BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan alam berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai mempunyai kandungan kandungan bahan aktif tertentu yang bermanfaat bermanfaat untuk kesehatan. Daun tumbuhan tumbuhan mengandung berbagai zat gizi maupun non-gizi (metabolit sekunder), seperti vitamin, mineral, serat pangan, betakaroten, dan klorofil. Senyaa antioksidan alami yang diduga banyak terdapat dalam sayuran atau dedaunan dedaunan hijau adalah klorofil. !eberapa !eberapa hasil penelitian penelitian menunjukkan baha klorofil dan turunannya memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antimutagenik. "etersediaan klorofil yang tinggi di alam serta khasiat biologis yang dimilikinya, menjadi peluang untuk dikembangkan sebagai bahan suplemen pangan atau pangan fungsional. "lorofil dan turunannya turunannya yang mengikat mengikat logam mempunyai kapasitas antioksidan antioksidan dan bioavailabil bioavailabilitas itas yang berbeda. #u-klorofilin sebagai salah turunan klorofil mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih lebih tinggi tinggi dibandi dibandingk ngkan an klorof klorofil il alami. alami. $engika $engikatan tan logam logam oleh oleh klorof klorofil il bertuj bertujuan uan untuk untuk meningkatkan kestabilan ekstrak klorofil yang dihasilkan. Salah satu turunan klorofil yang masih terbatas dipelajari efeknya bagi pen%egahan penyakit degeneratif adalah turunan klorofil yang mengikat logam tembaga (#u). &embaga merupakan salah satu mikromineral essensial selain I, 'n, Se, o, dan #r, mempunyai tingkat stabilitas kompleks logam dengan porfirin yang lebih tinggi. $ada penelitian ini ditentukan kandungan klorofil berbagai daun (%in%au, katuk, murbei, dan pegagan). Daun yang mempunyai kadar klorofil tertinggi, dibuat menjadi bubuk #u-turunan klorofil menggunakan bahan pengisi dekstrin dan freeze dan freeze dryer .
B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h 1. !erapa kandungan klorofil pada berbagai daun tanaman (daun %in%au, daun pegagan,
daun katuk, dan daun murbei) 2. !agaimana !agaimana %ara pembuatan sediaan bubuk ekstrak #u-turunan klorofil klorofil dan bagaimana bagaimana karakteristiknya
C. Tujuan juan
*. enganalisis kadar klorofil dari berbagai jenis daun tanaman (daun %in%au, daun pegagan, daun katuk, dan daun murbei). +. embuat sediaan bubuk ekstrak #u-turunan klorofil dan mengamati karakteristiknya.
BAB II II A. De!"n"s" #l$r$!"l "lorofil adalah pigmen pemberi arna hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik.
Senyaa ini yang berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga %ahaya matahari menjadi tenaga kimia. Dengan proses fotosintesis, terdapat fungsi utama dari klorofil yaitu yg pertama memanfaatkan energy matahari, kedua memi%u fiksasi #+ menjadi karbohidrat dan yang ketiga menyediakan dasar energetik bagi ekosistem se%ara keseluruhan. Dan karbohidrat yang dihasilkan fotosintesis melalui proses anabolisme diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat, dan molekul organik lainnya.
$ada tanaman tingkat tinggi ada + ma%am klorofil yaitu klorofil-a (#/0+12g) yang berarna hijau tua dan klorofil-b (#/03412g) yang berarna hijau muda. "lorofil-a dan klorofil-b paling kuat menyerap %ahaya di bagian merah (433-033 nm), sedangkan yang paling sedikit %ahaya hijau (33-433 nm). Sedangkan %ahaya berarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh karotenoid. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar matahari dengan bentuk panjang gelombang antara 233 5 033 nm. "lorofil merupakan salah satu metabolism sekunder yang potensial. 'at hijau daun ini tak hanya penting, dalam proses fotosintesis tumbuhan saja, tetapi juga sangat berguna untuk menunjang kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Seorang penelitian bernama 6ranz iller menganjurkan penggunakan klorofil sebagai obat istimea kerena keberadaannya dapat memperbaiki kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu klorofil juga merupakan zat pearna hijau bagi tumbuhan. "omposisi kimia klorofil hampir sama dengan komposisi darah manusia. !edanya, atom sentral klorofil adalah magnesium sedangkan atom sentral manusia adalah besi. /al ini, ditambahkan dengan pentingnya klorofil dalam proses metabolism tumbuhan menarik perhatian ilmuan untuk men%ari tahu kemungkinan apakah klorofil bisa mendatangkan manfaat yang sama pula pada manusia. /asilnya, banyak penelitian yang telah menemukan manfaat dari klorofil bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.
"lorofil mengandung antioksidan, antiperadangan, dan zat yang bersifat menyembuhkan luka. "andungan ini bermanfaat bagi kesehatan. !erikut beberapa manfaat lain dari klorofil 7 *. "lorofil berfungsi membantu pertumbuhan dan perbaikan tumbuhan +. "lorofil membantu menetralkan polusi yang kita hirup maupun yang kita dapatkan melalui asupan makanan. "arena itu, klorofil merupakan suplemen yang sangat bagus bagi perokok. . "lorofil se%ara efisien melepaskan magnesium dan membantu darah membaa oksigen yang dibutuhkan ke semua sel di jaringan-jaringan tubuh. 2. "lorofil juga terbukti berfungsi mengasimilasikan kalsium dan mineral-mineral berat lainnya. . "lorofil potensial dalam menstimulus sel-sel darah merah untuk menyediakan suplai oksigen.
4. !ersama dengan vitamin lain seperti vitamin 8, #, dan 9, klorofil terbukti bisa membantu menetralkan radikal bebas yang berusak sel-sel dalam tubuh. 0. "lorofil juga berperan sebagai deodoran dalam mengurangi bau mulut, air seni, sisa pembuangan, serta menghilangkan bau badan. :. "lorofil juga mengurangi kemampuan zat-zat karsinogen untuk mengikat diri pada D18 dalam organ-organ utama dalam tubuh. ;. "lorofil bermanfaat dalam mengatasi gangguan akibat pembentukan batu kalsium oksalat. *3. "lorofil juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi luka se%ara alami.
%am&ar 1. truktur k"m"a #l$r$!"l
B. Met$'e Bahan 'an Alat Bahan. daun %in%au,daun pegagan, daun katuk, dan daun murbei. Alat. "ertas saring
rotavapor, spektrofotometer, dan freeze dryer. *. $enentuan kadar klorofil empat jenis daun tanaman (daun %in%au, daun katuk, daun pegagan, dan daun murbei). etode penentuan konsentrasi klorofil dilakukan dengan metode International =i%e =esear%h Institute (I==I) yang telah dimodifikasi oleh !alitbio !ogor (8lsuhendra, +332). Sebanyak 3,* g daun %in%au hijau, daun pegagan, daun katuk, daun murbei, yang telah dirajang (ukuran sekitar + mm), dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan aseton sebanyak +3 ml. #ampuran tersebut diko%ok se%ukupnya, lalu didiamkan selama +>+2 jam. 9kstrak yang diperoleh dianalisis
konsentrasi klorofil
a maupun klorofil b
menggunakan spektrofotometer, masing-masing pada panjang gelombang 42 dan 44 nm. +. 9kstraksi klorofil, penyiapan turunan klorofil, pembuatan kompleks #u-turunan klorofil
8da langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu persiapan bahan ekstrak klorofil dan penyiapan turunan klorofil serta pembuatan kompleks #u-turunan klorofil. a. Pers"a(an &ahan Daun yang terpilih pada &ahap I (daun pegagan) dibersihkan dari berbagai kotoran, lalu dilap dengan tissu, selanjutnya dikering-anginkan. Daun tersebut lalu dipotong ke%il-ke%il dengan gunting untuk memudahkan proses penghan%uran. &. Ekstraks" kl$r$!"l Sebanyak ? 3 g potongan daun terpilih dihan%urkan dengan blender menggunakan *+ ml etanol ;@ selama menit, se%ara terputus setiap * menit. /an%uran kemudian disaring dengan kain saring halus (43 mesh), lalu filtrat yang diperoleh disaring lagi dengan %orong !u%hner menggunakan kertas saring
$embentukan turunan klorofil (feofitin) dilakukan dengan mengasamkan klorofil yang telah diekstrak dengan menambahkan /#l * hingga p/ larutan men%apai .3 (8lsuhendra, +332). "ompleks #u-turunan klorofil dibuat dengan %ara menambahkan *:3 ml filtrat ekstrak yang mengandung 3, 3, *33, dan *3 mgAl
#u+B. 9kstrak turunan klorofil yang telah
ditambah #u+B dinaikkan p/-nya hingga :. dengan menambahkan 1a/ * . =eaksi dilakukan di dalam labu tertutup selama 3 menit menggunakan
magneti% stirrer
(8lsuhendra, +332). Setelah reaksi berlangsung sempurna, %ampuran tersebut ditambahkan dekstrin @. =eaksi dilakukan selama 3 menit menggunakan magneti% stirrer. "e%epatan magneti% stirrer diatur pada skala 0. Setelah reaksi selesai, %ampuran dimasukkan dalam freezer (-+3o#) dan didiamkan selama semalam sebelum dikeringkan dengan pengering beku (freeze dryer). Setelah %ampuran kering, maka diperoleh bubuk #u-turunan klorofil. . "arakterisasi fisiko-kimia bubuk ekstrak #u-turunan klorofil !ubuk #u-turunan klorofil yang dipilih untuk dikarakterisasi lebih lanjut adalah yang mempunyai tingkat kelarutan tinggi, p/ tinggi, dan tingkat arna hijau yang tinggi. Cntuk mempelajari sifat fisik dari bubuk turunan #u-klorofil yang dihasilkan dilakukan uji proksimat, uji fitokimia, dan -karoten (metode /$E#).
C. Has"l 'an Pem&ahasan Sebelum penentuan jenis daun tanaman yang akan digunakan dalam pembuatan bubuk #u-
turunan klorofil, maka terlebih dahulu dilakukan s%reening konsentrasi klorofil dari berbagai daun tanaman, di antaranya %in%au, katuk, murbei, dan pegagan. /asil penentuan konsentrasi klorofil tersebut dapat dilihat pada tabel *. &abel *. "onsentrasi "lorofil dari !erbagai Daun &anaman
$ada &abel * tampak baha daun yang mempunyai kadar klorofil tertinggi adalah daun %in%au dengan kadar *03:.: mgAkg. !erdasarkan hasil ini, maka daun %in%au akan digunakan untuk proses penelitian selanjutnya, yaitu untuk pe mbuatan bubuk #u-turunan klorofil. Bu&uk Cu+turunan kl$r$!"l Daun C"n)au ,Premna $&l$ng"!$l"a Merr. )
$embuatan bubuk #u-turunan klorofil diaali dengan melakukan ekstraksi daun %in%au hijau menggunakan etanol ;@. $engekstrak etanol juga dapat memberikan nilai re%overy yang tinggi, dan kemurnian klorofil. $ada pembuatan bubuk #u-turunan klorofil menggunakan bahan pengisi dekstrin @. &ujuan penggunaan dekstrin ini adalah untuk mempersingkat aktu pengeringan dan menghasilkan performa produk yang relatif bagus. /asil penelitian pendahuluan menunjukkan baha ekstrak #u-turunan klorofil yang dikeringkan tanpa menggunakan dekstrin, produknya lengket pada adah (bubuk tidak terbentuk) dan arnanya hijau kehitam-hitaman. /al ini berarti baha semakin ke%il konsentrasi dekstrin (di baah @), performa produk relatif kurang optimal. 8lasan penambahan #u pada ekstrak klorofil (turunan klorofil) adalah untuk mempertahankan kestabilan arna hijau klorofil dan meningkatkan kelarutan maupun p/ dari produk bubuk yang dihasilkan. #arakter"st"k
-"s"k$+#"m"a Bu&uk
Ekstrak
Cu turunan
kl$r$!"l 'ar" Ber&aga"
#$nsentras" Cu
!ubuk ekstrak #u-turunan klorofil mengandung tembaga yang kadarnya berbeda, yaitu masing-masing 3, 3, *33, dan *3 mgAl. Cntuk menentukan bubuk ekstrak yang akan dipilih untuk bahan intervensi pada hean %oba (kelin%i), maka dilakukan uji karakteristik fisiko-kimia
utama antara lain7 rendemen, p/, kelarutan, dan arna. "husus untuk uji arna digunakan parameter antara lain7 tingkat ke%erahan atau hiteness (<), kehijauan atau greeness (F), dan kekuningan atau yelloness (G). /asil uji p/ dan kelarutan dapat dilihat pada &abel + dan uji arna pada &abel .
Ren'emen
8da + jenis rendemen yang dihitung, yaitu bubuk #u-turunan klorofil tanpa menggunakan dekstrin dan dengan dekstrin. =endemen bubuk klorofil tanpa penambahan dekstrin adalah sebanyak .:@. Dari &abel + tampak baha bubuk
kontrol negatif (#u 3 mgAl) memiliki
rendemen yang paling rendah dibanding bubuk ekstrak
lainnya. $roduk yang ekstraknya
mengandung #u *3 mgAl memiliki rendemen yang tertinggi, alaupun tidak berbeda nyata (pH3.3) dengan produk bubuk yang ekstraknya mengandung #u *33 ppm. &erjadinya perbedaan rendemen ini diduga karena adanya perbedaan kandungan #u dari produk bubuk yang dihasilkan. (H
p/ menunjukkan tingkat keasaman suatu produk. p/ akhir dari produk ekstrak #u turunan klorofil yang dihasilkan adalah :.. $engukuran p/ produk bubuk ekstrak #u-turunan klorofil dilakukan setelah pengeringan produk menggunakan freeze dryer. /al ini menunjukkan baha produk yang mengandung #u *33 ppm relatif lebih mampu menahan penurunan p/ selama proses pengolahan (pengeringan). $enurunan p/ dapat disebabkan karena suatu produk berinteraksi dengan #+ yang ada di udara. $enambahan beberapa bahan yang bersifat alkali pada sayuran dapat mempertahankan arna hijau klorofil karena terjadinya kenaikan p/, dimana pada p/ tinggi, stabilitas klorofil juga relatif tinggi. #elarutan
"elarutan menunjukkan banyaknya bagian dari suatu produk yang dapat larut dalam suatu pelarut dengan volume tertentu. $ada &abel + tampak baha kelarutan dalam air %enderung
meningkat dengan bertambahnya konsentrasi #u yaitu berkisar antara ;*.30@ dan ;:.+4@. $roduk dengan penambahan #u 3 ppm memiliki kelarutan paling rendah yaitu ;*.30@. =endahnya kelarutan ini diduga karena g+B yang terlepas dalam sistem larutan konsentrasinya relatif rendah, sehingga kemampuan pengikatan molekul klorofil dari produk ini dengan dekstrin dan air menjadi turun, sedangkan produk dengan penambahan #u *3 mgAl memiliki kelarutan paling tinggi, namun tidak berbeda nyata (pH3.3) dengan #u *33mgAl. &ingginya kelarutan ini diduga karena banyaknya #u yang tidak terikat (terlepas) pada %in%in tetrapirol, sehingga dalam larutan berubah menjadi #u+B yang mempunyai kelarutan tinggi.
arna
Cji arna ini dilakukan untuk menentukan tingkat ke%erahan
(hiteness), kehijauan
(geeness), dan tingkat kekuningan (yelloness) dari produk bubuk #u-turunan klorofil menggunakan kromameter. Cji arna dilakukan sebelum dan sesudah pemanasan pada suhu *3o#.
1/ T"ngkat #e)erahan ,/ $ada &abel tampak produk bubuk dengan konsentrasi #u 3 ppm mempunyai tingkat
ke%erahan yang tertinggi yaitu sebesar 4.:+, namun tingkat kehijauannya paling rendah di antara semua produk bubuk. &ingkat ke%erahan tertinggi berikutnya adalah produk bubuk dengan konsentrasi #u *33 ppm. $ada tabel tersebut juga tampak baha semua produk bubuk dengan berbagai konsentrasi #u mengalami kenaikan tingkat ke%erahan setelah dipanaskan pada suhu *3o#, dan berbeda nyata di antara semua perlakuan. /al ini dapat disebabkan karena terjadinya penguapan pelarut. 2/ T"ngkat #eh"jauan ,%/
$ada &abel tampak baha sebelum pemanasan (*3o#), produk bubuk dengan konsentasi #u+B*33 mgAl mempuyai tingkat kehijauan yang relatif tinggi dibanding konsentrasi #u+B yang lain, namun tidak berbeda nyata dengan dengan #u+B *3 mgAl, baik sebelum maupun sesudah dipanaskan. 1ilai tingkat kehijauan produk bubuk sebelum pemanasan lebih tinggi dibandingkan dengan produk sesudah pemanasan. $roduk kontrol (#u+B 3 mgAl) mempunyai tingkat kehijauan yang paling rendah. /al ini menunjukkan penambahan #u+B relatif dapat mempertahankan tingkat kehijauan produk yang dihasilkan, karena adanya ikatan antara #u+Bdan turunan klorofil (feofitin) yang relatif kuat. /asil penelitian ini menunjukkan penurunan tingkat kehijauan bubuk #u-turunan klorofil relatif ke%il, hanya sebesar *.3; poin. /al ini menunjukkan baha logam pengelat #u relatif lebih stabil dalam mempertahankan tingkat kehijauan klorofil. 0/ T"ngkat #ekun"ngan ,/ $ada &abel tampak produk bubuk dengan konsentrasi #u 3 ppm mempunyai tingkat kekuningan yang tertinggi yaitu sebesar *+.22. "emudian disusul produk bubuk dengan konsentrasi #u *33 ppm. $ada &abel tersebut tampak baha tingkat kekuningan relatif berfluktuasi seiring dengan meningkatnya konsentrasi #u dalam produk bubuk.
!erdasarkan uji karakteristik fisiko-kimia di atas, tampak baha produk bubuk ekstrak klorofil daun %in%au hijau yang mempunyai tingkat kehijauan, kelarutan, dan p/ yang tinggi adalah produk ekstrak dengan konsentrasi #u *33 ppm. "adar gizi (hasil uji proksimat) dan karoten dari bubuk tersebut tampak pada &abel 2. !ubuk ekstrak #u-turunan klorofil (konsentrasi #u *33 ppm) mengandung protein 3.:;@, lemak 0.**@, abu +.4@, air 4.;@, serat kasar .*@ dan -karoten sebesar .: mgA*33 g (.: mgAkg). &abel 2. "adar 'at Fizi dan 'at 1on-gizi !ubuk #u-turunan "lorofil (#u *33 ppm)
Has"l Uj" #ual"tat"! at -"t$k"m"a Bu&uk Ekstrak Cu+turunan kl$r$!"l 'an #l$r$!"l #$mers"al
Cji fitokimia ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis zat bioaktif lain dalam bubuk klorofil yang dibuat. /asil uji fitokimia bubuk ekstrak #u-turunan klorofil menunjukkan baha bubuk ekstrak #u-turunan klorofil mengandung zat fitokimia yang dominan antara lain7 alkaloid, saponin, tanin, steroid, dan glikosida (&abel ). &abel . /asil 8nalisis 6itokimia ("ualitatif)
BAB III #EIMPULAN
*. Daun %in%au ($remna oblongifolia err.) mempunyai kadar klorofil tertinggi dibandingkan daun lainnya (pegagan, katuk, dan murbei), sehingga daun %in%au digunakan sebagai bahan untuk membuat bubuk #u-turunan klorofil. +. "onsentrasi #u (tembaga) yang terbaik dalam hal pembentukan bubuk #u-turunan klorofil %in%au ($remna oblongifolia err.) adalah *33 ppm. $enilaian ini ditinjau ber- dasarkan hasil uji p/ yang relatif tinggi, arna yang relatif lebih hijau, lebih terang, kelarutan tinggi. !ubuk #u-turunan klorofil mengandung klorofil dan karoten masing-masing sebesar .: mgAkg dan ;:4 mgAkg. . /asil uji fitokimia bubuk ekstrak #u-turunan klorofil daun %in%au ($remna oblongifolia err.) menunjukkan baha bubuk ekstrak #u-turunan klorofil mengandung zat fitokimia utama yang berguna untuk peningkatan kesehatan antara lain7 alkaloid, saponin, tanin, steroid, dan glikosida.
Tugas Anal"s"s #an'ungan Tum&uhan 3&at #L3R3-IL
4#ANDUN%AN #L3R3-IL BERBA%AI 5ENI DAUN TANAMAN DAN Cu+ TURUNAN #L3R3-IL ERTA #ARA#TERITI# -II#3+#IMIANA6
D$sen Pengam(u 7 T"t"k M.".8 A(t
*. 'akiya Shofanul 8nam +. Sufia
*0*23+8 *0*23+:8 *0*23+; 8
1 -ARMAI UNI9ERITA ETIA BUDI URA#ARTA 2:1;