Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................. 1 1.1 Kasus................................................................................................................ 2 1.2 Istilah yang belum dipahami............................................................................ 2 1.3 Analisa Masalah................................................................................................2 1.4 Mind Map.......................................................................................................... 7 1.5 Learning b!e"ti#e........................................................................................... 7 1.$ %embahasan Kasus ste&sar"&ma................................................................... ' A. %engertian....................................................................................................... ' (. %erbedaan )e&plasma.................................................................................... * +. Klasi,-asi...................................................................................................... 1 D. Manifestasi Klinis.......................................................................................... 11 /. %emeri-saan Lab&rat&rium........................................................................... 12 0. Klasi,-asi tadium......................................................................................... 14 . %enatala-sanaan...........................................................................................14 H. Amputasi.......................................................................................................... 1'
I. %r&gn&sis........................................................................................................ 2 J. Perawatan Luka...................................................................................................21
K. Asuhan Keperaatan.................................................................................... 27 L. Aspe- Legal /ti-............................................................................................ 34 eferensi.............................................................................................................. 3$
1
1.1 Kasus e&rang la-ila-i berusia 1$ tahun diraat di ruang bedah &rth&pedi" -arena ada ben!&lan sebesar b&la bas-et di distal femur. 6asil peng-a!ian pasien mempunyai riayat trauma pada area tersebut $ bulan yang lalu dan meng&nsumsi &bat peninggi badan. %asien tampa- lemas terdapat ben!&lan tampa- terbung-us #erban dan merembes "airan berarna -uning disertai bau s-ala nyeri * atr&, &t&t edema 8999: -a-inya susah digera-an tida- nafsu ma-an ;( 1$5 "m (( 45 -g ;D 1<$ mm6g fre-uensi nadi 1=
1.2 Istilah yang belum dipahami 1. D&=&rubi"in 2. /dema 3. erum "al"ium
1.3 Analisa Masalah 1. Apa-ah -&nsumsi &bat peninggi badan berpengaruh terhadap penya-it tersebut> 2. )ilai n&rmal pemeri-saan lab> 3. 0a-t&r pen"etus penya-it> 4. Diagn&sa medis> 5. %enyebab atr&, &t&t> $. /fe- -eti-a tida- dila-u-an amputasi> 7. %emeri-saan penun!ang> '. +ara inf&rm "&nsent yang bai- mengenai amputasi pada pasien> *. e!ala aal dari penya-it> 2
1.
%enatala-sanaan selain amputasi apa sa!a>
11.
%enyebab adanya "airan -uning>
12.
Indi-asi yang menentu-an harus dila-u-an amputasi>
13.
K&mpli-asi ap a sa!a ya ng mung-in te r!adi da n apa-ah pasien
sudah mengalami -&mpli-asi tersebut> 14.
Dilema eti- yang mun"ul -eti-a pasien men&la- dila-u-an
amputasi> 15.
%eran peraat dalam mengatasi -eputusasaan pasien>
1$.
Diagn&sa -eperaatan dan diagn&sa utama>
17.
Mengapa tinggi badan dan berat badan perlu di-a!i>
1'.
)ilai n&rmal berat badan dan tinggi badan>
1*.
0ungsi terapi d&=&rubi"in>
2.
%eran peraat dalam menangani pasien>
21.
%r&gn&sis penya-it>
22.
Masalah -eperaatan>
23.
Apa yang menyebab-an pembeng-a-an>
24.
Mengapa albumin dan serum "al"ium di-a!i pada -asus ini>
25.
Apa-ah
-eparahan
dari
penya-it
ter!adi
-arena
delay
treatment> 2$.
;rauma seperti apa yang menyebab-an penya-it ini>
27.
%endidi-an -esehatan apa yang harus diberi-an untu- pasien
dan -eluarga>
2'.
udah men"apai stadium berapa penya-itnya>
Jawaban : 14. Aut&n&my dan bene,"en"e 3
$. %er-embangan sel -e !aringan lain 2. Albumin ? 3752 mg
angguan
m&bilitas
,si-
berhubungan
dengan
adanya
pembeng-a-an 6arga diri rendah berhubungan dengan perubahan bentu- tubuh angguan "itra tubuh berhubungan dengan -ehilangan salah satu angg&ta tubuh esi-& penyebaran infe-si berhubungan dengan adanya lu-a pada area -an-er (erdu-a disfungsi&nal berhubungan dengan -ehilangan angg&ta tubuh 15. (eritahu mengenai penya-itnya 4
Di-enal-an dengan pasien lain yang mengalami -asus yang sama (eritahu terapiterapi yang bisa dila-u-an Memberi m&ti#asi %endidi-an -esehatan untu- -eluarga supaya terus mendu-ung pasien 13.
el -an-er mengambil nutrisi di dalam darah sehingga bisa
menyebab-an anemia Kematian Metastase -e -elen!ar getah bening terde-at 1. perasi bedah adiasi Kem&terapi K&mbinasi 11. +airan -uning timbul -arena sudah ter!adi infe-si di tulang 21. %r&gn&sisnya buru Ada -emung-inan untu- sembuh '. Libat-an dengan -eluarga ;un!u-an empati (eritahu ter-ait pr&gn&sis penya-it Ke-urangan dan -elebihan dari amputasi Memberi -esempatan untu- menyampai-an pendapat dan !angan mema-sa. 23. Adanya massa pada tulang ;er!adi infe-si -emudian in@amasi yang menyebab-an adanya edema 5
*. )yeri pada saat a-ti#itas %embeng-a-an di area -an-er ;erasa panas di area pembeng-a-an 17.
Menentu-an status nutrisi -arena tida- nafsu ma-an
%eren"anaan pemenuhan nutrisi pasien 3.
%en"etus ? -elainan -r&m&s&m -&nsumsi peninggi badan
trauma Memperparah ? -e"ela-aan 12. esi-& penyebaran dan mengan"am !ia ;ida- berfungsi &rgannya Adanya ne-r&ti- yang memperparah 2. /du-at&r ? pen!elasan mengenai penya-it Mana!er ? perantara dengan d&-ter M&ti#at&r ? memberitahu tentang -&munitas ebagai "are gi#er 5. Karena sa-it sehingga -a-i !arang digera-an a-hirnya ter!adi atr&, &t&t 7.
ray MI +; s"an %emeri-saan lab&rat&rium leng-ap
2'. tadium tum&r ? ; ;= ;1 ;2 ;3 Kelen!ar limfe ? ) ) )1 Metastase ? M M $
25. (isa !adi selain itu bisa !adi !uga -arena -eluarganya -urang pengetahuan tentang penya-it tersebut dan -an-ernya tumbuh dengan "epat pasien pun menganggap penya-itnya biasa sa!a 27. %endidi-an -esehatan ? Menga!ar-an alat bantu ber!alan Men!aga p&la ma-an dan status nutrisi Keluarganya membantu a-ti#itas Men!aga supaya tida- ter!adi trauma ;ida- meng&nsumsi ma-anan yang mengandung -arsin&gen M&di,-asi ling-ungan ;erus beri du-ungan -epada pasien 24. 0ungsi dari albumin ? pembentu-an !aringan sel yang baru ber-aitan dengan pr&tein erum -alsium ? berhubungan dengan tulang -adar -alsium dalam darah 2$. (enturan atau stress
1.4 Mind Map
;rauma $ bulan yang
K&mpli-asi ? anemia metastase
Meminum &bat peninggi badan mengandung -arsin&gen
ste!sar"!
Manfes ?nyeri beng-a- "airan -uning edema "epat 6 "epat
%emeri-saan penun!ang Darah leng-ap ? 6( menurun serum "al"ium mening-at ray +; s"an MI
7
%embeng-aanpada -a-i
anggua n ADL
Amputasi
Ada pertumbuhan
angguan imm&bilitas
)yeri -r&nis
%erubahan bentu- tubuh
Metastase sel -an-er
esi-& penyebaran infe-si
6arga diri rendah
1.# $earning b%e&ti'e tep 1 n&m&r 1 sampai 3 tep 2 n&m&r 2 1' dan 1* 1. Identi,-asi perbedaan ne&plasma tulang yang !ina- dan ganas 2. Manifestasi dari tum&r tulang 3. Mana!emen medis untu- mengatasi ne&plasma tersebut 4. Asuhan -eperaatan pada pasien 5. %eraatan lu-a -r&nis $. Men!elas-an pasien dengan amputasi
7. Diagn&sis psi-&s&sial '. Dilema eti- yang mun"ul pada -asus
1.( )embahasan Kasus ste!sar&!ma A. )engertian ste&sar-&ma adalah tum&r ganas yang berasal dari sel spindel ne&plasti" yang menghasil-an tum&r tulang &ste&id dan
2. Cu-sta-&rti-al
harus
dibeda-an
dengan
&ste&sar"&ma
yang
mel&n"at 8skip lesion:. ste&sar-&mat&sis adalah f&-us &ste&sar"&ma intra&sseus multiple yang tampa- pada saat bersamaan yang ter!adi -emung-inan-arena metastasis pr&gresif.;e&ri ini masih -&ntrersial namun adanyametastasis &ste&sar-&ma pada paru dan &ste&sar-&ma sisi tubuh yang simetris mendu-ung te&ri ini. ste&sar-&mat&sis !arang ter!adi diper-ira-an hanya 34B dari -asus yang dilap&r-an dengan &ste&sar-&mat&sis pemeri-saan radi&l&gi &ste&sar-&mat&sis sebanya*7B menun!u--an lesi berbatas tida- tegas terdapat destru-si -&rte-s rea-si peri&steal agresif dengan perluasan massa -e !aringan luna-. Lesi biasanya berisi &ste&id seperti aan tetapi ada !uga yang berupa lesi liti%enelitian 6&pper et al. 81**: ste&sar-&ma s-ler&ti- multipel atau multisentri- sin-r&n&s.
*. )erbedaan +e!plasma Karakteristik Karakteristik Sel
!ara Pertumbu"an
Benigna Berdiferensiasi dengan baik
Maligna Sel-sel biasanya mempunyai
yang
sel-sel
sedikit kemiripan dengan sel-
jaringan normal darimana tumor tersebut berasal.
sel jaringan normal darimana jaringan tersebut berasal
menyerupai
#umor tumbu" dengan $ara
yaitu anaplasia. #umbu" pada perifer dan *
ekspansi
dan
menginfiltrasi Ke$epatan Pertumbu"an
tidak
menyebarkan
proses
yang
jaringan
menginfiltrasi dan merusak
sekitar biasanya berkapsul. Laju pertumbu"an biasanya
jaringan sekitar. Laju pertumbu"an beragam
lambat
dan bergantung pada tingkat diferensiasi makin bersifat anaplastik makin $epat laju
%etastasis
#idak menyebar dengan $ara
pertumbu"annya. %emperole" akses ke saluran
metastasis
dara"
dan
limfa
serta
bermetastasis ke area tubu" &fek'mum
%engganggufungsi(ital
lainnya. Sering menyebabkan efek yang sama seperti anemia kelema"an
Pengrusakan Jaringan
dan
penurunan
Biasanya tidak menyebabkan
berat badan. Sering
kerusakan jaringan ke$uali
kerusakan jaringan yang luas
bila
letaknya
mengganggu saat
aliran dara".
menyebabkan
pertumbu"an
tumor
melebi"i pasokan dara" atau memotong aliran dara" ke area)
juga
dapat
meng"asilkan substansi yang menyebabkan kerusakan sel. Kemampuan untuk menyebabkan kematian
%enatala-sanaan yang dapat dila-u-an
Biasanya tidak menyebabkan kematian ke$uali bila karena
Biasanya akan menyebabkan kematian ke$uali
letaknya mengganggu fungsi
pertumbu"annya
(ital. %uda"
dikendalikan. *esidif setela"
diangkat
dalam
pembeda"an
dapat diangkat
atau diradiasi dapat tumbu" dan membesar membentuk tumor di tempat yang sama
,. Klasi-"asi 1. ist!l!gi ;erdapat tiga !enis sub tipe se"ara hist&l&gi ? 1
1. Intramedullary a. 6igh grade intramedullary &ste&sar"&ma b. L&grade intramedullary &ste&sar"&ma 2. urfa"e a. %ar&steal &ste&sar"&mas b. %eri&steal &ste&sar"&mas ". 6igh grade surfa"e &ste&sar"&ma 3. /=tras-letal *erdasar"an
Committee for the Classication of Bone Tumors
rganisasi Kesehatan Dunia /0 22 : 1. ste&sar-&ma K&n#ensi&nal 2. ste&sar-&ma ;elengie-tati3. ste&sar"&ma el Ke"il 4. ste&sar-&ma entral ;ing-at endah 5. ste&sar-&ma e-under $. ste&sar-&ma %ar&steal 7. ste&sar-&ma %eri&steal '. ste&sar-&ma Highgrade *. Surface. 2. ist!pat!l!gi : ambaran hist&pat&l&gi ini meru!u- pada -&mp&sisi sel penyusun
1. ste&blastiste&sar-&ma tipe &ste&blasti- memili-i matri-s &ste&id disusun &leh plasmat&id ganas sampai &ste&blas epitel&id dengan 11
sebagian sel bulat -e"ilsampai &id sel spindel dan sel datia anaplasti- m&n& atau multinu-lear. Matri-s &ste&id ber#ariasi dari lembaran padat bergel&mbang seperti ra!utan trabe-ula halus sampai seperti untaian. (erhubungan dengan gambaran radi&l&gis bila
se"ara
hist&pat&l&gi
tipe
&ste&blasti-
ma-a
gambaran
radi&l&gis "enderung s-ler&ti-. 2. K&ndr&blastiste&sar-&ma tipe -&ndr&blasti- !i-a sel d&minan -&ndr&sit sebesar *B&ste&blasti- !i-a sel d&minan &ste&sit sebanya- 5 'B. ;ipe -&ndr&blasti- memili-i matri-s-&ndr&id biasanya mirip -artilag&
hialin
dengan
sel
ganas
dalam
la"una.
se"ara
hist&pat&l&gi tipe tipe -&ndr&blasti- "enderung liti-. 3. 0ibr&blastiste&sar-&ma
tipe ,br&blasti-
!i-a
sel d&minan
,br&sit
sebanya- 525B dan ste&sar-&ma telengie-tati- disusun &leh *B
ruangan
berisi
darah
dengan
-&mp&sisi
d&minan
ste&sar-&ma ,br&blasti- disusun &leh sel spindel ganas dengan sedi-it sel ste&id. Adanya sel &ste&id membeda-an &ste&sar"&ma tipe &ste&id dengan -&ndr&sar-&ma dan &ste&sar-&ma
tipe
,br&blasti- dengan ,br&sar-&ma atau histi&sit&ma ,br&sa maligna 8M06:.
ambaran
radi&l&gis
bila
se"ara
hist&pat&l&gi
tipe
,br&blasti- "enderung "ampuran. D. Manifestasi Klinis 1. 2. 3. 4. 5. $. 7. '.
)yeri Adanyamassa abn&rmal tatus nutrisi menurun 6b rendah Demam 0ra-tur tulang esa- -arena nyeri Adanya def&rmitas
. )emeri"saan $ab!rat!rium 1. erum -alsium
12
Kadar -alsium darah dalam serum -eadaan n&rmal adalah * 11 mg
? *11 mg
Ana-
? *115 mg
(ayi
? 112 mg
(ayi baru lahir
? 7414 mg
%enurunan -alsium dapat ter!adi pada -&ndisi malabs&rpsi saluran "erna -e-urangan asupan -alsium dan #itamin D gagal gin!al -r&nis infe-si yang luas lu-a ba-ar radang pan-reas diare pe"andu al-&h&l -ehamilan. elain itu penurunan -alsium !uga dapat dipi"u &leh penggunaan &bat pen"ahar &bat maag insulin dll. %ening-atan
-alsium
ter!adi
-arena
adanya
-eganasan
8-an-er: pada tulang paru payudara -andung -emih dan gin!al. elain itu -elebihan #itamin D adanya batu gin!al &lahraga berlebihan dll !uga dapat mema"u pening-atan -adar -alsium dalam tubuh. 2. Albumin )ilai )&rmal ? 35 5 gB I? 355g
Albumin
di
sintesa
-eseimbangan distribusi air
&leh
hati
dan
mempertahan-an
dalam tubuh te-anan &n-&ti- -&l&id:.
Albumin membantu transp&rt beberapa -&mp&nen darah seperti? i&n bilirubin h&rm&n enHim &bat. Impli-asi Klinis? )ilai mening-at pada -eadaan dehidrasi )ilai menurun pada -eadaan? malnutrisi sindr&ma abs&rpsi hipertir&id -ehamilan gangguan fungsi hati infe-si -r&ni- lu-a ba-ar edema asites sir&sis nefr&ti- sindr&m IAD6 dan perdarahan. Albumin dibentu- dari pr&tein -urang -&nsumsi pr&tein dapat menyebab-an -adar albumin turun. Menga-ibat-an te-anan &n-&ti- -&l&id turun dan -eseimbangan distribusi air dalam tubuh terganggu. Lalu "airan pindah dari intrasel -e interstitial dan ter!adilah edema. Klasi,-asi edema? 1: /dema "utane&us
? ter!adi -eti-a area yang se mpit ter-ena
te-anan dan -emerahan a-an ber-elan!utan alaupun pene-anan sudah tida- ter!adi. 2: /dema %erifer ? tipe ini ter!adi -arena terdapat retensi air dan bisa
disebab-an
&leh
-&ndisi
lain
seperti
gagal
!antung
-ehamilan atau penya-it lain. 3: )&npitting edema? tipe ini -emerahan bisa hilang dan bisa ter!adi my=edema lipedema dan hymphedema. (erdasar-an -edalaman dan a-tunya 8menurut uelph eneral 6&spital 6eart 0ailure %athay: ? Dera!at 1 ? Dalamnya -urang dari 2mm pitting tipis menghilang dengan "epat. Dera!at 2
?Dalamnya 24mm pitting aga- dalam tida- terlihat
dist&rsi yang !elas menghilang dalam a-tu 125 deti-. 14
Dera!at 3
? Dalamnya 4$mm pitting dalam menghilang lebih dari
1 menit dan daerah yang ter-ena terlihat beng-a- dan penuh. Dera!at 4
? Dalamnya $'mm pitting sang at dalam menghilang
dalam a-tu 25 menit serta daerah yang ter-ena terlihat dist&rsi yang -&t&r.
. Klasi-"asi 5tadium #erdapat + jenis klasifikasi stadium , . %us$uloskeletal #umor So$iety %S#S/ untuk stratifikasi tumorberdasarkan derajat dan ekstensi lo$al , a. 0A derajat keganasan renda" lokasi intrakompartemen tanpametastasis b. 0B derajat keganasan renda" lokasi ekstrakompartemen tanpametastasis $. 00A derajat keganasan tinggi lokasi intrakompartemen tanpametastasis d. 00B derajat keganasan tinggi lokasi ekstrakompartemen tanpametastasis e. 000 ditemukan adanya metastasis +. Ameri$an Joint !ommittee on !an$er AJ!!/ edisi ke 1. a. 0A derajat keganasan renda" ukuran 2 3 b. 0B derajat keganasan renda" ukuran 4 3 atau adanya diskontinuitas $. 00A derajat keganasan tinggi ukuran 2 3 d. 00B derajat keganasan tinggi ukuran 4 3 e. 000 derajat keganasan tinggi adanya diskontinuitas f. 05A metastasis paru g. 05B metastasis lain
6. )enatala"sanaan #erapi pada osteosarkoma meliputi , 1. Terapi pembedahan ( limb - sparing surgery atau amputasi ) #erapi pembeda"an merupakan terapi utama pada osteosar$oma yang masi"
dapat dioperasi dengan prinsip pembeda"an reseksi en blo$ komplit dengan preser(asi organ semaksimal mungkin. Kontraindikasi untuk preser(asi organ adala" bila ada keterlibatan pembulu" dara" ataupun struktur saraf fraktur patologis adanya "ematoma besar terkait tindakan biopsi. Limb sparing surgery dilakukan pada "ig" grade osteosar$oma dan respon baik ter"adap kemoterapi sel (iable 6 7 8 dan margin jaringan - / serta tepi bebas tumor. Setela" limb sparing surgery maka kemoterapi dilanjutkan sebanyak + siklus. Jika setela" 9 bulan die(aluasi terjadi relaps maka dilakukan amputasi. Amputasi juga dilakukan pada osteosar$om yang letaknya se$ara anatomik tidak menguntungkan dan tidak dapat dilakukan limbsparing dengan margin yang bersi". 15
2. Kemoterapi :steosarkoma dengan derajat keganasan tinggi se$ara protokol diberikan
kemoterapi neoaju(an terlebi" da"uluJ di e(aluasi; restaging JJika setela" neo aju(an ukuran menge$il dan menjadi rese$table maka J dilanjutkan dengan terapi pembeda"an wide e<$ision /. #erapi setela" pembeda"an terbagi menjadi dua tergantung ada tidaknya margin jaringan setela" operasi. / Pembeda"an dengan margin =/ yang memberikan respon buruk maka pertimbangkan mengganti kemoterapi dan juga terapi tamba"an se$ara lokal surgi$al rese$tion /. +/ Pasien deng an margin jarin gan >/ dilanjutkan dengan kemo terapi + siklus. Pada osteosar$oma derajat keganansan tinggi yang setela" restaging tetap unrese$table makaJ langsung lakukan radioterapi dan kemoterapi tanpa pembeda"an terlebi" da"ulu. Pada pasien osteosar$oma yang suda" bermetastasis maka penatalaksanaan nya terbagi juga menjadi dua , i.
*ese$table Pada yang rese$table pulmonary (is$eral atau skeletal metastasis/ maka terapi untuk tumor primer nya sama dengan penatalaksanaan osteosar$oma derajat keganasan tinggi dan didukung
ii.
dengan kemoterapi dan juga metastase$tomy 'nrese$table Pada yang unrese$tabl e penatalaksanaan yang dilakukan adala" kemoterapi radioterapi dan mege(aluasi ulang tumor primer untuk mengontrol tumor se$ara lokal paliatif treatment.
?irst line t"erapy primary;neoadju(an;adju(antt"erapy or metastati$ disease / , / +/ 9/ /
!isplatin and do
Doxorubiin
@o
1$
@o
paclitaxel Swis"er et.al +77/. @o
dara"
Persiapan sebelum pemberian obat do
elektrokardiografi &KC/. Hal ini penting dilakukan sebelum pemberian do
+77/
dan
Benjamin
et.al
+77E/.
@o
dapat
menyebabkan terjadinya aritmia dan penurunan fraksi ejeksi sistolik pada dosis kumulatif kurang dari DD7 mg;m+ Cianni et.al +779/ !arlson +773/ dan @oros"ow +77/. Penyebab peruba"an kardio(askuler yang disebabkan ole" do
Se$ond line t"erapy relapsed; refra$tory or metastati$ disease / / @o$eta
Cem$itabine 0fosfamide and etoposide 0fosfamide $arboplatin and etoposide Hig" dose met"otre
Jadwal kontrol pasien dilakukan tiap , / +/ 9/ /
9 bulan pada ta"un pertama dan kedua terapi bulan pada ta"un ke 9 E bulan pada ta"un ke dan D follow up pada ta"un berikutnya dilakukan seta"un sekali
Jika terjadi relaps maka dilakukan kemoterapi dan ; atau reseksi jika memungkinkan targeted terapi m#:* in"ibitor sorafenib / stem $ell transplatasi H@#;S!#/ atau terapi suportif. 17
jika setela" itu pasien memberikan respons yang baik maka lakukan kontrol sesuai jadwal. Jika setela" kemoterapi dan reseksi ulang terjadi relaps atau penyakit menjadi progresif maka terdapat beberapa pili"an penanganan yaitu, reseksi paliatif jika memungkinkan/ kemoterapi se$ond line radioterapi paliatif radium > ++9 Samarium- D9Sm-&@#%P/. @engan pendekatan tersebut E7-178 pasien dapat memiliki kesintasan "idup jangka panjang. Apabila suda" bermetastasis ke paru tetapi terisolasi di paru saja maka didapatkan nilai 9D-78 untuk angka kesintasan "idup. Kemoterapi "arus men$akup growt" fa$tor suportif yang sesuai. :steosarkoma yang dise rtai Metastatic disease 78 sampai dengan +7 8 pasien osteosarkoma terdiagnosis saat suda" terjadi metastasis. Falau kemoterapi menunjukan "asil yang membaik pada pasien n on metastatic, high grade, localized osteosarcoma kemoterapi justru menunjukan "asil kurang memuaskan pada osteosarkoma yang disertai metastasis. Pada yang resectable pulmonary (is$eral atau skeletal metastasis / maka terapi untuk tumor primer nya sama dengan penatalaksanaan osteosar$oma derajat keganasan tinggi dan didukung dengan kemoterapi dan juga metastase$tomy. Sedangkan pada yang unrese$table penatalaksanaan yang dilakukan adala" kemoterapi radioterapi dan mege(aluasi ulang tumor primer untuk mengontrol tumor se$ara lokal. !. "adioterapi yang dibe rikan konkuren ataupun sekuensial sesuai indikas i. Kombinasi proton;p" oton atau proton beam radioterapi terbukti efektif untuk kontrol lokal pada pasien dengan osteosar$om a yang unrese$tab le atau osteosar$om a rese$table yang tidak komplit #. $oali%ed di sease %enurut rekomendasi guidelines wide e<$ision merupakan terapiprimer pada pasien dengan low grade intramedullary dansurfa$e /oteosar$oma dan lesi periosteal. Setela" wide e<$ision mak J dilanjutkan dengan kemoterap i kategori +b setela" operasiyang direkomendasikan untuk pasien dengan low grade atausar$oma periosteal dengan pat"ologi$ findings of "ig" grade disease Jkemoterapi yang sama sebanyak beberapa siklus. Jika responnya buruk maka pertimbangkan untuk mengganti regimen. :perasi re-reseksi dengan atau tanpa radioterapi 0 perludipertimbangkan untuk pasien dengan margin jaringan positif. &. 'mputasi Se$ara definisi amputasi adala" "ilangnya bagian tubu" seseorang. :perasi amputasi
sendiri merupakan suatu teknik operasi rekonstruksi dan plastik yang akan membentuk sebua" alat gerak yang sesuai untuk fitting sebua" prostetik yang nyaman dan fungsional. 1'
Amputasi dilakukan untuk , . Live saving menyelamatkan jiwa/ $onto" trauma disertai keadaan yang mengan$am jiwa perdara"an dan infeksi/. +. Limb saving memanfaatkan kembali kegagalan fungsi ekstremitas se$ara maksimal/ seperti pada kelainan kongenital dan keganasan. 9. %eng"ilangkan gejala . %enyelamatkan atau memperbaiki kualitas "idup klien. Komplikasi Amputasi . %asala" Kulit Perawatan kulit merupakan "al yang penting karena adanya beberapa lapisan jaringan yang berdekatan di ujung ak"ir tulang seperti jaringan parut termasuk kulit dan lapisan subkutan yang muda" melekat pada tulang. Hidroterapi dapat dilakukan selama +7-97 menit satu atau dua kali se"ari. Setela" insisi sembu" lunakkan kulit dengan sebua" krim yang larut air atau preparat lanolin tiga kali se"ari. %assage se$ara lembut pada jaringan lunak bagian distal akan membantu memperta"ankan mobilitasnya di atas permukaan atau ujung tulang. Tapping jaringan parut dan bagian distal jaringan lunak sebanyak kali se"ari dilakukan dengan ujung jari dimulai dengan sentu"an ringan dan kemudian tekanan ditingkatkan sekitar D menit "ingga timbul rasa tidak nyaman yang ringan. !ara membersi"kan kulit yang baik juga "arus diajarkan misalnya dengan mempergunakan sabun yang bersifat ringan $u$i kulit "ingga berbusa lalu basu" dengan air "angat. Kulit dikeringkan dengan $ara ditekan dengan lembut tidak digosok. Pembersi"an ini dilakukan setiap "ari terutama pada sore "ari. +. 0nfeksi Jika terjadi infeksi pada puntung jika sifatnya terbuka memerlukan terapi antibiotik. Jika sifatnya tertutup "arus dilakukan insisi serta terapi antibiotik. 9. Peruba"an berat badan Pasien dengan amputasi sering mengalami penurunan berat badan sebelum dan atau setela" menjalani amputasi. 1*
. Kontraktur sendi;deformitas D. @eformitas ini dap at timbul karena nyeri kerja otot dan pas ien yang duduk untuk jangka waktu lama dalam kursi roda. Hal tersebut diatas dapat di$ega" dengan , a. Positioning Pasien berbaring selurus mungkin untuk jangka waktu yang singkat selama satu "ari dan mulai se$ara berta"ap berbaring telungkup saat drain tela" diangkat bila kondisinya memungkinkan. Posisi ini mula-mula diperta"ankan selama 7 menit yang kemudian ditingkatkan menjadi 97 menit selama 9 kali per "ari. Jika pasien mempunyai masala" jantung dan pernafasan atau jika posisi telungkup terasa tidak nyaman perta"ankan posisi telentang selama mungkin. b. Lati"an Lati"an luas gerak sendi dilakukan sedini mungkin pada sendi di bagian proksimal alat gerak yang diamputasi. Lati"an ini dimulai saat drain tela" dilepas dalam +-9 "ari paska operasi. #ingkatkan lati"an mejadi aktif se$ara berta"ap dari lati"an tanpa tekanan kemudian menjadi lati"an dengan ta"anan pada ekstremitas yang diamputasi. Pada awalnya akan sangat sensitif dan pasien didorong untuk berusa"a mengurangi sensitifitasnya. Hal ini juga akan membantu pasien untuk mulai mengatasi keterkejutan meng"adapi kenyataan ba"wa alat geraknya suda" tidak ada. E. Phantom Sensation
Gormal terjadi setela" amputasi alat gerak. @idefinisikan sebagai suatu sensasi yang timbul tentang keberadaan bagian yang diamputasi. Pasien mengalami sensasi seperti dari alat gerak yang intak yang saat ini tela" "ilang. Kondisi ini dapat disertai dengan perasaan tingling atau rasa baal yang tidak menyenangkan.
Phantom sensation dapat juga terasa sangat nyata se"ingga pasien dapat men$oba untuk berjalan dengan kaki yang tela" diamputasi. @engan berlalunya waktu phantom
sensation $enderung meng"ilang tetapi juga terkadang akan menetap untuk beberapa dekade. Biasanya sensasi terak"ir yang "ilang adala" yang berasal dari jari jari telunjuk atau ibu jari yang terasa seola"-ola" masi" menempel pada ekstremitas yang tela" diamputasi. 1. Phantom Pain 2
@apat timbul lebi" lambat dibandingkan dengan phantom sensation. Sebagian besar
phantom pain bersifat temporer dan akan berkurang intensitasnya se$ara berta"ap serta meng"ilang dalam beberapa minggu "ingga kurang lebi" satu ta"un. Bagaimanapun juga sejumla" ketidamampuan dapat timbul menyertai rasa nyeri pada beberapa pasien amputasi. Phantom pain berat yang menetap dapat dikurangi dengan terapi non in(asif. Pasien sebaiknya diberikan analgesik yang adekuat preoperatif dan didorong untuk merawatnya paska operasi untuk mengurangi sensiti(itasnya. 3. &dema &dema pada ekstremitas yang tela" diamputasi akan menyebabkan proses penyembu"an yang lambat dan akan membu at fitting prostetik menjadi sulit. &dema dapat di$ega" dengan berbagai ma$am $ara seperti lati"an pada daera" amputasi penggunaan s
board serta peninggian ujung tempat tidur "ingga bersudut kurang lebi" 97
7
tump
juga akan
membantu mengontrol edema. . Komplikasi *espirasi dan Sirkulasi Lati"an pernafasan dan kaki brisk foot exercise / untuk bagian yang tidak diamputasi dapat dilakukan untuk men$ega" komplikasi pada fungsi respirasi dan sirkulasinya. @iberikan pada "ari-"ari pertama paska operasi dan dilanjutkan sampai tidak terdapat da"ak dan pasien dapat berambulasi
I. )r!gn!sis Beberapa faktor yang menentukan prognosis pada pasien osteosarkoma , . +. 9. . D. E. 1.
Lokasi tumor 'kuran tumor 'mur pasien %etastasis ada;tidak lokasi metastasis / *espons "istologi ter"adap kemoterapi #ipe dan margin operasi B%0 Body %ass 0nde, tidak begitu related dengan osteosar$oma tetapi
ber"ubungan dengan prognosis 3. ALP dan L@H le(el, menggambarkan luasnya lesi . era*atan $uka Perawatan luka berdasarkan karakteristik luka ,
. Perawatan luka yang memiliki jaringan nekrotik
21
Jaringan nekrotik sering dijumpai pada luka kronis seperti ulkus iskemi ulkus neuropatik ulkus (ena dan ulkus dekubitus. @ebridemen adala" pengangkatan jaringan yang suda" mengalami nekrosis yang bertujuan untuk menyokong pemuli"an luka. 0ndikasi debridemen adala" luka akut atau kronik dengan jaringan nekrosis luka terinfeksi dengan jaringan nekrotik. Pemili"an metode debridemen "arus berdasarkan karakteristik jaringan nekrotik yang ada pada luka klien. %enurut Suriadi +77/ ada beberapa $ara debridemen diantaranya , / Debridemen mekanik yaitu dengan kompres basa" kering wet to dry / "idroterapi dan irigasi luka. %etode debridemen mekanik ini diindikasikan untuk luka dengan jumla" jaringan nekrotik yang banyak dan luka infeksi. @engan demikian pemantauaan untuk daera" yang terkena muda" untuk dilakukan. +/ Debridemen pembedahan (surgical) yaitu dengan beda" insisi. %etode ini merupakan $ara yang paling $epat untuk membuang jaringan nekrotik dalam jumla" banyak. @ampak negatif dari debridemen ini adala" peningkatan resiko pasien ter"adap perdara"an anestesi dan sepsis. ?akta yang sering terjadi adala" banyak infeksi yang terjadi setela" operasi terutama pada orang-orang yang memiliki status kese"atan yang tidak optimal. 9/ Debridemen autolisis yaitu lisisnya jaringan nekrotik dengan sendirinya ole" enim badan sel dara" puti" yang memasuki daera" luka selama proses inflamasi. @ebridemen autolisis "anya digunakan pada klien yang tidak terinfeksi dengan jumla" jaringan nekrotik yang terbatas. @ebridemen autolisis ini dapat dilakukan dengan menggunak an balutan yang dapat memperta"ankan kelembaban seperti "idrokoloid "idrogel alginat. +. Penatalaksanaan luka yang terinfeksi Kebanyakan luka kronis dikontaminasi ole" mikroorganisme yang sangat banyak yang tampaknya tidak memperlambat proses penyembu"an.Pada luka infeksi yang meng"asilkan bau dapat menggunakan balutan arang aktif ctivatedcharcoal
dressing/ sebagai peng"ilang rasa bau deodoriser/ yang efektif. Jika terdapat eksudat dalam jumla" yang tidak terlalu banyak maka balutan busa yang menyerap dan dilapisi arang %orrison +77/. 9. Penatalaksanaan luka dengan banyak eksudat 22
Sekalipun jaringan nekrotik dan jaringan tampak jelas terinfeksi tela" diangkat dari bidang luka luka dapat terus meng"asilkan eksudat dalam jumla" banyak yang dapat menembus balutan non-oklusif dan meningkatkan risiko infeksi luka.5olume eksudat berkurang pada waktunya tetapi sampai stadium tersebut diperlukan balutan yang bisa menyerap dan tidak melekat. %orrison +77/. Luka-luka yang bereksudat dibagi ke dalam tiga kategori tergantung kedalaman dan tingkat eksudat yang di"asilkan %orrison +77/ antara lain , / 'ntuk luka-l uka superfisial deng an eksudat sedik it sampai sedang pemili"an balutan meliputi, Lembaran "idrokoloid. Lembar balutan ini tidak memerlukan balutan sekunder dan $ukup muda" untuk meli"at kapan balutan tersebut perlu diganti. +/ 'ntuk luka super fisial dengan eksud at sedang samp ai banyak pili"an balu tan seperti balutan alginat. 9/ 'ntuk luka dalam dengan eksudat sedang sampai banyak pili"an balutan meliputi, granula atau pasta "idrokoloid "idrogel yang bergranulasi balutan alginat balutan alginat dalam bentuk pita atau tali sangat berguna untuk membungkus luka yang sempit balutan busa. . Perawatan luka dalam yang bersi" dengan sedikit eksudat Bila jumla" eksudat suda" berkurang maka silastic foam merupakan suatu $ara pembalutan yang sangat bermanfaat k"ususnya pada luka dalam yang bersi" berbentuk $awan seperti sinus pilonidal yang suda" dieksisi atau dekubitus luas didaera" sakrum. 'ntuk luka yang lebi" ke$il pasien atau yang memberi perawatan dapat melakukan desinfeksi dua kali se"ari dengan foam stent atau menutup luka tersebut. engka+ian $uka
. Status nutrisi pasien, B%0 body massinde kadar albumin +. Status (askuler, Hb #$:+ 9. Status imunitas, terapi kortikosteroid atau obat-obatan imunosupresan yang lain . Penyakit yang mendasari, diabetes atau kelainan (askulerisasi lainnya1 D. Kondisi luka, 23
a. Farna dasar luka @asa r pengkajian berdasarkan warna, slough !yellow",
necrotic tissue !black",infected tissue !green", granulating tissue!red", epithelialising !pink"# b. Lokasi ukuran dan kedalaman luka $. &ksudat dan bau d. #anda-tanda infeksi e. Keadaan kulit sekitar luka, warna dankelembapan f.
Hasil pemeriksaan laboratorium yangmendukung
era*atan luka kronis
Perawatan luka kronis meliputi pembersi"an luka memasang balutan mengganti balutan pengisian !packing" luka memfiksasi balutan tindakan pemberian rasa nyaman yang meliputi membersi"kan kulit dan daera" drainase irigasi pembuangan drainase pemasangan perban Briant +771/. Berikut ini adala" jenis balutan luka , . Balutan kering Luka-luka dengan kulit yang masi" utu" atau tepi kulit yang dipertautkan mempunyai permukaan yang kering se"ingga balutan tidak akan melekat maka pada keadaan seperti ini paling sering digunakan kasa dengan jala-jala yang lebar kasa ini akan melindungi luka dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik melalui balutan. @engan demikian uap lembab dari kulit dapat menguap dan balutan tetap kering S$"ro$k D/. +. Balutan basa" kering Balutan kasa terbuat dari tenunan dan serat non tenunan rayon poliester atau kombinasi dari serat lainnya. Kasa dari kapas digunakan sebagai pembalut pertama dan kedua kasa tersedia sebagai pembalut luka spons pembalut melingkar dan kaus kaki. Kasa berlubang yang baik sering digunakan untuk membungkus seperti balutan basa" lembab normal salin. Kasa katun kasar seperti balutan basa" lembab normal salin digunakan untuk debridemen non selektif mengangkat debris atau jaringan yang mati/. 24
9. Balutan modern Perawatan luka kon(ensional "arus sering mengganti kain kasa pembalut luka sedangkan perawatan luka modern memiliki prinsip menjaga kelembapan luka dengan menggunakan ba"an seperti hydrogel#
$ydrogel berfungsi men$iptakan lingkungan luka tetap lembap melunakkan serta meng"an$urkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan se"at yang kemudian terserap ke dalam strukt ur gel dan terbuang bersama pembalut debridemen autolitik alami/. Balutan dapat diaplikasikan selama tiga sampai lima "ari se"ingga tidak sering menimbulkan trauma dan nyeri pada saat penggantian balutan. Jenis modern dressing lain yakni !a Alginat kandungan !a-nya dapat membantu meng"entikan perdara"an. Kemudian ada "idroselulosa yang mampu menyerap $airan dua kali lebi" banyak dibandingkan !a Alginat. Selanjutnya adala" "idrokoloid yang mampu melindungi dari kontaminasi air dan bakteri dapat digunakan untuk balutanprimer dan sekunder. Penggunaan jenis modern dressing disesuaikan dengan jenis luka.E1 'ntuk luka yang banyak eksudatnya dipili" ba"an balutan yang menyerap $airan seperti foam sedangkan pada luka yang suda" mulai tumbu" granulasi diberi geluntuk membuat suasana lembap yang akan membantu memper$epat
penyembu"an
luka.Jenis-jenis
balutan
luka
yang
mampu
memperta"ankan kelembaban antara lain Briant +771/ ,
1) 'lginat
Alginat banyak terkandung dalam rumput laut $okelat dan kualitasnya ber(ariasi. Polisakarida ini digunakan untuk ba"an regenerasi pembulu" dara" kulit tulang rawan ikatan sendi dan sebagainya. Apabila pembalut luka dari alginat kontak dengan luka maka akan terjadi infeksi dengan eksudat meng"asilkan suatu jel natrium alginat. Jel ini bersifat "idrofilik dapat ditembus ole" oksigen tapi tidak ole" bakteri dan dapat memper$epat pertumbu"an jaringan baru. Selain itu ba"an yang berasal dari alginat memiliki daya absorpsi tinggi dapat menutup luka menjaga keseimbangan lembab disekitar luka muda" digunakan bersifat elastis. antibakteri dan nontoksik.
25
Balutan ini diindikasi untuk luka superfisial dengan eksudat sedang sampai banyak dan untuk luka dalam dengan eksudat sedang sampai banyak sedangkan kontraindikasinya adala" tidak dinjurkan untuk membalut luka pada luka bakar derajat 000. 2) &idrogel
Hidrogel tersedia dalam bentuk lembaran seperti serat kasa atau jel/ yang tidak berperekat yang mengandung polimer "idrofil berikatan silang yang dapat menyerap air dalam (olume yang $ukup besar tanpa merusak kekompakkan atau struktur ba"an.0ndikasi balutan ini adala" digunakan pada jenis luka dengan $airan yang sedikit sedangkan kontraindikasinya adala" luka yang banyak mengeluarkan $airan !) ,oam ilikon $unak
Balutan jenis ini menggunakan ba"an silikon yang direkatkan pada permukaan yang kontak dengan luka. Silikon membantu men$ega" balutan foam melekat pada permukaan luka atau
sekitar
kulit pada pinggir luka.Hasilnya
meng"indarkan luka dari trauma akibat balutan saat mengganti balutan dan membantu proses penyembu"an. Balutan luka silikon lunak ini diran$ang untuk luka dengan drainase dan luas. #) &idrokoloid
Balutan "idrokoloid bersifat %water&loving% diran$ang elastis dan merekat yang mengandung jell seperti pektin atau gelatin dan ba"an-ba"an absorben atau
penyerap
lainnya.
Balutan
"idrokoloid
bersifat
semipermiabel
semipoliuretan padat mengandung partikel "idroaktif yang akan mengembang atau membentuk jel karena menyerap $airan luka.Balutan "idrokoloid digunakan pada luka dengan jumla" drainase sedikit atau sedang. Balutan jenis ini biasanya diganti satu kali selama D-1 "ari tergantung pada metode aplikasinya lokasi luka derajat paparan kerutan-kerutan dan potonganpotongan dan inkontinensia. Balutan ini diindikasi kan pada luka pada kaki luka bernana" sedangkan kontraindikasi balutan ini adala" tidak digunakan pada luka yang terinfeksi. ) &idro/iber 2$
Hidrofiber merupakan balutan yang sangat lunak dan bukan tenunan atau balutan pita yang terbuat dari serat sodium carboxymethylcellusole beberapa ba"an
penyerap
sama
dengan
yang
digunakan
pada
balutan
"idrokoloid.Hidrofiber dapat juga digunakan pada luka yang kering sepanjang kelembaban balutan tetap diperta"ankan dengan menamba"kan larutan normal salin/. Balutan "idrofiber dapat dipakai selama 1 "ari tergantung pada jumla" drainase pada luka Briant +771/. 0) Film Dressing
Jenis balutan ini lebi" sering digunakan sebagai secondary dressing dan untuk lukaluka superfi sial dan non-eksudatif atau untukluka post-operasi.#erbuat dari polyurethane fi lm yang disertaiperekat ad"esif) tidak menyerap eksudat. 0ndikasi
, luka dengan epitelisasi low exudate luka insisi.
Kontraindikasi , luka terinfeksi eksudat banyak. ) Dressing 'ntimikrobial
Balutan mengandung sil(er +8 dan hydrofi ber dengan spektrum luas termasuk bakteri %*SA methicillin&resistant Staphylococcusaureus/. Balutan ini digunakan untuk luka kronis dan akut yang terinfeksi atau berisiko infeksi. Balutan antimikrobial tidak disarankan digunakan dalam jangka waktu lama dan tidak direkomendasikan bersama $airan Ga!l 78.
) 'ntimikrobial Hydrophobic
#erbuat dari diakylcarbamoil chloride nonabsorben non-ad"esif. @igunakan untuk luka bereksudat sedang > banyak luka terinfeksi dan memerlukan balutan sekunder. 3) Medical Collagen Sponge
#erbuat dari ba"an collagen dan sponge# @igunakan untuk merangsang per$epatanpertumbu"an jaringan luka dengan eksudatminimal dan memerlukan balutan sekunder.
K. Asuhan Keperawatan 1. %eng-a!ian 27
a. Identitas Klien )ama mur Cenis Kelamin Agama %endidi-an %e-er!aan u-u<(angsa
An. ? ?1$tahun ? La-ila-i ?belumter-a!i ? pela!ar ? ? belum ter-a!i
;anggal masu- ? 2* 0ebruari 21$ ;anggal %eng-a!ian ? 2* 0ebruari 21$ Diagn&sa Medis ? ste&sar"&ma di distal femur b. Anamnesa 1. Keluhan tama )yeri -lien merasa-an nyeri yang terus menerus di bagian distal femur. Klien menyata-an baha nyerinya ada pada s-ala * 81:. )yeri dirasa-an dari $ bulan yang lalu. 2. iayat Kesehatan e-arang Klien diraat di ruang bedah &rth&paedi" -arena ada ben!&lan sebesar b&la bas-et di distal femur. 3. Klien iayat Kesehatan Dahulu mempunyai riayat trauma pada area distal femur 4. iayat %enya-it Keluarga (elum ter-a!i 5. A-ti#itas eharihari (elum ter-a!i $. %&la %ersepsi dan K&nsep Diri ;erganggu -arena merasa putus asa ter-ait penya-itnya 2. %emeri-saan 0isia. ambaran mum Keadaan umum pasien bai- buru-nya -lien. 6alhal yang perlu di"atat adalah ? 1: Kesadaran -lien ? -&mp&smentis -arena -lien masih sadar dan mampu mengung-ap-an -eluhannya. 2: ;andatanda #ital ?
? 24 =
6
? 1 =
;D
? 1<$ mm6g
uhu ? 3'& + 2'
;(
? 1$5 "m
((
? 45 -g
b. Data Lab&rat&rium 6b
' ?g
Albumin
?15mg
erum Kalsium
? 1$ mg
". Keadaan L&-al 1: Inspe-si ;erdapat ben!&lan sebesar b&la bas-etdi distal femur ;erdapat ben!&lan terbung-us #erban dan merembes "airan berarna -uning disertai bau 2: %alpasi terdapat ben!&lan di distal femur 3. Analisa Data + ! 1.
Data
ti!l!gi
D& ?
In@amasi
nyeri s-ala *
#as&a-tif J merangsang resept&r
nyeri J merangsang sel saraf J
?
J
mengeluar-an
Masalah Hat
24=
medulla spinalis J u!ung saraf bebas
6 ? 1
J nyeri
)yeri
=
pasien
mengeluh nyeri
hebat 2*
s-ala * pada 2 .
distal femur D& ?
In@amasi
Massa
Hat
angguan
#as&a-tif J merangsang resept&r
m&bilisasi
mengeluar-an
sebesar b&la
nyeri
bas-et
aferen A delta dan + J medulla
pada
distal femur
albumin
J
J
merangsang
sel
saraf
spinalis J u!ung saraf bebas J nyeri ?
hebat J gangguan m&bilisasi
1.5 mg
pasien
tampalemas s-ala nyeri * edema 899 9: Ds ?
-lien
mengata-an -a-inya sulit untudigera--an
-lien
mengeluh nyeri 3 .
pada
-a-i s-ala * D& ?
ste&sar"&ma J sel perlu nutrisi
)utrisi -urang
(( ? 45 -g
yang banya- J hipermetab&lisme
dari
;( ? 1$5 "m
sel -an-er J sel -an-er mema-an
-ebutuhan
IM; ? 1$5
nutrisi pada !aringan yang sehat J
8-urus:
nutrisi -urang dari -ebutuhan
-lien tampalemas Ds ? 3
-lien
mengata-an tida4 .
nafsu
ma-an D& ?
)yeri ber-elan!utan J resp&n stress %asien
terlihat -urus
J
penya-it
yang
ta-
Keputusasaan
-un!ung
membai- J -eputusasaan
Ds ?
%asien
merasa putus asa %asien tida5
nafsu ma-an D& ?
6yperplasia J hipertr&, sel -an-er J angguan
.
massa sel -an-er sebesar b&la
Massa
sebesar b&la
"itra diri
bas-et J gangguan "itra diri
bas-et Ds ?
-lien
merasa putus asa
-arena
penya-itnya
-lien
men&la- saat a-an diamputasi
4. Diagn&sa dan Inter#ensi a. +yeri b.d pr!ses pat!l!gis dari !ste!sar&!ma d.d pasien mengeluh nyeri pada distal femur dengan s"ala 7
;u!uan
? mengurangi rasa nyeri yang dirasa-an -lien
Kriteria 6asil ? s-ala nyeri -lien ber-urang +
8inda"an
9asi!nal 31
! 1.
K&lab&rasi
pemberian
analgeti-
dapat
membantu
mengurangi nyeri pada -lien
2.
Mengurangi resi-& infe-si yang (ersih-an lu-a pada -a-i -lien
3.
a-an ter!adi Membantu -&ping indi#idu -lien
A!ar-an 4.
Analgeti-
te-ni-
distra-si
dalam
mengatasi
nyeri
yang
rela-sasi dan nafas dalam
timbul
Atur "ahaya suhu ruangan
Ling-ungan yang nyaman a-an
dan p&sisi-an -lien dengan
mengurangi stress pada -lien
nyaman
yang
a-an
mana!emen
mempengaruhi nyeri
yang
dirasa-an
b. 6angguan m!bilisasi b.d massa abn!rmal pada distal femur dan atr!- !t!t d.d ben%!lan sebesar b!la bas"et ;u!uan
? tida- ter!adi de-ubitus pada -lien dan melatih t&nus &t&t -lien yang tida- ter-ena "edera
Kriteria 6asil ? -lien mampu merubah p&sisi dengan bai+ ! 1.
8inda"an Ka!i
9asi!nal
-etida-mampuan
bergera- -lien
Dengan
mengetahui
-etida-mampuan
gera-
-lien
ma-a -ita dapat menentu-an a-ti#itas mana sa!a yang b&leh 2.
dan tida- b&leh dila-u-an &leh Latih
-lien
untu-
-lien
menggera-an angg&ta badan %ergera-an a-an mening-at-an 3.
yang lain
aliran darah -e &t&t memelihara pergera-an
sendi
serta
anti p&sisi -lien setiap 34
mengurangi atr&, pada &t&t
!am se-ali
Men"egah ter!adinya de-ubitus
32
&. +utrisi "urang dari "ebutuhan b.d an!re"sia d.d penurunan berat badan ;u!uan
? nutrisi pasien dapat terpenuhi
Kriteria 6asil ? nutrisi pasien terpenuhi dan berat badan mening-at + ! 1.
8inda"an
9asi!nal
Beri makan dengan diet #K#P. Porsi
Dengan p&rsi -e"il -lien mampu
ke$il tetapi sering
menghabis-an men!aga
2.
edia-an
Men!aga
ma-anan
dalam
-eadaan hangat 4.
supaya
tetap
ada
asupan
dan
%antau input &utput "airan dan asupan ma-anan -lien
3.
ma-anannya
agar
-eluaran -lien tetap seimbang Menambah nafsu ma-an -lien
;imbang berat badan -lien Mengetahui
5.
K&lab&rasi tentang
dengan
ahli
pemberian
giHi
menu
ma-anan yang tepat
-eefe-tifan
pemberian asupan menambah bb -lien atau tidaMembantu
memperbai-i
giHi
-lien
d. Keputusasaan b.d perubahan penampilan dan peran ;u!uan
? pasien tida- merasa putus asa
Kriteria 6asil? pasien mampu menerima -eadaan penya-itnya dan tida- merasa putus asa + ! 1.
8inda"an Mengingat-an
9asi!nal dan
Memberi-an
memberi-an inf&rmasi -epada masih 2.
-lien tentang terapi K&nseling
3.
-lien
tentang
ada
harapan peng&batan
baha yang
dapat di!alani -lien perasaan Menyalur-an perasaan -lien dan member !alan -eluar 33
Keluarga memili-i peran penting %endidi-an -esehatan -epada bagi -lien untu- memberi-an 4.
-eluarga
untu-
memberi-an supp&rt
semangat -epada -lien /#aluasi semangat hidup -lien
e. 6angguan &itra diri b.d perubahan -si" d.d ben%!lan pada distal femur ;u!uan
? memperbai-i "itra tubuh dan harga diri -lien
Kriteria hasil ? pasien tida- merasa rendah diri dan mampu menerima -eadaannya + ! 1.
Inter'ensi Ka!i perasaan pasien tentang
Memberi-an dasar peng-a!ian
"intra tubuh dan ting-at harga
untu- e#aluasi perubahan dan
diri
meng-a!i -eefe-ti,tasan
2.
3.
9asi!nal
inter#ensi Identi,-asi an"aman p&tensial
Mengantisipasi perubahan dan
terhadap harga diri pasien
memung-i-an pasien untu-
8misalnya perubahan
mengidenti,-asi-an pentingnya
penampilan -er&nt&-an
area ini baginya
rambut penurunan energi perubahan peran:. alidasi-an -e-haatiran dengan pasien
Memberi-an
(eri-an d&r&ngan untu-
d&r&ngan
4.
-ei-utsertaan -&ntinu dalam
-&ntinu terhadap -e!adian dan
.
a-ti#itas dan pembuatan
diri pasien
5.
-eputusan
Mengidenti,-asi -e-haatiran
(eri-an d&r&ngan -epada
adalah suatu tahap penting
pasien untu- mengung-ap-an
dalam mengatasinya
-e-haatirannya
Men"egah atau mengurangi
Indi#idualisasi-an peraatan
depers&nalisasi dan
untu- pasien
mene-an-an ma-na diri pasien
$.
34
Kese!ahteraan ,si(antu pasien dalam
mening-at-an harga diri
peraatan diri -eti-a -eletihan letargi mual muntah dan ge!ala lainnya yang menghambat -emandirian
$. Aspe" $egal ti" ;ipe /ti1. (i&etiMerupa-an ilmu yang mempela!ari tentang -&ntrersi eti- masalah bi&l&gi dan peng&batan yang berhubungan dengan ilmu -ehidupan seperti ? (i&te-hn&l&gi peng&batan p&liti- h&-um dan the&l&gy. 2. +lini"al /tiMerupa-an bagian dari "abang bi&eti- yang f&"us terhadap maslaah eti- selama pelayanan -esehatan. 8%ersetu!uan
35
Merupa-an bagian dari "abang bi&eti- yang f&"us terhadap isu etidan -emudian di-embang-an dalam tinda-an -eperaatan. ;e&ri /ti1. tilitarisme 8Manfaat: 2. De&nt&l&gy 8Kea!iban: %rinsip /ti- Keperaatan 1. t&n&my Menga"u pada ha- untu- membuat -eputusan sendiri ha- untumemilih apa atau tu!uan pers&nal bagi pasien. 2. (ene,"ien"e %elakukan yang baik atau tindakan yang menguntungkan pasien disini bisa kita jelaskan.
3. Custi"e 4. )&nmali,sien"e 5. era"ity Ke!u!uran mengata-n -ebenaran dengan men!elas-an -ergian dan -euntungan dari tinda-an tersebut. $. 0idelity 7. +&n,dentiality
3$
9eferensi Interpretasi Data Klini- Kementrian Kesehatan epubli- Ind&nesia. 211
M&han and and 82': %hipps Medi"alurgi"al )ursing? 6ealth and Illness %respe"ti#e nited Kingd&m? /lse#ier %&rt 82$: /ssentials &f %ath&physi&l&gy? +&n"epts &f Altered 6ealth tates 2 editi&n +anadian? Lippin"&tt Eilliams Eil-ins. Megaati). 215. %/)/;A6A) %/AEA; ;/);A) %/)A;ALAKA)AA) LKA K)IK D/)A) K)/% L/M(A( DI MCK/;. M&!&-ert& ? e!&urnal.irara!a.a".id
uratun h. . 82':. eri asuhan -eperaatan -lien gangguan sistem mus-ul&s-eletal. Ca-arta ? /+.
37
K&enig -athleen blais. 82$:. %ra-ti- Keperaatan %r&fesi&nal -&nsep dan perspe-tif edisi 4. Ca-arta ? /+. C&ng in de. 8 24:. Kan-er apa-ah itu> %eng&batan 6arapan hidup dan Du-ungan -eluarga. Ca-arta ? /+. 6&gan M 827: Medi"alurgi"al )ursing 82nd ed.:. alt La-e +ity? %renti"e 6all meltHer+.uHanne. 21. Keperaatan medi-al bedah (runner uddarth edisi '. Ca-arta?/+ Helmo Iairin Goor. +7+. Buku Ajar Cangguan %uskuloskeletal. Salemba %edika , Jakarta. Judit" %. +79. Buku Saku @iagnosis Keperawatan &disi . &C! , Jakarta. Hoppenfeld Stanley. +7. #erapi dan re"abilitasi fraktur. Jakarta , &C!
3'