BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
4.1 Analisis Penyebab Masalah
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan program pokok, manajemen maupun program pengembangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam analisis penyebab masalah kami menggunakan alat analisis diagram tulang ikan ( fist fist bone analizer ). ). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok faktor internal (sumber daya) maupun faktor eksternal (lingkungan) atau berdasarkan unsur manajemen meliputi unsur manusia (man ( man), ), sumber dana (money (money), ), alat bahan (matherial (matherial ) dan metode pelaksanaan (methode (methode). ). 4.2 Analisis Masalah Program Pokok
4.2.1
Program Promosi Kesehatan
1. Rumah tangga sehat tercapai 902 KK (91%) dari target 1125 KK (Masalah).
Man
Money
Petugas puskesmas terbatas
Dana SMD terbatas Kader Bagas Belum Ada Rumah tangga sehat tercapai 1501 KK (91%) dari target 1640 KK (Masalah).
Koedinasi dengan lintor desa kurang
penyuluhan penyuluhan kurang maximal maximal Blangko survey PHBS belum ada Jadwal SMD belum tersusun dengan baik
Metode
Matherial
4.2.1
Program Promosi Kesehatan
1. Rumah tangga sehat tercapai 902 KK (91%) dari target 1125 KK (Masalah).
Man
Money
Petugas puskesmas terbatas
Dana SMD terbatas Kader Bagas Belum Ada Rumah tangga sehat tercapai 1501 KK (91%) dari target 1640 KK (Masalah).
Koedinasi dengan lintor desa kurang
penyuluhan penyuluhan kurang maximal maximal Blangko survey PHBS belum ada Jadwal SMD belum tersusun dengan baik
Metode
Matherial
2. Intervensi dan penyuluhan PHBS di rumah tangga tercapai tercapai 170 kelompok (83%) dari target 204 kelompok (Masalah). (Masalah).
Man
Pengetahuan dan keterampilan keterampilan KPK masih masih kurang kurang
Money
Dana Transport petugas Penyuluhan Penyuluhan terbatas
Jumlah Jumlah Kader Kader KPA terbatas Dana transport KPK terbatas
Koordinasi Koordinasi dengan lintor lintor desa desa kurang kurang
Penjadwalan Penjadwalan penyuluhan penyuluhan ke masyarakat belum disusun disusun dengan dengan baik Media penyuluhan seperti seperti lafklet lafklet dll terbatas
Jadwal penyuluhan penyuluhan kelompok kelompok belum tersusun dengan baik Metode
Intervensi dan penyuluhan penyuluhan PHBS di rumah tangga tercapai 170 kelompok (83%) dari target 204 Kelompok (Masalah).
Matherial
3. Intervensi penyuluhan untuk institusi TTU (Tempat-Tempat Umum) tercapai 241 TTU (50%) dari target 482 TTU (Masalah). Man
Pengetahuan dan keterampilan KPK masih kurang
Money
Dana transport petugas penyuluhan terbatas
Jumlah Kader KPA terbatas Dana penyuluhan untuk kader KPK terbatas
Koordinasi dengan TTU masih kurang
Penjadwalan penyuluhan ke TTU belum disusun dengan baik Media penyuluhan seperti lafklet dll terbatas
Jadwal penyuluhan kelompok belum tersusun dengan baik Metode
Intervensi penyuluhan untuk institusi TTU (Tempat-Tempat Umum) tercapai 241 TTU (50%) dari target 482 TTU (Masalah) .
Matherial
4. Intervensi penyuluhan untuk institusi tempat kerja (Pmrth, Swasta, Pabrik) tercapai 18 tempat kerja (69,2%) dari target 26 institusi (Masalah).
Man
Pengetahuan dan keterampilan KPK masih kurang
Money
Dana transport petugas penyuluhan terbatas
Jumlah Kader KPA terbatas Dana penyuluhan untuk kader KPK terbatas
Koordinasi dengan tempat kerja belum dilakukan
Pendataan tempat kerja belum dilakukan
Media penyuluhan seperti lafklet dll terbatas
Jadwal penyuluhan kelompok kerja belum tersusun Metode
Intervensi penyuluhan untuk institusi tempat kerja (Pmrth, Swasta, Pabrik) tercapai 18 (69,2%) dari target 26 institusi (Masalah) .
Matherial
5. Penyuluhan Napza tercapai 9 kali (8,8%) dari target 102 kali (Masalah).
Man
Pengetahuan dan keterampilan KPK tentang napsamasih kurang
Money
Dana transport petugas penyuluhan terbatas
Jumlah Kader KPA terbatas Dana penyuluhan untuk kader KPK terbatas
Penyuluhan Napza tercapai 9 kali (8,8%) dari target 102 kali (Masalah)) .
Koordinasi dengan BNN belum pernah dilakukan Media penyuluhan seperti lafklet dll terbatas
Jadwal penyuluhan tentang napsa belum tersusun Metode
Matherial
4.2.2
Program Kesehatan Lingkungan
1. Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) tercapai 1158 7 SAB (97,8%) dari target 1184 7 SAB (Masalah).
Man
Petugas puskesmas terbatas dan merangkap tugas lain
Koordinasi dengan desa dan kecamatan relatif masih kurang
Money
Dana Inspeksi SAB terbatas dibanding jumlah SAB
Kader Bagas Belum Ada di setiap desa
SBH belum aktif sehingga belum bisa membantu pelaksanaan survey
Jadwal inspeksi SAB belum tersusun dengan baik Metode
Matherial
Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB ) tercapai 2744 SAB (34,7%) dari target 7897 AB (Masalah)
Blangko Inspeksi SAB belum ada
2. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar tercapai 7896 rumah (97,63%) dari target 8088 rumah (Masalah).
Man
Petugas puskesmas terbatas dan merangkap tugas lain
Koordinasi dengan desa dan kecamatan relatif masih kurang
Money
Dana Inspeksi rumah terbatas dibanding jumlah rumah yang ada
Kader Bagas Belum Ada di setiap desa
SBH belum aktif sehingga belum bisa membantu pelaksanaan survey
Jadwal inspeksi rumah belum tersusun dengan baik Metode
Matherial
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar tercapai 2744 rumah (31,1%) dari target 8827 rumah (Masalah) Blangko Inspeksi rumah belum ada
3. Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 6852 rumah (94,33%) dari target 7279 rumah (Masalah)
Man
Pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat masih kurang
Money
Dana transport petugas untuk pembinaan rumah terbatas
Jumlah Kader untuk membantu sosialisasi rumah sehat terbatas Dana bantuan/stimulasi rumah sehat tidak ada
Koordinasi dengan lintor desa tentang rumah sehat masih kurang
Metode
Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 1662 rumah (21%) dari target 7898 rumah (Masalah) .
Penjadwalan penyuluhan rumah sehat belum disusun dengan baik
STBM masih terfokus pada jamban belum sampai 5 pilar dan belum ke sanitasi rumah secara menyeluruh
Media penyuluhan seperti lafklet dll terbatas
Matherial
4. Tempat Tempat Umum yang memenuhi s yarat kesehatan tercapai 49 TTU (94,23%) dari target 53 TTU (Masalah).
Man
Pengetahuan kader tentang TTU memenuhi syarat kesehatan masih sangat kurang
Money
Dana bantuan perbaikan TTU tidak ada
Jumlah Kader Desa Siaga untuk membantu sosialisasi TTU belum ada Dana Sosialisasi pengelola TTU tidak ada
Dukungan toma dan pemerintah desa kepada TTU tidak memenuhi syarat masih kurang
Metode
Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 175 TTU (75,8%) dari target 231 TTU (Masalah) 224 TTU (Masalah) .
Penindakan kepada pengelola TTU yang tidak memenuhi syarattidakada
Metode pemeriksaan TTU belum meninggalkan pesan perbaikan kepada pengelola TTU
Leaflet persyaratan TTU belum ada untuk dibagikan kepada pengelola Matherial
5. Klinik sanitasi (2% pengunjung puskesmas) tercapai 360 pengunjung (66,93%) dari target 538 pengunjung (Masalah).
Man
Belum adatenaga lain yang bisa membantu pelaksanaan klinik sanitasi
Money
Jumlah tenaga terbatas sehingga tidak bisa melaksanakan klinik sanitasi setiap hari Klinik sanitasi (2% pengunjung puskesmas) tercapai 18 pengunjung (3%) dari target 302 pengunjung (Masalah) .
Metode
Sistem pengisian blangko klinik sanitasi di puskesmas belum dikoordinasikan denganpetugas di BP maupun petugas TB
Matherial
6. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki Akses terhadap jamban tercapai 12431 KK (99,68%) dari target 12471 KK (Masalah).
Man
Kesadaran masyarakat untuk membangun jamban sehat masih sangat kurang
Dukungan toma dan pemerintah desa kepada pelaksanaan STBM belum maksimal
Metode
Money
Dana bantuan untuk jamban masih terbatas
Tenaga pelaksana teknis desa STBM terbatas
Dana pemicuan STBM ada tapi terbatas
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki Akses terhadap jamban tercapai 7270 KK (86,7%) dari target 83,89 KK (Masalah) .
Pemicuan belum dilaksanakan oleh orang luar yang tidak dikenal masyarakat setempat
Metode pemicuan belum disertai dengan monitoring dan evaluasi secara rutin tiap minggu
Leaflet tentang jamban sehat belum ada
Matherial
7. Jumlah Desa yang sudah ODF (Open Defecation Free) tercapai 3 kelurahan (60%) dari target 5 kelurahan (Masalah).
Man
Kesadaran masyarakat untuk membangun jamban sehat masih sangat kurang
Dukungan toma dan pemerintah desa kepada pelaksanaan STBM belum maksimal Koordinasi/ advokasi dengan lintor kecamatan masih kurang
Metode
Money
Dana bantuan untuk jamban masih terbatas
Tenaga pelaksana teknis desa STBM terbatas
Dana pemicuan STBM ada tapi terbatas
Jumlah Desa yang sudah ODF (Open Defecation Free) tercapai 2 desa (66,7%) dari target 3 desa (Masalah) .
Pemicuan belum dilaksanakan oleh orang luar yang tidak dikenal masyarakat setempat
Metode pemicuan belum disertai dengan monitoring dan evaluasi secara rutin tiap minggu
Leaflet tentang jamban sehat belum ada
Matherial
4.2.3
Program KIA/KB
1. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten tercapai 478 (96,76%) dari target 494 (Masalah)
Man
Money
Kunjungan rumah kurang terlaksana
Dana sosialisasi /pelacakan tidak ada
Kesadaran ibu hamil periksa hamil kurang
kurangnya pemantauan bumil resti
penyuluhan kurang maximal Laporan kasus yang kurang tepat
Petugas kurang kerjasama dengan lintas program/lintor Metode
Matherial
Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap (K4) tercapai 566 bumil (95,1%) dari target 595 bumil (Masalah).
2. Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar tercapai 453 ibu nifas (82,76%) dari target 547 ibu nifas (Masalah).
Man
Kurangnya tenaga terlatih/ kurang pengetahuan
kurangnya pemantauan ibu nifas
Money
Dana sosialisasi pelayanan nifas tidak ada
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan ibu nifas
Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar tercapai 535 ibu nifas (94,4%) dari target 567 ibu nifas (Masalah )
P4K belum jalan
Leaflet pelayanan nifas belum ada Petugas kurang kerjasama dengan lintas program/lintor Metode
Material
3. Pelayanan bayi paripurna tercapai 484 bayi (94,73 %) dari target 511 bayi (Masalah).
Man
Kurangnya pengetahuan kader tentang neonatus resti
kurangnya pemantauan neonatus
Money
Dana transport bagi petugas untuk pemantauan neonatus terbatas
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang neonatus resti
Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditangani tercapai 29 bayi (36,3%) dari target 80 bayi (Masalah)
Koordinasi lintor tentang neonatus resti masih kurang Leaflet neonatus resti belum ada Petugas kurang koordinasi dengan lintas program/lintor
Metode
Material
4. Pelayanan kesehatan anak Balita tercapai 1318 balita (81,79%) dari target 1613 balita (Masalah).
Man
Kurangnya pengetahuan kader tentang pelayanan anak balita
Kurangnya koordinasi dengan jaringan puskesmas dalam pelayanan anak balita
Money
Dana transport bagi petugas untuk pemantauan anak balita terbatas
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan anak balita
Koordinasi lintor tentang pelayanan kesehatan anak balita masih kurang
Petugas kurang koordinasi dengan lintas program Metode
Material
Pelayanan kesehatan anak Balita tercapai 1919 balita (90,1%) dari target 2130 balita (Masalah) Leaflet pelayanan anak belum ada (pemantauan tumbang, imunisasi, pemberian vitamin A)
5. Cakupan KB aktif tercapai 3631PUS (97,97%) dari target 3706 (Masalah).
Man
Kurangnya pengetahuan kader tentang pelayanan anak pra sekolah
Kurangnya monev, RTL dan TL secara rutin setiap bulan
Money
Dana transport bagi petugas untuk pemantauan anak prasekolah terbatas
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan anak pra sekolah
Koordinasi lintor dengan diknas tentang pelayanan kesehatan anak prasekolah masih kurang
Petugas kurang koordinasi dengan lintas program dalam pelayanan anak pra sekolah Metode
Material
Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah tercapai 1007 apras (87,6%) dari target 1149 apras (Masalah)
Leaflet pelayanan anak pra sekolah belum ada
6. Cakupan peserta KB baru tercapai 423 orang (51,36%)dari target 552 orang (Masalah)
Man
Kurangnya pengetahuan kader tentang pelayanan anakpra sekolah
Kurangnya monev, RTL dan TL secara rutin setiap bulan
Money
Dana transport bagi petugas untuk pemantauan anak prasekolah terbatas
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan anak pra sekolah
Koordinasi lintor dengan diknas tentang pelayanan kesehatan anak prasekolah masih kurang
Petugas kurang koordinasi dengan lintas program dalam pelayanan anak pra sekolah Metode
Material
Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah tercapai 1007 apras (87,6%) dari target 1149 apras (Masalah)
Leaflet pelayanan anak pra sekolah belum ada
4.2.4
Program KIA/KB (Anak Usia Remaja)
1. Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah untuk SD/MI tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah)
Man
Money
Dana untuk pembinaan sekolah belum ada
Petugas merangkap program lain sehingga kurang fokus
Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah untuk SD/MI tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah)
Koordinasi dengan lintor sekolah masih kurang Leaflet tentang kesehatan anak sekolah belum ada
Petugas kurang kerjasama dengan lintas program Metode
Matherial
2. Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah untuk SMP/MTs tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pembinaan sekolah belum ada
Petugas merangkap program lain sehingga kurang fokus
Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah untuk SMP/MTs tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah)
Koordinasi dengan lintor sekolah masih kurang Leaflet tentang kesehatan anak sekolah SMP belum ada
Petugas kurang kerjasama dengan lintas program Metode
Matherial
3. Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah untuk SMA/MA tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pembinaan sekolah belum ada
Petugas merangkap program lain sehingga kurang fokus
Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah untuk SMA/MA tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah)
Koordinasi dengan lintor sekolah masih kurang Leaflet tentang kesehatan anak sekolah SMA belum ada
Petugas kurang kerjasama dengan lintas program Metode
Matherial
4. Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk Murid SD/MI MA tercapai 541 murid (42,4%) dari target 611 m urid (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pembinaan kader tiwisada sudah ada tetapi masih kurang
Kurangnya pemahaman petugas mengenai target yang ditetapkan
Koordinasi linprog/lintor melalui minilokakarya masih kurang
Monev belum berjalan optimal setiap bulan
Petugas kurang memperhatikan target pada saat perencanaan Metode
Material
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk Murid SD/MI tercapai 125 murid (42,4%) dari target 295 murid (Masalah)
5. Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk murid SMP/MTs tercapai 102 murid (50%) dari target 204 murid (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pembinaan kader tiwisada belum ada untuk anak SMP
Kurangnya pemahaman petugas mengenai target yang ditetapkan
Koordinasi linprog/lintor melalui minilokakarya masih kurang
Monev belum berjalan optimal setiap bulan
Petugas kurang memperhatikan target pada saat perencanaan Metode
Material
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk murid SMP/MTs tercapai 4 murid (50%) dari target 8 murid (Masalah)
6. Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk murid SMA/MA tercapai 61 murid (20%) dari target 306 murid (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pembinaan kader tiwisada belum ada untuk anak SMA
Kurangnya pemahaman petugas mengenai target yang ditetapkan
Koordinasi linprog/lintor melalui minilokakarya masih kurang
Monev belum berjalan optimal setiap bulan
Petugas kurang memperhatikan target pada saat perencanaan Metode
Material
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk murid SMA/MA tercapai 10 murid (20%) dari target 50 murid (Masalah)
7. Cakupan pelayanan kesehatan remaja (usia 10 – 19 th ) yang mendapat pelayanan kesehatan (KIE, Pelayanan medis, Pelayanan Konseling) di wilayah kerja selama periode Januari s/d Desember tercapai 435 remaja (14,2%) dari target 3063 remaja (Masalah) Man
Kurangnya pemahaman petugas mengenai pelayanan remaja
Usulan kegiatan di POA tahun sebelumnya belum memasukkan kegiatan pelayanan kesehatan remaja
Metode
Money
Petugas terbatas sehingga tidak bisa menjaring keseharan remaja
Dana untuk pelayanan remaja di luar puskesmas tidak ada
Monev belum berjalan optimal setiap bulan
Petugas kurang melakukan pencatatan setiap pelayanan kepada remaja (10-19 tahun), baik hanya dengan KIE, medis, konseling)
Material
Cakupan pelayanan kesehatan remaja (10-19 th) t ercapai 576 remaja (14,2%) dari target 576 remaja (Masalah)
4.2.5
Program P2M
1. Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita tercapai 1 (30,96%) dari target 3 kasus (Masalah).
Man
Money
Petugas kurang mendukung upaya penemuan pneumonia pada balita
Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita tercapai 36 (15,9%) dari target 226 kasus (Masalah)
Koordinasi dengan lintor masih kurang
Petugas jarang menghitung frekuensi nafas jika ada balita ISPA Metode
Matherial
2. Angka keberhasilan pengobatan pasien PX baru BTA(+)Tercapai 12 orang (47,6%) dari target 25 orang
Man
Money
Dana untuk penyuluhan HIV di berbagai kelompok terbatas
Petugas masih belum memprioritaskan HIV karena puskesmasn non klinik VCT
Kelompok sasaran dijangkau penyuluhan HIV di Puskesmas tercapai 0 orang (0%) dari target 7 kelompok (Masalah)
Perencanaan penyuluhan kelompok berisiko HIV belum pernah dilakukan Pendataan kelompok berisiko HIV belum dilakukan Metode
Matherial
Leaflet tentang HIV untuk berbagai kelompok tidak ada
3. Jumplah kegiatan penyuluhan HIV /AIDS di puskedmas tercapai 150 orang (4%) dari target 3024 orang
Man
Money
Dana untuk pendampingan pemeriksaan jentik terbatas
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat perindukan nyamuk
Angka Bebas Jentik (ABJ) tercapai 75% dari target 95% (Masalah) Konsep 1 rumah 1 jumantik belum jalan
Pembentukan timlak DBD tiap desa belum dilakukan Stiker pemantauan jentik dipasang tiap rumah tidak ada
Gerakan Jum at bersih dengan fokus 3M belum jalan ’
Metode
Material
4. Angka Bebas Jentik (ABJ) tercapai 1843(97%) dari target 1900 (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pendampingan pemeriksaan jentik terbatas
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat perindukan nyamuk
Angka Bebas Jentik (ABJ) tercapai 75% dari target 95% (Masalah) Konsep 1 rumah 1 jumantik belum jalan
Pembentukan timlak DBD tiap desa belum dilakukan Stiker pemantauan jentik dipasang tiap rumah tidak ada
Gerakan Jum at bersih dengan fokus 3M belum jalan ’
Metode
Material
5. Penderita positif malaria yang di Follow up tercapai 0 (0%) dari target 4 orang (Masalah).
Man
Money
Tidak ditemukannya penderita malaria
Penderita positif malaria yang di Follow up tercapai 0 (0%) dari target 4 orang (Masalah)
Metode
Material
6. Imunasasi HB 0-7 hari tercapai 444 (93,1%) dari target 477 bayi (Masalah)
7. Imunisasi BCG bayi tercapai 486 (96,5%) dari target 504 (Masalah)
8. Imunisasi Campak anak kelas 1 sd tercapai 913 (95,7%) dari targrt 955 anak (Masalah)
9. Imunisasi TT5WUS 15-45 tahun tercapai 274 HUS (5,8%) dari target 4763 HUS (Masalah)
4.2.6
Laboratorium
1. Pemeriksaan Hemoglobin pada Bumil tercapai 301 (55,2%) dari target 545 (Masalah).
Man
Money
Tarip laboratorium mahal Petugas laboratorium sering tidak ada di tempat Pemeriksaan Hemoglobin pada Bumil tercapai 590 (95,2%) dari target 620 (Masalah) Kegiatan pencarian kasus di luar gedung masih sangat sedikit Media sosialisasi pemeriksaan HB ibu hamil tidak ada
Sistem pusling untuk meningkatkan pemeriksaan HB belum dilakukan
Metode
Matherial
2. Pemeriksaan Protein Urine pada Bumil tercapai 301 (73,2%) dari target 411 (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pelacakan ibu hamil kurang
Koordinasi dengan jejaring puskesmas belum jalan
Monevrutin tiap bulan belum dilakukan
Sistem rujukan dari bidan desa masih belum jalan Metode
Material
Pemeriksaan Protein Urine pada Bumil tercapai 372 (60%) dari target 620 (Masalah)
4.2.7
Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan
Man
Money
Kader juga kurang peduli dengan gangguan kesehatan mata Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun tercapai 22 (15,2%) dari target 145 (Masalah) Koordinasi dengan lintor masih kurang
Pelacakan kasus masih kurang
Metode
Matherial
4.2.8
Upaya Kesehatan Jiwa Penemuan dan Penanganan Kasus Gangguan Kesehatan Jiwa
Man
Money
Tidak ada dana transport bagi kader untuk peencarian kasus
Kader masih ada yang belum melaporkan kasus gangguan kesehatan jiwa
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku Napza dari rujukan kader dan masyarakat tercapai 74 (94,3%) dari target 77 (Masalah).
Koordinasi dengan lintor desa masih kurang
Pelacakan kasus masih kurang
Metode
Matherial
4.3 Analisa Masalah Program pengembangan 4.3.1 Upaya Kesehatan Usila
Jumplah pra lansia dan lansia baru yang dilayani kesehataannya sesuai standar tercapai 2751 (59,2%) dari targrt 4699 (Masalah) Man
Money
Tidak ada dana transport bagi kader untuk peencarian kasus
Kader masih ada yang belum melaporkan kasus gangguan kesehatan jiwa
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku Napza dari rujukan kader dan masyarakat tercapai 74 (94,3%) dari target 77 (Masalah).
Koordinasi dengan lintor desa masih kurang
Pelacakan kasus masih kurang
Metode
Matherial
4.3.2 Upaya Kesehatan Mata (Pencegahahn kebutaan) 1. Penemuan kasus di masyarakat dan puskesmas melalui pemeriksaan fisus/referasi tercapai 697 (41,1%) dari target 1691 (Masalah)
2. Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas tercapai 836 kasus (96,3%) dari target 868 (Masalah)
3. Penemuan kasus buta katarak pada usia lebih dari tercapai 0 (0%) dari target 145 kasus buta katarak (Masalah) 4.3.3 Penanganan kasus kesehatan jiwa 1. Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa trecapai 2 (62,5%)dari target 3 (Masalah)
Man
Money
Tidak ada dana pendukung untuk pembentukkan kelompok khusus ini
Masyarakat belum pernah berpikir perlunya ada kelompok khusus dalam upaya penemuan dini dan
Pemberdayaan klpk masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa tercapai 0 (0%) dari target 2 (Masalah).
rujukan kasus gangguan jiwa
Koordinasi dengan lintor desa dalam pembahasan pembentukan kelompok khusus ini belum pernah dilakukan Pembentukan dan pembinaannya masih belum jelas
Metode
Matherial
Jumlah penderita gangguan jiwa masih relatif kecil perdesanya
2. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku napza dari rujukan kader dan masyarakat tercapia 2 (36,4%) dari target 6(Masalah)
3. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke rumah sakit / spesialis tercapai 3 (45,5%) dari target 7 (Masalah)
Man
Money
Masyarakat masih enggan jika keluarganya di kirim ke RSJ
Penanganan kasus Kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis tercapai 17 (85%) dari target 20 (Masalah).
Koordinasi dengan lintor desa sudah jalan tetapi ada keluarga yang masih meenolak
Pendekatan ke keluarga dirasa masih kurang
Metode
Matherial
4.3.4 Upaya Kesehatan Olah Raga
1. Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader tercapai 1 (34,7%) dari target 3 (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pelatihan kader tidak ada
Kader kesorga belum ada
Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader tercapai 0 (0%) dari target 12 (Masalah). Koordinasi dengan lintor masih kurang
Jadwal kegiatan belum tersusun Buku petunjuk teknis kesorga belum ada
Koordinasi dengan linprog masih kurang
Metode
Matherial
2. Peleyanan kesehatan tercapai 0 (0%) pasien dari target 8 pasien (Masalah)
3. Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah tercapai 0 (0%) dari target 2202 (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pemeriksaan kesegaran jasmani tidak ada
Petugas masih kurang memahami
Kader kesorga belum ada
Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah tercapai 0 (0%) dari target 3661 (Masalah) Koordinasi dengan linprog/lintor masih kurang
Jadwal kegiatan pemeriksaan kesegaran jasmani belum tersusun Buku petunjuk teknis kesorga belum ada
Pembinaan kesorga dari dinkes masih kurang
Metode
Matherial
4.3.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 1.
Pembinaan kesehatan gigi di posyandu tercapai 8 posyandu (55,8%) dari target 14 posyandu (Masalah)
2. Pembinaan kesehatan kesehatan gigi pada TK tercapai tercapai 14 TK (87,5%) dari target 16 (Masalah). (Masalah).
Man
Money
Dana untuk pembinaan kesehatan kesehatan gigi pada anak TK tidak tidak ada
Petugas Petugas gilut gilut teerbatas teerbatas
Pembinaan kesehatan gigi gigi pada TK tercapai 6 (27,3%) dari target 22 (Masalah) (Masalah) ). Koordinas Koordinasii dengan dengan lintor lintor masih kurang kurang
Jadwal Jadwal kegiatan kegiatan pembinaan pembinaan kesehatan kesehatan gigi gigi dan mulut mulut belum tersusun Koordinas Koordinasii dengan dengan linprog linprog masih kurang kurang
Metode
Matherial
3. Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna tercapai 69(2,1%) dari target 3245 (Masalah).
Man
Money Pemahaman orang tua tentang perawatan gigi gigi paripurna masih masih kurang
Sosialisasi perawatan gigi paripurna kepada kepada anak sekolah masih kurang
Sosialisasi kepada orang tua tentang perawatan gigi paripurna masih masih kurang Skrining kesehatan gigi di sekolah masih kurang
Metode
Matherial
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna tercapai tercapai 280 (23,2%) dari Target 1208 (Masalah)
4.3.6 Perawatan Kesehatan Masyarakat Kegiatan askep pada keluarga rawan tercapai 137 (85,6%) dari target 160 (Masalah)
Man
Money
Petugasmasih Petugasmasih salah salah dalam dalam menentukan menentukan target peencapaian peencapaian
Petugas Petugas masih masih salah salah dalam dalam menentuk menentukan an jumlah sasaran
Dana untuk Kunjungan Kunjungan rumah beelum ada
Askep pada keluarga rawan tercapai 45 (8,9%) dari target 60% (508 Koordinasi Koordinasi dengan dengan bidan bidan masih kurang
Jadwal Jadwal kegiatan kegiatan kunjungan kunjungan rumah rumah untuk untuk perkesm perkesmas as belum belum tersusu tersusun n dengan dengan baik baik Monev Monev bulanan bulanan belum belum ditindakla ditindaklanjuti njuti dengan dengan RTL dan TL yang yang baik
Metode
Matherial
(Masalah).
4.3.7 Bina Kesehatan Tradisional
1. Pembinanan pengobatan tradisional tanaman obat tercapai 13 Kegiatana (84,4%) dari target 15 batra (Masalah).
Man
Money
Petugas masih belum memahami juknis pembinaan batra toga
Pengetahuan masyarakat tentang toga masih kurang
Dana untuk pembinaan pengobat tradisional tidak ada
Pembinanan pengobatan tradisional tanaman obat tercapai 0 batra (0%) dari target 25 batra (Masalah) Koordinasi dengan linprog/lintor tentang toga masih kurang
Jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional toga belum tersusun Buku juknis batra toga belum ada
Pendataan riil pengobat tradisional toga belum dilakukan Metode
Matherial
2. Pembinanan pengobatan tradisional keterampilan tercapai 0 kegiatan (00%) dari target 4 batra (Masalah).
Man
Money Pengetahuan masyarakat tentang batra keterampilan keterampilan masih kurang
Petugas masih relatif baru memegang program ini
Koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra keterampilan masih kurang
Metode
Dana untuk pembinaan pengobat pengobat tradisional keterampilan tidak ada
Pembinanan pengobatan pengobatan tradisional keterampilan tercapai 3 kegiatan (60%) dari target 5 batra (Masalah) (Masalah)
Jadwal kegiatan pembinaan pengobat pengobat tradisional keterampilan belum tersusun Pendataan riil pengobat tradisional keterampilan sudah dilakukan tetapi masih terbatas bekam
Buku juknis pembinaan batra batra keterampilan belum ada Matherial
3. Frekuensi pembinaan batra tercapai 2 (66,7%) kegiatan dari target 3 kali per tahun (Masalah).
Man
Money Pengetahuan masyarakat tentang batra masih kurang kurang
Dana untuk pembinaan pengobat pengobat tradisional tidak ada
Petugas masih relatif baru memegang program ini
Frekuensi pembinaan batra batra tercapai 0 kegiatan dari target 4 kali per tahun (Masalah) Koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra disetiap desa masih kurang
Jadwal kegiatan pembinaan pengobat pengobat tradisional belum belum tersusun Buku juknis pembinaan batra batra belum ada
Pendataan riil pengobat tradisional tradisional secara keseluruhan keseluruhan belum dilakukan dilakukan Metode
Matherial
4.3.8 Upaya Kesehatan Kerja
Masalah : cakupan jumlah klinik perusahaan yang dibina sebesar 0 (0%) dari target 80% (Masalah).
Man
Money
Petugas masih belum memahami konsep klinik perusahaan
Pengetahuan pengusaha tentang perlunya klinik perusahaan masih kurang
Dana untuk pembentukan klinik klinik perusahaan tidak ada
Cakupan jumlah klinik perusahaan yang dibina sebesar 0 (0%) dari target 80% (Masalah) Koordinasi dengan perusahaan tentang kesker belum pernah dilakukan dilakukan
Metode
Jadwal kegiatan pembinaan kesker ke perusanaan belum tersusun Belum pernah ada pembahasan di lokakarya lokakarya mini linprog/lintor linprog/lintor tentang klinik perusahaan
Klinik perusahaan belum ada
Matherial
4.3.9 Pemberdayaan Masyarakat dalam Hidup Sehat
1. Isntitusi pendidikan di kaji (Institusi pendidikan klasifikasi IV) tercapai 26 (74,3%) dari target 35 (Masalah)
Man
Money
Petugas puskesmas terbatas
Dana untuk survey PHBS terbatas
Kader Bagas Belum Ada
Tatanan TTU yang dikaji (TTU klasifikasi IV) tercapai 226 (71,3%) dari target 317 (Masalah).
Koordinasi dengan lintor desa kurang Blangko survey PHBS belum digandakan Jadwal survey PHBS belum tersusun dengan baik Metode
Matherial
2. Tatanan pondok pesantren yang dikaji tercapai 0 (0%)dari target 1( Masalah) Man
Money
Petugas puskesmas terbatas
Dana untuk survey PHBS terbatas
Kader Bagas Belum Ada
Tatanan pondok pesantren yang dikaji (Ponpes Klasifikasi IV) tercapai 4 (66,7%) dari target 6 (Masalah).
Koordinasi dengan lintor pesantren belum pernah dilaksanakan
Blangko survey PHBS belum digandakan Jadwal survey PHBS belum tersusun dengan baik
Metode
Matherial
3. Tatanan tempat kerja yang dikaji tercapai 2(40%) dari target 5 (Masalah)
Man
Money
Petugas puskesmas terbatas
Dana untuk survey PHBS terbatas
Kader Bagas Belum Ada
Tatanan tempat kerja yang dikaji (Tempat Kerja Klasifikasi IV) tercapai 11 (84,6%) dari target 13 (Masalah).
Koordinasi dengan lintor tempat desa belum pernah dilaksanakan
Blangko survey PHBS belum digandakan Jadwal survey PHBS belum tersusun dengan baik
Metode
Matherial
4.3.10 Upaya Pojok Gizi Kunjungan pojok gizi tercapai 641(79,49%) dari target 806 (Masalah)
Man
Petugas gizi merangkap tugas lain sehingga terkadang tidak bisa buka pojok gizi
Money
Petugas lain belum memahami sepenuhnya kasus rujukan gizi yang harus dirujuk ke pojok gizi
Kunjungan pojok gizi tercapai 217 (5,6%) dari target 3846 (Masalah).
Koordinasi dengan linprog masih kurang
Jadwal pojok gizi masih kurang Metode
Matherial
4.3 Alternatif Pemecahan Masalah 4.3.1
Program Promosi Kesehatan
Masalah Prioritas
Rumah tangga sehat tercapai 1501 KK (91%) dari target 1640 KK (Masalah).
Intervensi dan penyuluhan PHBS di rumah tangga tercapai 170 kelompok (83%) dari target 204 kelompok (Masalah).
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4.
5.
Intervensi penyuluhan untuk institusi TTU (Tempat-Tempat Umum) tercapai
6. 1. 2. 3. 4.
Dana SMD Terbatas Blangko survey PHBS belum ada Kader Bagas belum ada di setiap desa Penyuluhan kurang maksimal Jadwal SMD belum tersusu n Koordinasi dengan lintor desa kurang Petugas puskesmas terbatas
Dana Transport petugas Penyuluhan terbatas Media penyuluhan seperti laflet dll terbatas Jumlah Kader KPK terbatas Penjadwalan penyuluhan ke masyarakat/kelompok belum disusun dengan baik Pengetahuan dan keterampilan KPK masih kurang Koordinasi linprog/lintor kurang Dana transport petugas penyuluhan terbatas Media penyuluhan laflet dll terbatas Jumlah Kader KPK terbatas Penjadwalan penyuluhan ke
SKOR
Hasil Mx E x E x R
Ranking
192 108
1 3
3
81
4
2
2
16
6
2 5 2
3 4 1
3 4 2
72 160 12
5 2 7
4
4
4
3
192
3
5
3
5
3
225
2
1 5
2 5
5 5
3 5
30 625
6 1
Pelatihan penyuluhan PHBS pada KPK Lokakarya mini lintor diaktifkan
4 3
2 5
5 2
2 2
80 60
4 5
Pengajuan dana transport petugas untuk penyuluhan PHBS TTU 2. Pengajuan dana penggandaan leaflet PHBS TTU 3. Pembentukan/pelatihan kader KPK
4
4
4
3
192
3
5
3
5
3
225
2
1
2
5
3
30
6
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah M 4 4
E 4 3
E 4 3
R 3 3
3
3
3
2
2
4 2 3
3. 4.
Pengajuan dana transport petugas untuk penyuluhan PHBS RT Pengajuan dana penggandaan leaflet PHBS RT Pembentukan dan pelatihan kader KPA Penyusunan jadwal penyuluhan PHBS RT
5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2.
1.
Pengajuan dana SMD melalui BOK Pengajuan dana pengadaan blangko survey PHBS Sosialisasi pembentukan desa siaga + bagas Pengajuan dana penyuluhan PHBS tatanan RT Penyusunan jadwal SMD Koordinasi melalui lokmin lintor Koordinasi linprog dengan pelaksana (bidan)
TTU (Masalah). 6. Masalah Prioritas
Posyandu puri tercapai 0 posyandu (0%) dari target 34 posyandu (Masalah).
1. 2. 3.
1. 2. 3. 4.
Dana bantuan untuk kemandirian posyandu tidak ada Dukungan toma dan kader untuk terwujudnya posyandu puri kurang Pengetahuan kader tentang posyandu puri masih kurang Sosialisasi posyandu puri masih kurang Pendampingan untuk terwujudnya posyandu puri belum dilakukan Dana transport petugas penyuluhan terbatas Dana penyuluhan untuk kader KPK terbatas Media penyuluhan seperti leaflet dll terbatas Jumlah Kader KPA terbatas
1.
Pengajuan dana transport petugas untuk pembinaan posyandu 2. Sosialisasi ke Toma tentang posyandu puri 3. Pelatihan kader tentang posyandu puri
2
2
60
5
SKOR E E 4 4
R 3
Hasil Mx E x E x R 192
Ranking 3
4 5
4 3
3 5
3 3
144 225
4 1
2 4
2 2
2 5
2 5
16 200
5 2
1.
Pengajuan dana transport petugas untuk penyuluhan napza Pengajuan dana penyuluhan untuk kader KPK dalam rangka penyuluhan napza Pengajuan dana untuk pengadaan media penyuluhan seperti leaflet dll Penambahan jumlah Kader KPA melalui perekrutan dan pelatihan kader KPK Pelatihan kader KPK untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang penyuluhan napsa Penyusunan jadwal penyuluhan tentang napsa tiap bulan dan tahunan Melaksanakan koordinasi penyuluhan Napza dengan BNN Pengajuan dana transport petugas untuk penyuluhan di Ponpes Pengajuan dana transport penyuluhan bagi kader KPK di ponpes Pengajuan dana untuk pengadaan media penyuluhan seperti leaflet dll Penambahan jumlah Kader KPA melalui perekrutan dan pelatihan kader KPK Pelatihan kader KPK untuk peningkatan
5
4
5
5
500
1
4
3
4
3
144
3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
6
4
2
3
3
72
5
2
5
5
4
200
2
3
2
1
2
12
7
5
4
5
5
500
1
4
3
4
3
144
3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
6
4
2
3
3
72
5
2. 3. 4.
6.
Jadwal penyuluhan tentang napsa belum tersusun Koordinasi dengan BNN belum pernah dilakukan Dana transport petugas penyuluhan terbatas Dana penyuluhan kader KPK terbatas
6.
3.
4.
Media penyuluhan seperti leaflet dll terbatas Jumlah Kader KPA terbatas
5.
Pengetahuan dan keterampilan KPK
5.
3.
M 4
5
Sosialisasi posyandu puri ke kader Pendampingan dan supervisi ke setiap posyandu
5.
2.
3
4. 5.
Pengetahuan dan keterampilan KPK tentang napsa masih kurang
1.
Lokakarya mini lintor diaktifkan Alternatif Pemecahan Masalah
5.
7. Intervensi penyuluhan untuk pondok pesantren tercapai 3 ponpes (60%) dari target 5 ponpes (Masalah).
6.
Penyebab Masalah
4. 5. Penyuluhan Napza tercapai 9 kali (8,8%) dari target 102 kali (Masalah).
masih kurang Koordinasi dengan TTU kurang
7. 1. 2.
4.
6. 7.
Jadwal penyuluhan ponpes belum tersusun Koordinasi dengan ponpes belum dilakukan
Masalah Prioritas
Intervensi penyuluhan untuk institusi tempat kerja (Pmrth, Swasta, Pabrik) tercapai 18 tempat kerja (69,2%) dari target 26 institusi (Masalah).
6. 7.
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Dana transport petugas penyuluhan terbatas Dana penyuluhan untuk kader KPK terbatas Media penyuluhan seperti leaflet dll terbatas Jumlah Kader KPA terbatas Pengetahuan dan keterampilan KPK masih kurang Pendataan tempat kerja belum dilakukan Jadwal penyuluhan kelompok kerja belum tersusun Koordinasi dengan tempat kerja belum dilakukan
Penyusunan jadwal penyuluhan di ponpes. Melaksanakan koordinasi dengan ponpes
2 3
2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
Pengajuan dana transport petugas penyuluhan institusi tempat kerja Pengajuan dana penyuluhan untuk kader KPK Pengajuan dana untuk pengadaan media penyuluhan seperti leaflet dll Penambahan jumlah kumlah Kader KPK Pelatihan kader KPK untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan penyuluhan instuitusi tempat kerja Melaksanakan pendataan tempat kerja Penyusunan jadwal penyuluhan kelompok kerja Melaksanakan koordinasi dengan tempat kerja melalui lokmin lintor
5 1
4 2
200 12
2 7
Ranking
M 5
E 4
E 5
R 5
Hasil MxExEx R 500
4
3
4
3
144
3
3
2
3
3
54
6
2 4
2 2
2 3
2 3
16 72
7 5
2 3
5 2
5 1
4 2
200 12
2 8
3
3
3
3
81
4
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1.
5 2
1
4.3.2
Program Kesehatan Lingkungan
Masalah Prioritas
Pembinaan sarana tempattempat umum tercapai 190 TTU (77,9%) dari target 224 TTU (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 175 TTU (75,8%) dari target 231 TTU (Masalah).
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
Dana transport petugas untuk pembinaan TTU terbatas Dana transport bagi kader tidak ada Formulir pemeriksaan/inspeksi TTU belum diperbanyak Jumlah Kader Desa Siaga untuk membantu pemeriksaan TTU belum ada Pengetahuan kader tentang pemeriksaan TTU masih sangat kurang Penjadwalan pemeriksaan TTU belum disusun dengan baik Koordinasi dengan lintor desa tentang TTU masih kurang
Dana bantuan perbaikan TTU tidak ada Dana Sosialisasi pengelola TTU tidak ada Leaflet persyaratan TTU belum ada untuk dibagikan kepada pengelola Jumlah Kader Desa Siaga untuk membantu sosialisasi TTU belum ada Pengetahuan kader tentang TTU memenuhi syarat kesehatan masih sangat kurang Penindakan kepada pengelola TTU yang tidak memenuhi syarat tidak ada Metode pemeriksaan TTU belum meninggalkan pesan perbaikan kepada
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1.
Hasil MxExExR
Ranking
256
1
M 4
E 4
E 4
R 4
4 3
3 3
3 3
3 3
108 81
3 4
2
2
2
2
16
6
4
2
3
3
72
5
5.
Pengajuan dana transport petugas untuk pembinaan TTU Pengajuan dana transport bagi kader tidak ada Pengajuan dana untuk penggandaan formulir pemeriksaan/inspeksi TTU Sosialisasi Desa Siaga dengan pembentukan Kader Desa Siaga untuk membantu pemeriksaan TTU Pelatihan kader bagas tentang pemeriksaan TTU
6.
Penyusunan jadwal pemeriksaan TTU
2
5
4
4
160
2
7.
Melaksanakan koordinasi dengan lintor desa tentang TTU melalui lokmin lintor
3
2
1
2
12
7
Pengajuan dana stimulasi bantuan perbaikan TTU Pengajuan dana sosialisasi pengelola TTU Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet persyaratan TTUuntuk dibagikan kepada pengelola Penambahan jumlah Kader Desa Siaga untuk membantu sosialisasi TTU Pelatihan kader dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang TTU memenuhi syarat kesehatan Upaya pemberian teguran dan penindakan kepada pengelola TTU yang tidak memenuhi syarat kesehatan Melakskanakan pemeriksaan TTU dengan
5 4 3
4 3 2
5 4 3
5 3 3
500 144 54
1 3 6
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
2
5
5
4
200
2
3
2
1
2
12
8
2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5.
6.
7.
8.
Masalah Prioritas
Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas tercapai 5 desa (55.6%) dari target 9 desa (Masalah).
8.
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah jamban Sehat (70% jamban diperiksa) tercapai 7270 jamban dari target 7433 jamban (Masalah).
Dukungan toma dan pemerintah desa kepada TTU tidak memenuhi syarat masih kurang
3
M 5 4
E 4 3
E 5 3
R 4 3
3
3
3
Sosialisasi dan kooirdinasi lintor kecamatan untuk meendapatkan dukungan lintor kecamatan dan desa Meningkatkan koordinasi/advokasi dengan lintor kecamatan dalam STBM Mengusulkan pelaksanaan pemicuan STBM terkoordinir dengan petugas sanitasi puskesmas lain melalui Dinas Kesehatan Pengajuan dana bantuan untuk jamban melalui anggaran desa melalui MMD Pengajuan penambahan dana pemicuan STBM melalui BOK Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet tentang jamban sehat Pembentukan tim teknis desa sebagai tenaga pembantu pelaksana teknis STBM di desa (Bagas) Pemberian stimulasi dana jamban untuk membangun jamban sehat melalui ADD Pengajuan tenaga pemicuan yang belum dikenal masyarakat setempat ke dinkes
2
2
4
2
4
Sosialisasi perlunya dukungan toma dan pemerintah desa pada pelaksanaan STBM melalui MMD, lokakarya mini lintas sektor
3
1. 2.
Pengajuan dana untuk kegiatan STBM di 4 desa Koordinasi dengan petugas sanitasi dari puskesmas lain untuk pelaksana STBM (pemicuan) 3. Koordinasi dengan pelakskana teknis (bidan) untuk pelaksanaan STBM 4.
lintor 5.
6.
Pelaksanaan STBM belum terkoordinir oleh Dinas Kesehatan
6.
1.
1.
2.
Dana bantuan untuk jamban masih terbatas Dana pemicuan STBM ada tapi terbatas
3.
Leaflet tentang jamban sehat belum ada
3.
4.
3
Tenaga pelaksana teknis desa STBM terbatas 5. Kesadaran masyarakat untuk membangun jamban sehat masih sangat kurang 6. Pemicuan belum dilaksanakan oleh orang luar yang tidak dikenal masyarakat setempat 7. Dukungan toma dan pemerintah desa kepada pelaksanaan STBM belum maksimal
2.
4. 5. 6.
7.
3
3
81
4
Hasil MxExExR
Ranking
256 108
1 3
3
81
5
2
4
32
6
4
3
96
4
4
3
240
2
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
Dana untuk kegiatan terbatas sampai 5 desa Petugas puskesmas pelaksana STBM terbatas Petugas puskesmas merangkap tugas lain sehingga tidak fokus kepada STBM Dukungan lintor kecamatan, desa kurang Koordinasi/advokasi dengan kecamatan masih kurang
TTU Sosialisasi kepada toma dan pemerintah desa untuk ikut melaksanakan pembinaan kepada TTU yang tidak memenuhi syarat kesehatan
4
3
5
4
5
4
256
2
4
3
5
5
300
1
3
3
3
3
81
7
2
2
2
4
32
9
4
2
4
3
96
5
3
4
3
240
3
2
3
3
54
8
9.
Masalah Prioritas
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki Akses terhadap jamban tercapai 7270 KK (86,7%) dari target 83,89 KK (Masalah).
9.
Meningkatkan koordinasi dengan lintor kecamatan melalui forum komunikasi kecamatan, lokakarya mini lintor dan saat MMD
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4.
5. 6.
7.
8.
Jumlah Desa yang sudah ODF (Open Defecation Free) tercapai 2 desa (66,7%) dari target 3 desa (Masalah).
kepada masyarakat Koordinasi dengan lintor kecamatan masih kurang
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
4
1.
Kesadaran masyarakat untuk membangun jamban sehat masih sangat kurang Pemicuan belum dilaksanakan oleh orang luar yang tidak dikenal masyarakat setempat Dukungan toma dan pemerintah desa kepada pelaksanaan STBM belum maksimal Metode pemicuan belum disertai dengan monitoring dan evaluasi secara rutin tiap minggu Dana bantuan untuk jamban masih terbatas Dana pemicuan STBM ada tapi terbatas Leaflet tentang jamban sehat belum ada Tenaga pelaksana teknis desa STBM terbatas Kesadaran masyarakat untuk membangun jamban sehat masih sangat kurang Pemicuan belum dilaksanakan oleh orang luar yang tidak dikenal masyarakat setempat Metode pemicuan belum disertai dengan
5.
2. 3. 4.
6.
7.
8.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengajuan dana bantuan untuk membangun jamban melalui dana ADD Pengajuan dana pemicuan STBM melalui BOK Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet tentang jamban sehat Pembentukan tim teknis desa untuk membantu tenaga pelaksana teknis desa STBM Sosialisasi kepada masyarakat untuk membangun jamban sehat Pengajuan tenaga pemicuan belum dilaksanakan masyarakat ke dinkes
3
108
4
Hasil MxExExR
Ranking
256
2
M 5
E 4
E 5
R 4
4
3
5
5
300
1
3
3
3
3
81
7
2
2
2
4
32
9
4
2
4
3
96
5
4
3
4
3
240
3
Sosialisasi dan koordinasi dengan toma dan pemerintah desa dalam pelaksanaan STBM
3
2
3
3
54
8
Merencanakan monitoring dan evaluasi secara rutin tiap minggu terhadap pelaksanaan STBM
3
2
5
3
90
6
Pengajuan dana bantuan untuk membangun jamban melalui dana ADD Pengajuan dana pemicuan STBM melalui BOK Pengajuan dana pengadaan leaflet jamban sehat Pembentukan tim teknis desa untuk membantu tenaga pelaksana teknis desa STBM Sosialisasi kepada masyarakat untuk membangun jamban sehat Pengajuan tenaga pemicuan belum dilaksanakan masyarakat ke dinkes
5
4
5
4
256
2
4
3
5
5
300
1
3
3
3
3
81
7
2
2
2
4
32
9
4
2
4
3
96
5
4
3
240
3
4 7.
3
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
Dana bantuan untuk jamban masih terbatas Dana pemicuan STBM ada tapi terbatas Leaflet tentang jamban sehat belum ada Tenaga pelaksana teknis desa STBM terbatas
3
Merencanakan monitoring dan evaluasi secara
3
8.
Dukungan toma/ pemerintah desa kepada pelaksanaan STBM belum maksimal 9. Koordinasi/ advokasi dengan lintor kecamatan masih kurang Masalah Prioritas
Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) tercapai 2744 SAB (34,7%) dari target 7897 SAB (Masalah).
9.
Meningkatkan koordinasi ke lintor kecamatan
3
Dana Inspeksi SAB terbatas Blangko Inspeksi SAB belum ada Kader Bagas Belum Ada di setiap desa
1. 2. 3.
4.
Petugas terbatas/merangkap tugas lain
4.
5.
SBH belum aktif sehingga belum bisa membantu pelaksanaan survey Koordinasi dengan desa dan kecamatan relatif masih kurang Jadwal inspeksi SAB belum tersusun dengan baik
5.
1.
6. 7.
Pengajuan dana Inspeksi SAB melalui BOK Pengajuan dan penggandaan blangko Inspeksi SAB Pembentukan kader Bagas di setiap desa untuk membantu inspeksi SAB Petugas meminta bantuan tenaga pelaksana (bidan) dalam pelaksanaan inspeksi SAB Survey SAB melalui tenaga SBH Peningkatan koordinasi dengan desa kecamatan melalui lokmin lintor, MMD Penyusunan jadwal inspeksi SAB dengan baik
Dana Inspeksi rumah terbatas dibanding jumlah rumah yang ada 2. Blangko Inspeksi rumah belum ada 3. Kader Bagas Belum Ada di setiap desa
1. 2.
4.
4.
5. 6. 7. 1.
2.
Petugas terbatas dan merangkap tugas lain SBH belum aktif sehingga belum bisa membantu pelaksanaan survey Koordinasi dengan desa dan kecamatan relatif masih kurang Jadwal inspeksi rumah belum tersusun dengan baik Jumlah tenaga terbatas sehingga tidak bisa melaksanakan klinik sanitasi setiap hari Belum ada tenaga lain yang bisa
3.
5.
2
5
3
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2. 3.
7.
Klinik sanitasi (2% pengunjung puskesmas)
Sosialisasi dan koordinasi dengan toma dan pemerintah desa dalam pelaksanaan STBM
Penyebab Masalah
6.
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar tercapai 2744 rumah (31,1%) dari target 8827 rumah (Masalah).
8.
dan
Pengajuan dana Inspeksi rumah melalui BOK Pengajuan dan penggandaan blangko Inspeksi rumah Pembentukan kader Bagas di setiap desa untuk membantu inspeksi rumah Petugas meminta bantuan tenaga pelaksana (bidan) dalam pelaksanaan inspeksi rumah Survey rumah sehat melalui tenaga SBH
Peningkatan koordinasi dengan desa dan kecamatan melalui lokmin lintor, MMD 7. Penyusunan jadwal inspeksi rumah dengan baik 1. Mengubah metode klinik sanitasi dengan mewakilkan petugas BP untuk mengisi rekam klinik sanitasi 2. Melatih tenaga lain yang bisa membantu
90
6
Hasil MxExExR
Ranking
320 240 81
1 3 5
M 4 4 3
E 4 3 3
E 5 5 3
R 4 4 3
2
2
2
4
32
6
4
2
4
3
96
4
4
3
3
3
18
7
5
4
5
3
300
2
4 4 3
4 3 3
5 5 3
4 4 3
320 240 81
1 3 5
2
2
2
4
32
6
4
2
4
3
96
4
4
3
3
3
18
7
5
4
5
3
300
2
6.
3
3
3
3
81
2
2
2
2
4
32
3
(3%) dari target 302 pengunjung (Masalah).
di puskesmas belum dikoordinasikan dengan petugas di BP maupun petugas TB
Masalah Prioritas
Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 1662 rumah (21%) dari target 7898 rumah (Masalah)
koordinasi sistem pengisian blangko klinik sanitasi di puskesmas dengan petugas di BP maupun petugas TB
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Dana transport petugas untuk pembinaan rumah terbatas Dana bantuan/stimulasi rumah sehat tidak ada Media penyuluhan seperti leaflet dll terbatas Jumlah Kader untuk membantu sosialisasi rumah sehat terbatas Pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat masih kurang Penjadwalan penyuluhan rumah sehat belum disusun dengan baik Koordinasi dengan lintor desa tentang rumah sehat masih kurang STBM masih terfokus pada jamban belum sampai 5 pilar dan belum ke sanitasi rumah secara menyeluruh
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengajuan dana transport petugas untuk pembinaan rumah terbatas Pengajuan dana bantuan/stimulasi rumah sehat melalui dana ADD Pengajuan dana untuk pengadaan media penyuluhan seperti leaflet Membentuk kader bagas untuk membantu sosialisasi rumah sehat Sosialisasi rumah sehat kepada masyarakat khusus (sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat) Penjadwalan penyuluhan rumah sehat per desa
Peningkatan sistem koordinasi dengan lintor desa tentang rumah sehat 8. Peningkatan masalah STBM tidak terfokus pada jamban tetapi sampai 5 pilar dan secara menyeluruh
Hasil MxExExR
Ranking
256
2
5
300
1
3
3
81
7
2
2
4
32
9
2
4
3
96
5
M 5
E 4
E 5
R 4
4
3
5
3
3
2 4 4
3
4
3
240
3
3
2
3
3
54
8
3
2
5
3
90
6
4.3.3
Program Gizi
Masalah Prioritas
Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan dimana berat badanya berada dibawah garis merah pada KMS tercapai 12 balita BGM (8,9%) dari target 135 balita BGM (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2.
3.
4.
5.
6.
Jumlah Bumil KEK yang ditemukan dengan ukuran LILA < 23,5 cm tercapai 30 bumil KEK (25,2%) dari target 119 bumil KEK (Masalah).
1. 2. 3.
4.
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah M 4
E 4
E 4
R 3
Hasil Mx E x E x R
Ranking
192
1
Dana pelacakan gizi buruk masih kurang Jumlah Kader untuk membantu pelacakan gizi buruk masih kurang Pengetahuan masyarakat tentang gizi buruk masih kurang Pemanfaatan hotline service untuk melaporkan penemuan kasus belum maksimal Koordinasi dengan lintor desa/kader tentang penemuan kasus BGM masih kurang surveilance atau pelacakan gizi buruk masih kurang
1.
Pengajuan dana pelacakan gizi buruk
2.
Pembentukan kader bagas untuk membantu pelacakan gizi buruk
4
3
3
3
108
3
3.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang gizi buruk
3
3
3
3
81
4
4.
Sosialisasi hotline service untuk melaporkan penemuan kasus gizi kurang atau buruk Peningkatan koordinasi dengan lintor desa/kader tentang penemuan kasus BGM Peningkatan kegiatan surveilance atau pelacakan gizi buruk
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
Dana pencarian kasus KEK tidak ada Kader siaga belum terbentuk
1.
4
4
4
3
192
2
4
5
5
3
300
1
Petugas puskesmas terbatas dan merangkap tugas lain
3.
Perngajuan dana pencarian kasus KEK Pembentukan kader siaga di setiap desa Koordinasi dengan petugas puskesmas lain untuk pencariak kasus bumil KEK Dukungan masyarakat untuk melapor masih kurang Meningkatkan koordinasi dengan kader posyandu di tiap desa Meningkatkan frekuensi kunjungan
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
6
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
3
Dukungan masyarakat untuk melapor masih kurang 5. Koordinasi dengan kader posyandu masih kurang 6. Kunjungan rumah dalam
5.
6.
2.
4. 5. 6.
masih kurang
Masalah Prioritas
Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 2 kali per tahun tercapai 2037 balita (94,2%) dari target 2163 balita (Masalah).
Penyebab Masalah
1.
Kesadaran ibu balita tentang pemberian vitamin A masih kurang 2. Petugas puskesmas terbatas dan merangkap tugas lain 3. Waktu pelaksanaan terbatas
4.
Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium tercapai 118 rumah tangga (73,8%) dari target 118 rumah tangga (Masalah).
bumil KEK
Koordinasi dengan desa dan kecamatan relatif masih kurang 5. Jadwal pelaksanaan tidak bersamaan dengan posyandu 1. Dana transport petugas untuk sosialisasi garam beryodium masih kurang 2. Dana transport bagi kader tidak ada 3. Masih adanya peredaran garam yang tidak beryodium 4. Jumlah Kader Desa Siaga untuk membantu sosialisasi garam beryodium masih kurang 5. Pengetahuan ibu tentang garam beryodium dan pengujiannya masih kurang 6. Sosialisasi garam beryodium kepada ibu-ibu masih kurang 7. Koordinasi dengan lintor desa tentang garam beryodium
SKOR
Hasil Mx E x E x R
Ranking
96
3
4
400
1
4
3
108
2
2
4
3
4
5
4
2
3
3
72
4
5
4
5
4
256
2
4
3
5
5
300
1
3
3
3
3
81
7
Alternatif Pemecahan Masalah
Sosialisasi tentang vitamin A kepada ibu balita Koordinasi dengan petugas puskesmas lain untuk mendukung pemberian vitamin A Menambah tenaga pelaksanana untuk mensiasati waktu pelaksanaan yang terbatas Koordinasi dengan desa dan kecamatan relatif masih kurang Jadwal pelaksanaan diubah agar bersamaan dengan posyandu 1. Pengajuan dana transport petugas untuk sosialisasi garam beryodium 2. Pengajuan dana transport bagi kader melalui ADD 3. Sosialisasi kepada ibu tentang cara mengetes garam beryodium
M 4
E 2
E 4
R 3
4
5
5
3
3
2
4.
Pembentukan kader bagas untuk membantu sosialisasi garam beryodium
2
2
2
4
32
9
5.
Sosialisasi kepada ibu tentang garam beryodium dan pengujiannya
4
2
4
3
96
5
6.
Penambahan frekuensi sosialisasi garam beryodium kepada ibu-ibu Peningkatan koordinasi dengan lintor desa tentang garam beryodium
4
3
4
3
240
3
3
2
3
3
54
8
7.
masih kurang intens
4.3.4
beryodium
Program KIA/KB (Bayi dan Balita)
Masalah Prioritas
Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap (K4) tercapai 566 bumil (95,1%) dari target 595 bumil (Masalah).
Drop out K1 - K4 (Cakupan K1-Cakupan K4) tercapai 9 ibu hamil (31%) dari target 29 bumil (Masalah).
Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditangani tercapai 29 bayi (36,3%) dari target 80 bayi (Masalah). Pelayanan bayi paripurna tercapai 514 bayi (97,2%) dari target 529 bayi (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4.
Dana sosialisasi/pelacakan tidak ada. Kesadaran ibu hamil perikksa hamil kurang. Penyuluhan kurang maksimal. Kerjasama linprog/lintor kurang.
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2.
Pengajuan dana untuk sosialisasi/pelacakan. Pengadaan kelas ibu hamil.
Hasil Mx E x E x R
Ranking
192
1
M 4
E 4
E 4
R 3
4
3
3
3
108
2
3. 4.
Pendampingan P4K. Penggalangan kerjasama melalui lokakarya mini linprog/lintor.
3 2
3 2
3 2
3 2
81 16
3 4
Dana sosialisasi tidak ada. Kurangnya pengetahuan masyarakat. 3. Penyuluhan kurang maksimal. 4. Kurangnya pemantauan ibu hamil. 5. Kurangnya kerjasama linprog/lintor. Kasus neoristi memang tidak ada
1.
Pengajuan dana untuk sosialisasi/pelacakan. Pengadaan kelas ibu hamil. Pendampingan P4K. Penimngkatan pemantauan ibu hamil terutama bumil resti. Penggalangan kerjasama melalui lokakarya mini linprog/lintor.
4
2
4
3
96
3
4 3 2
5 3 2
5 4 4
4 3 3
400 108 4
1 2 5
4
2
3
3
72
4
-
-
-
-
-
-
-
1.
1.
4
2
4
3
96
3
4
3
3
4
144
1
3
3
4
3
108
2
2
2
4
3
4
5
1. 2.
2. 3. 4.
Tidak ada dana untuk transport kader. Penyuluhan kurang maksimal. Petugas kurang kerjasama linprog/lintor. Kurangnya pengetahuan tentang
2. 3. 4. 5.
Pengajuan dana transport kader untuk pelacakan. 2. Pengajuan dana penyuluhan tentang pelayanan kesehatan bayi paripurna. 3. Meningkatkan kerjasama linprog/lintor melalui sosialisasi 4. Penyuluhan tentang kesehatan bayi
masyarakat tentang pelayanan bayi paripurna.
Masalah Prioritas
Pelayanan kesehatan anak Balita tercapai 1919 balita (90,1%) dari target 2130 balita (Masalah).
Penyebab Masalah
1.
Jarak faskes jauh.
2.
Sediaan obat terbatas.
3.
Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan balita kurang. Penyuluhan kurang maksimal. Kurang kerjasama linprog/lintor. Kurangnya kunjungan rumah.
4. 5. 6.
Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah tercapai 1007 apras (87,6%) dari target 1149 apras (Masalah).
tentang pelayanan bayi paripurna.
1.
2. 3.
4.
5.
6.
Dana transport bagi petugas untuk pemantauan anak prasekolah terbatas Leaflet pelayanan anak pra sekolah belum ada Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan anak pra sekolah Kurangnya pengetahuan kader tentang pelayanan anak pra sekolah Koordinasi lintor dengan diknas tentang pelayanan kesehatan anak prasekolah masih kurang Petugas kurang koordinasi dengan lintas program
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1.
Meningkatkan kunjungan rumah balita. 2. Pengajuan obat untuk penyakit utama anak balita 3. Melaksanakan penyuluhan melalui kelas ibu balita. 4. 5.
6. 1.
2. 3.
Peningkatan frekuensi penyuluhan kepada masyarakat Penyampaian informasi pelayanan anak balitas melalui lokakarya mini linprog/lintor Pengajuan dana transport bagi kunjungan rumah Pengajuan dana transport bagi petugas untuk pemantauan anak prasekolah Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet pelayanan anak pra sekolah Sosialisasi kepada masyarakat tentang pelayanan anak pra sekolah
Hasil Mx E x E x R
Ranking
180
1
M 3
E 3
E 5
R 2
4
2
4
3
96
4
4
3
3
4
144
3
3
3
4
3
108
2
2
2
4
3
4
6
4
2
3
3
72
5
4
4
5
4
320
1
4
3
5
4
240
3
3
3
3
3
81
5
4.
Sosialisasi kepada kader tentang pelayanan anak pra sekolah
2
2
2
4
32
6
5.
Peningkatan koordinasi lintor dengan diknas tentang pelayanan kesehatan anak prasekolah
4
2
4
3
96
4
6.
Peningkatan koordinasi dengan lintas program dalam pelayanan anak pra
4
3
3
3
18
7
7.
4.3.5
Kurangnya monev, RTL dan TL secara rutin setiap bulan
7.
Peningkatan monev, RTL dan TL secara rutin setiap bulan
5
4
5
3
300
2
Program KIA (Anak Usia Remaja)_
Masalah Prioritas
Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah untuk SD/MI tercapai 4 kali (57,1%) dari tyarget 7 kali (Masalah)
Penyebab Masalah
1.
Dana untuk pembinaan sekolah belum ada 2. Leaflet tentang kesehatan anak sekolah belum ada
1.
3.
Petugas merangkap program lain sehingga kurang fokus Petugas kurang kerjasama dengan lintas program
3.
Koordinasi dengan lintor sekolah masih kurang
5.
4.
5.
Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah untuk SMP/MTs tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah).
Alternatif Pemecahan Masalah
1.
2.
4.
Dana untuk pembinaan sekolah belum ada 2. Leaflet tentang kesehatan anak sekolah SMP belum ada
1.
3.
Petugas merangkap program lain sehingga kurang fokus Petugas kurang kerjasama dengan lintas program
3.
Koordinasi dengan lintor sekolah masih kurang
5.
4.
5.
2.
4.
SKOR M
E
E
R
Pengajuan dana untuk pembinaan sekolah Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet tentang kesehatan anak sekolah Berkoordinasi dengan petugas lain untuk pembinaan sekolah Melaksanakan sosialissi meelalui lokakarya mini kepada lintas program Meningkatkan koordinasi dengan lintor sekolah dengan mengundang dalam lokakarya mini lintor
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
2
2
2
2
16
5
4
2
3
3
72
4
Pengajuan dana untuk pembinaan sekolah Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet tentang kesehatan anak sekolah (SMP) Berkoordinasi dengan petugas lain untuk pembinaan sekolah Melaksanakan sosialissi meelalui lokakarya mini kepada lintas program Meningkatkan koordinasi dengan lintor sekolah dengan mengundang
4
4
5
3
240
1
4
3
4
3
144
2
3
3
4
3
108
3
2
2
3
3
36
5
2
3
3
3
54
4
Ranking
1
Masalah Prioritas
Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah untuk SMA/MA tercapai 4 kali (57,1%) dari target 7 kali (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5.
Dana untuk pembinaan sekolah belum ada Leaflet tentang kesehatan anak sekolah SMA belum ada Petugas merangkap program lain sehingga kurang fokus Petugas kurang kerjasama dengan lintas program Koordinasi dengan lintor sekolah masih kurang
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2.
3. 4.
5.
Cakupan pelayanan kesehatan remaja (Remaja) tercapai 576 remaja (14,2%) dari target 576 remaja (Masalah)
1. 2.
3. 4. 5.
6.
Dana untuk pelayanan remaja di luar puskesmas tidak ada Petugas terbatas sehingga tidak bisa menjaring keseharan remaja Kurangnya pemahaman petugas mengenai pelayanan remaja Monev belum berjalan optimal setiap bulan Petugas kurang melakukan pencatatan setiap pelayanan kepada remaja (10-19 tahun), baik hanya dengan KIE, medis, konseling) Usulan kegiatan di POA tahun sebelumnya belum memasukkan kegiatan pelayanan kesehatan
1. 2.
3. 4.
Hasil Mx E x E x R
Ranking
240
1
3
144
2
4
3
108
3
2
3
3
36
5
2
3
3
3
54
4
Pengajuan dana untuk pelayanan remaja di luar puskesmas Berkoordinasi dengan bidan desa untuk menjaring keseharan remaja
3
3
5
2
180
1
4
2
4
3
96
4
Kurangnya pemahaman petugas mengenai pelayanan remaja Mengaktifkan monev setiap bulan
4
3
3
4
144
3
3 2
3 2
4 4
3 3
108 4
2 6
4
2
3
3
72
5
Pengajuan dana untuk pembinaan sekolah Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet tentang kesehatan anak sekolah SMA Berkoordinasi dengan petugas lain untuk pembinaan sekolah Melaksanakan sosialissi meelalui lokakarya mini kepada lintas program Meningkatkan koordinasi dengan lintor sekolah dengan mengundang dalam lokakarya mini lintor
5.
Menertibkan pencatatan setiap pelayanan kepada remaja (10-19 tahun), baik hanya dengan KIE, medis, konseling)
6.
Mengusulkan kegiatan di RUK puskesmas tentang kegiatan pelayanan kesehatan remaja
M 4
SKOR E E 4 5
R 3
4
3
4
3
3
2
Masalah Prioritas
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk Murid SD/MI MA tercapai 125 murid (42,4%) dari target 295 murid (Masalah).
Penyebab Masalah
1.
2. 3. 4. 5.
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk murid SMP/MTs tercapai 4 murid (50%) dari target 8 murid (Masalah).
1.
2.
3. 4. 5.
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan untuk murid SMA/MA tercapai 10 murid (20%) dari target 50 murid (Masalah).
1.
2. 3.
Dana untuk pembinaan kader tiwisada sudah ada tetapi masih kurang Kurangnya pemahaman petugas mengenai target yang ditetapkan Monev belum berjalan optimal setiap bulan Petugas kurang memperhatikan target pada saat perencanaan Koordinasi linprog/lintor melalui minilokakarya masih kurang Dana untuk pembinaan kader tiwisada belum ada untuk anak SMP Kurangnya pemahaman petugas mengenai target yang ditetapkan Petugas kurang memperhatikan target pada saat perencanaan Monev belum berjalan optimal setiap bulan Koordinasi linprog/lintor melalui minilokakarya masih kurang Dana untuk pembinaan kader tiwisada belum ada untuk anak SMA Kurangnya pemahaman petugas mengenai target yang ditetapkan Petugas kurang memperhatikan target pada saat perencanaan
Alternatif Pemecahan Masalah M 4
SKOR E E 4 5
R 3
4
3
4
Monev harus mengkaji penyebab dan RTL tiap bulan Meninta petugas memperhatikan target pada saat perencanaan Peningkatan koordinasi linprog/lintor melalui minilokakarya
3
3
2
1.
Pengajuan dana untuk pembinaan kader tiwisada
2.
Sosialisasi target yang ditetapkan menurut perbub tentang SPM
3.
Monev harus mengkaji penyebab dan RTL tiap bulan Meninta petugas memperhatikan target pada saat perencanaan Peningkatan koordinasi linprog/lintor melalui minilokakarya
1. 2.
3. 4. 5.
4. 5.
Pengajuan dana untuk pembinaan kader tiwisada Sosialisasi target yang ditetapkan menurut perbub tentang SPM
Hasil Mx E x E x R
Ranking
240
1
3
144
2
4
3
108
3
2
3
3
36
5
2
3
3
3
54
4
4
4
5
3
240
1
4
3
4
3
144
2
3
3
4
3
108
3
2
2
3
3
36
5
2
3
3
3
54
4
1.
Pengajuan dana untuk pembinaan kader tiwisada
4
4
5
3
240
1
2.
Sosialisasi target yang ditetapkan menurut perbub tentang SPM Meninta petugas memperhatikan target pada saat perencanaan
4
3
4
3
144
2
3
3
4
3
108
3
3.
minilokakarya masih kurang
4.3.6
linprog/lintor melalui minilokakarya
Program P2M
Masalah Prioritas
Angka Bebas Jentik (ABJ) tercapai 75% dari target 95% (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Penemuan penderita Diare yang diobati di Puskesmas dan Kader tercapai 587 kasus (78,5%) dari target 748 kasus (Masalah).
1. 2. 3.
4.
5. 6.
Alternatif Pemecahan Masalah
SKOR M
E
E
R
Pengajuan dana pendampingan pemeriksaan jentik berkala 2. Pengajuan dana pengadaan stiker pemantauan jentik berkala 3. Pengajuan dana sosialiasi 3M
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4
4
3
3
144
3
3
3
4
3
108
4
4.
Ranking
Dana untuk pendampingan pemeriksaan jentik terbatas Stiker pemantauan jentik dipasang tiap rumah tidak ada Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) container Pembentukan timlak DBD tiap desa belum dilakukan Gerakan Jum’at bersih dengan fokus 3M belum jalan Konsep 1 rumah 1 jumantik belum jalan
1.
Pengajuan dana sosialisasi timlak DBD tiap desa 5. Sosialisasi TK Kecamatan tentang konsep jum’at bersih Plus 3M 6. Pengajuan dana sosialisasi pembentukan jumantik 1 rumah 1 jumantik
2
2
2
2
16
6
4
2
2
3
48
5
2
5
4
4
160
2
Dana untuk sosialisasi kepada kader terbatas Leaflet tentang diare terbatas Kader masih kurang paham dengan peran penemuan penderita diare Kerjasama dengan jejaring puskesmas masih kurang dalam pelaporan diare Kerjasama lintas program kurang Koordinasi dengan kader tentang
1.
4
1
2
3
24
6
4
2
3
3
72
4
3
3
4
3
108
3
2
2
5
2
40
5
4
5
5
3
300
2
2. 3.
4. 5.
Pengajuan dana untuk sosialisasi kepada kader tentang diare Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet tentang diare Pengajuan dana untuk sosialiasi kepada kader tentang peran dalam penemuan penderita diare Sosialisasi kepada jejaring puskesmas tentang pelaporan diare Sosialisasi kepada pelaksana program (bidan desa) mengenai penemuan penderita diare
1
rangka penemuan diare
Masalah Prioritas
Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita tercapai 36 (15,9%) dari target 226 kasus (Masalah).
Imunisasi TT 5 WUS (15-45 tahun) tercapai 645 WUS (32,2%) dari target 2001 WUS (Masalah). Penderita positif malaria yang di Follow up tercapai 0 (0%) dari target 4 orang (Masalah). Kelompok sasaran HIV dijangkau di Puskesmas tercapai 0 orang (0%) dari target 7 kelompok (Masalah).
Penyebab Masalah
1.
Petugas kurang mendukung upaya penemuan pneumonia pada balita 2. Petugas jarang menghitung frekuensi nafas jika ada balita ISPA 3. Koordinasi lintor masih kurang
Alternatif Pemecahan Masalah
1.
Sosialisasi dan koordinasi kepada petugas untuk mendukung upaya penemuan pneumonia pada balita 2. Sosialisasi dan koordinasi kepada petugas untuk menghitung frekuensi nafas jika ada balita diidagnose ISPA 3. Sosialisasi dan koordinasi lintor dalam rangka penemuan pneumonia pada balita
SKOR
Hasil Mx E x E x R
Ranking
M 4
E 5
E 5
R 4
400
2
5
5
5
5
625
1
3
3
3
3
81
3
Vaksin tidak tersedia
Mengusulkan untuk pengadaan vaksin ke dinkes
5
5
5
5
625
1
Penderita tidak ada
Meningkatkan kunjungan rumah untuk pencarian penderita
5
5
5
5
625
1
1.
1.
4
3
3
3
108
3
4
2
3
3
72
5
5
5
4
3
300
2
2
2
5
4
80
4
4
5
5
4
400
1
2. 3.
4. 5.
Dana untuk penyuluhan HIV di berbagai kelompok terbatas Leaflet tentang HIV untuk berbagai kelompok tidak ada Petugas masih belum memprioritaskan HIV karena puskesmasn non klinik VCT Pendataan kelompok berisiko HIV belum dilakukan Perencanaan penyuluhan kelompok berisiko HIV belum pernah dilakukan
2.
3.
4. 5.
Pengajuan dana untuk penyuluhan HIV di berbagai kelompok terbatas Pengajuan dana untuk pengadaan leaflet tentang HIV untuk berbagai kelompok Petugas akan memprioitaskan kegiatan sosialisasi HIV ke berbagai kelompok berisiko Melaksanakan pendataan kelompok berisiko HIV Petugas akan menyusun rencana kegiatan sosialisasi HIV ke berbagai
Angka penggunaan RL tercapai 0 kasus (0%) dari target 25 (Masalah).
4.3.7
Tidak ada kasus
-
-
-
-
-
-
-
Ranking
Laboratorium
Masalah Prioritas
Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB tercapai 156 (46,6%) dari target 336 (Masalah).
Penyebab Masalah
1.
Dana untuk pelacakan kasus TB terbatas Kader juga masih kurang memahami tanda awal TB paru Pengobatan tersangka lama Sistem rujukan dari kader masih kurang
1.
5.
Koordinasi dengan lintas sektor masih kurang
5.
1.
Dana untuk pelacakan ibu hamil kurang Alat dan bahan kadang kekurangan stok Monev rutin tiap bulan belum dilakukan Sistem rujukan dari bidan desa masih belum jalan Koordinasi dengan jejaring puskesmas belum jalan
1.
Tarip laboratorium mahal Media sosialisasi pemeriksaan HB ibu hamil tidak ada Petugas laboratorium sering tidak ada di tempat Sistem pusling untuk
1. 2.
2. 3. 4.
Pemeriksaan Protein Urine pada Bumil tercapai 372 (60%) dari target 620 (Masalah).
2. 3. 4. 5.
Pemeriksaan Hemoglobin pada Bumil tercapai 590 (95,2%) dari target 620 (Masalah).
1. 2. 3. 4.
SKOR M
E
E
R
Hasil MxExExR
Pengajuan dana untuk pelacakan kasus TB Pengajuan dana pelatihan kader tentang tanda awal TB paru Pembentukan PMO karena pengobatan tersangka lama Peningkatan sistem rujukan TB dari kader Peningkatan koordinasi dengan lintas sektor
4
4
4
3
192
1
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
2
2
2
2
16
5
4
2
3
3
72
4
Pengajuan dana untuk pelacakan ibu hamil kurang Pengajuan alat dan bahan untuk pemerikskaan protein urine Melaksanakan monev rutin tiap bulan dan tidak boleh tertunda Sosialisasi adanya sistem rujukan dari bidan desa Melaksanakan koordinasi dengan jejaring puskesmas
4
4
4
3
192
1
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
2
2
2
2
16
5
4
2
3
3
72
4
Tarip laboratorium mahal Media sosialisasi pemeriksaan HB ibu hamil tidak ada Petugas laboratorium sering tidak ada di tempat Sistem pusling untuk meningkatkan
4
4
4
3
192
1
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
Alternatif Pemecahan Masalah
2. 3. 4.
2. 3. 4. 5.
3. 4.
5.
Masalah Prioritas
Pemeriksaan test kehamilan tercapai 496 (620%) dari target 620 (Masalah).
Kegiatan pencarian kasus di luar gedung masih sangat sedikit
5.
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5.
Harga tes kehamilan murah dan mudah dibeli di apotek Punya alat sendiri di rumah Petugas kurang dalam pelacakan ibu hamil Bisa periksa sendiri di rumah Koordinasi dengan kader masih kurang
Kegiatan pencarian kasus di luar gedung masih sangat sedikit
4
2. 3. 4. 5.
Memberikan kemudahan tes kehamilan Kunjungan rumah dengan menawarkan tes kehamilan Menyusun jadwal rutin pelacakan ibu hamil Sosialisasi validitas hasil periksa tes kehamilan oleh petugas Menjalin kerjasama dengan kader untuk meningkatkan kunjungan bumil untuk tes kehamilan
3
3
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1.
2
72
4
Hasil MxExExR
Ranking
192
1
M 4
E 4
E 4
R 3
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
2
2
2
2
16
5
4
2
3
3
72
4
4.3.8
Upaya Kesehatan Usila
Masalah Prioritas
Penyebab Masalah
Tidak ada masalah
4.3.9
-
Alternatif Pemecahan Masalah
SKOR M -
--
E -
E -
R -
Hasil MxExExR
Ranking
-
-
Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan
Masalah Prioritas
Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun tercapai 22 (15,2%) dari target 145 kasus buta katarak (Masalah)
Penyebab Masalah
1. 2. 3.
Kader juga kurang peduli dengan gangguan kesehatan mata Pelacakan kasus masih kurang Koordinasi dengan lintor masih kurang
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2. 3.
Sosialisasi kepada kader tentang gangguan kesehatan mata Meningkatkan kunjungan rumah untuk pelacakan kasus katarak Meningkatkan koordinasi dengan lintor desa dan kecamatan
SKOR M
E
E
R
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
Ranking
1
4.3.10 Upaya Kesehatan Jiwa Masalah Prioritas
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku Napza dari rujukan kader dan masyarakat tercapai 74 (94,3%) dari target 77 (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2.
3. 4.
Tidak ada dana transport bagi kader untuk peencarian kasus Kader masih ada yang belum melaporkan kasus gangguan kesehatan jiwa Koordinasi dengan lintor desa masih kurang Pelacakan kasus masih kurang
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2.
3.
4. Penanganan kasus kes jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis tercapai 17 (85%) dari target 20 (Masalah).
1. 2.
3.
Pemberdayaan klpk masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa tercapai 0 (0%) dari target 2 (Masalah).
1.
Masyarakat masih enggan jika keluarganya di kirim ke RSJ Koordinasi dengan lintor desa sudah jalan tetapi ada keluarga yang masih meenolak Pendekatan ke keluarga dirasa masih kurang
Tidak ada dana pendukung untuk pembentukkan kelompok khusus ini 2. Jumlah penderita gangguan jiwa masih relatif kecil perdesanya 3. Masyarakat belum pernah berpikir perlunya ada kelompok khusus penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa 4. Koordinasi lintor desa dalam pembentukan kelompok khusus
1.
2.
3.
1.
Pengajuan dana transport bagi kader untuk peencarian kasus jiwa Sosialisasi kepada kader untuk melaporkan kasus gangguan kesehatan jiwa Meningkatkan koordinasi dengan lintor desa dan kecamatan tentang kesehatan jiwa Meningkatkan frekuensi pelacakan kasus kesehatan jiwa Sosialisasi kepada masyarakat dan keluarga tentang perawatan gangguan jiwa ke RSJ Melaksanakan koordinasi dengan lintor desa dan kunjungan rumah keluarga gangguan jiwa Kunjungan rumah rutin kepada keluarga khusus yang menolak perawatan gangguan jiwa Pengajuan dana untuk pembentukkan kelompok khusus
Penggabungan kelompok khusus dari beberapa desa 3. Sosialisasi kepeda masyarakat perlunya ada kelompok khusus penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa 4. Merencanakan kegiatan sosialisasi dan koordinasi lintor desa dalam
SKOR M
E
E
R
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
2
2
2
2
16
4
4
3
3
3
108
2
3
3
3
3
81
3
5
4
4
4
320
1
5
4
5
4
400
1
4
4
4
3
192
5
4
3
5
4
240
3
3
5
5
3
225
4
Ranking
1
2.
pembinaannya masih belum jelas
pembentukan dan pembinaannya kelompok khusus
4.3.11 Upaya Kesehatan Olah Raga Masalah Prioritas
Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah tercapai 0 (0%) dari target 3661 (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader kesorga tercapai 0 (0%) dari target 12 (Masalah).
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dana untuk pemeriksaan kesegaran jasmani tidak ada Buku petunjuk teknis kesorga belum ada Petugas masih kurang memahami Kader kesorga belum ada Koordinasi dengan linprog/lintor masih kurang Jadwal kegiatan pemeriksaan kesegaran jasmani belum tersusun Pembinaan kesorga dari dinkes masih kurang Dana untuk pelatihan kader tidak ada Buku petunjuk teknis kesorga belum ada Kader kesorga belum ada Koordinasi dengan lintor masih kurang Jadwal kegiatan belum tersusun Koordinasi dengan linprog masih kurang
Alternatif Pemecahan Masalah M
E
E
R
Pengajuan dana untuk pemeriksaan kesegaran jasmani Pengajuan buku petunjuk teknis kesorga ke dinkes Petugas masih kurang memahami
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4
Kader kesorga belum ada Koordinasi dengan linprog/lintor masih kurang Jadwal kegiatan pemeriksaan kesegaran jasmani belum tersusun
2 4
2 2
2 3
2 3
16 72
7 5
2
5
4
4
160
2
Pembinaan kesorga dari dinkes masih kurang
3
2
1
2
12
8
1. Pengajuan dana untuk pelatihan kader 2. Permohonan buku petunjuk teknis kesorga ke dinkes 3. Pembentukan kader kesorga di tiap desa 4. Sosialisasi dan koordinasi kesorga di tiap desa dan kecamatan 5. Menyusun jadwal kegiatan pembinaan kesorga di tiap desa 6. Melaksanakan koordinasi kesorga dengan linprog desa dan kecamatan
4
4
4
3
192
1
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4 7
2
2
2
2
16
4
2
3
3
72
5 2
2
5
4
4
160
8
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
SKOR
Ranking
1
4.3.12 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Masalah Prioritas
Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal SD/MI 18 (72%) dari target 22 (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3.
4. 5.
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna tercapai 280 (23,2%) dari target 1208 (Masalah).
Pembinaan kesehatan gigi pada TK tercapai 6 (27,3%) dari target 22 (Masalah).
Dana untuk bimbingan sikat gigi massal SD/MI tidak ada Petugas merangkap tugas lain sehingga beban kerja berlebih Jadwal kegiatan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI belum tersusun Monev bulanan masih belum dilaksanakan secara maksimal Koordinasi dengan linprog/lintor masih kurang
Pemahaman orang tua tentang perawatan gigi paripurna masih kurang Sosialisasi kepada orang tua tentang perawatan gigi paripurna masih kurang Skrining kesehatan gigi di sekolah masih kurang Sosialisasi perawatan gigi paripurna kepada anak sekolah masih kurang 1. Dana untuk pembinaan kesehatan gigi pada anak TK tidak ada 2. Petugas gilut teerbatas 3. Jadwal kegiatan pembinaan kesehatan gigi dan mulut belum tersusun
Alternatif Pemecahan Masalah M
E
E
R
Pengajuan dana untuk bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI 2. Meningkatkan koordinasi dengan petugas lain 3. Menyusun jadwal kegiatan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI 4. Melaksanakan monev bulanan secara rutin tiap bulan 5. Meningkatkan koordinasi linprog/lintor melalui lokakarya mini Sosialisasi pemahaman orang tua tentang perawatan gigi paripurna Sosialisasi kepada orang tua tentang perawatan gigi paripurna
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
4
4
4
4
256
1
4
3
3
3
108
3
Peningkatan skrining kesehatan gigi di sekolah masih kurang Sosialisasi perawatan gigi paripurna kepada anak sekolah
3
3
4
4
144
2
2
2
3
3
36
4
1.
4
4
5
4
320
2
4
3
3
3
108
3
5
5
5
5
625
1
1.
Pengajuan dana untuk pembinaan kesehatan gigi pada anak TK 2. Penambahan pelaksana teknis petugas dari bidan desa 3. Penyusunan jadwal kegiatan pembinaan kesehatan gigi/mulut 4. Peningkatan koordinasi dengan
SKOR
Ranking
1
5. Masalah Prioritas
Rasio Gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut tercapai 81 (231,4%) dari target 35 (50%) (Masalah).
1.
2.
3.
4.
5.
Koordinasi dengan lintor masih kurang Penyebab Masalah
Kesadaran masyarakat terhadap perawatan gigi 2 kali setahun masih kurang Masyarakat datang berobat gigi jika sudah sakit gigi sehingga harus dicabut Sosialisasi tentang perawatan gigi kepada masyarakat masih kurang Skrining kesehatan gigi di masyarakat belum pernah dilakukan Promosi perawatan gigi sebelum sakit belum pernah dilakukan
lintor desa dan kecamatan
4
Alternatif Pemecahan Masalah
2
3
3
72
M
E
E
R
Sosialisasi kepada masyarakat terhadap perawatan gigi 2 kali setahun 2. Sosialisasi kepada masyarakat untuk berobat gigi sebelum sakit gigi
5
3
5
4
Hasil MxExEx R 300
5
3
3
3
135
4
3.
Sosialisasi tentang perawatan gigi kepada masyarakat
5
3
5
5
375
2
4.
Skrining kesehatan gigi di masyarakat belum pernah dilakukan
5
5
4
4
400
1
5.
Promosi perawatan gigi sebelum sakit belum pernah dilakukan
4
2
3
3
72
5
1.
SKOR
4
Ranking
3
4.3.13 Perkesmas Masalah Prioritas
Askep pada kelompok rawan tercapai 45 dari target 806 (5,58%) kelompok rawan
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Dana untuk Kunjungan rumah beelum ada Petugas masih salah dalam menentukan jumlah sasaran Petugas masih salah dalam menentukan target peencapaian Jadwal kegiatan kunjungan rumah untuk perkesmas belum tersusun dengan baik Monev bulanan belum ditindaklanjuti dengan RTL dan TL yang baik Koordinasi dengan bidan masih kurang
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Pengajuan dana untuk Kunjungan rumah Pendataan sasaran perkesmas Petugas melihat target pencapaian sesuai SPM Menyusun jadwal kegiatan kunjungan rumah untuk perkesmas Melaksanakan monev bulanan ditindaklanjuti dengan RTL dan TL secara baik Meningkatkan koordinasi dengan bidan
SKOR M
E
E
R
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4 3
3 3
3 3
3 3
108 81
3 4
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
Ranking
1
4.3.14 Upaya Bina Kesehatan Tradisional Masalah Prioritas
Frekuensi pembinaan batra tercapai 0 kegiatan dari target 4 kali per tahun (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
Pembinanan pengobatan tradisional keterampilan tercapai 3 kegiatan (60%) dari target 5 batra (Masalah).
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Dana untuk pembinaan pengobat tradisional tidak ada Pengetahuan masyarakat tentang batra masih kurang Petugas masih relatif baru memegang program ini Buku juknis pembinaan batra belum ada Jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional belum tersusun Pendataan riil pengobat tradisional secara keseluruhan belum dilakukan Koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra disetiap desa masih kurang Dana untuk pembinaan pengobat tradisional keterampilan tidak ada Buku juknis pembinaan batra keterampilan belum ada Pengetahuan masyarakat tentang batra keterampilan masih kurang Petugas masih relatif baru memegang program ini Jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional keterampilan belum tersusun Koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra keterampilan masih kurang Pendataan riil pengobat tradisional
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengajuan dana untuk pembinaan pengobat tradisional Sosialisasi kepada masyarakat tentang batra Meningkatkan konsultasi ke dinkes tentang batra Menyusun buku juknis pembinaan batra Menyusun jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional Melaksanakan pendataan riil pengobat tradisional di setiap desa Melaksanakan koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra disetiap desa Pengajuan dana untuk pembinaan pengobat tradisional Sosialisasi kepada masyarakat tentang batra Meningkatkan konsultasi ke dinkes tentang batra Menyusun buku juknis pembinaan batra Menyusun jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional Melaksanakan pendataan riil pengobat tradisional di setiap desa Melaksanakan koordinasi
SKOR M
E
E
R
4
4
5
3
Hasil MxExEx R 240
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
3
2
1
2
12
8
4
4
5
3
240
1
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
Ranking
1
masih terbatas bekam Masalah Prioritas
Pembinanan pengobatan tradisional tanaman obat tercapai 0 batra (0%) dari target 25 batra (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2.
Dana untuk pembinaan pengobat tradisional tidak ada Buku juknis batra toga belum ada
3.
Pembinanan pengobatan tradisional lainnya tercapai 0 (0%) dari target 20 batra (Masalah).
batra disetiap desa Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2.
Pengetahuan masyarakat tentang toga masih kurang 4. Petugas masih belum memahami juknis pembinaan batra toga 5. Jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional toga belum tersusun 6. Koordinasi dengan linprog/lintor tentang toga masih kurang
3.
7.
Pendataan riil pengobat tradisional toga belum dilakukan
7.
1.
Dana untuk pembinaan pengobat tradisional lainnya tidak ada Buku juknis pembinaan batra lainnya belum ada Pengetahuan masyarakat tentang batra masih kurang Jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional lainnya belum tersusun Pendataan riil pengobat tradisional lainnya belum dilakukan Koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra lainnya masih kurang
1.
2. 3. 4.
5. 6.
4. 5.
6.
2. 3. 4. 5.
6.
Pengajuan dana untuk pembinaan pengobat tradisional Mengusulkan buku juknis batra ke dinkes Sosialisasi kepada masyarakat tentang batra toga Meningkatkan konsultasi ke dinkes tentang batra toga Menyusun jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional Melaksanakan koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra disetiap desa Melaksanakan pendataan riil pengobat tradisional di setiap desa Pengajuan dana untuk pembinaan pengobat tradisional Sosialisasi kepada masyarakat tentang batra Sosialisasi kepada masyarakat tentang batra Menyusun jadwal kegiatan pembinaan pengobat tradisional Melaksanakan pendataan riil pengobat tradisional di setiap desa Melaksanakan koordinasi dengan linprog /lintor tentang batra disetiap desa
SKOR M
E
E
R
4
4
5
3
Hasil MxExEx R 240
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
3
2
1
2
12
8
4
4
5
3
240
1
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
7
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
3
2
1
2
12
8
Ranking
1
4.3.15 Upaya Kesehatan Kerja Masalah Prioritas
Cakupan jumlah klinik perusahaan yang dibina sebesar 0 (0%) dari target 80% (Masalah).
Penyebab Masalah
1.
Klinik perusahaan belum ada
2.
Dana untuk pembentukan klinik perusahaan tidak ada Pengetahuan pengusaha tentang perlunya klinik perusahaan masih kurang Petugas masih belum m00emahami konsep klinik perusahaan Jadwal kegiatan pembinaan kesker ke perusanaan belum tersusun Belum pernah ada pembahasan di lokakarya mini linprog/lintor tentang klinik perusahaan Koordinasi dengan perusahaan tentang kesker belum pernah dilakukan
3.
4.
5.
6.
7.
Alternatif Pemecahan Masalah M
E
E
R
Sosialissi ke perusahaan untuk membentuk klinik perusahaan 2. Pengajuan dana untuk sosialisasi pembentukan klinik perusahaan 3. Sosialisasi ke pengusaha tentang perlunya klinik perusahaan
4
4
4
3
Hasil MxExEx R 192
4
3
3
3
108
3
3
3
3
3
81
4
4.
Konsultasi ke dinkes tentang konsep klinik perusahaan
2
2
2
2
16
7
5.
Penyusunan jadwal kegiatan pembinaan kesker ke perusanaan
4
2
3
3
72
5
6.
Sosialisasi klinik perusahaan di lokakarya mini linprog/lintor
2
5
4
4
160
2
7.
Melaksanakan koordinasi dengan perusahaan tentang kesker
3
2
1
2
12
8
1.
SKOR
Ranking
1
4.3.16 Pemberdayaan Masyarakat dalam Hidup Sehat Masalah Prioritas
Tatanan TTU yg dikaji (TTU klasifikasi IV) tercapai 226 (71,3%) dari target 317 (Masalah).
Tatanan pondok pesantren yang dikaji (Ponpes Klasifikasi IV) tercapai 4 (66,7%) dari target 6 (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2.
1. 2.
3.
Dana survey PHBS terbatas Blangko survey PHBS belum digandakan Kader Bagas Belum Ada
4.
Petugas puskesmas terbatas
4.
5.
Koordinasi dengan lintor desa kurang
5.
6.
Jadwal survey PHBS belum tersusun dengan baik
6.
1.
1.
3.
Dana untuk survey PHBS terbatas Blangko survey PHBS belum digandakan Kader Bagas Belum Ada
4.
Petugas puskesmas terbatas
4.
5.
Koordinasi dengan lintor ponpes belum pernah dilakukan
5.
6.
Jadwal survey PHBS belum tersusun dengan baik
6.
2.
SKOR
Hasil Mx E x E x R
Ranking
192 108
1 3
3
81
4
2
2
16
6
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
4 4
4 3
4 3
3 3
192 108
1 3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
6
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2
Alternatif Pemecahan Masalah
3.
2. 3.
Pengajuan dana untuk survey PHBS Pengajuan dana untuk penggandaan blangko survey PHBS Pengajuan dana untuk sosialisasi desa siaga dengan pembentukan Kader Bagas di 9 desa Koordinasi pelaksanaan survey PHBS dengan bidan desa di 9 desa Melaksanaan koordinasi dengan lintor desa melalui lokakarya mini lintas sektor Menyusun jadwal survey PHBS selama 12 bulan
Pengajuan dana untuk survey PHBS setiap ponpes Pengajuan dana untuk penggandaan blangko survey PHBS Pengajuan dana untuk sosialisasi desa siaga dengan pembentukan Kader Bagas di 9 desa Koordinasi pelaksanaan survey PHBS dengan bidan desa di 9 desa Melaksanaan koordinasi dengan lintor desa melalui lokakarya mini lintas sektor Menyusun jadwal survey PHBS selama 12 bulan
M 4 4
E 4 3
E 4 3
R 3 3
3
3
3
2
2
4
Masalah Prioritas
Tatanan tempat kerja yang dikaji (Tempat Kerja Klasifikasi IV) tercapai 11 (84,6%) dari target 13 (Masalah).
Penyebab Masalah
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Dana untuk survey PHBS terbatas Blangko survey PHBS belum digandakan Kader Bagas Belum Ada Petugas puskesmas terbatas Koordinasi dengan lintor tempat kerja belum pernah dilakukan Jadwal survey PHBS belum tersusun dengan baik
SKOR
Alternatif Pemecahan Masalah
1. 2. 3.
4. 5.
6.
Pengajuan dana untuk survey PHBS setiap tempat kerja Pengajuan dana untuk penggandaan blangko survey PHBS Pengajuan dana untuk sosialisasi desa siaga dengan pembentukan Kader Bagas di 9 desa Koordinasi pelaksanaan survey PHBS dengan bidan desa di 9 desa Melaksanaan koordinasi dengan lintor desa melalui lokakarya mini lintas sektor Menyusun jadwal survey PHBS selama 12 bulan
Hasil Mx E x E x R
Ranking
192 108
1 3
M 4 4
E 4 3
E 4 3
R 3 3
3
3
3
3
81
4
2
2
2
2
16
6
4
2
3
3
72
5
2
5
4
4
160
2