MAKALAH
Makalah
DIGESTIVE SYSTEM DAN KANKER USUS
Oleh :
1. FEMBRIANI 0103513097
2. ROHMADI PURWONO 0103513082
3. TEGAR ARENANDA M. 0103513053
PENDIDIKAN DASAR S2 (PENDIDIKAN IPA)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya
dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan
dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun
sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis
tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia
memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum),
usus besar (kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-
enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur,
kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sistem pencernaan manusia?
2. Hormon apa sajakah yang membantu mengatur pencernaan ?
3. Apa sajakah penyakit atau kelainan yang berhubungan dengan sistem
pencernaan manusia?
4. Bagaimanakah terjadinya kanker usus pada manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
1. KONSEP SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah
sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya
menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui
dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat
jauh berbeda.
Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan,
memecah nya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul
tersebut ke dalam alirah darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa
pencernaan.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna
oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk
yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang
berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan
atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan
menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-
kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah
lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu
proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada
manusia.
2. SALURAN PENCERNAAN
a. Rongga Mulut
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam
mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
1) Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis
gigi yaitu gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik
makanan. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan.
Gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare)
yang keduanya berfungsi untuk menghaluskan makanan.
2) Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot.
Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak
mengandung kuncup pengecap.
Berfungsi untuk :
Pengaduk makanan.
Membantu proses penelanan makanan.
Sebagai alat/organ pengecap.
Membantu membersihkan rongga mulut.
Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam
dan pahit.
3) Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin.
Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim
ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu
37o C.
Fungsi air liur/saliva :
Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
Melindungi selaput mulut
Mencerna makanan secara kimiawi.
b. Faring (phyrynx)
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan
kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk
kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan
saluran respirasi. Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian
dalam faring terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar
limpa yang mengandung limposit.
Ketika kita menelan, bagian atas batang tenggorokan akan
bergerak ke atas sehingga lubang pembukaannya, glottis, tertutup oleh
penutup dari tulang rawan, yaitu epiglotis. Dapat terlihat dengan naik
turunnya jakun selama penelanan.
c. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang
berarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau
kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau
ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui
esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan
atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lendir
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis,
ujung kapiler darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat.
Gerakan Peristaltik Pada Kerongkongan
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan
(kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak
meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus
menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan
menuju ke lambung adalah 6 detik.
d. Lambung/ventrikulus
" "
"bagian lambung "
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang
terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi
4 lapisan, yaitu :
Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis
cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan
anggota tubuh lainnya.
a. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan
esophagus dan hepar.
Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya
membulat.
Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan
intestinum tenue.
b. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut
sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon
dioksida dari sel-sel tersebut.
c. Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis
cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini
berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas
dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat
dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu
pendek.
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan
cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal
(parietal cell) yang fungsinya antara lain :
Merangsang keluarnya seketin.
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu
mengeluarkan getahnya.
b. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein
akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
c. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila
dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi
pepton dan proteosa.
d. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
e. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
f. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung
terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet
(goblet cell).
e. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu :
a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan
dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat.
Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung
dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan
pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan
jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-
sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui
kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
a. Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
b. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
c. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
e. Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
h. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
f. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting
dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Struktur usus besar
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di
dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
g. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos
dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya
otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
B. HORMON YANG MEMBANTU MENGATUR PENCERNAAN
1. Gastrin
Gastirn diproduksi oleh sel yang disebut dengan sel G, di dinding
lambung.Ketika makanan memasuki lambung, sel G memicu pelepasan gastrin
dalam darah. Dengan meningkatnya gastrin dalam darah, maka lambung
mengeluarkan asam lambung yang membantu memecah dan mencerna makanan.
Ketika asam lambung yang diproduksi telah cukup untuk memecah makanan,
kadar gastrin dalam darah akan kembali menurun. Jadi, pengaruh hormon ini
dalam adalah mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus
getah lambung.
Gastrin juga dapat mempunyai pengaruh dan peran pada pancreas, hati,
dan usus. Gastrin membantu pancreas memproduksi enzim untuk pencernaan dan
membantu hati menghasilkan empedu. Gastrin juga membantu merangsang usus
untuk membantu memindahkan makanan melalui saluran pencernaan.
2. Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam
duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang
pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan
(chime) asam dalam duodenum.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Hormon ini
disekresi oleh sel epitel mukosa dari duodenum. Cholecystokinin juga
diproduksi oleh neuron dalam sistem saraf enterik, dan secara luas dan
berlimpah didistribusikan di dalam otak.
Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime.
Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam
usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan
empedu ke dalam usus halus.
4. Ghrelin
Ghrelin disintesis sebagai preprohormone, lalu proteolytically
diproses untuk menghasilkan suatu peptida asam amino 28. Sebuah modifikasi
menarik dan unik dikenakan pada hormon selama sintesis dalam bentuk asam n-
octanoic terikat ke salah satu asam amino tersebut, modifikasi ini
diperlukan untuk aktivitas biologis.
Sumber utama sirkulasi ghrelin adalah saluran pencernaan, terutama
dari perut, tetapi juga dalam jumlah yang lebih kecil dari usus.
Hipotalamus di otak adalah sumber ghrelin yang signifikan. Jumlah yang
lebih kecil diproduksi di plasenta, ginjal, dan kelenjar hipofisis.
5. Motilin
Motilin berpartisipasi dalam mengendalikan pola kontraksi otot polos
pada saluran pencernaan atas. Motilin disekresi ke sirkulasi selama keadaan
berpuasa pada interval kira-kira 100 menit. Kontrol sekresi motilin
sebagian besar tidak diketahui, walaupun beberapa studi menunjukkan bahwa
pH basa dalam duodenum merangsang rilis.
C. PENYAKIT/KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
1. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan "sembelit"
adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras
sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan
air pada sisa makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras.
Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain
itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat,
kurang minum, stres, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-
buahan dan sayur-sayuran berserat, minum banyak air, makan teratur, buang
air setiap hari, makan makanan berserat, dan olahraga teratur dapat
mencegah gangguan ini.
2. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi
oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara
lain sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan
berlendir.Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu
melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah. Dan orang sehat
memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung kuman
penyakit ini.
3. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan
apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing
(usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
4. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas
jari. Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam
setelah makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit
maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah
kurang nafsu makan dan berat turun.
Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter pylori atau
pemakaian sejenis obat antiradang.Pengobatannya dilakukan dengan
memberikan obat antibiotika jika penyebabnya bakteri tadi. Misalnya,
pemberian tetrasikin atau amoksilin. Yang ringan dapat diatasi dengan
antasid. Gejala mual dan kembung dapat diatasi dengan obat sakit maag.
5. Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit pada perut sebelah
kanan bawah. Radang terjadi jika lubang antara usus buntu dan usus besar
menaik tersumbat lalu tertutup. Penyumbatannya bisa lendir atau benda
keras seperti biji terung atau cabe. Karena tersumbat atau tertutup,
bakteri dalam usus buntu membuat dinding usus buntu terinfeksi. Untuk
menyembuhkannya biasanya dilakukan operasi, yaitu memotong usus buntu.
6. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri.
Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan
kematian. Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat
padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki hingga standar
modern, kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang relatif agak
jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari, sakit
kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja
pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air atau
makanan yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada
pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap tinggi.
Seringkali juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada
tingkat parah, terjadi diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-
hal yang lebih fatal seperti tukak pada usus bahkan lubang pada dinding
usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi.
Bakteri ini ditularkan terutama melalui air atau makanan yang tercemar.
Korban demam tifoid membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang
sehat tapi pembawa bakteri penyakit bisa menularkan penyakit ini melalui
fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang hinggap pada feses
yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah
terkontaminasi kemudian kita makan.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotik. Obat ini
akan menghambat pertumbuhan Salmonella dan mempercepat pemulihan kondisi
tubuh.Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi umum dan kebersihan
perorangan. Vaksin tifoid memberi perlindungan sementara bagi orang yang
hendak pergi ke negeri di mana berjangkit wabah penyakit ini. Anak-anak
juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan baginya hingga dewasa.
7. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh
vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu
hamil seringkali mengalami gangguan ini.
8. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui yaitu
cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.Pengobatannya dilakukan
dengan memberikan obat cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau
memakan biji petai cina sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati dan keluar
bersama tinja.
9. Radang Dinding Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi lambung.
Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah, dan sakit
kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-obatan,
racun atau bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Yang disebabkan oleh bakteri pasien diberi antibiotika.
10. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri
semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan
paratipus.
11. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-
faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress,
dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir
lambung akan rusak.
12. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim
pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi
yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah
kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umumnya menyerang anak-anak.
D. Kanker usus pada manusia
Kasus kanker usus besar (kanker kolorektal) semakin meningkat seiring
pola makan masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan siap saji.Tingginya
tingkat aktivitas masyarakat, terutama yang sering bekerja hingga lembur,
menciptakan pola hidup yang tidak sehat terutama yang berkaitan dengan
pemenuhan energi tubuh, yakni makanan. Mengantisipasi sedikitnya waktu yang
dimiliki karena habis untuk menyelesaikan pekerjaan, membuat para pekerja
tak kenal waktu ini memilih mengonsumsi makanan cepat saji. Padahal, bila
ini menjadi kebiasaan, berarti membuka pintu bagi kanker usus besar.
Usus besar merupakan organ terakhir dalam sistem pencernan tubuh. Ia
berfungsi menyerap air dari sisa-sisa makanan yang telah dicerna lambung
dan usus halus. Di dalam tubuh, letaknya di dalam rongga perut membentuk
jalur seperti huruf "U" dari sisi perut bagian kanan hingga ke bagian kiri
tubuh.
Di dalam usus besar, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi
akan menjadi kental. Kemudian sisa makanan tersebut akan berlanjut ke poros
usus yang terletak di belakang panggul kecil dan bermuara ke lubang dubur
(anus) untuk dibuang. Usus besar sangat berpotensi terkena infeksi,
sehingga menimbulkan penyakit. Jika jumlah dan kinerja mikroorganisme
pembusuk dalam usus besar tidak terkendali, maka akan memungkinkan
timbulnya penyakit.
Selain itu, jika sisa-sisa makanan yang seharusnya dibuang tidak dapat
dibuang secara normal, sehingga menumpuk di dalam tubuh dalam jangka waktu
yang lama, berpotensi menyebabkan keracunan di dalam tubuh. Oleh karenanya,
sangatlah penting mengeluarkan sisa-sisa makanan dari dalam tubuh secara
normal dan teratur.
Kecenderungan mengonsumsi makanan cepat saji ternyata memperbesar
kemungkinan terserang penyakit kanker usus besar (colon). Di Amerika
Serikat, penyakit ini termasuk penyebab kematian kedua akibat keganasan
kanker. Selain Amerika, Australia, New Zealand, Skandinivia. Eropa Barat
juga merupakan negara yang warganya berpotensi terserang kanker usus besar.
Sedangkan negara-negara seperti di Asia, Afrika dan Amerika Selatan,
termasuk negara yang jarang terserang kasus kanker usus besar. Di
Indonesia, data pasti mengenai besarnya angka penderita kanker usus besar
belumlah ada. Tetapi, diyakini bahwa kanker usus besar termasuk 10 besar
jenis kanker yang banyak diderita oleh masyarakat. Kanker usus besar
cenderung banyak menyerang perempuan ketimbang laki-laki.
Data dari Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo, Jakarta, setiap tahunnya
mereka menerima sekitar 50 pasien baru dengan diagnosis terserang kanker
usus besar atau yang di dunia kedokteran disebut dengan kolorektal.
Sedangkan dari RS Kanker Dharmais, sejak tahun 1994 hingga kini, tercatat
sebanyak 372 pasien dari 8.580 pasien penderita kanker didiagnosis terkena
kanker usus besar.
Kini, kasus kanker usus besar diduga semakin meningkat seiring pola
makan masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan siap saji. Makanan yang
memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi ini diduga menjadi
penyebab utama munculnya kanker usus besar. Sedangkan penyebab lainnya
dipacu terbentuknya berbagai senyawa karsinogenik (pemicu kanker). Ini
akibat adanya korelasi antara kandungan kolesterol dan lemak hewan yang
tinggi di dalam makanan, rendahnya kadar serat yang ditemukan di dalam
usus, dan interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu
dan makanan.
Selain faktor makanan, para ahli juga meyakini faktor riwayat kesehatan
keluarga ikut memicu munculnya kanker usus besar pada seseorang. Risiko
menjadi lebih besar kala salah satu anggota keluarga ada yang terserang
kanker usus besar dan menderita poliposis.Bagi Anda yang berumur 40 tahun
ke atas dan pernah mengalami gangguan pencernaan, sebaiknya waspadalah.
Risiko terkena kanker usus besar juga mengintai mereka yang berberat badan
lebih dan menderita diabetes.
Menurut perkiraan Singapore Cancer Registry, sekitar 750 warga Singapura
memiliki kemungkinan terserang kanker usus besar setiap tahunnya. Sedangkan
yang terkena kanker usus saja berkisar 480 orang. Profesor Adeline Seow,
Kepala Bagian Riset NUS Associate, menyarankan agar para penderita diabetes
menjalani pemeriksaan dini kanker usus.
Adanya kontak dalam jangka waktu lama dengan zat-zat kimia tertentu
seperti beberapa jenis logam berat, toksin dan ototoksin, serta gelombang
elektromagnetik, juga dapat menjadi penyebab munculnya kanker usus besar.
Juga konsumsi makanan yang berkandungan zat besi berlebih seperti empedu
dan daging pada sapi dan kambing.
Kanker usus besar juga bisa muncul pada mereka yang sering melakukan
transfusi darah, sehingga kadar zat besi meningkat. Juga pada mereka yang
bekerja dengan duduk seharian seperti para eksekutif, pegawai administrasi,
atau pengemudi kendaraan.