masalah gi+i di ndonesia. Sebab Sebab utamany utamanyaa adalah adalah efisien efisiensi si yodium yodium,, disamp disamping ing factor& factor&fak faktor tor lain misalny misalnyaa bertam bertambah bahny nyaa kebutu kebutuhan han yodiu yodiujm jm pada pada masa masa pertum pertumbuh buhan, an, kehamilan dan laktasi atau pengaruh&pengaruh +at&+at goitrogenik. B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h 1. -pa pengertian hipertrofi kelenjar tiroid 2. -pa penyebab / etiologi hipertrofi kelenjar tiroid 3. *agaimana patofisiologi, manifestasi, komplikasi dan penanganan
pada pasien dengan hipertrofi kelenjar tiroid C. Tuuan uan 1. Tujuan umum akalah akalah ini dibuat dibuat sebaga sebagaii pedoma pedoman n atau acuan dalam dalam
memb memban andi ding ngka kan n anta antara ra teori teori dan dan prak praktek tek dalam dalam memb memberi erika kan n asuhan asuhan keperaw keperawata atan n terhada terhadap p pasien pasien dengan dengan hipert hipertrofi rofi kelenja kelenjar r tiroid tiroid,, serta serta untuk untuk menget mengetahu ahuii inform informasi asi&inf &inform ormasi asi mengen mengenai ai hipertrofi kelenjar tiroid lebih dalam. 2. Tujuan khusus a. engetahui pengertian hipertrofi kelenjar tiroid !. engetahui penyebab / etiologi hipertrofi kelenjar tiroid
1
engetahu ahuii ". enget
patofi patofisio siolog logi, i, manifes manifestasi tasi,, kompli komplikas kasii dan
penanganan pada pasien hipertrofi kelenjar tiroid
2
BAB II PEMBAHA#AN A. Anat$m% &an '%s%$l$g% (elenar T%r$%& Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia.
0ungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. 1ormon yang terpenting ialah Thyroxine (T%) dan Triiodothyronine (T2). Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus). Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. 3ada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid. Sel tiroid adalah satu&satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. odin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T2 (triiodotironin) dan T% (tiroksin). 4alam keadaan normal pengeluaran T% sekitar "$ dan T2 5$. Sedangkan yang 5$ adalah hormon&hormon lain seperti T'. T2 dan T% membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (-T3 6 adenosin tri fosfat). T2 bersifat lebih aktif daripada T%. T% yang tidak aktif itu diubah menjadi T2 oleh en+im 5&deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. 3roses ini juga berlaku di organ&organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. 1ormon&hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah T71 (thyroid releasing hormon) dan TS1 (thyroid stimulating hormon). 1ormon&hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)& kelenjar tiroid. T71 dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TS1. TS1 yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T2 dan T%. 8leh kerena itu hal yang mengganggu jalur di atas akan menyebabkan produksi T2 dan T%.
3
-dapun struktur tiroid terdiri atas sejumlah besar 9esikel&9esikel yang dibatasi oleh epitelium silinder disatukan oleh jaringan ikat sel& selnya mengeluarkan sera. -dapun fungsi kelenjar tiroid ada lah: 1. *ekerja sebagai perangsang proses oksidasi 2. engatur pengguanaan oksidasi 3. engatur pengeluaran karbondioksida ). etabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan *. 3ada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
B. De+%n%s% H%,ertr$+% (elenar T%r$%& -#truma Hipertrofi Kelenjar Tiroid mengalami
pembesaran
akibat
pertambahan ukuran sel/jaringan tanpa di sertai peningkatan atau penurunan sekresi hormon&hormon kelenjar tiroid. 4isebut juga sebagai goiter nontoksik atau simple goiter atau struma ;ndemik. 3ada kondisi ini dimana pembesaran kelenjar tidak disertai penurunan atau peningkatan sekresi hormon&hormonnya maka dampak yang di timbulkannya hanya bersifat lokal yaitu sejauh mana pembesaran tersebut mempengaruhi organ di sekitarnya seperti pengaruhnya pada trakhea dan esophagus. Penyakit Gondok adalah istilah umum untuk pembesaran kelenjar tiroid pada tenggorokan. Kelenjar tiroid yang membesar bisa berupa benjolan biasa yang bersifat setempat hingga terjadi pembengkakan pada kedua sisi kelenjar tiroid. *erat kelenjar tiroid adalah sekitar 2 gram,
4
berbentuk dasi kupu&kupu. Kelenjar ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan anak kelenjarnya (paratiroid) berfungsi dalam mengontrol kadar kalsium dalam darah. Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar & debar, keringat, gemetaran, bicara jadi gagap, diare, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan hipertiroid (gra9es< disease). Struma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. C. Et%$l$g% -danya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid
merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain: . 4efisiensi iodium. 3ada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah yang kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya daerah pegunungan. '. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid. 2. 3enghambatan sintesa hormon oleh +at kimia (seperti substansi dalam kol, lobak, kacang kedelai). %. 3enghambatan sintesa hormon oleh obat&obatan
(misalnya:
thiocarbamide, sulfonylurea dan litium). D. (las%+%kas% #truma Secara klinis pemeriksaan klinis struma dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut : . Struma Toksik Struma toksik dapat dibedakan atas dua yaitu struma diffusa toksik dan struma nodusa toksik. stilah diffusa dan nodusa lebih mengarah kepada perubahan bentuk anatomi dimana struma diffusa toksik akan menyebar luas ke jaringan lain. =ika tidak diberikan tindakan medis sementara nodusa akan memperlihatkan benjolan yang secara klinik teraba satu atau lebih benjolan (struma
5
multinoduler toksik). Struma diffusa
toksik (tiroktosikosis)
merupakan hipermetabolisme karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh hormon tiroid yang berlebihan dalam darah. 3enyebab tersering adalah penyakit >ra9e (gondok eksoftalmik/e?ophtalmic goiter), bentuk tiroktosikosis yang paling banyak ditemukan diantara hipertiroidisme lainnya. 3erjalanan penyakitnya tidak disadari oleh pasien meskipun telah diidap selama berbulan&bulan. -ntibodi yang berbentuk reseptor TS1 beredar dalam sirkulasi darah, mengaktifkan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar tiroid hiperaktif. eningkatnya kadar hormon tiroid cenderung menyebabkan peningkatan pembentukan antibodi
sedangkan
turunnya konsentrasi hormon tersebut sebagai hasil pengobatan penyakit ini cenderung untuk menurunkan antibodi tetapi bukan mencegah pembentukyna. -pabila gejala gejala hipertiroidisme bertambah berat dan mengancam jiwa penderita maka akan terjadi krisis tirotoksik. >ejala klinik adanya rasa khawatir yang berat, mual, muntah, kulit dingin, pucat, sulit berbicara dan menelan, koma dan dapat meninggal. '. Struma Non Toksik Struma non toksik sama halnya dengan struma toksik yang dibagi menjadi struma diffusa non toksik dan struma nodusa non toksik. Struma non toksik disebabkan oleh kekurangan yodium yang kronik. Struma ini disebut sebagai simple goiter, struma endemik, atau goiter koloid yang sering ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali mengandung yodium dan goitrogen yang menghambat sintesa hormon oleh +at kimia. -pabila dalam pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu nodul, maka pembesaran ini disebut struma nodusa. Struma nodusa tanpa disertai tanda& tanda hipertiroidisme dan hipotiroidisme disebut struma nodusa non toksik. *iasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan
berkembang menjadi
multinodular pada saat dewasa.
Kebanyakan penderita tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme, penderita datang berobat
6
karena keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan. Namun sebagian pasien mengeluh adanya gejala mekanis yaitu penekanan pada esofagus (disfagia) atau trakea (sesak napas), biasanya tidak disertai rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di dalam nodul. Struma non toksik disebut juga dengan gondok endemik, berat ringannya endemisitas dinilai dari pre9alensi dan ekskresi yodium urin. 4alam keadaan seimbang maka yodium yang masuk ke dalam tubuh hampir sama dengan yang diekskresi lewat urin. Kriteria daerah endemis gondok yang dipakai 4epkes 7 adalah endemis ringan pre9alensi gondok di atas $&@ ' $, endemik sedang ' $ & '! $ dan endemik berat di atas 2 $. D. Pat$+%s%$l$g% >angguan pada jalur T71&TS1 hormon tiroid ini menyebabkan
perubahan dalam struktur dan fungsi kelenjar tiroid gondok. 7angsangan TS1 reseptor tiroid oleh TS1, TS1&7esepor -ntibodi atau TS1 reseptor agonis, seperti chorionic gonadotropin, akan menyebabkan struma diffusa. =ika suatu kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel maligna metastase ke kelenjar tiroid, akan menyebabkan struma nodusa (ulinda, '5) 4efesiensi dalam sintesis atau uptake hormon tiroid akan menyebabkan peningkatan produksi TS1. 3eningkatan TS1 menyebabkan peningkatan jumlah dan hiperplasi sel kelenjar tyroid untuk menormalisir le9el hormon tiroid. =ika proses ini terus menerus, akan terbentuk struma. 3enyebab defisiensi hormon tiroid termasuk inborn error sintesis hormon tiroid, defisiensi iodida dan goitrogen (ulinda, '5) Struma mungkin bisa diakibatkan oleh sejumlah reseptor agonis TS1. Aang termasuk stimulator reseptor TS1 adalah reseptor antibodi TS1, kelenjar hipofise yang resisten terhadap hormon tiroid, adenoma di hipotalamus atau di kelenjar hipofise, dan tumor yang memproduksi human chorionic gonadotropin (ulinda, '5) Path/a0 #truma
4efisiensi Aodium , 1iposekresi TS1, glukosil goitrogenik Hypothalam TRH 7
Hipofse TSH Kelenjar tiroid Seresi hormon "eanisme umpan #ali &tiftas elenjar Hipertrof elenjar tiroid ($oiter *oiter tum#uh e "enean pita suara
menea n traea Kesulitan #erna%as
Suara sera*an$$uan omuniasi er#al
Sesa +ola na%as
*oiter tum#uh e "enean eso%a$us ,is%a$ia 0utrisi td adeuat
+em#esaran pada leher *an$$uan .itra tu#uh &nsietas #/d proses penyait
+emenuhan nutrisi uran$ dari e#utuhan tu#uh
E. Man%+estas% (l%n%s >ejala utama : 1. 3embengkakan, mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah
benjolan besar, di bagian depan leher tepat di bawah dam!s apple. 2. 3erasaan sesak di daerah tenggorokan. 3. Kesulitan bernapas (sesak napas), batuk, mengi (karena kompresi batang tenggorokan). ). Kesulitan menelan (karena kompresi dari esofagus). *. Suara serak. . 4istensi 9ena leher. . 3using ketika lengan dibangkitkan di atas kepala. . Kelainan fisik (asimetris leher). 4apat juga terdapat gejala lain, diantaranya : 1. Tingkat peningkatan denyut nadi 2. 4etak jantung cepat 3. 4iare, mual, muntah ). *erkeringat tanpa latihan
8
'. Pemer%ksaan &%agn$st%k . 3emeriksaan sidik tiroid. *erfungsi untuk melihat teraan ukuran, bentuk lokal dan yang
bermasalah. 0ungsi bagian&bagian tiroid. '. 3emeriksaan Bltrasonografi. *erfungsi untuk melihat beberapa konsistensinya. 2. *iopsi -spirasi =arum halus. %. Termografi adalah suatu metode
bentuk
kelainan
pemeriksaan
dan
berdasarkan
pengukuran suhu kulit pada suatu tempat. 5. 3enanda tumor berfungsi untuk mengukur peninggian tiroglobulin kadar tg serum normal antara ,5&2 nymle. #. C 7ay (foto leher) 4. ($m,l%kas% Komplikasi yang mungkin muncul : 1. 8bstruksi jalan nafas 2. nfeksi luka 3. 1ipokalsemia ). Ketidakseimbangan hormone tiroid H. Penatalaksanaan 1. 8bat antitiroid: a. non tiosianat mengurangi penjeratan iodide !. 3ropiltiourasil (3TB) menurunkan pembentukan hormon tiroid ". odida pada konsentrasi tinggi menurunkan akti9itas tiroid dan
ukuran kelenjar tiroid. 2. Tindakan *edah: a. Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebgaian kelenjar tiroid. Dobus kiri atau kanan yang mengalami perbesaran diangkat dan diharapkan kelenjar yang masihtersisa masih dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan hormon&hormon tiroid sehingga tidak diperlukan terapi penggantian hormon. !. Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Klien yang menjalani tindakan ini harus mendapat terapi hormon pengganti yang besar dosisnya beragam pada setiap indi9idu dan dapat dipengaruhi oleh usia, pekerjaan dan akti9itas. I. Pen"egahan ,r%mer5 sekun&er &an tert%er. . 3encegahan 3rimer 3encegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko. *eberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya struma adalah :
a. emberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku makan dan memasyarakatkan pemakaian garam yodium. b. engkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan laut. c. engkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak, tidak dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari hilangnya yodium dari makanan. d. odisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi. Eara ini memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan garam karena dapat terjangkau daerah luas dan terpencil. odisasi dilakukan dengan yodida diberikan dalam saluran air dalam pipa, yodida yang diberikan dalam air yang mengalir, dan penambahan yodida dalam sediaan air minum. e. emberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah endemik berat dan endemik sedang. Sasaran pemberiannya adalah semua pria berusia &' tahun dan wanita &25 tahun, termasuk wanita hamil dan menyusui yang tinggal di daerah endemis berat dan endemis sedang. 4osis pemberiannya ber9ariasi sesuai umur dan kelamin. f. emberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol %$) diberikan 2 tahun sekali dengan dosis untuk dewasa dan anak& anak di atas # tahun cc dan untuk anak kurang dari # tahun ,'&," cc. '. 3encegahan Sekunder 3encegahan sekunder adalah upaya mendeteksi secara dini suatu penyakit, mengupayakan orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas
penyakit yang dilakukan melalui
beberapa cara yaitu : a. nspeksi nspeksi dilakukan oleh pemeriksa yang berada di depan penderita yang berada pada posisi duduk dengan kepala sedikit fleksi atau leher sedikit terbuka. =ika terdapat pembengkakan atau nodul, perlu diperhatikan beberapa komponen yaitu
1
lokasi, ukuran, jumlah nodul, bentuk (diffus atau noduler kecil), gerakan pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada permukaan pembengkakan. b. 3alpasi 3emeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi fleksi. 3emeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita. c. Tes 0ungsi 1ormon Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes&tes fungsi tiroid untuk mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur dengan radioligand assay. Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolik aktif. Kadar TS1 plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik. Kadar TS1 plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di bawah normal pada pasien peningkatan
autoimun
(hipertiroidisme).
Bji
ini
dapat
digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga memiliki penyakit
tiroid.
Tes
ambilan
yodium radioaktif
(7-)
digunakan untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida. d. 0oto 7ontgen leher 3emeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea (jalan nafas). e. Bltrasonografi (BS>) -lat ini akan ditempelkan di depan leher dan gambaran gondok akan tampak di layar TF. BS> dapat memperlihatkan ukuran gondok dan kemungkinan adanya kista/nodul yang mungkin tidak terdeteksi waktu pemeriksaan leher. Kelainan& kelainan yang dapat didiagnosis dengan BS> antara lain kista, adenoma, dan kemungkinan karsinoma. f. Sidikan (Scan) tiroid
11
Earanya dengan menyuntikan sejumlah substansi radioaktif bernama technetium&!!m dan yodium'5/yodium2 ke dalam pembuluh darah. Setengah jam kemudian berbaring di bawah suatu kamera canggih tertentu selama beberapa menit. 1asil pemeriksaan dengan radioisotop adalah teraan ukuran, bentuk lokasi dan yang utama adalh fungsi bagian&bagian tiroid. g. *iopsi -spirasi =arum 1alus 4ilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan. *iopsi aspirasi jarum tidak nyeri, hampir tidak menyebabkan bahaya penyebaran sel&sel ganas. Kerugian pemeriksaan ini dapat memberikan hasil negatif palsu karena lokasi biopsi kurang tepat. Selain itu teknik biopsi kurang benar dan pembuatan preparat yang kurang baik atau positif palsu karena salah intrepertasi oleh ahli sitologi. 2. 3encegahan Tertier 3encegahan tersier bertujuan untuk mengembalikan fungsi mental, fisik dan sosial penderita setelah proses penyakitnya dihentikan. Bpaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : a. Setelah pengobatan diperlukan kontrol teratur/berkala untuk memastikan
dan
mendeteksi
adanya
kekambuhan
atau
penyebaran. b. enekan munculnya komplikasi dan kecacatan c. elakukan rehabilitasi dengan membuat penderita lebih percaya diri, fisik segar dan bugar serta keluarga dan masyarakat dapat menerima kehadirannya melalui melakukan fisioterapi yaitu dengan rehabilitasi fisik, psikoterapi yaitu dengan rehabilitasi kejiwaan, sosial terapi yaitu dengan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi aesthesis yaitu yang berhubungan dengan kecantikan.
12
BAB III A#UHAN (EPERA6ATAN PADA PA#IEN HIPERTR7'I (ELEN8AR TIR7ID -#TRUMA A. Pengka%an . Kaji 7iwayat 3enyakit. a. Sudah sejak kapan keluhan dirasakan klien. b. -pakah ada anggota keluarga yang berpenyakit sama. '. Tempat tinggal sekarang dan masa balita 2. Bsia dan =enis kelamin. %. Kebiasaan makan. 5. 3enggunaan obat G obatan : a. Kaji jenis obat&obat yang sedang digunakan dalam
2
bulanterakhir. b. Sudah berapa lama digunakan. c. Tujuan pemberian obat. #. Keluhan klien : a. Sesak napas, apakah bertambah sesak bila berakti9itas. b. Sulit menelan. c. Deher bertambah besar. d. Suara serak/parau. e. erasa malu dengan bentuk leher yang besar dan tidak simetris. H. 3emeriksaan fisik : a. 3alpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda, konsistensi dan simetris tidaknya, apakah terasa nyeri padasaat di palpasi. b. nspeksi bentuk leher, simetris tidaknya. c. -uskultasi bruit pada arteri tyroidea. d. Nilai kualitas suara. e. 3alpasi apakah terjadi de9iasi trachea. f. 3emeriksaan diagnostic. g. 3emeriksaan kadar T2 dan T% serum. h. 3emeriksaan 7-. i. Test TS1 serum. ". Dakukan pengkajian lengkap dampak perubahan patologis diatas terhadap kemungkinan adanya gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit serta gangguan rasa aman dan perubahan konsep diri seperti : a. Status pernapasan. b. Iarna kulit. c. Suhu kulit (daerah akral). d. Keadaan / kesadaran umum. e. *erat badan dan tinggi badan. f. Kadar hemoglobin. g. Kelembaban kulit dan teksturnya. h. 3orsi makan yang dihabiskan.
13
i. j. k. l. m.
Turgor. =umlah dan jenis cairan per oral yang dikonsumsi. Kondisi mukosa mulut. Kualitas suara. *agaimana ekspresi wajah, cara berkomunikasi dan gaya
interaksi klien dengan orang di sekitarnya. n. *agaimana klien memandang dirinya sebagai seorang pribadi. B. D%agn$sa (e,era/atan &an Inter9ens% (e,era/atan 1. 4iagnosa kepeawatan pada pre operasi a. >angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan hyperplasia
kelenjar tyroid. !. >angguan body image berhubungan dengan in9olusi kelenjar tyroid. ". >angguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan penekanan pada esofagus, kesulitan menelan. &. 4efisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik. a. >angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan hyperplasia kelenjar
tyroid. Tujuan : mengatasi nyeri klien.
INTER:EN#I
RA#I7NAL
1/ Kaji tingkat nyeri klien
. engetahui tingkat nyeri klien dan sebagai dasar untuk menentu&
2/ -njurkan klien untuk makanan
kan rencana tindakan selanjutnya.
lunak. 3/ enganjurkan
'. engurangi resiko nyeri
makan
klien
sedikit&sedikit
supaya tapi
saat
menelan.
2. 4engan makan sedikit&sedikit
sering. tidak akan memperberat rasa sakit 4/ Kolaborasi dengan tim medis saat menelan. dalam pemberian analgetik. %. -nalgetik dapat menekan pusat nyeri sehingga impuls nyeri tidak diteruskan ke otak b. >angguan body image berhubungan dengan in9olusi kelenjar tyroid. Tujuan : Klien mengerti tentang adanya perubahan bentuk tubuh dan mau
menerima
keadaannya
serta
mengembangkan
pemecahan masalah dan beradaptasi dengan baik. INTER:EN#I
RA#I7NAL
14
mekanisme
. 4iskusi dengan klien bagaimana proses
.
penyakitnya
pengaruhnya. '. Kaji kesulitan
yang
dialami
Sebagai informasi tambahan untuk
'.
klien
memulai
proses
metode pemecahan masalah. 3erasaan klien terhadap kondisi fisiknya merupakan hal
yang
perawat meyakinkan
nyata
dimana
harus
bisa
klien
bahwa
dengan kemajuan teknologi 2. *erikan suport pada klien dalam
2.
masalah klien bisa diatasi. Klien tidak menganggap
melakukan pengobatan dan beri
peruba&han yang dialaminya
pengertian.
sebagai suatu masalah yang cukup berat.
c.
>angguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan penekanan pada esofagus, kesulitan menelan. Tujuan : 3asien mengatakan berat badannya stabil dan bebas dari tanda&tanda malnutrisi. NT;7F;NS . onitor intake tiap hari
7-S8N-D . Nutrisi merupakan kebutuhan yang harus tetap terpenuhi setiap hari untuk mencegah terjadinya malnut&risi.
'. -njuran
klien
untuk makan
'. Suplemen makanan tersebut akan
makanan yang tinggi kalori dan
mempertahankan jumlah kalori dan
kaya akan gi+i.
protein dalam tubuh tetap dalam keadaan stabil.
2. Kontrol
faktor
lingkungan
2. Dingkungan yang buruk akan
seperti bau yang tidak sedap
memperburuk keadaan mual dan
dan
menyebabkan muntah, efektifitas diet
hindari
makanan
yang
pedas dan berminyak.
merupakan hal yang indi9idual untuk dapat mengatasi adanya mual.
d. 4efisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
15
Tujuan
: Klien
dapat
melakukan
aktifitas
sesuai
dengan
kemampuannya dan dapat mendemonstrasikan teknik perawatan diri. INTER:EN#I . *antuan klien dalam melaku&
RA#I7NAL . embantu dalam mempertahankan
kan perawatan diri. personal hygiene klien. '. -njuran keluarga klien untk '. Klien tidak merasa terbebani dalam berpartisipasi dalam perawa& melakukan perawatan diri. tan diri klien. 2. -njuran klien untuk melaku& 2. empersiapkan diri klien untuk kan perawatan diri secara tidak tergantung pada orang lain karena bertahap. %. *antu klien untuk melaku& adnya kelemahan fisik. kan perawatan diri secara %. empermudah klien dalam bertahap. 5. 1; kepada
melakukan perawatan diri. klien
dan
keluarganya tentang penting& nya kebersihan.
5. Klien dan keluarganya bisa termotifasi untuk tetap menjaga personal hygiene klien.
e. -n?ietas berhubungan dengan interpretasi yang salah dan prosedur pembedahan Tujuan : Klien dapapt mengungkapkan bahwa kecemasannya sudah berkurang atau sudah tidak cemas lagi. INTER:EN#I . Kaji tingkat kecemasan
RA#I7NAL . Sebagai dasar dalam melakukan
klien. '. *erikan dorongan kepada
inter9ensi selanjutnya. '. 4ukungan perawat akan membawa
klien
untuk
klien
untuk
mengenal
sedini
perasaannya
dan
mengekspresikan
mungkin
perasaannya.
membagi kepada orang lain untuk
2. *erikan penjelasan singkat tentang
penyakitnya
mengurangi gangguan perasaannya. 2. 3enyelesaian singkat dan benar
dan
prosedur pembedahannya. %. *eri support positif kepada
akan menghilangkan persepsi yang salah tentang penyakitnya. %. Suport positif dapat membantu
klien.
16
klien 5. -njurkan untuk
kepada
selalu
klien
untuk
melakukan
koping
untuk mengatasi masalah. 5. 3endekatan spritual membantu
melakukan
pendekatan spritual.
klien untuk tetap tabah dalam menghadapi penyakitnya.
'. 4iagnosa keperawatan post operasi (4oenges, arilyn ;, 7encana -suhan Keperawatan, '). a. 7esiko tinggi terjadi ketidakefekti9an
bersihan
jalan
nafas
berhubungan dengan obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan dan spasme laringeal. b. >angguan komunikasi 9erbal berhubungan dengan cedera pita suara/kerusakan laring, edema jaringan, nyeri, ketidaknyamanan. c. 7esiko tinggi terhadap cedera/tetani berhubungan dengan proses pembedahan, rangsangan pada sistem saraf pusat. d. >angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dengan tindakan bedah terhadap jaringan/otot dan edema pasca operasi. a. 7esiko tinggi terjadi ketidakefekti9an bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan dan spasme laryngeal Tujuan : empertahankan jalan napas paten dengan mencegah aspirasi. INTER:EN#I . 3antau
RA#I7NAL frekuensi . 3ernafasan secara normal ka&
pernafasan, kedalaman dan
dang&kadang cepat, tetapi ber&
kerja pernafasan
kembangnya distres pada perna& fasan merupakan indikasi kom& presi trakea karena edema atau
'. -uskultasi suara nafas, catat
perdarahan '. 7onchi merupakan adanya
adanya suara ronchi
indikasi
obstruksi.spasme
lari&
ngeal yang membutuhkan e9aluasi dan inter9ensi yang cepat 2. ndikator obstruksi trakea/spasme 2. Kaji adanya dispnea, stridor, dan
sianosis.
3erhatikan 17
laring
yang
membutuhkan
kualitas suara e9aluasi dan inter9ensi segera %. Iaspadakan pasien untuk %. enurunkan kemungkinan menghindari leher,
ikatan
menyokog
dengan bantal 5. *antu dalam
pada
tegangan pada daerah luka karena
kepala
perubahan
pembedahan
5. empertahankan kebersihan jalan
posisi, latihan nafas dalam
nafas dan e9aluasi. Namun batuk
dan atau batuk efektif sesuai
tidak
indikasi
dianjurkan
dan
menimbulkan nyeri yang berat, tetapi
hal
itu
perlu
membersihkan jalan nafas #. Dakukan pengisapan lendir #. ;dema atau nyeri pada
dapat
mulut
dan
trakea
untuk dapat
mengganggu kemampuan pasien
sesuai indikasi, catat warna
untuk
mengeluarkan
dan
dan karakteristik sputum membersihkan jalan nafas sendiri H. Dakukan penilaian ulang H. =ika terjadi perdarahan, balutan terhadap
balutan
teratur,
terutama
secara
bagian anterior mungkin akan
pada
tampak
bagian posterior
darah pada
daerah yang tergantung ". erupakan indikasi edema/per&
penumpukan sekresi oral
darahan
yang
membeku
pada
jaringan sekitar daerah operasi alat !. Terkenanya jalan nafas dapat
trakeosnomi di dekat pasien
. 3embedahan tulang
karena
tertampung/terkumpul
". Selidiki kesulitan menelan,
!. 3ertahankan
kering
menciptakan
suasana
yang
mengancam
kehidupan
yang
memerlukan
tindakan
yang
darurat . ungkin sangat diperlukan untuk penyambungan/perbaikan buluh
darah
yang
pem&
mengalami
perdarahan yang terus menerus b. >angguan
komunikasi
9erbal
berhubungan
dengan
cedera
suara/kerusakan laring, edema jaringan, nyeri, ketidaknyamanan.
18
pita
Tujuan
: ampu menciptakan metode komunikasi dimana kebutuhan
dapat dipahami INTER:EN#I . Kaji fungsi bicara
RA#I7NAL secara . Suara serak dan sakit tenggorok
periodik
akibat
edema
kerusakan
jaringan
karena
atau
pembedahan
pada saraf laringeal yang berakhir dalam beberapa hari kerusakan saraf
menetap
kelumpuhan
'. 3ertahankan yang
komunikasi
sederhana,
pertanyaan
yang
dapat
pita
suara
penekanan pada trakea '. enurunkan kebutuhan
terjadi atau beres&
pon, mengurangi bicara
beri hanya
memerlukan jawaban ya atau tidak 2. emberikan
metode 2. emfasilitasi
komunikasi alternatif yang
ekspresi
yang
ansietas
dan
dibutuhkan
sesuai, seperti papan tulis, kertas tulis/papan gambar %. -ntisipasi kebutuhan sebaik
%. enurunnya
mungkin. Kunjungan pasien secara teratur 5. *eritahu pasien untuk terus
kebutuhan
untuk
berkomunikasi 5. encegah pasien bicara yang
menerus membatasi bicara
dipaksakan untuk menciptakan
dan jawablah bel panggilan dengan segera #. 3ertahankan lingkungan yang
pasien
kebutuhan
yang
diketahui/me&
merlukan bantuan #. eningkatkan kemampuan men&
tenang
dengarkan komunikasi perlahan dan menurunkan kerasnya suara yang harus
diucapkan
untuk dapat didengarkan
1
pasien
c. 7esiko tinggi terhadap cedera/tetani berhubungan dengan proses pembedahan, rangsangan pada sistem saraf pusat. Tujuan : enunjukkan tidak ada cedera
dengan
komplikasi
terpenuhi/terkontrol. INTER:EN#I . 3antau tanda&tanda 9ital dan
catat
adanya
RA#I7NAL . anipulasi kelenjar
peningkatan
selama
pembedahan dapat mengakibat&
suhu tubuh, takikardi (% G
kan
'/menit),
hormon yang menyebabkan krisis
disrtrimia,
syanosis,
sakit
bernafas
(pembengkakan
paru) '. ;9aluasi
refleksi
waktu
secara
rangsang,
gerakan
'. 1ypolkasemia
dengan
tetani
(biasanya sementara) dapat ter&
misalnya
tersentak,
pengeluaran
tyroid
periodik. 8bser9asi adanya peka
peningkatan
jadi G H hari pasca operasi dan
adanya
merupakan indikasi
kejang, prestesia
hypopara&
tiroid yang dapat terjadi sebagai akibat dari trauma yang tidak disengaja
pada
parsial 2. 3ertahankan
atau
pengangkatan total
kelenjar
paratiroid selama pembedahan penghalang 2. enurunkan kemungkinan
tempat tidur/diberi bantalan,
adanya trauma jika terjadi kejang
tmpat tidur pada posisi yang rendah %. emantau
kadar
kalsium
%. Kalsium kurang dari H,5/ ml
dalam serum
5. (Kolaborasi)
secara
umum
membutuhkan
terapi pengganti *erikan 5. emperbaiki kekurangan
kal&
pengobatan sesuai indikasi
sium yang biasanya sementara
(kalsium/glukonat, laktat)
tetapi mungkin permanen
2
juga menjadi
d. >angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dengan tindakan bedah terhadap jaringan/otot dan edema pasca operasi. Tujuan : elaporkan nyeri hilang atau terkontrol. enunjukkan kemampuan mengadakan relaksasi dan mengalihkan perhatian dengan aktif sesuai situasi. INTER:EN#I RA#I7NAL . Kaji tanda&tanda adanya . *ermanfaat dalam menge9aluasi
nyeri baik 9erbal maupun
nyeri, menentukan pilihan in&
non
ter9ensi, menentukan efekti9itas
9erbal,
catat
lokasi,
intensitas (skala G ) dan lamanya '. Detakkan pasien dalam posisi semi
fowler
dan
terapi
'. encegah
sokong
hiperekstensi
leher
dan melindungi integritas garis
kepala/ leher dengan bantal
jahitan
pasir/bantal kecil 2. 3ertahankan leher/kepala dalam
posisi
sokong posisi.
netral
selama
2. encegah
menggunakan
stress
pada
garis
jahitan dan menurunkan tegangan
perubahan
nstruksikan
untuk
dan
otot
pasien
tangannya
menyokong
leher
selama pergerakan dan untuk menghindari lehe %. Detakkan
hiperekstensi
bel
dan
barang
yang sering digunakan dalam
%. embatasi
jangkauan yang mudah 5. *erikan minuman yang sejuk/ makanan yang lunak ditoleransi
jika
mengalami menelan #. -njurkan
5. enurunkan
pasien
menggunakan
untuk
nyeri
otot pada daerah operasi
nyeri
tenggorok
tetapi makanan lunak ditoleransi
kesulitan pasien
ketegangan,
jika pasien mengalami kesulitan menelan #. embantu untuk memfokuskan
teknik
relaksasi, seperti imajinasi, 21
kembali perhatian dan membantu
musik yang lembut, relaksasi progresif H. (Kolaborasi)
pasien
untuk
mengatasi
nyeri/rasa tidak nyaman secara *eri
obat
lebih efektif
analgetik dan/atau analgetik spres
tenggorok
sesuai
H. *eri
kebutuhannya ". *erikan es jika ada indikasi
obat
analgetik
dan/atau
analgetik spres tenggorok sesuai kebutuhannya
". enurunnya edema jaringan dan menurunkan
persepsi terhadap
nyeri C. Im,lementas% (e,era/atan Aaitu perawat melaksanakan rencana asuhan keperawatan. nstruksi
keperawatan di implementasikan untuk membantu klien memenuhi kriteria hasil. Komponen tahap mplementasi: 1. Tindakan keperawatan mandiri 2. Tindakan keperawatan kolaboratif 3. 4okumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap asuhan keperawatan. ( Earol 9estal -llen, !!" : 5 )
D. E9aluas% ;9aluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Dynda =uall Eapenito, !!!:'") ;9aluasi disesuaikan dengan diagnosa dan inter9ensi yang telah ditentukan
22
BAB I: PENUTUP A. (es%m,ulan >angguan -kibat Kekurangan odium (odine 4eficiency 4isorder)
adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. 4efinisi lain, >-KA merupakan suatu masalah gi+i yang disebabkan karena kekurangan Aodium, akibat kekurangan Aodium ini dapat menimbulkan penyakit salah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah >ondok. 3enggunaan yodium yang cukup, makan makanan yang banyak mengandung yodium, seperti ikan laut, ganggang&ganggangan dan sayuran hijau. Bntuk penggunaan garam beryodium dalam masakan perlu diperhatikan. >aram yodium bisa ditambahkan setelah masakan matang, bukan saat sedang memasak sehingga yodium tidak rusak karena panas. 1indari mengkonsumsi secara berlebihan makanan&makanan yang mengandung goitrogenik glikosida agent yang dapat menekan sekresi hormone tiroid seperti ubi kayu, jagung, lobak, kangkung, dan kubis. B. #aran Sehat merupakan sebuah keadaan yang sangat berharga, sebab dengan kondisi fisik yang sehat seseorang mampu menjalankan aktifitas sehari&harinya tanpa mengalami hambatan. aka menjaga kesehatan seluruh organ yang berada didalam tubuh menjadi sangat penting mengingat betapa berpengaruhnya sistem organ tersebut terhadap kelangsungan hidup serta aktifitas seseorang.
23
DA'TAR PU#TA(A
-diningsih,
yuditha.
'.
-suhan
Keperawatan
>oiter.
http://yudithaadiningsih.blogspot.com/'/H/askep&goiter.html http://malakastellorios.blogspot.com/'//askep&hipertrofi&kelenjar&tiroid.html diakses tanggal 5 maret '' . jam .'2 3rice, Syl9ia -, Dorraine . Iilson. !!%. 3athofisiologi konsep klinis proses& proses penyakit. ;disi %. 3enerbit ;>E Susanne, Keperawatan edikal *edah *runner Suddart. ;>E. =akarta. Auliana,
yulan.
'.
-suhan
klien
dengan
gangguan
kelenjar .http://yulanyuliana'c!'.blogspot.com/'/H/askep&klien&dengan& gangguan&kelenjar.html
24
LEMBAR (7N#ULTA#I
N$.
Tanggal
Nama Mahas%s/a
Mater%
25
D$sen ; TTD