16
MAKALAH
MATA KULIAH IPS SD 1
"LINGKUNGAN HIDUP"
Dosen Pembimbing: Drs.Zulkipli M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 5
Novarina Fahrisa A1E315193
Novia Aliani A1E315194
Rahmawati A1E315199
Ria Fiola Ifani Sari A1E315203
Siti Robiah A1E315218
Adam Suskhan Noor Ovani A1E315302
Amru Ihsan A1E315324
PROGRAM STUDI PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah IPS SD 1, yang berjudul "Lingkungan Hidup" sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Drs.Zulkipli M.Pd selaku dosen yang telah memberikan materi, masukan, dan saran sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Kami pun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat membuat makalah selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.
Wassalamualaikum wr.wb
Banjarmasin, Oktober 2015
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
Manfaat 2
BAB II ISI 3
Definisi Lingkungan Hidup 3
Unsur Lingkungan Hidup 3
Macam Lingkungan Hidup 4
Pentingnya Lingkungan Hidup 5
Permasalahan Lingkungan Hidup 5
Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup 8
Pelestarian Lingkungan Hidup 10
BAB III PENUTUP 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian serius dari pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini ditujukan untuk meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan dapat menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak positifnya, tetapi di sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak negatif ini akan menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada akhirnya akan mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang lingkungan hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
Bagaimana melestarikan Lingkungan Hidup?
Tujuan
Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup
Manfaat
Menambah pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, khususnya tentang apa definisi Lingkungan Hidup, arti penting Lingkungan hidup, permasalahan dan faktor kerusakan dalam Lingkungan Hidup dan bagaimana pelestariannya.
BAB II
ISI
Definisi Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya.
Unsur Lingkungan Hidup
Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan berkembang biak. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen, dan pengurai.
Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan anorganik sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang dapat membentuk bahan makanan (zat organik) melalui fotosintesis.
Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Konsumen terdiri atas hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan dari organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.
Pengurai atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai terdiri atas bakteri dan jamur.
Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air, cuaca, angin, sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Macam Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Lingkungan Hidup Alamiah
Lingkungan hidup alamiah adalah suatu system yang amat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya, tanpa adanya dominasi campur tangan manusia. Interaksi yang terjadi di dalam lingkungan hidup alamiah dan sekitarnya membentuk suatu ekosistem. Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah, yaitu hutan primer.
Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan
Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena kebutuhan hidup manusia dengan jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan ini, manusia menghasilkan limbah. Oleh karena itu, lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.
Pentingnya Lingkungan Hidup bagi Kehidupan
Wahana bagi keberlanjutan kehidupan lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan kehidupan.
Tempat Tinggal (Habitat) Lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies membentuk kelompok, contohnya adalah manusia beserta sesamanya membentuk satu kelompok pada suatu daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.
Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan makan bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.
Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
Permasalahan Lingkungan Hidup
Permasalahan pokok di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan didup, antara lain meliputi :
Rehabilitasi dan restorasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari kerusakan sebagai akibat tindakan di masa lampau dan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan lebih lanjut di masa yang akan datang.
Penggunaan teknologi modern yang sebaik – baiknya dan selektif di berbagai sektor pembangunan serta pengawasannya atas segala sebab dan akibatnya yang tidak diinginkan terhadap lingkungan hidup
Peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang.
Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian adalah masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energy.
Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh satu.
Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, diantaranya pendidikan, ketenaga – kerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan papan yang dibutuhkan oleh manusia. Akibatnya semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan melampaui penawaran sehingga menyebabkan sumber – sumber alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah – masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah social, krisis ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik.
Masalah Pencemaran ( air, udara, dan tanah )
Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai terjadinya kekeringan. Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih dari 35 kali lipat dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus meningkat dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah menderita kekurangan air yang serius. Kelangkaan air merupakan masalah, namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat merupakan ancaman yang perlu segera ditangani. Permasalahan air tidak terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrik – pabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui pemprosesan yang sempurna telah menyebabkan tanaman – tanaman produksi milik petani menjadi layu bahkan dapat mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium, tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah, merembes memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air minum.
Pencemaran Udara
Gas – gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh pembakaran bahan – bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta peternakan terkumpul di atmosfer dan menyebabkan terperangkapnya panas dari bumi. Selain itu kemajuan teknologi transportasi juga berdampak terhadap lingkungan hidup. Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida. Motor – motor penggerak termasuk diesel dan motor dua tack atau motor – motor tua, sangat berperan dalam pencemaran. Kabut oksidator yang terbentuk dengan bantuan sinar surya, semakin mewarnai kehidupan kota – kota besar baik di negara – negara maju maupun negara berkembang. Semua itu mengganggu kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari permasalahan pencemaran. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pebungkus, kepraktisan telah menjadi mode bagi kehidupan manusia modern, sehingga orang lebih senang membeli makanan dengan bungkus plastik dari pada bungkus daun atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan menjadi masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai, mengganggu pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan sampah. Bahkan sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau mengotori pantai.
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan menggunakan plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik hanya digunakan beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu mengotori bumi berpuluh – puluh tahun lamanya.
Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari instalasi pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas dibakar. Pemakaian batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon menimbulkan permasalahan, seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur dioksida ( SO2 ) akan berdampak lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam sulfur yang membahayakan makhluk tertentu. Hujan sulfur ( hujan asam ) akan mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.
Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
Gas yang mengandung racun
Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
Beberapa bangunan roboh
Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat goncangan
Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pusat)
Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
Merobohkan bangunan
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
Membahayakan penerbangan
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara lain :
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industry
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
Perburuan liar
Merusak hutan bakau
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
Pembuangan sampah si sembarang tempat
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
Menjamin pemerataan dan keadilan.
Menghargai keanekaragaman hayati.
Menggunakan pendekatan integratif.
Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
Menanggulangi kasus pencemaran.
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai, flora dan fauna sebagai berikut:
Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.
Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen. Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :
Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
Melarang kegiatan perburuan liar
Menggalakan kegiatan penghijauan.
BAB III
PENUTUP
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Mujinem, Senen Anwar.2009.Pengembangan Pendidikan IPS SD 3 sks. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional.
Pradieta. 2011. Pelestarian Lingkungan Hidup. http://pradieta-pelestarianlingkunganhidup.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-lingkungan-lingkungan-hidup.html. (Diakses tanggal 17 Oktober 2015)
Tim blog Ekosistem dan Ekologi. Pengertian Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, dan Pelestarian Lingkungan. http://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-lingkungan-hidup-kerusakan.html. (Diakses tanggal 17 Oktober 2015)
Astariyan, Ria. 2013. Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. http://www.slideshare.net/riaastariyan/bab-iii-smp-kelas-viii-herlan200. (Diakses tanggal 10 Oktober 2015)
Strada, Edy. 2013. Lingkungan Hidup dan Pelestariannya. http://rpp-smp.blogspot.co.id/2013/09/lingkungan-hidup-dan-pelestariannya.html. (Diakses tanggal 10 Oktober 2015)