Contoh Makalah Seni Te Teater ater
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb. wr. wb. Puji syukur kami panjat panjatkan kan kehadirat Allah SWT yang telah memberi memberikan kan rahmat serta karuniakaruniaNya Ny a ke kepad pada a ka kami mi,, se sehi hingg ngga a ka kami mi da dapa patt me meny nyele elesai saika kan n ma maka kala lah h Se Seni ni Bu Buday daya a in inii ya yang ng alhamdulillah tepat pada waktunya dan siap untuk didiskusikan. akalah ini berisikan materi tentang Seni Teater. !iharapakan makalah ini dapat membantu kita semua dalam memahami tentang seni teater di nusantara. "ami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, #leh karena itu kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak p ihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini, baik dari awal sampai akhir. Sem#ga Allah SWT senantiasa meridhai segala usuha kita. Amin. Wassalamu’alaikum wr.wb Suk#harj#, Penyusun
%$Agustus
&'$(
I PENDAHULUAN A. )atar Belakang Sejarah panjang seni teater diper*ayai keberadaannya sejak manusia mulai melakukan interaksi satu sama lain. +nteraksi itu juga berlangsung bersamaan dengan tasiran-tasiran terhadap alam semesta. !engan demikian, pemaknaan-pemaknaan teater tidak jauh berada dalam hubungan interaksi dan tasiran-tasiran antara manusia dan alam semesta. Selain itu, sejarah seni teater pun diyakini berasal dari usaha-usaha perburuan manusia primiti dalam mempertahankan kehidupan mereka. Pada perburuan ini, mereka menirukan perilaku binatang buruannya. Setelah selesai melakukan perburuan, mereka mengadakan ritual atau upa*ara upa*ara sebagai bentuk rasa syukur mereka, dan pengh#rmatan terhadap Sang Pen*ipta semesta. Ada juga yang menyebutkan sejarah teater dimulai dari esir pada (''' S dengan upa*ara pemujaan dewa !i#nisus. Tata *ara upa*ara ini kemudian dibakukan serta diesti/alkan pada suatu tempat untuk dipertunjukkan serta dihadiri #leh manusia yang lain. The Theatre berasal dari kata 0unani "un#, Theatr#n yang berarti seeing pla*e atau tempat menyaksikan atau tempat dimana akt#r mementaskan lak#n dan #rang-#rang men#nt#nnya. Sedangkan istilah teater atau dalam bahasa +nggrisnya theatre menga*u kepada akti/itas melakukan kegiatan dalam seni pertunjukan, kel#mp#k yang melakukan kegiatan itu dan seni pertunjukan itu sendiri. Namun demikian, teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata 0unani "un#, !ra#mai yang berarti bertindak atau berbuat dan !rame yang berasal dari kata Peran*is yang diambil #leh !ider#t dan Beaumar*haid untuk menjelaskan lak#n-lak#n mereka tentang kehidupan kelas menengah atau dalam istilah yang lebih ketat berarti lak#n serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika. "ata drama juga dianggap telah ada sejak era esir "un# 1('''-$%2' S3, sebelum era 0unani "un# 12''-&44 S3. 5ubungan kata teater dan drama bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama ’lebih identik sebagai teks atau naskah atau lak#n atau karya sastra. Terlepas dari sejarah dan asal kata yang melatarbelakanginya, seni teater merupakan suatu karya seni yang rumit dan k#mpleks, sehingga sering disebut dengan *#lle*ti/e art atau syntheti* art artinya teater merupakan sintesa dari berbagai disiplin seni yang melibatkan berbagai ma*am keahlian dan keterampilan. Seni teater menggabungkan unsur-unsur audi#, /isual, dan kinestetik 1gerak3 yang meliputi bunyi, suara, musik, gerak serta seni rupa. Seni teater merupakan suatu kesatuan seni yang di*iptakan #leh penulis lak#n, sutradara, pemain 1pemeran3, penata artistik, pekerja teknik, dan dipr#duksi #leh sekel#mp#k #rang pr#duksi. Sebagai seni k#lekti, seni teater dilakukan bersama-sama yang mengharuskan semuanya sejalan dan seirama serta perlu harm#nisasi dari keseluruhan tim. Pertunjukan ini merupakan pr#ses sese#rang atau sekel#mp#k manusia dalam rangka men*apai tujuan artistik se*ara bersama. !alam pr#ses pr#duksi artistik ini, ada sekel#mp#k #rang yang mengk##rdinasikan kegiatan 1tim pr#duksi3. "el#mp#k ini yang menggerakkan dan menyediakan asilitas, teknik penggarapan, latihan latihan, dan alat-alat guna pen*apaian ekspresi bersama. 5asil dari pr#ses ini dapat dinikmati #leh penyelenggara dan pen#nt#n. Bagi penyelenggara, hasil dari pr#ses tersebut merupakan suatu kepuasan tersendiri, sebagai ekspresi estetis, pengembangan pr#esi dan penyaluran kreati/itas, sedangkan bagi pen#nt#n, diharapkan dapat diper#leh pengalaman batin atau perasaan atau juga bisa sebagai media pembelajaran. elihat permasalahan di dalam teater yang begitu k#mpleks, maka penulis men*#ba membuat sebuah paparan pengetahuan teater dari berbagai unsur.
BAB II PEMBAHASAN a. 6enis "arya Teater $. Teater B#neka Pertunjukan b#neka telah dilakukan sejak 7aman "un#. Sisa peninggalannya ditemukan di makam-makam +ndia "un#, esir, dan 0unani. B#neka sering dipakai untuk men*eritakan legenda atau kisah-kisah religius. Berbagai jenis b#neka dimainkan dengan *ara yang berbeda. B#neka tangan dipakai di tangan sementara b#neka t#ngkat digerakkan dengan t#ngkat yang dipegang dari bawah. ari#nette, atau b#neka tali, digerakkan dengan *ara menggerakkan kayu silang tempat tali b#neka diikatkan. !alam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu men*iptakan bayangan wayang di layar. Pen#nt#n wanita duduk di depan layar, men#nt#n bayangan tersebut. Pen#nt#n pria duduk di belakang layar dan men#nt#n wayang se*ara langsung.
Gambar Pementasan teater boneka di Jepang Boneka Bunraku dari Jepang mampu melakukan banyak sekali gerakan sehingga diperlukan tiga dalang untuk menggerakkannya. Dalang berpakaian hitam dan duduk persis di depan penonton. Dalang utama mengendalikan kepala dan lengan kanan. Para pencerita bernyanyi dan melantunkan kisahnya.
2. Drama Musikal Merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari, dan akting. Drama musikal mengedepankan unsur musik, nyanyi, dan gerak daripada dialog para pemainnya. Di panggung Broadway jenis pertunjukan ini sangat terkenal dan biasa disebut dengan pertunjukan kabaret. emampuan aktor tidak hanya pada penghayatan karakter melalui baris kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui lagu dan gerak tari. Disebut drama musikal karena memang latar belakangnya adalah karya musik yang bercerita seperti !he "ats karya #ndrew $loyd %ebber yang &enomenal. Dari karya musik bercerita tersebut kemudian dikombinasi dengan gerak tari, alunan lagu, dan tata pentas.
Gambar Pementasan drama musikal
'elain kabaret, opera dapat digolongkan dalam drama musikal. Dalam opera dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut seriosa. Di sinilah letak perbedaan dasar antara abaret dan opera. Dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu bisa saja bebas tetapi dalam opera biasanya adalah musik simponi (orkestra) dan seriosa. !okoh*tokoh utama opera menyanyi untuk menceritakan kisah dan perasaan mereka kepada penonton. Biasanya juga berupa paduan suara. +pera bermula di talia pada awal tahun -//* an. +pera dipentaskan di gedung opera. Di dalam gedung opera, para musisi duduk di area yang disebut orchestra pit di bawah dan di depan panggung.
0. Teater Gerak !eater gerak merupakan pertunjukan teater yang unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah serta tubuh pemainnya. Penggunaan dialog sangat dibatasi atau bahkan dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. !eater gerak, tidak dapat diketahui dengan pasti kelahirannya tetapi ekspresi bebas seniman teater terutama dalam hal gerak menemui puncaknya dalam masa commedia del1#rte di talia. Dalam masa ini pemain teater dapat bebas bergerak sesuka hati (untuk karakter tertentu) bahkan lepas dari karakter tokoh dasarnya untuk memancing perhatian penonton. Dari kebebasan ekspresi gerak inilah gagasan mementaskan pertunjukan dengan berbasis gerak secara mandiri muncul.
Gambar Pertunjukan teater gerak
!eater gerak yang paling populer dan bertahan sampai saat ini adalah pantomim. 'ebagai pertunjukan yang sunyi (karena tidak menggunakan suara), pantomim mencoba mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah polah gerak dan mimik para pemainnya. Makna pesan sebuah lakon yang hendak disampaikan semua ditampilkan dalam bentuk gerak. !okoh pantomim yang terkenal adalah tienne Decrou3 dan Marcel Marceau, keduanya dari Perancis.
4. Teater Dramatik stilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang berdasar pada dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan dan situasi cerita serta latar belakang kejadian dibuat sedetil mungkin. 5angkaian cerita dalam teater dramatik mengikuti alur plot dengan ketat. Mencoba menarik minat dan rasa penonton terhadap situasi cerita yang disajikan. Menonjolkan laku aksi pemain dan melengkapinya dengan sensasi sehingga penonton tergugah. 'atu peristiwa berkaitan dengan peristiwa lain hingga membentuk keseluruhan lakon. arakter yang disajikan di atas pentas adalah karakter manusia yang sudah jadi, dalam artian tidak ada lagi proses perkembangan karakter tokoh secara impro6isatoris (5ichard 7redman, an 5eade8 -99). Dengan segala kon6ensi yang ada di dalamnya, teater dramatik mencoba menyajikan cerita seperti halnya kejadian nyata.
Gambar Gaya pementasan teater dramatik
:. Teatrikalisasi Puisi Pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi. arya puisi yang biasanya hanya dibacakan dicoba untuk diperankan di atas pentas. arena bahan dasarnya adalah puisi maka teatrikalisasi puisi lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya akting para pemain biasanya teatrikal. !ata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud. !eatrikalisasi puisi memberikan wilayah kreati& bagi sang seniman karena mencoba menerjemahkan makna puisi ke dalam tampilan laku aksi dan tata artistik di atas pentas. B. Konsep an Unsur Berkar!a Teater
#. Pelaku
Para aktor dalam sebuah pertunjukkan drama, mempunyai persoalan sendiri dengan penontonnya. #pa ; +scar G. Brockett berpendapat,
askah ? $akon Drama $akon drama disusun menurut teknik yang berbeda dengan no6el atau roman, karena lakon drama harus disusun di bawah syarat*syarat pertunjukkan panggung. Beda no6el dengan lakon drama (naskah drama) adalah sebagai berikut 8 * Perbedaan teknik, yang disebabkan oleh perbedaan keperluan. * >o6el terutama untuk dibaca, drama untuk dipertunjukkan, dengan para pemain yang memerankan para pelaku * >o6el menerangkan dan menguraikan, sedangkan drama berdasarkan pada tiruan gerak dan bicara. * Bentuk sastra drama dan asalnya didasarkan syarat gerak di atas panggung. Beda penulis drama dengan penyair adalah sebagai berikut 8 •
•
•
Pada penyair seluruhnya hanya tergantung pada ekspresi jiwanya sendiri. Penulis drama, bahasanya harus berupa campuran antara si&at subyekti& dan si&at obyekti&. ata yang dipakai oleh penulis drama harus bersegi dua, harus memberi kebebasan pada
para pelakunya berbicara, tetapi di dalamnya juga tergambar pribadi pengarangnya. >askah drama isinya percakapan (dialog). Percakapan ini disebut @wawancang1. Dan keterangan yang biasanya tertulis di dalam tanda kurung ini disebut @kramagung1. A %awancang atau dialog biasanya tercetak loas, artinya bukan yang ada dalam kurung. arus diha&al oleh aktor. 'ekaligus menciptakan intonasi yang tepat. Dalam wawancang terkandung semua perasaan 8 marah, jengkel, bimbang, ringang, sedih, dan seterusnya. A ramagung, ibarat perintah yang menyuruh aktor berbuat hal*hal yang lahir. Biasanya dicetak dalam tanda kurung. >askah yang baik dapat dikatakan, bila naskah itu karya dengan ide baru, 7ungsi >askah +leh enning >elms, &ungsi naskah adalah 8 a. Mengilhami para interpretati6e artista
b. Mensuplay kata*kata pada pemeran Cnsur >askah Cnsur*unsur pokok naskah 8 -. !ema de lsa&at yang ada dalam suatu drama disebut tema. !ema ini suatu dasar dimana kesatuan (unity) drama itu tiletakkan. 2. Plot $akon drama yang baik selalu mengandung konEik. !entunya pertikaian antara pribadi*pribadi berlawanan, pertentangan antara manusia dengan keadaan yang mengelilinya, antara kemauan yang berlawanan, pertentangan antara perasaan* perasaan dan minat*minat, antara manusia melawan kekuatan di luar manusia, melawan nasib atau takdir. Menurut udson, garis lakon (dramatic line) yaitu 8 Pertama 8 'uatu insiden*insiden permulaan. edua 8 !erjadi penanjakan laku (5ising #ction), sebagai tindak lanjut dari insiden permulaan. etiga 8 limaks?kritis, yaitu tangga yang menunjukkan laku yang menanjak ke titik baik. eempat 8 Penurunan laku, penyelesaian atau denoument. elima 8 eputusan ? katastrope, seluruh konEik*konEik itu diakhiri. 0. 'etting Penempatan ruang dan waktu yang kita sebut setting, ini sudah termasuk di dalamnya latar belakang pentas. 4. Dialog Dialog adalah merupakan tuntunan dalam seni teater. Dialog*dialog yang dilakukan pemain haruslah mendukung karakter dan melaksanakan plot dari lakon?cerita. :. !okoh "erita Penggambaran ceritanya direalitaskan oleh pelaku (tokoh cerita). +leh pengarangnya selalu diberi watak. 'ebab perwatakan itu merupakan penampilan keseluruhan. !okoh cerita yang terdapat dalam naskah dapat dibagi sebagai berikut 8 a. Protagonis 8 peran utama, yang merupakan pusat?sentral dari cerita b. #ntagonis 8 peran melawan, dimana dia sering kali menjadi musuh yang menyebabkan konEik terjadi. c. !ritagonis 8 peran penengah, bertugas menjadi pendamai atau pengantara protagonis dengan antagonis d. Peran Pembantu 8 peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konEik yang terjadi, tetapi ia diperlukan dalam menyelesaikan cerita.
B. "atak Toko# an Penoko#an
merupakan usaha untuk membedakan peran satu dengan peran yang lain. Perbedaan*perbedaan peran ini diharapkan akan diidentikasi oleh penonton. Jika proses identikasi ini berhasil, maka perasaan penonton akan merasa terwakili oleh perasaan peran yang diidentikasi tersebut. 'uatu misal kita mengidentisasi satu peran, berbarti kita telah mengadopsi pikiran*pikiran dan perasaan peran tersebut menjadi perasaan dan pikiran kita. Penokohan atau perwatakan dalam sebuah lakon memegang peranan yang sangat penting. Bahkan $ajos gri berpendapat bahwa berperwatakanlah yang paling utama dalam lakon. !anpa perwatakan tidak akan ada cerita, tanpa perwatakan tidak bakal ada plot. Padahal ketidaksamaan watak akan melahirkan pergeseran, tabrakan kepentingan, konEik yang akhirnya melahirkan cerita (#. #djib amFah, -9:). $. Peran
Peran merupakan sarana utama dalam sebuah lakon, sebab dengan adanya peran maka timbul konEik. onEik dapat dikembangkan oleh penulis lakon melalui ucapan dan tingkah laku peran. Dalam teater, peran dapat dibagi*bagi sesuai dengan moti6asi*moti6asi yang diberikan oleh penulis lakon. Moti6asi*moti6asi peran inilah yang dapat melahirkan suatu perbuatan peran. Peran*peran tersebut adalah sebagai berikut 8 H Protagonis Protagonis adalah peran utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita. eberadaan peran adalah untuk mengatasi persoalan*persoalan yang muncul ketika mencapai suatu cita*cita. Persoalan ini bisa dari tokoh lain, bisa dari alam, bisa juga karena kekurangan dirinya sendiri. Peran ini juga menentukan jalannya cerita. H #ntagonis #ntagonis adalah peran lawan, karena dia seringkali menjadi musuh yang menyebabkan konEik itu terjadi. !okoh protagonis dan antagonis harus memungkinkan menjalin pertikaian, dan pertikaian itu harus berkembang mencapai klimaks. !okoh antagonis harus memiliki watak yang kuat dan kontradikti& terhadap tokoh protagonis. H Deutragonis Deutragonis adalah tokoh lain yang berada di pihak tokoh protagonis. Peran ini ikut mendukung menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh protaganis. H !ritagonis !ritagonis adalah peran penengah yang bertugas menjadi pendamai atau pengantara protagonis dan antagonis. H 7oil 7oil adalah peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konEik yang terjadi tetapi ia diperlukan guna menyelesaikan cerita. Biasanya dia berpihak pada tokoh antagonis. H Ctility Ctility adalah peran pembantu atau sebagai tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita dan kesinambungan dramatik. Biasanya tokoh ini mewakili jiwa penulis. %. &enis Karakter
arakter adalah jenis peran yang akan dimainkan, sedangkan penokohan adalah proses kerja untuk memainkan peran yang ada dalam naskah lakon. Penokohan ini biasanya didahului dengan menganalisis peran tersebut sehingga bisa dimainkan. Menurut 5ikrik l 'aptaria (2//), jenis karakter dalam teater ada empat macam, yaitu Eat character, round charakter, teatrikal, dan karikatural. H 7lat "haracter (Perwatakan Dasar) 7lat character atau karakter datar adalah karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan biasanya bersi&at hitam putih. arakter tokoh dalam lakon
mengacu pada pribadi manusia yang berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan. etika masih kecil dia bereksplorasi dengan dirinya sendiri untuk mengetahui perkembangan dirinya, dan ketika sudah dewasa maka pribadinya berkembang melalui hubungan dengan lingkungan sosial. Jadi perkembangan karakter seharusnya mengacu pada pribadi manusia, yang merupakan akumulasi dari pengalaman*pengalaman dan interaksi*interaksi yang dilakukannya dan terus berkembang. Penulis lakon adalah orang yang memiliki dunia sendiri yaitu dunia kti&, sehingga ketika mencipta sebuah karakter dia bebas menentukan suatu perkembangan karakter. 7lat character ini ditulis dengan tidak mengalami perkembangan emosi maupun derajat status sosial dalam sebuah lakon. 7lat character biasanya ada pada karakter tokoh yang tidak terlalu penting atau karakter tokoh pembantu, tetapi diperlukan dalam sebuah lakon. H 5ound "haracter (Perwatakan Bulat) arakter tokoh yang ditulis oleh penulis secara sempurna, karakteristiknya kaya dengan pesan*pesan dramatik. 5ound karakter adalah karakter tokoh dalam lakon yang mengalami perubahan dan perkembangan baik secara kepribadian maupun status sosialnya. Igoestiball.comI Perkembangan dan perubahan ini mengacu pada perkembangan pribadi orang dalam kehidupan sehari*hari. Perkembangan inilah yang menjadikan karakter ini menarik dan mampu untuk mengerakkan jalan cerita. arakter ini biasanya terdapat karakter tokoh utama baik tokoh protagonis maupun tokoh antagonis. H !eatrikal !eatrikal adalah karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersi&at simbolis. arakter*karakter teatrikal jarang dijumpai pada lakon*lakon realis, tetapi sangat banyak dijumpai pada lakon*lakon klasik dan non realis. arakter ini hanya simbol dari psikologi masyarakat, suasana, keadaan jaman dan lain*lain yang tidak bersi&at manusiawi tetapi dilakukan oleh manusia. H arikatural arikatural adalah karakter tokoh yang tidak wajar, satiris, dan cenderung menyindir. arakter ini segaja diciptakan oleh penulis lakon sebagai penyeimbang antara kesedihan dan kelucuan, antara ketegangan dengan keriangan suasana. 'i&at karikatural ini bisa berupa dialog*dialog yang diucapkan oleh karakter tokoh, bisa juga dengan tingkah laku, bahkan perpaduan antara ucapan dengan tingkah laku. D.
KONSEP
PERTUNJUKAN
TEATER
'eringkali kita bicara tentang kebutuhan seniman atau penonton, bahkan kita acap pula berbicara dari pandangan manajer yang amun, teater bagaimanakah yang dibutuhkan; Bagi seniman, awalnya, kesenian yg dibutuhkan adalah yg memberi peluang baginya untuk kebebasan berekspresi. 'eniman tersebut yg menentukan bentuk dan gayanya. 'eniman tersebut juga yang menentukan apakah karyanya itu dikemas secara glamour atau tidak. !etapi setelah seniman memerlukan publik, disukai dan disanjung oleh publik, maka seniman itu akan melakukan kompromi (tawar*menawar) dengan keinginan dan selera publik. Malahan bisa saja seniman itu lebih mengutamakan publik dibanding kebebasan berekspresi, kebebasannya menyatakan sikap dan pandangan hidupnya. 'eniman yang tunduk pada selera dan kemauan publik, pada awalnya mungkin hanya memburu popularitas, tapi kemudian memburu materi. Prinsip dan konsep kesenian mereka jadi longgar. #liran atau gaya realisme dan naturalisme biasanya lebih cocok guna memenuhi selera publik. al ini
kentara pda perkembangan seni rupa. $ukisan*lukisan mereka yang popular bisa terjual jutaan rupiah untuk satu lukisan. 'eni pertunjukan yang cakupannya meliputi teater, tari dan musik dan sebagainya begitu kompleks hadir begitu dinamis. Pagelaran tari dan musik dilakukan dalam berbagai acara dan upacara resmi, bahkan dalam peristiwa* peristiwa bersi&at massal. 5agam busananya yang glamour dan penari yang cantik diciptakan sering berdasarkan amun, ia juga bertindak sebagai konduktor yang menggabungkan berbagai elemen*elemen pertunjukan sehingga menjadi suatu keutuhan yang mengusung satu tujuan bersama yang telah dipilih tadi. arena kompleksnya tugas dan &ungsinya, peranan sutradara dalam suatu proses teater adalah sangat penting. #rti penting seorang sutradara dalam proses teater,'utradara teater modern adalah seorang seniman yang menghadirkan suatu pertunjukan pentas yang menampilkan cerita, suasana, pikiran*pikiran dan opini dalam cara yang sangat e&ekti&. Dalam &ungsinya sebagai penemu dan pena&sir utama naskah secara kreati&, ia menciptakan kondisi kerja ensambel, membantu para pemeran mewujudkan bentuk peran, membantu para pekerja teater lainnya dalam kerja kreati& mereka. Masalah penyutradaraan teater di satu sisi adalah masalah kreatitas dan kesenimanan. !api disisi lain, sebagai koordinator dari suatu pagelaran yang terbentuk dan diusung sejumlah pemain beserta perangkat teknik artistic lainnya, ia adalah seorang ahli (cra&man) yang harus terampil dalam membentuk dan menata setiap unsur pengusung tersebut. Penyutradaraan, karena alasan diatas, merupakan keahlian khusus yang membutuhkan pengasahan dan pendidikan tersendiri dalam teater. Melalui latihan terus menerus dan berbagai eksperimentasi, seorang sutradara akan menemukan suatu metode, cara kerja, yang paling sesuai dengan keadaan yang melingkupi dan sumber daya manusia yang ia miliki untuk mengkomunikasikan pikiran*pikiran yang ingin ia sampaikan. Bukannya lantas
dapat dipakai dalam mengolah kemampuan menyutradarai. Proses pengamatan tersebut bisa dilakukan melalui obser6asi langsung terhadap satu proses penyutradaraan, namun bisa juga melalui suatu catatan dan kertas kerja penyutradaraan seseorang. >amun, bila dilihat dari e&ektitas dan esien waktu, agaknya cara yang disebut kedua lebih mudah dilakukan. +leh sebab itulah tulisan ini dibuat, untuk mengetengahkan salah satu contoh metode atau cara kerja penyutradaraan, agar dapat menjadi tambahan bahan masukan dan perbandingan bagi proses penyutradaraan teater dimasa yang akan datang. Penyutradaraan dalam pengertian mendasar adalah proses mengolah teks lama (naskah) menjadi teks baru (pertunjukan) melalui pena&siran dilanjutkan dengan eksperimentasi kemungkinan*kemungkinan bentuk komunikasi, sehingga melahirkan suatu
edelapan, .apakah seluruh unsur produksi terkoordinasikan; Jika tidak bagian mana yang nampak tertinggal; Bagaimana hasil yang diperoleh berkat koordinasi tersebut; 'ecara menyeluruh apakah produksi mencapai hasil yang diharapkan; Jika tidak dimana letak kegagalannya; Bagaimana hasil keseluruhannya; #pakah yang indah itu uni6ersal dan dapat menggunakan kriteria yang objekti&; #pakah kita akan memasuki perdebatan estetika atau etika yang bersi&at local dan temporer; alau
Menampilkan Teater Berasarkan Naska# &uul ¨a# Nama
rama pemeran pemeran
'
Sis(i
rama arama
' '
Taulaan Dua
Isma*
an
oran) Nita
sma 8 #pa kabar >ita; >ita 8 Baik. amu apa kabar juga; sma 8 Baik >ita 8 +ya, gimana liburan kamu kemarin; sma 8 #ku seneng banget, banyak momen*momen menakjubkan yang aku dapat dari liburan kemarin. >ita 8 +ya; Menurut kamu, apa yang paling menarik selama masa liburan tersebut; sma 8 $iburan kemarin memberikan aku banyak pengalaman baru. Banyak sekali hal*hal bernilai yang bisa aku dapat darinya. >ita 8 Bagus deh kalau gitu. >ggak sia*sia, selain bisa menikmati masa liburan disisi lain kamu juga bisa menggali energy positi&. sma 8 Bagaimana dengan rencana kamu untuk membuat koperasi di sekolah; >ita 8 'edang dalam tahap penyiapan, semoga bisa lekas diselesaikan. sma 8 #pa sih sebenarnya yang bikin kamu serius banget untuk membuat koperasi siswa; >ita 8 Begini, kamu sendiri kan tahu kalau teman*teman kita sebenarnya masih banyak yang membutuhkan dukungan kita mengingat kadar ekonomi keluarga mereka yang masih serba keterbatasan. >ah, dengan adanya koperasi siswa maka aku berharap hal tersebut dapat membantu mereka untuk bisa menutupi kebutuhan mereka dengan adanya koperasi ini, karena dengan begitu mereka bisa menggunakan uang koperasi terlebih dulu untuk kebutuhan mereka, seperti untuk membeli buku, dll. sma 8 Bener sekali. !ernyata kamu sangat perhatian dan peduli akan kesulitan mereka ya; amu baik sekali. >ita 8 Bukankan sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menanamkan rasa peduli terhadap teman*teman kita;O
sma 8 Benar, saya sepakat dengan kamu. >ita 8 'aya berharap kamu juga berkenan untuk memberikan dukungan. sma 8 Pasti. +k deh, semoga rencana itu lekas dapat direalisasikan. 'aya akan ikut membantu semampu saya. "ontoh drama diatas menunjukkan nilai kepribadian seorang siswi yang sangat baik, karena menaruh kepedulian yang sangat tinggi terhadap kesulitan yang dialami oleh beberapa teman kelasnya. Cntuk membantu teman*teman kelasnya yang masih terkendala masalah ekonomi dia memiliki ide untuk membuat koperasi sekolah dengan tujuan dapat membantu para temannya.
III PENUTUPAN
#.
Kesimpulan Artinya, sebuah pertunjukan teater yang berlangsung di atas panggung membutuhkan pr#ses garap yang lama mulai dari 1penentuan3 lak#n, penyutradaraan, pemeranan, dan pr#ses penataan artistik. !alam setiap tahapan pr#ses ini melibatkan banyak #rang 1pendukung3 dari berbagai bidang sehingga dengan memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing maka kerja pen*iptaan teater akan padu. "ualitas kerja setiap bidang akan menjadi harm#nis jika masingmasing dapat bekerja se*ara bersama dan bekerja bersama akan berhasil dengan baik jika semua elemen memahami tugas dan tanggung jawabnya. +tulah inti dari pr#es pen*iptaan seni teater, "896ASAA.
B.
Lampiran
+.
Kata Pentup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga berman&aat dan menambah pengetahuan para pembaca. ami mohon maa& apabila ada dhika*shareQ kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.arena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. 'ekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar*besarnya. Da,tar Pustaka
www.google.com http8??aamo6i.wordpress.com?2//9?/0?2?pengertian*drama*dan*teater*2? http8??www.psb*psma.org?content?blog?seni*teater http8??mengenal*teater.blogspot.com?2/-/?/4?sejarah*teater*indonesia.html http8??kingponselku.com?kingponselku.comseni?seni*teater*nusantara*seni*teater* nusantara*teater*tradisional http8??senibudayaparamitha.blogspot.com?2/--?/2?unsur*pembentuk*teater*dalam* khasanah.html http8??www.slideshare.net?airlanggha?kesenian http8??sobatbaru.blogspot.com?2//?/4?ragam*seni*teat http8??www.teksdrama.com?2/-2?/9?contoh*naskah*drama*sekolah.html https8??www.&acebook.com?permalink.php; idR22SS:-422/29TstoryU&bidR0/2/S:S:99S22