BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penilaian merupakan suatu kegiatan yang tak mungkin dipisahkan dari kegiatan kegiatan pendidikan pendidikan dan pengajaran pengajaran secara umum.Semua umum.Semua kegiatan pendidikan pendidikan yang yang dilaku dilakukan kan harus harus selalu selalu diikut diikutii atau atau diserta disertaii dengan dengan kegiata kegiatan n penilai penilaian. an. Mengingat kegiatan pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses, yaitu proses mencapai sejumlah tujuan yang telah ditetapkan, maka penilaian yang dilakukan harus juga merupakan proses. Penilaian dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian pencapaian tujuan. Penilaian Penilaian adalah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran. pembelajaran. Berhasil tidaknya sebuah proses pembelajaran akan ditentukan dari hasil penilaian tersebut. Penialaian mempunyai arti yang strategis untuk menentukan tindak lanjut dari pembelajaran.Apabila masih banyak yang belum berhasil berarti guru harus mengadakan perbaikan (remidi) dan apabila sudah di atas kretiria ketuntasan minimal diadakan pengayaan.Penilaian mencakup kemampuan siswa dari ranah kogniti, aekti, dan psikomotor. Penilaian hasil belajar siswa dilakukan melalui perencanaan instrumen, pengembangan instrumen, pennyusunan instrumen, pengumpulan inormasi melaui hasil yang di dapatkan yang menunjukkan pencapaian hasis belajar siswa. Penilaian hasil belajar pada masing ! masing aspek dilakukan dengan berbagai teknik aau cara penilaian seperti pada aspek kogniti penilaian yang cocok bisa di gunakan penilaian tes seperti ujian, dll. "ntuk aspek aekti dan psikomotor lebih tepat di gunakan penilaian non tes seperti portoolio, angket, wawancara, dan lain ! lain. #eknik eknik penilai penilaian an yang yang dilaku dilakukan kan disesu disesuaik aikan an karakt karakteri eristik stik indikat indikator or,, kompete kompetensi nsi dasar, dasar, dan kompete kompetensi nsi inti.A inti.Aspe spek k psikom psikomoto otorr atau keteram keterampil pilan an berbeda dari kogniti atau kecerdasan, oleh kerena itu pada penilaian psikomotor dibutuhkan juga metode serta instrumen yang berbeda untuk memperoleh hasil penilaian yang lebih optimal."ntuk ranah kogniti, penilaian tes dan penilaian non tes bisa bisa di gunaka gunakan n dengan dengan instru instrumen men yang yang beraga beragam.$ m.$amu amun n pada pada penilai penilaian an psikomotor, penilaia tes kurang tepat digunakan karena pada penilaian tes siswa tidak bisa menunjukkan keterampilan atau skillnya. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran ditentukan oleh e%alulasi dan penilaian, oleh karena itu dibutuhkan instrumen yang tepat untuk mendapatkan hasil hasil ppenila ppenilaian ian yang yang optima optimal." l."ntu ntuk k itu dibutu dibutuhka hkan n perenca perencanaa naan n instrum instrumen, en, pengembangan instrumen, dan penyusunan penyusunan intrumen penilaian. 1
&alam makalah ini, akan di bahas mengenai instrumen penilaian non ! tes seta bagaimana perencanaannya, pengembangannya, dan penyusunannya.
1.2 Rumus Rumusan an Masal Masalah ah
'. Bagaimana Bagaimana konsep konsep penilaian penilaian psikom psikomotorik otorik . Bagaim Bagaimana ana melaku melakukan kan perenc perencana anaan an non tes untuk untuk instru instrumen mentt penilai penilaian an hasil belajar ranah psikomotor *. Bagaim Bagaimana ana langka langkah+l h+lang angkah kah pengem pengemban bangan gan non tes untuk untuk instrum instrument ent penilaian hasil belajar ranah psikomotor . Baga Bagaim iman anak akah ah peny penyus usun unan an non non tes tes untu untuk k instr instrum umen entt peni penilai laian an hasil hasil belajar ranah psikomotorik
1.3 Tujuan
'. &apat mengetahui mengetahui konsep konsep penilaian penilaian psikomoto psikomotorik rik . &apat &apat melakuka melakukan n perenc perencana anaan an non tes untuk untuk instrume instrumen n penilaian penilaian hasil hasil belajar ranah psikomotor *. &apat &apat melakuka melakukan n pengemban pengembangan gan non tes unutk instru instrumen men penilai penilaian an hasil belajar ranah psikomotorik . &apa &apatt mala malaku kuka kan n peny penyus usun unan an non non tes untu untuk k instr instrum umen en peni penilai laian an hasi hasill belajar ranah psikomotorik
2
BAB II PEMBAHAAN
2.1. 2.1. PENI PENILA LAIA IAN N PI!" PI!"M" M"T" T"RI RI! ! 2.1.1.Pen#la#an
') Peng Pengert ertia ian n Peni Penila laia ian n (assessment (assessment ) Peni Penilai laian an meru merupa paka kan n suatu suatu tind tindak akan an atau atau pros proses es menen menentu tuka kan n nila nilaii sesuatu obyek. Penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai.Penilaian dapat dilakukan dilakukan berdasarkan hasil pengukura pengukuran n atau dapat pula dipengaruhi dipengaruhi oleh hasil ' pengukuran. Penilaian Penilaian merupakan merupakan kegiatan kegiatan mengambil mengambil keputusan keputusan untuk untuk menentukan menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik+buruk dan bersiat kualitati. Assessment is a product o the proessional and what he or she brings to the situati situation, on, includi including ng keen keen obser% obser%atio ational nal skills, skills, knowle knowledge dge o diagno diagnosti sticc procedures, the ability to de%elop plans to drawing on a %arietyo inter%ention approaches, and an ability to work with others. * Biasa Biasany nya, a, assessment dihubung dihubungkan kan dengan dengan kemampuan kemampuan seseorang, seseorang, seperti kecer kecerda dasan sanny nya, a, kete keteram rampi pila lann nnya ya,, kece kecepat patan anny nya, a, ketep ketepata atann nnya ya,, dan dan lain lain sebagainya, yang terkait denganpekerjaan atau tugasnya. "ntuk membedakan tingka tingkatt kemamp kemampuan uan masing masing+ma +masing sing,, biasany biasanyaa dinyat dinyataka akan n dalam dalam angka angka atau huru, yaitu -,, -/, ataupun B. &engan kata lain, angka yang tertulis pada lembar jawaban peserta didik atau dalam rapor merupakan hasil assessment.4 Penilaian dalam pembelajaran ialah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai inormasi secara berkala, berkesinambungan, serta menyeluruh tentang proses
1Djaali dan Pudji Muljono, Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2000), hlm.2. 2Sitiatava i!"ma Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, Kinerja, ( Jo#jakarta : Diva Pr"ss, 201$), hlm.1%. $Marla &rassard dan 'nn &o"hm, Preschool Assessment : Principles and Practice, ("* +ork +ork : Th" Guilord Pr"ss,200-), hlm.$. % Sitiatava i!"ma Putra, o/.it. hlm. 1%1. $
dan hasil dari perkembangan yeng telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar . ) Makn Maknaa Pen Penil ilai aian an &alam &alam duni duniaa pend pendid idik ikan an,, khus khusus usny nyaa duni duniaa mempunyai makna ditinjau dari berbagai segi.
pers persek ekola olaha han, n, peni penilai laian an
a. Mak Makna bagi agi Sis Siswa wa &engan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah telah berhas berhasil il mengik mengikuti uti pelajar pelajaran an yang yang diberik diberikan an oleh oleh guru. guru. 0asil 0asil yang yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada (dua) kemungkinan ') Memu Memuask askan an 1ik 1ika sis siswa memperol roleh hasil sil yang ang memu emuask askan dan hal itu meny menyen enan angk gkan an,, tentu tentu kepu kepuasa asan n itu itu ingi ingin n dipe dipero role lehn hnya ya lagi lagi pada pada kesempatan kesempatan lain waktu. waktu. Akibatny Akibatnya, a, siswa akan mempunyai mempunyai moti%asi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi. 2eadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih untuk lain kali. ) #idak #idak memu memuask askan an 1ika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia akan belajar lebih giat. $amun demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi. t erjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemauannya, akan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya. b. Makna bagi 3uru ') &engan &engan hasil penilaian yang yang diperoleh, diperoleh, guru akan dapat mengetahui mengetahui siswa mana mana yang yang bisa bisa mela melanj njut utka kan n pela pelaja jara rann nny ya kare karena na suda sudah h berh berhas asil il menguasai materi, maupun siswa+siswa yang belum berhasil menguasai materi. &engan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan perhatiannya kepada kepada siswa+si siswa+siswa swa yang yang belum belum berhas berhasil. il. Apalagi Apalagi jika guru guru tahu tahu akan akan seba sebab+ b+seb sebab abny nya, a, ia akan akan memb memberi erika kan n perh perhat atian ian yang yang memus memusat at dan dan memberikan perlakuan yang lebih teliti sehingga keberhasilan selanjutnya dapat diharapkan. ) 3uru akan mengetahu mengetahuii apakah materi yang diajarkan diajarkan sudah sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan. *) 3uru 3uru akan akan menget mengetahu ahuii apakah apakah metode metode yang yang diguna digunakan kan sudah tepat atau belum. 1ika sebagian besar dari siswa memperoleh nilai jelek pada 34id., hlm.1-. %
penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila halnya, maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam mengajar. c. Makna bagi Sekolah ') Apabila guru+guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa+siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar siswa+siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. 0asil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah. ) 4normasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa+masa yang akan datang. *) 4normasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah. Apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka+angka yang diperoleh siswa. 5 *)#ujuan atau 6ungsi Penilaian #erdapat beberapa tujuan atau ungsi penilaian, yaitu 7 a. Penilaian Berungsi Selekti &engan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain7 ') ) *) )
"ntuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu "ntuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya "ntuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa "ntuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya. b. Penilaian Berungsi &iagnostik Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. &i samping itu, diketahui pula penyebabnya.1adi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru melakukan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. &engan diketahuinya sebab+sebab kelemahan ini, akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya. c. Penilaian Berungsi sebagai Penempatan 5 Suharsimi 'rikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta : &umi 'ksara, 201$), hlm.1%15
System baru yang kini banyak dipopulerkan di $egara barat, adalah system belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya system ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan indi%idual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri+sendiri sehingga pelajaran akan lebih eekti apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan saran dan tenaga, pendidikan yang bersiat indi%idual kadang+kadang sukar sekali dilaksanakan.Pendekatan yang bersiat indi%idual kadang+kadang sukar dilaksanakan.Pendekatan yang lebih bersiat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok."ntuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar. d. Penilaian Berungsi sebagai Pengukur 2eberhasilan 6ungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.2eberhasilan program ditentukan oleh beberapa actor, yaitu actor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan system administrasi.-
2.1.2.Pen#la#an Ps#k$m$t$r
') Pengertian Psikomotor 8anah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.8anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan akti%itas isik, seperti lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan lain+ lainnya.0asil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson ('95) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak indi%idu.0asil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kogniti (memahami sesuatu) dan hasil belajar aekti (yang baru tampak dalam bentuk berbagai kecendrungan berperilaku).:
- Suharsimi 'rikunto, o/. it. hlm.161. 6 Sintiatava i!"ma Putra, o/. it. hlm.26-. 5
Skill is usually used to reer to a le%el o perormance, in the sense o accuracy and speed in perorming particular tasks (skilled perormance). Skilled perormance has long been a subject o psychological studies, which consider both physical psychomotor abilities and mental cogniti%e abilities. 9 #es untuk mengukur ranah psikomotorik merupakan tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (perormance) yang telah dikuasai oleh peserta didik.#es tersebut dapat berupa tes paper and pencil , identiikasi, simulasi, dan unjuk kerja. &engan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan arah psikomotor adalah praktik di aula atau lapangan dan praktikum di laboratorium. &alam kegiatan+kegiatan praktek itu, juga ada ranah kogniti dan aektinya, namun hanya sedikit jika dibandingkan dengan ranah psikomotor.Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor menggunaan tes unjuk kerja atau lembar tugas. Adapun ranah psikomotorik yang diukur meliputi gerak rele;, gerak dasar undamen, keterampilan perceptual, diskriminasi kinestetik, diskriminasi %isual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taksis, keterampilan perseptual yang terkoordinasi, keterampilan isik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskusi (tanpa bahas+melalui gerakan) yang meliputi gerakan ekspresi dan interpretati%e. Adapun urutan langkah tes psikomotorik, sebagaimana dituturkan
pena.Seperti yang dinyatakan oleh Bloom ('9-9), ranah psikomotor Jonathan 7int"rton, at all, Tpolog o! Kno"ledge , #kills and $ompetences,(8u9"m4ur#:uro/", 2005), hlm.-. 10 Sintiatava i!"ma Putra, o/.it. hlm. 26-266. -
berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan isik. Siswa melasanakan suatu tugas tertentu yang memerlukan keterampilan, misal dalam praktik berpidato pada pembelajaran bahasa 4ndonesia, praktik sembahyang dalam pelajaran agama, praktik olahraga dalam pendidikan jasmani, praktik+praktik di laboratorium 4PA, praktik menjahit, memasak makanan dan menyajikan hidangan dalam pelajaran keterampilan rumah tangga, dan lain sebagainya. &engan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah praktik di aula>lapangan, di bengkel, dan praktikum di laboratorium. &alam kegiatan+kegiatan praktik itu juga ada ranah kogniti dan aektinya, tetapi hanya sedikit jika dibandingkan ranah psikomotornya. &alam hubungan ini, guru melakukan pengamatan untuk menilai dan menentukan apakah siswa sudah terampil atau belum, jikamemerlukan kerja sama kelompok dinilai keterampilan kerja sama siswa serta keterampilan kepemimpinan siswa, dan lain sebagainya. Seperti halnya dalam bentuk+bentuk penilaian yang lain, asesmen psikomotor dimulai dengan perumusan tujuan pembelajaran. #ujuan pembelajaran dalam ranah psikomotor dibuat dengan kriteria yang sama seperti halnya tujuan pembelajran pada ranah kogniti maupun ranah aekti. '' Menurut Benyamin S.Bloom, dkk ('95), &omain psikomotor (psychomotor domain), yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian+bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks. Perubahan pola gerakan memakan waktu sekurang+ kurangnya *= menit. 2ata kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan kelompok keterampilan masing+masing, yaitu 7 a. Muscular or motor skill , yang meliputi 7 mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan. b. Manipulations of materials or objects, yang meliputi 7 mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk. c. Neuromuscular coordination, yang meliputi 7 mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik dan menggunakan. '
11 3sm"t &asuki dan ari;anto, Asesmen Pembelajaran, (PT "maja osdakar;a : &andun#, 201%), hlm. 20210. 12 "m"ntrian '#ama 3: Jakarta Pusat, 2012), hlm. 0. 6
)Bentuk #es Psikomotor #es untuk mengukur domain psikomotor adalah tes untuk mengukur penampilan kinerja (perormance) yang telah dikuasai peserta didik.&alam hal ini dapat berupa tes paper and pencil, identiikasi, simulasi, dan unjuk kerja. a) #es Paper and Pencil. Meskipun bentuk akti%itasnya seperti tes tulis, namun yang menjadi sasarannya adalah kemampuan peserta didik dalam penampilan karya, missal berupa desain alat ataupun desain grais. b) #es 4dentiikasi. #es ini lebih ditujukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentiikasi sesuatu hal, missal menemukan bagian yang rusak atau tidak berungsi dari suatu alat. c) #es simulasi. #es ini dilakukan jika tidak ada alat sesungguhnya yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga dengan simulasi tetap dapat menilai peserta didik sudah menguasai keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan atau belum. d) #es untuk kerja (work sample). #es ini dilaukan dengan alat yang sesungguhnya, sedangkan tujuannya untuk mengetahui peserta didik sudah menguasai atau terampil menggunaan alat tersebut atau belum. '* *)1enis Perangkat Penilaian Psikomotor "ntuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni membuat soal dan membuat perangkat atau instrument untuk mengamati unjuk kerja peserta didik.Soal untuk hasil belajar ranah psikomotor dapat berupa lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan lembar eksperimen.4nstrument untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat berupa lembar obser%asi atau portoolio. ?embar obser%asi adalah lembar yang digunakan untuk mengobser%asi keberadaan suatu benda atau kemunculan berbagai aspek keterampilan yang diamati.?embar obser%asi dapat berbentuk datar periksa (check list) atau skala penilaian (rating scale). &atar periksa berupa datar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya tinggal memberi check (centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati. Skala penilaian adalah lembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik atau menilai kualitas pelaksanaan berbagai aspek keterampilan yang diamati dengan skala tertentu, misalnya skala '+.Portoolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang teratur dan berkesinambungan, sehingga peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk menuju satu kompetensi tertentu. ' 1$ S3ntiatava i!"ma Putra, o/.it. hlm 2620. 1%34id. hlm. 2021.
)Aspek+Aspek Penilaian Psikomotor ?eighbody dan 2idd menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar psikomotor meliputi 7 ') kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja@ ) kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut+urutan pengerjaan@ *) kecepatan mengerjakan tugas@ ) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau kriteria yang telah ditentukan. &alam hal ini 8yan ('9:=) dengan penekanan kepada kapan penilaian dilaksanakan, menjelaskan bahwa hasil belajar psikomotor dapat diukur melalui ') pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, ) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan cara memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, *) memberikan penilaian kepada peserta didik beberapa waktu berselang setelah pembelajaran usai.' ) 2onstruksi 4nstrumen Sama halnya dengan soal ranah kogniti, soal untuk penilaian ranah psikomotor juga harus mengacu pada standar kompetensi yang sudah dijabarkan menjadi kompetensi dasar. Setiap butir standar kompetensi dijabarkan minimal menjadi kompetensi dasar, setiap butir kompetensi dasar dapat dijabarkan menjadi indikator atau lebih, dan setiap indicator harus dapat dibuat butir soalnya. 4ndicator untuk soal psikomotor dapat mencakup lebih dari satu kata kerja operasional. Selanjutnya, untuk menilai hasil belajar peserta didik pada soal ranah psikomotor perlu disiapkan lembar datar periksa obser%asi, skala penilaian, atau portoolio.#idak ada perbedaan mendasar antara konstruksi datar periksa obser%asi dengan skala penilaian.Penyusunan kedua instrument itu harus mengacu pada lembar tugas yang diberikan kepada peserta didik.Berdasarkan lembar tugas, dibuat datar periksa obser%asi atau skala penilaian.Pada umumnya, baik datar periksa obser%asi maupun skala penilaian terdiri atas tiga bagian, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan hasil.'5 5)Penyusunan 8ancangan Penilaian Sebaiknya, pendidik merancang secara tertulis system penilaian yang akan dilakukan selama satu semester. 8ancangan penilaian ini siatnya terbuka, sehingga peserta didik, guru lain, dan kepala sekolah dapat melihatnya. Adapun berbagai langkah penulisan rancangan penilaian adalah sebagai berikut7 13sm"t &asuki dan ari;anto, o/.it.hlm. 21-216. 15 Sitiatava i!"ma Putra, o/.it. hlm. 2122. 10
a)
Mencermati silabus yang sudah ada, dan
b) Menyusun rancanangan system penilaian berdasarkan silabus yang telah disusun. Selanjutnya, rancangan penilaian ini diinormasikan kepada peserta didik pada awal semester.&engan demikian, system yang dilakukan oleh guru semakin smepurna atau semakin memenuhi prinsip+prinsip penilaian. -) Penyusunan #es Psikomotor #es penampilan atau perbuatan, baik berupa tes identiikasi, simulasi, ataupun unjuk kerja semuanya dapat diperoleh dengan datar cek (check list) atau skala penilaian (rating scala) sebagai lembar penilaian (alat obser%asi). ontoh penyusunan butir soal bentuk datar cek, misalnya akan dilakukan pengukuran terhadap keterampilan peserta didik menggunakan thermometer badan. &alam hal ini, tentukan berbagai indicator yang menunjukkan peserta didik terampil menggunakan alat tersebut adalah sebagai berikut7 ') ) *) )
ara mengeluarkan thermometer dari tempatnya, ara menurunkan posisi air raksa serendah+rendahnya, ara memasang thermometer &an lain sebagainya.
Peserta didik dinyatakan terampil dalam hal tersebut, jika ia mampu melakukan urutan kegiatan tersebut dengan benar. Setelah diperoleh berbagai indikatornya, kemudian menyusun butir soal dalam bentuk datar cek. Beri tanda untuk setiap penampilan yang benar dari setiap tindakan yang dilakukan peserta didik, seperti uraian berikut7 C.') Mengeluarkan thermometer dari tempatnya dengan memegang bagian ujung yang tidak berisi air raksa. C.) Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler thermometer serendah+ rendahnya. C.*) memasang thermometer pada tubuh pasien (di mulut atau di ketiak) sehingga bagian yang berisi air raksa kontak dengan tubuh orang yang diukur suhunya. C.) CC Berikut contoh penyusunan butir soal bentuk skala penilaian. &alam skala penilaian, setelah diperoleh indicator+indikator keterampilan, selanjutnya 11
menentukan skala penilaian untuk setiap indicator, missal skala jika suatu indicator dikerjakan dengan sangat tepat, jika tepat, * jika agak tepat, jika tidak tepat, dan ' jika sangat tidak tepat. 1adi, pada prinsipnya, ada berbagai tingkat penampilan untuk setiap indicator keterampilan peserta didik menggunaan thermometer. ?ingkari angaka jika sangat tepat, angka jika tepat, angka * jika agak tepat, angka jika tidak tepat, atau angka ' jika sangat tidak tepat untuk setiap tindakan di bawah ini. * ' * ' *'
ara mengeluarkan thermometer dari tempatnya, ara menurunkan posisi air raksa serendah+rendahnya ara memasang thermometer pada tubuh orang yang diukur suhunya.
:) #eknik Penskoran #es Psikomotor Misalkan terdapat 5 butir soal yang dipakai untuk mengukur kemampuan peserta didik dengan skala penilaian. 1ika untuk butir ' seorang peserta didik memperoleh skor berarti sempurna>benar, butir memperoleh skor berarti benar tetapi kurang sempurna, butir * memperoleh skor berarti benar tetapi kurang sempurna, butir memperoleh skor * berarti kurang benar, butir memperoleh skor * berarti kurang benar, dan butir 5 memperoleh skor * berarti kurang benar, maka skor totalnya adalah ( D D D * D * D *). Seorang peserta didik yang gagal akan memperoleh skor 5 dan yang berhasil melaukan dengan sempurna memperoleh skor *=, maka median s kornya adalah (5 D *=)> E ':. 1ika dibagi menjadi kategori, peserta didik yang memperoleh skor 5+' dinyatakan gagal, skor '*+': dinyatakan kurang berhasil, skor '9+ dinyatakan berhasil, dan skor +*= dinyatakan sangat berhasil. &engan demikian, peserta didik yang memperoleh skor dapat dinyatakan sudah berhasil, tetapi belum sempurna.1ika siat keterampilannya absolut, maka setiap butir harus dicapai dengan sempurna (skala ).Fleh karena itu, hanya peserta didik yang memperoleh skor *= yang dinyatakan berhasil dengan kategori sempurna.'9)Menyikapi Perbedaan Anak dalam 8anah Psikomotor #erkait dengan kemampuan berkarya ini, hal+hal yang harus dilakukan adalah 7 a) Mendengar respon+respon kreati
1- S3ntiatava i!"ma Putra, ?/.it. hlm 222. 12
b) Menghargai respons+respons kreati dengan meminta siswa yang kreati c) Menciptakan suasana belajar yang kreati, dan bukan kon%ensional d) Membolehkan beberapa karya menjadi open-end, mungkin berantakan, dan tidak dapat dinilai untuk mendorong mereka agar mengeksplorasi e) Membangun lingkungan belajar yang leksibel dimana siswa bebas membuat pilihan dan melakukan minat+minat pribadi. Berdasarkan hasil analisis dan identiikasi tersebut maka memungkinkan pemilihan dan pengembangan kurikulum yang dapat melatih siswa untuk belajar mandiri.': #ipe hasil belajar ranah psikomotoris berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. 0asil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar aekti yang baru tampak dalam kecendrungan+kecendrungan untuk berperilaku. ontoh+contoh hasil belajar ranah aekti di atas dapat menjadi hasil belajar psikomotoris manakala siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung di dalam ranah aektinya sehingga kedua ranah tersebut, jika dilukiskan, akan tampak sebagai berikut. '9 0asil belajar aekti 0asil belajar psikomotoris + 2emauan untuk menerima pelajaran + Segera memasuki kelas pada waktu guru dating dari guru dan duduk paling depan dengan mempersiapkan kebutuhan belajar. + Perhatian siswa terhadap apa yang + Mencatat bahan pelajaran dengan baik dan dijelaskan oleh guru sistematis. + Penghargaan siswa terhadap guru. + Sopan, ramah, dan hormat kepada guru pada saat guru menjelaskan pelajaran. + 0asrat untuk bertanya kepada guru + Mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas + 2emauan untuk mempelajari bahan + 2e perpustakaan untukbelajar lebih lanjut atau pelajaran lebih lanjut meminta inormasi kepada guru tentang buku yang harus dipelajari, atau segera membentuk kelompok untuk diskusi + 2emauan untuk menerapkan hasil + Melakukan latihan diri dalam memecahkan pelajaran masalah berdasarkan konsep bahan yang telah diperolehnya atau menggunakannya dalam 16 '4dul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (PT "maja osdakar;a : &andun#, 201%) hlm. 1. 1 ana Sudjana, Penilaian %asil Proses Belajar &engajar , (PT "maja osdakar;a : &andun#), hlm. $1$2. 1$
praktek kehidupannya + Senang terhadap guru dan mata + Akrab dan mau bergaul, mau berkomunikasi pelajaran yang diberikannya dengan guru, dan bertanya atau meminta saran bagaimana mempelajari mata pelajaran yang diajarkannya 2.2.PEREN%ANAAN N"N TE& PEN'EMBAN'AN N"N TE& PEN(UUNAN N"N TE UNTU! INTRUMEN HAIL BELA)AR PI!"M"T"RI! BERDAAR!AN !II*!II N"N TE 2.2.1 Peren+anaan Pen#la#an N$n Tes
Melakukan pembelajaran harus dilakukan dengan prosedur tertentu.Prosedur ini merupakan langkah yang harus dilalui guru stsu pendidik dalam melakukan penilaian. Prosedur penilaian yang dilakukan oleh guru paling tidak aka mengarahkan proses penilaian yang lebih terarah dan lebih teratur, sehingga tidak terkesan penilaian yang dilakukan tergesa gesa. 0al ini penting mengingat tidk jarag ada sebagian guru yang melakukan penilaian hanya sekedar menggugurkan kewjiban melakukan penilaian, sementara nilai yang diberikan kepada siswa sudah disetting lebih awal.2arena itu terkadan ada siswa yang tidak ikut ujian bisa memperoleh nilai, sementara siswa yang memang benar benar akti tidak memperoleh nilai dari guru. 0arus disadari oleh guru bahwa untuk melakukan penilaian tidak semudah yang dibayangkan bahwa si A misalnya karena rajin harus diberikan nilai lebih dibangding si B yang karena malas jika disuruh lantas nilaianya harus rendah. Perlu diingat bahwa semua penilaian harus diacukan pada tujuan yang telah ditetapkan."ntuk itu terdapat beberapa urutan kerja yang harus dilakukan yaitu sebagau berikut.
A. LAN'!AH PERTAMA Menja,arkan!$m-etens# Dasar ke alam In#kat$r Pen+a-a#an Has#l Belajar
4ndikator meerupakan ukuran, karakteristik, ciri ! ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi>menunjukkan ketercapaian suatu kompetensimdasar. 4ndikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opersional yang dapat diukur, seperti 7 Mengidentiikasi, mengukur, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsiskan. 4ndikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh pendidik dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik, keluasan dan 1%
kedalaman kompertensi dasar, dan daya dukung sekolah misalnya kemampuan guru dan sarana atau prasarana penunjang.Setiap kompeten dasar dapat di kembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar.4ndikator ! indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan untuk melakukan penilaian. Contoh: Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi 4ndikator Mata -elajaran
/ Pen##kan jasman#& $lahraga& an kesehatan
2elas>semester
7 4>'
tanar !$m-etens# Memperhatikan gerak dasar ke dala permainan sederhana dan olahraga serta nilai ! nilai yang terkandung di dalamnya
!$m-etens# Dasar In#kat$r Mempraktikkan gerak •Melempar bola ke dasar dala permainan berbagai arah. bola kecil sederhana •Melempar bola ke dengan peraturan yang sasaran. termodiikasi, serta nilai •Menangkap bola kerja sama tim, dengan dua sporti%itas, dan tangan ke kejujuranGG. berbagai arah. bola •Memukul
dengan tongkat pemukul. kerja •Menerapkan sama tim dalam permainan nola kasti. ndikator!: dikemban"kan oleh pendidik satuan pendidikan sesuai den"an kondisi daerah dan satuan pendidikan masin" # masin". $atu %& dapar dikemban"kan menjadi beberpa indikator B. LAN'!AH !EDUA Meneta-kan !r#ter#a !etuntasan et#a- In#kat$r
Setelah menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indikator, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator.8entang persentasw kriteria ketuntasan setiap indikator adalah =/ + '==/.2riteria katuntasan ideal untuk masing ! masing indikator adalah -/.$amun satua pendidikan dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah =/, 5=/ atau -=/.Sudut pandang yang digunakan dalam
1
pebetapan adalah tingkat kemampuan akademis mpeserta didik, kompleksitas indikaotr dan daya dukung pendidik, serta ketersediaan saran prasarana. Pada tahap awal kriteria ketuntasan indikator boleh rendah, namun diharapkan semakin laa semakin meningkat. 0al ini karena kualitas satuan pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasiona. 0asil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan dengan satuan pendidikan lain ( benchmarkin"). Melalui pemeringkatan ini diharapkan suatu satuan pendidikan terpacu untuk meningatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria ketuntasan pencapaian indikator semakin mendekati '==/. Contoh : Penetapan 2riteria 2etuntasan 4ndikator pada Beberapa Mata Pelajaran7H Mata Pelajaran
/ Matemat#ka
2elas>Semester
7 44>'
tanar !$m-etens# In#kat$r !r#ter#a !$m-etens# Dasar !etuntasan Menggunakan Mengguakan 5/ didik •Peserta pengukuran alat ukur #idak menyebutkan waktu, panjang baku dan baku macam ! macam dan berat (cm, m) yang alat ukur panjang dalam sering di tidak baku dalam pemecahan gunakan kehidupan sehari ! masalah. hari (jengkal, depa,
langkah, kali, dll) didik dapat •Peserta menggunakan alat ukur tidak baku ( jengkal, depa, pecak (panjang telapak kaki) lankah kaki, dll) didik •Peserta menyebutkan alat ukur baku cm,yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari ! hari.
5/
5/
5/
15
Peserta
•
didik
dapat
menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panajang suatu benda. •Peserta didik menarik
5/
kesimpulan bahwa penggunaan dengan alat ukur tidak baku hasilnya berbeda.
%. LAN'!AH !ETI'A Pemetaan tanar !$m-etens#& !$m-etens# Dasar& In#kat$r& !r#ter#a !etuntasan& an As-ek 0ang Tera-at -aa Ra-$r
Contoh : Pemetaan Stadar 2ompetensi, 2ompetensi &asar, 4ndikator, 2riteria 2etuntasan dan aspek yang terdapat Pada 8apor pada Beberapa Mata Pelajaran ( pada rapor) Mata Pelajaran
/ Pen##kan )asman#& "lahraga& an !esehatan
2elas>Semester
7 4>'
tanar !$m-etens#
!$m-etens# Dasar
In#kat$r
!r#ter#a !etunta san :/ dengan
Memperhatik Mempraktikk •Melempar an gerak an gerak kontrol yang dasar ke dala dasar dala meningkat. permainan permainan bola •Menangkap sederhana dan bola kecil dengan kontrol olahraga serta sederhana yang meningkat. nilai ! nilai dengan bola •Memukul yang peraturan dengan tongkat. terkandung di yang dan •Memintas dalamnya termodiikasi, menangkap bol serta nilai dengan konsisten. kerja sama •Mengembalikan bola tim, dengan cepat dan sporti%itas, akurat. dan jenis •Memilih kejujuranGG. lemparan dan
As-ek
2emampuan gerak dasar
:/
2emampuan gerak dasar
:=/
2emampuan gerak dasar 2emampuan gerak dasar
:=/
:=/
:=/
2emampuan gerak dasar 2emampuan gerak dasar
1-
pukulan untuk menyulitkan lawan. •Memperkirakan kemampuan berlari untuk mencetak angka. tempat •Memilih
:=/
2emampuan gerak dasar
:=/
2emampuan gerak dasar
berdiri saat -/ menjadi regu penjaga untuk menyulitkan regu -/ pemukul •Bermain kasti dengan menerapkan sama tim. •Menerapkan
kerja -/
2emampuan gerak dasar Sikap
2emampuan gerak dasar
peraturan permaianan. manaat •Mengetahui setiap akti%itas terhadap tubuh.
D. LAN'!AH !EEMPAT Pemetaan tanar !$m-etens#& !$m-etens# Dasar& In$kat$r& !r#ter#a !etuntasan& As-ek Pen#la#an& Dan Tekn#k Pen#la#an
Standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hingga kriteria ketuntasan perlu dipetakan berdasarkan bobot materi yang dipelajari.Pemetaan ini dilakukan juga dapat dimaanaatkan untuk memberikan penilaian berdasarkan sebaran kompetensi dan indikatornya. Contoh : Pemetaan standar kompetensi, kompetemsi dasar, indikator, kriteria ketuntasn, aspek, dan teknik penilaian pada beberapa mata pelajaran. Mata Pelajaran
/ Pen##kan )asman#& "lahraga& an !esehatan
2elas>Semester
7 4>'
tanar !$m-ete
!$m-ete n*s# Dasar
In#kat$r
!r#ter#a !etunta
As-ek
Tekn#k Pen#la#an 16
n*s#
Memperha ti+kan gerak dasar ke dala permainan sederhana dan olahraga serta nilai ! nilai yang terkandun g di dalamnya
*san
Memprakt ik+kan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang termodiik as+i, serta nilai kerja sama tim, sporti%itas , dan kejujuranG G.
•
:/
dengan kontrol yang meningkat. •Menangkap
:/
Melempar
bola dengan kontrol yang meningkat. •Memukul bola dengan tongkat. dan •Memintas menangkap bol dengan konsisten. •Mengembalika n bola dengan cepat dan akurat. jenis •Memilih lemparan dan pukulan untuk menyulitkan lawan. •Memperkiraka
:=/ :=/
:=/
2emampu an gerak dasar 2emampu + an gerak dasar
:=/
2emampu an gerak dasar
:=/
:=/
+
2emampu + an gerak dasar +
-/
-/ n kemampuan berlari untuk -/ mencetak angka. •Memilih tempat berdiri saat menjadi regu penjaga untuk
2emampu + an gerak dasar + 2emampu an gerak dasar +
2emampu an gerak dasar 2emampu + an gerak dasar +
2emampu + an gerak dasar Sikap
1
menyulitkan regu pemukul kasti •Bermain
2emampuan gerak dasar
dengan menerapkan kerja sama tim. •Menerapkan peraturan permaianan. •Mengetahui manaat setiap akti%itas terhadap tubuh.
E. PENETAPAN TE!NI! PENILAIAN Dalam mem#l#h tekn#k -en#la#an -ert#m,angkan +#r# #n#kat$r
Contoh: •
Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya
•
adalah unjuk kerja (perormance) Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tes tertulis.=
2.2.2Langkah*Langkah Pengem,angan Instrumen N$n Tes
2emampuan pengembangan instrument merupakan salah satu kompetensiyang harus dimiliki oleh konselor dalam memberikan layanan bimbingna dan konseling di sekolah.Pengembangan instrument dapat dilakukan untuk memperoeh data atau inormasi yang dibutuhkan karena tidak ada atau belum ada instrument yang dapat mengukur aspek tersebut, atau, kalaupunsudah ada, dapat diadaptasi sesuai karakteristik responden dan wilayah administrati. 2emampuan ini diperlukan dalam proses pengumpulan data peserta didik maupun lingkungan. 4normasi yang diperoleh berdasarkan hasil asesmen ditunjukan 20 am!ah &. @no dan Satria >oni, Assessment Pembelajaran, (PT &umi 'ksara : Jakarta, 201%), hlm. %1 20
sebagai dasar dalam merencanakan program, dan menentukanlayanan yang tepat bagi peserta didik.'
a.
b. c.
d.
e. . g.
Berikut ini langkah+langkah pengembangan alat e%aluasi non+tes7 Menentukan aspek yang akan diukur. Menetapkan aspek yang akan diungkap. Biasanya, aspek belajar yang akan diungkap dengan non+tes berkenaan dengan ranah aekti dan psikomotorik. Menentukan instrument yang akan digunakan sesuai dengan hal yang telah ditetapkan sebelumnya. Menentukan deinisi atau behasan tentang aspek yang akan diungkap. Biasanya, hal ini berdasarkan atas teori tertentu, misalnya kitaaan mengungkap keterlibatan siswa dalam diskusi. 8umuskan hal yang dimaksud dengan keterlibatan itu, misalnya menurut pendapat $ana Syaodih (==), keterlibatan siswa dalam berdiskusi menakup kemampuan siswa dalam mengikuti diskusi, yang mencakup keaslian dalam mengungkapkan idea tau gagasan siswa dan keikutsertaan dalam menyanggah pendapat orang lain. Menentukan ormat instrument, misalnya kita akan mengungkap keterlibatan siswa dalam berdiskusi menggunakan obsr%asi. Maka ormat instrument yang digunaka adalah uraian bebas (essay), skala penilaiaan (rating skill), pilihan ganda, datar cek, atau yang lainnya. 0al yang lebih dijelaskan dalam hal ini berkenaan dengan sala. Skala merupakan alat yang mengukur nilai, sikap, minat atau perhatian, yang disusun dalam bentuk penyataan untuk dinilai pleh responden yang hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang digunakan. Ada dua jenis skala yang sering digunakan. Pertama, skala sikap. Sikapdapat diartikan sebagai reaksi seseorang terhadap stimulus yang datang pada dirinya. 1adi, skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. 0asilnya berupa kategori sikap, yaitu mendukung, menolak, ataupun netral. 2edua, skala penilaian. Skala penilaian mengukur perilaku siswa melalui pernyataan perilaku padasuatu itik kontinum atau kategori yang bermakna nilai. Mengembangkan kisi+kisi Menulis pernyataan yang sesuai dengan kisi+kisi. ?akukan penulisan atau pembuatan pernyataan. Analisis rasional terhadap pernyataan yang telah dirumuskan. 0al ini bisa dilakukan oleh sendiri atau orang lain yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut.
2.2.3)en#s*)en#s Instrumen N$n*tes 213antina 2omalasari, dkk. 'ssesmen eknik Nontes dalam erspelktif *% komprensif . (P# 4ndeks 7 1akarta,==9), hlm. *'.
21
4nstrument adalah alat yang digunakan untuk suatu tujuan.4nstrumen e%aluasi adalah alat yang digunakan untuk tujuan memperoleh (menilai atau mengukur) seberapa jauh kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran.&alam praktiknya, instrument atau pengukuran hasil belajar siswa terbagi menjadi dua jenis, yaitu instrument tes dan instrument nontes.* "ntuk melakukan penilaian diperlukan instrument penilaian yang rele%an atau sesuai dengan tujuan pembelajaran. &engan menggunakan instrument yang sesuai, maka akan dapat tercapai hasil penilaian yang optimal. #ujuan pembelajaran harus sesuai dengan tujuan kurikulum harus sesuai dengan tujuan institusional dan tujuan nasional. "ntuk mengetahui keberhasian proses pembelajaran tidak selalu dengan menggunakan alat tes, karena ada aspek kemampuan lain yang tidak bisa dinilai dengan tes,misalnya tentang sikap, kebiasaan bekerja, kejujuran dan lain+lain. #eknik penilaian non+tes berarti melaksanakan penilaian pada pembelajaran dengan tidak melakukan tes, tetapi menilai kepribadian anak keseluruhan yang meliputi aspek aekti, kogniti, dan psikomotorik.Selain aspek tersebut, penilaian juga dilakukan melalui berbagai hal, seperti dari ucapan, riwayat hidup, sosial, dan lain sebagainya, yang berhubungan dengan kegiatan belajarn dalam ruang lingkup pendidikan, baik indi%idu maupun kelompok. Berikut ini beberapa jenis instrument non+tes. 1. ",seras# Pengamatan Fbser%asi merupakan suatu teknik penilaian non+tes yang dilakukan secara langsung terhadap siswa dengan memperlihatkan tingkah lakunya. Secara umum, obser%asi adalah cara menghimpun berbagai bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap enomena sebagai sasaran yang dapat dilakukan di dalam ruang belajar (kelas), lapangan upacara, dan ruang lingkup sekolah lainnya. Fbser%asi dapat dilakukan pada berbagai tempat, misalnya kelas pada waktu pelajaran, di halaman seolah pada waktu bermain, di lapangan pada waktu murid olahraga, upacara, dan lain+lainnya.Menurut jenisnya, obser%asi terbagi menjadi *, yaitu obser%asi langsung, dengan alat (tidak langsung), dan partisipasi. Sedangkan, menurut cara dan tujuannya, obser%asi juga dibedakan menjadi * macam 7 22 Sitiata%a 8iIema Putra, op.cit. hlm '5+'5. 2$34id. hlm.106. 2% #rianto, M.Pd. en"emban"an Model embelajaran emataik . (Prestasi Pustaka 7 Surabaya,='=), hlm. **.
2 Sitiata%a 8iIema Putra. Fp.cit. hlm. '*:. 22
a. Fbser%asi partisipan dan non+partisipan. Fbser%asi partisipan merupakan obser%asi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pengamatan itu, pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Fbser%asi partisipan dilaksanakan sepenuhnya jikapengamat betul+betul mengikuti kegiatan kelompok, bukan hanya pura+pura. &engan demikian, ia hanya menghayati dan merasakan seperti hal yang dirasakan orang+orang dalam kelompok yang diamati. Sedangkan, obser%asi nonpartisipan, obser%asi tidak mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek atau e%aluator yang berada Jdi luar garisK seolah+olah sebagai penonton belaka. ontoh obser%asi partisipan, yaitu guru mengamati setiap anak. 1ika obser%asi nonpartisipan, guru hanya sebagai pengamat dan tidak ikut bermain. b. Fbser%asi sistematik dan obser%asi nonsistematik. Fbser%asi sistematik merupakan obser%asi di mana berbagai actor yang diamati sudah didatarkan secara sistematis dan diatur menurut kategorinya. Sedangkan, obser%asi nonsistematik adalah apabila dalam pengamatan tidak terdapat struktur kategori yang akan diamati. Berbeda dengan obser%asi partisipan, dalam obser%asi sistematik ini pengamat berada di luar kelompok. &engan demikian, pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkupi dirinya. ontoh obser%asi sistematis, misalnya guru yang sedang mengamati anak+anak menanam bunga. &i sini, sebelum guru melaksanakan obser%asi, sudah membuat berbagai kategori yang akan diamati, misalnya kerajinan, kesiapan, kedisiplinanan, ketangkasan, kerja sama, dan kebersihan. 2emudian, berbagai kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid dalam menanam bunga. Sedangkan, bila obser%asi nonsistematis,guru tidak membuat kategori+kategori, tetapi langsung mengamati anak yang sedang menanam bunga. c. Fbser%asi eksperimental. Fbser%asi eksperimental terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Fbser%asi eksperimental dilakukan secara nonpartisipasi, tetapi sistematis. &alam hal ini, ia dapat mengendalikan unsur+unsur penting dalam situasi sedemikian rupa, sehingga situasiitu dapat diatur sesuai tujuan e%aluasi. Berikut tujuan obser%asi sebagai alat e%aluasi 7 a. Menilai minat, sikap, dan nilai yang terkandung dalam diri siswa. b. Melihat proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun kelompok c. Suatu tes essay (objekti) tidak dapat menunjukkan seberapa jauh kemampuan siswa dapat menjelaskan pendapatnya secara lisan, dalam bekerja kelompok dan mengumpulkan data. "ntuk mencapai tujuan tersebut, obser%asi yang baik dan tepat harus memilliki siat+siat tertentu. Berikut siat+siat tersebut 7 2$
a. b. c. d.
0anya dilakukan sesuai tujuan pengajaran. &irencanakan secara sistematis. 0asilnya dicatat dan diolah sesuai tujuan. &apat diperiksa %aliditas, reabilitas, dan ketelitiannya.
Berikut beberapa kelebihan obser%asi sebagai alat penilaian non+tes 7 a. Fbser%asi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak b. &alam obser%asi, memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting c. Fbser%asi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mengecek data yang diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket. d. Fbser%asi tidak perlu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati. Bila menggunakannya, hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran. Selain kelebihan tersebut, obser%asi juga memiliki kelemahan. Berikut kelemahan obser%asi7 a. Fbser%asi tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorang yang sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja merahasiakan kehidupannya, tidak dapat diketahui dengan obser%asi, misalnya mengamati anak yang menyanyi, ia kelihatan bergembira, lincah, tetapi belum tentu hatinya gembira. Mungkin sebaliknya, ia sedih dan luka, tetapi dirahasiakan. b. Apabila objek yang diobser%asi mengetahui bila sedang diobser%asi, makan tidak mustahil tingkah lakunya dibuat+buat agar obser%er merasa senang. c. Fbser%er banyak tergantung pada berbagai actor yang tidak dapat dikontrol sebelumnya.5 Penyusunan skala penilaian perlu dilakukan dengan tepat agar benar+benar menggambarkan kriteria tingkah laku atau siat+siat peserta didik yang akan diamati. Adapun langkah+langkah pembuatan skala penilaian, dapat dilihat berikut 7 a. Menetapkan tujuan b. Mengidentiikasi item ataukriteria yang akan digunakan c. Melakukanidentiikasi deskriptordari setiap kriteria yang telah ditetapkan d. Mengidentiikasi proses e%auasi (menetapkan klasiikasi penilaian yang digunakan, banyaknya inter%al skala, menetapkan e%aluator, menyediakan kolom komentar, dll) e. Membuat ormat skala penilaian
25 Sitiata%a 8iIema Putra. Fp.cit. hlm. '*:+'. 2%
. Membuat pedoman pengisian yang jelas -
Berikut ini adalah contoh ormat lembar obser%asi. 4"RMAT LEMBAR "BER5AI PEN'U!URAN !EE4E!TI4AN PEERTA DI!UI ?embaran ini diisi oleh guru atau pengamat waktu istirahat ataupun setelah diskusi berakhir.?embaran ini mencatat keektian setiap peserta diskusi dalam empat kriteria.#ulislah angka+angka yang tepat di belakang pernyataan+pernyataan di bawah ini. Arti angka+angka 7 E baik sekali E baik * E cukup E kurang ' E kurang sekali: !r#ter#a DI!UI 1 '. Sikap 2erjasama Semangat . "runan Masuk akal #eliti 1elas 8ele%an Berdasarkan pada urunan sebelumnya *. Bahasa 2ejelasan 2etelitian 2etepatan Menarik 2ewajaran . 2esopanan Menggunakan bahasa yang sopan dan alasan yang tulus Membantu kelompok pada arah yang benar
DI!UI 2
DI!UI 3
2- 3antina 2omalasari, op.cit. hlm. -=. 26Sitiatava i!"ma Putra.?/.it. hlm. 1%$1%%. 2
DT
Meluruskan penyimpangan Menunjukkan yang terpuji
sikap
2. 6a7an+ara interview Lawancara atau inter+ie termasuk salah satu alat penilaian non+tes yang digunakan untuk mendapatkan inormasi tertentu tentang keadaan responden dengan jalan #anya jawab sepihak. &engan kata lain, wawancara adalah cara menghimpun berbagai bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan taanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, serta dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan. &ikatakan sepihak karena berbagai pertanyaan yang diajukan dalam kegiatan wawancara itu hanyaberasal dari pihak wawancara, sedangkan responden hanya bertugas sebagai penjawab (pertanyaan hanya diajukan oleh subjek e%aluasi) Lawancara dapat dilakukan dengan cara, yaitu 7 a. nter+ie bebas (tidak berstruktur atau tidak terpimpin), dimana responden mempunyai kebebesan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh berbagai patokan yang telah dibuat oleh subjek e%aluasi (tanpa terikat oleh berbagai ketentuan yang telah dibuat oleh pewawancara) b. nter+ie terpimpin (terstruktur), yaitu inter%iew yang dilakukan oleh subjek e%aluasi dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. 1adi, pada waktu menjawab pertanyaan, responden tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan. #erkadang, pertanyaan itu bersiat sebagai yang memimpin, mengarahkan, dan penjawab sudah dipimpin oleh sebuah datar cocok, sehingga dalam menuliskan jawaban, ia tinggal membubuhkan tanda cocok di tempat yang sesuai dengan keadaan responden.
Sebagai alat penilaian, wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar. Berikut tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara 7 a. #ahap awal pelaksanaan wawancara bertujuan untuk mengondisikan situasi wawancara. Buatlah situasi yang mengungkapkan suasana keakraban, sehingga siswa tidak merasa takut, dan ia terdorong untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas dan benar atau jujur. b. Penggunaan pertanyaan. Setelah kondisi awal cukup baik, barulah diajukan pertanyaan+pertanyaan sesuai dengan tujuan wawancara. Pertanyaan pertanyaan diajukan secara bertahap dan sistematis berdasarkan rambu+rambu atau kisi+kisi yang telah dibuat sebelumnya. c. Pencatatan hasil wawancara. 0asil wawancara sebaiknya dicatat saat itu juga supaya tidak lupa. 25
Sebelum melaksanakan wawancara, perlu dirancang pedoman wawancara. Pedoman ini disusun dengan menempuh berbagai langkah sebagai berikut 7 a. #entukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara. b. Berdasarkan tujuan yang ada, tentukan aspek+aspek yang akan diungkapkan dalam wawancara tersebut. c. #entukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, bentuk berstruktur ataukah terbuka. d. Buat pertanyaan yang berstruktur atau bebas. e. Ada baiknya, dibuat pula pedoman mengolah dan menasirkan hasil wawancara, baik pedoman wawancara terpimpin ataupun wawancara bebas.
Ber#kut #n# aalah +$nt$h -e$man 7a7an+ara ,e,as.
#ujuan Bentuk 8esponden $ama siswa 2elas>semester 1enis kelamin
7 Memperoleh inormasi mengenai cara belajar yang dilakukan oleh siswa di rumahnya. 7 Lawancara bebas 7 Siswa yang memperoleh hasil belajar cukup tinggi. 7 CCCCCCCCCCCCCCCCCCC. 7 CCCCCCCCCCCCCCCCCCC 7 CCCCCCCCCCCCCCCCCCC
Pertan0aan guru
)a7a,an s#s7a
!$mentar an kes#m-ulan has#l 7a7an+ara
'. 2apan dan berapa lama Anda belajar di rumah . Bagaimana cara Anda mempersiapkan diri untuk belajar secara eekti *. 2egiatan apa yang Anda lakukan pada waktu mempelajari bahan pelajaran . Seandainya Anda mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, usaha apa yang Anda lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut . &st.
2-
Seperti halnya obser%asi, teknik wawancara memiliki keuntungan dan kekurangan. Beriku ini keuntungn dari wawancara 7 a. Lawancara dapat memberikan keteranagan keadaan pribadi. 0al ini tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek. b. Lawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam peaksanaan. c. Lawancara dapat dilaksanakan serempak dengan obser%asi. d. &ata tentang keadaan indi%idu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat dibandingkan dengan obser%asi dan angket. e. Lawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara pewawancara dengan objek. Sedangkan, berikut ini kelemahan wawancara sebagai alat penilaian 7 a. 2eberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan, kemampuan indi%idu yang diwawancarai. b. 2elancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar pelaksanaan wawancara. c. Lawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari pewawancara. d. Adanya pengaruh subjekti dari pewawancara dapat mempengaruhi hasil wawancara.9 3. Angket !u#s#$ner 2uisioner (uestionnaire) juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, angket adalah sebuah datar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). &engan kuisioner ini, dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, attau pendapat seseorang. Pada umunya, tujuan penggunaan angket atau kuisioner dalam proses pembelajaran adalah, terutama untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.*= Angket disusun dengan tujuan untuk menghimpun sejumlah inormasi yang rele%an dengan dengan keperluan bimbingan dan konselinng, seperti identitas pribadi peserta didik, keterangan tentang keluarga, riwayat kesehatan, riwayat pendidikan, kebiasaan belajar di rumah, hobi atau inormasi lainnya. *'
2 Sitiata%a 8iIema Putra, Fp.cit. hlm. '+'9. $04bid. hlm. '9+'=. $1 3antina 2omalasari,dkk. 'ssesmen eknik Nontes dalam erspelktif *% komprensif . 1akarta74ndeks,==9)hlm :'
26
2uisioner dapat ditinjau dari beberapa segi. ertama, ditinjau dari segi orang menjawab. Berikut ini pembagiannya 7 a. 2uisioner langsung, yaitu jika kuisioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya. b. 2uisioner tidak langsung, kuisioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang diminta keterangannya. Biasanya, kuisioner tidak langsung digunakan untuk mencari inormasi tentang bawahan, anak, saudara, tetangga, dan lain sebagainya. * ontoh angket tidak langsung 7 ** '. Apakah putra 4bu>Bapak memiliki kebiasaan belajar setiap hari di rumah a #idak . Berapa lama biasanya putra 4bu>Bapak belajar di rumah setiap harinya ' 1am 1am N 1am
%edua, ditinjau dari segi cara menjawab. Berikut ini pembagiannya7 a. 2uisioner tertutup, yakni kuisioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap, sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. b. 2uisioner terbuka, yakni kuisioner yang disusun sedemikian rupa, sehingga para pengisi mengemukakan pendapatnya. 2uisioner terbuka disusun apabila macam jawaban pengisi belum terperinci dengan jelas, sehingga jawabannya akan beraneka ragam. 2eterangan tentang alamat pngisi tidak mungkin diberikan dengan cara memiih pilihan jawaban yang disediakan. 2uisioner terbuka juga digunakan untuk meminta pendapat seseorang.* ontoh angket terbuka untuk penilaian peserta didik 7 '. Apakah Anda memiliki kebiasaan belajar setiap hari di rumah 1elaskan alasannya CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC . Berap lama biasanya Anda belajar di rumah CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC $2 Sitiata%a 8iIema Putra. Fp.cit.hlm. '=. $$ 3antina 2omalasar,dkk, Fp.cit.hlm. :. $% Sitiata%a 8iIema Putra, Fp.cit. hlm. '=+''. 2
ontoh angket tertutup untuk penilaian peserta didik 7 * '. Apakah Anda memiliki kebiasaan belajar stiap hari di rumah a #idak . Berapa lama biasanya Anda belajar di rumah ' 1am 1am N1am *. Apakah waktu tersebut Anda rasa cukup a #idak %eti"a, datar cocok (check list ), yaitu deretan pernyataan (yang biasanya singkat+singkat), dimana responden yang die%aluasi tinggal membubuhkan tanda cocok di tempat yang sudah disediakan.Ada pendapat yang mengatakan bahwa sebenarnya skala bertingkat dapat digolongkan ke dalam datar cocok.2arena, dalam skala bertingkat, respoden juga diminta untuk memberikan tanda cocok pada pilihan yang tepat. Adapun langkah+langkah dalam menyusun angket atau kuisioner adalah sebagai berikut 7 a. Menentukan tujuan yang akan dicapai dari penggunaan angket. Misal, angket disusun dengan tujuan utnuk mengetahui kebiasaan belajar peserta didik di rumah, ingin mengetahui keterikatan peserta didik dengan tugas, ingin mengetahui keadaan keluarga, dan sebagainya. b. Mengidentiikasi %ariabel yang menjadi materi angket, missal persepsi peserta didik tentang pengasuhan orang tua, kebiasaan belajar, minat kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya, kemudian dijabarkan dalam kisi+kisi, c. Menyusun kalimat+kalimat pertanyaan atau pertanyaan yang mewakili setip indikator sebagaimana yang telah dijabarkan dalam kisi+kisi d. Melengkapi angket dengan identitas responden jika diperlukan, dan pendahuluan, yaitu berupa tujuan angket tersebut dan petunjuk pengisiannya. Berikut ini beberapa kelebihan teknik penilaian jenis ini 7 a. &engan angket, kita dapat memperoleh data dari sejumlah anak dengan hanya membutuhkan waktu yang singkat. b. Setiap anak dapat memperoleh sejumah pertanyaan yang sama c. &engan angket, pengaruh subjekti dari guru dapat dihindarkan.
$ Gantina >omalasari,dkk. ?/.it.hlm. 626$. $0
Selain kelebihan tersebut, angket juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut ini kelemahannya 7 a. Pertanyaan yang diberikan melalui angket terbatas, sehingga ada hal+hal yang kurang jelas, maka sulit diterangkan kembali. b. #erkadang pertanyaan yang diberikan tidak dijawab oleh semua anak, atau mungin dijawab, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Sebab, anak merasa bebas menjawab dan tidak diawasi secara mendetail. c. Ada kemungkinan angket yang diberikan tidak dapat dikumpulkan semua karena banyak anak yang merasa kurang perlu hasil dari angketyang diterima.*5
%$nt$h angket / AN'!ET MINAT I6A TERHADAP PEMBELA)ARAN Mata peajaran 7 2elas>semester 7 0ari>tanggal 7 Petunjuk '. Pada angket ini terdapat * pertanyaan. Pertimbangkan baik+baik seriap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenarannya. . Berilah jawaban yang benar sesuai dengan pilihanmu. *. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. 1awabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan ain. . atat responsmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk+ petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. #erima kasih.
2eterangan pilihan jawaban 7 ' E sangat tidak setuju E tidak setuju * E ragu+ragu E setuju E sangat setuju*P<8$A#AA$ N$ Pertan0aan
P#l#han )a7a,an
$5 Sitiata%a 8iIema Putra. Fp.cit. hlm. ''+'. $-4bid. hlm. '+'5. $1
'. . *. . . 5. -. :. 9. '=. ''. '. '*. '.
'. '5. '-.
':.
'9. =. '. . *.
3uru benar+benar mengetahui bagaimana membuat kami menjadi antusias terhadap materi pembelajaran. 0al+hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini akan bermanaat bagi saya Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini Pembeajaran ini kurang menarik bagi saya 3uru membuat materi pelajaran ini menjadi penting Saya perlu beruntung agar mendapat nilai yang baik dalam pembelajaran ini Saya harus bekerja sangat keras sgsr berhasil dalam pembelajaran ini Saya tidak melihat bagaimana hubungan antara isi pelajaran ini dengan sesuatu yang telah saya ketahui 3uru membuat suasana menjadi tegang apabilamembangun sesuatu pengertian Materi pembelajaran ini terlalu sulit bagi saya Apakah saya akan berhasil atau tidak berhasil dalam pembelajaran ini, hal itu tergantung kepada saya Saya merasa bahwa pembelajaran ini memberikan banyak kepuasan kepada saya &alam pembelajaran ini, saya mencoba menentukan standarkeberhasilan yang sempurna Saya berpendapat bahwa nilai dan penghargaan lain yang saya terima adalah adil jika dibandingkan dengan yang diterima oleh siswa lain Siswa di dalam pembelajaran ini tampak rasa ingin tahunya terhadaap materi pelajaran Saya senang bekerja dalam pembelajaran ini Sulit untuk memprediksi berapa nilaiyang akan diberikan oleh guru untuk tugas+tugas yang diberikan kepada saya Saya puas dengan e%aluasi yang dilakukan oleh guru dibandingkan dengan penilaian saya sendiri terhadap kinerja saya Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari pembelajaran ini 4si pembelajaran ini sesuai dengan apa yang saya peroleeh daripembelajaran ini 3uru melakukan hal+hal yang tidak laIim dan menakjubkan yang menarik Para siswa berperan akti di dalam pembelajaran "ntuk mencapai tujuan, saya harus berhasil dalam $2
. . 5. -. :. 9.
*=.
*'. *.
**. *.
pembelajaran ini 3uru menggunakan bermacam+macam tekni mengajar yang menarik Saya tidak berpendapat bahwa saya akan memperoleh banyak keuntungan dari pembelajaran ini Saya sering melamun di dalam kelas Pada saat saya mengikuti pembelajaran ini, saya dapat berhasil jika saya berupaya cukup keras Manaat pribadi dari pembelajaran ini jelas bagi saya 8asa ingin tahu saya sering kali tergerak oleh petanyaan yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi pembelajaran ini Saya berpendapat bahwa tingkat tantangan dalam pembelajaran ini tepat, tidak terlalu gampang, dan tidak terlalu sulit Saya merasa agak kecewa dengan pembelajaran ini Saya merasa memperoleh cukup penghargaan terhadap hasil kerja saya dalam pembelajaran ini, baik dalam bentuk nilai, komentar, ataupun masukan lain 1umlah tugas saya harus saya lakukan adalah memadai untuk pembelajaran semacam ini Saya memperoleh masukan yang cukup untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja saya
8. P$rt$9$l#$ Portoolio penilaian (assessment ) diartikan sebagai kumpulan akta>bukti dan dokumen yang berupa tugas+tugas yang terorganisir secara sistematis dan seseorang secara indi%idual dalam proses pembelajaran. (6ajar,==79=). Portoolio adalah pengumpulan secara sistematis hasil kerja seseorang. Penilaian portoolio merupakan strategi penilaian dengan cara mengumpulakan dan menilai hasil kerja dan tugas siswa secara berkelanjutan sebagai acuan bagi guru untuk melihat apakah telah terjadi kemajuan belajar pula diri siswa. Penilaian portoolio bermanaat bagi siswa, guru maupun orang tua. Bagi siswa manaat portoolio antara lain adalah7 a. Memberi kesempatan siswa untuk memonitor dan bereleksi terhadap perkembangan belajarnya@ b. Memberi kesadaran bahwa perkembangan masing ! masing orang berbeda secara indi%idual@ c. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mendemonstrasikan pencapaian indikator kompetensi@ d. Memberikan kesempatan pada siswa untuk menilai dirinya sendiri@ e. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri.
$$
a. b. c. d. a. b.
Bagi guru portoolio berguna untuk7 Mengintegrasikan penilaian dan pelaporannya dalam proses pembelajaran@ Menentukan contoh kerja nyata siswa yang berkaitan dengan indikatir kompetensi@ Menentukankemajuan dan pencapaian belajar siswa@ Mendiagnosa kekuatan dan kebutuhan siswa. Sedangkan bagi orang tua portoolio beguna untuk7 Agar lebih terlibat dalam proses balajar anak@ Memungkinkannya mengetahui perkembangan dan kemajuan anak.
,. Langkah : langkah Pen#la#an P$rt$9$l#$ Agar portoolio menjadi bagian integral dari kegiatan pembelajaran di kelas potoolio harus direncanakan dengan hati ! hati. ?angkah ! langkah yang dapat di tempuh atara lain adalah 7 '. Memeberikan keyakinan kepada siswa bahwa portoolio merupakan milik mereka. Supaya siswa terlibat dalam kerja akti dan mendorong mereka untuk menilai dirinya sendiri, harus diyakinkan bahwa portoolio merupakan milik dan upaya mereka bukan sekedar mengumpulkan hasil kerja supaya mendapat nilai yang baik. . Menentukan contoh kerja apa yang dikumpulkan. Berbagai contoh kerja dapat dikumpulkan, namunn guru dapat nmemilih ncontoh kerja yang memudahkan mereka melihat perkembangan atau kemajuan siswa dalam mencapain kompetensi tertentu. *. Mengumpulkan dan menyimpan hasil kerja siswa. 3uru dapat mengajak siswa untuk menempatkan dan menyimpan kumpulan hasil kerjanya. 2arya setiap siswa dapat ditampung dalam sebuah map, dan semua map diwadahi dalam . Menyusun rubrik. Supayab guru dapat menilai dengan adil karya siswa guru perlu membat rubrik yang memuat kriteria ! kriteria karya yang diharapkan . Menyusun jadwal. Perlu dilakukan penjadwalan misalnya beberapa kali seminar dilakukan dan kapan. &emikian pula dengan penyelenggaraan pameran>display. 5. Melibatkan orang tua siswa. Pada waktu yang tepat perlu dijelaskan kepada orang tua apa itu portoolio dan manaatnya. 1ika memungkinkan orang tua dapat diajak untuk mere%iew hasil portoolio anaknya dengan harapan orangtua terlibat lebih akti dalam proses belajar anaknya.
&alam melaksanakan penilaian portoolio perlu diperhatikan beberapa hal penting, antara lain7 a. Siswa merasa memiliki portoolio sendiri@ b. Mementukan secara bersama hasil kerja yang akan dikumpulkan@ c. Mengumpulkan dan menyimpan hasil kerja siswa dalam satu tempat (map atau older)@
%$ d. Memberi tanggal pembuatan@ e. Menetukan kriteria untuk menilai hasil belajar siswa@ . Meminta siswa untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan@ g. Memberikan kesempatan bagi siswa yang kurang untuk memperbaiki hasil karyanya dan menentukan waktu penyelesaianny@ h. Bila mana dirasa perlu dapat dijadwalkan pertemuan dengan orang tua.*:
+. !ele,#han an kelemahan -$rt$9$l#$ Portoolio memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya 7 a. 2elebihan + Portoolio merupakan produk hasil kerja nyata siswa berdasarkan materi>bahan pembelajaran atau kompetensi yang dituntut. Portoolio merupakan produk hasil kerja nyata siswa berdasarkan materi>bahan pembelajaran atau kompetensi yang dituntut. + 3uru memberikan lebih dari sat penilaian dimana seluruh keterampilan atau kompetensi siswa sudah terwakili dalam bentuk portoolio + 2esempatan siswa menyajikan bukti belajarnya menjadi lebih konkret, jelas, danlengkap. + 6ortoolio me%isualisasikan kemampuan dan kinerja siswa dibandingkan tes atau penilaian tertulis. b. 2elemahan + Portoolio cukup menyita waktu baik bagi guru dan siswa + Laktu guru tersita selama penilaian dan memberikan umpan balik terhadap karya siswa + Siswa pun juga membutuhkan membutuhkan waktu yang relati lama untuk mengerjakan portoolio, mulai dari persiapan hingga penyelesaian + Siswa juga membutuhkan bimbingan dan petunjuk teknis menyusun portoolio yang baik. *9
Contoh instrument penilaian portofolio Bahasa In$nes#a Aspek 7 Menulis 2ompetensi &asar 7 Menulis beberapa kalimat sederhana ( terdiri atas * ! kata) dengan huru sambung $6Trianto. ?/.it. hlm.2$%2$5 $ "rman +os"/ Sunu ndra;anto dan +ustiana 7ah;u arumurti, Penilaian Belajar #is"a di #ekolah, (Pal"m4an# : PT >anisius, 201%), hlm. 1%21%$. $
4ndikator Bentuk Penilaian
7 Menuliskan pikiran dan pengalaman dengan huru sambung dengan rapi yang mudah dibaca orang lain 7 Penilaian portoolio
4ndikator ini mengisyaratkan keharusan adanya proses panjang untuk menguasainya sehingga digunakan penilaian portoolio untuk mengukur ketercapaiannya Instrumen Pen#la#an/ Laktu 7 * minggu (atau sesuai dengan waktu untuk menyelesaiakan tema) Penguasaan / '. Setiap siswa membuat karanga pertama tentang pengalaman yang dialami minggu pertama. 2arangan ditulis denga huru sambung yang rapi pada sebuah buku atau diare. 3uru menilai dan memberikan masukanpada karangan pertama. . Setia siswa membuat karangan kedua tentang pengalaman yang diaami minggu kedua. 2arangan ditukis dengan huru sambung yang rapi dan diletakkan setelah karangan pertama. 3uru menilai memberikan masukan pada karangan kedua. *. Setiap siswa membuat karangan ketiga tenteng pengalaman yang diaami minggu ketiga. 2arangan ditulis dengan huru sambung yang rapi dan diletakkan setelah kerangan kedua. 3uru menilai dan memberikan masukan pada karangan ketiga.
As-ek -en#la#an / Peningkatan hasil karya (keruntutan isi, penggunaan huru sabung, kerapian) peningkatan usaha perbaikan (proses). Aspek penilaian Peningkatan hasil karya Peningkatan $ama $o Siswa 2eruntutan 0uru 2erapian "saha Skor isi sambung ' Siswa A = = 9= * 5
2riteria penilaian7 a. Peningkatan keruntta isi7 = ! = b. Peningkatan penggunaan huru sambung7 = ! *= c. Penignkatan kerapia7 = ! = d. Peningkatan usaha7 = ! *=
$5
Sebelum melakukan penilaian portooio, maka masing+masing karangan telah dinilai dengan penilaian produk pada aspek keruntutan isi, penggunaan huru sambung dan kerapia. Misalan siswa A mendapatkan skor *=, =, = pada aspek keruntutan isi, penggunaan huru sambung dan kerapian untuk karangan pertama, *, , pada aspek keruntutan isi, penggunaan huru sambung dan kerapianuntuk karangan kedua, dan =, , pada aspek keruntutan isi, penggunaan huru sambung dan kerapian untuk karangan ketiga dan terdeteksi bahwa uusaha yang dilakukan berdasarkan masukan guru sangat bagus, maa dapat disimpulkan bahwa terjadi penigkatan penggunaan huru sambung dengan sor , peningkatan kerapian sehingga bisa dibaca orang lain dengan skor = dan peningkatan usaha dengan sor . &engan demikian skor total siwa A adalah 9=. =
HAIL DI!UI
Penilaian dalam pembelajaran ialah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai inormasi secara berkala, berkesinambungan, serta menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan yeng telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar. 8anah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.8anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan akti%itas isik, seperti lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan lain+lainnya. "ntuk melakukan penilaian diperlukan instrument penilaian yang rele%an atau sesuai dengan tujuan pembelajaran. &engan menggunakan instrument yang sesuai, maka akan dapat tercapai hasil penilaian yang optimal. #ujuan pembelajaran harus sesuai dengan tujuan kurikulum harus sesuai dengan tujuan institusional dan tujuan nasional. Alat ukur untuk memperoleh inormasi hasil Belajar non+tes terutama digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku baik yang berkenaan dengan ranah 2ogniti, ranah aekti, maupun ranah psikomotor. ang diukur dengan instrumen non+tes adalah perubahan tigkah laku yang berhubngan dengan apa yang dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik ketimbang apa yang diketahui atau dipahaminya.
%0Trianto.?/.it. hlm. 2$52$6 $-
BAB III PENUTUP 3.1. !EIMPULAN
0asil belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kogniti, aekti, dan psikomotor. 2etiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara eksplisit. Apapun mata pelajarannya selalu mengandung tiga ranah itu, namun penekanannya berbeda.Mata pelajaran yang menuntut kemampuan praktik lebih menitik beratkan pada ranah psikomotor sedangkan mata pelajaran yang menuntut kemampuan teori lebih menitik beratkan pada ranah kogniti, dan keduanya selalu mengandung ranah aekti. 8anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan akti%itas isik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Penilaian psikomotorik dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik. Ada beberapa instrument non tes untuk melakukan penilaian psikomotorik diantaranya obser%asi, wawancara, angket, portoolio dan lain sebagainya.
$6
DA4TAR PUTA!A Ariin, Oainal. ='. /+aluasi embelajaran. 1akarta Pusat 7 &irektorat 1endral Pendidikan 4slam 2ementrian Agama 84. Arikunto, Suharsimi. ='*. &asar-&asar /+aluasi endidikan. 1akarta 7 Bumi Aksara. Basuki, 4smet dan 0ariyanto. ='. 'sesmen embelajaran. Bandung 7 P# 8emaja 8osdakarya. Brassard, Marla 8. dan Ann <. Boehm. ==-. reschool 'ssessment : rinciples and ractice. $ew ork 7 #he 3uilord Press. &jaali dan Pudji Muljono. en"ukuran dalam *idan" endidikan . ==-. 1akarta 7 &irektur Program Pascasarjana "ni%ersitas $egeri 1akarta.
$