1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Banj Banjir ir Lump Lumpur ur Pana Panass Sido Sidoarj arjo o atau atau Lump Lumpur ur Lapi Lapind ndo o atau atau Lump Lumpur ur
Sido Sidoarj arjo o (Lus (Lusi) i) , adal adalah ah peris peristi tiwa wa meny menyem embu burny rnyaa lump lumpur ur pana panass di loka lokasi si pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa enokenongo, !ecamatan Porong, !abupaten Sidoarjo, "awa #imur, sejak tanggal $% &ei $'' Lump Lumpur ur Lapi Lapind ndo o meru merupak pakan an salah salah satu satu perm permas asala alaha han n &asy &asyar araka akatt Indonesia yang sampai saat ini belum teratasi dengan baik Permasalahan ini sudah seharusnya seharusnya mendapatka mendapatkan n penanganan penanganan serius dari berbagai pihak pihak Selain semburan semburan lumpur lumpur akibat pengeboran pengeboran milik Lapindo Brantas, terlihat terlihat tanda*tanda tanda*tanda geologi yang menunjukkan luapan lumpur pada +aman dahulu di lokasi Sumur Poro Porong ng ,,- km sebe sebela lah h timu timurr Sumu Sumurr Banj Banjar ar Pan Panji Sem Sembura buran n lump lumpur ur diperkirakan akan berhenti dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun lagi (o.icky Dwi Putrohari, $'') !erugi !erugian an akibat akibat Lumpur Lumpur Lapind Lapindo o sebesar sebesar p $-,/ $-,/ triliu triliun n (Bappe (Bappenas, nas, $'') !erugian tersebut terjadi sepanjang tahun $'' dengan rincian p triliun kerugian langsung dan p ,/ triliun kerugian tidak langsung Bappenas juga memperkirakan kerugian akan terus meningkat, bahkan bisa mencapai dua kali lipat !erugian tersebut antara lain berupa kerusakan jalan, telekomunikasi, tergusurnya warga dari hunian, terhentinya sebanyak $' pabrik serta gagalnya pertanian (Bappenas, $'') Berdas Berdasark arkan an hasil hasil uji coba coba yang yang dilaku dilakukan kan dalam dalam skala skala laborat laboratori orium, um, sangat memungkinkan bahwa Lumpur Lapindo dapat diman0aatkan untuk batu bata dan pa.ing block 1al ini dikarenakan batu bata yang terbuat dari Lumpur Lapindo mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada batu bata yang terbuat dari lempung (#otok 2oerwasito, $'') 2ilai ekonomis lumpur sebagai bahan bangunan diharapkan dapat menjadi alternati0 bagaimana pembuangan lumpur dilakukan Dari beberapa uji coba tersebut dimungkinkan Lumpur Lapindo dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bata ringan Dilain pihak, kemajuan teknologi di Indonesia mengarahkan pembangunan in0rastruktur pada penggunaan struktur pada material ringan tanpa mengurangi
2
kekuatannya Penggunaan material ringan sebagai bahan pembentuk struktur akan mengurangi berat total dari suatu bangunan 1al tersebut dapat mengurangi penggunaan material bagian pendukung dan pondasi sehingga biaya keseluruhan konstruksi bangunan akan berkurang Bata ringan merupakan salah satu material ringan pembentuk struktur Bata ringan lebih banyak menggunakan agregat ringan daripada agregat alam karena memiliki banyak keuntungan, seperti si0atnya yang lebih ringan, konduksi panas lebih rendah serta berdurabilitas (Bardhan oy, %%34 1elgesen, %%34 Ikeda, %%3) Berdasarkan penelitian dan karakteristiknya, Lumpur Lapindo berpotensi dijadikan sebagai agregat ringan 1al ini sangat diharapkan dapat menjadi salah satu alternati0 baru dalam pembuatan beton ringan, mengurangi eksploitasi batu alam (split) yang merupakan non*renewable resource serta membantu mengatasi permasalahan Lumpur Lapindo 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, penyusun
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut 5pa kelebihan dari batu bata ringan yang menggunakan lumpur Lapindo6 $ Bagaimana cara pembuatan batu bata ringan menggunakan lumpur Lapindo6 1.3.Tujuan &enggunakan potensi lumpur Lapindo secara optimal $ &elakukan pengembangan terhadap material beton 7 &engembangkan bahan bangunan yang ramah lingkungan 1..Man!aat Diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dalam bidang rekayasa struktur bangunan, terutama pada pengembangan beton $ &enggali potensi ekonomis Lumpur Lapindo sebagai bahan das ar beton 7 Diharapkan dapat memberikan solusi dari permasalahan Lumpur Lapindo baik dari segi lingkungan, sosial maupun ekonomi 1.".Met#$e Penul%san Penulisan makalah ini menggunakan metode browsing pada internet
3
BAB II TIN&AUAN PU'TA(A
2.1.Bata R%ngan Bata ringan atau disebut hebel atau celcon &aterial bata ringan ini
pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik Bata ini cukup ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik Bata ringan yang umumnya memiliki ukuran ' cm
×
$'
cm dan ketebalan 8*' cm ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi dengan menambahkan gelembung udara ke dalam mortar yang akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis Selain itu agar mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung 2.1.1. &en%s)jen%s Bata R%ngan Berdasarkan proses pengeringannya, terdapat dua jenis bata ringan, yaitu Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC) Bata ingan 559 Bata ringan 559 adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan 559 umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi) Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama -*8 jam 5lumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain ber0ungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton :olume aluminium pasta ini berkisar 3*8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan 5donan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran 5donan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autocla.e chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi Suhu di dalam autocla.e chamber sekitar 87 derajat celsius 1al ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia Bubuk alumunium bereaksi dengan
4
kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen ;as hidrogen ini membentuk gelembung*gelembung udara di dalam campuran beton tadi ;elembung*gelembung udara ini menjadikan .olumenya menjadi dua kali lebih besar dari .olume semula Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmos0ir dan langsung digantikan oleh udara ongga*rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan $ Bata ingan 9L9 Bata ringan 9L9 adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, 9L9 adalah beton kon.ensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti dengan gelembung udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang kurang stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, 0oam Pasir sungai berukuran $, /, dan 8mm dapat digunakan, tergantung pada kepadatan yang diinginkan Semen portland menawarkan kinerja paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel pre0ab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari $'' kg < m= (setengah dari berat beton kon.ensional) untuk aplikasi struktural dapat mengunakan rangka baja Pada 9L9, gelembung udara yang dihasilkan benar*benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas $'' kg
5
9L9 sama halnya dengan beton kon.ensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmos0ir saja &eskipun tidak seringan 559, 9L9 tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton kon.ensional dan isolasi termal 3''? lebih tinggi dan tahan api Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke 9L9 terus tanpa harus menggunakan pen, 9L9 juga dapat dipotong atau digergaji Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang Beton 9L9 menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 73' kg < m= sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 8'' kg < m= 2.1.2.
Bahan Baku Bata R%ngan
Bahan baku untuk pembuatan adonan bata ringan antara lain terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi gelembung udara secara kimiawi) Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama -*8 jam 5lumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi selain ber0ungsi sebagai pengembang, ia berperan juga dalam mempengaruhi kekerasan bata :olume alumunium pasta ini berkisar 3*8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan 2.1.3.
(ele*%han $an (ekurangan Bata R%ngan
"ika dibandingkan dengan bata merah, bata ringan memiliki kelebihan yaitu kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air, pemasangan lebih cepat, penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas (antara %*$), ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik 1anya saja tidak semua tukang pernah memasang bata ini 5dapun kelebihan dan kekurangan bata ringan dari jenis*jenisnya sebagai berikut Bata ingan 559 !elebihan
a #ahan panas dan api, karena berat jenisnya rendah b !edap suara
6
c #ahan lama kurang lebih sama tahan lamanya dengan beton kon.ensional d !uat tetapi ringan, karena tidak sekuat beton Perlu perlakuan khusus dibebani 59 menggunakan 0isher @#P, Aasta0el 0isher plug @<8,
e 0 g h
panel dinding 0isher sistem injeksi 5nti jamur #ahan gempa 5nti serangga Biaya perawatan yang sedikit, bangunan tak terlalu banyak mengalami
perubahan atau reno.asi hingga $' tahun i 2yaman
j 5man, karena tidak mengalami rapuh, bengkok, berkarat, korosi
!ekuranganC a !arena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan
memakan waste yang cukup besar b Perekat yang digunakan harus
disesuaikan
dengan
ketentuan
produsennya mumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan c Diperlukan keahlian tambahan untuk tukang yang akan memasangnnya, karena dampaknya berakibat pada waste dan mutu pemasangan d "ika terkena air, maka untuk menjadi benar*benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa !alau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya $ Bata ingan 9L9 !elebihanC
a &emiliki bentuk yang presisi tinggi dan seragam dalam jumlah yang b c d e 0 g
banyak #idak memerlukan siar yang banyak untuk perekat Pemasangannya lebih cepat sehingga menghemat biaya pelaksanaan Lebih ringan sehingga memperkecil beban struktur !uat tekan tinggi Pengangkutan ke lokasi proyek lebih mudah #idak menggunakan pasir untuk pekerjaan plesteran dan perekat
sehingga area proyek lebih bersih h Lebih kedap suara
7
i #idak membutuhkan plesteran yang tebal
!ekuranganC a &embutuhkan perekat khusus yaitu dengan semen instan yang sudah
tersedia banyak dipasar b &embutuhkan tenaga pemasang yang sudah berpengalaman memasang bata ringan c Pada pekerjaan d e 0 g h
yang
membutuhkan
pemotongan
bata,
dapat
menyisakan bata yang terbuang "ika terkena air proses pengeringannya lama 1arga bata ringan lebih mahal dibanding dengan yang biasa 1anya di toko besar atau distributor yang menyediakan Pembeliannya harus dengan jumlah yang banyak 1arus menggunakan roskam bergerigi untuk menempelkan semen mortar
i
Bata ringan dengan kualitas rendah dapat menyebabkan air rembes sehingga bisa merusak cat
2.1.. Pem*uatan Bata R%ngan Pembuatan bata ringan atau kerap disebut beton ringan ini pada prinsipnya
membuat rongga udara di dalam beton 5da tiga macam cara membuat beton aerasi,
yaitu
C
Pertama
yang
paling
sederhana
dengan
memberikan
agregat
8
'?, kemudian perekat yang terdiri dari semen dan kapur sebanyak 7'?, dan sisanya sebanyak '? yaitu campuran gypsum dan aluminium pasta Semen yang digunakan merupakan semen tipe I Semen tipe I merupakan yang biasanya digunakan untuk segala macam jenis konstruksi ntuk proses produksi, dalam hari dapat dihasilkan beton ringan sebanyak F 7'' G /'' m7 Pembuatan beton ringan ini sepenuhnya dikerjakaan dengan mesin &esin yang digunakan seperti mesin penggiling, mesin miHHing, mesin cutting, autocla.ed chamber ntuk proses awal semua bahan baku ditempatkan didalam tangki masing G masing untuk mempermudah proses pencampuran !husus untuk pasir kuarsa harus dimasukkan kedalam mesin penggiling terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tangki, untuk menghaluskan butiran G butiran pasir !emudian melalui ruang control, diatur kadar campuran yang akan dibuat !adar campuran dapat berubah G ubah tergantung dari keadaan bahan baku yang ada !emudian campuran beton ringan tersebut dituangkan kedalam cetakan yang memiliki ukuran /,$' H ,$' H ',' m 5donan tersebut diisikan sebanyak bagian saja !emudian didiamkan sekitar F 7 G / jam, sehingga adonan dapat mengembang Dalam proses pengembangan ini, terjadi reaksi kimia Saat pencampuran pasir kuarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan dicampur alumunium pasta ini terjadi reaksi kimia Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen ;as hidrogen ini membentuk gelembung*gelembung udara di dalam campuran beton tadi ;elembung*gelembung udara ini menjadikan .olumenya menjadi dua kali lebih besar dari .olume semula Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmos0ir dan langsung digantikan oleh udara ongga* rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan &eskipun hidrogennya hilang, tekstur beton tetap padat tetapi lembut Sehingga mudah dibentuk balok, atau palang sesuai kebutuhan Setelah mengembang, adonan dipotong untuk memperoleh ukuran yang persisi, karena pada saat pengembangan ukurannya tidak dapat dikontrol sehingga dipotong setelah proses pengembangan selesai Setelah melalui proses pemotongan, beton ringan dimasukkan kedalam autocla.e chamber selama F $ jam Didalam autocla.ed ini pasir kwarsa bereaksi
9
dengan kalsium hidroksida menjadi kalsium hidrat silika Dalam proses ini beton ringan diberi tekanan sebesar bar atau sebesar $/ psi ( J ,8$ &pa) dengan suhu setinggi 7-/ ⁰@ Sehingga terbentuk kalsium silikat dan beton ringan berubah warna menjadi putih Pada saat didalam autocla.ed ini, semua reaksi kimia dituntaskan dan dibersihkan pada suhu tinggi, sehingga nantinya pada saat digunakan tidak mengandung reaksi kimia yang berbahaya !enapa tidak dijemur saja6 !arena kalau adonan ini dijemur di bawah terik matahari hasilnya kurang maksimal, karena tidak bisa stabil dan merata hasil kekeringannya Setelah keluar dari autocla.e chamber, beton ringan aerasi ini sudah siap untuk dipasarkan dan digunakan sebagai konstruksi bangunan 2.2.Lum+ur La+%n$#
1asil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa lumpur Lapindo bisa dibuat bahan bangunan seperti bata, paving block , dan genteng (2oerwasito, $'') Pengujian lumpur lapindo ini berdasarkan karakteristik mekanik antara lainC #abel 1asil Pengujian Lumpur Lapindo Batas 9air (LL) Batas Plastis (PL) Indeks Plastisitas (PI) Berat "enis (;s)
38' ? 7'/ ? $'- ? 3
$,7 gr<
cm
Persen lolos ayakan $'' -3,$ ? !adar 5ir %8 ? Sumber C 1asil Penelitian dan Pengamatan ni.ersitas &uhammadiyah &alang Dari !lasi0ikasi di atas maka lumpur lapindo memiliki C a #anah berbutir halus yaitu tanah yang lebih dari 3' ? berat total contoh tanah lolos ayakan no $'' b #anah yang jenuh air (saturated) ), yaitu ruang pori terisi penuh dengan air sehingga pada saat pembuatan batu bata tidak memerlukan air yang terlalu banyak, karena dari kadar air yang dikandung oleh kedua bahan sudah cukup tinggi c Sedangkan hasil pemeriksaan ukuran butiran lumpur dengan menyaring pada ayakan no $'', K 3' ? lolos, yang tertahan berupa gumpalan yang jika diremas masih dapat terurai Dapat disimpulkan bahwa butiran lumpur
10
masuk klasi0ikasi gradasi butiran halus atau masuk kategori lempung (9lay) dan 0raksi lanau (silt) d Dari parameter pengujian batas*batas 5tterberg untuk mengetahui plastisitas tanah lumpur tersebut digolongkan dalam jenis lempung anorganik dengan plastisitas tinggi atau 91 menurut klasi0ikasi tanah 2I@ID Berdasarkan penelitian terdahulu tentang penambahan lumpur Lapindo terhadap kuat tekan bata, nilai kuat tekan bata mengalami peningkatan 5da pun hasil pengujian Depudi Bidang #PS5*BPP#, hasil analisa lumpur Lapindo memiliki kandungan mineral dan kimia yang cocok untuk pembuatan bahan keramik dan bahan berdasar semen, terutama dengan kandungan silika yang sangat tinggi 1asil analisa kimia lumpur Lapindo di lokasi Siring adalah sebagai berikutC #abel $ 1asil analisa kimia lumpur Lapindo dengan metode S&*D di lokasi Siring
tM 2a ! &g ! Al (
'/ $37 1.,-
mass ? /388 -3 13.2
'% (
1.30
2".-
1.1,
-1.-
'%2
".02
.-"
9l ! !! 9a ! @e !
$$ 77$ 7%' 7%8
'% %7 3/ -8%
'3 '%8 7 $3/
-$ $38 %3'
9l ! $M 9aM @eM
'% $7$ $ '3
''' '/ '7$ 8
lemen
(ke:)
rror ?
5t ?
' '' 1./0
- /8/ 1-."
2a $M &gM Al23
3$%' 2"./
mass ? '/7 '' .12
9ompound
9ation ! 8%$/ $33 22."0/ .-20 2 %--' /7$' 7%788 -88 '
#otal
'''
'''
'''
'
'
'
/-
SumberC Depudi Bidang #PS5*BPP# Berdasarkan pengujian toksikologis di 7 laboratorium terakreditasi (Suco0indo, 9orelab dan Bogorlab) diperoleh kesimpulan ternyata lumpur
11
Lapindo tidak termasuk limbah B7 Sehingga peman0aatan lumpur Lapindo sebagai bahan bangunan, aman bagi kesehatan (&ukono, $'') #abel 7 1asil pengujian toksikologis Beberapa 1asil Pengujian Parameter
1asil uji maksimum
5rsen Barium Boron #imbal aksa Sianida Bebas
','/3 &g
#richlorophenol
','- &g
Baku &utu (PP 2omor 8<%%%) 3 &g
SumberC httpC<
12
BAB III PEMBAHA'AN
3.1.
Bata R%ngan Menggunakan Lum+ur La+%n$# Pada umumnya material penyusun bata ringan berupa semen, air, serta
bahan tambahan kimia Berdasarkan beratnya bata ringan memiliki berat jenis 3
kurang dari 8'' kg<
m
(5bdullah, $''8)
Dari analisa yang dilakukan, lumpur Lapindo dapat diman0aatkan sebagai campuran beton ringan, mengingat ketersediaan lumpur Lapindo yang sangat melimpah dengan .olume semburan lumpur yang dihasilkan mencapai $''' 3
m
per hari (httpC<
pada beton ringan adalah 0iber alam (serat kena0) @iber alam (2aturally occurring 0ibers) adalah serat alami yang berasal dari alam, baik itu dari hewan maupun tumbuhan Serat alami terbukti dapat memperbaiki si0at mekanis bata seperti kuat tekan yang lebih tinggi dari bata kon.ensional Penambahan 0oam (buih) kedalam adukan dapat menjadikan reaksi kimia dengan melepas sejumlah gas tertentu yang dapat membuat bata menjadi mengembang dan membentuk struktur berpori sehingga bata akan lebih ringan dengan berkurangnya berat jenis pada beton( Byun,Nall, $''-) 3.2.
ara Pem*uatan Bata R%ngan Menggunakan Lum+ur La+%n$# Pembuatan bata ringan menggunakan lumpur Lapindo atau sering disebut
Lusicon, tidak jauh berbeda dengan pembuatan bata ringan biasanya 1anya saja lumpur Lapindo disini harus dibakar terlebih dahulu dalam suhu 8'' ᵒ9 agar madapatkan lumpur yang baik sebagai material alternati.e Setelah itu dibuatlah adukan dengan bahan*bahan lumpur bakar Lapindo, semen portland, buih, serat alam, dan air 5dukan dapat dibuat dengan langkah menyiapkan bahan*bahan terlebih dahulu, kemudian menentukan komposisi adukan dan masukkan kedalam mikser, baru kemudian memasukkan air ke dalam adukan tadi
13
Setelah adukan teraduk dengan rata, maka bata ringan dapat dicetak !emudian dilakukan pemeliharaan awal dengan meletakkan bata ringan pada tempat yang terlindung dari cuaca luar 3.3.
(ele*%han $ar% Bata R%ngan Menggunakan Lum+ur La+%n$#
Sampai kini hasil penelitian yang dilakukan oleh I#S menunjukan bahwa bata ringan ramah lingkungan yang berbahan campuran lumpur Lapindo berunjuk kerja baik Berat jenisnya hanya sekitar 8'' kg
14
5pabila sistem maka Lusicon
melihat
dari
pemasangannya, bata
ringan
dan
lebih
cepat
jika
dengan
bata
dibandiongkan
merah Dengan pemasangan yang lebih cepat, maka akan sangat mempengaruhi e0isiensi biaya Berikut tabel perbandingan antara bata merah, bata ringan, dan Lusicon
15
BAB I4 PENUTUP
.1.
(es%m+ulan
Bata ringan yang menggunakan lumpur lapindo sangatlah berman0aat untuk mengurangi limbah akibat lumpur lapindo tersebut Selain itu dengan peman0aatan lumpur Lapindo dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan lumpur Lapindo dan telah terbukti juga bahwa lumpur Lapindo aman untuk dijadikan material alternati0 sehingga menjadikan batu bata ringan tersebut ramah lingkungan .2.
'aran Saat ini banyak masyarakat yang masih memilih material dinding untuk
rumah menggunakan bata merah !ebanyakan dari masyarakat tersebut menganggap bahwa per0orma bata merah lebih baik dari bata ringan yaitu lebih dingin dan awet Selain itu produksi bata ringan yang masih sedikit menjadikan bata ringan ini belum siap diedarkan di pasaran Mleh sebabnya produksi bata ringan ini perlu dikembangkan lagi agar lebih siap untuk diperjual belikan di masyarakat
16
DA5TAR PU'TA(A httpsC<