BAB I PENDAHULUAN •
Definisi Virus
Viru Viruss ( baha bahasa sa latin latin yang yang artiny artinyaa toxi toxin n atau atau racu racun) n) adal adalah ah suat suatu u parti partike kell subsubmikroskopik (ukurannya berkisar antara 15-600 nm) yang dapat menginfeksi sel dari suatu organisme biologis. engandung inti dari !"# $ %"#. •
&eberapa kelompok 'irus !ouble-stranded !"# (e.g. #deno'iruses* +erpes'iruses* ,ox'iruses) ingle-stranded ()sense !"# (e.g. ,ar'o'iruses) !ouble-stranded %"# (e.g. %eo'iruses) V ingle-stranded ()sense %"# (e.g. ,icorna'iruses* /oga'iruses) V ingle-stranded ingle-stranded (-)sense (-)s ense %"# (e.g. rthomyxo'iruses* %habdo'iruses) V ingle-stranded ()sense %"# ith !"# intermediate in life-cycle lif e-cycle (e.g.%etro'iruses) V !ouble-stranded !"# ith %"# intermediate (e.g. +epadna'iruses) Virus dapat bereplikasi sendiri 2ika menginfeksi host cell(bereplikasi di !#3# tubuh inang menggunakan sistem en4imatik inang* oleh karena ini dia tidak dapat bereproduksi sendiri. Virus dapat menyebabkan penyakit yang serius bagi manusia seperti #!* +V*
rabie rabiess dll. dll. /erapi rapi untu untuk k menan menanga gani ni 'iru 'iruss 'iral 'iral disea diseases ses sepert sepertii anti antibi biot otik ik tida tidak k memberikan efek terapi terhadap 'irus dan penggantinya adalah anti'iral. ,roses adaptasi membuat memori imunologis dan membuat perlindungan yang lebih efektif selama pertemuan di masa depan dengan patogen tersebut. ,roses imunitas yang diterima adalah basis dari 'aksinasi. •
truktur
'iru 'iruss yang yang komp kompli litt memi memili liki ki 'iri 'irion on** dima dimana na asam asam nukl nuklea eatny tnyaa dike dikelil lilin ingi gi olek olek protecti'e coat yang disebut kapsid (protein). apsid terdiri dari protein yang di di kode oleh 'iral genome
•
Siklus Hidup Virus
/erdiri /erdiri dari 5 tahap yaitu 1. #ttachment
#ttachment adalah ikatan khas diantara 'iral capsid proteins and specific receptors pada permukaan sel inang. Virus akan menyerang sel inang yang spesifik* contohnya human immunodeficiency 'irus (+V) hanya menginfeksi manusia pada sel /. . ,enetration Viruse masuk ke sel inang menembus
reseptor secara endocytosis atau melalui
mekanisme lain. 7. 8ncoating 8ncoating adalah proses terdegradasinya 'iral kapsid oleh en4im 'iral
atau host
en4ymes yang dihasilkan oleh 'iral genomic nucleic acid. 9. %eplication %eplikasi 'irus !apat dilakukan dengan litik atau lisogenik. 5.%elease Virus dilepaskan dari sel inang melalui lisis. :n'eloped 'iruses (e.g.* +V) dilepaskan dari sel inangnya melalui ;budding<.
Virus =obligat intraseluler* bereplikasi di dalam sel dengaan menggunakan asam nukleat > perlengkapan sintesis protein inang ? Virus infeksi @@ populasi sel secara luas yang =tu2uan nya untuk multiplikasi 'irus %espon mun #lami > #daptif thd Virus •
Mekanisme Sistem Imun Khusus Untuk Virus
+ost mmune %esponse &agian yang paling pertama menghadapi 'irus adalah sistem imun alami. &agian ini terdiri dari berbagai sel dan mekanisme lain untuk melindungi sel inang dari infeksi secara non spesifik. ni berarti sistem imun alami mengenal dan merespon patogen secara pintas* lain halnya dengan sistem imun dapatan* respon tersebut tidak bertahan lama dalam melindungi sistem imun sel inang.
Aetika sistem imun dapatan dari suatu 'ertebrata dimasuki 'irus* sel inang akan memproduksi antibodi spesifik yang akan mengikat 'irus dan akan mempertahankan keadaan normalnya. istem ini disebut imunitas humoral. !ua tipe antibodi yang penting adalah g(sangat efektif untuk menetralisir 'irus tetapi hanya diproduksi oleh sel sistem imun dalam beberapa minggu. #nti bodi yang lainnya adalah gB yang diproduksi dalam aktu tak terbatas. Aehadiran g dalam darah pada sel inang digunakan untuk tes infeksi akut dimana gB mengindikasikan infeksi yang pernah ter2adi(memori). !ua tipe antibodi ini diukur ketika melakukan tes imun. •
,ertahanan kedua dari 'ertebrata dalam melaan 'irus disebut cell-mediated immunity meliputi sel imun yang dikenal dengan sel /. el tubuh selalu menya2ikan fragmen-fragmen kecil proteinnya ke permukaan sel. !an 2ika sel / mengenali terdapatnya fragmen 'iral yang asing* maka sel inang akan merusak dengan sel / killer dan 'irus specific /-cells proliferate. akrofage merupakan antigen presentation utama.
•
,roduksi interferon 2uga merupakan mekanisme yang penting dalam pertahanan sel inang.
•
,roses adaptasi membuat memori imunologis dan membuat perlindungan yang lebih efektif selama pertemuan di masa depan dengan patogen tersebut. ,roses imunitas yang diterima adalah basis dari 'aksinasi. Cara irus men!hindar
•
+V menghindari sistem imun dengan selalu mengubah asam amino dari protein pada permukaan 'irion. Virus persisten 2uga selalu menghindari kontrol imun dengan
1. pengasingan . . blokade antigen presentation. 7. resistensi sitokin . 9. menghindari akti'itas "A sel . 5. menghindari sel dari apoptosis dan antigen shift. 6. munitas spesifik* yang terdiri dari imunitas humoral dan seluler. ecara umum pengontrolan infeksi intraselular seperti infeksi 'irus* proto4oa* 2amur dan beberapa bakteri intraselular fakultatif terutama membutuhkan imunitas yang diperani oleh sel yang dinamakan imunitas selular* sedangkan bakteri ekstraselular dan toksin membutuhkan imunitas yang diperani oleh antibodi yang dinamakan imunitas humoral. ecara keseluruhan pertahanan imunologik dan nonimunologik
(nonspesifik) bertanggung 2aab bersama dalam pengontrolan ter2adinya penyakit infeksi.
Imunitas Alami terhadap Virus
Menginhibisi replikasi viral dapat bekerja parakrin & autokrin - Meningkatkan ekspresi molekul MHC kelas
munitas #lami terhadapVirus ? 'irus (herpes simpleks* V) bisa hambat ekspresi + kelas tetapi tidak bisa dibunuh oleh /3 ? el "A dapat mengenali 2enis sel terinfeksi ini
maka sel "A mengeluarkan agar sel
terinfeksi hancur
munitas #daptif terhadap Virus el dendritik proses C ag 'iral > menya2ikan ke sel / !DnaE'e =cC ross presentation #da protein 'iral sbg ag self
‘molecular mimicr
I" #esp$n imun terhadap irus 1. B" #esp$n imun terhadap irus
Virus mempunyai sifat-sifat khusus* diantaranya dapat menginfeksi 2aringan tanpa menimbulkan respon inflamasi* dapat berkembang biak dalam sel pen2amu tanpa merusaknya* ada kalanya menganggu fungsi khusus sel yang terinfeksi tanpa merusaknya secara nyata dan kadangFkadang 'irus merusak sel atau menganggu perkembangan sel kemudian menghilang dari tubuh. ebagai contoh* golongan 'irus herpes terdiri atas sedikitnya 60 2enis* 5 diantaranya sering menyebabkan infeksi terhadap manusia* yaitu +V1* +V* VGV* V dan :&V. ,atogenesis infeksi dengan 'irus ini secara umum adalah baha transmisi ter2adi melalui kontak langsung* kecuali pada V yang dapat ditularkan melalui transfusi dan transplantasi* dan baha setelah infeksi primer 'irus herpes umumnya menetap dalam tubuh. Virus harus menempel dahulu pada sel pen2amu sebelum dapat masuk tubuh* hidup* berkembang biak dan menimbulkan infeksi. #ntibodi dalam sirkulasi (gB) akan mencegah 'irus menempel dan hal ini merupakan ppencegahan penting terhadap infeksi. g# berperan di saluran napas dan cerna* dapat mencegah 'irus (seperti polio) dan mikroba masuk tubuh melalui mukosa. nfeksi 'irus biasanya dimulai dengan in'asi setempat pada permukaan epitel. elan2utnya 'irus masuk ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan fase 'iremia dan kemudian in'asi sel alat sasaran* seperti kulit* susunan saraf dan sebagainya. /ubuh memerangi 'irus yang mempunyai berbagai fase infeksi melalui bermacam-macam cara. Virus berkembang biak dalam sel sehingga tidak lagi terpa2an dengan antibodi dalam sirkulasi. &ila 'irus menginfeksi sel* protein 'irus akan pecah di dalam sel men2adi peptida-peptida spesifik yang kemuudian diekspresikan dengan bantuan molekul + kelas di permukaan sel. !engan demikian peptida tersebut akan dikenal oleh sel / +elper yang selan2utnya mengaktifkan sel efektor / atau / sitotoksik yang dapat menghancurkan sel terinfeksi 'irus dengan direk (le thal hit). el "A yang mempunyai reseptor Hc (HcI-%) berperan pada #!. eperti halnya respon imun terhadap mikroorganisme yang lain* respon imun terhadap infeksi 'irus 2uga melibatkan respon non-spesifik dan spesifik. #da mekanisme utama respon non-spesifik terhadap 'irus* yaitu 1) infeksi 'irus secara langsung merangsang produksi H" oleh sel-sel yang terinfeksi H" berfungsi menghambat replikasi 'irus ) sel "A melisiskan berbagai 2enis sel terinfeksi 'irus. el "A mampu melisiskan sel terinfeksi 'irus* alaupun 'irus menghambat presentasi antigen dan ekspresi +1* karena sel "A cenderung diakti'asi oleh sasaran yang +-negatif.
Bambar . ekanisme yang berperan pada pertahanan terhadap berbagai fase infeksi 'irus 1. nterferon dan g# merupakan pertahanan pertama pada epitel permukaan. . &eberapa 'irus berkembang dalam epitel permukaan. #da 'irus yang mempunyai lebih dari satu masa 'iraemi dan selama ada dalam darah 'irus tersebut rentan terhadap antibodi. 7. Virus di dalam sel diserang berbagai komponen sistem imun humoral dan seluler dan atau antibodi melalui #!. 9. ,ada umumnya pemusnahan 'irus di dalam sel menguntungkan tubuh* tetapi reaksi imun yang ter2adi dapat menimbulkan pula kerusakan 2aringan tubuh yang disebut imunopatologik.
Bambar . iklus hidup 'irus yang umum
1. Virion diabsorpsi sel pen2amu melalui reseptor. *7 Virus menembus sel dan melepaskan mantelnya. 9. nfeksi ter2adi melalui beberapa fase yang bergantung pada 2enis 'irus. &erbagai komponen 'irus dibentuk di dalam sitoplasma dan atau nukleus sel. elan2utnya komponen-komponen tersebut menyatukan diri sehingga terbentuk 'irus yang matang. 5. Virus dilepas melalui budding membran sel. 6. Virus dapat pula menyebar dari sel satu ke sel yang lain melalui kontak tanpa adanya 'irus yang dilepas ke luar sel. J. &eberapa 'irus tetap tinggal di dalam sel yang dapat diaktifkan seaktu-aktu. D. &eberapa 'irus mampu menyatukan bahan genetiknya dengan genom sel pe2amu dan tinggal laten. elan2utnya sel men2adi produktif. K. #tau pada keadaan tertentu melalui transformasi sel men2adi neoplastik. 10*11 &eberapa infeksi 'irus ter2adi abortif* dalam hal ini* sel yang mengandung 'irus akhirnya mati 2uga. 8ntuk membatasi penyebaran 'irus dan mencegah infeksi* sistem imun harus mampu menghambat masuknya 'irion ke dalam sel dan memusnahkan sel yang terinfeksi. #ntibodi spesifik mempunyai peran penting pada aal ter2adinya infeksi* dimana ia dapat menetralkan antigen 'irus dan melaan 'irus sitopatik yang dilepaskan oleh sel-sel yang mengalami lisis. ,eran antibodi dalam menetralkan 'irus terutama efektif untuk 'irus yang bebas atau 'irus dalam sirkulasi. ,roses netralisasi 'irus dapat dilakukan dengan beberapa cara* di antaranya dengan menghambat cara perlekatan 'irus terhadap re septor yang terdapat pada permukaan sel* sehingga 'irus tidak dapat menembus membran sel* dengan demikian replikasi 'irus dapat dicegah. #ntibodi dapat 2uga menghancurkan 'irus dengan cara akti'asi komplemen melalui 2alur klasik atau menyebabkan agregasi 'irus sehingga
mudah difagositosis dan dihancurkan melalui proses yang sama seperti diuraikan di atas. #ntibodi dapat mencegah penyebaran 'irus yang dikeluarkan dari sel yang telah hancur. /etapi seringkali antibodi tidak cukup mampu untuk mengendalikan 'irus yang telah mengubah struktur antigennya dan yang melepaskan diri ( budding off ) melalui membran sel sebagai partikel yang infeksius* sehingga 'irus dapat menyebar ke dalam sel yang berdekatan secara langsung. Lenis 'irus yang mempunyai sifat seperti ini* diantaranya adalah 'irus oncorna ( termasuk di dalamnya 'irus leukemogenik )* 'irus dengue* 'irus herpes* rubella dan lain-lain. Malaupun tidak cukup mampu menetralkan 'irus secara langsung* antibodi dapat berfungsi dalam reaksi #!. !isamping respon antibodi* respon imun selular merupakan respon yang paling penting* terutama pada infeksi 'irus yang non-sitopatik. %espon imun seluler melibatkan /-sitotoksik* sel "A* #! dan interaksi dengan + kelas . ,eran H" sebagai anti-'irus cukup besar* khususnya H"-N dan H"-O. !ampak anti-'irus dari H" dapat ter2adi melalui a) ,eningkatan ekspresi + kelas b) #kti'asi sel "A dan makrofag c) enghambat replikasi 'irus d) enghambat penetrasi 'irus ke dalam sel maupun budding 'irus dari sel yang terinfeksi eperti halnya pada infeksi dengan mikroorganisme lain* sel / sitotoksik selain bersifat protektif 2uga dapt merupakan penyebab kerusakan 2aringan* misalnya yang terlihat pada infeksi dengan 'irus 3V (lynphocyte choriomeningitis 'irus) yang menginduksi inflamasi pada selaput susunan saraf pusat. ,ada infeksi 'irus makrofag 2uga dapat membunh 'irus seperti hanya ia membunuh bakteri. /etapi pada infeksi dengan 'irus tertentu* makrofag tidak membunuhnya bahkan sebaliknya 'irus memperoleh kesempatan untuk replikasi di dalamnya. /elah diketahui baha 'irus hanya dapat berkembang biak intraseluler karena ia memerlukan !"#-pen2amu untuk replikasi. #kibatnya ialah baha 'irus selan2utnya dapat merusak organ-organ tubuh yang lain terutama apabila 'irus itu bersifat non-sitopatik ia menyebabkan infeksi kronik dengan menyebar ke sel-sel lain. ,ada infeksi sel secara langsung di tempat masukya 'irus (port dPentre)* misa lnya di paru* 'irus tidak sempat beredar dalam sirkulasi dan tidak sempat menimbulkan respons primer* dan antibodi yang dibentuk seringkali terlambat untuk mengatasi infeksi. ,ada keadaan ini respons imun seluler mempunyai peran lebih menon2ol* karena sel / sitotoksik pada penderita yang tersensitisasi bersifat sitotoksik lansung terhadap sel yang terinfeksi 'irus. el / sitotoksik mampu mendeteksi 'irus melalui reseptor terhadap antigen 'irus sekalipun struktur 'irus telah berubah. el / sitotoksik kurang spesifik dibandingkan antibodi dan dapat melakukan reaksi
silang dengan spektrum yang lebih luas. "amun ia tidak dapat menghancurkan sel sasaran yang menampilkan + kelas yang berbeda. &eberapa 2enis 'irus dapat menginfeksi selsel sistem imun sehingga menganggu fungsinya dan mengakibatkan imunodepresi* misalnya 'irus influensa* piloi* dan +V. ebagian besar infeksi 'irus membatasi diri sendiri (self limiting)* pada sebagian lagi menimbulkan ge2ala klinil atau subklinik. ,enyembuhan dari infeksi 'irus umumnya diikuti imunitas 2angka pan2ang.
Bambar V. kema infeksi 'irus dan respons imun menun2ukkan berbagai kemungkinan.
Daftar Pustaka%
&arataid2a2a* Aarnen B. 006. munologi !asar :disi Aetu2uh. Lakarta &alai ,enerbit HA8.
& ,:"!#+838#" 1.1. 3atar &elakang /ubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri* 'irus* parasit* radiasi matahari* dan polusi. tres emosional atau fisiologis dari ke2adian ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. &iasanya manusia dilindungi oleh sistem pertahanan tubuh* sistem kekebalan tubuh* terutama makrofag* dan cukup lengkap kebutuhan gi4i untuk men2aga kesehatan. istem kekebalan atau sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme* termasuk 'irus* bakteri* proto4oa dan parasit. istem kekebalan 2uga berperan dalam perlaanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang ter2adi pada autoimunitas* dan melaan sel yang teraberasi men2adi tumor. Aemampuan sistem kekebalan untuk membedakan komponen sel tubuh dari komponen patogen asing akan menopang amanat yang diembannya guna merespon infeksi patogen F baik yang berkembang biak di dalam sel tubuh (intraselular) seperti misalnya 'irus* maupun yang berkembang biak di luar sel tubuh (ekstraselular)* sebelum berkembang men2adi penyakit. eskipun demikian* sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. ,ada proses peradangan* penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat ditimbulkan sifat toksik senyaa organik yang dikeluarkan sepan2ang proses perlaanan berlangsung. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidupdengan mengin'asi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena 'irus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. &ertambahnya kesadaran selama 50 tahun terakhir tentang pre'alensi 'irus dan frekuensinya sebagai agen penyebab penyakit infeksi manusia telah merangsang minat yang luas terhadap patogenesitas dan imunogenisitasnya. &erdasarkan hal ini maka perlu diketahui lebih lan2ut respon imun terhadap 'irus &ab Alasifikasi nfeksi Virus - ,engaruh itolitik %eplikasi 'irus yang cepat menyebabkan kematian sel hospes* dengan pelepasan 'irus ke dalam cairan ekstraseluler. - nfeksi stadium mantap (teady-state infection) !ikarakterisasi oleh replikasi intraseluler lambat* selama aktu tersebut sel hospes dapat mati atau tidak mati. ,ada interaksi ini* kebanyakan 'irus berada intraseluler dan ter2adi pelepasan dengan proses ;perkuncupan< (;budding<) pada permukaan sel (pengaruh stadium-mantap). ,ada respon ini* keturunan 'irus tidak hanya dapat menyebar pada sel-sel yang belum terinfeksi melalui pelepasan 'irus ekstraseluler* tetapi dapat 2ug Imunitas Spesifik
munitas pesifik atau mekanisme pertahanan* semua pertemuan selan2utnya dengan agen 'irusnmembangkitkan respons imunologik spesifik* baik antibody humoral maupun seluler. Virus dikarakrerisasi oleh spesifitas* heterogeneitas dan memorinya yang sangat baik. istem imun spesifik di-perankan oleh sel limfosit / dan limfosit &. Aetika suatu antigen merangsang respon imun spesifik* antigen tersebut mula-mu-la selalu mengaktifasi sel limfo-sit /. ekali sel limfosit /teraktifasi* sel tersebut akan melaan antigen dan merangsang aktifasi sel limfosit &. el limfosit & yang teraktifasi akan merangsang pembentukan antibodi yang akan melaan antigen tersebut ekanisme respons imun spesifik ada dua 2enis yaitu respons imunitas humoral dan selular. %espons imun spesifik ini mempunyai peran penting yaitu 1. enetralkan antigen 'irus dengan berbagai cara antara lain menghambat perlekatan 'irus pada reseptor yang terdapat pada permukaan sel sehingga 'irus tidak dapat menembus membran sel* dan dengan cara mengaktifkan komplemen yang menyebabkan agregasi 'irus sehingga mudah difagositosis . elaan 'irus sitopatik yang dilepaskan dari sel yang lisis. olekul antibodi dapat menetralisasi 'irus melalui berbagai cara. #ntibodi dapat menghambat kombinasi 'irus dengan reseptor pada sel* sehingga mencegah penetrasi dan multiplikasi intraseluler* seperti pada 'irus influen4a. #ntibodi 2uga dapat menghancurkan partikel 'irus bebas melalui akti'asi 2alur klasik komplemen atau produksi agregasi* meningkatkan fagositosis dan kematian intraseluler. Aadar konsentrasi antibodi yang relatif rendah 2uga dapat bermanfaat khususnya pada infeksi 'irus yang mempunyai masa inkubasi lama* dengan meleati aliran darah terlebih dahulu sebelum sampai ke organ target* seperti 'irus poliomielitis yang masuk melalui saluran cerna* melalui aliran darah menu2u ke sel otak. !i dalam darah* 'irus akan dinetralisasi oleh antibodi spesifik dengan kadar yang rendah* memberikan aktu tubuh untuk membentuk resposn imun sekunder sebelum 'irus mencapai organ target. nfeksi 'irus lain* seperti influen4a dan common cold* mempunyai masa inkubasi yang pendek* dan organ target 'irus sama dengan pintu masuk 'irus. Maktu yang dibutuhkan respons antibodi primer untuk mencapai puncaknya men2adi terbatas* sehingga diperlukan produksi cepat interferon untuk mengatasi infeksi 'irus tersebut. #ntibodi berfungsi sebagai bantuan tambahan pada fase lambat dalam proses penyembuhan. "amun* kadar antibodi dapat meningkat pada cairan lokal yang terdapat di permukaan yang terinfeksi* seperti mukosa nasal dan paru. ,embentukan antibodi anti'iral* khususnya g#* secara lokal men2adi penting untuk pencegahan infeksi berikutnya. "amun hal ini men2adi tidak bermanfaat apabila ter2adi perubahan antigen 'irus. munitas seluler ditengahi oleh sekelompok limfosit yang berdiferensiasi di baah pengaruh timus (/hymus)* sehingga diberi nama sel /. abang efektor imunitas spesifik ini dilaksanakan langsung oleh limfosit yang tersensitisasi spesifik atau oleh produk-
produk sel spesifik yang dibentuk pada interaksi antara imunogen dengan limfosit-limfosit tersensitisasi spesifik. ,roduk-produk sel spesifikasi ini ialah limfokin-limfokin termasuk penghambat migrasi (migration inhibition factor Q H)* sitotoksin* interferon dan lain sebagainya yang men2adi efektor molekul-molekul dari imunitas seluler. %espons imunitas seluler 2uga merupakan respons yang penting terutama pada infeksi 'irus nonsitopatik. %espons ini melibatkan sel / sitotoksik yang bersifat protektif* sel "A* #! dan interaksi dengan + kelas sehingga menyebabkan kerusakan sel 2aringan. !alam respons infeksi 'irus pada 2aringan akan timbul H" (H"-a dan H"-b) yang akan membantu ter2adinya respons imun yang baaan dan didapat. ,eran anti'irus dari H" cukup besar terutama H"-a dan H" b. Aer2a H" sebagai anti'irus adalah 1. eningkatkan ekspresi + kelas . #kti'asi sel "A dan makrofag 7. enghambat replikasi 'irus 9. enghambat penetrasi ke dalam sel atau budding 'irus dari sel yang terinfeksi. 3imfosit / dari pe2amu yang telah tersensitisasi bersifat sitotoksik langsung pada sel yang teinfeksi 'irus melalui pengenalan antigen pada permukaan sel target oleh reseptor spesifik di limfosit.NO emakin cepat sel / sitotoksik menyerang 'irus* maka replikasi dan penyebaran 'irus akan cepat dihambat. el yang terinfeksi mengekspresikan peptida antigen 'irus pada permukaannya yang terkait dengan + kelas sesaat setelah 'irus masuk. ,emusnahan cepat sel yang terinfeksi oleh sel / sitotoksik NO mencegah multiplikasi 'irus. el / sitotoksik menyerang 'irusIR (nati'e 'iral coat protein) langsung pada sel target. el / yang terstimulasi oleh antigen 'irus akan melepaskan sitokin seperti H"- dan kemokin makrofag atau monosit. itokin iniI akan menarik fagosit mononuklear dan terakti'asi untuk mengeluarkan /"H. itokin /"H bersama H"- akan menyebabkan sel men2adiI non-permissi'e* sehingga tidak ter2adi replikasi 'irus yang masuk melalui transfer intraseluler. leh karena itu* lokasi infeksi dikelilingi oleh lingkaran sel yang resisten. eperti halnya H"- * H"-N I meningkatkan sitotoksisitas sel "A untuk sel yang terinfeksi. #ntibodi dapat menghambat sel / sitotoksik melalui reaksiIR dengan antigen permukaan pada budding 'irus yang baru mulai* sehingga dapat ter2adi proses #!. #ntibodi 2uga berguna dalam mencegah reinfeksi. Haktor-faktor yang mempengaruhi respon imun #da se2umlah faktor yang memodifikasi mekanisme imunitas tubuh yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik (Loseph* 1KK7S uboo* 1KK7 ). 1) Haktor intrinsik (Loseph* 1KK7S uboo* 1KK7 ). Haktor intrinsik merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dan memodifikasi respon imun* yang termasuk ke dalam faktor ini adalah 1. Haktor metabolik +ormon tertentu ternyata dapat mempengaruhi respon imun tubuh. isalnya pada keadaan hipoadrenal dan hipotiroidisme akan
mengakibatkan menurunnya daya tahan terhadap infeksi. !emikian pula pada orang-orang yang mendapat pengobatan sediaan steroid sangat mudah mendapatkan infeksi bakteri maupun 'irus. teroid tersebut mengakibatkan terhambatnya fagositosis* produksi antibodi dan menghambat proses radang. /ermasuk golongan hormon steroid yaitu hormon androgen* esterogen dan progesteron diduga merupakan faktor pengubah terhadap respon imun. /erbukti dengan adanya perbedaan 2umlah penderita antara laki-laki dan anita yang mengidap penyakit imun tertentu. . Haktor anatomi Baris pertahanan pertama dalam menghadapi in'asi mikroba biasanya terdapat pada kulit dan selaput lendir yang melapisi permukaan luar dan dalam tubuh. truktur 2aringan yang dimaksud bertindak sebagai imunitas alamiah dengan menyediakan suatu rintangan fisik yang efektif. #danya kerusakan pada permukaan kulit atau selaput lendir akan mudah menyebabkan seseorang terkena penyakit. 7. Haktor umur ,erkembangan sistem imun seseorang dimulai se2ak di dalam kandungan* maka efektifitasnya dimulai dari keadaan lemah dan meningkat dengan bertambahnya umur. +al ini tidaklah berarti baha pada umur usia lan2ut sistem imun akan beker2a secara maksimal. "amun sebaliknya fungsi sistem imun pada usia lan2ut akan menurun* alaupun pada usia lan2ut yang bersangkutan tidak mengalami gangguan sistem imun. +al ini disebabkan karena pengaruh kemunduran biologik secara umum* 2uga 2elas berkaitan dengan menyusutnya kelen2ar tymus apabila umur makin lan2ut. Aeadaan tersebut akan mengakibatkan perubahan perubahan respon imun seluler dan umoral. aka di usia lan2ut akan timbul berbagai kelainan yang melibatkan sistem imun akan bertambah. isalnya resiko menderita penyakit autoimun* penyakit keganasan dan mudah ter2angkit infeksi. 9. Haktor genetik emua respon imun ada dibaah pengendalian genetik. ,ada manusia ada perbedaan dalam kerentanan terhadap suatu penyakit. alah satu perkembangan imun yang menguntungkan adalah teridentifikasinya suatu kompleks genetik* ialah + (ma2or histocompatibility complex) yang mengendalikan respon imun maupun ekspresi antigen histokompabilitas pada sel. #pabila ter2adi kerusakan pada gen-gen + dari manusia maka akan menyebabkan ter2adinya suatu kerusakan pada sistem imunitas seperti menurunnya kemampuan respon imun serta produksi dari antibodi* rentan terhadap infeksi penyakit* rentan untuk ter2adinya suatu penyakit autoimun dan alergi. ) Haktor ekstrinsik (Loseph* 1KK7S uboo* 1KK7 ). Haktor ekstrinsik merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dan memodifikasi respon imun* yang termasuk ke dalam faktor ini adalah lingkungan. ,eningkatan 2umlah penderita untuk penyakit infeksi pada masyarakat yang hidup di dalam lingkungan yang miskin sudah luas diketahui. +al ini ter2adi mungkin karena lebih banyak menghadapi bibit penyakit atau hilangnya daya tahan yang disebabkan kurangnya asupan
gi4i yang disebabkan rendahnya taraf ekonomi. Aeadaan asupan gi4i yang kurang akan berpengaruh terhadap status imun seseorang. anusia membutuhkan 6 komponen dasar bahan makanan yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan men2aga kesehatan tubuh. Aeenam komponen tersebut adalah protein* karbohidrat* lemak* 'itamin* mineral dan air. Bi4i yang cukup dan sesuai sangat penting untuk berfungsinya sistem imun secara normal. Aekurangan gi4i merupakan penyebab utama timbulnya imunodefisiensi.
& Imunitas terhadap Infeksi Virus
Virus adalah mikroorganisme nonseluler yang selalu mengadakan infeksi terhadap inang secara intraseluler. &erbagai cara dikembangkan oleh 'irus untuk menghindari mekanisme pertahanan tubuh agar bisa bereplikasi diantaranya adalah
•
Virus menginfeksi sel sistem imun dan menyebabkan gangguan fungsi imun* misalnya rubella, mumps, measle* adeno'irus tertentu* 'irus herpes* retrovirus* dan 'irus hepatitis &. #kibat infeksi 2enis ini dapat menurunkan imunitas yang
•
memudahkan infeksi oleh 'irus* bakteri* atau 2amur. Virus dapat membentuk 'ariasi antigenik (virus influenza) atau melepaskan antigen atau produk antigen pada tempat yang tak dapat di2angkau oleh sistem imun tubuh
•
(herpes simplex atau varicella zoster ). Virus berpindah dari satu sel ke sel lain melalui 2embatan interseluler untuk menghindari efek antibodi. #kibat infeksi 'irus terhadap sel-sel sistem imun dapat menyebabkan defisiensi
imunitas temporer (seperti pada contoh 1) atau defisiensi imunitas permanen seperti pada infeksi +V ( Human Immunodeficiency Virus).
&"&"'"&"' Mekanisme Efekt$r pada Infeksi Virus
ekanisme efektor imunitas pada infeksi 'irus berupa • • •
nterferon munitas humoral spesifik ( Antibody Mediated Immunity) munitas seluler spesifik (Cell Mediated Immunity)
a" Interfer$n
,ertama kali diidentifikasi pada tahun 1K5J* merupakan suatu faktor yang diproduksi oleh sel sebagai respon terhadap infeksi 'irus* dan dapat melindungi sel lain dari serangan 'irus-'irus lain yang berbeda. /ernyata baha interferon mempunyai fungsi utama* yaitu • •
enghambat replikasi 'irus danS #kti'asi mekanisme pertahanan tubuh /elah diketahui baha pada manusia* interferon (H") merupakan satu keluarga
protein yang terdiri dari tipe* yaitu tipe terdiri dari H"- dan H"- yang dihasilkan oleh sel monosit perifer dan fibroblast* serta tipe lain H"- berupa limfokin yang berperan dalam respon imun untuk akti'asi sel / dan sel-sel lain dalam sistem imun. H" tipe dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi 'irus* dan berperan menghambat replikasi 'irus yang menginfeksi sel tetangganya dalam berbagai stadia siklus hidup 'irus. /ernyata hambatan replikasi 'irus tidak dilakukan oleh molekul H" secara langsung* akan tetapi melalui pembentukan berbagai protein lain diantaranya *5-# sintetase dan protein kinase yang dibentuk karena adanya induksi H".
(am)ar *"& Mekanisme ker+a interfer$n
elain H" efektor mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik yang berperan terhadap infeksi 'irus adalah /"H* netrofil* dan sel "A yang berperan sebagai sel sitotoksik terhadap sel terinfeksi 'irus. akrofaga dapat memfagositosis 'irus secara nonspesifik dan membunuhnya* akan tetapi pada beberapa keadaan 'irus dapat tetap mengadakan replikasi di dalam makrofaga. &ila 'irus menghasilkan efek sitopatik pada beberapa organ* maka infeksi dapat menimbulkan kematian* bila nonstopatik akan men2adi infeksi yang menetap.
)" Imunitas Hum$ral Spesifik
#ntibodi spesifik dapat menetralkan 'irus melalui berbagai cara* yaitu •
menghambat penggabungan 'irus dengan reseptor pada membran sel inang* sehingga
•
penetrasi dan multiplikasi di dalam sel dicegah membentuk kompleks imun* yang kemudian mengaktifkan komplemen yang diakhiri
•
dengan penghancuran atau lisis dari 'irus antibodi merangsang penggumpalan 'irus yang akan mempermudah fagositosis oleh makrofaga dan penghancuran intrasel.
(am)ar *"* Mekanisme ker+a Antibody Mediated Immunity ,AMI-
Aadar antibodi yang relatif rendah masih dapat bermanfaat diantaranya yang terkenal adalah kemampuan memberi perlindungan antibodi poliomielitis dan human γ-lobulin (+BB) yang diberikan secara profilaktis untuk penyakit campak. ,erlindungan paling 2elas terlihat pada penyakit-penyakit 'irus dengan masa inkubasi pan2ang* dimana 'irus harus melalui peredaran darah dahulu sebelum mencapai sel target. edangkan untuk 'irus-'irus yang mempunyai masa inkubasi pendek di dalam tubuh* misalnya virus influenza* apabila mekanisme aal tidak berhasil* maka dalam hal ini -g# yang melapisi selaput lendir sangat bermanfaat mencegah infeksi 'irus.
." Imunitas Seluler Spesifik
Malaupun antibodi lokal atau sistemik dapat menghambat penyebaran 'irus* akan tetapi mekanisme ini biasanya tidak mampu terhadap 'irus-'irus yang dapat mengubah antigen membran sel dan melepaskan diri dari permukaan sel sebagai 'irus baru* misalnya 'irus %"# onkogenik* 'irus-'irus herpes (Virus Herpes !implex* 'irus Varicella "oster * 'irus #pstein-barr * 'irus Cytomeali). Virus vaccinia* 'irus orthomyxo ('irus influenza)* 'irus paramyxo ('irus mumps dan campak) $oavirus ('irus denue)* 'irus rabies* 'irus %apova* dan 'irus-'irus &ubella.
(am)ar *"/ Mekanisme ker+a Cell Mediated Immunity ,CMI-
,entingnya peranan imunitas seluler pada infeksi 'irus* terbukti apabila seseorang dengan imunodefisiensi seluler terinfeksi 'irus maka akan ter2adi kegagalan dalam menanggulangi infeksi 'irus tersebut* sedangkan seseorang dengan imunodefisiensi humoral tidak mengalami kesulitan dalam mengatasi infeksi 'irus. el inang yang terinfeksi 'irus merupakan sel sasaran dari sel /c (!D dan !9) yang terakti'asi. #kti'asi sel /c melalui sel #, yang mengenalkan antigen yang telah bergabung dengan + kelas kepada sel /+ yang dengan bantuan 3-1 akan menghasilkan limfokin yang akan mengaktifkan sel /c. el /c aktif akan mengenal antigen permukaan sel target yang berubah dengan bantuan + kelas * kemudian akan menyerang sel target disertai pembebasan sitokin-sitokin lain yang akan mengakibatkan lisis dari sel target.