Makalah Perdarahan Antepartum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka ke Angka kema matia tian n ibu di Ind Indone onesia sia mas masih ih tin tinggi ggi yai yaitu tu se sebes besar ar 420 per 100 100.00 .000 0 kelahi ke lahiran ran hidu hidup, p, ras rasio io ters tersebut ebut sang sangat at ting tinggi gi bila diba dibanding ndingkan kan deng dengan an nega negara-n ra-negar egara a ASEAN lainnya !auldin, 1""4#. $angkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah mengetahui penyebab utama kematian. %i Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan in&eksi. 'erdarahan sebelum, se(aktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan mengan)am ibu. 'erdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang ber yang berba bahay haya. a. 'e 'erd rdar araha ahan n pad pada a keha ehamil milan an mud muda a dis disebu ebutt ke kegu gugur guran an at atau au abo abortu rtus, s, sedangk seda ngkan an pada ke kehami hamilan lan tua dise disebut but per perdara darahan han ante antepart partum. um. *ata *atas s teor teoritis itis anta antara ra kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 2+ minggu dengan berat anin 1000 gram#, meningat kemungkinan hidup anin diluar uterus iknosastro, 1"""#. 'er erda darah rahan an an antep tepar artum tum ada adala lah h per perdar darah ahan an yan yang g ter terad adii setela setelah h keha ehamil milan an 2+ minggu min ggu.. *ia *iasan sanya ya leb lebih ih ba banya nyak k da dan n le lebih bih ber berbah bahaya aya da darip ripada ada per perdar daraha ahan n ke keha hamil milan an sebelum 2+ minggu !o)htar, , 1""+#. /rek rekuens uensii per perdara darahan han ante antepart partum um kira kira-kira -kira dar darii selu seluruh ruh pers persalin alinan. an. %i u umah mah Sakitt ip Saki ipto to !ang !angunk unkusumo usumo 1"311"31-1"3# 1"3# dila dilapork porkan an 14, dar darii selu seluruh ruh pers persalin alinan5 an5 . .S. S. 'irngadi 'ir ngadi !edan kira-kira 10 dari seluruh persalinan, dan di 6ua 6uala la $umpur, !alaysia 1"1"72# dari seluruh persalinan iknosastro, 1"""#. 'erdarahan 'er darahan ante partum dapat disebabk disebabkan an oleh plasenta pre8ia, solusio plasenta, ruptura sinus marginalis, atau 8asa pre8ia. 9ang paling banyak menurut data S:! akarta tahun 1"31-1"3 adalah solusio plasenta dan plasenta pre8ia. %iagnosa se)ara tepat sangat membantu menyelamatkan menyelamatkan nya(a ibu dan anin. ;ltrasonogra< merupakan motede pertama sebagai pemeriksaan penunang dalam penegakkan plasenta pre8ia. 'lasenta 're8ia 're8ia adalah suatu kesulitan kehamilan yang teradi pada trimesters kedua dan ketiga kehamilan. %apat mengakibatkan kematian bagi ibu dan anin. Ini adalah salah satu penyebab pendarahan 8aginal yang paling banyak pada trimester kedua dan ketiga. 'lasenta 're8ia biasanya digambarkan sebagai implantation dari plasenta di dekat ostium interna uteri didekat )er8i= uteri#. %i AS plasenta pre8ia ditemukan kira-kira dari 1.000 persalinan dan mempunyai tingkat kematian 0.0. %ata terbaru merekam dari 1"+"-1""3 plasenta pre8ia ter)atat didapat pada 2,+ kelahiran dari 1000 kelahiran hidup. %i Indonesia, S:! >akarta men)atat plasenta pre8ia teradi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Antara tahun 1"31-1"3 teradi 3 kasus plasenta pre8ia diantara 43+1 persalinan yang terda&tar, atau kira-kira 1 dari 12 persalinan.
Angka kematian maternal karena plasenta pre8ia berkisar 0,0. *ayi yang lahir dengan plasenta pre8ia )enderung memiliki berat badan yang rendah dibandingkan bayi yang lahir tanpa plasenta pre8ia. esiko kematian neonatal uga tinggi pada bayi dengan plasenta pre8ia, dibandingkan dengan bayi tanpa plasenta pre8ia. !aternal tingkat kematian yang sekunder ke plasenta pre8ia kira-kira 0.0. *ayi (anita-(anita sudah takdir dengan plasenta pre8ia ?tuu@ )enderung untuk menimbang kurang dari bayi (anita-(anita sudah takdir tanpa plasenta pre8ia. esiko neonatal ?dapat mati@angka kematian adalah yang lebih tinggi untuk plasenta pre8ia bayi me#la(an kehamilan tanpa plasenta pre8ia. Solusio plasenta digambarkan sebagai separasi prematur dari plasenta dari dinding uterus. 'asien dengan solusio plasenta se)ara khas memiliki geala dengan pendarahan, kontraksi uteri, dan &etal distres. %i AS &rek(ensi solusio
plasenta kira-kira
1,
dan
solusio
plasenta
yang
mengakibatkan kematian didapatkan sebanyak 0.12 dari umlah kehamilan 1B+0#. Se)ara keseluruhan tingkat kematian anin pada solusio plasenta adalah 20-40, tergantung pada tingkat lepasnya plasenta. Nilai ini semakin tinggi tinggi pada pasien dengan ri(ayat merokok. Sekarang ini, solusio plasenta adalah bertanggung a(ab untuk kira-kira 7 kematian maternal. esiko solusio plasenta meningkatkan pada pasien dengan umur diba(ah 20 tahun dan diatas tahun.
1.2 Rumusan Masalah Adapun tuuan penulisan makalai ini adalah B Apa yang dimaksud dengan perdarahan antepartumC Apa saa 6lasi
)ara mendiagnosis
dan
Apa yang dimaksud dengan solusio plasenta, bagaimana )ara mendiagnosis dan )ara penanganannyaC Apa saa 'erdarahan Antepartum 9ang idak >elas Sumbernya Idiopatik#C
1.3 Tujuan Penulsan Adapun tuuan penulisan makalai ini adalah B Agar mahasis(a mengetahui apa itu perdarahan antepartum. Agar mahasis(a mengetahui 6lasi
)ara
mendiagnosis
dan
)ara penanganannya. Agar mahasis(a mengetahui
)ara
mendiagnosis
dan
solusio
plasenta,
bagaimana
)ara penanganannya. Agar mahasis(a mengetahui 'erdarahan Antepartum 9ang idak >elas Sumbernya Idiopatik#.
BAB II PEMBAHA!AN 2.1 Pengertan Per"arahan Ante#artum 'erdarahan antepartum adalah perdarahan yang teradi setelah kehamilan 2+ minggu. ustam !, 1""+B 27"#. 'erdarahan antepartum adalah perdarahan per8aginam pada kehamilan di atas 2+ minggu atau lebih dan sering disebut atau digolongkan perdarahan trimester ketiga. Ida *agus Dde !anuaba, 1""+B 2#. 'erdarahan antepartum adalah perdarahan dari trektus genitalis setelah kehamilan 2+ minggu, yang mungkin disebabkan karena 8aginitis, polip ser8iks, ser8isitis, 8arises 8agina dan ser8iks dan lesi ganas pada 8agina atau ser8iks. agsta, . Ian, 1""3B 13#. 'erdarahan Antepartum adalah perdarahan yang teradi pada akhir kehamilan dan merupakan an)aman serius terhadap kesehatan dan i(a baik ibu maupun anak. ! Fakimi, 1""B 42# 'erdarahan antepartum adalah perdarahan pada tri(ulan terakhir kehamilan, yaitu usia kehamilan 20 minggu atau lebih. 'ada tri(ulan terakhir kehamilan sebab-sebab utama perdarahan adalah plasenta pre8ia, solusio plasenta dan ruptura uteri. Selain oleh sebabsebab tersebut uga dapat ditimbulkan oleh luka-luka pada alan lahir karena trauma, koitus atau 8arises yang pe)ah dan oleh kelainan ser8iks seperti karsinoma, erosi atau polip. 2.2 $las%kas Per"arahan Ante#artum
'erdarahan Antepartum dikelompokkan sebagai berikut 'erdarahan yang ada hubungannya dengan kehamilanB
1 2
'lasenta pre8ia Solusi plasenta
'erdarahan antepartum yang tidak elas sumbernya idiopatik# sepertiB 'erdarahan pada plasenta letak rendah,rupture sinus marginalis, 8asa pre8ia dan 'lasenta Sirkum8alata
'erdarahan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilanB 1 'e)ahnya 8arises 8agina 2 'erdarahan polipus ser8ikalis 'erdarahan perlukaan ser8iks 4 'erdarahan karena keganasan ser8iks 2.3 Plasenta Pre&a
'lasenta pre8ia prae G di depan, 8ias G alan# adalah plasenta yang terletak di depan alan lahir, implantasinya rendah sekali sehingga menutupi sebagian atau seluruh
ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding anterior atau dinding posterior &undus uteri. 'lasenta pre8ia )ukup sering diumpai dan pada tiap perdarahan antepartum kemungkinan plasenta pre8ia harus dipikirkan. 'lasenta pre8ia lebih sering teradi pada multigra8ida daripada primigra8ida dan uga pada usia lanut.
'ens #lasenta #re&a
A"a ( jens #lasenta #re&a ) 1
Placenta previa totalis, bila plasenta menutupi seluruh alan lahir. 'ada posisi ini, elas tidak mungkin bayi dilahirkan per-8aginam normal@spontan@biasa#, karena risiko perdarahan sangat hebat.
2
Placenta previa partialis, bila hanya sebagian@separuh plasenta yang menutupi alan lahir. 'ada posisi inipun risiko perdarahan masih besar, dan biasanya tetap tidak dilahirkan melalui per-8aginam. Placenta previa marginalis, bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi alan lahir. *isa dilahirkan per-8aginam tetapi risiko perdarahan tetap besar. Low-lying placenta plasenta letak rendah, lateralis pla)enta atau kadang disebut uga dangerous pla)enta#, posisi plasenta beberapa mm atau )m dari tepi alan lahir. isiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang ke)il, dan bisa dilahirkan per-8aginam dengan aman, asal hat-hati.
4
%iagnosa ini mulai dipastikan seak kira-kira umur kehamilan 27-2+ minggu, dimana mulai terbentuk S* Segmen *a(ah ahim#. %engan terbentuknya S*, leher rahim yang semula masih berbentuk seperti )orong lihat gambar di pook kanan atas#, akan mulai memipih, untuk nantinya saat menelang persalinan mulai membuka. %ari perubahan inilah bisa teradi plasenta HberpindahH atau lebih tepatnya bergeser se)ara relati& menauhi alan lahir, seolah-olah bergerak ke atas. Itulah sebabnya, sebelum masuk trimester terakhir, sekitar 2+ minggu 3 bulan, dibiarkan saa dulu asal tidak teradi
perdarahan yang tidak bisa dikendalikan. %iharapkan nanti setelah 3 bulan, beruntung bisa HpindahH ke atas seperti penelasan sebelumnya. entu saa, penilaian paling optimal dan menentukan adalah saat mendekati persalinan, untuk memastikan benar-benar dimana posisi plasenta. Itulah mengapa, keputusan )ara persalinan bisa berubah di menit-menit terakhir.
'enentuan ma)amnya plasenta pre8ia tergantung pada besarnya pembukaan. !isalnya plasenta pre8ia margunalis pada pembukaan 2 )m dapat menadi plasenta pre8ia lateralis pada pembukaan )m. Atau plasenta pre8ia totalis pada pembukaan )m dapat menadi plasenta pere8ia lateralis pada pembukaan 7 )m. leh karena itu, penentuan ma)amnya plasenta pre8ia harus disertai dengan keterangan mengenai besarnya pembukaan, misalnya plasenta pre8ia lateralis pada pembukaan )m. ;ntuk mengetahui enis plasenta pre8ia dapat dilakukan pemeriksaan ;SD. Et*l*g 'lasenta pre8ia mungkin teradi bila keadaan endometrium kurang baik, misalnya seperti yang terdapat padaB
multipara@multigra8ida, terutama bila arak antarkehamilan pendek myoma uteri kuretase berulang 6eadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh lebih luas untuk men)ukupi kebutuhan anin sehingga mendekati atau menutupi ostium uteri internum. 'lasenta pre8ia mungkin uga disebabkan oleh implantasi telur yang rendah. +akt*r Rsk* Plasenta,Pre&a
1 2
anita lebih dari tahun, kali lebih berisiko. !ultiparitas, apalagi bila araknya singkat. Se)ara teori plasenta yang baru berusaha men)ari tempat selain bekas plasenta sebelumnya. 6ehamilan kembar.
4
Adanya gangguan anatomis@tumor pada rahim sehingga mempersempit permukaan bagi penempelan plasenta.
3 +
Adanya aringan parut pada rahim oleh operasi sebelumnya. %ilaporkan, tanpa aringan parut berisiko 0,27. Setelah bedah sesar, bertambah berturut-turut menadi 0,7 setelah 1 kali, 1,+ setelah 2 kali, setelah kali dan 10 setelah 4 kali atau lebih. Adanya endometriosis adanya aringan rahim pada tempat yang bukan seharusnya, misalnya di indung telur# setelah kehamilan sebelumnya. i(ayat plasenta pre8ia sebelumnya, berisiko 12 kali lebih besar. Adanya trauma selama kehamilan.
"
6ebiasaan tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol.
7
-ejala 1
Deala yang utama adalah perdarahan tanpa nyeri. *iasanya perdarahan baru timbul setelah bulan ke-3. Fal ini disebabkan olehB perdarahan sebelum bulan ke-3 memberi gambaran yang sama dengan abortus perdarahan pada plasenta pre8ia disebabkan oleh pergerakan antara plasenta dengan dinding uterus Setelah bulan ke-4 teradi regangan pada dinding uterus karena isi uterus lebih )epat
2
tumbuhnya dari uterus itu sendiri. Akibatnya adalah istmus uteri tertarik menadi dinding ka8um uteri segmen ba(ah rahim@S*#. 'ada plasenta pre8ia, hal ini tidak mungkin teradi tanpa pergeseran antara plasenta dan dinding uterus. Saat perdarahan tergantung pada kekuatan insersi plasenta dan kekuatan tarikan pada istmus uteri. >adi dalam kehamilan tidak perlu ada his untuk menimbulkan perdarahan. api pada persalinan his pembukaan sudah tentu menimbulkan perdarahan karena plasenta akan terlepas dari dasarnya. 'erdarahan pada plasenta pre8ia bersi&at terlepas dari dasarnya.'erdarahan pada plasenta pre8ia bersi&at berulang-ulang. Setelah yang lebih besar terbuka. *agian terendah anin tinggi. 'lasenta terletak pada kutub ba(ah uterus sehingga bagian
4
terendah anin tidak dapat masuk pintu atas panggul. Sering terdapat kelainan letak ada pemeriksaan inspekulo darah berasal dari ostium uteri eksternum. *ila seorang (anita hamil mengalami perdarahan pada tri(ulan terakhir kehamilan, maka plasenta pre8ia atau solusio plasenta harus diduga. 6e(aiban dokter atau bidan untuk mengirim pasien ke rumah sakit tanpa lebih dahulu melakukan pemeriksaan dalam atau pemasangan tampon. 6edua tindakan ini hanya menambah perdarahan dan kemungkinan in&eksi. $agipula perdarahan pertama pada plasenta pre8ia arang menimbulkan kematian. %i rumah sakit
dilakukan
pemeriksaan
inspekulo
terlebih
dahulu
untuk
mengenyampingkan kemungkinan 8arises yang pe)ah dan kelainan ser8iks. 'ada plasenta pre8ia darah keluar dari ostium uteri eksternum. Sebelum tersedia darah dan kamar operasi siap tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam karena dapat memperhebat perdarahan. Sementara boleh dilakukan pemerikasaan &ornises dengan hati-hati. >ika tulang kepala dan sutura-suturanya dapat teraba dengan mudah, maka kemungkinan plasenta pre8ia ke)il.
Sebaliknya ika antara ari-ari kita dan kepala teraba bantalan yaitu plasenta#, maka kemungkinan plasenta pre8ia besar. 'emeriksaan ini hanya dapat dilakukan pada presentasi kepala karena pada presentasi bokong bagian depannya lunak sehingga sukar membedakannya dengan aringan lunak. %iagnosa pasti dibuat dengan pemeriksaan dalam di kamar operasi dan bila sudah ada pembukaan. 'emeriksan harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak menimbulkan perdarahan akibat perabaan. Penult
'ada plasenta pre8ia mungkin sekali teradi perdarahan postpartum karenaB kadang-kadang plasenta lebih erat melekat pada dinding rahim plasenta akreta#. daerah perlekatan luas daya kontraksi segmen ba(ah rahim kurang 6emungkinan in&eksi ni&as lebih besar karena luka luka plasenta lebih dekat dengan ostium dan ini merupakan port d’entree yang mudah ter)apai. $agipula pasien biasanya
anemis karena perdarahan sehingga daya tahan tubuhnya turun. *ahaya plasenta pre8ia untuk ibu adalahB perdarahan hebat in&eksi J sepsis
emboli udara arang# *ahaya plasenta pre8ia untuk anak adalahB hipoksia perdarahan atau syok
Penatalaksanaan 1. 'enanganan 'asi& iap-tiap perdarahan tri(ulan ke yang lebih dari sho( perdarahan inisial#, harus dikirim ke S tanpa dilakukan manipulasi apapun baik rektal maupun 8aginal. Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit, anin masih hidup, belum inpartu, kehamilan K3 minggu, bbK200gr, maka kehamilan dapat dipertahankan dengan istirahat dan pemberian obat-obatan seperti spasmolitika, progestin. bser8asi dengan teliti. Sambil menga(asi periksalah golongan darah dan siapkan donor trans&usi darah. *ila memungkinkan kehamilan dipertahankan setua mungkin supaya anin terhindar dari prematuritas. Farus diingat bah(a bila diumpai ibu hamil dengan tersangka plasenta pre8ia di ruuk segera ke S dimana terdapat &asilitas operasi dan donor trans&usi darah. *ila kekurangan darah berikan trans&usi darah dan obat-obatan penambah darah 2. :ara persalinan /aktor-&aktor yang menentukan sikap@tindakan persalinan mana yang akan dipilih adalah B >enis plasenta pre8ia 'erdarahan banyak@sedikit tetapi berulang-ulang
6eadaan umum ibu hamil 6eadaan anin hidup, ga(at atau meninggal
'embukaan alan lahir 'aritas atau umlah anak hidup
/asilitas penolong dan S Setelah memperhatikan &aktor-&aktor diatas ada 2 pilihan persalinan yaituB a. 'ersalinan per8aginam 1. Amniotomi Amniotomi atau peme)ahan selaput ketuban adalah )ara yang terpilih untuk melan)arkan persalinan per8aginam.
Indikasi B 'lasenta pre8ia lateralis atau marginalis atau letak rendah bila ada pembukaan 'ada primigra8ida dengan plasenta pre8ia lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 )m atau lebih
'lasenta pre8ia lateralis atau marginalis dengan anin telah meninggal. 2. !emasang :unam illet DausL
)ara B kulit kepala anin diklem dengan )unam (illet gauss )unam diikat dengan kain kasa atau tali dan diberi beban kira-kira 0-100 gr atau satu batu bata seperti katrol.
%engan alan ini diharapkan perdarahan berhenti dan persalinan dia(asi dengan teliti . Mersi *ra=ton-Fi)ks Mersi dilakukan pada anin letak kepala, untuk men)ari kaki, supaya dapat ditarik keluar. *ila anin letak sungsang atau kaki menarik kaki keluar akan lebih mudah. 6aki diikat dengan kain kasa, dikatrol dan diberi beban 0-100 gram 1 batu bata# 4. !enembus plasenta diikuti dengan 8ersi *ra=ton-Fi)ks atau illet DausL Fal ini sekarang tidak dilakukan lagi karena menyebabkan perdarahan yang banyak.!enembus plasenta dapat dilakukan pada plasenta pre8ia totalis . !etreurynter
9aitu memasukkan kantong karet yang diisi udara atau air sebagai tampon, )ara ini tidak dipakai lagi. b. 'ersalinan perabdominal dengan S: Indikasi B 1. Semua plasenta pre8ia totalis anin hidup atau meninggal 2.
Semua plasenta pre8ia lateralis posterior karena perdarahan yang sulit dikontrol dengan )ara-)ara yang ada.
.
Semua plasenta pre8ia dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan yang ada.
4.
plasenta pre8ia dengan panggul sempit, letak lintang
2.( !*lus* Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya korpus uteri# setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum anin lahir. Sedangkan Abdul *ari Sai&uddin dalam bukunya mende
Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya. Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
.
uptura sinus marginalis, sebagian ke)il pinggir plasenta yang terlepas. b. 'rit)hard >A membagi solusio plasenta menurut bentuk perdarahanB
1. 2.
Solusio plasenta dengan perdarahan keluar Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi,
yang
membentuk
hematoma
retropla)enter . Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion . ). :unningham dan Dasong masing-masing dalam bukunya mengklasi
1.
ingan B perdarahan kurang 100-200 )), uterus tidak tegang, belum ada tanda renatan, anin hidup, pelepasan plasenta kurang 1@7 bagian permukaan, kadar
'enyebab primer solusio plasenta belum diketahui se)ara pasti, namun ada beberapa &aktor yang menadi predisposisi B 1.
/aktor kardio-reno-8askuler
Dlomerulone&ritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia dan eklamsia. 'ada penelitian di 'arkland, ditemukan bah(a terdapat hipertensi pada separuh kasus solusio plasenta berat, dan separuh dari (anita yang hipertensi tersebut mempunyai penyakit hipertensi kronik, sisanya hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan. %apat terlihat solusio plasenta )enderung berhubungan dengan adanya hipertensi pada ibu. 2. /aktor trauma
rauma yang dapat teradi antara lain B %ekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli. arikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan anin yang banyak@bebas, 8ersi luar atau tindakan pertolongan persalinan. rauma langsung, seperti atuh, kena tendang, dan lain-lain. . /aktor paritas ibu $ebih banyak diumpai pada multipara dari pada primipara. Folmer men)atat bah(a dari + kasus solusio plasenta yang diteliti diumpai 4 kasus teradi pada (anita multipara dan 1+ pada primipara. 4.
/aktor usia ibu
%alam penelitian dilaporkan bah(a teradinya peningkatan keadian solusio plasenta sealan dengan meningkatnya umur ibu. Fal ini dapat diterangkan karena makin tua umur ibu, makin tinggi &rekuensi hipertensi menahun. . $eiomioma uteri uterine leiomyoma# yang hamil dapat menyebabkan solusio plasenta apabila plasenta berimplantasi di atas bagian yang mengandung leiomioma. 7.
/aktor pengunaan kokain
'enggunaan kokain mengakibatkan peninggian tekanan darah dan peningkatan pelepasan katekolamin, yang mana bertanggung a(ab atas teradinya 8asospasme pembuluh darah uterus dan dapat berakibat terlepasnya plasenta 3.
/aktor kebiasaan merokok
Ibu yang perokok uga merupakan penyebab peningkatan kasus solusio plasenta sampai dengan 2 pada ibu yang merokok 1 satu# bungkus per hari. Ini dapat diterangkan pada ibu yang perokok plasenta menadi tipis, diameter lebih luas dan beberapa abnormalitas pada mikrosirkulasinya. %eering dalam penelitiannya melaporkan bah(a resiko teradinya solusio plasenta meningkat 40 untuk setiap tahun ibu merokok sampai teradinya kehamilan. +. i(ayat solusio plasenta sebelumnya Fal yang sangat penting dan menentukan prognosis ibu dengan ri(ayat solusio plasenta adalah bah(a resiko berulangnya keadian ini pada kehamilan berikutnya auh lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil lainnya yang tidak memiliki ri(ayat solusio plasenta sebelumnya.
". 'engaruh lain, seperti anemia, malnutrisi@de
dari
kasus-kasus
solusio
plasenta
diterangkan
atas
pengelompokannya menurut geala klinisB a. Solusio plasenta ringan Solusio plasenta ringan ini disebut uga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat pelepasan sebagian ke)il plasenta yang tidak berdarah banyak. Apabila teradi perdarahan per8aginam, (arnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. 'erut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang si&atnya terus menerus. alaupun demikian, bagian-bagian anin
masih mudah diraba. ;terus yang agak tegang ini harus selalu dia(asi, karena dapat saa menadi semakin tegang karena perdarahan yang berlangsung. Salah satu tanda yang menimbulkan ke)urigaan adanya solusio plasenta ringan ini adalah perdarahan per8aginam yang ber(arna kehitam-hitaman. b. Solusio plasenta sedang %alam hal ini plasenta telah terlepas lebih dari satu per empat bagian, tetapi belum dua per tiga luas permukaan. anda dan geala dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan, tetapi dapat uga se)ara mendadak dengan geala sakit perut terus menerus, yang tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan per8aginam. alaupun perdarahan per8aginam dapat sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya mungkin telah men)apai 1000 ml. Ibu mungkin telah atuh ke dalam syok, demikian pula aninnya yang ika masih hidup mungkin telah berada dalam keadaan ga(at. %inding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-bagian anin sukar untuk diraba. Apabila anin masih hidup, bunyi antung sukar didengar. 6elainan pembekuan darah dan kelainan ginal mungkin telah teradi, (alaupun hal tersebut lebih sering teradi pada solusio plasenta berat. ).
Solusio plasenta berat
'lasenta telah terlepas lebih dari dua per tiga permukaannnya. eradi sangat tiba-tiba. *iasanya ibu telah atuh dalam keadaan syok dan aninnya telah meninggal. ;terusnya sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri. 'erdarahan per8aginam tampak tidak sesuai dengan keadaan syok ibu, terkadang perdarahan per8aginam mungkin saa belum sempat teradi. 'ada keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah teradi kelainan pada pembekuan darah dan kelainan &ungsi ginal. $*m#lkas a. Syok perdarahan 'endarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir tidak dapat di)egah, ke)uali dengan menyelesaikan persalinan segera. *ila persalinan telah diselesaikan, penderita belum bebas dari perdarahan postpartum karena kontraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan perdarahan pada kala III persalinan dan adanya kelainan pada pembekuan darah. 'ada solusio plasenta berat keadaan syok sering tidak sesuai dengan umlah perdarahan yang terlihat. b. Dagal ginal Dagal ginal merupakan komplikasi yang sering teradi pada penderita solusio plasenta, pada dasarnya disebabkan oleh keadaan hipo8olemia karena perdarahan yang teradi. *iasanya teradi nekrosis tubuli ginal yang mendadak, yang umumnya masih dapat ditolong dengan penanganan yang baik. 'er&usi ginal akan terganggu karena syok dan pembekuan intra8askuler. liguri dan proteinuri akan teradi akibat nekrosis tubuli atau nekrosis korteks ginal mendadak. leh karena itu oliguria hanya dapat diketahui dengan pengukuran pengeluaran urin yang harus se)ara rutin dilakukan pada solusio plasenta berat. 'en)egahan gagal ginal meliputi penggantian darah yang hilang se)ukupnya, pemberantasan in&eksi, atasi hipo8olemia, se)epat mungkin menyelesaikan persalinan dan mengatasi kelainan pembekuan darah. ).
6elainan pembekuan darah
6elainan pembekuan darah pada solusio plasenta biasanya disebabkan oleh hipo
Solusio plasenta ringan Ekspektati&, bila usia kehamilan kurang dari 7 minggu dan bila ada perbaikan perdarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, anin hidup# dengan tirah baring dan obser8asi ketat, kemudian tunggu persalinan spontan .*ila ada perburukan perdarahan berlangsung terus, geala solusio plasenta makin elas, pada pemantauan dengan ;SD daerah solusio plasenta bertambah luas#, maka kehamilan harus segera diakhiri. *ila anin
hidup, lakukan seksio sesaria, bila anin mati lakukan amniotomi disusul in&us oksitosin untuk memper)epat persalinan. b. Solusio plasenta sedang dan berat Apabila tanda dan geala klinis solusio plasenta elas ditemukan, penanganan di rumah sakit meliputi trans&usi darah, amniotomi, in&us oksitosin dan ika perlu seksio sesaria.Apabila diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan berarti perdarahan telah teradi sekurangkurangnya 1000 ml. !aka trans&usi darah harus segera diberikan. Amniotomi akan merangsang persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin. 6eluarnya )airan amnion uga dapat mengurangi perdarahan dari tempat implantasi dan mengurangi masuknya tromboplastin ke dalam sirkulasi ibu yang mungkin akan mengakti&kan &aktor-&aktor pembekuan dari hematom subkhorionik dan teradinya pembekuan intra8askuler dimanamana. 'ersalinan uga dapat diper)epat dengan memberikan in&us oksitosin yang bertuuan untuk memperbaiki kontraksi uterus yang mungkin saa telah mengalami gangguan. Ta0el #er0e"aan #lasenta #re&a "an s*lus* #lasenta
No. 1. 2. 3. 4. ". $. %. '.
Ciri-ciri plasenta previa Ciri-ciri solusio plasenta Perdarahan tanpa nyeri Perdarahan dengan nyeri Perdarahan berulang Perdarahan tidak berulang Warna perdarahan merah segar Warna perdarahan merah coklat danya anemia dan ren!atan yangdanya anemia dan ren!atan yang tidak sesuai dengan keluarnya darah sesuai dengan keluarnya darah #imbulnya perlahan-lahan #imbulnya tiba-tiba Waktu ter!adinya saat hamil Waktu ter!adinya saat hamil inpartu &is biasanya tidak ada &is ada (asa tidak tegang )biasa* saat palpasi (asa tegang saat palpasi
+. 1. 11. 12.
,enyut !antung !anin ada ,enyut !antung !anin biasanya tidak ada #eraba !aringan plasenta pada periksa#eraba ketuban yang tegang pada periksa dalam vagina dalam vagina Penurunan kepala tidak masuk pintuPenurunan kepala dapat masuk pintu atas atas panggul panggul Presentasi mungkin abnormal. #idak berhubungan dengan presentasi
2. Per"arahan Ante#artum ang T"ak 'elas !um0erna I"*#atk4 2..1 Ru#tur snus margnals *ila hanya sebagian ke)il pinggir plasenta yang terlepas,uptur sinus marginalis 'e)ahnya pembuluh 8ena dekat tepi plasenta yang terbentuk karena penggabungan pinggir ruang inter8illi dengan ruang sub)orial. upturan sinus marginalis atau sebagian ke)il plasenta yang tidak berdarah banyak. idak ada atau sedikit perdarahan kehitaman, ahim sedikit nyeri @terus agak tegang, tekanan darah &rekuensi nadi ibu yang normal, idak ada koagulopati dan idak ada ga(at anin. 2..2 Plasenta Letak Ren"ah 'lasenta letak rendah $o(-lying pla)enta, lateralis pla)enta atau kadang disebut uga dangerous pla)enta#, posisi plasenta beberapa mm atau )m dari tepi alan lahir. isiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang ke)il, dan bisa dilahirkan per-8aginam dengan aman, asal hat-hati. 2..3 5asa Pre&a
>enis insersi tali pusat ini sangat penting dari segi praktis karena pembuluh-pembuluh umbili)us, di selaput ketuban, berpisah auh dari tepi plasenta, dan men)apai keliling tepi plasenta dengan hanya di lapisi oleh satu lipatan amnion. %alam suatu ulasan tentang kepustakaan yang men)akup hampir 1".000 kasus, *enirs)hke dan kau&mann, 2000# mendapatkan bah(a 1,1 dari pelahiran anin tunggal memeiliki insersio 8elamentosa. 6eadaan ini teradi auh lebih sering pada kehamilan kembar, dan hampir selalu teradi pada kembar tiga.5asa #re&a merupakan keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis anin berinsersi dengan 8ilamentosa yakni pada selaput ketuban. Et*l*g 8asa pre8ia belum elas. Dagn*ss &asa #re&a )'ada pemeriksaan dalam 8agina diraba pembuluh darah pada selaput ketuban. 'emeriksaan uga dapat dilakukan dengan inspekulo atau amnioskopi. *ila sudah teradi perdarahan maka akan diikuti dengan denyut antung anin yang tidak beraturan, deselerasi atau bradikardi, khususnya bila perdahan teradi ketika atau beberapa saat setelah selaput ketuban pe)ah. %arah ini berasal dari anin dan untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan tes Apt dan tes 6leihauer-*etke serta hapusan darah tepi. Penatalaksanaan &asa #re&a )
Sangat bergantung pada status anin. *ila ada keraguan tentang 8iabilitas anin, tentukan lebih dahulu umur kehamilan, ukuran anin, maturitas paru dan pemantauan keseahteraan anin dengan ;SD dan kardiotokogra<. *ila anin hidup dan )ukup matur dapat dilakukan seksio sesar segera namun bila anin sudah meninggal atau imatur, dilakukan persalinan per8aginam. 2..( Plasenta !rkum&alata 'lasenta Sirkum8alata yaitu 'lasenta yang pada permukaan &etalis dekat pinggir terdapat )in)in putih. :in)in ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan aringan di sebelah luarnya terdiri dari 8illi yang tumbuh ke samping di ba(ah desidua. Pene0a0) %iduga )horion &rondosum terlalu ke)il dan untuk men)ukupi kebutuhan 8ili menyerbu ke dalam desidua diluar permukaan &rondosuin.
Insiden B 2 J 1+
*eberapa ahli mengatakan bah(a plasenta sirkum8alata sering menyebabkan
abortus dan solutio plasenta *ila )in)in putih ini letaknya dekat sekali dengan pinggir plasenta , disebut uga 'lasenta marginata .6edua-duanya disebut dengan plasenta ekstrakorial. 'ada plasenta marginata mungkin teradi adeksi selaput sehingga plasenta lahir telanang.. ertinggalnya selaput ini sapat menyebabkan perdarahan dan in&eksi. Dagn*ss 'lasenta sirkum8alata baru dapat ditegakkan setelah plasenta lahir, tetapi dapat diduga bila ada perdarahan intermiten atau hidrorea
BAB III $E!IMPULAN 3.1 $esm#ulan 'erdarahan antepartum adalah perdarahan yang teradi setelah kehamilan 2+ minggu. *iasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 2+ minggu !o)htar, , 1""+#. /rekuensi perdarahan antepartum kira-kira dari seluruh persalinan. %i umah Sakit ipto !angunkusumo 1"31-1"3# dilaporkan 14, dari seluruh persalinan5 .S. 'irngadi !edan kira-kira 10 dari seluruh persalinan, dan di 6uala $umpur, !alaysia 1"1"72# dari seluruh persalinan iknosastro, 1"""#. 'erdarahan ante partum dapat disebabkan oleh plasenta pre8ia, solusio plasenta, ruptura sinus marginalis, atau 8asa pre8ia. . %iagnosa se)ara tepat sangat membantu menyelamatkan nya(a ibu dan anin. ;ltrasonogra< merupakan motede pertama sebagai pemeriksaan penunang dalam penegakkan plasenta pre8ia. 'lasenta 're8ia adalah suatu kesulitan kehamilan yang teradi pada trimesters kedua dan ketiga kehamilan. %apat mengakibatkan kematian bagi ibu dan anin. Ini adalah salah satu penyebab pendarahan 8aginal yang paling banyak pada trimester kedua dan ketiga.
'lasenta 're8ia biasanya digambarkan sebagai implantation dari plasenta di dekat ostium interna uteri didekat )er8i= uteri#. Solusio plasenta digambarkan sebagai separasi prematur dari plasenta dari dinding uterus. 'asien dengan solusio plasenta se)ara khas memiliki geala dengan pendarahan, kontraksi uteri, dan &etal distres. 'erdarahan antepartum yang tidak elas sumbernya idiopatik# sepertiB 'erdarahan pada plasenta letak rendah,rupture sinus marginalis, 8asa pre8ia. plasenta letak rendah posisi plasenta beberapa mm atau )m dari tepi alan lahir, uptur sinus marginalis yaitu bila hanya sebagian ke)il pinggir plasenta yang terlepas, 8asa pre8ia yaitu >enis insersi tali pusat ini sangat penting dari segi praktis karena pembuluh-pembuluh umbili)us, di selaput ketuban, 3.2 !aran melakukan deteksi dini kemungkinan teradinya perdarahan antepartum dan membantu penatalaksanaan se)ara dini sehingga dapat mengurangi angka mortalitas. 'enatalaksanaan perdarahan antepartum yang baik dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anin. penggunaan ;ltrasonography pada plasenta pre8ia sangat akurat dan menunang diagnosa se)ara )epat. %iposting oleh No8itasari di 1".00 6irimkan Ini le(at Email *loghisO*erbagi ke (itter *erbagi ke /a)ebook*agikan ke 'interest