TAKHRIJ HADIS ARBAIN NAWAWI NOMOR SEMBILAN BELAS Oleh : Muhammad Akrom Adabi
I. Pend Pendah ahul ulua uan n
Hadi Hadiss dan dan kaji kajian anny nyaa sela selalu lu menj menjad adii pe pemb mbah ahas asan an yang yang menarik dari waktu ke waktu, sebagai sumber ke dua dalam hukkum Isla hu Islam m tent tentuu hadi hadiss memi memililiki ki pe perh rhat atia iann be besar sar dari dari para para sarjana sarjana muslim. muslim. Penelitian enelitian dan pembahasa pembahasann seputar seputar hadis terus dilakukan hingga memunculkan beberapa ilmu yang bermuara pada pembahasan, Ilmu kritik sanad dan ilmu kritik matan. !alam !alam litera literatur tur hadis hadis sendiri sendiri kita kita lebih lebih mengen mengenaln alnya ya dengan dengan isti istila lahh ilmu ilmu dirayah dan ililmu riwayah. !ala !alam m du duaa tema tema ini, ini, pembah pembahasan asan menjad menjadii mengek mengekor or panjan panjangg dan tiada tiada habisn habisnya ya untuk dibahas, para ulama dari period iode klasik sik hingga kontemporer ini, terus melakukan kajian mendalam dan telah menghasilkan banyak sekali karangan yang dapat kita jadikan rujukan dan pelajaran. !alam mempelajari hadis, kita biasanya akan diajak untuk mengenal pembahasan tentang hadis secara dirayah "Musṭalah#. !i sini kita akan mengetahui lebih detail tentang diterima atau ditolaknya sebuah hadis, minimal kita tahu bagaimana kemudian seb sebuah hadis adis bisa bisa dit diterim erima, a, den enga gann melih elihat at syar syarat at dan ketentuan yang telah menjadi konsensus para ulama. !alam hal ini, kaitannya dengan kritik sanad hadis, penulis ingin mencoba meneliti kualitas dari sebuah hadis. Pembahasan model seperti ini sebenarnya telah banyak dilakukan oleh ulama, dan hampir dari kebanyakan hadis kita sudah pasti menemukan
komentar mereka tentang hadis itu, entah ditolak atau diterima, atau atau bahka bahkan, n, sangat sangat diterim diterimaa $etapi etapi dalam dalam rangk rangkaa mengk mengkaji aji ulang ulang dan menghi menghidup dupka kann kemba kembalili ilmu ilmu agama, agama, maka maka penuli penuliss kira, kira, hal sepert sepertii ini patut patut untuk untuk dilang dilangsun sungk gkan an kembali embali agar agar sedikit banyak kita mengetahui mengenai atmos%r yang terjadi dala dalam m du duni niaa hadi hadis, s, pali paling ng tida tidakk kita kita su suda dahh pe perrnah nah menc mencob obaa untuk meneliti kualitas dari suatu hadis. II. Hadis dan rawi-rawinya
&''()*+ -/0 12 3450 12 346 &7836 1''9 3 12 ;<= &()*+ >?&*4=@ 12 B=@ 3*9 C(&7''D=@ E''76 1''9 F&''G &''5=@ 12 J
346 &7836 &7836 asli, yang tertulis dalam sunan al$irmidhi adalah sebagai berikut 346 ''<= 1'' 2@[ 3' 1''2 ;''<=<= &()*+ >?&*4=@ 12 B=@ 3*9 &()*+ -/0 12 3450 12 3''<=/=@ /''2 &''()*+ 1''46)=@ 3''*9 1''2 ''B=@ 3*9 &7836 [ F&G &5=@ 12 J
''* 3''G C2 S >/`7W Z= C2 >/`7W C''2 >[)''W -B9 @/4f@ /=[ R= B=@ R''[)''W Z''= N5D=@ `f[ TUG@ Y? q !ari Abdullh bin Abbs raḍiya Allāhu ‘anhumā , beliau berkata: pada suatu hari saya berada dibelakang abi ṣalla Allah ‘alayhi wa sallam, maka beliau bersabda: qahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa hal : vagalah Allah, niscaya !ia akan menjagamu, kita akan menemui Allah berada padamu, ketika kita hendak meminta, maka mintalah kepada Allah ṣubhānahu wa ta’ālā dan ketika kita hendak memohon pertolongan maka memohonlah kepada Allah. etahuilah sesungguhnya jika segolongan umat berkumpul untuk mendatangkan manxaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manxaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.
zawirawi dari hadis di atas adalah sebagai berikut : 1. Ibnu ‘Abbās
ama lengkap beliau adalah Abdullah bin Abbs bin Abd alMu{allib bin Hshim bin Abd Manx. |eliau merupakan anak dari paman zasulullah ṣalla Allah ‘alayhi wa sallam, Abbas. }ahir Muhammad bin Īs al$irmidh~, •yamilah#, €:‚.
Sunan
Tirmidhī .
"Maktabah
pada ƒ tahun sebelum Hijriah. |eliau menemani abi selama kurang lebih . tahun atau sebagaimana yang dijelaskan al „ahaby, ƒ… bulan. !an waxat pada tahun ‚† H. ƒ |eliau ini merupakan sahabat yang banyak didoakan oleh abi ṣalla Allah ‘alayhi wa sallam, sebagaimana penuturan Ikrimah bahwa abi pernah mengusap kepala Ibnu Abbs dan kemudian mendoakannya dengan hikmah. Atau seperti doa abi kepada Ibnu Abbs yang sangat terkenal q‡a Allah berikanlah ia kexahaman dalam masalah agama dan alimkanlah ia mengenai ta’wīl.ˆ 2. Ḥansh al-an!ān"
ama aslinya adalah ‰ansh bin Abdullah bin Amr bin ‰andhalah bin ahd bin Šinn bin $ha‹labah bin Abdullah bin $hmir. !ahulu beliau hidup bersama halixah Aly di uxah akan tetapi belakangan setelah meninggalnya halixah Aly beliau pergi ke Mesir, selanjutnya ikut berjihad ke daerah Maroko dan meninggal pada tahun L…… H di IxriŒiya. !alam bukunya, Abu al‰asan al!ruŒu{ni memaparkan beberapa guru dan murid ‰ansh alan‹ny. Menurutnya, beliau banyak meriwayatkan hadis dari para sahabat diantaranya Abdullah bin Abbs dan Žaalah bin bayd. !an beberapa murid beliau adalah al‰rith bin ‡a~d, Abu Mar‘Œ dan Šays bin ‰ajjaj.‚ ƒ Ḥ usayn al!hahab~,
Siyar A’lām al-Nubalā’ ,
"Maktabah •yamilah#,
:ƒƒ…. ˆ Ibid, 5:332. Ab‘ alḤ asan Al~ al!ruŒu{n~, "Maktabah •yamilah#, ƒ:‚. ‚ Ibid.
Al-Mu’talif
wa
al-Mukhtalif.
#. $a"s b%n Ḥa&&ā&
ama lengkap beliau adalah Šays bin ‰ajjj bin hly bin Ma‹d alala‹~ al•ulax~ alan‹a~ alMishry ’. Meninggal pada tahun L€ H. |anyak yang meriwayatkan dari beliau, dalam kitab Tahdhib al- Tahdhib, Ibnu ‰ajar menyebutkan beberapa guru beliau diantaranya ‰ansh alan‹ny, Abdurrahman al‰ubl dan lainlain. •elanjutnya beliau juga menyebutkan muridmurid Šays bin ‰ujaj, diantaranya saudaranya sendiri, Abd alAl, Ibnu }uhay‹ah, }ayth bin •a‹d dan lainlain. † '. La"(h b%n Sa!)
ama lengkapnya adalah }ayth bin •a‹d bin Abdurrahman alŽahmy alMi“hry, memiliki nama kunyah Ab‘ al‰rith. |eliau lahir pada tahun €ˆ H, ada yang mengatakan €ƒ H namun pendapat pertama adalah yang lebih unggul, karena, sebagaimana yang diungkapkan oleh al„ahaby, bahwasanya ‡a”ya mendengar }ayth berkata :saya dilahirkan pada bulan •ya‹ban tahun ˆ "maksutnya €ˆ#. beliau dilahirkan di desa ŠarŒashandah, nama salah satu desa di Mesir. !an meninggal †L tahun setelahnya. $epatnya pada tahun L’ H. €
’ ‡usux bin ak~ Abdurrahmn alMu~, Muassasat alzislah, L€†… M#, ˆ:…. † Ibnu Ḥ ajar alAsŒalan~,
Tahdhīb al-amāl.
Tahdhīb al-Tahdhīb .
"|eirut:
"Maktabah •yamilah#,
†:ƒˆ†. € Ḥ usayn al!hahab~, Siyar A’lām al-Nubalā’ , L:Lƒ’.
Abdul Malik bin ‡a”y bin |ak~r mendengar ayahnya berkata : q saya tidak melihat seorang pun yang lebih sempurna daripada }ayth bin •a‹d, –erdas jiwanya cerdas, xasih lisannya, bagus bacaannya, ia menjaga syariat dan hadis, bagus dalam berdiskusi serta tidak hentihentinya melakukan kebaikan L… AlMuy dalam bukunya, $ah~b alaml banyak sekali menyebutkan guruguru dan muridmurid }ayth, diantara guru beliau adalah Šays bin ‰ajjj, Is”Œ bin Abdullah, Ayyub bin M‘s, |akr bin •audah, va‹xar bin zab~‹ah. •edangkan diantara murid beliau adalah Abdullah bin Mubrak, ‰ajjj bin Muhammad, !wud alasi. LL
*. ‘Ab)ullah b%n Mubā+a,
ama lengkap beliau adalah Abdullah bin Mubrak bin —i” al‰andhali al$am~my. }ahir pada tahun LL† H. dan waxat pada L†L H.L Abbs alMaray mengatakan, bahwasanya Ibu dari Abdullah bin Mubrak adalah orang hawarimy, sedangkan ayahnya adalah orang $urki dan seorang budak dari pedagang, namanya Hamdhn dari bani ‰an—alah, sehingga Abdullah bin Mubrak selalu merundukan diri sebagai rasa hormat saat berada di depan Hamdhn. Lƒ Meskipun begitu, statusnya itu tidak mengurangi rasa haus keilmuaannya, beliau sangat giat dalam mencari ilmu, sampaisampai A”mad bin ‰ambal berkomentar : L… |adrudd~n alAyn~. Ma!hānī al-Akhyār , "Maktabah •yamilah#,ˆ:†…. LL ‡usux bin ak~ Abdurrahmn alMu~, Tahdhīb al-amāl, ˆ:’. L Ḥ usayn al!hahab~, Siyar A’lām al-Nubalā’ , L:ƒ€. Lƒ alMu~, Tahdhīb al-amāl, L‚:Lˆ.
qpada masa itu, saya tidak melihat orang yang lebih giat mencari ilmu dari pada Abdullah bin Mubrak, dia mencari ilmu ke ‡aman, Mesir, •hm, |ashrah dan ‘xah. Lˆ !iantara guruguru beliau adalah |sh~r Ab‘ Ism‹~l, Aswad bin •haybn dan }ayth bin •a‹d. dan diantara murid beliau adalah Abdullah bin ahb alMishr, dan A”mad bin Mu”ammad bin M‘s.L . A/a) b%n Mua//a) b%n M0sā al-Ma+a"
amanya adalah Ab‘ ‰asan A”mad bin Mu”ammad bin M‘s alMarway, beliau lebih dikenal dengan nama al Mardawiyah. axat pada tahun ƒ H. !iantara guruguru beliau adalah Abdullah bin Mubrak dan Is”Œ alArŒL‚ sedangkan diantara rawirawi yang meriwayatkan dari beliau adalah Imam |ukhry, $irmiy. asi, Mu”ammad bin mar al!huhly. L’ III.
Status Kualitas Hadis
|egitu besar perhatian ulama kita terhadap hadis, sampai mereka mengupas sedemikian dalamnya, satu per satu hadis, mulai dari kualitas, kuantitas, dan tidak ketinggalan makna dari hadis itu sendiri. •emua menjadi lahapan kajian mereka dan dapat kita pelajari. Penelitian tentang status kualitas hadis menjadi sebuah bagian yang penting karena ini merupakan kebenaran dari esensi Lˆ Ibid. L Ibid, L‚:‚. L‚ Ibid, L:ˆ’ˆ. L’ Ḥ usayn al!hahab~, Siyar A’lām al-Nubalā’ , ‚:L.
suatu hadis. Percuma kita mengurai makna hadis jika ternyata yang kita kira hadis itu merupakan hadis yang lemah, dalam arti lain tertolak secara ilmiah dalam kajian ilmu hadis ulama kita. Pembahasan seperti ini akan menjadi panjang yang pusatnya terletak pada diterima atau ditolaknya suatu hadis, semua ini bergantung pada lima syarat yang telah dikonsesuskan oleh ulama dalam bidangnya. •atu syarat saja tidak terpenuhi, seketika itu pula sebuah hadis dinilai lemah L†, begitu ketat. aitannya dengan kajian penulis, hadis Arba’īn Nawawī ke sembilan belas, penulis akan coba menerapkan ilmu musthalah pada hadis tersebut. Pembahasan akan terpusat pada kualitas hadis. |isa jadi ahih, ‰asan, atau bahkan ˜aix. Atau seperti komentar al$urmudhi q hadis ini ahih ‰asan . kita akan segera mengetahuinya. A. Sa/bun3n"a sana)
•yarat pertama diterimanya hadis adalah memiliki sanad yang sambung, untuk mengetahui hal ini, kita akan disibukkan dengan kapan perawi itu lahir dan kapan waxatnya, atau cukup hanya dengan sekadar mengetahui kapan waxatnya. Hal ini
L† lama, dalam pengamalan hadis —aix terdapat tiga pendapat. "#rtama, kelompok keras yang menolak mentahmentah hadis —aix. #dua, kelompok yang menerima hadis daix apapun itu bentuknya. #ti!a, kelompok yang lebih lentur dan kami anggap lebih proporsional dalam menyikapi hadis daix, yaitu kelompok yang memperbolehkan mengamalkan hadis —aix dalam faḍail al-a’māl dengan beberapa syarat. •ebagaimana yang disampaikan Ibnu Ḥ ajar, syaratsyarat ini adalah pertama, hadis dalam ruang lingkup keutamaan amal (bukan halal dan haram atau hukum penting lain, pen). Kedua, tidak terlalu daif seperti hadis ang diri!aatkan "leh "rang ang ahli berb"h"ng, jelek hafalanna dan lain#lain. Ketiga, berada diba!ah tingkatan hadis ang diamalkan. Keempat . $etika beramal tidak sangat meakini akan
Muhammad Alaw~ al Mlik~. Al-Manhal "Malang: Haiah al& axwah, tt#, ‚’. kebenaran hadis tersebut. %ihat,
al-$aṭīf .
digunakan untuk mengetahui benarkah antara satu rawi dengan rawi atas atau bawahnya itu memang satu masa. •ebelumnya, penulis sudah menuliskan guru dan murid dari setiap rawi yang menyimpulkan bahwa memang ada pertemuan dan transisi ilmiah diantara para rawi tersebut. amun, untuk lebih memperjelas dan mempermudah penulis akan coba menampilkan tabel sederhana dari masa kelahiran dan waxatnya rawi. '". +. 2. 3. . 5.
a!i Ibnu -bbs Ḥ ansh al#& an1n as bin Ḥ ajjj %ath bin &a1d -bdullah bin
%ahir #3 Ḥ # # 43 Ḥ ++0 Ḥ
afat /0 Ḥ + Ḥ +24 Ḥ +65 Ḥ +0+ Ḥ
edaksi *emampaian
/.
7ubrak -h mad bin
#
235 Ḥ
&()*+
B=@ F/? F&G 19 19 &7836 &()*+
7uh ammad
!apat dilihat dari dalam tabel diatas bahwa rawi pangkal menggunakan redaksi q1''9 yang dalam kajian hadis disebut riwayat q1''70. Mengenai hal ini kita dapat menemukan penjelasan yang dikemukakan oleh Muhammad Alawy dalam bukunya al-Manhal al-$aṭīf . |ahwasanya ketika ada riwayat q 170 maka hadis tetap bisa dikategorikan sambung meskipun tidak menggunakan redaksi langsung. Hal ini bisa terjadi jika memenuhi beberapa syarat. %#rtama& antara guru dan murid memang memang satu masa L€. #dua, perawi yang menggunakan redaksi q19 terbebas dari stigma ahli tadlis.'( L€ Imam muslim cenderung memandang sudah dicukupkan dengan semasa. |erbeda dengan Imam |ukhri yang lebih ketat dalam menilai arti qsemasa, menurut beliau, harus ada indikasi bahwa keduanya memang pernah bertemu. }ihat, Muhammad Alaw~ al Mlik~. Al-Manhal al-$aṭīf . "Malang: Haiah al& axwah, tt#, LL…. … Ibid.
!ilihat dari keterangan diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa hadis ini sanadnya sambung. !an sudah memenuhi syarat pertama diterimanya suatu hadis. B. Th%4ah
$hiŒah atau dapat dipercayanya seorang rawi menjadi syarat berikutnya agar sebuah hadis bisa diterima, hal ini guna menjaga kualitas hadis agar tidak serta merta diterima dari sembarangan orang. !an di sini, penulis akan mencoba memaparkan bagaimana komentar ulama tentang rawirawi yang penulis bahas. 15 Ibnu ‘Abbās
Ibnu Abbs merupakan seorang sahabat abi, beliau hidup bersama dengan abi kurang lebih . tahun. •ahabat, sebagaimana kesepakatan Ahlu al-Sunnah wa al-)amā’ah, mereka semua adalah orangorang yang adil, L Allah ṣubhānahu wa ta’ālā ber%rman :
8 999: 6999 ; ; 67 G 999; <; 8 999>?@ ; CF ; ; ; <; = C Z 99Y ; U;V ? 99;F ; ; 99 P; <; Q ; ; 99X 699 22 [ ; : ^V ; \ 8 [ C ;F ] C ? X !an demikian "pula# Penulis telah menjadikan kamu "umat Islam#, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas
L eadilan sahabat merupakan sebuah kesepakatan pasti dan bersumber baik dari A}Šuran maupun hadis. Penulis hanya memaparkan satu ayat yang juga ditulis oleh •ayyid Muhammad dalam bukunya. Hal ini guna memxokuskan pembahasan pada materi inti. AlŠuran, :Lˆƒ.
"perbuatan# manusia dan agar zasul "Muhammad# menjadi saksi atas "perbuatan# kamu™...ƒ •elain sebagai wujud *ushnu+an kita kepada mereka, keadilan sahabat ini juga terlihat dari bagaimana cara mereka mengamalkan tuntunan abi, bagaimana cara mereka mengaktualisasikan Islam, dan keseharian mereka yang terus konsisten menegakkan agama. eadilan mereka, merupakan sebuah kepastian. Hal ini, bahkan sudah di nash sendiri oleh Allah ṣubhānahu wa ta’ālā, dan Allah juga telah menyucikan mereka serta memilih mereka sebagai golongan terbaik dari umat terbaik.ˆ |ahkan, menurut Ab‘ ar‹ah, apabila ada seseorang yang merendahkan sahabat abi, maka dia termasuk orang ,indi, sehingga merendahkan mereka, orangorang yang merendahkan sahabat, lebih utama karena mereka adalah golongan ,indi.
25 Ḥansh al-an!ān"
Menurut Ibn ‰ajar beliau merupakan orang dapat dipercaya‚, pendapat serupa juga disampakan alAjaly dalam › ƒ Menurut Ibnu athir, taxsiran dari kata q &š œ [œ adalah Adil, }ihat, Al~ al•b‘n~, Tafsīr Ayāt al-A*kām, "|eirut: !r alutub alIslamiyah, L€€€ M#, L:ˆ. ˆ Muhammad Alaw~ al Mlik~. Al-Manhal al-$aṭīf , L’. •hamshudd~n al •hakhaw~, utub alIlmiyah, Lˆ…ƒ H#, ƒ:L…€. ‚ Ibnu Ḥ ajar alAsŒalan~. tt#,L:L’†.
athul Mu!hīth,
Tarīb al-Tahdhīb ,
"}ebanon: !r al
"$tp: !r al“imah,
bukunya q Ma’rifat al-Thiāt .’ emudian pendapat alMuy, dengan mengutip pendapat Ab‘ ar‹ah, ‰ansh alan‹ny adalah orang yang bisa dipercaya. !an beliau menambahi, dengan menukil pendapat Ab‘ ‰tim, ‰ansh alan‹ny adalah orang yang sholeh.† #5 $a"s b%n Ḥa&&ā&
Menurut Ibn ‰ajar, Šays bin ‰ujaj adalah orang yang jujur€. |egitu juga Ibnu ‰ibbn yang memasukan Šays bin ‰ujaj dalam kategori orang yang bisa dipercaya. emudian, masih dalam kutipan Ibnu ‰ajar yang menukil Ab‘ ‰tim, bahwa Šays bin ‰ujaj adalah orang yang saleh. ƒ… '5 La"(h b%n Sa!)
Menurut Ibnu Hajar, |eliau ini merupakan orang yang bisa dipercaya. emudian, masih menurut Ibnu Hajar, beliau adalah seorang ahli %Œih dan seorang imam, pendapat ini juga didukung dengan pendapat al„ahaby dan alAjaly dalam bukunya q Ma’rifat al-Thiāt yang mengatakan hal serupa. ƒL |ahkan Imam Ahmad bin Hambal yang ditanyai tentang }ayth sempat menjawab : q dia adalah orang yang bisa dipercaya dan tsubut " meyakinkan # . dan beliau juga pernah berkomentar lagi, ’ A”mad bin Abdullah alAjal~, Maktabat al!r, L€† M#, L:ƒ‚.
Ma’rifat al-Thiāt&
"Madinah:
† alMu~, Tahdhīb al-amāl, ’:ˆƒ…. €Ibnu tt#,L:†…ƒ.
Ḥ ajar
alAsŒalan~.
Tarīb al-Tahdhīb ,
ƒ… Ibnu Ḥ ajar alAsŒalan~, Tahdhīb
al-Tahdhīb.
ƒL A”mad bin Abdullah alAjal~, Maktabat al!r, L€† M#, :ƒ….
"$tp: !r al“imah,
†:ƒˆ†.
Ma’rifat al-Thiāt&
"Madinah:
bahwa tidak ada hadis di Mesir yang lebih sahih dari pada hadisnya layth.ƒ Pernah pada suatu ketika Ab‘ ar‹ah ditanyai tentang bagaimana sebenarnya }ayth itu, kemudian beliau menjawab : q dia adalah orang yang jujur . ƒƒ
*5 ‘Ab)ullah b%n Mubā+a,
Imam A”mad berkata, bahwa ia adalah orang yang banyak meriwayatkan ilmu, dan tidak ada orang yang lebih sedikit luput dari pada Abdullah bin Mubrak dan beliau adalah penjaga hadis.ƒˆ Pada masa Abdullah bin Mubrak ini ada satu nama lagi ulama yang kerap disejajarkan dengannya, yakni •uxyan al $haury. amun kebanyakan ulama dan muridmurid dari keduanya lebih mengunggulkan Abdullah bin Mubrak. |ahkan, sebagaimana yang dikutip alMuy, bahwasanya •uxyan sendiri pernah mengakui hal tersebut dengan mengatakan, ia ingin dari keseluruhan hidupnya ini agar bisa mencapai satu hal, yaitu menandingi Abdullah bin Mubrak, akan tetapi ia tidak mampu.ƒ •aat muridmuridnya ditanyai tentang Abdullah bin Mubrak, mereka menjawab bahwa Abdullah bin Mubrak terus membiasakan hal positix. Ia sangat pakar dalam bidang ŽiŒh, ƒ alMu~, Tahdhīb al-amāl, ˆ:‚L. ƒƒ |adrudd~n alAyn~. Ma!hānī al-Akhyār , ˆ:’†. ƒˆ alMu~, Tahdhīb al-amāl, L‚:L‚. ƒ Ibid, L‚:L.
•astra, ahwu, |ahasa, •ha‹ir. !an beliau merupakan orang yag uhud, wara‹, senang iyam al-layl& haji dan kebaikankebaikan lain yang banyak dituturkan oleh muridmurid beliau. ƒ‚ Menurut alMuy sendiri, beliau adalah orang yang tsubut dan bisa dipercaya, dia orang yang Alim dan hadisnya sahih. ƒ’ !an menurut |adruddin alAyny, beliau adalah /u0ā+ul 1slam.23 5 A/a) b%n Mua//a) b%n M0sā al-Ma+a"
Menurut Ibnu ‰ibban, sebagaimana yang dikutip Ibnu ‰ajar, alMarway termasuk kategori orang yang bisa dipercaya, Ibnu ‰ibban memasukannya dalam kitab qal$hiŒt karyanya, dan Ibnu a—ah berkata bahwa alMarway adalah orang yang bisa dipercaya dan tsubut .ƒ€
_. Dhab%(n"a +a%
•etelah membaca biogra% dan beberapa komentar ulama terkemuka seperti Ibnu ‰ibban, Ibnu ‰ajar, Ibnu a—ah, |adruddin alAyny, alMuy dan beberapa ulama lain. Penulis melihat betapa mereka semua memuji seluruh rawirawi yang penulis bahas. !an tidak menemukan 4arh yang mereka alamatkan pada rawirawi ini, terlebih yang mencela dalam masalah ingatan, haxalan atau yang lainnya. •ehingga dapat penulis simpulkan bahwa rawirawi ini secara kecerdasan ingatan adalah diterima hadisnya. ƒ‚ Ibid, L‚:L‚. ƒ’ Ibid, L‚:L†. ƒ† |adrudd~n alAyn~. Ma!hānī al-Akhyār , ƒ:ˆ’. ƒ€ Ibnu Ḥ ajar alAsŒalan~, Tahdhīb
al-Tahdhīb.
L:‚‚.
D. T%)a, a)an"a S"a`
•yarat ke empat yang harus dipenuhi agar suatu hadis diterima adalah tidak dikategorikan hadis tersebut sebagai hadis shadh.ˆ… !isini, penulis akan mencoba memaparkan hadis lain yang serupa atau hampir serupa dan kemudian akan menelitinya lebih dalam. Adakah makna hadis tersebut menjadi berbeda dengan perbedaan redaksi beberapa riwayat diatas. !an adakah perbedaan ini mampu untuk dikompromikanž jika tidak maka kita harus melihat, yang mana yang lebih unggul. ita akan segera mengetahuinya. Hadis yang saya paparkan ini, menurut Imam •uy‘{i, diriwayatkan oleh Imam A”mad "€ƒ:L no. ‚‚€#, Imam $urmuy "‚‚’:ˆ no. L‚#, Imam ‰kim " ‚ƒ:ƒ no. ‚ƒ…# dan Abi ‡a‹l "ˆƒ…:ˆ no. ‚#.ˆL Penulis menemukan adanya perbedaan redaksi dari beberapa kitab diatas dan ada juga yang sama. !an untuk lebih mempermudah mari kita lihat lebih lanjut, pertama adalah redaksi yang digunakan Abu ‡a‹l :
&7836 3450 12 J(/W &7836 )<\Ÿ &7836 E''76 1''9 &''5=@ 1''2 J''
)āmi’ al-)awāmi’.
"Maktabah •yamilah#,
_''`6@ : Q&''4B R''4B0 C''(S TUV &''W : ZB @S [ R'\&] ^3'' ] 'B=@ _''`6@ R'`5W B=@ B=&2 1&Y 7@ @S[ B=@ F&Y = >/''`7W -''B9 @/''4f@ /= 0@ ZB9@[ R''= ''B=@ * 3G C2 S >/`7W Z= C2 S >[)''W Z''= >[)''W -B9 @/4f@ /=[ ''`f[ TUG @ ''Y? R
''<= 12@ &7836 ¢&5S 12 -<5W &7836 83''6 &''5=@ 1''2 J
ˆ Ab‘ ‡a‹l al$am~m~, li al$urth. L€†ˆ M#, ˆ:ˆƒ….
Musnad Abī 5a’lā.
"!amaskus: !r alMa‹m‘n
Z''= C''2 >)''] Q¦@? /''=[ 9&š@ ˆƒ 9&š@ &0 R= B=@ *¨W ntuk lebih jelasnya penulis akan membuatkan tabel perbandingan tiga riwayat yang bisa dilihat dibawah ini : No.
+. 2. 3.
.
5.
Ah ḥmad
C*7=@ NW¦? 7 R4B9 <=S ¥)] R0&0 ^3] CY RY)W &+)=@ CY ª3=@ &<4f ZB «B¬=@ >/`7W @[¦@? B=@ *¨W Z= C2 [)W @[¦@? S[ B=@ *¨W Z= C2
Turmuẓ ḥy
Abi Ya’l
B=@ F/? NB+ 7 C(S R4B9
C*7=@ NB+ ¡? ( R4B0 C(S
0@
0@
`f[ TUG@ Y? N5D=@
`f[ TUG@ Y? N5D=@
!alam ilmu hadis, saat kita menemukan adanya perbedaan redaksi, terutama dalam kaitan penentuan adanya shādh atau tidak, maka hal yang harus kita lakukan adalah ˆƒ A”mad Ibnu Hanbal, Musnad L€€€M#, ˆ:ˆ††.
A*mad,
"$tp: Muassasah alzislah,
mengkompromikan diantara hadis tersebut apakah bisa disatukan atau tidak. vika hal ini tidak bisa dilakukan, entah karena maknanya yang berlawanan atau karena sebab lain, maka kita harus memilah antara redaksiredaksi tersebut hingga memunculkan riwayat dengan sanad yang lebih diunggulkan. Ilmu Mustalah ini jika kita terapkan dalam hadis diatas "arba‹~n nawaw~ nomor L€#, maka bisa kita lihat bahwa di sana perbedaan redaksi tidak memunculkan makna yang saling bertentangan. Oleh karenanya, perbedaan redaksi ini masih bisa dikompromikan dan tidak menimbulkan shdh pada hadis tersebut. E. T%)a, a)an"a ‘%lla(
•yarat yang terakhir agar sebuah hadis bisa diterima adalah tidak adanya illat yang mencacat hadis tersebut. !alam hadis sendiri, untuk menentukan adanya illat, diperlukan ilmu yang mumpuni dan harus dilakukan oleh ahlinya. !alam hal ini ketika tidak ada ulama yang mengatakan ada illat dalam hadis maka penulis anggap tidak ada illat di dalamnya. •elanjutnya, dalam hadis yang penulis bahas penulis tidak menemukan illat di dalamnya dan juga tidak menemukan komentar ulama yang mengatakan di dalamnya ada illat sehingga menurut penulis hadis ini selamat dari illat yang mencacat. $erlebih terdapat beberapa ulama juga mensahihkan hadis ini secara langsung, sebagaimana penegasan Imam $urmudhi, hadis ini Ḥ asan dan & ahih. I!.
"a#na Hadits
•abda zasulullah ṣalla Allah ‘alayhi wa sallam : qvagalah Allah, niscaya kita akan mendapati !ia di hadapanmu, sebagaimana keterangan •ulayman bin Muhammad al}uhaymid, hendaklah kita selalu mematuhi perintah Allah dan menjauhi
larangannya, maka Allah akan menjaga kehidupannya. Menjaga, harta, keluarga dan agamanya. ˆˆ Ibnu !aŒ~Œ alĪd dalam menjelaskan makna kalimat ini menceritakan sebuah kisah dimana pernah ada tiga orang yang tertimpa hujan lebat lalu mereka berlindung di dalam gua, kemudian pintu gua tertutup batu. Pada saat itu mereka berkata kepada sesamanya : qIngatlah kebaikan yang pernah kita lakukan, lalu mohonlah kepada Allah dengan kebaikan itu supaya kita diselamatkan. emudian masingmasing menyebut kebaikan yang pernah dilakukan, maka batu penutup gua itu kemudian terbuka lalu mereka dapat keluar. isah mereka ini popular dan terdapat pada Hadits shahih.ˆ •abda abi ṣalla Allah ‘alayhi wa sallam : qvika kita minta, mintalah kepada Allah. vika kita minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah, menggambarkan berapa tawakal sangat perlu untuk dibiasakan oleh seorang hamba, da juga lebih menguatkan kepercayaan bahwa tidak ada tuhan selain Allah. ˆ‚ •esuai dengan %rman Allah ṣubhānahu wa ta’ālā: q!an barang siapa bertawakkal kepada Allah maka Allah pasti akan memberinya kecukupan. "Š•. Ath $halaŒ : ƒ# emudian, masih pendapat Ibnu !aŒ~Œ al Īd, bahwa seberapa besar ketergantungan seseorang kepada selain Allah baik dalam hatinya maupun dalam anganangannya, maka sebesar itu pula ia telah menjauhkan diri dari Allah untuk
ˆˆ •ulayman bin Muhammad al }uhaymid, Nawawiyah . "Maktabah •yamilah#, ˆ€.
Sharh al-Arba’īn al-
ˆ Ibnu !aŒ~Œ alĪd, Sharh al-Arba’īn& " Maktabah •yamilah#, ƒ. ˆ‚ Ibid.
bergantung kepada sesuatu yang tidak kuasa memberinya manxaat atau kerugian. ˆ’ Hal ini sesuai dengan sabda abi ṣalla Allah ‘alayhi wa sallam pula dalam lanjutan hadis ini, beliau menegaskan : qetahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kita peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. |egitu pula dalam hal kerugian, qniscaya tidak akan membahayakan kita kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Inilah yang oleh Ibnu !aŒ~Œ al Īd disebut iman kepada takdir.ˆ† •abda abi “alla Allah alayhi wa sallam: q•egenap pena telah diangkat dan lembaranlembaran telah kering, menguatkan keterangan diatas, dan maksudnya bahwa segala yang terjadi adalah sudah digariskan alam takdir kehidupan. !. Kesim$ulan
8alam pentakhrijan ang penulis lakukan pada hadis -rba19n 'a!a!9 n"m"r sembilan melalui peri!aatan Imam irmidh9 dalam kitab sunanna, penulis berkesimpulan baha! hadis tersebut adalah ṣ aḥ iḥ karena memenuhi lima sarat diterimana suatu hadis. &e;ara sambungna sanad, enam ra!i ang penulis bahas memang hidup semasa dan pernah terjadi transisi hadis diantara mereka. &e;ara tḥiqaḥ, penulis menemukan pujian dan berbagai pernataan dari para ulama di bidangna. &e;ara ke#dabit #an penulis tidak menemukan k"mentar ulama ang mengatakan adana hafalan ang kurang atau jelek dari salah satu ra!i diatas. &e;ara ṣḥād , penulis tidak menemukan pertentangan dari beberapa redaksi ang berbeda, dan justru bisa dk"mpr"mikan. &e;ara illat, penulis tidak menemukan illat dan tidak
ˆ’ Ibid. ˆ† Ibid, ˆ.
menemukan k"menatar ulama tntang adana illat dari hadis maupun ra!i#ra!i hadis tersebut. &ehingga hadis ini se;ara kualitas adalah diterima hadisna.
DATAR cSTAKA
Al~ bin Ism‹~l bin •ayyid alMurs~, Al-Muḥ kam wa alMuḥ īṭ al-A’+6m& "|airut: !r alutub alIlmiyyah, ………#, :L’ˆ. Ajal~ "al#, A”mad bin Abdullah. Ma’rifat Madinah: Maktabat al!r, L€† M.
al-Thiāt .
AsŒalan~ "al#, Ibnu Ḥ ajar. al“imah, tt.
$tp: !r
•yamilah. Ayn~ "al#, |adrudd~n. •yamilah.
Tarīb al-Tahdhīb.
. Tahdhīb
al-Tahdhīb.
Maktabah
Ma!hānī al-Akhyār .
Maktabah
!hahab~ "al#, Ḥ usayn. Siyar •yamilah.
A’lām al-Nubalā’ .
Maktabah
!ruŒu{n~ "al#, Ab‘ alḤ asan Al~. Al-Mu’talif Mukhtalif. Maktabah •yamilah.
wa al-
Ibnu
|airut:
Hanbal, A”mad. Musnad Muassasah alzislah, L€€€M.
Īd "al#, Ibnu !aŒ~Œ, •yamilah.
A*mad.
Sharh al-Arba’īn.
Maktabah
}uhaymid "al#, •ulayman bin Muhammad. Sharh Arba’īn al-Nawawiyah. Maktabah •yamilah. Mlik~ "al#, Muhammad Alaw~. Malang: Haiah al& axwah, tt.
Al-Manhal
al-
al-$aṭīf .
Mu~ "al#, ‡usux bin ak~ Abdurrahmn. Tahdhīb amāl. |eirut: Muassasat alzislah, L€†… M.
al-
•b‘n~ "al#, Al~. Tafsīr Ayāt al-A*kām. |eirut: !r al utub alIslamiyah, L€€€ M. •hakhaw~ "al#, •hamshudd~n. athul Mu!hīth. }ebanon: !r alutub alIlmiyah, Lˆ…ƒ H. •uy‘ti "al#, vall al!~n. •yamilah.
)āmi’ al-)awāmi’ .
Maktabah
$am~m~ "al#, Ab‘ ‡a‹l. Musnad Abī 5a’lā. !amaskus: !r alMa‹m‘n li al$urth. L€†ˆ M. $irmidh~ "al#, Muhammad bin Īs. Maktabah •yamilah.
Sunan Tirmidhī .