MAKALAH “ASUHAN KEPERAWATAN MYOCARDITIS” Dibuat Untuk :
Memenuhi Tugas SGD Mata Kuliah Sistem Kardiovaskuler Fasilitator :
Ns. Rahmawaty Mauilidya., S. Kep
Oleh : TIM SGD MATA KULIAH KARDIOVASKULER KARDIOVASKULER SEMSTER V
Progam Study S1 Keperawatan STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG Pajarakan - Probolinggo
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
1
2012BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau
miok miokar ardi dium um..
pada pada umum umumny nya a dise diseba babk bkan an oleh oleh peny penyak akit it--
penyak penyakit it infeks infeksi, i, tetapi tetapi dapat dapat sebaga sebagaii akibat akibat reaksi reaksi alergi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi. radiasi. Miokar Miokardit ditis is merup merupaka akan n salah salah satu satu penyak penyakit it jantun jantung g didapat non-reumatik yang sering dijumpai selain miokarditis bakter bakterial ialis is dan difter difterika ika.. Pada Pada waktu waktu infeks infeksii terken terkena a virus, virus, infi infilt ltra rasi si
selsel-se sell
infl inflam amat ator oris is
ke
jant jantun ung g
dapa dapatt
terj terjad adi. i.
Inflamasi pada miokard didefinisikan oleh Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO), sebagai miokarditis. Seda Sedang ngka kan n disf disfun ungs gsii
infl inflam amas asii jant jantun ung g
mioka iokard rd
yang yang
dide didefi fini nisi sika kan n
ber berkait kaitan an
seba sebaga gaii
deng dengan an
kard kardio iomi miop opat atii
inflamatoris. Dari
data
terbaru
(2011),
terdapat
perubahan
epidem epidemiol iologi ogi miokar miokardit ditis is infekt infektif if pada pada saat saat sekara sekarang ng yang yang dise diseba babk bkan an ting tingka katt kese keseha hata tan n umum umum yang yang baik baik,, ting tingkat kat kesehatan gigi yang baik, pengobatan yang lebih dini dan penggunaan antibiotic. Insidens miokarditis 10-60 kasus per 1.000.00 .000
penduduk
per
tahu ahun
diseluruh
dunia
dan
cenderung meningkat pada usia lanjut. Salah satu miokarditis yang penting adalah miokarditis karena karena kuman kuman difter difteria, ia, yang yang dis disebu ebutt miokar miokardit ditis is difter difterika ika.. Komplikasi jantung yang yang biasanya terjadi pada anak dengan difter difteria ia terdap terdapat at sekita sekitarr 10-20 10-20 persen persen dan 50 persen persen dari dari anak anak
yang yang meni mening ngga gall
kare karena na dift difter eria ia
dise diseba babk bkan an
oleh oleh
komplikasi jantung. Komplikasi penyakit yang sangat berat ialah terjadinya kolaps
sirkulasi
yang
terjadi adi
pada
minggu
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
2
pertama.
Sedangkan miokarditis umumnya timbul pada minggu kedua dan ketiga. Penyak Penyakit it ini perlu perlu penang penangana anan n dan pengob pengobata atan n yang yang tepat dan sesegera mungkin karena apabila tidak disegerkan akan mengakibatkan dampak yang fatal.
1.1
Rumusan Ma Masalah
1.1.1 Bagaiman Bagaimana a anatomi dari syst system em kardiovaskul kardiovaskuler? er? 1.1.2 Apa definisi dari Miokarditis? 1.1.3 Bagaimana insidensi dari Miokarditis? 1.1.4 Apa etiologi dari Miokarditis? 1.1.5 Bagaimana klasifikasi dari Miokarditis? 1.1.6 Bagaimana patofisiologi dari Miokarditis?
1.1.7 Apa saja manifes manifestasi tasi klinis klinis dari Miokard Miokarditis? itis? 1.1. 1.1.8 8 Peme Pemeri riks ksaan aan penu penunj njan ang g apa apa saja saja yang yang digu diguna naka kan n pada pada Miokarditis? 1.1.9 Bagaiman Bagaimana a penatalaks penatalaksanaan anaan yang tepat pada penderita penderita
Miokarditis? 1.1.10
Bagaim aimana pen pencega egahan ter terhadap Mi Miokar karditis? 1.1.11
Apa sa saja ko komplikasi d da ari M Miiokarditis?
1.1.12
Baga agaimana prognosis dari Miokarditis?
1.1.13
Bagaimana
proses
keperawatan
yang
sesuai pada Miokarditis?
1.2
Tujuan Penulisa isan
1.2.1 Tujuan Tujuan Umum Untuk Untuk menge mengetah tahui ui secara secara umum umum dan keselu keseluruh ruhan an mangenai mangenai penyakit penyakit Miokardit Miokarditis is agar dapat memeberi memeberikan kan asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n pada pada pasi pasien en deng dengan an miok miokar ardi diti tis s sebaik mungkin. 1.2.2 Tujuan Tujuan Khusus 1. Bagaiman Bagaimana a anatomi anatomi dari system system kardio kardiovaskul vaskuler? er?
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
3
2. Untuk Untuk mengetahui mengetahui dan memaham memahamii definisi definisi dari Miokarditi Miokarditis s 3. Untuk
mengetahui
dan
memahami
insidensi
dari
Miokarditis 4. Untuk mengetahui dan memahami etiologi dari Miokarditis 5. Untu ntuk
meng engetah etahui ui
dan
memah emaham amii
kla klasif sifikas ikasii
dari ari
pato patofi fisi siol olog ogii
dari dari
Miokarditis 6. Untu Untuk k
menge engeta tahu huii
dan dan
memah emaham amii
Miokarditis 7. Untuk Untuk menge mengetah tahui ui dan memah memaham amii apa saja saja manif manifest estasi asi
klinis dari Miokarditis 8. Untuk mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang
apa saja yang digunakan pada Miokarditis 9. Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan yang
tepat pada penderita Miokarditis 10.
Untuk
mengetahui
dan
memahami
pencegahan
terhadap Miokarditis 11. Untuk mengetahui dan memahami apa saja komplikasi dari
Miokarditis 12.
Untuk mengetahui dan memahami prognosis dari
Miokarditis 13. Untuk Untuk menge mengetah tahui ui dan memah memaham amii proses proses kepera keperawa watan tan
yang sesuai pada Miokarditis 1.3. Manfaat 1.3.1
Bagi mahasiswa
Mahasisw Mahasiswa a di Jurusan Jurusan Keperawat Keperawatan an mendapat mendapat informas informasii tentang
kor
pulmonal
secara
umum
dan
tentag
pendekatan asuhan keperawatan kor pulmonal. 1.3.2
Bagi te tenaga ke kesehatan
Sebagai masukan untuk pengembangan pemberian layanan kesehatan yang optimal kepada klien dengan kor pulmonal.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 2.1
Anat natomi dan dan Fisi Fisio ologi logi
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
5
Gambar 1. Lapisan-lapisan jantung Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas atas jarin jaringa gan n otot otot jant jantun ung g yang yang sang sangat at khus khusus us (B (Bro rook oker er,, 2001)
2.2
Definisi
Gambar 2. Penampang jantung dengan miokarditis Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. Pada umumnya miokarditis disebabkan penyakitpeny penyak akit it infe infeks ksii teta tetapi pi dapa dapatt seba sebaga gaii akib akibat at reak reaksi si aler alergi gi terhad terhadap ap obat-o obat-obat batan an dan efek efek toksik toksik bahanbahan-bah bahan an kimia kimia radias radiasi. i. Miokar Miokardit ditis is dapat dapat dis diseba ebabka bkan n infeks infeksi, i, reaksi reaksi alergi alergi,,
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
6
dan reaksi reaksi toksik toksik.. Pada Pada miokar miokardit ditis, is, kerusa kerusakan kan miokar miokardiu dium m disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan basil miosit. Toksin akan akan mengha menghamb mbat at sintes sintesis is protei protein n dan secara secara mikro mikrosko skopis pis akan akan dida didapa patk tkan an mios miosit it deng dengan an infi infilt ltra rasi si lema lema,, sera seratt otot otot meng mengal alam amii
nekr nekros osis is
menyerang
dinding
hial hialin in..
Bebe Bebera rap pa
arteri
kecil,
orga organi nism sme e
dapat apat
terutama
arteri
koronaint koronaintramu ramuskular skular yang akan memberika memberikan n reaksi reaksi radang radang perivaskular miokardium. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pseudo pseudomo monas nas dan bebera beberapa pa jenis jenis jamur jamur sepert sepertii asperg aspergilu ilus s dan dan kand kandid ida. a. Seba Sebagi gian an keci kecill mikr mikroo oorg rgan anis isme me meny menyer eran ang g lang langsu sung ng
selsel-se sell
mioka iokard rdiu ium m
yang yang
menye enyeba baba ban n
reak reaksi si
radang radang.. Hal ini dapat dapat terjad terjadii pada pada Toksop Toksoplas lasmo mosis sis gondii gondii.. Pada Pada trik trikin inos osis is,, sel-s sel-sel el rada radang ng yang yang dite ditemu muka kan n teru teruta tam ma eusinofil (Elly Nurachmach, 2009). Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas atas jari jaring ngan an otot otot jant jantun ung g yang yang sang sangat at khus khusus us (B (Bro rook oker er,, 2001). Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miok miokar ardi dium um..
pada pada
umum umumny nya a
dise diseba babk bkan an
oleh oleh
peny penyak akit it--
penyak penyakit it infeks infeksi, i, tetapi tetapi dapat dapat sebaga sebagaii akibat akibat reaksi reaksi alergi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1999). Myocar Myocardit ditis is adalah adalah perada peradanga ngan n dindin dinding g otot otot jantun jantung g yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002). Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung, tepatnya miokardium. (Doenges, 1999). Dari Dari
peng penger erti tian an
diat diatas as
dapa dapatt
disi disimp mpul ulka kan n
bahw bahwa a
myocardit myocarditis is adalah peradangan/ peradangan/ inflamasi inflamasi otot jantung jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.
2.3
Insiden
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
7
Dari
data
terbaru
(2011),
terdapat
perubahan
epidem epidemiol iologi ogi miokar miokardit ditis is infekt infektif if pada pada saat saat sekara sekarang ng yang yang dise diseba babk bkan an ting tingka katt kese keseha hata tan n umum umum yang yang baik baik,, ting tingkat kat kesehatan gigi yang baik, pengobatan yang lebih dini dan penggunaan antibiotic. Insidens miokarditis 10-60 kasus per 1.000.00 .000
penduduk
per
tahu ahun
diseluruh
dunia
dan
cenderung meningkat pada usia lanjut. Salah satu miokarditis yang penting adalah miokarditis karena karena kuman kuman difter difteria, ia, yang yang dis disebu ebutt miokar miokardit ditis is difter difterika ika.. Komplikasi jantung yang yang biasanya terjadi pada anak dengan difter difteria ia terdap terdapat at sekita sekitarr 10-20 10-20 persen persen dan 50 persen persen dari dari anak anak
yang yang meni mening ngga gall
kare karena na dift difter eria ia
dise diseba babk bkan an
oleh oleh
komplikasi jantung. Penyak Penyakit it ini perlu perlu penang penangana anan n dan pengob pengobata atan n yang yang tepat dan sesegera mungkin karena apabila tidak disegerkan akan mengakibatkan dampak yang fatal.
2.4
Etiologi Penyebab miokarditis dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Infeksi a. Virus
(coxsackievirus,
echo
virus,
HIV,
virus
epsteinbar epsteinbarr, r, influenza, influenza, cytomegalov cytomegalovirus, irus, adenovirus adenovirus,, hepati atitis
A
dan
B,
MUMPs,
folio
virus,
rabies,
respiratori syincitial virus, rubella, vaccinea, varicella zoster, arbovirus) b. Bakteri
(corynebacterio
strep trepto toco cocu cusp spyo yog genis enis,,
diphteriae,
stap staph hilo ilococc coccu us
haem haemop ophi hilu lus s
pneu pneumo moni niae ae,,
gon gonorr orrhoea hoeae, e,
lept leptos ospi pirra,
aureu ureus, s,
salm salmon onel ella la,, trep trepo onema ema
nies nieser erri ria a palli allid dum, um,
mycobacterium tuberkulosis,mycoplasma pneumonia, riketsia. c. Jamur Jamur (can (candid dida, a, asper aspergil gilus) us)
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
8
d. Parasit Parasit (tripanoso (tripanosoma ma cruzii, cruzii, toxoplasma, toxoplasma, schistosoma schistosoma,, trichina) 2. Non Non infe infeks ksii a. Obat-obatan
yang
menyebabkan
reaksi
hypersensitifitas •
Antibiotik (sulfonamida, penisilin, cloramfenicol, tetrasiklin, streptomicyn)
•
Anti Tuberculosis (isoniazin, paraaminosalisilik acid)
•
Anti konfulsan (phenindion, phenitoin, carbamazepin)
•
Anti inflamasi (indometasin, sulfonilurea)
•
Diuretik (acetazolamid, klortalidon, spironolacton) b. Obat Obat-o -oba bata tan n
yang yang
tida tidak k
reak reaksi si
hype hypers rsen ensi siti tifi fita tas, s,
seperti Kokain, Kokain, Siklofosfamid, Siklofosfamid, Litium, Litium, Interferon alfa. alfa. c. Penyebab Penyebab lain lain selain selain obat-obat obat-obatan an adalah adalah : Radiasi Radiasi dan dan Giant cell
2.5
Klasifikasi Dorla Dorland nd (2002) (2002) mengkl mengklasi asifik fikasi asikan kan mioka miokardi rditis tis sebaga sebagaii
berikut : a. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial
acute dengan Bacter eria iall b. Bact
etiologi yang tidak diketahui.
myoc myocar ardi diti tis s
adalah
miokarditis
yang
disebabkan oleh infeksi bakteri. c. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial
kronik. Diphther heriti itic c d. Dipht
myocar myocardit ditis is
adal adalah ah
mikar ikardi diti tis s
yang ang
dise diseba babk bkan an oleh oleh toks toksin in bakt bakter erii yang yang diha dihasi silk lkan an pada pada dift difter erii : lesi lesi prim primer er bers bersif ifat at dege degene nera rati tiff ff dan dan nekr nekrot otik ik dengan respons radang sekunder.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
9
e. Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/ difus mikardial
yang disebabkan oleh peradangan kronik. f. Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut
teri teriso sola lasi si
yang yang
dita ditand ndai ai
deng dengan an
adan adanya ya
sel sel
raksa aksasa sa
multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasm plasma a dan makro makrofag fag dan oleh oleh dilata dilatasi si ventik ventikel, el, trombi trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas. Hypersensitivity ivity myocarditis myocarditis adalah g. Hypersensit adalah mikar mikardit ditis is yang yang disebabkan
reaksi
hipe hipers rsen ensi siti tivi vita tas s
alergi
terh terhad adap ap
yang berb berbag agai ai
disebabkan obat obat,,
oleh
teru teruta tam ma
sulfonamide, penicillin, dan metildopa. h. Infection Infection myocarditis myocarditis adal adalah ah
dise diseba babk bkan an oleh oleh agen agen
infe infeks ksiu ius s ; term termas asuk uk bakt bakter eri, i, viru virus, s, riket riketsi sia, a, prot protoz ozoa oa,, spiro spi rocha chaeta eta,, dan fungus fungus.. Agen Agen terseb tersebut ut dapat dapat merusa merusak k miokardium melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis. immunologis. i. Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai
jaringan ikat interstitial. Parenchymatus atus myocarditi myocarditis s adalah j. Parenchym adalah mioka miokardi rditis tis yang yang terutama mengenai substansi ototnya sendiri. K.Protozoa myoc myocar ardi diti tis s
adal adalah ah miok miokar ardi diti tis s
yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh
prot protoz ozoa oa teru teruta tama ma terj terjad adii pada pada peny penyak akit it Chag Chagas as dan dan toxoplasmosis. k. Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum
pada demam reumatik. Ricket etts tsia iall l. Rick
myoc myocar ardi diti tis s
adalah
mikarditis
yang ang
berhubungan dengan infeksi riketsia. m. Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal
serabu serabutt miokar miokardiu dium m yang yang dis diseba ebabka bkan n oleh oleh obat, obat, bahan bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/ toksin serangga atau bahan/ keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
10
n. Tube Tuberc rcul ulos osis is
myoc myocar ardi diti tis s
adalah
peradangan
granulumatosa miokardium pada tuberkulosa. o. Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama
oleh oleh entero enterovir virus; us; paling paling sering sering terjad terjadii pada pada bayi, bayi, wanita wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah.
2.6
Patofisiologi Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat
melalui tiga mekanisme dasar : 1) Invasi langsung ke miokard. 2) Proses immunologis terhadap miokard. 3) Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium. Proses miokarditis viral ada dua tahap, yaitu : 1)Fase 1) Fase pertama (akut) berangsung kira-kira 1 minggu (pada tikus) di mana terjadi invasi virus ke miokardium, replikasi viru virus s dan dan lisi lisis s sel. sel. Kemu Kemudi dian an terb terben entu tuk k neut neutra rali lizi zing ng anti antibo body dy dan dan viru virus s akan akan dibe dibers rsih ihka kan n atau atau diku dikura rang ngii jumlahnya dengan bantuan makrofag dan neutral killer cell (sel NK). 2)Fase 2) Fase kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan dan sist sistem em imun imun akan akan diak diakti tifk fkan an anta antara ra lain lain deng dengan an terb terben entu tukn knya ya
anti antibo bodi di
terh terhad adap ap
miok miokar ardi dium um,,
akiba akibatt
perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan dan diik diikut utii keru kerusa saka kan n miok miokar ardi dium um dan dan yang yang mini minima mall sampai yang berat. Entero Enterovir virus us sebaga sebagaii penyeb penyebab ab miokar miokardit ditis is viral viral juga juga meru merusa sakk kkan an
selsel-se sell
endo endote tell
dan dan
terb terben entu tukn knya ya
anti antibo bodi di
endot endotel, el, diduga diduga sebaga sebagaii penyeb penyebab ab spasm spasme e mikro mikrovas vaskul kular. ar. Walaupun etiologi kelainan mikrovaskular belum pasti, tetapi sangat sangat mungk mungkin in berasa berasall dari dari respon respon imun imun atau atau kerusa kerusakan kan endotel akibat infeksi virus.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
11
Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang menyebabkan proses berulang antara obstruksi dan reperfusi yang yang
meng mengak akib ibat atka kan n
laru larutn tnya ya
matr matrik iks s
miok miokar ardi dium um
dan dan
habisnya otot jantung secara fokal menyebabkan rontoknya sera serabu butt otot otot,, dila dilata tasi si jant jantun ung, g, dan dan hipe hipert rtro rofi fi mios miosit it yang yang ter tersis sisa.
Akhir khirn nya
pro proses ses
ini ini
meng engakib akibat atka kan n
habi habisn sny ya
kompensas kompensasii mekanis mekanis dan biokimiaw biokimiawii yang berakhir berakhir dengan dengan payah jantung (Elly Nurachmach, 2009). Web of caution terlampir.
2.7
Manifestasi asi Kli Klinis Mani Manife fest stas asii klin klinis is miok miokar ardi diti tis s berv bervar aria iasi si,, mula mulaii dari dari
asimt asimtom omati atik k sampai sampai terjad terjadii syok syok kardio kardiogen genik. ik. Tergan Tergantun tung g pada tipe infeksi, derajat kerusakan miokardium, kemampuan kemampuan miokardium memulihkan diri. Gejala bisa ringan atau tidak ada sama sekali. Gejala bisa ringan atau tidak sama sekali, biasanya : 1. Kelela Kelelahan han dan dis dispne pneu u 2. Demam 3. Nyer yeri dad dada a 4. Palpi alpita tas si Gejala klinis mungkin memperlihatkan : a.
Geja Gejala la klin klinis is tida tidak k khas khas,, kela kelain inan an ECG ECG pada pada
segmen ST dan gelombang T. b.
Takikardia, peningkatan suhu akibat infeksi
menyebabkan frekuensi denyut nadi akan meningkat lebih tinggi c.
Bunyi
jantung
melemah,
disebabkan
penurunan kontraksi otot jantung Katub-katub mitral dan trikuspid tidak dapat ditutup dengan keras d.
Auskultasi:
gallop,
gangguan
supraventrikular dan ventrikular.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
12
irama
e.
Gagal
jantung
(Dekompensasi
jantung)
terutama mengenai jantung sebelah kanan.
2.8 2.8
Peme emerik riksaan saan Pe Penunja unjan ng
1. MRI Moda Modali lita tas s jantung
penc pencit itra raan an
karena
yang yang
dian dianju jurk rkan an
adal adalah ah
MRI MRI
dapat memberikan informasi tentang
adanya adanya edema, edema, inflammato inflammatory ry hyperemia hyperemia dan irreversi irreversible ble inflammat inflammatory ory injury injury sesuai sesuai kriteria kriteria Lake Louise. Louise. Memang Memang hingga kini penelitian masih berlanjut dengan menyertakan biopsi
endomiokardium
Penggunaan
CMR
untuk
sebagai
standart
evaluasi
emas.
miokarditis
ini
mempunyai spesifitas dan PPV yang tingi tapi sensitivitas sekitar 67%.
Gambar 3. MRI pada miokarditis 2. Labo Labora rato tori rium um a. Pemer emerik iks saan aan
labo laborrato atorium ium
untu untuk k
menen enentu tuka kan n
etio etiolo logi gi.. Biak Biakan an dara darah h dapa dapatt mene menemu muka kan n seba sebagi gian an besar organisme pathogen.Pada infeksi parasit terdapat eosi eosino nofi fili lia a seba sebaga gaii laju laju enda endapa pan n meni mening ngka kat. t. Enzi Enzim m keratin keratin kinase kinase atau laktat dehidrogi dehidroginase nase (LDH) dapat dapat meningkat sesuai luasnya nekrosis miokard.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
13
b. Dijumpai Dijumpai leukositosi leukositosis s dengan poli morfonu morfonuklear klear atau limfosit limfosit yang dominan dominan tergantun tergantung g penyebabn penyebabnya.Pad ya.Pada a infeksi parasit ditemukan eosinofilia.Laju endap darah meningkat. Enzim Enzim jantung dan kreatinkinase kreatinkinase atau LDH (Lact (Lactat at Dehidr Dehidroge ogenas nase) e) mening meningkat kat tergan tergantun tung g luas luas nekros nekrose.P e.Peni eningk ngkata atan n CKMB CKMB ditemu ditemukan kan pada pada kurang kurang 10% pasien,namun pemeriksaan Troponin lebih sensitif untuk mendeteksi kerusakan miokard. 3. Elektr Elektroca ocardio rdiogra graf f a. Muncul Muncul kelainan kelainan sinus takikardia, takikardia, perubahan perubahan segmen segmen ST
dan dan gele gelem mbun bung
T ser serta
low low
volt oltage. age. Kad Kadang ang
ditemukan aritmia arial atau ventrikuler, AV block, intra ventrikulerconduction defek dan QT memanjang. b. Pada ada
pem pemerik eriksa saan an
EKG yang yang ser sering ing
dit ditemuk emukan an
adalah adalah sinus sinus takika takikard rdia, ia, peruba perubahan han segme segmen n ST dan/ dan/ atau atau gelom gelomban bang g T, serta serta low voltag voltage.K e.Kada adangng-kad kadang ang ditemukan aritmia atrial atau ventrikuler. AV blok total yang sifatnya sementara dan hilang tanpa bekas, tetapi kandan kandang-k g-kada adang ng menye menyebab babkan kan kemati kematian an mendad mendadak ak pada miokarditis. 4. Fo Foto to thor thorak ak a. Ukur Ukuran an jant jantun ung g seri sering ng memb membes esar ar kada kadang ng dise disert rtai ai kongesti paru. b. Biasanya Biasanya normal normal pada fase awal.Fungsi awal.Fungsi vebtrikel vebtrikel kiri yang
menurun
progresif
mengakibatkan
kardiomegali.Dapat ditemukan gagal jantung kongestif dan edema paru. 5. Ekok Ekokar ardio diogr graf af a. Sering
didapatkan
hipokinasis
kedua
ventrikel,ditemukan juga penebalan ventrikel, trombus ventrikel ventrikel kiri, pengisian diastolik diastolik yang abnormal abnormal atau efusi perikardial.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
14
b. Pada Pada kedu kedua a vent ventri rike kell seri sering ng dida didapa patt hipo hipoki kine nesi sis, s, bersifat regional terutama di apeks. c. Adanya Adanya penebalan penebalan dinding dinding ventrikel, ventrikel, trombi trombi ventrikel kiri kiri,,
peng pengis isia ian n
dias diasto toli lic c
yang yang abno abnorm rmal al dan dan
efus efusii
pericardial. 6. Ra Radi dio o Nucl Nuclid ide e Scan Scanin ing g dan dan Magn Magnet etic ic Re Reso sona nanc nce e Imaging. Dite Ditemu muka kan n adan adanya ya peru peruba baha han n infl inflam amas asii dan dan kron kronis is yang khas pada miokarditis. 7. Biopsy Biopsy endomio endomiokar kardia diall Melalui
biopsy
tranvernous
dapat
diambil
endomiokardium ventrikel kanan kiri. Hasil biopsy yang positif memi memili liki ki
nila nilaii
diag diagno nost stic ic
seda sedang ng
nega negati tive ve
tida tidak k
dapa dapatt
menyingkir menyingkirkan kan miokardit miokarditis. is. Diagnosis Diagnosis ditegakkan ditegakkan bila pada biopsy endomiokardial didapatkan nekrosis atau degenerasi parasit yang dikelilingi infiltrasi sel sel radang.
2.9
Penatalaksanaan
2.9.1
Penatalaksanaan Kepe Keper rawatan Penanganan pada pasien dengan Miokarditis adalah:
1. Pasien Pasien diberi diberi pengob pengobata atan n kusus kusus terhadap terhadap penyeba penyebab b yang yang mendasari (penisilin untuk streptokokus hemolitikus). 2. Pasien Pasien dibaringkan dibaringkan ditemp ditempat at tidur untuk untuk mengurangi mengurangi beban beban jantung. Berbaring juga membantu mengurangi kerusakan miokardial residual dan komplikasi miokarditis. 3. Fungsi Fungsi jantung jantung dan suhu suhu tubuh harus harus selalu selalu dievalua dievaluasi. si. 4. Bil Bila a terjad terjadii gagal gagal jantun jantung g konges kongestiv tiv harus harus diberi diberikan kan obat untuk memperlambat frekuensi jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi. 2.9.2
Penatalaksanaan Medis
1.
Pengobatan infeksi penyebab
2.
Pengend endalian te terhadap ga gagal jant antung
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
15
3.
Transplantasi ja jantung
4.
Meng Mengur uran angi gi atau atau menur enurun unka kan n fakt faktor or resi resiko ko yang yang
dapat diubah 5.
Oksi Oksige gen n untu untukm kmen enin ingk gkat atka kan n oksi oksige gena nasi si dara darah h
sehingga beban jantung berkurang dan perfusi sistemik meningkat. 6.
Obat Obat-o -oba battan untu untuk k mengh enghil ilan angk gkan an nyer nyerii sep seper erti ti
Morfin dan Meperidin. 7.
Diure iureti tik k unt untuk uk menin eningk gkat atka kan n ali alira ran n dar darah ah ke ginj ginjal al
dengan tujuan mencegah dan mempertahankan fungsi ginjal. Mencegah kelebihan volume dan gagal jantung kongestif. Klien diberi pengobatan khusus terhadap penyembuhan yang mendasarinya, bila diketahui (misalnya Penicilin untuk Strept Streptoko okokus kus Hemoli Hemolitik tikus) us) dan baring baringkan kan di tempat tempat tidur tidur untuk mengurangi beban jantung. Berbaring juga membantu mengur mengurang angii kerusa kerusakan kan mioka miokardi rdial al residu residual al dan kompli komplikas kasii miokarditis. Pengobatan
pada
dasarnya
sama
deng engan
yang
digunakan pada gagal jantung kongestif. Fungsi jantung dan suhu tubuh selalu dievaluasi untuk menentukan apakah penyakit sudah menghilang dan apakah sudah terjadi gagal jantung kongestif. Bila terjadi disritmia, klien
harus
dirawat
di
unit
yang ang
mempunyai
sarana ana
pemantauan pemantauan jantung jantung berkesinam berkesinambung bungan an sehingga sehingga personel personel dan dan pera perala lata tan n sela selalu lu ters tersed edia ia bila bila terj terjad adii disr disrit itmi mia a yang yang mengancam jiwa. 2.10 2.10 Penc Penceg egah ahan an Penceg Pencegaha ahan n dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan imuni imunisas sasii yang yang tepa tepatt dan dan pena penang ngan anan an awal awal namp nampak akny nya a sang sangat at pent pentin ing g dalam menurunkan insidensi miokarditis. Setelah mengalami
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
16
suatu
episode
miokarditis
biasanya
masih
tersisa
pembesaran jantung. Aktifitas fisik harus ditingkatkan dengan perlahan-lahan dan bertahap , pasien di instruksikan untuk melaporkan gejala yang dirasakan saat aktifitas meningkat sepr seprti ti
jant jantun ung g
berd berden enyu yutt
cepa cepatt
seka sekali li,,
olah olahra raga ga
yang yang
kompetitif dan alkohol sama sekali harus dihindari.
2.11 2.11 Komp Kompli lika kasi si 1. Kardiomi Kardiomiopati opati kongestif/ kongestif/ dilated. dilated. 2. Payah Payah jantu jantung ng kong kongest estif. if. 3. Efus Efusii perika perikard rdia ial. l. 4. Gangguan konduksi jantung (Blok total) : AV block total.
5. Trom Trombi bi Kar Kardi diac ac.. 6. Gagal Gagal jantu jantung ng kong kongest estif if 7. Disritmia Disritmia jantung jantung yang yang menyebabkan menyebabkan kematian kematian mendad mendadak ak 2.12 2.12 Prog Progno nosi sis s 1. Sebagian Sebagian cepat cepat sembuh sembuh cepat, cepat, kadang kadang jadi kroni kronis. s. 2. Progn Prognosi osis s buruk buruk bila bila : 1) Umur Umur muda, muda, sering sering mati mati mendad mendadak ak 2) Bentuk Bentuk akut fulmin fulminan an karena karena virus atau atau difteri difteri 3) Miokardit Miokarditis is yang yang sangat sangat progre progresif sif 4) Bentuk Bentuk kronis yang yang berlanjut berlanjut menjadi menjadi kardiomiopat kardiomiopatii 5) Peny Penyak akit it chag chaga. a.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
17
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1
Pengkajian Peng Pengka kaji jian an adal adalah ah lang langka kah h awal awal dan dan dasa dasarr dala dalam m
proses keperawatan secara menyeluruh a. Keluhan utama, keluhan utama yang sering muncul pada
pasien pasien dengan dengan gangguan gangguan jantung jantung miokardit miokarditis is bervarias bervariasi, i, antara lain : •
Demam
•
Nyeri dada mirip angina pectoris dan perikarditis
•
Palpitasi
•
Sesak napas
b. Pemeri Pemeriksa ksaan an Fisi Fisik k 1) B1 (Breathing) Sesak nafas. 2) B2 (Blood) Demam, takikardia, nyeri dada. 3) B3 (Brain) Kesadaran compos mentis, pasien mengalami
sakit kepala, pusing karena suplai O2 dan darah ke otak menurun. 4) B4 (Bladder) Penurunan jumlah/frekuensi urine. 5) B5 (Bowel) Mual muntah, anoreksia, tidak nafsu makan,
dan penurunan berat badan.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
18
6) B6 (Bone) Tidak ada kelainan tulang, kelamahan pada
otot otot saat saat aktivi aktivitas tas,, tidak tidak dapat dapat tidur tidur,, kelama kelamahan han dalam dalam melakukan aktivitas sehari-hari. c. Tand Tanda a Pent Pentin ing g •
Takikardi
•
Kardomegali (cepat terjadi)
•
Bunyi jantung melemah
•
Irama Irama gallop gallopTan Tanda-t da-tand anda a gagal gagal jantun jantung, g, teruta terutama ma
gagal jantung kanan. d. Pengka Pengkajia jian n Pola Pola Pengkajian pola pada pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges, 1999) meliputi : 1. Aktivi Aktivitas tas / istira istirahat hat •
Gejala
•
Tanda
: kelelahan, kelemahan. : takikardia, penurunan tekanan darah,
dispnea dengan aktivitas. 2. Pern Pernap apas asan an •
Gejala
: napas pendek (napas pendek kronis
memburuk pada malam hari). •
Tanda
: DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ;
batuk, inspirasi mengi ; takipnea, krekels, dan ronkhi ; pernapasan dangkal. 3. Sirku irkula lasi si •
Gejala
:
riwayat
demam
rematik,
penyakit
jantung congenital, bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan. •
Tanda
: takikardia, disritmia, perpindaha titik
impuls impuls maksimal maksimal,, kardiome kardiomegali, gali, frivtion frivtion rub, murmur, murmur, iram irama a
gallo allop p
(S3 (S3
dan S4), S4), edem edema, a, DVJ, pet petekie ekie,,
hemoragi splinter, nodus osler, lesi Janeway. 4. Elim liminas inasii
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
19
•
Gejala
: riw riwayat pe penyakit gin ginjal/ gag gagal gin ginjal ;
penurunan frekuensi/ jumlsh urine. •
Tanda
: urin pekat gelap.
5. Nyeri •
Gejala
: ny nyeri se seperti te tertimpa be beban be bert da d an
terasa terbakar •
Tanda
:
perilaku
distraksi,
misalnya
gelisah. 6. Keam Keaman anan an •
Gejala
:riwayat
infeksi
virus,
bakteri,
jamur
(mio (mioka kard rdit itis is ; trau trauma ma dada dada ; peny penyak akit it kega kegana nasa san/ n/ iradiasi thorakal ; dalam penanganan gigi ; pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/ GU), penurunan system immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya. •
Tanda
:demam.
e. Pemeri Pemeriksa ksaan an Khusu Khusus s 1. Pemeri Pemeriksa ksaa a EKG : Tidak Tidak khas khas •
ST-T changes inferior
•
Gangguan konduksi jantung
2. Foto Foto Tora Toraks ks : Tidak Tidak khas khas •
Pemb Pembes esar aran an jant jantun ung g deng dengan an efus efusii peri perika kard rd atau atau
pleura. 3. Ekok Ekokar ardi diog ogra rafi fi : •
Pembesaran jantung kiri
•
Dapat Dapat di bedaka bedakan n dengan dengan kardio kardiomio miopat patii hipert hipertro rofi fi
dan mitral stenosis.
3.2 Diagnosa Keperawatan
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
20
Diagno Diagnosa sa kepera keperawat watan an adalah adalah suatu suatu penyat penyatuan uan dari dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Diag Diagno nosa sa
kepe kepera rawa wata tan n
yang yang muncu uncull
pada pada
pasi pasien en
dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah : 1.
Nyer yeri ber berhubu ubungan ngan deng engan infl inflam amas asii mioka iokarrdium ium,
efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan. 2.
Gangguan
perfusi
jaringan
peri erifer
berhubungan
dengan penrunan cardiac output. 3.
Into Intole lera rans nsii akti aktivi vita tas s berh berhub ubun unga gan n deng dengan an infl inflam amas asii
dan degene degeneras rasii sel-se sel-sell otot otot miokar miokard, d, penur penuruna unan n curah curah jantung. 4.
Risiko ting inggi terhadap penurunan curah jantung
berhubungan
dengan
degenerasi
otot
jantung,
penurunan/ kontriksi fungsi ventrikel. 5.
Resiko
tinggi
infeksi
berhubungan
dengan
penyebaran agen infeksius 6.
Kura Kurang ng penge pengeta tahu huan an (kebu kebutu tuha han n bela belaja jar) r) menge mengena naii
kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang peng penget etah ahua uan/ n/
daya daya
inga ingat, t,
mismis-in inte tepr pret etas asii
info inform rmas asi, i,
keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa.
3.3Intervensi Inte Interv rven ensi si
adal adalah ah
peny penyus usun unan an
renc rencan ana a
tind tindak akan an
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan. Intervensi dan implementasi keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999). 1. Nyer Nyerii berh berhub ubun unga gan n deng dengan an infl inflam amas asii miok miokar ardi dium um,, efek efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan. a. Tujuan
: Nyeri hilang atau terkontrol.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
21
b. Kriteria Hasil
:
Nyeri
berkurang
atau
hilang dan klien tampak tenang. c. Inter nterv vensi ensi : •
Kolaboras Kolaborasii pemberian pemberian obat-obat obat-obatan an sesuai sesuai indikasi indikasi (agen (agen nonsteroid : aspirin, indocin ; antipiretik ; steroid). Rasi Ra sion onal al
:
dapat dapat
mengh menghila ilangk ngkan an
nyeri, nyeri, menuru menurunka nkan n
respons inflamasi, menurunkan demam ; steroid diberikan untuk gejala yang lebih berat. •
Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi. Rason Rasonal al : memaksim memaksimalkan alkan ketersedi ketersediaan aan oksigen oksigen untuk untuk menurunkan beban kerja jantung
•
Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misal isalny nya a
;
per perubaha bahan n
pengg enggun unaa aan n
kom kompres
posis osisi, i,
goso gosok kkan kan
pungg unggu ung, ng,
hang hangat at//
din dingin gin,
duku dukung ngan an
emosional. Rasional
:
tindakan
ini
dapat
menurunkan
ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien. •
Berikan teknik distraksi yang tepat. Rasional : mengarahkan kembali perhatian, memberikan distraksi dalam tingkat aktivitas individu.
•
Menitoring keluhan nyeri dada dan faktor pemberat atau penurun.
Perhatikan
petunjuk
nonverbal
dari
keti ketida dakn knya yama mana nan, n, misa misaln lnya ya ; berb berbar arin ing g deng dengan an diam diam// gelisah, tegangan otot, menangis. Rasional : pada nyeri ini memburuk pada inspirasi dalam, gerakkan atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/ membungkuk.
2. Gang Ganggu guan an perf perfus usii jari jaring ngan an peri perife ferr berh berhub ubun unga gan n deng dengan an penrunan cardiac output. a. Tujuan
:
Gangguan
perfusi
teratasi dalam waktu 3x24 jam.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
22
jaringan
b. Kriteria Hasil
: RR RR 30 30-60 x/ x/ me menit, Na Nadi 120 120-140
x/ menit, Suhu 36,5-37 oC, Sianosis (-), Ekstremitas hangat. c. Inter nterv vensi ensi:: •
Beri oksigen sesuai kebutuhan Rasional : Membantu meningkatkan cardiac output
•
Observasi frekuensi dan bunyi jantung Rasi Ra sion onal al : Frek Frekue uens nsii dan dan buny bunyii jant jantun ung g yang yang norm normal al mengindikasikan aliran darah lancar yang berarti perfusi jaringan kembali normal. normal.
•
Observasi adanya sianosis. Rasion Rasional al : adanya adanya sianosis sianosis atau kebiruan kebiruan menunjuk menunjukkan kan adanya gangguan perfusi jaringan.
•
Observasi TTV. Rasional : Memantau perkembangan kondisi pasien
•
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy. Rasional: Meningkatkan cardiac output
3. Into Intole lera rans nsii akti aktivi vita tas s berh berhub ubun unga gan n deng dengan an infl inflam amas asii dan dan degenerasi sel-sel otot miokard, penurunan curah jantung. ja ntung. a. Tujuan
:
pasien
memiliki
cukup
energi
untuk beraktivitas. b. Kriteria hasil
:
Perilaku
menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri, Pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu, Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik. c. Inter nterv vensi ensi : •
Bantu Bantu pasien pasien dalam dalam progra program m latiha latihan n progre progresif sif bertah bertahap ap sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur, mencatat respons tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan aktivitas.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
23
Rasional : saat inflamasi/ kondisi dasar dasar teratasi, teratasi, pasien pasien mungk mungkin in mamp mampu u melaku melakukan kan aktivi aktivitas tas yang yang diingi diinginka nkan, n, kecuali kerusakan miokard permanen/ terjadi komplikasi. •
Mengka Mengkaji ji respo respons ns pasien pasien terhad terhadap ap aktivi aktivitas tas.. Perhat Perhatika ikan n adanya adanya peruba perubahan han dan keluh keluhan an kelema kelemahan han,, keleti keletiaha ahan, n, dan dispnea berkenaan dengan aktivitas. Rasio asion nal
:
miok miokar ardi diti tis s
meny menyeb ebab abka kan n
infl inflam amas asii
dan dan
kemungkinan kerusakan fungsi sel-sel miokardial. •
Pert Pertah ahan anka kan n tira tirah h bari baring ng sela selama ma peri period ode e dema demam m dan dan sesuai indikasi. Rasional : meningkat meningkatkan kan resolusi resolusi inflamasi inflamasi selama selama fase akut.
•
Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi. Rasion Rasional al : memaksim memaksimalkan alkan ketersedi ketersediaan aan oksigen oksigen untuk untuk menmg menmgimb imbang angii konsum konsumsi si oksige oksigen n yang yang terjad terjadii dengan dengan aktifitas
•
Memant Memantau au frekue frekuens nsi/ i/ irama irama jantun jantung, g, TD, TD, dan frekue frekuens nsii pernap pernapasa asan n sebelu sebelum m dan setela setelah h aktivi aktivitas tas dan selama selama diperlukan. Rasional : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan pulmonal.Penurunan pulmonal.Penurunan TD, takikardia, disritmia, dan dan taki takipn pnea ea adal adalah ah indi indika kati tiff dari dari keru kerusa saka kan n tole tolera rans nsii jantung terhadap aktivitas. aktivitas.
4. Risiko
tinggi
terhadap
penurunan
curah
jantung
berhubungan dengan degenerasi otot jantung, penurunan/ kontriksi fungsi ventrikel. a. Tujuan
: Mengidentifikasi perilaku untuk
menurunkan beban kerja jantung. b. Kriteria Hasil
:
Melaporkan/
menunjukkan
penuru penurunan nan period periode e dis dispne pnea, a, angina angina,, dan dis disrit ritmi mia a
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
24
dan memper memperlih lihatk atkan an irama irama dan frekue frekuensi nsi jantun jantung g stabil. c. Inter nterv vensi ensi : •
Pertahankan tirah baring dalam posisi semi-Fowler. semi-Fowler. Rasional
:
menurunkan
beban
kerja
jantung,
memaksimalkan memaksimalkan curah jantung. •
Memberikan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi, posisi, gosokkan gosokkan punggung punggung,, dan aktivitas aktivitas hiburan hiburan dalam tolerransi jantung. Rasi Ra sion onal al : mening meningkat katkan kan relaks relaksasi asi dan menga mengarah rahkan kan kembali perhatian.
•
Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi, seperti digitalis, diuretik. Rasional
:
kont kontrrakt aktilit ilitas as
dap dapat
dib diberik erikan an
miok iokard ard
dan dan
unt untuk
meur eurunka unkan n
menin eningk gkat atka kan n beban eban
ker kerja
jantung. •
Kolaborasi pemberian antibiotik/ antimikrobial intervena. Rasi Ra sion onal al : dibe diberi rika kan n untu untuk k meng mengat atas asii pato patoge gen n yang yang teridentifikasi dan mencegah kerusakan jantung yang lebih lanjut.
•
Memant Memantau au frekue frekuens nsi/ i/ irama irama jantun jantung, g, TD, TD, dan frekue frekuens nsii pernap pernapasa asan n sebelu sebelum m dan setela setelah h aktivi aktivitas tas dan selama selama diperlukan. Rasional : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan pulmonal. Penurunan TD, takikardia, takikardia, disritmia, dan dan taki takipn pnea ea adal adalah ah indi indika kati tiff dari dari keru kerusa saka kan n tole tolera rans nsii jantung terhadap aktivitas. aktivitas.
•
Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak/ muffled tonus jantung, murmur, murmur, gallop S3 dan S4. Rasi Ra sion onal al
:
memb member erik ikan an
dete deteks ksii
dini dini
dari dari
terj terjad adin inya ya
komplikasi misalnya : GJK, tamponade jantung.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
25
5. Resiko Resiko infeksi infeksi b.d b.d penyebara penyebaran n agen agen infeksius infeksius a. Tujuan
: Tidak terjadi penyebaran infeksi
b. Kriteria hasil
: Suhu tubuh normal (36,5-37o C),
Nilai WBC normal 3800–9800/ mcl. c. Inter nterv vensi ensi:: •
Kolaborasi pemberian antibiotic Rasional : Antibiotik untuk mengurangi agen infeksius
•
Melaku Melakukan kan tes darah darah lengka lengkap p memant memantau au nilai nilai granul granulosi ositt dan WBC Rasion Rasional al : untu untuk k meng menget etah ahui ui nila nilaii WB WBC C dan dan gran granlo losi sitt sebagai indikator adanya infeksi
•
Observasi tanda-tanda vital Rasional : Memantau perkembangan kondisi pasien dan melakukan tindakan selanjutnya
6. Kur Kurang ang
peng penget etah ahu uan
(kebu kebutu tuh han
belaj elajar ar))
meng engenai enai
kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang peng penget etah ahua uan/ n/
daya daya
inga ingat, t,
mismis-in inte tepr pret etas asii
info inform rmas asi, i,
keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa. a. Tujuan
: menyatakan pemahaman tentang
proses penyakit dan regimen pengobatan. b. Kriteria hasil obat
dan
:
Mengidentifikasi
kemu emungki ngkin nan
diperh diperhati atikan kan,,
efek
kom komplika likas si
Memper Memperlih lihata atan n
samping
yang yang
peruba perubahan han
perlu erlu
perila perilaku ku
untuk mencegah komplikasi. c. Inter nterv vensi ensi : •
Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang terdekat. Rasional : Perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati mempe empeng ngar aruh uhii
mina minatt
pasi pasien en//
oran orang g
terd terdek ekat at
mempelajari penyakit.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
26
untu untuk k
•
Jelaskan efek inflamasi pada jantung, secara individual pada ada
pasie asien. n.
Ajar jarkan kan
untu untuk k
sehubungan sehubungan dengan dengan komplik komplikasi/ asi/
memp emperha erhati tik kan
geja gejalla
berulangn berulangnya ya dan gejala gejala
yang dilaporkan dengan segera pada pemberi perawatan, cont contoh oh ; dema emam, peni penin ngkat gkatan an nyer nyerii
dada ada
yang ang tak
biasanya, peningkatan berat badan, peningkatan toleransi terhadap aktivitas. Rasional : untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan sendi endirri,
pasie asien n
perlu erlu
memah emaham amii
peny penyeb ebab ab
khu khusu sus, s,
pengobatan dan efek jangka panjang yang diharapkan dari kond kondis isii
infl inflam amas asi, i, sesu sesuai ai deng dengan an tanda anda//
geja gejala la yang yang
menunjukan kekambuhan/ komplikasi. •
Anjurkan pasien/ orang terdekat tentang dosis, tujuan dan efek efek
sam sampin ping
obat bat;
kebut ebutuh uhan an
diet iet
;
perti ertim mbanga angan n
khusus ; aktivitas yang diijinkan/ dibatasi. Rasional : informasi perlu untuk meningkatkan perawatan diri, diri, pening peningkat katan an keterl keterliba ibatan tan pada pada progr program am terape terapeuti utik, k, mencegah komplikasi. •
Kaji Kaji ulan ulang g perl perlun unya ya anti antibi biot otic ic jang jangka ka panj panjan ang/ g/ tera terapy py antimicrobial. Rasion Rasional al : perawa perawatan tan di rumah rumah sakit sakit lama/ lama/ pember pemberian ian anti antibi biot otic ic IV/ IV/ anti antimi micr crob obia iall perl perlu u samp sampai ai kult kultur ur dara darah h negative/ hasil darah lain menunjukkan tak ada infeksi.
3.4Implementasi Keperawatan Menu Menuru rutt
Patr Patric icia ia
A.
Pott Potter er
(200 (2005) 5),,
Impl Implem emen enta tasi si
merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan keperawatan yang yang
tela telah h
disu disusu sun/ n/
dite ditemu muka kan, n,
yang yang
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
memenuhi kebutuhan pasien secara optimal dapat terlaksana deng dengan an baik baik dila dilaku kuka kan n oleh oleh pasi pasien en itu itu send sendir irii atau ataupu pun n perawat secara mandiri dan juga dapat bekerjasama dengan anggota
tim
kesehatan
lainnya
seperti
ahli
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
27
gizi
dan
fisioterap fisioterapis. is. Perawat Perawat memilih memilih intervensi intervensi keperawata keperawatan n yang akan diberikan kepada pasien. Beri Beriku kutt
ini ini
meto metode de dan dan
lang langka kah h
pers persia iapa pan n
untu untuk k
mencapai tujuan asuhan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat : 1. Memah emaha ami
rencana
keperawa awatan
yang
telah
ditentukan 2. Menyiapkan Menyiapkan tenaga tenaga dan alat yang diperlukan diperlukan 3. Menyiapkan Menyiapkan lingkung lingkungan an terapeutik terapeutik 4. Memb Memban antu tu dala dalam m mela melaku kuka kan n akti aktivi vita tas s kehi kehidu dupa pan n sehari-hari 5. Memberik Memberikan an asuhan keperawatan keperawatan langsung langsung 6. Mengkonsu Mengkonsulkan lkan dan memberi memberi penyuluhan penyuluhan pada klien dan keluarganya. Implemen Implementasi tasi membutuhk membutuhkan an perawat perawat untuk untuk mengkaji mengkaji kembali keadaan klien, menelaah, dan memodifikasi rencana keperawatn yang sudah ada, mengidentifikasi area dimana bantuan
dibutuhkan
untuk
mengimple-mentasika ikan,
mengkomunikasikan mengkomunikasikan intervensi keperawatan. Implementasi
dari
asuhan
keperawatan
juga
membut membutuhk uhkan an penget pengetahu ahuan an tambah tambahan an ketera keteramp mpilan ilan dan personal. Setelah implementasi, perawat menuliskan dalam catatan klien deskripsi singkat dari pengkajian keperawatan, Pro Prosedu sedurr
spes sp esif ifik ik
kepe keperrawat awatan an impl implem emen enta tasi si
dan
atau atau pada ada
res respon pon
juga juga
klie klien n
per perawat awat
tenag enaga a
ter terhadap adap
bisa bisa
keseh esehat atan an
asu suh han
mende endele lega gasi sika kan n lain lain
ter termasu suk k
memastikan bahwa orang yang didelegasikan terampil dalam tugas dan dapat menjelaskan tugas sesuai dengan standar keperawatan.
3.5
Evaluasi
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
28
Menurut Patricia A. Potter (2005), Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk menilai pencapaian tujuan atau menilai respon klien terhadap tindakan leperawatan seberapa jauh tujuan keperawatan telah telah terpenuhi. Pada umumnya evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu evalua evaluasi si kuanti kuantitat tatif if dan evalua evaluasi si kualit kualitati atif. f. Dalam Dalam evalus evalusii kuantitatif yang dinilai adalah kuatitas atau jumlah kegiatan kepe kepera rawa wata tan n yang yang tela telah h dite ditent ntuk ukan an seda sedang ngka kan n eval evalua uasi si kualit kualitati atiff difoko difokoska skan n pada pada masal masalah ah satu satu dari dari tiga tiga dimens dimensii stru strukt ktur ur atau atau su sumb mber er,, dime dimens nsii pros proses es dan dan dime dimens nsii hasi hasill tindakan yang dilakukan. Adapun langkah-langkah evaluasi keperawatan adalah sebagai berikut: 1. Mengumpul Mengumpulkan kan data keperawatan keperawatan pasien pasien 2. Menafs Menafsirk irkan an
(mengi (menginte nterpr rpreta etasik sikan) an)
perkem perkemban bangan gan
pasien 3. Mem Memband bandin ingk gkan an
deng dengan an
sesu sesuda dah h
tind tindak akan an deng dengan an meng menggu guna naka kan n
dila dilaku kuka kan n
kead keadaa aan n
sebe sebelu lum m
dan dan
kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan 4. Meng Menguk ukur ur
dan dan
memb memban andi ding ngka kan n
perk perkem emba bang ngan an
pasien dengan standar normal yang berlaku. Evaluasi
yang
diharapkan kan
pada
pasien
dengan
myocarditis (Doenges, 1999) adalah : 1. Nyeri Nyeri hilang atau atau terkontro terkontroll 2. Mengid Mengident entifi ifikas kasii perila perilaku ku untuk untuk menuru menurunka nkan n beban beban kerja jantung. 3. Tidak ada infeksi infeksi sistem sistemik ik 4. Perfusi Perfusi jaringan jaringan perifer kembali kembali normal normal 5. Pasien memiliki memiliki cukup energi untuk untuk beraktivitas. 6. Menyat Menyataka akan n pemaha pemahaman man tentan tentang g prose proses s penyak penyakit it dan regimen pengobatan.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
29
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Miokarditis jarang didapat pada saat puncak penyakit infeks infeksiny inya a karena karena akan akan tertut tertutup up oleh oleh manif manifest estasi asi sis sistem temis is
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
30
penyakit infeksi tersebut dan baru jelas pada fase pemulihan. Bent Bentuk uk ini ini umum umumny nya a semb sembuh uh deng dengan an send sendir irin inya ya,, teta tetapi pi sebagi sebagian an berlan berlanjut jut menjad menjadii bentuk bentuk kardio kardiomio miopat patii dan ada juga yang menjadi penyebab aritmia, gangguan konduksi atau payah jantung yang secara struktural dianggap normal. Seba Sebagi gian an besa besarr kelu keluha han n klie klien n tida tidak k khas khas,, mung mungki kin n didapa didapatka tkan n rasa rasa lemah, lemah, berdeb berdebarar-deb debar, ar, sesak sesak napas, napas, dan rasa tidak enak di dada. Nyeri dada biasanya ada bila disertai peri perika kard rdit itis is.. Kada Kadang ng-k -kad adan ang g dida didapa patk tkan an rasa rasa nyer nyerii yang yang meny menyer erup upai ai angi angina na pekt pektor oris is.. Geja Gejala la yang yang pali paling ng seri sering ng dite ditemu muka kan n
adal adalah ah taki takika kard rdia ia yang yang tida tidak k sesu sesuai ai deng dengan an
kenaikan suhu. Kadang-kadang didapatkan hipotensi dengan nadi yang kecil atau dengan gangguan pulsasi.
4.2 Saran Sebagai perawat harus selalu sigap dalam penanganan penyakit myocarditis karena akan menjadi fatal jika terlambat mena menang ngan anin inya ya.. Sela Selain in itu itu pera perawa watt juga juga memb member erii heal health th educat education ion kepada kepada klien klien dan keluar keluarga ga agar agar mereka mereka faham faham dengan myocarditis dan bagaimana pengobatannya.
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
31
DAFTAR PUSTAKA
Anon An onim im..
(200 (2009) 9)..
Askep
Miokarditis.
http://id.askep-miokarditis.html
pada
Diakses
dari
tanggal
26
November 2012 pukul 21.00 WIB. Brun Brunne nerr
dan dan
Sudd Suddar arth th,,
(200 (2001) 1)
Kepera Keperawat watan an
Medik Medikal al
Bedah, Edisi 8, Volume 2 2,, Jakarta : EGC. Corwin E, (2008). Patofisiologi (Buku Saku), Jakarta : EGC. DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. (1992). Pedoman Pemberantasan Penyakit miokarditis. miokarditis . Jakarta. Doenges,
E.
Marilynn.
(1999).
Renc Re nca ana
Asu Asuhan han
Keperawatan. Keperawatan. Jakarta : EGC. Ignatavicius Donna D. (1991), Medical Surgical Nursing: a nursin nursing g proces process s approa approach ch,, Phi Philad ladelp elpia. ia. Diakse Diakses s di http://medicastore.com/
Medical/Su Medical/Surgica rgical/Nur l/Nursing sing
/2009 /2009
pada tanggal 25 November 2012. Pukul 19.08 WIB. Asuhan Keperawatan Klien dengan Muttaqin, Arif. (2009). (2009). Asuhan Gangguan Gangguan Sistem Sistem Kardiovask Kardiovaskuler uler . Jakarta: Salemba Medika. Patria Patriani. ni.
(2008) (2008).. Askep
Miokasrditis. Miokasrditis.
Diakses
www.asuha www.asuhan-kep n-keperaw erawatanatan-patr patriani.b iani.blogsp logspot.co ot.com m
dari
:
Pada
:
26 November 2010. Pukul 18.30 WIB. Penyakit Dalam, Dalam, Edisi ke Soeparman, DR, Dr, (1987). Ilmu Penyakit 2 Jilid I , Balai Penerbit FKUI, Jakarta Udjianti, Wajan Juni. (2010). Keperawatan Kardiovaskuler . Jakarta: Salemba Medika. Medika.
Asuhan Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
32
Lampiran Web Of Caution MYOCARDITIS Jantung
Agen infeksius
Otot jantung/myocard
Sirkulasi
sel myocard
endotel myocard
Virus menyerang sel myocard
Enterovirus menyerang endotel myocard
Elektrivitas
Katup jantung
enterovirus
MK : Resiko infeksi
Virus Bere Bere lika likasi si
Sel Lisis
Virus dibersihkan oleh makr makrof ofaa dan dan sel sel NK Myokardium diinfiltrasi oleh sel radan Tubuh mengaktifkan sistem Imun
MYOKARDITIS
Terbentuk antibody endotel
Proses pertahanan tubuh mengeluarkan Neutralizing mengeluarkan Neutralizing antibodi
Antibodi terbentuk Spasme mikrovaskular Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
33
reperfusi
Obstruksi
Proses berulang
Matriks miokardium Larut
Otot jantung mengalami kerusakan secara fokal
Dilatasi antun
Rontoknya serabut otot
Hopertrofi miosit
Jantung tidak mampu men kom ensasi Kebutuhan O2 dan nutrisi jantung tidak terpenuhi
Payah jantung
MK : Nyeri
MK : Gangguan perfusi arin arin an erif erifer er
MK : Intoleransi Aktivitas
MK : Resiko tinggi penurunan kardiak output
Asuhan Keperawatan Pada “Pasien Miokarditis”
34