Makalah Nyeri _Stikes NHM
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Nyeri merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan perawatan kese kesehat hatan an.. Nyeri Nyeri terj terjadi adi bers bersam amaa pros proses es peny penyaki akit, t, peme pemeri riks ksaan aan diagn diagnos osti tik k dan dan pros proses es pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak orang. Perawat tidak bisa melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien, karena nyeri bersifat subyektif (antara satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri). Perawat memberi asuhan keperawatan kepada klien di berbagai situasi dan keadaan, yang memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar dasar klien klien yang yang merupa merupakan kan tujuan tujuan pember pemberian ian asuhan asuhan keperaw keperawata atan. n. Pernya Pernyataa taan n terseb tersebut ut diduku didukung ng oleh oleh olcab olcabaa yang yang mengat mengataka akan n bahwa bahwa kenyama kenyamanan nan adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan telah telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. !ntuk memperjelas kami bahas secara detail pada makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah ". #agaimana Pengertian Nyeri$ %. #agaimanakah &ifat Nyeri$ '. #agaimanakah isiologi Nyeri$ . #agaimana lasifikasi Nyeri$ *. +pa &aja aktor Nyeri$ . #agaimana Metode Menghilangkan Nyeri$ 1. !u"uan 1.1 !u"uan Umum !ntuk mengetahui konsep Nyeri. 1.2 !u"uan #husus ". Menjelaskan tentang pengertian Nyeri %. Menjelaskan tentang &ifat Nyeri '. Menjelaskan tentang isiologi Nyeri . Menjelaskan tentang lasifikasi Nyeri *. Menjelaskan tentang aktor yang mempengaruhi Nyeri . Menjelaskan tentang Metode untuk Menghilangkan nyeri 1.$ Man%aat +gar lebih memahami tentang onsep Nyeri. N yeri. BAB 2
PEMBAHASAN 2.1 De%inisi Nyeri
Menurut -nternational +ssociation for &tudy of Pain (-+&P), Nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. eori &pecificity /suggest0 menyatakan bahwa Nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya injury, dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik di spinal cord. &ecara umum eperawatan mendefinisikan Nyeri sebagai apapun yang menyakitkan tubuh, yang dikatakan individu yang mengalaminya, dan yang ada kapanpun individu mengatakannya. 2.2 Si%at Si%at Nyeri
". %. '. .
Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi Nyeri bersifat subyektif dan individual Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar 1 atau lab darah Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan
fisiologis tingkah
laku dan dari pernyataan klien *. 2anya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya . Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis 3. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan 4. Nyeri mengawali ketidakmampuan 5. Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri tidak optimal &ecara ringkas, Mahon mengemukakan atribut nyeri sebagai berikut6 ". %. '. .
Nyeri bersifat individu Nyeri tidak menyenangkan Nyeri Merupakan suatu kekuatan yg mendominasi Nyeri bersifat tidak berkesudahan
Mekanisme Nyeri
Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi stimuli akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin + delta dan saraf tidak bermielin 7 ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks serebri. -mpuls listrik tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan sebagai kualitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami modulasi
sepanjang saraf perifer dan disusun saraf pusat. 8angsangan yang dapat membangkitkan nyeri dapat berupa rangsangan mekanik, suhu (panas atau dingin) dan agen kimiawi yang dilepaskan karena trauma9inflamas
2. &isi'l'gi Nyeri
#anyak teori berusaha untuk menjelaskan dasar neurologis dari nyeri, meskipun tidak ada satu teori yang menjelaskan secara sempurna bagaimana nyeri ditransmisikan atau diserap.
!ntuk memudahkan memahami fisiologi nyeri, maka perlu mempelajari ' (tiga) komponen fisiologis berikut ini6 ". %. '. 1.
8esepsi 6 proses perjalanan nyeri Persepsi 6 kesadaran seseorang terhadap nyeri 8eaksi 6 respon fisiologis : perilaku setelah mempersepsikan nyeri RESEPSI
+danya stimulus yang mengenai tubuh (mekanik, termal, kimia) akan menyebabkan pelepasan substansi kimia seperti histamin, bradikinin, kalium. &ubstansi tersebut menyebabkan nosiseptor bereaksi, apabila nosiseptor mencapai ambang nyeri, maka akan timbul impuls syaraf yang akan dibawa oleh serabut saraf perifer. &erabut syaraf perifer yang akan membawa impuls syaraf ada dua jenis, yaitu serabut +;delta dan serabut 7. impuls syaraf akan di bawa sepanjang serabut syaraf sampai ke kornu dorsalis medulla spinalis. -mpuls syaraf tersebut akan menyebabkan kornu dorsalis melepaskan neurotrasmiter (substansi P). &ubstansi P ini menyebabkan transmisi sinapis dari saraf perifer ke saraf traktus spinotalamus. 2al ini memungkinkan impuls syaraf ditransmisikan lebih jauh ke dalam system saraf pusat. &etelah impuls syaraf sampai di otak, otak mengolah impuls syaraf kemudian akan timbul respon reflek protekti. 7ontoh6 +pabila tangan terkena setrika, maka akan merasakan sensasi terbakar, tangan juga melakukan reflek dengan menarik tangan dari permukaan setrika. Proses ini akan berjalan jika system saraf perifer dan medulla spinalis utuh atau berfungsi normal. 2.
PERSEPSI
ase ini merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri, pada saat individu menjadi sadar akan nyeri, maka akan terjadi reaksi yang komplek. Persepsi menyadarkan individu dan mengartikan nyeri itu sehingga kemudian individudapat bereaksi Proses persepsi secara ringkas adalah sebagai berikut6 &timulus Nyeri Medula &pinalis alamus
REAKSI
8eaksi terhadap nyeri merupakan respon fisioligis dan perilaku yang terjadi setelah mempersepsikan nyeri. Nyeri dengan intensitas ringan hingga sedang dan nyeri yang superfisial menimbulkan reaksi 0flight atau fight0, yang merupakan sindrom adaptasi umum. &timulasi pada cabang simpatis pada saraf otonom menghasilkan respon fisiologis, apabilanyeri berlangsung terus menerus, maka sistem parasimpatis akan bereaksi. &ecara ringkas proses reaksi adalah sebagai berikut6 -mpuls nyeri medula spinalis batang otak : talamus &istem syaraf otonom 8espon fisiologis : perilaku -mpuls nyeri ditransmisikan ke medula spinalis menutju ke batang otak dan talamus. &istem saraf otonom menjadi terstimulasi, saraf simpatis dan parasimpatis bereaksi, maka akan timbul respon fisiologis dan akan muncul perilaku.
RESPON TINGKAH LAKU TERHADAP NYERI
8espon perilaku terhadap nyeri dapat mencakup6 ". %. '. : tangan .
Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis, &esak Nafas, Mendengkur) =kspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit bibir) >erakan tubuh (>elisah, -mobilisasi, etegangan otot, peningkatan gerakan jari ontak dengan orang lain9interaksi sosial (Menghindari percakapan, Menghindari
kontak sosial, Penurunan rentang perhatian, okus pd aktivitas menghilangkan nyeri) -ndividu
yang mengalami nyeri dengan awitan mendadak dapat bereaksi sangat berbeda terhadap nyeri yang berlangsung selama beberapa menit atau menjadi kronis. Nyeri dapat menyebabkan keletihan dan membuat individu terlalu letih untuk merintih atau menangis. Pasien dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. Pasien dapat tampak rileks dan terlibat dalam aktivitas karena menjadi mahir dalam mengalihkan perhatian terhadap nyeri. Meinhart ( M)*a%%ery Men+iskri,sikan &ase Pengalaman Nyeri-
1.
Fase antisipasi terjai se!e"#$ n%eri iteri$a.
ase ini mungkin bukan merupakan fase yg paling penting, karena fase ini bisa mempengaruhi dua fase lain. Pada fase ini memungkinnkan seseorang belajar tentang nyeri dan upaya untuk menghilangkan nyeri tersebut. Peran perawat dalam fase ini sangat penting, terutama dalam memberikan informasi pada klien. 7ontoh6 sebelum dilakukan tindakan bedah, perawat menjelaskan tentang nyeri yang nantinya akan dialami oleh klien pasca pembedahan, dengan begitu klien akan menjadi lebih siap dengan nyeri yang nanti akan dihadapi. 2.
Fase sensasi terjai saat n%eri terasa.
ase ini terjadi ketika klien merasakan nyeri. karena nyeri itu bersifat subyektif, maka tiap orang dalam menyikapi nyeri juga berbeda;beda. oleraransi terhadap nyeri juga akan berbeda antara satu orang dengan orang lain. orang yang mempunyai tingkat toleransi tinggi terhadap nyeri tidak akan mengeluh nyeri dengan stimulus kecil, sebaliknya orang yang toleransi terhadap nyerinya rendah akan mudah merasa nyeri dengan stimulus nyeri kecil. lien dengan tingkat toleransi tinggi terhadap nyeri mampu menahan nyeri tanpa bantuan, sebaliknya orang yang toleransi terhadap nyerinya rendah sudah mencari upay pencegah nyeri, sebelum nyeri datang. eberadaan enkefalin dan endorfin membantu menjelaskan bagaimana orang yang berbeda merasakan tingkat nyeri dari stimulus yang sama. adar endorfin berbeda tiap individu, individu dengan endorfin tinggi sedikit merasakan nyeri dan individu dengan sedikit endorfin merasakan nyeri lebih besar. lien bisa mengungkapkan nyerinya dengan berbagai jalan, mulai dari ekspresi wajah, vokalisasi dan gerakan tubuh. =kspresi yang ditunjukan klien itulah yang digunakan perawat untuk mengenali pola perilaku yang menunjukkan nyeri. Perawat harus melakukan pengkajian
secara teliti apabila klien sedikit mengekspresikan nyerinya, karena belum tentu orang yang tidak mengekspresikan nyeri itu tidak mengalami nyeri. asus;kasus seperti itu tentunya membutuhkan bantuan perawat untuk membantu klien mengkomunikasikan nyeri secara efektif 3. Fase a&i!at 'a(ter$at)* terjai &eti&a n%eri !erran+ ata# !er)enti
ase ini terjadi saat nyeri sudah berkurang atau hilang. Pada fase ini klien masih membutuhkan kontrol dari perawat, karena nyeri bersifat krisis, sehingga dimungkinkan klien mengalami gejala sisa pasca nyeri. +pabila klien mengalami episode nyeri berulang, maka respon akibat ((aftermath) dapat menjadi masalah kesehatan yang berat. Perawat berperan dalam membantu memperoleh kontrol diri untuk meminimalkan rasa takut akan kemungkinan nyeri berulang 2.$ #lasi%ikasi Nyeri A. ,erasar&an s#$!ern%a
") 7utaneus9 superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit9 jaringan subkutan. #iasanya bersifat burning (seperti terbakar) e?6 terkena ujung pisau atau gunting %) @eep somatic9 nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. @arah, tendondan syaraf, nyeri menyebar : lbh lama daripada cutaneus e?6 sprain sendi ') Aisceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thorak. #iasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan ,. ,erasar&an pen%e!a!-
") isik #isa terjadi karena stimulus fisik (=?6 fraktur femur) %) Psycogenic erjadi karena sebab yang kurang jelas9susah diidentifikasi, bersumber dari emosi9psikis dan biasanya tidak disadari. (=?6 orang yang marah;marah, tiba;tiba merasa nyeri pada dadanya) #iasanya nyeri terjadi karena perpaduan % sebab tersebut . ,erasar&an "a$a/#rasin%a
". Nyeri akut Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . ungsi nyeri ini adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang. Nyeri ini
terkadang bisa hilang sendiri tanpa adanya intervensi medis, setelah keadaan pulih pada area yang rusak. +pabila nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif untuk segera menghilangkan nyeri. Nyeri akut secara serius mengancam proses penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi prioritas perawatan. 8ehabilitasi bisa tertunda dan hospitalisasi bisa memanjang dengan adanya nyeri akut yang tidak terkontrol. %. Nyeri kronik Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan. Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan kanker tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung terus sampai kematian. Pada nyeri kronik, tenaga kesehatan tidak seagresif pada nyeri akut. lien yang mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gejala hilang sebagian atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat). Nyeri ini biasanya tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan penyebab utama ketidakmampunan fisik dan psikologis. &ifat nyeri kronik yang tidak dapat diprediksi membuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah pada depresi psikologis. -ndividu yang mengalami nyeri kronik akan timbul perasaan yan gtidak aman, karena ia tidak pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari.
Per!eaan &ara&teristi& n%eri at an &r0ni&
Nyeri akut ". %. '. .
Bamanya dalam hitungan menit @itandai peningkatan #P, nadi, dan respirasi 8espon pasien6okus pada nyeri, menyetakan nyeri menangis dan mengerang ingkah laku menggosok bagian yang nyer
Nyeri kronik ". %. '. .
Bamanyna sampai hitungan bulan, C bln ungsi fisiologi bersifat normal idak ada keluhan nyeri idak ada aktifitas fisik sebagai respon terhadap nyeri
D. ,erasar&an "0&asi/"eta&
". 8adiating pain Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (e?6 cardiac pain)
%. 8eferred pain Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yang diperkirakan berasal dari jaringan penyebab '. -ntractable pain Nyeri yg sangat susah dihilangkan (e?6 nyeri kanker maligna) . Phantom pain &ensasi nyeri dirasakan pada bagian.ubuh yg hilang (e?6 bagian tubuh yang diamputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis 2. &akt'r yang mem,engaruhi Nyeri
".
!sia
+nak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan. %.
Denis kelamin
>ill ("55E) mengungkapkan laki;laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (e?6 tidak pantas kalo laki;laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri) '.
ultur
Makna nyeri
#erhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan dan bagaimana mengatasinya *.
Perhatian
ingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsinyeri. Menurut >ill ("55E), perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. ehnikrelaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri. .
+nsietas
7emas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri juga bisa menyebabkan seseorang cemas. 3.
Pengalaman masa lalu
&eseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri. 4.
Pola koping
Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri. 5.
&upport keluarga dan social
-ndividu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan dan perlindungan. 2./ Met'+e yang +i gunakan untuk menghilangkan nyeri A. Distra&si
@istraksi adalah metode pengalihan perhatian dari FpersepsiF rasa nyeri. @engan mengalihkan perhatian, kita bisa mengurangi fokus terhadap respon nyeri. @istraksi bisa diterapkan untuk rasa nyeri ringan dan sedang, untuk rasa nyeri berat obat masih menjadi pilihan paling tepat. 7ontoh dari metode distraksi dalam mengurangi rasa nyeri adalah melakukan kegiatan ringan untuk mengalihkan FpersepsiF rasa nyeri, bisa dengan mengobrol, menonton tv, atau dengan menikmati pemandangan alam. @engan menerapkan metode distraksi untuk mengurangi rasa nyeri akan menghindari dampak negatif dari obat kimia, seperti yang dijelaskan di atas, distraksi bisa diterapkan pada nyeri ringan dan sedang, untuk itu pada kasus rasa nyeri berat harus ditangani dengan obat9tindakan medis. ,. Re"a&sasi eknik relaksasi dapat mengurangi ketegangan otot dan mengurangi kecemasan. Membantu
klien dengan teknik relaksasi, perawat dapat mengenal nyeri klien dan ekspresi kebutuhan dibantu dari klien untuk mengurangi distress yang disebabkan oleh nyerinya.eknik relaksasi lebih efektif untuk klien dengan nyerik ronik. 8elaksasi memberikan efek positif untuk klien yang mengalami n yeri, yaitu6 a. b. c. d. e. f.
Memperbaiki kualitas tidur Memperbaiki kemampuan memecahkan masalah Mengurangi keletihan9fatigue Meningkatkan kepercayaan dan perasaan dapat mengontrol diri dalam mengatasi nyeri Mengurangi efek kerusakan fisiologi dari stress yang berlanjut atau berulang karena nyeri Pengalihan rasa nyeri9distraksi
g. Meningkatkan keefektifan teknik;teknik pengurangan nyeri yang lain h. Memperbaiki kemampuan mentoleransi nyeri i. Menurunkan distress atau ketakutan selama antisi pasi terhadap nyeri Se)ara umum untuk melakukan teknik relaksasi mem0utuhkan $ hal yaitu-
a. b. c. d.
#erikanposisi yang nyaman @ilakukan dalam lingkungan yang tenang Mengulang kata;kata, suara, phrase, doa;doa tertentu Melakukan sikap yang pasif saat mendistraksiklien.
Metode yang lain untuk meningkatkan relaksasi dapat berupa mendengarkan music atau suara alam sambil santai, memikirkan sesuatu yang merilekskan, atau dengan teknik meditasi seperti yoga, dan lain;lain. . I$a+er% lien dapat menggunakan imagery9membayangkan untuk menurunkan nyeri. Imagerys esuatu yang menyenangkan. Imagery dapat digunakan lebih efektif pada klien dengan nyeri kronik daripada nyeri akut, atau nyeri berat. Perawat dapat mengajarkan klien untuk menggunakan teknik imagery dengan melakukan guided imagery. D. Sti$#"asi K#tan
eknik dengan menstimulasi permukaan kulit untuk mengurangi nyeri. MeintG ("55*) menyatakan bahwa massage, salah satu bentuk stimulasi kutan, dapat mengurangi kecemasan dan persepsi nyeri pada klien dengan kanker. &timulasikutan, meliputi 6 a. b. c. +.
Massage ompres hangat ataudingin, atau keduanya bergantian +ccupressure &timulasi kontralateral
E. Anestesi
+nestesi secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. -stilah anestesi digunakan pertama kali oleh
hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar. !i,e Anestesi
a. b.
Pembiusan total I hilangnya kesadaran total Pembiusan lokal I hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada
sebagian kecil daerah tubuh). c. Pembiusan regional I hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran.
erapi musik terdiri dari % kata, yaitu kata /terapi0 dan /musik0. erapi (therapi) adalah penanganan penyakit (#rooker, %EE"). erapi juga diartikan sebagai pengobatan (Baksman, %EEE). &edangkan musik adalah suara atau nada yang mengandung irama. erapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh seseorang terapis untuk meeningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual. @alam kedokteran, terapi musik disebut sebagai terapi pelengkap (7omplementary Medicine), Potter juga mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Denis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik, instrumentalia, dan slow musik (Potter, %EE* dikutip dari =rfandi, %EE5).
Menurut Hillougnby ("55), musik adalah bunyi atau nada yang menyenangkan untuk didengar. Musik dapat keras, ribut, dan lembut yang membuat orang senang mendengarnya.
Menurut &pawnthe +nthony (%EE'), musik mempunyai manfaat sebagai berikut6 (") efek moGart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang, (%) refresing, pada saat pikiran seeorang lagi kacau atau jenuh, dengan mendengarkan musik walaupun sejenak, terbukti dapat menenangkan dan menyegarkan pikiran kembali, (') motivasi, hal yang hanya bisa dilahirkan dengan /feeling0 tertentu. +pabila ada motivasi, semangatpun akan muncul, () terapi, berbagai penelitian dan literatur menerangkan tentang manfaat musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental, beberapa penyakit yang dapat ditangani dengan musik antara lain6 kanker, stroke, dimensia, nyeri, gangguan kemampuan belajar, dan bayi prematur. !e'ri et *'ntr'l
@ikemukanan oleh MelGack dan wall pada tahun "5* @alam teori ini dijelaskan bahwa &ubstansi gelatinosa (&>) yg ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan n yeri.
BAB 333 PENU!UP
.1 #esim,ulan
Nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya.&edangkan pengertian nyeri secara umum keperawatan mendefinisikan nyeri sebagai apapun yg menyakitkan tubuh yg dikatakan individu yg mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakanny .2 Saran
Dadi berhati J hati lah ketika kita melakukan sesuatu dalam segala hal agar tidak terjadi kecelakaan yang dapat mengakibatkan nyeri pada tubuh kita.Namun, ketika kita merasakan nyeri pada bagian tubuh kita sebaiknya kita lakukan pemeriksaan ke puskesmas agar rasa nyeri yang terjadi pada tubuh kita tidak merambat ke bagian tubuh lainnya. http://dianalmira.blogspot.com/2012/12/makalah-nyeri-stikes-nhm.html