BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Masa nifas (puerpunium) (puerpunium) menurut Sarwono Prawirohar Prawirohardjo djo adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandunagn kembali seperti keadaan semula semula atau atau sebelu sebelum m hamil, hamil, yang berlan berlangsu gsung ng kira-k kira-kira ira 6 minggu minggu.. Masa Masa nifas nifas menurut ustam Mu!htar adalah masa pulih kembali dimulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandunagn sampai seperti prahamil lamanya 6-" minggu. #efinisi lain masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Menurut $afina %iknjosastro, masa nifas nifas adalah adalah dimula dimulaii setela setelah h persal persalina inan n selesa selesaind indan an berakhi berakhirr setela setelah h kira-ki kira-kira ra 6 minggu. Masa post partum dibagi dalam tiga tahap & 'mmediate post partum dalam jam pertama, *arly post partum period (minggu pertama) dan +ate post partum period ( minggu kedua sampai minggu ke enam ahaya terbesar yang biasanya terjadi pada masa nifas adalah moragi atau perdarahan. leh karena itu, pengkajian pe ngkajian tanda fital, syok hipoolemik, tinggi fundus uterus(untuk mengetahui intensitas kontraksi), distensi urin, sifat dan jumlah lokia, hemostatis perinium, ketidak nyamanan, bonding atta!hemnt, dan status emosioanal sangat penting dilakukan untuk mengurangi baya masa nifas. Selain perdarahan, ada juga bahaya lain yang menga!am ibu, yaitu infeksi pada masa nifas. 'nterensi terhadap gangguan ini difokuskan untuk men!egah infeksi dan meningkatkan proses penyembuhan dengan perawatan asepsis, kebersihan diri, diri, perawatan perawatan perinium, perinium, perawatan perawatan hemorogi, hemorogi, peningkatan peningkatan eliminasi eliminasi,, pengkajian pengkajian terhadap inolusi uteri, lokia, episiotomi, dan after pain. idan yang mengajarkan tentang perawatan payudara dan teknik menyusui idan juga memeberi informasi tentan tentang g aktifi aktifitas tas,is ,istir tiraha ahat, t, latiha latihan,ma n,makana kanan, n, !airan !airan,, perawa perawatan tan kulit, kulit, hubunga hubungan n seksual, fisiologi pas!a partum, pelayanan kesehatan ibu, tanda-tanda bahaya dan kunjungan ulang 6 minggu pas!apartum.
1
1.2 Rumusa Rumusan n Masalah Masalah erdasarkan latar belakang di atas maka kelompok membuat rumusan masalah
sebagai berikut& /. 0onsep 0onsep #asar #asar Pendar Pendarahan ahan Post Post Part Partum um a. agaimana agaimana anatomi anatomi dan fisiol fisiologi ogi dari reproduksi reproduksi wanita1 wanita1 b. 2pakah defenisi dari Pendarahan Post Partum 1 !. 2pakah 2pakah peny penyebab ebab dari dari Pendara Pendarahan han Post Post Part Partum1 um1 d. 2pa manifes manifestas tasii klinis klinis dan pemeri pemeriksa ksaan an penunjang penunjang dari Pendarah Pendarahan an Post Partum1 e. agaim agaimana ana patofi patofisio siologi logi pada pada Pendarah Pendarahan an Post Partu Partum1 m1 f. 2pa saja saja kompli komplikas kasii dari dari Pendar Pendarahan ahan Post Post Partum Partum11 g. agaimana agaimana penatalaksana penatalaksanaan an dari dari Pendarahan Pendarahan Post Partum1 Partum1 . 0onsep 2suhan 2suhan 0eperawa 0eperawatan tan erdas erdasarkan arkan Skenario Skenario 0asus 0asus a. Pengkajian b. 2nalisa #ata !. #iag #iagno nosa sa 0epe 0epera rawa wata tan n d. en! en!an anaa 2suha 2suhan n 0epera 0eperawa wata tan n 1.3 Tu Tujuan juan Penulsan Penulsan 1. Tujuan juan Umum mum Mengetahui bagaimana asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan
Pendarahan Post Partum. 2. Tujuan juan !h !hus usus us a. Mengid Mengident entifi ifikas kasii konsep konsep dari dari Pendar Pendarahan ahanPos Postt Partum Partum
melipu meliputi ti defin definisi isi,,
etiologi, etiologi, patofisiolo patofisiologi, gi, pen!egahan, pen!egahan, komplikasi komplikasi dan penatalaksa penatalaksanaan naan yang tepat. b. Mengidentifikasi asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa, dan ren!ana asuhan keperawatan.
BAB II TIN"AUAN PU#TA!A 2.1 Anat$m %an &s$l$g &s$l$g #stem Re'ru%uks (anta (anta
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terletak di dalam rongga pelis dan ditopang oleh lantai pelis, dan genetalia eksterna, yang terletak di perineum. Struktur reproduksi interna dan eksterna berkembang menjadi matur akibat rangsang hormon estrogen dan progesteron (obak, 334).
2
/. Struktur *ksterna
a. 5ula 5ula adalah nama yang diberikan untuk struktur genetalia eterna. 0ata ini berarti penutup atau pembungkus yang berbentuk lonjong, berukuran panjang, mulai klitoris, kanan kiri dibatasi bibir ke!il sampai ke belakang dibatasi perineum. b. Mons pubis Mons pubis atau mons eneris adalah jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat jarang di atas simfisis pubis. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis pubis selama koitus. !. +abia Mayor +abia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan kulit yang menyatu dengan mons pubis. 0eduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengililingi labia minora, berakhir di perineum pada garis tengah. +abia mayora
3
melindungi labia minora, meatus urinarius, dan introitus agina. Pada wanita yang belum pernah melahirkan anak peraginam, kedua labia mayora terletak berdekatan di garis tengah, menutupi stuktur-struktur di bawahnya. Setelah melahirkan anak dan mengalami !edera pada agina atau pada perineum, labia sedikit terpisah dan bahkan introitus agina terbuka. Penurunan produksi hormon menyebapkan atrofi labia mayora. Pada permukaan arah lateral kulit labia tebal, biasanya memiliki pigmen lebih gelap daripada jaringam sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar dan semakin menipis ke arah luar perineum. Permukaan medial labia mayora li!in, tebal, dan tidak tumbuhi rambut. Sensitiitas labia mayora terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi. $al ini diakibatkan adanya jaringan saraf yang menyebar luas, yang juga berfungsi selama rangsangan seksual. d. +abia Minora +abia minora terletak di antara dua labia mayora, merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut yang , memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dan dan menyatu dengan four!hett. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa agina. Pembuluh darah yang sangat banyak membuat labia berwarna merah kemerahan dan memungkankan labia minora membengkak, bila ada stimulus emosional atau stimulus fisik. 0elenjar-kelenjar di labia minora juga melumasi ula. Suplai saraf yang sangat banyak membuat labia minora sensitif, sehingga meningkatkan fungsi erotiknya. e. 0litoris 0litoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan yang terletak tepat di bawah arkus pubis. #alam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat adalah sekitar 66 mm atau kurang. 7jung badan klitoris
4
dinamai glans dan lebih sensitif dari pada badannya. Saat wanita se!ara seksual terangsang, glans dan badan klitoris membesar. 0elenjar sebasea klitoris menyekresi smegma, suatu substansi lemak seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai feromon. 'stilah klitoris berasal dari kata dalam bahasa yunani, yang berarti 89kun!i99 karena klitoris dianggap sebagai kun!i seksualitas wanita. :umlah pembuluh darah dan persarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan.
f.
5estibulum 5estibulum ialah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lojong, terletak di antara labia minora, klitoris dan four!hette. 5estibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, agina dan kelenjar paraagina. Permukaan estibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia. 0elenjar estibulum mayora adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia mayora, masingmasing satu pada setiap sisi orifisium agina.
g. ;our!hette ;our!hette adalah lipatan jaringan transersal yang pipih dan tipis, dan terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah di bawah orifisium agina. Suatu !ekungan dan fosa naikularis terletak di antara four!hette dan himen. h. Perineum Perineum adalah daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus agina dan anus.
. Struktur 'nterna
5
a. arium Sebuah oarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba falopi. #ua lagamen mengikat oarium pada tempatnya, yakni bagian mesoarium ligamen lebar uterus, yang memisahkan oarium dari sisi dinding pelis lateral kira-kira setinggi krista iliaka anterosuperior, dan ligamentum oari proprium, yang mengikat oarium ke uterus. #ua fungsi oarium adalah menyelenggarakan oulasi dan memproduksi hormon. S aat lahir, oarium wanita normal mengandung banyak oum primordial. #i antara interal selama masa usia subur oarium juga merupakan tempat utama produksi hormon seks steroid dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi wanita normal. b.
6
di sepanjang tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama oleh gerakan peristaltis lapisan otot. *sterogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltis. 2kteites peristaltis tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar ialah pada saat oulasi. !. 7terus 7terus adalah organ berdinding tebal, muskular, pipih, !ekung yang tampak mirip buah pir yang terbalik. 7terus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila di tekan, li!in dan teraba padat. 7terus terdiri dari tiga bagian, fudus yang merupakan tonjolan bulat di bagian atas dan insersituba fallopi, korpus yang merupakan bagian utama yang mengelilingi !aum uteri, dan istmus, yakni bagian sedikit konstriksi yang menghubungkan korpus dengan seriks dan dikenal sebagai sekmen uterus bagian bawah pada masa hamil.
) Miometrum yang tebal tersusun atas lapisan = lapisan serabut otot polos yang membentang ke tiga arah. Serabut longitudinal membentuk lapisan luar miometrium, paling benyak ditemukan di daerah fundus, membuat lapisan ini sangat !o!ok untuk mendorong bayi pada persalinan. >) Peritonium perietalis, Suatu membran serosa, melapisi seluruh korpus uteri, ke!uali seperempat permukaan anterior bagian bawah, di mana terdapat kandung kemih dan seriks.
7
d. 5agina 5agina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang se!ara luas. Mukosa agina berespon dengan !epat terhadap stimulai esterogen dan progesteron. sel-sel mukosa tanggal terutama selama siklus menstruasi dan selama masa hamil. Sel-sel yang di ambil dari mukosa agina dapat digunakan untuk mengukur kadar hormon seks steroid. ?airan agina berasal dari traktus genetalis atas atau bawah. ?airan sedikit asam. 'nteraksi antara laktobasilus agina dan glikogen mempertahankan keasaman. 2pabila p$ nik diatas lima, insiden infeksi agina meningkat. ?airan yang terus mengalir dari agina mempertahankan kebersihan relatif agina. 2.2 De)ns
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 433-633 ml selama jam setelah anak lahir.
2.3 Et$l$g
a.
*tiologi $PP primer /. 2tonia uteri (uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan) .
. etentio plasenta. . Sisa plasenta dan
8
4. obekan jalan lahir.
b.
*tiologi $PP sekunder /. ;ragmen plasenta atau selaput ketuban tertahan. . Pelepasan jaringan mati setelah persalinan ma!et (dapat terjadi diserik, agina, kandung kemih, re!tum). >.
2.* !las)kas
/.
Perdarahan post partum primer B dini (early postpartum hemarrhage) & yaitu perdarahan yang terjadi dalam jam pertama. Penyebab utamanya adalah atonia uteri, retention plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir. anyaknya terjadi pada jam pertama.
.
Perdarahan Post Partum Sekunder B lambat (late postpartum hemorrhage),yaitu perdarahan yang terjadi setelah jam pertama.0lasifikasi Masa nifas dibagi dalam > periode yaitu & a. Post partum dini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-jalan. #alam agama 'salam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 3 hari. b. Post partum intermedial yaitu keputihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-" minggu. !. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempun yai komplikasi untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
2.+ Man)estas !lns /. Setelah persalinan pasien mengeluh lemah, pu!at, limbung, berkeringat
dingin, menggigil, pusing, gelisah, hiperpnea, sistolik CD3 mm$g, nadi E /33Bmenit, kadar hb C" gr. 'ni karenakehilangan darah lebih dari normal (E433??) dan dapat terjadi syok hipoolemik, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin , mual. (abudl bari) . Fejala 0linis berdasarkan penyebab& a) 2tonia 7teri
9
Fejala yang selalu ada& 7terus tidak berkontraksi dan lembek dan perdarahan segera setelah anak lahir (perarahan postpartum primer). Fejala yang kadang-kadang timbul& Syok (tekanan darah rendah, denyut nadi !epat dan ke!il, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lainlain). b) obekan jalan lahir Fejala yang selalu ada& perdarahan segera, darah segar mengalir segera setelah bayi lahir, kontraksi uteru baik, plasenta baik. !) etensio plasenta Fejala yang selalu ada& plasenta belum lahir setelah >3 menit, perdarahan segera, kontraksi uterus baik. d) 3/4) 2., Pat$)s$l$g
Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka. Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus-sinus maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka. Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut akan menutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. 2danya gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan yang banyak. 0eadaan demikian menjadi faktor utama penyebab perdarahan paska
10
persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan seri, agina dan perinium.
2.- Pemerksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang dalam perdarahan post partum menurut o!hmat (33"),
adalah & a. Folongan darah & menentukan h, 2 dan per!o!okan silang. b. :umlah darah lengkap & menunjukkan penurunan $bB$t dan peningkatan jumlah sel darah putih(S#P). ($b saat tidak hamil&/-/6grBdl, saat hamil& /3-/grBdl. $t saat tidak hamil & >HI-HI, saathamil&>I-I. . saat hamil 4.333-/4.333) !. 0ultur uterus dan agina & mengesampingkan infeksi pas!a partum d. 7rinalisis & memastikan kerusakan kandung kemih e. Profil koagulasi & peningkatan degradasi, kadar produk fibrinBproduk split fibrin (;#PB;SP),penurunan kadar fibrinogen & masa tromboplastin partial diaktiasi, masa tromboplastin partial (2P) 0ultur uterus dan aginal Menentukan efek samping apakah ada infeksi yang terjadi. ) 7rinalisis Memastikan kerusakan kandung kemih. 4) Profil 0oagulasi Menentukan peningkatan degradasi kadar produk fibrin,Penurunanfibrinogen, aktiasi masa tromboplastin dan masa tromboplastinparsial. 2. !$m'lkas /. Syok $emoragie
2kibat terjadinya perdarahan, ibu akan mengalami syok dan menurunnya kesadaran akibat banyaknya darah yang keluar. $al ini menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan hipoolemia berat. 2pabila hal ini tidak ditangani dengan !epat dan tepat, maka akan menyebabkan kerusakan atau nekrosis tubulus renal dan selanjutnya meruak bagian korteks renal
11
yang dipenuhi D3I darah di ginjal. ila hal ini terus terjadi maka akan menyebabkan ibu tidak bisa terselamatkan.
. 2nemia 2nemia terjadi akibat banyaknya darah yang keluar dan menyebabkan perubahan hemostasis dalam darah, juga termasuk hematokrit darah. 2nemia dapat berlanjut menjadi masalah apabila tidak ditangani, yaitu pusing dan tidak bergairah dan juga akan berdampak juga pada asupan 2S' bayi.
>. Sindro Sheehan $al ini terjadi karena, akibat jangka panjang dari perdarahan postpartum sampai syok. Sindrom ini disebabkan karena hipoolemia yang dapat menyebabkan nekrosis kelenjar hipofisis. Gekrosis kelenjar hipofisi dapat mempengaruhi sistem endokrin.
2./ Penatalaksanaan
Penanganan pada perdarahan postpartum terdapat dua bagian sebagai berikut & /. Suportif, yaitu perbaikan keadaan umum, penambahan !airan, dan darah serta komponen - komponennya. . 0ausatif, yaitu dengan melakukan identifikasi penyebab perdarahan dan usaha untuk menghentikannya. >. 2da beberapa !ara untuk menghentikan perdarahan, yaitu & 2. Pemberian uterotonika dengan oksitosin, metil ergometrin atau prostaglandin. . $emostasis se!ara mekanis dengan manual plasenta, kuret sisa plasenta, kompresimanual ataupun pa!king. ?. Pembedahan, yaitu penjahitan laserasi, ligasi pembuluh darah, ataupundilakukan histerektomi.
12
/. Mengembalikan olume darah dan mempertahankan oksigenasi. . Menghentikan perdarahan dengan menangani penyebab perdarahan post partum. 'dealnya stabilisasi dilakukan terlebih dahulu sebelum tindakan definitif dikerjakan, tetapi hal ini terkadang tidak mungkin dikerjakan sendiri-sendiri melainkan seringkali dikerjakan perbaikan keadaan umum ( resusitasi ) sambil dilakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan tersebut. Pada saat awal resusitasi !airan juga diambil sample darahnya untuk diperiksakan laboratorium sederhana dahulu, yaitu kadar $emoglobin, $ematokrit, +ekosit,
BAB III TIN"AUAN !A#U# 3.1 #kenar$ !asus
Gy. usia tahun, suku jawa, agama islam, pendidikan SMP, pekerjaan '<, menikah / kali dengan suami nama 3 %'. #an dilakukan pengkajian& /3 april 3/6 pukul //&>3 %'. erdasarkan J #ata SubyektifJ Gy P/23, melahirkan dirumah pada tanggal " april 3/6 jam 3"&33, di tolong oleh bidan. Plasenta lahir spontan tapi tidak lengkap. Pada malam hari tiba-tiba keluar darah yang banyak sampai kali ganti kain sarung dalam / malam. Gy merasa lemah, pusing, J#ata byektifJ keadaan umum tampak lemah, kesadaran !ompos mentis, wajah tampak pu!at, konjungtia anemis, mukosa bibir pe!ah-pe!ah dan kering, kuku kebiru-biruan, ekstremitas dingin, seluruh tubuh tampak pu!at, anoreksia, tampak pengeluaran lokhea dan darah dari jalan lahir di sertai selaput plasenta K 433 !!. Bmnt, hipertermi, Suhu >"L!el!ius. Pemeriksaan labor yang telah dilakukan holongan darah , $b gBdl. erdasarkan hasil 7SF terdapat sisa plasenta di !aum 13
uteri. 2nalisa medis rest plasenta, potensial syok hipoolemik,
3.2 (0 3.3 Pengkajan
/. 'dentitas 0lien Gama
& Gy.
7mur
& tahun
:enis 0elamin
& Perempuan
2gama
& 'slam
Pendidikan
& SMP
Pekerjaan
& '<
#i awat di S sejak & D april 3/6 pukul //.>3 %'
#ata Penanggung :awab & Gama
&
7sia
& 6 tahun
:enis kelamin
& laki-laki
2gama
& 'slam
Pendidikan
& SMP
. iwayat 0esehatan a. 0eluhan utama& Gy. masuk S dengan keluhan mengalami pendarahan yang banyak sampai kali gantin kain sarung dalam / malam. b. iwayat 0esehatan Sekarang & Gy. iwayat P/23, merasa lemas, pusing, keadaan tampak lemah, konjungtia anemis, mukosa bibir pe!ah-pe!ah dan kering, kuku kebiru-biruan, ekstremitas dingin wajah tampak pu!at, anoreksia, tampak pengeluaran lokhe dan darah dari jalan lahir dan selaput plasenta K 433 !!. !. iwayat 0esehatan #ahulu & -
14
d. iwayat 0esehatan 0eluarga & >. Pemeriksaan fisik& •
•
•
•
.
Sistem Pernafasan & > Bmnt Sistem 0ardioaskuler G & HD Bmenit Sistem 'mun S & >"o? <<5 <# & "3B43 mm$g o konjungtia anemis o mukosa bibir pe!ah-pe!ah dan kering o kuku kebiru-biruan o *kstremitas dingin wajah tampak pu!at o anoreksia o
15
3.* Analsa Data N$ /.
Data #S &
Et$l$g 0ehilangan !airan
Pr$lem 0ekurangan olume
-
aktif (perdarahan)
!airan
Gy. mengatakan pada malam hari setelah persalinan tiba-tiba keluar darah yang banyak sampai kali ganti kain sarung dalam satu malam, merasa lemah dan pusing
# & -
-
pe!ah dan kering 2noreksia
-
plasenta K 433 !! <<5& <# "3B43 mm$g, Gadi HD Bmnt, >
-
Bmnt, suhu >" !elsius golongan darah ,
.
$aemoglobin grBd+ #S &
Penurunan jumlah
0etidakefektifan
-
hemoglobin
perfusi jaringan perifer
Gy mengatakan melahirkan di rumah pada tanggal " 2pril 3/6, jam 3".33, ditolong oleh bidan, plasenta lahir spontan tapi tidak lengkap
# & -
kesadaran !omposmentis wajah tampak pu!at,
-
konjungtia anemis kuku kebiru-biruan $aemoglobin grBd+ Gadi HD Bi 7SF & terdapat sisa plasenta di !aum uteri
3.+ Dagn$sa !e'eraatan
/. 0ekurangan olume !airan berhubungan dengan kehilangan !airan aktif (perdarahan) ditandai dengan Gy. mengatakan pada malam hari setelah persalinan tiba-tiba keluar darah yang banyak, tampak lemah, mukosa bibir pe!ah-pe!ah, kering, anoreksia, tampak pengeluaran lokhea dan darah dari jalan lahir disertai selaput plasenta K 433 !!. . 0etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan jumlah hemoglobin, plasenta lahir spontan tapi tidak lengkap, kesadaran !omposmentis, wajah tampak pu!at, konjungtia anemis, kuku kebiru-biruan, haemoglobin grBd+ dan
nadi HD Bi. 3.,
Ren4ana Asuhan !e'eraatan
N
Dagn$sa
Tujuan5!rtera Hasl
$ /.
!e'eraatan 0ekurangan olume
Setelah dilakukan tindakan
!airan b.d
keperawatan selama
perdarahan post
jam diharapakan olume
partus
!airan dapat kembali seimbang. 0riteria $asil& •
•
• •
Inter6ens
erikan infus atau !airan intraena. erikan transfusi darah sesuai indikasi
•
?airan intraena dapat meningkatkan
•
•
olume intraaskular
•
dokter. Monitor intake dan output setiap 4-/3 menit . Monitor tanda-tanda ital. *aluasi kandung kemih
•
menormalkan olume !airan tubuh. Perubahan output merupakan tanda
•
adanya gangguan fungsi ginjal. Perubahan tanda ital terjadi bila
•
• • •
tinggi
dan pusing <<5 dalam batas normal %ajah tidak pu!at Mukosa bibir lembab
Ras$nal
•
sedangkan
badannya
tetap
terlentang +akukan masage uterus dengan satu tangan
•
•
serta tangan lainnya diletakan diatas • •
menghalangi kontraksi uterus #engan kaki lebih tinggi akan meningkatkan enous return dan
simpisis. atasi pemeriksaan agina dan rektum. 0olaborasi dengan dokter untuk pemberian
memungkinkan darah keotak dan organ •
uterotonika ( bila perdarahan karena •
perdarahan semakin hebat 0andung ken!ing yang penuh
lain. Massage uterus merangsang kontraksi uterus dan membantu pelepasan
atonia uteri ) 0olaborasi dengan dokter untuk pemberian
pla!enta, satu tangan diatas simpisis
antibiotik. •
men!egah terjadinya inersio uteri. 7terotonika merangsang kontraksi
.
0etidakefektifan
Setelah dilakukan tindakan
Perfusi jaringan
keperawatan > > jam,
perifer b.d
diharapkan ketidakefektifan
hipoolemik
perfusi jaringan perifer teratasi dengan kriteria hasil& -
<<5 dalam batas
-
normal 0onjuntia tidak
-
anemis $b dalam batas
• •
• •
Monitor tanda ital tiap 4-/3 menit. ?atat perubahan warna kuku, mukosa bibir, gusi dan lidah, suhu kulit. 0aji ada B tidak adanya produksi 2S' 0olaborasi& - Monitor kadar gas darah dan P$ - erikan terapi oksigen.
•
uterus dan mengontrol perdarahan. 2ntibiotik men!egah infeksi yang
•
mungkin terjadi karenaperdarahan. Perubahan perfusi jaringan menimbulkan perubahan pada tanda
•
ital. #engan asokontriksi dan hubungan keorgan ital, sirkulasi di jaingan perifer berkurang sehingga menimbulkan !yanosis dan suhu kulit
•
yang dingin. Perfusi yang jelek menghambat produksi prolaktin dimana diperlukan
normal •
dalam produksi 2S' perubahan kadar gas darah dan P$
•
merupakan tanda hipoksia jaringan ksigen diperlukan untuk memaksimalkan transportasi sirkulasi jaringan
BAB I7 PENUTUP *.1 !esm'ulan
Pendarahan Post Partum ( $PP ) merupakan perdarahan yang tejadi lebih dari 433-633 ml selama jam setelah anak lahir.
#iharapkan kepada seorang perawat mampu memahami konsep dasar dan perjalanan dari hiperemesis graidarum agar dapat melakukan asuhan keperawatan dengan baik dan benar serta dapat memberikan penkes, baik kepada klien maupun keluarga klien untuk mendukung perawatan klien di luar pemantauan perawat.
DA&TAR PU#TA!A
Manuaba. (334). #lmu $%i&aan Pnyakit $an&ungan &an $luarga 'rncana. :akarta& yayasan ina Pustaka.
Maulana. (33"). Pnyakit a&a $hamilan &an Pngo%atannya. Nogyakarta& Salemba Medika. Mitayni. (33D). suhan $ra*atan Matrnitas. :akarta& Salemba Medika. ahmawati, 2. P. O *. (3/3). $aita +lkta +# Mnyusui. Nogyakarta& Guha Medika. oesli, 7. (33"). #nisiasi Mnyusui Dini Plus +# Eksklusif . :akarta& Pustaka unda. ose-Geil, %. (33"). Pan&uan -ngka Pra*atan $hamilan. :akarta& #ian akyat. Sitorus, . (/DDD). P&oman Pra*atan $shatan #%u &an anin +lama $hamilan. andung& Pionir :aya. Stoppard, M. (33D). Pan&uan Mmrsiakan $hamilan $lahiran untuk /alon #%u &an yah. Nogyakarta& Pustaka Pelajar. Sukowati. (3/3). Mo&l $ons &an0ori $ra*atan. andung& efika Publish. %inkjosastro, $. (334). natomi fisiologi khamilan. :akarta& yayasan ina Pustaka.
Lampiran A.
Data Tut$ral
Pembimbing
& S.0ep.,Gs.,M.0ep & Marini & 'ngwy Pratiwi & Maret 3/6 2pril 3/6
#e6en "um' #te' 1 8 !las)kas Istlah
ksitosin
& suatu hormon yang diproduksi di hipotalamus dan
diangkut lewat aliran aksoplasmik ke hipofisis posterior yang jika mendapatkan
stimulasi yang tepat hormon ini akan dilepas kedalam darah. $ormon ini di beri nama oksitosin berdasarkan efek fisiologisnya yakni per!epatan proses persalinan dengan merangsang kontraksi otot polos uterus. Peranan fisiologik lain yang dimiliki oleh hormon ini adalah meningkatkan ejeksi 2S' dari kelenjar •
• •
mammae Syok $ipoolemik
&
merupakan
kondisi
ketidakmampuan
jantung
memasok darah yang !ukup ke seluruh tubuh akibat olume darah yang kurang. ?aum 7teri & rongga yang ada di bagian uterus. est Plasenta & est plasenta merupakan tertinggalnya bagian plasenta dalam uterus yang dapat menimbulkan perdarahan post partum primer
•
•
•
atau perdarahan post partum sekunder 0onjungtia anemis & suatu kondisi dimana bagian dalam kelopak mata bawah terlihat pu!at. +okhea
& sekret luka yang berasal dari luka dalam rahim
terutama luka plasenta dan keluar melalui agina. Plasenta & organ yang dibentuk dari jaringan pembuluh darah dan menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim sehingga janin dapat menerima nutrisi, pertukaran gas melalui asupan darah ibu, pertahanan melawan infeksi, dan memproduksi hormon yang dapat menyokong
•
• •
kehamilan +ahir spontan
& ayi yang keluar melalui jalan lahir bersama dengan
plasenta nya. :alan +ahir 7SF
& tempat bayi keluarB bayi dilahirkan. & kepanjangan dari 7ltrasonography yang artinya adalah
alat yang prinsip dasarnya menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar oleh telinga kita. #engan alat 7SF ini sekarang pemeriksaan organ-organ tubuh dapat dilakukan dengan aman (tidak ada *fek •
radiasi) $emoglobin
& metaloprotein (protein yang mengandung at besi) di
dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru paru ke seluruh tubuh
•
Pemeriksaan Folongan #arah
&
Suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan
!ara mengambil sample darah lalu dilakukan pemeriksaan di lab, untuk mengetahui kandungan di dalam darah tersebut. #te' 2 8 Analsa Masalah /. 0enapa dilakukan pengkajian / hari setelah masuk umah Sakit 1 ( ifQah ) . 0enapa malam hari tiba-tiba keluar darah yang banyak 1 ( widya ) >. 2pa yang menyebabkan masih tertinggalnya sisa plasenta di !aum uteri 1 . 4. 6. H. ".
(wiwit) 2pa hubungan syok hipoolemik dengan hipertermi 1 ( widya ) 0enapa diberikan drip oksitosin 1 (dyna ) 2pa tanda dari syok hipoolemik 1 ( Queen ) 0enapa pasien mengalami anoreksia 1 ( febri ) 2pakah ada hubungan nadi yang normal dengan nafas !epat, hipotensi dan $b
yang menurun 1 ( resky) D. 2pa maksud dari lahir spontan tapi tidak lengkap 1 ( rifQah ) /3. Mengapa bibir pe!ah-pe!ah dan kering, kuku kebiruan dan ekstermitas dingin 1 (dyna) //. 2pa ada hubungan lokhea dengan $b yang menurun 1 ( dyna ) /. 2pa tindakan perawat pada rest plasenta 1 ( ifQah ) />. 2pa dampak jika sisa plasenta tidak dikeluarkan 1 ( widya ) /. 2pa tindakan perawat setelah melakukan pengkajian 1 ( febri ) #te' 3 8 I%ent)kas Masalah
/. + . + >. anyak fa!tor yang dapat menyebabkan tertinggalnya sisa plasenta di !aum uteri, bisa terjadi karena dinding uterus ibu yang tidak kuat saat persalinan berlangsung, sehingga ada bagian dari plasenta yang teringgal. isa juga diakibatkan oleh kesalahan tim medis dalam melakukan persalinan se!ara terburu-buru, sehingga saat persalinan plasenta ditarik tanpa menge!ek lengkap atau tidaknya plasenta yang keuar. . + 4. #rip ksitosin diberikan untuk megurangi pendarahan yang terjadi dengan !ara meningkatkan kontraksi dinding uterus, sehingga pembuluh darah yang terbuka dapat kembali tertutup.
6. . :ika sisa plasenta tidak dikeluarkan segera, maka akan terjadi pendarah yang terus menerus, juga bisa terjadi infeksi, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. /. lo #te' * 8 H'$tesa #iagnosa Medis & Pendarahan Post Partum Masalah 0eperawatan &
/. . >. .
0ekurangan olume !airan 0etidakefektifan perfusi jaringan perifer $ipertermi 2nsietas
#te' + 8 Learning Objective (LO)
/. Pengkajian normalnya dilakukan saat baru pertama kali pasien masuk ke umah Sakit, bisa jadi pengkajian yang dilakukan / hari setelah pasien masuk umah sakit ini merupakan pengkajian lanjutan.
2. Nang menyebabkan darah keluar yaitu kontraksi uterus ibu setelah melahirkan
tidak adekuat sehingga menyebabkan perdarahan. Mekanisme ketika bayi dilahirkan maka rahim ibu akan meregang, kontraksi tersebut membantu menekan pembuluh darah dimana plasenta menempel jika rahim tidak berkontraksi dengan kuat pembuluh darah akan melepaskan banyak darah dan terjadilah perdarahan setelah melahirkan
. sebenarnya pada kasus syok hipoolemik bukan yang menyebabkan hipertermi. 0arena pada kasus hasil pengkajian pasien dengan hipertermi di dapat setelah melakukan tindakan keperawatan sebelumnya. #i duga $ipertermi ini terjadi karna adanya infeksi dalam tubuh akibat rest plasenta yang tidak di atasi selama hari sejak pasien melahirkan se!ara spontan. ". Perdarahan meenyebabkan olume darah menurun sedangkan di dalam sel darah merah terkandung hemoglobin sehingga kehilangan banyak darah atau perdarahan dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar he moglobin. $emoglobin bertugas mengangkut oksigen ke jaringan dan sebaliknya akibat jumlahnya yang menurun menyebabkan hantaran oksigen dan perfusi jaringan menjadi tidak optimal yang mengakibatkan jaringan kekurangan oksigen (hipoksia).
#alam
keadaan
sperti itu
tubuh
berkompensasi
dengan
memper!epat laju frekuensi pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Pada saat frekuensi pernapasan meningkat maka nadi pu juga akan meningkat namun pada kasus nadi masih dalam batas normal.
/3. Perdarahan menyebabkan penurunan jumlah !airan intraaskular. sehingga $b dalam tubuh juga menurun, $b yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh, menyebabkan suplai oksigen ke jaringan tubuh menurun dan terjadi hipoksia jaringan, kompensasi tubuh menyebabkan darah di prioritaskan mengalir ke organ organ penting bagi tubuh, sehingga dapat menyebabkan daerah ke ekstremitas kurang mendapatkan aliran darah. /.
dengan
indikator kriteria hasil diharapkan gejala dan keluhan yang dirasakan klien dapat berkurang bahkan hilang.