MAKALAH KIMIA Tentang Pembuatan Koloid
Disusun Oleh :
Aditya Nurfachmi A Assyifa Rostiana U Ismah Mufidah M. Julian Sudarga Ramah Kamalla S
SMA ISLAMIC CENTRE KOTA TANGERANG 2015
1
DAFTAR ISI
Cover Makalah
1
Daftar Isi
2
Pembuatan Koloid
3
1.
Cara Kondensasi
3 2.
Cara Dispersi
5 Daftar Pustaka
8
2
PEMBUATAN KOLOID 1. Cara Kondensasi Ion-ion atau molekul yang berukuran sangat kecil (berukuran larutan sejati) diperbesar menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Dengan kata lain, larutan sejati diubah menjadi dispersi koloid. Pembentukan kabut dan awan di udara merupakan contoh pembentukan aerosol cair melalui kondensasi molekul-molekul air membentuk kerumunan (cluster). Cara kondensasi umumnya dilakukan melalui reaksi kimia. Tiga macam reaksi yang dapat menghasilkan kondensasi adalah reaksi hidrolisis, reaksi redoks, dan reaksi metatesis.
a. Reaksi metatesis Misalnya : Apabila ke dalam larutan natrium tiosulfat ditambahkan larutan asam klorida akan terbentuk partikel berukuran koloid. Persamaan reaksinya sebagai berikut. Na2S2O3 + 2HCl→2NaCl + H2SO3 + S Partikel berukuran koloid terbentuk akibat belerang beragregat sampai berukuran koloid membentuk sol belerang. Jika konsentrasi pereaksi dan suhu reaksi tidak dikendalikan, dispersi koloid tidak akan terbentuk. Sebab, partikel belerang akan tumbuh terus menjadi suspensi kasar dan mengendap.
b. Reaksi redoks Misalnya:
Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya dengan melarutkan AuCl3 dalam pereduksi organic formaldehida HCOH : 3
2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) 2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)
Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam air denganmengalirinya gas H2S : 2H2S(g) + SO2 (aq) 3S(s) + 2H2O(l)
c. Reaksi hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Misalnya:
Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan memanaskan larutan FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih : FeCl3 (aq) + 3H2O(l) Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq) (Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+)
Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air mendidih : AlCl3 (aq) + 3H2O(l) Al(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)
d. Reaksi pergantian pelarut Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga fasa terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutanya menjadi berukuran koloid. Misalnya;
untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus terlenih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga belerang akan menggumpal menjadi pertikel koloid dikarenakan penurunan kelarutan belerang dalam air.
4
Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula dilarutkan terlebih dahulu dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan etanol maka terjadi kondensasi dan terbentuklah koloid kalsium asetat.
2. Cara Dispersi Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik
a. Cara mekanik Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan proses penggilingan untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang digunakan untuk cara ini biasa disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam:
industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb. Industri kimia rumah tangga untuk membuat
pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dsb. Industri kimia untuk membuat pelumas padat,
cat dan zat pewarna. Industri-industri lainnya
seperti
industri
plastik, farmasi, tekstil, dan kertas. b. Cara peptisasi Cara peptisasi adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemecah tersebut dapat berupa elektrolit khususnya yang mengandung ion sejenis ataupun pelarut tertentu. Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air; karet oleh bensin. 5
Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S; endapan
Al(OH)3 oleh AlCl3. Sol Fe(OH)3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH)3 yang baru terbentuk dengan kemudian
sedikit
FeCl3.
dikelilingi
Sol
Fe(OH)3
Fe3+sehingga
bermuatan positif Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membentuk sistem koloid. Contohnya; gelatin dalam air.
c. Cara busur bredig Cara busur Bredig ini biasanya digunakan untuk membuat sol-sol logam, sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel kolid akan digunakan sebagai elektrode. Kemudian kedua logam dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling
dingin)
sampai
kedua
ujungnya
saling
berdekatan. Kemudian, kedua elektrode akan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam menguap, uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium pendispersi dingin, sehingga hasil kondensasi tersebut berupa pertikel-pertikel kolid. Karena logam diubah jadi partikel kolid dengan proses uap logam, maka metode ini dikategorikan sebagai metode disperse.
d. Suara Ultrasonik
6
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz.
Daftar Pustaka 7
1. 2. 3. 4. 5.
http://sahri.ohlog.com/pembuatan-sistem-koloid.oh85102.html https://akatsukispread.wordpress.com/category/science/ https://alfikimia.wordpress.com/kelas-xi/sistem-koloid/praktikum-pembuatan-koloid/ http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/pembuatan-koloid-2/ http://budisma.web.id/cara-pembuatan-sistem-koloid/
8