KELOMPOK 6 KELOMPOK 7 KELOMPOK 8 KELOMPOK 9 KELOMPOK 10 PEMBIMBING : Dr. Tony Setiab!"i P".D# S$K% &K'
()K*LT ()K*LT)S )S KEDOKTE+)N KEDOKTE+ )N *NI,E+SIT)S T+IS)KTI %)K)+T)
PEND)-*L*)N
Proses Proses menua menua (aging (aging)) adalah adalah proses proses alami alami yan yangg disert disertai ai adanya adanya penu penurun runan an kond kondisi isi fisik fisik,, psikologis maupun social yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus k husus pada lanjut usia. Masalah kesehatan jiwa lanjut usia termasuk juga dalam masalah kesehatan yang dibahas pada pasien-pasien eriatri dan Psikogeriatri yang merupakan bagian dari erontologi, yaitu ilmu ilmu yan yangg mempel mempelaja ajari ri segala segala aspek aspek dan masala masalahh lanjut lanjut usia, usia, melipu meliputi ti aspek aspek fisio fisiolog logis, is, psikologis, social, cultural, ekonomi dan lain-lain. Geri Ge riatr atrii
adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada
lanjut usia yang menyangkut aspek promotof,, pre!entif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lanjut usia. Psikogeriatri atau psikiatri geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang memperhatikan pencegahan,diagnosisi,dan terapi gangguan fisik dan psikologik atau psikiatrik pada lanjut usia ."aat ini disiplin ini sudah berkembang menjadi suatu cabang psikiatri,analog dengan psikiatri anak(#rocklehurst,$llen,%&').iagnosisi dan terapi gangguan mental pada lanjut usia meme memerl rluka ukann
penge pen geta tahu huan an
kh khus usus us,k ,kar arena ena kemung kemungki kinan nan perb perbed edaa aann
dala dalam m
mani manife fest stas asii
klinis,patogenesis dan patofisiologi gangguan mental antara patogenesis dewasa muda dan lanjut usia usia (*ei (*einbe nberg, rg,%&& %&&+ + Kolb-# Kolb-#rod rodie, ie,%&' %&'). ).akt aktor or pen penyul yulit it pad padaa pasien pasien lanjut lanjut usi juga juga perlu perlu dipe diperrtimba imbang ngka kan, n,an anta tara ra lain ain
seri ering adan adanyya
peny penyak akit it dan dan
keca kecaca cattan
medis edis kron kronis is
penyerta,pemakaian banyak obat (polifarmasi) dan peningkatan kerentanan terhadap gangguan kognitif ( *einberg,%&&+unadi,%&'/). *einberg,%&&+unadi,%&'/). "ehubungan dengan meningkatnya populasi usia lanjut (lihat tulisan mengenai demografi di bagian lain buku ini),perlu mulai dipertimbangkan adanya pelayanan psikogeriatri di rumah sakit sakit yang yang cuk cukup up besar besar .#angs .#angsal al akut,kr akut,kroni oniss dan day hospital ,merupakan ,merupakan tiga layanan yang mungki mungkinn harus harus sud sudah, ah,mer merupak upakan an tiga tiga layanan layanan yan yangg mungki mungkinn harus harus sud sudah ah mulai mulai difiki difikirka rkann
PEND)-*L*)N
Proses Proses menua menua (aging (aging)) adalah adalah proses proses alami alami yan yangg disert disertai ai adanya adanya penu penurun runan an kond kondisi isi fisik fisik,, psikologis maupun social yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus k husus pada lanjut usia. Masalah kesehatan jiwa lanjut usia termasuk juga dalam masalah kesehatan yang dibahas pada pasien-pasien eriatri dan Psikogeriatri yang merupakan bagian dari erontologi, yaitu ilmu ilmu yan yangg mempel mempelaja ajari ri segala segala aspek aspek dan masala masalahh lanjut lanjut usia, usia, melipu meliputi ti aspek aspek fisio fisiolog logis, is, psikologis, social, cultural, ekonomi dan lain-lain. Geri Ge riatr atrii
adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada
lanjut usia yang menyangkut aspek promotof,, pre!entif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lanjut usia. Psikogeriatri atau psikiatri geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang memperhatikan pencegahan,diagnosisi,dan terapi gangguan fisik dan psikologik atau psikiatrik pada lanjut usia ."aat ini disiplin ini sudah berkembang menjadi suatu cabang psikiatri,analog dengan psikiatri anak(#rocklehurst,$llen,%&').iagnosisi dan terapi gangguan mental pada lanjut usia meme memerl rluka ukann
penge pen geta tahu huan an
kh khus usus us,k ,kar arena ena kemung kemungki kinan nan perb perbed edaa aann
dala dalam m
mani manife fest stas asii
klinis,patogenesis dan patofisiologi gangguan mental antara patogenesis dewasa muda dan lanjut usia usia (*ei (*einbe nberg, rg,%&& %&&+ + Kolb-# Kolb-#rod rodie, ie,%&' %&'). ).akt aktor or pen penyul yulit it pad padaa pasien pasien lanjut lanjut usi juga juga perlu perlu dipe diperrtimba imbang ngka kan, n,an anta tara ra lain ain
seri ering adan adanyya
peny penyak akit it dan dan
keca kecaca cattan
medis edis kron kronis is
penyerta,pemakaian banyak obat (polifarmasi) dan peningkatan kerentanan terhadap gangguan kognitif ( *einberg,%&&+unadi,%&'/). *einberg,%&&+unadi,%&'/). "ehubungan dengan meningkatnya populasi usia lanjut (lihat tulisan mengenai demografi di bagian lain buku ini),perlu mulai dipertimbangkan adanya pelayanan psikogeriatri di rumah sakit sakit yang yang cuk cukup up besar besar .#angs .#angsal al akut,kr akut,kroni oniss dan day hospital ,merupakan ,merupakan tiga layanan yang mungki mungkinn harus harus sud sudah, ah,mer merupak upakan an tiga tiga layanan layanan yan yangg mungki mungkinn harus harus sud sudah ah mulai mulai difiki difikirka rkann
( #rocklehurst,$llen,%&').0entang #rocklehurst,$llen,%&').0entang bagaimana kerjasama antara bidang psikogeriatri dan geriatri dapat dilihat pada bab mengenai pelayanan kesehatan pada usia lanjut.
PEMB)-)S)N I. (ator/(ator Kee"atan %ia Lania
$da beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia. aktor-faktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia dapat menikmati hari tua mereka dengan bahagia. $dapun beberapa faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut 1 %. Penurunan Kondisi isik . Penurunan ungsi dan Potensi "eksual 2. Perubahan aspek Psikososial Penrnan Kon!ii (ii
"etelah seseorang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dsb. "ecara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan secara berlipat ganda. 3al ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain. alam kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka perlu menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fisik dengan kondisi psikologik maupun sosial, sehingga mau tidak mau harus ada usaha untuk mengurangi kegiatan yang bersifat memforsir fisiknya. "eorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya yang baik, misalnya makan, tidur, istirahat dan bekerja secara seimbang. Penrnan (n2i !an Poteni Sea3
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti 1 %. angguan jantung . angguan metabolisme, missal diabetes mellitus 2. 4aginitis /. #aru selesai operasi 1 misalnya prostatektomi
+. Kekurangan gi5i, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang 6. Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan stereoid, tran7uilier . aktor psikologis yang menyertai lansia antara lain 1 •
8asa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
•
"ikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta di perkuat oleh tradisi dan budaya
•
Kelelahan atau kebosanan karena kurang 4ariasi dalam kehidupannya.
•
Pasangan hidup telah meninggal
•
isfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya cemas, depresi, pikun, dsb.
Perba"an )$e Piooia3
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. ungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. "ementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan. engan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepabrikan lansia. #eberapa perubahan tersebut dapat di bedakan berdasarkan + tipe kepribadian lansia sebagai berikut1 •
0ipe kepribadian konstruktif (Construction personality), biasanya tipe ini tidak banyak
mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua. •
0ipe kepribadian mandiri ( Independent personaliy), pada tipe ini ada kecenderungan
mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak di isi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya. •
0ipe kepribadian 0ergantung ( Dependent personality ), pada tipe ini bisanya sangat
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang di tinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedudukannya.
•
0ipe Kepribadian #ermusuhan ( Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki
lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadangkadang tidak di perhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-marit. •
0ipe Kepribadian Kritik iri (Self Hate Personality), pada lansia tipe ini umumnya
terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu oleh orang lain atau cenderung susah dirinya. II. Pe4eriaan Piiatri $a!a *ia Lan5t
Penggalian riwayat psikiatrik dan pemeriksaan status mental pada penderita usi lanjut harus mengikuti format yang sama dengan yang berlaku pada dewasa muda .Karena tingginya pre!alensi gangguan kognitif pada usi lanjut,dokter9calon dokter harus menentukan apakah penderita mengerti sifat dan tujuan pemeriksaan .:ika penderita mengalami gangguan kognitif,riwayat pra-morbid dan riwayat sakit harus didapatkan dari anggota keluarga atau mereka yang merawatnya.;amun,penderita juga tetap harus diperiksa tersendiri(walaupun terlihat adanya gangguan yang jelas)untuk mempertahankan pri!asi hubungan dokter dan penderita dan untuk menggali adakah pikiran bunuh diri atau gagasan paranoid dari penderita yang mungkin tidak diungkapkan dengan kehadiran sanak saudara atau seorang perawat (Kaplan et al %&&3amilton,%&'+). 1' +iayat $iiatri
#isa didapatkan dari alo- atau oto- anamnesisi.8iwayat psikiatrik lengkap termasuk identifikasi awal (nama,usia,jenis kelamin,status perkawinan),keluhan utama,riwayat penyakit sekarang ,riwayat penyakit dahulu (termasuk gangguan fisik yang pernah diderita ),riwayat pribadi dan riwayat keluarga.Pemakainan obat (termasuk obat yang dibeli bebas).yang sedang atau pernah digunakan penderita juga penting untuk diketahui. Penderita yang berusia diatas 6+ tahun (atau di atas 6< tahun di $sia) sering memiliki keluhan subyektif adanya gangguan daya ingat yang ringan,seperti tidak dapat mengingat kembali nama orang atau keliru meletakkan benda-benda.angguan daya ingat yang berhubungan dengan usia tersebut perlu dibedakan dengan adanya kecemasan pada saat dilakukanpemeriksaan9wawancara (*einberg,%&&+3amilton,%&'+).8iwayat medis penderita
harus meliputi semua penyakit berat ,terutama gangguan kejang,kehilangan kesadaran ,nyeri kepala ,masalah penglihatan dan kehilangan pendengaran.8iwayat penggunaan alkohol dan pemakaian 5at yang lama perlu diketahui karena bisa menyebabkan kelainan saat ini (Kolb#rodie,%&'Kaplan et al,%&&ir Kes *a,%&'). 8iwayat keluarga harus termasuk penjelasan tentang sikap orang tua penderita dan adaptasi terhadap ketuaan mereka.:ika mungkin informasi tentang kematian orang tua,riwayat gangguan jiwa dalam keluarga. "ituasi sosial penderita sekarang harus dinilai."iapa yang harus merawat penderita,apakah penderita mempunyai anak.#agaimana karakteristik hubungan orangtua-anak.8iwayat sosial ekonomi dipakai untuk menilai peran ekonomi dalam mengelola pemyakit penderita dalam membuat anjuran terapi yang realistik (unadi,%&'Kaplan et al,%&&) 8iwayat perkawinan,termasuk penjelasan tentang pasangan hidup dan karakteristik hubungan.:ika penderita adalah janda atau duda,harus digali bagaimana rasa duka citanya dulu saat ditinggal mati oleh pasanganya.:ika kehilangan pasangan hidup terjadi dalam satu tahun terakhir,penderita dalam keadaan resiko tinggi mengalami peristiwa fisik atau psikologik yang merugikan (ir Kes *a,%&'). 8iwayat
seksual
penderita
termasuk
akti!itas
seksual,orientasi
libido,mastrubasi,hubungan gelap diluar perkawinan dan gejala disfungsi seksual (ir Kes *a,= &'). ' Pe4eriaan tat 4enta3
Pemeriksaan status mental meliputi bagaimana penderita berfikir(proses pikir),merasakan dan bertingkah laku selama pemeriksaan.Keadaan umum penderita adalah termasuk penampilan ,akti!itas psikomotorik,sikap terhadap pemeriksaan dan akti!itas bicara. angguan motorik,antara lain gaya berjalan menyeret,posisi tubuh membungkuk,gerakan jari seperti memilin pil,tremor dan asimetris tubuh perlu dicatat (Kaplan et al,%&&%).#anyak penderita depresi mungkin lambat dalam bicara dan gerakannya.*ajah seperti topeng terdapat pada penderita penyakit parkison (Kaplan et al,%&&3amilton,%&'+).
#icara penderita dalam keadaan teragitasi dan cemas mungkin tertekan.Keluar air mata dan menangis ditemukan pada gangguan depresi dan gangguan kognitif,terutama si penderita merasa frustasi karena tidak mampu menjawab pertanyaan pemeriksa (*einberg,%&&+Kaplan et al,%&&3amilton,%&'+).$danya alat bantu dengar atau indikasi lain bahwa penderita menderita gangguan pendengaran,misalnya selalu minta pertanyaan diulang,harus dicatat (unadi,%&'/). "ikap penderita pada pemeriksa untuk bekerjasama,curiga,bertahan dan tak berterima kasih dapat memberi petunjuk tentang kemungkinan adanya reaksi transferensi.Penderita lanjut usia dapat bereaksi pada dokter muda seolah-olah dokter adalah seorang tokoh yang lebih tua ,tidak peduli terhadap adanya perbedaan usia (*einberg,%&&+>aitman,%&&<)
Peni3aian n2i . Penderita lanjut usia harus diperiksa tentang kemampuan mereka untuk
mempertahankan kemandirian dan untuk melakukan akti!itas dalam kehidupan seharihari.$kt!itas tersebut adalah termasuk ke toilet,menyiapkan makanan,berpakaian ,berdandan dan makan.erajat kemampuan fungsional dari perilaku sehari-hari adalah suatu
pertimbangan
penting
dalam
menyusun
rencana
terapi
selanjutnya
(*einberg,%&&+>aitman,%&&<). Moo!#$eraaan !an ae .i negara lain,bunuh diri adalah salah satu penyebab utama kematian pada golongan usia lanjut.?leh karenanya pemeriksaan ide bunuh diri pada penderita lanjut usi sangat penting.Perasaan kesepian ,tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya adalah gejala depresi.Kesepian merupakan alasan yang paling sering dinyatakan oleh para lanjut usia yang ingin bunuh diri .epresi merupakan resiko yang tinggi untuk
bunuh diri (*einberg,%&&+Kolb-#rodie,%&'unadi,%&'/ Gan22an $ere$i . 3alusinasi dan ilusi pada lanjut usia merupakan fenomena yang disebabkan oleh penurunan ketajaman sensorik.Pemeriksa harus mencatat apakah penderita mengalami kebingungan terhadap waktu atau tempat selama episode halusinasi dapat disebabkan oleh tumor otak dan patologo fokal yang lain.Pemeriksaan yang lebih
lanjut diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti (3almiton,%&'+). (n2i io$aia3."uatu penurunan kapasitas !isuospasial adalah normal dengan lanjutnya usia.Meminta penderita untuk mencotoh gambar atau menggambar mungkin membantu dalam penilaian.Pemeriksaan neuropsikologis harus dilaksanakan jika fungsi !isuospasial sangat terganggu (Kaplan et al, %&&3amilton,%&'+).
Proe ber$iir.
angguan pada progresi pikiran adalah neologisme,gado-gado
kata,sirkumstansialitas,asosiasi
longgar,asosiasi
bunyi,flight
of
ideas,dan
retardasi.3ilangnya kemampuan untuk dapat mengerti pikiran abstrak mungkin tanda awal dementia. @si pikiran harus diperiksa adanya obsesi ,preokupasi somatik,kompulsi atau waham.agasan tentang bunuh diri atau pembunuhan harus dicari .Pemeriksaan harus menentukan apakah terdapat waham dan bagaimana waham tersebut mempengaruhi kehidupan penderita.*aham mungkin merupakan alasan untuk dirawat.Pasien yang sulit mendengar
mungkin
secara
keliru
diklasifikasikan
sebagai
paranoid
atau
pencuriga(*einberg,%&&+Kaplan et al,%&&3amilton,%&'+>aitman,=&&<).
Senori4
!an
o2nii.
tertentu,sedangkan
kognisi
"ensorium
mempermasalhkan
mempermasalahkan
fungsi
inrformasi
dan
dari
indra
intelektual
(*einberg,%&&+3amilton,%&'+). Kea!aran. @ndikator yang peka terhadap disfungsi otak adalah adanya perubahan kesadaran ,adanya fluktuasi tingkat kesadaran atau tampak letargik.Pada keadaan yang
berat penderita dalam keadaan somnolen atau stupor (Kaplan et al,%&&3amilton,%&&+) Orientai. angguan orientasi terhadap waktu,tempat dan orang berhubungan dengan gangguan
kognisi.angguan
orientasi
sering
ditemukan
pada
gangguan
kognitif,gangguan kecemasan,gangguan buatan,gangguan kon!ersi dan gangguan kepribadian,terutama selam periode stres fisik atau lingkungan yang tidak mendukung (Kaplan et al,%&&3amilton,%&'+).Pemeriksa harus menguji orientasi terhadap tempat dengan meminta penderita menggambar lokasi saat ini.?rientasi terhadap orang mungkin dinilai dengan dua cara 1apakah penderita,mengenali namnya sendiri,dan apakah juga mengenali
perawat
dan
dokter.?rientasi
waktu
diuji
dengan
menanyakan
tanggal,tahun,bulan dan hari. Daya in2at.aya ingat dinilai dalam hal daya ingat jangka panjang,pendek dan segera.0es yang diberikan pada penderita dengan memberikan angka enam digit dan penderita diminta untuk mengulangi maju mundur .Penderita dengan daya ingat yang tak terganggu biasanya dapat mengingat enam angka maju dan lima angka mundur .aya
ingat jangka panjang diuji dengan menanyakan tempat dan tanggal lahir,nama dan hari ulang tahun anak-anak penderita.aya ingat jangka pendek dapat diperiksa dengan beberapa cara ,misalnya dengan menyebut tiga benda pada awal wawancara dan meminta penderita mengingat kembali benda tersebut akhir wawancara.$tau dengan memberikan cerita singkat pada penderita dan penderita diminta untuk mengulangi cerita tadi secara tepat9persisi (3amilton,%&'+).
(n2i inte3eta3#onentrai#inor4ai !an eer!aan. "ejumlah
fungsi intelektual
mungkin diajukan untuk menilai pengetahuan umum dan fungsi intelektual.Menghitung dapat diujikan dengan meminta penderita untu mengurangi dari angka %<< dan mengurangi lagi dari hasil akhir dan seterusnya sampai tercapai angka .Pemeriksa mencatat respons sebagai dasar untuk penguji selanjutnya.Pemeriksa juga dapat meminta penderita intuk menghitung mundur dari < ke %,dan mencatat waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pemeriksaan tersebut (Kaplan et al,%&&3amilton,%&'+). Me4baa !an 4en3i. Penting bagi klinisi untuk memeriksa kemampuan membaca menulis dan menetukan apakah penderita mempunyai defisit bicara khusus.Pemeriksaan dapat meminta penderita membaca kisah singkat dengan suara keras atau menulis kalimat sederhana untuk menguji gangguan membaca atau menulis pada penderita .$pakah menulis dengan tangan kiri atau kanan juga perlu dicatat(3amilton,%&'+).
III. iri Paien Geriatri !an Pio2eriatri
$da / ciri yang dapat dikategorikan sebagai pasien eriatri dan psikogeriatri, yaitu 1 •
Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia.
•
$danya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif
•
>anjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis bila 1 b. Ketergantungan pada orang lain (sangat memerlukan pelayanan orang lain ) c. Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena berbagai sebab, diantaranya setelah menjalani masa pensiun, setelah sakit .cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain
•
3al- hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasi) sehingga membawa lansia kearah kerusakan 9 kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis dsb. 3al itu
biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling berat, misalnya kematian pasangan hidup, kematian sanak keluarga dekat, terpaksa berurusan dengan penegak hokum, atau trauma psikis.
I,. Pen!eatan Da3a4 Pe3ayanan Pio2eriatri
alam pendekatan pelayanan kesehatan pada kelompok lanjut usia sangat perlu ditekankan pendekatan yang dapat mencakup sehat fisik, psikologis, spiritual dan sosial. 3al tersebut karena pendekatan dari satu aspek saja tidak akan menunjang pelayanan kesehatan pada lanjut usia yang membutuhkan suatu pelayanan yang komprehensif. Pendekatan inilah yang dalam bidang kesehatan jiwa (mental health) disebut pendekatan eklektik holistik, yaitu suatu pendekatan yang tidak tertuju pada pasien semata-mata, akan tetapi juga mencakup aspek psikososial dan lingkungan yang menyertainya. Pendekatan 3olistik adalah pendekatan yang menggunakan semua upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia, secara utuh dan menyeluruh. ilandasi oleh pemikiran diatas, maka pendekatan pelayanan kesehatan jiwa pada lanjut usia meliputi1 •
Pendekatan #iologis, yaitu pendekatan pelayanan kesehatan lansia yang menitikberatkan perhatian pada perubahan-perubahan biologis yang terjadi pada lansia. Perubahan perubahan tersebut mencakup aspek anatomis dan fisiologis serta berkembangnya kondisi patologis yang bersifat multiple dan kelainan fungsional pada pasien-pasien lanjut usia.
•
Pendekatan Psikologis, yaitu pendekatan pelayanan kesehatan lansia yang menekankan pada pemeliharaan dan pengembangan fungsi-fungsi kognitif, afektif, konatif dan kepribadian lansia secara optimal.
•
Pendekatan "osial #udaya, yaitu pendekatan yang menitikberatkan perhatiannya pada masalah-masalah sosial budaya yang dapat mempengaruhi lansia
Pen!eatan Pio3o2i (n2i Ko2niti
Kemampuan Belajar (Learning)
>anjut usia yang yang sehat dalam arti tidak mengalami demensia atau gangguan $l5emeir, masih memiliki kemampuan belajar yang baik. 3al ini sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup (long study) bahwa manusia itu memiliki kemampuan untuk belajar sejak dilahirkan sempai akhir hayat. ?leh karena sudak seyogyanya jika mereka tetap diberikan kesempatan untuk mempelajari sesuatu hal yang baru. @mplikasi praktis dalam pelayanan kesehatan jiwa lanjut usia baik yang bersifat promotif-pre!entif, kuratif dan rehabilitatif adalah untuk memberikan kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar yang sudah disuaikan dengan kondisi masing-masing lanjut usia yang dilayani. Kemampuan Pemahaman (Comprehension)
Pada lanjut usia, kemampuan pemahaman atau menangkap pengertian dipengaruhi oleh fungsi pendengarannya. alam pelayanan terhadap lanjut usia agar tidak timbul salah paham sebaiknya dilakukan kontak mata saling memandang. engan kontak mata, mereka akan dapat membaca bibir lawan bicaranya, sehingga penurunan pendengarannya dapat diatasi dan dapat lebih mudah memahami maksud orang lain. "ikap yang hangat dalam berkomunikasi akan menimbulkan rasa aman dan diterima. Mereka akan lebih tenang, lebih senang, merasa aman, merasa diterima, merasa dihormati dan sebagainya. Kinerja (Performance)
Pada lanjut usia yang sangat tua memang akan terlihat penurunan kinerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Penurunan itu bersifat wajar sesuai perubahan organ-organ biologis ataupun perubahan yang sifatnya patologis. alam pelayanan kesehatan jiwa lanjut usia, mereka perlu diberikan latihan-latihan ketrampilan untuk tetap mempertahankan kinerja. Pemecahan asalah (Pro!lem Sol"ing)
Pada lanjut usia masalah-masalah yang dihadapi tentu semakin banyak. #anyak hal yang dahulunya dengan mudah dapat dipecahkan menjadi terhambat karena terjadi penurunan
fungsi indra pada lanjut usia. 3ambatan yang lain dapat berasal dari penurunan daya ingat, pemahaman dan lain-lain, yang berakibat bahwa pemecahan masalah menjadi lebih lama. alam menyikapi hal ini maka dalam pendekatan pelayanan kesehatan jiwa lanjut usia perlu diperhatikan ratio petugas kesehatan dan pasien lanjut usia. Daya Ingat (emory)
aya ingat adalah kemampuan psikis untuk menerima, mencamkan, menyimpan dan menghadirkan kembali rangsangan9peristiwa yang pernah dialami seseorang. aya ingat merupakan salah satu fungsi kognitif yang banyak berperan dalam proses berfikir, memecahkan masalah, maupun kecerdasan (intelegensia), bahkan hampir semua tingkah laku manusia itu dipengaruhi olah daya ingat. Pada lanjut usia, daya ingat merupakan salah satu fungsi kognitif yang seringkali paling awal mengalami penurunan. Pada lanjut usia yang menderita demensia, gangguan yang terjadi adalah mereka tidak dapat mengingat peristiwa atau kejadian yang baru dialami, akan tetapi hal-hal yang telah lama terjadi, masih diingat. Keadaan ini sering menimbulkan salah paham dalam keluarga. ?leh sebab itu dalam proses pelayanan terhadap lanjut usia, sangat perlu dibuatkan tandatanda atau rambu-rambu baik berupa tulisan, atau gambar untuk membantu daya ingat mereka. Misalnya dengan tulisan :AMBCD$0, 0$;$> 6 $P8@> << dan sebagainya, ditempatkan pada tempat yang strategis yang mudah dibaca 9 dilihat. oti"asi
Moti!asi adalah fenomena kejiwaan yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku demi mencapai sesuatu yang diinginkan atau yang dituntut oleh lingkungannya. Moti!asi dapat bersumber dari fungsi kognitif dan fungsi afektif. Motif Kognitif lebih menekankan pada kebutuhan manusia akan informasi dan untuk mencapai tujuan tertentu. Motif ini mendorong manusia untuk belajar dan ingin mengetahui. Motif $fektif lebih menekankan aspek perasaan dan kebutuhan indi!idu untuk mencapai tingkat emosional tertentu. Motif ini akan mendorong manusia untuk mencari dan mencapai kesenangan dan kepuasan baik fisik, psikis dan sosial dalam kehidupannya dan indi!idu akan menghayatinya secara subyektif. Pada lanjut usia, moti!asi baik kognitif maupun afektif untuk
mencapai9memperoleh sesuatu cukup besar, namun moti!asi tersebut seringkali kurang memperoleh dukungan kekuatan fisik maupun psikologis, sehingga hal-hal diinginkan banyak berhenti di tengah jalan. Pengam!ilan Keputusan
Pengambilan keputusan termasuk dalam proses pemecahan masalah. Pengambilan keputusan pada umumnya berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dianalisa, dipertimbangkan dan dipilih alternatif yang dinilai positif (menguntungkan ) kemudian baru diambil suatu keputusan. Pengambilan keputusan pada lanjut usia sering lambat atau seolah-olah terjadi penundaan, oleh sebab itu, mereka membutuhkan petugas atau pendamping yang dengan sabar sering mengingatkan mereka. Keputusan yang diambil tanpa dibicarakan dengan mereka, akan menimbulkan kekecewaan dan mungkin dapat memperburuk kondisinya. ?leh karena itu dalam pengambilan keputusan, kaum tua tetap dalam posisi yang dihormat Ke!ija#sanaan
#ijaksana (wisdom) adalah aspek kepribadian (personality), merupakan kombinasi dari aspek kognitif, afektif dan konatif. Kebijaksanaan menggambarkan sifat dan sikap indi!idu yang mampu mempertimbangkan antara baik dan buruk serta untung ruginya sehingga dapat bertindak secara adil atau bijaksana. Kebijaksanaan sangat tergantung dari tingkat kematangan kepribadian seseorang. $tas dasar hal tersebut, dalam melayani lanjut usia termasuk psikogeriatik mereka harus memperoleh pelayanan yang penuh bijaksana sehingga kebijaksanaan yang ada pada masing-masing indi!idu yang dilayani tetap terpelihara. (n2i )eti
ungsi $fektif (emosi9perasaan) adalah fenomena kejiwaan yang dihayati secara subyektif sebagai sesuatu yang menimbulkan kesenangan atau kesedihan. $feksi (emosi9perasaan) pada dasarnya dibedakan atas 1
EF #iologis, meliputi perasaan indera (panas, dingin, pahit, asin dsb), perasaan !ital (lapar, haus, kenyang dsb) dan perasaan naluriah (kasih sayang, cinta, takut dsb) EF Psikologis, meliputi 1 perasaan diri, perasaan sosial, perasaan etis, estetis, perasaan intelek serta perasaan religius. Pada usia lanjut umumnya afeksi atau perasaan tetap berfungsi dengan baik dan jika ada yang mengalami penurunan seringkali adalah afeksi biologis, sebagai akibat dari penurunan fungsi organ tubuh. "edangkan afeksi psikologis relatif tetap berperan dengan baik, bahkan makin mantap, kecuali bagi mereka yang mempunyai masalah fisik ataupun mental. Asia lanjut kadangkadang menunjukkan hidup emosi yang kurang stabil, hal ini dapat ditangkap sebagai tanda bahwa terdapat masalah atau ada hal-hal yang sifatnya patologis yang tidak mudah diamati, karena itu perlu dikonsultasikan kepada para ahli. Penurunan fungsi afektif nampak jelas pada usia lanjut yang sangat tua (diatas &< tahun), penurunan tersebut sering diikuti oleh tingkah laku regresi, misalnya mengumpulkan segala macam barang kedalam tempat tidur. Pada umur tersebut, sering terjadi fungsi mentalnya semakin buruk dan sering tidak tertolong dengan upaya terapi. $da juga yang mengatakan lima tahun terakhir pada usia lanjut yang sangat tua tersebut sering terjadi tragedi penurunan segala fungsi mental yang semakin memburuk dan sering tidak tertolong dalam upaya terapi. "ehubungan dengan fungsi afektif dalam pelayanan kesehatan jiwa usia lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut1 a. :ika petugas menjumpai lansia dengan emosi yang labil atau menurun fungsi mental lainnya, maka perlu diwaspadai kemungkinan adanya masalah mental emosional atau hal-hal yang patologis. Antuk itu perlu pemeriksaan para ahli. b. :ika petugas mendapatkan lansia yang sangat tua ("ery old) disertai penurunan fungsi mental yang drastis, maka perlu dilakukan upaya-upaya terapi dan pelayanan yang sesuai dengan kondisi lansia tersebut. (n2i Konati &Pio4otor'
Konatif atau psikomotor adalah fungsi psikis yang melaksanakan tindakan dari apa yang telah diolah melalui proses berpikir dan perasaan ataupun kombinasinya. Konatif mengandung aspek psikis yang melakukan dorongan kehendak baik yang positif maupun yang negatif, disadari maupun tidak disadari. Pada usia lanjut umumnya dorongan dan kemauan masih kuat, akan tetapi kadang-kadang realisasinya tidak dapat dilaksanakan, karena membutuhkan organ atau fungsi tubuh yang siap9 mampu melaksanakannya. Misalnya usia lanjut yang ingin sekali untuk dapat memenuhi kebutuhan dirinya (acti"ity daily li"ing) tanpa bantuan orang lain. @a ingin dapat makan dengan cepat, keluar masuk kamar mandi sendiri. ;amun keinginan tersebut yang tanpa mengingat kondisi dirinya yang sudah menurun justru akan sering menimbulkan kecelakaan pada usia lanjut. $tas dasar hal tersebut implikasi yang perlu diperhatikan dalam pelayanan terhadap usia lanjut termasuk psikogeriatiknya yang berhubungan dengan fungsi konatif, usia lanjut perlu dibantu untuk memilih hal yang penting agar mereka tidak ragu dalam berbagai keinginannya. Perlu pula diperhatikan keadaan yang dapat menimbulkan resiko bagi usia lanjut. Ke$riba!ian
Kepribadian adalah semua corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Gorak kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian itu bersifat dinamis artinya selama indi!idu masih tetap belajar dan bertambah pengetahuan, pengalaman serta keterampilannya, ia akan semakin matang dan mantap. Pada usia lanjut yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi baik, kecuali mereka dengan masalah kesehatan jiwa atau tergolong patologik. alam pelayanan usia lanjut termasuk psikogeriatik, hendaknya memperhatikan fungsi-fungsi psikologik diatas agar pelayanan yang dilakukan dapat membantu mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik, psikologik dan sosial usia lanjut. Pen!eatan Soia3 B!aya
$hli sosiologi membuat Hdisengagement theory of agingH yang berarti bahwa ada proses pelepasan ikatan atau penarikan diri secara pelan-pelan tapi pasti dan teratur daripada indi!iduindi!idu atau masyarakat terhadap satu sama lainnya, dan proses ini adalah terjadi secara alamiah dan tak dapat dihindarkan, dan hal ini akan terjadi dan berlangsung sampai kepada penarikan diri yang terakhir, yaitu mati. 0eori lainnya adalah HGontinuity 0heoryH yang berdasarkan atas asumsi bahwa HidentityH adalah fungsi daripada hubungan dan interaksi dengan orang lain. "eseorang yang lebih sukses akan tetap memelihara interaksi dengan masyarakat setelah masa pensiunnya, melibatkan diri dengan wajar dengan masalah-masalah masyarakat, keluarga dan hubungan perseorangan. Mereka tetap memelihara identitasnya dan kekuatan egonya. 0eori lainnya ialah H$cti!ity 0heoryH yaitu yang menjelaskan bahwa orang yang masa mudanya sangat aktif dan terus juga memelihara keaktifannya setelah dia menua. $hli jiwa mengatakan bahwa H sense of integrityH dibangun semasa muda dan akan tetap terpelihara sampai tua. Iricson, membuat suatu ringkasan tentang fase-fase perkembangan manusia sejak bayisampai tua, yang mana tiap fase menerangkan tentang adanya krsisis-krisis untuk memilih antara kearah mana seseorang akan berkembang. alam fase terakhir disebut bahwa ada pilihan antara 1 H sense of integrityH dan H "ense of despairH karena adanya rasa takut akan kematian. Pada masa tua terjadi krisis antara deferensiasi egonya (ego differentitation) melawan preokupasi peranannya dalam bekerja (work role preoccupation). 3al ini dipengaruhi oleh pikiran-pikiran tentang pensiun. :uga ditambahkan bahwa pada masa ini ada krisis, seseorang itu dapat membangun suatu hubungan-hubungan yang memuaskan dengan orang lain dan mengembangkan akti!itas-akti!itas yang kreatif untuk melawan pikiran-pikiran yang terpusat kepada kemunduran-kemunduran fisiknya.
,. Bebera$a Maa3a" !i Bi!an2 Pio2eriatri Kee$ian
Kesepian atau loneliness,biasanya dialami oleh seorang lanjut usia pada saat meninggalnya pasangan hidup atau teman dekat ,terutama bila dirinya sendiri saat itu juga mengalami penurunan status kesehatan,misalnya berat,gangguan
mobilitas
atau
gangguan
menderita
sensorik,terutama
berbagai penyakit fisik gangguan
pendengaran
(#rocklehurst-$llen,%&') 3arus dibedakan antara kesepian dengan hidup sendiri.#anyak diantara lansia yang hidup sendiri tidak mengalami kesepian,karena akti!itas sosial yang masih tinggi,taetapi dilain pihak terhadap lansia yang walaupun hidup dilingkungan yang beranggotakan cukup banyak ,mengalami kesepian. Pada penedreita kesepian ini peran dari organisasi sosial sangat berarti,karena bisa bertindak
menghibur,memberikan
moti!asi untuk
lebih
meningkatkan
peran
sosial
penderita,disamping memberikan bantuan pengerjaan pekerjaan dirumah bila bila memang terdapat disabilitas penderita dalam hal-hal tersebut. De$rei
Menurut kriteria baku yang dikeluarkan oleh "M-@@@ 8 Jang dikeluarkan oleh $sosiasi Psikiater $merika,diagnosis depresi harus memenuhi kriteria dibawah ini (4an der Gammen,%&&%) Tabe3 1.Kriteria DSM/III +;&<987' nt !ia2noi !e$rei
%. Perasaan tertekan hampir sepanjang hari . "ecara nyata berkurang perhatian atau keinginan untuk berbagi kesenangan,atau atas semua atau hampir semua akti!itas. 2. #erat badan turun atau naik secara nyata,atau turun atau naiknya selera makan secara nyata /. @somnia atau justru hipersomnia +. $gitasi atau retardasi psikomotorik. 6. 8asa capai9lemah atau hilangnya kekuatan.
. Perasaan tidakn berharga,rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat (seiring bersifat delusi) '. 3ilangnya kemampuan untuk berpikir,berkosentrasi atau membuat keputusan. &. Pikiran berulang tentang kematian (bukan sekedar takut mati),pikiran berulang untuk lakukan bunuh diri tanpa rencana yang jelas,atau upaya bunuh diri atau rencana khusus untuk melakukan bunuh diri itambah lagi - 0akdapat duibuktikan bahwa perasaan9gangguan tersebut disebabkan oleh gangguan organik - angguan tersebut bukan suatu reaksi normal atas kematian seseorang yang dicintainya (Komplikasi duka-cita) - Pada saat gangguan tersebut tidak pernah terjadi ilusi atau halusinasi selama berturut-turut minggu tanpa adanya gejala perasaan hati yang nyata(misal sebelum gejala perasaan hati tersebut atau setelah perasaan hati menjadi lebih baik). -
0idak merupakan superimposing pada suatu ski5ofrenia,gangguan ski5ofreniform,gangguan
delusional atau psikotik.
Tabe3 .Pro2noi !e$rei $a!a i 3an5t
Prognosis baik Asia < tahun
Prognosis buruk AsiaL< tahun dengan wajah tua
8iwayat keluarga adanya penderita depresi atau 0erdapat penyakit fisik serius disabilitas manik 8iwayat pernah depresi berat (sembuh sempurna) 8iwayat depresi terus menerus selama tahun sebelum usia + tahun Kepribadian ekstro!ert dan tempramen yang datar 0erbukti adanya kerusakan otak,misal gejala (0ak berubah-ubah)
Dia2noi
neurologik dadanya dementia
$namnesis merupakan hal yang sngat penting dalam diagnosis depresi dan harus diarahkan pada pencarian terjadinya berbagai perubahan dari fungsi terdahulu dan terdapatnya + atau lebih gejala depresi mayor seperti disebutkan pada defenisi depresi di atas.$loanamnesis dengan keluarga atau informan lain bisa sangat membantu. ejala depresi pada usi lanjut sering hanya berupa apatis dan penarikan diri dari aktifitas sosial,gangguan memori,perhatian serta memburuknya kognitif secara nyata.0anda disfori atau sedih yang jelas seringkali tidak terdapat ."eringkali sukar untuk mengorek adanya penurunan perhatian dari hal-hal yang sebelumnya disukai,penurunan nafsu makan,akti!itas atau sukar tidur. epresi pada usia lanjut seringkali kurang atau tidak terdiagnosis karena hal-hal berikut 1 •
Penyakit fisik yang diderita seringkali mengacaukan gambaran depresi,antara lain mudah lelah dan penurunan berat badan.
•
olongan lanjut usia sering kali menutupi rasa sedihnya dengan justru menunjukan bahwa dia lebih aktif.
•
Kecemasan,obsesionalitas,histeria dan hipokondria yang sering merupakan gejala depresi justru sering menutupi depresinya.Penderita dengan hipokondria,misalnya justru sering dimasukkan ke bangsal Penyakit alam atau #edah (misalnya karena diperlukan penelitian untuk konstipasi dan lain sebagainya)
•
Masalah sosial yang juga di derita seringkali membuat gambaran depresi menjadi lebih rumit.
Mengingat hal-hal tersebut diatas,maka dalam setiap asesmen geriatri seringkali disertakan form pemeriksaan untuk depresi,yang seringkali berupa skala depresi geriatrik (") atau skala penilian (depresi)3amilton (3amilton 8ating "caleN38"). Penata3aanaan
Penatalaksanaan terdiri atas penatalaksanaan psikologik,penatalaksanaan dan pencegahan sosial dan penatalaksanaan farmakologik.8ujukan ke psikiater dianjurkan apabila penderita menunjukan gejala (4an der Gammen,%&&%). −
Masalah diagnostik yang serius
−
8isiko bunuh diri tinggi
−
Pengabaian diri ( self neglect )yang serius
−
agitasi,delusi atau halusinasi berat
−
tidak memberikan tanggapan atau tak patuh terhadap pengobatan yang diberikan
−
Memerlukan tindakan9rawat inap di institusi atau pelayanan psikiatrik lain.
iantara obat-obat depresi harus dipilih dan disesuaikan dengan keadaan dan gejala yang diderita.Antuk penderita yang secara fisik aktif,sebaiknya tidak diberikan obat yang memberikan efek sedatif,sebaliknya penderita yang agiant golongan obat tersebut mungkin diperlukan Tabe3 =.Berba2ai $i3i"an obat anti!e$rean
$ntidepresan trisiklik Jang bersifat sedatif
1 $mitriptilin otipin
"edikit bersifat sedatif
1 @mipramin
;ortriptilin
Protriptilin
$ntidepresan yang lebih baru #ersifat sedatif Kurang sedatif
1 0rasodon Mianserin 1 Maprotilin
>ofepramin
lukfosamin
ari 4an der Gammen,%&&%
*alaupun obat golongan litium mungkin bisa memberikan efek,terutama penderita dengan depresi manik,obat ini sebaiknya hanya diberikan setelah berkonsultasi pada psikiater.?bat juga harus diberikan dengan dosis awal rendah dan berhati-hati bila terdapat penurunan fungsi ginjal. Gan22an e4a
angguan cemas dibagi dalam beberapa golongan ,yaitu fobia,gangguan panik,gangguan cemas umum,gangguan stres pasca trauma dan gangguan obsesif-kompulsif.Puncak @nsidensi antara usi <-/< tahun,dan pre!alensi pada lansia lebih kecil dibandingkan pada dewasa muda.Pada usia lanjut seringkali gangguan cemas ini merupakan kelanjutan dari dewasa muda.$witan yang terjadi pada usia lanjut biasanya berhubungan9sekunder akibat depresi,penyakit medis,efek samping obat atau gejala penghentian mendadak dari suatu obat (8euben et al,%&&6). ejala dan pengobatan pada usia lanjut hampir serupa dengan pada usia dewasa muda,oleh karenanya tidak akan disinggung lebih mendalam. Pio3o2i $a!a ia 3an5t
#erbagai bentuk psikosis bisa terdapat pada usia lanjut,baik sebagai kelanjutan keadaan pada dewasa muda atau yang timbul pada usia lanjut.Pada dasarnya jenis dan Penatalaksanaanya hampir tidak berbeda dengan yang terdapat pada populasi dewasa muda.*alaupun beberapa jenis khusus akan disinggung sedikit berikut ini. Pararenia. $dalah
suatu bentuk ski5ofrenia lanjut yang sering terdpat pada lanjut usia yang
ditandai dengan waham (#iasanya waham curiga dan menuduh),sering penderita merasa tetangga mencuri barang-barangnya atau tetangga berniat membunuhnya (#rocklehurst$llen,%&').#iasanya terjadi pada indi!idu yang terisolasi atau menarik diri pada kegiatan sosial.$pabila waham tersebut menimbulkan keributan antar tetangga atau bahkan skandal,pemberian terapi dengan deri!at fenotiasin sering bisa menenangkan (#rocklehurst$llen,%&'). Sin!ro4a Dio2ene. $dalah
suatu keadaan dimana seorang lanjut usia menunjukkan
penampakan perilaku yang sangat terganggu .8umah atau kamar sangat kotor,bercak dan bau
urin dan feses dimana-mana(karena sering penderita terlihat bermain-main dengan feses9urin).0ikus berkeliaran dan sebagainya .Penderita menumpuk barang-barangnya dengan tidak teratur (Onyusuh). @ndi!idu lanjut usi yang menderita keadaan ini biasanya mempunyai @Q yang tinggi,+
Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan jiwa pada lansia yang menyangkut aspek promotof, pre!entif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia. alam psikogeriatri terdapat perumusan kebijakan dan program pelayanan bagi lanjut usia secara umum dan pelayanan kesehatan secara khusus. ?leh karena itu, dalam psikogeriatri dikenal adanya 2 (tiga) prinsip umum dan %< prinsip khusus. = &Ti2a' Prini$ *44 :
0iga prinsip umum ini sangat penting dalam memoti!asi masyarakat untuk menentukan kesepakatan politis dalam pembinaan dan pelayanan lanjut usia meliputi 1 1. Kebi5aanaan ba2i 4ayaraat
Kebijaksanaan bagi pembinaan dan pelayanan lanjut usia mencerminkan tanggung jawab pemerintah dalam mempertahankan lanjut usia dalam masyarakat serta memberi pemuliaan bagi lanjut usia. . Keber"ai3an !a3a4 4e4$erta"anan "i!$
$dalah salah bila menganggap keberhasilan dalam mempertahankan hidup dan pengaturan fertilitas sebagai suatu masalah. 3al tersebut seharusnya dipandang secara positif sebagai kemenangan dan berkah dalam peradaban dan pembangunan abad ke %.
>anjut usia adalah salah satu tanda keberhasilan pembangunan "M yang sehat dan bahagia sehingga dapat mencapai usia yang panjang. =. Ke4a5an Ke4aniaan
"etiap kebijaksanaan dalam memajukan kemanusiaan (humanity) harus tanpa mendasarkan pada kelompok ras, agama dan umur. Pada abad melenium lanjut usia dan kelompok yang lebih muda memiliki hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan kondisinya masing-masing, bahkan saat ini bukti pemuliaan terhadap lansia lebih nyata, misalnya mendapat Kartu 0anda Penduduk seumur hidup, mendapatkan potongan harga dalam berbagai transportasi, mendapat pelayanan yang lebih manusiawi dalam perjalanan dan sebagainya. 10 &Se$3"' Prini$ K" 1
Merupakan acuan dalam pengembangan program pembinaan dan pelayanan bagi lanjut usia dengan memperhatikan sistem pelayanan serta kondisi sosial budaya setempat. %< prinsip tersebut adalah sebagai berikut 1 1. Berba2ai entn2an !ari e4a5an 4ayaraat.
"emua hak a5asi dan kehormatan juga berlaku bagi kelompok lanjut usia. alam hidupnya, lanjut usia telah menyumbangkan hidupnya bagi pembangunan, oleh karena itu berhak pula untuk menikmati kemajuan yang dicapai pada saat ini. . In!ii! Man3a &4ania 3an5t ia'
0ernyata para lanjut usia tidak sama satu sama lainnya, masing-masing dengan keunikannya sendiri, oleh sebab itu kepada setiap lanjut usia perlu diperhatikan kebutuhannya, kepribadiannya serta kekhususannya masing-masing. =. Man!iri
>anjut usia perlu dijamin agar dapat mandiri dalam berbagai bidang seperti pelayanan kesehatan, jaminan pemeliharaan dalam bidang sosial, ekonomi, transportasi, kegiatan, perumahan, kesejahteraan sosial terutama bila mereka terkena kecacatan sehingga mereka dapat mandiri. >. Pi3i"an
>anjut usia diberikan jaminan agar mereka dapat turut menentukan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pelayanan kesehatan dan sosial terutama bagi mereka yang sudah tua dan cacat. ?. Pe3ayanan 4e3a3i e3ar2a (Home Care)
Pelayanan bagi lanjut usia dapat diberikan di rumahnya sendiri karena dengan berdiam bersama keluarga atau di rumahnya sendiri lanjut usia akan lebih bahagia dan sejahtera. 0inggal di panti merupakan alternatif terakhir bagi mereka yang memerlukan dengan kerelaan dan ketulusan hati (bukan paksaan). 6. )eibi3ita
Pelayanan masyarakat diberbagai bidang agar dapat dicapai dengan mudah oleh para lanjut usia seperti pelayanan kesehatan, tempat rekreasi, fasilitas pendidikan dan lainlain. #ila mungkin mereka dibebaskan dari biaya pelayanan (sebagian fasilitas sudah memberi kebebasan atau potongan 9 keringanan. 7. Men2itertaan Lan5t ia (Enganging the Elderly)
Mendorong ikatan antar generasi, semua anggota keluarga, tetangga, masyarakat serta lanjut usia, agar semuanya saling membantu untuk meningkatkan kesejahteraan. Mendorong mereka untuk membantu kaum muda yang cacat serta berperan sebagai kakek atau nenek asuh yang bijaksana dan penuh ketauladanan. 8. Mobi3ita
Para lanjut usia khususnya didaerah pedesaan sering tidak dapat menggunakan fasilitas umum karena berkurangnya mobilitas mereka. Maka prioritas pertama adalah memungkinkan bagi para lanjut usia untuk dapat bergerak lebih bebas dengan menyediakan fasilitas untuk menjalankan fungsinya. 9. Pro!tiita
Kenyataan membuktikan bahwa sebagian besar para lanjut usia mempunyai tingkat kesehatan yang baik, untuk itu mereka perlu didorong agar secara ekonomik masih produktif. #erbagai kegiatan yang dapat memberikan kesempatan bagi lanjut usia untuk produktif perlu difasilitasi sehingga tidak memberi peluang untuk menganggur dan menarik diri dari kehidupan bermasyarakat, terkecuali bagi mereka yang kondisinya tidak memungkinkan. 10. Me4e3i"ara !iri en!iri !an !i$e3i"ara o3e" e3ar2a
Menyertakan lanjut usia dalam upaya pemeliharaan kesehatan dirinya serta membantu keluarga yang ada anggota lanjut usia, agar mereka aktif merawat lanjut usia di rumah.
S)+)N
emi menjaga kesejahteraan para lansia dalam menikmati hari tua mereka, maka dalam pelayanan terhadap mereka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut 1 a. Kegiatan yang sifatnya kegiatan kognitif sebaiknya tetap diadakan sepanjang yang bersangkutan (lansia) masih bersedia b. Antuk membantu daya ingat para lansia, sebaiknya di tempat-tempat yang strategis dalam pelayanan ditulis hari, tanggal dan sebagainya dengan huruf ukuran besar dan jelas. c. itempat-tempat tertentu misalnya ruang tamu, kamar mandi, ruang makan, lemari pakaian dan sebagainya sebaiknya diberi tulisan atau tanda khusus yang mudah dikenali oleh para lansia. d. #entuk tempat tidur, kursi, pintu, jendela dan sebagainya yang sering kali mereka gunakan9lewati9pegang seyogyanya dibuat sederhana, kuat dan mudah dipergunakan. #ila perlu diberi alat bantu yang memudahkan untuk berjalan, bangun, duduk dan sebagainya. 3al tersebut sangat penting untuk menambah rasa aman mereka dan memperkecil bahaya. e. #entuk kamar mandi khusus sebaiknya dibuat untuk keperluan mereka, misalnya bak kamar mandi tidak terlalu dalam, tidak menggunakan tangga atau tanjakan. emikian pula jamban dibuatkan sehinga mudah digunakan mereka dan pada dinding sebaiknya ada pegangan. #ila fasilitas terpenuhi mereka akan merasa aman dan bahayapun akan berkurang. f. Pengaturan tempat duduk waktu makan, istirahat bersama sebaiknya mempermudah mereka untuk melakukan interaksi sosial. 3indari susunan kursi 9 tempat duduk yang saling membelakangi, karena akan membuat para lansia tidak dapat berinteraksi dengan leluasa. "atu kelompok diusahakan antara / sampai 6 orang untuk suatu kegiatan agar lebih efisien.
g. #iasakan mereka untuk memiliki kebiasaan yang positif misalnya buang sampah, meludah dan sebagainya pada tempat yang tersedia. 3indarkan mereka dari kebiasaan buruk seperti mengisolasi diri, menarik diri dari pergaulan dengan rekan-rekannya dan sebagainya.
KESIMP*L)N
#ahwa pelayanan geriatri di @ndonesia sudah saatnya diupayakan diseluruh jenjang pelayanan kesehatan di @ndonesia.Antuk itu pengetahuan mengenai geriatri harus sudah merupakan pengetahuan yang diajarkan pada semua tenaga kesehatan.alam hal ini pengetahuan mengenai psikogeriatri atau kesehatan jiwa pada usia lanjut merupakan salah satu diantara berbagai pengetahuan yang perlu diketahui .0atacara pemeriksaan dasar psikogeriatri oleh karena itu sering disertakan dalam pemeriksaan9asesmen geriatri,antara lain mengenai pemeriksaan gangguan mental.Kognitif,depresi dan beberapa pemeriksaan lain.
D)(T)+ P*ST)K)
%. $merican psychiatric $ssociation.iagnostic and statistical manual of mental disorder,2rd edits,re!ised.*ashington G,%&'. . #rocklehurs :G and $llen "G (%&')."ociological and psychological gerontology.@n #rocklehurs :G and $llen "G (eds).eriatric Medicine for students,2 rd eds.Ghurchill >i!ingstone. 2. #rocklehurs :G and $llen "G.Gare of the dying.@n #rocklehurst :G anf $llen "G (eds).eriatric Medicine for students,Ghurchill >i!ingstone. /. irektorat Kesehatan :iwa.Pedoman Pengelolaan :iwa dan iagnosis angguan :iwa di @ndonesia.ep Kes 8@,%&' +. unadi 3.Problematik usia lanjut ditinjau dari sudut kesehatan jiwa .:iwa S4@@ (/)1 '&&,%&'/ 6. 3amilton M.ishTs clinical psychophysiology.*right,bristol,%&'+ . 3adi Martono."ocio cultural factors influencing the de!elopment of depression in elderly patients admited to the acute geriatric wards in @ndonesia.*ord Gongress of erontology,$delaide,%&&. '. Kaplan 3@,"adock #: and reb.eriatri."inpsi Psikiatri !ol %9.$lih bahasa 1*ijaya Kusuma,#ina 8upa $ksara,:akarta,'6-''%,%&&. &. Kolb >G,#rodie 3K,Modern clinical psychiatry.*# "aunders Go.Philadelphia,%&' %<. >aitman >8 Paraphrenias and other psychoses.@n eriatric Medicine and erontology,nd eds.Mcraw 3ill ;ew Jork,%<%&-%</,%&&< %%. 8euben #,Joshikawa 00 and #esdine 8*.eriatric psychiatry.@n 8euben #,Joshikawa 00 and #esdine 8* (eds) .eriatric 8e!iew "yllabus,Kendall-3unt Publishing Goy,ebu7ue,@owa,%&&6 %. 4an der Gammen 0:M,8ai 0" and IUton-"mith $; (eds).Manual of eriatric Medicine.Ghuchill >i!ingstone,Idinburgh,%&&% %2. *einberg :.enatric psychiatry.@n reedman $;,Kaplan 3@ anf "adock 8: (eds).Gomprehensi!e 0eUtbook of Psychiatry,6th eds.0he *illiam-*ilkins Go.,+<%+,%&&+