Makalah Masalah Gizi penyebab Stunting (Pendek) Reply Tugas Kuliah 4:30:00 PM A+ APrint Email
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan masalah gizi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: Masalah gizi yang secara public health sudah terkendali; Masalah yang belum dapat dapat disele diselesai saikan kan (un-i (un-inis nished hed!; !; dan Masal Masalah ah gizi gizi yang yang sudah sudah mening meningkat kat dan mengancam kesehatan masyarakat (emerging!" Masalah gizi lain yang juga mulai teridentiikasi dan perlu diperhatikan adalah deisiensi #itamin $" Masalah gizi yang sudah dapat dikendalikan meliputi kekurangan %itamin & pada anak 'alita, 'alita, angguan &kibat )urang Iodium dan &nemia &nemia izi pada anak *-+ tahun" Penanggulangan masalah )urang %itamin & ()%&! pada anak 'alita sudah dilaksanakan secara intensi sejak tahun ./-an, melalui distribusi kapsul #itamin & setiap 0 bulan, dan peningkatan promosi konsumsi makanan sumber #itamin &" $ua sur#ei terakhir tahun *//. dan */ menunjukkan, secara nasional proporsi anak dengan serum retinol kurang dari */ ug sudah di ba1ah batas masalah kesehatan masyar masyaraka akat, t, artiny artinya a masala masalah h kurang kurang #itami #itamin n & secara secara nasion nasional al tidak tidak menjad menjadii masalah kesehatan masyarakat" Penang Penanggul gulang angan an &)I &)I dilaku dilakukan kan sejak sejak tahun tahun 2 2 dengan dengan me1aji me1ajibka bkan n semua garam yang beredar harus mengandung iodium sekurangnya 3/ ppm" $ata status Iodium pada anak sekolah sebagai indikator gangguan akibat kurang Iodium selama selama / tahun tahun terakh terakhir ir menunj menunjukk ukkan an hasil hasil yang yang konsis konsisten ten"" Median Median kskre kskresi si Iodium dalam 4rin (I4! dari tiga sur#ai terakhir berkisar antara *//-*3/ g56, dan prop propor orsi si anak anak deng dengan an I4 I4 7// 7// g56 g56 di ba1a ba1ah h */8" */8" 9e 9eca cara ra nasi nasion onal al masa masala lah h gang ganggu guan an akib akibat at keku kekura rang ngan an Iodi Iodium um tidak tidak lagi lagi menja menjadi di masa masala lah h kese keseha hata tan n masyarakat"
Masalah gizi ketiga yang sudah bisa dikendalikan adalah anemia gizi pada anak *-+ tahun" Pre#alensi anemia pada anak mengalami penurunan, yakni +,+8 (+! menjadi *+,/8 (*//0! dan .,08 (*/!" Masalah gizi yang belum selesai adalah masalah gizi kurang dan pendek (stunting!" Pada tahun *// pre#alensi anak stunting 3+"0 8, artinya diantara tiga anak kita kemungkinan besar pendek" 9ementara pre#alensi gizi kurang telah turun dari 38 (!, menjadi ."8 (*//!" $engan capaian ini target M$s sasaran yaitu menurunnya pre#alensi gizi kurang menjadi +"+8 pada tahun */+ diperkirakan dapat dicapai" iskesdas *// menunjukkan bah1a 3+,08 anak Indonesia
terjadinya
gangguan
absorbsi
zat
gizi"
$engan
demikian,
peningkatan cakupan sanitasi dan perilaku hygiene sebesar 8 dapat membantu menurunkan insiden diare sebesar 3/8 dan menurunkan pre#alensi stuntingsebesar *,28" 9udah bukan rahasia lagi bah1a sanitasi buruk mengakibatkan beragam dampak negati, baik bagi kesehatan, ekonomi maupun lingkungan" 9aat ini, tantangan pembangunan sanitasi semakin berat dengan adanya temuan bah1a sanitasi
buruk
mengakibatkan
terdiagnosa stunted "
9anitasi
sebagian
buruk
dan
besar air
generasi
minum
yang
penerus
bangsa
terkontaminasi
mengakibatkan diare yang mengganggu penyerapan zat-zat gizi dalam tubuh" &kibatnya, anak-anak tidak mendapatkan zat gizi yang memadai sehingga pertumbuhannya terhambat" 1.2. Rumusan Masalah 'edasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah bagaimana cara mencegah masalah stunting di pada anak balita" 1.3. Tujuan Penulsan 1.3.1. Tujuan Umum 4ntuk membrikan pengetahuan kepada sasaran mengenai cara mencegah stunting pada balita"
1.3.2. Tujuan !husus Memberikan inormasi mengenai stunting yang terdiri dari :
1. $eenisi Stunting 2. Penyebab stunting 3. >aktor yang mempengaruhi trjadinya stunting 4. Penilaian stunting secara antopometri . $ampak stuntig !.
?ara mencegah stunting
". @at gizi mikro yang berperan untuk menghindari stunting (pendek! #. Pemokusan tenaga kesehatan $. 4saha pemerintah dalam masalah stunting
BAB II PEMBAHA"AN 2.1. De#ens Stunting Stunting merupakan istilah para nutrinis untuk penyebutan anak yang tumbuh tidak sesuai dengan ukuran yang semestinya (bayi pendek!" 9tunting (tubuh pendek! adalah keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui deisit * 9$ diba1ah median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi reerensi internasional" 9tunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak A anak lain seusianya (M?B, *//!" 9tunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur
(7-*9$!,
ditandai
dengan
terlambatnya
pertumbuhan
anak
yang
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak" 9tunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak" Stunting dapat didiagnosis melalui indeks antropometrik tinggi badan menurut umur yang mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca persalinan dengan indikasi kekurangan gizi jangka panjang, akibat dari gizi yang tidak memadai dan atau kesehatan" Stunting merupakan pertumbuhan linier yang gagal untuk mencapai potensi genetic sebagai akibat dari pola makan yang buruk dan penyakit (&??59?B, *///!" Stunting dideinisikan sebagai indikator status gizi C'54 sama dengan atau kurang dari minus dua standar de#iasi (-* 9$! diba1ah rata-rata standar atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak A anak lain seusianya (M?B, *//! (DEF, *//0!" Ini adalah indikator kesehatan anak yang kekurangan gizi kronis yang memberikan gambaran gizi pada masa lalu dan yang dipengaruhi lingkungan dan keadaan sosial ekonomi"
2.2. Pen$e%a% Stunting Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan suatu proses kumulati yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan" Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anak dan peluang peningkatan stunted terjadi dalam * tahun pertama kehidupan" >aktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidak langsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin" Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine gro1th retardation (I4!, sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan" &nak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit ineksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan metabolic serta mengurangi nasu makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada anak" )eadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya stunted (&llen and illespie, *//!" izi buruk kronis (stunting! tidak hanya disebabkan oleh satu aktor saja seperti yang telah dijelaskan diatas, tetapi disebabkan oleh banyak aktor, dimana
aktor-aktor tersebut saling berhubungan satu sama lainnnya" Cerdapat tiga aktor utama penyebab stunting yaitu sebagai berikut : " &supan makanan tidak seimbang (berkaitan dengan kandungan zat gizi dalam makanan yaitu karbohidrat, protein,lemak, mineral, #itamin, dan air!" *" i1ayat berat badan lahir rendah (''6!, 3" i1ayat penyakit" 2.3 &akt'r $ang Mem(engaruh Terja)n$a Stunting 'eberapa aktor yang terkait dengan kejadian stunted antara lain kekurangan energi dan protein, sering mengalami penyakit kronis, praktek pemberian makan yang tidak sesuai dan aktor kemiskinan" Pre#alensi stunted meningkat dengan bertambahnya usia, peningkatan terjadi dalam dua tahun pertama kehidupan, proses pertumbuhan anak masa lalu mencerminkan standar gizi dan kesehatan" Menurut laporan 4BI?> (! beberapa akta terkait stunted dan pengaruhnya antara lain sebagai berikut : " &nak-anak yang mengalami stunted lebih a1al yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun" 9tunted yang parah pada anak-anak akan terjadi deicit jangka panjang dalam perkembangan isik dan mental sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anakanak dengan tinggi badan normal" &nak-anak dengan stunted cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik" Eal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa yang akan datang" *" 9tunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak" >aktor dasar
yang
menyebabkan
stunted
dapat
mengganggu
pertumbuhan
dan
perkembangan intelektual" Penyebab dari stunted adalah bayi berat lahir rendah, &9I yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare berulang, dan ineksi pernapasan" 'erdasarkan penelitian sebagian besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada di ba1ah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin dengan jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di 1ilayah pinggiran kota dan komunitas pedesaan" 3" Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kogniti yang kurang" &nak stunted pada usia lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi 1anita de1asa yang stunted dan mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produkti#itas,
sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan ''6" 9tunted terutama berbahaya pada perempuan, karena lebih cenderung menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat melahirkan" 2.*. Penlaan Stunting se+ara Antr'('metr 4ntuk menentukan stunted pada anak dilakukan dengan cara pengukuran" Pengukuran tinggi badan menurut umur dilakukan pada anak usia di atas * tahun" &ntropometri merupakan
ukuran dari tubuh, sedangkan antropometri gizi adalah
jenis pengukuran dari beberapa bentuk tubuh dan komposisi tubuh menurut umur dan tingkatan gizi, yang digunakan untuk mengetahui ketidakseimbangan protein dan energi" &ntropometri dilakukan untuk pengukuran pertumbuhan tinggi badan dan berat badan (ibson, *//+!" 9tandar digunakan untuk standarisasi pengukuran berdasarkan rekomendasi B?E9 dan DEF" 9tandarisasi pengukuran ini membandingkan pengukuran anak dengan median, dan standar de#iasi atau @-score untuk usia dan jenis kelamin yang sama pada anak- anak" @-score adalah unit standar de#iasi untuk mengetahui perbedaan antara nilai indi#idu dan nilai tengah (median! populasi reerent untuk usia5tinggi yang sama, dibagi dengan standar de#iasi dari nilai populasi rujukan" 'eberapa keuntungan penggunaan @-score antara lain untuk mengiidentiikasi nilai yang tepat dalam distribusi perbedaan indeks dan perbedaan usia, juga memberikan manaat untuk menarik kesimpulan secara statistik dari pengukuran antropometri" Indikator antropometrik seperti tinggi badan menurut umur (stunted! adalah penting dalam menge#aluasi kesehatan dan status gizi anak -anak pada 1ilayah dengan banyak masalah gizi buruk " $alam menentukan klasiikasi gizi kurang dengan stunted sesuai dengan =?ut o point=, dengan penilaian @-score, dan pengukuran pada anak balita berdasarkan tinggi badan menurut 4mur (C'54! 9tandar baku DEF-B?E9 berikut (9umber DEF *//0!
2.,. Dam(ak Stunting 9tunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia (IG!, sehingga prestasi belajar menjadi rendah dan
tidak dapat melanjutkan sekolah" 'ila mencari
pekerjaan, peluang gagal tes 1a1ancara pekerjaan
menjadi besar dan tidak
mendapat pekerjaan yang baik, yang berakibat penghasilan rendah (economic productivity hypothesis! dan tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan" )arena itu anak yang menderita stunting berdampak tidak hanya pada isik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada kecerdasan, produkti#itas dan prestasinya kelak setelah de1asa, sehingga akan menjadi beban negara" 9elain itu dari aspek estetika, seseorang yang tumbuh proporsional akan kelihatan lebih menarik dari yang tubuhnya pendek" Stunting yang terjadi pada masa anak merupakan aktor risiko meningkatnya angka kematian, kemampuan kogniti, dan perkembangan motorik yang rendah serta ungsi-ungsi tubuh yang tidak seimbang (&llen H illespie, *//!" agal tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi pada masa-masa emas ini akan berakibat buruk pada kehidupan berikutnya dan sulit diperbaiki" Masalah stunting menunjukkan ketidakcukupan gizi dalam jangka 1aktu panjang, yaitu kurang energi dan protein, juga beberapa zat gizi mikro" 2.-. ara Men+egah Stunting 1. Men+egah Stunting (a)a Balta 'erbagai upaya telah kita lakukan dalam mencegah dan menangani masalah gizi di masyarakat" Memang ada hasilnya, tetapi kita masih harus bekerja keras untuk menurunkan pre#alensi balita pendek sebesar *,8 agar target M$s tahun */2 tercapai yang berdampak pada turunnya pre#alensi gizi kurang pada balita kita" $alam
keadaan
normal,
tinggi
badan
tumbuh
bersamaan
dengan
bertambahnya umur, namun pertambahan tinggi badan relati kurang sensiti terhadap kurang gizi dalam 1aktu singkat" Jika terjadi gangguan pertumbuhan tinggi badan pada balita, maka untuk mengejar pertumbuhan tinggi badan optimalnya masih bisa diupayakan, sedangkan anak usia sekolah sampai remaja relati kecil kemungkinannya" Maka peluang besar untuk mencegah stunting dilakukan sedini mungkin" dengan mencegah aktor resiko gizi kurang baik pada remaja putri, 1anita usia subur (D49!, ibu hamil maupun pada balita" 9elain itu, menangani balita yang dengan tinggi dan berat badan rendah yang beresiko terjadi stunting, serta terhadap balita yang telah stunting agar tidak semakin berat" Kejadian balita stunting dapat diputus mata rantainya sejak janin dalam kandungan dengan cara melakukan pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil,
artinya setiap ibu hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, mendapatkan suplementasi zat gizi (tablet >e!, dan terpantau kesehatannya" 9elain itu setiap bayi baru lahir hanya mendapat &9I saja sampai umur 0 bulan (eksklusi! dan setelah umur 0 bulan diberi makanan pendamping &9I (MP&9I! yang cukup jumlah dan kualitasnya" Ibu nias selain mendapat makanan cukup gizi, juga diberi suplementasi zat gizi berupa kapsul #itamin &" )ejadian stunting pada balita yang bersiat kronis seharusnya dapat dipantau dan dicegah apabila pemantauan pertumbuhan balita dilaksanakan secara rutin dan benar" Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan, sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya balita stunting" 'ersama dengan sektor lain meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan dan penyediaan sarana prasarana dan akses keluarga terhadap sumber air terlindung, serta pemukiman yang layak" Juga meningkatkan akses keluarga terhadap daya beli pangan dan biaya berobat bila sakit melalui penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan" Peningkatan pendidikan ayah dan ibu yang berdampak pada pengetahuan dan kemampuan dalam penerapan kesehatan dan gizi keluarganya, sehingga anak berada dalam keadaan status gizi yang baik" Mempermudah akses keluarga terhadap inormasi dan penyediaan inormasi tentang kesehatan dan gizi anak yang mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap keluarga juga merupakan cara yang eekti dalam mencegah terjadinya balita stunting" 2. Penanggulangan )an (en+egahan Stunting (a)a Ba$ a. Penanggulangan stuntng (a)a (ertum%uhan %a$ Penanggulangan stunting yang paling eekti dilakukan pada seribu hari pertama kehidupan, yaitu: ·
Pada ibu hamil Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam mengatasi stunting" Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami )urangnergi)ronis ())!, maka perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu hamil tersebut" 9etiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal / tablet selama kehamilan" )esehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit"
K
Pada saat bayi lahir Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu $ini (IM$!" 'ayi sampai dengan usia 0 bulan diberi &ir 9usu Ibu (&9I! saja (&9I ksklusi!"
·
Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun Mulai usia 0 bulan, selain &9I bayi diberi Makanan Pendamping &9I (MP-&9I!" Pemberian &9I terus dilakukan sampai bayi berumur * tahun atau lebih" 'ayi dan anak memperoleh kapsul #itamin &, taburia, imunisasi dasar lengkap"
K
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga. %. Pen+egahan stuntng (a)a (ertum%uhan %a$
·
Kebutuhan gizi masa hamil Pada 9eorang 1anita de1asa yang sedang hamil, kebutuhan gizinya dipergunakan untuk kegiatan rutin dalam proses metabolisme tubuh, akti#itas isik, serta menjaga keseimbangan segala proses dalam tubuh" $i samping proses yang rutin juga diperlukan energi dan gizi tambahan untuk pembentukan jaringan baru, yaitu janin, plasenta, uterus serta kelenjar mamae" Ibu hamil dianjurkan makan secukupnya saja, ber#ariasi sehingga kebutuhan akan aneka macam zat gizi bisa terpenuhi" Makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah makanan yang mengandung zat pertumbuhan atau pembangun yaitu protein, selama itu juga perlu tambahan #itamin dan mineral untuk membantu proses pertumbuhan itu"
·
Kebutuhan izi !bu saat "enyusui Jumlah makanan untuk ibu yang sedang menyusui lebih besar dibanding dengan ibu hamil, akan tetapi kualitasnya tetap sama" Pada ibu menyusui diharapkan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berenergi tinggi, seperti diisarankan untuk minum susu sapi, yang bermanaat untuk mencegah kerusakan gigi serta tulang" 9usu untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan lour dalam &9I" Jika kekurangan unsur ini maka terjadi pembongkaran dari jaringan (deposit! dalam tubuh tadi, akibatnya ibu akan mengalami kerusakan gigi" )adar air dalam &9I sekitr
gr 8" Maka ibu yang sedang menyusui dianjurkan untuk minum sebanyak *A*,+ liter (-/ gelas! air sehari, di samping bisa juga ditambah dengan minum air buah" ·
Kebutuhan izi Bayi # $ %2 bulan Pada usia / A 0 bulan sebaiknya bayi cukup diberi &ir 9usu Ibu (&9I!" &9I adalah makanan terbaik bagi bayi mulai dari lahir sampai kurang lebih umur 0 bulan" Menyusui sebaiknya dilakukan sesegara mungkin setelah melahirkan" Pada usia ini sebaiknya bayi disusui selama minimal */ menit pada masing-masing payudara hingga payudara benar-benar kosong" &pabila hal ini dilakukan tanpa membatasi 1aktu dan rekuensi menyusui,maka payudara akan memproduksi &9I sebanyak // ml bahkan hingga ,+ A * liter perhari"
·
Kebutuhan izi &nak % $ 2 tahun )etika memasuki usia tahun, laju pertumbuhan mulai melambat tetapi perkembangan motorik meningkat, anak mulai mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan cara berjalan kesana kemari, lompat, lari dan sebagainya" Bamun pada usia ini anak juga mulai sering mengalami gangguan kesehatan dan rentan terhadap penyakit ineks seperti I9P& dan diare sehingga anak butuh zat gizi tinggi dan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya optimal" Pada usia ini &9I tetap diberikan" Pada masa ini berikan juga makanan keluarga secara bertahap sesuai kemampuan anak" %ariasi makanan harus diperhatikan" Makanan yang diberikan tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat penga1et dan pe1arna" dari asi karena saat ini hanya asi yang terbaik untuk buah hati anda tanpa eek samping 2./.
0at Mkr' $ang Ber(eran untuk Menghn)ar Stunting
Pen)ek4 a. Kalsium )alsium berungsi dalam pembentukan tulang serta gigi, pembekuan darah dan kontraksi otot" 'ahan makanan sumber kalsium antara lain : ikan teri kering, belut, susu, keju, kacang-kacangan" b. 'odium Lodium sangat berguna bagi hormon tiroid dimana hormon tiroid mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan tubuh" Lodium juga penting untuk mencegah gondok dan kekerdilan" 'ahan makanan sumber yodium : ikan laut, udang, dan kerang" . ink
@ink berungsi dalam metabolisme tulang, penyembuhan luka, ungsi kekebalan dan pengembangan ungsi reproduksi laki-laki" 'ahan makanan sumber zink : hati, kerang, telur dan kacang-kacangan" d. at Besi @at besi berungsi dalam sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan otak, dan metabolisme energi" 9umber zat besi antara lain: hati, telur, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah-buahan" e. &sam *olat &sam olat terutama berungsi pada periode pembelahan dan pertumbuhan sel, memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia" 9umber asam olat antara lain : bayam, lobak, kacang-kacangan, serealia dan sayur-sayuran" 2.5. Pem#'kusan Tenaga !esehatan Eal yang menjadi pemokusan adalah menurunkan pre#alensi pendek" Jika kita berhasil menurunkan pre#alensi pendek (C'54! 8 akan diikuti penurunan pre#alensi berat kurang (''54! /,+8, sehingga pada untuk tahun */-*/2 dengan penurunan 28 pre#alensi balita pendek dapat menurunkan *8 pre#alensi balita berat kurang" &rtinya pada tahun */+, target M$s pre#alensi balita pendek sebesar 3*8 dapat tercapai, karena kita berhasil menurunkan 3+,08 menjadi 3,08" 2.6. Usaha Pemerntah )alam Masalah Stunting 9elama ini pemerintah sudah berusaha mengurangi izi buruk, terutama pertumbuhan yang terhambat, merupakan sebuah masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia" 4ntuk mengatasi tantangan itu, 4BI?> mendukung sejumlah inisiati di tahun */* untuk menciptakan lingkungan nasional yang kondusi untuk gizi" Ini meliputi peluncuran erakan 9adar izi Basional ( Scaling Up Nutrition A 94B! dan mendukung pengembangan regulasi tentang pemberian &9I eksklusi, rencana nasional untuk mengendalikan gangguan kekurangan iodine, panduan tentang pencegahan dan pengendalian parasit intestinal dan panduan tentang suplementasi multi-nutrient perempuan dan anak di )laten, Ja1a Cengah" Manajemen masyarakat tentang gizi buruk akut dan pemberian makan bayi dan anak menjelma menjadi sebuah paket holistic untuk menangani gizi buruk, sementara pengendalian gizi anak dan malaria ditangani bersama untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat (stunting! (6aporan Cahuna 4nice Indonesia, */*!"
4ntuk membantu pemerintah dalam melakukan perbaikan gizi pada balita Stunting, menurut 4nice Indonesia perhatian khusus harus diberikan pada:
1. Penciptaan dan penguatan mekanisme koordinasi nasional dan daerah untuk
mengimplementasikan encana &ksi Basional Pangan dan izi, dan untuk melakukan koordinasi dengan sektor-sektor non-gizi" 2. Pengembangan, pemantauan dan penegakan peraturan nasional untuk
menga1asi pemasaran produk pengganti &9I" 3. e#isi standar minimal pelayanan kesehatan untuk mencakup aksi-aksi dan
sasaran gizi,seperti aksi-aksi yang berhubungan dengan konseling g izi, makanan pendamping &9I dan gizi ibu" 4. Penguatan sistem inormasi kesehatan untuk meningkatkan keandalan data,
promosi penga1asan suporti terhadap program kesehatan dan gizi, dan promosi penggunaan data oleh petugas kesehatan secara terus-menerus untuk meningkatkan dampak program" . Penguatan program ortiikasi pangan nasional dengan memperbarui standar
ortiikasiuntuk terigu, pengharusan ortiikasi minyak, dan peningkatan penegakan legislasi yang ada; tentang iodisasi garam" !. Implementasi langkah-langkah untuk merekrut, mengembangkan dan
mempertahankan ahli gizi yang memenuhi syarat, termasuk insenti bagi mereka yang bekerja di daerah-daerah yang kurang terlayani"
BAB III !E"IMPULAN 3.1. !esm(ulan Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak A anak lain seusianya (M?B, *//!" 9tunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (7-*9$!, ditandai dengan
terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak" 9tunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak"
Stunting dapat didiagnosis melalui indeks antropometrik tinggi badan menurut umur yang mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca persalinan dengan indikasi kekurangan gizi jangka panjang, akibat dari gizi yang tidak memadai dan atau kesehatan" >aktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidak langsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin" Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine gro1th retardation (I4!, sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan"'eberapa aktor yang terkait dengan kejadian stunted antara lain kekurangan energi dan protein, sering mengalami penyakit kronis, praktek pemberian makan yang tidak sesuai dan aktor kemiskinan" 4ntuk menentukan stunted pada anak dilakukan dengan cara pengukuran" Pengukuran tinggi badan menurut umur dilakukan pada anak usia di atas * tahun" &ntropometri merupakan
ukuran dari tubuh, sedangkan antropometri gizi adalah
jenis pengukuran dari beberapa bentuk tubuh dan komposisi tubuh menurut umur dan tingkatan gizi, yang digunakan untuk mengetahui ketidakseimbangan protein dan energi" &nak yang menderita stunting berdampak tidak hanya pada isik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada kecerdasan, produkti#itas dan prestasinya kelak setelah de1asa, sehingga akan menjadi beban negara" 9elain itu dari aspek estetika, seseorang yang tumbuh proporsional akan kelihatan lebih menarik dari yang tubuhnya pendek" Kejadian balita stunting dapat diputus mata rantainya sejak janin dalam kandungan dengan cara melakukan pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil, artinya setiap ibu hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, mendapatkan suplementasi zat gizi (tablet >e!, dan terpantau kesehatannya" 9elain itu setiap bayi baru lahir hanya mendapat &9I saja sampai umur 0 bulan (eksklusi! dan setelah umur 0 bulan diberi makanan pendamping &9I (MP&9I! yang cukup jumlah dan kualitasnya" Ibu nias selain mendapat makanan cukup gizi, juga diberi suplementasi zat gizi berupa kapsul #itamin &"
DA&TAR PU"TA!A 6aporan Cahuna 4nice Indonesia" */*" ingkasan )ajian )esehatan 4nice Indonesia"Fktober */*" 6aporan Cahunan Indonesia" */3" Penyajian Pokok-Pokok Easil iset )es ehatan $asar */3" http:55111"stbm-indonesia"org5dkconten"phpidN+233 http:55kualitasne1s"com5stunting-dan-dampak-kehidupannya-kedepan5 http:55catatanseorangahligizi"1ordpress"com5*/*5/5/05stunting5