PROPOSAL PENELITIAN TANAMAN CABAI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman cabai atau lombok (dalam (dalam bahasa Jawa) merupakan merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kandungan senyawa pada tanaman cabai berguna bagi kesehatan manusia. Tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia ini, menjadi komoditas sayuran karena harga jualnya tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan, salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Tanaman cabau membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kwalitas pada petai tersebut. Pupuk kandang, NPK, kompos daun dan berbagai jenis pupuk lainya yang dapat digunakan sebagai perkembangan tanaman secara optimal, namun ternyata ampas teh sdapat pula digunakan sebagai kompos ampas teh, karena pada ampas teh seduh mengandung karbon organik yang mampu untuk menyuburkan tanah. Sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara secara optimal.
1.2 Rumusan Rumusan Mas Masalah a) Adakah pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman cabai ? b) Manakah yang lebih tinggi antara tanaman cabai yang diberi ampas teh seduh dengan yang tidak ?
1.3 Tuju ujuan an Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman cabai
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian penelitian ini untuk membantu membantu masyarakat masyarakat dalam memanfaatkan ampas teh seduh sebagai pupuk pupuk untuk untuk mengembalikan mengembalikan kesuburan kesuburan tanah tanah agar dapat menghasilkan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang maksimal.
1
Proposal Penelitian Tanaman Cabai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA & HIPOTESIS 2.1 Ampas Teh Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat di ampas teh selain polyphonel juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman (Dadan Rodiana, 2007). Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagi kompos. Ampas teh mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia (H. Akhadi 2005) Ampas teh dapat dikelolah menjadi kompos dengan kwalitas yang baik, dalam pengelolahannya kompos it u dicampur dengan zat tambahan, diantaranya kapur, bekatul, tetes tebu atau gula. Gula dan bekatul merupakan bahan yang bias membangkitkan mikroorganisme yang akan menjadi pestisida. Dengan ditambah gula, mikroba tersebut cepat berkembang dan cukup ampuh membunuh serangga (Matnawi, 1989)
2.2 Tanaman Cabai Cabai atau cabai merah adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayur maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang sangat pedas terkenal di Asia Tenggara sebagi penguat rasa makanan. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pa da cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagi zat anti kanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980). Kandungan vitamin C dalam cabai (Capsicum annum L) cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung. Tumbuhan yang termasuk suku terong-terongan (Solanaceae) ini merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Cabai juga mengandung vitamin A dan minyak atsiri capsaicin , yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah. 2
Proposal Penelitian Tanaman Cabai
2.3 Hubungan antara ampas teh seduh dan tanaman cabai Setiap tanaman sangat membutuhkan pupuk, karena pupuk merupakan unsur terpenting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, sama halnya tanaman . Pada tanaman cabai yang terpenting yaitu pada kesuburan tanah, selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernapasan akar tanaman. Tanah yang subur dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. Faktor utama yang menyuburkan tanah yaitu bahan organik. Seperti pada penggunaan ampas teh seduh pada tanaman sangat baik untuk tanaman karena pada ampas banyak terkandung berbagai macam unsure seperti Besi (Fe), Timbale (Pb), Tembaga (Cu), Magnesium (Mg).
2.4 Hipotesis Hipotesa dari penelitian ini adalah: 1. Ada beda tanaman cabai yang diberi ampas teh dengan tanaman yang tidak diberi ampas teh 2. Tanaman cabai yang diberi ampas teh lebih tinggi dibandingan dengan tanaman cabai yang tidak diberi ampas teh.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini a dalah jenis penelitian eksperimen.
3.2
Variabel
Penelitian
Variabel
bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah ampas teh seduh, sedangkan variabel terikat adalah tumbuhan tanaman cabai, sedangkan variabel kendalinya adalah air, tanah, cahaya, dan temperatur.
3
Proposal Penelitian Tanaman Cabai
3.3 Populasi dan Sample Populasi penelitian adalah pertumbuhan tanaman cabai yang dipengaruhi oleh ampas teh seduh. Sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 semple diambil dari tempat yang berbeda, ciri yang digunakan sample ini adalah tanaman cabai yang telah mengalami pertumbuhan, kemudian dari sample tersebut akan diamati perkembangannya.
3.4 Metode Ker ja Alat dan Bahan : y
Polibag 20 buah
y
Cetok
y
Biji cabai 40 biji
y
Ampas teh seduh 300gram
y
Tanah
y
Air
y
Penggaris
3.5 Cara Ker ja 1.
Menyiapkan polibag sebanyak 20 buah, kemudian menyiapkan media tanah
2.
Mengisi setiap polibag yang telah disediakan dengan media tanah
3.
Mengisi 10 buah polibag dengan ampas teh seduh masing-masing 30g kemudian campur hingga rata dengan tanah yang terdapat didalam polibag sebelumnya, hal ini dilakukan seminggu 2 kali sedangkan pada 10 buah polibag hanya terisi oleh tanah saja
4.
Memasukkan biji petai masing-masing 2 biji pada setiap polibag yang telah berisi tanah serta ampas teh seduh
5.
Memberi tanda pada setiap polibag antara polibag yang terdapat campuran ampas teh seduh dengan yang berisi media tanah saja untuk mempermudah membandingkannya
6.
Menyiram tanaman tersebut dengan air secukupnya hal ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari
7.
Meletakkan tanaman tersebut yang cukup cahaya
8.
Mengamati pertumbuhannya setiap hari lalu bandingkan tanaman tersebut
4
Proposal Penelitian Tanaman Cabai