MAKALAH JARINGAN KOMPUTER OSI SESSION LAYER
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Sriwijaya
Oleh: Ayu Astria 061130320938
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul: “OSI SESSION LAYER”
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Palembang, Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ………...…….............………………………………………............................... DAFTAR ISI……….......................…..............……………………………………..........................
I. PENDAHULUAN……....………….............…………………………………….............................. 1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1.3 Tujuan...................................................................................................... II. PEMBAHASAN ………………………..............……………………….......................................
2.1 Sejarah Model Referensi OSI................................................................... 2.2 Pengertian Model Referensi OSI............................................................. 2.3 Karakteristik LapisanModel Referensi OSI............................................. 2.4 Prinsip Kerja Session Layer..................................................................... 2.5 Fungsi dari Session Layer ....................................................................... III. PENUTUP ……………......……................................................................................... 3.1 Kesimpulan………………..............……………….............................................. DAFTAR PUSTAKA……………………......……………………………...........................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lapisan Session atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam model referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara mode dalam sebuah jaringan yang dibuat atau dihancurkan. Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog. Setiap session pada proses komunikasi terdiri dari tiga fase. Dalam lapisan session terdapat layanan Session layer. Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat, dasar yang dipakai untuk meningkatkan unjuk kerja jaringan adalah dengan pengukuran unjuk kerja jaringan dan untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik diperlukannya aturan-aturan dalam perancangan suatu sistem.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Sejarah OSI 2. Pengertian dan Karakteristik OSI 3. Lapisan Session Layer pada OSI 4. Prinsip Kerja Session Layer 5. Fungsi dari Session Layer
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Dapat mengetahui sejarah, pengertian, dan karakteristik dari OSI 2. Mengerti tentang lapisan Session Layer pada OSI 3. Dapat mengetahui Prinsip Kerja Session Layer 4. Mengerti tentang fungsi dari Session Layer 5. Mengerti tentang fungsi dari layer
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Model Referensi OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan
yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" ( OSI seven layer model ). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok ( vendor ). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Model
referensi
ini
pada
awalnya
ditujukan
sebagai
basis
untuk
mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection
Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan
implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa. OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis
yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol ( protocol stack ) mereka ke OSI Reference Model . OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari
bagaimana
beberapa
protokol
jaringan
di
dalam
sebuah
kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
2.2 Pengertian Model Referensi OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan oleh gambar 2.1 (tanpa media fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas-nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Nama unit yang dipertukarkan
Layer 7
Application
Interface 6 Presentation Interface 5
Session
Application prot ocol
Application
APDU
Presentation protocol
Presentation
PPDU
Session protocol
Session
SPDU
Transport
TPDU
Network
Packet
Transport protocol Communication subnet boundary Internet subnet protocol Network Network
4
Transport
3
Network
2
Data Link
Network
Data Link
Data Link
Frame
1
Physical
Physical
Physical
Physical
Bit
Host A
Router
Router
Host B
Network lay er host-router protocol Data Link lay er host-router protocol Physical lay er host-router protocol
Gambar 2.1. Model Referensi OSI
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah : 1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. 2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu. 3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional. 4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface. 5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai. Di bawah ini akan dibahas mengenai masing-masing layer pada model OSI secara berurutan, dimulai dari layer terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.
2.3 Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI. Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisanlapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut pada lapisan-lapisan model OSI.
Tabel 2.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI
Menurut standard ISO/OSI, lapisan-lapisan dan tugas yang dimilikinya adalah :
Layer 1 – Physical : Layer (lapisan) ini berhubungan dengan kabel dan media fisik lainnya yang menghubungka satu peralatan jaringan komputer dengan peralatan jaringan komputer lainnya. Lapisan ini juga berhubungan dengan sinyal-sinyal listrik, sinar maupun gelombang radio yang digunakan untuk mengirimkan data. Pada lapisan ini juga dijelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh sebuah media fisik. Pada lapisan ini juga diantur bagaimana cara melakukan collision control.
Layer 2 – Data Link : Pada sisi pengirim, lapisan ini mengatur bagaimana data yang akan dikirimkan diubah menjadi deretan angka ’1′ dan ’0′ dan mengirimkannya ke media fisik. Sedangkan pada sisi penerima, lapisan ini akan merubah deretan angka ’1′ dan ’0′ yang diterima dari media fisik menjadi data yang lebih berarti.
Pada lapisan ini juga diatur bagaimana kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi ketika transmisi data diperlakukan. Lapisan ini terbagi atas dua bagian, yaitu Media Access Control (MAC) yang mengatur bagaimana sebuah peralatan dapat memiliki akses untuk mengirimkan data dan Logical Link Control (LLC) yang bertanggung jawab atas sinkronisasi frame, flow control dan pemeriksaan error. Pada MAC terdapat metode-metode yang digunakan untuk menentukan siapa yang berhak untuk melakukan pengiriman data. Pada dasarnya metode-metode itu dapat bersifat terdistribusi (contoh: CSMA/CD atau CSMA/CA) dan bersifat terpusat
(contoh:
token
ring).
Secara keseluruhan, lapisan Data Link bertanggung jawab terhadap koneksi dari satu node ke node berikutnya dalam komunikasi data.
Layer 3 – Network : Lapisan Network bertanggung jawab terhadap koneksi dari pengirim sampai dengan penerima. Lapisan ini akan menterjemahkan alamat lojik sebuah host menjadi sebuah alamat fisik. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk mengatur rute yang akan dilalui sebuah paket yang dikirim agar dapat sampai pada tujuan. Jika dibutuhkan penentuan jalur yang akan dilalui sebuah paket, maka sebuah router akan menentukan jalur ‘terbaik’ yang akan dilalui
paket tersebut. Pemilihan jalur atau rute ini dapat ditentukan secara statik maupun secara dinamis.
Layer 4 – Transport : Lapisan ini bertanggung jawab untuk menyediakan koneksi yang bebas dari gangguan. Ada dua jenis komunikasi data jaringan komputer, yaitu Connection Oriented dan Connectionless. Pada jenis komunikasi Connection Oriented data dipastikan sampai tanpa ada gangguan sedikitpun juga. Apabila ada gangguan, maka data akan dikirimkan kembali. Sedangkan jenis komunikasi Connectionless, tidak ada mekanisme untuk memastikan apabila data yang dikirim telah diterima dengan baik oleh penerima. Biasanya lapisan ini mengubah layanan yang sangat sederhana dari lapisan Network menjadi sebuah layanan yang lebih lengkap bagi lapisan diatasnya. Misalnya, pada layer ini disediakan fungsi kontrol transmisi yang tidak dimiliki oleh lapisan di bawahnya.
Layer 5 – Session : Lapisan ini bertanggung jawab untuk membangun, memelihara dan memutuskan koneksi anta aplikasi. Pada kenyataannya lapisan ini sering digabung dengan Application Layer.
Layer 6 – Presentation : Agar berbagai aplikasi jaringan komputer yang ada di dunia dapat saling terhubung, seluruh aplikasi tersebut harus mempergunakan format data yang sama. Lapisan ini bertanggung jawabPage 3 atas bentuk format data yang akan digunakan dalam melakukan komunikasi. Pada kenyataannya lapisan ini sering pula digabung dengan Application Layer.
Layer 7 – Application : Lapisan ini adalah di mana interaksi dengan pengguna dilakukan. Pada lapisan inilah semua jenis program jaringan komputer seperti browser dan email client berjalan. Pada implementasinya, lapisan jaringan komputer berdasarkan ISO/OSI tidak digunakan karena terlalu kompleks dan ada banyak duplikasi tugas dari setiap lapisan. Lapisan OSI/ISO digunakan hanya sebagai referensi. Lapisan jaringan komputer yang banyak digunakan adalah lapisan TCP/IP yang terdiri atas empat lapisan yaitu :
Link (Lapisan OSI 1 dan 2) : Contoh dari lapisan ini adalah Ethernet, Wi-Fi dan MPLS. Implementasi untuk lapisan ini biasanya terletak pada device driver ataupun chipset firmware.
Internetwork (Lapisan OSI 3) : Seperti halnya rancangan awal pada lapisan network (lapisan OSI 3), lapisan ini bertanggung- jawab atas sampainya sebuah paket ke tujuan melalui sebuah kelompok jaringan komputer. Lapisan Internetwork pada TCP/IP memiliki tugas tambahan yaitu mengatur bagaimana
sebuah paket akan sampai tujuan melalui beberapa kelompok jaringan komputer apabila dibutuhkan.
Transport (Lapisan OSI 4 dan 5) : Contoh dari lapisan ini adalah TCP, UDP dan RTP
Applications (Lapisan OSI 5 sampai dengan 7) : Contoh dari lapisan ini adalah HTTP, FTP dan DNS. Oleh sebab setiap lapisan memiliki tugas yang independen dari lapisan-lapisan lainnya, maka transparansi data akan terjamin. Sebagai contoh, semua jenis browser internet akan tetap digunakan, sekalipun media fisik yang digunakan berubah dari kabel tembaga menjadi sinyal radio.
2.4 Prinsip Kerja Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya. Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat. Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis. Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data.
Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang. Protokol-protokol yang dipakai pada layer Session adalah:
NETBIOS : Berfungsi sebagai penyiaran pesan, maksud nya memungkinkan user
mengirim pesan tunggalsecara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface) : Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya
sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol) : Berfungsi protokol ini memantau aliran data diantara
dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut agar tidak terputus.
PAP (Printer Access Protocol) : Berfungsi sebagai printer Postscript untuk akses pada
jaringan
AppleTalk
dan
untuk
mengendalikan bagaimana
pola komunikasi
antar node.
SPDU (Session Protokol Data unit) : Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service
user. Contoh aplikasi pada session layer :
NETBIOS (Network Basic Input Output System), BIOS jaringan standar.
RPC (Remote Procedure Call), prosedur pemanggilan jarak jauh.
SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX.
2.5 Fungsi Session Layer
1.
Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan.
2.
Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer di atasnya.
3.
Kontrol dialog antar peralatan / node.
4.
Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex).
5.
Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan.
6.
Session layer (Layer 5 OSI) berfungsi untuk menetapkan, mengatur, dan menghentikan sesi antara dua host yang berkomunikasi.
7.
Layer 5 menyediakan services bagi Layer 6 dan mensinkronkan dialog antara dua Layer 6 serta mengatur pertukaran data mereka.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan, yaitu Application, presentation, Session, Transport, Network, Data Link, dan Physical.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
DAFTAR PUSTAKA
Tanenbaum, AS, Computer Networks , Prentise Hall, 1996 Stallings, W. Data and Computer Communications , Macmillan Publishing Company, 1985. Stallings, W. Local Network , Macmillan Publishing Company, 1985. http://www.wikipedia.com id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_sesi