KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. wr.wb. Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin, kami menyampaikan pui syukur kehadira! Tuhan Tuhan "emes!a Alam, Allah "ubhanahu wa !a’ala #ang #ang !elah memberikan memberikan kami ilmu dan kesempa!an kesempa!an un!uk menyusun makalah diskusi klinik ini. Kami berharap bahwa kesimpulan yang kami susun ini dapa! berman$aa! bagi %rang yang membacanya. "em%ga karya ini uga dapa! menadi re$erensi dalam dalam peny penyus usun unan an maka makalah lah lain lainny nya. a. &%h% &%h%n n maa$ maa$ apab apabil ilaa ada ada kesal kesalah ahan an'' kesalahan kesalahan !a!a bahasa, bahasa, salah !a$sir a!aupun a!aupun salah ke!ik, sesungguhnya sesungguhnya kami !elah berusaha sebaik mungkin un!uk menyusun karya ilmiah ini hingga mendeka!i sempurna. "ekali lagi, kami ucapkan !erima kasih kepada para pembaca karya kami ini, kami sanga! mengharapkan kri!ik dan saran dalam memperbaiki karya kami di kesempa!an selanu!nya
(assalamualaikum (r. (b. )anarmasin, N%*ember +-
Tim Penyusun
DA/TAR 0"0
1
Ka!a Pengan!ar........................................... Pengan!ar.................................................................. ............................................... ...................................... ................Da$!ar 0si.............................................. 0si..................................................................... .................................................................... ............................................. + )A) 0 Pendahuluan -.-. 1a!ar )elakang............................................ )elakang................................................................... ......................................................2 ...............................2 -.+. Tuuan Penulisan...................................... Penulisan............................................................. .............................................. .................................. ...........3 3 -.2. &e!%de Penulisan...................................... Penulisan............................................................. .............................................. .................................3 ..........3
)A) 00 Pembahasan +.-. Kelenar "ali*a.......................................... "ali*a................................................................. .............................................. .................................4 ..........4 +.+. Penyaki! dan Kelainan Kelenar "ali*a............................................. "ali*a...........................................................-..............-+.2. Pemeriksaan Pene!apan Diagn%sis................. Dia gn%sis........................................ .................................................+4 ..........................+4 +.3. "ial%end%sk%pi.................................. "ial%end%sk%pi......................................................... .............................................. .......................................+5 ................+5 +.4. 6enis "ial%end%sk%pi7......7777777777777777777.2+
)A) 000 Penu!up 2.-. Kesimpulan........................................ Kesimpulan............................................................... ............................................................. ...................................... 22
Da$!ar Pus!aka.......................................... Pus!aka................................................................. .............................................. .......................................23 ................23
BAB I
2
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kelenar sali*a merupakan sua!u kelenar eks%krin yang berperan pen!ing dalam memper!ahankan memper!ahankan keseha!an aringan mulu!. mulu!. Kelenar Kelenar sali*a mensekresi sali*a kedalam r%ngga mulu!. "ali*a !erdiri dari cairan encer yang mengandung en8im dan cairan ken!al yang mengandung mukus. &enuru! s!ruk!ur ana!%mis dan le!aknya, kelenar sali*a dibagi alam dua kel%mp%k besar yai!u kelenar sali*a may%r dan kelenar sali*a min%r. Kelenar sali*a may%r dan min%r menghasilkan sali*a yang berbeda'beda menuru! rangsangan yang di!erimanya. Rangsangan ini dapa! berupa rangsangan mekanik 9mas!ikasi:, kimiawi 9manis, asam, asin, dan pahi!:, neural, psikis 9em%si dan s!ress:, dan rangsangan saki! besarnya sekresi sali*a n%rmal yang dihasilkan %leh semua kelenar ini kira'kira -'-,4 li!er per hari. Kelenar sali*a manusia !idak lepas dari gangguan penyaki!. )eberapa ala! !elah di!emukan un!uk diagn%sis penyaki! ini dan dengan semakin berkembangnya !ekn%l%gi, sanga! diharapkan berkembang pula ala! diagn%sis yang lebih baik. "ial%e "ial%end% nd%sk% sk%pi pi dapa! dapa! diguna digunakan kan sebaga sebagaii ala! diagn% diagn%s!ik s!ik maupun maupun !erapi !erapi pada pada penyaki! kelenar sali*a. "ebagai ala! !erapi, sial%end%sk%pi dapa! berperan pada $ragmen!asi dan eks!raksi ba!u ser!a dila!asi s!en%sis dan s!rik!ur. "ial%end%sk%pi memiliki keunggulan dalam diagn%sis dan !erapi penyaki! kelenar sali*a, namun penggunaannya masih !erba!as karena harganya yang mahal dan diperlukan %pera!%r yang !rampil dan berpengalaman.
1.2. Tujuan Penulisan
3
-. &enelaskan klasi$ikasi kelenar sali*a. +. &enelaskan penyaki! dan kelainan kelenar sali*a 2. &enelaskan pemeriksaan pene!apan diagn%sis kelainan kelenar sali*a 3. &enelaskan !a!alaksana penanganan kelainan kelenar sali*a dengan cara sial%end%sk%pi.
1.3. Metode Penulisan
-. &e!%de 1i!era!ur Penyusun melakukan me!%de li!era!ure dengan berped%man pada buku'buku ked%k!eran dan buku'buku keseha!an lainnya yang rele*an dengan !%pik. +. &e!%deTekn%l%gi Penyusun mengambil sebagian bahan dari in!erne! dengan sumber yang *alid.
BAB II
4
PEMBAHAAN
2.1 !ELEN"A# ALI$A -. KE1EN6AR "A10;A &A#
dan
sublingualis.
&asing'masing
kelenar
may%r
ini
menghasilkan sekre! yang berbeda'beda sesuai rangsangan yang di!erimanya. "ali*a pada manusia !erdiri a!as sekresi kelenar par%!is 9+4=:, submandibularis 9>=:, dan sublingualis 94=:. -.- Kelenar Par%!is Ana!%mis? '
Kelenar ini merupakan kelenar !erbesar dibanding kelenar sali*a
'
lainnya. 1e!ak kelenar berpasangan ini !epa! di bagian bawah !elinga !erle!ak an!ara pr%sessus mas!%ideus dan ramus mandibula. Kelenar ini meluas ke lengkung 8yg%ma!ikum di depan !elinga dan mencapai dasar dari
'
muskulus masse!er. Kelenar par%!is memiliki duk!us u!ama yang dikenal dengan duktus Stensen. Duk!us ini beralan menembus pipi dan bermuara pada *es!ibulus %ris pada lipa!an an!ara muk%sa pipi dan gusi dihadapkan m%lar dua a!as.
5
'
Kelenar ini !erbungkus %leh sua!u kapsul yang sanga! $ibr%us dan memiliki beberapa bagian seper!i ar!eri !emp%ralis super$isialiis, *ena
re!r%mandibular dan ner*us $asialia yang menembus melalui kelenar ini. @is!%l%gi ? ' Kelenar ini dibungkus %leh aringan ika! pada! dan mengandung seumlah besar en8im an!ara lain amylase, lis%8im, $%s$a!ase asam, ald%lase, dan
'
k%lines!erase. Kelenar par%!is adalah kelenar !ubul%asin%sa k%mpleks, yang pada manusia adalah serosa murni. Kelenar ini dikelilingi %leh kapsula aringan ika! yang !ebal, dari sini ada sep!a aringan ika! !ermasuk kelenar dan membagi
kelenar menadi
l%bulus
yang
kecil. Kelenar par%!is
mempunyai sis!em saluran keluar yang rumi! sekali dan hampir semua
'
duk!us in!ral%bularis adalah duk!us s!ria!a. "aluran keluar yang u!ama yai!u duk!us par%!idikius s!eensen !erdiri dari epi!el berlapis semu, bermuara kedalam *es!imbulum r%ngga mulu! berhadapan dengan gigi m%lar kedua a!as. Kelenar par%!is secara khas
dipengaruhi %leh mumps yai!u par%!is ep%demika. /isi%l%gi ? ' Kelenar par%!is menghasilkan sua!u sekre! yang kaya akan air yai!u
'
seru%s. "ali*a pada manusia !erdiri a!as +4= sekresi kelenar par%!is.
-.+ Kelenar "ubmandibularis Ana!%mis ? '
Kelenar ini merupakan kelenar yang berben!uk seper!i kacang dan
'
memiliki kapsul dengan ba!as yang elas. Di dalam kelenar ini !erdapa! ar!eri $asialis yang meleka! era! dengan kelenar ini.
6
'
Kelenar ini !erle!ak di dasar mulu! dibawah ramus mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian !epi bawah mandibula dan !erle!ak
'
dipermukaan muskulus myl%hy%id. Pada pr%ses sekresi kelenar ini memiliki duktus Wharton yang bermuara di uung lidah.
@is!%l%gi ? ' '
Kelenar ini !erdiri dari aringan ika! yang pada!. Kelenar submandibularis adalah kelenar !ubul%asin%sa k%mpleks, yang pada manusia !eru!ama pada kelenar campur dengan sel'sel ser%sa yang d%minan, karena i!u disebu! muk%ser%sa. Terdapa! duk!us in!erkalaris, !e!api saluran ini pendek karena i!u !idak banyak dalam saian, sebaliknya
'
duk!us s!ria!a berkembang baik dan panang. "aluran keluar u!ama yai!u duktus submandibularis wharton bermuara pada uung papila sublingualis pada dasar r%ngga mulu! deka! sekali dengan $renulum lidah, dibelakang gigi seri bawah. )aik kapsula maupun
aringan ika! s!r%ma berkembang baik pada kelenar submandibularis /isi%l%gis ? ' Kelenar submandibularis menghasilkan 5= ser%us 9cairan ludah yang
'
encer: dan += muk%us 9cairan ludah yang pada!:. Kelenar submandibularis merupakan kelenar yang mempr%duksi air liur
'
!erbanyak "ali*a pada manusia !erdiri a!as >= sekresi kelenar submandibularis.
-.2 Kelenar "ublingualis Ana!%mi?
7
'
Kelenar ini !erle!ak an!ara dasar mulu! dan muskulus myl%hy%id merupakan sua!u kelenar kecil an!ara kelenar'kelenar may%r yang
'
lainnya. Duk!us u!ama yang memban!u sekresi disebu! duktus Bhartolin yang !erle!ak berdeka!an dengan duk!us mandibularis dan duk!us ri*inus yang
berumlah 5'+ buah. ' Kelenar ini !idak memiliki kapsul yang dapa! melindunginya. @is!%l%gi ? ' Kelenar sublingualis adalah kelenar !ubul%asin%sa dan kelenar !ubul%sa k%mpleks. Pada masnusia kelenar ini adalah kelenar campur meskipun !eru!ama kelenar muk%sa karena i!u disebu! seromukosa. "el'sel ser%sa yang sediki! hampir seluruhnya iku! memben!uk demilune. Duk!us
'
in!erkalaris dan duk!us s!ria!a aringan !erliha! Kapsula aringan ika! !idak berkembang baik, !e!api kelenar ini l%bular halus biasanya !erdapa! -'-+ saluran luar yai!u duk!us sublingualis, yang bermuara kesepanang lipa!an muk%sa yai!u plika sublingualis, masing' masing mempunyai muara sendiri. "aluran keluar yang lebih besar yai!u duk!us sublingualis may%r bar!h%lin bermuara pada karunkula sublingualis bersama'sama dengan duk!us whar!%n, kadang'kadang keduanya menadi
sa!u. /isi%l%gi ? ' Kelenar
'
sublingualis
menghasilkan
sekre!
yang
muk%us
dan
k%nsis!ensinya ken!al. "ali*a pada manusia !erdiri a!as 4= sekresi kelenar sublingualis.
8
+. KE1EN6AR "A10;A
&0N
Kebanyakan kelenar sali*a min%r merupakan kelenar kecil'kecil yang !erle!ak didalam muk%sa a!au submuk%sa. Kelenar min%r hanya menyumbangkan 4= dari pengeluaran ludah dalam +3 am. Kelenar'kelenar ini diberi nama berdasarkan l%kasinya a!au nama pakar yang menemukannya. Kelenar sali*a min%r dapa! di!emui pada hampir seluruh ei!el dibawah r%ngga mulu!. Kelenar ini !erdiri dari beberapa uni! sekresi kecil dan melewa!i duk!us pendek yang berhubungan langsung dengan r%ngga mulu!. "elain i!u kelenar sali*a min%r !idak memiliki kapsul yang elas seper!i layaknya kelenar sal%*a may%r, kelenar sali*a min%r secara keseluruhan menghasilkan sekre! yang muk%us kecuali kelenar lingaul !ipe ;an Ebner. "ali*a yang dihasilkan mempunyai p@ an!ara ,' >,3 sanga! memban!u didalam pencernaan p!yalin. -. Kelenar Gl%ss%pala!inal
9
1%kasi dari kelenar ini berada dalam is!himus dari lipa!an gl%ss%pala!inal dan dapa! meluas kebagian p%s!eri%r dari kelenar sublingualis ke kelenar yang ada di pala!um m%lle. +. Kelenar 1abialis Kelenar ini !erle!ak di submuk%sa bibir. )anyak di!emui pada midline dan memiliki banyak duk!us. 2. Kelenar )ukal Kelenar ini !erdapa! pada muk%sa pipi, kelenar ini serupa dengan kelenar labialis. 3. Kelenar Pala!inal Kelenar ini di!emukan di seper!iga p%s!eri%r pala!al dan dipala!um m%lle. Kelenar ini dapa! diliha! secara *isual dan dilindungi %leh aringan $ibr%us yang pada!. 4. Kelenar 1ingual Kelenar ini dikel%mp%kkan dalam beberapa !ipe, yai!u ? a: Kelenar an!eri%r lingual 1%kasi kelenar ini !epa! di uung lidah. b: Kelenar lingual ;an Ebner Kelenar ini di!emukan di papila sirkum*ala!a. c: Kelenar p%s!eri%r lingual Kelenar ini dapa! di!emukan pada seper!iga p%s!eri%r lidah yang berdeka!an dengan !%nsil.
2.2 !ELAINAN DAN PEN%A!IT !ELEN"A# ALI$A -. Kelainan kelenar ludah akiba! gangguan per!umbuhan dan perkembangan. "ua!u
kelainan
kelenar
ludah
yang
disebabkan
karena
gangguan
perkembangan bisa berupa agenesis, mal$%rmasi dan aberrasi.
10
Agenesis !%!al dari kelenar ludah may%r arang !eradi, biasanya diser!ai
dengan kelainan $asial yang lain. Agenesis salah sa!u kelenar ludah meski arang !e!api ika !eradi biasanya berhubungan dengan mandibul%$acial dys%s!%sis a!au $acial hemia!r%phy. Tidak adanya duk!us par%!is k%ngeni!al uga pernah dilap%rkan. Agenesis
!%!al
akan menyebabkan
er%s!%mia,
pasien akan
mengeluhkan bahwa ia hanya bisa makan makanan yang berair saa dan !erdapa! karies yang luas. H&'o'lasia
kelenar
par%!is
sering
diumpai
pada
sindr%ma
&elkerss%nR%sen!hal, merupakan mal$%rmasi gene!ik a!au karena perubahan a!r%$i pada syara$. Kelenar ludah dapa! berkembang di !empa! yang !idak biasanya, kedaan ini disebu! aberrasi, biasanya pada daerah re!r%m%lar a!au parabukal, a!au pada leher, ar!ikula!i% !emp%r%mandibular, dan !elinga !engah. Duktus ta()a*an +accessory salivary ducts ) biasa !eradi pada duk!us
par%!is, le!aknya dapa! di a!as a!au di bawah duk!us "!ensenBs. Diverticuli adalah kan!ung a!au saccus yang berasal dari pen%n%lan dinding
duk!us, yang menyebabkan !er!imbunnya sali*a dan menyebabkan sialedi!is kambuhan.
+.
11
dihubungkan dengan sialadeni!is khr%nis dan %bs!ruksi parsial. Keadaan ini !ak ada hubungannya dengan me!ab%lisme kalsium dan $%s$%r sis!emik. "ial%li!hiasis lebih sering !eradi pada sis!em duk!us gld. "ubmandibularis, pada gld. Par%!is arang !eradi. "ial%li!h dapa! uga !eradi pada kelenar ludah min%r, pada bibir a!as a!au muk%sa bukal. "ial%li!h dapa! !eradi pada semua usia, !e!api lebih sering !eradi pada %rang dewasa muda a!au usia per!engahan. "ial%li!h pada glandula may%r menyebabkan rasa saki! yang epis%dik, pembesaran glandula !eradi !eru!ama pada wak!u makan. Keparahan simp!%m ber*ariasi, !ergan!ung pada deraa! sumba!an dan !ekanan dari pr%duksi glandula. 6ika ba!u !erle!ak pada !erminal duk!us maka masa yang keras akan !eraba di bawah muk%sa pada palpasi. "ial%li!h merupakan masa radi%pak pada pemeriksaan radi%gra$i. )a!u mul!ipel pada par%!is sering mirip dengan gambaran lim$%n%di par%!is yang !erkalsi$ikasi pada penyaki! !uberkul%sis. "ial%gra$i, ul!ras%n%gra$i dan c%mpu!ed !%m%gra$i 9 CT :, scanning dapa! memban!u diagn%sis. "ial%li!h pada glandula sali*arius min%r sering asimp!%ma!is !e!api dapa! uga menyebabkan pembesaran se!empa! a!au rasa saki! pada glandula yang bersangku!an, sediki! bisa !erde!eksi dengan radi%gra$i aringan lunak.
2. &uk%kel &uk%kel merupakan is!ilah klinis yang dipergunakan un!uk pembesaran (swelling) pada muk%sa %ral yang disebabkan karena akumulasi sali*a pada !empa! duk!us kelenar ludah min%r yang mengalami %bs!ruksi a!au !erkena
12
!rauma. &uc%cele diklasi$ikasikan sebagai !ipe eks!ra*asasi dan !ipe re!ensi yai!u mucus e!ra*asa!i%n phen%men%n dan mucus re!en!i%n cys!, dan ranula a. &ucus E!ra*asa!i%n Phen%men%n 9 &ucus Escape Reac!i%n :
&ucus e!ra*asa!i%n phen%men%n 9 &EP : merupakan lesi yang sering diumpai pada muc%sa %ral sebagai akiba! dari rup!urnya duc!'us glandula sali*arius dan !ercurahnya mucin ke aringan lunak diseki!arnya. Tercurahnya mucin ini biasanya sebagai akiba! dari adanya !rauma, meskipun pada beberapa kasus !idak di!emukan riwaya! !rauma. Tidak seper!i kis!a duk!us sali*arius, &EP ini bukan sua!u true cyst karena !idak dilapisi %leh epi!el. Ciri khas &EP nampak sebagai pembesaraan muc%sa berben!uk kubah dengan ukuran berkisar an!ara - a!au + cm bahkan sampai beberapa cm. )iasanya !eradi pada anak'anak a!au dewasa muda. &eskipun begi!u &EP dilap%rkan dapa! uga !eradi pada semua usia !ermasuk bayi dan %rang lanu! usia. Penampakan pembesaran muk%sa yang !ranslusen berwarna kebiruan. 1esi biasanya ber$luk!uasi !e!api beberapa &EP pada palpasi !erasa firm. Durasi keberadaan lesi ber*ariasi dari beberapa hari sampai beberapa !ahun.. )eberapa pasien mempunyai riwaya! pembesaran muk%sa kambuhan yang secara peri%dik rup!ur dan mengeluarkan cairan. 1%kasi yang sering !eradi adalah pada bibir bawah , melipu!i = dari semua kasus. &EP biasanya !eradi pada sebeleh la!eral dari medianline. 6arang !eradi pada muk%sa bukal, *en!ral lidah sebelah an!eri%r dan pada dasar mulu! 9 ranula :. &EP arang sekali !eradi pada bibir a!as. 0ni k%n!radiksi dengan !um%r kelenar ludah yang ser!ing !eradi pada bibir a!as !e!api arang diumpai pada bibir bawah.
13
&EP uga dapa! !eradi pada daerah pala!um m%le dan re!r%m%lare, &EP pada daerah ini merupakan &EP yang super$isial. &EP super$isial berpenampilan klinis seper!i *esikel dengan ukuran diame!er - mm sampai 3 mm, dapa! !unggal a!au mul!ipel. 1esi ini sering pecah meninggalkan ulkus dangkal dan saki! yang akan sembuh dalam beberapa hari. Epis%de ini sering berulang pada l%kasi yang sama. Pada beberapa pasien munculnya lesi berhubungan dengan wak!u makan. Gambaran *esikel !eradi karena mucin !ercurah pada daerah yang lebih super$isial yai!u an!ara epi!el dana ringan ika!. Keadaan ini sering menyebabkan kesalahan diagn%sis sebagai penyaki! *esikul%bul%sa. &EP pada pemeriksaan mikr%sk%pis !erliha! sebagai, area curahan mucin yang dikelilingi %leh aringan granulasi dan sel in$lamasi berupa makr%$ag , pada beberapa kasus !erliha! adanya duk!us sali*arius yang rup!ur. Pada kelenar ludah yang berdeka!an sering diumpai in$il!ra! sel'sel in$lamasi khr%nis dengan duk!us mengalami dila!asi.
b. Ranula Ranula adalah is!ilah yang digunakan un!uk muc%cele yang !eradi pada dasar mulu!. Nama ini berasal dari bahasa la!in rana yang berar!i ka!ak, karena penampilan lesi ini seper!i ka!ak.. &eski sumber mucin yang !ercurah biasanya dari gld. sublingualis, ranula uga bisa berasal dari duk!us gld. submandibularis uga bisa !eradi. dari glandula sali*arius min%r pada dasar mulu!. Ranula merupaka pembesaran berben!uk kubah berwarna kebiruan dengan $luk!uasi pada dasar mulu!. 1esi yang lebih dalam penampakan warnanya n%rmal.
14
Ranula berl%kasi pada la!eral dari median line, ini membedakannya dari kis!a derm%id yang !erle!ak pada median line. Plunging ranula a!au cer*ical ranula !eradi ika mucin yang !ercurah mengalir sepanang m. myl%hy%ideus dan mengakiba!kan pembesaran pada leher. Gambaran mikr%sk%pis ranula sama dengan muc%cele di !empa! lain, yai!u !erliha! mucin dikelilingi aringan granulasi yang merupakan resp%n aringan yang khas mengandung foamy histiocyt. c. "ali*ary duc! cys! 9 &ucus re!en!i%n cys! mucus duc! cys! sial%cys! : "ali*ary duc! cys! 9"DC: merupakan ruangan yang diba!asi %leh epi!el yang berasal dari aringan glandula sali*arius. 0ni merupaka sua!u true cyst karena diba!asi %leh epi!el. Penyebab yang pas!i !idak elas. "DC biasa !eradi pada %rang dewasa, dapa! meliba!kan kelenar ludah min%r maupun may%r, yang paling sering adalah gld. Par%!is, yang !erliha! sebagai pembesaran yang lamba!, asimp!%ma!ik. 0n!ra %ral kis!a dapa! !eradi pada gld min%r, lebih sering !eradi pada dasar mulu!, muk%sa bukal dan bibir. Klinis menyerupai &EP yai!u pembesaran lunak berwarna kebiruan ber$luk!uasi, !ergan!ung kedalaman kis!a, beberapa kis!a pada palpasi !eraba kenyal. Pada beberapa lesi sering berupa n%dul, !erasa saki!, dan muara duk!us pada permukaan muk%sa !erliha! dila!asi dan !erdapa! mukus a!au pus pada !empa! !ersebu!. Dinding kis!a duk!us sali*arius ber*ariasi, berupa cub%id, k%lumner a!au epi!el suam%us a!r%$ik yang mengelilingi sekresi muk%id di dalam lumen. 6ika pr%li$erasi ini cukup eks!ensi$ maka lesi ini sering didiagn%sis sebagai papillary cys! aden%ma, meski bukan sua!u !rue ne%plasma.
3. K%ndisi sis!emik yang meliba!kan kelenar ludah
15
)eberapa penyaki! sis!emik bermani$es!asi berupa dis$ungsi kelenar ludah. C%n!%h yang paling men%n%l adalah sindr%ma "%grenBs, Fer%s!%mia yai!u geala mulu! kering yang berhubungan dengan k%ndisi sis!emik. Pada beberapa kasus !idak elas apakah penyaki!nya yang menyebabkan dis$ungsi glandula a!aukah peng%ba!annya. 4. Kelainan kelenar ludah karena $ak!%r imun a. )enign lymph%epi!helial lesi%n 9&ikulic8Bs disease, &y%epi!helial
sialadeni!is: E!i%l%gi
dari
benign
lymph%epi!helial
lesi%n
!idak
elas.
&ungkin
berhubungan dengan $ak!%r au!%imun, *irus a!u gene!ik yang merupakan !riger. K%ndisi iniikebanyakan !eradi pada wani!a usia per!engahan. Pasien mengalami pembengkakan unila!eral a!au bila!eral dari glandula sali*arius yang disebabkan karena in$il!rasi benign lymph%id. Turunnya aliran sali*a menyebabkan pasien peka !erhadap in$eksi glandula sali*a. Diagn%sis banding !ermasuk sindr%ma "%grenBs, lim$%ma, sark%id%sis, dan penyaki! lainnya yang berhubungan dengan pembesaran kelenar ludah. ). "%grenBs syndr%me 9 primer a!au sekunder :
"indr%ma "%grenBs 9 "" : merupakan penyaki! au!%imun khr%nis dengan simp!%m karak!eris!ik kekeringan ma!a, in$il!rasi lim$%si!ik dan des!ruksi glandula eks%krin. Adanya er%s!%mia dan er%p!halmia disebu! sebagai sindr%ma sicca. E$ek pada ma!a berupa kera!%c%nunc!i*i!is sicca. E!i%l%gi "" !idak elas dan !idak bisa di%ba!i. Glandula sali*a dan lakrimal per!ama !erliba! , kemudian aringan eks%krin lainnya !ermasuk !ir%id, paru'paru dan ginal uga !erliba!. Pasien dengan
16
"" uga menunukkan geala ar!hralgia, myalgia, neur%pa!i dan rash. "" !eru!ama meliba!kan wani!a p%s!men%pause9 rasi% wani!a'pria
adalah ?- : dan
diklasi$ikasikan sebagai primer dan sekunder. Pada pasien dengan "" sekunder !eradi dis$ungsi glandula sali*a danHa!au lakrimal yang diser!ai dengan penyaki! aringan ika! yang lain. "" primer merupakan kelainan sis!emik yang meliba!kan kedua glandula baik glandula sali*a maupun lakrimal !anpa k%ndisi au!%imun yang lain. Pasien dengan "" menderi!a k%mplikasi %ral sebagai akiba! menurunnya $ungsi sali*a . Pasien megeluh adanya kekeringan mulu!. Kekeringan ini akan menyebabkan kesuli!an pengunyahan, penelanan, dan berbicara !anpa !ambahan cairan. )ibir pasien !erliha! kering dan pecah'pecah ser!a !eradi anguler cheili!is. 0n!ra %ral muk%sa puca!, kering , kumpulan sali*a hanya sediki!, sali*a !ampak ken!al dan ropy ( seper!i !ali :. 0n$eksi kandida muc%cu!ane%us sering !eradi, muk%sa %ral memerah ika ada in$eksi sekunder dari kandida. Penurunan aliran sali*a menyebabkan kenaikan karies gigi !eru!ama karies ser*ikal, dan er%si s!ruk!ur email. In!uk k%n$irmasi penurunan sekresi air ma!a dapa! dilakukan !es "chirmerBs, Pasien "" -H2 sampai -H+ dapa! mengalami pembesaran glandula sali*a yang khr%nis. Pembesaran biasanya bila!eral, !idak saki! a!au sediki! saki!, dan dapa! in!erme!en! a!au persis!en!. &ereka uga peka !erhadap in$eksi glandula danHa!au %bs!ruksi glandula dapa! sebagai aku! eksaserbasi dari pembesaran glandula yang khr%nis. Pasien dengan "", E"R9 ery!hr%cy! sedimen!a!i%n ra!e : !inggi dan le*el imun%gl%bulin !eru!ama 0g G naik. R/ 9 Rheuma!%id /ac!%r: p%si!i$ pada >4=
17
kasus. ANA uga ada pada kebanyakan penderi!a. Dua macam nuclear an!ib%dies, an!i'""'A 9 an!i'R%: dan an!i'""') 9an!i'1a: sering diumpai, !eru!ama pada pasien dengan "" primer. Kadang'kadang au!%an!ib%dies pada duk!us sali*arius uga bisa diumpai, !eru!ama pada "" sekunder. Gambaran mikr%sk%pis dasar pada "" adalah in$il!rasi lymph%cy!ic pada glandula sali*a dengan des!ruksi pada bagian acinar. Pada glandula may%r yang membesar
pemeriksaan
mikr%sk%pis
sering
!erliha!
pr%gresi
ke
lesi
lymph%epi!helial, dengan karak!eris!ik pulau epimy%epi!helial dengan Ta!ar belakang s!r%ma lymph%id. 0n$il!rasi lymph%cy!ic pada glandula min%r uga dapa! !eradi meskipun pulau epimy%epi!helial arang di!emui. )i%psi pada glandula min%r pada bibir bawah merupakan !es yang cukup berhasil un!uk menegakkan "". c. "ialaden%sis Kelainan ini merupakan is!ilah n%nspesi$ik un!uk mendeskripsikan sua!u pembesaran kelenar sali*a yang bukan merupakan reaksi in$lamasi maupun ne%plasma. Pa!%$isi%l%gi penyaki! ini masih belum elas. Pembesaran kelenar sali*a biasanya !eradi asim!%ma!ik. Pada penderi!a %besi!as dapa! !eradi pembengkakan kelenar par%!is bila!eral karena hiper!r%$i lemak. Namun perlu dilakukan
pemeriksaan
end%krin dan
me!ab%lik
yang
lengkap
sebelum
menegakkan diagn%sis !ersebu! karena %besi!as dapa! berkai!an dengan berbagai macam penyaki! seper!i diabe!es meli!us, hiper!ensi, hiperlipidemia dan men%pause. . K%ndisi granul%ma!%us yang meliba!kan kelenar ludah
18
a. Tubercul%sis
Tubercul%sis 9 T): adalah in$eksi khr%nis karena bak!eri &yc%bac!erium Tubercul%sis, yang menyebabkan $%rmasi granul%ma pada aringan yang !erin$eksi. )iasanya menyerang paru'paru !e!api glandula sali*a dapa! uga !erliba!. Pasien dengan T) akan menunukkan geala er%s!%mia danHa!au pembengkakan kelenar ludah, dengan $%rmasi granul%ma a!au kis!a pada glandula. Pembengkakan biasanya unila!eral. Kelenar sali*a yang paling sering !erkena adalah kelenar par%!is. Penegakan diagn%sis dengan cara pemeriksaan acid fast salivary stain dan purified proteine derivative skin test. Diagn%sis !ergan!ung pada iden!i$ikasi dari myc%bac!erium . Perawa!an dengan %ba!'%ba!an s!andard kem%!erapi an!i'T).6ika !ak ada resp%n maka diperlukan in!er*ensi bedah. ). "arc%id%sis
"arc%id%sis merupakan sua!u k%ndisi khr%nis dimana T lim$%si!, m%n%nuclear phag%cy!es dan granul%ma menyebabkan des!ruksi aringan yang !erliba!. Penyebab penyaki! !idak elas. Primer !eradi pada usia dekade ke!iga a!au keempa!. 1ebih banyak pada wani!a dibanding pria. "ecara klinis, ,mani$es!asi penyaki! ini ke kelenar sali*a hanya seki!ar =, namun secara his!%l%gi, ke!erliba!an pada kelenar sali*a dapa! mencapa! 22=. "indr%ma @eer$%rd!Bs 9u*e%par%!id $e*er: merupakan ben!uk sarc%id yang dapa! !eradi dengan a!au !anpa sis!emik sarc%id%sis. "indr%me berupa !rias dari in$lamasi !rak!us u*eal me!a, pembesaran par%!is dan $acial palsy. Geala awal yang dialami dapa! berupa demam, malaise, kemerahan, mual, ser!a keringa! dimalam hari.
19
"arc%id%sis meliba!kan glandula sali*a dalam - dari + kasus. )iasanya !eradi pembesaran glandula bila!eral !anpa rasa saki!. Pembesaran unila!eral uga pernah dilap%rkan. Penurunan $ungsi biasanya !eradi pada glandula yang bersangku!an. Pemeriksaan spesimen bi%psi pada glandula sali*a min%r dapa! mengk%n$irmasi diagn%sis. Pemeriksaan lab%ra!%rium kimia dari serum melipu!i calciun le*el, au!%immune ser%l%gi dan k%nsen!rasi angi%!ensin 0'c%*er!ing en8ym dapa! memban!u diagn%sis. Perawa!an dari k%mp%nen sali*ary adalah pallia!i*e. )iasanya dengan k%r!ik%s!er%id a!au chl%r%uine a!au k%mbinasi keduanya !ergan!ung resp%n pada pasien.
>. Peradangan kelenar ludah karena in$eksi, alergi dan yang lain a. 0n$eksi *irus '
&umps 9Epidemic Par%!i!is: Epidemik par%!i!is merupakan penyaki! in$eksi pada kelenar par%!is
akiba! *irus. Penyaki! ini merupakan penyebab edema kelenar par%!is yang paling sering. &umps disebabkan %leh RNA Paramy%*irus di!ularkan melalui k%n!ak langsung dengan percikan sali*a. )iasanya mumps !eradi pada anak'anak usia an!ara 3 dan !ahun. Diagn%sis mumps pada %rang dewasa lebih suli!. &asa inkubasi an!ara + sampai 2 minggu kemudian diiku!i dengan in$lamasi dan pembengkakan glandula, rasa saki! pada preauricular, demam, malaise, saki! kepala dan myalgia. "ebagian besar menyerang glandula par%!is, !api -= kasus meliba!kan gld. submandibular saa. Pembengkakan glandula !eradi !iba'!iba dan !erasa saki! pada palpasi, kuli! yang menu!upi glandula edema!%us. Duk!us glandula in$lamasi !anpa cairan purulen. 6ika !eradi %bs!ruksi duk!us parsial maka
20
akan !erasa saki! pada wak!u makan. 6arak an!ara pembengkakan glandula pada sa!u sisi dengan sisi yang lain berkisar an!ara +3 sampai 35 am. Pembengkakan bila!eral !eradi sampai > hari. Diagn%sis di!egakkan dari adan ya an!ib%di !erhadap an!igen mumps " dan; ser!a an!igen hemagglu!inasi. 1e*el serum amilase naik. K%mlikasi
mumps
adalah
meningi!is,
encephali!is,
ke!ulian,
!hyr%idi!is,
my%cardi!is, pancrea!i!is, dan %%ph%ri!is. Pada pria dapa! !eradi epididimi!is dan %rchi!is yang mengakiba!kan !es!is a!r%$i dan dikemudian hari menyebabkan kemandulan. '
0n$eksi Cy!%megal%*irus
@uman C&; merupakan be!a herpes*irus yang hanya mengin$eksi manusia. C&; dapa! !e!ap la!en se!elah paparan per!ama dan in$eksi. Reak!i*asi dapa! !eradi, pada %rang seha! !idak menimbulkan geala, !e!api pada %rang dengan k%ndisi immun% c%mpr%mised dapa! membahayakan iwa. Transmisi melalui mun!ahan, urine, sekresi respira!%ry, dan A"0 ser!a !rans plasen!al yang menyebabkan in$eksi k%ngeni!al dan mal$%rmasi. Pada bayi dan anak'anak dapa! berakiba! $a!al. C&; m%n%nukle%sis biasanya !eradi pada dewasa muda diser!ai demam aku! dengan pembesaran glandula. Diagn%sis di!e!apkan berdasar pada kenaikan !i!er an!ib%di !erhadap C&;, pr%gn%sis pada %rang dewasa seha! adalah baik. 0n$eksi pada anak'anak dapa! berakiba! $a!al, ika anak !ersebu! dapa! ber!ahan hidup maka dapa! !eradi kerusakan syara$ yang permanen yang menyebabkan ke!erbelakangan men!al dan seizure disorders. 0n$eksi pada %rang dewasa dapa! !eradi karena reak!i*asi *irus la!en a!au karena in$eksi primer. "is!em immun yang kurang baik memberi kesempa!an pada *irus un!uk replikasi
21
dan menyebabkan in$eksi. Pasien yang menggunakan %ba! imun%supressi*e dan pasien dengan kelainan hema!%l%gik a!au in$eksi @0; akan peka !erhadap in$eksi C&; yang bera!.
b. )ak!erial sialadeni!is Keadian bak!erial sialadeni!is biasanya !iba'!iba !eradi pembesaran glandula dapa! bila!eral a!au unila!eral. Kira'kira += kasus !eradi bila!eral. Glandula yang !er!liba! saki!, indurasi, dan lembu! pada palpasi, kuli! yang menu!upi eri!ema!%us. Discharge purulen! keluar dari muara duk!us, ini merupakan sampel yang harus diperiksa dengan kul!ur un!uk iden!i$ikasi bak!eri penyebab. )ak!eri penyebab yang sering adalah k%agulase p%si!i$, "!a$il%k%kus aureus, "!rep!%k%kus *iridans, "!rep!%k%kus pneum%niae, Escherichia c%li dan @em%philus in$luen8ae. Sialadenitis supuratif akut
Penyaki! ini per!ama kali dilap%rkan pada !ahun -5+5. "ebagian besar penyaki! ini meliba!kan
kelenar
par%!is,
dan
!erkadang
uga
meliba!kan
kelenar
submandibula. "eringnya !eradi ke!erliba!an kelenar par%!is dibandingkan dengan kelenar sali*a lainnya disebabkan karena ak!i*i!as bak!eri%s!a!is pada kelenar par%!is lebih rendah dibandingkan pada kelenar sali*a lainnya. Kemungkinan penyaki! ini disebabkan karena adanya s!asis sali*a, akiba! adanya %bs!ruksi a!au berkurangnya pr%duksi sali*a. /ak!%r predisp%sisi lain !eradinya penyaki! ini adalah s!rik!ur duk!us a!au kalkuli. )erkurangnya pr%duksi kelenar sali*a bisa disebabkan karena k%nsumsi beberapa %ba!. Pasien pasca %perasi uga dapa! menderi!a penyaki! ini akiba! pr%duksi sali*a yang kurang yang diiku!i dengan higiene %ral yang buruk.
22
Geala yang sering dirasakan pada penderi!a penyaki! ini adalah adanya pembengkakan yang diser!ai dengan rasa nyeri. )isa didapa!kan adanya sali*a yang purulen pada %ri$isium duk!us sali*a, yang mudah didapa!kan dengan sediki! pemia!an di seki!ar kelenar.
aureus,
Streptococcus
pneumonia, schericia
coli,
ser!a
!aemophylus influenzae. )ak!eri anaer%b penyebab yang paling sering adalah Bacteroides melaninogenicus dan Streptocccus micros. Terapi per!ama yang harus dilakukan adalah hidrasi secara adekua!, perbaikan higiene %ral, pemia!an secara berulang pada daerah seki!ar kelenar, ser!a an!ibi%!ik in!ra*ena. Pemberian an!ibi%!ik secara empiris perlu dilakukan sambil menunggu hasil kul!ur resis!ensi. Sialadenitis kronis
E!i%l%gi dari sialadeni!is kr%nis adalah sekresi sali*a yang sediki! dan adanya s!asis sali*a. Kelainan ini lebih sering !eradi pada kelenar par%!is. )eberapa pasien dengan sialadeni!is kr%nis merupakan rekurensi dari par%!i!is yang dideri!a saa! masih kecil. "ebagian besar penderi!a menunukkan adanya kerusakan yang permanen pada kelenar yang disebabkan in$eksi supura!i$ aku!. Penyaki! ini dapa! memudahkan !eradinya sialek!asis, ductal ectasia, ser!a des!ruksi asinar yang pr%gresi$.
c. Allergic sialadeni!is
23
Pembesaran glandula sali*a berhubungan dengan paparan bermacam'macam agen pharmaceutical dan alergen. Karak!eris!ik gambaran reaksi alergik adalah pembesaran glandula aku! kadang diser!ai rasa ga!al pada glandula. Alergik sialadeni!is akan sembuh sendiri. Pasien diauhkan dari alergen keseimbangan cairan diaga dan m%ni!%ring adanya in$eksi sekunder.
5. 1esi reak!i$ kelenar ludah akiba! radiasi a. E$ek sinar radiasi'eks!ernal "inar radiasi eks!ernal merupakan perawa!an s!andard un!uk !um%r kepala dan leher, dan glandula sali*a sering !ermasuk dalam area radiasi. D%sis lebih besar a!au sama dengan 4 Gy akan berakiba! kerusakan permanen pada glandula dengan geala kekeringan %ral. &ekanisme yang pas!i belum elas. Radi%!erapi biasanya dilakukan dengan d%sis !erbagi. E$ek aku! pada $ungsi kelenar ludah dirasakan pada minggu per!ama pada d%sis + Gy perhari dan pasien mengeluh !en!ang perubahan suara a!au kekeringan r%ngga mulu! pada akhir minggu kedua. 6ika dis$ungsi ini adi permanen, maka pasien beresik% !inggi mengalami k%mplikasi %ral. Pada d%sis J 4 Gy dis$ungsi gld. sali*a parah dan permanen. Kesuli!an berbicara, menelan dan kenaikan karies gigi merupakan keluhan pasien yang akan mempengaruhu kehidupannya. "ali*a sanga! sediki! dan menadi ken!al dan r%py.
b. E$ek !erapi radiasi in!ernal Dessemina!ed !hyr%id cancer 9DTC: biasanya dirawa! dengan pengambilan gld. !hyr%id yang kemudian diiku!i dengan pemberian radi%ak!i$ i%dine -2- 9 -2--
24
Radi%ak!i$ !idak hanya diserap %leh aringan !hyr%id saa akan !e!api uga diserap %leh %nc%cy! di dalam kelenar ludah. Radi%ak!i$ i%dine dapa! menyebabkan kerusakan yang permanen dan $ibr%sis yang berakiba! hyp%$ungsi kelenar ludah . &andel dkk., melap%rkan perubahan k%mp%sisi sali*a sesudah !erapi -2-. Kerusakan glandula sali*a berkai!an era! dengan d%sis yang diberikan. Pasien DTC yang di!erapi dengan-2- dapa! !eradi er%s!%mia dan penurunan $ungsi glandula sali*a . &eskipun begi!u !erapi -2- kurang kaus!ik ika dibandingkan dengan !erapi radiasi eks!ernal dan uga kurang des!ruk!i$ pada glandula sali*a. Pasien yang menalani !erapi -2- dianurkan un!uk mengulum lem%n dr%ps a!au permen kare! un!uk mens!imulasi sali*a. 0ni akan memban!u pembersihan i%dine radi%ak!i$ dari glandula sali*a sehingga kerusakan bisa berkurang.
2.3PEME#I!AAN PENETAPAN DIA,N-I Pe(eriksaan #adiologis Sialografi
"ial%gra$i merupakan pemeriksaan un!uk meliha! k%ndisi duk!us dengan menggunakank%n!ras. Dengan pemeriksaan ini ki!a dapa! mengiden!i$ikasi adanya iregulari!as pada dinding duk!us, iden!i$ikasi adanya p%lip, mucous plug a!au $ibrin, ser!a area granul%ma!%sa. "elain i!u dapa! pula diiden!i$ikasi adanya kemungkinan %bs!ruksi duk!us maupun s!en%sis. Pemeriksaan dimulai dengan melakukan iden!i$ikasi !erhadap duk!us "!ensen dan (har!%n. 1angkah selanu!nya adalah dilakukan dila!asi duk!us. "aa! dila!asi duk!us sudah maksimal, maka dapa! dimasukkan ka!e!er sial%gra$i. Pada pemeriksaan sial%gra$i ini digunakan k%n!ras, yang bisa berupa e!i%d%l a!au sin%gra$in.
25
"ial%gra$i dapa! memberikan pemandangan yang elas pada duk!us secara keseluruhan dan dapa! memberikan in$%rmasi mengenai area yang !idak dapa! diangkau dengan sial%end%sk%p, misalnya pada area di belakang lekukan yang !aam dan s!rik!ur. Kekurangan dari pemeriksaan sial%gra$i adalah paparan radiasi dan hasil p%si!i$ palsu pada pemeriksaan ba!u karena adanya air bubble 9gelembung udara:. Tomografi komputer
Pemeriksaan ini merupakan salah sa!u pilihan un!uk menge*aluasi sis!em duk!us dan parenkim pada kelenar sali*a. 0den!i$ikasi dapa! dilakukan pada p%!%ngan aksial, k%r%nal maupun sagi!al. Dengan pemeriksaan ini dapa! diiden!i$ikasi adanya iregulari!as pada dinding duk!us dengan meliha! adanya penebalan dan penyanga!an pada dinding duk!us. Pada %bs!ruksi yang disebabkan karena ba!u, kalsi$ikasi dapa! diliha! berupa masa hiperdens !anpa penyanga!an pada pemeriksaan !%m%gra$i k%mpu!er. Adanya penyanga!an dapa! merupakan indikasi adanya %bs!ruksi sial%deni!is aku!. Sialografi tomografi komputer
Pemeriksaan ini merupakan k%mbinasi an!ara pemeriksaan sial%gra$i dengan menggunakan k%n!ras dan pemeriksaan !%m%gra$i k%mpu!er. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan ka!e!er pada duk!us, kemudian mengisinya dengan k%n!ras, lalu dilakukan pemeriksaan !%m%gra$i k%mpu!er. Pemeriksaan ini digunakan un!uk menge*aluasi parenkim secara de!ail. Resonance sialography
26
Pemeriksaan dengan &R0 uga dapa! mengiden!i$ikasi adanya kelainan pada kelenar sali*a. Dengan pemeriksaan ini akan !ampak perbedaan an!ara s!ruk!ur duk!us dan parenkim. Pemeriksaan "agnetic #esonance Sialography dapa! digunakan un!uk mengiden!i$ikasi s!ruk!ur duk!us pada kelenar par%!is dan submandibula dengan melakukan sial%gra$i dengan menggunakan k%n!ras "agnetic #esonance. Ultrasonografi
Dalam mendiagn%sis kelainan pada kelenar sali*a !erkadang diperlukan pemeriksaan
ul!ras%n%gra$i
dengan
res%lusi
!inggi.
Pemeriksaan
dengan
ul!ras%n%gra$i berman$aa! dalam mengiden!i$ikasi massa dan membedakan k%nsis!ensi massa !ersebu!, apakah pada! a!au kis!ik. Il!ras%n%gra$i yang digunakan pada pemeriksaan kelenar sali*a adalah ul!ras%n%gra$i dengan !ransduser beres%lusi !inggi, yai!u >,4'-, &@8. Pada kasus abses a!au massa kis!ik kelenar sali*a !erkadang dilakukan aspirasi arum halus. Pada kasus ini, ul!ras%n%gra$i dapa! diman$aa!kan un!uk menadi panduan dalam aspirasi. Pemeriksaan ul!ras%n%gra$i uga pen!ing dilakukan un!uk meliha! adanya kel%kan a!au cabang'cabang duk!us, yang bisa menimbulkan k%mplikasi pada pr%ses %bs!ruksi. Kekurangan pada pemeriksaan dengan Il!ras%n%gra$i adalah, ala! ini !idak dapa! mem*isualisasi kelenar sali*a secara keseluruhan. Pada penegakan kelainan %bs!ruksi kelenar sali*a menggunakan ul!ras%n%gra$i sering suli! un!uk menen!ukan ukuran ba!u secara !iga dimensi begi!u uga dengan s!ruk!ur s!en%sisnya. "elain i!u, pemeriksaan dengan ala! ini !idak dapa! memberikan in$%rmasi yang cukup elas mengenai diame!er bagian dis!al %bs!ruksi sehingga
27
suli!
memas!ikan
apakah
duk!usnya
cukup
lebar
dan
lurus
sehingga
memungkinkan masuknya ins!rumen pada end%sk%pi !erapeu!ik.
2. IAL-END-!-PI ialoendosko'i diagnostik
Pada penanganan pasien dengan kecurigaan %bs!ruksi kelenar sali*a harus dilakukan
anamnesis
secara
seksama.
)iasanya
pada
pasien
dengan
pembengkakan pada kelenar sali*a akan mengalami kesuli!an dalam asupan makanannya. Pada pemeriksaan $isik dilakukan inspeksi dan palpasi. Pada kebanyakan kasus, perencanaan !erapi pada kelainan kelenar sali*a dapa! di!en!ukan dengan !erlebih dahulu melakukan anamnesis yang baik dan pemeriksaan ul!ras%n%gra$i. Ada beberapa hal yang perlu diperha!ikan !erkai! dengan perencanaan !erapi, an!ara lain pada ba!u yang nonechoic dan s!rik!ur suli! dibedakan, sehingga perlu dilakukan sial%end%sk%pi un!uk memas!ikan dugaan. Ala! ini berman$aa! dalam menen!ukan ukuran ba!u secara !iga dimensi begi!u uga dengan s!ruk!ur s!en%sisnya. "elain i!u, pen!ing uga un!uk menge!ahui diame!er bagian dis!al %bs!ruksi un!uk memas!ikan bahwa duk!usnya cukup lebar dan lurus sehingga memungkinkan un!uk masuknya ins!rumen. Pen!ing uga un!uk menge!ahui apakah $ragmen yang dihasilkan dari li!%!ripsi gel%mbang e$tracorporeal mudah dikeluarkan %leh sali*a dari duk!us. "ial%end%sk%pi memungkinkan pemeriksa un!uk
meliha!
k%ndisi
pa!%l%gi
duk!us
secara
langsung.
Pemeriksaan
sial%end%sk%pi memungkinkan un!uk mengubah dari !indakan diagn%s!ik menadi !indakan !erapeu!ik seke!ika i!u uga.
28
ialoendosko'i tera'eutik
"ial%end%sk%pi berperan dalam memu!us siklus in$lamasi dengan dua cara, yai!u melalui dila!asi duk!us saa! insersi end%sk%p ser!a membersihkan debris di dalam duk!us dengan irigasi. Fragmentasi dan ekstraksi batu
mm un!uk duk!us (har!%n. Kemungkinan pengeluaran ba!u yang meleka! pada duk!us akan lebih suli! daripada ba!u yang mobile. Aplikasi baru pada ba!u kelenar sali*a adalah dengan menen!ukan l%kalisasi ba!u menggunakan skin transillumination.
29
End%sk%pi pada penanganan ba!u memerlukan perlengkapan seper!i $%rsep, grasper , suction, baske! ser!a bal%n. /ragmen!asi dapa! dilakukan dengan menggunakan $%rsep, b%r, ser!a laser. Suction digunakan un!uk mengeluaran $ragmen ba!u yang !ipis. )al%n uga digunakan un!uk mengeluarkan ba!u yang kecil 9berdiame!er +'2mm:. )al%n dile!akkan di belakang ba!u kemudian dikembangkan dan di!arik keluar bersama dengan ba!u yang ada di depannya. Dilatasi stenosis dan striktur
"!rik!ur yang panang memiliki pr%gn%sis yang lebih buruk daripada s!en%sis yang pendek. )anyak pilihan !eknik yang dapa! digunakan un!uk dila!asi s!rik!ur a!au s!en%sis. Pr%sedur end%sk%pi akan sanga! memban!u un!uk pena!alaksanaan s!en%sis yang pendek a!au pada s!en%sis yang berada pada permulaan cabang duk!us. In!uk k%ndisi yang !erakhir ini suli! dia!asi dengan $lu%r%sk%pi a!au s%n%gra$i.
"!en%sis duk!us kelenar sali*a Kerugian dari penggunaan dila!asi bal%n dengan end%sk%pi adalah pelebaran duk!us yang dibua! dengan dila!asi bal%n dapa! diliha! se!elah bal%n dikempeskan !e!api !erkadang mengalami kesuli!an dalam menen!ukan p%sisi uung bal%n. Pena!alaksanaan uga dapa! berupa multimodal therapy, yang menggunakan k%mbinasi dengan !eknik imaging lain. Teknik end%sk%pi pada pena!alaksanaan kasus s!en%sis a!au s!rik!ur yang suli! dapa! menggunakan guidewire. %uidewire
30
di!inggalkan pada l%kasi s!rik!ur a!au s!en%sis,
kemudian end%sk%pnya
dikeluarkan. "elanu!nya bal%n a!au dila!a!%r di!empa!kan melalui guidewire dan pr%sedur dila!asi dilanu!kan di bawah k%n!r%l ul!ras%n%gra$i a!au $lu%r%sk%pi. Pada pena!alaksanaan s!rik!ur dapa! digunakan bal%n, $%rsep, b%r ser!a stent . )%r pu!ar digunakan un!uk membuka $ili$%rm yang menyempi! sehingga ins!rumen lainnya dapa! masuk. Penggunaan b%r lebih baik daripada laser karena laser dapa! menyebabkan aringan seki!ar menadi menyusu! disebabkan %leh k%agulasi. )al%n digunakan un!uk mendila!asi bagian yang menyempi!. )al%n did%r%ng ke daerah yang menyempi! kemudian dikembangkan. Terkadang perlu un!uk mengembangkan dan mengempiskan kembali bal%n beberapa kali sampai srik!ur cukup !erbuka.
Penggunaan bal%n un!uk dila!asi !ontraindikasi
K%n!raindikasi abs%lu! sialend%sk%pi adalah sialadeni!is aku! karena dinding duk!us yang membengkak menadi lebih rapuh sehingga rawan !eradi per$%rasi bila dilakukan sialend%sk%pi. "elain i!u, pemeriksaan sialadeni!is pada $ase aku! uga akan lebih suli! karena !erhalang %leh debris muk%purulen. !o('likasi
31
K%mplikasi penggunaan sialend%sk%pi an!ara lain pembengkakan semen!ara selama +'2 hari akiba! pr%ses irigasi 9-=:, !erhalangnya wire'basket 9=:, per$%rasi dinding kanal 9,2'=:, rekurensi geala 9-'=:, pares!esia ner*us lingualis !emp%ral 9,4=:, ranula 9-=:, in$eksi pasca%perasi 9+=:, ser!a s!rik!ur pada duk!us 9,2'2,4=:. 2./ "ENI IAL-END-!-P
Pada pemeriksaan sial%end%sk%pi !erdapa! 2 enis end%sk%p yai!u sera! %p!ik len!ur, kaku, ser!a sialend%sk%p semi$leksibel 9semikaku:. Sialendoskop serat optik lentur
End%sk%p enis sera! %p!ik len!ur akan lebih mudah melewa!i lekukan pada duk!us ser!a lebih sediki! menimbulkan !rauma. Namun penggunaannya rela!i$ lebih suli! daripada end%sk%p kaku maupun semirigid. Pada pena!alaksanaan kasus sial%li!iasis, keberhasilannya lebih rendah daripada ika menggunakan semikaku. End%sk%pi sera! %p!ik len!ur lebih rapuh dan lebih mudah rusak daripada end%sk%p kaku, ser!a !idak dapa! dis!erilkan dengan au!%kla*. Sialendoskop kaku
"ial%end%sk%p enis kaku menggunakan sis!em lensa dengan kuali!as super%p!ikal dan res%lusinya lebih baik. End%sk%p ini memiliki diame!er yang lebih besar sehingga lebih s!abil dan dapa! dis!erilkan dengan au!%kla*. Kameranya
!erle!ak pada perleka!an %kular dengan end%sk%p sehingga
penggunaannya agak kurang prak!is. Sialendoskop semikaku
32
&erupakan gabungan an!ara sera! %p!ik len!ur dan kaku. )agian yang panang merupakan $leksibel yang menggunakan sera! %p!ik un!uk !ransmisi cahaya. Penggunaan
end%sk%p
semikaku
akan
memudahkan
pergerakan
dan
membu!uhkan kekua!an yang minimal un!uk mengambil gambar dengan presisi yang !epa!. Sialoendoskop semikaku compact
"ial%end%sk%p
enis
ini
merupakan
sial%end%sk%p un!uk
!erapeu!ik,
merupakan k%mbinasi an!ara sera! !ransmisi cahaya, sera! !ransmisi gambar, working channel ser!a channe un!uk irigasi dalam sebuah ins!rumen yang pada! 9compact :. Sialoendoskop semikaku modular
"era! %p!ik yang digunakan un!uk !ransmisi cahaya dan gambar !erdapa! dalam sa!u k%mp%nen seper!i probe !unggal. End%sk%p enis ini digunakan un!uk diagn%s!ik. 6arak an!ara sis!em %p!ik dengan dinding selubung luar digunakan sebagai channel irigasi. 6ika dibandingkan dengan !ipe compact , perbandingan an!ara working channel dengan diame!er end%sk%p secara keseluruhan lebih kecil pada enis m%dular. Idara sering !erperangkap pada selubung luar end%sk%p m%dular sehingga dapa! menghalangi pandangan. "is!em m%dular ini memiliki beberapa keun!ungan an!ara lain end%sk%p enis ini lebih ek%n%mis, karena hanya membu!uhkan sa!u sis!em %p!ikal un!uk beberapa pr%sedur. Anestesia 'ada sialendosko'i
33
Pada !indakan dila!asi papila dan end%sk%pi diagn%s!ik !erkadang !idak membu!uhkan anes!esi karena !indakan !ersebu! !idak menimbulkan nyeri yang bera!. Pada !indakan sialend%sk%pi in!er*ensi diperlukan anes!esi. Anas!esi biasanya cukup dengan melakukan irigasi pada duk!us dengan menggunakan kanul in!ra*ena a!au dengan meman$aa!kan working channel . Anes!esi yang digunakan dapa! berupa $ylometazolin += dan bupivacaine 2=. Kadang'kadang diperlukan uga anas!esi l%kal maupun regi%nal. Penggunaan anes!esi umum dapa! dilakukan pada kasus yang suli! 9dengan k%mplikasi: dan pada pasien anakanak. Kelenar sali*a manusia berperan un!uk mempr%duksi sali*a. Kelenar ini dapa! mengalami gangguan baik karena in$eksi maupun au!%imun ser!a dapa! berhubungan dengan pr%ses sekresi yang !erhamba!. "ial%end%sk%pi dapa! digunakan sebagai ala! diagn%s!ik maupun !erapi pada penyaki! kelenar sali*a. "ial%end%sk%pi
memiliki
keunggulan
dalam
mendiagn%sis
dan
pena!alaksanaan penyaki! kelenar sali*a, namun penggunaannya masih !erba!as, karena harganya yang mahal dan pr%sedurnya harus dilakukan %leh !enaga yang sudah !erla!ih menginga! duk!us kelenar sali*a memiliki diame!er yang sanga! kecil sehingga risik% per$%rasi lebih besar ika !idak dilakukan secara ha!i'ha!i.
34
BAB III PENUTUP 2. !esi('ulan
Kelenar sali*a merupakan sua!u kelenar eks%krin yang berperan pen!ing dalam memper!ahankan keseha!an aringan mulu!. &enuru! s!ruk!ur ana!%mis dan le!aknya, kelenar sali*a dibagi alam dua kel%mp%k besar yai!u kelenar sali*a may%r dan kelenar sali*a min%r. Kelainan pada kelenar sali*a dapa! dikel%mp%kkan menadi beberapa bagian, an!ara lain ? Kelainan kelenar ludah akiba! gangguan per!umbuhan dan perkembangan,
35