MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL MENCERDASKAN “MENCERDASKAN
KEHIDUPAN BANGSA”
DISUSUN OLEH DIKA SAIFUL MUKMININ 15504241049 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
i
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“TUJUAN PENDIDIKAN
NASIONAL MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN IKUT SERTA MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA” dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima
kasih pada Bapak Edi selaku Dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai tujuan pendidikan di Indonesia dan macam-macam masalahnya. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adan ya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini i ni dapat berguna bagi saya sa ya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Yogyakarta 30 November 2015
Dika Saiful Mukminin
ii
DAFTAR ISI Judul ......................................... ............................................................... ............................................ ............................................ .............................................. .......................... .. i Kata Pengantar .............................................. .................................................................... ............................................ .............................................. .......................... .. ii Daftar Isi ........................................... ................................................................. ............................................ .............................................. ....................................... ............... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ........................................ .............................................................. ............................................ .................................... .............. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................... ................................................................. ............................................ ........................... ..... 1 1.3 Tujuan ........................................ .............................................................. ............................................. ............................................. ........................... ..... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Arti Pendidikan ........................................ .............................................................. ............................................ .................................. ............ 3 2.2 Filosofi Pendidikan ......................................... ............................................................... ............................................. ............................ ..... 3 2.3 Fungsi Pendidikan ........................................ .............................................................. ............................................ .............................. ........ 4 2.4 Tujuan Pendidikan Nasional ......................................... ............................................................... .................................. ............ 5 Tujuan Pendidikan Nasional Dalam UUD 1945 (versi amandemen) ..... ......................................... ............................................................... ............................................ ............................................. .................................. ........... 5 Tujuan Pendidikan Nasional Dalam UUD 1945 No 20, tahun 2003....... ......................................... ............................................................... ............................................ .............................................. .................................. .......... 5 Tujuan Pendidikan menurut UNESCO ................................................... ................................................... 6 Tujuan Pendidikan (Kemendiknas) .................................................... .......................................................... ...... 6 2.5 Pendidikan yang mencerdaskan mencerdaskan kehidupan bangsa .................................... .................................... 6 Mencerdaskan Mencerdaskan Kehidupan bangsa dan Memajukan kebudayaan Nasional ......................................... ............................................................... ............................................. .............................................. ................................ ......... 9 2.6 Peran Pemerintah Dalam Pendidikan ......................................... .......................................................... ................. 11 2.7 Contoh Kegiatan Untuk Untuk mencapai mencapai Tujuan Pendidikan Nasional Nasional .............. 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ......................................... ............................................................... ............................................... ........................................ ............... 13 3.2 Saran ......................................... ............................................................... .............................................. ............................................... ........................... .... 13 DAFTAR PUSTAKA................................ PUSTAKA...................................................... ............................................ ............................................ .............................. ........ 14
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sesuatu yang baik pasti akan diperoleh dengan cara yang baik dan akan mempunyai hasil yang baik pula. Untuk mecapai suatu kebaikan tersebut tentulah membutuhkan proses. Proses tersebut akan dilakukan berdasar pada tujuan awal. Tujuan yang akan menentukan hasilnya pada akhir nanti. Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, itu berarti pendidikan adalah baik. Pendidikan akan menjadikan manusia menuju pada insan yang lebih baik, daripada manusia yang tidak mendapatkan pendidikan. Dengan begitu, berarti pendidikan juga harus mempunyai tujuan awal yang akan mendukung proses dan hasil akhir dari pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan pendidikan sangat banyak dan beragam. Dari masing-masing tujuan hasil yang diperoleh dan proses yang akan ditempuh selama pendidikan pun pasti akan berbeda. Setiap masing-masing tujuan mempunyai karakteristik karakteristik dan kualitas hasil yang berbeda. Salah satu tujuan pendidikan terdapat pada Pembukaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pada alinea keempat. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa tujuan pendidikan sangatlah penting bagi bagi maju mundurnya suatu bangsa. bangsa.
1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan? b. Bagaimana sebenarnya filosofi pendidikan itu? c. Apa saja fungsi-fungsi pendidikan? d. Apa tujuan pendidikan nasional Indonesia? e. Bagaimanakah pendidikan yang mencerdaskan bangsa? f.
Apa saja peran pemerintah daalam perwujudan tujuan pendidikan nasional?
g. Apa saja contoh kegiatan perwujudan tujuan nasional pendidikan?
iv
1.3 Tujuan a. Mengetahui arti pendidikan secara umum. b. Mengetahui filosofi pendidikan secara umum. c. Mengetahui fungsi-fungsi pendidikan. d. Mengetahui macam-macam pendidikan menurut beberapa sumber. e. Mengetahui tentang pendidikan yang mencerdaskan bangsa. f.
Mengetahui peran pemerintah dan contoh kegiatan yang membantu perwujudan tujuan nasional pendidikan Indonesia.
v
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Apa itu pendidikan? Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, pembelajaran pengetahuan, keterampilan, keterampilan, dan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. atau penelitian. Pendidikan Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, elearning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
2.2 Filosofi pendidikan Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti formal. Seperti kata Mark kata Mark Twain, "Saya Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga anggota keluarga berjalan berjalan secara tidak resmi. vi
2.3 Fungsi pendidikan Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut: 1.
Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
2.
Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
3.
Melestarikan kebudayaan.
4.
Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut. 1.
Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
2.
Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
3.
Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, perbedaan prestise, privilese, dan privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
4.
Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung t ergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Menurut David Popenoe, ada Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut: 1.
Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
2.
Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
3.
Menjamin integrasi sosial.
4.
Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
5.
Sumber inovasi sosial. vii
2.4 Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan adanya pendidikan adanya pendidikan,, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlombalomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan m emajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan pendidikan di tingkat Universitas. Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter karakter dan dan budi pekerti anak.
Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen) 1. Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” undang-undang.” 2. Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, me nyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
ndang-U ng-Und nda ang N o. 20, T ahun 2003 Tujuan Pendidikan Nasional dalam U nda Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peser ta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
viii
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” jawab.”
Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuantujuan IQ, EQ dan SQ.
(Kemdiknas): Tujuan Pendidikan (Kemdiknas): "Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta be rtanggung jawab."
2.5 Pendidikan yang Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Pendidikan menjadi satu hal yang sangat krusial dan penting ketika kita ingin memajukan suatu bangsa. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia membutuhkan kualitas pendidikan yang baik dan merata untuk dapat setara dan bersaing dengan negara maju. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya bibit yang ada di Indonesia adalah bibit unggul. Hal ini dibuktikan dengan prestasi Indonesia yang sangat membanggakan di dalam Olimpiade di tingkat Internasional beberapa tahun belakangan ini. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya bangsa Iindonesia mampu untuk bersaing dengan ne gara maju, dengan syarat adanya pendidikan yang juga mumpuni. Sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Dalam hal ini mencerdaskan kehidupan bangsa harus diartikan secara mendalam dan menyeluruh. Artinya bahwa pendidikan seharusnya tidak ix
hanya dijadikan sebuah alat untuk menaikkan derajat sosial ekonomi saja, namun harus dapat menjadikan manusia sebagai manusia. Menjadikan manusia sebagai manusia seutuhnya. Namun, Sisdiknas yang menjadi acuan acuan penyelenggaraan pendidikan formal dirasa kurang untuk dapat mewujudkan tujuan diatas. Pendidikan formal justru terasa meng-counter meng- counter tujuan tujuan awal pendidikan yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini dikarenakan pendidikan formal justru lebih banyak (walaupun (walaupun tidak semua) mengarahkan dan mengajarkan peserta didiknya untuk menjadi pekerja, mengajarkan bahwa pendidikan adalah sekolah dan kuliah. Bahkan secara ekstrim, pendidikan formal cenderung mengajarkan peserta didik menjadi robot, mesin, mengajarkan untuk memperlakukan manusia lainya juga sebagai robot, tidak menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan sebenarnya berlingkup sangat luas. Namun pendidikan formal justru membatasi ruang lingkup pendidikan itu sendiri. Padahal sesuai Pembukaan UUD tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, mencerdaskan dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu secara Ekonomi, Politik, Hukum, Budaya, serta Pertahanan dan Keamanan. Maka dari itu, sangat perlu untuk merevisi Sisdiknas, agar kedepan pendidikan formal dapat dijadikan suatu wadah pembentukan karakter bangsa. Sehingga generasi muda kita kelak dapat menjadi generasi penerus yang berkarakter kebangsaan. Selain itu, ada beberapa usulan solusi yang sekiranya dapat diterapkan untuk dapat memajukan pendidikan di Indonesia. Pertama, penyesuaian materi keilmuan. Hal ini perlu karena selama ini ilmu kita bersumber dari barat yang sebenarnya tidak sepenuhnya cocok dengan keadaan Indonesia. Pendidikan, ilmu pengetahuan selalu ber kaitan dengan budaya, maka dari itu kita perlu untuk menyesuaikan ilmu itu dengan budaya kita sendiri. Sehingga kita tidak menjadi bangsa yang lupa akan budaya kita sendiri. Kedua, memasukan materi kebangsaan dan sejarah perjuangan bangsa secara berkelanjutan. Hal ini diperlukan agar peserta didik mengerti dan benar – benar – benar benar insyaf dengan perjuangan para pendahulunya, pendahulunya, sehingga mereka menjadi generasi dan tidak lupa sejarah. Juga agar peserta didik mampu memahami kemajemukan dan budaya Indonesia serta menjadi generasi yang berkarakter kebangsaan. Sangat menyedihkan ketika kita mengetahui bahwa ada generasi muda Indonesia yang tidak mengenal pahlawan dan para pendahulunya yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.
x
Ketiga, Sisdiknas harus memberi ruang dan mendorong sepenuhnya kegiatan yang membangun kepemimpinan dan karakter peserta didik. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan – kegiatan – kegiatan kegiatan di luar kegiatan akademik dimana kegiatan itu memberi nilai tambah bagi peserta didik dalam hal kepemimpinan dan character building . Keempat, penguatan pendidikan informal sebagai alternatif penanaman nilai. Pendidikan mempunyai lingkup yang sangat luas. Bahkan pendidikan pertama yang didapat adalah pendidikan informal. Maka dari itu, penguatan pendidikan informal bisa menjadi alternatif solusi untuk dapat mendukung atau mengimbangi pendidikan formal di sekolah maupun di kampus. Pendidikan Indonesia berusaha mencerdaskan berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa tentunya dari berbagai aspek. Cerdas bukan hanya mampu mampu mengetahui dan bisa melakukan sesuatu. Cerdas lebih mengarah kepada mengetahui serta mampu memilah mana yang baik dan benar dan mana yang buruk, dengan mengaplikasikan berupa pemikiran-pemikiran se rta tindakantindakan yang baik dan menghindari pemikiran serta perbuatan-perbuatan buruk. Dengan demikian cerdas itu tidak t idak mutlak hanya bisa diukur dengan angka-angka pengetahuan akademik seperti hasil Ujian Nasional yang dijadikan patokan ukuran keberhasilan bidang pendidikan oleh Dinas Pendidikan. Pendidikan. Kita berharap pendidikan Indonesia dalam rangka r angka mencerdaskan kehidupan bangsa, dapat menjadikan bangsa Indonesia yang memiliki kecerdasan untuk berkomunikasi, tunduk dan berbakti kepada yang Maha Kuasa, cerdas untuk jujur, cerdas untuk peduli dan mengangkat derajat sesama, cerdas untuk menghindari anarkisme, cerdas memperbaiki citr a bangsa, cerdas untuk mengolah segala sumber daya daya diri dan lingkungan untuk bisa dirasakan kegunamanfaatannya oleh seluruh bangsa. Intinya bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis multi dimensi. Perbaikannya harus dimulai oleh Dunia pendidikan. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya diaplikasikan untuk memberantas buta huruf tapi lebih ke dalam adalah memberantas buta hati dan buta moral. Komitmen untuk membenahi bidang pendidikan adalah investasi yang paling rasional dan visioner .
xi
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Memajukan Kebudayaan Nasional Tujuh puluh tahun setelah bangsa Indonesia memproklamasikan keme rdekaannya, perkembangan hampir di semua sektor kehidupan kehidupan negara bangsa di era globalisasi ini jauh tertinggal dari negara tetangga yang kemerdekaannya diperoleh beberapa tahun setelah Indonesia. Sebagai contoh, Malaysia baru merdeka tahun 1957, Singapura tahun 1965, Korea Selatan baru setelah perang besar tahun 1950-an, dan Taiwan tahun 1949. Negara-negara ini kini perlahan-lahan namun pasti menjadi kekuatan besar. Sebelum China menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, kita masih bisa berkilah bahwa Indonesia tertinggal dari negara tetangga karena wilayah kita demikian luas dan penduduk Indonesia Indonesia berlipat dari negara-negara tetangga. Namun, setelah China dengan jumlah penduduk enam kali penduduk Indonesia dan wilayah yang yang jauh lebih luas dari Indonesia mampu mendominasi perekonomian dunia, kita patut bertanya, “ Apa “ Apa yang salah dengan strategi pembangunan nasional Indonesia sehingga setelah 70 tahun merdeka belum juga menjadi bangsa yang cerdas kehidupannya, maju kebudayaannya, dan sejahtera kehidupan rakyatnya?” Secara sederhana, kehidupan bangsa Indonesia hingga saat ini dapat dikatakan belum cerdas di antaranya dilihat dari indikator berikut: 1) musim kering kekurangan air bersih, 2) musim hujan terjadi banjir dan tanah longsor, 3) jika ada bencana alam tidak dapat mengatasi sendiri dan sangat bergantung kepada bantuan bantuan asing, baik dalam modal modal maupun teknologi, 4) wabah penyakit yang berulang kali muncul dan mematikan namun tidak diupayakan secara strategis bagaimana mengatasinya, 5) masih rendahnya atau belum terbangunnya infrastruktur teknologi, 6) rendahnya daya saing dalam segala bidang, termasuk olah raga, dan 7) tingginya ketergantungan kita kepada teknologi impor.
xii
Selain itu, cita-cita memajukan kebudayaan nasional pun masih jauh dari tercapai karena setelah 70 tahun merdeka belum juga terbangun budaya demokratis, berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa, rendahnya produktivitas bangsa dalam IPTEK maupun ekonomi serta, masih rendahnya semangat bersatu. bersatu . Pendiri republik sadar bahwa mudahnya kerajaan-kerajaan Nusantara satu per satu dikuasai dan dijajah oleh pendatang dari Eropa yang jumlahnya kecil (Portugis, Inggris, dan Belanda) karena setelah Imperium Sriwijaya dan kemudian Majapahit runtuh dari dalam seperti runtuhnya Romawi, Nusantara terpecah menjadi puluhan kerajaan kecil. Akibatnya, selama hampir tiga ratus lima puluh tahun penghuni Nusantara secara kultural dalam kondisi status quo, quo, sebagian besar rakyat tidak tersentuh oleh budaya peradaban modern yang rasional maupun berorientasi IPTEK. Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain ini berarti seluruh sel uruh rakyat Indonesia harus menjadi warga negara dari bangsa yang modern, yang maknanya adalah warga negara yang rasional, demokratis, dan berorientasi IPTEK dalam mengatasi masalah kehidupan sosial, ekonomi, dan politiknya. Untuk itulah pendiri republik menyusun UUD yang yang lebih dari UUD negara lain yaitu menetapkan ketentuan tentang kewajiban “pemer intah intah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional” dan “memajukan kebudayaan nasional bangsa bangsa Indonesia.” UUD 1945 pasal 31 ayat (2) menggariskan “diusahakan dan diselenggarakannya satu sistem pengajaran nasional”, bukan pendidikan, karena ka rena pendidikan bermakna lebih luas dari “pengajaran”. Tidak lain karena para pendiri republik telah me njadi “cerdas” dan tinggi rasa kebangsaan serta secara rasional mampu membawa bangsanya kepada gerbang kemerdekaan, bekal pendidikan sekolah yang telah ditempuh. Dan peradaban modern yang berkembang setelah industrialisasi tidak lain karena dilembagakannya sekolah sebagai pusat pembudayaan berbagai sikap kemampuan, nilai, dan sikap. Melalui sistem persekolahan yang modern dan bermutu – bermutu – seperti seperti bermutunya sekolah-sekolah sekolah-sekolah yang ditempuh pada saat para pendiri republik mengikuti pendidikan – akan akan lahir generasi baru dalam Indonesia merdeka yang “cerdas” dan “berkarakter”. Generasi baru ini yang akan mendorong majunya kebudayaan kebudayaan nasional Indonesia. Karena itu pula dalam UUD 1945 Bab XIII tentang pendidikan sudah sudah meliputi Pasal 31 tentang pendidikan, pendidikan, dan Pasal Pasal 32 tentang kebudayaan. kebudayaan. Selain Selain itu, Pendidikan dan Kebudayaan berada dalam li ngkup perhatian satu departemen. departemen. Untuk kepentingan inilah pemerintah pada era kepemimpinan para pendiri republik menyediakan ikatan dinas dan asrama bagi calon guru, memberikan memberikan asrama asrama mahasiswa mahasiswa serta serta perumahan perumahan dosen pada Universitas Negeri, Negeri,
xiii
merencanakan merencanakan pelaksanaan wajib belajar, dan mendirikan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya satu Universitas Negeri untuk setiap setiap provinsi.
Sangat disayangkan bahwa setelah para pendiri republik ini meninggalkan meninggalkan gelanggang penyelenggaraan negara, berbagai kebijakan unggul yang ditempuh oleh para pendiri republik ditinggalkan. Kebijakan Kebijakan memberi ikatan dinas dan asrama kepada mahasiswa calon guru ditiadakan, penyediaan perumahan dosen ditiadakan, asrama mahasisiwa pada setiap Universitas tidak difasilitasi lagi. Perluasan pendidikan yang ditempuh tidak dibarengi dengan mutu. Di sini penulis berpandangan penulis bahwa kondisi belum cerdasnya kehidupan bangsa bangsa dan belum majunya kebudayaan kebudayaan nasional, salah satu akarnya adalah diabaikannya penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, yang bermakna juga kurang dipahaminya makna makna fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa bangsa dan memajukan kebudayaan nasional. Sangat disayangkan bahwa setelah para pendiri republik ini meninggalkan meninggalkan gelanggang penyelenggaraan negara, berbagai kebijakan unggul yang ditempuh oleh para pendiri republik ditinggalkan. Kebijakan Kebijakan memberi ikatan dinas dan asrama kepada mahasiswa calon guru ditiadakan, penyediaan perumahan dosen ditiadakan, asrama mahasisiwa pada setiap Universitas tidak difasilitasi lagi. Perluasan pendidikan yang ditempuh tidak dibarengi dengan mutu. Ada pandangan bahwa kondisi belum cerdasn ya kehidupan bangsa dan belum majunya kebudayaan nasional, salah satu akarnya adalah diabaikannya penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, yang bermakna juga kurang dipahaminya makna fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional.
2.6 Peran Pemerintah Dalam Pendidikan Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah kewajiban yang paling mendasar dan diatur dalam UUD 1945. Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa peran pemerintah sangat diperlukan. Contohnya dalam masa depan pendidikan anak-anak usia pendidikan dasar di Indonesia. Disinilah Pemerintah harus menyadari bahwasannya anak-anak merupakan investasi masa depan sebuah bangsa. Merekalah pewaris masa depan, tulang punggung dan harapan bangsa dan negara ada di pundak mereka. Namun, harapan itu ternyata masih membentur tembok yang sangat besar. xiv
Karena ternyata masih banyak di temukan anak-anak kurang mampu harus berhenti sekolah karena tidak memiliki biaya. Sering dijumpai bahwa anak-anak Indonesia harus dipaksa mengemis demi menghidupi keluarga, melakukan tindak kriminal dan terlantar karena masalah ekonomi. Padahal, anak-anak Indonesia harusnya berada di rumah, belajar dan menikmati tumbuh kembang diri mereka dengan baik. Disitulah peran pemerintah harus ditingkatkan dalam rangka peningkatan pendidikan anak-anak Indonesia.Terutama ji ka mau terwujudnya tujuan UUD 1945, khususnya pada Mencerdaskan kehidupan Bangsa di Indonesia .
2.7 Contoh Kegiatan Kegiatan untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Nasional Bangsa Indonesia Di bawah ini akan kami sajikan beberapa contoh kegiatan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan Nasional: Mencerdaskan kehidupan bangsa Contoh Kegiatan: 1. Mendidik putra putri bangsa 2. Belajar secara rajin dan tekun 3. Memberikan solusi untuk permasalahan yang ada 4. Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bernegara 5. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi 6. Melaksanakan wajib belajar 9 tahun 7. Dsb.
xv
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, pembelajaran pengetahuan, keterampilan, keterampilan, dan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian atau penelitian yang dimana pendidikan tersebut mempunyai suatu tujuan. Dari yang dikemukakan pada bab penjelasan di atas, kita tahu bahwa salah s atu tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai semua itu, semua s emua komponen pendidikan harus saling membantu baik pendidik, peserta didik, lingkungan dan sebagainya sebagainya harus saling menopang jangan sampai ada kesenjangan. Apabila hal itu sudah terpenuhi, maka lambat laun pendidikan maupun sistemnya yang ada di Indonesia akan mengarah pada hasil yang lebih baik. Namun, apabila sistem Pendidikan di Indonesia tidak mengalami peningkatan, maka tidak dipungkiri di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami kehancuran. Oleh karena itu, dalam segala aspek pendidikan harus selalu tertanam tujuan yang baik pula. Agar dalam perwujudan tujuan tersebut kita akan mendapatkan hasil yang baik dan maksimal. Tujuan baik untuk hasil yang baik. 3.2 Saran Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan mendekati sempurna maka tujuan dari pendidikan itu sendiri harus mempunyai mempunyai arah-arah tujuan yang bagus dan terencana secara matang. Tujuan pendidikan di Indonesia harus segera diperbaiki agar menuju pada Indonesia yang lebih sejahtera. Setelah tujuan dan proses pendidikan terlaksana dengan baik, diharapkan para peserta didik mampu bersaing dalam dunia kerja maupun di dunia industrial. Dengan begitu semua sumber kekayaan Indonesia dapat diolah oleh anak-anak bangsaa sendiri.
xvi
DAFTAR PUSTAKA belajarpsikologi.com › Pendidikan (diakses pada Senin,2 November 2015 jam 10.30) https://id.wikipedia.org (diakses https://id.wikipedia.org (diakses pada Sabtu, 5 November 2015 jam 09.00) http://www.kompasiana.com/anggar/pendidikan-yang-mencerdaskan-kehidupanbangsa_551031ae813311d434bc62b5 (diakses pada Sabtu, 5 November 2015 jam 13.00) http://www.habibullahurl.com/2014/10/contoh-kegiatan-untuk-mencapai-tujuan-nasionalbangsa-indonesia.html (diakses pada Sabtu, 5 November 2015 jam 13.30) bangsa-indonesia.html (diakses Siswoyo, Dwi dkk. (2013). I LMU PENDIDI KAN. Yogyakarta: UNY Press
xvii