A. MASALAH GIZI DI INDONESIA
Sekitar 37,3 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, separo dari total rumah tangga mengonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, dan lebih dari 100 juta penduduk berisiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Itulah sebagian gambaran tingkat kesejahteraan rakat Indonesia ang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh untuk diatasi. Apalagi Indonesia sudah terikat dengan kesepa kes epakat katan an glo global bal unt untuk uk men men!apa !apaii "il "illen lenniu nium m #e$ #e$elo elopme pment nt %oa %oals ls &"# &"#%'s( %'s( den dengan gan mengurangi jumlah penduduk ang miskin dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal separo dari keadaan pada tahun )000. *erjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa kualitas sumber daa manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu negara bangsa. +e +erbentukna rbentukna sumber daa manusia ang berkualitas, aitu sumber daa manusia ang sehat, !erdas, dan produkti ditentukan oleh berbagai aktor. Salah satu aktor ang sangat esensial adalah terpenuhina kebutuhan pangan ang bergizi. *ermintaan pangan ang tumbuh lebih !epat dari produksina akan terus berlanjut. Akibatna, akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan produksi pangan domestik ang makin lebar. *enebab utama kesenjangan itu adalah adana pertumbuhan penduduk ang masih relati tinggi, aitu 1, persen per tahun tahun,, deng dengan an jumlah besar dan pen penebaran ebaran ang tidak merata. #ampa #am pak k lai lain n da dari ri ma masa salah lah ke kepe pend ndud uduk ukan an in inii ad adal alah ah me meni ning ngka katn tnaa ko komp mpet etisi isi pemanaatan sumber daa lahan dan air disertai dengan penurunan kualitas sumber daa tersebut. /al ini dapat menebabkan kapasitas produksi pangan nasional dapat terhambat pertumbuhanna. endahna konsumsi pangan atau tidak seimbangna gizi makanan ang dikonsumsi mengakibatkan tergangguna pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahna daa tahan tubuh terhadap serangan penakit, serta menurunna akti$itas dan produkti$itas kerja. *adaa ba *ad baii dan ana anak k bal balita, ita, kek kekura uranga ngan n giz gizii dap dapat at men mengak gakiba ibatka tkan n ter tergan ganggu gguna na pertumbuhan dan perkembangan isik, mental dan spiritual. ahkan pada bai, gangguan tersebut dapat bersiat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. 2ekurangan gizi pada bai dan balita, dengan demikian, akan mengakibatkan rendahna kualitas sumber daa manusia.
leh karena itu pangan dengan jumlah dan mutu ang memadai harus selalu tersedia dan dapat diakses oleh semua orang pada setiap saat. ahasan tersebut menggambarkan betapa eratna kaitan antara gizi masarakat dan pembangunan pertanian. 2eterkaitan tersebut se!ara lebih jelas dirumuskan dalam pengertian ketahanan pangan &ood se!urit( aitu tersediana pangan dalam jumlah dan mutu ang memadai dan dapat dijangkau oleh semua orang untuk hidup sehat, akti, dan produkti. "asalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang atau masarakat ang disebabkan oleh tidak seimbangna pemenuhan kebutuhanna akan zat gizi ang diperoleh dari makanan. "asalah gizi ang dalam bahasa Inggris disebut malnutrition, dibagi dalam dua kelompok aitu masalah gizi-kurang &under nutrition( dan masalah gizi-lebih &o$er nutrition(, baik berupa masalah gizi-makro ataupun gizi-mikro. %angguan kesehatan akibat masalah gizi-makro dapat berbentuk status gizi buruk, gizi kurang, atau gizi lebih. Sedang gangguan kesehatan akibat masalah gizi mikro hana dikenal sebutan dalam bentuk gizi kurang zat gizi mikro tertentu, seperti kurang zat besi, kurang zat odium, dan kurang $itamin A. "asalah gizi makro, terutama "asalah kurang energi dan protein &24*(, telah mendominasi perhatian para pakar "asalah gizi selama puluhan tahun. *ada tahun 150-an data dari lapangan di banak negara menunjukkan bahwa "asalah gizi utama bukan kurang protein, tetapi lebih banak karena kurang energi atau kombinasi kurang energi dan protein. ai sampai anak berusia lima tahun, ang lazim disebut balita, dalam ilmu gizi dikelompokkan sebagai golongan penduduk ang rawan terhadap kekurangan gizi termasuk 24*. erdasarkan data Susenas, pre$alensi gizi buruk dan kurang pada balita telah berhasil diturunkan dari 36,67 persen tahun 1) menjadi ), persen pada tahun )000. 8amun, terdapat ke!enderung peningkatan kembali pre$alensi pada tahun-tahun berikutna. Selain itu, jika melihat pertumbuhan jumlah penduduk dan proporsi balita pada dari tahun ke tahun, sebenarna jumiah balita penderita gizi buruk dan kurang !enderung meningkat. 2ronisna "asalah gizi buruk dan kurang pada balita di Indonesia ditunjukkan pula dengan tinggina pre$alensi anak balita ang pendek &stunting 9-) S#(. "asih sekitar 30-0 persen anak balita di Indonesia diklasiikasikan pendek. +inggina pre$alensi gizi buruk dan kurang pada balita, berdampak juga pada gangguan pertumbuhan pada anak usia baru masuk sekolah. *ada tahun 1 pre$alensi gizi kurang menurut tinggi badan anak usia - tahun
adalah 3,5 persen dan hana berkurang sebanak 3,7 persen, aitu menjadi 3,1 persen pada tahun 1. "asalah gizi lainna ang !ukup penting adalah "asalah gizi mikro, terutama untuk kurang $itamin A, kurang odium, dan kurang zat besi. "eskipun berdasarkan hasil sur$ei nasional tahun 1) Indonesia dinatakan telah bebas dari :erophthalmia, masih 60 persen dari balita mempunai serum retinol 9)0 m!g;100 ml, ang berarti memiliki risiko tinggi untuk mun!ulna kembali kasus :eropthalmia. Sementara pre$alensi gangguan akibat kurang odium &%A2<( pada anak usia sekolah di Indonesia adalah 30 persen pada tahun 150 dan menurun menjadi ,5 persen pada tahun 15. =alaupun terjadi penurunan ang !ukup berarti, %A2< masih dianggap masalah kesehatan masarakat, karena se!ara umum pre$alensi masih di atas 6 persen dan ber$ariasi antar wilaah, dimana masih dijumpai ke!amatan dengan pre$alensi %A2< di atas 30 persen. #iperkirakan sekitar 15,1 juta penduduk hidup di wilaah endemik sedang dan berat> dan 3,) juta penduduk hidup di wilaah endemis ringan. "asalah berikutna adalah anemia gizi akibat kurang zat besi. /asil Sur$ei 2esehatan umah +angga &S2+( menunjukkan bahwa pre$alensi anemia pada ibu hamil adalah 60, persen pada tahun 16 dan turun menjadi 0 persen pada tahun )001, sedangkan pada wanita usia subur 16- tahun masing-masing sebesar 3,6 persen pada tahun 16 dan )7, persen pada )001. *re$alensi anemia gizi berdasarkan S2+ )001 menunjukkan bahwa 1,3 persen bai 9 bulan, ,5 persen bai -11 bulan, dan 65 persen anak 1)-)3 bulan menderita anemia gizi.
. PENYEBAB UTAMA MASALAH GIZI +erdapat dua aktor ang terkait langsung dengan masalah gizi khususna gizi buruk atau kurang, aitu intake zat gizi ang bersumber dari makanan dan ineksi penakit &lihat %ambar 3(. 2edua aktor ang saling mempengaruhi tersebut terkait dengan berbagai akto penebab tidak langsung aitu ketahanan dan keamanan pangan, perilaku gizi, kesehatan badan dan sanitasi lingkungan. 2etahanan pangan merupakan salah satu isu utama upaa peningkatan status gizi masarakat ang paling erat kaitanna dengan pembangunan pertanian. Situasi produksi pangan dalam negeri serta ekspor dan impor pangan akan menentukan ketersediaan pangan ang selanjutna akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di tingkat wilaah.
Sementara ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga, akan ditentukan pula oleh daa daa beli masarakat terhadap pangan Seperti ang tersaji dalam %ambar 6, ketahanan pangan sebagai isu penting dalam pembangunan pertanian menuntut kemampuan masarakat dalam menediakan kebutuhan pangan ang diperlukan se!ara sustainable &ketersediaan pangan( dan juga menuntut kondisi ang memudahkan masarakat memperolehna dengan harga ang terjangkau khususna bagi masarakat lapisan bawah &sesuai daa beli masarakat(. "eneimbangkan antara ketersediaan pangan dan sesuai dengan daa beli masarakat dengan meminimalkan ketergantungan akan impor menjadi hal ang !ukup sulit dilaksanakan saat ini. *ada kenataanna, beberapa produk pangan penting seperti beras dan gula, produksi dalam negeri dirasa masih kalah dengan produk impor karena tidak terjangkau oleh daa beli masarakat kita. 2ebijakan ang ada pun tidak memberi kondisi ang kondusi bagi petani sebagai produsen, untuk dapat meningkatkan produkti$itasna maupun mengembangkan di$ersiikasi pertanian guna mengembangkan keragaman pangan.
?. FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK 1. Penyebab tak langsung
2urangna jumlah dan kualitas makanan ang dikonsumsi, menderita penakit ineksi, !a!at bawaan, dan menderita penakit kanker. 2. Penyebab langsung
2etersediaan pangan rumah tangga, perilaku, pelaanan kesehatan. Sedangkan aktor-aktor lain selain aktor kesehatan, tetapi juga merupakan Masalah Utama Gizi buruk adalah 2emiskinan, *endidikan rendah, 2etersediaan pangan dan kesempatan
kerja. leh karena itu, untuk mengastasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektor. #. BAGAIMANA GEJALA DAN TANDA GIZI BURUK Ada 3 ma!am tipe %izi buruk, aitu @ 1. Tipe Kwashiorkor, dengan tanda-tanda dan gejala adalah sebaai be!i"#$% •
+ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh.
•
*erubahan Status mental
•
ambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah di!abut tanpa rasa sakit, rontok
•
=ajah membulat dan sembab
•
*andangan mata sau
•
*embesaran hati
•
2elainan kulit berupa ber!ak merah muda ang meluas dan berubah warna menjadi !oklat kehitaman dan terkelupas
2. Tipe Marasmus, dengan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut •
+ampak sangat kurus
•
=ajah seperti orang tua
•
?engeng, rewel
•
2ulit keriput
•
*erut !ekung
!. Tipe, Marasmik-Kwashiorkor
"erupakan gabungan beberapa gejala klinik 2washiorkor "arasmus Pe&'a"i$ Pe&'e!$a ( Pe&'#li$ )ada A&a" Gizi B#!#"
Seperti ang sudah dijelaskan sebelumna, anak ang berada dalam status gizi buruk, umumna sangat rentan terhadap penakit. Seperti lingkaran setan, penakit-penakit tersebut justru menambah rendahna status gizi anak. *enakit-penakit tersebut adalah@ •
IS*A
•
#iare persisten
•
?a!ingan
•
+uberkulosis
•
"alaria
•
/IB ; AI#S
Baai*a&a )e&a&a&a& a&a" de&a& "as#s Gizi b#!#"+
*emberian makanan se!ara teratur, bertahap, porsi ke!il, sering dan mudah diserap "akan aneka ragam makanan, beri ASI, makanan mengandung minak, santan dan lemak, berikan buah-buahan. Baai*a&a ,a!a *e&a$asi *asalah Gizi + •
Cingkungan harus disehatkan misalna dengan mengupaakan pekarangan rumah menjadi taman gizi
•
*erilaku harus diubah sehingga menjadi *erilaku /idup ersih dan Sehat & */S(.
*/S idang %izi ang harus diperhatikan adalah@ •
"akan dengan gizi seimbang
•
"inum tablet besi selama hamil
•
"emberi bai ASI eksklusi
•
"engkonsumsi garam berodium
•
"emberi bai dan balita kapsul $itamin A.
KEP - Ke"#!a&a& E&e!i P!.$ei& /
2ekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi ang disebabkan oleh rendahna konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka ke!ukupan gizi &A2%. Me!#$ S#)a!iasa - 0111/ 2urang 4nergi *rotein &24*(
adalah seseorang ang kurang gizi ang disebabkan oleh rendahna konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penakit tertentu. #eisiensi kalori dan asupan gizi lain mempersulit gambaran klinik dan kimia, gejala utama malnutrisi protein disebabkan karena masukan protein tidak !ukup bernilai biologis baik. Anak balita merupakan kelompok ang menunjukkan pertumbuhan badan ang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi ang tinggi setiap kilogram berat badanna. Anak balita ini justru merupakan kelompok umur ang paling sering menderita akibat kekurangan gizi *ada anak-anak 24* dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap penakit ineksi dan mengakibatkan rendahna tingkat ke!erdasan -Al*a$sie!2 0113/. *enebab langsung dari 24* adalah kekurangan kalori protein. -Sedia.e$.*.2 4555/, masukan makanan ang kurang dan penakit atau kelainan ang diderita anak, misalna penakit ineksi, malabsorbsi dan lain-lain. *enebab tak langsung dari 24* sangat banak, sehingga disebut juga sebagai penakit dengan kausa multiaktorial -Sedia.e$.*.2 4555/6 #apat juga karena penerapan protein terganggu, seperti pada keadaan diare kronik, kehilangan protein abnormal pada proteinuria &nerosis(, ineksi perdarahan atau luka bakar, dan gagal mensintesis protein seperti pada keadaan penakit hati kronik -Nels.&2 4555/2 aktor ekonomi, aktor asilitas perumahan dan sanitasi, aktor pendidikan dan pengetahuan, aktor asilitas pelaanan kesehatan, aktor pertanian dan lain-lain. 2urang energi protein dijumpai dalam tiga bentuk aitu marasmus, kwashiorkor dan bentuk !ampuran marasmi!-kwashiorkor. entuk marasmus terjadi karena kekurangan energi terutama kekurangan energi ; kalori, sedangkan kwashiorkor terutama oleh karena kekurangan zat protein "aniestasi 2linik. ukti klinik malnutrisi protein tidak jelas tetapi meliputi letargi, apatis, atau iritabilitas. ila terus maju, mengakibatkan pertumbuhan tidak !ukup, kurang stamina, kehilangan jaringan muskuler, bertambah kerentanan terhadap ineksi, dan udem atau pembengkakan. %ejala klinik dari tiga bentuk kekurangan energi protein menurut standar pelaanan medik SD* #r. Sardjito &)000( adalah gejala klinik ang selalu ada, gejala klinis ang biasana ada dan gejala klinis ang kadang-kadang ada. 2washiorkor. 1. %ejala klinis ang selalu ada •
4dema &gejala !ardinal, tanpa edema tidak dapat ditegakkan diagnosis kwashiorkor( karena hipoalbuminemia
•
*ertumbuhan terlambat
•
?engeng, apatis
•
erkurangna jaringan lemak sub kutan ). %ejala klinis ang biasana ada
•
*erubahan rambut &tipis, lurus, jarang, mudah di!abut tanpa rasa sakit, kemerahan karena gangguan melanogenesis(, kalau terjadi akut kelainan rambut idak ada
•
*igmentasi kulit &pellagroid dermatosis(
•
"oon-a!e
•
Anemia. &30 gejala klinis ang kadang-kadang ada. Elak-paint rash, hepatomegali &karena iniltrasi lemak(, gejala deisiensi $itamin ang menertai, gejala;tanda penakit ineksi ang menertai
"arasmus. 1. %ejala klinis ang selalu ada •
*ertumbuhan ang sangat lambat
•
Cemak subkutan ang hampir tidak ada &sel lemak masih ada( sehingga kulit anak keriput, wajah seperti orang tua, perut tampak bun!it
•
Faringan otot menge!il
•
+idak ada edema,
+anda-tanda lain ang menertai adalah muka bulat, rambut tipis, kulit pe!ah, mengelupas dan terlihat sengsara. Se!ara langsung gizi buruk disebabkan terus rendahna konsumsi energi protein, juga mikronurien dan makanan sehari-hari dalam jangka waktu ang lama. ila anak menderita gizi buruk tidak segera ditangani, amat berisko tinggi dan berakhir dengan kematian, sehingga akan menebabkan meningkatna
OBESITAS
besitas kini menjadi epidemi, bahkan sejak umur balita. #an itu menjadi masalah, karena berat badan berlebih berarti menimpan bom waktu untuk meledakna sejumlah penakit di kemudian hari. Sebenarna, Hi).,!a$es &0-36 S"( ang lebih dikenal
sebagai bapak ilmu pengetahuan, sejak jauh hari telah menatakan bahwa .!a& e*#" lebih ,e)a$ *e&i&al6
Selain $ida" e&a" di)a&da& , obesitas juga menimpan banak sisi negati. +ubuh jadi !epat lelah, pernapasan terganggu, bahkan henti napas waktu tidur. #an ang lebih seram lagi, kelewat gemuk bikin tubuh rawan dihinggapi penakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penakit jantung, serta radang sendi. besitas tidak hana dihubungkan dengan penakit isik, namun juga dengan masalah kejiwaan, terutama ke!emasan. "asalah psikososial juga dialami oleh anak-anak ang obese. Pe&'ebab Obesi$as
Se!ara sederhana, obesitas berarti keadaan penumpukan lemak ang berlebihan di jaringan adiposa. 2eadaan ini timbul akibat )e&a$#!a& *a"a& 'a& $ida" bai" , a'a hid#) "#!a& e!a" , dan aktor keturunan & e&e$i" (. Kelebiha& e&e!i *a"a&a& ang kita konsumsi se!ara kumulati akan ditimbun
sebagai !adangan energi berupa lemak tubuh. 2etidak-seimbangan antara energi ang masuk dan ang digunakan tubuh membuat berat badan berta mbah. *eranan e&e$i" dalam kejadian obesitas terbukti dari adana risiko obesitas sekitar ) -3 kali lebih tinggi pada indi$idu dengan riwaat keluarga obesitas Obesi$as atau "ee*#"a& bukan saja melanda orang dewasa. Statistik menunjukkan
bahwa
di
banak
negeri,
obesitas
juga
melanda
anak-anak
sampai
tara
ang
memprihatinkan. 2urangna pengetahuan orang-tua atau pandangan ang mengatakan anak bertubuh gemuk atau gendut adalah anak ang sehat dan menggemaskan dapat memperparah kondisi ini. "engapa obesitas atau kelebihan berat badan berbahaaG Calu bagaimana mengatasinaG
Pe&'ebab Obesi$as
eberapa penebab obesitas pada anak adalah@ •
Fa"$.! e&e$i"
"erupakan aktor keturunan dari orang-tua ang sulit dihindari. ila aah atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak. •
Ma"a&a& ,e)a$ sa7i da& *a"a&a& !i&a& dala* "e*asa&
"arakna restoran !epat saji merupakan salah satu aktor penebab. Anak-anak sebagian besar menukai makanan !epat saji atau fast food bahkan banak anak ang akan makan dengan lahap dan menambah porsi bila makan makanan !epat saji. *adahal makanan seperti ini umumna mengandung lemak dan gula ang tinggi ang menebabkan obesitas. rangtua ang sibuk sering menggunakan makanan !epat saji ang praktis dihidangkan untuk diberikan pada anak mereka, walaupun kandungan gizina buruk untuk anak. "akanan !epat saji meski rasana nikmat namun tidak memiliki kandungan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu sebabna makanan !epat saji sering disebut dengan istilah junk food atau makanan sampah. Selain itu, kesukaan anak-anak pada makanan ringan dalam kemasan atau makanan manis menjadi hal ang patut diperhatikan. •
Mi*a& !i&a&
Sama seperti makanan !epat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti memiliki kandungan gula ang tinggi sehingga berat badan akan !epat bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. asa ang nikmat dan menegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.
•
K#!a&&'a a"$i8i$as 9isi"
"asa anak-anak identik dengan masa bermain. #ulu, permainan anak umumna adalah permainan isik ang mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan lainna. +etapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik, komputer, Internet, atau tele$isi ang !ukup dilakukan dengan hana duduk di depanna tanpa harus bergerak. /al inilah ang menebabkan anak kurang melakukan gerak badan sehingga menebabkan kelebihan berat badan.
GAKY -GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM/
%angguan Akibat 2ekurangan Iodium &%A2I( adalah sekumpulan
gejala atau
kelainan ang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan iodium se!ara terus menerus dalam waktu ang lama ang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup &manusia dan hewan( -De)Kes RI2 455:/6 "akin banak tingkat kekurangan
iodium ang dialami makin banak komplikasi atau kelainan ang ditimbilkanna, meliputi pembesaran kelenjar tiroid dan berbagai stadium sampai timbul bisu-tuli dan gangguan mental akibat kretinisme -;ha& et al 2 45<6 K.d'a$ -455:/ mengatakan bahwa pada umumna masalah ini lebih banak terjadi
di daerah pegunungan dimana makanan ang dikonsumsina sangat tergantung dari produksi makanan ang berasal dari tanaman setempat ang tumbuh pada kondisi tanah dengan kadar iodium rendah. "asalah %angguan Akibat 2ekurangan Iodium &%A2I( merupakan masalah ang serius mengingat dampakna se!ara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kulitas manusia. 2elompok masarakat ang sangat rawan terhadap masalah dampak deisiensi iodium adalah wanita usia subur &=DS( > ibu hamil > anak balita dan anak usia sekolah -Jalal2 4556
Fa"$.! = Fa"$.! 'a& be!h#b#&a& de&a& *asalah GAKI antara lain @ •
Eaktor #eisiensi Iodium dan Iodium 4:!ess #eisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadina masalah %A2I. /al ini disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi isiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman ang dikonsumsina -D7.".*.eld7a&$.2 455>/6 /al ini dibuktikan oleh "arine dan 2imbell &1)1( dengan pemberian iodium pada anak usia sekolah di Akron &hio( dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid. +emuan lain oleh D#&& da& ?a& de! Haal -4551/ di #esa Fi:ian, *ropinsi /eilongjian &?ina( dimana pemberian iodium antara tahun 175 dan 15 dapat menurunkan pre$alensi gondok se!ara drasti! dari 50 H &175( menjadi ,6 H &15(. Iodium Excess terjadi apabila iodium ang dikonsumsi !ukup besar se!ara terus menerus, seperti ang dialami oleh masarakat di /okaido &Fepang( ang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah ang besar. ila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan
hormogenesis,
khususna
iodinisasi
tirosin
dan
proses
!oupling
-D7.".*.eld7a&$.2 455>/6 •
Eaktor %eograis dan 8on %eograis "enurut D7.".*.eld7a&$. -455>/ bahwa %A2I sangat erat hubunganna dengan letak geograis suatu daerah, karena pada umumna masalah ini sering dijumpai di daerah
pegunungan seperti pegunungan /imalaa, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti ukit arisan #i Sumatera dan pegunungan 2apur Selatan. #aerah ang biasana mendapat suplai makananna dari daerah lain sebagai penghasil pangan, seperti daerah pegunungan ang notabenena merupakan daerah ang miskin kadar iodium dalam air dan tanahna. #alam jangka waktu ang lama namun pasti daerah tersebut akan mengalami deisiensi iodium atau daerah endemik iodium -S.eia&$.2 455: dala*
[email protected] 455/6 •
Eaktor ahan *angan %oiterogenik 2ekurangan iodium merupakan penebab utama terjadina gondok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa aktor lain juga ikut berperan. Salah satuna adalah bahan pangan ang bersiat goiterogenik jokomoeldjanto, 17(.
=illiams &17( dari hasil risetna
mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam bahan makanan ang dimakan setiap hari akan menebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium ang telah masuk ke dalam tubuh. %iterogenik adalah zat ang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat -Li&de!2 4550/6 "enurut ?hapman &15)( goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti kelompok Sianida &daun umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, ke!ipir, dan terung( > kelompok "imosin &pete !ina dan lamtoro( > kelompok Isothiosianat &daun pepaa( dan kelompok Asam &jeruk nipis, belimbing wuluh dan !uka(. •
Eaktor Jat %izi Cain #eisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari kelenjar throid terutama tahap transportasi hormon. aik +3 maupun + terikat oleh protein dalam serum, hana 0,3 H + dan 0,)6 H + 3 dalam keadaan bebas. Sehingga deisiensi protein akan menebabkan tinggina + 3 dan + bebas, dengan adana mekanisme umpan balik pada +S/ maka hormon dari kelenjar throid akhirna menurun.
AGB -ANEMIA GIZI BESI /
Sekitar 7H dari )6 juta anak balita dan ),6H dari sekitar 50 juta anak usia sekolah dan remaja di Indonesia mengalami anemia gizi besi &kurang darah(, kata #irektur %izi "asarakat #epkes, dr a!hmi Dntoro "*/. KSe!ara klinis anemia gizi besi ditandai gejala '6C' aitu lesu, lemah, letih, lelah dan lalai,K katana pada Seminar #ampak Anemia %izi esi terhadap 2e!erdasan Anak, di Fakarta, 2amis &0;05(. Anemia gizi pada balita dan anak akan berdampak pada peningkatan kesakitan dan kematian, perkembangan otak, isik, motorik, mental dan ke!erdasan juga terhambat, daa tangkap belajar menurun dan interaksi sosial berkurang. "enurut a!hmi, anemia gizi besi disebabkan oleh hubungan timbal balik antara ke!ukupan zat besi dan protein dengan ineksi penakit khususna ke!a!ingan. KDpaa penanggulangan anemia gizi besi jangka pendek, aitu pemerintah memberikan suplemen zat besi berupa tablet tambah darah dan penanggulangan ke!a!ingan,K katana. Sedangkan, dalam jangka panjang, upaa penanggulangan anemia gizi diupaakan melalui peningkatan pola hidup sehat dan bersih dengan penerapan norma keluarga sadar gizi dan pola hidup bersih dan sehat. a!hmi memberikan !ontoh, pemerintah pro$insi #2I Fakarta dan Fawa +imur &Fatim( telah mengembangkan kegiatan penanggulangan anemia gizi dengan bekerjasama dunia usaha dan masarakat. #ia menambahkan, dalam mengembangkan suplemen zat besi diupaakan agar jangan hana menggantungkan satu merek produk tertentu, tetapi bisa menggunakan produk lain ang ada. Selain itu, pemerintah akan meningkatkan pembinaan, monitoring dan e$aluasi kinerja petugas pelaksana program penanggulangan anemia gizi dan ketersediaan suplemen zat besi di lapangan. -(l)"/ Pe&'ebab AGB
Anemia zat besi biasana ditandai dengan menurunna kadar /b total di bawah nilai normal &hipokromia( dan ukuran sel darah merah lebih ke!il dari normal &mikrositosis(. +anda-tanda ini biasana akan menggangu metabolisme energi ang dapat menurunkan produkti$itas. *enebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan ang mengandung zat besi, menderita penakit ganguan pen!ernaan sehingga menggangu penerapan zat besi. +erjadi luka ang menebabkan pendarahan besar,
persalinan, menstruasi, atau !a!ingan serta penakit kronis seperti kanker, ginjal dan penakit hati. *enderita anemia biasana ditandai dengan mudah lemah, letih, lesu, naas pendek, muka pu!at, susah berkonsentrasi serta atiLue atau rasa lelah ang berlebihan. %ejala ini disebabkan karena otak dan jantung mengalami kekurangan distribusi oksigen dari dalam darah.
#enut
jantung
penderita
anemia biasana
lebih
!epat
karena berusaha
mengkompensasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih !epat. Akibatna kemampuan kerja dan kebugaran tubuh menurun. Fika kondisi ini berlangsung lama, kerja jantung menjadi berat dan bisa menebabkan gagal jantung kongesti. Anemia zat besi juga bisa menebabkan menuruna daa tahan tubuh sehingga tubuh mudah terineksi. Kel.*)." Re&$a&
A% bisa diderita siapa saja, namun ada masa rentan A%.#iantarana pada masa kehamilan, balita, remaja, masa dewasa muda dan lansia. *ada ibu hamil, pre$alensi anemia deisiensi berkisar 6-66H, artina satu dari dua ibu hamil menderita A%. Ibu hamil rentan terhadap A% disebabkan kandungan zat besi ang tersimpan tidak sebanding dengan peningkatan $olume darah ang terjadi saat hamil, ditambah dengan penambahan $olume darah ang berasal dari janin. =anita se!ara kodrat harus kehilangan darah setiap bulan akibat menstruasi, karenana wanita lebih tinggi risikona terkena A% dibandingkan pria. Anak anak dan remaja juga usia rawan A% karena kebutuhan zat besi !ukup tinggi diperluka semasa pertumbuhan. Fika asupan zat besina kurang maka risiko A% menjadi sangat besar. *enakit kronis seperti radang saluran !erna, kanker, ginjal dan jantung dapat menggangu penerapan dan distribusi zat besi di dalam tubuh ang dapat menebabkan A%. "enurut Soedjatmiko, anak ang sejak balita mengalami anemia ini tak bisa diobati lagi. Sedangkan bagi anak ang terkena pada usia sekolah, masih bisa diobati dengan memberikan suplemen zat besi.G *rinsipna, harus ada perubahan pola makan ang sehat,G katana. PRAMONO
KEKURANGAN ?ITAMIN A -K?A/ A)a"ah ?i$a*i& A i$# +
Bitamin A adalah salah satu zat gizi mikro ang diperlukan oleh tubuh ang berguna untuk meningkatkan daa tahan tubuh &imunitas( dan kesehatan mata.
A"iba$ "e"#!a&a& ?i$a*i& A
M 2urang Bitamin A &2BA( pada anak-anak ang berada di daerah pengungsian dapat menebabkan mereka rentan terhadap berbagai penakti ineksi, sehingga mudah sakit.
M Anak ang menderita kurang $itamin A, bila terserang !ampak, diare atau penakit ineksi lain, penakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Ineksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menerap zat-zat gizi dan pada saat ang sama akan mengikis habis simpanan $itamin A dalam tubuh.
M 2ekurangan $itamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengkibatkan terjadina gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapat $itamin A akan mengakibatkan kebutaan.
M ai-bai ang tidak mendapat ASI mempunai risiko lebih tinggi untuk menderita 2BA, karena ASI merupakan sumber $itamin A ang baik.
;a!a Me&,eah K?A
Bitamin A dapat diperoleh dari ASI atau makanan ang berasal dari hewan &susu, daging aam, hati, telur( atau dari sauran hijau daerta buah berwarna merah dan kuning &mangga, pepaa(
#alam keadaan darurat, dimana makanan sumber alami menjadi sangat terbatas, suplementasi kapsul $itamin A menjadi sangat penting untuk meningkatkan daa tahan tubuh terhadp penakit.
;a!a Me&da)a$"a& Ka)s#l ?i$a*i& A
Bitamin A dosis tinggi, baik ang biru maupun merah, tidak diperjual belikan dan diberikan se!ara gratis diposandu
D.sis "a)s#l ?i$a*i& A #&$#" Ba'i da& A&a"
Sebagai upaa pen!egahan di daerah ben!ana, satu kapsul $itamin A biru dengan dosis 100.000 ID diberikan kepada seluruh bai berusia -11 bulan, kapsul $itmain A berwarna merah dengan dosis )00.000 ID untuk seluruh balita usia 1)-6 bulan, dan anak usia 6-1)
tahun.
2apsul $itamin A dosis tinggi aman diberikan dengan jarak minimal satu bulan. =alaupun demikian, bila ternata anak mengkonsumsi kapsul $itamin A dengan selang waktu kurang dari satu bulan, biasana tidak akan terjadi kera!unan pada anak. Fika ditemukan anak mengkonsumsi lebih dari satu kapsul dalam kurun waktu satu bulan, segera laporkan pada petugas kesehatan.
4. PEME;AHAN MASALAH GIZI "asalah gizi buruk, tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan. %izi uruk merupakan dampak dari berbagai ma!am penebab. Seperti rendahna tingkat pendidikan, kemiskinan, ketersediaan pangan, transportasi, adat istiadat &sosial budaa(, dan sebagaina. leh karena itu, peme!ahannapun harus se!ara komprehensip. Pe!ila"# Hid#) Be!sih da& Seha$ -PHBS(
*/S & *erilaku /idup ersih dan Sehat ( dapat merupakan titik pangkal bagi ter!iptana lingkungan sehat dan hilangna pengganggu kesehatan. /al ini dikarenakan dalam praktikna kedua hal tersebut diupaakan melalui perilaku manusia. Cingkungan akan menjadi sehat, jika manusia mau berperilaku hidup bersih dan sehat. *engganggu kesehatan juga akan dihilangkan jika manusia mau berperilaku untuk mengupaakanna. leh karena itu dapat dikatakan bahwa penebab utama timbulna masalah-masalah gizi dalam bidang kesehatan adalah masalah perilaku. "isalna untuk men!egah terjadina kekurangan *rotein pada balita, maka perilaku ibu dalam memberi makan balitana harus diubah, sehingga menjadi pola makan dengan gizi seimbang. *erilaku keluarga dalam memanaatkan pekarangan juga harus diubah, sehingga pekarangan menjadi taman gizi.
PENANGANAN GIZI BURUK
•
"enggerakan dan memberdaakan "asarakat untuk hidup Sehat
•
"eningkatkan akses masarakat terhadap pelaanan kesehatan ang berkualitas
•
"eningkatkan sistem sur$eilans, monitoring dan inormasi kesehatan
•
"eningkatkan pembiaaan kesehatan
"enurut *ro. Ali, untuk membedakan balita kurang gizi dan gizi buruk dapat dilakukan dengan !ara berikut. %izi kurang adalah bila berat badan menurut umur ang dihitung menurut Skor J nilaina kurang dari -), dan gizi buruk bila Skor J kurang dari -3. Artina gizi buruk kondisina lebih parah daripada gizi kurang. alita penderita gizi kurang berpenampilan kurus, rambut kemerahan &pirang(, perut kadang-kadang bun!it, wajah moon face karena oedema &bengkak( atau monkey face &keriput(, anak !engeng, kurang responsi. ila kurang gizi berlangsung lama akan berpengaruh pada ke!erdasanna. *enebab utama kurang gizi pada balita adalah kemiskinan sehingga akses pangan anak terganggu. *enebab lain adalah ineksi &diare(, ketidaktahuan orang tua karena kurang pendidikan sehingga pengetahuan gizi rendah, atau aktor tabu makanan dimana makanan bergizi
ditabukan
dan
tak
boleh
dikonsumsi
anak
balita.
2urang gizi pada balita dapat berdampak terhadap pertumbuhan isik maupun mentalna. Anak kelihatan pendek, kurus dibandingkan teman-temanna sebaa ang lebih sehat. 2etika memasuki usia sekolah tidak bisa berprestasi menonjol karena ke!erdasanna terganggu. Dntuk mengatasi kasus kurang gizi memerlukan peranan dari keluarga, praktisi kesehatan, maupun pemerintah. *emerintah harus meningkatkan kualitas *osandu, jangan hana sekedar untuk penimbangan dan $aksinasi, tapi harus diperbaiki dalam hal penuluhan gizi dan kualitas pemberian makanan tambahan, pemerintah harus dapat meningkatkan kesejahteraan
rakat
agar
akses
pangan
tidak
terganggu.
*ara ibu khususna harus memiliki kesabaran bila anakna mengalami problema
makan, dan lebih memperhatikan asupan makanan sehari-hari bagi anakna. Anak-anak harus terhindar dari penakit ineksi seperti diare ataupun IS*A &Ineksi Saluran *ernapasan Atas(.
Semua nutrisi penting bagi anak dalam usia pertumbuhan. *ro. Ali berpesan untuk memperhatikan asupan saur dan pangan hewani &lauk pauk(, konsumsi susu tetap dipertahankan, jangan terlalu banak makanan !emilan & junk food ( ang akan menebabkan anak kurang nasu makan. *erhatikan juga asupan empat sehat lima sempurna dengan kuantitas ang !ukup.
SARAN "awalah anak #nda ke Posyandu untuk bisa memantau "erat badan anak setiap bulan.