NAMA KELOMPOK 12 : LIYA SEPTIYANINGSIH 7211415025 DWI OKTAVIANI 7211415046 NURMA CAHYANINGSIH 7211415109
A. PROFIL PERUSAHAAN Nama dan Alamat Perusahaan PT. Mayora Indah Tbk. Gedung Mayora lantai 8, Jl. Tomang Raya 21-23 Jakarta Barat No. telp. 021 565 5320 No. fax. 021 565 5323 email :
[email protected] website : http://www.mayoraindah.co.id / http://www.mayora.com http://www.mayora.com..
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan sekitarnya. PT. Mayora Indah Tbk mulai beroperasi secara komersial pada Mei 1978. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan pangsa pasarnya ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di dunia. Tahun 1990 sampai sekarang perseroan ini sudah menjadi perusahaan go publik. Sebagai salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk telah membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan telah mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top “ Top Five Best Managed Companies in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in Indonesia” dari majalah Swa, “Top 100 public listed companies” dari majalah Investor Indonesia, “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama Indonesia, Indonesia, dan banyak lagi penghargaan lainnya. B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN Visi: Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis. Misi: 1. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan. 2. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada. C. PRODUK PT. MAYORA INDAH Tbk Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi dan secara
umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, meliputi : 1. Biskuit 2. Kembang Gula 3. Wafer 4. Coklat 5. Kopi 6. Makanan Kesehatan Di Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masin g. Produk-produk hasil inovasi Perseroan tersebut diantaranya : 1. Permen Kopiko, pelopor permen kopi 2. Astor, pelopor wafer stick 3. Beng beng, pelopor wafer caramel berlapis coklat 4. Choki-choki, pelopor coklat pasta 5. Energen, pelopor minuman cereal 6. Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, pelopor coffee mix 7. Kopiko Brown Coffee, pelopor racikan kopi dengan gula aren 8. Torabika Creamy Latte, pelopor kopi Latte dengan sajian gula terpisah. Hingga saat ini, Perseroan dan entitas anak tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, Perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik untuk kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya. D. PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
Penghargaan yang diterima oleh Perseroan pada tahun 2016, diantaranya adalah sbb : 1. Dari Economic Review 2016; "Peringkat 1 – Kelompok Usaha Makanan dan Minum" untuk Perseroan. 2. Dari Majalah Investor 2016; "Sukuk Mudharabah Terbaik 2016" untuk Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012. 3. Dari Mark Plus; "Inc Recognise Brand for Good Club“ untuk Kopiko. 4. Dari Frontier Consulting Group dan Majalah SWA; "The Best Biscuit in Achieving Total Customer Satisfaction“ untuk Biskuit Roma. Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki : 1. Sertifikat ISO 22000-2005 dari SGS United Kingdom. 2. Sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, untuk Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. 3. Sijil Pengesahan Halal dari kerajaan Malaysia. 4. Sertifikat Halal, dari Majelis Ulama Indonesia. E. ANALISIS FAKTOR INTERNAL 1. Manajemen
Saat ini PT mayora indah telah menerapkan sistem manajemen ISO 22000 : 2005 yaitu tentang keamanan pangan. Untuk menjaga mutu produk dan keamanan pangan sebagai salah satu standar FOOD SAFETY, yang digunakan secara internasional diseluruh dunia. PT mayora menerapkan sistem manajemen ISO, selain kebutuhan
dunia industri makanan pada khususnya adalah bagaimana meningkatkan profit margin dan efisiensi organisasi sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Melalui penerepan ISO 22000 ini PT Mayora indah berharap dapat menjamin keamanan produknya untuk dikonsumsi dan melakukan perbaikan yang berkesinambungan sebagaimana standar sistem Manajemen Mutu ISO 22000 yang ditinjau secara periodik. 2. Pemasaran Strategi PT Mayora Indah Tbk adalah focus on 3P yaitu product, process, and people. Product harus menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen. Process, karena PT Mayora Indah Tbk telah menjadi global player maka proses sangat dibutuhkan untuk membentuk konsistensi dalam brand building. Sedangkan people merupakan aset yang terbesar bagi perusahaan. Untuk lebih mengenalkan hasil produksi perusahaan PT Mayora Indah Tbk melakukan promosi melalui beberapa media dan secara aktif mendirikan stand di berbagai daerah dan di berbagai kegiatan yang sekiranya dapat menarik minat konsumen terhadap hasil produksi perusahaan. Media yang digunakan oleh PT Mayora Indah Tbk antara lain berita acara, video, foto dan iklan. 3. Keuangan Pengendalian keuangan dan operasional Mayora diperkuat dengan adanya “Sistem dan Prosedur” yang berlaku secara umum dan harus dipatuhi oleh seluruh pekerja Mayora serta penerapan tehknologi informasi berbasis komputer. Sistem Tekhnologi Informasi yang dimiliki oleh Mayora memungkinkan management Mayora mengetahui dengan segera perkembangan dan segala perubahan yang terjadi dibidang keuangan dan operasional Mayora agar dapat dipelajari dan dikaji secara lebih seksama untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali secepat dan setepat mungkin. Laporan laporan per bulan juga disampaikan secara rutin kepada Direksi untuk bahan analisa. 4. Produksi Dalam proses produksi tanggung jawab Mayora terhadap produk yang dihasilkan sudah dimulai sejak bahan baku baru tiba dan belum diterima oleh personil penyimpanan/gudang bahan baku Mayora dengan cara melakukan uji laboratorium terhadap bahan baku yang akan diterimanya. Setelah hasil uji laboratorium memastikan bahwa bahan baku yang akan diterima telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, baru bahan baku tersebut diterima dan disimpan didalam gudang penyimpanan bahan baku. Selama proses produksi, team pengawas mutu, secara periodik melakukan uji laboratorium untuk memastikan bahwa barang hasil produksi telah dibuat berdasarkan ketentuan dan memiliki kualitas yang diwajibkan. 5. Personalia Mayora Group memiliki karyawan sebanyak 9.594 orang dan terus bertambah setiap tahunnya. Mayora memberikan fokus yang besar dalam pengembangan Sumber Daya Manusianya dengan cara menanamkan nilai dan budaya Mayora agar tercipta soliditas dan loyalitas seluruh pekerja terhadap Mayora Group. Penanaman nilai dan budaya Mayora ini dilakukan melalui kegiatan pengembangan mental pekerja seperti dengan penyelenggaraan Lentera Hati, Character Building, dan kegiatan pengembangan lainnya. Melalui kegiatan kegiatan tersebut seluruh pekerja mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang nilai dan budaya perusahaan, dan mendapatkan kesempatan untuk ikut memperkaya implementasi Nilai dan Budaya Mayora dalam pelaksanaan aktivitas professional sehari hari. F. ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL
1. Faktor Budaya Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang tinggi dengan budaya konsumtifnya, selain itu masyarakat Indonesia juga dikenal sebagai masyarakat yang suka hal-hal yang bersifat instan/mudah dilakukan. Hal ini digunakan PT Mayora sebagai produsen makanan dan minuman yang memproduksi serta menjual makanan dan minuman yang instan. 2. Faktor Teknologi PT Mayora memanfaatkan perkembangan teknologi di dalam proses produksinya, yaitu pada tahapan pembuatan hingga pengemasan makanan dan minuman yang dihasilkan dari pabrik PT Mayora yang menggunakan teknologi tingkat tinggi. Salah satu mesin pengemasan biskuit dari Eropa yang dimiliki PT Mayora, mesin tersebut diklaim sebagai mesin pengemas terbesar di dunia. Selain itu, PT Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark untuk memproduksi makanan jenis butter cookies. Sedangkan untuk memproduksi permen, PT Mayora menggunakan mesin Bosch buatan Italia dan satu mesin permen buatan Jepang yaitu Japan Automatic Machine (JAM). 3. Faktor Ekologi. Kelestarian lingkungan selalu menjadi bagian yang penting bagi PT Mayora dan selalu didukung penuh oleh Manajemen dan Dewan Komisaris serta Direksi. PT Mayora telah menerapkan prinsip menyeimbangkan antara kebutuhan produk dengan kepedulian terhadap lingkungan, yaitu dengan menciptakan produk dengan komposisi yang ramah lingkungan dan penggunaan bahan mentah serta energi dengan lebih efisien. 4. Ancaman masuknya Pendatang Baru menjadi ancaman bagi PT Mayora dalam menguasai pasar yang sudah cukup lama dikuasai karena memiliki keinginan merebut sebagian pasar. Dalam hal ini ancaman masuknya pendatang baru bagi Mayora, yaitu PT Kemang Food Industri dan PT Magfood Inovasi Pangan. 5. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli PT Mayora Indah mempunyai cukup banyak pembeli di antaranya PT Hero Supermarket Tbk, Carrefour, Ranch Market, dan lainnya. Tanpa adanya kesetiaan dari pembeli maka akan sulit bagi perusahaan untuk bertahan. 6. Ancaman dari Barang Subsitusi Produk subsitusi yang layak diperhatikan adalah produk yang mempunyai kualitas sebanding dengan kualitas produk yang sudah ada dan juga produk yang harganya sebanding bahkan yang lebih rendah dari harga produk Mayora. Produk subsitusi yang patut diwaspadai oleh Mayora adalah biskuit yang bias digantikan dengan minuman yang mengenyangkan seperti jelly drink, roti, susu ataupun mie instan. 7. Persaingan di antara Perusahaan Mayora mempunyai banyak pesaing dan merupakan kompetitior yang cukup lama berada di industri makanan dan biskuit, seperti PT Danone Bicuits Indomesia, PT Ultra Prima Abadi, PT Nabisco Foods, PT Arnott’s Indomesia, PT General Food Industries, dan PT Monde Mahkota Biscuit. G. ANALISIS SWOT PT MAYORA INDAH Tbk. 1. a.
STRENGHT Masyarakat ekonomi asia
Dibukanya Mea tahun 2015 lalu membuat perusahaan Mayora mengembangkan usahanya tak hanya dikancah internasional, hal ini seperti harapan Presiden Joko Widodo, bahwa dalam menyambut pembentukan Masyarakat ASEAN, terutama MEA, Indonesia diharapkan dapat terlebih dulu 'menyerbu' pasar-pasar di negara-negara ASEAN lain. Dengan begitu, kestabilan ekonomi dalam negeri bisa tetap terjaga. Selain itu, Indonesia juga perlu menjadi bagian penting dari rantai produksi regional maupun global. b. Jumlah penduduk meningkat Menurut data statistik Indonesia telah memproyeksikan bahwa jumlah penduduk akan menigkat pada tahun 2025, hal ini secara tidak langsung akan menambah jumlah konsumsi pada produk-produk instan terutama produk Mayora nantinya. c. Penggunaan teknologi yang tinggi PT. Mayora memanfaatkan perkembangan tekhnologi di dalam proses produksinya, misalkan saja salah satu mesin pengemasan biscuit di eropa yang dimiliki PT. Mayora, mesin tersebut diklaim sebagai mesin pengemas terbesar didunia. Mesin tersebut menggunakan tekhnologi robot yang mampu memindahkan ribuan biscuit dalam waktu satu jam ketempat pengemasan. Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark untuk produksi makanan jenis butter cookies. Untuk memproduksi permen, Mayora menggunakan mesin bermerek Bosch buatan Italia dan satu mesin permen buatan Jepang yaitu Japan Automatic Mechine (JAM). Mayora adalah perusahaan yang mengaplikasikan produk halal dan bermutu juga aman, mengandalkan teknologi tinggi dan tepat guna untuk mendapatkan kualitas terbaik. d. Distribusi Produk Mayora didistribusikan kepada lebih dari 150.000 outletritel di seluruh Indonesia. Mengingat ukuran dan keragaman geografis pasar Indonesia, perusahaan telah memberikan usaha yang cukup besar untuk memperluas jaringan distribusi ke seluruh wilayah negara. Semua penjual produk di Indonesia saluran distribusi Mayora dan dikoordinasimelalui kelompok daerah yang terletak di dekat pasar. Jaringan distribusi yang kuat, produk PT Mayora Indah Tbk tidak hanya ada di Indonesia namun juga dapat kita jumpai di Negara seberang lautan seperti Malaysia, Thailand, philiphines, Vietnam, Singapore, Hong Kong, Saudi Arabia, Australia, Africa, America dan Italy. e. Nilai laba terus meningkat Pendapatan, Laba dan struktur permodalan. Target Pendapatan yang ingin dicapai oleh Perseroan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 12 trilyun dan Perseroan telah berhasil meraih jumlah Penjualan sebesar Rp 12,02 trilyun. Dari total pendapatan itu, laba yang ditargetkan untuk dicapai adalah sebesar Rp 1,1 trilyun dan realisasi perolehan Laba Usaha yang berhasil didapat oleh Perseroan sebesar Rp. 1,3 trilyun. Dari Laba Usaha tersebut, Perseroan berhasil mendapatkan Laba Bersih lebih besar dari angka yang ditargetkan, yaitu menjadi Rp 1.014 milyard atau Rp 182 milyar lebih tinggi dari yang ditargetkan, yaitu sebesar Rp 832 milyar. f. Varian kategori produk Tingginya tingkat komsumsi kopi di Indonesia membuat pasar produk kopi juga terus tumbuh dari tahun ke tahun. Jenis produk minuman kopi yang beredar pun terus bertambah. Sebelumnya hanya ada kopi tubruk (kopi hitam), belakangan jenis produk minum kopi sangat beraneka ragam, mulai dari kopi instan (tanpa ampas) sampai kopi yang ditambahi aneka rasa. Sejauh ini, pasar kopi susu masih didominasi pemain pemain yang sebelumnya sudah eksis di pasar kopi hitam, grup Kapal Api pun masih menjadi pemimpin di kategori ini. Lewat dua merek besutannya, Kapal api Susu dan ABC Susu Posisi grup Kapal Api di tempel ketat oleh PT Mayora Indah Tbk. Lewat merek andalannya, Torabika. Tak tanggung-tanggung Mayora mengepung pasar kategori ini dengan 9 varian sekaligus, yaitu Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu,
Torabika Moka, Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko White Coffee, Kopiko White Mocca. Kategori kopi susu Torabika menempati posisi strategis yang menghasilkan kontribusi signifikan pada penjualan produk kopi seduh di Mayora. 2. a.
WEAKNESS Biaya periklanan tinggi Biaya periklanan tinggi, Mayora tak mengurangi biaya promosi di tengah krisis sekalipun. Periode 2000-2, besaran angka promosi bahkan terus diperbesar. Sepanjang 2000, Mayora menghabiskan Rp 49 miliar untuk promosi dan naik lagi menjadi Rp 52 miliar tahun berikutnya. Pada 2002, angka itu mencapai Rp 75 miliar. Hasilnya, penjualan Mayora sebesar Rp 998 miliar pada 2002 atau naik 19,2% dibanding tahun sebelumnya, Rp 833 miliar. Tahun ini, Mayora menargetkan penjualan Rp 1-1,2 triliun. Laba bersih tahun 2001 sebesar Rp 31,14 milliar dan naik hampir 400% pada 2002 yang mencapai Rp 119,49 milliar. b. Komposisi zat aditif produk Permen Kiss dan berbagai permen wangi atau permen yang bisa ngomong lainnya yang perlu anda ketahui dengan jelas. Ada beberapa hal penting yang perlu anda ingat, di antaranya adalah : - Perlu anda ingat bahwa permen tersebut tidak jauh berbeda dengan permen pada umumnya yang mengandung banyak gula. Selain itu, di dalam permen seperti itu juga terdapat banyak bahan tambahan seperti gula sintesis, pengawet, pewarna, dan lainnya. Meskipun bahan tersebut bisa digunakan untuk bahan pangan, namun tidak baik jika dikonsumsi oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. - Permen kiss bukanlah pengganti pasta gigi yang bisa menyegarkan nafas anda. Efek wangi yang ditimbulkan oleh permen ini hanyalah bersifat sesaat saja. Dengan kata lain, mulut anda tetap berbau tidak sedap walaupun anda sudah mengonsumsi permen ini. - Sangat dianjurkan bagi anda untuk tidak mengonsumsi permen ini dan permen jenis apapun lebih dari 40 gram atau yang setara dengan 4 sampai 5 butir dalam satu hari. Adapun efek samping yang dihasilkan dari permen adalah kegemukan atau obesitas dan kencing manis yang berkaitan dengan tingginya kadar gula dalam sebutir permen. c. Produk impor Masih terdapat bahan-bahan baku yang diimpor dari luar negeri. Hal ini dilakukan untuk menyiasati citra buruk yang sudah terlanjur melekat pada produk Indonesia agar mampu bersaing dipasar internasional. 3. a.
OPPORTUNITIES Gaya hidup instan Saat ini kita hidup dimasa yang serba praktis dan canggih, dimana semuanya dapat dilakukan dengan cepat dan cenderung instan. Gaya hidup seperti ini biasa kita kenal dengan gaya hidup modern, dimana timbulnya pola terbaru dari tingkah laku manusia dalam kehidupannya yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dari sini kita dapat telusuri lagi kalau gaya hidup modern umumnya cenderung fokus pada pola hidup yang serba terbuka pada kemajuan bidang apapun. Kesibukan bekerja dan tuntutan hidup lainnya membuat berkurangnya waktu untuk memasak lauk dan sayur untuk makanan sehari- hariMakanan siap saji sekarang ini sudah menjadi gaya hidup, karena selain harganya terjangkau, makanan siap saji mudah diolah, cepat dan praktis, tahan lama, serta rasanya pun enak. b. Segmentasi konsumen Beberapa data telah menunjukkan bagaimana industri consumer goods memiliki pasar yang sangat besar di Indonesia. Meski begitu, persaingan yang ketat pun tak dapat
dihindari. Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer goods di Indonesia akan meningkat pada tahun 2018 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Tentunya, ini menyebabkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dapat memicu naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer goods (FMCG). Tak hanya itu, dibanding dengan negara-negara lain, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk consumer goods masih relatif rendah. Kondisi ini membuka peluang bagi peningkatan konsumsi yang akhirnya meningkatkan pertumbuhan industri FMCG. Menariknya lagi, berdasarkan hasil survei Ipsos Indonesia, tren perilaku konsumen menunjukkan bahwa frekuensi belanja barang-barang domestik akan lebih besar dibandingkan barang-barang dari luar negeri. c. Konsumtif Konseumerisme Pada Remaja (Perilaku Konsumtif yang berlebihan). Mengkonsumsi memang sesuatu hal yang lazim untuk memenuhi kebutuhan hidup individu, Tapi sekarang ini dunia menawarkan variasi kebutuhan baru agar individu mengkonsumsinya. Belanja, adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun kata yang sama telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi tertentu. Belanja juga punya arti tersendiri bagi remaja. Konsumerisme berhasil menciptakan kebutuhan baru di masyarakat dan menggiring mereka menjadi masyarakat konsumtif dan dependen. Pada kondisi masyarakat sekarang ini, orang mulai mengkonsumsi barang bukan lantaran butuh secara fungsional, melainkan karena tuntutan prestige (gengsi), status, maupun sekadar gaya hidup (life style). Remaja adalah salah satu pasar yang potensial bagi banyak produsen. 4. THREATS a. Kenaikan tarif dasar listrik Pemerintah menaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) enam golongan pelanggan yang tertuang melalui Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 19 Tahun 2014. Enam golongan itu akan mengalami kenaikan tarif listrik secara berkala setiap dua bulan sekali. Keenam pelanggan ini terdiri dari tiga jenis golongan yaitu golongan rumah tangga, industri dan gedung atau fasilitas pemerintah. Hal ini menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan karena sebagian besar perusahaan melakukan produksi menggunakan kekuatan listrik. Dengan meningkatnya tarif dasar listrik maka akan menambah beban perusahaan untuk membayar listrik, karena jumlah produk yang diproduksi perusahaan akan mempengaruhi jumlah beban yang dikeluarkan perusahaan terutama dalam hal listrik sebesar 11 %. b. Kenaikan upah Upah minimun regional yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/Daerah di setiap tingkat pemerintahan (Propinsi, Kabupaten/Kotamadya) dibantu rekomendasi dari Dewan Pengupahan telah membuat dan menetapkan Upah Minimum baru. Dengan meningkatnya upah minimum regional maka akan menambah beban gaji bagi karyawan perusahaan karena seperti yang diketahui bahwa karyawan yang bekerja di PT Mayora sekitar 10.594 karyawan keseluruhan.
c.
Ancaman pendatang baru Dengan adanya pendatang baru di dunia bisnis, maka hal ini juga menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan manapun khususnya PT. Mayora Indah, Tbk se bagai perusahaan lama dalam menguasai pasar yang cukup lama pula karena datangnya pendatang baru/perusahaan baru ke dalam suatu industry akan membawa kapasitas baru, keinginan
untuk merebut segmen pasar maupun market share, seperti adanya pendatang baru yakni PT. Magfood Inovasi Pangan yang berdiri tahun 2001 lalu ini masih cenderung menguasai segmen pasar yang ada dalam jumlah kecil. Maka dapat diketahui bahwa dalam hal ancaman pendatang baru, masih cenderung kecil bagi PT. Mayora Indah, Tbk sebagai satu ancaman yang serius di dunia bisnis yang dikelolanya. Hal ini mungkin disebabkan karena kekuatan pendatang baru biasanya dipengaruhi besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek yang dikenal masih kecil. Bisa juga karena waktu dan biaya yang diperlukan untuk memasuki dunia industri tersebut cenderung tinggi, membutuhkan pengetahuan spesialis menegnai produk-produk makanan yang diproduksi, dan proteksi terhadap teknologi yang kurang baik. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk, semakin rendah ancaman yg masuk dari pendatang baru. d. Pengaruh nilai tukar Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang berubah ubah, yang dapat mempengaruhi biaya bahan baku yang berasal dari luar negeri. H. ANALISIS STRATEGI SWOT MAYORA 1. STRATEGI SO a. Menambah varian produk baru setiap tahun. Agar terus dapat memenuhi kebutuhan konseumen yang beragam maka Mayora perlu meng-update produk-produknya setiap tahun. b. Menambah varian rasa di produk yang belum memiliki varian rasa lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 2. STRATEGI WO Mencari angel investor untuk menanamkan modal. Dengan adanya MEA, dimanfaatkan perusahaan untuk mencari investor guna meningkatkan ROA perusahaan. 3. STRATEGI ST Menggunakan teknologi canggih yang hemat energi. Mayora menggunakan teknologi canggih untuk memproduksi produknya, selain itu teknologi yang digunakan juga hemat energi guna menekan biaya listrik. 4. STRATEGI WT a. Mengiklankan produk diinternet seperti youtube. Karena mayora lebih sering mengiklankan produk-produknya di media seperti televisi dengan menggunakan aktor terkenal seperti Raditya Dika, Prilly Latuconsina, Hitto Caesar, Raffi Ahmad, Indi barens, dll. b. Memperbaiki jenjang karir kepada karyawan yang berkompeten. Dalam perusahaan terdapat promosi bagi karyawan yang berkompeten dimana para karyawan dapat berlomba-lomba menjadi yang terbaik agar perusahaan dapat memilih karyawan mana yang layak di promosikan. KASUS 1. Larang Pedagang Jual Produk Le Minerale, Aqua bakal Disomasi
Belum lama ini, mereka melayangkan somasi kepada pihak PT Tirta Investama alias Aqua. Itu menyusul adanya perlakuan intimidasi terhadap para pedagang AMDK di lapangan. Hasil temuan mereka, sejumlah pedagang mengalami tindakan tak menyenangkan lantaran dipaksa untuk tidak menjual produk Le Minerale. Praktik tidak menyenangkan ini bahkan dilakukan oleh Aqua dengan ancaman dan intimidasi. Jika para pedagang tersebut masih nekat menerima dan menjual produk Le Minerale, status Star Outlet (SO) pedagang minuman yang mempunyai armada penjualan 5.000 galon dan
5.000 karton perbulan, diturunkan statusnya mejadi whole seller bahkan hingga menjadi retail. Artinya, mengambil harga Aqua jauh lebih mahal. Para pedagang itu dipaksa membuat surat pernyataan agar tidak menjual produk Le Minerale pertanggal 1 September 2016, dan harus menghabiskan stok Le Minerale digudang mereka. Jika tidak mau, akan menerima konsekuensi sanksi berupa penurunan kategori dari dari PT TIV (Danone). Peringatan ini disampaikan secara lisan maupun tertulis kepada para pedagang di wilayah Jakarta, Bekasi, Cikarang, Cileungsi. Bahkan seluruh Jawa Barat dan diperkirakan dijalankan secara nasional. Beberapa toko mendapatkan info surat elektronik dan bahkan telah meneken surat sosialisasi dari PT.TIV (Danone) yang melarang Pedagang menjual produk Le Minerale. Seperti Toko Fanny atau Toko Chun Chun di Karawang, Toko Sumber Air Pratama, Toko Cahyana, Toko Ahmad Nur, Toko Ary Sadi, Toko Handi, Toko Septyan, Toko Noval, Toko Yania, dan Toko Nalue Jaya (Rostika). Para pedagang pun kebingungan dan merasa ada ketidakadilan dengan adanya hal-hal seperti itu. Adapun para pedagang ini berniat melaporkan PT TIV (Danone) kepada Komisi Pengawasan Persaingan Usaha. Aqua dinilai sudah melakukan monopoli sebagaimana yang diatur dalam UU No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, terutama Bab 1 Pasal 1 dan 2 yang melarang adanya praktek penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Sementara, PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale), melalui kuasa hukumnya, Suyanto Simalango Patria melakukan somasi terbuka terhadap seluruh pihak yang menghalangi penjualan mereka dagang Le Minerale, salah satunya Aqua. Suyanto menegaskan, tindakan menghalang-halangi penjualan merupakan perbuatan melawan hokum dan pihak yang terbukti melakukan tindakan tersebut melanggar ketentuan Pasal 19 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Hal ini disampaikan Suyanto menyusul informasi yang didapatkan, yakni ada pihak yang mengaku perwakilan dari PT Tirta Investama dan/atau afiliasinya dengan merek dagang Danone Aqua yang melarang pedagang menjual AMDK mereka Le Minerale. Suyanto bersama tim hukumnya memastikan bakal melaporkan pihak yang kedapatan tindakan pengancaman ke Komisi Pengawasan Persaingan Usaha. Dia juga meminta kepada para pedagang dan toko yang mendapat ancaman agar berani melaporkan tindakan tersebut ke kepolisian.