KT +E*,*T Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Etika mum!. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menghadapi masalah- masalah. Namun" atas bantuan pihak lain maka permasalahan itu dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu" hingga selesainya makalah ini. Dalam hal ini penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan" mengingat keterbatasan kemampuan pengatahuan yang dimiliki oleh penulis. #leh karena itu" penulis menerima saran" tanggapan dan kritik yang bersi$at membangun demi kebaikan" kesempurnaan dan kualitas dari makalah ini di masa yang akan datang. %emoga Allah swt. &erkenan melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini berman$aat bagi kita semua.
2.3 Peranan Etika Dalam Kehidupan Modern ).5. (oral dan agama......................................................................................................................................... ).5.+. umusan Pertama............................................................................................................................... ).5.). rumusan Kedua.................................................................................................................................... ).6. (oral dan 2ukum........................................................................................................................................ &A& ''' PEN/P.................................................................................................................................................. 4.+ Kesimpulan................................................................................................................................................... DA1/A P%/AKA.............................................................................................................................................
+E*DU!U* 11 !atar elakan$ %etiap masyarakat mengenal nilai-nilai dan norma-norma etis. Dalam masyarakat yang homogeny dan agak tertutup seperti masyarakat tradisional. /idak pernah mempersoalkan nilai-nilai dan norma-norma itu praktis. Dalam keadaan seperti ini orangorang akan secara otomatis menerima norma dan nilai yang berlaku. 'ndi7idu-indi7idu dalam masyarakat itu tidak ber$ikir lebih jauh. /api nilai-nilai dan norma-norma etis yang ada dalam masyarakat. /radisional umumnya tinggal implicit saja setiap saat bias menjadi ekspilit. /erutama bila nilai-nilai itu ditantang atau norma-norma etis dilanggar Karena perkembangan 3
baru. Kita melihat bahwa nilai atau norma yang tadinya terpendam dalam hidup rutin" dengan agak mendadak tampil ke permukaan. &anyak nilai dan norma yang etis berasal dari agama. /idak bisa diragukan" agama merupakan salah satu sumber nilai dan dan norma yang paling penting. Kebudayaan merupakan suatu sumber yang lain" walaupun perlu dicatat bahwa dalam hal ini kebudayaan seringkali tidak bias dilepaskan dari agama. 8uga nasionalisme atau kerangka hidup bersama dalam satu Negara mudah menjadi sumber nilai serta norma. &ila Negara dalam bahaya atau merasa dihina oleh Negara lain. Nilai-nilai itu bisa sampai bergejolak. Demikian halnya. Kalau dilihat dalam konteks social. Kalau kita melihat hal yang sama dari segi indi7idual . bisa saja terjadi bahwa nilai-nilai dan norma-norma itu disadari oleh seorang tertentu. Karena ia pindah kedaerah lain. Di 'ndonesia pun sudah sejak dulu terdapat 7ariasi kecil-kecilan diberbagai daerah. %ejauh menyangkut nilai dan norma. (isalnya dalam bidang pergaulan antara muda-mudi dan hubungan antara anak dan orang tua. &ila seorang muda menjadi mahasiswa dank arena itu untuk pertama kali dalam hidupnya kelua dari naungan keluarga serta ketertutupan daerahnya. 'a dapat merasakan perbedaan itu. Perbedaan biosa di rasakan lebih tajam lagi . &erbeda dengan masyarakat tradisional" belakangan ini" Etika sering menjadi perbincangan" khususnya bagi praktisi pro$essional dan tenaga kesehatan lainnya. Pada setiap pro$essi biasanya ada etka kepro$esian9kode etik pro$essi. Etika penting bagi sebuah pro$essi karena bisa dijadikan acuan tindakan atau standar tindakan yang akan dilakukan. Etika punya arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang yang pengguna yang berbeda dari istilah itu. &agi ahli $alsa$ah" etika adalah ilmu9kajian $ormal tentang moralitas. (oralitas adalah hal-hal yang menyangkut moral dan moral adalah sistem tentang moti7asi" perilaku dan perbuatan manusia yang dianggap baik atau buruk. %edangkan bagi tenaga kesehatan etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan pro$essi dan masyarakat" serta bertindak dengan cara-cara yang pro$essional. Etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa pro$essi secara wajar" jujur" adil" pro$essional dan terhormat. Etika juga diartikan sebagai kesepakatan bersama dan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota assosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk
dalam pelaksanaan dan
pelayanan pro$essi itu. 8adi" pada intinya etika memiliki arti yang berbeda-beda sesuai sudut pandang dilihatnya" oleh karena itu makalah mengenai konsep dasar etika umum ini dibuat untuk memahami etika secara umum.
12 Tu5uan +.).+ ntuk mengetahui apa itu etika +.).) ntuk mengetahui hubungan etika sebagai cabang $ilsa$at +.).4 ntuk mengetahui perkembangan etika dalam dunia modern +.).5 ntuk mengetahui hubungan etika dengan moral dan agama +.).6 ntuk mengetahui hubungan etika dengan moral dan hukum 4
13 umusan masalah +.4.+ +.4.) +.4.4 +.4.5 +.4.6
Apa itu Etika: &agaimana hubungannya etika sebagai cabang $ilsa$at: &agaimana perkembangan etika dalam dunia modern : &agaiman hubungannya moral dan agama: &agaimana hubungannya moral dan hukum:
14 Man6aat
1.4.1 &agi (ahasiswa Dapat memperoleh wawasan atau pengetahuan tentang etika khususnya etika +.5.)
dalam dunia keperawatan. &agi 'ntuisi Pendidikan dapat membantu siswa9 mahaisiwa memahami dan menerapkan etika dalam kehidupan sehari-hari
-+EMS* 21 +en$ertian Etika (enurut bahasa ;etimologi< istilah etika berasal dari bahasa =unani" yaitu Ethos yang berarti adat-istiadat ; kebiasaan<" perasaan batin" kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Dalam kajian $ilsa$at etika merupakan bagian dari $ilsa$at yang mencakup meta$isika" kosmologi" psikologi" logika" hukum" sosiologi" ilmu sejarah" dan etistika. Etika juga mengajarkan tentang keluhuran budi baik buruk..%edangkan menurut kamus Webster " Etik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik atau buruk secara moral. &anyak istilah yang menyangkut etika" dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti" yaitu tempat tinggal yang biasa" kandang" kebiasaan" adat" watak" perasaan" sikap" cara berpikir. Dalam bentuk jamak kata ta-etha artinya kebiasaan. Arti" ini menjadi bentuk dalam penjelasan etika yang oleh Aristoteles sudah dipakai menunjukkan istilah etika. 8adi" jika dibatasi asal usul kata ini" etika berarti ilmu tentang apa yang bias dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Akan tetapi menelusuri arti etimologis ini saja belum menunjukkan arti yang mendalam. Kata Ethos dalam bahasa 'ndonesia ternyata juga cukup banyak dipakai" misalnya dalam kombinasi etos kerja" etos pro$esi" etos imajinasi" etos dedikasi" etos kinerja dan masih banyak istilah lainnya. Etika termasuk ilmu pengetahuan tentang asas-asas tingkah laku yang berarti juga >
5
+.
'lmu tentang apa yang baik" apa yang buruk" tentang hak-hak kewajiban ?
).
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan tingkah laku manusia ?
4.
Nilai mengenai benar-salah" halal-haram" sah-batal" baik-buruk" dan kebiasaankebiasaan yang dianut suatu golongan masyarakat. (enurut 8an 2endrik apar" etika dapat dide$inisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang segala soal kebaikan dalam hidup manusia semuanya" meng$enai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan perasaan sampai mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan. 'lmu etika ini tidak membahas kebiasaan semata-mata yang berdasarkan tata adab melainkan membahas tata si$at dasar atau adat istiadat yang terkait tentang baik dan buruk dalam tingkah laku manusia. 8adi" etika menggunakan re$leksi dan metode pada tugas manusia untuk menemukan nilai-nilai itu sendiri kedalam etika dan menerapkan pada situasi kehidupan konkret. ;(.=atimin Abdullah > )**@< (enurut 2j. Nila 'smani" %K( dalam bukunya “Etika Keperawatan!" pengertian etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral. %etelah mempelajari etika dalam pelajaran kamus" ditetapkan etika memiliki tiga arti yaitu> •
Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok dalam mengatur tingkah lakunya. (isalnya> 8ika seseorang berbicara tentang “etika suku-suku 'ndian!" “etika agama islam!" dan
• •
sebagainya. Kumpulan asa atau nilai moral. (isalnya kode etik 'lmu tentang yang baik dan buruk.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral. Ada berbagai cara untuk mempelajari moralitas atau berbagai pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral. Etika dibagi atas dua pendekatan" yaitu> ).+.+
Etika Deskripti$ Etika deskripti$ melukiskan tingkah laku normal dalam arti luas. (isalnya> adat" kebiasaan" anggapan-anggapan kemungkinan baik dan buruk" tindakan-tindakan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.
6
).+.)
Etika Normati$ Etika normati$ merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung diskusi-diskusi yang sangat menarik tentang masalah-masalah moral. Dalam etika normati$ dikemukakan penilaian tentang perilaku manusia. Etika Normati$ dibagi menjadi dua> Etika umum (emandang tema-tema umum seperti> apa itu norma etis : 8ika ada banyak norma etis bagaiman hubungannya satu sama lain: /ema-tema seperti itulah yang menjadi objek penyelidikan etika umum. Etika Khusus &erusaha menerapkan prinsip-prisip etis yang umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus.
22 Etika se7a$ai 8a7an$ 'ilsa6at 1ilsa$at berasal dari kata philio yang berarti cintaa dan kata shopos yang berarti ilmu atau hikmah. %ecara bahasa ;etimologi< $ilsa$at berarti cinta terhadap ilmu dan hikmah. Dalam hubungan ini alsyibani dalam yatimin Abdullah ;)**@>5)B< berpendapat bahwa $ilsa$at bukan lah hikma melainkan cinta dan berusaha mendapatkannya" memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positi$ terhadapnya. ntuk itu ia mengatakan bahwa $ilsa$at berarti mencari hakikat sesuatu" berusaha menautkan sebab-akibat" dan berusaha mena$sirkan pengalaman- pengalaman manusia. (enurut istila ;terminologi< $ilsa$at adalah cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkan penjernihan akal budi" memusatkan perhatian pada alam pikiran dan menciptakan sikap positi$ terhadap $ilsa$at. 1ilsa$at merupakan medan pemikiran yang terus berkembang dan berubah. Dalam kaitan ini diperlukan pendekatan historis terhadap $ilsa$at tidak hanya menekankan pada studi tokoh" tetapi yang lebih penting lagi adalah memahami proses dialetik pemikiran yang berkembang melalui kajian-kajian tematik atas persoalan-persoalan yang terjadi pada setiap jaman. 'stilah $ilsa$at dapat ditinjau dari ) segi > +. %egi %emantik > 1ilsa$at berasal dari bahasa Arab yaitu 1alsa$ah. Dari bahasa =unani yaitu Philo %ophia yaitu pengetahuan ilmiah yang berarti Cisdom. 8adi Philo %ophia berarti cinta pengetahuan"kebijaksanaan dan kebenaran . (aksudnya oranng menjadikan pengetahuan
).
sebagai tujuan hidupnya dan mengabdikan dirinya kepada pengetahuan . %egi praktis"$ilsa$at yaitu alam pikiran artinya ber$ilsa$at itu ber$ikir . #rang yang ber$ikir tentang $ilsa$at disebut $iloso$"yaitu rang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh di dalam tugasnya. 1ilsa$at merupakan hasil akal manusia yang
7
mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. 8adi $ilsa$at adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. (enurut (. Ahmad %yadalim" dalam arti yang luas Philo berarti ingin dan berusaha mencapai yang diinginkan itu" sedangkan %ophia dalam arti luas berarti pandai dan berusaha untuk mendalami suatu bidang kepandaian itu dengan sungguh-sungguh. 8adi" menurut namanya $ilsa$at boleh diartikan ingin mencapai pandai" cinta kepada kebijakan. ;(.=atimin Abdullah > )**@< &eberapa cirri-ciri $ilsa$at adalah sebagai berikut > +. Persoalan $ilsa$at bercorak sangat umum. ). Persoalan $ilsa$at tidak bersi$at empiris. 4. (enyangkut masalah-masalah asasi. 1ilsa$at adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menyelidiki segala sesuatu yang ada dengan menggunakan pikiran. 1ilsa$at memliki bidang-bidang kajiannya mencakup berbagai disiplin ilmu antara lain> +. (eta$isika yaitu penyelidikan dibalik alam yang nyata.penyelidikan tentang alam ). Kosmologi yaitu penyelidikan tentang alam. 4. 3ogika yaitu pembahasan tentang cara ber$ikir cepat. 5. Etika yaitu pembahasan tentang tingkah laku manusia . 6. /eologika yaitu pembahasan tentang ketuhanan. @. Antropologi yaitu pembahasan tentang manusia. Etika termasuk salah satu komponen dalam $ilsa$at. &anyak ilmu-ilmu pada mulanya merupakan bagian dari $ilsa$at karena ilmu tersebut kian meluas dan berkembang dan akhirnya membentuk disiplin ilmu tersendiri terlepas dari $ilsa$at. Demikian juga etika"dalam proses perkembangannya" sekalipun masih diakui sebagai bagian dalam pembahasan $ilsa$at" kini telah menjadi ilmu yang mempunyai identitas tersendiri. Diantara objek pemikiran $ilsa$at yang erat kaitannya dengan ilmu etika adalah tentang manusia. Para $iloso$ (uslim seperti 'bnu %ina dan Al-0haali memiliki pemikiran tentang manusia sebagaimana terlihat dalam pemikirannya tentang jiwa. 'bnu %ina misalnya mengatakan bahwa jiwa manusia merupakan satu unit tersendiri dan mempunyai wujud terlepas dari badan. 8iwa manusia timbul dan tercipta tiap kali ada badan" yang sesuai dan dapat menerima jiwa" lahir di dunia ini. Calaupun jiwa manusia tidak mempunyai $ungsi-$ungsi $isik" tidak berhajat pada badan "tetapi untuk menjalankan tugasnya sebagai daya $ikir yang berikir"jiwa masih berhajat pada badan. Karena pada permulaan wujudnya badanlah yang menolong jiwa manusia untuk dapat ber$ikir. 2ubungan etika dengan ilmu $ilsa$at menurut 'bnu %ina seperti inder bersama " estimasi dan rekoleksasi yang menolongg jiwa manusia untuk memperoleh konsep-konsep dan ide-ide dari alam sekelilingnya. 8ika manusia telah mencapai kesempurnaan sebelum ia berpisah dengan badan" maka ia selamanya akan berada dalam kesenangan. 8ika ia berpisah dengan badan dalam keadaan
8
tidak sempurna" ia selalu dipengaruhi leh haewa naa$su. 'a hidup dalam keadaan menyesal dan terkutuk untuk selama-lamanya di akhirat. ;(. =atimin Abdullah > )**@< Pemikiran $ilsa$at tentang jiwa yang dikemukakan 'bnu %ina member petunjuk bahwa dalam pemikiran $ilsa$at terdapat bahan-bahan atau sumber yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi konsep ilmu etika. 'bn Khaldun dalam melihat manusia mendasarkan pada asumsi-asumsi kemanusian yang sebelumya lewat pengetahuan yang ia peroleh dalam ajaran islam.'a melihat manusia sebagai makhluk ber$ikir. #leh karena itu" manusia mampu melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. %i$at-si$at semacam ini tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya. 3ewat kemampuan berpikirnya itu" kemampuan manusia tidak hanya membuat kehidupannya" tetapi juga menaruh perhatian pada berbagai cara guna memperoleh makna hidup. Proses-proses semacam ini melahirkan peradaban. ;(.=atimin Abdullah>)**@< Dalam pemikiran ilmu" 'bn Khaldun tamapak bahwa manusia adalah makhluk budaya yang kesempurnaanya baru akan terwujud manakala ia berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya. 'ni menunjukan tentang perlunya
pembinaan manusia" termasuk dalam membina etika. 0ambaran tentang manusia yang terdapat dalam $iloso$is itu akan memberikan masukan yang amat berguna dalam merancang dan merencanakan tentang cara-cara membina manusia" memperlakukannya" dan berkomunikasi dengannya. Dengan cara demikian akan tercipta pola hubungan yang dapat dilakukan dalam menciptkan kehidupan yang aman dan damai. Etika secara har$iah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan ber$ilsa$at atau ber$ikir. Karena itu" etika sebenarnya adalah bagian dari $ilasat. Pada pokoknya struktur $ilsa$at berkisar pada tiga cabang $ilsa$at" yaitu> cabang-cabang baru.
221
Teori +en$etahuan ,abang $ilsa$at ini membahas norma-norma atau teori tentang cara mendapatkan pengetahuan dan membicarakan pula tentang bagaimana cara mengatur pengetahuan itu sendiri sehinga menjadi pengetahuan yang benar dan berarti. Posisi terpenting dan utama dari teori pengetahuan ialah membicarakan tentang apa sebenarnya hakikat pengetahuan itu" cara berpikir dan hukum berpikir mana harus dipergunakan agar kita mendapatkan hasil pemikiran yang kemungkinan benarnya paling besar. Dalam teori pengetahuan" $ilsa$at dibagi lagi menjadi cabang-cabang lainnya" yaitu> Epistemologi 3ogika • •
9
222
Teori akikat 2akikat sebenarnya adalah keadaan yang sebenarnya. 2akikat merupakan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu itu"bukan keadaan sementara yang selalu berubah. /eori hakikat merupakan cabang $ilsa$at yang membicarakan hakikat sesuatu. /eori hakikat memiliki cabang sebagai berikut> o #ntologi o Kosmologi o Antropologi o /heodecia o 1ilsa$at agama o 1ilsa$at hukum o 1ilsa$at pendidikan" dll
223
Teori *ilai Nilai artinya harga" sesuati mempunyai nilai bagi seseorang karena ia berharga bagi dirnya. Pada umumnya orang mengatakan bahwa nilai sesuatu melekat pada benda dan bukan diluar benda. /etapi ada juga yang berpendapat bahwa nilai itu ada diluar benda. /eori nilai mencakup dua cabang $ilsa$at yang cukup terkenal" yaitu> Etika dan Estetika. =ang pertama membicarakan soal baik-buruk perbuatan manusia . &aik etika maupun estetika membicarakan tentang nilai.
2.3
+eranan Etika 9alam Dunia Mo9ern %etiap masyarakat mengenal nilai-nilai dan norma-norma etis. Dalam masyarakat yang
homogeny dan agak tertutup seperti masyarakat yang homogeny dan agak tertutup seperti masyarakat tradisional. /idak pernah mempersoalkan nilai-nilai dan norma-norma itu praktis. Dalam keadaan seperti ini orang-orang akan secara otomatis menerima norma dan nilai yang berlaku. 'ndi7idu-indi7idu dalam masyarakat itu tidak ber$ikir lebih jauh. /api nilai-nilai dan normanorma etis yang ada dalam masyarakat. /radisional umumnya tinggal implicit saja setiap saat bias menjadi ekspilit. /erutama bila nilai-nilai itu ditantang atau norma-norma etis dilanggar Karena perkembangan baru. Kita melihat bahwa nilai atau norma yang tadinya terpendam dalam hidup rutin" dengan agak mendadak tampil ke permukaan. &anyak nilai dan norma yang etis berasal dari agama. /idak bisa diragukan" agama merupakan salah satu sumber nilai dan dan norma yang paling penting. Kebudayaan merupakan suatu sumber yang lain" walaupun perlu dicatat bahwa dalam hal ini kebudayaan seringkali tidak bias dilepaskan dari agama. 8uga nasionalisme atau kerangka hidup bersama dalam satu Negara mudah menjadi sumber nilai serta norma. &ila Negara dalam bahaya atau merasa dihina oleh Negara lain. Nilai-nilai itu bisa sampai bergejolak. Demikian halnya. Kalau dilihat dalam konteks social. Kalau kita melihat hal
10
yang sama dari segi indi7idual . bisa saja terjadi bahwa nilai-nilai dan norma-norma itu disadari oleh seorang tertentu. Karenna ia pindah kedaerah lain. Di 'ndonesia pun sudah sejak dulu terdapat 7ariasi kecil-kecilan diberbagai daerah. %ejauh menyangkut nilai dan norma. (isalnya dalam bidang pergaulan antara muda-mudi dan hubungan antara anak dan orang tua. &ila seorang muda menjadi mahasiswa dank arena itu untuk pertama kali dalam hidupnya kelua dari naungan keluarga serta ketertutupan daerahnya. 'a dapat merasakan perbedaan itu. Perbedaan biosa di rasakan lebih tajam lagi . bila perpindahan itu bukan saja dari satu daerah jke daerah lain. /api sekaligus juga dan dari daerah pedesaan kekota besar. Apalagi bila seorang muda disekolahkan keluar neegri. &isa sampai terkena cultural shock yaitu keterkejutan yang terjadi ketika seseorang dihadapkan pada suatu budaya yang berbeda dengan budaya yang dia anut selama ini. (enjadi $ilter dari pluralisme moral. Era komunikasi mengakibatkan berbagai macam in$ormasi dari segala penjuru masuk ke rumah kita tanpa adanya batasan" disini peran etika" sebagai $ilter dari pluralisme moral yang kita peroleh. (engatasi masalah-masalah etis" contohnya adanya donor organ. Kepedulian etis yang tampak diseluruh dunia" contohnya Peperangan dalam merebutkan jalus gaa. Pengalaman-pengalaman serupa itu selalu sudah terjadi dan tidak merupakan sesuatu yang baru. Dalam masyarakat tradisional pun berlangsung hal-hal sedemikian. /api sekarang ini keadaan masyarakat tradisional itu hampir tidak ada lagi. Praktis tidak terdapat lagi masyarakat yang homogen dan tertutup. %uatu contoh bagus tentang perubahan seperti ini adalah kebiasaan di banyak masyarakat tradisional bahwa orang tua memilih jodoh bagi anaknya. (enurut Ajib osidi" di 'ndonesia pun kebiasaan ini pernah tersebar luas. Dalam sastra 'ndonesia gejala itu tampak dengan jelas. Antara tahun +)* dan +5* banyak no7el bertenakan kawin paksa dan campur tangan orang tua dalam pernikahan anaknya ;(. =atimin Abdullah >)**@<. %ekarang diakui secara umum hak seorang muda untuk memilih teman hidupnya sendiri. Perjuangan hak yang tercermin dalam sastra 'ndonesia ini menandai peralihan peralihan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. 8ika kita memandang situasi etis dalam dunia modern terutama tiga ciri yang menonjol" yaitu> •
Kita menyaksikan adanya pluralisme moral. Dalam masyarakat-masyarakat yang berbeda sering erlihat nilai dan norma yang berbeda pula. &ahkan masyarakat yang sama bisa ditandai oleh pluralisme moral.
•
%ekarang timbul banyak masalah etis baru yang dulu tidak terduga.
•
Dalam dunia modern tampak semakin jelas juga suatu kepedulian etis yang uni7ersal.
11
Pluralisme moral terutama dirasakan karena sekarang kita hidup dalam era komunikasi. Konon" ketika ,hristoper ,olumbus menemukan benua Amerika ;+5)<" bosnya di Eropa raja %panyol baru mendengar tentang kejadian itu sesudah 6 bulan. Ketika Presiden Amerika %erikat" Abraham 3incoln" dibunuh ;+F@6<" kabar itu baru sampai di Eropa sesudah +) hari. Kini melalui media komunikasi modern in$ormasi dan seluruh dunia langsung memasuki rumah-rumah kita" sebagaimana juga kejadian-kejadian di dalam masyarakat kiat segera tersiar ke segala pelosok dunia. Dalam hal ini perkembangan mutakhir adalah internet. %uka tidak suka" bersama dengan menerima in$ormasi sebanyak itu kita berkenalan pula dengan norma dan nilai dari masyarakat lain" yang tidak selalu sejalan dengan norma dan nilai yang dianut dalam masyarakat kita sendiri. %eperti diketahui" beberapa negara komunis yang sejak Perang Dunia '' telah berusaha menutup diriterhadap segala pengaruh dan luar" dalam hal ini hanya sebagian berhasil. 3agi pula" sarana pengangkutan modern seperti perawat terbang" kereta api dan kendaraan bermotor telah mengakibatkan suatu mobilitas yang belum pernah disaksikan sepanjang sejarah umat manusia. atusan juta manusia setiap tahun melewati perbatasan negara mereka. Dan kita lihat" mereka pergi semakin jauh" karena sarana pengangkutan semaikn cepat dan pelayanan kewistaan semakin ditingkatkan. Pariwisata sudah menjadi sebuah industri yang dengan sengaja digalakkan untuk menarik sebanyak mungkin de7isa. Dunia usaha juga sudah hampir tidak mengenal perbatsan negara" sehingga banyak sekali manajer" konsultan dan teknisi berkeliling dari satu negara ke negara lain" sebagai karyawan salah satu multinational corporation. Atau kita lihat saja betapa banyak orang 'ndonesia pernah menuntut ilmu diluar negeri atau sekarang sedang menjalani studi di luar negeri. /idak dapat disangkal" masyarakat kita yang sudah sejak dulu diwarnai “kebhinekaan! sekarang berjumpa dengan kemajemukan norma dan nlai seperti hampir semua masyarakat di dunia. Kemajemukan itu menyangkut nilai dan norma dalam praktek-praktek bisnis" umpamanya" tapi juga dalam bidang yang sama sekali lain seperti seksualitas serta perkawinan. Kita lihat" ada beberapa masyarakat yang lebih liberal dan permisi$ daripada masyarakat lain tentang hubungan
seksual sebelum perkawinan" hubungan
homoseksualm pornogra$i" dan sebagainya. ,iri lain yang menandai situasi etis di aman kita adalah timbulnya masalah-masalah etis baru" yang terutama disebabkan perkembangan pesatdalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu-ilmu biomedis. Di antara masalah-masalah paling berat dapat disebut apa yang harus kita pikirkan tentang manipulasi genetis" khususnya manipulasi dengan gen-gen manusia" apa yang bisa dikatakan tentang reproduksi arti$isial seperti $ertilasi ini 7itro" entah dengan donor atau tanpa donor" entah dengan ib yang “menyewakan! rahimnya atau tidak" apakah kita bisa menerima eksperimen dengan jaringan embrio untuk menyembuhkan penyakit Alheimerumpamanya" entah jaringan itu diperoleh melalui abortus yang disengaja atau abortus spontan:
12
(asalah-masalah etis yang timbul berhubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan" akan dibicarakan lagi secara khusus dalam &ab yang lain. ,iri ketiga adalah suatu kepedulian etis yang tampak diseluruh dunia dengan melewati perbatasan negara. 0lobalisasi tidak saja merupakan gejala di bidang ekonomi" tapi juga dibidang moral. Kita menyaksikan adanya gerakan-gerakan perjuangan moral yang akti$ pada tara$ internasional. &isa dalam bentuk kerjasama antara lembaga-lembaga swadaya masyarakat" bisa juga dalam bentuk kerja sama antara DP dari beberapa negara atau serikat-serikat buruh dan sebagainya
24
Moral 9an a$ama Ada dua rumusan agama menurut ensiklopedi 'ndonesia ;+*" +*5< tentang berbagai macam pengertian agama. Akan tetapi hanya ada dua rumusan yang dianggap kebenaran" yaitu>
241 umusan +ertama Dalam bahasa &elanda" religie artinya agama sedangkan dalam bahasa 'nggris eligion. Pada umumnya hubungan antara manusia yang dianggap paling penting adalah pengertian yang dianggap palingpenting adalah bagian dari pengertian yang dianggap “suci! yang mendatangkan rasa tunduk manusia Kepada-Nya dan memperlakukannya dengan penuh khidmat" yang sebaliknya menarik manusia kepada-Nya dan manusia itu mencintai-Nya. Agama mempunyai unsur-unsur wahyu" rasul" risalah dan kitab suci".
242 rumusan Ke9ua Agama merupakan apa yang diisyaratkan Allah dengan perantara Nabi-Nabi Nya berupa perintah dan larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia didunia dan akhirat. ,iri-ciri umum agama> • • •
Percaya pada =ang (aha 0aib. (engadakan hubungan dengan =ang (aha 0aib dengan melakukan upacara. Ajaran tentang =ang (aha 0aib. %ikap hidup y@ang ditimbulkan oleh ke-4 hal tersebut antara lain adanya kesadaran
yang meningkat diseluruh dunia" karena ditengah-tengah perkembangan 'P/EK saat sekarang ini" etika dan agama memiliki sumbangsih yang kuat bagi konser7asi. (oral berasal dari bahasa latin" yaitu (os yang artinya adab atau cara hidup. Pada tara$ kehidupan yang etis manusia meningkatkan kehidupan etetis ke tara$ manusiawi dalam bentuk perbuatan bebas dan bertanggung jawab. (oral merupakan tindakan manusia sesuai dengan ide-ide umum ;masyarakat< yang baik dan wajar. %ebenarnya moral dan etika memiliki kesamaan
13
dalam hal yang baik dan wajar. %ebenarnya moral dan etika memiliki kesamaan dalam hal baik dan buruk. &edanya moral bersi$at praktis sedangkan etika bersi$at teoritis. Pada tara$ kehidupan religius manusia menghayati pertemuannya pada /uhan penciptaanya dalam bentuk takwa dimana makin dekat manusia dengan /uhannya maka makin dekat pula manusia denmgan kesempurnaan hidup dan semakin jauh dari kegelisahan dan keraguan. /erdapat hubungan kuat antara agama dengan moral" karena nilai-nilai moral merupakan pengendalian diri dari sikap dan perilaku manusia dalam mengimplementasikan ajaran agama dan kekuatan ilmu dalam kehidupan nyata.
2%
Moral 9an ukum Etimologi kata “(oral! sama dengan etimologi kata “ etika! karena keduanya berasal dari kata adab kebiasaan. ntuk melindungi kepentingan masyarakat" perilaku indi7idu sebagai anggota masyarakat tidak cukup hanya diatur dan dilindungi oleh kaidah-kaidah etika dan moral tetapi juga diperlukan adanya kaidah-kaidah hukum. Dengan kaidah hukum yang mempunyai sanksi tegas dan konkret maka kepentingan yang diatur serta dilindungi oleh kaidah etika itu data berlaku secara e$ekti$.
•
Perbedaan Etika dengan 2ukum>
Pada dasarnya tuntutan hukum itu lebih menitikberatkan pada pengertian hukum itu lebih menitikberatkan pada pengaturan perilaku seseorang demi ketertinban masyarakat. %edangkan tuntutan moral lebih menitikberatkan pada pengaturan perilaku seseorang agar
•
menjadi manusia yang berbudi. Etika ditujukan pada sikap batin manusia" membebani manusia dengan kewajiban-kewajiban dan sanksinya dari kelompok masyarakat itu sendiri. %edangkan hukum ditujukan pada sikap lahir manusia dengan hak dan kewajiban. &ersi$at memaksa" sanksinya tegas" dan konkret yang dilaksanakan dengan wewenang pemerintah. 3ingkungan etika lebih luas dari hukum dan lebih mengandalkan itikad baik" kesadaran etis dan nilai-nilai moral para pelakunya.
•
Persaam Etika dan 2ukum>
Persamaan Etika dengan hukum terdapat dalam tujuan sosialnya yaitu menghendaki manusia melakukan perbuatan yang baik dan benar dalam anggapan masyarakat. 'tulah
•
sebabnya dikatakan bahawa pelanggaran hukum merupakan perbuatan yang tidak etis. Kedua-duanya mempunyai sanksi"
14
Antara hukum dan moral terdapat hubungan yang erat sekali. Ada pepatah roma yang mengatakan “ Guid leges sine moribus “ ;apa artinya undang-undang jika tidak disertai moralitas:<. dengan demikian hukum tidak akan berarti tanpa disertai moralitas. #leh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur dengan norma moral" perundang-undangan yang immoral harus diganti. Disisi lain moral juga membutuhkan hukum" sebab moral tanpa hukum hanya angan-angan saja kalu tidak diundangkan atau dilembagakan dalamn masyarakat. (eskipun hubunganm hukum dan moral begitu erat" namun hukum moral tetap berbeda sebab dalam kenyataanya mungkin ada hukum yang bertentanagan dengan moral atau undangundang yang immoral. =ang berarti terdapat ketidakcocokan antara hukum dan moral. ntuk itu dalam konteks ketatanegaraan 'ndonesia dibawah ini. Apalagi dalam konteks membutuhkan hukum. Kualitas hukum terletak pada bobot moral yang menjiwainya. /anpa moralitas hukum tampak kosong dan hampa ;Dahlan /haib" h.@<. Namun demikian perbedaan antara moral dan hukum sangat jelas. Perbedaan antara hukum dan moral menurut K. &erten> +. 2ukum lebih dikodi$ikasikan daripada moralitas" artinya dibutuhkan secara sistematis dalam kitab perundang-undangan. #leh karena itu norma hukum lebih memiliki kepastian dan objekti$ disbanding dengan norma moral. %edangkan norma moral lebih subjekti$ dan akibatnya lebih banyak diganggu oleh diskusi yang mencari kejelasan tentang yang harus dianggap utis dan tidak etis. ). (eski moral dan hukum mengatur tingkah laku manusia namun hukum membatasi diri sebatas lahiriah saja. %edangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang. 4. %anksi yang berkaitan dengan hukum berbeda dengan sanksi yang berkaitan dengan sanksi yang berkaitan dengan moralitas. 2ukum untuk sebagian besar dapat dipaksakan pelanggaran akan terkena hukuman. /api norma etis tidak bias dipaksakan sebab paksaan hanya menyentuh bagian luar sedangkan perbuatan etis tidak bias dipaksakan sebab paksaan hanya menyentuh bagian luar. %edangkan perbuatan etis justru berasal dari dalam. %atu-satunya sanksi dibidang moralitas hanya hati yang tidak tenang. 5. 2ukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya ats kehendak Negara. (eskipun hukum tidak langsung berasal dari Negara seperti hukum adat" namun hukum itu harus diakui oleh Negara supaya berlaku sebagai hukum moralitas berdasarkan norma-norma moral yang melebihi pada indi7idu dan masyarakat. Dengan cara demokratis atau dengan cara lain masyarakat dapat mengubah hukum. /api masyarakat tidak dapat mengubah atau membatalkan suatu norma moral. (oral menilai hukum dan tidak sebaliknya. %edangkan 0unawan %etiardja membedakan hukum dan moral>
15
+. Dilihat dari dasarnya" hukum memiliki dasar =uridis. ,onsensus dan hukum alam sedangkan moral berdasarkan hukum alam. ). Dilihat dari otonominya hukum bersi$at heteronom ;dating dari luar diri manusia<. %edangkan moral bersi$at otonom ;dating dari diri sendiri<. 4. Dilihat dari pelaksanaannya hukum secara lahiriah dapat dipaksakan. 5. Dilihat dari sanksinya hukum bersi$at yuridis. (oral berbentuk sanksi kodrati" batiniah" menyesal" malu terhadap diri sendiri. 6. Dilihat dari tujuannya. 2ukum mengatur kehidupan manusia dalam kehidupan bernegara sedangkan moral mengatur kehidupan manusia sebagai manusia. @. Dilihat dari waktu dan tempat. 2ukum tergantung pada waktu dan tempat" sedangkan moral secara objekti$ tidak tergantung pada tempat dan waktu ;+*" ++<.
--+E*UTU+ 31 Kesimpulan Etik atau ethics berasal dari dua kata yunani yang hampir sama bunyinya namun berbeda artinya. Ethos yang berarti “kebiasaan! atau “adat! dan Ethos atau Ethikos yang artinya perasaan batin atau kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam perilakunya. etika memiliki tiga arti yaitu> •
Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok dalam mengatur tingkah lakunya. (isalnya> 8ika seseorang berbicara tentang “etika suku-suku 'ndian!" “etika agama islam!" dan
• •
sebagainya. Kumpulan asa atau nilai moral. (isalnya kode etik 'lmu tentang yang baik dan buruk.
Etika lahir dari $ilsa$at dan Etika termasuk $ilsa$at yang disi$atkan sebagai $ilsa$at moral namun etika tidak sama dengan cabang-cabang $ilsa$at yang lainnya.
16
Peranan etika dalam dunia modern adalah dengan mempelajari etika merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi ditengah perkembangan dunia modern ini" salah satunya dengan menggunakan rasio untuk meletakkan $undamental bagi norma-norma etis. 2ubungan antara agama dan moral" adalah agama membentuk pribadi seseorang menjadi moral" dan moral merupakan pengendali diri" sikap" dan perilaku manusia dalam mengimplementasikan ajaran agamanya. 2ubungan antara moral dan hukum sangatlah kuat" karena moral tanpa hukum hanyalah angan-angan saja. #leh karena itu hukum dibutuhkan untuk memeprkuat semua aturan moral yang ada.