Makalah Nyeri Lansia Fix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang, apalagi lansia (lanjut usia), tentu pernah merasakan nyeri selama selama perjala perjalanan nan hidup hidupnya. nya. Perasaa Perasaan n nyeri nyeri ini kualita kualitass dan kuantit kuantitasny asnyaa berbeda dari satu orang ke orang lain, tergantung tergantung dari tempat nyeri, waktu, waktu, penyebab penyebab dan lain-lain. Pada lansia rasa nyeri ini sudah menurun, menurun, sehingga sehingga keluhan keluhan akan akan berkur berkurang ang,, karena karena kepeka kepekaan an sarafnya sarafnya sudah sudah mulai mulai berkur berkurang ang bahkan bisa sampai hilang sama sekali. Karena berkurangnya berkurangnya rasa nyeri inilah maka diagnosis nyeri pada lansia seringkali sulit atau bahkan kabur untuk dapat menentukan tempat/daerah asal nyeri (Warfields, 1991; Park and Fulton, 1991). Riwayat Riwayat pengoba pengobatan tan nyeri nyeri sudah sudah dapat dapat ditemuk ditemukan an di zaman zaman Babilon Babilonia, ia, papyrus papyrus Mesir dan dokumen-do dokumen-dokumen kumen zaman Persia dan Troy Troy. Untuk mengobati rasa nyeri, di zaman primitif dilakukan dengan cara sangat sederhana tetapi cukup efektif, misalnya dengan penekanan atau direndam di air dingin dari sungai. Pada zaman dahulu nyeri dianggap sebagai hukuman dari Tuhan. Oleh karena itu istilah “pain” berasal dari kata Latin “poena” yang berarti hukuman. Pada tahun 2006 sebelum Kristus, didaerah Cina dikenal istilah Yin dan Yang yaitu yaitu dua kekuata kekuatan n yang yang saling saling bertenta bertentanga ngan, n, yang yang dipersatu dipersatukan kan oleh oleh kekuatan yang membentuk energi vital (chi) untuk sirkulasi. Keadaan yang tidak seimbang dari kedua kekuatan tersebut akan menyebabkan rasa nyeri. Akupuntur Akupuntur akan memperbaiki ketidakseimbangan ketidakseimbangan itu dan menyembuh menyembuhkan kan rasa nyeri. Pada zaman Mesir kuno dipercaya bahwa nyeri disebabkan oleh spirit (roh) dari kematian, yang masuk kebadan melalui hidung atau telinga dalam suasana gelap. Karena itu untuk mengeluarkan nyeri/spirit tersebut dilakukan dengan jalan mengusahakan muntah-muntah, kencing, bersin, atau keringat. Pada 5000 tahun sebelum Kristus dipercaya dipercaya bahwa nyeri merupakan akibat rasa frustasi dari keinginan yang tak tersampaikan. Agama Hindu mengatakan bahwa jantung adalah tempat dari segala rasa nyeri. Agak berbeda, berbeda, filosof Yunani kuno memikirkan bahwa yang jadi pusat dari perasaan nyeri adalah otak

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.













bukan jantung. jantung. Hippocra Hippocrates tes berpendapat berpendapat bahwa bahwa fungsi fungsi badan kita dikontro dikontroll oleh empat cairan yaitu darah, phlegm, empedu kuning dan empedu hitam. Nyeri merupaka merupakan n manifest manifestasi asi ketidak ketidakseim seimban bangan gan keempa keempatt cairan cairan tersebut tersebut.. Plato Plato berfikir bahwa jantung dan hati merupakan pusat nyeri. Aristotle mempercayai mempercayai bahwa nyeri berpusat berpusat dijantung. dijantung. Konsep Konsep Aristotle ini diteruskan diteruskan oleh William Harvey pada tahun 1623, Celcus mengemukakan teori yang saat ini menjadi sangat terkenal, yaitu hubungan antara dolor (pain), tumor, rubor, dan calor. Pada 2000 sebelum Kristus, Galen berpendapat adanya suatu sistem syaraf yang terdiri dari cranial, spinal, dan syaraf simpatis, dengan otak sebagai pusatnya. Pertengahan antara pendapat yang menyatakan jantung atau otak sebagai pusat nyeri, berlanjut berlanjut sampai abad ke-19, yang akhirnya akhirnya menyatakan menyatakan bahwa pusat nyeri adalah di otak. Begitu pula tentang bermacam-macam bermacam-macam obat mulai dari poium, ramu-ramuan dan lain sebagainya sampai ditemukannya morfin (dari opium). Cara psikologis juga dicoba untuk menghilangkan nyeri mulai dari cara magis sampai daya hipnotis. Sampai saat ini obat-obat penghilang rasa nyeri terus diteliti dengan hasil berbagai macam obat yang efek sampingnya makin berkurang. berkurang. Nyeri adalah adalah masalah bagi bagi pasien dalam semua semua kelompok kelompok usia. Studi Studi secara konsisten menunjukkan nyeri yang tidak ditangani dengan baik. Studi klasik oleh Marks dan Sachar melaporkan bahwa 73% pasien medis yang dirawat di rumah sakit mengalami nyeri sedang sampai berat walaupun telah mendapatkan analges analgesik ik narkotik narkotik parenter parenteral. al. Danova Danovan, n, Dillon, Dillon, dan McGuire McGuire menemu menemukan kan bahwa 353 pasien rawat inap medis mengalami mengalami nyeri, dan 58% mengatakan mengatakan bahwa rasa nyerinya nyerinya luar biasa. Studi ini menemukan menemukan bahwa nyeri ditanyakan atau dicatat pada kurang dari setengah pasien-pasien tersebut. Kurang dari 1% dari 4000 makalah tentang nyeri yang diterbitkan setiap tahu tahunn nny ya memf memfok okus uska kan n pada pada lans lansia ia.. Stud Studii yang yang ada ada seca secara ra kons konsis iste ten n menunju menunjukk kkan an bahwa bahwa penang penanganan anan nyeri nyeri adalah adalah suatu suatu masalah masalah.. Pengg Penggunaa unaan n analgesik menurun seiring bertambahnya usia, dan lansia menambah sejumlah















perawatan perawatan lansia melaporkan melaporkan bahwa 83% 83% mengalami mengalami nyeri, nyeri, banyak banyak yang berada pada tingkat tingkat berat. berat. Prevalensi nyeri kronis meningkat pada lansia. Pada sebagian besar lansia, nyeri merupakan masalah yang akan mempengaruhi aktivitas kegiatan seharihari hari dan dan kuali kualita tass hidu hidupn pnya ya.. Nyer Nyerii juga juga meru merupa pakan kan keada keadaan an yang yang sanga sangatt mengganggu dan menyebabkan penyakit lain menjadi lebih parah (Warfields 1991; Park and Fulton 1991). Pada lansia assesment dan pengobatan yang diteliti pada penderita nyeri kronis dapat memberi hasil yang memuaskan (Park B and Fulton 1991). Pada penelitian didapatkan didapatkan 66% lansia yang dirawat di nursing home (panti rawat wred wredha ha)) mend mender erita ita nyer nyerii kron kronis is dan dan dari dari 66% 66% ini ini 34% 34% tida tidak k terd terdet etek eksi si sebelumnya. Para lansia sering tidak melaporkan rasa nyeri dan tanda-tanda lain yang berkaita berkaitan n dengan dengan nyeri. nyeri. Keengg Keenggana anan n ini mugki mugkin n dikaren dikarenakan akan adanya adanya anggapan bahwa rasa nyeri itu umum didapatkan pada umur-umur lansia atau ada rasa khawatir bahwa dokter mungkin akan menganggap remeh rasa nyeri tersebut bila dibandingkan dengan keluhan-keluhan lainnya. Sering pula terdapat lansia yang menganggap menganggap nyeri merupakan tanda-tanda tanda-tanda mendekatnya ajal, atau merupakan gejala yang lebih serius, sehingga justru membuat lansia merasa takut untuk melaporkan kepada dokter. Terda erdapa patt bebe bebera rapa pa alas alasan an meng mengap apaa nyer nyerii dan dan kura kurang ngny nyaa masal asalah ah penanganan penanganan nyeri dapat menjadi masalah bagi lansia. Pertama, prevalensi prevalensi kondisi kondisi yang menyakitkan menyakitkan dan penyakit sering terjadi pada usia tua. Lebih dari 50% kanker di Amerika Serikat terjadi pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun, tahun, dan 60 sampai sampai 80% 80% pasien pasien dengan dengan kanker kanker mengal mengalami ami nyeri nyeri sedang sedang sampai sampai berat. berat. Nyeri Nyeri artritis artritis terjadi terjadi pada pada lebih lebih dari dari setenga setengah h jumlah jumlah seluruh seluruh lansia lansia deng dengan an osteo osteoart artrit ritis is yang yang meny menyeb ebabk abkan an lebih lebih bany banyak ak nyeri nyeri kron kronis is daripada kondisi yang lain. Jenis nyeri lain yang sering terjadi pada lansia adala adalah h sakit sakit kepal kepala, a, nyer nyerii pung punggu gung ng bagian bagian bawa bawah, h, dan dan nyer nyerii tajam tajam dan dan menusuk, nyeri neuropatik terbakar (misalnya fantom ekstremitas, neuropati diabetes, neuralgia pascaherpetik, neuralgia trigeminal, dan kausalgia).















1.

Tujuan Umum Setel Setelah ah meny menyele elesai saika kan n makal makalah ah ini ini dihar diharap apka kan n kelom kelompo pok k dapat dapat memahami dan mengaplikasikan asuhan keperawatan lansia dengan nyeri

2.

Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan makalah ini kelompok dapat memahami tentang : a.

Pengertian Nyeri

b.

Klasifikasi Nyeri

c.

Etiologi Nyeri

d.

Patofisologi Nyeri

e.

Penatalaksanaan Nyeri

f.

Asuhan Keperawatan Nyeri pada Lansia

BAB II















A. Pengertian Nyeri

Nyeri adalah sensasi subjektif rasa tidak nyaman yang biasa nya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial. Nyeri adalah suatu mekanisme mekanisme protektif protektif bagi tubuh.ia tubuh.ia timbul bilamana bilamana jaringan sedang rusak dan ia menyebabkan menyebabkan individu individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsang nyeri tersebut. Nyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangka menyenangkan n berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial potensial atau yang dirasakan dalam kejadian- kejadian dimana terjadi kerusakan. Nyeri adalah suatu sensasi yang disebabkan karena rusaknya jaringan, bisa dikulit sampai jaringan yang paling dalam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, nyeri sering dijumpai dijumpai pada penderita penderita lansia biasanya biasanya sering diterapi secara paliatif, bahkan dengan manajemen yang sering tidak adekuat (Monti DA,19 DA,1998) 98).. Nyeri Nyeri yang yang kronis kronis biasany biasanyaa berpeng berpengaru aruh h pada pada fungsi fungsi fisiolog fisiologis is berupa bertambahnya bertambahnya penderitaan penderitaan dan menurunnya menurunnya kualitas kualitas hidup. hidup.

B. Klasifikasi Nyeri 1. Jenis nyeri menurut durasi a. Nyeri akut akut

Nyeri akut akut terjadi terjadi setelah cedera cedera akut, akut, penyakit penyakit atau atau intervensi intervensi bedah bedah dan memilik memilikii awitan awitan yang cepat, dengan dengan intensit intensitas as yang yang bervari bervariasi asi ( ringan sampai berat) dan berlangsung untuk waktu singkat. Nyeri akut adalah nyeri yang berlangsung berlangsung kurang kurang dari 6 bulan nyeri yang mereda setelah intervensi atau penyembuhan. Nyeri akut biasanya mendadak dan berkaitan dengan masalah spesifik yang memicu individu untuk segera bertindak menghilangkan nyeri dan menghilang apabila faktor internal dan eksternal yang merangsang reseptornya di hilangkan.















dilatasi pupil dan pengeluaran keringat. Individu yang mengalami nyeri akut biasanya berfokus pada nyerinya. b. Nyeri Kronis Kronis

Nyeri kronis adalah Nyeri yang berlangsung berlangsung lama, intensitasnya intensitasnya bervariasi dan biasanya biasanya lebih dari 6 bulan. Kata “kronis “berasal dari kata yunani yang berarti” waktu” dan di hubungkan dengan rasa nyeri yang menetap menetap dan biasany biasanyaa terus-me terus-meneru nerus,b s,buka ukan n yang yang berlang berlangsung sung sewaktu-waktu. Karak arakte teri rist stik ik nye nyeri kron kronis is adal adalah ah are area

nyer nyerii

tida tidak k

muda udah

diidentifikasi, diidentifikasi, intensitas nyeri sukar di turunkan, turunkan, rasa nyerinya nyerinya biasanya biasanya meningkat, sifatnya kurang jelas dan kemungkinan kecil untuk sembuh/ hilang,biasa terjadi perubahan kepribadian dan penurunan berat badan. Nyeri kronis kronis dapat dapat di kategorik kategorikan an menjadi menjadi dua, dua, yaitu: 1)

Nyeri kronis kronis maligna maligna

Nyeri ini dapat digambarkan digambarkan sebagai nyeri yang berhubunga berhubungan n dengan kanker atau penyakit progresif lainnya. 2)

Nyeri kronis kronis non non maligna maligna

Nyeri ini biasanya biasanya dikaitkan dengan dengan nyeri akibat kerusakan kerusakan jaringan non progresif atau telah mengalami penyembuhan. 2. Menurut Tempat 1)

Periferal Pain 1)

Superfisial pain (nyeri permukaan/ kulit) Nyeri kulit berasal dari strukturstruktur- struktur superfisial kulit dan

jaringan subcutis. subcutis. Stimulus Stimulus yang efektif efektif untuk untuk menimbulkan menimbulkan nyeri nyeri di kulit dapat berupa rangsangan mekanis, suhu, kimiawi, atau listrik. Jika kulit yang terlibat nyeri dirasakan sebagai menyengat, tajam,

















2)

Deep Pain ( nyeri somatik dalam) Nyeri somatik somatik dalam dalam mengacu mengacu pada pada nyeri nyeri yang berasal dari dari Otot,

tendon, ligamentum, tulang, sendi, dan arteri. Struktur- struktur ini memiliki lebih sedikit reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri sering tidak jelas. Nyeri dirasakan lebih difus dari pada nyeri kulit dan cenderung menyebar ke daerah di sekitarnya 3)

Nyeri Visera Nyeri visera mengacu mengacu pada nyeri yang berasal dari organorgan- organ

tubuh. Reseptor nyeri visera terletak di dinding otot polos organorgan organ berong berongga ga ( lambung lambung,, kandun kandung g empedu empedu,, saluran saluran empedu empedu,, ureter, kandung kemih) dan di kapsul organorgan padat ( hati, pankreas, pankreas, ginjal). ginjal). Meka Mekanis nisme me utam utamaa yang yang menim menimbu bulk lkan an nyer nyerii viser viseraa adala adalah h peregangan peregangan atau

distensi abnormal abnormal dinding atau kapsul organ, organ,

iskem iskemia, ia, dan dan perad peradang angan an.. Stru Strukt ktur ur-- struk struktu turr lain lain yang yang dapat dapat di regangkan misalnya, kandung empedu, saluran empedu, atau ureter, dapat menimbulkan nyeri kolik, sering akibat spasme otot polos. Nyeri visera di salurkan salurkan melalui serat simpatis, simpatis, dan parasimpatis parasimpatis Simtem Saraf Otonom. Aferen visera biasanya adalah serat tife C, dan dan sensas sensasii nyeri nyeri yang yang di hasil hasilka kan n biasa biasany nyaa memil memiliki iki kuali kualitas tas tumpul atau pegal. Impuls nyeri dari visera thorak dan abdomen hampir secara eksklusif di hantarkan melalui sistem saraf simpatis; impils berjalan di saraf simpatis melalui ganglion simpatis tanpa bersinap, bersinap, dan kemudian kemudian mencapai mencapai saraf spinal melalui ramus

















yang masuk masuk ke segmen segmen spinal ( dari kulit dan struktur struktur otot dalam dalam dan visera) berkovergensi ke selsel proyeksi sensorik yang sama ( misalnya, sel proyeksi spinotalamikus). contoh umum nyeri alih: appendicitis acut. Nyeri visera appendic appendic  peregangan peregangan lumen atau spasme otot  nyer nyerii aferen aferen viser viseral al  medula medula spinali spinaliss



segmen segmen thoraks thoraks

10(T10) naik melalui melalui pleksus pleksus mesentri mesentrikus kus superio superiorr dan saraf saraf splanknikus minoris  rasa pegal atau kram samar di sekitar pusar yang di persarafi oleh nervus interkostalis X ( somatik) kemudian , nyeri berpindah ke kuadran kanan bawah abdomen( tempat apendiks yang yang meradan meradang g yang yang di persara persarafi fi oleh nervus nervus torasik torasikus us XII dan nervus spinalis lumbalis I ( T12 sampai L1) disini nyeri terasa tajam dan dan memi memili liki ki loka lokali lisa sasi si yang yang jela jelass di atas atas peri perito toni niu um yang yang mengalami mengalami iritasi karena impuls impuls langsung langsung melalui nervus nervus spinalis ( jalur somatik atau parietal)

b. Central Pain

Nyeri yang terjadi karena perangsangan perangsangan pada susunan susunan saraf pusat, spinal cord, batang otak. 1) Nyeri Neuropa Neuropatik tik

Nyeri yang di sebabkan sebabkan karena kerusakan atau disfungsi disfungsi sistem saraf saraf perifer perifer.. Nyeri Nyeri ini sering sering memiliki memiliki kualitas kualitas seperti seperti terbaka terbakar, r, perih, atau seperti sengatan sengatan listrik. Pasien dengan nyeri neuropati neuropati menderita akibat instabilitas sistem saraf otonom. Dengan demikian,

















terje terjepit pitny nyaa serat serat nyer nyerii di jaring jaringan an parut parut puntu puntung ng tung tungka kaii yang yang menyebabkan terbentuknya impuls- impuls ektopik.

3) Psichogenic Pain

Nyeri yang di di rasakan tanpa penyebab penyebab organik organik,, tetapi akibat dari trauma psikologis.

C. Etiologi Nyeri 1. Trauma a. Mekan Mekanik ik : rasa rasa nyer nyerii timb timbul ul akib akibat at ujun ujungg- unju unjung ng saraf saraf beba bebass

mengalami kerusakan. Misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lainlain. b. Ther Thermi miss : nyer nyerii pingg pinggul ul kare karena na ujun ujung g saraf saraf resep resepto torr mend mendapa apatt

rangsangan akibat panas, dingin, misalnya karena api dan air. c. Khemis : timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam

atau basa kuat. d. Elektrik : timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai

reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar 2. Neoplasma Neoplasma a. Jinak b. Ganas 3. Peradangan

Nyeri terjadi terjadi karena karena kerusakan kerusakan ujungujung- ujung ujung saraf saraf reseptor reseptor akibat adanya peradangan peradangan atau atau terjepit oleh pembeng pembengkakan, kakan, Misanya Misanya abses. abses.

















2.

Nyeri yang perlahan perlahan timbulnya,berlang timbulnya,berlangsung sung lama,tak jelas lokasinya lokasinya

di sertai reaksi autonom dan psikis yang di sebut nyeri membara. 3.

Nyeri viseral atau nyeri dalam yang timbul karena terangsangnya terangsangnya

alat-alat dalam.Nyeri primer yang di ikuti nyeri sekunder dapat di sertai reaksi refleks somatis berupa gerakan menarik bagian badan yang nyeri ,rinti ,rintiha han n ,teria ,teriaka kan. n.sel selain ain itu dapat dapat pula pula timbu timbull reaksi reaksi auto autono nom m beru berupa pa takikardi,

hipertensi,hiperpne

dan

reaksi

psikis

seperti

gelisah,resah,agresi,frustasi.

E. Mekanisme Nyeri 1. Fisiologi Nyeri Menurut Torrance & Serginson (1997)

Ada tiga jenis sel saraf dalam proses penghantaran nyeri, yaitu: a. sel syaraf aferen atau neuron sensori, b. serabut konektor atau interneuron dan c. sel saraf eferen atau neuron motorik.

SelSel-se sell syar syaraf af

ini ini mem mempuny punyai ai rese resept ptor or pada pada ujun ujung g nya nya yang yang

menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sum-sum tulang belakang dan otak. otak. Resep Resepto torr-res resep epto torr ini ini sanga sangatt khus khusus us dan dan memu memula laii impu impuls ls yang yang meres merespo pon n perub perubaha ahan n fisik fisik dan dan kimi kimiaa tubu tubuh. h. berespon berespon terhadap stimulus nyeri disebut

Rese Resepto ptorr-re resep septo torr yang yang

nosiseptor . Stimu Stimulu luss pada pada

jaringan akan merangsa merangsang ng nosiseptor nosiseptor melepaska melepaskan n zat-zat kimia, kimia, yang yang terdiri terdiri dari prostaglandin, histamin, bradikinin, leukotrien, substansi p, dan enzim proteolitik. proteolitik. Zat-zat kimia ini akan mensensitasi mensensitasi ujung syaraf dan menyampaikan impuls ke otak (Torrance & Serginson, 1997).

















sistem asenden harus harus diaktifkan. diaktifkan. Aktivasi Aktivasi terjadi sebagai sebagai akibat input dari reseptor reseptor nyeri nyeri yang terletak terletak

dalam dalam kulit kulit dan organ organ internal. internal. Terd Terdapat apat

inte interk rkon onek eksi si neur neuron on dala dalam m korn kornu u dors dorsal alis is

yang yang keti ketika ka diak diakti tifk fkan an,,

menghambat atau memutuskan taransmisi informasi yang menyakitkan atau yang menstimulasi menstimulasi nyeri nyeri dalam jaras asenden. asenden. Seringkali Seringkali area ini disebut “gerbang”. Kecend Kecenderu erunga ngan n alamiah alamiah gerbang gerbang adalah adalah membiar membiarkan kan semua semua

input yang menyakitkan dari perifer untuk untuk mengaktifkan jaras asenden dan mengaktifkan nyeri. Namun demikian, jika kecendrungan ini berlalu tanpa perlawanan, perlawanan, akibatnya akibatnya sistem yang ada akan menutup menutup gerbang. gerbang. Stimulasi Stimulasi dari neuron inhibitor sistem asenden menutup gerbang untuk input nyeri dan mencegah transmisi sensasi nyeri. Sete Setela lah h bera berada da di medu medula la spin spinal alis is,, seba sebagi gian an besa besarr sera serabu butt nyer nyerii bersinaps bersinaps di neuron neuron pada kornu dorsal dari segmen tempat serabut nyeri masuk. masuk. Informasi mengenai stimulus stimulus nyeri di kirim oleh salah satu dari dua jaras

asenden

ke

otak

tractus

neospinotalamus neospinotalamus

atau

trakrus

paleospinotalam paleospinotalamus. us. a.

Traktus Neospinotalamus/ Jalur cepat Informasi/ Informasi/ stimulus stimulus



serabut ut Aδ) spin spinaa ( serab



mencetuskan

potensial potensial aksi  serabut traktus neospinotalamus  otak  Talamus  sinyal dikirim ke kortek somatosensorik tempat lokasi nyeri



lokasi

nyeri terlokalisir dengan baik  interpretasi sinyal nyeri sacara sadar. b.

Traktus paleospinotalamus/ jalur Lambat Informasi



paleospinotalamu paleospinotalamuss

spina sera serab but C dan dan Aδ 



serabut serabut traktus traktus

otak  daerah retikular batang otak dan daerah



















transmisi nyeri datang dari kortek serebri, hipotalamus, sistem limbik, dan terutama area grisea periakueduktus. a. Interpretasi Teori Gerbang

Menjelaskan Menjelaskan mengenai bagaimana harapan personal personal dan budaya, mood, mood, dan rasa takut dapat mempengaru mempengaruhi hi persepsi dan toleransi toleransi nyeri indivi individu du.de .deng ngan an mene meneka kanka nkan n kema kemamp mpua uan n jaras jaras desce descend nden en untu untuk k meme memeng ngaru aruhi hi perse perseps psii nyer nyerii deng dengan an teknik teknik distra distraksi ksi atau atau tehn tehnik ik rela relaks ksas asii dapa dapatt meng mengur uran angi gi nyer nyeri. i. keti ketika ka neur neuron on Aβ besa besarr yang yang membaw membawaa informa informasi si taktil taktil kulit kulit di stimulas stimulasii bersam bersamaan aan denga dengan n saat serabut Aδ dan C menyalurkan stimulus nyeri, aktivasi spinal traktus neospinotalamik neospinotalamikus us dan paleospinotalam paleospinotalamikus ikus menjadi menjadi berkurang berkurang yang disebabkan oleh inhibisi lateral selsel di spina dorsal oleh neuron Aβ yang besar. Contoh gating penyaluran stimulasi nyeri adalah pada saat Mengg Menggos osok ok kepal kepalaa atau atau kulit kulit setel setelah ah sesuat sesuatu u cedera cedera mens menstim timul ulasi asi serabut Aβ yang besar dan menimbulkan beberapa derajat analgesia. b. Endorfin, Enkefalin, dan Serotonin

Respo Respon n analg analgeti etik k terja terjadi di akiba akibatt produ produksi ksi dan dan pelep pelepasa asan n opiat opiat endo endoge gen n oleh oleh siste sistem m saraf saraf pusat pusat,, yaitu yaitu ; endo endorfi rfin n dan dan enka enkafal falin. in.



















kronis. Serotonin di hasilkan di otak dan dilepaskan dari serabut descende descenden n

yang yang bersinaps bersinaps di medula medula spinali spinalis. s. Obat- obat obat yang

meningkatkan kadar serotonin otak, misalnya antidepresan, trisiklik, mengurangi persepsi nyeri.



















merangsang ke bagian yang lebih tinggi( kortek serebri)  kontraksi menimb menimbulk ulkan an persepsi persepsi dan otot otot berkon berkontrak traksi si  menimbulka menimbulkan n nyeri (persepsi yang dipengaruhi oleh modalitas respon dari reaksi sel T )

c. Teori Pengendalian Gerbang ( Gate Control Theory)

Nyeri tergantung tergantung dari kerja serat saraf- saraf besar & kecil, yang keduanya berada dalam akar ganglio dorsalis, rangsangan pada serat saraf saraf besar besar akan akan mening meningkatk katkan an aktivit aktivitas as substan substansia sia gelatino gelatinosa sa yang yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T ter terham hambat bat

meny menyeb ebab abka kan n

hanta antara ran n

rang rangsa sang ngan an

itu itu

terh terham amba bat. t.

Rangsangan serat besar dapat langsung merangsang merangsang kortek serebri.hasil persepsi ini akan dikembalikan dikembalikan ke dalam medula spinalis melalui serat eferen dan reaksinya dan mempengaruhi aktivitas sel T. Rangsangan pada serat kecil akan mengahmbat mengahmbat aktivitas substansia substansia gelatinosa gelatinosa dan membuka pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan mengahantarkan rangsangan nyeri. d. Teori Transmisi dan Inhibisi

Adanya stimulus pada nosireseptor melalui transmisi impuls-impils



















dan akibat sudah jelas. Lokasi yang tepat menjadi sangat penting pada nyeri dalam yang beralih ke suatu dermatom saat terdapat keterlibatan struktur somatik dalam atau visera. Yang perlu di ketahui mengenai lokasi nyeri , meliputi : a. Dimana terasa nyeri? b. Apakah nyeri menyebar? c. Apakah nyeri di permukaan atau di dalam?

2. Cara Awitan

Merupak Merupakan an faktor faktor penting penting untuk untuk menilai menilai nyeri, nyeri, nyeri nyeri yang yang memilik memilikii awitan yang mendadak dan hampir langsung mencapai puncak intensitas menunjukan ruptur jaringan. Nyeri infark miokardium atau ruptur ulkus peptikum peptikum dapat timbul dengan dengan cara ini. Pertanyaan Pertanyaan berkaitan berkaitan dengan dengan cara awitan, meliputi : a. Kapan nyeri dimulai ? b. Apakah nyeri timbul mendadak atau perlahan? c. Apakah ada kejadian tertentu yang tampaknya menimbulkkan nyeri

saat nyeri tersebut dimulai ?



















tetapi apabila nyeri berlangsung lebih dari 15 menit, maka mungkin sudah terjadi infark miokardium. Pertanyaan menyangkut hal ini, meliputi : a. Kapan nyeri timbul ( pagi,siang, malam) ? b. Seberapa sering nyeri timbul ? c. Apakah nyeri terus menerus, atau hilang- timbul ? d. Seberapa lama nyeri menetap ?

4. Faktor yang memperberat dan memperingan

Faktor berkaitan dengan mekanisme nyeri. nyeri yang berkaitan dengan bernafas, bernafas, menelan,atau menelan,atau defekasi menyebabka menyebabkan n perhatian terfokus masingmasingmasing pada sistem pernafasan, esofagus dan usus bagian bawah. Nyeri yang ditimbulkan oleh aktivitas dan mereda setelah beberapa menit istirahat mengisyaratkan iskemia ( misalnya angina pektoris, klaudikasio intermiten). Nyeri yang terjadi beberapa beberapa jam setelah makan dan hilang dengan dengan ingesti maka makana nan n atau atau antasi antasid d meru merupa paka kan n ciri ciri ulku ulkuss duod duoden enum um.. Nyeri Nyeri yang yang mening meningkat kat atau berubah berubah oleh rangsanga rangsangan n kulit kulit dapat dapat di sebabka sebabkan n oleh oleh penyakit penyakit atau cedera di jaras- jaras sensorik di SST atau SSP ( misalnya misalnya kaus kausalg algia, ia, sindr sindrom om talam talamus us). ). Perta Pertany nyaan aan berka berkaita itan n deng dengan an fakto faktorr ini, ini,





















Seberapa hebat nyerinya ( minta pasien mengukur nyeri menggunakan skala analog visual atau verbal sebelum dan sesudah pengobatan)

7. Gejala Terkait

Apak Apakah ah ada ada masal masalah ah lain lain yang yang di timbu timbulk lkan an oleh oleh nyer nyerii ( misal misalny nyaa anoreksia, mual, muntah, insomnia) ?

8. Efek Pada Gaya Hidup a. Apakah nyeri mengganggu aktivitas anda di rumah, pekerjaan, atau interaksi

sosial normal ? b. Apakah nyeri mengganggu keseharian hidup anda ( misalnya, makan, tidur,

aktivitas seksual, menyetir) ?





















Digu Digunak nakan an pada pada anak anak dan dan orang orang dewa dewasa sa yang yang meng mengal alami ami ganggu gangguan an kognitif kognitif,, yang yang mengga menggantik ntikan an angka angka dengan dengan kontin kontinum um wajah tersenyum sampai menangis.

1

1-2

3-4

5-6

Tidak

sakit

lebih

lebih

Sakit

sedikit

sakit

sakit lagi

G. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nyeri 1. Usia

7-8 jauh lebih sakit

9-10 9-10 sakit sekali





















Beritahu saya dimana sakitnya?” atau “apa yang dapat saya lakukan untuk menghilangk menghilangkan an sakit kamu?”. kamu?”. Hal-hal diatas dapat dapat membantu membantu mengkaji mengkaji nyeri dengan tepat. Perawat dapat menunjukkan serangkaian gambar yang melukiskan deskripsi wajah yang berbeda, berbeda, seperti tersenyum, mengerutkan dahi atau atau menangis. menangis. Anak-anak Anak-anak dapat menunju menunjukkan kkan gambar gambar yang yang paling paling tepat untuk menggambarkan perasaan mereka.

2. Jenis Kelamin

Gill (1990) (1990) mengun mengungka gkapka pkan n laki-lak laki-lakii dan wanita wanita tidak tidak mempun mempunyai yai perbedaan perbedaan secara signifikan mengenai mengenai respon mereka mereka terhadap nyeri. nyeri. Masih diragukan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam eksp ekspres resii nyeri nyeri.. Misal Misalny nyaa anak anak lakilaki-lak lakii haru haruss beran beranii dan dan tidak tidak bole boleh h





















2002). Nilai-nilai budaya perawat dapat berbeda dengan nilai-nilai budaya pasien

dari budaya budaya lain. Harapan dan nilai-nilai nilai-nilai budaya budaya perawat perawat dapat

mencakup mencakup menghindari menghindari ekspresi ekspresi nyeri yang berlebihan, berlebihan, seperti seperti menangis menangis atau meringis yang berlebihan. Pasien dengan latar belakang budaya yang lain bisa berekspresi berekspresi secara berbeda, berbeda, seperti diam seribu bahasa bahasa ketimbang ketimbang mengek mengekspre spresika sikan n nyeri nyeri klien klien dan

bukan bukan perilaku perilaku nyeri nyeri karena karena perilaku perilaku

berbeda berbeda dari satu pasien ke pasien lain. Mengenali Mengenali nilai-nilai nilai-nilai budaya budaya yang memiliki memiliki seseorang dan dan memahami memahami mengapa mengapa nilai-nilai ini ini berbeda dari dari nilai-nilai kebudayaan lainnya membantu untuk menghindari mengevaluasi mengevaluasi perilaku pasien berdasarkan berdasarkan harapan dan nilai budaya budaya seseorang. seseorang. Perawat yang yang mengeta mengetahui hui perbed perbedaan aan buday budayaa akan akan mempun mempunyai yai pemaha pemahaman man yang yang lebih besar tentang nyeri pasien dan akan lebih akurat dalam mengkaji nyeri





















pengalaman pengalaman masa lalu pasien dengan dengan nyeri. Jika nyerinya nyerinya teratasi dengan dengan tepat dan adekuat, individu mungkin mungkin lebih sedikit ketakutan terhadap nyeri dimasa mendatang dan mampu mentoleransi nyeri dengan baik (Smeltzer & Bare, 2002).

5. Efek plasebo

Efek plasebo plasebo terjadi terjadi ketika ketika seseora seseorang ng berespo berespon n terhada terhadap p pengob pengobatan atan atau benar

tindaka tindakan n lain karena karena sesuatu harapan harapan bahwa bahwa pengob pengobatan atan tersebut tersebut benar

bekerja. Menerima Menerima pengobatan pengobatan atau tindakan tindakan saja sudah

merupakan efek positif. Harapan positif pasien tentang pengobatan dapat mening meningkatk katkan an

keefekt keefektifan ifan medikasi medikasi atau intervens intervensii lainnya lainnya.. Seringk Seringkali ali

makin banyak petunjuk yang diterima pasien tentang keefektifan intervensi,























hasil akhir dari suatu peristiwa, seperti nyeri (Gil, 1990 dalam Potter and Perry, 1997). Sebaliknya, individu yang memiliki lokus kendali eksternal, mempersepsikan faktor-faktor lain didalam lingkungan mereka. Ketika seseorang mengalami nyeri dan menjalani perawatan di rumah sakit adalah hal yang yang sangat tak tertahankan. tertahankan. Secara Secara terus-menerus terus-menerus klien kehil kehilang angan an

kontr kontrol ol dan dan tidak tidak mamp mampu u untu untuk k meng mengon ontro troll lingk lingkun unga gan n























3)

Keta Ketaku kuta tan n , memb member erik ikan an info inform rmas asii yang yang tepa tepatt dapa dapatt

mengurangi mengurangi ketakutan pasien dengan menganjurkan menganjurkan pasien untuk mengekspresikan bagaimana mereka menangani nyeri . 4)

Kelelahan, Kelelahan, dapat memperberat nyeri. untuk mengatasinya, mengatasinya,

kembangkan pola aktivitas yang dapat memberikan istirahat yang cukup.























2)

Penggunaan Penggunaan panas mempunyai mempunyai keuntungan keuntungan meningkatkan meningkatkan

aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri nyeri dengan dengan memperc mempercepat epat penyem penyembuh buhan. an. Namun Namun pengg pengguna unaan an panas kering kering dengan dengan lampu pemanas tidak seefektif seefektif penggu penggunaan naan es. e. Stimu Stimulas lasii saraf saraf elektr elektris is transk transkuta utan n / Transcu ranscutan tan electr electric ic nerve nerve























otot- otot tangan, kaki, perut, dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sama sambi sambill terus terus berk berkon onsen sentra trasi si sehing sehingga ga di dapat dapat rasa rasa nyam nyaman an,, tenang, dan rileks.

h. Imajinasi terbimbing























efek samping samping berarti. berarti. Asosiasi Asosiasi Internas Internasiona ionall untuk untuk studi studi tentang tentang nyeri telah memberikan panduan untuk pemakaian golongan obat ini (Workman BS, 1998). Kodein, Kodein, sendiri atau dalam kombinasi dengan parasetamol cukup efek fektif

untuk

mengontrol

nyeri

sed sedang

sampai

berat.

Penggunaannnya dibatasi oleh efek analgesik atap (ceiling effect)







































































































































































































































































































































































































































Makalah Nyeri Lansia Fix

Recommend Documents