BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baikanya. Pertolongan yang keliru atau secara secara berleb berlebihan ihan justru justru mendat mendatang angkan kan bahaya bahaya baru. baru. Identi Identifika fikasi si racun racun merupa merupakan kan usaha untuk mengetah mengetahui ui bahan, bahan, zat, atau obat yang yang didu diduga ga
seba sebaga gaii
peny penyeb ebab ab
terj terjad adii
kera keracu cuna nan, n,
sehi sehing ngga ga
tind tindak akan an
penganggulangannya dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan akurat. Dalam menghadapi peristiwa keracunan, kita berhadapan dengan keadaan daru darurat rat yang yang dapat dapat terja terjadi di dima dimana na dan dan kapa kapan n saja saja serta serta memerl memerluk ukan an kecepatan untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan gejala keracunan yang timbul. Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. eracunan sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan. Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuh tumbuhan an dan hewan. hewan. !alah !alah satunya satunya adalah adalah gigitan gigitan ular ular berbis berbisaa yang yang sering sering terjadi terjadi di daerah daerah tropis tropis dan subtro subtropis. pis. "isa gigitan gigitan ular adalah adalah kedaruratan medis, #$% gigitan ular terjadi pada anggota badan sehingga tindakan pertolongan pertama dapat mudah dilakukan.
A. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h &. 'pa 'pa def defeni enisi si kera keracu cuna nan n( ). 'pa 'pa eti etilo logi gi kerac keracun unan an (
1 | asuhan keperawatan keracunan
*. +. $. . . .
"agaimana patofisiologi keracunan ( "agaimana manifestasi keracunan ( 'pa pemeriksaan penunjang keracunan ( 'pa komplikasi dari keracunan ( "agaimana penatalaksanaan keracunan ( "agaimana konsep dan asuhan keperawatan pada pasien dengan
keracunan ( B. Tujuan Penulisan &. /ntuk mengetahui defenisi keracunan. ). /ntuk mengetahui etilogi keracunan. *. /ntuk mengetahui patofisiologi keracunan. +. /ntuk mengetahui manifestasi klinis keracunan. $. /ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang keracunan. . /ntuk mengetahui komplikasi dari keracunan. . /ntuk mengetahui penatalaksanaan keracunan. . /ntuk mengetahui konsep dan asuhan keperawatan pada pasien dengan keracunan
BAB II PEMBAHASAN KNSEP MEDIS KERA!UNAN A. De"enisi Kera#unan Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada
kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan melalui
2 | asuhan keperawatan keracunan
inhalasi dan menelan materi toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan
kondisi
bahaya
yang
mengganggu kesehatan
bahkan dapat
menimbulkan kematian. !ekitar % dari semua pengunjung departemen kedaruratan datang karena masalah toksik. Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. eracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. "ahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. 0etapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. 1at yang dapat menimbulkan keracunan dapat berbentuk 2 &. Padat, misalnya obat-obatan, makanan. ). 3as, misalnya 45. *. 4air, misalnya alcohol, bensin, minyak tanah, zat kimia. !eseorang dapat mengalami keracunan dengan cara 2 - 0ertelan melalui mulut, keracunan makanan, minuman. - 0erhisap melalui hidung, misalnya keracunan gas 45. - 0erserap melalui kulit6mata, misalnya keracunan zat kimia.
B. Et$l$gi 'da berbagai macam kelompok bahan yang dapat menyebabkan
keracunan, antara lain % &. "ahan kimia umum 7 Chemical toxicants 8 yang terdiri dari berbagai golongan seperti pestisida ( organoklorin, organofosfat, karbamat 8, golongan gas 7 nitrogen metana, karbon monoksida, klor 8, golongan logam 7timbal, posfor, air raksa,arsen8 ,golongan bahan organik 7 akrilamida, anilin, benzena toluene, vinil klorida fenol ). '. Racun yang dihasilkan oleh makluk hidup ( Biological toxicants 8 mis 2 sengatan serangga, gigitan ular berbisa , anjing dll (. Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri 7 Bacterial toxicants 8 mis 2 Bacillus
cereus,
Compilobacter
Escherichia coli dll.
3 | asuhan keperawatan keracunan
jejuni,
Clostridium
botulinum,
). Racun yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan 7 Botanical toxicants 8
mis 2 jamur amnita, jamur psilosibin, oleander, kecubung dll. !. Pat$"isi$l$gi eracunan dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu faktor bahan kimia, mikroba, toksin, dan lain-lain. Dari penyebab tersebut dapat mempengaruhi 9askuler sistemik sehingga terjadi penurunan fungsifungsi organ dalam tubuh. "iasanya akibat dari kera cunan menimbulkan mual, muntah, diare, perut kembung, gangguan pernapasan, gangguan sirkulasi darah dan kerusakan hati 7sebagai akibat keracunan obat dan bahan kimia8. 3ejala dan tanda keracunan yang khas biasanya sesuai dengan jalur masuk racun ke dalam tubuh. "ila masuk melalui saluran pencernaan, maka gangguan utama akan terjadi pada saluran pencernaan. "ila masuk melalui jalan nafas maka yang terganggu adalah pernafasannya dan bila melalui kulit akan terjadi reaksi setempat lebih dahulu. 3ejala lanjutan yang terjadi biasanya sesuai dengan sifat zat racun tersebut terhadap tubuh. :ual dan muntah terjadi disebabkan karena adanya iritasi pada lambung sehingga asam lambung meningkat. :akanan yang mengandung bahan kimia beracun 7I;58 dapat menghambat atau menginakti9asi enzim tubuh yaitu kolinesterase 7h<8. Dalam keadaan normal, h< ini bekerja untuk menghidrolisis arakhnoid 7'kh8 dengan jalan mengikat 'kh-h< yang bersifat inakti9asi. "ila konsentrasi racun lebih tinggi dengan ikatan I;5-h< lebih banyak terjadi, maka akibatnya akan terjadi penumpukan 'kh di tempat-tempat tertentu, sehingga timbul gejala-gejala rangsangan 'kh yang berlebihan dan pada akhirnya akan menimbulkan efek muskarinik, nikotinik, dan !!P 7menimbulkan stimulasi dan kemudian depresi !!P8. D. Mani"estasi Klinis 4iri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian,apakah melalui mata,paru,lambung atau melalui suntikan. arena hal ini mungkin mengubah tidak hanya kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan toksik,tetapi juga jenis dan kecepatan metabolismenya,pertimbangan lain meliputi perbedaan respon jaringan.
4 | asuhan keperawatan keracunan
=anya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti pupil sangat kecil 7pinpoint8,muntah,depresi,dan keracunan akut morfin dan alkaloid. ulit muka merah,banyak
hilangnya pernapasan pada
berkeringat,tinitus,tuli,takikardia
dan
hiper9entilasi sangat mengarah pada keracunan salisilat akut 7aspirin8. Riwayat menurunnya kesadaran yang jelas dan cepat,disertai dengan gangguan pernapasan dan kadang-kadang henti jantung pada orang muda sering dihubungkan dengan keracunan akut dekstroprokposifen,terutama bila digunakan bersamaan dengan alkohol. &. 3ejala yang paling menonjol meliputi 2 a. elainan >isus? b. =iperakti9itas kelenjar ludah dan keringat? c. 3angguan !aluran pencernaan? d. esukaran bernafas.
). eracunan ringan a. 'noreksia? b. @yeri kepala? c. Rasa lemah? d. Rasa takut? e. 0remor pada lidah dan kelopak mata? f. Pupil miosis. *. eracunan sedang a. @ausea? b. :untah A muntah? c. ejang dan kram perut? d. =ipersalifa? e. =iperhidrosis? f. ;asikulasi otot? g. "radikardi. +. eracunan berat a. Diare? b. Reaksi cahaya negatif? c. !esak nafas? d. !ianosis? e.
5 | asuhan keperawatan keracunan
Diagnosis pada keracunan diperoleh melalui analisis laboratorium. "ahan analisis dapat berasal dari bahan cairan,cairan lambung atau urin. Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan lengkap 7 urin, gula darah, cairan lambung, analisa gas darah, darah lengkap, osmolalitas serum, elektrolit, urea @, kreatinin, glukosa, transaminase hati 8, <3, ;oto toraks6 abdomen, !krining toksikologi untuk kelebihan dosis obat, 0es toksikologi kuantitatif *. K$m+likasi &. ejang '. oma (. =enti jantung ). =enti napas ,. !yok -. Penatalaksanaan Penatalaksanaan kasus keracunan adalah sebagai berikut 2 &. Penatalaksanaan egawatan Balaupun tidak dijumpai adanya kegawatan,setiap kasus keracunan harus diperlakukan seperti keadaan kegawatan yang mengancam nyawa. Penilaian terhadap tanda-tanda >ital seperti jalan napas, sirkulasi,dan penurunan kesadaran harus dilakukan secara cepat. ). Resusitasi !etelah jalan nafas dibebaskan dan dibersihkan,periksa pernafasan dan nadi.Infus deCtrose $ % kec. &$- ) tts6menit .,nafas buatan,oksigen,hisap lendir dalam saluran pernafasan,hindari obat-obatan depresan saluran nafas,kalu perlu respirator pada kegagalan nafas berat. =indari pernafasan buatan dari mulut kemulut, sebab racun organo fhosfat akan meracuni lewat mlut penolong.Pernafasan buatan hanya dilakukan dengan meniup face mask atau menggunakan alat bag A 9al9e A mask. *.
yang kesadarannya
menurun,atau pada penderita yang tidak kooperatif. =asil paling efektif bila kumbah lambung dikerjakan dalam + jam setelah keracunan.
6 | asuhan keperawatan keracunan
eramas
rambut dan memandikan seluruh tubuh dengan sabun.
pipa
endotrakeal
berbalon,untuk
mencegah
aspirasi
pnemonia. +. Pemberian antidot6penawar 0idak semua racun ada penawarnya sehingga prinsip utama adalah mengatasi keadaan sesuai dengan masalah. 'tropin sulfat 7 !' 8 bekerja dengan menghambat efek akumulasi 'kh pada tempat penumpukan. a. :ula-mula diberikan bolus I> & - ),$ mg. b. Dilanjutkan dengan ,$ A & mg setiap $ - & - &$ menitsamapi timbulk gejala-gejala
atropinisasi
7
muka
merah,mulut
kering,takikardi,midriasis,febris dan psikosis8. c. emudian inter9al diperpanjang setiap &$ A * - menit selanjutnya setiap ) A + A A dan &) jam. d. Pemberian !' dihentikan minimal setelaj ) C )+ jam. Penghentian yang mendadak dapat menimbulkan rebound effect berupa edema paru dan kegagalan pernafasan akut yang sering fatal. $. Penilaian linis . /paya yang paling penting adalah anamnese atau aloanamnesis yang rinci. "eberapa pegangan anamnesis yang penting dalam upaya mengatasi keracunan,ialah 2 a. umpulkan informasi selengkapnya tentang seluruh obat yang digunakan,termasuk yang sering dipakai. b. umpulkan informasi dari anggota keluarga,teman dan petugas tentang obat yang digunakan. c. 0anyakan dan simpan sisa obat dan muntahan yang masih ada untuk pemeriksaan toksikologi. d. 0anyakan riwayat alergi obat atau syok anafilaktik. Pada pemeriksaan fisik diupayakan untuk menemukan tanda6kelainan fungsi
autonom yaitu pemeriksaan tekanan darah,nadi,ukuran
pupil,keringat,air liur, dan akti9itas peristaltik usus. . Dekontaminasi
7 | asuhan keperawatan keracunan
/mumnya bahan kimia tertentu dapat dengan cepat diserap melalui kulit sehingga dekontaminasi permukaan sangat diperlukan. Di samping itu,dilakukan dekontaminasi saluran cerna agar bahan yang tertelan hanya sedikit diabsorpsi,biasanya hanya diberikan pencahar,obat perangsang muntah,dan bilas lambung. Induksi muntah atau bilas lambung tidak boleh dilakukan pada keracunan parafin,minyak tanah, dan hasil sulingan minyak mentah lainnya. /paya lain untuk megeluarkan bahan6obat adalah dengan dialisis. . 0erapi suportif,konsultasi,dan rehabilitasi 0erapi suportif,konsultasi dan rehabilitasi medik harus dilihat secara holistik dan efektif dalam biaya. #. 5bser9asi dan konsultasi &. Rehabilitasi
BAB III ASUHAN KEPERAATAN KNSEP ASUHAN KEPERAATAN A. PEN-KA/IAN &. Pemeriksaan fisik a. eadaan umum 2 esadaran menurun? b. Pernafasan 2 @afas tidak teratur? c. ardio9askuler 2 =ipertensi, nadi aritmia? d. Persarafan 2 ejang, miosis, 9asikulasi, penurunan kesadaran,
kelemahan, paralise? e. 3astrointestinal 2 :untah, diare? f. Integumen 2 "erkeringat? g. :uskuloskeletal 2 elelahan, kelemahan? h. Integritas
8 | asuhan keperawatan keracunan
+. 3angguan perfusi jaringan b.d kekurangan 5) !. INTER0ENSI &. De9isit 9olume cairan b.d muntah, diare 0ujuan 2 menunjukkan pola nafas efektif dengan frekuensi dan kedalaman dalam rentang normal dan paru bersih riteria hasil 2 suara nafas normal Inter9ensi &. aji
kedalaman
Rasional &. /ntuk mengetahui pola nafas,
pernafasan dan ekspansi dada. ). 0inggikan kepala dan bantu
dan keadaan dada saat bernafas. ). /ntuk memberikan kenyamanan
frekuensi,
mengubah posisi.
dan memberikan posisi yang baik
*. Dorong atau bantu klien dalam
untuk
melancarkan
respirasi. *. /ntuk membantu melancarkan
mengambil nafas dalam
pernafasan klien ). Defisit 9olume cairan b.d muntah, diare 0ujuan 2 mempertahankan 9olume cairan adekuat Inter9ensi &. 'wasi
intake
dan
output,
Rasional &. /ntuk mengetahui pemasukan
karakter serta jumlah feses. ). 5bser9asi berlebihan
kulit dan
dan
pengeluaran
kebutuhan
cairan klien. ). /ntuk mengetahui apakah klien
kering membran
kekurangan
mukosa, penurunan turgor kulit. *. olaborasi pemberian cairan
cairan
dengan
mengamati sistem integuman. *. /ntuk membantu menormalkan
paranteral sesuai indikasi
kembali cairan tubuh klien
*. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreCia 0ujuan 2 nutrisi adekuat Inter9ensi &. 4atat adanya muntah.
Rasional &. untuk
mengetahui
frekuensi
cairan yang keluar pada saat ). "erikan makanan dengan porsi sedikit tapi sering. *. "erikan makanan halus, hindari
9 | asuhan keperawatan keracunan
klien muntah. ). /ntuk membantu klien agar tidak kekurangan nutrisi.E
makanan kasar sesuai indikasi.E
*. /ntuk membantu klien agar dapat
+. olaborasi pemberian antisida sesuai indikasi
mencerna
makanan
dengan lancar serta tidak lagi mengalami mual, muntah. +. /ntuk mengurangi nyeri pada abdomen
+. 3angguan perfusi jaringan b.d kekuranagn 5) 0ujuan 2 terjadi peningkatan perfusi jaringan Inter9ensi &. 5bser9asi warna F suhu kulit
Rasional &. /ntuk mengetahui apakah klien
atau membran mukosa . ). <9aluasi ekstremitas ada atau
mempunyai alergi kulit. ). /ntuk mengetahui apakah klien
tidaknya kualitas nadi . *. olaborasi
pemberian
mengalami takikardi6bradikardi cairan
dan kekuatan pada ekstremitas. *. /ntuk menetralkan intake
7I>6peroral8 sesuai indikasi
kedalam tubuh
ASUHAN KEPERAATAN PADA KASUS KERA!UNAN MAKANAN Kasus %
0n. ' di bawa ke Puskesmas :angasa oleh istrinya setelah makan tempe . istri klien mengatakan bahwa klien muntah + jam yang lalu setelah makan tempe bongkrek. kondisi klien mengalami penurunan kesadaran somnolen, muntah,
10 | asuhan keperawatan keracunan
diare, dehidrasi dan pusing. Dari hasil pengkajian sementara didapatkan 0ekanan darah 2 &6 mm=g , "" 2 +$ kg 7"" semula $$ kg8 @adi 2 C6 menit 7- C6menit8, RR 2 )* C6menit 7@2&-)C6menit8 !uhu 2 * 4 7*,$-*,$ 48 istri klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki riwayat elergi sebelumnya. A. PEN-KA/IAN &. Identitas klien @ama klien 2 0n. ' /sia 2 ) tahun Genis kelamin 2 Haki-laki 0anggal masuk 2 &+ ;ebruari )& @o. Register 2 #*$$ Diagnosa medik 2 eracunan :akanan ). eluhan utama lien mengalami penurunan kesadaran yaitu somnolen, muntah setelah
makan tempe, pusing. *. Riwayat esehatan !ekarang Istri klien mengatakan bahwa klien muntah + jam yang lalu setelah makan tempe bongkrek. +. Riwayat esehatan Dahulu Istri klien mengatakan klien belum pernah dirawat dirumah sakit. $. Riwayat esehatan eluarga Dalam keluarga klien tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang sama dengan klien. . 'namnesa singkat Istri klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki riwayat alergi. . 'irway 0erdapat sumbatan pada jalan nafas oleh sputum6lendir. RR 2 )* C6 menit, cepat dan dangkal . "reathing Pasien tidak mengalami gangguan pernafasan, Irama pernafasan 2 cepat, edalaman 2 dangkal. RR 2 )* C6 menit. #. 4irculation - 0ekanan Darah pasien 2 &6 mm=g 7kuat dan regular8? - @adi 2 C6menit, capillary refill 2 ) dtk - <3 menunjukkan sinus bradikardia. &. Disability Reaksi pupil kiri6kanan 7J8 terhadap cahaya, besar pupil kanan )6kiri ) &&. 0ingkat kesadaran somnolen. Pengkajian dilakukan alloanamnesa dengan keluarga klien &). Pemeriksaan head to toe
11 | asuhan keperawatan keracunan
-
epala 2 mesosephal, klien berambut lurus dan panjang, dan tidak
-
rontok. :ata 2 besar pupil kanan kiri ) dan reaksi pupil keduanya 7J8
-
terhadap cahaya kunjungti9a tidak anemis, sklera tidak ikterik. 0elinga 2 bersih tidak terdapat serumen dan tidak mengalami
-
gangguan pendengaran. =idung 2 "entuk hidungnya simetris, tidak terdapat polip pada
-
hidung. Bajah 2 wajah klien tampak simetris. :ulut 2 tampak hipersekrasi kelenjar ludah, mukosa mulut basah,
-
bibir basah. Heher 2 0idak terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Dada 2 !imetris, tidak ada kelainan bentuk, RR )* C6menit, cepat
-
dan dangkal, =R $$C6menit, suara jantung s& dan s) tunggal. 'bdomen 2 tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak
ada luka memar, peristaltik usus C6mnit, perkusi hipertimpani. &*. Pemeriksaan tanda-tanda 9ital2 - 0ekanan darah 2 &6 mm=g - "" 2 +$ kg 7"" semula $$ kg8 - @adi 2 C6 menit 7- C6menit8 - RR 2 )* C6menit 7@2&-)C6menit8 - !uhu 2 *4 7*,$-*,$ 48 B. DIA-NSA KEPERAATAN &. "ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas. ). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat 7 'noreksia, :ual dan :untah 8.
!. INTER0ENSI
@o. &.
0/G/'@ F RI0
I@0<@!I &. Gaga kepatenan jalan nafas 2 buka jalan
keperawatan
suction, fisioterapi dada sesuai indikasi. ). Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buata *. :onitor status respirasi 2 adanya suara
&
C
)+
jam
diharapkan bersihan jalan nafas menjadi efektif dengan kriteria hasil2 Status
Perna+asan
%
Pertukaran -as ti1ak akan
12 | asuhan keperawatan keracunan
tambahan. +. Identifikasi sumber alergi 2 obat,makan an, dll reaksi yang biasa terjadi. $. :onitor respon alergi selama )+ jam. . 'jarkan6 diskusikan dgn klien6keluraga
terganggu di buktikan dengan 2
menghindari alergen. . 'jarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif. . Pertahankan status hidrasi untuk menur
esadaran composmentis, 00> menjadi
normal,
menjadi
normal
pernafasan yaitu
9iskositas sekresi. #. olaborasi dgn 0im medis 2 pemberian 5)
tidak
mengalami nafas dangkal
bronkhodilator, obat anti allergi, terapi neb insersi jalan nafas, dan pemeriksaan laborat
).
!etelah
dilakukan
'3D tindakan Pengel$laan nutrisi
keperawatan selama & C )+ jam pemenuhan
nutrisi
adekuat6terpenuhi
&. etahui kesukaan makanan pasien. ). 0entukan kemampuan pasien untuk
dapat
kebutuhan nutrisi. *. 0imbang berat badan pasien dalam inter9al
dengan
kriteria hasil 2 2
Status
-i3i
tepat. +. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada c
Asu+an
Makanan 1an !airan ditandai
asupan. $. 0entukan moti9asi pasien untuk mengubah keb
pasien nafsu makan meningkat,
makan
mual dan muntah hilang, pasien
Bantuan menaikkan 5erat 5a1an
tampak segar 2 Status
me
-i3i4 Nilai -i3i
ter+enuhi dibuktikan dengan
"" meningkat, "" tidak turun.
&. Diskusikan dengan ahli gizi dalam mene kebutuhan protein. ). Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi makan, makanan pelengkap, pemberian ma melalui slang. *. Rujuk ke dokter untuk menentukan pen perubahan nutrisi. +. Rujuk ke program gizi di komunitas yang tepa pasien
tidak
dapat
makanan yang adekuat
BAB I0 PENUTUP
13 | asuhan keperawatan keracunan
membeli
atau
menyi
A.
Kesim+ulan Intokkasi atau kercunan merupakan masuknya zat atau senyawa kimia
dalam
tubuh
manusia
yang
menimbulkan
efek
merugikan
pada
yang
menggunakannya.eracuanan :akanan adalah penyakit yang tiba A tiba dan mengejutkan yang dapat terjadi setelah menelan makanan6minuman yang terkontaminasi. !aluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan 7faring8, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. !istem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. B. Saran Dengan terselesaikannya tugas makalah ini kami berharap para pembaca dapat memahami tentang 'suhan eperawatan lien Dengan eracunan makanan. !emoga makalah ini dapat bermanfaat untuk membuat pembaca lebih mengetahui dan menambah wawasan tentang 'suhan eperawatan lien Dengan eracunan makanan.
DA*TAR PUSTAKA
isanti, 'nnia. )&). anduan !engkap ertolongan ertama pada "arurat #linis. Kogyakarta2'raska.
14 | asuhan keperawatan keracunan
risanty, dkk. )&&. $suhan #epera%atan &a%at "arurat . Gakarta2 0rans Info :edia. :ansjoer 'rif. ). #apita 'elekta #edokteran
15 | asuhan keperawatan keracunan