TUGAS MAKALAH KOMPETENSI BIDAN 1-5 Dosen Pembimbing : Hermawati, S.SiT
Disusun Oleh: Kelompok IV
ANGGOTA :
Rusnia Samsinar Senda Gustia Siti Faimah Siti Hajar Siti Syuhada Haya Sulistia Ningsi Ulfa Zulianti Vaisol Fitri Handayani Wd. Alawiah Nur Faidah Wd. Asrima Wd. Fitri Ayu
YAYASAN ALI-ILHAM AKADEMI KEBIDANAN BUTON RAYA TAHUN AKADEMIK 2011/201
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat allah SWT, karna atas rahmat dan karunianya kita berada dalam keadaan sehat walafiat. Sehingga kita masih di beri kesehatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan segala kesederhanaannya. Makalah ini disusun sebagai pedoman kita semua yang menjelaskan tentang Kompetensi inti Bidan Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa, serta dapat membuka wawasan kita. Penyusun telah mengupayakan penyusunan makalah ini dengan semaksimal mungkin, kami pun menyadari akan kelemahan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Kami akan sangat berterima kasih dan menerima dengan senang hati masukan-masukan serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapakan banyak terima kasih. Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aminnn……
Bau-bau, September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
....................................................................... ii
.................................................................................... iii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1 B. Tujuan
............................................................................ 1
C. Rumusan masalah ............................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN
1. Kompetensi bidan 1 ..................................................... 2 2. Kompetensi bidan 2 ..................................................... 3 3. Kompetensi bidan 3 ..................................................... 4 4. Kompetensi bidan 4 ..................................................... 6 5. Kompetensi bidan 5 ..................................................... 8 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................... 10
B. Saran ............................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan prakteknya. Dalam melaksanakan praktek, bidan sering di hadapkan dalam pertanyaan, apa yang di kerjakan bidan dan bagaimana ia berkarya? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu di tegaskan kompetensi pendukung yang harus dimiliki bidan. Yang dimaksud kompentensi bidan dalam pembahasan ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktek kebidanan secara aman dan bertanggung jawab pada
berbagai
tatanan
pelayanan
kesehatan.
Kompetensi
tersebut
di
kelompokkan dalam dua kategori yaitu kompetensi inti/dasar merupakan kompetensi minimal yang mutlak di miliki oleh bidan, kompetensi tambahan/lanjutan keterampilan
dasar
merupakan untuk
pengembangan
mendukung
tugas
dari bidan
pengetahuan dalam
dan
memenuhi
tuntutan/kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis serta perkembangan IPTEK. Dengan mengacu pada Permenkes 572 tahun 1996 tentang registrasi dan praktek bidan dan memperhatikan kompetensi bidan yang di susun oleh ICM, Februari 1999 maka disusunlah kompetensi bidan Indonesia dan disahkan pada Konas IBI ke-XII di Denpasar, Bali. Menyadari bahwa bidan di Indonesia merupakan produk dari beberapa institusi maupun area pendidikan berbeda, makan dengan tersusunnya kompetensi bidan sangatlah bermanfaat untuk menyatukan persepsi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki bidan di Indonesia. Didasari kompetensi tersebut, bidan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan klien/pasien.
B. TUJUAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita bisa mengetahui bentuk-bentuk kompetensi inti yang harus dimiliki seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien/pasien.
C. RUMUSAN MASALAH
-
Untuk mengetahui kompetensi inti bidan 1-5
1
BAB II PEMBAHASAN
KOMPETENSI BIDAN kompetensi bidan tidak terlepas dari kewenangan bidan yang telah di atur dalam peraturan kepmenkes RI No. 900/Menkes/SK/II/2002, yang me rupakan landasan hukum dari pelaksanaan praktik kebudanan. Ada 9 kompetensi yang harus di kuasai seorang bidan (setiap kompetensi terdiri atas kompetensi inti dan kompetensi tambahan), yaitu : 1. Pengetahuan umum, ketrampilan perilaku yang berhubungan dengan ilmu ilmu sosial, kesehatan masyarakat, dan profesi kesehatan. Kompetensi ke 1 : bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu ilmu sosial, kesehatan masyarakat, dan etika yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita, bayi baru lahir, serta keluarganya. a. Pengetahuan dan keterampilan dasar
Kebudayaan dasar masyarakat indonesia
Manfaat dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern
Sarana tanda bahaya serta transportasi ke gaeat daruratan bagi anggota masyarakat yang sakit dan membutuhkan asuhan tambahan
Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di masyarakat.
Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak haknya yang di perlikan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan).
Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia.
Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
Masyarakat keadaan kesehatan linkungan, termaksud penyediaan air, perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan.
Standar profesi dan praktik kebidanan.
b. Pengetahuan dan keterampilan tambahan
Epidemiologi, sanitasi, diagnosis masyarakat dan vital statistik.
Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional serta cara mengakses sumber daya yang di butuhkan untuk asuhan k ebidanan.
Primary Healt Care (PHC) beransis masyarakat dengan menggunakan promosi
kesehatan serta strategi pencegahan penyakit.
c.
Program imunisasi nasionaldan akses untuk pelayanan imunisasi.
Perilaku profesional bidan
Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi, dan aspek legal.
Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang di buatnya.
2
Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ke terampilan mutakhir.
Menggunakan kewaspadaan universal untuk pencegahan penyakit menular dan srategi pengendalian infeksi.
Melakukan konsultasi dan rujukan yang tetap dalam memberikan asuhan kebidanan.
Menghargai budaya setempat terkait dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir, dan anak.
Menggunakan model kemitraandalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar merka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan (informed choice) tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara ter tulis
supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
Advokasi terhadap pilihan ibudalam tatanan pelayanan. Contoh : suatu kelompok masyarakat memiliki kepercayaan bahwa ibu hamil tidak boleh makan ikan atau makanan laut karena takut bayinya akan berbau amis. Apabila di lihat dari segi kesehatan, kondisi ini tidak menunjang ikan dan makanan laut justru sangat di srankan bagi ibu hamil karena mengandung protein yang tinggi.bidan melakukan pendekatan secara personal, baik kepada ibu hamil maupun tokoh masyarakat untuk kemudian memberikan pengetahuan mengenai makanan sehat yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan bayinya, sehingga masyarakat mau melakukan gaya hidup yang menunjang kesehatan.
2.
Pra-konsepsi, keluarga berencana, dan ginekologi. Kompetensi ke 2 : bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya, dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka meningkatkan kehidupan keluargayang sehat, perencanaan ke hamilan, dan kesiapan menjadi orang tua. a.
Pengetahuan dasar
Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktifitas seksual.
Anatomi dan fisiologi pria dan w anita yang berhubungan dengan konsepsi dan reprodusi
Norma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi.
Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga, dan riwayat genetik yang releven.
Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk me ngevaluasi potensi kehamilan yang sehat.
Berbagai model alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang bersifat tradisional yang lazim digunakan.
3
Jenis, indikasi, cara pemberian, cara pencabutan dan efek samping berbagai kontrasepsi tang digunakan antara lain pil, suntikan, AKDR, AKBK, kondom, tablet vagina, dan tisu vagina.
Metode konseling bagi wanita dalam memiloh suatu metode kontrasepsi
Penyuluhan kesehatan mengenai PMS,HIV/AIDS dan kelangsungan hidip anak.
Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim terjadi.
b. Pengetahuan tambahan
Faktor faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan.
Indikator penyakit akut dan kronis yang di pengaruhi oleh kondisi geografis dan proses rujukan untuk pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut.
Indikator dan metode konseling/rujukan untuk gangguan hubngan interpersonal, termaksud kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik, dan emosi).
c.
Keterampilan dasar
Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap.
Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus sesuai dengan kondisi wanita.
Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit dan analisis urin
Melaksanakan pendidikan kesehatan dan ketrampilan konseling dasar dengan tepat.
Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya masyarakat.
Melakukan pemeriksaan berskala akseptor KB dan melakukan interfensi sesuai kebutuhan.
Mendokumentasikan berbagai temuan dan interfensi yang dilakukan.
Melakukan pemasangan AKDR.
Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal.
d. Keterampilan tambahan
Melakukan pemasangan AKBK
Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal Contoh:pada saat kehamilan di mulai,bidan sudah mulai melakukan komunikasi dan konseling degan pasangan calon orang tua mengenai pilihan alat kontrasepsi yang bisa mereka gunakan nanti. Dengan memberikan penjelasan lebih dini, pasangan tersebut di harapkan akan mampu membuat pilihan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Asuhan konselin selama kehamilan. Kompotensi ke-3: bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptomalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan,atau rujukan untuk kompilakasi tertentu. a.pengetahun dasar
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
4
Siklus mestruasi dan proses konsepsi.
Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Tanda dan gejala kehamilan.
Mendiaknosa kehamilan.
Perkembangan normal kehamilan.
Komponen riwayat kesehatan.
Komponen pemeriksaan fisik yang berfokus selama antenatal.
Menentukan umur kehamilan daririwayat mestruasi, pembesaran dan/atau tinggi fundus uteri. Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hiperemesis
grafidarum,kehamilan ektopik, obortus iminen, mola hidatidosa dan komplikasinya, serta kehamilan ganda, kelainan letak sungsang, serta preklamsia. Perkembangan normal kehamilan: perubahasn bentuk fisik, ketidak nyamanan
yang lasim, pertumbuhan fundus uteri yang di harapkan. Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan
terhadap keluarga. Peyuluhan dalam kehamilan: perubahan fisik, perawatan buah dada, ke tidak
nyamanan, kebersihan, seksulitas, nutrisi, pekerjaan, dan ak tifitas (senam hamil).
Kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin.
Penatalaksanaan imunisasi pada ibu hamil.
Pertumbuhan dan perkembangan janin.
Persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
Persiapan keadaan dan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.
Tanda-tanda di mulaiya persalinan.
Promosi dan dukungan pada ibu menyusui.
Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran.
Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang di berikan.
Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan.
Penggunaan obat obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan. Akibat yang ditimbilkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat terlarang
bagi ibu hamil dan janin. Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu te rhadap kehamilian,
misalnya toksoplasmosis. Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa, seperti
preeklampsia, perdarahan pervaginan, kelahiran prematur, anemia berat.
Kesejahteraan janin termasuk denyut jantung janin (DJJ) dan pola aktifitas janin.
Resusitasi kardiopulmonar.
b. pengetahuan tambahan
Tanda , gejala, dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan seperti asma, infeksi HIV, penyakit menular seksual (PMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur/serotinus.
5
Akibat yang ditimbulkan oleh penyakit akut dan kronis seperti yang disebutkan
diatas bagi kehamilan dan janin.
c. Keterampilan dasar
Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan ke hamilan serta menganalisnya pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap.
Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/posisi/resentasi dan penurunan janin.
Melakukan penilaian pelvis, termasuk ukran dan struktur tulang panggul.
Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan menggunakan feteskop (Pinard) dan gerkan janin dengan palpasi uterus.
Menhitung isia kehamilan dan menentukan perkiraan per salinan.
Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin .
Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan.
Memberikan penyulahan pada klien/keluarga mengenai tanda t anda bahaya serta cara menghubungi bidan.
Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen, dan preeklampsia ringan.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ke tidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan.
Memberikan imunisasi pada ibu hamil.
Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukaj penanganan yang tepat termasuk merujuk kefasilitas pelayanan yang tepat dari :
Kekurangan gizi.
Pertumbuhan janin yang tidak adekuat : small gestation age (SGA) dan large gestation age (LGA).
Preeclampsia dan hipertensi .
Persarahan pervaginaan.
Kehamilan ganda cukup bulan.
Kelainan letak pada janin kehamilan cukup bulan.
Kematian janin.
Adanya edema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, ganggauan pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
Ketuban pecah sebelum waktu.
Dugaan polihidramnion.
Diabetes mellitus.
Kelainan kongenital pada janin.
Hasil laboratorium yang tidak normal.
6
Dugaan polihidramnion, kelainan janin.
Infeksi pada ibu hamil seperti PMS, vaginitis,infeksi saluran perkemihan dan saluran napas.
Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai prilaku kesehatan selama hamil, seperti nutrisi, latihan fisik (senam), keamanan, dan penghentian merokok.
Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan t radisional yang tersedia.
d. Keterampilan tambahan
Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ.
Memberikan pengobatan dan/atau upaya kolaborasi untuk kasus penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan standar local dan sumber daya yang tersedia.
Melaksanakan kemampuan asuhan pascakeguguran.
4. Asuhan selama persalinan dan pelahiran . Kompetensi ke 4 : bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap te rhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayinya yang baru lahir. a.
Pengetahuan dasar
Fisiologi persalinan .
Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan penunjuk.
Aspek psikologis dan kultur pada persalinan dan kelahiran.
Indicator dimulainya tanda-tanda persalinan .
Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alat serupa .
Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan.
Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.
Proses penurunan janin melalui pelvis selama persalinan dan kelahiran.
Pengelolaan dan pelaksanaan persalinan pada kehamilan normal dan ganda.
Pemberi kenyamanan selama persalinan , seperti : kehadiran keluarga/pedamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat.
Transisi bayi baru lahir terhadap ke hidupan di luar uterus.
Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir yang meliputo pernapasan, kehangatan, dan pemberian ASI/pengganti air susu ibu (PASI)
Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, antara lain kontak kulit langsung, kontak mata antara bayi dan ibunya, jika memungkinkan.
Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI ek sklusif .
Manajemen fisiologi, kala III.
Memberikan suntikan intramuscular, meliputi uterotonik , antibiotic, dan sedative.
Indikasi tindakan kedaruratan kebidananseperti : distosia bahu, asfiksia neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri, dan mengatasi renj atan.
Indikasi tindakan operatif pada persalinan , misalnya gawat janin.
Indicator komplikasi persalinan: perdarahan , partus macet, kelainan persentasi, eklampsia, kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi,
7
distosia karena inersia uteri primer, postterm dan preterm, serta tali pusat menumbung.
Prinsip manajemen kala III, secara fisiologis.
Prinsip manajemen aktif kala III.
b. Pengetahuan tambahan
c.
Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.
Pemberian suntikan local.
Akselarasi dan induksi persalinan.
Keterampilan dasar
Mengumpulkan data yang terfokus pada r iwayat kebidanan dan tanda-tanda vital ibu pada persalinan sekarang .
Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus.
Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk mengkaji posisi dan penurunan janin.
Mancatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan, dan frekuensi).
Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proposi panggul dengan bayi.
Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf.
Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya.
Memberikan cairan, nutrisi, dan kenyamanan yang adekuat selama persalinan.
Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kegawatdaruratan dengan intervensi yang sesuai dan/atau melakukan rujukan dengan tepat waktu.
Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi.
Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat.
Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan.
Melaksanakan manajemen fisiologis kala III.
Melaksanakan manajemen aktif kala III.
Memberikan suntikan intramuscular , meliputi ute rotonik, antibiotic, dan sedatif.
Memasang infus , mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin dan hematocrit.
Menahan uterus untuk mencegah terjadinya inversi uteri dalam kala III.
Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya .
Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
Memeriksa robekan vagina dan perineum tingkat II.
Memberikan prtolongan persalinan abnormal: letak sungsang, partus m acet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, postterm dan preterm .
Melakukan pengeluaran plasenta secara manual.
Mengelola perdarahan postpartum.
Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawatdaruratan dengan tepat waktu sesuai indikasi.
8
Memberikan lingkungan yang aman dengan me ningkatkan hubungan /tali kasih ibu dan bayi baru lahir.
Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan m endukung ASI eksklusif.
Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervesi yang dilakukan.
d. Keterampilan tambahan
Menolong kelahiran dengan presentasi muka dengan penempatan dan gerak tangan yang tepat .
Memberikan suntikan anestesi local jika diperlukan.
Melakukan ekstraksi forsep rendah dan vakum jika diperlukan sesuai dengan kewenangan .
Mengidentifikasi dan mengelola malpresentase, distosia bahu, gawat janin, dan kematian janin dalam kandungan ( intrauterine fetal death, IUFD) dengan tepat.
Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung.
Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks.
Membuat resep dan/atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika diperlukan dan sesuai kewenangan.
Memberikan oksitosin dengan tepat untuk indikasi dan akselarasi persalinan dan penganan perdarahan postpartum.
Contoh: dalam masa kehamilan, bidan beserta ibu (dan keluarganya) membuat rencana persalinan (birth plan), sehingga semua kebutuhan proses persalinan nanti dapat diidentifikasi secara dini. Bidan juga member ikan kenyamanan fisik dan mental bagi ibu dan keluarganya.Rencana persalinan mencakup te mpat persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, prosedur bila terj adi kegawatdaruratan. 5. Asuhan pada ibu nifas dan menyusui. Kompetensi ke 5 : bidan memberikan asuhan yang mermutu tinggi pada ibu nifas dan menyusui dan tanggap terhadap budaya setempat. a.
Pengetahuan dasar
Fisiologo nifas.
Proses involusi dan penyembuahan sesudah persalinan/abortus/
Proses laktasi/menyusui dan dan tekhnik menyusui yang benar serta penimpangan yang lazim terjadi, termasuk pembengkakan payudara , abses, mastitis, puting susu lecet, puting susu masuk.
Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istrahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus.
Bonding and attachement orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptajan hubungan
positif.
Indicator subinvolusi , misalnya perdarahan yang terus menerus , infeksi.
Indicator masalah-masalah laktasi.
Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan, dan preeclampsia postpartum.
9
Indicator pada komplikasi tertentu dalam periode postpartum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urin dan inkontinensia fekal.
Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan sesudah abortus.
Tanda dan gejala komplikasi abortus.
b. Keterampilan dasar
Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan, dan kelahiran.
Melaksanakan pekeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
Pengkajian involusi uterus serta pernyembuhan perlukaan/luka jahitan.
Merumuskan diagnosis masa nifas.
Menyusun perencanaan.
Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif.
Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu yang meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi, dan asuhan bayi baru lahir.
Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan, jika pe rlu.
Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan, atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, rejatan, dan infeksi ringan.
Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB paska persalinan.
Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita paska aborsi.
Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komlikasi tertentu.
Memberikan antibiotik yang sesuai.
Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan serta intervensi yang dilakukan.
c.
Keterampilan tambahan Melakukan insisi pada hematoma vulva.
Contoh: Dalam masa kehamilan, bidan sudah memperkenalkan masalah menyusui pada ibu. Hal tersebut akan sangat bermanfaat karena ibu dan keliarganya memiliki banyak waktu untuk memahami manfaat ASI ekskulsif daripada susu botol. Ibu juga memiliki waktu untuk berkonsultasi dengan bidan me ngenai berbagai masalah dalam menyusui dan melakukan persiapan untuk menyusui, misalnya perawatan payudara.
BAB III
10
PENUTUP a.Kesimpulan Dari uraian di atas kami sebagai penulis menyimpulkan bahwa agar kita mampu meningkatkan mutu pelayanan bidan pada pasien. Dalam pembahasan tadi di katakan ada beberapa hal yang perlu dimiliki oleh seorang bidan seperti Pengetahuan umum, ketrampilan perilaku yang berhubungan dengan ilmu ilmu sosial, kesehatan masyarakat, dan profesi kesehatan. Kemudian bidan mampu memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya, dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka meningkatkan kehidupan keluargayang sehat, perencanaan kehamilan, dan kesiapan menjadi orang tua. b.Saran Kami sebagai penulis menyadari di sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan.Oleh karena itu, kritikan yang sifatnya membangun, kami sebagai penulis sangat mengharapkan guna penyempurnaan penyusunan makalah di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
11
Soepardi, Suryani. (2006 ) Konsep Kebidanan. Bandung: PD IBI Jabar. Sofyan, Mustika. (2003) Bidan Menyongsong Masa Depan; 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia. Jakarta: PP IBI.
12