Makalah
PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
OLEH: NAMA NIM KELAS
:YUSRAN : P.2015.01.257 : P5
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGU ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA KENDARI 2015 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan tentang “Pendidikan Profesi Keperawatan” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menyelesaikan mata kuliah matrikulasi sebagai mahasiswa baru ilmu keperawatan
non
reguler.
Penulis
mengucapkan
terima
kasih
kepada semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Kendari, 04 Oktober 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................
i
Daftar Isi .............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
2
C. Tujuan............................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................
3
A. Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan ........................
3
B. Karakteristik Profesi Keperawatan..................................................
4
C. Perkembangan Professionalisme Keperawatan .............................
6
D. Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan ........................................
8
E. Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia ..................................
8
F. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia .......................
9
BAB III PENUTUP................................................................................
16
A. Kesimpulan .....................................................................................
16
B. Saran ..............................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pendidikan
keperawatan
merupakan
bagian
dari
pendidikan
kesehatan sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatan merupakan pendidikan profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuai dengan kaidah ilmu dan profesi yang dilandaskan oleh akademik dan keprofesian.
Orientasi
pendidikan
keperawatan
dilakukan
dalam
upaya
meningkatan kualitas tenaga perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karna itu maka pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.
Sebenarnya berperan
dalam
pengembangan pengembangan
sistem
pendidikan
pelayanan
tinggi
sangat
keperawatan
secara
professional, tekhnologi keperawatan serta pembinaan keprofesiaan, karena pendidikan keperawatan sebagai sarana mencapai profesionalisme keperawatan.
Selain itu sebagai institusi pendidikan tinggi, keperawatan harus mampu membina dan menumbuhkan sikap dan tingkah laku professional
1
sesuai dengan tuntutan profesi, memberi landasan pengetahuan yang kokoh baik kelompok ilmu keperawatan atau ilmu dasar atau penunjang asuhan keperawatan, membina keterampilan professional yang mencakup keterampilan intelektual, tekhnikal dan interpersonal serta membina landasan etik keperawatan sebagai dasar dalam kehidupan keprofesian.
B.
Rumusan Masalah a. Jelaskan Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan ! b. Sebutkan Karakteristik profesi keperawatan ! c. Bagaimana Perkembangan Profesionalisme Keperawatan? d. Sebutkan Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan ! e. Sebutkan Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia ! f.
C.
Jelaskan Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia!
Tujuan a. Untuk Mengetahui pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan b. Untuk Mengetahui Karakteristik profesi keperawatan c. Untuk Mengetahui Perkembangan Profesionalisme Keperawatan d. Untuk Mengetahui Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan e. Untuk Mengetahui Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia f.
Untuk Mengetahui Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia
2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian
integral pelayan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat kompherensip, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat.
3
B.
Karakteristik Profesi Keperawatan Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper
(1993) serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan. Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang bersifat intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien. b. Kemampuan
memberikan
pelayanan
yang
unik
kepada
masyarakat. Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta membantu kemandirian klien. c. Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan
tinggi
atau
universitas.
Beralihnya
pendidikan
keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi memberikan
4
kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam
pelayanan
berkesinambungan.
kesehatan Disamping
yang itu
menyeluruh
perawat
dituntut
dan untuk
mengembangkan Iptek keperawatan. d. Pengendalian terhadap standart praktik. Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik. Standart praktik keperawatan menekankan kepada tangung jawab dan tangung gugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain. e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.
Tangung
gugat
accountable
berarti
perawat
bertanggung jawab pelayanan yang diberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu. f. Karir seumur hidup. Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai tenaga penuh
5
yang dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat. g. Fungsi mandiri. Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatan kolaborasi dengan profesi lain kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain.
C.
Perkembangan Profesionalisme Keperawatan Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di
Indonesia, yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya perawat saat itu adalah di karenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga diperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan cara pengobatannya. Sampai dengan perkembangan keperawatan di Indonesia pada tahun 1983 PPNI melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut perawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan
adalah
suatu
bidang
keprofesian.
Perkembangan
profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan Diploma III keperawatan.
6
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diploma saja, untuk terus mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999). Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan antara lain : 1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui penetapan criteria dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi. 2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama adalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya. 3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing. 4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi dipemerintahan atau sector swasta. 5. Meningkatkan
kegiatan
bersama
dengan
organisasi
profesi
keperawatan di luar negeri, bukan hanya untuk pengurus pusat saja
7
tetapi juga mengikut sertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.
D.
Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan Tujuan pendidikan tinggi keperawatan pada institusi pendidikan tinggi
keperawatan diharapkan mampu melakukan hal-hal antara lain : 1. Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional yang sesuai dengan tuntunan profesi keperawatan. 2. Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh. 3. Menumbuhkan/membina keterampilan professional. 4. Menumbuhkan/membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan mantap sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan
dan
dalam
kehidupan
keprofesian.
E.
Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20
tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan
keperawatan di Indonesia mencakup: Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia: 1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat.
8
2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup program sarjana, magister, doktor. 3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi perawat.
F.
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia 1.
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Program Pendidikan Diploma III (D-III) Keperawatan ini
menghasilkan perawat generalis sebagai perawat professional pemula/vokasional (ahli madya keperawatan) yang dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh. Lulusannya diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional dengan berpedoman kepada standar asuhan keperawatan dan dengan etika keperawatan sebagai tuntunan.
Sebagai perawat vokasional diharapkan memiliki tingkah laku dan kemampuan professional, akuntabel dalam melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar secara mandiri di bawah supervise Ners. Lama pendidikan 3 tahun untuk waktu normal. Lulusan D-III Keperawatan
juga
diharapkan
mampu
mengelolah
praktik
keperawatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan klien serta memiliki kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan
9
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang maju secara tepat guna. Tujuan program Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang mampu : 1. Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/atau asuhan keperawatan individu, keluarga dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan. 2. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan. 3. Berperan
serta
keperawatan
dalam
dan
perkembangan
ilmu
meningkatkan
mutu
kegiatan
penelitian
menggunakan pengetahuan dan
dalam
bidang
hasil
penelitian
serta
dan
teknologi
untuk
jangkauan
pelayanan/asuhan
keperawatan. 4. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien. 5. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesinya.
2.
Program Pendidikan Ners Program Pendidikan Ners ini menghasilkan perawat ilmuwan
(Sarjana Keperawatan) dan Professional (Ners = “First professional Degree”) dengan sikap, tingkah laku, dan kemampuan professional,
10
serta akuntabel untuk melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar (sampai dengan tingkat kerumitan tertentu) secara mandiri.
Sebagai perawat professional, yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan
objektif
klien
dan
melakukan
supervise
praktik
keperawatan yang dilakukan oleh perawat professional pemula (D-III Keperawatan). Selain itu, mereka dituntut untuk memiliki kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) keperawatan yang maju secara tepat guna, serta kemampuan melaksanakan riset keperawatan dasar dan penerapan yang sederhana.
Program pendidikan Ners memiliki landasan keilmuan yang kokoh dari pada lulusan D-III Keperawatan serta memiliki landasan keprofesian yang mantap sesuai dengan sifatnya sebagai pendidikan profesi. Tetapi, untuk lulusan S1 Keperawatan tanpa mengikuti profesi Ners, adalah orang yang berkemampuan akademik sebagai serjana keperawatan tetapi tidak memiliki kewenangan melakukan praktik keperawatan
atau
melakukan
kegiatan
pada
bidang
non
keperawatan. Sedangkan lulusan Sarjana keperawatan + Ners adalah seseorang tenaga profesional berkemampuan dan berwenang melakukan pekerjaan dibidang pelayanan dan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan.
11
Tujuan pendidikan Ners adalah menciptakan lulusan yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap keperawatan profesional yang mampu : a. Melaksanakan profesi keperawatan secara akuntabel dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/atau asuhan keperawatan dasar hingga tingkat kerumitan tertentu secara mandiri kepada individu, keluarga dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan. b. Mengelola pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar secara
bertanggung
jawab
dan
menunjukkan
sikap
kepemimpinan. c. Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk meningkatkan
mutu
dan
jangkauan
pelayanan/asuhan
keperawatan. d. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan tenaga keperawatan, serta furut berperan dalam berbagai
program
lain.Mengembangkan
pendidikan diri
secara
tenaga terus
kesehatan
menerus
untuk
meningkatkan kemampuan profesional.
12
e. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai
dengan
etika
keperawatan
dalam
melaksanakan
profesinya. f. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan dan berorientasi pada masa depan.
3.
Program Pascasarjana Keperawatan Program magister keperawatan ini menghasilkan perawat
ilmuwan dengan sikap tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuwan keperawatan. Sebagai perawat ilmuwan diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini : 1) Meningkatkan pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan pengembangan. 2) Berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya. 3) Mengembangkan penampilannya dalam spectrum yang lebih luas dengan mengkaitkan ilmu/profesi serupa. 4) Merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah (Keputusan Mendikbud No.056/U/1994-pasal 2 ayat 3). Tujuan program pascasarjana ini adalah menghasilkan lulusan yang mampu :
13
a. Mengembangkan.dan menerapkan ilmu dan teknologi keperawatan sesuai bidang spesialisasi melalui kegiatan penelitian. b. Mengembangkan meningkatkan
diri
secara
kemampuan
terus
menerus
untuk
profesional melalui upaya
peningkatan kemampuan lulusan sesuai bidang spesialisasi. c. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, dan terbuka untuk menerima perubahan, sehingga dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
14
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan
badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat.
Orientasi
pendidikan
keperawatan
dilakukan
dalam
upaya
meningkatan kualitas tenaga perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karna itu maka pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.
B.
Saran Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi
kami sendiri sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini rekan mahasiswa Perawat lebih memahami tentang
15
perkembangan pendidikan profesi
keperawatan serta untuk lebih
menambah wawasan mahasiswa sehingga bermanfaat di masa yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin, H.2001.Dasar-dasar keperawatan professional.Jakarta: Widya Medika. Hidayat, A.Aziz Alimul . 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: salemba medika Simamora, Roymond H. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC. Salam dan Salmon, Ferry. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta :Salemba. Waode, Dhan. 2011. PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Diakses dari:http://dhanwaode.wordpress.com/2011/01/26/pendidikandalam-keperawatan/(Pada tanggal 08 April 2013)
17