HALAMAN JUDUL
MAKALAH SENI BUDAYA
ALIRAN-ALIRAN ALIRAN-ALIRAN SENI
Oleh: Nama : 1. Maria Salvatris Putri Marga 2. Agriphina Kurniawati Keani 3. Debriani Owa Senda Kelas
: XII IPA 1
SMA NEGERI 1 BAJAWA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena berkat rahmat-Nya, penulis bisa menyusun dan menyajikan makalah yang berjudul “Perkembangan Seni Rupa dari Awal Hingga Sekarang”. Adapaun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Seni Budaya. Dalam penulisan makalah ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan informasinya . Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami makalah ini.
Bajawa, November 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................i KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2.
Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3.
Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
1.4.
Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3 2.1.
Seni Rupa Murni ......................................................................................... 3
2.2.
Pengertian Seni Rupa Murni (Fine Art). ....................................................... 3
2.3.
Fungsi Seni Rupa Murni.............................................................................. 4
2.4.
Macam-Macam Aliran Seni: ........................................................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 13 3.1.
Kesimpulan .............................................................................................. 13
3.2.
Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang. Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasikreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada dalam dunia ini, air bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau, langit bewarna biru. Semua diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada ciptaan-Nya yang paling megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia. Setiap manusia adalah seniman, disadari ataupun tidak karena manusia adalah suatu karya seni Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimanapun manusia berada yang adalah makhluk Tuhan yang diciptakan penuh dengan seni akan selalu melakukan seni dengan cara-cara dan kebudayaannya masing-masing. Berkesenian adalah salah satu ekpresi proses kebudayaan manusia. kesenian adalah salah satu ciri utama suatu kebudayaan. Bagi manusia kesenian memiliki dua dimensi, yaitu dimensi budaya (pemerdekaan diri) dan dimensi fungsional (kegunaan, efisiensi, teknis dan komersil Seni lukis merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, namun bila dibandingkan dengan bidang seni lain, seni lukis masih tertinggal. Seperti misalnya seni musik, dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan memacu pertumbuhan bidang ini semakin berkembang dengan cepat. Untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan dan untuk mendukung proses belajar mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adalah perlu dikembangkannya pendidikan dalam bidang seni dan budaya. Hal ini dikarenakan seni dan budaya merupakan perluasan dan pendalaman dalam bidang seni di Indonesia, seni menjadi sumber gagasan masyarakat untuk menghasilkan karya seni dan Budaya yang beragam.
1
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan, sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa khususnya Indonesia? 2. Bagaimana cara menciptakan rasa cinta tanah air? 3. Bagaimana cara mengembangkan rasa kepedulian terhadap budaya? 4. Bagaimana cara memberi pengetahuan di bidang kerajinan khusunya lukisan?
1.3.
Tujuan Penulisan 1. Mengetahui Sejarah perkembangan seni rupa murni dari tahun ke tahun 2. Mengetahui pengertian seni rupa murni beserta fungsinya 3. Mengetahui macam-macam aliran 4. Mengetahui pengertian aliran-aliran 5. Mengetahui sejarah-sejarah aliran 6. Mengetahui tokoh-tokoh aliran beserta karyanya
1.4.
Manfaat Penulisan 1. Bagi Pembaca: Para pembaca yang belum mengenal seni terutama seni rupa murni (lukisan) akan lebih mengenal dan diupayakan akan lebih mencintai apa yang dikatakan sebagai seni. Sehingga diharapkan dengan mencintai seni maka dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara akan menjadi lebih harmonis, dan saling menghargai perbedaan persepsi, bukan hanya diseni saja tapi dalam segi aspek kehidupannya 2. Bagi Pencinta Seni: Bagi yang sudah mencintai seni, diharapkan akan menambah wawasan tentang seni musik yang ada di Indonesia, sehingga dapat menambah pengetahuan, yang nantinya dapat digunakan untuk bekal mengarungi dunia ini 3. Bagi Penulis: Diharapkan dengan adanya makalah ini bukan hanya makalah ini saja yang akan disusun oleh penulis, tetapi diharapkan akan muncul makalahmakalah yang lain yang lebih berguna lagi bagi semua pihak
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Seni Rupa Murni Ragam seni rupa murni di wilayah Nusantara sangat bervariasi jenisnya. Ragam seni rupa murni tersebut dipengaruhi oleh budaya yang ada di masingmasing daerah. Sehingga karya seni rupa tersebut merupakan hasil karya seni rupa daerah setempat. Seni rupa murni merupakan hasil karya seni rupa yang hanya dinikmati keindahannya saja. Sedangkan karya seni rupa terapan merupakan hasil karya seni rupa yang berfungsi sebagai benda pakai untuk kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa yang dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni rupa murni ini memiliki sifat kedaerahan atau tradisional. Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat memiliki keunikan. Keunikan tersebut dapat berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk karyanya. Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa murni yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti karya seni lukis Ubud (Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan (Magelang), seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),. Masing-masing karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah.
2.2.
Pengertian Seni Rupa Murni (Fine Art). Seni rupa murni (Fine Art) adalah Seni rupa yang dalam proses pembuatan dan tujuannya mengarah pada kepuasan batin si seniman penciptanya tersebut. Seni rupa murni bentuknya diciptakan dan diwujudkan orang, sebagai curahan hati nurani yang sangat indah sekali. Seni rupa murni disebut juga dengan seni indah (Fine Art) yaitu seni yang semata-mata hanya terikat pada kepentingan estetik dan ekspresi perupa. Karya seni rupa murni diciptakan dengan tujuan sebagai sarana atau media berekspresi, berkomunikasi, rekreasi, dan terapi. Karya Seni Rupa Murni (Fine Art); yaitu Sebuah karya seni rupa murni mengutamakan nilai ekspresi perupanya dibandingkan nilai terapannya. Gagasan, media, teknik, proses, dan
3
keahlian berkarya seorang perupa dominan dalam hal ini. Contohnya adalah lukisan, grafis, patung, seni ukir,dan ragam hias. Seni rupa murni biasa juga merupakan istilah untuk menyebut salah satu jenis seni rupa, yang dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin seniman penciptanya. Seni rupa murni mengacu kepada karyakarya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Sedangkan seni rupa terapan adalah seni yang menjadikan fungsi sebagai tujuan utama dimana kreativitas artistik hanyalah komponen yang melengkapinya . Seni rupa murni diciptakan berdasarkan kreativitas ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruangan. Ciri seni rupa murni ini adalah memiliki motif dan teknik pembuatannya yang khas dan beragam. Seni murni adalah seni rupa yang megutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indra penglihatan.
2.3.
Fungsi Seni Rupa Murni Seni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni rupa yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di dalam penciptaannya lebih mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa murni adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut. Sedangkan seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni rupa yang mempunyai fungsi sebagai benda kebutuhan sehari-hari. Karya seni rupa terapan selain diciptakan sebagai benda praktis juga dapat dinikmati keindahannya. 1. Sebagai sarana ritual keagamaan 2. Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat 3. Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi.
4
4. Sebagai sarana untuk mengenang suatu peristiwa tertentu. 5. Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia. Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan. Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Seni Rupa Timur Purba a. Seni Mesir. b. Seni Mesopotamia. c. Seni Mediterania. 2. Seni Rupa Eropa Klasik. a. Seni Yunani b. Seni Romawi. 3. Seni Abad Pertengahan. a. Seni Masa Pembenyukan b. Seni Masa Gemilang. c. Seni MAsa Kemunduran. 4. Seni Renaissance a. Seni Renaissance. b. Seni Barok. c. Seni Rococo. 5. Seni Modern. Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi, yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa. Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakan seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di dunia perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang aliranaliran sebelumnya.
5
2.4.
Macam-Macam Aliran Seni:
2.4.1. Aliran Neo-Klasik Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja. Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik. Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik : 1. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis. 2. Bentuk selalu seimbang dan harmonis. 3. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis. 4. Raut muka tenang dan berkesan agung. 5. Berisi cerita lingkungan istana. 6. Cenderung dilebih-lebihkan. 2.4.2. Aliran Romantisme Romantisme,
yaitu
aliran
seni
rupa
yang
penggambarannya
mengandung cerita, baik cerita binatang maupun manusia. Pelukis yang beraliran romantisme ini adalah Raden Saleh, F. Goya (Spanyol), Turner (Inggris), Rubens (Belanda). Aliran Romantisme merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
6
Lukisan-lukisan romantisme cenderung menampilkan : 1. Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik) 2. Eksotik, kerinduan pada masa lalu 3. Digunakan untuk perasaan dari penontonnya 4. Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan Ciri-ciri aliran Romantisme sebagai berikut : 1. Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional. 2. Penuh gerak dan dinamis. 3. Warna bersifat kontras dan meriah. 4. Pengaturan komposisi dinamis. 5. Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan. 6. Kedahsyatan melebihi kenyataan. Tokoh-tokhnya antara lain : a. Eugene Delacroix dan Theodore Gericault b. Jean Baptiste dan Jean Francois Millet Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat. Contoh: Judul
: Perkelahian dengan singa atau antara hidup & mati
Ukuran
: 265 x 193 cm
Harga
: Rp 975 juta
Pelukis
: Raden Saleh
Aliran
: Romantisme
Tahun
: 1870
Media
: Lukisan Cat Minyak Di Atas Kanvas
Keterangan Lukisan : a. Keterangan tentang judul karya: J. de Loos-Haaxman, Verlaat Rapport Indie (‘S-Gravenhage: Mouton & Co, Uitgevers, 1968), bagian Ilustrasi No. 64, judul lukisan itu tertulis Gevech met leeuw (Perkelahian habis-habisan dengan Singa), tanpa tahun. Baharudin Marasutan, Raden Saleh …, 18071880, p. 37, berjudul Perkelahian dengan Singa (1870), ukuran 193 x 265
7
cm, berdasarkan foto arsip Rijksmuseum Amsterdam. Jim Supangkat, Indonesia Modern Art and Beyond,
(Jakarta: Yayasan Seni Rupa
Indonesia, 1997), p. 26, menyertakan data atas lukisan itu sebagai berikut: Raden Saleh, Between Life and Death, 1870, oil on canvas, 200 x 230 cm. Jop Ave dkk., Puri Bhakti Renatama, Museum Istana Kepresidenan Indonesia, 1978, hal 121 justru memiliki judul Pertarungan antara Hidup dan Mati (1870), sedang dalam terjemah bahasa Inggrisnya tertulis Struggle with a Lion (1870). b. Seekor
singa
yang
sangat
buas
menyerang
seorang
yang
sedang
menunggang kuda. Kebuasan singa tersebut dapat dilihat dari taring, mata, kuku, serta gerakan yang sangat agresif. Singa tersebut menangkap penunggang kuda dengan penuh kemarahan. Penunggang kuda berusaha mati-matian untuk mempertahankan diri. Pertahanan diri orang tersebut dapat kita lihat dengan usahanya untuk membunuh singa tersebut dengan menembakkan pistolnya ke arah dada singa. Sementara ketakutan kuda sangat terlihat dari matanya yang melirik kearah singa, berharap singa tersebut segera menjauh. Dengan latar belakang alam terbuka, sangat memperjelas obyek yang menjadi focus apresiasi. 2.4.3. Aliran Realisme Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Realisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran realis. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan : “TUNJUKANLAH
KEPADAKU
MALAIKAT,
MAKA
AKU
AKAN
MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau
pengolahan-pengolahan
lainnya.
Gustave
Courbet
(1819-1877)
memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisanlukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
8
2.4.4. Aliran Naturalisme Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis beraliran naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constable. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme. Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). Pelukis beraliran naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi, Wakidi, Claude, Rubens, John Constable, William Hogart, Frans Hall. 2.4.5. Aliran Impresionis Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919). Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu. Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
9
2.4.6. Aliran Ekspresionisme Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin. Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch. 2.4.7. Aliran Fauvisme Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya. Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya. Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc. 2.4.8. Aliran Kubisme Kubisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasar kubus. Bentuk dasar bidang seperti segitiga, segiempat, lingkaran, jajaran genjang, elips, dan bentuk-bentuk bidang lainnya. Pelukis beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik, Mochtar Apin. Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi
10
kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso. Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne. 2.4.9. Aliran Abstraksionisme Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu: 1. Abstrak kubistis Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913] 2. Abstrak Nonfiguratif Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba. 2.4.10. Aliran Futurisme Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll. Futurisme, yaitu aliran seni lukis yang berusaha menampilkan kedinamisan dan berusaha mengutarakan gerak dan khayalan masa yang akan datang. Tokoh aliran ini antara lain : Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, F.T Marineti, Severin, Gialomo Balla
2.4.11. Aliran Dadaisme Dadaisme, yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang magic, seram, atau mengerikan. Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep
dari
konsep
aliran
sebelumnya.
Aliran
ini
mepunyai
sikap
memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
11
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll. 2.4.12. Aliran Surealisme Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi. Tokoh surealis mancanegara yaitu: Salvador Dali, Maxt Ernest, Jona Mirod Aliran ini mengutamakan kebebesan berkarya samapi pada di luar kenyataan. Ciri-cirinya senantiasa memanefesikan suasana misteri , asing aneh , seperti di alam khayal atau mimpi. 1. Surealisme dapat dibedakan menjadi dua bagian : 2. Surealisme Figuratif ( Salvador Dali ) 3. Surealisme Non Figuratif ( Joan Miro ) 4. Tokoh-tokoh di Indonesia : - Sidibio , Sidiarjo, Amang Rahman.
12
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan Seni rupa murni (Fine Art) adalah Seni rupa yang dalam proses pembuatan dan tujuannya mengarah pada kepuasan batin si seniman penciptanya tersebut. Seni rupa murni bentuknya diciptakan dan diwujudkan orang, sebagai curahan hati nurani yang sangat indah sekali. Didalam seni rupa murni terdapat berbagai macam aliran-aliran, seperti yang sudah kita pelajari tadi. Semua aliran itu dituangkan dalam suatu karya seni rupa murni. Aliran-aliran itu memiliki sejarah yang panjang yang dibangun oleh para tokoh baik dari mancanegara maupun dari dalam negeri.
3.2.
Saran Dengan mempelajari aliran-aliran tersebut diharapkan agar tumbuh rasa cinta akan seni dan keinginan untuk mempertahankannya. Semoga bermanfaat.
13
DAFTAR PUSTAKA
o http://wisnujadmika.wordpress.com/2013/02/26/seni-rupa-smp-kelas-ix/ o http://dc336.4shared.com/doc/UeDdGa-7/preview.html o http://eko-seni-budaya-sma.blogspot.com/p/apresiasi-seni_29.html o http://anggylesmana.wordpress.com/2011/10/30/tugas-seni-budaya/ o http://irpansenibudaya.blogspot.com/2013/11/romantisme.html o http://aylaislala.blogspot.com/2013/12/tugas-makalah-budaya-daerah-jawa.html
14