LIMBAH PETERNAKAN

LIMBAH PETERNAKAN

Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan seperti usaha  pemeliharaan ternak, rumah potong hewan, pengolahan produk ternak, dan sebagainya. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, embrio, kulit kulit telur, telur, lemak, lemak, darah, darah, bulu, bulu, kuku, kuku, tulang tulang,, tanduk tanduk,, isi rumen, rumen, dan lain-la lain-lain in (Sihombing, (Sihombing, 2000). Semakin Semakin berkembangn berkembangnya ya usaha peternakan, peternakan, limbah yang dihasilkan dihasilkan semakin meningkat. enurut !ariera dalam "anda (20#$), limbah peternakan adalah semua buangan yang meliputi meliputi semua kotoran yang dihasilkan dihasilkan dari usaha peternak peternakan an yang yang bersifat bersifat padat, padat, cair, gas dan sisa pakan. %otal limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari species ternak, besar  usah usaha, a, tipe tipe usah usahaa dan dan lant lantai ai kand kandan ang. g. &oto &otoran ran sapi sapi yang yang terd terdiri iri dari dari  feces dan urine urine merupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkan dan sebagian besar manure dihasilkan oleh ternak ruminansia seperti sapi, kerbau kambing, dan domba. '.

Sumber dan dan &arakteristi stik Lim Limb bah !et !eteernakan enurut Soehadi (#2), limbah peternakan meliputi semua kotoran yang dihasilkan

dari suatu kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan cairan, gas, maupun sisa  pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase  padat (kotoran ternak, ternak yang mati, atau isi is i perut dari pemotongan ternak). Limbah cair  adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase cairan (air seni atau urine, air  dari pencucian alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam fase gas. Limbah Limbah petern peternaka akan n merupa merupakan kan salah salah faktor faktor yang yang harus harus diperha diperhatik tikan an pada pada usaha usaha  peternakan,, selain faktor  bibit  peternakan  bibit ternak , pakan  pakan,, kandang kandang,, penyakit ternak  dan   dan panen. *ikatakan demikian karena tidak arang suatu peternakan diminta untuk menutup usahanya oleh warga masyarakat sekitar karena limbahnya dituding telah mencemari lingkungan. Tabel 1.

 "ama

+enis dan &lasifikasi Limbah !eternakan

&lasifikasi Limbah Senyawa

uud

sal

%oksisitas

eses

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

rin

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

Sisa makanan

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

Lemak

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

1

*arah

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

&uku

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

ulu

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

%anduk

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

%ulang

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

'si rumen

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

3mbrio

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

&ulit telur

/rganik

!adat

!eternakan

"on 1

(Sumber4 Nanda, 20#$) ''.

*ampak Limbah !eternakan Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau 5at padat yang potensial untuk 

mendorong kehidupan asad renik yang dapat menimbulkan pencemaran. Suatu studi mengenai pencemaran air oleh limbah peternakan melaporkan bahwa total sapi dengan berat  badannya $000 kg selama satu hari, produksi manurenya dapat mencemari ,0678#0 9 m1 air. Selain melalui air, limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk berkembang biaknya lalat. &andungan air manure antara 29-6:; merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larasil penelitian dari limbah cair ?umah !emotongan >ewan @akung, +akarta yang dialirkan ke sungai uaran mengakibatkan kualitas air menurun, yang disebabkan oleh

2

kandungan sulfida dan amoniak bebas di atas kadar maksimum kriteria kualitas air. Selain itu adanya Salmonella spp. yang membahayakan kesehatan manusia. %ina dan urine dari hewan yang tertular dapat sebagai sarana penularan penyakit, misalnya saa penyakit anthra8 melalui kulit manusia yang terluka atau tergores. Spora anthra8 dapat tersebar melalui darah atau daging yang belum dimasak yang mengandung spora. &asus anthra8 sporadik pernah teradi di ogor tahun 200# dan uga pernah menyerang Sumba %imur tahun #60 dan burung unta di !urwakarta tahun 2000 (Soeharsono, 2002). !encemaran udara akibat limbah peternakan dihasilkan dari gas metan yang menyebabkan bau yang tidak enak bagi lingkungan sekitar. Aas metan (@>7) berasal dari  proses pencernaan ternak ruminansia. Aas metan ini adalah salah satu gas yang bertanggung  awab terhadap pemanasan global dan perusakan o5on, dengan lau #; per tahun dan terus meningkat. palagi di 'ndonesia, emisi metan per unit pakan atau lau kon2S) membehayakan meskipun dalam konsentrasi rendah. 3ffeknya irre
3

resistensi bakteri terhadap antibiotika yang selanutnya menyulitkan penanganan  penyakit pada manusia. 2. ncaman agi Lingkungan a) Lingkungan uga dapat menderita akibat industry peternakan besar. &adang-kadang kerusakan bersifat mendadak dan katastropik, misal lagoon ebol mengakibatkan  banyak ikan mati, atau bila manure terlalu banyak di aplikasikan secara berulangulang menimbulkan run-off dan mencemari perairan.  b) isa uga menimbulkan gangguan yang sangat merugikan. isal air yang tercemar ! dan " (konsentrasi dibawah nilai ambang) yang mengakibatkan eutrofikasi (penyuburan) yang selanutnya mengakibatkan penurunan konsentrasi oksigen dalam air,

membunuh

binatang

air.

Salah

satu

/

yang

menghasilkan

racun

adalah, Pfiesteria piscicida, mengakibatkan kematian satu milyar ikan dai pantai  "orth @arolina, S an menyebabkan iritasi kulit, dan kehilangan ingatan angka  pendek. c)  Manure  uga mengandung garam dan logam berat, yang bisa mencemari air dan terakumulasi dalam sedimen, yang kemudian masuk ke rantai makanan. !enggunaan air yang berlebihan (mencuci, pendinginan, dan air minum) dapat mengeksplotasi air  tanah. '''. %eknologi !engolahan Limbah !eternakan #. %eknik pengumpulan (collections) da 1 cara mendasar pengumpulan limbah4 a) Scraping Scraping merupakan cara membersihkan dan mengumpulkan limbah dengan cara menyapu atau mendorong=menarik (dengan sekop atau alat lain) limbah. *iduga merupakan cara pengumpulan limbah yang paling tua dilakukan oleh para  peternak. Scraping dapat dilakukan dengan cara manual ataupun mekanik. @ara manual, biasa dipakai pada kandang panggung (stanchions), yaitu untuk  membersihkan limbah yang melekat di erui lantai kandang atau di tempat-tempat fasilitas kandang yang lain. @ara ini digunakan terutama untuk pekeraan yang membutuhkan tenaga kera banyak dan sebagai penyempurnaan sistem pengelolaan limbah peternakan. Sistem mekanik memiliki cara kera yang sama dengan sistem manual, hanya saa pada sistem ini menggunakan kekuatan traktor atau unit kekuatan yang tetap. Sebagai contoh alat yang disebut Front-end Loader , yaitu mesin yang alat pembersih atau penyodoknya terletak di bagian depan. lat enis ini biasanya digunakan untuk  mem-bersihkan dan mengumpulkan limbah dari permukaan lantai kandang ke 4

tempat pe-nampungan untuk kemudian disimpan atau diangkut dengan kereta (kendaraan) untuk disebar ke ladang rumput. @ontoh lain adalah disebut Tractor Mounted Scraper Blade, yaitu mesin yang alat pembersih atau penyodoknya terletak di bagian depan dan belakang berupa  pisau. esin pembersih ini biasanya dipakai bersama dengan alur pengisian dimana limbah (manure) bisa langsung dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan atau dimasukkan ke dalam penyemprot limbah. esin ini sering digunakan sebagai fasilitas untuk memindahkan limbah yang menumpuk di tengah kandang feedlots  pada periode waktu tertentu. Selain itu, uga digunakan untuk membersihkan kandang sapi perah yang limbahnya langsung atuh di lantai dan terakumulasi di tengah alley (alan akses) kandang. %ractor ounted Scraper lade ini uga dapat digunakan untuk membersihkan litter pada kandang ayam pedaging atau dari lubang  penampung limbah ayam petelur sitem batere. !ada umumnya dinyatakan bahwa mesin pembersih ini digunakan untuk  mengumpulkan

limbah

yang

tertumpuk

di

atas

lantai

di

bawah

ternak 

langsung. &euntungan menggunakan mesin ini adalah biaya awalnya lebih murang. Sedangkan kelemahannya adalah diperlukannya tenaga operator dan selama digunakan sering teradi penimbunan limbah yang menempel di alat yang mengakibatkan pencemaran udara dan sebagai tempat berkembangnya lalat.  b) ree-fall ree-fall merupakan pengumpulan limbah dengan cara membiarkan limbah tersebut atuh bebas melewati penyaring atau penyekat lantai ke dalam lubang  pengumpul di bawah lantai kandang. !engumpulan limbah peternakan dengan system free-fall dilakukan dengan membiarkan limbah melewati penyaring atau  penyekat lantai dan masuk ke dalam lubang penampung. %eknik ini telah digunakan secara ekstensif dimasa lampau untuk peternakan hewan tipe kecil, seperti ayam, kalkun, kelinci dan ternak enis lain. aru-baru ini  uga digunakan untuk ternak besar, seperti babi dan sapi. !ada dasarnya ada dua sistem free-fall , yaitu sistem kandang yang lantainya menggunakan penyaring lantai (screened floor) dan penyekat lantai (slotled floor). c) lushing lushing merupakan pengumpulan limbah menggunakan air untuk mengangkut limbah tersebut dalam bentuk cair. !engumpulan limbah dengan cara flushing meliputi prinsip kera4

5

•

• •

!enggunaan parit yang cukup untuk mengalirkan air yang deras untuk  mengangkut limbah. &ecepatan aliran yang tinggi. !engangkutan limbah dari kandang. Sistem flushing telah digunakan seak tahun #:0-an dan menadi cara yang

makin populer digunakan oleh peternak untuk pengumpulan limbah ternak. >al ini dikarenakan lebih murah biayanya, bebas dari pemindahan bagian, sama sekali tidak  atau sedikit sekali membutuhkan perarawatan, dan mudah dipasang pada bangunan  baru atau bangunan lama. &arena frekuensi flushing, limbah ternak yang dihasilkan lebih cepat dibersihkan, mengurangi bau dan meningkatkan kebersihan kandang. >al ini menadikan sirkulasi udara dalam kandang lebih baik, yang menghasilkan sistem efisiensi penggunaan energi. 2. !engangkutan (transport) @ara pengangkutan limbah dari tempat pengumpulan

bergantung pada

karakteristik aliran limbah. &arakteristik aliran limbah bergantung pada umur dan enis ternak dan uga pada sistem pengumpulan limbah yang digunakan. isal, cara  pengangkutan limbah yang dikumpulkan menggunakan cara scraping berbeda dengan yang

menggunakan

mengklasifikasikan

 flushing . enurut cara

pengangkutan

Sobel limbah

dalam

"o
berdasarkan

(20#2)

karakteristiknya,

yaitu semisolid, semiliquid  dan liquid . a) Limbah peternakan semipadat Limbah yang berbentuk semipadat elas tidak dapat dialirkan tanpa bantuan  penggerak secara mekanik. Limbah terletak kuat pada lantai (lengket) dan sangat  berat untuk dipindahkan dan membutuhkan periode waktu yang lama. !ada umumnya berpendapat bahwa lebih tepat limbah ini dikategorikan sebagai limbah segar.  b) Limbah peternakan semicair  Limbah semicair adalah limbah yang telah mengalami pengenceran dengan air  dan bertambahnya aktifitas mikroorganisme. Limbah dengan mudah dapat dialirkan tanpa

bantuan mekanik

yang

dapat

dengan

mudah dilihat

dengan

mata

telanang. Limbah semiliBuid biasanya mengandung $C#$ ; bahan kering (total solid concentrasions) dan diklasifikasikan sebagai slurry. c) Limbah peternakan cair Limbah peternakan yang cair adalah limbah yang sudah berbentuk cairan yang  pada umumnya mengandung bahan kering (total solid concentrasions) kurang dari $

6

; dan berasal dari aliran kandang feedlot, efluen dari sistem pengolahan dan kamar  susu. &arakteristik alirannya hampir sama dengan aliran air dan susu. da dua sistem pengangkutan limbah peternakan, yaitu pengangkutan secara mekanik untuk limbah padat dan atau semipadatD dan pengangkutan dengan air  (hydraulic transport) untuk limbah cair dan semicair. a) !engangkutan secara mekanik  Limbah peternakan yang berbentuk padat atau semipadat dapat diangkut secara mekanik menggunakan alat kon
con
apron

con
pneumatic

con
tuuan

 pengangkutan limbah peternakan pada umumnya menggunakan chain con
•



Steady flow, tipe aliran yang teradi tidak mengalami perubahan karena waktu



dan aliran relatif konstan. Earied flow, tipe aliran yang kecepatan berubah-ubah bergantung kondisi



 pada waktu tertentu. niform flow, tipe aliran ini teradi apabila tidak ada perubahan kecepatan



 pada arah aliran secara spontan.  "onuniform flow, tipe ini teradi apabila kecepatan aliran ber
tempat yang satu dengan yang lain secara spontan. entuk Saluran

7

entuk saluran pengangkutan limbah terdiri atas bentuk saluran terbuka yaitu saluran yang bagian permukaannya tampak terlihat dan bentuk saluran yang tertutup. entuk saluran yang tertutup pada umumnya menggunakan pipa yang terbuat dari bahan logam atau !E@. 1.

!emisahan ( separation)

7.

!enyimpanan (storage) atau !embuangan (disposal).

'E.

!emanfaatan Limbah !eternakan

#. !emanfaatan ntuk !akan dan edia @acing %anah Limbah !eternakan Limbah peternakan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dikarenakan limbah ternak kaya akan nutrien seperti protein, lemak 3%",
&adar ", ! dan & dalam !upuk &andang dari eberapa +enis %ernak 

&otoran Sapi

 " 0.:

&andungan (;) !2/$ &2/ 0.1 0.#

&otoran &uda

0.7

0.1

0.1

&otoran &ambing

0.$

0.1

0.2

+enis !upuk &andang

8

&otoran yam

#.:

0.$

0.2

&otoran 'tik 

#.0

#.7

0.:

(Sumber 4 Widodo, sari, dan !ahmarestia, "##$ ) &otoran ternak dapat uga dicampur dengan bahan organik lain untuk mempercepat  proses pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas kompos tersebut . 1. !emanfaatan ntuk Aasbio !ermasalahan

limbah

ternak,

khususnya

manure

dapat

diatasi

dengan

memanfaatkan menadi bahan yang memiliki nilai yang lebih tinggi. Salah satu bentuk   pengolahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan limbah tersebut sebagai bahan masukan untuk menghasilkan bahan bakar gasbio. &otoran ternak ruminansia sangat baik  untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biogas. %ernak ruminansia mempunyai sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam sistem pencernaannya yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput atau hiauan berserat tinggi. /leh karena itu pada tina ternak  ruminansia, khususnya sapi mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi. erdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tina sapi mengandung 22,$; sellulosa, #6,12; hemi-sellulosa, #0,20; lignin, 17.92; total karbon organik, #,2:; total nitrogen, 29,$:4# ratio @4", 0,91; !, dan 0,:6; & . Aasbio adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas yang merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metan (@> 7) dan gas karbondioksida (@/ 2). Aasbio memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu kisaran 7600-:900 kkal=m 1, untuk gas metan murni (#00;) mempunyai nilai kalor 600 kkal=m1. !roduksi gasbio sebanyak #29$-71#6 liter dapat digunakan untuk memasak, penerangan, menyeterika dan mealankan lemari es untuk  keluarga yang berumlah lima orang per hari. !embentukan gasbio dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik. !ada tahap hidrolisis teradi pelarutan bahan-bahan organik mudah larut dan pencernaan bahan organik yang komplek menadi sederhana, perubahan struktur bentuk primer menadi  bentuk monomer. !ada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk  asam. !roduk akhir dari gula-gula sederhana pada tahap ini akan dihasilkan asam asetat,

9

 propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan amoniak. odel pemroses gas bio yang banyak digunakan adalah model yang dikenal sebagai  fi%ed-dome. odel ini banyak digunakan karena usia pakainya yang lama dan daya tampungnya yang cukup besar. eskipun biaya pembuatannya memerlukan biaya yang cukup besar. ntuk mengatasi mahalnya pembangunan pemroses biogas dengan model fei8ed-dome, tersebut sebuah perusahaan di +awa %engah bekera sama dengan alai !engkaian dan !enerapan %eknolgi ngaran mengembangkan model yang lebih kecil untuk 7-$ ekor ternak, yang siap pakai, dan lebih murah karena berbahan plastik  yang dipendam di dalam tanah. *i pedesaan, gasbio dapat digunakan untuk keperluan  penerangan dan memasak sehingga dapat mengurangi ketergantungan kepada minyak  tanah ataupun listrik dan kayu bakar. ahkan ika dimodifikasi dengan peralatan yang memadai, biogas uga dapat untuk menggerakkan mesin.

Gambar 1. !emanfaatan

3nergi iogas untuk endukung gribisnis di !edesaan

(Sumber 4 Widodo, sari, dan &nadi, "##' ) 7. !emanfaatan Lainnya Selain dimanfaatkan untuk pupuk, bahan pakan, atau gasbio, kotoran ternak uga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan mengubahnya menadi briket dan kemudian

diemur=dikeringkan. riket

ini

telah

dipraktekkan

di 'ndia dan

dapat

mengurangi kebutuhan akan kayu bakar. !emanfaatan lain adalah penggunaan urin dari ternak untuk campuran dalam pembuatan pupuk cair maupun penggunaan lainnya.

10

11