Makalah Ekonomi Peternakan
ARTI, FUNGSI DAN KARAKTERISTIK PENAWARAN PENAWARAN Disusun Oleh :
Alphonsius Umbu Jara Lodu 2616040
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA 2017 1
KATA PENGANTAR
Terpujilah Tuhan sang Pencipta, karena oleh penyertaannya sehingga kita masih hidup hingga saat ini. Dan karena perkenanannyalah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah ekonomi peternakan yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari kesalahan, untuk itu kritik dan saran sangat kami perlukan demi kesempurnan makalah ini.
Waingapu, 23 Mei 2017
Kelompok Penyusun
2
Daftar Isi Cover Depan…………………………… Depan……………………………………………………… ………………………………….. ………..
1
Kata Pengantar………………………………… Pengantar…………………………………………………………… …………………………... ...
2
Daftar Isi……………………………………………………………………
3
Bab I Pendahuluan………………………………… Pend ahuluan…………………………………………………………. ……………………….
4
A. Latar Belakang……………………………… Belakang………………………………………………………… …………………………..
4
B. Rumusan Masalah……………………… Masalah…………………………………………………… ……………………………… …
4
C. Tujuan……………………………………………………..
4
D. Manfaat…………………………………………………..
4
Bab II Kajan Pustaka………………………………………………………... Pustaka………………………………………………………...
5
A. Pengetian Pengetian Penawaran…………………………………… Penawaran……………………………………………………. ……………….
5
B. Fungsi Penawaran……………………………… Penawaran………………………………………………………. ……………………….
5
Bab III Metode Penulisan……………………… P enulisan………………………………………………… …………………………… …
9
Bab IV Pembahasan……………………………… P embahasan………………………………………………………… …………………………
10
A. Pengertian Penawaran……………………………… Penawaran…………………………………………………... …………………...
10
a. Macam-macam Macam-macam Penawaran………………………………… Penawaran…………………………………………. ……….
10
B. Fungsi Penawaran……………………………………………………….
11
Bab V Kesimpulan………………………… Kesimpulan…………………………………………………… ……………………………….. ……..
15
Daftar Pustaka……………………………… Pustaka…………………………………………………………… ………………………………. ….
16
3
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas bisnis. Pemasaran bukan hanya sebagai sebuah fungsi atau departemen dalam perusahaan, tetapi bagaimana pasar bisa berjalan secara kreatif dan inovatif. Pemasaran bukan hanya studi untuk menjual atau seperti yang dipahami beberapa kalangan hanyalah marketing mix semata. Namun, pengertian terhadap pemasaran itu sendiri cakupannya lebih luas. (Hemawan kertajaya, dkk, Syariah Marketing, 2006). Pemasaran dalam perspektif syariah adalah segala aktvitas bisnis dalam bentuk kegiatan penciptaan, penawaran, dan perubahan value yang memungkinkan pelakunya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan, keikhlasan, sesuai proses yang berprinsip pada akad bermuamalah Islami. (Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, 2006). Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan dzalim dalam bisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran, dan proses perubahan nilai dalam pemasaran. (Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah(Life and General); konsep dan Sistem Operasional, 2004). Di setiap transaksi perdagangan, pasti terdapat suatu permintaan (demand (demand ), ), penawaran ( supply), supply), harga dan kuantitas akan produksi yang saling saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran dalam produksi khususnya peternakan akan saling bertemu dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Dalam pemasaran perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi penawaran komoditi tertentu berikutnya baru dapat melihat bagaimana penawaran bersama-sama menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan penawaran. Penawaran dapat membantu
dalam memahami
keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya. Disisi lain, Pemasaran juga diartikan sebagai sistem keseluruhan dari ke giatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat pentingdalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran
4
ini diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti : penjualan, perdagangan, dan distribusi. Dalam bidang bisnis setiap usaha mempunyai hambatan atau permasalahannya. Masalah Pemasaran atau masalah marketing adalah salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi perusahaan sehari-hari. Di bidang teknologi para ahli telah banyak menemukan hal-hal yang baru yang kemudian dijelmakan menjadi mesin-mesin dan metoda baru yang mengakibatkan para produsen mampu bekerja secara lebih efisien. Penemuan baru ini mendorong timbulnya usaha-usaha baru di berbagai bidang, dengan menghasilkan produk produk baru pula. Demikianlah dunia industri makin berkembang dari waktu ke waktu. Para produsen kemudian dihadapkan pada masalah lain, yakni bagaimana menjual hasil produk tersebut agar uang yang telah diinvestasikan dapat segera kembali dengan membawa sejumlah keuntungan. Di lain pihak, pembeli mempunyai kebebasan untuk memutuskan alokasi uang yang dimilikinya. Makin banyak penjual yang menawarkan produk yang serupa, makin terbuka pula kesempatan mereka untuk memilih. Tentu banyak hal yang mereka pakai sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan produk produ k apa yang dibeli, dib eli, kapan pembelian dilakukan, di mana tempat membeli, dan berbagai yang lain. Ada yang membeli produk karena harga yang murah, mutu yang tinggi, pemeliharaannya mudah, pemakaiannya sederhana, wama yang menarik, ukuran yang sesuai, bentuk yang tepat dan pertimbangan lain. Begitu pula dalam memutuskan tempat membeli, seseorang mungkin mempertimbangkan jarak yang dekat, toko yang lengkap, susunan barang-barang yang menarik, pelayanan yang memuaskan dan sebagainya. Pendek kata, pasar yang ada sekarang lebih merupakan Pasar Pembeli. Artinya, “kekuasaan” untuk menentukan terjadinya sesuatu transaksi lebih banyak berada di tangan pembeli. Secara ringkas perlu ditekankan disini bahwa pasar yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha adalah yang rasionil. Tampaknya calon pembeli tidak dapat dijadikan obyek yang pasif, yang secara spontan akan menerima dan mempercayai penjual dan produk-produk yang ditawarkannya. Pepatah “Kalau tidak dapat menipu jangan berdagang” tampaknya sekarang ini sudah tidak berlaku lagi. Pembeli masa kini adalah pembeli yang kritis, yang masing-masing mempunyai prioritas barang-barang mana yang dibutuhkannya, barang-barang apa yang disukainya dan sebagainya. Dengan demikian, di dalam suatu di mana pasar digunakan sebagai tempat untuk memperoleh dan menyampaikan barang atau jasa, dan bukan dengan sistem jatah, maka peranan pemasaran tidak boleh diabaikan. Kegagalan pengusaha untuk mendapatkan 5
pembeli bagi produknya merupakan salah satu penyebab utama kegagalan yang terjadi. Kegagalan menjual akan meyebabkan suatu rentetan yang panjang berupa:
Penumpukan persediaan barang jadi
peningkatan biaya penyimpanan dan pemeliharaan
peningkatan kerusakan barang
kelambatan perputaran dana
terlalu kecilnya “return” bagi dana yang ditanamkan
keterlambatan mengembalikan pinjaman pada bank,
berkurangnya kepercayaan dari kreditur , menurunnya harga saham, dan sebagainya. Kesemua “anggota” rentetan ini tidak lain akan mengakibatkan kerugian yang
diderita oleh perusahaan. Oleh karenanya penting untuk mempelajari masalah pemasaran atau masalah marketing demi kelangsungan sebuah perusahaan.
B. Rumusan masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah pada pembahasan ini adalah untuk mencari bagaimana pengertian dan fungsi dari pemasaran. C. Tujuan Tujuan daripada pembahasan ini adalah menjelaskan dan memberitahukan kepada pembaca tentang pengertian dan fungsi pemasaran. D. Manfaat Adapun yang menjadi manfaat dari penulisan karya ilmiah ini, adalah dapat mememberitahukan kepada mahasiswa dan dosen tentang bagaimana penawaran dalam ilmu ekonomi khususnya ilmu ekonomi peternakan.
6
Bab II Kajian Pustaka A. Pengertian Penawaran Penawaran adalah banyaknya komoditas pertanian yang ditawarkan oleh produsen atau penjual. Sedangkan hukum penawaran (law (law of supply) supply) pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para produsen / penjual dengan anggapan faktor-faktor lain tidak berubah (Daniel, 2004). Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginannya ketika harganya rendah (Sukirno, 2003). B. Fungsi penawaran Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menyatakan hubungan antara produksi atau jumlah produksi yang ditawarkan dengan harga, menganggap faktor lain sebagai teknologi dan harga input yang digunakan adalah tetap. Penawaran individu adalah penawaran yang disediakan oleh individu produsen, diperoleh dari produksi yang dihasilkan. Besarnya jumlah produksi yang ditawarkan ini akan sama dengan jumlah permintaan, sedangkan penawaran agregat merupakan penjumlahan dari penawaran individu (Soekartawi, 1993). Fungsi penawaran dapat diturunkan dengan memaksimumkan fungsi keuntungan (HENDERSON AND QUANDT, 1980). Dengan menggunakan teknologi tertentu, fungsi produksi daging sapi diformulasikan sebagai berikut : Q = f (S, (S, P, L, T, D, O) ………………………………..(1) ………………………………..(1) dimana: Q = jumlah daging sapi ;
S = jumlah sapi bakalan
P = jumlah pakan sapi ;
L = jumlah tenaga kerja
T = teknologi ;
D = lama pemeliharaan
O = faktor produksi lain ;
7
Jika PS, PP, W, PO, masing-masing harga faktor produksi S, P, L, O, maka fungsi biaya produksi dirumuskan sebagai berikut: C = PS * S + PP * P + W * L + PO * O + CO ……………………(2) dimana: C = biaya total CO = biaya tetap Dari persamaan (1) dan (2) dapat dirumuskan fungsi keuntungan sebagai berikut: π = PQ * f(S, P, L, T, D, O)-(PS * S + PP * P + W * L + PO * O + CO) ………… (3) dimana: π = keuntungan; PQ = harga daging sapi Dengan memaksimumkan persamaan (3) akan didapat nilai produk marjinal masing masing faktor produksi dan fungsi permintaan faktor produksi yang selanjutnya substitusikan ke persamaan (1) didapat fungsi penawaran sebagai berikut: Qs = f(PQ, PS, PP, W, PO, T, D) ………………………………………………. ………………………………………………. (4) Pakan yang merupakan salah satu faktor produksi penting pada usaha peternakan sapi potong dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pakan konsentrat dan pakan hijauan. Pakan hijauan lebih banyak digunakan dalam usaha penggemukan sapi potong, ketersediaannya sangat dipengaruhi oleh keadaan musim, dalam hal ini curah hujan. Pada saat dimana banyak curah hujan, hijauan pakan ternak tumbuh subur. Pada saat itu banyak peternak menggemukkan sapinya, sehingga jumlah yang ditawarkan mengalami penurunan, sebaliknya pada musim kemarau. Pengembangan usaha membutuhkan tambahan kapital. Penggunaan dana bank dilakukan jika tambahan keuntungan yang akan diterima akan melebihi biaya (suku bunga) pinjaman (DOLL and ORAZEM, 1984). Artinya penawaran daging sapi dipengaruhi juga oleh tingkat suku bunga bank. Pada komoditas pertanian, termasuk peternakan, jumlah sapi yang dipelihara d ipelihara saat sa at ini dipengaruhi oleh harga pada p ada saat ternak siap jual untuk potong di masa datang. Dengan perkataan lain, harga saat ini mempengaruhi jumlah sapi yang dipelihara pada saat sebelumnya. Penyesuaian waktu untuk merespon perubahan tersebut banyak terjadi diantara peubah ekonomi yang satu dengan lainnya akibat adanya kekakuan teknis dan kelembagaan (HALLAM, 1990). Dengan adanya respon yang tertunda ini, Nerlove mengembangkan model penyesuaian parsial ( Nerlove’s Nerlove’s
), Model ),
dimana variabel endogenous dari suatu persamaan 8
dipengaruhi oleh variabel lag endogenous. Selanjutnya endogenous. Selanjutnya dikatakan, model yang memiliki variabel lag endogenous, merupakan suatu model yang dinamis. Dengan demikian fungsi penawaran daging sapi diformulasikan sebagai berikut: Qs = f(PQ, Ps, P p, W, T, M, B, Qs-1) …..………………………………… (5) dimana: B = tingkat suku bunga bank ;
T = teknologi (Inseminasi Buatan)
M = musim ;
Qs-1 = lag penawaran dag
Menurut Soekartawi (1993) beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran adalah : a. Harga Produk Harga produk tinggi akan mengakibatkan peningkatan jumlah produksi di masa yang akan datang karena dirasakan produsen sangat menguntungkan. b. Harga Input Harga Input Besar kecilnya harga input akan berpengaruh terhadap besar kecilnya input yang dipakai. Apabila harga faktor produksi turun, petani cenderung akan membelinya pada jumlah yang relatif lebih besar. Dengan demikian dari penggunaan pen ggunaan faktor produksi yang biasanya dalam jumlah terbatas, dengan adanya tambahan penggunaan faktor produksi (sebagai akibat dari turunnya harga faktor produksi), maka populasi akan meningkat. c. Teknologi Dengan adanya perbaikan teknologi, misalnya penggunaan teknologi baru sebagai pengganti teknologi lama, maka produksi akan semakin meningkat. Tentu saja penggunaan teknologi ini mungkin memerlukan biaya produksi yang relatif tinggi, beban resiko dan ketidakpastian yang juga relatif tinggi, memerlukan keterampilan khusus dan sebagainya, tetapi apabila ketidakpastian ini dapat dipecahkan, produksi akan semakin besar. d. Harapan produsen terhadap harga produksi di masa mendatang Seringkali juga ditemukan suatu peristiwa petani meramal besaran harga di masa mendatang, apakah harga suatu komoditas akan menaik atau menurun. Hal ini disebabkan
karena
pengalaman
yang
mereka
punya
selama
beberapa
tahun
mengusahakan komoditas tersebut.
9
e. Jumlah Produsen Seringkali karena adanya rangsangan harga untuk komoditas pertanian, maka petani cenderung untuk mengusahakan tanaman tersebut. Misalnya dari semula produsen menanam sayuran, kemudian karena harga tanaman cengkeh cukup tinggi, maka ia berubah dari petani sayur ke petani cengkeh. f. Harga produksi lain Yang dimaksud dengan harga produksi lain ini adalah perubahan harga produksi alternatif. Pengaruh perubahan harga produksi alternatif ini akan menyebabkan terjadinya jumlah produksi yang semakin meningkat atau sebaliknya semakin menurun.
10
Bab III Metode Penulisan Metode penulisan yang dibuat diambil dari d ari studi pustaka melalui literature internet kemudian kami rincikan dan dijadikan referensi yang kemudian dikaji lebih dalam lagi.
11
Bab IV Pembahasan A. Penawaran Penawaran merupakan salah satu hal yang sering dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam dunia pasar, dimana kedua pihak mempunyai peranan yang sama terkait dalam menetukan keberhasilan dalam suatu pasar. Penawaran juga merupakan jumlah barang yang ditawarkan penjual kepada konsumen. Hal ini senada dengan pendapat Daniel yang mengatakan bahwa: Penawaran adalah banyaknya komoditas barang (Pertanian) yang ditawarkan oleh produsen atau penjual. Sedangkan hukum penawaran (law (law of supply) supply) pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para produsen / penjual dengan anggapan faktor-faktor lain tidak berubah (Daniel, 2004). Harga dari suatu produk (P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat produksi pada harga tertentu yaitu penawaran dan tingkat keinginan dari orang-orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu yaitu permintaan. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi: “
Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia
ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan
” .
Hukum Penawaran merupakan hal yang menjelaskan bagaimana sifat yang terjadi dalam hal penawaran, dimana semakin tinggi harga dari suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga barang maka semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Hal ini senada dengan pernyataan Sukirno dari Hukum penawaran adalah suatu pernyataan p ernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual 12
dalam menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginannya ketika harganya rendah (Sukirno, 2003). Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus). a. Macam-macam Penawaran Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif. 1. Penawaran Individu Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. 2. Penawaran Kolektif Penawaran
kolektif
disebut
juga
penawaran
pasar.Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar.Penawaran pasar merupakan
penjumlahan
dari
keseluruhan
penawaran
perorangan.
B. Fungsi penawaran Fungsi penawaran penawaran adalah hal yang yang
berkaitan dalam suatu suatu penawaran
dimana factor produksi barang juga diperhatikan dan dikaitkan dengan factor harga. Hal ini senada dengan pernyataan dari soekartawi bahwa Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menyatakan hubungan antara produksi atau jumlah produksi yang ditawarkan dengan harga, menganggap faktor lain sebagai teknologi dan harga input yang digunakan adalah tetap. Penawaran individu adalah penawaran yang disediakan oleh individu produsen, diperoleh dari produksi yang dihasilkan. Besarnya jumlah produksi yang ditawarkan ini akan sama dengan jumlah permintaan, sedangkan penawaran agregat merupakan penjumlahan dari penawaran individu (Soekartawi, 1993). Fungsi penawaran dapat diturunkan dengan memaksimumkan fungsi keuntungan (HENDERSON AND QUANDT, 1980). Dengan menggunakan 13
teknologi tertentu, fungsi produksi daging sapi diformulasikan sebagai berikut: Q = f (S, P, L, T, D, O) ………………………………..(1) ………………………………..(1) dimana: Q = jumlah daging sapi ;
S = jumlah sapi bakalan
P = jumlah pakan sapi ;
L = jumlah tenaga kerja
T = teknologi ;
D = lama pemeliharaan
O = faktor produksi lain ; Jika PS, P P, W, PO, masing-masing harga faktor produksi S, P, L, O, maka fungsi biaya produksi dirumuskan sebagai berikut: C = PS * S + PP * P + W * L + PO * O + CO ……………………(2) dimana: C = biaya total CO = biaya tetap Dari persamaan (1) dan (2) dapat dirumuskan fungsi keuntungan sebagai berikut: π = PQ * f(S, P, L, T, D, O)-(PS * S + PP * P + W * L + PO * O + CO)………… (3) dimana: π = keuntungan; PQ = harga daging sapi Dengan memaksimumkan persamaan (3) akan didapat nilai produk marjinal masing-masing faktor produksi dan fungsi permintaan faktor produksi yang selanjutnya substitusikan ke persamaan (1) didapat fungsi penawaran sebagai berikut: Qs = f(PQ, PS, PP, W, PO, T, D) …………………………… ………………………………………. …………. (4) Pakan yang merupakan salah satu faktor produksi penting pada usaha peternakan sapi potong dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pakan konsentrat dan pakan hijauan. Pakan hijauan lebih banyak digunakan dalam usaha penggemukan sapi potong, ketersediaannya sangat dipengaruhi oleh keadaan musim, dalam hal ini curah hujan. Pada saat dimana banyak curah hujan, hijauan pakan ternak tumbuh subur. Pada saat itu banyak peternak
14
menggemukkan sapinya, sehingga jumlah yang ditawarkan mengalami penurunan, sebaliknya pada musim kemarau. Penawaran juga berkaitan dengan dana hasil modal, modal juga diperhatikan terkait dengan penawaran guna mengembangkan usaha. Hal ini senada dengan pernyataan Doll dan Orazem yang menyatakan bahwa Pengembangan usaha membutuhkan tambahan kapital. Penggunaan dana bank dilakukan jika tambahan keuntungan yang akan diterima akan melebihi biaya (suku bunga) pinjaman (DOLL and ORAZEM, 1984). Artinya penawaran daging sapi dipengaruhi juga oleh tingkat suku bunga bank. Pada komoditas pertanian, termasuk peternakan, jumlah sapi yang dipelihara saat ini dipengaruhi oleh harga pada saat ternak siap jual untuk potong di masa datang. Dengan perkataan lain, harga saat ini mempengaruhi jumlah sapi yang dipelihara pada saat sebelumnya. Penyesuaian waktu untuk merespon perubahan tersebut banyak terjadi diantara peubah ekonomi yang satu dengan lainnya akibat adanya kekakuan teknis dan kelembagaan (HALLAM, 1990). Dengan adanya respon yang tertunda ini, Nerlove mengembangkan model penyesuaian parsial ( Nerlove’s Nerlove’s
), Model ),
dimana variabel endogenous dari
suatu persamaan dipengaruhi oleh variabel lag endogenous. endogenous. Selanjutnya dikatakan, model yang memiliki variabel lag endogenous, merupakan suatu model yang dinamis. Dengan demikian fungsi penawaran daging sapi diformulasikan sebagai berikut: Qs = f(PQ, Ps, P p, W, T, M, B, Qs-1) …..………………………… …..………………………………(5) ……(5) dimana: B = tingkat suku bunga bank ;
T = teknologi (Inseminasi Buatan)
M = musim ;
Qs-1 = lag penawaran dag
Menurut Soekartawi (1993) beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran adalah : a. Harga Produk Harga produk tinggi akan mengakibatkan peningkatan jumlah produksi di masa yang akan datang karena dirasakan produsen sangat menguntungkan. 15
b. Harga Input Harga Input Besar kecilnya harga input akan berpengaruh terhadap besar kecilnya input yang dipakai. Apabila harga faktor produksi turun, petani cenderung akan membelinya pada jumlah yang relatif lebih besar. Dengan demikian dari penggunaan faktor produksi yang biasanya b iasanya dalam jumlah terbatas, dengan d engan adanya adan ya tambahan penggunaan faktor produksi (sebagai akibat dari turunnya harga faktor produksi), maka populasi akan meningkat. c. Teknologi Dengan adanya perbaikan teknologi, misalnya penggunaan teknologi baru sebagai pengganti teknologi lama, maka produksi akan semakin meningkat. Tentu saja penggunaan teknologi ini mungkin memerlukan biaya produksi yang relatif tinggi, beban resiko dan ketidakpastian yang juga relatif tinggi, memerlukan keterampilan khusus dan sebagainya, tetapi apabila ketidakpastian ini dapat dipecahkan, produksi akan semakin besar.
d. Harapan produsen terhadap harga produksi di masa mendatang Seringkali juga ditemukan suatu peristiwa petani meramal besaran harga di masa mendatang, apakah harga suatu komoditas akan menaik atau menurun. Hal ini disebabkan karena pengalaman yang mereka punya selama beberapa tahun mengusahakan komoditas tersebut. e. Jumlah Produsen Seringkali karena adanya rangsangan harga untuk komoditas pertanian, maka petani cenderung untuk mengusahakan tanaman tersebut. Misalnya dari semula produsen menanam sayuran, kemudian karena harga tanaman cengkeh cukup tinggi, maka ia berubah dari petani sayur ke petani cengkeh. f. Harga produksi lain Yang dimaksud dengan harga produksi lain ini adalah perubahan harga produksi alternatif. Pengaruh perubahan harga produksi alternatif ini akan menyebabkan terjadinya jumlah produksi yang semakin meningkat atau sebaliknya semakin menurun.
16
Bab V Penutup A. Kesimpulan Penawaran adalah banyaknya komoditas barang (Pertanian) yang ditawarkan oleh produsen atau penjual. Sedangkan hukum penawaran (law (law of supply) supply) pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para produsen / penjual dengan anggapan faktor-faktor lain tidak berubah. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menyatakan hubungan antara produksi atau jumlah produksi yang ditawarkan dengan harga, menganggap faktor lain sebagai teknologi dan harga input yang digunakan adalah tetap. Penawaran individu adalah penawaran yang disediakan oleh individu produsen, diperoleh dari produksi yang dihasilkan. Besarnya jumlah produksi yang ditawarkan ini akan sama dengan jumlah permintaan, sedangkan penawaran agregat merupakan penjumlahan dari penawaran individu.
17
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006, hlm.207. Daniel, M. 2004.Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta. DOLL, J.P. and F. ORAZEM. 1984. Production Economics: Theory with Applications. Second Ed. John Wiley & Sons, Inc. New York. HALLAM, D. 1990. Econometric Modelling of Agricultural Commodity Markets. Antony Rowe Ltd., Chippenham, Wiltshire. London and New York. Henderson, J.M. and R.E. Quandt. 1980. Microeconomic Theory: A Mathematical Approach. McGraw-Hill International Book Company. London. Hemawan kertajaya dan Sakir Sula, Pengantar Muhammad Syafi’i Antonio, Syariah Marketing, Bandung: Mizan Media Utama, 2006, cet. I, hlm. 139. Soekartawi, 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian : Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sukirno, S., 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Ketiga). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
18