BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Rahasia dagang bukanlah hal yang baru bagi dunia usaha. Sejak awal awal abad abad ke-sem ke-sembil bilan an belas belas,, masal masalah ah kerah kerahasi asiaa aan, n, khu khusu susny snyaa yang yang berhubungan dengan rahasia perusahaan, telah memperoleh perhatian yang tidak tidak kalah kalah penti pentingn ngnya ya oleh oleh Peng Pengadi adila lan. n. Salah Salah satu satu kasus kasus yang yang cukup cukup terk terken enal al,, yang yang dipu diputu tuss di nege negeri ri Bela Beland ndaa adal adalah ah kasu kasuss Cohe Cohen n vs. vs. yang diken dikenal al dengan dengan Drukker Arrest yang diputuskan oleh Lindenbaum yang Hoge Raad pada tanggal 3 !anuari "". #eskipun keberadaan rahasia dagang bukanlah sesuatu hal yang baru namun suatu pengakuan akan rahasia dagang sebagai bagian dari Hak $tas $tas %eka %ekaya yaan an &nte &ntele lekt ktua uall di &ndo &ndone nesi siaa baru baru dapa dapatt tere tereal alis isir ir pada pada penghujung tahun '(((, di mana pada tanggal '( )esember '(((, Pemerintah Pemerintah Republik &ndonesia telah mengundangkan mengundangkan *ndang-undang +o. 3( ahun '((( tentang Rahasia )agang. *ndang-undang Rahasia dagang ini dibuat dengan tujuan untuk memajukan industri nasional yang nantinya akan mampu bersaing dalam lingkup perdagangan internaisonal. #elalui undang und ang-un -unda dang ng ini, ini, yang yang memb memberi erikan kan perli perlindu ndunga ngan n huk hukum um terhad terhadap ap Rahasia )agang sebagai bagian dari Sistem Hak $tas %ekayaan &ntelektual, diharapkan dapat tercipta iklim yang akan mendorong kreasi dan inoasi masyarakat.
1
)alam Black s Law Dictionary1 yang dikategorikan sebagai rahasia ‟
dagang meliputi ormula-ormula, pola, ormula atau bahan kimia, proses industri, perawatan atau pengawetan bahan-bahan, pola mesin atau alat lain, datar langganan atau alat kompilasi inormasi yang digunakan seseorang dalam bisnisnya dan yang mana memberikan orang tersebut kesempatan untuk memperoleh keuntungan melebih dari siangannya yang tidak tahu atau tidak menggunakan menggunakan itu. ermasuk ermasuk juga rencana atau proses, peralatan/ perkakas atau bahan mesin yang hanya diketahui olehnya dan pegawainya yang perlu disampaikan. +amun tidak semua inormasi inormasi dapat dikategorikan dikategorikan seba sebaga gaii raha rahasi siaa daga dagang ng,, terd terdap apat at perb perbed edaa aan n meng mengen enai ai apak apakah ah yang yang digolongkan digolongkan kedalam rahasia dagang dan apa yang tidak dapat digolongkan digolongkan dalam rahasia dagang, hal ini pun sangat berbeda dalam penerapannya di +egara-negara lain. )alam Uniform Trade Secrets Act "0", yang juga merupakan merupakan salah satu sumber hukum rahasia dagang di $m $merika erika Serikat, menentukan bahwa substans subs tansii atau atau lingkup lingkup inorma inormasi si rahasia rahasia yang dilindun dilindungi gi adalah adalah suatu suatu rumus, pola-pola, kompilasi, program, alat, metode, teknik atau proses yang meng mengha hasi silk lkan an nila nilaii ekon ekonom omis is seca secara ra mand mandir iri, i, nyat nyataa atau atau pote potens nsia ial. l. Sedangkan dalam Seksi ! "estatement ! "estatement #Third$ of Unfair Com%etition, tidak membedakan rahasia dagang dengan inormasi yang bersiat rahasia lainnya dan dan raha rahasi siaa daga dagang ng adal adalah ah semu semuaa ino inorm rmas asii yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k menjalankan suatu usaha atau bisnis atau perusahaan lain yang bersiat rahasia dan mempunyai nilai ekonomi. 1 1ampbell Black, Henry, #.$, Black s Law Dictionary &ith &ith 'ronunciations( 4est Publishing, ""(5, hal. 6"6 Si)th *dition, 2St. Paul, #inn 4est ‟
2
)alam Black s Law Dictionary1 yang dikategorikan sebagai rahasia ‟
dagang meliputi ormula-ormula, pola, ormula atau bahan kimia, proses industri, perawatan atau pengawetan bahan-bahan, pola mesin atau alat lain, datar langganan atau alat kompilasi inormasi yang digunakan seseorang dalam bisnisnya dan yang mana memberikan orang tersebut kesempatan untuk memperoleh keuntungan melebih dari siangannya yang tidak tahu atau tidak menggunakan menggunakan itu. ermasuk ermasuk juga rencana atau proses, peralatan/ perkakas atau bahan mesin yang hanya diketahui olehnya dan pegawainya yang perlu disampaikan. +amun tidak semua inormasi inormasi dapat dikategorikan dikategorikan seba sebaga gaii raha rahasi siaa daga dagang ng,, terd terdap apat at perb perbed edaa aan n meng mengen enai ai apak apakah ah yang yang digolongkan digolongkan kedalam rahasia dagang dan apa yang tidak dapat digolongkan digolongkan dalam rahasia dagang, hal ini pun sangat berbeda dalam penerapannya di +egara-negara lain. )alam Uniform Trade Secrets Act "0", yang juga merupakan merupakan salah satu sumber hukum rahasia dagang di $m $merika erika Serikat, menentukan bahwa substans subs tansii atau atau lingkup lingkup inorma inormasi si rahasia rahasia yang dilindun dilindungi gi adalah adalah suatu suatu rumus, pola-pola, kompilasi, program, alat, metode, teknik atau proses yang meng mengha hasi silk lkan an nila nilaii ekon ekonom omis is seca secara ra mand mandir iri, i, nyat nyataa atau atau pote potens nsia ial. l. Sedangkan dalam Seksi ! "estatement ! "estatement #Third$ of Unfair Com%etition, tidak membedakan rahasia dagang dengan inormasi yang bersiat rahasia lainnya dan dan raha rahasi siaa daga dagang ng adal adalah ah semu semuaa ino inorm rmas asii yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k menjalankan suatu usaha atau bisnis atau perusahaan lain yang bersiat rahasia dan mempunyai nilai ekonomi. 1 1ampbell Black, Henry, #.$, Black s Law Dictionary &ith &ith 'ronunciations( 4est Publishing, ""(5, hal. 6"6 Si)th *dition, 2St. Paul, #inn 4est ‟
2
Bahwa &ndonesia pada tanggal ' +opember ""6, melalui ** +o. 0 tahun ""6 telah mengundangkan A+rrement *stablishin+ the &orld trade ,r+ani-a ,r+ani-ation tion 2Persetujuan Pembentukan 7rganisasi Perdagangan )unia5.
)engan ini berarti &ndonesia telah membuka pintu masuk bagi masuknya globalisasi perdagangan yang diikuti dengan proses pemberlakuan aturanaturan main perekonomian dan perdagangan dunia ke &ndonesia, termasuk R&Ps, H$%& dan Rahasia )agang. Berkenaan dengan hal ini, maka para inestor dan pelaku bisnis merasa merasa sangat sangat berkepen berkepenting tingan an terhadap terhadap adanya adanya perlindu perlindungan ngan penemua penemuan n teknologi dan rahasia dagangnya melalui sistem perlindungan H$%& sesuai dengan standar internasional. internasional. Bagi mereka perlindungan memadai terhadap rahas rahasia ia dagan dagang g dan H$%& H$%& pada pada um umum umny nyaa merup merupak akan an salah salah satu satu dasar dasar pertimbangan untuk melakukan mela kukan perdagangan perdagang an dan inestasi di suatu negara. )ipandang dari sudut hukum hal ini dapat dipahami dan sangat beralasan, sebab pelanggaran terhadap rahasia dagang pada gilirannya secara ekonomis akan sangat merugikan para penemu dan pemilik hak tersebu tersebut. t. $palag $palagii jika dikaitka dikaitkan n dengan dengan globalis globalisasi asi perdagan perdagangan, gan, maka maka perlindungan terhadap rahasia dagang merupakan suatu syarat mutlak. Sebab dalam era globalisasi itu, rahasia dagang telah menjadi aktor yang sang sangat at esen esensi sial al dala dalam m upay upayaa pers persai aing ngan an daga dagang ng yang ang juju jujurr fair 2fair com%etition5, sekaligus merupakan komoditas yang sangat berharga dan
memiliki nilai ekonomis tinggi. )i dalam suatu praktik bisnis apabila hak dan kewajiban para pihak tidak tidak dilaksan dilaksanakan akan biasany biasanyaa akan terjadi terjadi sengketa sengketa.. Begitup Begitupula ula didalam didalam
3
Rahasia )agang, Sengketa Rahasia dagang dapat terjadi karena seseorang tidak bisa menjaga Rahasia itu dengan baik. Biasanya, seseorang akan membocorkan Rahasia dagang suatu perusahaan apabila diiming 8 imingi uang yang berjumlah besar. %etentuan tentang pelanggaran rahasia dagang diatur dalam Bab 9&& Pasal 3, Pasal 6, dan Pasal : ** Rahasia )agang. Pasal 3 menyatakan 'elan++aran rahasia da+an+ da%at /u+a ter/adi a%abila seseoran+ den+an sen+a/a men+un+ka%kan rahasia da+an+( men+in+kari kese%akatan atau men+in+kari kewa/iban tertulis atau tidak tertulis untuk men/a+a rahasia da+an+ yan+ bersan+kutan.0
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pelanggaran rahasia dagang dianggap
telah
terjadi
jika
terdapat
seseorang
dengan
sengaja
mengungkapkan inormasi atau mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban 2wanprestasi5 atas perikatan yang telah dibuatnya baik tersurat maupun tersirat untuk menjaga rahasia dagang dimaksud 7leh karena itulah, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai perlindungan rahasia dagang dan penyelesaian sengketa hukum terhadap sengketa rahasia dagang, yang dalam hal ini penulis akan memberikan salah satu contoh putusan sengketa rahasia dagang di $merika Serikat dan kemudian akan membahas lebih dalam tentang putusan sengketa rahasia dagang di &ndonesia antara P %ota #inyak $utomation 9S )anar )ono dalam putusan #ajelis Hakim +o. 0;3 %/Pid.Sus/'((; tahun '((;.
4
B. Permasalahan
$dapun yang menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut< . Bagaimanakah sistem perlindungan rahasia dagang di &ndonesia< '. Bagaimanakah pengaturan penyelesaian sengketa rahasia dagang di &ndonesia< 3. $pakah putusan #ajelis Hakim +o. 0;3 %/Pid.Sus/'((; dalam perkara tindak pidana rahasia dagang sudah sesuai dengan peraturan hukum positi di &ndonesia< C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pelaksanaan perlindungan
rahasia dagang di &ndonesia berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk . #engetahui sistem perlindungan rahasia dagang. '. #engetahui penyelesaian sengketa hukum rahasia dagang. 3. #engetahui penegakkan perlindungan hukum rahasia dagang pada kasus P %ota #inyak $utomation 9S )anar )ono dalam putusan #ajelis Hakim +o. 0;3 %/Pid.Sus/'((; tahun '((;.
BAB II PERLINDUNGAN RAHASIA DAGANG DI INDNESIA
A. Latar Belakang Perlin!ungan Rahasia Dagang
5
Rahasia dagang merupakan suatu bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual dan juga merupakan bagian dalam bidang Hak $tas %ekayaan &ntelektual 2H$%&5. H$%& adalah hak yang berasal dari hasil kegiatan kreati suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada masyarakat dalam berbagai bentuk yang memiliki manaat dan berguna dalam menunjang kehidupan manusia, serta memiliki nilai ekonomis. Bentuk nyata dari kemampuan karya intelektual tersebut dalam dilihat dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan, maupun seni dan sastra.' $tas hasil karya tersebut secara umum diakui bahwa yang menciptakan boleh menguasainya untuk tujuan yang menguntungkannya, serta dengan prinsip bahwa pemiliknya berhak berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya
dan
memberikan isi
yang
dikehendakinya hubungan
hukumnya, dengan pembatasan kesusilaan, ketertiban umum, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. )alam penciptaan dan perkembangan, H$%& merupakan hak milik yang bersiat pribadi namun pada waktu telah digunakan siat tersebut akan berubah menjadi umum, yaitu kepemilikan yang bersiat umum3, sehingga diperlukan suatu perlindungan hukum bagi H$%&. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan
akan
pentingnya
perlindungan H$%& secara &nternasional, serta sebagai realisasi akan perlunya suatu peraturan yang bersiat global dalam bidang H$%&,
2 #uhammad )jumhama dan R.)jubaedillah ak 2ilik 3nteletual( Se/arah( Teori dan 'raktek( 2Bandung P 1itra $ditya Bakti, ""05, hal.0- :.
3 Henry Soelistyo Budi, = Tindakan 'emerintah Dalam 2en+atasi 'elan++aran Di Bidan+ A43 >, +ewsletter 2+o. 3/9&&&/)esember ""05.
6
menyebabkan lahirnya konensi-konensi internasional yang mengatur mengenai H$%&, antara lain sebagai berikut . The 'aris Convention for the 'rotection of 3ndustrial 'ro%erty 2Paris 1onention5. '. &nternational 1onention or the Protection o ?iterary and $rtistic 4orks 2Berne 1onention5 $walnya kedua konensi tersebut mempunyai dua organisasi yang berbeda, kemudian timbul keinginan untuk membentuk suatu organisasi global untuk H$%& secara keseluruhan. #aka melalui konrensi Stockholm pada tahun "@0 dibentuk suatu konensi untuk pembentukan suatu organisasi international yang menangani masalah H$%& dan sebagai pengelola tunggal dari 'aris Convention dan Berne Convention yaitu yang dikenal dengan Convention *stablishin+ The &orld 3ntellectual 'ro%erty ,r+ani-ation5&3',.6
Berkembangnya kebutuhan akan perlindungan atas kekayaan intelektualitas seseorang menyebabkan 4&P7 tidak sesuai lagi dengan perkembangan dalam bidang H$%& ini. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya lembaga yang mengatur tentang penyelesaian sengketa dalam 4&P7, dan lembaga-lembaga lain yang ada dirasa kurang eekti dalam menyelesaikan sengketa.: Selain itu juga terdapat perbedaan perlakukan dalam penerapan perlindungan H$%& bagi +egara yang tidak menjadi
4 )jumhana, o%.cit 5 ibid
7
anggota perjanjian H$%& tersebut, sehingga menyebabkan terhambatnya perdagangan internasional.@ $danya nilai ekonomis yang terdapat dalam H$%& ini, maka mulainya pertumbungan kepentingan dan kondisipersaingan internasional yang semakin ketat memerlukan suatu standar peroteksi dan pelaksanaan hukum yang eekti terutama dalam bidang H$%&. $lasan-alasan tersebut mendorong +egara maju untuk memasukkan perundingan dibidang H$%& kedalam perjanjian A$ yang kemudian melahirkan perjanjian Trade "elated As%ects of 3ntellectual 'ro%erty "i+hts 2R&PS5. Hal lainnya adalah perdebatan rahasia dagang yang melewati batas-
batas +egara menimbulkan problema khusus karena hukum substanti dari rahasia dagang berbeda dari suatu +egara dengan +egara lainnya, dan karena putusan pengadilan mengenai kasus-kasus rahasia dagang disuatu +egara mungkin tidak dapat dilaksanakan di +egara-negara lainnya.0 7leh karena siatnya hubungan antara H$%& dan perdagangan internasional,
maka
perjanjian
R&Ps
mengatur
mengenai
stadar
perlindungan yang tinggi dan penegakkan hukum yang ketat terhadap H$%& dibandingkan peraturan perundang-undangan nasional maupun konensikonensi internasional H$%& sebelumnya. Perjanjian R&Ps juga berujuan untuk mengharmonisasikan standar perlindungan-perlindungan H$%& bagi +egara-negara anggotanya.; ersedianya lembaga penyelesaian dalam perundingan A$ yang kemudian menjadi 7rganisasi Perdagangan &nternational 2475 akan 6ibid 7 1ita 1itrawinda Priapantja, = Budaya ukum 3ndonesia 2en+hada%i 6lobalisasi7 Studi kasus 'erlindun+an "ahasia Da+an+ di Bidan+ 8armasi Disertasi Doktor Universitas 3ndonesia>, !akarta """, hal.;0.
8
memberikan kemampuan untuk menyelesaikan sengketa dagang yang timbul dengan eekti terutama yang berkaitan dengan masalah H$%&. etapi karena 47 sebagai badan perdagangan intersional tidak memiliki ahli-ahli dalam bidang H$%& seperti halnya yang dimiliki oleh 4&P7, maka 47 hanya bertanggungjawab dalam bidang penyelesaian sengketa sedangkan tanggung jawab dalam masalah substansi H$%& tetap berada dibawa 4&P7." B. Pengertian !an Sistem Perlin!ungan Rahasia Dagang
*ndang-*ndang +o. 3( ahun '((( tentang Rahasia )agang yang terdiri dari Bab dan " Pasal ini mengatur pengertian atau deinisi dari Rahasia )agang dalam rumusan angka Pasal , dengan rumusan sebagai berikut "ahasia Da+an+ adalah informasi yan+ tidak diketahui oleh umum di bidan+ teknolo+i dan5atau bisnis( mem%unyai nilai ekonomi karena dalam ke+iatan usaha( dan di/a+a kerahasiaannya oleh %emilik "ahasia Da+an+0.
!ika kita perhatikan rumusan yang diberikan, akan dapat kita tarik suatu bahwa pengertian Rahasia )agang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut a5 adanya pengertian mengenai inormasiC b5 inormasi tersebut merupakan inormasi yang tidak diketahui oleh umumC c5 inormasi tersebut berada dalam lapangan teknologi dan/atau bisnisC d5 inormasi tersebut harus memiliki nilai ekonomiC dan 8 )irektorat Hubungan perdagangan #ultirateral )an Regional, )epartemen Perindustrian )an Perdagangan =Haki )an Persetujuan R&Ps 4orld rade 7rganiDation,> !akarta, ""0 . 9 3bid
9
e5 inormasi tersebut harus dihaga kerahasiaannya oleh pemiliknya. %ecenderungan dipilihnya bentuk perlindungan melalui rahasia dagang setidaknya dilandasi oleh dua alasan. Pertama karena seringkali substansi yang diinginkan untuk mendapat perlindungan merupakan hal yang tidak dapat diberi paten, seperti halnya datar pelanggan perusahaan, data keuangan, nota-nota bisnis dan lain-lain.
Kedua,
mungkin juga hal
yang ingin dilindungi sebenarnya memungkinkan untuk diberi hak paten, tetapi inentor lebih memilih bentuk perlindungan rahasia dagang karena berbagai alasan seperti jangka waktu perlindungan yang tidak terbatas, nilai kerahasiaan yang lebih terjamin, mahalnya biaya di kantor paten dan ormalitas pendataran yang lebih rumit. *ntuk lebih jelasnya berikut ini dipaparkan
keuntungan-keuntungan
dan
kerugian-kerugian
sistem
perlindungan rahasia dagang. Sebagai perbandingan, dalam perundang-undangan di $merika Serikat saat ini pengertian rahasia dagang dalam pengertian luas terdapat dalam Uniform Trade Secret Act 2*S$5, suatu undang-undang yang telah diadopsi oleh 3" negara bagian di $merika Serikat. Rahasia dagang dideinisikan sebagai inormasi termasuk suatu rumus, pola-pola, kompilasi, program, metoda teknik atau proses yang menghasilkan nilai ekonomis secara mandiri, nyata dan potensial. &normasi itu sendiri bukan merupakan inormasi yang diketahui umum dan tidak mudah diakses oleh orang lain untuk digunakan sehingga yang bersangkutan mendapat keuntungan ekonomis.
10
Selanjutnya Philip Ariith mendeinisikan rahasia dagang atau trade secret adalah sebagai berikut( =trade secret0 is information #includin+ a formula( %attern( com%ilation of data or information( %ro+ram( device( method( techni9ue or %rocess$( which derives economic value from not bein+ +enerally known and which sub/ect of effort to kee% it secret.0 Berkaitan dengan sistem perlindungan rahasia dagang di &ndonesia
yang diatur dalam ** +o. 3( ahun '((( tentang Rahasia )agang 2=** Rahasia )agang> atau =**R)>5. Perlindungan Rahasia )agang walaupun tidak mensyaratkan pendataran di )itjen H%& sebagaimana paten, namun tidak berarti dapat diperoleh secara otomatis. Pemilik rahasia dagang perlu memahami ** Rahasia )agang untuk mengenali hal-hal yang harus dilakukan dan juga harus dihindari agar terhidar dari kehilangan perlindungan tersebut. Perlindungan melalui Rahasia )agang atau Trade Secret seringkali menjadi alternati manakala sebuah penemuan tidak dapat diberi paten karena
tidak
memenuhi
persyaratan
paten.
+amun,
mekanisme
perlindungan rahasia dagang banyak juga dipilih untuk penemuan penemuan yang sesungguhnya dapat diberi paten, dengan alasan sebagai berikut . Perlindungan Rahasia )agang tidak memiliki batas waktu perlindungan sebagaimana paten. !angka waktu perlindungan paten dibatasi, hanya diberikan selama '( tahun dan setelah masa perlindungan lewat, penemuan menjadi milik umum 2 %ublic domain5. Sebaliknya, sebuah rahasia dagang tidak ada batas waktu perlindungan. Selama pemiliknya 10 Rahmi !ened. = 'erlindun+an Trade Secret #"ahasia Da+an+$ Dalam "an+ka ‟
'ersetu/uan Trade "elated As%ects ,f 3ntellectual 'ro%erty "i+hts #Tri%s$0, dalam Euridika, 9ol. 6, +o. , !an 8 Feb. """. Hal.@, sebagaimana mengutip dari Philip Ariith. = *)ecutive Summary of Trade Secret 'a%er0. #akalah Pelatihan H$%&. FH *nair bekerja sama dengan im %eppres 36 dan &$SP. Surabaya. (-': September ""0, hal. -'.
11
menjaga rahasia dagangnya dari akses publik, selama itu pula rahasia dagangnya terlindungiC '. Rahasia )agang tidak mensyaratkan pendataran di institusi pemerintah tertentu sebagaimana paten sehingga perlindungan hukum dapat diperoleh segeraC berbeda dengan rahasia dagang, pemohon paten diwajibkan untuk mengungkapkan penemuannya secara detail kepada publik dalam permohonan patennya. *ntuk dapat memperoleh perlindungan sebagai Rahasia )agang, beberapa standar atau persyaratan umum yang harus dipenuhi di antaranya adalah
&normasi tersebut harus merupakan inormasi yang dirahasiakan 2tidak dapat diakses oleh pihak lain selain pemiliknya atau pihak-pihak tertentu yang diberi iDin oleh pemiliknya5C
&normasi rahasia tersebut memiliki nilai komersialC
$da upaya-upaya dari pemiliknya untuk menjaga kerahasiaan 2misalnya dengan membuat perjanjian kerahasiaan 2confidentiality a+reement 5 dengan pihak-pihak yang diberi akses kepada inormasi
rahasia tersebut. Pemilik Rahasia )agang memiliki hak untuk menggunakan sendiri Rahasia )agang yang dimilikinya dan memberikan ?isensi kepada atau melarang
pihak
lain
untuk
menggunakan
Rahasia
)agang
atau
mengungkapkan Rahasia )agang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersiat komersial 2 'asal : UU"D5. $pabila upaya-upaya menjaga kerahasiaan telah dilakukan sesuai ** Rahasia )agang, maka jika terjadi penggunaan atau pengungkapan
12
inormasi rahasia tersebut kepada pihak ketiga untuk kepentingan komersial, dapat diduga telah terjadi pelanggaran rahasia dagang. Pemegang Hak Rahasia )agang atau penerima ?isensi dapat mengambil tindakan hukum baik secara perdata 2 'asal 11 UU"D5 atau pidana 2 'asal 1; UU"D 5 terhadap siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran rahasia dagang dengan cara mengungkapkan Rahasia )agang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia )agang yang bersangkutan secara sengaja. Pelanggaran juga dianggap terjadi pada saat seseorang memperoleh atau menguasai Rahasia )agang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. "ele#ihan !an "elemahan Perlin!ungan Rahasia Dagang
%elebihan-kelebihan perlindungan rahasia dagang, antara lain sebagai berikut a. )ibandingkan dengan jangka waktu perlindungan atas paten yang hanya 0 tahun di $merika Serikat 2di &ndonesia telah diperpanjang menjadi '(
tahun5
maka
perlindungan
melalui
rahasia
dagang
lebih
menguntungkan karena jangka waktunya tidak terbatas, sebagai mana disebutkan dalam Pasal " ayat 25 ** +o. 3 ahun ""0 tentang Perubahan $tas ** +o. @/";" tentang Paten. *ntuk penemuan penemuan dan rumus-rumus di bidang produksi perdagangan jangka waktu ini menjadi demikian penting karena jika dilindungi dengan paten maka setelah habisnya jangka waktu itu maka inormasi akan menjadi
13
milik umum 2 %ublic domain5 dan setiap orang dapat mengaksesnya tanpa perlu takut dinyatakan sebagai pelanggar H$%&, sedangkan inormasi itu sendiri merupakan salah satu potensi strategis yang seharusnya dipegang teguh untuk dapat bersaing dengan kompetitor. #elalui sistem perlindungan rahasia dagang, maka inormasi itu dapat dilindungi seterusnya dan haknya tetap melekat pada pemiliknya. Rahasia dagang pun seringkali tidak memenuhi syarat jika harus didatarkan dalam sistem paten, karena tidak memenuhi syarat paten. )i samping itu perlu juga dipenuhi syarat-syarat seperti harus ada unsur kebaruan, dan dapat diterapkan dalam industri. b. #elalui sistem perlindungan rahasia dagang, maka segala inormasi penting perusahaan akan tetap terjaga kerahasiaannya, karena inormasi itu tetap bersiat tertutup 2undisclosed 5, hal ini sangat penting mengingat keterbukaan inormasi tersebut dapat dimanaatkan oleh kompetitor untuk membuat produk yang sama. c. )alam sistem hukum paten hanya penemu pertama yang boleh mendatarkan patennya, namun dalam rahasia dagang hal ini tidak diatur artinya sepanjang waktu orang boleh menyimpan rahasia dagangnya dan memelihara haknya dari gangguan orang lain, tanpa perlu memikirkan apakah orang lain juga mempunyai inormasi serupa, dengan catatan bahwa inormasi itu bukan merupakan inormasi umum atau milik umum. d. )ari segi biaya, perlindungan penemuan melalui rahasia dagang relati lebih
murah
dibandingkan
dengan
paten,
karena
tidak
perlu
14
mengeluarkan iuran tahunan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan ormalitas pendataran seperti halnya pada paten. Hal ini menjadi salah satu aktor yang dipertimbangkan inentor. e. Secara aktual terdapat hal-hal yang tidak dapat dilindungi paten, tetapi justru dapat dilindungi oleh rahasia dagang, seperti datar pelanggan, ormulir-ormulir, dll. &normasi-inormasi bisnis seringkali tidak merupakan hal yang memenuhi syarat untuk dilindungi paten, karena beberapa
alasan
seperti
tidak
mengandung
langkah
inenti,
kemungkinan adanya Sedangkan kekurangan-kekurangan rahasia dagang yaitu, sebagai berikut a. Rahasia dagang mungkin juga ditemukan oleh pihak ketiga sebagai kompetitor. )i $merika Serikat jika rahasia dagang itu telah berlangsung dalam jangka waktu 2satu5 tahun dan telah dilaksanakan secara komersial, maka penemu pertama tidak mungkin mempatenkan temuannya itu, meskipun pada waktu ditemukan penemuan itu adalah original. b. *paya perlindungan rahasia dagang dapat mempengaruhi produktiitas karena sistem perlindungannya yang sangat ketat sehingga memerlukan metode yang sangat rapi termasuk dalam rangka hubungan perusahaan dengan
karyawan.
Hal
ini
dapat
mempengaruhi
keberhasilan
manuaktur, akibat hilangnya keuntungan tambahan yang mestinya diperoleh karena sistem perlindungan ini. c. Perlindungan atas rahasia dagang hanya
berlangsung
selama
kerahasiaannya itu terjaga dengan baik, sekali rahasia itu terpublikasi oleh pemiliknya, maka tidak akan ada lagi perlindungan. 7leh karena itu
15
seorang pemilik rahasia dagang harus mengeluarkan biaya dan tenaga yang terus-menerus untuk melindungi inormasi yang dimilikinya itu, dengan pengertian lain bahwa tanggung jawab perlindungan sepenuhnya diserahkan kepada pemilik inormasi. Hal ini berbeda dengan paten yang tidak membebankan kewajiban serupa karena stelsel konstituti telah secara langsung melindungi pemilik meskipun paten tersebut telah dipublikasikan.
BAB III PEN$ELESAIAN SENG"ETA RAHASIA DAGANG DI INDNESIA A. Pengaturan "etentuan Rahasia Dagang !i Amerika Serikat %Stu!i "asus &'nga In( )s Alan Patm*re+ Sebelum membahas mengenai mekanisme penyelesaian sengketa
rahasia dagang di &ndonesia, penulis dalam hal ini akan membahas terlebih dahulu ketentuan rahasia dagang di amerika serikat agar kita lebih memahami mengenai perbedaan pengaturan rahasia dagang antara $merika Serikat dan &ndonesia.
16
)i $merika Serikat peraturan yang mengenai rahasia dagang diatur oleh hukum +egara. Hingga pada tahun "0", konrensi nasional mengenai penyeragaman hukum +egara di $merika menyetujui The Uniform Trade Secret Act 2*S$5 yang mana telah digunakan banyak +egara bagian
untuk mengkodiikasi hukum mengenai rahasia dagang mereka. Sebanyak 6 negara bagian dan District of 1olombia telah meratiikasi seluruh atau beberapa bagian dari *S$, sementara *ndang 8 undang +egara yang tidak bedasarkan *S$ telah diratiikasi oleh +egara bagian $labama, #assachuset, +orth 1arolina. +ew !ersey, Pensylania, +ew Eork, ennesse, eGas dan 4yoming belum memberlakukan undang 8 undang mengenai rahasia dagang dan terus bersandar terutama pada pernyataan pertama sebagai sumber prinsip yang mendasar. *S$ mendeinisikan rahasia dagang =as information( includin+ a formula( %attern( com%ilation( %ro+ram( device( method( techni9ue( or %rocess( that7 #i$ derives inde%endent economic value( actual or %otential( from not bein+ +enerally known to( and not bein+ readily ascertainable by %ro%er means by( other %ersons who can obtain economic value from its disclosure or use< and #ii$ is the sub/ect of efforts that are reasonable under the circumstances to maintain its secrecy0. Rahasia dagang yang dimaksud
adalah berupa inormasi, termasuk ormula, pola, kompilasi, program, perangkat, metode, teknik, atau proses yang 2i5 berasal dari nilai ekonomi bebas, actual atau potensial, dari tidak diketahui secara umum, dan tidak
11 +eil R Belmore, %ein Sartorio, Trade Secret Law in Canada and The United State( 'resented to The Canadian 3nstitute=s Canadian 5 American 3ntellectual 'ro%erty Sym%osium ! and 1> ?ovember @>>> . oronto, hal '.
17
mudah diketahui dengan cara yang tepat, orang lain yang dapat memperoleh nilai ekonomi dari penggunaannya maupun keterbukaannyaC dan 2ii5 adalah subyek dari upaya dalam keadaan yang wajar untuk menjaga kerahasiaan. Banyak cara yang dapat ditempuh oleh para pengusaha dalam memperoleh keunggulan dari perusahaan lainnya. Salah satu contohnya dapat kita lihat dari kasus yang terjadi di $merika, ynga &nc. yang menggugat pegawainya $lan Patmore et al. Secara singkatnya, kasus ynga ersus $lan Patmore ini sebagai berikut.' . ynga &nc. adalah sebuah sebuah perusahaan +ames sosial yang mempekerjakan lebih dari '."(( pegawai di seluruh dunia dan dikenal sebagai pembuat game-game yang sangat terkenal, seperti Farm 9ille, 1ity 9ille, 4ords 4ith Friends, dan 1astle Fields. '. ynga &nc. sangat tidak dapat mentolerasi pencurian data-data yang sensiti dan berharga, sehingga ynga &nc. mengajukan gugatan untuk memastikan ganti rugi terhadap kerugian yang dialami dan untuk menghindari penggunaan data rahasia tersebut. 3. Pada saat itu, tergugat, $lan Patmore adalah Aeneral #anager untuk City ille. Sebagai Aeneral #anager, Patmore memiliki akses terhadap
beberapa rahasia dagang ynga &nc. 6. Pada tanggal :-@ $gustus '(', sehari sebelum dan sesudah &a keluar 2resign5 dari ynga &nc., Patmore merencanakan tindakan untuk mencuri data-data ynga &nc. Pertama, Patmore mengumpulkan lebih dari 0@( data ynga yang hendak &a curi ke dalam sebuah older yang diberi 12 http://tsi.brooklaw.edu/cases/z!"a#i!c#$#ala!#pat%ore#et#al& diakses pada ta!""al 7 'pril 2015
18
nama =ynga>. Patmore menyimpan data tersebut dalam piranti deskto% miliknya. :. Selanjutnya, Patmore menyalin older =ynga> dan lebih dari 0@( datadata ynga yang tersimpan di dalamnya ke dalam =)ropboG> yang tehubung dengan =cloud stora+e> milik pribadi Patmore. Pada saat Patmore memindahkan data ke dalam )ropboG, Patmore dapat melakukan 25 mempertahankan data-data ynga setelah meninggalkan yngaC 2'5 mengakses dari computer manapun atau perangkat manapun yang terhubung dengan akun )ropboG Patmore. @. Patmore
kemudian mencoba
untuk
menutupi jejaknya
dengan
melakukan uninstall dan menghapus program dropboG dari computer 2dikhususkan untuk program Dynga. indakan tersebut tidak berhasil dan meninggalkan
jejak
orensic
atas
perbuatan
pelanggaran
yang
dilakukannya. erjadinya pengungkapan inormasi yang dimiliki satu pihak kepada pihak lainya tanpa diketahui oleh pihak pemilik inormasi dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik inormasi tersebut. )alam kasus di atas, pengambilan inormasi dilakukan oleh pegawai dari pemilik inormasi dimana sebenarnya masalah ini ada pengaturannya.
Pengaturan yang
dimaksud disini adalah kewajiban bagi buruh untuk menjaga kerahasiaan inormasi
yang dimiliki oleh tempat di mana ia bekerja berdasarkan
perjanjian yang mengaturnya. Hubungan Rahasia )agang dengan perjanjian kerja jika dilihat dari contoh kasus ynga ersus $lan Patmore et al, jelas terlihat bahwa ada hubungan antara Rahasia )agang dengan tenaga kerja. Seorang pekerja
19
dapat menimbulkan apa yang dinamakan pelanggaran Rahasia )agang dengan memberikan inormasi perusahaannya terhadap perusahaan lainnya. Seorang pegawai memiliki kewajiban terhadap perusahaannya untuk menjaga Rahasia )agang perusahaannya. B. Pelanggaran Rahasia Dagang !an Tin!ak Pi!ana Rahasia Dagang !alam Hukum In!*nesia
%etentuan tentang pelanggaran rahasia dagang diatur dalam Bab 9&& Pasal 3, Pasal 6, dan Pasal : ** Rahasia )agang. Pasal 3 menyatakan IPelanggaran rahasia dagang dapat juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja mengungkapkan rahasia dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga rahasia dagang yang bersangkutan.I Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pelanggaran rahasia dagang dianggap
telah
terjadi
jika
terdapat
seseorang
dengan
sengaja
mengungkapkan inormasi atau mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban 2wanprestasi5 atas perikatan yang telah dibuatnya baik tersurat maupun tersirat untuk menjaga rahasia dagang dimaksud. Seseorang pun dianggap telah melanggar rahasia dagang orang lain jika ia memperoleh atau menguasai rahasia dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.3 %ekecualian terhadap ketentuan pelanggaran rahasia dagang ini diberikan terhadap pengungkapan atau penggunaan rahasia dagang yang 13 (a%li 'h%ad )& Perlindungan Rahasia Dagang dalam UndangUndang No.30 Tahun 2000 dan Perbandingannya Dengan Ketentuan Amerika erikat Dan Kanada& *+(,'- ++) , ol 13 2001: 'pril 2001.
20
didasarkan untuk kepentingan pertahanan keamanan, kesehatan, dan keselamatan masyarakat di samping berlaku pula untuk tindakan rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan dari penggunaan rahasia dagang milik orang lain yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan pengembangan lebih lanjut produk yang bersangkutan.6 %etentuan tentang pengecualian terhadap pelanggaran rahasia dagang tersebut seharusnya juga dilengkapi dengan ketentuan yang secara tegas mengatur tentang pengungkapan rahasia dagang oleh seseorang di depan sidang pengadilan atas perintah hakim. $tas perintah hakim, seseorang yang mengungkapkan rahasia dagang di depan sidang pengadilan seharusnya juga ditetapkan sebagai suatu kekecualian sehingga yang bersangkutan tidak dianggap telah melakukan pelanggaran rahasia dagang. %etentuan Pasal ; tentang dimungkinkannya sidang pengadilan berkaitan dengan rahasia dagang bersiat tertutup 2atas permintaan para pihak yang bersengketa5 juga tidak secara tegas maupun tersirat bermaksud mengatur pengecualian di atas.: )i $merika Serikat tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran rahasia dagang antara lain berupa tindakan perolehan rahasia dagang secara tidak patut, pengungkapan atau penggunaan rahasia dagang milik orang lain tanpa iDin ataupun pada saat pengungkapan atau penggunaan rahasia dagang tersebut ia mengetahui dan patut menduga bahwa inormasi itu telah
14 ibid 15 3bid
21
diperoleh secara tidak patut, atau diperoleh dari pihak yang seharusnya berkewajiban memelihara rahasia dagang itu.@ Sedangkan tindak pidana rahasia dagang diatur dalam Pasal 0 ** Rahasia dagang, yang berisi 5 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Rahasia )agang pihak lain atau melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 atau Pasal 6 dipidana dengan pidana penjara paling lama ' 2dua5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3((.(((.(((,(( 2tiga ratus juta rupiah5. '5 indak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 25 merupakan delik aduan.
C. Pen'elesaian Sengekta !i Bi!ang Rahasia Dagang menurut Hukum In!*nesia
)alam ** Rahasia )agang disebutkan mekanisme penyelesaian sengketa yang diatur dalam pasal . Eaitu sebagai berikut
5
Pemegang hak rahasia dagang atau penerima lisensi dapat menggugat siapapun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 6, berupa
a.
gugatan ganti rugiC dan/atau
b. penghentian semua perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. '5 Augatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 25, diajukan ke Pengadilan +egeri.I
16 !bid
22
Penyelesaian sengketa di bidang rahasia dagang dapat diajukan penyelesaiannya melalui Pengadilan +egeri, namun demikian, Pengadilan bukanlah satu-satunya jalan atau cara penyelesaian perkara berkaitan dengan rahasia dagang. Berdasarkan ketentuan Pasal ' ** Rahasia )agang maka penyelesaian perkara berkaitan dengan rahasia dagang dapat pula dilakukan melalui arbitrase atau melalui alternati penyelesaian sengketa 2negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan cara-cara lain yang disepakati para pihak5 sesuai dengan ketentuan ** +o. 3( ahun """ entang $lternati Penyelesaian Sengketa dan $rbitrase. #ekanisme penyelesaian sengketa di bidang rahasia dagang dapat diselesaikan melalui dua sistem penyelesaian sengketa, yaitu baik melalui sistem ajudikasi maupun non-ajudikasi. Bahkan dalam mekanisme ajudikasi juga dapat ditempuh dua jalur penyelesaian sengketa, yaitu litigasi maupun non-litigasi. )engan demikian diharapkan bahwa sengketa-sengketa berkaitan dengan rahasia dagang dapat diselesaikan sebaik-baiknya melalui penerapan secara optimal lembaga dan mekanisme penyelesaian sengketa yang ada, serta penerapan prinsip-prinsip penyelesaian sengketa yang optimal pula. D. Stu!i "asus Pelanggaran Rahasia Dagang !i In!*nesia Antara PT "*ta ,in'ak Aut*mati*n )S Danar D*n* -. Ringkasan "asus %asus ini terjadi di !akartapada tahun '((0 dan kemudian dibawa
ke #ahkamah $gung pada tahun '((;. Pihak yang menjadi terdakwa dalam perkara ini ialah )anar )ono, %aryawan P. %ota #inyak $utomation sebuah perusahaan di &ndonesia. erdakwa dalam hal ini membocorkan rahasia perusahaan tempatnya bekerja kepada saingan perusahaanya dengan cara-cara sebagai berikut #aret '((0, )anar )ono yang bekerja di P %ota #inyak $utomation •
membuat
design,
gambar,
dokumentasi, kalkulasi
harga
untuk
23
penyusunan proposal tender pengadaan barang berupa cerobong api di •
P. #edco JKP &ndonesia. anpa diketahui oleh P %ota #inyak $utomation, )anar )ono juga mengerjakan proposal yang sama untuk perusahaan saingan yaitu P Jnico dengan tujuan memenangkan tender dari P. #edco JKP &ndonesia yang sedang diikuti oleh P %ota #inyak $utomation. P Jnico meminta )anar )ono untuk mengerjakan proposal tersebut karena )anar )ono telah mengatakan bahwa ia telah keluar dari P %ota #inyak $utomation. $tas keperluan ini P Jnico membayar '((
•
juta rupiah pada )anar )ono. )anar )ono kemudian dengan
sengaja
membuatkan
proposal
penawaran P %ota #inyak $utomation dengan harga yang lebih tinggi dengan jumlah penawaran sebesar L ';.6(6,(( sedangkan untuk proposal penawaran P Jnico lebih rendah dengan jumlah penawaran sebesar L '.33,(( dan sengaja membuat P %ota #inyak $utomation tidak memiliki sotware untuk perhitungan Mground leel concentraton sehingga tidak lolos secara tekhnikal sehingga setelah tender dibuka oleh P #edco JKP &ndonesia perwakilan P %ota •
#inyak $utomation kalah dan P Jnico menjadi pemenang tender. Perbuatan )anar )ono lalu diketahui oleh P %ota #inyak $utomation berdasarkan ile computer terdakwa, dimana terdapat Purchase 7rder dari P #etalindo Perkasa #andiri yang ditujukan P Jnico atas nama
•
)anar )ono. %arena ini P %ota #inyak $utomation mengalami kerugian, kemudian lalu menuntut )anar )ono di P+ !akarta *tara. Hakim P+ !akarta *tara memutuskan bahwa )anar )ono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja tanpa hak
mengingkari
kesepakatan
untuk
menjaga
rahasia
dagang,
melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 6 sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 0 ayat 25 ** R& +o. 3( tahun '((( tentang Rahasia )agang, juga diatur dan diancam pidana sesuai pasal 3'3 ayat 25 %*HP, dan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama satu tahun.
24
•
)anar )ono lalu mengajukan banding terhadap putusan ini. Pengadilan inggi !akarta kemudian memutuskan sama dengan P+ !akarta *tara dan menambah kurun waktu pidana penjara )anar )ono menjadi
•
tahun ' bulan. )anar )ono yang masih merasa tidak puas kemudian mengajukan kasasi ke #ahkamah $gung. )alam putusannya, Hakim #ahkamah $gung menolak permohonan
kasasi dari )anar )ono, kemudian membebankan pemohon kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi. . Analisa kasus )alam kasus ini, data yang dibocorkan oleh )anar )ono termasuk dalam ranah rahasia dagang sebagamana telah diatur dalam pasal 3 ** +o. 3( th '((( dimana yang termasuk dalam rahasia dagang yang dapat dilindungi sebagai berikut 25 Rahasia )agang mendapat perlindungan apabila inormasi tersebut bersiat rahasia mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagaimana mestinyaC 2'5 &normasi dianggap bersiat rahasia apabila inormasi tersebut hanya diketahui oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh masyarakatC 235 &normasi dianggap memiliki nilai ekonomi apabila siat kerahasiaan inormasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha yang bersiat komersial atau dalam meningkatkan keuntungan secara ekonomiC 265 &normasi dianggap dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan langkah-langkah yang layak dan patut. $pabila dilihat dan dihubungkan dengan ketentuan pasal 3 tersebut di atas, %arena proposal yang dibuatkan oleh )anar )ono untuk P %ota #inyak $utomation tidak diketahui umum dan mempunyai nilai ekonomi, serta dijaga kerahasiaannya melalui upaya mencantumkan ketentuannya dalam peraturan tata tertib perusahaan maka termasuk kedalam rahasia
25
dagang sehingga harus dilindungi. )an karena )anar )ono telah melakukan perbuatan membocorkan rahasia tersebut maka ia memang melakukan tindak pidana sehingga harus dan patut dipidana. erkait dengan kewajiban )anar )ono untuk tidak membocorkan rahasia perusahaannya memang tidak ada peraturan perundangan yang mengatur secara eksplisit mengenai perjanjian antara buruh dengan pengusaha terhadap adanya kewajiban untuk menjaga rahasia dagang perusahaan tempatnya bekerja, baik dalam ** +o. 3( ahun '((( tentang Rahasia )agang 2** Rahasia )agang5, peraturan perundangan di bidang perburuhan, ** +o. : ahun """ tentang ?arangan Praktek #onopoli dan Persaingan *saha idak Sehat 2** $nti #onopoli5, maupun dalam %itab *ndang-undang Hukum Perdata 2%*HPerdata5 dan %itab *ndang-undang Hukum Pidana 2%*HP5, bukan berarti tidak ada pengaturan terhadap hal tersebut. )alam prakteknya, perjanjian mengenai rahasia dagang ini diatur dalam perjanjian kerja antara buruh dengan pengusaha. Secara pidana, tuntutan dapat dilakukan berdasarkan ** Rahasia )agang dan %itab *ndang-undang Hukum Pidana 2%*HP5. untutan yang dapat dilakukan berdasarkan ** Rahasia )agang, dasar hukumnya adalah pasal 3 dan pasal 025, yaitu diancam pidana penjara paling lama ' tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 3((.(((.(((,- 2tiga ratus juta rupiah5. erhadap pelanggaran rahasia dagang berdasarkan ** +o. 3( ahun '((( tentang Rahasia )agang, hanya dapat dilakukan tuntutan apabila ada aduan dari pihak yang merasa dirugikan 2pasal 0 2'55. !adi pelanggaran rahasia dagang merupakan delik aduan.
26
Pelanggaran terhadap rahasia dagang dalam %*HP masuk ke dalam lingkup kejahatan. )asar hukum yang digunakan adalah pasal 3'' ayat %*HP dimana dinyatakan bahwa bagi orang yang dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pekerjaannya baik itu yang sekarang ataupun yang dulu dapat diancam pidana penjara paling lama " bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah. !ika pelanggaran rahasia dagang tersebut dilakukan setelah buruh itu tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut dan ia berada pada waktu dimana ia masih harus menjaga rahasia dagang tersebut maka ketentuan dalam %*HP yang digunakan tidak lagi pasal 3'' ayat , tetapi menggunakan pasal 3'3 ayat . Pasal 3'3 ayat menyatakan bagi orang yang dengan sengaja memberitahukan hal-hal khusus tentang suatu perusahaan dagang, kerajinan atau pertanian, dimana ia bekerja atau dahulu bekerja, yang seharusnya dirahasiakan, diancam pidana penjara paling lama " bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah. )alam pasal 3'3 ayat ' disyaratkan pula adanya pengaduan dari pengusaha untuk dapat mengajukan tuntutan 2delik aduan5. #elihat pada peraturan perundangan di bidang perburuhan, maka pelanggaran rahasia dagang yang dilakukan oleh buruh dapat mengacu pula pada %eputusan #enteri enaga %erja R& 2%epmen%5 +o. :(/#en/'((( tanggal '( !uni '(((. )alam %epmen. % tersebut pada pasal ; ayat 2j5, dinyatakan bahwa buruh yang melakukan tindakan membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik pengusaha dan atau keluarga pengusaha yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
27
kepentingan negara, dapat diberikan ijin kepada pengusaha untuk melakukan pemutusan hubungan kerja 2PH%5 terhadap buruh tersebut. &jin PH% ini diberikan oleh P6 2Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan5 )aerah untuk PH% perorangan atau P6 Pusat untuk PH% massal. %etentuan dalam %epmen% tersebut terdapat pula dalam undangundang tenaga kerja yang baru, yaitu *ndang-*ndang +o. 3 ahun '((3 tentang %etenagakerjaan. )alam pasal :; ayat 2i5 dinyatakan bahwa pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja atau buruh dengan alasan telah dilakukannya kesalahan berat membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara. %esalahan berat tersebut harus dibuktikan oleh pengusaha dengan kejadian pekerja atau buruh tertangkap tangan, ada pengakuan dari pekerja atau buruh yang bersangkutan, atau bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya dua orang saksi. Sesuai uraian di atas, apabila dikaitkan dengan kasus, benar bahwa )anar )ono sebagai karyawan P %ota #inyak $utomation tidak memiliki hak untuk membocorkan rahasia perusahannya karena ia telah terikat perjanjian kerja oleh perusahaan. )an perusahaan pun berhak menuntut secara pidana )anar )ono karena ia memang terbukti melakukan tindak pidana. %arena hakim di kedua pengadilan tingkat sebelumnya tidak salah dalam menerapkan hukum, maka benar yang diterapkan oleh hakim
28
#ahkamah $gung bahwa permohonan kasasi )anar )ono harus ditolak. %arena penolakan ini maka )anar )ono harus menjalani pidana yang telah dijatuhkan oleh pengadilan inggi.
BAB I) PENUTUP
A. "esim/ulan )ari seluruh pembahasan yang telah dituliskan dalam tulisan ini,
maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan guna menjawab pokok pemasalahan dalam tulisan ini, yaitu . Rahasia dagang menurut Pasal angka ** Rahasia )agang ** mengandung beberapa unsur, yaitu a. adanya pengertian mengenai inormasiC b. inormasi tersebut merupakan inormasi yang tidak diketahui oleh umumC c. inormasi tersebut berada dalam lapangan teknologi dan/atau bisnisC d. inormasi tersebut harus memiliki nilai ekonomiC dan inormasi
tersebut
harus
dihaga
kerahasiaannya
oleh
pemiliknya Sistem perlindungan rahasia dagang di &ndonesia yang diatur dalam *ndang-*ndang +o. 3( ahun '((( tentang Rahasia )agang, walaupun
tidak
mensyaratkan
pendataran
di
)itjen
H%&
29
sebagaimana paten, namun tidak berarti dapat diperoleh secara otomatis. Suatu rahasia dagang agar mendapatkan perlindungan harus memenuhi unsur-unsur sebagaimana disebut diatas.
'.
Penyelesaian Sengketa Rahasia )agang di &ndonesia yang diatur didalam Pasal dan Pasal ' ** Rahasia )agang dapat melalui beberapa cara yaitu melalui Augatan Aanti Rugi ke Pengadilan atau melalui $rbitrase, secara tidak langsung mekanisme penyelesaian sengketa di bidang rahasia dagang dapat diselesaikan melalui dua sistem penyelesaian sengketa, yaitu baik melalui sistem ajudikasi maupun non-ajudikasi. Bahkan dalam mekanisme ajudikasi juga dapat ditempuh dua jalur penyelesaian sengketa, yaitu litigasi maupun non-litigasi. Selain kedua jalur diatas, pihak yang dirugikan dapat juga menuntut secara pidana sebagaimana diatur didalam pasal 0 ** Rahasia )agang
3. Berdasarkan Putusan yang dibuat oleh Hakim Pengadilan +egeri dan dikuatkan oleh Hakim Pengadilan inggi, terbukti bahwa )anar )ono telah melakukan tindak pidana rahasia dagang, dimana proposal yang dibuatkan oleh )anar )ono untuk P %ota #inyak $utomation tidak diketahui umum dan mempunyai nilai ekonomi, serta
dijaga
kerahasiaannya
melalui
upaya
mencantumkan
ketentuannya dalam peraturan tata tertib perusahaan maka termasuk kedalam rahasia dagang sehingga harus dilindungi. )an karena )anar )ono melakukan perbuatan membocorkan rahasia tersebut maka jelas )anar )ono telah melanggar unsur-unsur rahasia dagang sesuai pasal 3 ** Rahasia )agang. 7leh karena itu, karena hakim di kedua pengadilan tingkat sebelumnya tidak salah dalam menerapkan hukum, maka benar yang diterapkan oleh hakim #ahkamah $gung
30