Makalah Penelitian Tanaman Tanaman Cabai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah
Sampai hari ini, cabai masih termasuk komoditas primadona hortikultura. Bahkan pada pada waktu waktu – waktu waktu terten tertentu, tu, permi permint ntaa aanny nnya a sanga sangatt tingg tinggii karen karena a pasok pasokan an yang yang terbatas. Jadi, tak heran kalau kenaikan harga cabai sering menjadi rumor hangat di kala kalang ngan an masy masyar arak akat at.. Pasa Pasaln lnya ya,, si peda pedas s ini ini suda sudah h menj menjad adii bagi bagian an yang yang tak tak terpisahkan dari hidangan masakan nusantara. Budi Budi daya daya memang memang tergolon tergolong g berisiko berisiko tinggi. tinggi. Namun, Namun, risiko risiko tersebut tersebut dibayar dibayar seimban seimbang g dengan dengan keuntun keuntungan gan yang yang dijanjik dijanjikan.k an.kare arena na itu, strateg strategii dan pengeta pengetahuan huan teknis dan lapangan menjadi hal yang penting untuk dikuasai guna mencapai hasil yang maksi maksimal mal deng dengan an meneka menekan n risiko risiko – risiko risiko terse tersebu but. t. Sebu Sebutt saja saja musim musim hujan hujan dan dan pemasaran hasil. Banyak petani enggan bertanam cabai pada musim hujan karena ting tingka katt
sera serang ngan an peny penyak akit it ting tinggi gi,,
sehi sehing ngga ga sang sangat at beri berisi siko ko terh terhad adap ap ting tingka katt
produktivitas hasil. Sementara itu, pemasaran hasil yang tidak cermat, termasuk jalur penjual penjualan, an, biasany biasanya a manjdai manjdai kendala kendala di lapanga lapangan n yang yang bermuar bermuara a pada pada penurun penurunan an kualitas cabai akibatnya terlalu lama dalam pengankutan atau penyimpanan. ntuk itu penulis ingin mengamati pengendalian atau pencegahan dari penyakit yang menyerang tanaman cabai pada musim penghujan. B. Rumusan Masalah
Berdas Berdasark arkan an latar latar belak belakan ang g masal masalah ah diatas diatas dapat dapat diru dirumus muska kan n permas permasala alahan han sebagai berikut. !. "pa saja penyakit penyakit yang menyerang menyerang tanaman cabai cabai # $. Bagaimana cara penanggulangan dari penyakit yang menyerang tanaman cabai #
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas tujuan yang di capai dalam penelitian ini adalah !. %enyebutkan penyakit – penyakit yang menyerang tanaman cabai. $. %enjelaskan bagaimana cara penanggulangan dari penyakit yang menyerang tanaman cabai. D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki man&aat sebagai berikut !. Bagi petani, penelitian ini dapat dijadikan panduan untuk menaggulangi penyakti yang menyerang tanaman cabai. $. Bagi penyuluh atau dinas pertanian, penelitian ini dapat di jadikan bahan untuk memberikan pengetahuan kepada petani untuk dapat menaikan hasil panen cabai. '. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan tentang penanggulangan penyakti yang di alami tanaman cabai.
BAB II TINAUAN PU!TA"A A. Taks#n#mi Tanaman Ca$ai
(alam dunia tumbuh – tumbuhan, cabai dikelasi&ikasikan dalam taksonomi sebagai berikut. )erajaan
* Plantae
(ivisi
* Spermatophyta
Subdivisi
* "ngiospermae
)elas
* (icotyledoneae
Subkelas
* Sympetalae
+rdo
* ubi&lorae -Solanales
/amili
* Solanaceae
0enus
* 1apsicum
Spesies
* Capsicum annum 2
anaman cabai atau lombok termasuk ke dalam &amili Solanaceae. anaman lain yang masih sekerabat dengan cabai, diantaranya kentang - Solanum tuberosum 2, terung - Solanum melongena 2, leunca - Solanum nigrum 2, akokak - Solanum torvum Swart3, dan tomat - Solanum lyopersicum) B. Ragam Tanaman Ca$ai
1abai memiliki bermacam – macam jenis, dari cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, cabai rawit, cabai paprika, hingga cabai hias. (ari semua jenis cabai di atas, semuanya merupakan cabai untuk di konsumsi, bahkan cabai hias sekalipun. Namun, cabai hias yang umumnya berbentuk unik dan beraneka warna ini biasanya sayang untuk dilalap hanya dijadikan pajangan. (i pasaran, dikenal cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai hijau. Sesuai namanya, buah cabai merah keriting berbentuk panjang mengeriting dan rasanya relati& lebih pedas dibandingkan dengan cabai merah besar dan cabai hijau. 1abai merah besar adalah cabai besar yang bentuknya bulat memanjang dan lurus. Sementara itu, cabai hijau adalah cabai mereah besar atau cabai keriting yang dipetik ketika masih muda dan belum berubah menjadi merah.
C. !%arat Tum$uh Tanaman Ca$ai
a. 1urah hujan dan kelembapan 1urah hujan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan produksi buah cabai. 4ata – rata semua varietas cabai tidak tahan dengan curah hujan tinggi. 1urah hujan yang ideal untuk bertanam cabai adalah !.555 mm6tahun. 1urah hujan yang rendah menyebabkan
tanaman kekeringan dan membutuhkan
air untuk penyiraman.
Sebaliknya, curah hujan yang tinggi bisa merusak tanaman cabai serta membuat lahan penanaman becek dan kelembapannya tinggi. Pemilihan musim tanam yang tepat bisa menghindarkan kerusakan tanaman karena curah hujan yang tinggi. anaman cabai cocok hidup di daerah dengan kelembapan 75 – 859, terutama saat pembentukan bunga dan buah. )elembapan yang tinggi atau lebih dari 859 memacu pertumbuhan cendawan yang berpotensi menyerang dan merusak tanaman. b. Jenis tanah, p: tanah, dan ketinggian lahan Secara umum, cabai mmenyukai tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara. 1abai tumbuh optimal di tanah regosol dan andosol. Namun, semua jenis tanah di ;ndonesia relati& bisa di pakai untuk bertanam cabai. Penambahan bahan organik, seperti pupuk kandang dan kompos, saat pengolahan tanah atau sebelum penanaman dapat diaplikasikan untuk memperbaiki struktur tanah serta mengatasi tahan yang kurang subur atau miskin unsur hara. Sebaliknya, pilihan lahan penanaman yang agak miring unutk menhindari genangan air. Namun, tingkat kemiringan lahan tidak lebih dari $<=. 2ahan yang terlalu miring bisa menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan. anah yang terlalu da&tar harus dibuatkan saluran pembuangan air. :indari lahan penanaman yang berbentuk cekungan atau di lembah yang tidak ada saluran pembuangan airnya.
c. Jenis lahan )arena nilai ekonominya yang tinggi, sekarang ini lahan untuk budi daya cabai sudah menyebar luas, dari tanah – tanah di pinggir pantai, tanah bantaran kali -sungai, hingga lereng gunung. Secara umum, ada tiga lahan yang biasa digunakan untuk penanaman cabai, yakni lahan sawah yang berpengairan teknis, lahan sawah taddah hujan, dan lahan tegalan yang tidak mempunyai pengairan teknis. 2ahan sawah biasanya mempunyai pengairan teknis yang tersedia sepanjang musim tanam. 2ahan tersebut berpotensi lebih baik untuk lahan penanaman cabai. )etersediaan air yang cukup saat masa penanaman membantu akan tanaman lebih e&ekti& dalam menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah. Selain kelebihan diatas, lahan sawah berpengairan teknis juga mempunyai beberapa kelemahan. Jika lahan tidak dibuatkan saluran irigasi yang benar., justru akan menimbulkan genangan dan kelembapan diarea penanaman cabai meningkat.
ingginya kelembapan tersebut berpotensi mengandung penyakit, terutama yang disebabkan oelh cendawan dan bakteri. )elemahan lainnya adalah air irigasi juga berpotensi menularkan penyakit dari tanaman di area lain yang dilewatinya. d. 2okasi penanaman 1abai meerupakan salah satu komoditas pertanian yang harus cepat dipasarkan. Buah cabai segar rentang terhadap kerusakan dan penyusutan bobot selama dalam pengangkutan dan penyimpanan. )arena itu, selain agroklimat yang sesuai, pemilihan lokasi untuk bertanam cabai juga harus tepat untuk menghindari atau mengurangi risiko rusaknya cabai dalam pengangkutan, sebaiknya, lokasi lahan penanaman cabai bisa dilalui kendaraan bermotor, minimal sepedah motor.
BAB III MET&DE PENELITIAN A. Definisi "#nse'si#nal
>
Pengendalian adalah pencegahan atau penanggulangan
B. Definisi &'erasi#nal
%elakukan pencegahan atau pengendalian terhadap penyakit yang menyerang tanaman cabai. C. (aktu )an Tem'at
Penelitian ini dilakukan selama dua minggu terhitung sejak tanggal ! "pril $5!$ sampai !? "pril $5!$. Penelitian ini di laksanakan di (esa Bunga Jadi Sp < )ecamatan %uara )aman, )abupaten )utai )artanegara. D. P#'ulasi atau !em'el
>
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah tanaman cabai yang ada di kebun sebanyak
>
'<55 batang. Sempel dalam penelitian ini adalah jumlah tanaman cabai yang terserang penyakit sebanyak !555 batang.
E. Alat )an Bahan
"lat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
> > >
Buku Pulpen Buku panduan
BAB I* HA!IL PENELITIAN DAN PEMBAHA!AN A. +am$aran Umum L#kasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini di (esa Bunga Jadi Sp < )ecamatan %uara )aman, )abupaten )utai )artanegara. Saat ini (esa Bunga Jadi memang merupakan salah satu sentral dalam dunia pertaniaan karena di (esa ini banyak masyarakatnya yang berpro&esi sebagai petani khususnya petani sayur – sayuran. B. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis mendapatkan hasil tentang penyakit – penyakit yang menyerang tanaman cabai antara lain * !. $. '. ?.
Penyakit antraknosa Bercak (aun Busuk /itopthora Bercak Bakteri
C. Pem$ahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas berikut adalah pembahasan dari penyakit – penyakit yang menyerang tanaman cabai. !. Penyakit "ntraknosa mumnya, penyakit antraknosa atau busuk buah disebabkan oleh candawan Colletotrichum capsici sydow dan colletotrichum gloeosporiodes pens. Penyakit ini bisa
menyerang biji, batang, daun, dan buah cabai. Serangan ini ditandai dengan gejala – gejala sebagai berikut. a. Biji gagal berkecambah.
b. Batang kecambah rapuh, sehingga mudah rebah. c. Pucuk mati dan in&eksinya menjalar kebagian bawah. Pada tahap awal, batang dan daun berwarna cokelat, lalu batang miring dan berwarna cokelat gelap kekeringan. (i bagian yang terserang terllihat kulit batang membentuk tonjolan kecil. d. Bercakk di oermukaan kulit buah melesak ke dalam daging buah dan membentuk lingkaran seperti terkena sengatan terik matahari. Selain itu, terlihat busuk basah seperti lem yang berwarna kehitaman di sertai munculnya tonjolan berupa rambut hitam. e. Serangan terjadi menjelang buah masak. Saat panen, buah cabai terlihat baik, tetapii beberapa hari kemudian cendrung terjadi pembusukan secara drastis. Pengendalian penyakit antraknosa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. anam cabai di lahan bebas patogen, baik di persemaian maupun dilapangan produksi. b. "mati gejala serangan penyakit dan segera musnahkan tanaman yang terserang penyakit, misalnya dengan membakar tanaman tersebut. c. %usnahkan tanaman inangyang menjadi sumber penyakit ini, seperti borria sp dan 0romerila singulata d. Semprot tanaman dengan &ungisida sehingga tanaman terhindar dari serangan, terutama pada &ase pematangan buah. $. Bercak (aun Penyakit ini di sebabkan oleh Cercospora capsici :eald et @ol& ini menyerang tangkai daun, daun, bunga, dan betang. Serangan di tangkai buah membuat pertumbuhann dan perkembangan buah terlambat. (aun dan bunga yang diserang rontok. Pada tahap lebih lanjut, calon buah berguguran. 0ejala serangan ditandai dengan adanya bercak bulat dengan garis sirkuler. Bagian tengah bercak berwarna abu – abu tua dan cokelat tua. Bercak yang berbintik seperti mata kodok ini membesar dan bagian tengahnya mengering, sehingga daun menjadi bolong. (aun yang terserang berubah warna menjadi cokelat kehitaman, lalu rontok. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara kimiawi yaitu menggunakan &ungisida (erosol A5 @P dan itigran Bluesecara bergantian sesuai petunjuk kemasan.
'. Busuk /itopthora Penyakit ini disebabkan oleh Phytophora capsici 2eoman ini dapat menyerang seluruh bagian tanaman. Pada tanaman tua, gejala serangan diawali dengan in&eksi
dileher batang. Batang yang terserang busuk basah berwwarna hijau, lalu mengering dan berwarna cokelat. Serangan penyakit ini mengakibatkan terjadinya pergerasan di jaringan batang dan tanaman manjadi layu. Pencegahan serangan penyakit ini sama dengan penyakit – penyakit sebelumnya, yaitu penggunaan bibit dan lahan yang bebas sari patogen. :indari lahan bekas pertanaman cabai atau tanaman se&amili. 1abut dan pisahkan tanaman yang telah terserang penyakit, lalu bakar. Penggunaan &ungi sida sistemikdan kontak secara bergantian bisa diaplikasikan untuk mencegah resistensi petogen terhadap pestisida. ?. Bercak Bakteri Bercak bakteri di sebabkan oleh Xanthomonas campestris pv . Penyakit ini menyerang daun, ranting, dan buah tanaman. (aun yang terserang awalnya terlihat memiliki bercak sirkule berukuran kecil. Selanjutnya, timbul bisul berwarna hijau pucat yang ditengahnya menekuk ke dalam. Pada daun – daun tua terlihat bercak hijau tua dengan jaringan yang membusuk, berwarna cokelat, dan selanjutnya jaringan tersebut mati. Bercak – bercak ini melebar, sedangkan bagian diantara bercak yang tidak terserang menjadi kuning, lalu daun pun rontok. Serangan bisa terjadi secara serentak curah hujan dan kelambapan tinggi. Pencegahan dapat dilakukan dengan merendam benih dalam air panas untuk mengendalikan patogen. 1abut dan musnakah segera tanaman yang terserang penyakit. Penyemprotan dengan &ungisida yang mengandung bahan akti& tembaga, seperti itigran Blue, cukup e&ekti& unutk mengendalikan serangan bercak bakteri.
BAB * PENUTUP A. "esim'ulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut. !. Peyakit – penyakit yang menyeranga tanaman cabai adalah a. Penyakit antraknosa b. Bercak (aun
c. d. $. a. b. c.
Busuk /itopthora Bercak Bakteri Pengendalian dari penyakit – penyakit tersebut adalah %enggunakan &ungisida seperti itigran Blue dan (erosolA5 @P (engan mencabut tanaman yang terserang penyakit 2akukan pergiliran tanaman
B. !aran
Saran yang dapat penulis berikan adalah !. Semoga karya tulis ini dapat berman&aat bagi petani yang ada di (esa Bunga Jadi khususnya dan umumnya di daerah sebulu SP. $. Semoga dengan adanya karya tulis ini petani dapat meningkatkan hasil panen mereka. '. Semoga karya tulis ini dapat menjadi pembelajaran di perpustakaan S%" NC0C4; $ SCB2.
DISUSUN OLEH
NAMA :SELVI NOFRIYANI KELAS:X8/H