Pertumbuhan Penduduk Dalam Perspektif Ekonomi Islam Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Ekonomi Makro Mikro Islam Dosen Pengampu:
Dr. H. Ahmad Djalaluddin, MA.
Oleh : Zakia Finnafsi Sukandar 925.003..17.007
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH PASCA SARJANA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2017
0
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah suatu rangkaian usaha terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat dan pemerintah untuk mencapai keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik. Permasalahan kependudukan yang dihadapi oleh negara maju maupun berkembang adalah masalah over populasi, angka kelahiran dan kematian bayi yang tinggi, urbanisasi dan pengangguran, ketidak merataan penyebaran jumlah penduduk yang semakin tinggi akan mengimbas terhadap segmen terpenting manusia yaitu kelestarian lingkungan hidup. Dalam menghadapi semakin turunnya kualitas lingkungan akibat pertumbuhan penduduk,maka sikap good governance yakni adanya sikap bersama antara pemerintah dan masyarakat yang benar-benar peduli terhadap lingkungan dan keseimbangan penduduk. Indonesia merupakan negara yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, hal tersebut terbukti bahwa Indonesia ikut dalam 5 besar negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dengan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat tersebut menjadikan pemerintah maupun masyarakat menjadi resah. Sikap pemerintah dalam hal ini sangatlah penting , sehubungan dengan itu, indonesia sebagai negara berkembang diwilayah Asia pun tak lepas dari permasalahan ketersediaan bahan pangan. Pertumbuhan penduduk selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk baik perpindahan keluar maupun kedalam.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pertumbuhan penduduk Banyak pemikir yang mengemukakan pendapat dan pemikiran mereka tentang pertumbuhan penduduk. Ini dikarenakan pertumbuhan penduduk merupakan hal yang penting di dalam suatau tatanan kenegaraan. Setiap negara tentunya memiliki kebutuhan dan kapasitas yang berbeda terhadap pertumbuhan penduduk ini. Beberapa teori diantaranya : 1. Teori Malthusian Sebelum Malthus, pemikiran tentang pertumbuhan penduduk hanyalah dimana suatu reproduksi merupakan upaya menggantikan masyarakat atau orang yang telah mati karena jumah kematian yang relative tinggi. Beberapa pandangan tentang kependudukan sebelum teori Malthusian dan ketidakselarasan dalam praktek sebelum dan sesudah masa Malthus:1 a. Ajaran Confusian pada masa Cina Kuno (500 SM) menyebutkan bahwa tingginya pertumbuhan penduduk menjadikan nilai output suatu produksi menjadi berkurang. Ajaran ini juga menyatakan bahwa pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kestabilan penduduk dan luas lahan (tempat penduduk tinggal dan beraktifitas). Solusinya adalah dengan cara mengadakan migrasi menuju tempat yang lebih sedikit penduduknya. b. Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa kwalitas manusia dalam memproduksi barang lebih penting dari pada kwantitas masyarakat itu sendiri, terutama dalam memelihara kesejahteraan hidup suatu masyarakat. Jadi penduduk yang berjumlah banyak belum tentu efisien dalam melakukan suatu kegiaatan produksi. c. Pada abad ke-17 munculnya Mercantilisme menyebarkan doktrin pronatalis yang memandang pertumbuhan penduduk merupakan hal yang teramat penting karena merupakan instrument peningkatan pendapatan masyarakat. 1
Sukirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan: Proses, masalah, dan dasar kebijakan. Jakarta:Kencana. 2006
2
Pronatalis adalah teori yang menyerukan bahwa pendapatan nasional sama dengan seluruh hasil produksi dikurangi upah yang diterima tenaga kerja. Karena upah tenaga kerja pada waktu itu cenderung turun maka angkatan kerja akan naik dan negara yang berpenduduk padat akan mendapatkan keuntungan. d. Ide yang lain dating dari William Godwin, dia percaya bahawasanya suplai makanan bisa meningkat drastis dengan adanaya teknologi yang maju. Ia juga menambahkan bahwa hal ini tidak akan menyebabkan overpopulation karena dengan sendirinya masyarakat akan membatasi kelahiran. Sementara kemiskinan dan pengangguran bukanlah disebabkan oleh overpopulation melainkan karena institusi social yang tidak merata. 2. Teori Adam Smith Pada abad ke-18 Adam Smith dan kaum Physiocratic menyatakan bantahan terhadap doktrin Pronatalis. Kaum pemikir ini berpandangan kependudukan bukanlah masalah yang sangat vital yang mempengaruhi kesejahteraan suatu masyarkat, tetapi factor tanah lah yang sangat erat kaitannya dengan tingkat produksi. Adam Smith menambahkan bahwasanya ada hubungan yang harmonis antaranya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan perekonomian, dimana pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Dia juga menyatakan pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh permintaan terhadap tenaga kerja (demand of labor) dan permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh produktivitas suatu lahan. 3. Teori Neo-Klasik Beberapa pemikir dari Neo-Klasik berpandangan bahwasanya dalam jangka panjang perkembangan perekonomian akan mengalami stationary state yaitu keadaan dimana perekonomian tidak akan lagi mengalami pertumbuhan tetapi hanya diam atau statis. Menurut pemikir-pemikir ekonomi klasik, pertumbuhan penduduk yang tingi akan menjadikan jumlah penduduk berlipat dalam suatu generasi dan akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke taraf yang lebih rendah. Sebagai akibatnya, pada tingkat ini pekerja akan mendapatkan upah yang sangat minimal.
3
B. Faktor padatnya penduduk Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan di suatu wilaya atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu. Pertambahan penduduk adalah
perubahan
jumlah
penduduk
baik
pertambahannya
maupun
penurunannya yang di sebabkan oleh beberpa faktor di bawah ini.2 Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi padatnya peduduk: a. Kematian (mortalitas) Banyak sekali faktor penyebab dari kematian ini biasanya di pengaruhi oleh usia, lingkungan sekitar atau tempat tinggal dimana ada atau tidaknya sarana prasana pendukung kehidupan misalkan makanan, kebersihan serta ke sehatan. Selain faktor tersebut dapat di pengaruhi oleh kejadia luar biasa seperti bencana alam yang terduka lainnya. Biasanya faktor ini hanya berprosentase rendah. Apabila kematian bertambah maka angka kependudukanpun akan berkurang tetati bila angka kematian menurun maka akan menambah juga kependudukan di karenakan angka kelahiran melonjak derastis. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. b. Kelahiran (fertilitas) Faktor kelahiran ini dapat di katakan sebagai faktor penyebab utama terjadinya pertumbuhan penduduk di dunia karena rata-rata pertumbuhan penduduk adalah tingginya angka kelahiran di bandingkan angka kematian karena masih tertanamnya sebuah ideologi-edeologi tertentu yang menganjurka harus mempunyai banyak anak. Apabila kelahiran bisa di percepat dengan adanya teknologi kesehatan maka otomatis kenaikan pendudukpun semakin meningkat secara drastis dikarenakan bertumbuhnya angka kelahiran.kelahiean bersifat menambah jumlah penduduk dan berikut faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran(pro natalitas). 1. Faktor pendukung kelahiran(pro natalitas) 2
https://faiqarteja.blogspot.co.id/2016/09/pengaruh-pertumbuhan-penduduk.html
4
Kawin pada usia muda, karna ada anggapan bila terlambat kawin maka keluarga akan malu. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki dan anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. 2. Faktor penghambat kelahiran(anti natralitas) Ada program keluaga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak, adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun. Adanya pembatasan bagi pegawai negeri yaitu hanya diperbolehkan punya 2 anak. Penundaan kawin sampai selesai pendidikan dan sampai memperoleh pekerjaan. c. Migrasi Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk mrnghindari kelangkaan makanan yang mungkain terjadi karena datangnya musim dingin atau karena kapadatan panduduk. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamica penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobiblitas ini lebih luas dari pada migrasi sebab mencakup perpindahan wilayah secara permanen dan sementara. Tinjauan migrasi secara regional sangatlah penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata. C. Dampak Pertumbuhan Jumlah Penduduk Perumbuhan penduduk yang pesat dan tidak merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi menyebabkan munculnya berbagai permasalahan-permasalahan kependudukan. Pesatnya jumlah penduduk yang tidak teratur menyebabkan hal-hal yang negatif terhadap lingkungan, dan semua
5
itu disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan penduduk yang semakin lama semakin bertambah. Berikut beberapa dampak dari pertumbuhan penduduk:3 a. Kemiskian Kemiskinan merupakan ketidfak mampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan materiil dasar berdasarkan standar tertentu. Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi sandang, pangan, papan secara layak. Untuk menanggulangi
kemiskinan tersebut,
pemeritah Indonesia
merencanakan Inpres Desa Tertinggal. Program ini dilakukan dengan melalui dua tahap. Pertama pemerintah menentukan desa-desa yang memiliki pemusatan penduduk me\miskin tertinggi. Jumlah desa tertinggal mencapai sepertiga dari jumlah seluruhdesa di Indonesia. Kedua, pemerintah menghimpun penduduk-penduduk di desa tertinggal ke dalam suatu wadah dalam naungan lembaga kesejahteran desa, misalnya KUD, kelompik tani, dan sebagainya. Kemudian pemerintah memberikan anggaran bagi setiap desa tertingal yang dapat di manfaatkan oleh kelompok-kelompok disana untuk memulai usaha yang dapat berjalan, berkelanjutan, amah lingkungan, dan tepat. b. lingkungan tercemar untuk memenuhi kebutuhan manusia Sebagai manusia, ita rentu banyak sekali kebutuhan. Dari sandang, pangan, papan, dll, tapi apakah kita pernah pikirkan apa yangterjadi terhadap ligkungan kita jika jumlah penduduk semakin bertambah banyak? Penduduk
yang
semakin
bertambah
tentu
saja
akan
bertambah
kebutuhannya, salah satu contohnya kebutuhan kertas untuk percetakan perkantoran dan sekolah. Kertas dibuat dari bahan dasarnya yaitu pohon. Pohon-pohon ditebang untuk memproduksi kertas yang dipakai manisia. Hal tersebut sidah sitangani oleh pemerintah, namun, jika penduduk terusmenerus bertambah, tentu saja pohin akan semakin banyak ditebang,.
3
M. Suparmoko, Pengantar Ekonomika Makro (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2015), hal 256
6
Maka program pemerintah pun tidak dapat berjalan lancar karena semakin banyaknya kertas yang dibituhkan. Didaerah padat, semakin padatnya penduduk maka sampah-ampah akan terus bertambah. Seiring bertambahnya penduduk juga akan berpengaruh
terhadap
perkembangan
pembangunan
pemerintah
di
Indonesia. Pembangunan yang dilakukan di daerah dan di kota-kota di Indonesia merupakan salah satu program yang dilakukan pemerintah pusat dan
daerah
untuk
memajukan
infrastruktur
Negara.
Mekin
giat
pembangunan dilakukan makin rendah kualitas alam. Hak ini disebabkan karena rendahnya tingkat kepeduluan penduduk terhadap alam sekitar dan pembanguna yang dilakukan penduduk tidak sesuai dengan aturan yang ada. c. Air bersih berkurang Orang yang tinggal didekat sungai akan menggunakan air sunagi untuk melakukan aktiyitas sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dll. Jika orang yang tinggal di pinggir sungai membuang sampah/limbah rumah ke dalam sungai, apa yang akan terjadi? Air akan tercemar dan mahluk hidup yang tinggal didalamnya akan mati. Air yang tercemar mungkin dikira hal sepele, namun banyak kerugian yang dapat terjadi, misalnya akan terjadi banjir, dan berbagai macam penyakit. d. Penganguran Rendahnya tingkat kesehatan dan tingginya angka kekurangan gizi masyarakat, secara mum dapat berdampak pada rendahynya daya pikir dan kemampuan kerja penduduk. Oleh sebab itulah pada sebagian negaranegara berkembang dan negara-negara miskin, kualitas SDM-nya masih rendah, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Hal itulah yang menjadi penyebab tingginya angka pengangguran. Karen pada umumnya penduduk-penduduk tersebut sulit terapung di dunia kerja. Disamping itu, penyebab tingginya angka pengengguran adalah rendahnya kualitas pendidikan penduduk dan tingginya pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan, menyebabkan tingkat persaingan tinggi
7
dan kesempatan kerja cendrung menurun. Untuk menanggulangi masalah tersebut diperlukan dua usaha, yakni usaha perbaikan kualitas dan penciptaan lapangan pekerjaan. D. Cara mengimbangi pertumbuan penduduk Menurut Thomas Robert Malthus pertambahn penduduk adalah seperti daret ukur (1, 2, 4, 8, 16, …) sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan daret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kekurangan stok bahan makanan. Hal-hal yang perlu di lakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk: a. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehngga akan mengurangi jumlah angka kelahiran. b. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi dan menetapak undang- undang perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapakan tentang batas usia nikah. c. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam manjadi akseptor keluarga berencana. d. Mempemudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga untuk segara menikah dapat di hambat dan mewajibkan belajar pendidikan dasar bagi masyarakat dari 6 tahun menjadi 12 tahun. Hal-hal yang perlu di lakukan untuk dapat mengimbangi pertumbahan jumlah penduduk : 4 a. Penambahan penciptaan-penciptaan lapangan kerja Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka di harapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula di harapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang tinggi yang akan merubah pola pikran dalam bidang kependudukan. 4
http://pastime-net.blogspot.co.id/2014/11/pertumbuhan-penduduk-dan-kehidupan.html
8
b. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka di harapakan asyarakat umum secara suka rela turut mensukseskan gerkan keluarga berencana. c. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah di harapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapngan kerja yang tersedia E. STUDY KASUS Bagaimana jadinya negeri ini puluhan tahun mendatang jika bangsa ini tidak mampu mengendalikan ledakan penduduknya. Jika pada tahun 2010 saja jumlah penduduk Indonesia telah mencapai angka 237,6 juta jiwa, bagaimana pula pada tahun 2045 mendatang. Salah seorang pakar memprediksi, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 mencapai angka 450 juta jiwa. Pada saat itu, jumlah penduduk dunia mencapai angka 7 miliar jiwa. Artinya, satu dari 20 penduduk dunia orang Indonesia. (Sonny H B:2011). Bagaimana bumi Indonesia pada masa itu ?5 Jawabnya, dipastikan bumi Indonesia akan penuh sesak dipadati oleh manusia. Ruang gerak menjadi terbatas. Kita akan dihadapkan dengan seabrek persoalanpersoalan yang berasal dari manusia itu sendiri, misalnya masalah sampah yang dipastikan akan memukul balik manusia. Longsoran sampah akan kembali mengambil korban. Kemacetan lalu lintas yang membuat kenderaan roda empat menjadi tidak berharga sama sekali. Kita dihadapkan dengan masalah ketersediaan bahan pokok ? Lebih mengerikan dari itu, kita akan dituntut untuk menyelesaikan ketersediaan air bersih. Belum lagi persoalan subsidi buat masyarakat miskin yang selalu membuat pemerintah pusing tujuh keliling. Jelaslah bahwa ledakan penduduk yang tak terkendali akan membuat bumi penuh
5 Azhari Akmal Tarigan, “ledakan penduduk dalam perspektif islam, http://waspadamedan.com, diakses tanggal 11 Agustir 2017.
9
sesak. Pada gilirannya, keselamatan manusia menjadi terancam. Jika demikian, masih layakkah bumi ini sebagai tempat hunian ? Beberapa pemikir dan ahli kependudukan telah mencoba memberi jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Di antara pemikiran yang ditawarkan, tampaknya pembatasan kelahiran menjadi langkah yang paling mungkin dan realistis. Jika dulu kita mengenal KB (keluarga berencana), program tersebut tetap dipandang relevan untuk dikembangkan kembali. Cukup hanya dua anak, laki-laki dan perempuan sama saja, menjadi iklan yang tidak saja relevan tetapi juga menawarkan pesan-pesan mulia seperti egalitarianisme (persamaan). Persoalannya adalah, jika KB dijadikan solusi, problema yang segera muncul adalah dari agamawan. KB dipandang menolak rezeki yang diberikan Tuhan. Bahkan lebih keras dari itu kerap dikatakan bahwa KB sama dengan menolak takdir. Point yang ingin saya kemukakan adalah, jika dahulu, Islam hanya dijadikan sebagai justifikasi (pembenaran) program pemerintah yang sedang menggalakkan KB, kali ini Islam harus berada di depan dan mempelopori gagasan dan gerakan mengatasi persoalan ledakan penduduk bumi. Oleh sebab itu menjadi penting untuk menggali pesan-pesan dasar Al-Qur’an atau hadis Nabi. Dalam konteks ajaran Islam ada dua hal yang dapat dikembangkan; konsep kekhalifahan dan konsep zurriyat (generasi) yang kuat. Konsep kekhalifahan hemat saya perlu dikemukakan sebagai dasar bagaimana sejatinya manusia menata kehidupannya di muka bumi ini. Kitab suci menegaskan bahwa manusia telah dipilih Allah sebagai khalifah (pemimpin) di samping sebagai ‘abd (hamba). Sebagai khalifah, manusia memiliki kewajiban dan tugas untuk memakmurkan bumi (wasta’marakum al-ard). Bukan hanya untuk manusia itu sendiri, tetapi juga makhluk lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adapun sebagai ‘abd, manusia wajib mengabdi dan menundukkan dirinya di depan Tuhan dengan cara melakukan ibadah kepada Allah SWT.
10
Posisi manusia sebagai khlaifah sesungguhnya adalah konsekuensi logis dari fasilitas yang diberikan Allah kepadanya. Manusia dilengkapi dengan perangkatperangkat – ‘aql, qalb, hawa, dan nafs- yang membuatnya menjadi mungkin untuk mengembangkan potensi diri. Allah juga mengajarkan kepada manusia alasma’ (simbol-simbol) yang membuatnya mengenal apa-apa yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung fungsi kekhalifahannya. Di atas segalanya, manusia juga diberikan kebebasan untuk mengelola bumi sepanjang sesuai dengan prinsif-prinsif syari’ah. Berdasarkan kebebasan itu pula manusia dipilih sebagai khalifah. Kemakmumar bumi hanya dapat diwujudkan oleh khalifah yang memiliki kebebasan untuk mengembangkan kreatifitas. Manusia dengan kemampuan berpikirnya mampu merumuskan kerja-kerja peradaban buat kesejahteraan manusia. Berbeda dengan materi alam lainnya, seperti gunung, bukit, bahkan bumi ini. Secara fisik mereka lebih besar, namun tidak memiliki kebebasan. Karenanya mereka tidak dapat menjadi khalifah di alam ini. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, gunung dan bukit-bukit, namun mereka menolak untuk memikulnya karena merasa berat. Dan manusia memikulnya. Sungguh manusia itu zalim dan bodoh”. Ayat-ayat di dalam kitab suci menegaskan bahwa alam dan segala isinya diciptakan buat manusia (Q.S 2:29). Bahkan Allah juga telah menundukkan (taskhir) alam dengan segala isinya agar manusia memiliki kemudahan dalam mengelolanya. DI dalam surah Luqman ayat 20 Allah berfirman, Tidakkah kamu manusia perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’matNya lahir dan batin. Ayat ini tidak saja menjelaskan fasilitas-fasilitas yang Allah siapkan buat manusia dalam mendukung fungsi kekhalifahannya, tetapi juga menegaskan bahwa manusia adalah puncak ciptaan Tuhan. Manusia adalah makhluk tertinggi.
11
Manusia harus selalu “melihat ke atas,” hanya kepada Tuhan, kemudian kepada sesamannya harus melihat dalam garis mendatar dan kepada alam harus melihat ke bawah.(Nurcholish Madjid:1999). Dalam perspektif kependudukan, manusia dalam posisinya sebagai khalifah harus mampu mengatur bumi agar menjadi tempat yang tetap layak huni bagi seluruh isinya. Manusia juga dituntut untuk menatanya, menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam, kebutuhan hidupnya dengan kebutuhan pangan serta sumber daya alam yang tersedia. Intinya, manusia harus menjaga agar tidak terjadi apa yang oleh ahli demografi dan ahli lingkungan sebutkan dengan istilah ecological suicide (bunuh diri ekologi). Jumlah penduduk yang tidak terkendali akan mengakibatkan buruknya kualitas lingkungan hidup itu sendiri.(Sonny HB:2011). Konsep kedua yang ingin dikedepankan adalah, zurriyat (mempersiapkan generasi buat masa depan). Di dalam Al-Nisa’ ayat 9 Allah menegaskan, “Hendaklah mereka takut andaikan nantinya mereka meninggalkan generasi yang lemah...”. kata kunci ayat tersebut adalah zurriyat dhi’afa (generasi yang tidak berdaya). Ayat ini dapat dipahami bahwa Allah melarang kita meninggalkan keturunan yang lemah baik dari sisi aqidah, ilmu, ekonomi, sosial-budaya dan tekhnologi. Generasi yang lemah adalah generasi yang tidak dapat mengembangkan potensi dirinya. Tidak mampu mengelola alam. Pendek kata, mereka adalah generasi yang gagal menjalankan fungsi kekhalifahannya. Ayat di atas juga mengandung pesan, pentingnya memberi prioritas untuk meningkatkan kualitas generasi bukan kuantitasnya. Kita dapat berkata, Islam sesungguhnya lebih mendorong kita untuk memiliki keturunan yang berkualitas ketimbang keturunan yang kuantitasnya (jumlah) banyak. Kendati dalam satu riwayat, Nabi mengatakan bahwa ia bangga dengan umat yang banyak (ana mukasirun bikum al-anbiya’). Namun hadis ini tetap harus dibaca dalam konteks kualitas.
12
Umat yang jumlahnya banyak namun tidak berkualitas, alih-alih memberi rasa bangga, yang terjadi justru sebaliknya, merendahkan dan melemahkan. Apa yang kita rasakan saat ini adalah bukti, jumlah umat Islam yang banyak di negeri yang tercinta ini, tidak membuat kita bangga sama sekali sebagai umat Islam. Jumlah yang banyak tidak berkontribusi pada pembangunan peradaban yang damai dan sejahtera. Sampai di sini, program KB sesungguhnya memiliki landasan nash yang jelas. Namun harus dicatat, justifikasi Islam bukan sekedar menahan laju pertumbuhan penduduk
tetapi
meningkatkan
kualitas
hidup.
Jika
pemerintah
mengkampanyekan KB, maka pada saat yang sama pemerintah harus menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Program KB yang tidak diiringi dengan kebijakan rekayasa kualitas, maka itu akan membuat kondisi bangsa ini semakin parah. Jumlah penduduknya sedikit, sumber daya manusianya juga rendah. Lalu apa lagi yang ingin kita banggakan. Sebagai catatan penutup, kedudukan kita sebagai khalifah sejatinya harus membuat kita berpikir buat masa depan. Berpikir buat generasi mendatang. Kondisi lingkungan yang bagaimanakah yang ingin kita siapkan buat anak cucu kita. Dengan bahasa yang sedikit provokatif, bumi yang bagaimanakah yang akan kita wariskan buat generasi mendatang. Akankah kita akan meninggalkan udara yang sudah tercemar ! Air yang tidak lagi bersih ! Lingkungan yang penuh sampah ! Jalan-jalan yang penuh dengan kemacetan ! atau bumi yang sudah sumpek !. Laporan yang diberikan beberapa media akhir-akhir ini tentang bahaya ledakan penduduk, seharusnya menyadarkan kita tentang perlunya untuk menata ulang bumi di mana kita hidup. Tidak saja untuk diri kita yang menjadi anak zamannya, tetapi juga buat mewariskannya bagi generasi mendatang.
13
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masalah kependudukan dan lingkungan hidup merupakan dua permasalahan yang kini dihadapi bangsa Indonesia, khususnya negara-negara lainnya di dunia, pertumbuhan penduduk sangat erat kaitannya dengan ketersediaan bahan pangan didunia. Dengan bertambahnya penduduk, semakin besar kemungkinan tidak mencukupinya ketersediaan bahan pangan untuk penduduk itu sendiri begitu pula sebaliknya dan jika permasalahan ini tidak di atasi sedini mungkin, maka tidak menutup kemungkinan waktu kedepan tidak akan mengalami kerisis bahan pangan. Penduduk adalah semua orang yang biasanya tinggal di suatu tempat atau rumah tangga dalam waktu enam bulan atau lebih dan yang belum enam bulan namun berniat untuk menetap. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk selalu bertambah. Pertambahan penduduk mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini di buktikan dengan adanya kurva perolehan angka penduduk oleh badan pusat statistic di berbagai kota Indonesia yang selalu menunjukkan peningkatan. Pertambahan jumlah penduduk di sebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya: kelahiran dan kematian seseorang dan juga migrasi penduduk yang tidak terkendali. Perumbuhan penduduk yang pesat dan tidak merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi menyebabkan munculnya berbagai permasalahan-permasalahan kependudukan misalnya: Kemiskian, lingkungan tercemar untuk memenuhi kebutuhan manusia, Air bersih berkurang, dan Penganguran. pertubuhan penduduk mempengaruhi pada kebudayaan maupun masalah sosial dalam masyarakat. Perkembangan kebudayaan seperti meningkatnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, dan adat istiadat dalam masyarakat masalah sosial seperti berkurangnya pangan dll. Namun disamping itu ada beberapa cara untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk yaitu: Mempemudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi 14
jumlah angka kelahiran. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak .
15
DAFTAR PUSTAKA Ariwiadi, Drs. 2001. Penyediaan Pangan Perlu Inovasi. Jakarta: Departemen Pertahanan Pusat. Badri Yatim MA. 1997. Pertumbuhan Penduduk Indonesia. Surakarta: FKIP UNS. Sukirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan: Proses, masalah, dan dasar kebijakan. Jakarta:Kencana. 2006 Suparmoko M. Pengantar Ekonomika Makro. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2015 https://faiqarteja.blogspot.co.id/2016/09/pengaruh-pertumbuhan-penduduk.html, diakses tanggal 11 Agustus 2017 http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=900 5:ledakan-penduduk-dalam-perspektif-islam&catid=61:mimbarjumat&Itemid=230, diakses tanggal 11 Agustus 2017
16