Komunikasi kepribadian
Komunikasi Interpersonal
Disusun Oleh :Devi RahayuEmilda EmilianoIko Mega BerlianDisusun Oleh :Devi RahayuEmilda EmilianoIko Mega Berlian
Disusun Oleh :
Devi Rahayu
Emilda Emiliano
Iko Mega Berlian
Disusun Oleh :
Devi Rahayu
Emilda Emiliano
Iko Mega Berlian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia.
Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana tujuan-tujuan tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti, penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi( communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan dalam berkomunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal ?
2. Apa tujuan dari komunikasi interpersonal ?
3. Apa saja jenis-jenis dari komunikasi interpersonal ?
4. Bagaimana tahapan perkembangan dari komunikasi interpersonal ?
5. Apa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal ?
6. Bagaimana pola hubungan komunikasi interpersonal ?
7. Apa faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi interpersonal ?
8. Bagaimana hambatan dalam komunikasi interpersonal ?
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal
2. Dapat membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
3. Dapat merubah sikap dan tingkah laku menjadi lebih baik lagi
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalahpenyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalahkomunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003)
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Komunikasi Interpersonal
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat
Hubungan Diad/Dial
Hubungan komunikasi interpersonal yang terjadi antara dua orang.
Hubungan Triad/Trial
Hubungan komunikasi interpersonal yang terjadi antara tiga orang.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
Hubungan Tugas
Hubungan yang terjalin hanya karena tuntutan tugas atau keperluan untuk menyelesaikan suatu tugas atau target.
Hubungan Sosial
Hubungan yang terjalin karena kebutuhan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Berdasarkan jangka waktu
Hubungan jangka pendek
Hubungan yang terjalin dalam waktu yang singkat dan berkemungkinan hubungan tersebut berlanjut hingga berlangsung lama.
Hubungan jangka panjang
Hubungan yang terjalin dalam waktu yang cukup lama hingga sangat lama. Misalkan dalam periode menahun.
Tahapan Perkembangan Komunikasi Interpersonal
Inisiasi
Merupakan tahap paling awal dari suatu hubungan interpersonal. Pada tahap ini individu memperoleh data mengenai masing-masing melalui petunjuk nonverbal seperti senyuman, jabatan tangan, pandangan sekilas, dan gerakan tubuh tertentu.
Eksplorasi
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap inisiasi dan terjadi tidak lama sesudah inisiasi. Disini mulai dijajaki potensi yang ada dari setiap individu serta dipelajari kemungkinan-kemungkinan yang ada dari suatu hubungan.
Intensifikasi
Pada tahap ini, individu harus memutuskan baik secara verbal maupun nonverbal apakah hubungan akan dilanjutkan atau tidak.
Formalisasi
Dalam perkembangannya hubungan yang telah berjalan itu perlu diformalkan. Pada tahap ini tiap-tiap individu secara bersama mengembangkan simbol-simbol, pola-pola komunikasi yang disukai, kebiasaan dan lain sebagainya. Contoh hubungan dua orang berpacaran diformalkan dengan tukar cincin.
Redefinisi
Sejalan dengan waktu individu tidak dapat menghindarkan diri dari perubahan. Perubahan ini mampu menciptakan tekanan terhadap hubungan yang tengah berlangsung. Konsekuensinya adalah individu perlu mendefinisikan kembali hubungan yang sedang dijalankan.
Deteriorasi
Kemunduran atau melemahnya suatu hubungan kadang tidak disadari oleh mereka yang terlibat dalam hubungan tersebut. Jika kemunduran yang terjadi itu tidak segera diantisipasi maka bukan tidak mungkin hubungan yang terbentuk itu akan mengalami kehancuran.
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal
Menurut Jalaluddin Rakhmat (2007), komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh :
Persepsi Interpersonal
Persepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal.
Pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional dan latar belakang budaya yang menentukan interpretasi kita pada sensasi.
Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibatkan kegagalan komunikasi.
Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita yang bersifat psikologis, sosial, dan fisis. Konsep diri meliputi apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda rasakan tentang diri Anda (William D.Brooks)
"all you think and feel about you, the entire complex of beliefs and attitudes you hold about yourself" (Anita Taylor)
Atraksi Interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Atraksi interpersonal yakni dapat dikatakan sebagai reaksi yang diberikan individu dalam merespond sesuatu.
Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi.
Pola Hubungan Komunikasi Interpersonal
Ruben menyebutkan ada 4 pola relasional :
Sportif dan Defensif
Sportif adalah sikap yang menerima kekalahan atau kemenangan secara adil.
Defensif adalah sikap yang mempertahankan, dalam artian tidak mau kalah.
Tergantung (Dependen) dan Tidak Tergantung (Independen)
Tergantung, ialah suatu individu atau kelompok yang berketergantungan pada individu/kelompok lain.
Tidak Bergantung, ialah suatu individu atau kelompok yang tidak berketergantungan pada individu/kelompok lain.
Progresif dan Regresif
Progresif, yakni hubungan yang mengalami kemajuan. Sedangkan Regresif adalah hubungan yang mengalami kemunduran.
Self-Fulfilling dan Self-Defeating Prophecies
Self-Fulfilling adalah sikap yang menyalahkan diri sendiri atau menerima dan mengakui kesalahannya tanpa menyalahkan oranglain. Sedangkan Self-Defeating Prophecies adalah sikap yang menyalahkan oranglain sedangkan diri sendiri tidak ingin disalahkan dan tidak mengakui kesalahannya.
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Menurut Devito (1997) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu :
Keterbukaan
Keterbukaan mempengaruhi efektivitas komunikasi interpersonal karena dengan adanya keterbukaan antar-individu maka tiap-tiap individu akan mudah memberikan respond kepada individu tersebut, selain itu keterbukaan penting agar setiap individu semakin mengenal lebih dalam satu samalain.
Empati
Rasa empati akan memperkuat komunikasi interpersonal dan memperkuat hubungan antar individu, setiap orang perlu diberikan empati agar merasa dihargai, merasa disayangi, dan merasa dikasihi.
Sikap mendukung
Dalam komunikasi interpersonal, akan lebih efektiv jika tiap individu saling mendukung agar dapat mencapai hubungan interpersonal yang intens dan lebih dalam.
Sikap positif
Sikap positif dalam efektivitas komunikasi interpersonal sangatlah penting, karena dengan sikap yang negatif maka komunikasi interpersonal tidak akan berjalan baik. Bahkan akan mengakibatkan perseteruan, berakhirnya hubungan, perdebatan, dan lain sebagainya.
Kesetaraan
Tiap individu adalah unik dan berbeda satu sama lain, oleh sebab itu kesetaraan pada komunikasi interpersonal sangatlah penting agar yang memiliki kekurangan tidak merasa rendah dan yang memiliki kelebihan tidak merasa dirinya lebih hebat sehingga tidak menimbulkan kesenjangan dalam hubungan komunikasi interpersonal.
Hambatan Komunikasi Interpersonal
Komunikator
Hambatan dalam hal biologis, contohnya saja jika komunikatornya gagap dalam berbiaca, hambatan lain dalam hal psikologis adalah komunikator yang disergap rasa gugup dan rasa tidak nyaman.
Media
Hambatan yang dapat terjadi adalah pada masalah teknologi komunikasi, seperti telepon, microphone.
Komunikan
Hambatan pada komunikan dalam hal biologis, dapat saja komunikan mengalami sulit pendengaran atau tuna rungu. Hambatan lain dalam hal psikologinya adalah komunikan yang sulit berkonsentrasi dalam pembicaraan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal , dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.
Konsep diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian dalam kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi berarti orang tersebut mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi interpersonal besar pengaruhnya bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada hubungan interpersonal. Karena itu kecermatan persepsi interpersonal akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal kita.
Orang yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut akan berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi interpersonal melalui konsep diri. Konsep diri seperti yang telah tertuang diatas sangat penting dilakukan agar kita ahli dalam berkomunikasi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://anapradhita.blogspot.com/2011/05/makalah-komunikasi-interpersonal.html
http://www.scribd.com/doc/95299120/Makalah-Komunikasi-Interpersonal
http://www.tubiyono.com/template-features/interpersonal-skill/84-hambatan-komunikasi-interpersonal
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html
http://daskom-shindy.blogspot.co.id/2013/01/makalah-komunikasi-interpersonal.html
http://anapradhita.blogspot.co.id/2011/05/makalah-komunikasi-interpersonal.html
[Document title]
[Document subtitle]