1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Belakang
Untuk menghasil menghasilkan kan sebuah foto rontgen rontgen yang berkualitas, berkualitas, diperlukan diperlukan banyak hal mulai dari mengenal konsep radiografi itu sendiri hingga menilai kualitas gambaran dari foto yang dihasilkan. Dalam sebuah instalasi radiologi terdapat ruang kontrol, ruang ekspose, dan juga kamar gelap. Saat ini,STIKes Widya Cipta usada telahn memiliki laboratorium radiologi. !enelitian ini dibuat untuk mengetahui apakah kondisi laboratorium radiologi STIKes Widya Cipta usada sudah memenuhi standart atau belum belum dan untuk untuk menget mengetahu ahuii bagaim bagaimana ana labora laborator torium ium yang yang sesuai sesuai standart. !enelitian ini juga membahas konsep ruang ekspose, syarat"syarat kamar gelap yang memenuhi standart dan penempatan lab radiologi yang aman. aman. Karena Karena apabil apabilaa ruang ruang ekspose ekspose atau atau kamar kamar gelap gelap tidak tidak memenu memenuhi hi standart, standart, maka akan berakibat berakibat fatal bagi radiografer radiografer,, pasien, pasien, dan orang"orang orang"orang yang yang berada berada tidak tidak jauh jauh dari dari ruang ruang radiol radiologi ogi,, juga juga dapat dapat merusa merusak k alat"al alat"alat at radiograf seperti pesa#at sinar $, kaset, ataupun film yang harganya %ukup mahal. Keam Keaman anan an dan
keny enyaman amanan an bagi agi
peng penggu guna na lab lab
rad radiolo iolog gi
perlu erlu
diperhatikan lebih jelas, karena hal ini akan berpengaruh saat mengoptimalkan proses pembuatan radiograf dengan ketentuan kualitas radiograf yang baik. Dalam pembuatan radiograf dengan ketentuan kualitas radiograf, kondisi film, dan kaset akan menimbulkan perbedaan"perbedaan pada menambahan dan pengurangan ketentuan kualitas radiografi. !erbedaan hasil radiograf akan mempengaruhi gambaran stuktur anatomi tubuh dan diagnosa. &aka ruangan yang yang memenu memenuhi hi standa standart rt akan akan memini meminimali malisir sir kerusa kerusakan kan yang yang mungki mungkin n dialami alat"alat radiograf .
2
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
'. (pakah (pakah lab radiolog radiologii di STIKes STIKes Widya Widya Cipta Cipta usada usada sudah sudah sesuai standar standartt yang berlaku)
1.3 Tujuan Peneltan
'. &engetahui &engetahui kondis kondisii lab radiologi radiologi di di STIKes STIKes Widya Widya Cipta Cipta usada usada menurut menurut standart yang berlaku.
1.! Man"aat Man"aat Peneltan Peneltan
a. Bagi Bagi instit institusi usi : 1. Hasi Hasill pene peneli liti tian an ini ini
diha dihara rapk pkan an
dapa dapatt
memb member erik ikan an
informasi yang berguna tentang pelaksanaan program pembelajaran. b. Bagi Bagi maha mahasisw siswa a: 2. Hasil penelitian
ini
dapat
dijadikan
sumbangan
pemikiran yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa
2
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
'. (pakah (pakah lab radiolog radiologii di STIKes STIKes Widya Widya Cipta Cipta usada usada sudah sudah sesuai standar standartt yang berlaku)
1.3 Tujuan Peneltan
'. &engetahui &engetahui kondis kondisii lab radiologi radiologi di di STIKes STIKes Widya Widya Cipta Cipta usada usada menurut menurut standart yang berlaku.
1.! Man"aat Man"aat Peneltan Peneltan
a. Bagi Bagi instit institusi usi : 1. Hasi Hasill pene peneli liti tian an ini ini
diha dihara rapk pkan an
dapa dapatt
memb member erik ikan an
informasi yang berguna tentang pelaksanaan program pembelajaran. b. Bagi Bagi maha mahasisw siswa a: 2. Hasil penelitian
ini
dapat
dijadikan
sumbangan
pemikiran yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa
3
BAB II TIN#AUAN PUTA$A
2.1 $%nse& $%nse& Dasar Dasar 2.1.1 Pengertan 'nar (
Sinar"* atau sinar +ntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang antara '- nanometer ke '- pi%ometer mirip dengan frekuensi dalam jangka /- !0 to 11- 203. Sinar"* umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medi%al. Sinar"* adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat membahayakan. Dalam ilmu kedokteran, sinar $ dapat digunakan untuk melihat kond kondis isii tulan tulang, g, gigi gigi serta serta orga organ n tubu tubuh h yang yang lain lain tanp tanpaa mela melaku kuku kun n pembedahan langsung pada tubuh pasien. 4iasanya, masyarakat a#am menyebutnya dengan sebutan 5678T8 +89T:2966. Selain bermanfaat, sinar $ mempunyai efek yang berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan gunakan se%ara berlebihan maka akan dapat menimbulka menimbulkan n penyakit penyakit yang berbahaya,
misalnya
kanker. 8leh
sebab
itu
para
dokter
tidak
mengan menganjur jurkan kan terlalu terlalu sering sering memaka memakaii 5678T 5678T8 8 +89T:2 +89T:296 9666 se%ara se%ara berlebihan. &eskipun besar manfaatnya, penggunaan sinar"$ harus memperhatikan prosedur keadaan pasien. Karana daya tembusnya %ukup besar, jaringan jar ingan tubuh manusia dapat rusak terkena paparan sinar"$ terlalu lama. lama. 8leh 8leh karan karanaa itu, itu, pema peman% n%ara aran n sina sinar" r"$ $ pada pada pasie pasien n dius diusah ahak akan an sesingkat mungkin. (nonimous,;-'<3
2.1. 2.1.2 2
Pr%s Pr%ses es Ter Terja ja) )n* n*a a 'nar 'nar (
!roses terjadinya sinar $ adalah sebagai berikut = '. Katoda Katoda filame filament3 nt3 dipana dipanaska skan n besar besar dari ;-.--;-.----C3 sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
4
;. Karena panas ele%tron"elektron dari katoda filamen3 terlepas. /. Se#aktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron" elektron gerakannya diper%epat menuju anoda yang berpusat di fo%using %up. >. (#an"a#an elektron mendadak dihentikan pada target sasaran3 sehingga terbentuk panas ??@3 den sinar $ '@3 <. !elindung perisai3 timah akan men%egah keluarnya sinar $, sehingga sinar $ yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela. 1. !anas yang tinggi pada target sasaran3 akibat benturan ele%tron dihilangkan dengan radiator pendingin. +(S(D,;--?3
:ambar.;.' Tabung rontgen (nonimous, ;-'<3
2.1.3
'"at + s"at snar ( a. &empunyai daya tembus tinggi, artinya sinar $ dapat
menembus bahan dan massa yang padat seperti tulang dan gigi semakin tinggi tegangan tabung maka semakin besar daya tembusnya. b. &empunyai panjang gelombang yang pendek., sehingga semakin jauh jarak objek dan sumber sinar A $ dan semakin tebal objek maka semakin besar energi yang dihasilkan. %. &empunyai efek fotografi dalam artian sinar A $ dapat memberikan gambaran pada bahan yang peka terhadap sinar"$.
5
d. &empunyai sifat mengionisasi, sinar"$ dapat mengionisasi unsur atom terhadap objek yang dilalui dan mengubah susunan atom tersebut. e. &empunyai efek biologi Terhadap kulit Timbul peradangan kulit akut3 Terhadap mata = '. &enimbulkan keratitis ;. &enimbulkan katarak Terhadap alat kelamin = '. Dosis 1-- rad menimbulkan sterilisasi ;. &enimbulkan kelainan pada keturunan /. !ada #anita hamil menimbulkan kelainan atau kematian pada janin (nonimous,;-'<3
2.1.!
$euntungan )an kerugan &enggunaan snar + (
2.1.!.1 $euntungan , 1- Peng%atan , a. Dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit melalui
hasil foto yang dikenal sebagai radiograf. b. Dapat digunakan untuk memusnahkan sel A sel kanker. 2- Pern)ustran a. &engetahui ke%a%atan dalam struktur binaan atau bagian A bagian dalam mesin. b. &emperbaiki rekahan dalam struktur plastik dan getah. %. &emperbaiki rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi.+(S(D,;--?3
6
2.1.!.2 $erugan ,
4eberapa efek merugikan yang mun%ul pada tubuh manusia karena terpapari sinar"* dan gamma = a3 4erupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. !ada tahun 'B? di (merika Serikat dilaporkan adanya 1? kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar"*, sedang pada tahun '?-; angka yang dilaporkan meningkat menjadi '- kasus. b3 !ada tahun '?'' di erman dilaporkan adanya ?> kasus tumor yang disebabkan oleh sinar"*. &eskipun beberapa efek merugikan dari sinar"* dan gamma telah teramati, namun upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar"* dan gamma belum terfikirkan. &arie Curie, penemu bahan radioaktif !o dan +a meninggal pada tahun '?/> akibat terserang oleh leukemia. !enyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan"bahan radioaktif.
7
2.2 De"ns Ra)as )an Pr%teks Ra)as 2.2.1 De"ns Ra)as
+adiasi adalah pan%aran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk
panas,
partikel
atau
gelombang
elektromagnetikE%ahaya foton3 dari sumber radiasi. (da beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, %ontohnya adalah
teleFisi,
lampu
penerangan,
alat
pemanas
makanan
mi%ro#aFe oFen3, komputer, dan lain"lain.+adiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. &isalnya adalah gamma dan sinar"*, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang mi%ro#aFe, radar dan handphone, 4(T(9, ;--B3 Se%ara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non"pengion, 4(T(9, ;--B3. '. +adiasi !engion +adiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi terbentuknya ion positif dan ion negatif3 apabila berinteraksi dengan materi. Gang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar" * dan neutron.Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus.Gang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa H3, partikel beta 3, sinar gamma J3, sinar"*, partikel neutron. ;. +adiasi 9on !engion +adiasi non"pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. +adiasi non"pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita.Gang termasuk dalam jenis radiasi non"pengion antara lain adalah gelombang radio yang memba#a informasi dan hiburan melalui radio dan teleFisi3 gelombang mikro yang digunakan
8
dalam mi%ro#aFe oFen dan transmisi seluler handphone3 sinar inframerah yang memberikan energi dalam bentuk panas3 %ahaya tampak yang bisa kita lihat3 sinar ultraFiolet yang dipan%arkan matahari3.
2.2.2
Pr%teks Ra)as &enurut 4(!2T29, proteksi radiasi adalah tindakan yang
dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi. 4erdasarkan !! 9o. ;? tahun ;--B, tujuan umum program proteksi dan keselamatan radiasi adalah untuk menunjukan tanggung ja#ab managemen dalam rangka proteksi dan keselamatan radiasi melalui penerapan struktur managemen, kebijakan, prosedur dan susunanren%ana organisasi yang sesuai dengan sifat dan tingkat resiko yang dapat ditimbulkan dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion.
Terdapat
direkomendasikan
tiga
prinsip
proteksi
oleh International
radiasi
Commision
yang
telah
Radiological
Protection IC+!3 untuk dipatuhi, yaitu = a. ustifikasi Setiap pemakaian 0at radioaktif atau sumber radiasi lainnya harus didasarkan pada asas manfaat. Suatu kegiatan yang men%akup paparan atau potensi paparan hanya disetujui jika kegiatan itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi indiFidu atau masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang spesifik terhadap kesehatan. b. Limtasi Dosis ekiFalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak boleh melampaui 9ilai 4atas Dosis 94D3 yang telah ditetapkan. 4atas dosis bagi pekerja radiasi dimaksudkan untuk men%egah mun%ulnya efek deterministik non stokastik3 dan mengurangi peluang terjadinya efek stokastik.
9
%. 8ptimasi Semua penyinaran harus diusahakan serendah"rendahnya as low as reasonably achieveable atau ALARA3, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. Kegiatan pemanfaatan tenaga nukir harus diren%anakan dan sumber radiasi harus diran%ang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat ditekan serendah" rendahnya. !roteksi radiasi dimaksudkan agar orang yang berada didalam maupun diluar ruang pemeriksaan terhindar dari bahaya radiasi Setiap sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayana radiodiagnostik dan radiologi interFentional #ajib memenuhi keselamatan radiasi sebagaimana yang diatur dalam peraturan kepala 4(!2T29 tentang keselamatn radiasi dalam penggunaan pesa#at sinar"$ radiodiagnostik dan radiologi interFensional. (gar seluruh sarana pelayanan kesehatan mempunyai mutu yang baik dalam menyelenggarakan pelayanan radiologi diasnotik, maka diperlukan standar pelayanan radiologi diagnostik yang dapat dipakai sebagai a%uan dan dipenuhi oleh sarana pelayana kesehatan yang akan menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik .
2.3 Intalas Ra)%l%g 2.3.1 De"ns nstalas ra)%l%g
adalah
perlengkapannya
perangkat
peralatan
teknik
yg dipasang pada posisinya
beserta dan
siap
dipergunakan. Instalasi radiologi yaitu suatu instalasi penunjang medis di suatu rumah sakit yang memiliki fungsi sebagai imaging sistem. Keberadaan instalasi radiologi ini memiliki peran yang sangat penting dalam membantu menegakkan diagnosa. Selain ketersediaan prasarana dan peralatan penunjang diagnostik yang memadai, tata ruangan di instalasi radiologi merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan demi kelan%aran dan efektifitas pelayanan.(nonimous,;-'<3
Di dalam instalasi radiologi terdapat =
10
a- Ruang k%ntr%l
+uang kontrol adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk mengontrol pasien pada saat pelaksanaan pemeriksaan berlangsung dan untuk mengatur faktor eksposi.+(S(D,;--?3 - Ruang eks&%se
Sebuah ruangan pada bagian radiologi yang digunakan untuk melakukann pemeriksaan radiograf dan pembuatan gambar atau tempat pengambilan gambar dari tubuh pasien. !rosedur yang dilakukan adalah = '3 2ksposing film ;3 !engaturan posisi pasien.+(S(D,;--?3 /- Ruang $amar 0ela&
Sebuah
ruangan
yang
digunakan
untuk
memproses
hasil
pegambilan gambar pada ruang ekspose untuk menjadikannya hasil gambaran agar dapat dilihat oleh mata. !roses yang ada pada kamar gelap adalah = +(S(D,;--?3 '3 Tempat untuk mengeluarkan film dari dalam kaset dan memasukan ke dalam kaset. ;3 Tempat untuk memberikan Identitas pada film. /3 Tempat untuk proses film rontgen, baik se%ara manual maupun otomatis. >3 Tempat pera#atan dan lembar penguat. <3 Tempat untuk mempersiapkan larutan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan se%ara manual maupun otomatis. 13 Tempat untuk pera#atan mesin pengolahan otomatis. 3 Tempat untuk penyimpanan film yang belum
tersinari.
+(S(D,;--?3 al"hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan ruang instalasi radiologi adalah sebagai berikut= '3 Lokasi bagian radiologi, yaitu di
tempat
sentral,
sehingga
mudahdi%apai dari poliklinik, kamar bedah, bangsal, unit pera#atan intensif dan sebagainya
11
;3 Kekuatan dan besarnya peralatan radiologi harus sesuai dengan tipe +umah Sakit /3 !roteksi radiasi pera#atan rontgen dan dinding ruangan harus dapat dipertanggung ja#abkan untuk menjamin keamanan pasien, karya#an, dan penduduk >3 (ksesoris yang dipakai untuk pemeriksaan karet, tabur penugat, film3harus baik keadaannya untuk men%egah timbulnya artefak" artefak. <3 Kamar gelap yang dipakai minimal / $ ; $ ;,B m dan dibuat juga bak" bakpen%u%ian
film
dengan
dinding
porselin
putih
bagi
yangmenggunakan pen%u%ian %ara manual 13 Tipe alat rontgen untuk rumah sakit kelas C sebaiknya 4asi% *"rayUnit 4*U3, dan untuk rumah sakit tipe ( dan 4, peren%anaanperlengkapan diserahkan pada ahli radiologi yang akan bekerja disanadengan kerjasama ahli"ahli departemen.+(S(D,;--?3
12
2.! 'tan)art nstalas ra)%l%g 2.!.1 'tan)ar ruang k%ntr%l a. Ruang k%ntr%l haruslah memenuh eera&a &ers*aratan se&ert , '3 Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan alarm sesuai
dengan kebutuhan. ;3 Suhu ruangan ;-";> MC dan kelembaban >- " 1- @. . ungs ruang k%ntr%l , a. Untuk megatur faktor eksposi b. Untuk memantau kerja pesa#at radiologi %. Untuk mengontrol %ara kerja pesa#at radiologi. /. Pers*aratan ruangan mel&ut jens kelengka&an
)an
ukuranluas ruangan*ang )utuhkan seaga erkut , a. L%kas , '3 Lokasi ruang kontrol dibuat tidak jauh dari ruang ekspose
pemeriksaan 3. . 'usunan ruang k%ntr%l , '3 !enempatan alat yang berurutan. ;3 !enyusunan kabel yang rapi. /. $%nstruks ruang k%ntr%l , '3 Ketebalan dinding 4atu bata merah dengan ketebalan ;< %m dan kerapatan jenis ;,; gE%m/ atau beton dengan ketebalan ;- %m atau setara dengan ;mm !b3, sehingga tingkat +adiasi di sekitar ruangan !esa#at Sinar"* tidak melampaui 9ilai 4atas Dosis ' mSFEtahun. ;3 Luas ruangan sesuai dengan alat yang tersedia. ). Pntu )an 4entlas , '3 !intu ruangan kontrol dilapisi dengan timah hitam dengan ketebalan minimal ; mm, sehingga tingkat radiasi di sekitar ruangan pesa#at Sinar"* tidak melampaui 9ilai 4atas Dosis ' mSFEtahun. ;3 Nentilasi setinggi ; meter dari lantai sebelah luar agar orang di luar tidak terkena paparan radiasi. /3 Di atas pintu masuk ruang pemeriksaan dipasang lampu merah yang menyala pada saat pesa#at dihidupkan sebagai tanda sedang dilakukan penyinaran lampu peringatan tanda bahaya radiasi3. e. $a/a PB (dalah !erisai radiasi tembus pandang yang umumnya terbuat dari paduan ka%a dan timbal. timbal yang digunakan adalah !b asetat !bC/C883;3. Ka%a timbal berfungsi untuk melindungi kamera dan peralatan
13
elektronik lain dari paparan sinar"* tetapi kemampuannya untuk meneruskan %ahaya masih sesuai standaryang ditentukan. Sebagai perisai radiasi, penyerapan ini tidak lain adanya interaksi radiasi sinar"* dengan unsur pembentuk senya#a ka%a timbal, yang berakibat terpindahnyaenergi radiasi kepada unsur tersebut. !+I&(,;-';3 2.!.2 'tan)ar ruang &emerksaan a. Ruang &emerksaan haruslah memenuh eera&a &ers*aratan se&ert , 1- .Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan alarm sesuai
dengan kebutuhan. ;3 Suhu ruang pemeriksaan ;-";> MC dan kelembaban >- " 1- @. Diatur agar alat radiologi bisa lebih a#et. /3 Suhu untuk alat sesuai dengan kebutuhan alat tersebut . ungs ruang &emerksaan , '3 Sebagai tempat ekspose film pengambilan gambar dengan
batuan sinar A * 3 ;3 Sebagai tempat melakukan proses penyinaran terhadap objek /. Pers*aratan
ruangan
mel&ut
jens
kelengka&an
)an
ukuranluas ruangan*ang )utuhkan seaga erkut , a. L%kas , 1- Letak unit hendaknya mudah dijangkau dari ruangan ga#at
darurat, pera#atan intensiFe %are, kamar bedah dan ruangan lainnya 2- Dekat dengan tempat penge%ekan dan penyimpanan film. . 'usunan kamar &emerksaan , 1- !esa#at sinar A $ haruslah pada tempat yang sesuai. 2- !esa#at sinar"$ dihadapkan tidak lurus dengan kamar gelap dan ruang penyimpanan. /. $%nstruks kamar &emerksaan , '3 Ketebalan dindingdengan ketebalan ;< %m dan kerapatan jenis ;,; gE%m/, atau beton dengan ketebalan ;- %m atau setara dengan ;mm timah hitam !b3, sehingga tingkat +adiasi di sekitar ruangan !esa#at Sinar"* tidak melampaui 9ilai 4atas Dosis ' mSFEtahun. ;3 Luas ruangan sesuai dengan besarnya alat. /3 +uang *"ray tanpa fluoroskopi, minimal= a. (lat dengan kekuatan sEd ';< KN = >m p3 $ /m l3 $ ;,Bm
14
t3 b. (lat dengan kekuatan O';< KN = 1,m l3 $ ;,Bm t3 %. +uang persiapan tindakan khusus untuk +umah Sakit kelas ( dan +umah Sakit kelas 43Ukuran = minimal ;m p3 $ ;m l3 $ ;,Bm t3. d. +uang *"ray dengan fluoroskopi = ,< m p3 $ <, m l3 $ ;,B m t3. ). Pr%teks ra)as, '3 Dinding pada ruang pemeriksaan di lapisi timbal; milidan pada pintu diatur dengan memasang pintu !b dengan ketebelan ; miliyang dapat memantulkan radiasi. e. Pntu )an 4entlas '3 !intu ruangan !esa#at Sinar"* dilapisi dengan timah hitam dengan ketebalan ; milisehingga tingkat +adiasi di sekitar ruangan. !esa#at Sinar"* tidak melampaui 9ilai 4atas Dosis ' mSFEtahun satu milisieFert per tahun3. ;3 Nentilasi setinggi ; dua3 meter dari lantai sebelah luar agar orang di luar tidak terkena paparan radiasi. /3 Di atas pintu masuk ruang pemeriksaan dipasang lampu merah yang menyala pada saat pesa#at dihidupkan sebagai tanda sedang dilakukan penyinaran lampu peringatan tanda bahaya radiasi3. >3 Di pasang (C untuk menjaga kelembapan ruangan. <3 +uangan dilengkapi dengan sistem pengaturan udara sesuai dengan kebutuhan. 13 !ada tiap"tiap
sambungan
!b,
dibuat
tumpang
tindihEoverlapping. ". Perlengka&an *ang a)a ) ruang &emerksaan , '3 tempat tidur meja pemeriksaan 3 ;3 oksigen /3 emergen%y kit >3 (C <3 Tempat pen%u%ian alat 2.!.3 'tan)ar ruang kamar gela& a. $amar gela& harus memenuh s*arat5 s*arat tertentu antara lan , 1- Ukuran harus memadai dan sesuai dengan kapasitas dan beban
kerja
15
2- Terlindung dari radiasi, sinar matahari, dan bahan" bahan kimia
lain selain larutan untuk pengolahan foto. 3- Sirkulasi dan suhu udara yang baik sekitar '1" ;- MC !- (ir yang bersih 6- Dinding dan lantai yang tahan keropos 7- Kelengkapan alat" alat kamar gelap yang memadai 8- Lampu kamar gelap yang aman dan tidak bo%or . ungs kamar gela& 1- Tempat mempersiapkan film roentgen ke dalam kaset 2- Tempat memproses film roentgen 3- Tempat penyimpanan film roentgen /. $amar gela& ter)r atas 1- Daerah basah meliputi bak yang berisi air yang mengalir, yakni pembangkit deFeloper3, tanki penetap fi$er3 2- Daerah kerja kering meliputi lemari untuk menyimpan film sinar $, kaset" kaset, penggantung film film hanger3, dll. ). Pers*aratan $amar 0ela& 1- Lokasi kamar gelap = a. Diletakkan pada pusat bangunan radiologi . arus dekat ruang penge%ekan film /. Dekat dengan ruang arsip
2- Susunan ruang kerja di kamar gelap = a. arus ada pemisah yang jelas daerah kerja basah dan
e.
".
kering. . !enyusunan tahap kerja yang berurutan /. Tempat meletakkan alat se%ara rapi $%nstruks kamar gela& 1- Luas minimal /$ > m ;, tinggi ;,< m 2- Lantai dilapisi ubin dan tidak li%in 3- Dinding dilapisi ubin setinggi ',<" ; m, #arna dinding %erah atau terang. !- Langit" langit di%at #arna %erah. Pr%teks ra)as kamar gela& !roteksi radiasi kamar gelap diperlukan dengan pertimbangan ada
g.
petugas, bahan yang peka dan dekat dengan sumber radiasi 9entlas kamar gela& !ertukaran udara dalam kamar gelap harus %ukup memadai (C atau
h.
kipas angin3 Pntu kamar gela& 1- !etugas harus mudah masuk kedalam kamar gelap tanpa menggangu proses pen%u%ian film yang sedang berlangsung
16
2-
Kalau memungkinkan jalan masuk ke kamar gelap dapat
berfungsi sebagai Fentilasi ruangan 3- Kalau pintu biasa harus sesuai proteksi radiasi !- &enjamin tidak adanya kebo%oran %ahaya yang masuk . 6- enis dan bentuk pintu kamar gelap = '. !intu jenis labirint ;. !intu jenis dua pintu /. !intu jenis dengan tabir >. !intu jenis berputar <. !intu jenis S +(S(D,;--?3
17
.
Instalas lstrk atau &enerangan kamar gela& 1- Instalasi listrik diabuat tertutup sehingga kabel dipasang se%ara
terisolasi dan ditanam di tembok. 2- !enerangan kamar gelap terdapat dua ma%am a3 !enerangan umum dalam keadaan tidak bekerja3 '. Saklar dipasang pada ketinggian yang %ukup sehingga mudah dijangkau ;. Tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap maka dianjurkan memakai lampu TL ;- #att b3 !enerangan khusus atau lampu pengaman Terdapat dua ma%am yaitu '. Lampu pengaman se%ara langsung dire%t safety light3 Lampu pengaman yang mengarah keba#ah, dipasang tiap ; m terdapat ' buah, daerah basah dan kering terdapat ' buah .
0amar 2.2 Dre/t 'a"et* Lght :An%nm%us2;16-
;. Lampu pengaman tidak langsung indire%t safety light3 Lampu pengaman yang mengarah keatas eternit3, dipasang setiap > m terdapat ' buah, lampu pengaman dibuat merah maksimum '<" ;< #att lampu pijar biasa, antara lampu pengaman dengan penerangan umum saklarnya dibuat se%ara otomatis.
18
0amar 2.3 In)re/t 'a"et* Lght :An%nm%us2;16 j.
Perlengka&an kamar gela& '3 film roentgen ;3 kaset /3 hanger >3 pro%%esing otomatik <3 transfer bo$
19
BAB III HA'IL PENELITIAN < PERBEDAAN
3.1 Tem&at )an =aktu Peneltan
'3 Tempat !enelitian
= Laboratorium +adiologi STIKes Widya Cipta usada, alan Sidotopo Kepanjen" &alang
;3 Waktu !enelitian
= umat, '? uni ;-'<
3.2 Hasl Peneltan
asil
dari penelitian tentang laboratorium instalasi radiologi
STIkes Widya Cipta usada Kepanjen A &alang yang kami dapatkan, . laboratorium instalasi radiologi ini sebagian sudah memenuhi standart dan sebagian lagi belum memenuhi standart. Standart dan tidak standartnya laboratorium instalasi di STIKes Widya Cipta usada ini akan dijelaskan pada tabel hasil penelitian. 4atas A batas pada ruang lab radiologi STIkes WC batas utara = ruang tunggu lab radiologi, batas barat = taman di utara ga0ebo panjang, batas selatan = ga0ebo panjang, batas timur = jalan masuk STIkes WC.
20
3.3 Denah la. Ra)%l%g 'TIkes =>H
2
4
5
3 1 0amar 3.1 )enah la ra)%l%g 'TIkes =>H : 1 -
0amar 3.3.1 )enah ruang ra)%l%g 'TIkes =>H
= ruang kontrol radiologi STIkes WCH
= ruang tunggu radiologi STIkes WCH
= ruang kaar gan!" kaar andi STIkes WCH
= ruang kaar gela# STIkes WCH
= ruang $eeriksaan radiologi STIkes WCH
21
0amar 3.3.2 la ra)%l%g tam&ak )e&an 'TIkes =>H
0amar 3.3.3 ruang ra)%l%g tam&ak )e&an
22
3.! Bagan + agan la. Ra)%l%g 'TIkes =>H 1- Ruang k%ntr%l
0amar 3.!.1 ruang k%ntr%l la Ra)%l%g 'TIkes =>H
'.
Letak unit ruangan kontrol mudah di jangkau dari ruang pemeriksaan
;.
satu ruangan dengan ruang pemeriksaan 3 +uangan kontrol dilapisi dengan timah hitam dengan ketebalan tertentu sehingga tingkat radiasi di sekitar ruangan pesa#at Sinar"* tidak
/. >.
<.
melampaui 9ilai 4atas Dosis. Dilengkapi dengan &eja Kontrol Dilengkapi dengan Ka%a !b= '. !anjang = / %m ;. Lebar = /1 %m Ukuran +uang Kontrol = ' !anjang = ;,BB m ; Lebar = -,? m / Tebal Dinding= /< %m > Tinggi +uangan = /,< m
23
2
4
5
3 1
0amar 3.!.2 n% 1 menunjukan letak ruang k%ntr%l ) la ra)%l%g 'TIkes =>H
24
2- Ruangan &emerksaan
'. ;. /. >. <. 1.
0amar 3.!.3 ruang eks&%se &a)a la ra)%l%g 'TIkes =>H Letak ruangan berada di pusat gedung radiologi STIkes WC Keterangan ruangan = !anjang = ,>> m Lebar = ;,BB m Tinggi = /,< m Tebal Dinding = /< %m
5
2
4
3 1 0amar 3.!.! n% 6 menunjukan letak ruang eks&%se &a)a la ra)%l%g 'TIkes =>H
25
3- Ruang kamar gela&
'3
;3
0amar 3.!.6 n% 1 a)alah )aerah kerng &a)a ruang kamar gela& )an n% 2 )aerah asah &a)a kamar gela&
'. ;.
Letak kamar gelap berada tidak jauh dari ruang pemeriksaan. +uang kamar gelap dilengkapi daerah kerja basah dan daerah kerja
/.
kering. Dalam kamar gelap juga dilengkapi transfer bo$ agar dapat mengambil kaset atau mentransfer hasil gambaran radiograf tanpa mengganggu
>.
aktifitas di dalam kamar gelap. Keterangan ruangan= '. !anjang =>m ;. Lebar =/m /. Tinggi = /,< m >. Tebal dinding = /< %m
5
2
4
3 1 0amar 3.!.7 n% ! menunjukan letak kamar gela& ) ge)ung ra)%l%g 'TIkes =>H
26
3.6 Tael hasl &eneltan la. Ra)%l%g 'TIkes =>H
9o
8byek
Keterangan
Kondisi
. '.
Luas +uang +adiologi
B,/ m $ 1,/< m
Standart
;.
Tinggi bangunan Luas +uang Kamar gelap
/,< m ;,/ m $ ;,/ m
standart Tidak standart
/.
Tinggi bangunan /,< m !elapis lantai +uang ekspose dan kamar Lantai berubin li%in
standart Tidak
>. 1.
gelap Ketebalan tembok !elapis dinding ruang ekspose
/- %m Cat #arna terang
standart standart Standart
.
!elapis dinding ruang kamar gelap
Cat #arna gelap
Tidak
B.
Langit" langit kamar gelap
Tanpa ubin 4er#arna %erah
standart standart
?.
Nentilasi ruang ekspose
(C ' buah
standart
'-
Nentilasi ruang kamar gelap
4lo#er
Tidak
''.
Ka%a tabir pengamat ekspose
Dilapisi !b ;mm
Standart Standart
';.
!intu kamar gelap
Tanpa pintu, hanya
Tidak
menggunakan tirai standart hitam '/
Instalansi listrik atau penerangan Kamar gelap
standart ' buah lampu ;#att
2kspose
' buah lampu ;#att
'>
Safety light ' buah !emisah antara area kerja basah dan anya area kerja kering pada kamar gelap
jarak
standart terdapat Tidak standart
27
'<
!enyimpanan film
4o$
film
diletakkan
se%ara standart
Fertikal
disusun
se%ara
hori0ontal,
berurutan '1
!erlengkapan kamar gelap
Tidak
dari
besar ke ke%il Terdapat film Tidak roentgen,
kaset, standart
hanger,
tank
deFeloper,
tank
rinsing, tank fi$er, tank
#ashing
kran3,
air
mengalir. 4lo#er, 4elum '
Kondisi transfer bo$
dilengkapi
pengering Tidak
dapat
otomatis 'B
+uang Tunggu !asien
Tidak standart
Tidak
dilengkapi
ruang
tunggu
Tidak standart
pasien dan tempat mendaftar '?
atau
+uang ganti pasien dan Kamar mandi
administrasi Terdapat ruang
Toilet3
ganti
dan
standart
toilet
yang layak untuk ;-
+uang kontrol
pasien +uangan dan &eja kontrol dalam kondisi baik, jendela menggunakan ka%a timbal
Standart
28
;'
Letak +uang +adiologi
Letak +uang
Tidak
+adiologi
standart
berdekatan dengan area ga0ebo ;;
!intu utama masuk
mahasis#a Tinggi ;,> m
;/
!intu menuju kamar gelap
Tinggi ;,;> m
Standart
Standart
!intu ka%a dilapisi !b ;mm 0amar 3.6.1 tael hasl &eneltan stan)arsas la ra)%l%g 'TIkes =>H
29
BAB I9 PENUTUP
!.1 $esm&ulan
4erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada hari Sabtu, '? uni ;-'< di Laboratorium radiologi STIKes Widya Cipta usada, kondisi se%ara keseluruhan +uang 2kspose laboratorium radiologi adalah sebagian besar standart sebagian lagi tidak standart.
!.2 'aran
'. !enulis berharap makalah ini dapat dijadikan salah satu a%uan untuk penelitian dan atau pembangunan ruang radiologi, khususnya laboratorium yang diperuntukkan bagi dunia pendidikan. ;. Laboratorium radiologi STIKes Widya Cipta usada seharusnya dalam kondisi standart se%ara keseluruahan, baik ruang ekspose maupun kamar gelap, karena tujuan didirikannya laboratorium adalah untuk pendidikan sehingga dapat memberikan %ontoh yang baik bagi semua kalangan medis, terutama mahasis#a radiologi agar mampu belajar dengan baik. /. 4esar harapan, laboratorium radiologi STIKes Widya Cipta usada dapat diperbaiki sesuai dengan standart yang berlaku.