PENGANTAR GIZI MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Gizi adalah suatu suatu proses proses organi organisme sme menggu menggunaka nakan n makanan makanan yang yang dikons dikonsums umsii secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengel pengeluar uaran an zat-zat zat-zat yang yang tidak tidak digunak digunakan an untuk untuk memper mempertaha tahanka nkan n kehidupa kehidupan, n, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Tak Tak satu satu pun pun jeni jeniss makan makanan an yang yang meng mengand andun ung g semu semuaa zat zat gizi gizi,, yang yang mamp mampu u membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-s satu-satu atunya nya makanan makanan tunggal tunggal yang yang pentin penting g dalam dalam proses proses tumbuh tumbuh kembang kembang diriny dirinyaa secara wajar dan sehat. Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang yang beranek beranekaa ragam ragam yaitu yaitu makana makanan n yang yang mengan mengandung dung unsurunsur-uns unsur ur zat gizi gizi yang yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi Jadi makan makan makana makanan n yang yang beranek beranekaa ragam ragam akan menjam menjamin in terpenu terpenuhin hinya ya kecukup kecukupan an sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, ayam, daging, daging, susu susu serta serta hasil hasil olahan, olahan, sepert sepertii keju. keju. Zat pemban pembangun gun berper berperan an sangat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Makana Makanan n sumber sumber zat pengat pengatur ur adalah adalah semua semua sayursayur-say sayura uran n dan buah-bu buah-buaha ahan. n. Maka Makana nan n ini ini meng mengan andu dung ng berb berbag agai ai vita vitam min dan dan mine minera ral, l, yang yang berp berper eran an untu untuk k melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Perumusan Masalah
Status Status gizi adalah Ekspre Ekspresi si dari dari keadaan keadaan keseim keseimbang bangan an dalam dalam bentuk bentuk variab variabel el tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh. Macam-macam penilaian status gizi :
1. Penilaian status gizi secara langsung Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. a. Antropometri
1) Pengertian Secara Secara umum umum antrop antropome ometri tri artiny artinyaa ukuran ukuran tubuh tubuh manusi manusia. a. Ditinj Ditinjau au dari dari sudut sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. 2) Penggunaan Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. 3) Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan seharihari yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat. Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. badan . Penggunaan IMT hanya untuk orang o rang dewasa berumur > 18 tahu tahun n dan dan tida tidak k dapa dapatt dite ditera rapka pkan n pada pada bayi, bayi, anak anak,, rema remaja ja,, ibu ibu hami hamil, l, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut: Berat Badan (Kg) IMT = —————————— ——————————————————————————Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan Ba dan (m) Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: :
Kurus Kurus Normal Gemuk Obes
Kategori Kekurangan berat badan tingkat berat sekali sekali Kekurangan Kekurangan berat badan tingkat tingkat ringan ringan Normal Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat
IMT <> 17,0 – 18,4 18,5 – 25,0 25,1 – 27,0 > 27,0
Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang berat badannya yaitu : jika ≤ 2500 gram maka dikategorikan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) jika 2500 – 3900 gram Normal dan jika ≥ 4000 gram dianggap gizi lebih. Untuk Wanita hamil jika LILA (LLA) atau Lingkar lengan atas <> b. Klinis
1) Pengertian Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masy masyara arakat kat.. Meto Metode de ini ini dida didasa sark rkan an atas atas peru peruba bahan han-p -per erub ubaha ahan n yang yang terj terjad adii yang yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. 2) Penggunaan Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari dari kekur kekurang angan an sala salah h satu satu atau atau lebi lebih h zat gizi gizi.. Di samp sampin ing g itu itu digu diguna nakan kan untu untuk k mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.
c. Biokimia
1) Pengertian Penila Penilaian ian status status gizi gizi dengan dengan biokim biokimia ia adalah adalah pemeri pemeriksa ksaan an spesim spesimen en yang yang diuji diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. 2) Penggunaan Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik. d. Biofisik
1) Pengertian Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. 2) Penggunaan Umumny Umumnyaa dapat dapat diguna digunaakan akan dalam dalam situas situasii terten tertentu tu sepert sepertii kejadi kejadian an buta buta senja senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap. 2. Penilaian gizi secara tidak langsung
Peni Penila laia ian n stat status us gizi gizi seca secara ra tidak tidak langs langsung ung dapat dapat diba dibagi gi tiga tiga yait yaitu u : Surv Survei ei Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. a. Survei Konsumsi Makanan
1) Pengertian Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. 2) Penggunaan Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
b. Statistik Vital
1) Pengertian Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan beberapa stati statisti stik k kesehat kesehatan an sepert sepertii angka angka kemati kematian an berdas berdasark arkan an umur, umur, angka angka kesaki kesakitan tan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan. 2) Penggunaan Penggu Pengguna naan anny nyaa dipe dipert rtim imba bangk ngkan an sebag sebagai ai bagi bagian an dari dari indi indika kato torr pengukuran status gizi masyarakat.
tidak tidak lang langsu sung ng
c. Faktor Ekologi
1) Pengertian Bengoa mengungkapkan mengungkapkan bahwa malnutrisi malnutrisi merupakan merupakan masalah masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll. 2) Penggunaan Pengukur Pengukuran an faktor faktor ekologi ekologi dipanda dipandang ng sangat sangat penting penting untuk untuk menget mengetahui ahui penyebab penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi. Penjelasan Masalah
United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus kehid kehidup upan an.. Pada Pada baga bagan n 1 dapat dapat dili diliha hatt kelom kelompo pok k pendu penduduk duk yang yang perlu perlu menda mendapa patt perhatian pada upaya perbaikan gizi. Pada bagan 1 ini diperlihatkan juga faktor yang mempeng mempengaru aruhi hi membur memburukny uknyaa keadaan keadaan gizi, gizi, yaitu yaitu pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang tidak tidak memadai, penyakit infeksi, pola asuh, konsumsi makanan yang kurang, dan lain-lain yang pada akhirnya berdampak pada kematian. KETERANGAN :
WUS = Wanita Usia Subur BUMIL = Ibu Hamil MP- ASI = Makanan Pendamping ASI BB = Berat Badan
KEK = Kurang energi kronis KEP = Kurang Energi dan Protein BBLR = Berat Bayi Lahir Rendah MMR = Maternal Mortality Rate = Angka Kematian K ematian Ibu Melahirkan IMR = Infant Mortality Rate = Angka Kematian K ematian Bayi (anak usia <> ASI Eksklusif = Pemberian kepada bayi hanya ASI saja (sampai 6 bulan)
BAB II LANDASAN TEORITIS
Gizi dan fungsinya Dalam Dalam kehidupa kehidupan n manusi manusiaa sehari sehari-ha -hari, ri,ora orang ng tidak tidak terlep terlepas as dari dari makan, makan, karena karena maka makan n adal adalah ah sala salah h satu satu pers persya yara rata tan n poko pokok k untu untuk k manu manusi sia, a,di disa samp mpin ing g udar udaraa oksigen.empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk : 1. memeli memelihar haraa proses proses tubuh dalam pertumb pertumbuhan uhan /perkemb /perkembanga angan n serta serta menggan mengganti ti jaringan tubuh yang rusak. 1. Memperoleh Memperoleh energi guna melakuakan melakuakan kegiatan kegiatan sehari sehari-hari -hari 2. Mengat Mengatur ur metaboli metabolisme sme dan mengat mengatur ur berbaga berbagaii keseim keseimban bangan gan air. Mineral Mineral dan cairan tubuh yang lain. 3. Berperan Berperan didalam didalam makanisme makanisme pertaha pertahanan nan tubuh terhada terhadap p berbagai berbagai penyakit. penyakit. Agar makanan dapat berfungsi berfungsi seperti ini,maka makanan makanan yang kita makan seharihari tidak hanya sekedar makanan. Makanan harus mengadung zat-zat tertentui sehingga memenuhi memenuhi fungsi fungsi tersebut. tersebut. Dan zat-zat zat-zat ini disebut gizi. Dengan perkataan perkataan lain makanan yang yang kita kita makan makan sehari sehari-ha -harji rji harus harus dapat dapat memeli memelihar haraa dan mening meningkat katkan kan kesehat kesehatan. an. (Achmad Djaeni, 1987)
BAB III PEMBAHASAN Permasalahan Gizi Masyarakat :
Permasalahan Gizi Masyarakat dapat dilihat pada bagan berikut : UNICEF UNICEF (1988) (1988) telah telah mengemb mengembang angkan kan kerangk kerangkaa konsep konsep makro makro (liha (lihatt skema. skema.)) sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh: 1. Penyebab langsung Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat mendapat cukup makanan tetapi sering menderita menderita sakit, sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. 2. Penyebab tidak langsung Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu : – Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya. •
•
Pola Pola penga pengasu suha han n anak anak kura kurang ng mema memadai dai.. Setia Setiap p kelua keluarg rgaa dan dan maya mayarak rakat at diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial. Pela Pelaya yanan nan keseha kesehata tan n dan ling lingkun kunga gan n kuran kurang g mema memadai dai.. Sist Sistim im pelay pelayana anan n kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
Ketiga Ketiga faktor faktor terseb tersebut ut berkai berkaitan tan dengan dengan tingka tingkatt pendid pendidika ikan, n, penget pengetahu ahuan an dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. 3. Pokok masalah di masyarakat Kurang Kurangnya nya pember pemberday dayaan aan keluar keluarga ga dan kurangn kurangnya ya pemanf pemanfaat aatan an sumber sumber daya daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak langsung.
4. Akar masalah Kurang Kurangnya nya pember pemberday dayaan aan wanit wanitaa dan keluar keluarga ga serta serta kurang kurangnya nya pemanf pemanfaat aatan an sumber sumber daya daya masya masyaraka rakatt terkai terkaitt dengan dengan mening meningkatn katnya ya pengangg penganggura uran, n, inflas inflasii dan kemisk kemiskina inan n yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh krisis krisis ekonomi ekonomi,, polit politik ik dan keresa keresahan han sosial sosial yang yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu munculnya kasuskasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidak memadai. Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) adalah berat badan bayi baru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada anak balita akan mengakibatkan marasmus, kwash kwashio iork rkor or atau atau mara marasm smic ic-k -kwa wash shio iork rkor or dan dan sela selanju njutn tnya ya akan akan terj terjad adii gangg gangguan uan pertumbuhan pada anak usia sekolah. Anak balita yang sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan memband membanding ingkan kan antara antara berat berat badan badan menuru menurutt umur umur atau atau berat berat badan badan menuru menurutt tinggi tinggi,, apabila sesuai dengan standar anak disebut Gizi Baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut Gizi Kurang, sedangkan jika jauh di bawah standar disebut Gizi Buruk. Bila gizi buruk disertai dengan tandatanda klinis seperti ; wajah sangat sang at kurus, muka seperti orang tua, perut cekung, kulit keriput disebut Marasmus, dan bila ada bengkak terutama pada kaki, wajah membulat dan sembab disebut Kwashiorkor. Marasmus dan Kwashiorkor atau Marasmus Kwashiorkor dikenal di masyarakat sebagai “busung lapar” . Gizi mikro (khususnya Kurang Vitamin A, Anemia Gizi Besi, dan Gangguan Akibat Kurang Yodium). Menurut Hadi (2005), Indonesia mengalami beban ganda masalah gizi yaitu masih banyak masyarakat yang kekurangan gizi, tapi di sisi lain terjadi gizi lebih. 1. Solusi Permasalahan Gizi Masyarakat
a. Menurut Hadi (2005), solusi yang bisa kita lakukan adalah berperan bersama-sama. Pera Peran n Peme Pemeri rint ntah ah dan dan Wa Waki kill Raky Rakyat at (DPR (DPRD/ D/DPR DPR). ). Kabu Kabupa pate ten n Kota Kota daer daerah ah membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, misalnya kebijakan yang mempunyai filoso filosofi fi yang yang baik baik “menol “menolong ong bayi bayi dan keluar keluarga ga miski miskin n agar tidak kekura kekurangan ngan gizi gizi dengan memberikan Makanan Pendamping (MP) ASI. Peran Peran Pergur Perguruan uan Tinggi Tinggi. Pera Peran n perg pergur urua uan n ting tinggi gi juga juga sanga sangatt pent pentin ing g dalam dalam memberikan kritik maupun saran bagi pemerintah agar supaya pembangunan kesehatan tidak menyimpang dan tuntutan masalah yang riil berada di tengah-tengah masyarakat, mengambil mengambil peranan peranan dalam mendefinisikan mendefinisikan ulang kompetensi kompetensi ahli gizi Indonesia dan memformulas memformulasikanny ikannyaa dalam bentuk kurikulum kurikulum pendidikan tinggi tinggi yang dapat memenuhi tuntutan zaman.
a. Menurut Azwar (2004). Solusi yang bisa dilakukan adalah : 1. Upaya Upaya perbaika perbaikan n gizi gizi akan lebih efekti efektiff jika merupaka merupakan n bagian bagian dari kebija kebijakan kan penangulangan kemiskinan dan pembangunan SDM. Membiarkan penduduk mende enderrita ita masal asalah ah kura kurang ng gizi gizi akan akan mengh engham amba batt penc pencap apai aian an tujua ujuan n pembangunan dalam hal pengurangan kemiskinan. Berbagai pihak terkait perlu memaham memahamii proble problem m masala masalah h gizi gizi dan dampak dampak yang yang ditimb ditimbulka ulkan n begitu begitu juga juga sebaliknya, bagaimana pembangunan berbagai sektor memberi Dampak kepada perbaikan status gizi. Oleh karena itu tujuan pembangunan beserta target yang ditetapkan ditetapkan di bidang perbaikan gizi memerlukan memerlukan keterlibatan keterlibatan seluruh seluruh sektor terkait. 1. Dibu Dibutu tuhk hkan an adan adany ya kebi kebija jaka kan n khus khusus us untu untuk k memp memper erce cepa patt laju laju perc percep epat atan an peningkatan status gizi. Dengan peningkatan status gizi masyarakat diharapkan kece kecerd rdas asan an,, keta ketaha hana nan n fisi fisik k dan prod produkt uktiv ivit itas as kerj kerjaa meni mening ngkat kat,, sehi sehing ngga ga hambatan peningkatan ekonomi dapat diminimalkan. 1. Pelaks Pelaksanaa anaan n program program gizi hendakny hendaknyaa berdas berdasark arkan an kajian kajian ‘best practice’ (efektif dan efisien) dan lokal spesifik. Intervensi yang dipilih dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti: target yang spesifik tetapi membawa manfaat yang besar, waktu yang tepat misalnya pemberian Yodium pada wanita hamil di daerah endemis berat GAKY dapat mencegah cacat permanen baik pada fisik maupun maupun intele intelektu ktual al bagi bayi bayi yang yang dilahi dilahirka rkan. n. Pada keluar keluarga ga miski miskin n upaya upaya pemenuhan gizi diupayakan melalui pembiayaan publik. 1. Pengam Pengambil bil keputusa keputusan n di setiap setiap tingkat tingkat menggunak menggunakan an inform informasi asi yang akurat akurat dan evidence evidence base dalam menentukan menentukan kebijakannya. kebijakannya. Diperlukan Diperlukan sistem sistem informasi informasi yang yang baik, baik, tepat tepat waktu waktu dan akurat akurat.. Disamp Disamping ing pelaks pelaksana anaan an monit monitori oring ng dan evaluasi yang baik dan kajian-kajian intervensi melalui kaidah-kaidah yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. Meng Mengem emba bang ngka kan n kemampuan (capacity building) dalam upaya penanggulangan masalah masalah gizi, gizi, baik baik kemamp kemampuan uan teknis teknis maupun maupun kemamp kemampuan uan manajem manajemen. en. Gizi Gizi bukan satu-satunya faktor yang berperan untuk pembangunan sumber daya manusi manusia, a, oleh oleh karena karena itu diperl diperluka ukan n bebera beberapa pa aspek aspek yang yang saling saling menduk mendukung ung sehingga sehingga terjadi terjadi integrasi integrasi yang saling saling sinergi, sinergi, misalnya misalnya kesehatan, kesehatan, pertanian, pertanian, pendidikan diintegrasikan dalam suatu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan. 3. Meningkatkan Meningkatkan upaya upaya penggalia penggalian n dan mobilisas mobilisasii sumber sumber daya untuk untuk melaksanak melaksanakan an upaya perbaikan gizi yang lebih efektif melalui kemitraan dengan swasta, LSM dan masyarakat
Konsep Dasar Ilmu Gizi Tujua Tujuan n pemb pembel elaja ajara ran n adal adalah ah diha dihara rapk pkan an maha mahasi sisw swaa diakh diakhir ir perk perkul ulia iahan han dapa dapatt menjelaskan konsep dasar ilmu gizi. Materi ini akan membahas beberapa pokok bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain : 1. 2. 3. 4. 5.
Bebera Beberapa pa penger pengertia tian/ n/ istila istilah h dalam dalam gizi. gizi. Sejara Sejarah h perk perkemb embang angan an ilm ilmu u gizi. gizi. Ruan Ruang g ling lingkup kup ilmu ilmu gizi gizi.. Pengel Pengelomp ompokan okan zat zat gizi gizi menur menurut ut kebutu kebutuhan han.. Fung Fungsi si zat zat gizi gizi..
Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi
1. Ilmu Gizi ( Nutrience Science) Science) adalah adalah ilmu ilmu yang yang mempel mempelaja ajari ri segala segala sesuat sesuatu u tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. 2. Zat Gi Gizi ( Nutrients) Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. 3. Gizi ( Nutrition) Nutrition) adalah adalah suatu suatu proses proses organi organisme sme menggun menggunaka akan n makana makanan n yang yang dikon dikonsu sums msii secar secaraa norma normall mela melalu luii pros proses es dige digest sti, i, abso absorp rpsi si,, tran transp spor orta tasi si,, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahan mempertahankan kan kehidupan, kehidupan, pertumbuhan pertumbuhan dan fungsi fungsi normal normal dri organ-organ, organ-organ, serta menghasilkan energi. 4. Pangan adalah adalah istila istilah h umum untuk untuk semua semua bahan yang yang dapat dijadi dijadikan kan makanan. makanan. 5. Makanan Makanan adalah bahan bahan selain selain obat obat yang mengandun mengandung g zat-zat zat-zat gizi dan dan atau unsurunsurunsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. 6. Bahan Bahan makanan makanan adala adalah h makanan makanan dalam dalam keadaa keadaan n mentah. mentah. 7. Stat Status us gizi gizi adal adalah ah kead keadaa aan n tubu tubuh h seba sebaga gaii akib akibat at kons konsum umsi si maka makana nan n dan dan penggunaan zat-zat gizi. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza Arab ghidza,, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food Inggris, food menyatakan menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu : 1. Secara Secara Klasik Klasik : gizi gizi hanya dihubungk dihubungkan an dengan kesehat kesehatan an tubuh (menye (menyediak diakan an ener energi gi,, memb membang angun un,, meme memeli liha hara ra jari jaring ngan an tubu tubuh, h, menga mengatu turr pros proses es-p -pro rose sess kehidupan dalam tubuh). 2. Sekar Sekaran ang g : sela selain in untuk untuk kese keseha hata tan, n, juga juga dika dikait itka kan n deng dengan an poten potensi si ekon ekonom omii seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Univer Universit sitas as Columb Columbia, ia, New York, York, AS. Pada zaman zaman purba, purba, makana makanan n penting penting untuk untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang yang menya menyataka takan n bahwa bahwa makana makanan n sebagai sebagai panas panas yang yang dibutu dibutuhkan hkan manusi manusia, a, artiny artinyaa manusia butuh makan. Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain: 1. Penelitian Penelitian tentang tentang Pernafasa Pernafasan n dan Kalorimetr Kalorimetrii – Pertama Pertama dipelajari dipelajari oleh oleh Antoine Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi energi makanan makanan yang yang melipu meliputi ti proses proses pernaf pernafasa asan, n, oksida oksidasi si dan kalori kalorimet metri. ri. Kemu Kemudi dian an berk berkem emba bang ng hingg hinggaa awal awal abad abad 20, 20, adan adanya ya pene peneli liti tian an tent tentan ang g pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok. 2. Penemu Penemuan an Mineral Mineral – Sejak Sejak lama mineral mineral telah telah diketahu diketahuii dalam dalam tulang tulang dan gigi. gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup. 3. Penemu Penemuan an Vitami Vitamin n – Awal abad abad 20, vitamin vitamin sudah sudah dikenal dikenal.. Sejak tahun tahun 18871905 1905 munc muncul ul penel penelit itia iann-pen penel elit itia ian n denga dengan n maka makanan nan yang yang dimu dimurn rnik ikan an dan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial. 4. Penelitian Penelitian Tingkat Tingkat Molekular Molekular dan dan Selular Selular – Penelitian Penelitian ini dimula dimulaii tahun 1955, 1955, dan diperoleh diperoleh pengertian pengertian tentang tentang struktur struktur sel yang rumit serta peranan peranan kompleks kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, gizi, perana peranan n biolog biologik ik spesif spesifik, ik, penetap penetapan an kebutuh kebutuhan an zat gizi gizi manusi manusiaa dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi. 5. Keadaan Keadaan Sekarang Sekarang – Muncul Muncul konsep-kons konsep-konsep ep baru antara lain: pengaruh pengaruh keturunan keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada Pada bidang bidang teknol teknologi ogi pangan pangan ditemu ditemukan kan : cara cara mengola mengolah h makanan makanan bergiz bergizi, i, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).
Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga. Perkembangan gizi klinis : • • • • • • •
Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien. Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi. Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya. Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien. Suplementasi oral, enteral dan parenteral. Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan. Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).
Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien
Kompon Komponen en terbes terbesar ar dari dari susuna susunan n diet, diet, berfun berfungsi gsi untuk untuk menyup menyuplai lai energi energi dan zat-za zat-zatt esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air. Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari : 1. Karbohi Karbohidra dratt – Glukos Glukosa; a; serat. serat. 2. Lemak/ Lemak/ lipida lipida – Asam linole linoleat at (omega-6); (omega-6); asam linole linolenat nat (omega-3). (omega-3). 3. Prot Protei ein n – Asam Asam-as -asam am amin amino; o; leus leusin in;; isol isoleus eusin in;; lisi lisin; n; meti metion onin in;; feni fenila lala lani nin; n; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial. 4. Minera Minerall – Kalsiu Kalsium; m; fosfor; fosfor; natrium; natrium; kalium; kalium; sulfur; sulfur; klor; magnesiu magnesium; m; zat besi; besi; seleni selenium; um; seng; seng; mangan; mangan; tembaga tembaga;; kobalt; kobalt; iodium iodium;; krom krom fluor; fluor; timah timah;; nikel; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden. 5. Vitamin Vitamin – Vitamin Vitamin A (retinol); (retinol); vitamin vitamin D (kolekalsif (kolekalsiferol) erol);; vitamin vitamin E (tokoferol); (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C. 6. Air
Fungsi Zat Gizi
1. Member Memberii energi energi (zat pembaka pembakar) r) – Karboh Karbohidr idrat, at, lemak lemak dan protein protein,, merupak merupakan an ikatan ikatan organi organik k yang yang mengan mengandung dung karbon karbon yang yang dapat dapat dibaka dibakarr dan dibutu dibutuhkan hkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. 2. Pert Pertum umbu buhan han dan dan pemel pemelih ihar araan aan jari jaringa ngan n tubu tubuh h (zat (zat pemb pemban angun gun)) – Prot Protei ein, n, miner mineral al dan air, air, diperl diperlukan ukan untuk untuk membent membentuk uk sel-se sel-sell baru, baru, memeli memelihar hara, a, dan menganti sel yang rusak. 3. Mengatur Mengatur proses proses tubuh (zat (zat pengatur) pengatur) – Protein, Protein, mineral, mineral, air dan dan vitamin. vitamin. Protein Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.
Konsep Gizi Seimbang Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedu a hal tersebut. Masala Masalah h gizi gizi menye menyebabk babkan an kualita kualitass SDM menjadi menjadi rendah rendah.. Adapun Adapun tujuan tujuan progra program m pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah : 1. Meningkatkan Meningkatkan keters ketersediaan ediaan komoditas komoditas pangan pangan pokok pokok dengan dengan jumlah jumlah yang cukup, cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan. 2. Meningkatkan Meningkatkan penganekaragam penganekaragaman an konsumsi konsumsi pangan untuk memantapkan memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. 3. Meningkatkan Meningkatkan pelayanan pelayanan gizi gizi untuk untuk mencapai mencapai keadaan keadaan gizi gizi yg baik baik dengan dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih. 4. Meningkatkan Meningkatkan kemandi kemandirian rian keluarga keluarga dalam dalam upaya upaya perbaikan perbaikan status status gizi untuk mencapai hidup sehat. Sejarah Gizi Seimbang
Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional di Roma. Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Gizi Seimba Seimbang) ng).. Sebenar Sebenarnya nya di Indone Indonesia sia,, pada pada tahun tahun 1950 1950 pernah pernah diperk diperkena enalka lkan n pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres gizi internasional di Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995.
Slogan 4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk implementasi PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001) Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”. Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga Ketiga,, sumber sumber zat pembang pembangun, un, yaitu yaitu kacang kacang-kac -kacanga angan, n, makanan makanan hewani hewani dan hasil hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang
1. Ekonom Ekonomii (terjang (terjangkau kau dengan dengan keuang keuangan an keluarg keluarga) a) 2. Sosial Sosial budaya budaya (tida (tidak k berte bertenta ntanga ngan) n)
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kond Kondis isii kes keseh ehat atan an Umur Berat badan Aktivitas Kebias Kebiasaan aan makan makan (like (like or disli dislike) ke).. Keters Ketersedi ediaan aan pangan pangan setemp setempat. at.
13 Pesan Umum Gizi Seimbang
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Maka Makanl nlah ah anek anekaa ragam ragam maka makana nan. n. Makanl Makanlah ah makanan makanan untuk untuk memen memenuhi uhi kecukup kecukupan an energi. energi. Makanlah Makanlah makanan makanan sumber sumber karbohidr karbohidrat, at, setengah setengah dari kebutuh kebutuhan an energi. energi. Batasi Batasi konsumsi konsumsi lemak lemak dan minyak minyak sampai sampai seperempa seperempatt dari kecukupan kecukupan energi energi.. Guna Gunakan kan garam garam beryo beryodi dium um.. Makanl Makanlah ah maka makanan nan sumber sumber zat besi. besi. Berikan Berikan ASI saja pada bayi bayi sampai sampai umur umur 6 bulan bulan dan tambahk tambahkan an MP-ASI MP-ASI sesudahnya. 8. Bias Biasak akan an mak makan an pag pagi. i. 9. Minuml Minumlah ah air bersi bersih, h, aman aman yang yang cukup juml jumlahny ahnya. a. 10. Lakukan Lakukan aktivitas fisik fisik secara teratur. 11. Hindari Hindari minuman yang beralkohol beralkohol.. 12. Makanlah Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. kesehatan. 13. Bacalah Bacalah label pada makanan yang dikemas. dikemas.
Bekerja dengan organisasi masyarakat untuk intervensi gizi Keberhasil Keberhasilan an pembangunan pembangunan nasional nasional suatu bangsa ditentukan ditentukan oleh ketersediaa ketersediaan n sumber daya manusia (SDM) yang berkualtias, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan yang prima disamping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekurangan gizi dapat merusak bangsa. Tujuan dari analisis adalah untuk mengetahui kecenderungan masalah gizi dan kesehatan masyarakat serta determinan yang mempengaruhi masalah ini. Analisis Analisis menggunakan data utama dari SUSENAS 1989 sampai dengan 2003, dan data lainnya yang mempunyai informasi status gizi dan kesehatan masyarakat. Kajian dilakukan juga berdasarkan perbedaan antar kabupaten, antar provinsi, serta perbedaan antara perkotaan dan perdesaan. Cara “ Bivariate dan Multivariate” Multivariate” analisis diaplikasikan pada penulisan ini untuk menjelaskan perubahan status gizi dan kesehatan masyarakat serta serta determ determinan inannya nya untuk untuk dapat dapat member memberika ikan n rekome rekomenda ndasi si pada kebijak kebijakan an progra program m perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat dimasa yang akan datang. Hasil kajian ini secara umum menunjukkan bahwa masalah gizi dan kesehatan masy masyara arakat kat masi masih h cuku cukup p domin dominan. an. Dari Dari indi indikat kator or keseh kesehat atan an,, wala walaup upun un terj terjadi adi peningkatan status kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup,
dan menurunnya menurunnya angka kematian kematian bayi dan balita, akan tetapi tetapi masih masih tercatat tercatat sekitar 24% kabupaten/kota dengan angka kematian bayi (AKB) >50 per 1000 lahir hidup. Angka Kematian Tinggi Akibat Kekurangan Gizi Penyebab kematian memasuki tahun 2000 masih didominasi penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit sirkulasi dan pernafasan. Masih rendahnya status kesehatan ini antara lain disebabkan karena faktor lingkungan atau tercemarnya lingkungan air dan udara. Disamping itu, faktor perilaku juga berpengaruh untuk terjadinya penyakit kronis, seperti jantung, kanker, dan lain-lain.
Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut. Hasil Hasil kajian kajian lain yang tidak kalah pentingnya pentingnya adalah semakin semakin jelasnya jelasnya “ fenomena double burden” burden” yang yang menimp menimpaa pendudu penduduk k Indones Indonesia ia teruta terutama ma di wilaya wilayah h perkot perkotaan, aan, ditandai dengan semakin meningkatnya masalah gizi lebih, serta meningkatnya proporsi ibu dengan gizi lebih lebih yang yang mempuny mempunyai ai anak pendek atau kurus. kurus. Makalah Makalah ini juga mendiskusikan asumsi penurunan masalah gizi sampai dengan 2015 dengan berbagai alternatif intervensi.
Pening Peningkat katan an SDM ini untuk untuk masa masa yang yang akan datang perlu dilakuk dilakukan an dengan dengan memperbaiki memperbaiki atau memperkuat memperkuat intervensi intervensi yang ada menjadi menjadi lebih efektif, efektif, bermanfaat bermanfaat untuk untuk kelomp kelompok ok sasara sasaran n teruta terutama ma pendudu penduduk k rawan rawan dan miski miskin. n. Perbai Perbaikan kan kualit kualitas as pelayanan kesehatan dan gizi pada penduduk menjadi prioritas, selain meningkatkan pendidikan dan mengurangi kemiskinan, terutama pada kabupaten/kota yang tingkat keparahannya sangat berat. Pelayanan kesehatan dan gizi untuk yang akan datang juga harus memperhatikan pertumbuhan penduduk perkotaan yang akan membawa berbagai masalah lain. Dengan peningkatan kualitas intervensi kepada masyarakat, diasumsikan penurunan masalah gizi g izi dan kesehatan masyarakat dapat tercapai. Keberhasilan pembangunan nasional
Suatu Suatu bangsa bangsa ditent ditentuka ukan n oleh oleh keters ketersedi ediaan aan sumber sumber daya daya manusi manusiaa (SDM) (SDM) yang yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan yang prima di samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kekurangan gizi dapat merusak kualitas SDM .
Pada saat ini, sebagian besar atau 50% penduduk Indonesia dapat dikatakan tidak saki sakitt akan akan teta tetapi pi juga juga tidak tidak sehat sehat,, umum umumny nyaa dise disebu butt kekur kekuran angan gan gizi gizi.. Keja Kejadi dian an kekurangan gizi sering terluputkan dari penglihatan atau pengamatan biasa, akan tetapi secara perlahan berdampak pada tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita, serta rendahnya umur harapan hidup.
Masa Masa kehami kehamilan lan merupak merupakan an period periodee yang yang sangat sangat menentu menentukan kan kualit kualitas as SDM di masa depan, karena tumbuh tumbuh kembang kembang anak sangat ditentukan ditentukan oleh kondisinya kondisinya saat masa janin dalam kandungan. Akan tetapi perlu diingat bahwa keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan juga jauh sebelumnya, yaitu pada saat remaja atau usia sekolah. Demikian seterusnya status gizi remaja atau usia sekolah ditentukan juga pada kondisi kesehatan dan gizi pada saat lahir dan balita.
United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus kehid kehidup upan an.. Pada Pada baga bagan n 1 dapat dapat dili diliha hatt kelom kelompo pok k pendu penduduk duk yang yang perlu perlu menda mendapa patt perhatian pada upaya perbaikan gizi. Pada bagan 1 ini diperlihatkan juga faktor yang mempeng mempengaru aruhi hi membur memburukny uknyaa keadaan keadaan gizi, gizi, yaitu yaitu pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang tidak tidak memadai, penyakit infeksi, pola asuh, konsumsi makanan yang kurang, dan lain-lain yang pada akhirnya berdampak pada kematian. Untuk Untuk lebih lebih jelas jelas menget mengetahui ahui faktor faktor penyebab penyebab masala masalah h gizi, gizi, bagan bagan 2 di atas atas (Unice (Unicef, f, 1998) 1998) menunj menunjukka ukkan n secara secara sisti sistimat matis is determ determina inan n yang yang berpen berpengar garuh uh pada masalah gizi yang dapat terjadi pada masyarakat. Sehingga upaya perbaikan gizi akan lebih efektif dengan selalu mengkaji faktor penyebab tersebut. Proyeksi Status Gizi Penduduk 2015 Jika status gizi penduduk dapat diperbaiki, maka status kesehatan dapat tercapai. Berikut ini hanya memfokuskan proyeksi status gizi, berdasarkan situasi terakhir 2003 di Indonesia dan dibahas dengan memperhatikan Indonesia Sehat 2010, World Fit for Children 2002, 2002, dan Millenium Development Goal 2015. 2015. Penurunan status gizi tergantung dari banyak faktor.
Berdasarkan uraian sebelumnya dan juga yang tertuang pada bagan 1 dan bagan 2,penyebab yang mendasar adalah: a) Ketahanan Ketahanan pangan pangan tingkat tingkat rumah rumah tangga yang yang tidak memadai memadai.. Kajian pemantauan pemantauan konsumsi makanan tahun 1995 sampai dengan 1998, menyimpulkan (lihat tabel 10): 40-50% rumah tangga mengkonsumsi energi kurang dari 1500 Kkal dan 25% ruma rumah h tang tangga ga meng mengko kons nsum umsi si prot protei ein n 32 gram gram per per oran orang g per per hari hari atau atau mengkonsums mengkonsumsii <70% dari kecukupan yang dianjurkan. dianjurkan. (Widyakarya (Widyakarya Nasional Nasional Pangan dan Gizi/WKNPG, 2000). Berdasarkan SP 2000, diperkirakan jumlah rumah rumah tangga adalah 51.513.364, berarti berarti masalah masalah ketahanan ketahanan pangan melanda melanda 2025 juta rumah tangga di Indonesia. Walaupun ada perbaikan pada tahun 2003 terhadap ketahanan pangan rumah tangga, kajian ini masih menujukkan rasio pengeluaran pangan terhadap pengeluaran total keluarga yang masih tinggi. Paling tidak Indonesia masih menghadapi 20% kabupaten di perdesaan dimana rasio rasio ini masih >75%, dan 63% kabupaten kabupaten dengan rasio pengeluaran pengeluaran pangan/non pangan/non pangan antara 65-75%. b) Ketahanan pangan tingkat rumah tangga ini berkaitan erat dengan kemiskinan, yang yang berdas berdasark arkan an kajian kajian Susenas Susenas 2002, 2002, diketa diketahui hui propor proporsi si penduduk penduduk miski miskin n adalah 18.2% atau 38,4 juta penduduk (BPS, 2002). Sebaran penduduk miskin tingkat kabupaten sangat bervariasi, masih ada sekitar 15% kabupaten dengan persen penduduk miskin > 30%. c) Ketida Ketidak k seimba seimbangan ngan antar wilayah wilayah (kecamat (kecamatan, an, kabupaten kabupaten)) yang yang terli terlihat hat dari variasi prevalensi berat ringannya masalah gizi, masalah kesehatan lainnya, dan masalah kemiskinan. Seperti diungkapan pada uraian sebelumnya bawah ada 75% kabupaten di Indonesia menanggung beban dengan prevalensi gizi kurang pada balita >20%.
d) Tingginya Tingginya angka penyakit penyakit infeksi infeksi yang berkaitan berkaitan dengan dengan sanitasi, sanitasi, lingkunga lingkungan, n, dan pelayanan kesehatan yang tidak memadai, disertai dengan cakupan imunisasi yang masih belum universal. Penyakit infeksi penyebab kurang gizi pada balita antara lain ISPA dan diare. Hasil SDKI tahun 1991, 1994 dan 1997 prevalensi ISPA ISPA tidak tidak menuru menurun n yaitu yaitu masing masing-ma -masin sing g 10%, 10%, 10% dan 9%. Bahkan Bahkan hasil hasil SKRT 2001 prevalensi ISPA sebesar 17%. Sedangkan prevalensi diare SDKI 1991, 1994 dan 1997 juga tidak banyak berbeda dari tahun ketahun yaitu masingmasing 11%, 12% and 10%; dan hasil SKRT 2001 adalah sebesar 11%. e) Cakupan Cakupan progra program m perbaika perbaikan n gizi gizi pada umumnya umumnya rendah, rendah, banyak banyak Posyan Posyandu du yang tidak berfungsi. Pemantauan pertumbuhan hanya dilakukan pada sekitar 30% dari jumlah balita yang ada. f) Pemberi Pemberian an ASI saja pada umumny umumnyaa masih masih rendah, rendah, dan adanya adanya kecend kecenderu erungan ngan yang menurun dari tahun 1995 ke tahun 2003. Lebih lanjut pemberian ASI saja sampai 6 bulan cenderung renda, hanya sekitar 15-17%. Setelah itu pemberian makanan pendamping ASI menjadi masalah dan berakibat pada penghambatan pertumbuhan. g) Masi Masih h ting tinggi giny nyaa prev preval alen ensi si anak anak pende pendek k yang yang menun menunju jukka kkan n masa masala lah h gizi gizi di Indonesia merupakan masalah kronis. h) Masih tingginya tingginya angka kemati kematian an ibu, bayi bayi dan balita, balita, rendahnya rendahnya pendapata pendapatan n dan rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan indeks SDM rendah. i) Rendahn Rendahnya ya pembiay pembiayaan aan untuk keseh kesehata atan n baik dari sektor sektor pemeri pemerinta ntah h dan non pemerintah (tahun 2000: Rp 147.0/kapita/tahun), demikian juga pembiayaan untuk gizi (tahun 2003: Rp 200/kapita/tahun). Dari Dari besara besaran n masala masalah h gizi gizi 2003 dan penyebab penyebab yang multi multi faktor faktor,, maka maka dapat dapat diprediksi proyeksi kecenderungan gizi yad seperti berikut: 1. Proyeksi prevalensi gizi kurang pada balita
Dari uraian sebelumnya, penurunan prevalensi gizi kurang pada balita (berat badan menuru menurutt umur) umur) yang yang dikaji dikaji berdas berdasark arkan an Susenas Susenas 1989 sampai sampai dengan dengan 2003 adalah adalah sebesar 27% atau penurunan prevalensi sekitar 2% per tahun. Telah banyak intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan status gizi pada balita, antara lain pelayanan gizi melalui Posyandu. Dengan meningkatkan upaya pelayanan status gizi terutama berkaitan dengan peningkatan konseling gizi kepada masyarakat, masyarakat, diharapkan diharapkan terjadi terjadi penurunan penurunan prevalensi gizi kurang minimal sama dengan periode sebelumnya atau sebesar 30%. Pada hasil kajian Susenas 2003, prevalensi gizi kurang adalah 19,2% dan gizi buruk 8,3%. Dengan asumsi penurunan 30%, diperkirakan pada tahun 2015 prevalensi gizi kurang menjadi 13,7% dan prevalensi gizi buruk menjadi 5.7% 2. Proyeksi prevalensi gizi kurang (stunting) pada anak baru masuk sekolah
Perubahan Perubahan ukuran fisik penduduk penduduk merupakan merupakan salah satu indikator indikator keberhasilan keberhasilan upaya upaya peningka peningkatan tan kualit kualitas as sumber sumber daya daya manusi manusia. a. Sudah Sudah diketa diketahui hui bersam bersamaa bahwa bahwa dibanyak negara anak-anak tumbuh lebih cepat dari 20-30 tahun yang lalu. Mereka tidak hanya matang lebih awal tetapi juga mencapai pertumbuhan dewasa lebih cepat. Dari
beberapa penelitian yang dilakukan pada beberapa negara, menunjukkan adanya perbedaan tinggi badan antara kelompok usia 20 tahun dan 60 tahun pada pria maupun wanita dewasa setinggi kurang lebih 8 cm. Dinyat Dinyatakan akan pula pula bahwa bahwa pada pada kebany kebanyakan akan negara negara sedang sedang berkem berkembang bang ‘secul ‘secular ar trend” dari kenaikan tinggi badan adalah 1 cm untuk setiap decade semenjak tahun 1850. Perubahan Perubahan ini sangat erat kaitannya kaitannya dengan keadaan lingkungan lingkungan dan perubahan kualitas hidup manusia. Di Indonesia penelitian “secular trend” kenaikan tinggi badan penduduk dari satu waktu tertentu. Informasi yang ada adalah hasil survei ansional 1978 dan 1992 pada anak balita dari 15 provinsi. Dari D ari hasil kedua survei tersebut, dinyatakan bahwa ada perubahan rata rata-r -rat ataa tingg tinggii badan badan sebes sebesar ar 2,3 2,3 cm pada pada anak anak laki laki-l -lak akii dan 2,4 cm pada pada anak anak perempuan dalam jangka waktu 14 tahun. Analisis yang dilakukan pada survei TBABS menunjukkan penurunan prevalensi gizi kurang ( stunting stunting ) pada anak baru masuk sekolah tahun 1994-1999 sebesar 3.7%. Stunting atau pendek merupakan masalah gizi kronis dan pada umumnya penurunan sangat lambat. Pengalaman kenaikan tinggi badan rata-rata dari generasi ke generasi pada negara negara sedang sedang berkem berkembang bang pada pada umumny umumnyaa seting setinggi gi 1 cm dalam dalam period periodee 10 tahun. tahun. Kenaikan tinggi badan rata-rata anak baru masuk sekolah dari tahun 1994 ke tahun 1999 dalam waktu 5 tahun berkisar antara 0.1-0.3 cm. Dengan situasi tahun 1999 dengan penurunan hanya 3,7% dalam kurun waktu 5 tahun, serta menggunakan asumsi yang sama dengan penurunan prevalensi gizi kurang pada balita, yaitu 40% maka pada tahun 2015 prevalensi stunting pada anak baru masuk sekolah diasumsikan akan menjadi 24%. 3. Proyeksi KEK pada Wanita Usia Subur
Berdasarkan kajian Susenas 1999-2003, penurunan proporsi risiko KEK berkisar antara 5-8% dalam kurun waktu 4 tahun tergantung pada kelompok umur. Kelompok wanita usia subur sampai dengan tahun 2003 belum menjadi prioritas program perbaikan gizi. Untuk peningkatan status gizi penduduk, kelompok umur ini terutama pada WUS usia 15 – 19 tahun harus menjadi prioritas untuk masa yang akan datang. Seperti yang terlihat pada Figure 10, 35-40% WUS usia 15-19 tahun berisiko KEK. Inte Interv rvens ensii yang yang dila dilaku kuka kan n untu untuk k kelom kelompo pok k umur umur ini ini mung mungki kin n tida tidak k terl terlal alu u kompleks dibanding intervensi pada balita atau ibu hamil. Akan tetapi intervensi yang dilakuk dilakukan an akan lebih lebih banyak banyak berman bermanfaa faatt untuk untuk membang membangun un sumber sumber daya daya manusi manusiaa generasi mendatang. Dengan menggunakan asumsi penurunan yang terjadi dari tahun 1999 – 2003 untuk kelompok umur 15-19 tahun. Deng Dengan an posis posisii prop propor orsi si resi resiko ko KEK KEK 35% 35% pada pada tahun tahun 2003, 2003, pada pada tahu tahun n 2015 2015 asumsinya akan menjadi 20%. Asumsi penurunan proporsi KEK pada kelompok WUS 15-19 tahun 2015 diharapkan dapat menekan terjadinya BBLR, menurunkan prevalensi gizi kurang pada balita dan juga mempercepat kenaikan tinggi badan anak Indonesia.
4. Proyeksi masalah gizi mikro
Masala Masalah h gizi gizi mikro mikro yang yang sudah sudah terung terungkap kap sampai sampai dengan dengan tahun tahun 2003 adalah masalah KVA, GAKY dan Anemia Gizi. Masih banyak masalah gizi mikro lainnya yang belum terungkap akan tetapi berperan sangat penting terhadap status gizi penduduk, seperti masalah kurang kalsium, kurang asam folat, kurang vitamin B1, kurang zink. Mayori Mayoritas tas interv intervens ensii yang yang telah telah dilaku dilakukan kan untuk untuk mengura mengurangi ngi masala masalah h KVA, KVA, GAKY dan Anemia Gizi di Indonesia masih berkisar pada suplementasi atau pemberian kapsul vitamin A, kapsul yodium, maupun tablet besi. Strategi lain yang jauh lebih efektif seper seperti ti fort fortif ifik ikas asi, i, peny penyul uluha uhan n untuk untuk peng pengane aneka kara ragam gaman an makan makanan an masi masih h belu belum m dilaksanakan. Untuk Untuk proyek proyeksi si masala masalah h gizi gizi mikro mikro sampai sampai dengan dengan tahun tahun 2015 sesuai sesuai dengan dengan inform informasi asi yang yang tersed tersedia ia sampai sampai dengan dengan tahun tahun 2003 ini hanya hanya dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk masalah KVA, GAKY dan anemia gizi. Data dasar untuk keseluruhan masalah gizi mikro untuk waktu mendatang perlu dilakukan, karena informasi untuk kurang kalsium, zink, asam asam folat, folat, vitami vitamin n B1 hanya hanya tersed tersedia ia dari dari hasil hasil inform informasi asi konsums konsumsii makanan makanan pada tingkat rumah tangga yang cenderung defrisit dalam makanan sehari-hari. Pada uraian sebelumnya diketahui masalah KVA pada balita diketahui hanya dari hasil survei 1992. Pada survei tersebut tersebut dinyatakan masalah xeroftalmia xeroftalmia sebagai sebagai dampak dampak dari KVA sudah dinyatakan bebas dari Indonesia, akan tetapi 50% balita masih menderita seru serum m reti retina nall <20 <20 mg, mg, dima dimana na denga dengan n situ situas asii ini ini akan akan dapat dapat mence mencetu tuss kemb kembal alii munculnya kasus xeroftalmia. Dari beberapa laporan, kasus xeroftalmia ternyata sudah mulai muncul kembali, terutama di NTB. Pember Pemberian ian kapsul kapsul vitami vitamin n A pada balita balita diasum diasumsik sikan an belum belum mencap mencapai ai seluru seluruh h balita. Intervensi KVA dengan distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi untuk 5 tahun kedep kedepan an masi masih h dian diangg ggap ap perl perlu, u, sela selain in stra strate tegi gi lain lain fortifikasi, (fortifikasi, penyuluhan, dan penganekaragaman makanan) makanan) mula mulaii diin diinte tens nsif ifkan kan.. Diha Dihara rapk pkan an denga dengan n “mul “multi tipl plee strate strategy” gy” 50% KVA pada balita balita dapat dapat diteka ditekan n menjadi menjadi 25% pada tahun 2015, 2015, atau atau penurunan 50%. Tahu Tahun n 2003 2003 ini ini suda sudah h dila dilaku kuka kan n eval evalua uasi si pena penang nggu gula lang ngan an GAKY GAKY untu untuk k menget mengetahui ahui preval prevalens ensii GAKY GAKY setela setelah h inform informasi asi terakh terakhir ir adalah adalah 9,8% 9,8% pada pada tahun tahun 1996/1998. 1996/1998. pada tahun 1996 diasumsik diasumsikan an prevalensi prevalensi GAKY akan diturunkan sekurangkurangnya 50% pada tahun 2003 setelah intensifikasi proyek penanggulangan GAKY (IP-GAKY) 1997-2003. Akan tetapi, penurunan ini secara nasional tidak terjadi, masih banyak masalah yang belum teratasi secara tuntas dalam penanggulangan ini, antara lain konsumsi garam beryodium tingkat rumah tangga masih belum b elum universal (SUSENAS 2003 menunjukkan hanya 73% rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium).
Selain itu pemantauan pemberian kapsul yodium pada daerah endemik berat dan sedang tidak diketahui sampai sejauh mana kapsul ini diberikan pada kelompok sasaran. Menging Mengingat at masala masalah h GAKY GAKY sangat sangat erat erat kaitan kaitannya nya dengan dengan kandung kandungan an yodium yodium dalam dalam tanah, pada umumnya prevalensi GAKY pada penduduk yang tinggal di daerah endemik berat dan sedang dapat menurun setelah intervensi kapsul yodium dalam periode tertentu dan akan membaik jika konsumsi garam beryodium dapat universal. Akan tetapi jika pemberian kapsul tidak tepat sasaran dan garam beyodium tidak bisa universal, prevalensi GAKY ada kemungkinan akan meningkat lagi. Dengan kondisi ini, ada kemungkinan prevalensi GAKY tidak bisa seratus persen ditanggulangi dalam kurun waktu 12 tahun kedepan (sampai dengan 2015). Diharapkan TGR pada tahun 2015 dapat ditekan menjadi kurang dari 5%. Penanggulangan anemia sampai dengan 2002 masih difokuskan pada ibu hamil. Seperti yang diungkapkan pada uraian sebelumnya prevalensi anemia pada ibu hamil menurun dari 50,9% (1995) menjadi 40% (2001). Penanggulangan anemia untuk yang akan datang diharapkan tidak saja untuk ibu hamil, akan tetapi juga untuk wanita usia subur dalam rangka menekan angka kematian ibu dan meningkatkan produktivitas kerja. Angk Angkaa prev preval alen ensi si anem anemia ia pada pada WUS WUS menu menuru rutt SKRT SKRT 2001 2001 adal adalah ah 27,1 27,1%. %. Diproyeksikan angka ini menjadi 20% pada tahun 2015. Asumsi penurunan hanya sekitar 30% sampai dengan 2015, karena sampai dengan tahun 2002, intervensi penanggulangan anemia pada WUS masih belum intensif. Asumsi Asumsi penurun penurunan an preval prevalens ensii masala masalah h gizi gizi ini perlu perlu disemp disempurn urnaka akan n dengan dengan memper memperhati hatikan kan angka angka kecend kecenderu erungan ngan kemati kematian, an, pola pola penyakit penyakit,, tingka tingkatt konsums konsumsi, i, pendapatan dan pendidikan. Selain itu sampai dengan tahun 2003, masih banyak masalah gizi yang belum terungkap terutama berkaitan dengan masalah gizi mikro lainnya yang mempunyai peran penting dalam perbaikan gizi secara menyeluruh.
Program Perbaikan Gizi Dan Kesehatan Masa Depan Berangk Berangkat at dari dari besarn besarnya ya masala masalah h gizi gizi dan kesehat kesehatan an serta serta bervar bervarias iasiny inyaa faktor faktor penyebab masalah ini antar wilayah, maka diperlukan program yang komprehensif dan terintegrasi baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Jelas sekali kerja sama antar sektor terkait menjadi penting, selain mengurangi aktivitas yang tumpang tindih dan tidak terarah. Berikut ini merupakan pemikiran untuk program yang akan datang, antara lain: 1. Banyak hal yang harus diperkuat untuk melaksanakan program perbaikan gizi, mulai dari dari keters ketersedi ediaan aan data data dan inform informasi asi secara secara period periodik ik untuk untuk dapat dapat digunak digunakan an dalam dalam perencanaan program yang benar dan efektif. Kajian strategi program yang efisien untuk masa masa yang yang data datang ng mutl mutlak ak dipe diperl rluk ukan an,, mula mulaii dari dari tingk tingkat at nasio nasiona nall samp sampai ai deng dengan an kabupaten.
2. Melakuk Melakukan an penangg penanggula ulangan ngan progra program m perbai perbaikan kan gizi gizi dan kesehat kesehatan an yang yang bersif bersifat at preventif untuk jangka panjang, sementara kuratif dapat diberikan pada kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Bentuk program efektif seperti perbaikan perilaku kesehatan dan gizi tingkat keluarga dilakukan secara professional mulai dipikirkan, dan tentunya dengan ketentuan atau kriteria yang spesifik lokal. 3. Melakukan strategi program khusus untuk penanggulangan kemiskinan, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan dalam bentuk strategi pemberdayaan keluarga dan menciptakan kerja sama yang baik dengan swasta. 4. Secara bertahap melakukan peningkatan pendidikan, strategi ini merupakan strategi jangka panjang yang dapat mengangkat Indonesia dari berbagai masalah gizi dan kesehatan. Secara umum prorek KKG bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi serta menurunkan menurunkan tingkat tingkat kesuburan, kesuburan, terutama keluarga keluarga Pra-Sejahter Pra-Sejahteraa dan sejahtera sejahtera –1 di desa tertinggal melalui perubahan perilaku. Secara khusus tujuan proyek ini adalah : Pemberdayaan keluarga dalam bidang kesehatan dan gizi • Peningkatan ekonomi keluarga • Penurunan tingkat kesuburan • Peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar. • Di bidang bidang gizi gizi proyek proyek ini bertuj bertujuan uan untuk untuk mening meningkat katkan kan status status gizi gizi melalu melaluii perubahan perilaku keluarga, secara operasional kegiatan pemberdayaan keluarga di bidang gizi pada 5 propinsi (Sumut, Jambi, Bengkulu, Kalsel dan Kalteng) terintegrasi deng dengan an komp kompon onen en kegi kegiat atan an lain lainny nyaa dala dalam m KKG KKG pada pada tahu tahun n 2000 2000.. Proy Proyek ek ini ini menggunakan pendekatan baru yaitu pendekatan keluarga dimana design program atau kegiatan nya dilakukan secara sistimatis akan menjangkau keluarga , sehingga pukesmas yang selama ini menggunakan pendekatan komunitas perlu melakukan reorientasi sesuai dengan paradigma baru puskesmas. Dalam hal kaitannya kaitannya untuk mempercepat mempercepat proses proses pemberdayaan pemberdayaan masyarakat dan keluarga, kegiatan di bidang gizi yang dikembangkan bermula dari kajian perilaku sadar gizi dan analisis kebutuhan program dilapangan, selanjutnya pengembangan intervensi dilakukan berdasarkan potensi masyarakat yang ada (organisasi/institusi kemsyarakatan, pola ekonomi keluarga ,dll). Untuk menunjang kegiatan pemberdayaan gizi, didukung dengan akses keluarga dalam pelayanan kesehatan , penguatan akses informasi kesehatan dan gizi. Adanya kader keluarga dan TPM yang direkrut dari masyarakat dan keluarga diharapkan akan menjembatani masuknya informasi gizi dalam keluarga. Beberapa kegiatan gizi yang dilakukan antara lain : a. Pendeka Pendekatan tan KIE interp interpers ersonal onal secara secara proakt proaktif if menjang menjangkau kau keluar keluarga ga melalu melaluii Pemetaan keluarga Sadar Gizi (kadarzi) yang ditindaklanjuti dengan konseling . b. Pemberdayaa Pemberdayaan n keluarga/mas keluarga/masyaraka yarakatt untuk menghasilka menghasilkan n makanan makanan balita balita padat gizi. gizi. Kegiat Kegiatan an ini diawal diawalii dengan dengan need assess assessmen ment( t( potens potensii bahan bahan lokal lokal serta serta
komitm komitmen en Pemda Pemda dan masyar masyarakat akat sepert seperti: i: penyedia penyediaan an tempat, tempat, daya daya listr listrik, ik, sustainability), pelatihan kader dan petugas . c. KIE Kadarzi Kadarzi melalui melalui pegembangan pegembangan dan penggandaa penggandaan n media, media, Kampanye Kampanye , dll. dll. d. Pening Peningkat katan an kemampu kemampuan an dan ketrampi ketrampilan lan petugas petugas terutam terutamaa dalam dalam :Peman :Pemantau tauan an pertumbuhan balita, Konseling, tatalaksana kasus gizi buruk , Pembuatan MP-ASI berbasis pangan lokal,penyelenggaaran pelayanan gizi (POZI) e. Kekuatan Beberapa hal yang dianggap menjadi kekuatan adalah; a) Kader keluarga, Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM), merupakan potensi untuk mempercepat proses pendidikan gizi. b) Paket pemberdayaan bidang ekonomi (KUB) merupakan stimulan untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui c) pengem pengembang bangan an usaha usaha ekonom ekonomii bersek bersekala ala kecil. kecil. Diupay Diupayakan akan stimul stimulan an berkai berkaitan tan dengan bidang kesehatan . d) Puskesmas peduli keluarga merupakan pendekatan pelayanan kesehatan yang proaktif menjangkau keluarga (sehat/sakit) e) IPKS IPKS (Ind (Indeks eks Poten Potensi si kelu keluar arga ga seha sehat) t),, meru merupa pakan kan indi indikat kator or yang yang meru merupa paka kan n gambaran adanya partisipasi masyarakat 7(tujuh) indikator kadarzi (menimbang anak) termasuk dalam IPKS. IPKS menjadi salah satu sukses Kepala Daerah. Ke tujuh indikator tersebut adalah : Tersedianya air bersih Tersedianya jamban keluarga Lantai rumah bukan dari tanah Bila ada PUS menjadi peserta KB Bila punya balita mengikuti kegiatan penimbangan Tidak ada anggota keluarga yang merokok Menjadi anggota keluarga dana sehat. a) Bada Badan n Peny Penyan antu tun n Pusk Puskes esma mas/ s/Ba Bada dan n Pedu Peduli li Kese Keseha hata tan n Masy Masyar arak akat at , suat suatu u kelompok masyarakat yang mempunyai b) kepedulian terhadap kesehatan termasuk gizi merupakan mitra kerja puskesmas. c) Badan Badan ini diharap diharapkan kan dapat menyantu menyantuni ni kebutuhan kebutuhan masyarak masyarakat at akan pelaya pelayanan nan kesehatan. d) Tiap Tiap Kabu Kabupat paten en ada ada LSM LSM yang yang diik diikut utse sert rtaka akan n dala dalam m pros prosee pember pemberday dayaan aan keluarga khususnya dalam pembinaan KUB. KUB. Peran Peran TPM teru teruta tama ma dapa dapatt memp memper erkua kuatt TPM TPM agar agar mamp mampu u memf memfas asil ilit itas asii pemberdayaan keluarga.Paket pemberdayaan di bidang kesehatan dan gizi Kesimpulan . 1. Hasil pemetaan kadarzi di beberapa tempat menunjukkan adanya perubahan perilaku kadarzi pada keluarga sasaran. 2. Adanya komitmen Pemda untuk sustainabilitas dan replikabilitas kegiatan pembinaan kadarzi, pembuatan makanan balita/MP-ASI padat gizi.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Gizi adalah suatu suatu proses organisme organisme menggunakan menggunakan makanan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, digesti, absobsi, absobsi, transporta transportasi, si, penyimpanan, penyimpanan, metabolisme metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Dalam kehidupan manusia sehari-hari,orang tidak terlepas dari makan, karena makan adalah adalah salah salah satu satu persya persyarat ratan an pokok pokok untuk untuk manusi manusia,di a,disam samping ping udara udara oksige oksigen.em n.empat pat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk : 1. memeli memelihar haraa proses proses tubuh dalam pertumb pertumbuhan uhan /perkemb /perkembanga angan n serta serta menggan mengganti ti jaringan tubuh yang rusak. 2. Memperoleh Memperoleh energi guna melakuakan melakuakan kegiatan kegiatan sehari sehari-hari -hari 3. Mengat Mengatur ur metaboli metabolisme sme dan mengat mengatur ur berbaga berbagaii keseim keseimban bangan gan air. Mineral Mineral dan cairan tubuh yang lain. 4. Berperan Berperan didalam didalam makanisme makanisme pertaha pertahanan nan tubuh terhada terhadap p berbagai berbagai penyakit. penyakit. B. Saran
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah kesehatan kerja tang telah memberikan tugas makalah ini kepada saya. Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak hal – hal yang kurang jelas baik itu dalam pengumpulan mate materi ri maup maupun un dala dalam m penu penuli lisa san n maka makala lah h ini. ini. Oleh Oleh seba sebab b itu itu peny penyus usun un sang sangat at mengharapkan kritikan, masukan / saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA Supariasa. et.al. 2001. Penilaian 2001. Penilaian Status Gizi. Gizi. Jakarta : EGC. Atmari Atmarita, ta, Tatang Tatang S. Fallah Fallah.. 2004. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat . Makalah pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta 17-19 Mei 2004 Hadi, Hadi, Hama Hamam m (200 (2005) 5).. Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional : Nasional : Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 5 Februari 2005. Azwar. 2004. Kecenderungan 2004. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang ; Datang ; Makalah pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga S adar Gizi, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 27 September 2004
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “INTERVENSI GIZI MASYARAKAT” tepat pada waktunya.makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat persentasidan tuntutan perkembangan ilmu keperawatan yang sesuai dengan perkembangan kurikulum terbaru. Kami ucapkan terima kasih kepada: 1. Dosen Dosen pembi pembimbi mbing ng kami kami ibu Roza Roza Muly Mulyani ani S.Kep S.Kep 2. Kepada Kepada teman-t teman-tema eman n sepe seperju rjuang angan an 3. Kepada Kepada orang orang tua tua kami yang yang telah telah memoti memotivas vasii kami Makalah Makalah ini membahas membahas tentang tentang intervensi intervensi gizi masyarakat masyarakat.penuli .penuliss berharap berharap agar setelah membaca makalah ini,para pembaca dapat memahami dan dapat pengetahuan yang lebih baik. Penu Penuli liss meny menyad adar arii bahw bahwaa sepe sepenu nuhn hny ya maka makala lah h ini ini masih asih bany banyak ak memil emilik ikii kekurangan,untuk itu penulis membuka diri menerima berbagai saran dan kritik demi perbaikan dimasa mendatang. Wassalmmualaikum wr.wb.
Bandar Lampung,12 mei 2010
penulis
DAFTAR ISI KATA PENANTAR DAFTAR ISI BAB I: PENDAHULUAN BAB II: LANDASAN TEORITIS BAB III: PEMBAHASAN BAB IV: PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
……………………………………… i ………………………………………ii ……………………………………… 1 ..……………………………………. 6 ……………………………………… 7 ……………………………………..26 ..…………………………………… 27
“KOMUNITAS” INTERVENSI GIZI MASYARAKAT
KELOMPOK 1: 1. ADIT ADITYA YA KUSU KUSUMA MA NING NINGRU RUM M 2. AR ARDI DILA LA SU SUSA SANT NTI I 3. ENDEN 4. MUH MUHAYAR AYAROH OH 5. SU SUSI SI MARL MARLIN INI I 6. SRI WIDAR DARI 7. RA RATN TNA A CAHY CAHYO O WATI WATI 8. RIKA RIKA NUR NURMA MA YUNIT YUNITA A SARI SARI 9. NIKA NIKADE DEK K DWI DWI NINGS NINGSIH IH 10. TUTI ANJAYA ANJAYANI NI
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) UNIVERSITAS MALAHAYATI T.A 2010/2011