MAKALAH FARMAKOLOGI ANTIVIRUS DAN INTERFERON
DISUSUN OLEH : 1. %. !. 0. 3. #.
Reza Julian Julian Darma Darma 1!1! 1!1!"1!"# "1!"##$. #$. Vi&a Vi&a A'i A'i Ku(umanin Ku(umanin) ) T*a( T*a( 1!1!"1!"" 1!1!"1!""!$. !$. +u,-a ra(e& ra(e&*a *a ra&ama ra&ama 1!1!" 1!1!"1!"!/ 1!"!/$. $. Sin&-a Sin&-a Nilaar Nilaara,ia a,ia Sia)i Sia)ian an 1!1!"1 1!1!"1!"23 !"23$. $. Ni(a A4ella A4ella Na&a(*a Na&a(*a 1!1! 1!1!"1!1 "1!10$. 0$. Ja(min&i Ja(min&i u&ri u&ri De5i De5i 1!1!"1! 1!1!"1!"1#$ "1#$
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MULA6ARMAN SAMARINDA %"13 7A7 I ENDAHULUAN
A. La&a La&arr 7ela8 7ela8an an) )
Menurut Menurut para ahli biologi, biologi, virus merupakan merupakan organisme organisme peralihan peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciriciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukle deoksiribonukleat) at) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. !anos !anoski ki ("#$%) ("#$%) pada tanama tanaman n tembak tembakau, au, dilan&u dilan&utka tkan n M. 'ei&er 'ei&erinc inck k ("#$#) ("#$#),, oern dan *rooch ("#$+) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (ood and mouth diseases), eed ("$) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yello! ever), !ort dan /erelle ("$"+) penemu 'akterioage, 0endell M. 1tanley ("$23) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempela&ari virus disebut virology. virology . 4iru 4iruss adala adalah h paras parasit it beru beruku kura ran n mikr mikros osko kopi pik k yang yang mengi mengin nek eksi si sel sel organi organisme sme biolog biologis is.. 4irus irus hanya hanya dapat dapat berepr bereproduk oduksi si di dalam dalam materi material al hidup hidup dengan dengan mengin menginvas vasii dan mengend mengendali alikan kan sel makhlu makhluk k hidup hidup karena karena virus virus tidak tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. stilah virus biasanya meru&uk meru&uk pada partikel-pa partikel-partike rtikell yang mengineksi mengineksi sel-sel eukariota eukariota (organism (organismee multisel dan banyak &enis organisme sel tunggal), sementara istilah bakterioage atau age digunakan untuk &enis yang menyerang &enis-&enis sel prokariota (bakteri dan organism organismee lain yang tidak berinti sel). 'iasanya virus mengandung mengandung se¨ah kecil kecil asam asam nukleat nukleat (DNA (DNA atau atau NA, NA, tetapi tetapi tidak tidak kombin kombinasi asi keduany keduanya) a) yang yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. 5enom virus menyandi baik protein yang digunakan untu untuk k memuat memuat bahan bahan gene geneti tik k maup maupun un prot protei ein n yang yang dibu dibutu tuhka hkan n dalam dalam daur daur hidupnya. 4irus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat men&alankan men&alankan ungsi biologisny biologisnyaa secara bebas. 6arena 6arena karakteris karakteristik tik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
Menurut Menurut para ahli biologi, biologi, virus merupakan merupakan organisme organisme peralihan peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciriciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukle deoksiribonukleat) at) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. !anos !anoski ki ("#$%) ("#$%) pada tanama tanaman n tembak tembakau, au, dilan&u dilan&utka tkan n M. 'ei&er 'ei&erinc inck k ("#$#) ("#$#),, oern dan *rooch ("#$+) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (ood and mouth diseases), eed ("$) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yello! ever), !ort dan /erelle ("$"+) penemu 'akterioage, 0endell M. 1tanley ("$23) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempela&ari virus disebut virology. virology . 4iru 4iruss adala adalah h paras parasit it beru beruku kura ran n mikr mikros osko kopi pik k yang yang mengi mengin nek eksi si sel sel organi organisme sme biolog biologis is.. 4irus irus hanya hanya dapat dapat berepr bereproduk oduksi si di dalam dalam materi material al hidup hidup dengan dengan mengin menginvas vasii dan mengend mengendali alikan kan sel makhlu makhluk k hidup hidup karena karena virus virus tidak tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. stilah virus biasanya meru&uk meru&uk pada partikel-pa partikel-partike rtikell yang mengineksi mengineksi sel-sel eukariota eukariota (organism (organismee multisel dan banyak &enis organisme sel tunggal), sementara istilah bakterioage atau age digunakan untuk &enis yang menyerang &enis-&enis sel prokariota (bakteri dan organism organismee lain yang tidak berinti sel). 'iasanya virus mengandung mengandung se¨ah kecil kecil asam asam nukleat nukleat (DNA (DNA atau atau NA, NA, tetapi tetapi tidak tidak kombin kombinasi asi keduany keduanya) a) yang yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. 5enom virus menyandi baik protein yang digunakan untu untuk k memuat memuat bahan bahan gene geneti tik k maup maupun un prot protei ein n yang yang dibu dibutu tuhka hkan n dalam dalam daur daur hidupnya. 4irus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat men&alankan men&alankan ungsi biologisny biologisnyaa secara bebas. 6arena 6arena karakteris karakteristik tik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misal (misalnya nya virus virus inlue inluensa nsa dan /4), /4), he!an he!an (misal (misalnya nya virus virus lu burung burung), ), atau atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau7M4). 4irus 4irus merupa merupakan kan organi organisme sme subsel subselula ularr yang yang karena karena ukuranny ukurannyaa sangat sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. 8kurannya lebih kecil daripada bakteri. 6arena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. 1elama 1elama bertahun bertahun-ta -tahun hun terdapa terdapatt anggapan anggapan bah!a bah!a sangat sangatlah lah sulit sulit untuk untuk mendapatkan kemoterapi antivirus dengan selektivitas yang tinggi. 1iklus replikasi viru viruss yang yang dian diangg ggap ap sang sangat at miri mirip p deng dengan an meta metabo boli lism smee norm normal al manu manusi siaa meny menyeb ebab abka kan n seti setiap ap usah usahaa untu untuk k mene meneka kan n repr reprod oduk uksi si viru viruss &uga &uga dapa dapatt membaha membahayak yakan an sel yang terin terineks eksi. i. 'ersam 'ersamaan aan dengan dengan berkem berkembang bangnya nya ilmu ilmu pengetahuan dan pengertian yang lebih dalam mengenai tahap-tahap spesiik dalam replikasi virus sebaga target kemoterapi anti virus, semakin &elas bah!a kemoterapi pada ineksi virus dapat dicapai dan reproduksi virus dapat ditekan dengan
eek
yang
minimal
pada
sel
hospes.
1iklus replikasi virus secara garis besar dapat dibagi men&adi " langkah 9 adsorpsi viru viruss ke sel (pen (pengi gika kata tan, n, attachment ), pene enetrasi virus ke sel, uncoating (dekapsidasi), transkripsi tahap a!al, translasi tahap a!al, replikasi genom virus, transkripsi tahap akhir, assembly virus assembly virus da penglepasan virus. /4 &uga mengalami tahapn tahapn-ta -tahapa hapan n diatas diatas dengan dengan bebrap bebrapaa modii modiikas kasii yaitu yaitu pada pada transk transkrip ripsi si a!al a!al (tahap :) yang digati dengan reverse transcription ; transcription ; translasi a!al (tahap 3) diganti dengan integrasi ; dan tahap akhir (assembly dan peglepasan) ter&adi bersamaan sebagai proses im hospes dan proses-proses yang melibatkan sel hospes yang berperan dalam sintesis protein virus. 1emua proses ini &uga dapat dipertimbangkan sebagai target kemoterapi antivirus. 7. Rumu(an Ma(ala-
". Deinisi virus? %. 5ambar, struktur, serta komponen virus? 2. Mekanisme ker&a virus menyerang organisme hidup? :. Penggolongan obat antivirus? 9. Ma8(u, ,an Tu'uan
". 8ntuk mengetahui &enis-&enis penyakit antivirus. %. 8ntuk mengetahui penggolongan obat antivirus.
7A7 II EM7AHASAN
A. Deini(i Viru(
4irus adalah parasit berukuran mikroskopik yang mengineksi sel organisme biologis. 4irus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya men&adi tak berdaya. 'iasanya virus mengandung se¨ah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. 5enom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. stilah virus biasanya meru&uk pada partikel-partikel yang mengineksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak &enis organisme sel tunggal), sementara istilah bakterioag atau ag digunakan untuk &enis yang menyerang &enis-&enis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). 4irus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat men&alankan ungsi biologisnya secara bebas. 6arena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus inluen>a dan /4), he!an (misalnya virus lu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau).
7. Gam4ar ,an Km;nen Viru(
4irus dapat berbentuk oval, batang (meman&ang), huru , dan dapat &uga berbentuk bulat. 4irus memiliki struktur yang sangat sederhana. 4irus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau NA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut kapsid. 6apsid dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer. 'entuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal. Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus inluen>a, dapat pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus. 1uatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion. 4irus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel. 'entuk virus (bakterioag) terdiri dari kepala, selubung, dan ekor. 6epala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer yang mengelilingi DNA-nya. 1atu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
1elubung ekor berungsi sebagai pengineksi. 1erabut-serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor, berungsi sebagai penerima rangsang. 1elain virus inluen>a, inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian asam nukleat. 1atu rangkaian asam nukleat mengandung 2.3 sampai @. nukleotida. Deoyribonucleid Acid (DNA), dan ibonucleid Acid (NA) adalah substansi genetik yang memba!a kode pe!arisan siat virus. 'erdasarkan penyusun intinya, virus dibedakan men&adi virus DNA dan virus NA. 4irus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. 8kuran virus sekitar % B 2 milimikron, &auh lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu " mikron.
9. Me8ani(me Ker'a Viru( Men*eran) Or)ani(me Hi,u;
4irus akan menyerang sel hidup didalam åan tubuh,kemudian virus yang tersembunyi dan membahayakan ini akan mengambil alih nukleus didalam sel dan
mengubah rantai produksi dan reproduksi untuk keperluan virus
berkembang biak daripada untuk keperluan en>im, hormon, senya!a kimia lainnya didalam sel yang
biasanya digunakan untuk sel itu sendiri.
6emudian virus akan menghasilkan virus yang baru lagi untuk di lepaskan dan keluar dari sel menu&u aliran darah. Namun ada suatu ke&adian unik yang ter&adi, dimana biasanya virus mempengaruhi sel
untuk kepentingan virus itu sendiri, sebagian reaksi
pertahanan dari sel hidup adalah berubah men&adi bentuk yang lebih primiti baik dalam struktur sel maupun dalam metabolisme
oksigen
atau
kimia
bentuk kimia!i, dimana en>im paru
didalam
dinding
sel
akan ikut berubah bentuk &uga men&adi bentuk yang lebih primiti , dimana biasanya metabolisme oksigen ini diperlukan untuk proses kimia didalam sel. Perubahan bentuk dari ensim yang men&adi lebih primiti ini biasanya akan rapuh dan mudah dipengaruhi oleh ionik koloidal perak dalam bentuk peristi!a eek katalis (poten en>im inhibitor). Pengaruh dari ionik koloidal perak, pada sel
hidup yang telah berubah men&adi lebih primitive akan menyebabkan ensim metabolisme
oksigen
mengantarkan
men&adi
keperluan
permanen
oksigen
ke
cacat dalam
sehingga sel
ungsi
men&adi
dari
gagal,
dan virus yang ada di dalam sel akan mati karena ketiadaan oksigen, tubuh sekarang menghasilkan sel mati yang di mengandung virus, dimana virus akan ikut dieliminasi bersama dengan &utaan sel mati yang kegunaannya berakhir setiap hari (bagian proses dari regenerasi sel).
D. en))ln)an O4a& An&i
Cbat antivirus yang akan dibahas dalam tiga bagian besar yaitu pembahasan mengenai 9 ". Antivirus /ervers %. Anti etrovirus 2. Antivirus nluen>a
a. An&i
4irus hervers dihubungkan dengan spectrum luas penyakit penyakit, yaitu bisul dingin, essencevalitis, dan ineksi genital, yang terakhir merupakan bahaya untuk bayi baru lahir selama persalinan. Cbatobat yang eekti terhadap virus ini beker&a selama ase akut ineksi virus dan tidak memberikan eek pada ase laten. 6ecuali oskarnet, obat-obat tersebut adalah analokpurin atau pirimidin yang menghambat sintesis virus DNA. Cbat yang termasuk kedalam antivirus untuk herves adalah sebagai berikut 9 1.$
A=*=l
Acyclovir merupakan obat antivirus yang paling banyak digunakan karena eekti terhadap virus herpers. Mekanisme ker&a dari Acyclovir, suatu analog guanosin yang tidak mempunyai
gugus glukosa, mengalami monoosorilasi dalam sel oleh en>im yang di kode hervers virus, timidinkinase. 6arena itu, sel-sel yang di ineksi virus sangat rentan. Analokmonooat diubah ke bentuk di-dantriosat oleh sel pe&amu. riosatacyclovir berpacu dengan deoksiguanosintrifosfat (d5P) sebagai suatu subsrat untuk DNA polymerase dan masuk ke dalam DNA virus yang menyebabkan terminasi rantai DNA yang premature. katan yang irrevelsibel dari template primer yang mengandung acyclovir ke DNA polymerase melumpuhkan en>im. at ini kurang eekti terhadap en>im pen&amu. esistensi dari Acyclovir,
imidinkinase
yang
sudah
berubah atau berkurang dan polymerase DNA telah ditemukan dalam beberapa strain virus yang resisten. esistensi terhadap acyclovir disebabkan oleh mutasi pada gen timidinkinase virus atau pada gen DNA polymerase. Mekanisme ker&a analog purin dan pirimidin adalah acyclovir dimetabolisme oleh en>im kinase virus men&adi senya!a intermediet. 1enya!a intermediet acyclovir (obat obat
seperti
idosuridin,
sitarabin, vidaradin,
dan
>idovudin)
dimetabolisme lebih lan&ut oleh en>im kinase sel hospes men&adi analog nukleotida, yang beker&a menghambat replikasi virus. ndikasi dari Acyclovir adalah ineksi /14-" dan /14-% baik
local
maupun
sistemik
(termasuk
keratitisherpetic,
herpeticensealitis, herpes genitalia, herpes neonatal, dan herpes labialis.) dan ineksi 44(varisela dan herpes >oster). 6arena kepekaan acyclovir terhadap 44 kurang dibandingkan dengan /14, dosis yang diperlukan untuk terapi kasus varisela dan >oster lebih tinggi daripada terapi ineksi /14. Dosis dari Acyclovir adalah untuk herpes genital yaitu 3 sehari % mg tablet, sedangkan untuk herpes >oster ialah ::mg
sehari. Penggunaan topical untuk keratitis herpetic adalah dalam bentuk krim ophthalmic 2E dank rim 3E untuk herpes labialis. 8ntuk herpes ensealitis, /14 berat lain nya dan ineksi 44 digunakan asiklovirintravena 2mg7kg '' per hari. *armakokinetik dari Acyclovir adalah pemberian obat bisa secara
intravena,
oral
atau
topical.
Fektivitas
pemberian
topical diragukan karena obat tersebar keseluruh tubuh, termasuk cairan serebrospinal. Acyclovir sebagian dimetabolisme men&adi produk yang tidak akti. Fkskresi ke dalam urine ter&adi melalui iltrasi
glomerular
dan
sekresi
tubular.
Fek
samping dari Acyclovir adalah eek sampingnya tergantung pada cara pemberian. Misalnya, iritasi local dapat ter&adi dari pemberian topical, sakit kepala, diare, mual, dan muntah merupakan hasil pemberian oral , gangguan ungsi gin&al dapat timbul pada dosis tinggi atau pasien dehidrasi yang menerima obat secara intravena. %$ . Gan=*=l
5ancyclovir
berbeda
dari
acyclovir
dengan
adanya
penambahan gugus hidroksimetilpadaposisi 2G rantai samping asikliknya. Metabolisme dan mekanisme ker&anya sama dengan acyclovir. Hang sedikit berbeda adalah pada gancyclovir terdapat karbon 2G dengan gugus hidroksil, sehingga masih memunginkan adanya perpan&angan primer dengan template &adi gancyclovir bukanlah DNA chainterminator yang absolute seperti acyclovir. Mekanisme
ker&a dari gancyclovir adalah gancyclovir
diubah men&adi ancyclovirmonoosat oleh en>im ospotranverase yang
dihasilkan
oleh
sel
yang
terineksi sitomegalovirus.
5ancyclovir monoospat merupakan sitrat ospotranverase yang lebih baik dibandingkan dengan acyclovir. 0aktu paruh eliminasi gancyclovirtriospat sedikitnya adalah "% &am, sedangkan acyclovir
hanya "-% &am. Perbedaan inilah yang men&elaskan mengapa gancyclovir lebih superior dibandingkan dengan acyclovir untuk terapi penyakit yang disebabkan oleh sitomegalovirus. esistensi dari gancyclovir adalah 1itomegalovirus
dapat
men&adi resisten terhadap gancyclovir oleh salah satu dari dua mekanisme penurunanosporilasigancyclovir karena mutasi pada ospotranverase virus yang dikode oleh gen 8$+ atau karena mutasi pada DNA polymerasevirus. 4arian virus yang sangat resisten
pada
gancyclovir
disebabkan
karena
mutasi
pada
keduanya ( 5en 8$+ dan DNA polymerase) dan dapat ter&adi resistensi silang terhadap sidoovir atau oskarnet. ndikasi dari 5ancyclovir adalah neksi
IM4,
terutama
IM4 retinitis pada pasien immunocompromised (misalnya 9 AD1), baik
untuk
terapi
atau
pencegahan. 1ediaan
dan
Dosis dari 5ancyclovir adalah untuk induksi diberikan 4 " mg7kg per hari (% J 3 mg7kg, setiap "% &am) selama ":-%" hari,dilan&utkan dengan pemberian maintenanceperoral 2mg per hari (2 J sehari : kapsul K %3 mg). nplantsiintraocular (intravitreal) :,3 mg gancyclovir sebagai terapi local IM4 retinitis. Fek samping dari 5ancyclovir adalah mielosupresi dapat ter&adi pada terapi dengan gancyclovir. Neotropenia ter&adi pada "3: E pasien dan trombositopenia ter&adi pada 3-% E. idovudin dan obat sitotoksik lain dapat meningkatkan resiko toksisitas gancyclovir. Cbat-obat nerotoksik dapat mengganggu ekskresi gancyclovir.
Probenesit
dan acyclovir dapat
mengurangi
klirensrenalgancyclovir. ekombinan koloni stimulatingactor (5I1*, ilgastrim, lenogastrim) dapat menolong dalam penanganan neutropenia yang disebabkan oleh gancyclovir. !$. Fam=*=l
1uatu analog asiklik dari %G deoksiguanosin, merupakan prodruk yang dimetabolisme men&adi cyclovir akti. 1pectrum antivirus sama dengan gancyclovir tetapi !akyu ini disetu&ui hanya untuk pengobatan herpes >oster akut. Cbat eekti peroral. Fek samping dari amcyclovir adalah adanya rasa sakit kepala dan mual. Penelitian
pada
he!an
percobaan
menu&ukan
peningkatan
ter&adinya adenokarsinomamamae dan toksisitastesticular. 0$. Triluri,in
riluridin
telah
menggantikan
obat
terdahulu
yaitu
idoksuridin pada pengobatan topical keratokon&ungtivitis yang disebabkan virus herpes simpleks. 1eperti idoksuridin, analog pirimidin ini masuk dalam DNA virus dan menghentikan ungsinya. 3$. F(8arne&
idak seperti kebanyakan obat antivirus lainnya, oskarnet bukan analog purin atau pirimidin, obat ini adalah osonoormat, suatu derivatepiroosat. Meskipun aktivitas antivirus invitro cukup luas, disetu&ui hanya sebagai pengobatan retinitis sitomegalic pada pasien penderita /4 dengan tanggap imun yang lemah terytama &ika ineksi tersebut resisiten terhadap gancyclovir. *oskarnet beker&a dengan menghamabat polimerese DNA L NA secara reversible, yang mengakhiri elongasi rantai. Mutasi struktur polymerase
menyebabkan
resistensi
virus.
*oskarnet
sukar
diabsorpsi peroral harus disuntikan intravena, dan perlu diberikan berulang untuk menghindari relaps &ika kadarnya turun. ersebar merata di seluruh tubuh. ebih dari "E masuk matriks tulang yang secara lambat dilepaskan. Cbat asli dikeluarkan oleh glamerolus dan sekresi tubular masuk urine. Fek samping dari oskarnet adalah nerotoksisitas, anemia, mual dan demam. 6arena kelasi dengan kation divalent, hipokalsemia, hipomagnesemia &uga ter&adi
selain itu hipokalemia, hipoospatemia, ke&ang, dan aretmia &uga pernah dilaporkan. 4.
An&i Re&r
Antiretrovirus terdiri dari a) Nukleuside everse ranscriptase nhhibiror (N) b) NN (Non Neokleoside everse ranscriptase nhibitor) c) Protease nhibitor (P)
1$.
Nu=le(i,e Re
everse ranskripstase () mengubah NA virus men&adi DNA proviral sebelum bergabung dengan kromosom hospes. 6arena antivirus golongan ini beker&a pada tahap a!al replikasi /4, obat obat golongan ini menghambat ter&adinya ineksi akut sel yang rentan, tapi hanya sedikit bereek pada sel yang telah terineksi /4. 8ntuk dapat beker&a, semua obat golongan N harus mengalami osorilasi oleh en>im sel hospes di sitoplasma. Hang termasuk komplikasi oleh obat obat ini adalah asidosilaktat dan hepatomegali berat dengan steatosis. Hang
termasuk
kedalam
golongan
obat
ini
diantaranya 9 a). Zidovudin
Mekanisme ker&a dari >idovudin adalah targetnya yaitu en>im reverse transcriptase () /4. idovudin beker&a
dengan
cara
menghambat
en>im
reversetranscriptase virus, setelah gugus asidotimidin (A) pada >idovudin mengalami osorilasi. 5ugus A 3G- mono osat akan bergabung pada u&ung 2G rantai DNA virus dan menghambat reaksi reversetranscriptase.
esistensi dari >idovudin adalah resistensi terhadap >idovudin
disebabkan
oleh
mutasi
pada
en>im
reversetranscriptase. erdapat laporan resisitensi silang dengan
analog
nukleosida
lainnya.1pektrum
aktivitas dari >idovudin adalah /4 ("L%). ndikasi dari >idovudin adalah ineksi /4, dalam kombinasi dengan anti /4 lainnya (seperti lamivudin dan abakair).*armakokinetik dari >idovudin
adalah
obat
mudah diabsorpsi setelah pemasukan oral dan &ika diminum bersama makanan, kadar puncak lebih lambat, tetapi ¨ah total obat yang diabsorpsi tidak terpengaruh. Penetrasi mele!ati sa!ar otak darah sangat baik dan obat mempunyai !aktu paruh "&am. 1ebagian besar A mengalami glukuronidasi dalam
hati dan
kemudian
dikeluarkan dalam urine. Dosis dari >idovudin
adalah
idovudin
tersedia
dalam bentuk kapsul " mg, tablet 2 mg dan sirup 3 mg 73ml
disiperoral
@
mg
7
hari.
Fek samping
dari >idovudin adalah anemia, neotropenia, sakit kepala, mual. b). Didanosin
Mekanisme ker&a dari didanosin adalah Cbat ini beker&a
pada
pembentukan
/4
dengan
rantai
DNA
cara
menghentikan
virus.esistensi dari
didanosin adalah resistensi terhadap didanosin disebabkan oleh mutasi pada reverse transcriptase. 1pektrum aktivitas dari didanosin adalah /4 (" L %). ndikasi dari
didanosin adalah
neksi
/4,
terutama ineksi /4 tingkat lan&ut, dalam kombinasi anti
/4 lainnya.*armakokinetik dari didanosin adalah karena siat asamnya, didanosin diberikan sebagai tablet kunyah, buer atau dalam larutan buer. Absorpsi cukup baik &ika diminum
dalam
keadaan
puasa,
karena
makanan
menyebabkan absorpsi kurang. Cbat masuk system sara pusat tetapi kurang dari A. 1ekitar 33E obat diekskresi dalam urine. Dosis dari didanosin adalah tablet dan kapsul salut entericperoral : mg7hari dalam dosis tunggal atau terbagi. Fek
samping dari
didanosin adalah
diare,
pancreatitis, neuripati perier. c). Zalsitabin
Mekanisme beker&a
pada
pembentukan
ker&a dari >alsitabin adalah obat ini
/4
dengan
rantai
DNA
cara
menghentikan
virus.esistensi dari
>alsitabin adalah resistensi terhadap >alsitabindisebakan oleh mutasi pada reversetranscriptase. Dilaporkan ada resisitensi
silang
dengan
lamivudin. 1pektrum
aktivitas dari >alsitabin adalah /4 (" L %). ndikasi dari >alsitabin adalah neksi /4, terutama pada pasien /4 de!asa tingkat lan&ut yang tidak responsive terhadap >idovudin dalam kombinasi dengan anti /4 lainnya (bukan >idanudin). *armakokinetik dari
>alsitabin adalah
>alsitabin
mudah diabsorpsi oral, tetapi makanan atau MACJ I akan menghambat absorpsi didistribusi obat ke seluruh tubuh tetapi penetrasi ke ssp lebih rendah dari yang diperoleh dari A. 1ebagai obat dimetabolisme men&adi DFC618DN yang inakti. 8rin adalah &alan
ekskresi
utama
meskipun
eliminasi
pekal
bersama
metabolitnya. Dosis dari >alsitabin adalah Diberikan peroral %,%3 mg 7 hari(" tablet ,+3 mg tiap # &am). Fek samping dari >alsitabin adalah neuropati perier, stomatitis, ruam dan pancreatitis. d.)
Stavudin
Mekanisme beker&a
pada
ker&a dari
/4
pembentukkan
stavudin adalah
dengan
rantai
DNA
cara
obat
ini
menghentikan
virus.esistensi dari
stavudin adalah disebabkan mutasi pada kodon +3 dan kodon 3. 1pektrum aktivitas dari stavudin adalah /4 tipe " dan %. ndikasi dari stavudin adalah neksi /4 terutama /4 tingkat lan&ut, dikombinasikan dengan anti /4 lainnya. *armakokinetik dari stavudin adalah 1tavudin adalah analog timidin dengan ikatan rangkap antara karbon %G dan 2G dari gula.1tavudin harus diubah oleh kinaseintraselular men&adi triposat yang menghambat transcriptasereverse dan menghentikan rantai DNA. Dosis dari stavudin adalah per oral # mg7hari (" kapsul : mg, setiap "% &am). Fek samping dari
stavudin adalah
neuropatiperiver,
sakit
kepala, mual, ruam. e.)
Lamivudin
Mekanisme ker&a dari lamivudin adalah Cbat ini beker&a pada /4 dan /'4 dengan cara menghentikan
pembentukan
rantai
DNA
virus.
esistensi dari lamivudin adalah disebabkan pada kodon "#:. erdapat laporan adanya resistensi silang
dengan didanosin dan >alsitabin. 1pektrum aktivitas dari lamivudin adalah
/4
(
tipe
"
dan
%
)
dan
/'4. ndikasi dari lamivudin adalah neksi /4 dan /'4, untuk ineksi /4, dalam kombinasi dengan anti /4 lainnya (seperti >idovudin,abakavir). *armakokinetik dari lamivudin adalah ketersediaan hayati lamivudin per oral cukup baik dan bergantung pada ekskresi gin&al. Dosis dari lamivudin adalah per oral 2 mg7 hari ( " tablet "3 mg, % sehari atau " tablet 2 mg "
sehari
).
8ntuk
terapi
/4
lamivudin,
dapat
dikombinasikan dengan >idovudin atau abakavir.Fek samping dari lamivudin adalah sakit kepala dan mual. f)
Emtrisitabin
Mekanisme ker&a dari emtrisitabin adalah merupakan derivate
3-luorinatedlamivudin.
Cbat
ini
diubah
ke bentuk triposat oleh ensim selular. Mekanisme ker&a selan&utnya
sama
dengan
lamivudin.
esistensi dari
emtrisitabin adalah resistensi silang antara lamivudin dan emtrisitabin. ndikasi dari emtrisitabin adalah neksi /4 dan /'4. Dosis dari emtrisitabin adalah per oral " sehari % mg kapsul. Fek samping dari emtrisitabin adalah nyeri abdomen, diare, sakit kepala, mual dan ruam.
g)
Abakavir
Mekanisme ker&a dari abakavir adalah beker&a pada /4 dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.esistensi dari
abakavir adalah disebabkan
mutasi pada kodon "#:,@3,+: dan ""3. 1pektrum
aktivitas dari
abakavir adalah
/4
(
tipe
"
dan
% ). ndikasi dari abakavir adalah neksi /4. Dosis dari abakavir adalah per
oral @mg7hari (% tablet 2
mg). Fek sampingdari abakavir adalah mual ,muntah, diare, reaksi
hipersensiti
(demam, malaise, ruam),
ganguan gastrointestinal. 2).
Non- Nucleoside Reverse ranscri!tase "n#ibitor $NNR")
Merupakan kelas obat yang menghambat aktivitas en>im reverstranscriptase dengan cara berikatan ditempat yang dekat dengan tempat akti en>im dan menginduksi perubahan konormasi pada situs aki ini. 1emuasenya!a NN dimetabolisme oleh sitokrom P:3 sehingga cendrung untuk berinteraksi dengan obat lain. a.)
Nevira!in
Mekanisme ker&a dari nevirapin adalah 'eker&a pada situs
alosterik
. esistensi dari
tempat
ikatan
nevirapin adalah
nonsubtract disebabkan
/4-" oleh
mutasi pada . 1pektrum aktivitasdari nevirapin adalah /4 ( tipe " ). ndikasi dari nevirapin adalah ineksi /4-" dalam kombinasi dengan anti-/4,lainnya terutama N. Dosis dari nevirapin adalah per oral %mg 7hari selama ": hari pertama (satu tablet %mg per hari), kemudian :mg 7 hari (% % mg tablet). Fek samping dari nevirapin adalah ruam, demam, atigue, sakit kepala, somnolens dan peningkatan en>im hati.
b).
Delavirdin
Mekanisme ker&a dari delavirdin adalah sama dengan devirapin.esistensi dari delavirdin adalah disebabkan oleh mutasi pada . idak ada resistensi silang dengan neirapin
dan
eavirens. 1pektrum
delavirdin adalah
/4
tipe
aktivitas dari ". ndikasi dari
delavirdinadalah neksi /4-", dikombinasi dengan anti /4 lainnya terutama N. Dosis dari delavirdin adalah per oral "%mg 7 hari ( % tablet %mg 2 sehari ) dan tersedia dalam bentuk tablet "mg. Fek samping dari delavirdin adalah uam, penningkatan tes ungsi hati, menyebabkan neutropenia. %).
&rotease "n#ibitor $ &" )
1emua P beker&a dengan cara berikatan secara reversible dengan situs akti /4 protease. /4-protease sangat penting untuk inektivitas virus dan penglepasanpoliprotein virus.
/al
ini
menyebabkan
terhambatnya
penglepasan
polipeptida prekusor virus oleh en>im protease sehingga dapat menghambat maturasi virus, maka sel akan menghasilkan partikel virus yang imatur dan tidak virulen. a).
Sakuinavir
Mekanisme ker&a dari sakuinavir adalah sakuinavir beker&a
pada
tahap
transisi
merupakan
/4
proteasepeptidomimeticinhibitor.esistensi dari sakuinavir adalah terhadap sakuinavir disebabkan oleh mutasi pada en>im protease ter&adi resistensi silang dengan P lainnya. 1pektrum aktivitas dari sakuinavir adalah /4 (" L %)ndikasi dari sakuinavir adalah neksi /4, dalam kombinasi dengan anti /4 lain (N dan beberapa P seperti ritonavir).
Dosis dari sakuinavir adalah per oral 2@mg 7 hari (@ kapsul %mg sot kapsul 2 J sehari) atau "#mg 7 hari (2 hard gel capsule 2 J sehari), diberikan bersama dengan makanan atau sampai dengan % &am setelah makan lengkap. Fek samping dari sakuinavir adalah diare, mual, nyeri pada abdomen.
b). Ritonavir
Mekanisme ker&a dari ritonavir adalah sama dengan sakuinavir.esistensi dari
ritonavir adalah
terhadap
ritonavir disebabkan oleh mutasi a!al pada proteasekodon #%. 1pektrum aktivitas dari ritonaviradalah /4 (" L % ). ndikasi 9 neksi /4, dalam kombinasi dengan anti /4 lainnya (N dan P seperti sakuinavir ). Dosis dari ritonavir adalah per oral "%mg 7 hari (@ kapsul "mg, % J sehari bersama dengan makanan ). Fek samping dari ritonavir adalah mual, muntah , dan diare. =.
Antivirus 'ntuk "nfluen(a
Pengobatan untuk inekksi antivirus pada saluran pernapasan termasuk inluen>a tipe A L ', virus sinsitial pernapasan (14). Cbat antivirus nluen>a diantaranya 9
). Amantadin dan Rimantadin
Amantadin dan rimantadin
memiliki
mekanisme
ker&a yang sama. Fikasi keduanya terbatas hanya pada inluen>a A sa&a. Mekanisme
ker&a
dari
Amanatadin
dan
rimantadin adalahAmanatadin dan rimantadin merupakan
antivirus yang beker&a pada protein M% virus, suatu kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh p/. 6anal M% merupakan pintu masuk ion ke virion selama proses uncoating. /al ini menyebabkan destabilisasi ikatan protein serta proses transport DNA virus ke nucleus. 1elain itu, luks kanal ion M% mengatur p/ kompartemen intraseluler, terutama aparatus 5olgi. esistensi
dari
Amanatadin
dan
rimantadin adalah nluen>a A yang resisten terhadap amantadin dan rimantidin belum merupakan masalah klinik, meskipun beberapa isolate virus telah menun&ukkan tingginya angka ter&adinya resistensi tersebut. esistensi ini disebabkan perubahan satu asam amino dari matriks protein M%, resistensi silang ter&adi antara kedua obat. ndikasi
dari
Amanatadin
dan
rimantadin adalah pencegahan dan terapi a!al ineksi virus inluen>a A (Amantadin &uga diindikasi untuk terapi penyakit Parkinson). *armakokinetik
dari
Amanatadin
rimantadin adalah kedua obat mudah Amantadin
tersebar
ke
seluruh
dan
diabsorbsi oral.
tubuh
dab
mudah
menembus ke 11P. imantadin tidak dapat melintasi sa!ardarah-otak se¨ah yang sama. Amantadin tidak dimetabolisme secara luas. Dikeluarkan melalui urine dan dapat menumpuk sampai batas toksik pada pasien gagal gin&al. imantadindimetabolisme seluruhnya oleh hati. Metabolit dan obat asli dikeluarkan oleh gin&al. Dosis
dari
rimantadin adalah Amantadin
Amanatadin dan
rimantadin
dan tersedia
dalam bentuk tablet dan sirup untuk penggunaan oral. Amantadin diberikan dalam dosis % mg per hari ( % " mg kapsul ). imantadin diberikan dalam dosis 2 mg per hari ( % sehari "3 mg tablet). Dosis amantadin harus diturunkan pada pasien dengan insuisiensirenal, namun rimantadin hanya perlu diturunkan pada pasien dengan klirenskreatinin " ml7menit. Fek
samping
dari
Amanatadin
dan
rimantadin adalah eek samping 11P seperti kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi, insomnia, hilang nasu makan. imantadin menyebabkan reaksi 11P lebih sedikit karena tidak
banyak
melintasi
sa!ar
otak
darah.
Fek
neurotoksikamantadin meningkat &ika diberikan bersamaan dengan antihistamin dan obat antikolinergik7psikotropik, terutama pada usia lan&ut. b) "n#ibitor Neuraminidase $ *seltamivir+ Zanamivir )
Merupakan obat antivirus dengan mekanisme ker&a yang sam terhadap virus inluen>a A dan '. 6eduanya merupakan inhibitorneuraminidase yaitu analog asam Nasetilneuraminat ( reseptor permukaan sel virus inluen>a ), dan desain struktur keduanya didasarkan pada struktur neuraminidasevirion. Mekanisme
ker&anya adalah Asam
N-
asetilneuraminat merupakan komponen mukoprotein pada sekresi respirasi, virus berikatan pada mucus, namun yang menyebabkan penetrasi virus ke permukaan sel adalah aktivitas
en>im
neuraminidase Neuraminidase
neuraminidase. mencegah &uga
untuk
/ambatan ter&adinya
penglepasan
terhadap ineksi.
virus
yang
optimaldari sel yang terineksi, penyebaran
virus
dan
yang meningkatkan
intensitas
ineksi.
/ambatan
neuraminidase menurunkan kemungkinan berkembangnya inluen>a
dan
menurunkan
tingkat
keparahan,
&ika
penyakitnya berkembang. esistensi menyebabkan adanya hambatan ikatan pada
obat
dan
pada
hambatan
aktivitas
en>im
neuraminidase. Dapat &uga disebabkan oleh penurunan ainitas ikatan reseptor hemagglutinin sehingga aktivitas neuraminidase tidak memiliki eek pada penglepasan virus pada sel yang terineksi. ndikasinya yaitu terapi dan pencegahan ineksi virus inluen>a A dan Dosis yang dipakai anamivir diberikan per inhalasi dengan dosis % mg per hari (% 3 mg, setiap "% &am) selama 3 hari. Cseltamivir diberikan per oral dengan dosis "3 mg per hari (% +3 mg kapsul, setiap "% &am) selama "3 hari. erapi
dengan >anamivir7oseltamivir dapat diberikan
sea!al mungkin, dalam !aktu :# &am, setelah onset ge&ala. Fek samping dari obat ini adalah pada terapi >anamivir mengakibatkan ge&ala saluran naas dan ge&ala saluran cerna, dapat menimbulkan batuk, bronkospasme dan penurunan ungsi paru reversibel pada beberapa pasien. erapi oseltamivir mengakibatkan mual, muntah, nyeri abdomen , sakit kepala. c) Ribavirin
ibavirin merupakan analog sintetik guanosin, eekti terhadap
virus
NA
dan
DNA. Mekanisme
ker&a
dari ribavirin adalah ribavirin merupakan analog guanosin yang cincin purinnya tidak lengkap. 1etelah mengalami
osorilasiintrasel, ribavirintriosat mengganggu tahap a!al transkripsi elongasimNA
virus, seperti serta
proses capping
menghambat
dan
sintesis
ribonukleoprotein. esistensi dari ribavirin adalah hingga saat ini belum ada catatan mengenai resistensi terhadap ribavirin, namun pada percobaan diaboratorium menggunakan sel, terdapat sel-sel yang tidak dapat mengubah ribavirin men&adi bentuk aktinya. 1pektrum aktivitas dari ribavirin adalah virus DNA dan NA, khusunya orthomyovirus (inluen>a A dan '), para myovirus ( cacar air, respiratory syncytial virus (14) dan arenavirus (assa, unin,dll). ndikasi dari ribavirin adalah terapi ineksi 14 pada bayi dengan resiko tinggi. ibavirin digunakan dalam kombinasi dengan intereron-O7 pegylatedintereron B O untuk terapi ineksi hepatitis I. *armakokinetik dari ribavirin adalah ribavirin inekti diberikan per oral dan intravena. erakhir digunakan sebagai aerosol untuk kondisi
ineksivirus
pernapasan
tertemtu,
seperti
pengobatan ineksi 14. Penelitian distribusi obat pada primate menun&ukkan retensi dalam semua åan otak. Cbat dan metabolitnya dikeluarkan dalam urine. Dosis dari ribavirin adalah per oral dalam dosis #-"% mg per hari untuk terapi ineksi /I47 dalam bentuk aerosol (larutan % mg7ml). Fek samping dari ribavirin adalah pada penggunaan oral 7 suntikan ribavirin termasuk anemia tergantung dosis
pada penderita demam assa. Peningkatan bilirubin &uga telah dilaporkan Aerosol dapat lebih aman meskipun ungsi pernapasan pada bayi dapat memburuk cepat setelah permulaan pengobatan aerosoldan karena itu monitoring sangat perlu. 6arena terdapat eek teratogenikpada he!an percobaan, ribavirin dikontraindikasikan pada kehamilan.
7A7 III ENUTU
!.1 Ke(im;ulan
4irus adalah mikro organisme yang bersiat parasit dengan mengineksi atau memanaatkan sel organisme biologis mahluk hidup lainnya seperti
manusia, he!an, tanaman sebagai inangnya. 4irus tumbuh dan berkembang biak di sel organisme biologis mahluk hidup lain karena virus hanya terdiri dari selubung protein yang terbentuk dari DNA atau NA sa&a dan tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi. 6lasiikasi pembahasan obat antivirus adalah terdiri dari antivirus untuk herpers, antivirus untuk inluen>a, dan antiretrovirus yang terdiri dari nukleuside reverse transcriptase inhhibiror (N), NN (non neokleoside reverse transcriptase inhibitor), dan Protease inhibitor (P), u&uan erapi 4irus adalah menurunkan tingkat keparahan penyakit dan komplikasinya, serta menurunkan kecepatan transmisi virus, sedangkan pasien dengan ineksi virus kronik, tu&uan terapinya adalah mencegah kerusakan oleh virus orgavisceral , terutama hati, paru-paru, saluran pencernaan dan 1istem 1ara Pusat.
!.% Saran
6ami sekelompok sangat menyadari makalah ini belum seluruhnya sempurna hal ini disebabkan hanya beberapa orang sa&a yang menger&akan makalah ini. Cleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersiat konstrukti, untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR USTAKA
Drs.an /oan&ay dan Drs. 6irana ahard&a. %+. Obat-obat Penting ed. 6 depkes RI . akarta. 5una!an, 1uilistia 5an. Dkk. %+. edisi 5. Farmakologi dan erapi. akarta; 5aya baru
6ee, oyce dan /ayes, Fvelyn . "$$@. Farmakologi Pendekatan Proses !epera"atan. akarta; F5I Mary
.Mycek,
Ph.D.
dkk.
"$$3.
Fd.
%. Farmakologi
#lasan
bergambar.akarta; F5I Price, 1ylvia A dan orraine M. 0ilson. %@. Patofisiologi $disi 6 . F5I9 akarta. Priyanto.
%".
*armakologi %asar
#ntuk
&ahasis"a
Farmasi
!epera"atan.eskoni 9 akarta. &ay, an /oan dan 6irana ahard&a. %%. Obat- Obat Penting . 5ramedia9 akarta
7A7 I ENDAHULUAN A. La&ar 7ela8an)
Manusia terus menerus berkontak dengan agen eksternal yang dapat membahayakan &ika masuk ke dalam tubuh. Hang paling serius mikroorganisme
'
penyebab penyakit. ika bakteri atau virus akhirnya masuk ke dalam tubuh, maka tubuh dilengkapi oleh sistem pertahanan internal yang kompleks dan multiasetsistem imun-yang memberi perlindungan terus menerus terhadap invasi oleh agen asing. 1elain itu, permukaan tubuh yang terpa&an ke lingkungan eksternal, misalnya sistem integumen atau kulit, berungsi sebagai lini pertama pertahanan untuk mencegah masuknya mikroorganisme asing. 1istem imun &uga melindungi tubuh dari kanker dan untuk mempermudah perbaikan åan yang rusak. 1istem imun secara tidak langsung berperan dalam homeostasis dengan membantu mempertahankan kesehatan organ-organ yang secara langsung berperan dalam homeostasis. munitas adalah kemampuan tubuh untuk menahan atau menghilangkan benda asing atau sel abnormal yang berpotensi merugikan. 1istem imun suatu sistem pertahanan internal yang berperan kunci dalam mengenal dan menghancurkan atau menetralkan benda-benda di dalam tubuh yang asing bagi
7. Tu'uan
". 8ntuk mengetahui pengertian intereron %. 8ntuk mengetahui mekanisme ker&a dari intereron 2. 8ntuk mengetahui ungsi dari intereron 9. Rumu(an Ma(ala-
". Apakah pengertian dari intereron ? %. 'agaimanakah mekanisme ker&a dari intereron ? 2. Apa sa&a ungsi dari intereron ? :. Apa sa&a manaat intereron ? 3. Apa sa&a eek samping dari intereron ?
7A7 II EM7AHASAN A. Deini(i In&erern
ntereron adalah keluarga dari protein-protein yang ter&adi secara alami yang dibuat dan dikeluarkan oleh sel-sel sistem imun (contohnya, sel-sel darah putih, sel-sel pembunuh alami, ibroblast-ibroblast, dan sel-sel epithelial). 7. Fun)(i In&erern
ntereron, terutama ala dan beta memiliki peranan penting dalam pertahanan terhadap ineksi virus. 1enya!a intereron adalah bagian dari sistem imun non-spesiik dan senya!a tersebut akan terinduksi pada tahap a!al ineksi virus, sebelum sistem imun spesiik merespon ineksi tersebut. Aktivasi protein intereron terkadang dapat menimbulkan kematian sel yang dapat mencegah ineksi lebih lan&ut pada sel.*ungsi lain dari intereron adalah untuk upregulate molekul kompleks histokompatibilitas utama, M/I dan M/I , dan meningkatkan aktivitas immunoproteasome. 9. Jeni(>Jeni( In&erern
erdapat tiga kelas intereron yaitu, ala, beta, dan gamma. a. ntereron-O, dihasilkan oleh leukosit dan berperan sebagai molekul antiviral.Penggunaan intereron-O untuk pera!atan penderita hepatitis ' dan hepatitis I dapat menginduksi hipotiroidisme atau hipertiroidisme, tiroiditis maupun disungsi kelen&ar tiroid. *N-O memiliki eek anti-prolierati dan anti-ibrosis pada sel mesenkimal. b. ntereron-, dihasilkan oleh ibroblas dan dapat beker&a pada hampir semua sel di dalam tubuh manusia. c. ntereron-Q, dihasilkan oleh limosit sel pembantu dan hanya beker&a pada sel sel tertentu, seperti makroaga, sel endotelial, ibroblas, sel sitotoksik, dan limosit '. D. Me8ani(me Ker'a In&erern
*N-O dan *N-, merupakan amily *N tipe , yang bersiat tahan asam dan beker&a pada reseptor yang sama. *N biasanya diinduksi oleh ineksi virus. *N-Q merupakan *N tipe yang tidak tahan asam dan beker&a pada reseptor yang berbeda. *N-Q biasanya dihasilkan oleh limosit . 1etelah berikatan dengan reseptor selular spesiik, *N mengaktivasi &alur transduksi sinyal A6-1A, menyebabkan translokasi inti kompleks protein seluler yang berikatan dengan intereron-speciic response element. Fkspresi aktivasi transduksi sinyal ini adalah sintesis lebih dari dua lusin protein yang bereek antivirus. Fek antivirus melalui hambatan penetrasi virus, sintesis mNA virus, translasi protein virus dan7atau assembly dan pelepasan virus. 4irus dapat dihambat oleh *N pada beberapa tahap, dan tahapan hambatannya berbeda pada tiap virus. Namun beberapa virus &uga dapat mela!an eek *N dengan cara menghambat ker&a protein tertentu yang diinduksi oleh *N. 1alah satunya adalah resistensi /I4 terhadap *N yang disebabkan oleh hambatan ak tivitas protein kinase oleh /I4. E. Manaa& In&erern
1ebagai Antivirus ntereron merupakan sistem kekebalan tubuh kelompok sitokin yang diproduksi oleh tubuh bila mengetahui ada virus yang menempel pada permukaan sel sebelum virus tersebut masuk untuk mengineksi. Antibodi dalam sirkulasi darah akan mencegah virus untuk menempel. 'ila virus tersebut lolos dan mengineksi, sel tubuh akan melepas intereron untuk meresponn ya. Di samping itu, intereron mengaktikan sel pembunuh alamiah (Natural 6iller Iell) yang akan menghancurkan sel yang terineksi virus yang dapat dikenali dari perubahan pada permukaannya. Pengobatan /epatitis ' dan I
ntereron sudah dikenal se&ak tahun "$#$, tetapi eektivitas pengobatannya masih rendah, yaitu sekitar %E untuk hepatitis ' dan ""-"$E untuk hepatitis I. setelah dikembangkan men&adi bentuk terpegilasidari intereron %a dan terpegilasi dari intereron %b ter&adi peningkatan eektivitas pengobatan men&adi :-3E. Perbedaannya terletak pada kestabilan protein yang men&adi inti intereron. Dibandingkan yang konvensional, protein yang terpegilasi cenderung lebih stabil sehingga dapat akti lebih lama membunuh virus. 1aat ini obat /epatitis I standar adalah kombinasi ntereron dengan ibavirin. 6ombinasi obat /epatitis I ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan respon yang tinggi mela!an virus pada penderita /epatitis I kronis. Cbat /epatitis I bentuk terpegilasi dari intereron-O dibuat dengan menggabungkan suatu molekul besar yang larut air, yaitu Polietilenglikol (PF5) dengan molekul intereron-O. Penggabungan tersebut memperbesar ukuran intereron-O sehingga dapat bertahan dalam tubuh lebih lama. /al tersebut &uga dapat melindungi molekul intereron agar tidak dirusak oleh en>im tubuh. 1elain itu, obat ini &uga memiliki !aktu paruh yang lebih pan&ang sehingga tidak perlu sering-sering dikonsumsi. ntereron-O standar biasa disuntikkan tiga kali dalam seminggu, sedangkan intereron-O bentuk terpegilasi cukup disuntikkan sekali dalam seminggu. Cbat /epatitis I ini diberikan pada pasien sesuai dengan berat badan dengan dosis ",3Rg7 kg berat badan. Cbat yang direkomendasikan untuk terapi /epatitis ' kronis adalah PF5 ntereron O-%a dan PF5 ntereron O-%b.
F. Ee8 Sam;in)
Masalahnya !alaupun intereron berungsi ganda, yaitu melindungi tubuh dari serangan penyakit dan sekaligus membunuh agen penyebab penyakit, obat ini masih mempunyai beberapa kelemahan. Pertama adalah adanya eek samping.
Penggunaan intereron akan menimbulkan eek samping berupa ge&ala demam, termasuk panas dan sakit kepala. Penggunaan intereron dalam !aktu yang lama akan menyebabkan turunnya daya lihat dan bahkan rontoknya rambut. 6elemahan kedua adalah masa terapi lama bahkan sampai lebih dari satu tahun. ni akan menyusahkan pasien karena konsumsi intereron biasanya melalui inus. Pemberian intereron dapat memberikan eek samping yang mirip dengan ge&ala-ge&ala lu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, sakit-sakit dan nyerinyeri otot, malaise. Fek ini dapat ter&adi pada pemberian semua &enis intereron. 5e&ala-ge&ala ini bervariasi dari ringan sampai parah dan ter&adi pada sampai setengah dari senua pasien-pasien. Fek samping lain yang mungkin ter&adi dengan semua intereronintereron dan yang mugkin disebabkan oleh dosis-dosis yang lebih tinggi adalah9 6elelahan,diare,mual,muntah,nyeri perut,sakit-sakit persendian,nyeri tulang belakang, dan di>>iness. Anoreia, congestion, denyut &antung yang meningkat, kebingungan, ¨ah sel darah putih yang rendah, ¨ah platelet yang rendah (thrombocytopenia), ¨ah sel darah merah yang rendah, dan peningkatan pada en>im-en>im hati, peningkatan pada triglycerides, ruam-ruam kulit, rambut rontok yang ringan atau penipisan rambut, pembengkakan (edema), batuk, atau kesulitan bernapas telah dilaporkan. eaksi-reaksi alergi dan anaphylactik mungkin &uga ter&adi.
G. Tera;i In&erern
ntereron-O dan - telah digunakan untuk penyembuhan berbagai ineksi virus, salah satunya adalah beberapa hepatitis I dan ' tertentu yang bersiat kronis serta akut dapat menggunakan intereron-O. 1ementara itu, intereron-Q
yang berperan dalam aktivasi makroag, digunakan dalam penyembuhan kusta lepromatosa, toksoplasmosis, dan leisymaniasis. Fek anti-prolierasi yang dimiliki intereron &uga menyebabkan senya!a ini dapat digunakan untuk mengatasi tumor seperti melanoma dan 1arkoma 6aposi. erapi
intereron
digunakan
sebagai
pengobatan
untuk
kanker.
Pengobatan ini paling eekti untuk mengobati keganasan hematologi, leukemia dan limoma termasuk leukemia sel berbulu, leukemia myeloid kronis, limoma nodular, kulit - limoma sel. Pasien dengan melanoma berulang menerima rekombinan *N-O%b. ipe *Ns memiliki potensi terapi untuk pengobatan berbagai macam leukemia dan tumor padat karena eek antiprolierati dan apoptosis mereka, mereka anti-angiogenik. eek dan kemampuan mereka untuk memodulasi respon imun spesiik mengaktikan sel dendritik, sel dan sel N6 cytolytic. Penelitian di daerah ini menerima pen yelidikan intensi Penggunaan intereron pengobatan memang dibatasi karena adanya eek samping berupa demam, malaise, kelelahan, dan nyeri otot. 1elain itu, intereron &uga bersiat toksik atau beracun terhadap hati, gin&al, sumsum tulang, dan &antung.
7A7 III ENUTU A. Ke(im;ulan