BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini dalam pemenuhan pemenuhan kebutuhan ekonomi, ekonomi, banyak terjadi persaingan usaha.. Persain usaha Persaingan gan usaha yang yang kita kita ketahu ketahuii ada dua macam, macam, yaitu persainga persaingan n sempurna sempurna dan persaingan usaha tidak usaha tidak sehat. Persaingan sempurna adalah struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.[1] pasar.[1] Persain Per saingan gan usa usaha ha tida tidak k sehat sehat adala adalah h persa persain inga gan n anta antarpe rpela laku ku usah usahaa dalam dalam menj menjal alan anka kan n kegi kegiata atan n prod produk uksi si dan dan atau atau pema pemasar saran an bara barang ng atau atau jasa jasa yang yang dilak dilakuk ukan an deng dengan an cara cara tida tidak k juju jujurr atau atau melaw melawan an huku hukum m atau atau meng mengham hambat bat persaingan usaha. usaha. Dala Dalam m persaingan usaha terd terdap apat at para pelaku pelaku persaingan usaha usaha tersebut yang yang dapat dapat dikatak dikatakan an sebagai sebagai subjek subjek dan objek objek dalam dalam persaingan usaha usaha.. Yang dikatakan subjek dalam persaingan adalah para penjual atau para produsen yangd alah hal ini mempro memproduk duksi si atau menged mengedark arkan an suatu suatu barang barang.. Sedang Sedangkan kan yang yang dimaksu dimaksud d objek objek dalam dalam persaingan usaha usaha adalah konsumen dalam hal ni orang menggunakan atau membeli suatu barang. Persaingan usaha akan usaha akan tercipta apabila terdapat penjual dan pembeli yang jumlahnya hampir berimbang. Di era modern ini persaingan harus dipandang sebagai hal yang positi dan sangat esensial dalam dunia usaha. Dengan persaingan, para pelaku usaha akan berlomba!lomba untuk terus menerus memperbaiki produk dan melakukan ino"asi atas produk yang dihasilkan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Dari sisi konsumen, mereka akan mempunyai pilihan dalam membeli produk dengan harga murah dan kualitas terbaik. Seiring dengan berjalannya usaha para pelaku usaha usaha mungki mungkin n lupa lupa bagaim bagaimana ana bersain bersaing g dengan dengan sehat sehat sehing sehingga ga muncull muncullah ah persaingan!persaingan yang tidak sehat dan pada akhirnya timbul praktek monopoli. Deng Dengan an adan adanya ya prat pratek ek mono monopo poli li pada pada suatu suatu bida bidang ng terte tertent ntu, u, bera berarti rti terbuka terbuka kesempatan kesempatan untuk untuk mengeruk mengeruk keuntunga keuntungan n yang sebesar!besarn sebesar!besarnya ya bagi kepentinga kepentingan n kelompok kelompok tersebut. tersebut. Disini monopoli diartikan sebagai kekuasaan
1
menentukan harga, kualitas dan kuantitas produk yang ditawarkan kepada masyarakat. #asyarakat tidak pernah diberi kesempatan untuk menentukan pilihan, baik mengenai harga, mutu maupun jumlah. $alau mau silakan dan kalau tidak mau tidak ada pilihan lain. %tulah citra kurang baik yang ditimbulkan oleh keserakahan pihak tertentu yang memonopoli suatu bidang. Persaingan sangat dibutuhkan dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Dunia yang kita kenal sekarang ini adalah hasil dari persaingan manusia dalam berbagai aspek. Persaingan yang dilakukan secara terus!menerus untuk saling mengungguli membawa manusia berhasil menciptakan hal!hal baru dalam kehidupan yang berangsur!angsur menuju arah yang semakin maju dari sebelumnya. &ntuk terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi semua pihak, persaingan yang harus dilakukan adalah persaingan yang sehat. $egiatan ekonomi dan bisnis pun tidak luput dari sebuah persaingan, mengingat kegiatan ini dilakukan banyak pihak untuk menunjang kelangsungan hidupnya. 'leh karena itu, hukum yang mengatur persaingan usaha dalam kegiatan ekonomi dan bisnis sangat diperlukan semua pihak supaya tidak ada pihak!pihak yang merasa dirugikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
(pakah pengertian dari persaingan usaha)
*.
(pa yang menjadi tujuan mendorong persaingan usaha )
+.
(pa sajakah dampak positi adanya persaingan usaha )
.
(pakah pengertian dari praktek monopoli )
1.3 Tujuan
1.
&ntuk mengetahui pengertian dari persaingan usaha.
*.
&ntuk mengetahui tujuan mendorong persaingan usaha.
+.
&ntuk mengetahui dampak positi adanya persaingan usaha.
.
&ntuk mengetahui pengertian dari praktek monopoli.
2
BAB II PEMBAHAAN
$arl #ar- dipandang sebagai tokoh utama dan yang paling kontro"ersial $arena menjelaskan sumber!sumber konlik serta pengaruhnya
terhadap
peningkatan perubahan sosial secara re"olusioner. #ar- mengatakan bahwa potensi!potensi konlik terutama terjadi dalam bidang pekonomian, dan ia pun memperlihatkan bahwa perjuangan atau konlik juga terjadi dalam bidang distribusi prestisestatus dan kekuasaan politik. Segi!segi pemikiran ilosois #ar berpusat pada usaha untuk membuka kedok sistem nilai masyarakat, pola kepercayaan dan bentuk kesadaran sebagai ideologi yang mencerminkan dan memperkuat kepentingan kelas yang berkuasa. #eskipun dalam pandangannya, orientasi budaya tidak seluruhnya ditentukan oleh struktur kelas ekonomi, orientasi tersebut sangat dipengaruhi dan dipaksa oleh struktur tersebut. /ekanan #ar- pada pentingnya kondisi materiil seperti terlihat dalam struktur masyarakat, membatasi pengaruh budaya terhadap kesadaran indi"idu para pelakunya. /erdapat beberapa segi kenyataan sosial yang #ar- tekankan, yang tidak dapat diabaikan oleh teori apa pun yaitu antara lain adalah, pengakuan terhadap adanya struktur kelas dalam masyarakat, kepentingan ekonomi yang saling bertentangan diantara orang!orang dalam kelas berbeda, pengaruh yang besar dari posisi kelas ekonomi terhadap gaya hidup seseorang serta bentuk kesadaran dan berbagai pengaruh dari konlik kelas dalam menimbulkan perubahan struktur sosial, merupakan sesuatu hal yang sangat penting.
2.1 Pengert!an Persa!ngan Usaha
Persaingan berasal dari bahasa %nggris yaitu competition yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, kompetisi. sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha!usaha dari * pihaklebih perusahaan
yang
masing!masing
bergiat
0memperoleh
pesanan
dengan
menawarkan hargasyarat yang paling menguntungkan. Persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklanpromosi, "ariasi dan
3
kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar. Dalam kamus manajemen persaingan bisnis terdiri dari 2 13
Persaingan sehat 4healthy competition3, persaingan antara perusahaan perusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak akan menuruti atau melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung mengedepankan etika!etika bisnis.
*3 Persaingan gorok leher 4cut throat competition3 persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat atau air, dimana terjadi perebutan pasar antara beberapa pihak yang melakukan usaha yang mengarah pada menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan, sehingga salah satu tersingkir dari pasar dan salah satunya menjual barang dibawah harga yang berlaku di pasar.
2.2 Tujuan Men"#r#ng Persa!ngan Usaha
Persaingan merupakan kondisi real yang dihadapi setiap orang di masa sekarang. $ompetisi dan persaingan tersebut bila dihadapi secara positi atau negati, bergantung pada sikap dan mental persepsi kita dalam memaknai persaingan tersebut. 5ampir tiada hal yang tanpa kompetisipersaingan, seperti halnya kompetisi dalam berprestasi, dunia usaha bahkan dalam proses belajar. Persaingan merupakan semacam upaya untuk mendukuki posisi yang lebih tinggi di dalam dunia usaha. 6ila jumlah pesaing cukup banyak dan seimbang, persaingan akan tinggi sekali karena masing!masing perusahaan memiliki sumber daya yang relati sama. 6ila jumlah pesaing sama tetapi terdapat perbedaan sumber daya, maka terlihat sekali mana yang akan menjadi market leader, dan perusahaan mana yang merupakan pengikut.
2.3 Dam$ak P#s!t!% A"an&a Persa!ngan Usaha
$ompetisi merupakan persaingan yang merujuk kepada kata siat siap bersaing dalam kondisi nyata dari setiap hal atau aktiitas yang dijalani. $etika kita bersikap kompetiti maka berarti kita memiliki sikap siap serta berani bersaing dengan orang lain. Dalam arti yang positi dan optimis, kompetisi bisa diarahkan pada kesiapan dan kemampuan untuk mencapai kemajuan dan
4
kesejahteraan kita sebagai umat manusia. $ompetisi seperti ini merupakan moti"asi diri sekaligus actor penggali dan pengembang potensi diri dalam menghadapi bentukbentuk kompetisi, sehingga kompetisi tidak semata!mata diarahkan
untuk
mendapatkan
kemenangan
dan
mengalahkan
lawan.
Dalam melakukan kegiatan usaha di %ndonesia, pelaku usaha harus berasaskan demokrasi ekonomi dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum. /ujuan yang terkandung di dalam &ndang!&ndang 7omor 8 /ahun 1999, adalah sebagai berikut 2 13 #enjaga kepentingan umum dan meningkatkan eisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. *3
#ewujudkan iklim usaha yang kondusi melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat, sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil.
+3
#encegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha.
3
/erciptanya eektiitas dan eisiensi dalam kegiatan usaha.
2.' Pengert!an M#n#$#l!
$ata :monopoli; secara etimologi berasal dari kata Yunani adi kata monopoli berarti suatu kondisi dimana hanya ada satu penjual
yang
menawarkan
suatu
barang
atau
jasa
tertentu.
#enurut && ?arangan Praktek #onopoli dan Persaingan &saha /idak Sehat Pasal 1 (yat 1, monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Sedangkan Pasal 1 ayat * menyatakan bahwa praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
5
Dalam Pasal 1 (yat 4*3 &ndang!&ndang (nti #onopoli diatas disinggung mengenai persaingan tidak sehat. Dimana persaingan usaha merupakan persaingan antara penjual didalam merebut pembelian bangsa pasar.Disebutkan pula dalam &ndang!&ndang (nti #onopoli Pasal 1 (yat 4@3 bahwa persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha. a. >enis!jenis #onopoli 6erdasarkan Penyebabnya 1. #onopoli sewajarnyamasyarakat, yaitu monopoli yang timbul akibat tumbuhnya kepercayaan masyarakat akan produk tertentu. *. #onopoli karena modal raksasa, yaitu monopoliyang timbul akibat seseorang yang memilki modal yang sangat besar. +. #onopoli alamiah, yaitu monopoli yang timbul karena alam yang mendukung. . #onopoli akibat lindungan hukum, yaitu monopoli yang di lindungi oleh &&. /ujuan di /etapkan && ?arangan Praktek #onopoli dan Persaingan /idak Sehat &ntuk mengetahui dampak && (ntimonopoli terhadap dunia bisnis, maka perlulah dilihat tujuan dari && (ntimonopoli. 6erhasil tidaknya pelaksanaan && (ntimonopoli tersebut dapat diukur, jika tujuan && (ntimonopoli tersebut dapat dicapai. Dari kacamata pelaku usaha tujuan && (ntimonopoli yang ditetapkan di dalam pasal + tersebut adalah menjadi harapan para pelaku usaha, yaitu2 1. /erwujudnya iklim usaha yang kondusi melalui pengaturan persaingan usaha yang
sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan
berusaha, bagi pelaku usaha besar, menengah dan pelaku usaha kecil *. #encegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha yang tidak sehatA +. /erciptanya eektiitas dan eisiensi dalam kegiatan usahaA dan yang terakhir sebagai akibat dari tiga tujuan sebelumnya adalah . &ntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6
$egiatan yang dilarang bagian pertama monopoli pasal 1B 13 pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. *3 pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 413 apabila2 a3 6arang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinyaA b3 #engakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha barang dan atau jasa yang samaA atau c3 Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 8C 4lima puluh persen3 pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. d3 6agian kedua monopsoni pasal 1E 413
Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
4*3
Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat 413 apabila satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 8C 4lima puluh persen3 pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. 6agian ketiga penguasaan pasar pasal 19 pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa2 a3 #enolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutanA b3 (tau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
7
Pasal *1 pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. 6agian
keempat
persekongkolan
pasal
**
pelaku
usaha
dilarang
bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Pasal *+ pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan inormasi kegiatan usaha pesaingnya yang diklasiikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Pasal * pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah,
kualitas,
maupun
ketepatan
waktu
yang
dipersyaratkan.
Perjanjian yang dilarang 1.
'ligopoli (dalah keadaan pasar dengan produsen dan pembeli barang hanya berjumlah sedikit, sehingga mereka atau seorang dari mereka dapat mempengaruhi harga pasar.
*.
Penetapan harga Dalam rangka penetralisasi pasar, pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, antara lain 2 13 Perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama, *3 Perjanjian yang mengakibatkan pembeli yang harus membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain untuk barang dan atau jasa yang sama.
8
+3 Pembagian wilayah Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bertujuan untuk membagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa. 3 Pemboikotan Pelaku usaha dilarang untuk membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang dapat menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. 83 $artel Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa. @3 /rust Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup tiap!tiap perusahaan atau perseroan anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa. B3 'ligopsoni $eadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang danatau jasa dalam suatu pasar komoditas. E3 %ntegrasi "ertical Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk menguasai produksi sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau jasa tertentu yang mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil
9
pengelolaan atau proses lanjutan baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung. 93
Perjanjian tertutup Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu.
1C3 Perjanjian dengan pihak luar negeri Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak luar negeri yang memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. 5al!hal yang Dikecualikan dalam #onopoli 1.
Perjanjian!perjanjian tertentu yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar, yang terdiri dari2 4a3
'ligopoli
4b3 Penetapan harga 4c3
Pembagian wilayah
4d3 Pemboikotan 4e3
$artel
43
/rust
4g3 'ligopsoni 4h3 %ntegrasi "ertikal
*.
4i3
Perjanjian tertutup
4j3
Perjanjian dengan pihak luar negeri
$egiatan!kegiatan tertentu yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar, yang meliputi kegiatan!kegiatan sebagai berikut 2 4a3
#onopoli
4b3 #onopsoni
10
4c3
Penguasaan pasar
4d3 Persekongkolan
+.
Posisi dominan, yang meliputi 2 4a3
Pencegahan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang bersaing
4b3 Pembatasan pasar dan pengembangan teknologi 4c3 #enghambat pesaing untuk bisa masuk pasar 4d3 >abatan rangkap 4e3 Pemilikan saham 43 #erger, akuisisi, konsolidasi Sanksi
dalam
(ntimonopoli
dan
Persaingan
&saha
Pasal +@ && (nti #onopoli, salah satu wewenang $PP& adalah melakukan penelitian, penyelidikan dan menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai ada tidaknya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. #asih di pasal yang sama, $PP& juga berwenang menjatuhkan sanksi administrati kepada pelaku usaha yang melanggar && (nti #onopoli. (pa saja yang termasuk dalam sanksi administrati diatur dalam Pasal B (yat 4*3 && (nti #onopoli. #eski $PP& hanya diberikan kewenangan
menjatuhkan
sanksi
administrati,
&& (nti
#onopoli juga mengatur mengenai sanksi pidana. Pasal E menyebutkan mengenai pidana pokok. Sementara pidana tambahan dijelaskan dalam Pasal 9.
Pasal E 413
Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal , Pasal 9 sampai
dengan Pasal 1, Pasal 1@ sampai dengan Pasal 19, Pasal *8, Pasal *B, dan Pasal *E diancam pidana denda serendah! rendahnya Fp*8.CCC.CCC.CCC 4dua puluh lima miliar rupiah3 dan setinggi!tingginya Fp1CC.CCC.CCC.CCC 4seratus miliar rupiah3, atau pidana kurungan pengganti denda selama!lamanya @ 4enam3
11
bulan. 4*3
Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 8 sampai dengan
Pasal E, Pasal 18, Pasal *C sampai dengan Pasal *, dan Pasal *@ &ndang!&ndang ini diancam pidana denda serendah!rendahnya Fp8.CCC.CCC.CCC 4 lima miliar rupiah3 dan setinggi!tingginya Fp*8.CCC.CCC.CCC 4dua puluh lima miliar rupialh3, atau pidana kurungan pengganti denda selama!lamanya 8 4lima3 bulan. 4+3 Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 1 &ndang!undang ini diancam pidana denda serendah!rendahnya Fp1.CCC.CCC.CCC 4satu miliar rupiah3 dan setinggi!tingginya Fp8.CCC.CCC.CCC 4lima miliar rupiah3, atau pidana kurungan pengganti denda selama!lamanya + 4tiga3 bulan. Pasal 9 Dengan menunjuk ketentuan Pasal 1C $itab &ndang!undang 5ukum Pidana, terhadap pidana sebagaimana diatur dalam Pasal E dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa2 a.
Pencabutan iGin usahaA atau
b.
?arangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran terhadap undang!undang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris sekurang! kurangnya * 4dua3 tahun dan selama!lamanya 8 4lima3 tahunA atau
c.
Penghentian
kegiatan
atau
tindakan
tertentu
yang
menyebabkan timbulnya kerugian pada pihak lain. Hek #onopoli Dari apa yang di bahas diatas kita lihat bahwa kerugian masyarakat dari adanya monopoli bukan hanya timbul karena perusahaan
monopoli
bisa
menikmati
keuntungan
diatas
keuntungan yang wajar tetapi ada bentuk!bentuk kerugian lain. >adi meskipun seandainya keuntungan monopoli yang mula! mula dinikmati oleh perusahaan tersebut dikenakan pajak sampai habis dan tinggal :keuntungan normal;, bentuk pasar
12
monopoli mempunyai
eek!eek negati berupa eesiensi
produksi yang dibawah optimum dan eksploitasi konsumen dan buruh. /api monopoli tidak selalu buruk bila kita lihat dari segi! segi lain2 1.
Sejarah menunjukan bahwa justru industri!industri yang bersiat monopolistislah yang ternyata menunjukan suatu dinamika untuk berkembang lebih besar.
*.
Dalam kasus decreasing cost dimana luas pasar terbatas dan actor economies o scale besar, tidaklah mungkin di harapkan adanya suatu
bentuk industry persaingan
sempurna yang eisien. $ebijakan Pemerintah untuk #engurangi Hek!Hek 7egati dari #onopoli 13 #encegah munculnya monopoli dengan undang!undang *3 Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis +3 #embuka impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis Iontoh $asus Pengelolaan taksi 6andara di %ndonesia pada saat ini dikeluhkan oleh konsumen taksi. 5al ini dikarenakan mahalnya biaya taksi dari bandara menuju tempat yang ingin dituju oleh konsumen. #aka $omisi Pengawas Persaingan &saha 4$PP&3 sebagai lembaga independen yang bertugas mengawasi persaingan usaha di %ndonesia, melakukan penelitian terhadap mahalnya ongkos taksi yang harus dibayarkan oleh konsumen. #etode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan sur"ey terhadap pelaku usaha taksi, koperasi taksi, pengelola wilayah taksi dan konsumen taksi di 6atam. Penelitian ini dianalisis melalui pendekatan terhadap &ndang! undang nomor 8 /ahun 1999 dengan analisis ekonomi untuk melihat pengaruh penetapan tari taksi terhadap surplus
13
produsen dan surplus konsumen. Penelitian ini menghasilkan suatu indikasi adanya praktek monopoli dan penguasaan pasar oleh pelaku usaha di 6andara 5ang 7adim. $emudian adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha taksi yang bertentang dengan peraturan yang berlaku di daerah 6atam. Pembahasan studi kasus diatas 6andar udara 5ang 7adim adalah 6andar &dara %nternasional yang berada di Pulau 6atam, propinsi $epulauan Fiau. Dengan letak koordinatnya adalah C1J CBK CBL ?& 1CJ C@K 8CL 6/. Dengan landas pacu sepanjang .C*8 meter dengan lebar 8 meter, arah na"igasi 4nomor run way3 C dan **. Sehingga sudah bisa didarati oleh pesawat berbadan
lebar
seperti
boeing
BB
dan
sejenisnya.
Dibangun oleh 6adan Pengembangan 'torita 6atam dari tahun 199C sampai dengan tahun 1998. Dan resmi menjadi 6andar &dara %nternasional pada tahun *CCC. Sedangkan untuk penerbangan ke luar negeri sementara ini melayani Penerbangan 5aji untuk kloter dari 6atam sendiri maupun kloter dari daerah lain. Serta melayani penerbangan transit internasional 6atam! Penang. ?okasi 6andar &dara berjarak kurang lebih B $# dari pusat kota. /ransportasi dilayani menggunakan ta-i dan juga angkutan umum lainnya. Dari 6andara Sukarno 5atta >akarta menuju 6andara 5ang 7adim memerlukan waktu terbang 1 jam *C menit menggunakan pesawat 6oeing B+B dan sejenisnya.
$esimpulan studi kasus Permasalahan monopoli taksi bandara di 6andara 5asanuddin #akassar bertentangan dengan && 7o. 81999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Dibutuhkan strategi ad"okasi yang baik untuk mengubah perlaku pengusaha dan pembuat kebijakan untuk menghapuskan praktek monopoli ini. Dari strategi ad"okasi disimpulkan perlu dilakukan hal!hal berikut 2
14
#elakukan ad"okasi ke Pempro". Sulsel dan P/. (ngkasa Pura % dalam bentukpertimbangan dan saran serta dengar pendapat.
#elakukan ad"okasi ke $opsidara dalam bentuk dengar pendapat, dan surat himbauan.
#elakukan
ad"okasi
ke
?embaga
Perlindungan
$onsumen dalam bentuk dengar pendapat, penyampaian kajian
taksi
15
bandara,
dan
sur"ey
BAB III PENUTUP
1.1 (es!m$ulan
Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha. Serta juga akan menimbulkan kesenjangan diantara tingkatan usaha masyarakat 4kecil, menengah, besar3 serta membuat praktek korupsi, kolusi dan nepotime terjadi. Dengan penegakkan hukum yang jelas maka akan meningkat kan pertumbuhan ekonomi dan meminimalkan angka kemiskinan. Sedangkan monopoli adalah penguasaan atas produksi atau pemasaran barang atau atas penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku usaha atau suatu kelompok usaha. &ndang!undang anti monopoli no 8 tahun 1999 memberi arti kepada monopolis sebagai suatu penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha. Sementara yang dimaksud dengan :praktek monopoli; adalah suatu pemusatan kekuatan ekonomi oleh salah satu atau lebih pelaku yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan suatu persaingan usaha secara tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum sesuai dalam Pasal 1 ayat 4*3 && (nti #onopoli yang menyatakan bahwa praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
3.2 aran
Seharusnya para pesaing usaha harus bersaing secara jujur karena dengan jujur maka akan membuka peluang!peluang usaha masyarakat 4kecil, menengah, besar3 akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meminimalkan angka
16
kemiskinan serta angka pengangguran. Serta dengan persaingan yang sehat, para pelaku usaha akan terus menerus melakukan ino"asi atas produk yang dihasilkan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. #enyadari bahwa kami sebagai penulis dan penyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kami penulis akan lebih okus dan detail dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.Dan mohon maa apabila ada salah kata maupun penulisan dalam makalah ini.
17
DA)TAR PUTA(A
Pip >ones. Pengantar /eori!/eori Sosial Iet %%. >akarta 2Yayasan Pustaka 'bor %ndonesia. *C1C
http2renchop.blogspot.co.id*C18C@anti!monopoli!persaingan!tidak!sehat.html
http2thedreamers!inormatika.blogspot.co.id*C1+C8makalah!persaingan!usaha! tidak!sehat.html
http2nurinanajwati1C+91C*B.blogspot.co.id*C11C@makalah.html
http2tugasmakalahhukum.blogspot.co.id*C1+C@hpu!makalah!eksistensi! persaingan!usaha.html
http2hanihaniku.blogspot.co.id*C1@C9persaingan!usaha!dan!monopoli.html
18