TUGAS MAKALAH
PROFIL USAHA
Matakuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu :
Dr. Henny Dewi Koeswanti, M.Pd
Disusun oleh ;
Albar Jatmiko Widhy P (202014078)
Rudi Restanto (202014091)
Danang Noveka Harsono (202014030)
Trimahesti (202014101)
Pendidikan Matematika
Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
Kata Pengantar
Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha
tersebut.
Daftar isi????????
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
(1) Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha, (2) Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan, (3) Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad, (4)Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama, (5) Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan permasalahan yaitu bagaimana strategi bagi pemula yang ingin berwirausaha supaya usaha yang akan di kelola berjalan dengan baik.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB II
Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha
Pemilihan usaha tergantung beberapa hal antara lain :
Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan, dan perdagangan/ jasa.
Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha yang sama, atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/ saling menunjang dengan usaha tersebut.
Dan berbagai peluang lainnya.
Untuk mengetahui banyaknya bidang usaha yang bisa dimasuki oleh wirausaha baru, maka kita dapat melihat hubungan dalam bentuk circular flow anatara Rumah Tangga Produsen (RTK) dan Rumah Konsumen (RTK).
Bila RTP mengalami kemajuan, maka akan berdampak positif terhadap kemajuan RTK. Pendapatan perkapita RTK akan meningkat, daya belinya pun akan meningkat. Apabila daya beli masyarakat meningkat maka hasil produksi yang diproduksi oleh RTP akan diserap oleh masyarakat. Kerjasama RTK dan RTP ini berjalan sepanjang masa dalam bentuk circular flow yang saling menunjang kemajuan. Hal ini tentu banyak peluang terbuka bagi orang kreatif dan calon-calon wirausaha untuk menciptakan sebuah usaha.
Secara garis besar ada 5 jenis usaha yang diungkapkan diatas antara lain ;
Usaha Ekstraktif.
Usaha Ekstraktif merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pertambangan atau bidang usaha yang mengambil langsung dari alam. Contohnya hasil laut, hasil hutan.
Usaha Agraris
Usaha agrais mencangkup berbagai usaha pengelolaan kebun, perdagangan hasil-hasil pertanian (agrobisnis) yang dapat diusahakan untuk setiap produk yang dihasilkan oleh pertanian atau perkebunan dan peternankan.
Usaha Industri
Usaha yang mencangkup berbagai jenis komoditi yang dihasilkan oleh industri. Contohnya industri tekstil memproduksi benang dan kain.
Usaha Perdagangan
Usaha yang dilakukan oleh seseorang guna memenuhi kebutuhan hidup melalui berdagang dari berbagai komoditi yang diperdagangkannya. Contoh usaha penjualan daging, usaha penjualan properti rumah.
Jasa
Suatu usaha dengan mengandalkan kemampuan untuk mendapatkan keuntungan dari tindakan yang dilakukan untuk konsumennya.
Perdagangan Besar
Perdagangan besar adalah segala aktivitas marketing yang menggerakkan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga marketing lainnya. Berikut adalah skema yang dilakukan oleh pedagang besar :
Keterangan dari skema itu ialah
Pada proses konsentrasi ini barang-barang yang akan dipasarksan akan dikumpulkan terlebih dahulu (oleh para tengkulak/ perantara atau KUD, dolog yang mengumpulkan beras atau padi dari petani. Dilanjutkan proses equasi yaitu proses untuk mencari informasi daerah yang memerlukan, berapa banyak, dan kapan diperlukannya. Diakhiri dengan proses distribusi yaitu proses dimana barang dikirim menurut jumlah dan kwalitas sesuai dengan informasi yang telah dikumpulkan.
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan perdagangan besar atau bukan , ada 3 macam sifat yang bisa diperhatikan :
Motif pembelian
Motif pembelian memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk dijual kembali dengan memperoleh keuntungan.
Jumlah pembelian
Pembelian perdagangan eceran ialah pembelian yang digunakan untuk keperluan sendiri, keluarga sendiri, atau kawan sendiri. Pembelian besar ialah pembelian barang dalam jumlah yang besar namun bukan untuk keperluan sendiri, keluarga atau kawan sendiri.
Cara-cara usaha dari perusahaan tersebut
Mengenai cara berusaha ada beberapa kriteria, yaitu :
Perdagangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani pedagang eceran, tidak melayani pedagang eceran, tidak melayani semua konsumen.
Transaksi perdagangan besar adalah besar, dalam arti lebih besar dari kebutuhan sehari-hari
Harga-harga dapat berubah sesuai situasi. Misalnya kortingan, kredit, cara-cara pengiriman.
Penggolongan Grosir
Grosir dapat digolongkan sebagai berikut :
Grosir yang berfungsi terbatas, terdiri atas :
Pengiriman Barang
Pengirim barang adalah pedagang besar yang membeli barang kemudian mengirimkan barang yang dia beli kepada pelanggannya. Biasanya tidak memiliki gudang penyimpanan.
Pada umumnya mereka bergerak dalam barang-barang berat, seperti bahan bangunan dan dibidang agrobisnis (pertanian dan perkebunan).
Pedagang dengan truk
Pedagang yang menggunakan truk sebagai alat angkutan barang kemudian menyerahkan barang yang dijualnya sewaktu melewati pedagang eceran di sekitar kota kecil atau besar.
Pada umumnya mereka bergerak untuk barang yang tidak tahan lama, seperti daging, bumbu masak, dan buah-buahan.
Grosir tunai dengan self service
Pedagang besar yang menjual barangnya secara tunai dengan harga relatif rendah. Adapun ciri-cirinya antara lain : tidak menpergunakan petugas penjualan, tidak melakukan pengiriman, tidak memberikan kredit.
Pada umumnya mereka bergerak dalam bidang pangan, contohnya warung rumahan
Pengecer yang bersama-sama memiliki grosir
Sekelompok pedagang eceran yang membuat toko grosir secara swadaya dengan maksud menekan biaya dan dapat membeli barang dengan harga lebih rendah. Ada seorang manajer yang mengurus toko grosir tersebut, manajer yang dimaksud berfungsi secara cooperative sebagai pedagang besar atau melakukan fungsi perdagangan lainnya secara bersamaan.
Kelompok sukarela bergabung dengan grosir
Kelompok ini terdiri dari sekumpulan toko-toko eceran yang dimiliki secara bebas oleh pengusaha-pengusahanya yang dengan sukarela bergabung dengan seorang pedagang besar untuk pembelian, reklame, dan aktivitas lainnya.
Grosir hasil pertanian, macamnya antara lain :
Pembeli lokal khusus adalah dealer lokal yang berdiri sendiri dan kadang merupakan wakil dari dealer dan produsen.
Pembeli yang berkeliling mendatangi perusahaan pertanian satupersatu atau membuka tempat pengangkutan lokal sebagai tempat pembelian hasil pertanian atau peternakan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, telur , kapas, ternak.
Saudagar dengan truk artinya menggunakan truk sebagai alat untuk mengangkut barang yamg dibeli seperti buah-buahan, sayur-sayuran, telur, ternak kemudian langsung menjualnya ke pabrik, gorosir, dan pedagang eceran.
Pembeli berdasar perintah yang memiliki para grosir pasar sentral dan distributor, mereka membeli berdasarkan perintah dan pemberian tugas dengan kwalitas tertentu, dengan kata lain sebagai agen perantara.
Menurut jenis barang yang diperdagangkan terdiri atas :
Grosir barang umum dapat memenuhi setiap kebutuhan pedagang eceran karena mempunyai bermacammacam produk dan mengambil keuntungan dari order dengan cukup besar. Contoh sabun, rokok, kertas, kosmetik, kecap, dan sebagainya.
Grosir barang khusus bergerak dibidang penjualan pangan dan obatobatan seperti pakaian jadi. Biasanya memliki pengetahuan yang luas mengenai barang yang diperdagangkannnya.
Menurut lapangannya
Grosir yang melayani pabrik (industrial distributor). Mereka menjual berbagai barang hasil industri ke pabrik-pabrik.
Penjual barang khusus ke pabrik. Grosir ini memperdagangkan produk khusus yang dijual kepada bermacam-macam industri dan bertidak sebagai drop shipper. Contohnya grosir kertas, grosir kimia, grosir baja, atau grosir alat perkantoran.
Menurut daerah operasi atau daerah yang dilayaninya.
Grosir tingkat nasional yaitu grosir yang daerah kerjanya meliputi satu wilayah negara.
Grosir tingkat provinsi yaitu grosir yang daerah kerjanya hanya meliputi satu wilayah provinsi.
Grosir lokal yaitu grosir yang daerah kerjanya meliputi kota besar atau bagian dari kota atau kota kecil yang berdekatan.
Fungsi-fungsi pedagang besar
Fungsi-fungsi pedagang besar yaitu :
Pengumpulan dan penyebaran
Fungsi utama grosir yaitu berusaha mengumpulkan barang dari berbagai produsen kemudian meyebarkan ke pedagang eceran.
Pembelian dan pejualan
Kegiatan pembelian sangat menentukan kelancaran grosir dalam mengembangkan tugas dan tanggungjawab dalam menyampaikan barang dan jasa ke konsumen. Setiap pembelian harus berdasarkan barang yang laku dipasar.
Pemilihan barang
Pemilihan barang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan jual beli. Grosir melakukan pemilihan barang berdasarkan jenis, mutu, dan harga barang pilihannya. Keahlian grosir dalam memilih barang merupakan jaminan bagi produsen untuk mengetahui bahwa hasil produksinya mendapat permintaan dari konsumen atau laku dipasaran. Pilihan grosir yang ahli merupakan pedoman bagi produsen.
Pemberian kredit
Dengan meningkatnya hasil perusahaan dan meluasnya pasaran barang, maka pemberian kredit meningkat. Dalam hal ini, funasi kredit sangat memegang peranan penting umumnya dalam hasil industri yang ditampung oleh grosir. Grosir memberikan kredit kepada pedagang eceran yang dikenal dengan istilah kredit leveransir.
Penyimpanan
Penyimpanan merupakan fungsi grosir yang tidak dapat diabaikan apalagi dengan semakin jauhnya tempat konsumen. Setiap kali proses pembelian terjadi biasanya barang disimpan lebih dulu di gudang untuk diolah dan dipilih untuk memudahkan penjualan.
Pengangkutan
Mengingat jauhnya pedagang eceran dan konsumen yang harus ditemui oleh grosir, maka fungsi pengangkutan sangat penting untuk kelancaran dalam pengiriman barang kepada pedagang eceran atau konsumen.
Perdagangan Eceran
Pengertian Perdagangan Eceran
Kegiatan perdagangan besar dan pedagangan eceran sangat penting dalam proses penyaluran barang dan jasa. Tanpa adanya usaha perdagangan besar dan eceran, sulit bagi produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya ke konsumen, walaupun ada beberapa produsen yang langsung menyalurkan barang kepada konsumen atau pengecer, namun hal itu tidak efisien.
Perdagangan eceran dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada kosumen akhir. Perdagangan eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Pedagang eceran adalah orang-orang atau toko yang kerja utamanya mengecer barang yang diperoleh dari produsen kemudian menyalurkan ke konsumen akhir.
Perdagangan eceran ini mempunyai peran penting bagi produsen, karena melalui pengecer produsen dapat memperoleh informasi berharga tentang barang yang dipasarkannnya. Produsen dapat memperoleh informasi tersebut melalui interview dengan pengecer, seperti bagaimana respon konsumen, mengenai bentuk, rasa, daya tahan, harga, serta hal yang berkaitan dengan produk. Simbiosis mutualisme bisa dilakukan antara produsen dengan pengecer misalnya dengan pemasangan iklan di Toko pengecer. Produsen tidak kesulitan untuk mempromosikan produknya kepada konsumen dan pengecer mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan barang dari produsen.
Klasifikasi Perdagangan Eceran
Perdagangan eceran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Perdagangan eceran besar
Perdagangan eceran kecil, yang terdiri dari :
Eceran kecil berpangkalan
Eceran kecil tidak berpangkalan
Berikut adalah skema perdagangan eceran :
Persaingan Tajam dari Berbagai Jenis Toko Eceran
Persaingan pada tingkat perdagangan eceran di Indonesia begitu ketat, hal itu terjadi karena diizinkannya perdagangan eceran asing yang beroperasi di Indonesia. Pemberian izin dagang ini telah disepakati oleh masyarakat regional dan internasional.
Para pebisnis retail asing yang masuk di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat (Bob Foster, 2004:4) kelompok yaitu:
Kelompok grosir dan hypermarket
Kelompok supermarket
Kelompok minimarket modern
Peritel kecil tradisional
AC Nielsen dalam Bob Foster (2004:13) untuk ritel di Indonesia menemukan bahwa loyalitas konsumen mudah berubah, konsumen ratarata, konsumen memiliki tempat berbelanja dengan 4 toko ritel per orang, konsumen cendrung ingin mencoba peritel baru. Ada fenomena baru yaitu konsumen lebih menyukai ritel modern dengan alasan barang yang dijual lebih berkwalitas, dan retail modern memiliki citra atau reputasi yang baik.
Kotler (2003:536) dalam Bob Foster membagi tipetipe pedagang eceran menjadi tiga bagian besar yaitu :
Pedagang eceran bertoko
Toko khusus
Toko yang menjual barangbarang khusus yang dibutuhkan oleh konsumen. Contoh toko obat.
Toko serba ada
Toko yang didalamnya menjual segala kebutuhan konsumen mulai dari pakaian, bahan makanan, peralatan rumahtangga, dan sebagainya.
Toko swalayan
Toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari
Toko barang kebutuhan sehari-hari
Toko yang menjual kebutuhan sehari-hari dan tempatnya tidak terlalu besar
Toko super, toko gabungan, hypermarket
Toko yang menjual kebutuhan sehari-hari dan memiliki tempat yang besar untuk berbelanja dan memiliki lahan parkir. Contoh : Carrefour
Toko pembeli potongan harga
Toko yang menjual barang standar dengan harga lebih murah daripada pedagang konvensioal, marjin rendah, dan volume penjualan tinggi.
Toko gudang
Toko yang menjual barang dengan harga rendah, memiliki volume penjualan yang tinggi, namun dengan layanan yang minim.
Ruang pamer katalog
Pedagang eceran bukan bertoko
Penjualan langsung
Penjualan barang tertentu yang dilakukan oleh penjual dengan menemui konsumennya secara langsung.
Pemasaran langsung
Pemasaran langsung artinya produsen mempresentasikan kegunaan dan keunggulan produknya kepada konsumen melalui media elektronik (televisi, internet), kemudian menerima pemesanan barang dari konsumen yang mengakses atau menyaksikan acara tersebut.
Mesin penjaja otomatis
Mesin otomatis yang melayani pembeli dengan memasukan sejumlah uang koin ke mesin untuk membeli barang yang akan dibeli. Barang yang dipilih secara otomatus keluar setelah konsumen melakukan pembelian.
Pelayanan pembeli
Suatu pengecer yang diorganisasikan oleh agen pembelian untuk melayani kelompokkelompok pembeli besar seperti sekolah, rumah sakit, dan sebagainya.
Organisasi pedagang eceran
Mata rantai perusahaan
Dua gerai atau lebih yang umumnya dimiliki dan dikontrol, menjual produk yang sama, dikirim dari kantor pusat.
Rantai suka rela
Kelompok yang terdiri atas pedagang eceran dalam pembelian besar dan barang dagangan umum.
Koperasi pedagang eceran
Sekelompok pedagang eceran yang membentuk sebuah organisasi pembelian terpusat dan melakukan promosi bersama.
Koperasi konsumen
Suatu toko eceran yang dimiliki oleh para konsumen dengan menghimpun modal bersama, mereka dapat membangun pabrik sendiri dan menjual produk di toko koperasi bersama ini.
Organisasi pengguna hak paten/ franchise
Organisasi yang memperoleh hak guna paten dari franchise, untuk mejual produk sesuai dengan petunjuk dan peraturan serta kondisi yang telah ditetapkan.
Konglomerat dagang
Bentuk bebas dari perusahaan untuk mengkombinasikan beberapa lini pedagang eceran yang dikelola dibawah satu kepemilikan berikut fungsifungsi ditribusi dan manajemennya.
Keuntungan dan Kelemahan Perdaganngan Eceran
Beberapa keuntungan dari perdagangan eceran kecil adalah
Modal yang diperlukan kecil.
Untuk mengisi waktu luang guna mencari pendaptan tambahan.
Umumnya lokasi yang digunakan oleh pedagang eceran kecil strategis karena dekat dengan pusat konsumen.
Hubungan antara pedagang eceran kecil dan konsumen ialah kuat, terbukti konsumen dan pedagang bisa berbincangbincang bebas.
Beberapa kelemahan dari perdagangan eceran kecil adalah
Keahlian kurang.
Administrasi dalam bentuk pembukuan tidak diperhatikan, sehingga terkadang hasil pendapatan habis untuk memenuhi kebutuhan makan.
Pedagang kecil tidak dapat melakukan sales promosi.
Pedagang Kaki Lima
Kaki lima, sebuah nama yang tentunya tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebuah nama yang jika orang mendengarnya mungkin akan terlontar berbagai komentar miring. Yah, mereka sering dianggap sebagai 'pengganggu' atau juga 'pengotor'. Sebenarnya, dimata para perencana kota, kaki lima merupakan fenomena yang menarik. Satu sisi, kaki lima sebagai sektor informal kota memang banyak memberikan dampak negatif bagi ruang fisik kota. Banyak aturan yang mereka langgar. Namun, satu sisi lagi, terkadang kaki lima juga dianggap memberikan nilai tambah bagi ruang kota karena bisa menguatkan atau menciptakan sebuah kearifan lokal. Istilah kaki lima adalah istilah yang hanya dikenal di Indonesia. Tidak ada istilah 'five feet' di luar negeri. Di luar negeri mereka biasanya dikenal sebagai 'Street Vendor' atau 'Street Hawker'.
Dari mana penamaan kaki lima? Perlu diketahui, pada masa kolonial Belanda, pemerintah pada waktu itu menetapkan bahwasanya setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalan kaki atau lazimnya disebut pedestrian atau trotoar. Karena kebiasaan orang belanda yang senang berjalan sambil membawa peliharannya (baca : anjing), maka ditetapkan lebar pedestrian/trotoar yang ideal adalah lima kaki (1 kaki = 30.48 cm, 5 kaki = 152,4 cm) atau sekitar satu setengah meter. Lebar lima kaki dinilai ideal untuk seorang pejalan kaki yang membawa hewan peliharaanya jika berselisih jalan dengan pejalan kaki lainnya.
Nah, beriring berjalannya waktu, muncul sebagian orang yang menggunakan pedestrian yang lebarnya lima kaki ini untuk berjualan. Beriring berjalannya waktu pula, mereka yang berjualan di atas pedestrian ini disebut sebagai 'pedagang kaki lima' atau 'kaki lima' saja. Dan pada akhirnya, meskipun lebar pedestrian sekarang tidak mesti 'lima kaki' mereka tetap saja disebut sebagai 'kaki lima'
Sejatinya trotoar adalah jalur yang diperuntukkan bagi pejalan kaki untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar.
Pergertian Pedagang Kaki Lima
Pedagang Kaki Lima (Sektor Informal) adalah mereka yang melakukan kegiatan usaha dagang perorangan atau kelompok yang dalam menjalankan usahanya menggunakan tempat-tempat fasilitas umum, seperti terotoar, pingir-pingir jalan umum, dan lain sebagainya.Pedagang yang menjalankan kegiatan usahanya dalam jangka tertentu dengan menggunakan sarana atau perlangkapanyang mudah dipindahkan, dibongkar pasang dan mempergunakan lahan fasilitas umum sebagai tempat usaha.
Ciri – ciri Pedagang Kaki Lima
Adapun ciri-ciri pedagang kaki lima ialah :
Tidak memiliki ijin tempat usaha (biasanya hanya ijin dari RW setempat)
Modal tidak terlalu besar, relatif kecil
Jumlah pekerja tidak terlalu banyak
Dalam menjalankan usaha tidak memerlukan pendidikan formal, keahlian khusus namun hanya berdasarkan pengalaman
Teknologi yang digunakan sangat sederhana
Kurang terorganisir
Jam usaha tidak teratur
Ruang lingkup usahanya kecil
Umumnya hanya dilakukkan oleh anggota keluarga
Jenis usaha yang di kerjakan biasanya dalam bentuk :pengrajinan ,perdagangan dan jasa
Hasil produksi cenderung untuk segmen menengah ke bawah
Biaya pungutan yang dikeluarkan cukup banyak.
Peranan Keberadaan Pedagang Kaki Lima dalam pereokonomian indonesia
Adapun peranan pedagang kaki lima dalam perekonomian antara lain:
Dapat menyebarluaskan hasil produksi tertentu.
Mempersepat proses kegiatan produksi karena barang yang dijual cepat laku.
Membantu masyarakat ekonomi lemah dalam pemenuhan kebutuhan dengan harga yang relative murah.
Mengurangi pengangguran.
Potensi berwirausaha kaki lima
Potensi dri keberadaan pedagang kaki lima yang dapat di kembangkan adalah:
PKL tidak dapat dipisahkan dari unsur budaya dan eksistensinya tidak dapat dihapuskan
PKL dapt dipakai sebagai penghias kota apabila di tata dengan baik
PKL menyimpan potensi pariwisata
PKL dapat menjadi pembentuk estetika kota bila didesain dengan baik.
Franchising (waralaba)
Sejarah Waralaba
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dia yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry pada tahun 1898.Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual. Mc Donalds, salah satu pewaralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia.Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama pada tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an.Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemberi waralaba dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.
Pengertian Waralaba
Apa itu waralaba? Yang dimaksud dengan waralaba adalah waralaba jika dalam bahasa Inggris yaitu dari kata "Franchising" dan jika dalam bahasa Francis yaitu "Franchise", Merupakan hubungan bisnis atau usaha antara pemilik merek, produk maupun sistem operasioal dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin dari pemakaian merek, produk dan sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan sebelumnya.Atau definisi lain dari waralaba adalah bentuk kerjasama bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya maupun dari marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun individu yang memakai merek dari produk maupun sistem tersebut itulah yang disebut dengan waralaba.
Produk-produk yang dapat di jadikan franchising
Produk-produk yang dapat di jadikan franchising adalah:
Barang atau jasa yang telah mempunyai pasran luas dan citra unggul.
Formula paten atau desain tertentu
Nama dagang atau merk dagang
Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan
Promosi advertising dan pembelian
Keuntungan Waralaba
Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
Sudah dikenal masyarakat
Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.
Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.
Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.
Bisa mendapat untung lebih besar.
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
Kekurangan Bisnis Waralaba
Kurang kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.
Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.
Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli waralaba.
Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini.
Refrensi
Buchari alma. 2011. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
Website :
staff.uny.ac.id/sites/.../DITKAT%20KEWIRAUSAHAAN.pdf
repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20481
file.upi.edu/Direktori/.../Kewirausahaan/Kewirausahaan.pdf
2