MAKALAH KONSEP PERTUMBUHAN POHON PRODUKSI TANAMAN
Disusun oleh: 1. #. &. %.
Faja a!a"han a!a"han #$1%1$$& #$1%1$$&11$$' 11$$' A(u! (u!ela (u!ela #$1%1$$&1 #$1%1$$&11$$) 1$$) Heni Heni *ae+e *ae+e" " #$1%1$ #$1%1$$&1 $&11$$ 1$$ Sa!sul Sa!sul ai,n ai,n #$1%1 #$1%1$ $$&1 $&11$$ 1$$
UNI-ERSITAS MUHAMMADIAH MALAN/ FAKULT AKULTAS PERTANIAN PERTANIAN0PE 0PETERNA TERNAKAN KAN URUSAN KEHUTANAN KEHUTANAN #$12
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpah limpahan an berkat berkat dan rahmat rahmatnya nya sehing sehingga ga penuli penuliss dapat dapat menyel menyelesai esaikan kan makalah tentang “Konsep Pertumuhan Pohon”. Pertumbuhan pohon merupakan suatu proses bertambahnya ukuran, tinggi, diameter dan berat dari organ tanaman akibat dari adanya aktivitas metabolism dalam dalam tanaman tanaman yang yang bersiat bersiat irreversible !tidak dapat kembali". kembali". Pertumbuhan Pertumbuhan dipi dipi#u #u oleh oleh suatu suatu jarin jaringa gan n yang yang ada ada pada pada tumb tumbuh uhan an yang yang dise disebu butt jarin jaringa gan n meristem meristem.. $aringa $aringan n meristem meristem merupa merupakan kan jaringa jaringan n yang yang sel%sel sel%sel terus terus meneru meneruss mengalami pembelahan. &alam &alam kesemp kesempatan atan kali ini penuli penuliss berusah berusahan an menyam menyampai paikan kan proses proses pertumbuhan yang terjadi dalam pohon khusunya berserta aktor%aktor yang mempen mempengar garuhi uhi.. Pertum Pertumbuh buhan an pohon pohon indent indentik ik dengan dengan pertum pertumbuh buhan an diameter diameter batang dimana termasuk pertumbuhan sekunder yang berasal dari meristem later al dan pertum pertumbuh buhan an diamet diameter't er'ting inggi gi pohon pohon dapat dapat pula pula disebut disebut riap. riap. Penuli Penulisan san makalah ini merupakan tugas untuk memenuhi mata kuliah produksi tanaman. Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun karya tulis ini menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap karya tulis yang telah dibuat ini bisa bermanaat serta menambah pengetahuan bagi mahasis(a kehutanan pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Malang, ) $uni *+)
Penulis
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................ i DAFTAR ISI ..................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................... 1 1.1 La3a +ela*an( ......................................................................1 1.# Ru!usan !asalah ................................................................# 1.& Tujuan ..................................................................................# BAB II PEMBAHASAN ...................................................3 #.1 Pe3u!+uhan 4ohon .............................................................& #.# enis 4e3u!+uhan ...............................................................2 #.& O(an 4e3u!+uhan .............................................................) #.% Fa*3o 5an( !e!4en(auhi 4e3u!+uhan .................................................................................................... 1& #.6 Ria4 .................................................................................................... 1% BAB III PENUTUP ................................................................................... 18 &.1 Kesi!4ulan .................................................................................................... 1) &.# Saan .................................................................................................... 1'
#
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 20
&
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belaa!"
Pohon un3u* "a4a3 !e7a4ai 8ase "e9asa 3en3un5a !e!alui +e+a(ai 4oses ,siolo(is "i "ala! 3u+uh 3u!+uhan 5an( "ia9ali "ai +enih hin((a nan3i5a !enja"i 4ohon "e9asa. Pohon un3u* !en7a4ai !asa "e9asa !eli9a3i "ua 8ase 5ai3u 4e3u!+uhan "an 4e*e!+an(an 5an( +elan(sun( se7aa +e*esina!+un(an. Pe3u!+uhan !eu4a*an sua3u 7ii 8un"a!en3al "ai seluuh !ahlu* hi"u4. Pe3u!+uhan sein( "ia3i*an se7aa se"ehana se+a(ai sua3u 4e3a!+ahan u*uan "an !e!4un5ai si8a3 5an( 3i"a* "a4a3 *e!+ali irreversible). Poses 4e3u!+uhan 4a"a 3u!+uhan
"a4a3
+eu4a
4eu+ahan
u*uan
!eli4u3i
4e3a!+ahan 3in((i; +esa "an +ea3. Pe3u!+uhan 3u!+uhan "a4a3 "iu*u3 "an "iliha3 se7aa lan(sun( 5ai3u +esi8a3 *uali3a3i8. Tu!+uhan !en(ala!i 4e3u!+uhan !elalui +e+a(ai 4oses !e3a+olis!e 5an( 3e"a4a3 "i o(an 3ana!an "ian3aa5a "aun; +a3an( "an
a*a.
Pe3u!+uhan 4ohon
"ia9ali
"ai 3aha4
4e*e7a!+ahan "i!ana "ala! 4osesn5a "i"u*un( oleh 8a*3o lin(*un(an 5ai3u se4e3i *on"isi 3anah; *e3ese"iaan ai "an *ea"aan u"aa. Fa*3o lin(*un(an san(a3 +e4en(auh "ala! 4oses
4e3u!+uhan
3ana!an;
a4a+ila
8a*3o
*ea"aan
lin(*un(an sesuai "en(an s5aa3 3u!+uh 3u!+uhan !a*a 3u!+uhan 3ese+u3 "a4a3 3u!+uh "en(an +ai* hin((a !enuju 8ase "e9asa 4ohon<. Se3elah !asa 4e*e7a!+ahan 4oses selanju3n5a 5ai3u "ii*u3i oleh 3i(a sis3e! jain(an !eis3e! 4i!e 5an( 3ele3a* "i a*a "an +a3an(. Pa"a 8ase ini 3u!+uhan a*an !e!+en3u* a*a; +a3an( "an "aun !elalui 4oses +e+a(ai 4oses
!e3a+olis!e. Se3elah a*a; +a3an( "aun 3e+en3u*
1
se3eusn5a a*an !en(ala!i 4e3u!+uhan +ai* "ala! "ala! u*uan; 3in((i "i!ana !elalui 4oses !e3a+olis!e se4e3i 8o3osin3esis; es4iasi. Pe3u!+uhan 3ana!an !eu4a*an se+uah 4oses 5an( san(a3 *o!4le*s 3ana!an !enja"i se+uah in"i=i"u "e9asa; 3an4a se+uah 4oses 4e3u!+uhan 3ana!an 3i"a* a*an !a!4u un3u* hi"u4 "an +e*e!+an(ia*. Oleh *aena i3u 4a"a !a*alah ini 4enulis a*an !enjelas*an *onse4 4e3u!+uhan 4ohon.
1.2 R#$#%a! $a%ala& Be"asa*an la3a +ela*an( "ia3as; !a*a "i4eoleh u!usan !asalah se+a(ai +ei*u3. 1. A4a i3u 4e3u!+uhan 3ana!an> #. Ba(ai!ana 4oses 3eja"in5a 3ana!an> &. Fa*3o a4a
saja
5an(
4e3u!+uhan 3ana!an> %. A4a i3u ia4 4ohon 1.3
"a4a3 "an
4e3u!+uhan
"ala!
!e!4en(auhi
4oses
8a*3o
a4a
saja
5an(
!e!4en(auhi> T#'#a!
-erdasarkan rumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut. ). Menjelaskan tentang pertumbuhan tanaman *. Menjelaskan tentang 4oses 3eja"in5a 4e3u!+uhan "ala!
3ana!an . Menjelaskan Fa*3o a4a saja 5an( "a4a3 !e!4en(auhi
4oses 4e3u!+uhan 3ana!an /. Menjelasa*an ia4 4ohon "an 8a*3o 5an( !e!4en(auhi 4e3u!+uhan ia4.
#
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pert#$b#&a! ()&)! Pertumbuhan makhluk
merupakan suatu #iri
undamental dari
seluruh
hidup. Pertumbuhan sering diartikan se#ara sederhana sebagai suatu
pertambahan ukuran, tetapi harus hati%hati dalam menggunakan deinisi yang kurang lengkap ini. 0ebagai #ontoh, ukuran sel tumbuhan mungkin menjadi lebih besar pada saat menyerap air melalui osmosis, tetapi proses ini
kemungkinan akan kembali ke ukuran asal dan oleh karenannya tidak bisa diartikan sebagai pertumbuhan yang sebenarnya. $uga, selama pembelahan 1igot dan embrio a(al, dalam hal ini peningkatan jumlah sel tanpa peningkatan dalam ukuran !volume atau massa". &isini hasilnya pembelahan sel tanpa diikuti oleh peningkatan ukuran sel turunan. Proses ini merupakan suatu
perkembangan di satu sisi dan mungkin hal ini dapat dipandang sebagai pertumbuhan meskipun akta bah(a tidak terjadi peningkatan ukuranselnya.
0eluruh
tahapan
pertumbuhan
men#akup
aktivitas
biokimia(i.
0intesis protein merupakan bagian penting, karena hal ini berarti pesan%pesan dari &23 diekspresikan dalam sintesis en1im oleh sel. En1im%en1im mengontrol aktivitas sel. Perubahan%perubahan pada tingkat sel memba(a perubahan dalam keseluruhan bentuk dan struktur, baik pada tingkat organ% organ tersendiri maupun organisme se#ara keseluruhan, dan proses ini dikenal sebagai morogenesis. &einisi pertumbuhan sebaiknya memenuhi kriteria peningkatan dalam ukuran yang terjadi pada seluruh organisme bersel tunggal sampai he(an dan
tumbuhan tingkat tinggi, yang men#erminkan aktivitas metabolisme berasosiasi dengan pertumbuhan. Pertumbuhan dapat
peningkatan
dalam
berat
kering
dideinisikan
protoplasma
sebagai
suatu
yang irreversible. Pada
pengertian disini men#erminkan suatu pengingkatan dalam jumlah protein yang sudah disintesis, dan akta bah(a proses sintesis protein membentuk dasar pertumbuhan.
&
Pertumbuhan bisa positi atau negati. Pertumbuhan positi terjadi bila anabolisme melebihi katabolisme, sedangkan petumbuhan negati terjadi bila
katabolisme
melebihi
anabolisme.
0ebagai
#ontoh,
dalam
peristi(a
perke#ambahan biji dan produksi semaian berdasarkan variasi parameter isik, besarnya meningkat, seperti jumlah sel, ukuran sel, berat basah, panjang,
volume dan kompleksitas bentuk, tetapi pada sisi lain seperti berat kering se#ara aktual menurun. &ari deinisi, perke#ambahan dalam kasus ini adalah #ontoh yang tepat saat pertumbuhan negati. -erbeda dengan sebagian besar he(an yang memiliki pertumbuhan terbatas, sebagian besar tumbuhan terus tumbuh selama mereka masih hidup, suatu keadaan yang dikenal sebagai pertumbuhan tidak terbatas. 4alapun demikian
untuk
organ
tumbuhan
tertentu,
seperti
daun
dan
bunga,
memperlihatkan pertumbuhan yang terbatas. 0elama tumbuhan masih mampu untuk bertahan hidup, tumbuhan dapat tumbuh tidak terbatas karena tumbuhan memiliki jaringan embrionik yang
selalu tersedia, yang disebut meristem, pada daerah pertumbuhan. 0el%sel meristematik terus membelah menghasilkan sel%sel baru. -eberapa produk
pembelahan ini tetap berada pada daerah meristematik untuk menghasilkan lebih banyak lagi sel. 0ementara yang lain menjadi terspesialisasi dan digabungkan ke dalam jaringan dan organ tumbuhan yang sedang tumbuh. 0el% sel yang tetap berungsi untuk menghasilkan sel%sel baru di dalam meristem
disebut sel%sel inisial atau permulaan. 0el%sel baru yang digantikan dari meristem, yang disebut derivati atau turunan, terus membelah selama beberapa saat, sampai sel%sel yang mereka hasilkan mulai mengalami spesialisasi di dalam jaringan yang sedang berkembang.
Pola pertumbuhan tumbuhan
bergantung pada
letak
meristem.
Meristerm apikal, berada pada ujung akar dan pada pu#uk tunas, menghasilkan sel%sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang. Pemanjangan ini disebut pertumbuhan primer, memungkinkan akar membuat jalinan di dalam tanah dan tunas untuk meningkatkan pemaparannya terhadap #ahaya matahari dan karbon dioksida. Pertumbuhan primer menghasilkan apa yang disebut tubuh
primer tumbuhan, yang terdiri dari tiga sistem jaringan5 jaringan dermal,
%
jaringan pembuluh, dan jaringan dasar. Pada herba !bukan tumbuhan berkayu", yang terjadi hanya pertumbuhan primer. 2amun demikian, pada tumbuhan berkayu terdapat juga pertumbuhan sekunder,
yaitu adanya
aktivitas penebalan se#ara progresi pada akar dan tunas
yang terbentuk
sebelumnya
oleh
pertumbuhan
primer.
Pertumbuhan
sekunder
adalah
produk meristem lateral, kambium pembuluh dan kambium gabus, berupa
silinder%silinder yang terbentuk dari sel%sel yang membelah ke samping di sepanjang akar dan tunas. Kambium gabus, menggantikan epidermis dengan jaringan dermis sekunder, seperti kulit yang lebih tebal dan keras. 0edangkan kambium pembuluh, menambahkan lapisan jaringan pembuluh, seperti 6ilem sekunder yang terakumulasi selama bertahun%tahun. Pada tumbuhan berkayu !7imnospermae
dan 3ngiospermae hanya
&ikotil", pertumbuhan primer dan sekunder terjadi pada (aktu yang bersamaan akan tetapi pada lokasi yang berbeda. Pertumbuhan primer dibatasi pada
bagian termuda, ujung akar dan tunas, dimana terletak meristem apikal. Meristem lateral berkembang di daerah yang sedikit lebih tua pada akar atau
tunas yang agak jauh dari ujung. Pada tempat tersebut terjadi pertumbuhan
sekunder untuk menambah diameter organ. -agian tertua dari akar dan tunas, misalnya pangkal #abang pohon, memiliki akumulasi jaringan sekunder yang
paling
besar
yang dibentuk oleh meristem lateral. 0etiap musim
tumbuh, pertumbuhan primer menghasilkan perbesaran bagian muda pada akar dan tunas, sementara pertumbuhan sekunder menebalkan dan menguatkan bagian yang lebih tua tumbuhan tersebut. Proses pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan tidaklah
sesederhana
seperti
uraian
di atas.
Pertumbuhan pada setiap organ tumbuhan memiliki kharakteristik tersendiri. 8ntuk memahami se#ara mendalam 3nda dapat mempelajari lebih jauh pada buku sumber yang ada !lihat datar pustaka". 0e#ara ringkas sebagai
#ontoh
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder pada batang tumbuhan berkayu dibagankan seperti di ba(ah ini.
6
2.2 Jenis Pertumbuhan
a. Pe3u!+uhan 4i!e Pe3u!+uhan 4i!e !e!ili*i 7ii07ii se+a(ai +ei*u3 Pe3u!+uhan !enin((i?!e!anjan(; 3eja"i 4a"a •
•
ujun( 7a+an( "an ujun( a*a. Di4en(auhi oleh !eis3e! a4i*al sel0sel a4i*al 5an( !e!+elah "ii "ai +a(ian ujun( 7a+an( "an ujun(
•
a*a<. Pe3u!+uhan han5a +elan(sun( "i se*i3a 3i3i*
•
3u!+uh; 3i"a* "iseluuh +a(ian 4ohon. Sel0sel 5an( !e!+elah "ii : sel !eis3e!a3i*.
/a!+a. Pe3u!+uhan 4i!e
2
+. Pe3u!+uhan se*un"e Pe3u!+uhan *ea ah sa!4in( !en5e+a+*an •
•
4e3a!+ahan "ia!e3e 4ohon Pe3u!+uhan se*un"e "ila*u*an oleh 7a!+iu! =as*ule 5an( selalu !e!+elah "ii; 3ele3a* an3aa
•
la4isan @5le! *a5u< "an oe! *uli3< Tia4 !usi! 3u!+uh; *a!+iu! !e!+en3u* la4isan @5le! +au *e aah "ala! "an oe! +au *e aah lua
/a!+a. Pe3u!+uhan Se*un"e Ba3an(
2.3 *r"a! (ert#$b#&a! ()&)! a. Ka$bi#$ Ka!+iu! !eu4a*an sel !eis3e!a3i* a3au sel 5an( 3eus hi"u4
"an
!e!+elah;
sehin((a !e!+en3u*
jain(an
4e!+uluh se*un"e sa!4ai !e!+en3u* lin(*aan 3ahun. Keja *a!+iu! a"alah se+a(ai 4en(hasil 4e!+uluh an(*u3 5ai3u @5le! "an oe!. Di!ana 4osisi @5le! *e aah "ala! "an oe! *e aah lua 4a"a +a3an( 3u!+uhan. Ke(ia3an *a!+iu!
!en5e+a+*an
3u+uh
3u!+uhan
se!a*in
+e3a!+ah +esa. Pa"a !usi! 4en(hujan *e(ia3an *a+iu! 3in((i; se"an(*an 4a"a !usi! *e!aau *e(ia3an *a!+iu! en"ah. I3ulah 5an( !en5e+a+*an 3e+en3u*n5a lin(*aan 3ahun 4a"a +a3an( 3u!+uhan "i*o3il !issal 4a"a ja3i Tectona grandis). Ka!+iu! !eis3e!a3i* 4i!e a*an 3ele3a* 4a"a ujun( a4i*al< +a3an( un3u* !ela*u*an 4e3u!+uhan a"alah
se*un"en5a.
!ela*u*an
Pean
a*3i=i3as
*a!+iu!
3ese+u3
!eis3e!a3in5a
4a"a
4e3u!+uhan 4i!e "an 4e3u!+uhan se*un"e sehin((a !e!+en3u* lin(*aan 3ahun.
b. Ka$bi#$ +a%#ler
)
Ka!+iu! =as*ule u*uan "ia!e3en5a a*an +e3a!+ah +esa; 3i"a* se4e3i *a!+iu! (a+us asli 5an( u*uan5a selalu 3e3a4; "an 3i"a* +eu+ah. Ka!+iu! =as*ule ini; se3elah +e+ea4a !in((u a*3i=i3as !eis3e!a3i*n5a; a*an !en(hilan( "an sel 5an( 3esisa a*an se(ea !enja"i sel (a+us. Pe!+esaan
+a3an( a*i+a3 a*3i=i3as
*a!+iu!
=as*ule a*an !e!e7ah 4ei"e! la!a; "an !e!+en3u* =as*ule +au un3u* !en(i!+an(i 4e3u!+uhan se*un"e 5an(
3eus
+elan(sun(
Sela!a
3u!+uhan
3ese+u3
!ela*u*an 4e3u!+uhan.
,. Ka$bi#$ "ab#% Sela!a 4e3u!+uhan
se*un"e;
e4i"e!is
"ai
4e3u!+uhan 4i!e a*an 3ele4as "ai +a3an(; "an "i(an3i*an oleh jain(an 4elin"un( +au 5an( "ihasil*an oleh *a!+iu! (a+us. Ka!+iu! (a+us a"alah silin"e jain(an !eis3e!a3i* 4a"a 3u!+uhan 5an( !en(hasil*an sel0sel (a+us un3u* !en((an3i*an sel0sel (a+us un3u* !en((an3i*an e4i"e!is sela!a 4e3u!+uhan se*un"e. Ka!+iu! (a+us a*an !en(hasil*an (a+us *e aah lua *a!+iu; *e!u"ian sel (a+us "e9asa a*an !en5i!4an +ahan +elilin suberin) "i "in"in(n5a 5an( *e!u"ian a*an +e*e!+an( *e!+ali "an !a3i. ain(an (a+us +e8un(si
'
se+a(ai
4en(halan(
5an(
!elin"un(i
+a3an(
"ai
*eusa*an ,si*; 4a3ho(en; se3a hilan(n5a ai "ai +a3an(. ". Pei"e! Pa"a 3u!+uhan "i*o3il; la4isan (a+us "an *a!+iu! a*an !e!+en3u* 4ei"e!. Pei"e! ini +e8un(si 4elin"un(
3u!+uhan
se*un"e
5an(
se+a(ai
!en((an3i*an
e4i"e!is "ai 3u!+uh 4i!en5a. ain(an e4i"e!is !eu4a*an jain(an 3u+uh 3u!+uhan !ulai "ai a*a; +a3an(; hin((a "aun. Biasan5a e4i"e!is han5a 3e"ii "ai sa3u la4is sel 5an( +e+en3u* 4i4ih "an a4a3. Fun(si jain(an e4i"e!is a"alah se+a(ai 4elin"un( jain(an "i "ala!n5a se3a se+a(ai 3e!4a3 4e3u*aan Ca3.
e. K#lit a-# Kuli3 *a5u bark) a"alah jain(an 5an( +ea"a "i la4isan lua *a5u. Kuli3 *a5u 3e"ii "ai oe! "an @5le!; *a!+iu! (a+us. a"i *uli3 *a5u a"alah la4isan oe! 5an( "i3a!+ah 4ei"e!
. Meri%te$ Meis3e! a"alah sel 5an( 3eus !eneus !ela*u*an 4e!+elahan sehin((a 3u+uh 3u!+uhan "a4a3 3u!+uh !enja"i le+ih +esa. Meis3e! 3u!+uhan 3ele3a* 4a"a "ua 3e!4a3; 5ai3u !eis3e! ujun( a4i*al< "an !eis3e!
1$
+a3an(la3eal<. Meis3e! 4i!e 3e"ii "ai 4o3o"e!; 4o*a!+iu!;
se"an(*an
!eis3e! la3eal
3e"ii
"ai
salah
sa3u
*a!+iu! =as*ule "an *a!+iu! (a+us.
(. 5le! 5le!
a"alah
4e!+uluh
an(*u3
5an( 3esusun "ai sel0sel !e!anjan( 5an( 3elah !a3i. Din"in( sel 4e!+uluh @5le! !en(eas "an 3esusun "ai selulosa. 5le! !eu4a*an +a(ian "ai *a5u; sel0sel 3ese+u3
+esa!+un(
!e!+en3u*
4e!+uluh
inilah
+e8un(si
5an(
se+a(ai "an
4en(an(*u3 ai (aa!
!ineal.
h. Floe!
11
Floe! 3e"ii "ai sel0sel hi"u4 "an +e"in"in( 3i4is 5an( !eu4a*an +a(ian "ai *uli3 *a5u. Fun(si oe! a"alah !en(an(*u3 Ca30Ca3 hasil 8o3osin3esis "ai "aun *e seluuh 3u+uh 3u!+uhan. Floe! se*un"e "ala! *a!+iu! (a+us +e8un(si se+a(ai 3ans4o3 (ula; se"an(*an 8un(si oe! se*un"e 3ele3a* 4a"a +a(ian lua 4a"a *a!+iu! (a+us a"alah !elin"un(i +a3an( sa!4ai *a!+iu! le4as.
i. A*a A*a !eu4a*an o(an 4e3u!+uhan 5an( +e8un(si un3u* !en5ea4 +e+a(ai unsu haa "an !ineal "ala! 3anah 5an( "i+u3uh*an 3u!+uhan un3u* !ela*u*an *e(ia3an !e3a+olis!e 5an( !en(aah 4a"a 4e3u!+uhan "an 4e*e!+an(an 3u!+uhan. Pe3u!+uhan 3eja"i se7aa si!ul3an "an +e+as "ai +a(ian0+a(ian
4ohon
"an
"a4a3
"iu*u
"en(an
+e+a(ai
4aa!e3e se4e3i 4e3u!+uhan "ia!e3e +a3an(; 3in((i; luas 3aju*; =olu!e "s+. Pe3u!+uhan "a4a3 "iu*u "ala! uni3 ,si* se4e3i =olu!e; luas +i"an( "asa "an +ea3. Selain i3u ju(a "a4a3 "iu*u "ala! +en3u* nilai variable of interest Da=is an" honson;
1')<.
Pola
4e3u!+uhan
3e(a*an
an3aa
lain
"in5a3a*an "ala! +en3u* *u=a 4e3u!+uhan 5an( !eu4a*an
1#
hu+un(an 8un(sional an3aa si8a3 3e3en3u 3e(a*an an3aa lain; =olu!e; 3in((i; +i"an( "asa; "an "ia!e3e "en(an u!u 3e(a*an. Ben3u* *u=a 4e3u!+uhan 3e(a*an 5an( i"eal a*an !en(i*u3i +en3u* i"eal +a(i 4e3u!+uhan o(anis!e; 5ai3u +en3u* si(!oi". Ben3u* *u=a 4e3u!+uhan *u!ula3i8 3u!+uh0 3u!+uhan a*an !e!ili*i 3i(a 3aha4; 5ai3u 3aha4 4e3u!+uhan e*s4onensial;
3aha4
4e3u!+uhan
!en"e*a3i
linea
"an
4e3u!+uhan asi!4o3is.
Ma!aat (ert#$b#&a! ta! Pe3u!+uhan hu3an "a4a3 "iliha3 "ai 3e!inolo(i 4e uni3 aea; "i!ana 3e"ii "ai 3in(*a3 le=el< 5ai3u: a. Le=el A; +eu4a 4e3u!+uhan 3o3al +e*a5u 5an( !eli4u3i se!ua 7a+an( sa!4ai ujun( 4un7a* 4ohon. +. Le=el B; +eu4a 4e3u!+uhan +a(ian +e*a5u 5an( 4o3ensial "i!an8aa3*an oleh in"us3i "en(an 3e*nolo(i 5an( a"a 4a"a saa3 3ese+u3.
1&
7. Le=el ; +a(ian +e*a5u a*3ual 5an( "i4anen "ai 3e(a*an "an !en7e!in*an 4e!+ala*an 5an( e*ono!is. Ti"a* sa3u 4un "ai 3in(*a3an "ia3as 5an( +esan5a 3e3a4 "i!ana 4o3ensi 4e3u!+uhan 3o3al "a4a3 +eu+ah oleh 4ela*uan 3anah ii(asi a3au 4e!u4u*an. Da=is an" jonso; 1')<. 2./ Fat)r -a!" $e$(e!"ar#&i (ert#$b#&a! Pe3u!+uhan +an5a* "i4en(auhi oleh 8a*3o08a*3o 3e!4a3 3u!+uh se4e3i *ea4a3an 3e(a*an; *aa*3eis3i* u!u 3e(a*an; 8a*3o i*li! Te!4ea3u; 4esi4i3asi; *e7e4a3an an(in
"an
*ele!+a+an u"aa<; se3a 8a*3o 3anah si8a3 ,si*; *o!4osisi +ahan *i!ia; "an *o!4onen !i*o+iolo(i 3anah<. Dia!e3e !eu4a*an salah sa3u "i!ensi 4ohon 5an( 4alin( sein( "i(una*an se+a(ai 4aa!e3e 4e3u!+uhan. Pe3u!+uhan "ia!e3e "i4en(auhi oleh 8a*3o08a*3o 5an( !e!4en(auhi 8o3osin3esis.
Pe3u!+uhan
"ia!e3e
+elan(sun(
a4a+ila
*e4eluan hasil 8o3osin3esis un3u* es4iasi; 4en((an3ian "aun; 4e3u!+uhan a*a "an 3in((i 3elah 3e4enuhi. Pe3u!+uhan 3in((i 4ohon "i4en(auhi oleh 4e+e"aan *e7e4a3an
4e!+en3u*an
"e"aunan
5an(
san(a3
sensi3i=e
3eha"a4 *uali3as 3e!4a3 3u!+uh. Se3i"a*n5a 3e"a4a3 3i(a 8a73o lin(*un(an "an sa3u 8a73o (ene3i7 intern) 5an( san(a3 n5a3a
+e4en(auh
3eha"a4
4e3u!+uhan
3in((i
5ai3u
*an"un(an nu3ien3 !ineal 3anah; *ele!+a+an 3anah; 7aha5a !a3ahai; se3a *esei!+an(an si8a3 (ene3i* an3aa 4e3u!+uhan 3in((i "an "ia!e3e sua3u 4ohon Da=is an" honson; 1)'<. Ka!e "an Koslo9s*i 1'2$< !en5a3a*an +ah9a 4e3u!+uhan 4ohon
san(a3
"i3en3u*an
oleh
in3ea*si
3i(a
8a*3o
5ai3u
*e3uunan; lin(*un(an; "an 3e*ni* sil=i*ul3u. Se7aa s*e!a3is "i(a!+a in3ea*si "ai *e3i(a 8a73o i3u se+a(ai!ana 3eliha3 4a"a (a!+a #. 1%
2.3 Ria( 9iap menurut 3rie !*++)" dideinisikan sebagai pertambahan volume pohon atau tegakan per satuan (aktu tertentu, tetapi ada kalanya juga dipakai untuk menyatakan pertambahan nilai tegakan atau pertambahan diameter atau tinggi pohon setiap tahun. 9iap tegakan dibentuk oleh pohon%pohon yang masih hidup di dalam tegakan, tetapi penjumlahan dari riap pohon ini tidak akan sama dengan riap tegakannya, karena dalam periode tertentu beberapa pohon dalam tegakan dapat saja mati, busuk atau beberapa lainnya mungkin ditebang. 0ebagian besar pepohonan pada inventarisasi a(al tumbuh naik ke kelas diameter berikutnya yang lebih besar !upgro(th". Pada kelas diameter ke#il, penambahan pohon pada inventarisasi berikutnya berasal dari ingro(th yang tidak terhitung pada inventarisasi a(al. $umlah pohon dalam tegakan berkurang akibat kematian yang terjadi pada keseluruhan diameter, dimana laju kematian terbesar terjadi pada kelas diameter terke#il !&avis and $honson, ):;<". =ngro(th merupakan jumlah pohon baru yang masuk ke kelas pengukuran terke#il selama periode pengukuran. Kematian !mortality" adalah jumlah pohon pada setiap kelas pengukuran yang mati selama periode pengukuran, sedangkan pemanenan merupakan volume penebangan kayu selama periode pengukuran. -erdasarkan
komponen
pertumbuhan
ini,
lima
pengukuran
riap
yangberbeda selama periode pertumbuhan dalam dideinisikan oleh persamaan !&avis and $honson, ):;<"5 a. 9iap kotor termasuk ingro(th > ?* @ M @ A B ?)
16
b. 9iap kotor dari volume a(al> ?* @ M @ A B = B ?) #. 9iap bersih termasuk ingro(th > ?* @ A % ?) d. 9iap bersih dari volume a(al > ?* @ A B = B ?) Keterangan5 ?)> ?olume dari pohon hidup pada periode pengukuran a(al ?*> ?olume dari pohon hidup pada periode pengukuran akhir M> ?olume pohon yang mati selama periode pengukuran A> ?olume penebangan selama periode pengukuran => ?olume ingro(th selama periode pengukuran Riap Individu Pohon
Yang termasuk dalam riap individu pohon adalah riap diameter, riap luasbidang dasar, riap tinggi dan riap volume. 9iap diameter biasanya di(akili oleh riap diameter setinggi dada. 9iap diameter merupakan salah satu komponen yang penting dalam menetukan riap volume. 9iap diameter tiap tahun dapat diukur dari lebar antara lingkaran tahun tertentu. 0ebagaimana diketahui, lingkaran tahun juga dapat dipakai untuk menghitung umur pohon. 9iap bidang dasar juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap volume pohon. 9iap ini diperoleh dari riap radial atau riap diameter. 9iap tinggi juga mempunyai peranan dalam perhitungan riap volume, terutama untuk tegakan yang masih muda. 3da / ma#am pendekatan yang dapat dipakai dalam menentukan riap tinggi, yaitu5 ). Menaksir atau mengukur panjang ruas tahunan. *. 3nalisis tinggi !height analysis" terhadap pohon yang ditebang. . Mengukur pertambahan tinggi pohon selama periode (aktu tertentu. /. Menetukan riap tinggi dengan kurva tinggi. 9iap volume pohon adalah pertambahan volume selama jangka (aktu tertentu. &alam teori riap volume dapat ditentukan se#ara tepat dengan mengurangi volume pada akhir periode dengan volume pohon tersebut pada a(al periode !0imon, )::".
Riap Tegakan
9iap volume suatu tegakan bergantung pada kepadatan !jumlah" pohon yang menyusun tegakan tersebut !degree o sto#king", jenis, dan kesuburan tanah. 9iap
12
volume suatu pohon dapat dilihat dari ke#epatan tumbuh diameter, yang setiap jenis mempunyai laju !rate" yang berbeda%beda. 8ntuk semua jenis pada (aktu muda umumnya mempunyai ke#epatan tumbuh diameter yang tinggi, kemudian semakin tua semakin menurun sampai akhirnya berhenti. 8ntuk hutan tanaman biasanya pertumbuhan diameter huru 0 karena pada mulanya tumbuh agak lambat, kemudian #epat lalu menurun. Cambatnya pertumbuhan diameter pada (aktu muda disebabkan tanaman hutan ditanam rapat untuk menghindari per#abangan yang berlebihan dan penjarangan yang belum memberi hasil !tending thinnings" !0imon, )::". Pohon tua dalam hutan alam mempunyai riap yang lebih rendah daripada pohon muda. &alam sebuah penelitian diuraikan bah(a pertumbuhan diameter dipengaruhi oleh kerapatan tegakan baik pada umur tua maupun pada umur muda. &iameter rata%rata suatu tegakan akan bertambah dengan bertambahnya jarak tanam. Pertambahan
jarak
tanam
berarti
kerapatan
lebih
rendah yang
mengakibatkan diameter rata%rata lebih besar ! -utar%-utar dan 0embiring, )::)". Menurut Cal !):+" aktor%aktor yang mempengaruhi besar ke#ilnya riap suatu tegakan adalah sebagai berikut5 ). Tindakan 0ilvikultur &i dalam hal ini tindakan silvikultur yang diutamakan adalah penjarangan.Dal ini mengingat tindakan penjarangan merupakan tindakan silvikultur yang sangat penting dalam pemeliharaan hutan. &ari penjarangan akan diperoleh dua keuntungan yaitu hasil kayu penjarangan dan hasil tegakan akhir yang baik. Penjarangan adalah penebangan pada tegakan yang belum de(asa untuk menstimulir pertumbuhan pohon%pohon yang ditinggalkan dan menambah hasil keseluruhan dari material yang berharga dari tegakan !Da(ley and 0mith, ):+". Menurut 0o#iety o 3meri#a orester !):F+" dalam Manan !):<" tujuan dari penjarangan adalah untuk menaikkan ke#epatan tumbuh pohon yang ditinggalkan, memperbaiki susunan, kesehatan, penghan#uran serasah, dan menambah jumlah hasil.
0edangkan
menurut
Manan
!):<"
tujuan
penjarangan
terutama
memberikan kemungkinan lebih banyak pertumbuhan pohon yang baik dengan menghilangkan pohon%pohon yang jelek yang tumbuh di sekitarnya. Gleh sebab
1
itu dalam penjarangan dilihat kepada hasil langsung yang akan dikeluarkan tetapi merupakan keharusan tindakan silvikultur. Masalah silvikultur ini akan berhubungan dengan produksi kemudian hari. *. $enis 0etiap jenis pohon mempunyai siat pertumbuhan yang berbeda%beda. 0ebagian pohon mempunyai ke#epatan tumbuh yang besar dan sebagian lagi #ukup ke#il. Pohon yang tumbuh lebih #epat akan mempunyai riap yang lebih besar dibandingkan dengan pohon%pohon yang mempunyai ke#epatan tumbuh yang lebih ke#il. . Kualitas Tempat Tumbuh Kualitas tempat tumbuh adalah ukuran tingkat kesuburan tanah untuk dapat menunjukkan produksi tanah, guna menghasilkan volume kayu jenis tertentu. Kualita tempat tumbuh akan mempengaruhi pertumbuhan pohon. Pohon%pohon yang tumbuh pada tanah yang subur akan memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan pohon yang tumbuh di tanah yang kurang subur.
BAB III PENUTUP 4. !esimpu"an -erdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai
1)
berikut. ). Pertumbuhan makhluk
merupakan suatu #iri
undamental dari
seluruh
hidup, Pertumbuhan dapat dideinisikan sebagai suatu
peningkatan dalam berat kering protoplasma yang irreversible. *. Pertumbuhan bisa positi atau negati. Pertumbuhan positi terjadi bila anabolisme melebihi katabolisme, sedangkan petumbuhan negati
terjadi bila katabolisme melebihi anabolisme. . 0elama tumbuhan masih mampu untuk bertahan hidup, tumbuhan dapat tumbuh tidak terbatas karena tumbuhan memiliki jaringan embrionik
yang selalu tersedia, yang disebut meristem, pada daerah pertumbuhan. /. Pola pertumbuhan tumbuhan bergantung pada letak meristem. Meristerm apikal, berada pada ujung akar dan pada pu#uk tunas, menghasilkan sel%sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang. F. Pertumbuhan primer merupakan proses tumbuh memanjangnya tumbuhan yaitu bagian batang khususnya yang dimulai dari akar untuk dapat menyerap berbagai air dan unsur hara yang ada pada tanah. Pertumbuhan primer menghasilkan jaringan dermal, pembuluh dan dasar. . Pertumbuhan sekunder adalah produk meristem lateral, kambium
pembuluh dan kambium gabus, berupa silinder%silinder yang terbentuk dari sel%sel yang membelah ke samping di sepanjang akar dan tunas. <. Pada tumbuhan berkayu terdapat juga pertumbuhan sekunder, yaitu
adanya aktivitas penebalan se#ara progresi pada akar dan tunas yang terbentuk sebelumnya oleh pertumbuhan primer. ;. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan berkayu
menyebabkan
pertambahan ukuran diameter batang.
'. Pe3u!+uhan "ia!e3e +elan(sun( hasil
8o3osin3esis
un3u*
es4iasi;
a4a+ila *e4eluan 4en((an3ian
"aun;
4e3u!+uhan a*a "an 3in((i 3elah 3e4enuhi. 1$. Pe3u!+uhan +an5a* "i4en(auhi oleh 8a*3o08a*3o 3e!4a3 3u!+uh se4e3i *ea4a3an 3e(a*an; *aa*3eis3i* u!u
3e(a*an;
8a*3o
i*li!
Te!4ea3u;
4esi4i3asi;
*e7e4a3an an(in "an *ele!+a+an u"aa<; se3a 8a*3o 3anah si8a3 ,si*; *o!4osisi +ahan *i!ia; "an *o!4onen !i*o+iolo(i 3anah<. )). 9iap merupakan pertambahan volume pohon atau tegakan per satuan (aktu tertentu, tetapi ada kalanya juga dipakai untuk menyatakan
1'
pertambahan nilai tegakan atau pertambahan diameter atau tinggi pohon setiap tahun. )*. Terdapat * ma#am riap yaitu riap individu pohon dan riap tegakan. ). aktor yang mempengaruhi pertumbuhan riap pohon yaitu tindakan silvikultur, jenis dan kualitas tempat tumbuh.
4.2 #aran
Pertumbuhan pohon merupakan suatu peristi(a yang penting untuk mendukung hutan lestari mengingat semakin tinggi tingkat pertumbuha pohon maka semakin #epat suksesi hutan terjadi, maka berbagai tindakan upaya meningkatkan pertumbuhan pohon harus ditingkatkan seperti tindakan silvikultur intensi
$A%TAR PU#TA!A
#$
Da=is; L.S an" K. N. honson. 1'). Forest Management . M7 /a90Hill Boo* o!4an5.Nina. Ne95o*. Hen"o!ono; M.; Djo*o9ah5ono. #$$&. Review Hasil itbang !tatus "PT#$ %ang mendukung Pembangunan Hutan Tanaman. Pusa3 Peneli3ian "an Pen(e!+an(an "an Kon=esi Masono. 1') "ala!Hu3an Da9o "an Masu"Ala!. 1''&.Bo(o. Pendugaan riap tahunan rata-rata dan potensi volume sungkai di Propinsi Riau. Bule3in Peneli3ian Kehu3anan =olu!e ' No % Dese!+e 1''&. Manan, 0. ):<. Petumbuhan dan Perkembangan Pohon. Cembaga Kerjasama akultas Kehutanan =nstitut Pertanian -ogor. -ogor
#1