MAKALAH SENI KONTEMPORER FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Disusun oleh : Nama
1.
Kanthi Pangastuti
201391003
2.
Chomsiyah
201391004
3.
Eko Okta Fian Aris Susanto
4.
Joko Mulyono
5.
Nisa Nurjanah
6.
Ali
7.
Ade
8.
Desi
NIM
201391012
PROGRAM PERKULIAHAN KARYAWAN ISTA AL-KAMAL JAKARTA 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah me limpahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan suatu apapun. Shalawat dan salam semoga senantisa terlimpahcurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, tabi'in dan tabi'atnya. Dan semoga syafaatnya akan menyertai kita di hari pembalasan kelak. Makalah ini dibuat sebagai tugas Sejarah Seni Rupa & Desain pada program perkuliahan karyawan Institut Sains dan Teknologi Al – Al – Kamal Kamal Jakarta. Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Sepenuhnya penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Karenanya, saran dan kritik sangat kami harapkan demi perbaikan di masamasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi warga belajar Institut Sains dan Teknologi Al – Al – Kamal Kamal pada khususnya, dan pembaca pada umumnya.
Jakarta, November 2013
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................. ..................................
i
KAT KATA PENGANTAR PENGANTAR ................................................ ..................................
ii
DAFTAR DAFTAR ISI ..................................................... ................................................................................................ ...........................................
iii
DAFTAR DAFTAR GAMBAR ................................................. ..................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... ............... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................... ....................................................................................... .................................. C. Tujuan
BAB II
1
............................................... .................................................... 1
ISI
A. Pengertian Seni Kontemporer ....................................................... ...................................................................... ...............
3
B. Sejarah Seni Kontemporer................................................... ........................
4
C. Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia ..........................................
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................... ........................................... 11
B. Saran
................................................... ........................................... 11
DAFTAR DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ................................................. ..................................
12
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Pagelaran 1. Pagelaran musik „Beringin Kurung‟, Karya Nyoman Sadra dalam rangkaian acara Art Summit Indonesia ke-4 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 September 2004 (Sumber www.store.tempo.co ) 2. Gambar Gambar 2. Se Seni L uki s Kon temporer temporer yang yang tidak l agi meni meni ru Al am 3. Gambar 3. Seni Kontemporer Abstraksi 4. Gambar 4. Seni gambar kontemporer Indonesia 5. Gambar 5. Seni rupa „Adik Kakak‟ karya Basuki Abdullah
BAB I PENDAHULUAN
A . L atar atar Belakang Belakang M asalah asalah
Seni kontemporer merupakan salah satu cabang dalam dunia seni. Dimana seni tersebut terpengaruh oleh dampak kekinian. Untuk memperkaya dan menambah wawasan kita mengenai seni rupa kontemporer, kita perlu mengkaji dan mencari referensi dari berbagai sumber. Tentu saja sumber tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Untuk itu, makalah ini disusun agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari seni rupa kontemporer. Yang disebut seni sendiri memiliki cakupan yang luas. Sepanjang hal tersebut memiliki nilai keindahan atau nilai estetika, maka hal tersebut bisa disebut sebagai seni. Bisa meliputi seni lukis, seni tari, seni patung dan lain sebagainya. Pendapat lain mengatakan bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme tradisi modernisme Barat. Barat. Ini Ini sebagai pengembangan dari wacana pasca modern (postmodern art) dan pasca dan pasca kolonialisme yang kolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman. para seniman.
B . Rumusan M asalah asalah
Adapun makalah yang kami buat ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian tentang seni kontemporer. 2. Untuk mengetahui perkembangan seni kontemporer di Indonesia. 3. Untuk mengetahui contoh jenis-jenis dan karya seni kontemporer.
C. Tujuan
1 Di dalam pembuatan makalah ini, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Diantara tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memperluas pengetahuan mengenai seni kontemporer. 2. Memperkenalkan karya seni kontemporer. 3. Sebagai media belajar yang menyenangkan. 4. Untuk dijadikan sumber informasi di perpustakaan.
BAB II PEMBAHASAN A . Pengertian Pengertian Seni Seni Kontemporer Kontemporer
Indonesia memiliki sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari kesenian. Di samping itu, Indonesia memiliki beragam kekayaan berupa kebudayaan tradisional dan modern, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seni sendiri merupakan salah satu unsur budaya yang hidup di dalam masyarakat. Sementara seni kontemporer merupakan bagian dari seni modern yang sedang berkembang di Indonesia, yang mana terlihat dari banyaknya karya seni kontemporer yang dihasilkan oleh para seniman dalam negeri. Contohnya adalah pagelaran instrument musik kontemporer yang diberi judul “otot kawat balung wesi” dan “beringin kurung” karya Nyoman Sadra. Nyoman Sadra menggunakan telur dan gergaji sebagai instrument
musiknya. Gambar 1. Pagelaran musik „Beringin Kurung‟, Karya Nyoman Sadra dalam rangkaian acara Art Summit Indonesia ke-4 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 September 2004 (Sumber www.store.tempo.co)
3 Kontemporer itu sendiri artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang terjadi di masa sekarang. Sehingga seni kontemporer merupakan seni yang tidak terikat batas ruang dan waktu, tidak berpatokan pada suatu periodisasi seperti abad ke-20, abad ke-21 dan setelahnya.
Seni Kontemporer merupakan istilah umum yang digunakan di Negara Barat semenjak Perang Dunia II. Perkembangan Seni Kontemporer terpengaruh oleh dampak modernisasi. Sementara di Indonesia sendiri, Seni Kontemporer berkembang seiring dengan bertambahnya ragam teknik dan medium yang digunakan untuk menciptakan karya seni. Selain itu, penyebab lain adalah karena adanya percampuran antara praktik dan disiplin ilmu yang berbeda, pilihan artistik dan pilihan presentasi karya. Yasraf Amir Piliang Menurut salah seorang pemerhati seni Yas menyebutkan menyebutkan bahwa
pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat lebih kepada masa kini atau bersifat modern. Sedangkan dilihat dari etimologi atau sejarah katanya terdiri dari dua kata, yaitu co dan tempo. Dimana co bermakna bersama dan tempo artinya waktu. Sehingga secara harfiah, seni kontemporer dapat diartikan sebagai seni yang berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang dilakoni.
B . Sejar Sejar ah Seni Seni Kon temporer
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai sejarah seni kontemporer, maka harus terlebih dahulu menelusuri awal perubahan dari seni itu sendiri, dimana seni kontemporer merupakan suatu pelepasan dari seni itu sendiri. Contohnya pada seni lukis. Seni lukis mulai memperlihatkan “sikap anehnya” setelah fotografi ditemukan pada abad 19. Beberapa ahli sejarah seni berpendapat bahwa penemuan fotografi telah mengakhiri otoritas seni lukis dalam hal “meniru alam”. Konsep art imitating nature dengan sendirinya mendekati kepunahan. Tidak ada seniman gila yang mau bersaing dengan fotografi dalam beberapa hal, seperti : kecepatan, ketepatan, keakuratan dan kemiripan. Masa itu disebut sebagai masa krisis representasi realitas atau awal penyebab kelahiran seni lukis modern.
Gambar 2. Se Seni L uki s Kontemporer Kontemporer yang tidak lagi menir u Al am
Sejak itu seni lukis mengambil langkah baru untuk memapankan kembali otoritasnya, yaitu menggambar realitas dengan cara yang tidak bisa dilakukan fotografi. Paul Cezanne (ini biangnya seni lukis modern) termasuk orang pertama yang menerapkan langkah itu dengan melukis efek pencerapan dari realitas. Dia menggambarkan pandangan subyektif dari realitas dengan memasukkan unsur ketidakpastian di dalamnya. Artinya, persepsi kita terhadap suatu objek, baik keragaman sudut pandang maupun keraguan yang kita lihat diakumulasikan ke dalam kanvas sebagai konsep menggambar. Seni lukis modern mengalami krisis pada awal tahun 1970. Penyebab terjadi krisis k risis ini, antara lain, adalah penciptaan karya seni lukis menjadi menjadi terlalu mudah. Setiap gaya dari sebuah sebuah karya yang baru diciptakan seolah-olah telah ada sebelumnya. Karena penciptaan karya yang terlalu mudah dan jenis karya seni lukis pun p un tidak terbatas jumlahnya, maka timbul kekaburan batas-batas estetika. Sampai akhirnya ada seruan bahwa segala sesuatu telah sampai pada akhir. Kalaupun praktek seni lukis masih berlanjut maka semata-mata hanya menampilkan kekosongan makna. Di tengah kekacauan ini seni lukis kontemporer muncul. Kemunculan seni lukis kontemporer ditandai dengan tidak ada lagi aturan atau kategori yang dipakai untuk menghakimi sebuah karya yang tidak lazim. Aturan-aturan atau kategorikategori adalah apa yang dicari oleh karya seni itu sendiri. Seniman berkarya tanpa aturan untuk menemukan aturan dari apa yang telah dilakukannya.
Gambar 3. Seni Kontemporer Abstraksi
Seni lukis kontemporer tidak peduli dengan estetika atau bahkan membuang sama sekali proses estetika. Sering kali karya-karya seni lukis ini hanya membuat syock penonton daripada kesenangan estetik. Seni lukis ini terkadang tidak bisa lepas dari ideologi politik dan diperalat untuk memperjuangkan kepentingan ideologi yang bersifat advokatif. Akibatnya, banyak karyakarya lukis kontemporer yang hadir dengan penampilan radikal untuk menarik perhatian. Para seniman seni lukis kontemporer yakin bahwa seni bisa digunakan sebagai salah satu alat untuk
perubahan sosial . Gambar 4. Seni gambar kontemporer Indonesia
Begitulah seni lukis berubah wajah dari waktu ke waktu hingga berwajah seperti sekarang ini. Meskipun demikian ada saja yang mengapresiasi hingga karya tersebut dapat bertahan hidup. Di sisi lain ada kekuatan yang bermodal besar yang melegitimasinya menjadi sebuah selera. Tentu saja selera pasar. Mereka adalah para pedagang seni dan kolektorkolektornya. Dengan kreativitas “olah” mereka merubah karya seni menjadi komoditi komoditi yang
layak dijual. Yang mengejutkan seniman yang “anti pasar” sekalipun tidak mampu menolak karyanya dilegitimasi sebagai komoditi.
C. Perk Perk embangan Seni Seni Kon temporer temporer di I ndonesia ndonesia
Antara modern dan kontemporer secara umum tidak dapat dipilah berdasarkan waktu. Hal ini mengakibatkan tidak jelasnya pemisah antara kedua istilah tersebut. Istilah modern dan kontemporer dalam konteks seni rupa dijelaskan oleh Kramer dalam Dharsono sebagai berikut: Pengertian “kontemporer” dibandingkan dengan istilah istilah modern hanya sekedar sebagai sekat munculnya perkembangan seni rupa sekitar tahun 70-an dengan menempatkan seniman seniman Amerika seperti David Smith dan Jackson Pollock sebagai tanda peralihan (Dharsono, 2004: 223). Pengertian kontemporer dalam bidang arsitektur memiliki pengertian lain, hal ini diungkapkan oleh Kultermann seorang pemikir asal Jerman, “Berdasarkan teori Udo, pengertian kontemporer dekat dengan paham post-modern menjelang tahun 1970. Paham baru ini menentang kerasionalan paham modern yang dingin dan berpihak pada simbolisme instink” (Dharsono, 2004: 223). Dalam istilah seni pengertian ini ditafsirkan lebih lajut oleh Douglas Davis, bahwa kontemporer sebagai kembalinya upaya mencari dan mengangkat nilai-nilai budaya dan kemasyarakatan atau dalam istilah seni kembali ke konteks. Seperti telah kita ketahui, seni kontemporer dalam bahasa Indonesia padanannya adalah “seni masa kini” atau juga “seni mutakhir”. Dalam khazanah seni modern yang telah berusia ratusan tahun, kehadiran seni kontemporer cukup rumit dan menimbulkan kontroversi yang berkepanjangan. Istilah seni kontemporer justru banyak menimbulkan kebingungan. Istilah seni kontemporer dalam arti seni masa kini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 50-an. Pada waktu itu, karya seni masa kini hanya menyangkut nama-nama Picasso, Matisse, Braque dan lain-lain. Periode berikutnya adalah pendobrakan yang lengkap terhadap asas-asas seni rupa tradisi Barat. Bahkan, akhirnya pendobrakan ini semakin beraneka ragam. Dipengaruhi oleh semangat individualisme dengan jumlah pelukis yang semakin banyak maka seni kontemporer ini semakin dipadati oleh seni individual di mana setiap seniman berusaha untuk saling berbeda satu sama lain (Popo Iskandar, 2000:30).
Ditinjau dari sudut ini seni kontemporer bukanlah konsep tetap. Seni kontemporer adalah dimensi waktu yang terus bergulir mengikuti perkembangan masyarakat dengan zamannya. Kiranya hanya satu indikasi yang bisa dijadikan titik terang istilah seni kontemporer, yakni lahir dan berkembang dalam khazanah dan ruang lingkup seni modern. Hal ini di pertegas dalam buku AWAS! Recent art from Indonesia: Seni rupa kontemporer muncul setelah seni rupa modern. Berlangsungnya perayaan „Boom seni lukis‟ di akhir tahun 80-an 80-an dan awal akhir 90-an seniman bergerak cepat menembus, melintas batas-batas tradisional negara yang membatasi identitasnya. Kelangsungan seni rupa kontemporer tidak lagi mengusung semangat hebat, pemberontakan dan penyangkalan seperti pendahulunya di tahun 70-an (seni modern) tetapi melangsungkan negosiasi dengan berbagai senimanan baru, perubahan-perubahan yang serba cepat, peluang dan tentunya juga gemerlapnya pasar (Rizki A Zaelani, 1999:92). Setiawan Sabana, tokoh pendidik, perupa, yang juga seorang dekan FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) ITB mengungkapkan, mengungkapkan, sesuai dengan hasil penelitiannya mengenai “Seni Rupa Kontemporer Asia Tenggara” yang dilakukannya selama 4 tahun, bahwa yang membeda kan antara seni rupa modern dan kontemporer adalah sebagai berikut: Seni Seni Rupa M oder oder n :
1. Memutuskan rantai dengan tradisi masa lalu, pada masa ini tradisi tidak tidak menjadi perhatian yang signifikan dan itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak perlu diotak-atik lagi tapi cukup dalam musium saja. 2. Adanya high art dan low art ( kesenian dianggap adiluhung). 3. Tema-tema sosial cenderung ditolak. 4. Kurang memperhatikan budaya lokal. Seni Seni Rupa Kon temporer temporer :
1. Tradisi diangkat kembali, misalnya tema lebih bebas dan media lebih bebas. 2. Tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema berkarya seni. 3. Berbaurnya karya seni adiluhung/ high art dan low art. 4. Masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa kontemporer kesenian dianggap kesementaraan.
5. Dulu ada istilah menara gading sekarang kesenian merakyat, jadi tidak lagi sesuatu yang perlu/ harus bertahan. 6. Budaya lokal mulai bahkan menjadi perhatian. Selanjutnya ia menyimpulkannya bahwa fenomena seni rupa kontemporer Indonesia merupakan suatu refleksi, pencerminan evaluasi kembali, sikap evaluatif dan pencarian akan potensi-potensi kultural yang baru di negeri ini dan merupakan bentuk kesadaran baru dalam era global. Dalam seni rupa Indonesia, rupa Indonesia, istilah istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni pameran seni patung pada patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni dan seni lukis. Seni lukis. Seni tari tradisional tari tradisional mulai tersisih dari acaraacara televisi acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara upacara atau seremonial saja.
Gambar 5. Seni rupa „Adik Kakak‟ karya Basuki Abdullah
Lukisan kontemporer semakin kontemporer semakin melejit seiring dengan meningkatnya konsep hunian minimalis, terutama minimalis, terutama di kota-kota besar. Seperti diungkapka n oleh seniman lukis kontemporer Saptoadi Nugroho dari galeri Tujuh galeri Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta Space Yogyakarta , “Lukisan , “Lukisan kontemporer semakin diminati seiring dengan merebaknya konsep perumahan minimalis terutama di kota-
kota besar. Akan sulit diterima bila kita memasang lukisan pemandangan, misalnya sedangkan interior ruangannya berkonsep modern.”
BAB II I PENUTUP A . Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Seni Kontemporer dapat diartikan sebagai salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu kondisi waktu yang yang sama atau saat ini. Jadi seni Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan sekarang. Lukisan kontemporer kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. Dan Dalam seni rupa Indonesia, rupa Indonesia, istilah istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang.
B . Saran
Saran kami untuk penyajian makalah yang mencakup seni rupa kontemporer dimana seharusnya materi yang disajikan lebih lengkap. Namun hal tersebut dikarenakan kurangnya materi yang ada di media-media dan semoga dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui segalah sesuatu yang ada di dalam makalah ini . DAF TAR PUSTAKA PUSTAKA
1. http://www.anneahira.com/pengertian-seni-kontemporer.htm diakses pada 16 November 2013 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer diakses diakses pada 14 November 2013 3. http://www.slideshare.net/mpratriya/seni-kontemporer http://www.slideshare.net/mpratriya/seni-kontemporer diakses diakses pada 16 November 2013 4. http://abasshare.blogspot.com/2013/03/bab-i-pendahuluan-a_9.html http://abasshare.blogspot.com/2013/03/bab-i-pendahuluan-a_9.html diaksess diaksess pada 20 November 2013 5. http://seni-syakiyahrosi.blogspot.com/2013/02/seni-rupa-modern-atau-kontenporer.html diakses diakses pada 20 November 2013
6. http://bct222renita.wordpress.com/sejarah-seni-lukis-kontemporer/ http://bct222renita.wordpress.com/sejarah-seni-lukis-kontemporer/ diakses diakses pada 20 November 2013 http://nurmalamala12.wordpress.com/2012/03/24/seni-rupa-kontemporer/ diakses pada 20 http://nurmalamala12.wordpress.com/2012/03/24/seni-rupa-kontemporer/ diakses November
Mari bergabung Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia!
[tutup tutup]]
Seni lukis Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ada usul agar Lukisan Lukisan digabungkan ke artikel atau bagian ini. (Diskusikan Diskusikan))
rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar . Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan lukisan bisa bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas kanvas,, kertas kertas,, papan,, dan bahkan film di dalam fotografi papan fotografi bisa bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Daftar isi
1 Sejarah umum seni lukis 1.1 Zaman prasejarah o 1.2 Seni lukis zaman klasik o 1.3 Seni lukis zaman pertengahan o 1.4 Seni lukis zaman Renaissance o 1.5 Art nouveau o 2 Sejarah seni lukis di Indonesia 3 Aliran seni lukis 3.1 Surrealisme o 3.2 Kubisme o 3.3 Romantisme o 3.4 Plural painting o 3.5 Badingkut(isme) o 3.6 Aliran lain o 4 Abstraksi 5 Pelukis terkenal Indonesia 6 Lihat pula
Sejarah umum seni lukis Zaman prasejarah Secara historis historis,, seni lukis sangat terkait dengan gambar . Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai
membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang arang,, kapur , atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik . Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding dinding,, lantai lantai,, kertas kertas,, atau kanvas kanvas.. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga den gan dwimatra (dua dimensi, dimensi datar). Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang manusia, binatang,, dan objekobjek alam lain seperti seperti pohon pohon,, bukit bukit,, gunung gunung,, sungai sungai,, dan laut laut.. Bentuk Bentuk dari dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng banteng dibuat dengan proporsi dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk tanduk asli. asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan d ari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pada satu titik, ada orang-orang tertentu da lam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan makanan.. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman seniman--seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.. seni
Seni lukis zaman klasik Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama) Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii Pompeii)),
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.
Seni lukis zaman pertengahan Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama agama pada pada zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir sihir yang yang bisa
menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan Tuhan.. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas realitas.. Kebanyakan lukisan pada zaman ini lebih berupa simbolisme simbolisme,, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus". Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).
Seni lukis zaman Renaissance Berawal dari kota Firenze Firenze.. Setelah kekalahan dari Turki Turki,, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa Eropa.. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur. Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:
Tomassi Donatello Leonardo da Vinci Michaelangelo Raphael
Art nouveau Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin.. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh mesin produksi massal (atau jika bisa, biaya pembuatannya akan menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.
Sejarah seni lukis di Indonesia Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi. Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi. Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer , dengan munculnya seni konsep kon sep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.
Aliran seni lukis Surrealisme Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk -bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah fikiran bawah sadar manusia. sadar manusia. Pelukis berusaha untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali
Kubisme Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk bentuk geometri atau bentuk balok-balok untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso. Picasso.
Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni luk is modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandan gan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri pada zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh. Saleh.
Plural painting Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang b ersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style...
Badingkut(isme) Sebuah kecenderungan, penggayaan, atau cara proses kreatif yang dikembangkan oleh Herry Dim sejak tahun 1970-an. Kegiatan membuat karya dengan menggunakan bahan-bahan temuan dan bahkan bahan-bahan bekas ini kemudian bisa menjadi karya seni dua dimensi (lukisan maupun instalasi dinding), karya tiga dimensi (serupa patung), k arya ruang (seni instalasi), atau karya seni tata panggung teater. Bahkan di kemudian hari dikembangkan oleh teman dan generasi penerusnya menjadi garapan musik, tari, senirupa pertunjukan (performance art), dan teater. Tentang " Badingkut " untuk seni tata panggung panggun g teater telah ditulis oleh Herry Dim di dalam sebuah bukunya " Badingkut: Di antar a tiga jalan teater ". ". teater
Aliran lain
Ekspresionisme Dadaisme Fauvisme Neo-Impresionisme Realisme Naturalisme De Stijl
Abstraksi Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan
objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.
Pengertian Seni Bangunan
Ialah segala hasil perwujudan manusia dalam bentuk bangunan, yang mengandung keutuhan/ kesatuan dengan agama (ritual) dan kehidupan budaya masyarakat. Yang tercakup dalam bangunan yaitu :
Kemampuan merancang, dan membangun. 2.
Mewujudkan seni bangunannya menurut bermacambermacam - macam prinsip seperti : bentuk, konstruksi. bahan, fungsi dan keindahan
2.2 Jenis-Jenis Seni Bangunan Hindu
1) Bangunan Candi Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa
kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan mnumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati, Anusapati, selain itu candi pula berfungsi berfungsi sebagai: sebagai: - Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur - Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya candi Bajang Ratu - Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candi Belahan - Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnya candi Jalatunda
- Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candi Sari Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian - Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, ujur sangkar atau segi 20) - Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung - Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system dalam pengelempokan candi, yaitu: - Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah – tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan - System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran 2) Bangunan pura
Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu: - Halaman depan terdapat balai pertemuan - Halaman tengah terdapat balai saji - Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yang berpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar) - Pura agung, didirikan di komplek istana - Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
- Pura subak, didirikan di daerah pesawahan - Pura laut, didirikan di tepi pantai 3) Bangunan Puri
Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb.
2.3 Seni Hias Bangunan Hindu
Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentuk hiasan candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentuk struktur bangunan candi, contohnya: - Hiasan mahkota pada atap candi - Hisana menara sudut pada setiap candi - Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu - Hiasan makara, simbar filaster,dll 1) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding / bidang candi, contohnya
- Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan pada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara - Hiasan flora dan fauna - Hiasan pola geometris - Hiasan makhluk khayangan
Kesimpulan
Seni bangunan Hindu dapat dibagi menjadi bangunan candi, bangunan pura dan bangunan puri. Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa. Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk ajaib.