BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang
Pencarian terhadap kebenaran seiring dengan tujuan dari filsafat itu sendiri, yakni untuk mencari kebenaran yang hakiki. Dengan kata lain, mengetahui segala sesuatu yang ada sebagaimana adanya (problem ontologis). Kemudian, timbul pertanyaan setelah mencari “Apa itu kebenaran! yaitu “"agaimana kita bisa mendapatkan pengetahuan yang hakiki itu atau sesu sesuat atu u yang yang ada sebag sebagai aima mana na adan adanya ya (keb (kebena enara ran) n) Pers Persoal oalan an ini ini meru merupa paka kan n prob proble lem m epistemologis. #elanjutnya, setelah kita mengetahui kebenran dan cara untuk mendapatkannya, muncul pertanyaan untuk apa pengetahuan tersebut. Dengan kata lain, pemikiran selanjutnya berkaitan dengan pengaplikasian ilmu yang telah didapatkan pada tataran praktis. $ni disebut dengan problem aksiologis, artinya apakah ilmu pengetahuan yang didapat itu bisa diterapkan untu untuk k kema kemasl slah ahat atan an umat umat atau atau just justru ru sebal sebalik ikny nya, a, teru teruta tama ma kait kaitan annya nya denga dengan n mora morali lita tas. s. #ingkatnya, #ingkatnya, %ilayah ontologi ontologi bertanya bertanya tentang tentang “apa! %ilayah %ilayah epistemolog epistemologii bertanya bertanya tentang tentang “bagaimana! sedangkan, %ilayah aksiologi bertanya tentang “untuk apa!.
B. Rumusan Masalah &. Apa Apa peng penger erti tian an fil filsa safa fatt '. Apa yang yang dimaksud dimaksud filasaf filasafat at sebagai sebagai seni bertanya bertanya . "agaim "agaimana ana seni seni bert bertanya anya dala dalam m filasa filasafat fat C. Tujuan Pembahasaan &. enget engetahu ahuii apa penger pengerti tian an filsa filsafat fat '. engetahui engetahui pengertian pengertian filsa filsafat fat sebagai seni bertanya bertanya . engetahui engetahui seni bertanya bertanya yang yang dimaksud dimaksud didalam didalam ilmu filsafat filsafat
"A" $$ P*"A#A+A. 1
A.
P*-*/$A DA$ 0$1#A0A/ 0ilsafat berasal dari "ahasa 2unani yang berarti “cinta akan hikmat! atau “ cinta akan pengetahuan. 0ilsafat adalah studi atau pembelajaran tentang seluruh fenomena keilmuan dalam kehidupan, serta berisi pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar. 0ilsafat sendiri terbagi ke dalam 3 kelompok4 filsafat tentang pengetahuan, yang terdiri dari epistemologi, logika, dan kritik5kritik ilmu.6 filsafat tentang keseluruhan kenyataan, yang terdiri dari metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus (teologi metafisik, antropolgi, dan kosmologi)6 filsafat tentang tindakan, yang terdiri dari etika dan estetika6 sejarah filsafat. /idak semua filsufsependapat dengan pembagian filsafat dalam 3 kelompok ini, namun pembagian seperti ini merupakan pembagian klasik namun paling umum diterima.
B.
P*-*/$A 0$1#A0A/ #*"A-A$ #*$ "*/A2A 0ilsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menja%ab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti4 &. 7bjek apa yang ditelaah ilmu '. "agaimana %ujud yang hakiki dari obyek tersebut . "agaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti 3. 8. 9. :. ;. <.
berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan "agaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu "agaimana prosedurnya +al5hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar Apa yang disebut kebenaran itu sendiri Apakah kriterianya =ara atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang
berupa ilmu &>. ?ntuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan &&. "agaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah5kaidah moral &'. "agaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan5pilihan moral &. "agaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma5norma moral atau profesional @ika disimpulkan berbagai macam pertanyaan di atas maka yang pertama adalah persoalan5persoalan yang berkaitan dengan masalah ontologis. Kedua, masuk dalam %ilayah kajian epistemologis. #edangkan yang ketiga adalah problem aksiologis. /iga problem filosofis inilah ontologi, epistemologi dan aksiologi yang hingga kini masih menimbulkan perdebatan. 2
+al itu dikarenakan masing5masing aliran filsafat memiliki sudut pandang tersendiri berkaitan dengan ketiga hal tersebut. 7leh karena itu, pembahasan mengenai 7ntologi, *pistemologi, dan Aksiologi topic pembahasan penting dalam dunia 0ilsafat. 0ilsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). $lmu merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai ciri5ciri tertentu. eskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu5ilmu alam dengan ilmu5ilmu sosial, namun karena permasalahan5permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu5ilmu alam atau ilmu5ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan masing5masing bidang yang ditelaah, yakni ilmu5ilmu alam atau ilmu5ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom. $lmu memang berbeda dari pengetahuan5pengetahuan secara filsafat, namun tidak terdapat perbedaan yang prinsipil antara ilmu5ilmu alam dan ilmu5ilmu sosial, di mana keduanya mempunyai ciri5ciri keilmuan yang sama. #emua disiplin ilmu pasti mempunyai tiga landasan ini. Ada pun landasan dari ilmu filsafat adalah tiga penelehaan dari ilmu 7ntologi, *pistemologi, dan Aksiologi. Dimana antologi adala ilmu yang membahas pemasalah objek yang ingin di teliti seperti penjelasan pengertian dari A. $lmu 7ntologi 7ntologi juga sering diidentikkan dengan metafisika, yang juga disebut dengan proto5 filsafat atau filsafat yang pertama atau filsafat ketuhanan. Pembahasannya meliputi hakikat sesuatu, keesaan, persekutuan, sebab dan akibat, substansi dan aksiden, yang tetap dan yang berubah,
eksistensi
dan
esensi,
keniscayaan
dan
kerelatifan,
kemungkinan
dan
ketidakmungkinan, realita, malaikat, pahala, surga, neraka dan dosa. Dengan kata lain, pembahasan ontologi biasanya diarahkan pada pendeskripsian tentang sifat dasar dari %ujud, sebagai kategori paling umum yang meliputi bukan hanya %ujud /uhan, tetapi juga pembagian %ujud. Bujud dibagi ke dalam beberapa kategori, yakni %ajib (%ajib al5 %ujud), yaitu %ujud yang niscaya ada dan selalu aktual, mustahil (mumtaniCal %ujud) yaitu %ujud yang mustahil akan ada baik dalam potensi maupun aktualitas, dan mungkin (mumkin al5 %ujud), yaitu %ujud yang mungkin ada, baik dalam potensi maupun aktualitas ketika diaktualkan ke dalam realitas nyata. 3
Persoalan tentang ontologi ini menjadi pembahasan utama di bidang filsafat, baik filsafaf kuno maupun modern. 7ntologi adalah cabang dari filsafat yang membahas realitas. ealitas adalah kenyataan yang selanjutnya menjurus pada suatu kebenaran. "edanya, realitas dalam ontologi ini melahirkan pertanyaan5pertanyaan4 apakah sesungguhnya realitas yang ada ini6 apakah realitas yang tampak ini suatu realita materi saja6 adakah sesuatu di ballik realita itu6 apakah realita ini terdiri dari satu unsur (monisme), dua unsur (dualisme) atau serba banyak (pluralisme).! Di ba%ah ini adalah berbagai macam pandangan tentang ontologi. &. onolisme Paham ini menganggap bah%a hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanya satu saja, tidak mungkin dua '. Dualisme Aliran ini berpendapat bah%a benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. . Pluralisme Paham ini berpandangan bah%a segala macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bah%a segenap macam bentuk itu semuanya nyata. 3. ihilisme berasal dari bahasa 1atin yang berarti nothing atau tidak ada. #ebuah doktrin yang tidak mengakui aliditas alternatie yang positif. 8. Agnostisisme Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda. "aik hakikat materi maupun hakikat ruhani. '. *pistemologi erupakan tahapan berikutnya setelah pembahasan ontologi dalam filsafat. “$stilah epistemologi dipakai pertama kali oleh @.0. 0eriere yang maksudnya untuk membedakan antara dua cabang filsafat, yaitu epistemologi dan ontologi (metafisika umum). Kalau dalam metafisika pertanyaannya adalah apa yang ada itu aka pertanyaan dasar dalam epistemologi adalah apa yang dapat saya ketahui! *pistemologi berasal dari bahasa 2unani, episteme dan logos. *pisteme biasa diartikan pengetahuan atau kebenaran, dan logos diartikan pikiran, kata, atau teori. *pistemologi secara etimologi dapat diartikan teori pengetahuan yang benar dan laEimnya hanya disebut teori pengetahuan yang dalam bahasa $nggrisnya menjadi theory of kno%ledge. Dengan kata lain, epistemologi adalah bidang ilmu yang membahas pengetahuan manusia, dalam berbagai jenis dan ukuran kebenarannya. $su5isu yang akan muncul berkaitan 4
dengan masalah epistemologi adalah bagaimana pengetahuan itu bisa diperoleh @ika keberadaan itu mempunyai gradasi (tingkatan), mulai dari yang metafisik hingga fisik maka dengan menggunakan apakah kita bisa mengetahuinya Apakah dengan menggunakan indera sebagaimana kaum empiris, akal sebagaimana kaum rasionalis atau bahkan dengan menggunakan intuisi sebagaimana urafaC (para sufi) 7leh sebab itu yang perlu dibahas berkaitan dengan masalah ini adalah tentang teori pengetahuan dan metode ilmiah serta tema5tema yang berkaitan dengan masalah epistemologi. "erbicara tentang asal5usul pengetahuan maka ilmu pengetahuan ada yang berasal dari manusia dan dari luar manusia. Pengetahuan yang berasal dari manusia meliputi pengetahuan indera, ilmu (akal) dan filsafat. #edangkan pengetahuan yang berasal dari luar manusia (berasal dari /uhan) adalah %ahyu. Pembahasan epistemologi meliputi sumber5sumber atau teori pengetahuan, kebenaran pengetahuan, batasan dan kemungkinan pengetahuan, serta klasifikasi ilmu pengetahuan. &. #umber5#umber Pengetahuan a) b) c) d)
$ndra Akal $ntuisi Bahyu
'. kebenaran ilmu pengetahuan
a. /eori Koherensi /eori koherensi dibangun oleh para pemikir rasionalis seperti 1eibniE, #pinoEa, +egel, dan "radley. enurut Kattsoff (&<;9) dalam bukunya *lements of Philosophy, teori koherensi dijelaskan “F.suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tersebut dalam keadaan saling berhubungan dengan proposisi5proposisi lain yang benar, atau jika makna yang dikandungnya dalam keadaan saling berhubungan dengan pengalaman kita. #ecara sederhana dapat disimpulkan bah%a berdasarkan teori koherensi, suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan5pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. "ila kita menganggap bah%a “semua manusia pasti mati! adalah suatu pernyataan yang benar, maka pernyataan, “si polan adalah manusia dan si polan pasti mati! adalah benar, sebab pernyataan kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama. 5
b. /eori Korespondensi /eori korespondensi biasanya dianut oleh para pengikut realisme, dan mereka berpegang pada pendirian fakta5fakta. Dan teori ini yang diterima secara luas oleh kelompok realis. enurut paham ini, kebenaran adalah kesetiaan kepada realita objektif. Kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan tentang fakta dan fakta itu sendiri. Kebenaran teori korespondensi berdasarkan pengalaman indera%i sehingga ada atau tidak adanya keyakinan tidak mempunyai hubungan langsung terhadap kebenaran atau kekeliruan. isalnya pernyataan “Kota "andung berada di %ilayah @a%a "arat! bukan karena pernyataan ini berguna atau apa, tapi karena secara geografis dan berdasarkan pengalaman maupun bukti empiris memang demikian. c. /eori Kebenaran Pragmatis /eori kebenaran pragmatis dicetuskan oleh =harles #. Pierce (&;<5&<&3) dalam sebuah makalah yang terbit pada tahun &;:; yang berjudul “+o% to ake 7ur $deas =lear!. /eori ini kemudian dikembangkan oleh beberapa ahli filsafat yang kebanyakan berkebangsaan Amerika yang menyebabkan filsafat ini sering dikaitkan dengan filsafat Amerika. Ahli5ahli filsafat ini misalnya Billiam @ames, @ohn De%ey, -eorge +erbert ead dan =. $. 1e%is. /eori pragmatisme beranggapan bah%a sesuatu itu dianggap benar jika secara fungsional ia memberikan manfaat. @adi ukurannya adalah hasil yang didapatkannya. @ika hasilnya menguntungkan maka ia baik dan benar dan sebaliknya jika hasilnya merugikan maka ia buruk dan salah. Kattsoff (&<;9) menguraikan tentang teori kebenaran pragmatis ini adalah penganut pragmatisme meletakkan ukuran kebenaran dalam salah satu macam konsekuensi. Atau proposisi itu dapat membantu untuk mengadakan penyesuaian yang memuaskan terhadap pengalaman, pernyataan itu adalah benar. isalnya pengetahuan naik bus berhenti di posisi kiri. Dengan berhenti di posisi kiri, penumpang bisa turun dengan selamat. @adi, mengukur kebenaran bukan dilihat karena bus berhenti di posisi kiri, namun penumpang bisa turun dengan selamat karena berhenti di posisi kiri. . "atasan Pengetahuan "erbicara tentang masalah ontologi memang sangat luas sekali cakupannya. $a tidak hanya berbicara soal keberadaan yang sifatnya materi tetapi juga immateri. Kalau %ujud yang 6
materi bisa diketahui dengan menggunakan pendekatan empiris maka %ujud immateri hanya kita yakini keberadaannya begitu saja. Paling kita percaya karena %ujud yang immateri ituseperti keberadaan /uhan, surga, neraka dan lainnyaditerangkan dalam kitab suci (%ahyu) bagi kalangan yang beragama. "agi para penganut paham ateisme tentu saja mereka tidak memercayai hal5hal yang bersifat immateri tersebut. 1antas apakah batas yang merupakan ruang lingkup penjelajahan ilmu Di manakah ilmu berhenti dan menyerahkan pengkajian selanjutnya kepada pengetahuan lain Apakah yang menjadi karakteristik objek ontologis ilmu yang membedakan ilmu dari pengetahuan5 pengetahuan yang lain @a%aban dari semua pertanyaan itu sangat sederhana. $lmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Apakah ilmu mempelajari hal ih%al surga dan neraka @a%abnya adalah tidak sebab surga dan neraka berada di luar jangkauan pengalaman manusia. Apakah ilmu mempelajari sebab musabab kejadian terciptanya manusia @a%abnya juga adalah tidak sebab kejadian itu berada di luar jangkauan pengalaman kita. "aik hal yang terjadi sebelum hidup maupun yang terjadi setelah kematian kita, semua itu berada di luar penjelajahan ilmu. Dengan demikian yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah pengetahuan yang hanya bisa dijangkau oleh akal manusia dan bahkan yang bisa diuji kebenarannya secara empiris. #ebuah ilmu harus memenuhi standar metodologis dan bisa diuji dengan menggunakan metode5 metode ilmiah. @ika suatu ilmu itu berada di luar jangkauan pengalaman manusia bagaimana kita bisa menguji kebenarannya dengan standar metodologis dan metode5metode ilmiah. Pembatasan ruang lingkup ilmu yang seperti ini nampaknya sangat sempit sekali. emang hal ini tidak bisa dilepaskan dari tradisi keilmuan yang berkembang di "arat. $lmu yang dalam bahasa "arat disebut dengan science merupakan suatu pengetahuan yang tidak diragukan lagi kebenarannya karena ia memenuhi standar5standar ilmiah. $a bisa dibuktikan secara empiris dan bisa di eksperimentasi. #ehingga suatu ilmu yang tidak memenuhi kualifikasi itu bukanlah merupakan ilmu. 7leh sebab itu sesuatu hal yang sifatnya immateri bukan termasuk objek kajian ilmu dan bahkan ia dianggap tidak ada. #eperti itulah asumsi para saintis tentang ilmu terutama yang berkembang di dunia "arat. 3. Klasifikasi $lmu Pengetahuan Ada berbagai macam kalsifikasi ilmu pengetahuan yang diberikan oleh para ahli. /api dalam kesempatan ini saya hanya akan memberikan gambaran klasifikasi ilmu yang disusun oleh 7
$bn khaldun dalam kitab al5uGaddimah. $a memberikan gambaran yang sangat komprehensif mulai dari yang paling utamadalam arti mencapai tingkat kematangannyahingga yang paling ba%ah yaitu ilmu fisik. membagi ilmu ke dalam dua kategori besar yaitu4 $. $lmu5ilmu aGliyyah (/ransmitted #cience) yang terdiri dari4 (&) /afsir al5HurCan dan +adits (') $lmu fiGih yang meliputi fiGh, faraCid dan ushul fiGh () $lmu Kalam (3) /afisr5tafsir ayat utasyabihat (8) /asa%uf (9) /abir impi (taCbir al5uCyah) $$. $lmu5ilmu AGliyyah (ational #cience) (&) $lmu logika, yang terdiri dari a. "urhan (Demonstrasi) b. @adal (Dialektika) c. Khitbah (etorik) d. #yiCr (Puitik) e. #afsathah (#ofistik) (') 0isika, yang terdiri dari4 a. inerologi b. "otani c. Ioologi d. Kedokteran e. $lmu Pertanian () atematika, yang terdiri dari4 a. Aritmetika 5 Kalkulus 5 Aljabar b. -eometri 5 0igur #ferik 5 Kerucut 5 ekanika 8
5 #ureying 5 7ptik c. Astronomi (3) etafisika a. 7ntologi b. /eologi c. Kosmologi d. *skatologi #elain itu, ada kelompok ilmu5ilmu praktis yang meliputi etika, ekonomi dan politik. $bn Khaldun juga terkenal sebagai bapak sosiologi $slam yang telah melahirkan sebuah disiplin ilmu sosial yang disebut ilmu budaya atau yang biasa kita sebut “sosiologi! yang meliputi4 &. #osiologi secara umum '. #osiologi politik . #osiologi ekonomi 3. #osiologi kota 8. #osiologi ilmu 8. etode $lmiah Proses kegiatan ilmiah, menurut itchie =alder, dimulai ketika manusia mengamati sesuatu. /entu saja hal ini memba%a kita kepada pertanyaan lain, mengapa manusia mulai mengamati sesuatu Kalau kita telaah lebih lanjut ternyata bah%a kita mulai mengamati objek tertentu kalau kita mempunyai perhatian tertentu terhadap objek tersebut. Perhatian tersebut dinamakan @ohn De%ey sebagai suatu masalah atau kesukaran yang dirasakan bila kita menemukan sesuatu dalam pengalaman kita yang menimbulkan pertanyaan. #elanjutnya setelah seseorang mendapatkan suatu permasalahan, tahapan selanjutnya adalah berusaha mencoba menyelesaikan permasalahan itu. +anya saja dalam penyelesaian suatu masalah itu seseorang mempunyai cara yang berbeda5beda. ungkin itu hanyalah kenyataan yang sering terjadi di dalam kehidupan sehari5hari. amun dalam tradisi keilmuan kita mengenal apa yang disebut dengan metode ilmiah. etode ilmiah ini merupakan langkah5langkah yang harus ditempuh supaya mendapatkan ilmu pengetahuan yang alid. 7leh sebab itu metode ilmiah ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilalui mulai dari a%alyaitu perumusan masalahhingga tahap yang paling terakhir 9
yaitu penarikan kesimpulan. @ika suatu ilmu didapatkan dengan melalui tahapan5tahapan ini kepastian kebenarannya tidak diragukan lagi. etode ilmiah pada dasarnya sama bagi semua disiplin keilmuan baik yang termasuk dalam ilmu5ilmu alam maupun ilmu5ilmu sosial. "ila pun terdapat perbedaan dalam kedua kelompok ilmu ini maka perbedaan itu sekedar terletak pada aspek5aspek tekniknya dan bukan pada struktur berpikir atau aspek metodologisnya. Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah yang mencerminkan tahap5tahap dalam kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logic5hypothetico erifikasi ini pada dasarnya terdiri dari langkah5langkah sebagai berikut4 (&) Perumusan masalah yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas5batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor5faktor yang terkait di dalamnya (') Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling terkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional
berdasarkan
premis5premis
ilmiah
yang
telah
teruji
kebenarannya
dengan
memperhatikan faktor5faktor empiris yang relean dengan permasalahan. () Perumusan hipotesis yang merupakan ja%aban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan (3) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta5fakta yang relean dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta5fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak (8) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apkah sebuah hipotesis yang diajukan itu diterima atau ditolak. Kiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. #ebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak. +ipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari ilmu pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran di
10
sini harus ditafsirkan secara pragmatis artinya bah%a sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.
#emua itu adalah langkah5langkah yang harus ditempuh dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. eskipun antara langkah yang satu dengan yang lain saling terkait dan langkah yang a%al menjadi dasar bagi langkah yang selanjutnya tapi dalam praktiknya bisa berbeda. #eorang peneliti bisa memulainya dengan menemukan fakta5fakta di lapangan kemudian merumuskannya dan mengambil kesimpulan secara umum (induksi) atau membuktikan premis5premis yang sudah ada kemudian disesuaikan dengan fakta (deduksi). Dalam sebuah tradisi keilmuan, ilmu bisa berkembang bila dilakukan sebuah proses falsifikasi. Artinya kita sesuaikan antara teori5teori yang ada dengan kenyataan yang ada di lapangan (mencari pembuktian). Artinya jika teori yang kita miliki tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan maka ke%ajiban kita adalah merumuskan teori baru. Demikian proses itu berlangsung secara terus menerus hingga dicapai kesesuaian antara teori dengan fakta. Dari sinilah sebuh ilmu itu akan selalu mengalami perkembangan. "ukan sebaliknya mencari pembenaran terhadap teori yang sudah ada. Artinya teori yang sudah ada tersebut dianggap sudah benar sehingga tinggal mencari pembenaran fakta5faktanya di lapangan. @ika tidak sesuai antara fakta dengan teori fakta tersebut disingkirkan sampai menemukan fakta yang sesuai dengan teori. @ika demikian maka suatu ilmu itu tidak akan mengalami perkembangan.
3. Bagamana sen bertan!a "alam #lsa#at "bahan $leh %enalahan lmu aks$l$g Aks$l$g
@ika ontologi berbicara tentang hakikat yang ada (objek ilmu) dan epistemologi berbicara tentang bagaimana yang ada itu bisa diperoleh (cara memperoleh ilmu) maka aksiologi berkaitan dengan manfaat dari pada ilmu itu sendiri atau kaitan penerapan ilmu itu dengan kaidah5kaidah moral. Adapun @ujun #. #uriasumantri dalam bukunya 0ilsafat $lmu mengatakan bah%a aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nalai secara umum. #ebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan "agaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah5kaidah moral "agaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan5pilihan moral "agaimana kaitan antara 11
teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma5norma moral atau profesional enurut "rameld, ada tiga bagian yang membedakan di dalam aksiologi. Pertama, moral conduct, tindakan moral. "idang ini melahirkan disiplin khusus yaitu etika. Kedua, esthetic eJpression, ekspresi keindahan yang melahirkan estetika. Ketiga, socio5political life, kehidupan sosio5politik. "idang ini melahirkan ilmu filsafat sosio5politik. &. /eori ilai (*tika) Problem aksiologis yang pertama berhubungan dengan nilai. "erkaitan dengan masalah nilai sebenarnya telah dikaji secara mendalam oleh filsafat nilai. 7leh sebab itu dalam kesempatan kali ini akan dibahas beberapa hal saja yang kiranya penting untuk dipaparkan berkaitan dengan masalah nilai. /ema5tema yang muncul seputar masalah ini misalnya apakah nilai itu subjektif atau objektif. Perdebatan tentang hakikat nilai, apakah ia subjektif atau objektif selalu menarik perhatian. Ada yang berpandangan bah%a nilai itu objektif sehingga ia bersifat uniersal. Di mana pun tempatnya, kapanpun %aktunya, ia akan tetap dan diterima oleh semua orang. Ambil misal mencuri, secara objektif ini salah karena hal itu merupakan perbuatan tercela. #iapa pun orangnya, di mana pun dan kapanpun pasti akan sepakat bah%a mencuri dan perbuatan tercela lainnya adalah salah. @adi nilai objektif itu terbentuk jika kita memandang dari segi objektiitas nilai. #ementara jika kita melihat dari segi diri sendiri terbentuklah nilai subjektif. ilai itu tentu saja bersifat subjektif karena berbicara tentang nilai berarti berbicara tentang penilaian yang diberikan oleh seseorang terhadap sesuatu. /entunya penilaian setiap orang berbeda5beda tergantung selera, tempat, %aktu, dan juga latar belakang budaya, adat, agama, pendidikan, yang memengaruhi orang tersebut. isalnya bagi orang +indu tradisi gaben (membakar mayat orang mati) merupakan suatu bentuk penghormatan terhadap orang mati dan bagi mereka hal itu dianggap baik dan telah menjadi tradisi. amun bagi orang $slam hal itu diangap tidak baik. "erhubungan seksual di luar nikah asal atas dasar suka sama suka hal ini tidak menjadi masalah dan biasa di "arat. /api bagi orang $slam hal itu jelas hina, jelek, dan salah. "agi orang5orang terdahulu, ada beberapa hal yang dianggap tabu, tidak boleh dilakukan dan tidak pantas tapi hal5 hal tersebut tidak lagi bermasalah bagi orang5orang sekarang ini. Dari sini bisa dilihat bah%a nilai itu bersifat subjektif tergantung siapa yang menilai, %aktu dan tempatnya. 12
"erbicara tentang nilai berarti berbicara tentang baik dan buruk bukan salah dan benar. Apa yang baik bagi satu pihak belum tentu baik pula bagi pihak yang lain dan sebaliknya. Apa yang baik juga belum tentu benar misalnya lukisan porno tentu bagussetiap orang tidak mengingkarinya kecuali mereka yang pura5pura dan sok bermoraltapi itu tidak benar. embantu pada dasarnya adalah baik tapi jika membantu orang dalam tindakan kejahatan adalah tidak benar. @adi, persoalan nilai itu adalah persoalan baik dan buruk. Penilaian itu sendiri timbul karena ada hubungan antara subjek dengan objek. /idak ada sesuatu itu dalam dirinya sendiri mempunyai nilai. #usuatu itu baru mempunyai nilai setelah diberikan penilaian oleh seorang subjek kepada objek. #uatu barang tetap ada, sekalipun manusia tidak ada, atau tidak ada manusia yang melihatnya. “"unga5bunga itu tetap ada, sekalipun tidaak ada mata manusia yang memandangnya. /etapi nilai itu tidak ada, kalau manusia tidak ada, atau manusia tidak melihatnya. "unga5bunga itu tidak indah, kalau tidak ada pandangan manusia yang mengaguminya. Karena, nilai itu baru timbul ketika terjadi hubungan antara manusia sebagai subjek dan barang sebagai objek.! amun yang paling penting dari masalah etika adalah implikasi praksisnya. Artinya sesuatu yang buruk itu seharusnya ditinggalkan sedangkan yang baik seharusnya dilaksanakan. Dengan demikian ilmu pengetahuan akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia bukan justru malah mengancam eksistensi manusia itu sendiri. @ika kita melihat fenomena yang ada sekarang inidunia modernbagaimana sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi ($P/*K) banyak yang disalahgunakan untuk tujuan5tujuan kejahatan. isalnya saja dalam kejahatan perang. "anyak kasus yang bisa kita utarakan berkaitan dengan masalah ini seperti Perang Dunia, Perang /eluk, Perang ietnam hingga perseturuan antara Palestina dan $srael yang tidak ada henti5hentinya. ereka yang secara persenjataan lebih maju seolah dengan alasan pembelaan membenarkan tindakan pengeboman dan pembantaian masal di mana seringkali korbannya adalah %arga sipil. /indakan seperti ini tentu tidak bisa dibenarkan, tak berperikemanusiaan dan amoral. #elain itu juga misalnya pembuatan senjata nuklir dan senjata pemusnah masal yang jelas sekali mengancam eksistensi manusia itu sendiri. $tu adalah sekedar contoh dari pemanfaatan teknologi yang tidak tepat guna. /entunya masih banyak yang lainnya. 7leh sebab itu aksiologi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan tuntunan bagaimana suatu hal itu bisa digunakan secara tepat guna. 13
emang segala sesuatu itutermasuk implikasi kemajuan di bidang ilmu pengetahuan mempunyai dampak negatif dan positif. /api sebenarnya dampak yang negatif itu bisa dihindari atau setidaknya diminimalisir. #emua itu adalah demi kepentingan kehidupan manusia itu sendiri.
'. *stetika *stetika (aesthetica) mula5mula berarti teori tentang pencerapan penghayatan pengalaman indera, sesuai dengan istilah Kant dengan transEendentale asthetik (teori tentang susunan penghayatan panca5indra dalam ruang dan %aktu, berla%anan dengan transEendentale logic4 pengetahuan rasional dan penuturan). Perla%anan yang dikemukakan oleh Kant itu juga dinyatakan oleh "aumgarten. $a menempatkan logika sebagai teori pemakaian pemikiran yang benar dan estetika sebagai teori tentang penghayatan sempurna panca5indera. asalah yang timbul tentang estetika yang dihadapi oleh banyak ahli pikir semenjak Plato dan Aristoteles ialah pernyataan tentang hakikat keindahan dan seni. Dengan demikian seluruh lapangan nilai, dalam mana keindahan dan seni merupakan bagiannya, dinamakan lapangan estetika, dikordinasikan dengan logika dan estetika. *stetika dalam pengertian baru itu diapakai oleh Kant dan #chiller sehingga menjadi umum di @erman, meluas ke dalam pemakaian internasional.! Perdebatan lain yang menarik perhatian berkaitan dengan masalah estetika adalah tentang keindahan, apakah keindahan itu sesuatu yang sifatnya objektif atau subjektif @ika teori tentang nilai mengatakan bah%a persoalan nilai itu adalah masalah yang subjektif maka sebaliknya dengan persoalan estetika. Persoalan estetika lebih berpihak pada pandangan objektiisme. Artinya bah%a keindahan itu merupakan sifat yang objektif yang dimiliki oleh suatu benda. $a bukanlah penilain subjektif seseorang. Diantara yang berpandangan seperti ini adalah +egel. +egel menganggap bah%a seluruh alam adalah manifestasi dari =ita utlak, Absolut $dea. Keindahan adalah pancaran =ita utlak melalui saluran indera. $a adalah sejenis pernyataan ruh. #eni, agama dan filsafat merupakan tingkat5tingkat tertinggi dari perkembanga n ruh. #edangkan Kant memberikan arah yang baru sama sekali dalam mencari keterangan tentang estetika. Dengan Kant dimulailah studi ilmaih dan psikologi tentang teori estetika. $a mengatakan dalam /he =ritiGue of @udgement bah%a akal memiliki indera ketiga di atas pikiran dan kemauan. $tulah inder rasa. 2ang khas pada rasa atau kesenangan estetika ialah ia tidak 14
mengandung kepentingan. $ni membedakannya daripada kesenangan5kesenangan yang lain yang mengandung unsur keinginan atau terlibat dalam kepentingan pribadi atau hayat. -ula misalnya tidaklah indah tapi dikehendaki. Kita menginginkannya untuk menikmatinya. Demikian pula tindakan moral tidal indah. $a adalah baik. Kita menyetujuinya karena kepadanya kita mempunyai kepentingan. #ebaliknya dengan keindahan. #elalu $a merupakan objek kepuasan yang tidak mengandung kepentingan, berbeda dari keinginan5keinginan yang lain. $ndah, sekalipun ruhaniah adalah objektif. Karena itu ia selalu merupakan objek penilaian. Kita mengatakan4 “"arang ini indah!. +al ini menunjukkan bah%a keindahan itu merupakan sifat objek, tidak hanya sekedar selera yang subjektif. Demikianlah teori Kant. Di dalam $slam sendiri konsep “keindahan! itu sangat jelas sekali. #umber keindahan itu bahkan bersumber dari $lahi. Dikatakan bah%a “Allah itu aha $ndah dan menyukai k eindahan!. Demikian juga alam sebagai ciptaannya merupakan sesutau yang indah dan menakjubkan. "agaimana kita seringkali mengagumi keindahan alam yang ada di sekitar kita. +al ini merupakan sebuah ekspresi nyata yang sering kali kita ungkapkan. Artinya suatu nilai estetika benar5benar merupakan sesuatu yang objektif bukan subjektif sebagaimana nilai etika. . #osio Politik "agian ketiga dari aksiologi adalah tentang sosio5politik. #osio5politik ini merupakan ilmu praksis. 2ang pertama mengenai ilmu sosial, dalam hal ini ia berfungsi sebagai ilmu yang mengatur bagaimana manusia hidup bermasyarakat. +anya saja ia mempunyai concern yang lebih spesifik yaitu berkaitan dengan masalah tindakan manusia atau bagaimana manusia itu harus bergaul, berinteraksi antara yang satu dengan yang lain. anusia sebagai makhluk sosial pasti tidak bisa dilepaskan dari manusia yang lain untuk mempertahankan hidup. Artinya mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dalam perkembagannya, ilmu sosial ini nantinya akan menjadi disiplin ilmu trsendiri yaitu sosiologi. "erbicara tentang ilmu sosial tentu juga tidak bisa dilepaskan dari yang namanya ilmu ekonomi karena masalah sosial juga mencakup masalah ekonomi. isalnya bagaimana manusia membutuhkan keberadaan manusia yang lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. *konomi dalam tradisi ilmiah $slam, sebagaimana dipahami juga di dalam tradisi 2unani, harus dipahami sebagai manajemen rumah tangga (tadbir al5manEil), yang tujuannya adalah memberi bimbingan kepada semua anggota keluargaterutama anggota keluarganyatentang berbagai masalah yang berkaitan dengan pengelolaan rumah tangga. @adi bukan dalam arti 15
ekonomi makro atau ekonomi perusahaan seperti yang layaknya dipelajari pada masa sekarang di sekolah5sekolah. Karena itu sebagaimana etika memberikan petunjuk5petunjuk praktis bagaimana bertindak sebaik mungkin sebagai indiidu, demikian juga ekonomi memberikan bimbingan praktis bagaimana bertindak sebaik mungkin sebagai anggota keluarga.! "erkaitan dengan masalah manajemen rumah tangga juga adalah bagaimana caranya mencari nafkah yang halal, cara menyimpannya, membelanjakannya dan sebagainya. "ahkan juga dibahas bagaimana mencari pembantu yang baik, apa kriteria pembantu yang baik dan bagaimana sikap kita terhadapnya. 2ang tidak kalah pentingnya dalam membangun sebuah rumah tangga adalah bagaimana mencari istri yang baik. Karena istri merupakan tiang dari sebuah rumah tangga itu sendiri. Demikian juga dibahas alasan5alasan apa yang menyebabkan seseorang butuh rumah tangga. Apa prinsip5prinsipnya dan hal apa saja yang diperlukan dalam pengelolaan sebuah rumah tangga. #elanjutnya adalah masalah politik. #ebagaimana etika dan ekonomi, politik juga dipandang dalam tradisi ilmiah $slam, sebagai ilmu praktis, yang tujuannya member bimbingan kepada manusia, bagaimana menjadi manusia sebaik5baiknya sebagai seorang anggota masyarakat atau dengan kata lain sebagai makhluk sosial. $lmu politik ini terutama penting sekali bagi para pemimpin masyarakat ataupun pemerintah, karena $a juga memberi kita arahan tentang bagaimana memerintah atau mengelola masyarakat yang dipimpinnya. asalah politik juga menyangkut masalah kenegaraan sehingga ia juga berbicara tentang bagaimana mencari seorang pemimpin yang baik dan ad il. Apakah kualifikasinya. Demikian juga dibahas tipe5tipe negara. isalnya ada negara utama dan tidak utama. egara utama hanya punya satu jenis saja sedangkan negara tidak utama ada yang disebut negara bodoh, negara yang durjana dan negara yang keliru.
"A" $$$ 16
P*?/?P
"ah%a seni bertanya dalam filsafat adalah dimana kita menalisis sebuah petanyaan yang liat dari objeknya (Antologi) dan di cari sumber informasi pengatuhan sebuah objek dari sumber nya teori nya, kebenarannya, lalu ketebatasan ilmu yang mencangkup, mengunakan metode ilmiah (*pistemologi) dan akan di utarakan pertanyaan tersebut dengan ilmu Aksiologi dari etika dan estitika dan social politik
17